Jurnal Kesehatan Saintika Meditory: Volume 2 Nomor 2 Https://jurnal - Syedzasaintika.ac - Id

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

e-ISSN : 2655-5840

ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN BAWANG PUTIH


(ALLIUM SATIVUM) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI

THE INFLUENCE OF WHITE ONION FEEDING WATER(ALLIUM SATIVUM)


ON BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION PATIENTS

Dwi Christina Rahayuningrum¹, Andika Herlina²


¹,²Stikes Syedza Saintika
Email: noeninksweet@gmail.com, 085278097999

ABSTRAK
Hipertensi mempunyai dampak lanjut Penyakit Jantung Koroner (PJK) serta dapat menimbulkan
komplikasi penyakit lain yang berbahaya jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat. Penanganan
hipertensi dapat dilakukan dengan teknik farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan
pemberian air perasan bawang putih. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian air
perasan bawang putih (allium sativum) terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian
ini menggunakan rancangan desain Quasy Exsperiment design dengan rancangan Two Group
Posttest With Control Design. Hasil penelitian didapatkan rata- rata tekanan darah sistolik (pretest
kontrol) 151.50 dan diastolik (pretest kontrol) 99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik (pretest
intervensi) 152.88 dan diastolik (pretest intervensi) 101.25. Rata-rata tekanan darah sistolik (postest
kontrol) 151.50 dan diastolik (postest kontrol) 99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik (postest
intervensi) 144.25 dan diastolik (postest intervensi) 91.88. Ada pengaruh pemberian air perasan
bawang putih (allium sativum) terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi

Kata Kunci : Tekanan Darah, Hipertensi, Bawang Putih

ABSTRACT
Hypertension has an advanced impact on coronary heart disease (CHD) and can cause
complications of other dangerous diseases if left without proper treatment. Treatment of
hypertension can be done with pharmacological and non-pharmacological techniques, one of which
is by giving garlic juice. The purpose of this study was to determine the effect of giving garlic juice
(allium sativum) on blood pressure in patients with hypertension. This study uses a Quasy
Experiment design design with a Two Group Posttest With Control Design. The results showed an
average systolic blood pressure (pretest control) 151.50 and diastolic (pretest control) 99.75.
Average systolic blood pressure (pretest intervention) 152.88 and diastolic (pretest intervention)
101.25. The average systolic blood pressure (posttest control) 151.50 and diastolic (posttest control)
99.75. Average systolic blood pressure (post-intervention) 144.25 and diastolic (post-intervention)
91.88. There is an effect of giving garlic juice (allium sativum) on blood pressure in patients with

