Professional Documents
Culture Documents
68 230 1 PB PDF
68 230 1 PB PDF
68 230 1 PB PDF
1, Maret 2015
Abstract
Verbal autopsy (AV) is a new technique that is fairly representative and can be trusted to record and determine
the cause of the deaths that occurred outside of health care facilities. This study is aims to get an overview
of the completeness of filling the verbal autopsy questionnaire and the relationship of the determination
accuracy with the main causes of death in Surakarta health centers. Analytic observation with the correlation
study which find a relationship between the completeness fillings of the verbal autopsy questionnaire with the
accuracy of the determination of the main causes of death. The sample size is 65 people taken by multistage
random sampling technique with a 2058 population, of the entire document of 17 health centers in the region
of the city of Surakarta. The researcher collected the data by questionnaires. Analytical analysis is using Chi-
square test. The results of the research showed that only found 52% of charging the symptoms of death was
completed by nurses. The highest completeness is in the item description summary cause of death is filled by
a doctor who will determine the cause of death. In summary item complete history of disease progression by
54%, while the percentage of completeness of health care items received by patients is 66%. And there is a
significant relationship between the filling completeness of the verbal autopsy with the accuracy determination
of the cause of death.
Abstrak
Autopsi Verbal (AV) merupakan teknik baru yang cukup representatif dan dapat dipercaya untuk mencatat
dan menentukan penyebab kematian yang terjadi di luar sarana pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
mendapatkan gambaran tentang kelengkapan pengisian kuesioner autopsi verbal dan hubungannya dengan
keakuratan penentuan sebab utama kematian di puskesmas Surakarta. observasi analitik dengan studi
korelasi yakni mencari hubungan antara kelengkapan pengisian kuesioner autopsi verbal dengan keakuratan
penentuan sebab utama kematian. Besar sampel adalah 65 orang yang diambil dengan teknik multistage
random sampling dengan jumlah populasi 2058 dokumen dari keseluruhan 17 puskesmas di wilayah kerja
Kota Surakarta. Pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis analitik menggunakan uji Chi-square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ditemukan hanya 52% pengisian gejala kematian yang diisi lengkap oleh
perawat. Kelengkapan tertinggi adalah pada item ringkasan keterangan sebab kematian yang diisi oleh dokter
yang nantinya akan menentukan sebab kematian. Pada item ringkasan riwayat perjalanan penyakit lengkap
sebanyak 54%, sedangkan persentase kelengkapan item pelayanan kesehatan yang diterima pasien sebesar
66%. Dan ada hubungan yang signifikan antara kelengkapan pengisian autopsi verbal dengan keakuratan
penentuan sebab dasar kematian.
38 38
Ninawati, dkk. hubungan antara kelengkapan pengisian ...
39
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015
kurang telitinya perawat dalam melengkapi setiap terbuka, diterangkan bahwa almarhum/ah menderita
pertanyaan dalam kuesioner AV. Penggalian informasi penyakit maag kronis, tetapi tidak disebutkan pada
yang kurang lengkap juga menjadi penyebab rincian jenis penyakit yang pernah menyerang
ketidaklengkapan pengisian kuesioner AV. Sebagai almarhum/ah serta berapa lama menderita penyakit
contoh,almarhum/ah dengan sebab kematian stroke, tersebut. Ada juga dalam yang menyebutkan bahwa
tidak menunjukkan gejala kelumpuhan pada anggota almarhum/ah menderita komplikasi penyakit
badan. Akan tetapi pada ringkasan riwayat perjalanan antara hipertensi, diabetes, dan TB paru. Akan
peyakit perawat menuliskan bahwa almarhum/ah tetapi, pada kuesioner terbuka pewawancara tidak
tidak mampu lagi bergerak menjelang kematiannya. menuliskannya, serta tidak dijelaskan lebih rinci
Hal ini menunjukkan ketidakkonsistenan pengisian pada grup gejala yang menyertai. Sehingga, sekali
kuesioner autopsi verbal. Dalam kuesioner autopsi lagi kekonsistenan pengisian data dalam kuesioner
verbal juga, terdapat grup pertanyaan yang secara autopsi verbal akan menunjukkan juga kelengkapan
khusus diperuntukkan pada almarhum/ah wanita usia autopsi verbal.
10 – 54 tahun, akan tetapi banyak perawat yang tidak
mau mengisi karena terlalu banyak pertanyaan dalam Persentase kelengkapan tertinggi adalah pada
kuesioner. Perawat jga tidak melakukan pemeriksaan grup ringkasan keterangan sebab kematian, yakni
terhadap kelengkapan pengisian setiap pertanyaan sebesar 92%. Pada item pertanyaan yang merupakan
dalam kuesioner apabila terdapat pertanyaan yang jenis kuesioner terbuka, dilengkapi dan diisi oleh
terlewati. dokter yang akan menentukan sebab kematian.
