M.Nor Abdul Razak - Edit

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

Penentuan Besaran Premi Asuransi Jiwa dengan Model Apportionable Fractional Premiums
Berdasarkan Tabel Mortalita dengan Metode Interpolasi Kostaki

Determination of Life Insurance Premium with Apportionable Fractional Premiums Based on


Mortality Table with Interpolation Kostaki Method

Muhammad Nor Abdul Rajak1, Yuki Novia Nasution2, dan Nanda Arista Rizki3
1,3
Laboratorium Statistika Komputasi FMIPA Universitas Mulawarman
2
Laboratorium Matematika Komputasi FMIPA Universitas Mulawarman
1
E – mail: razaqstatistika13@gmail.com

Abstract

Insurance is an agreement between the customer and insurance company, at which the insurance
company bears some loss in the future and the customer pays the premium according to the agreement.
Insurance company determines the amount of premiums based on mortality tables. The purpose of the
research is to determine the characteristics of Indonesia mortaliy table with Kostaki interpolation method,
to determine whole life insurance premium with apportionable fractional premiums model, and to
determine the amount of the premium return. The results of the research indicate that in the mortality table
of Indonesia in 2014, the number of female deaths tend to be lower than male at 1-74 years, but the number
of deaths increased over the age of 75 years. The premiums paid by a 30 year-old male with a semester
payment is Rp 2.358.988, quarterly payment is Rp 1.186.823, and monthly payment is Rp 397.253. The
premiums paid by a 30 year-old female with a semester payment is Rp 2.044.666, quarterly payment is Rp
1.028.669, and monthly payment is Rp 344.242. Premium return of 30 years-old male is Rp 84.204.338 and
of 30 years-old female is Rp 72.968.560.

Keyword : Insurance, Kostaki method, mortality tables, premiums

Pendahuluan

Dinamika perubahan penduduk selain Asuransi jiwa adalah janji perusahaan


kelahiran dan migrasi adalah kematian. Informasi asuransi kepada nasabahnya bahwa apabila
kematian dapat dibentuk menjadi tabel mortalita nasabah mengalami resiko kematian, perusahaan
yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan dan asuransi akan memberikan santunan dengan
kesejahteraan penduduknya, dimana keterangan jumlah tertentu kepada ahli waris dari nasabah
ini sangat dibutuhkan pemerintah dan swasta baik sesuai kontrak atau polis asuransi. Dalam polis
sebagai perencanaan, pengambilan kebijakan, dan asuransi terdapat santunan kematian, periode
penelitian. Indonesia sampai saat ini belum pembayaran, dan sejumlah uang yang harus
memiliki tabel mortalita sendiri padahal World dibayar oleh nasabah biasa disebut premi.
Health Organization (WHO) mengharuskan Dalam satu periode, pembayaran premi
setiap negara memiliki atau membangun tabel asuransi dapat dilakukan beberapa kali dalam
mortalita sendiri yang cocok untuk negaranya. setahun atau sebanyak m kali. Pada umumnya m
Idealnya tabel kematian diperoleh melalui sistem bernilai 2, 4, atau 12 kali yang berarti premi
pencatatan sipil dan registrasi vital penduduk dibayarkan per semester, per triwulan, atau per
yang antara lain mencatat dan melaporkan bulan dalam setahun tergantung polis asuransinya.
kejadian kematian menurut umur dan jenis Model pembayaran ini disebut “fractional
kelamin. premium” atau premi angsur. Model ini terbagi
Tabel mortalita pada dasarnya adalah tabel menjadi dua tipe yaitu true fractional premiums
hipotesis yang menggabungkan berbagai angka dan apportionable premiums. Perbedaan dari
kematian pada umur berbeda menjadi satu model kedua tipe tersebut adalah pada santunannya.
statistik. direpresentasikan oleh berbagai fungsi Untuk tipe true fractional premiums tidak
dasar tabel mortalita. Menurut Sembiring (1986) terdapat penyesuaian santunan kematian dan pada
perusahaan asuransi jiwa menghitung semua tipe apportionable premiums terdapat sejumlah
premi asuransi jiwanya berdasarkan tabel premi yang dikembalikan apabila terjadi kematian
mortalita. Tabel mortalita menunjukkan tingkat (Effendie, 2014).
kematian yang diperkirakan terjadi setiap tahun Pada penelitian ini digunakan metode
dalam setiap kelompok umur. Tabel mortalita interpolasi kostaki dimana penyusunan tabel
sangat penting dalam dunia asuransi khususnya mortalitanya mengacu pada tabel mortalita
asuransi jiwa. Indonesia 2011 dan tabel mortalita Caole dan
Demeny, asuransi jiwa seumur hidup dengan