18
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

hypertension

Keywords: Blood Pressure, Hypertension, Garlic

PENDAHULUAN 11.9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala


Hipertensi adalah suatu peningkatan 24.7%, jadi dapat disimpulkan angka kejadian
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah hipertensi di Indonesia mencapai 36.6%
arteri secara terus menerus lebih dari suatu (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data Provinsi
periode. Hal ini terjadi bila arteriole-arteriole Jambi, jumlah penderita hipertensi pada tahun
konstriksi. Konstriksi arteriole membuat darah 2015 sebanyak 102.895 (12,63%), sedangkan
sulit mengalir dan meningkatkan tekanan tahun 2016 mengalami peningkatan dimana
melawan dinding arteri. Hipertensi menambah hipertensi berada di urutan ke dua dari sepuluh
beban kerja jantung dan arteri yang bila penyakit terbesar di kota jambi yaitu sebanyak
berlanjut dapat menimbulkan kerusakan 117.414 jiwa (12,18%) penderita Hipertensi
jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2015). (Dinkes Prov Jambi, 2016).
Tanda dan gejala hipertensi yang Tingginya prevalensi kejadian
dialami klien antara lain : sakit kepala, rasa hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor baik
berat di tengkuk, palpitasi, kelelahan, neusea, faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang
vomiting, ansietas, keringat berlebihan, tremor tidak dapat dikontrol. Faktor yang dapat
otot, nyeri dada, epistaksi, pandangan kabur dikontrol antaranya obesitas, olahraga, diet,
atau ganda, tinnitus (telinga berdering), serta rokok, stress, konsumsi lemak jenuh, konsumsi
kesulitan tidur (udjianti, 2010). garam berlebihan dan konsumsi alkohol. Faktor
Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang tidak dapat dikontrol diantaranya jenis
(Word Health Organization) juga memberikan kelamin, umur, keturunan (Sutanto, 2010).
batasan bahwa seseorang, dengan beragam usia Hipertensi mempunyai dampak lanjut
dan jenis kelamin, apabila tekanan darahnya Penyakit Jantung Koroner (PJK) serta dapat
berada pada satuan 140/90 mmHg atau diatas menimbulkan komplikasi penyakit lain yang
160/90 mmHg, maka sudah dapat berbahaya jika dibiarkan tanpa perawatan yang
dikategorikan sebagai penderita hipertensi (Adi tepat. Siapapun bisa terkena hipertensi karena
2008). Penyakit hipertensi tahun demi tahun penyakit ini tidak memandang usia. Seseorang
terus mengalami peningkatan. Hampir 1 yang orang tuanya tidak mempunyai riwayat
miliyar orang atau 1 dari 3 orang dewasa di hipertensi pun dapat terkena penyakit ini.
dunia menderita tekanan darah tinggi (WHO, Penderita sering tidak menyadari bahkan bisa
2014). Hasil survei (WHO) pada tahun 2015 sampai bertahun-tahun sehingga terjadi
angka kejadian Hipertensi dari usia 18 tahun komplikasi seperti stroke, serangan jantung,
keatas pada laki-laki 24% dan perempuan gagal ginjal ataupun penyakit-penyakit lain
20,5% secara dunia. (Puspita, 2009).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Penatalaksanaan hipertensi dapat
Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2018, dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
prevalensi penyakit hipertensi berdasarkan farmakologis dan non farmakologi.
diagnosis oleh tenaga kesehatan di Indonesia Penatalaksanaan farmakologi dimana berupa

19
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

obat dieuretik thiazide untuk membantu ginjal pisang (Susilo, dkk, 2011).
membuang garam dan air, yang akan Bawang putih termasuk genus afflum
mengurangi cairan diseluruh tubuh melalui urin atau di Indonesia lazim disebut bawang putih.
sehingga volume cairan tubuh berkurang Selain digunakan untuk keperluan dapur dan
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi memasak, bawang putih juga memiliki khasiat
lebih ringan. Alpha, beta, dan alpha beta yang sangat banyak, kandungan allisin pada
adrenergik bloker yaitu jenis obatan yang bawang putih dapat mencegah atherosklerosis,
menghambat pengeluaran norepinerfin antikoagulan (menghancurkan pengumpulan
sehingga tidak terjadi vasokonstriksi pembuluh darah), menurunkan kolesterol tinggi, dan
darah. Penanganan secara farmakologi dapat menambah sistem kekebalan tubuh (Susilo, dkk,
menimbulkan bermacam-macam efek samping 2011).
seperti pusing, sakit kepala, muntah, batuk Bawang putih mengandung senyawa-
kering,sembelit dan lemas (Dalimartha, dkk senyawa kimia. Beberapa diantara senyawa
2008). tersebut memiliki efek farmakologi, yaitu efek
Penanganan secara non farmakologis terhadap pencegahan, perawatan, dan
lebih aman karena hanya menimbulkan efek pengobatan penyakit. Berikut ini beberapa efek
samping sedikit bahkan ada yang tidak farmakologi senyawa aktif pada bawang putih
menimbulkan efek samping, murah dan mudah Alil-metil-sulfida sebagai Antihipertensi, anti
di dapat (Tobing, 2011). Salah satu penanganan bakteri, vinil-diatin sebagai anti oksidan,
non farmakologis dalam mengatasi hipertensi kardioprotektif, Alistatin sebagai fungisida,
adalah dengan terapi komplementer. Terapi antibitik, allixin anti tumor dan anti radikal
komplementer, efektif diberikan minimal bebas, scordinin sebagai anti kanker, anti
selama satu minggu. Selama satu minggu potensif, anti hiperkolesterol. Kandungan
tersebut efek dari terapi dapat terlihat hasilnya. bawang putih yang berkhasiat sebagai anti
Terapi komplementer yang dapat diberikan hipertensi, seperti allisin dan alil-metil-sulfida.
pada pasien hipertensi salah satunya adalah Sekaligus mencegah tekanan darah tinggi bagi
terapi herbal (Yuliani, 2013) orang yang tekanan darah nya normal
Pengobatan hipertensi dengan tanaman (Kuswardani, 2016).
obat sudah terbukti secara ilmiah. Menurunkan Pemberian Bawang Putih Tunggal
tekanan darah dapat terjadi melalui efek (Allium Sativum) dapat menurunkan tekanan
diuretik, anti andrenergik (menurunkan darah pada penderita. Kandungan alami dari
produksi, sekresi, efektivitas hormon adrenalin) Bawang putih yang mengandung senyawa
dan vasolidator (zat-zat yang berkhasiat kimia yang sangat penting, salah satunya
melancarkan peredaran darah dengan cara termasuk volatile oil (0,1-0,36 %) yang
meningkatkan volume pembuluh darah dan mengandung sulfur, termasuk didalamnya
organ-organ yang diisi darah sehingga adalah alliin, ajoene dan vinyldithiines yang
menurunkan tekanan darah tinggi) (Permadi, dihasilkan secara non enzimatik dari allicin
2008). Tanaman herbal umum digunakan untuk yang dapat mengencerkan darah dan berperan
mengobati penyakit hipertensi antara lain dalam mengatur tekanan darah sehingga dapat
adalah bawang putih, daun salam, rumput laut, memperlancar peredaran darah (Kuswardani,
mentimun, temu hitam, mengkudu, jantung 2016).