Sehingga pada kenyataannya, tugas membuat resume
Perawat juga kurang konsisten didalam menggali perjalanan penyakit dan tanda dan gejala serta
keterangan mengenai pelayanan kesehatan apa keterangan sebab kematian yang dapat diidentifikasi
yang pernah diterima oleh almarhum/ah. Sebagai dilakukan oleh dokter, bukan pewawancara/perawat.
contoh pada kuesioner terubuka dimana perawat Hal ini tidak sesuai dengan tupoksi yang ada.
menceritakan riwayat perjalanan penyakit almarhum/
ah, perawat menyatakan bahwa almarhum/ah Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
sebelumya berobat ke praktik dokter swasta, pelaksanaan autopsi verbal yang dilakukan oleh
sebelum akhirnya meninggal. Akan tetapi, pada perawat yang bekerja di puskesmas wilayah Kota
grup pertanyaan tentang pelayanan kesehatan yang Surakarta hanya untuk sekedar kelengkapan syarat
diterima, tidak terisi. administrasi. Mereka hanya ingin menunjukkan bahwa
program telah dikerjakan, akan tetapi pelaksanaannya
Tugas pewawancara autopsi verbal salah satunya masih belum sesuai dengan standar. Pelaksanaan
adalah menggali keterangan tentang riwayat autopsi verbal hanya bersifat normatif untuk
perjalanan penyakit almarhum/ah, apakah sudah memenuhi kebijakan yang telah digariskan oleh dinas
pernah berobat sebelumnya ke sarana pelayanan kesehatan bahwa setiap kematian rumah di Surakarta
kesehatan dan menanyakan keterangan penyakit harus terlapor dan dilaksanakan autopsi verbal.
almarhum/ah lengkap dengan hasil pemeriksaan Beban kerja dan beban program yang banyak menjadi
penunjang. Beberapa perawat yang “profesional” kendala yang umum dialami oleh perawat untuk
dapat menggali informasi lebih jauh mengenai hasil melaksanakan autopsi verbal secara serius dan teliti.
tersebut. Sebagai contoh almarhum/ah yang menderita
penyakit diabetes mellitus selama ± 8 tahun, ternyata Deskripsi keakuratan penentuan penyebab dasar
terdeteksi sakit ginjal dengan hasil kreatinin tinggi kematian (underlying cause of death)
(>4) serta terdapat pembengkakan pada anggota Hasil penelaahan terhadap kuesioner autopsi verbal,
tubuhnya. Maka dokter dapat menyimpulkan dari didapatkan bahwa dalam menentukan penyebab
keterangan pendukung lainnya bahwa almarhum/ah dasar kematian almarhum/ah belum dilaksanakan
menderita gagal ginjal. secara optimal. Hal ini ditunjukka dari persentase
Penelaahan dilakukan terhadap kuesioner autopsi keakuratan penentuan sebab dasar kematian, 54%
verbal dimana pada grup pertanyaan tentang riwayat diantaranya sudah akurat sesuai dengan peraturan
perjalanan penyakit tidak terisi dengan lengkap. di dalam ICD-10. Sisanya yakni 46% belum akurat
Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat 46% disebabkan kesalahan dalam memilih sebab kematian
keusioner tidak terisi lengkap pada item riwayat sebagai penyebab dasar atau penyebab antara. Dokter
perjalanan penyakit. Pada kuesioner pertanyaan menentukan sebab kematian berdasarkan kesimpulan
yang memuat tentang sebab kematian.
40
Ninawati, dkk. hubungan antara kelengkapan pengisian ...
Dari hasil penelaahan kuesioner autposi verbal juga sebab kematian. Semua informasi diramu, dianalisis
diperoleh kesimpulan bahwa kematian terbanyak sehingga didapatkan sebab kematian yang sesuai.
adalah dikarenakan penyakit degenerasi/senility,
sehingga dokter merasa sulit untuk menentukan sebab Hasil penelaahan tentang penentuan sebab dasar
dasar yang paling tepat untuk mewakili keterangan kematian menunjukkan 46% belum akurat sesuai
yang sesuai dengan autopsi verbal. Berikut disajikan dengan petunjuk yang terdapat dalam ICD-10
penyebab dasar kematian yang diteliti. tentang mortality coding. Sebagai contoh, dalam
menentukan penyebab dasar kematian almarhum/
ah dengan riwayat kehilangan nafsu makan selama
beberapa hari, selama itu pula pasien mengalami
diare berat, hingga pasien lemas, tidak mempunyai
energi dan dehidrasi tinggi. Pasien mempunyai
penyakit hipertensi dalam jangka waktu yang lama.
Pada sertifikat medis penyebab kematian dituliskan
penyebab kematia sebagai berikut.
41
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Maret 2015
autopsi verbal sangat membantu dalam mereka informasi lebih dalam tentang riwayat penyakit serta
menentukan sebab dasar kematian. keterangan sebab kematian mutlak diperlukan.
42