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 27


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

apportionable fractional premiums. Serta 8. Notasi T x menyatakan total jumlah tahun


banyaknya pembayaran yang dilakukan dalam orang hidup antara usia tepat x hingga usia
setahun adalah tiap bulan, kuartal dan semester. tertua pada tabel mortalita
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui w
karakteristik tabel mortalita Indonesia dengan
interpolasi Kostaki, mengetahui besaran premi
Tx = L
x
x

asuransi jiwa seumur dengan model


(6)
apportionable fractional premiums berdasarkan
jenis kelamin, dan mengetahui besaran 9. Notasi e x menyatakan angka perkiraan rata-
pengembalian premi asuransi jiwa seumur hidup rata tahun orang hidup atau angka harapan
dengan model apportionable fractional premiums hidup
berdasarkan jenis kelamin. T
e x = x
lx
Tabel Mortalita
Menurut Siegel dan Swanson (2004) tabel
(7)
mortalita menggambarkan sejarah hidup
kelompok penduduk yang dimulai dengan Tabel Mortalita Coale dan Demeny
kelahiran pada waktu yang sama, kemudian Tabel Mortalita Coale dan Demeny pertama
perlahan-lahan berkurang karena kematian hingga kali dipublikasikan pada tahun 1966, tabel ini
tak ada satu pun yang tertinggal. Tabel mortalita berasal dari 192 tabel mortalita menurut jenis
dikonstruksikan secara matematis untuk kelamin yang dicatat dari populasi sebenarnya.
memberikan deskripsi secara lengkap mengenai Keseluruhan 192 tabel tersebut berasal dari data
angka kematian dan harapan hidup serta registrasi vital dan dari hasil enumerasi. Secara
menunjukkan pola kematian dari sekumpulan umum, tabel mortalita Coale dan Demeny terdiri
orang yang dilahirkan pada waktu yang sama dari empat model tabel mortalita yang masing-
berdasarkan usia yang telah dicapainya. masing terdiri atas 25 level abridged life table
Secara umum, notasi yang digunakan dalam (tabel mortalita ringkas). Adapun keempat model
tabel mortalita adalah: tabel mortalita adalah sebagai berikut:
1. Notasi x menyatakan usia atau umur. 1. Model Timur (East Model)
2. Notasi n merupakan selisih antara usia x Tabel mortalita yang termasuk dalam model
dengan usia x berikutnya. ini berasal dari negara Austria, Jerman, Italia
bagian utara, Cekosovakia, dan Polandia. Pada
3. Notasi n d x menyatakan banyaknya kematian
Tabel mortalita ini diperoleh angka kematian
dari l x yang terjadi antara usia tepat x dan x+n yang relatif tinggi pada usia bayi dan pada usia
tahun tua diatas 50 tahun.
n d x = l x  l xn 2. Model Utara (North Model)
(1) Tabel mortalita yang termasuk dalam model
4. Notasi n q x menyatakan peluang seseorang ini berasal dari Islandia, Norwegia, dan Swedia.
Karakteristik pola model ini adalah angka
yang tepat berusia x akan meninggal sebelum kematian relatif tinggi pada usia anak-anak dan
mencapai usia x+n tahun. pada usia 50 ke atas. Hal ini dikarenakan sebagian
d xn besar populasinya terkena penyakit tuberkulosis,
n qx =
l xn sehingga model ini direkomendasikan untuk
(2) digunakan pada populasi dimana sering timbul
5. Notasi n p x menyatakan peluang seseorang endemik penyakit.
3. Model Selatan (South Model)
yang tepat berusia x akan hidup mencapai hari
Pola kematian yang termasuk pada model ini
ulang tahunnya yang ke x+n tahun.
berasal dari negara Spanyol, Portugal, Italia
n p x = 1 n q x bagian selatan. Pola kematian dalam model ini
(3) mempunyai karakteristik angka kematian yang
6. Notasi l x menyatakan jumlah individu yang tinggi sampai dengan usia 5 tahun, kemudian
bertahan hidup pada usia tepat x tahun. angka kematian yang rendah dari usia 40 hingga
l x  l x 1  q x  60 tahun, kemudian meninggi pada usia di atas 65
tahun.
(4)
4. Model Barat (West Model)
7. Notasi n L x meyatakan jumlah tahun orang
Model ini berasal dari banyak populasi dan
hidup usia tepat x dan x+n. berbagai keragaman wilayah dan kasus. Salah
n L x  l x  n d x   0,5. n d x satunya Afrika Selatan dengan kasus populasi
(5) kulit putih. Pola kematian model ini adalah angka
kematian cenderung tinggi pada usia 40 hingga 60
ke atas. Karena berasal dari banyak populasi,