20
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sativum) terhadap tekanan darah pada penderita
oleh Hananto (2015), tentang pengaruh hipertensi. Penelitian dilakukan di wilayah
pemberian bawang putih terhadap penurunan kerja Puskesmas Sungai Liuk. Populasi dalam
tekanan darah pada penderita hipertensi didesa penelitian ini adalah penderita hipertensi di
Magersari Kecamatan Plumpang Kabupaten Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk yang
Tuban bahwa tekanan darah sebelum diberikan berjumlah 116 orang. Sampel dalam penelitian
terapi didapatkan hasil retara MAP (mean ini 16 orang responden yang sesuai dengan
artery pressure) sebesar 179/100-109 mmHg kriteria inklusi pada satu kelompok sehingga
dan tekanan darah sesudah diberikan terapi jumlah sampel penelitian sebanyak 16 orang
didapatkan hasil retara MAP sebesar 140- yaitu 8 orang untuk kelompok perlakuan/
159/90-99 mmHg. Sehingga hasil uji wilcoxon intervensi dan 8 orang untuk kelompok kontrol.
sign rank tes menunjukan nilai psign <0,05 Kriteria sampel Penderita hipertensi (tekanan
maka Ho ditolak artinya ada pengaruh darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah
pemberian air bawang putih (Allium sativum) diastolik ≥90mmHg).
terhadap penurunan tekanan darah pada Metode pengumpulan data responden
penderita hipertensi. yaitu dengan Mengukur Tekanan Darah
Penelitian ini bertujuan untuk sebelum dilakukan pemberian air bawang putih
mengetahui pengaruh pemberian air perasan terhadap penderita hipertensi. Kemudian
bawang putih (allium sativum) terhadap terlebih dahulu membuat air bawang putih
tekanan darah pada penderita hipertensi di di dengan cara bersihkan 4 gram bawang putih,
Puskesmas Sungai Liuk Kota Sungai Penuh blender bawang putih sampai halus campurkan
dengan 2 sdm air putih, saring air bawang putih
METODE dan minum hasil perasan tersebut 1 kali sehari
Penelitian ini mengunakan rancangan sebanyak 200 cc air perasan bawang putih.
desain Quasy Exsperiment design dengan Pemberian air bawang putih pada penderita
rancangan Two Group Posttest With Control hipertensi dilakukan satu kali sehari. Mengukur
Design. Penelitian ini mengetahui pengaruh kembali tekanan darah yang sudah diberikan air
pemberian air perasan bawang putih (allium bawang putih setelah minum air bawang putih.