28 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

model ini dianggap dapat menggambarkan pola Anuitas akhir seumur hidup ialah suatu
kematian secara umum serangkaian pembayaran sebesar Rp 1 yang
(Coale dan Demeny, 1983). dilakukan setiap akhir tahun. Pembayaran hanya
Metode Kostaki berlangsung selama seseorang masih hidup waktu
Kostaki (2001) menemukan suatu teknik jatuhnya pembayaran tersebut. Nilai tunai anuitas
nonparametrik sederhana untuk menyusun tabel ini ditulis dengan simbol , dimana x menyatakan
mortalita lengkap dari tabel mortalita ringkas. usia sekarang
Metode Kostaki memerlukan informasi dari tabel v x 1l x 1  v x  2 l x  2  ...  v w l w
mortalita lengkap lain yang disebut tabel mortalita ax =
v xlx
q (s )
standar dengan notasi n x . Metode ini D x 1  D x  2  ...  Dw
menggun- =
akan konstanta n K x untuk setiap interval usia Dx
dengan rumus sebagai berikut: N x 1
ln 1 n q x 
=
Dx
n Kx  n
(14)
 ln(1  q
i 0
(s)
x i Anuitas awal seumur hidup ialah serangkaian
pembayaran sebesar Rp 1 yang dilakukan pada
(8) awal tiap tahun. Pembayaran berlangsung seumur
Peluang kematian tabel mortalita lengkap dapat hidup. Nilai tunai anuitas ini ditulis dengan
dihitung menggunakan rumus: simbol a x . Jelas bahwa anuitas awal dan anuitas

q x = 1  1  q x( s )  n Kx
akhir seumur hidup hanya berselisih Rp 1, yaitu
(9) pembayaran pertama pada pada awal tahun
dengan pertama.
n K x untuk x  [x,x+n  1]

Simbol Komutasi
Simbol komutasi adalah simbol yang
digunakan dalam perhitungan asuransi yang
berfungsi untuk menyederhanakan perhitungan.
Perhitungan dengan simbol komutasi biasanya
berupa tabel yang disebut tabel komutasi. Simbol
komutasi adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Pembayaran anuitas awal dan akhir
Dx  v xlx
(10) Misalkan x menyatakan orang yang berusia x.
w Pembayaran terakhir terjadi ketika x berusia x+n-
Nx  D
i 0
x i  D x  D x 1  ...  D w 1. Karena nilai tunai pembayaran pertama pada
permulaan tahun pertama adalah juga Rp 1,
(11) berdasarkan Gambar 1 dan Persamaan (13) maka
x
1 a x = 1  a x
Cx  v 2d x
N x 1
(12) =1+
w
Dx
Mx  M
i 0
x i  C x  C x 1  ...  C w
=
D x  N x 1
Dx
(13)
N
= x (15)
Anuitas Hidup Dx
Anuitas hidup ialah serangkaian pembayaran (Sembiring, 1986).
yang dilakukan selama seseorang itu masih hidup,
dengan kata lain anuitas hidup ialah pembayaran Anuitas Hidup Dibayar Beberapa Kali
yang dikaitkan dengan hidup matinya seseorang. Setahun
Ada bermacam-macam anuitas hidup, tergantung Cara pembayaran premi tidak hanya dapat
atas lamanya pembayaran berlangsung, apakah dilakukan per tahun atau sekaligus saja, tetapi
dilakukan permulaan tahun (anuitas awal), di dapat pula dilakukan setiap enam bulan sekali,
akhir tahun (anuitas akhir), atau ditunda selama tiga bulan sekali atau setiap bulan.
jangka waktu tertentu (anuitas tertunda). Untuk anuitas seumur hidup diperoleh:

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 29


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

 1  2 Asuransi jiwa seumur hidup kontinu dinotasikan


m . a (m) = a x   a x     a x   ... 
x
 m  m dengan A x , dimana A x adalah sebagai berikut:
  m 1 Mx
ax   Ax = (17)
 m  Dx
(Dickson dkk, 2013).
= m . a  1  2  ...  m  1
1
m Fractional Premiums
1 m 1 Dalam suatu periode, premi dapat dibayarkan
= m . a  .m lebih dari satu kali dengan kata lain, premi dapat
m 2
dibayar sebanyak m kali. Misalkan m = 2, berarti
m 1
a (m)
x = ax  premi dibayarkan dua kali dalam setahun. Pada
2m umumnya m bernilai 2, 4, dan 12 yang berarti
(16) premi dibayarkan per semester, per triwulan, atau
(Sembiring, 1986). perbulan. Model pembayaran seperti inilah yang
dikenal dengan “fractional premiums”.
Model fractional premiums terdiri atas 2
tipe. Tipe yang yang pertama ialah true fractional
Asuransi Jiwa premiums, yaitu premi yang dibayarkan lebih dari
Menurut Effendie (2014), asuransi jiwa satu kali dalam suatu periode tanpa adanya
adalah janji perusahaan asuransi (pihak penyesuaian santunan kematian. Misalkan
penanggung) kepada nasabahnya (tertanggung) P x menyatakan besar premi asuransi jiwa seumur
bahwa apabila nasabah mengalami resiko
hidup kontinu yang dibayar setahun. Besarnya
kematian dalam hidupnya, perusahaan asuransi
akan memberikan santunan (manfaat kematian) P x harus memenuhi persamaan dasar asuransi
dengan jumlah tertentu kepada ahli waris dari yaitu jumlah yang dibayar harus sama dengan
nasabah tersebut. jumlah yang diterima.
Setiap orang yang mengasuransikan
jiwanya pada seuatu perusahaan asuransi, berarti Px . a x = X . A x
sepakat terhadap suatu kontrak tertulis antara Ax
orang tersebut dengan perusahaan. Kontrak ini Px = X .
a x
disebut polis asuransi. Dalam kontrak tersebut
dimana X adalah jumlah santunan, sehingga untuk
tertulis besarnya premi yang harus dibayar, jadwal
pembayaran, dan besar santunan asuransi asuransi jiwa seumur hidup kontinu dengan
tergantung premi, sedangkan premi dipengaruhi pembayaran m kali setahun berdasarkan
persamaan dasar asuransi adalah
oleh tiga faktor yaitu:
1. Peluang seseorang pada usia tertentu akan
meninggal dalam jangka waktu tertentu.
 
m . P ( m) Ax a (m)
x = X . Ax

2. Bunga uang, yaitu tingkat bunga yang


diperoleh oleh dana yang diinvestasikan.
3. Biaya pemasaran polis dan biaya administrasi
 
m . P ( m ) Ax = X .
Ax
a (m)
(18)
x
lainnya di kantor untuk mengurus polis Tipe kedua yaitu apportionable premiums,
tersebut. yaitu premi yang dapat dibayarkan lebih dari satu
Dalam menghitung premi digunakanlah kali dalam satu periode dengan adanya
persamaan dasar asuransi yaitu nilai tunai premi penyesuaian santunan kematian dengan cara
sama dengan nilai tunai santunan. mengembalikan sejumlah premi apabila terjadi
(Sembiring, 1986). kematian. Secara umum, besarnya pengembalian
premi untuk asuransi jiwa seumur hidup dapat
Asuransi Jiwa Seumur Hidup yang dituliskan dengan
Dibayarkan Seketika Pada Saat Kematian
Asuransi jiwa seumur hidup adalah asuransi  Ax  da x   A x 
P A x 
PR
yang memberikan perlindungan kepada seseorang = X.  
  1  Ax  a x 
tanpa ada batas waktu tertentu atau seumur hidup.  
Pada model asuransi jiwa seumur hidup yang (19)
dibayarkan seketika pada saat kematian atau (Bower dkk,1997)
disebut dengan model kontinu, besarnya santunan
(manfaat kematian) dan waktu pembayaran hanya Hasil dan Pembahasan
bergantung pada lamanya waktu saat asuransi Penelitian ini menggunakan data angka
diterbitkan sampai tertanggung meninggal. harapan hidup Indonesia tahun 2014 untuk jenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Data tersebut
tersaji pada Tabel 1.

30 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

Tabel 1. Data Angka Harapan Hidup Indonesia mortalita ringkas yang digunakan adalah tabel
2014 mortalita Indonesia tahun 2014. Kemudian tabel
mortalita standar yang digunakan adalah tabel
Jenis Kelamin
Tahun mortalita Indonesia ke-III tahun 2011.
Laki-Laki Perempuan Perhitungan konstanta kostaki berdasarkan
2014 68,87 tahun 72,29 tahun Persamaan (8) untuk usia 0 tahun adalah sebagai
berikut:
ln 1  q 0 
1 K0 =
 
Penentuan Level Kematian
Coale dan Demeny (1983) membagi level ln 1  q 0( s )
kematian menjadi 25 level yang masing-masing ln 0,97718
=
ln 0,99630
tersaji d alam tabel mortalita ringkas. Untuk
menentukan level kematian Indonesia tahun 2014,
digunakan nilai (angka harapan hidup) yang = 6,23
terdapat pada Tabel 4.1. Kemudian dicari selisih Perhitungan dilanjutkan dengan cara yang sama
yang terkecil antara nilai Indonesia tahun 2014 seperti di atas untuk x = 5, 10, 15, ..., 95 dan n =
dan nilai tabel mortalita Coale dan Demeny 5. Selanjutnya untuk mencari nilai q 0 (peluang
masing-masing level.
kematian) tabel mortalita lengkap berdasarkan
Berdasarkan Gambar 2. bahwa selisih yang
Persamaan (9) adalah sebagai berikut:
paling kecil terletak pada level 22. Sehingga level
kematian laki-laki Indonesia tahun 2014 adalah q 0 = 1  (1  q0( S ) ) 1 K0
level 22 dan tabel mortalita ringkas yang
digunakan adalah tabel mortalita Coale dan = 1  0,999636, 23
Demeny level 22. = 0,02282
perhitungan q x dilanjutkan dengan cara yang
sama seperti di atas sampai dengan usia tertua
q w  .
Konstruksi Tabel Mortalita
Penyusunan tabel mortalita lengkap didas-
arkan pada nilai q x yang diperoleh dari
Gambar 2. Selisih laki-laki Indonesia tahun 2014 perhitungan metode Kostaki. Adapun langkah-
dan nilai tabel mortalita Coale dan langkah perhit- ungan tabel mortalita sebagai
Demeny berikut:
1. Menghitung nilaidengan l x cara menentukan
radiks awal ( l 0 ) sebesar 100.000.
Selanjutnya dari Persamaan (4), maka akan
diperoleh nilai l1 sebagai berikut:
l1 = l 0 1  q 0 
= 100.000
= 100.000
= 97.718
Gambar 3. Selisih perempuan Indonesia tahun 2. Selanjutnya nilai diperoleh dari Persamaan
2014 dan nilai tabel mortalita Coale (1) sebagai berikut:
dan Demeny d 1 = l1  l 2
Berdasarkan Gambar 3 bahwa selisih yang = 97.718 97.556
paling kecil terletak pada level 22. Sehingga level = 162 3
kematian perempuan Indonesia tahun 2014 adalah 3. Kemudian menghitung nilai p1 dari
level 22 dan tabel mortalita ringkas yang Persamaan (3) sebagai berikut:
digunakan adalah tabel mortalita Coale dan p1 = 1  q1
Demeny level 22. = 1  0,00165
= 0,99835
Metode Kostaki
4. Selanjutnya menghitung nilai L1 dengan Pers-
Metode Kostaki merupakan metode
interpolasi tabel mortalita ringkas yang amaan (5), diperoleh nilai L1 sebagai berikut:
memerlukan tabel mortalita standar (tabel L1 = l1  d1   0,5 d1
mortalita lengkap), pada penelitian ini tabel

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 31


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

= 97 .718  162   0,5.162 pada usia 96-100 tahun jumlah laki-laki yang
= 97.637 bertahan hidup hampir sama dengan perempuan.
5. Kemudian menghitung nilai T1 dengan
Persa-maan (6), diperoleh nilai T1 sebagai
berikut
w
T1 = T
i 0
1 i

= 97.637,17 + 97.495,80 +…+ 0,903126


= 7.153.860,927
6. Selanjutnya menghitung nilai e1 dengan
Gambar 5. Perbandingan jumlah kematian laki-
Pers-amaan (7), diperoleh nilai e1 sebagai laki dan perempuan Indonesia Tahun
2014
berikut:
Pada Gambar 5 menunjukkan bahwa jumlah
T1
e1 = kematian perempuan cenderung lebih rendah dari
l1 laki-laki pada usia 0-74 tahun. Namun jumlah
kematian perempuan lebih tinggi dari laki-laki
7.153.861 pada usia 75-100 tahun. Ini berarti perempuan
=
97.718 mengalami kematian lebih banyak pada usia 75-
100 tahun dibandingkan dengan laki-laki.
= 73,21 Selanjutnya tabel mortalita yang terbentuk akan
Perhitungan dilanjutkan dengan cara yang sama digunakan untuk perhitungan premi asuransi.
seperti di atas sampai dengan usia tertua q w  Perhitungan Nilai Komutasi
sehingga terbentuklah tabel mortalita Indonesia Simbol komutasi adalah simbol yang
digunakan untuk menyederhanakan perhitungan
Tahun 2014. premi asuransi. Simbol komutasi ini dibentuk dari
tabel mortalita yang terbentuk sebelumnya, yaitu
tabel mortalita Indonesia tahun 2014 Untuk
menghitung nilai dari simbol komutasi akan
digunakan sampel dengan usia 1 tahun dan bunga
yang digunakan adalah 4%,
Diketahui:
i = 4%
1+i = 1+0,04 = 1,04
v = (1  i ) 1 = (1.04)-1
1. Menghitung nilai Dx berdasarkan Persamaan
Gambar 4. Perbandingan kurva l x mortalita leng- (10) dan perhitungan sebelumnya nilai l1 =
kap laki-laki dan perempuan 97.718 sehingga diperoleh :
Indonesia Tahun 2014 D x = v 1l1
Berdasarkan pengamatan pada Gambar 4 = (1,04)-1 (97.718)
diketahui bahwa jumlah laki-laki yang bertahan
hidup pada usia 0-20 tahun hampir sama dengan = 93.959,62
perempuan. Namun jumlahnya perlahan-lahan
2. Menghitung nilai N x berdasarkan Persamaan
menurun hingga usia 56 tahun dengan selisih
tidak jauh berbeda dibanding perempuan. (11) sebagai berikut:
w
Terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-
laki dan perempuan pada usia 57-89 tahun, N1 = D
i 0
1 i
dimana jumlah laki-laki yang bertahan hidup pada
usia tersebut lebih rendah, dengan selisih jumlah = 93.959,62+90.196,31 + 86.619,59
yang besar dibanding perempuan. Namun pada +…+ 1,8871
usia 90-95 tahun, selisih jumlah yang bertahan =2.368.179,68
hidup keduanya tidak terlalu besar, kemudian 3. Menghitung nilai C x berdasarkan Persamaan
(12) sebagai berikut:

32 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

C 1 = v1 0,5 d1 tinggi usia maka semakin tinggi premi yang harus
1, 5
dibayar.
= (1,04) . 162
= 152,43

4. Menghitung nilai M x berdasarkan Persamaan


(13) sebagai berikut:
w
M1 = C
i 0
1 i

= 152,43+109,76+82,82+…+0,9179
= 6.855,05

Perhitungan Premi Gambar 7. Perbandingan pembayaran premi


Perhitungan premi dan pengembalian premi kuart-alan per tahun untuk laki-laki
menggunakan asuransi jiwa seumur hidup dengan dan perempuan
pembayaran semesteran, kuartalan, dan bulanan Berdasarkan Gambar 7 diketahui bahwa
dengan santunan sebesar Rp 442.000.000. Usia premi kuartalan yang harus dibayar laki-laki
yang digunakan mulai dari usia 20-60 tahun sedikit lebih dibanding perempuan pada usia 20-
dengan contoh perhitungan usia 30 tahun, karena 29 tahun, kemudian preminya perlahan-lahan
pada usia tersebut merupakan usia seseorang yang naik pada usia 30-36 tahun dengan selisih premi
telah mencapai tingkat kematangan, baik yang tidak jauh berbeda dibanding perempuan.
kehidupan personalnya maupun karirnya. Setelah Namun premi meningkat dengan selisih premi
premi dan pengembalian premi dihitung, yang besar dibanding perempuan mulai usia 37-
diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Gambar 6, 60 tahun
7, 8 dan 9. Berdasarkan Gambar 8 diketahui bahwa
Berdasarkan Gambar 6 diketahui bahwa premi premi bulanan yang harus dibayar laki-laki sedikit
yang harus dibayar laki-laki sedikit lebih besar lebih dibanding perempuan pada usia 20-29
dibanding perempuan pada usia 20-29 tahun, tahun, kemudian preminya perlahan-lahan naik
kemudian preminya perlahan-lahan naik hingga hingga usia 36 tahun dengan selisih premi yang
usia 36 tahun dengan selisih premi yang tidak tidak jauh berbeda dibanding perempuan. Namun
jauh berbeda dibanding perempuan. Namun premi premi meningkat dengan selisih premi yang besar
meningkat dengan selisih premi yang besar dibanding perempuan mulai usia 37-60 tahun
dibanding perempuan mulai usia 37-60 tahun. Gambar 9 menunjukkan bahwa besar
pengem-balian premi pada laki-laki hampir sama
pada usia 20-21 tahun. Kemudian pengembalian
preminya perlahan-lahan meningkat pada usia 22-
30 dengan selisih yang tidak terlalu besar
dibanding perempuan. Namun besar
pengembalian premi laki-laki meningkat tajam
dan memiliki selisih yang besar dibanding
perempuan mulai usia 41-60 tahun. secara umum
besar pengembalian laki-laki lebih besar dari
perempuan. Hal ini dikarenakan laki-laki
membayar premi lebih mahal dibandingkan
Gambar 6. Perbandingan pembayaran premi perempuan.
seme-steran per tahun untuk laki-laki
dan perempuan
Secara umum, premi yang dibayar laki-laki
lebih mahal dibanding perempun. Hal ini
dikarenakan laki-laki memiliki resiko atau
peluang meninggal lebih besar dibanding
perempuan yang terlihat dari jumlah kematian
laki-laki yang tinggi. Pada Gambar 6 juga dapat
diketahui bahwa premi yang harus dibayar laki-
laki maupun perempuan meningkat secara kontinu
terhadap usia, sehingga dapat disimpulkan bahwa Gambar 8. Perbandingan pembayaran premi bula-
usia sangat berpengaruh terhadap premi. Semakin nan per tahun untuk laki-laki dan
perempuan

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 33


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 9, Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2085-7829

tahun dengan pembayaran 2 kali dalam


setahun sebesar Rp2.044.666, pembayaran 4
kali dalam setahun sebesar Rp1.028.669, dan
pembayaran 12 kali dalam setahun sebesar
Rp344.242.
3. Besar pengembalian premi asuransi jiwa
seumur hidup pada laki-laki yang berusia 30
tahun sebesar Rp 84.204.338, dan perempuan
yang berusia 30 tahun sebesar Rp72.968.560.

Daftar Pustaka
Gambar 9. Perbandingan besar pengembalian Bower, N. L., Gerber, H. U., Hickamn, J. C.,
premi laki-laki dan perempuan Jones, D. A., and Nesbitt, C. J. (1997).
Actuarial Mathematics, Second Edition.
Kesimpulan Schaumburg The Society of Actuaries.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Coale, A. J., Demeny, P. (1983). Regional Model
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Life Tables and Stable Population. Second
1. Tabel mortalita Indonesia tahun 2014 dengan Edition. New York: Academic Press.
metode interpolasi Kostaki diperoleh bahwa Dickson, D.C.M., Hardy, M.R., Water, H. R.
jumlah kematian perempuan cenderung lebih (2013). Mathematic For Life Contingent
rendah dari laki-laki antara interval usia 0 Risks, Second Edition. New York:
tahun hingga 74 tahun, namun meningkat pada Cambridge University Press.
usia di atas 74 tahun. Ini berarti perempuan Effendie, A.R. (2014). Matematika Aktuaria
mengalami kematian lebih banyak pada usia di dengan Software R. Yogyakarta: Gadjah
atas 74 tahun dibandingkan dengan laki-laki. Mada University Press.
2. Besar premi asuransi jiwa seumur hidup yang Kostaki, A, Panousis V. (2001). Expanding an
dibayar oleh laki-laki yang berusia 30 tahun abridged life table. J. Demographic
dengan pembayaran 2 kali dalam setahun Research . 5(1): 1-20.
sebesar Rp2.358.988, pembayaran 4 kali Siegel, J.S., Swanson D.A. (2004). The Methods
dalam setahun sebesar Rp1.186.823, dan and Materials of Demography. USA:
pembayaran 12 kali dalam setahun sebesar Elsevier Inc.
Rp397.253. Untuk perempuan yang berusia 30

34 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman

You might also like