HASIL ikut serta dalam penelitian ini dan


Sebanyak 16 responden yang bersedia menandatangi informed concent

Tabel 1 Rata- Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum Pemberian Air Perasan
Bawang Putih (Allium Sativum) pada Kelompok Kontrol dan Intervensi

No Kelompok N Mean Sistole Mean Diastole


1. Kontrol 8 151.50 99.75
2. Intervensi 8 152.88 101.25

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik responden (pretest kontrol)

21
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

151.50 dan diastolik responden (pretest kontrol) diastolik responden (pretest intervensi) 101.25.
99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik
responden (pretest intervensi) 152.88 dan

Tabel 2 Rata- Rata Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sesudah Pemberian Air
Perasan Bawang Putih (Allium Sativum) pada Kelompok Kontrol dan Intervensi

No Variabel N Mean Sistolik Mean Diastolik


1. Kontrol 8 151.50 99.75
2. Intervensi 8 144.25 91.88
151.50 dan diastolik responden (postest kontrol)
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata tekanan 99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik
darah sistolik responden (postest kontrol) responden (postest intervensi) 144.25 dan
diastolik responden (postest intervensi) 91.88.

Tabel 3 Pengaruh Air Perasan Bawang Putih (Allium Sativum) terhadap Tekanan Darah pada
Penderita Hipertensi di Puskesmas Sungai Liuk Kota Sungai Penuh Tahun 2019

Mean Std. Deviasi Std. Error T (t-test) P


Variabel
(SD) Mean Value
TD Sistolik
1. Intervensi 144.25 5.548 1.962 2.011 0.004
2. Kontrol 151.50 8.552 3.024
TD diastolik
1. Intervensi 91.88 5.866 2.074 2.236 0.042
2. Kontrol 99.75 8.049 2.846
Sungai Penuh Tahun 2019.
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada kelompok
intervensi, rata-rata tekanan darah sistolik
responden adalah 144.25 sedangkan pada
kelompok kontrol rata-rata tekanan diastolik
adalah 151.50. Tekanan darah diastolik
responden intervensi 91.88 sedangkan pada
kelompok kontrol tekanan darah diastolik
responden 99.75. Hasil uji statistik didapatkan
p Value < 0.005 yang artinya ada pengaruh
pemberian air perasan bawang putih (allium
sativum) terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di Puskesmas Sungai Liuk Kota

22
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Tekanan darah adalah tekanan


PEMBAHASAN yang ditimbulkan pada dinding arteri.
1. Rata- Rata Tekanan Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh
Darah Sistolik dan Diastolik beberapa faktor seperti curah jantung,
Sebelum Pemberian Air Perasan ketegangan arteri, dan volume, laju serta
Bawang Putih (Allium Sativum) kekentalan (viskosita) darah (Suzanne C.
pada Kelompok Kontrol dan Smeltzer, 2008). Bedasarkan Susanto
Intervensi (2010), tekanan darah akan meningkat
Hasil penelitian menunjukkan sejalan dengan bertambahnya usia. Hal
bahwa rata-rata tekanan darah sistolik tersebut berhubungan dengan berukuran
responden (pretest kontrol) 151.50 dan elastisitas pembuluh darah arteri. Dinding
diastolik responden (pretest kontrol) 99.75. arteri akan semakin kaku, sehingga
Rata-rata tekanan darah sistolik responden pertambahan pada arteri akan semakin
(pretest intervensi) 152.88 dan diastolik besar dan meningkatkan tekanan darah.
responden (pretest intervensi) 101.25. Kemampuan jantung memompa darah
Penelitian ini sejalan dengan keseluruh tubuh menurun 1% setiap tahun
penelitian Nugroho (2014) tentang sesudah berumur 20 tahun, hal ini
pengaruh pemberian bawang putih tunggal menyebabkan menurunnya kontraksi dan
(allium sativum linn) terhadap penurunan volume kehilangan elastisitas pembuluh
tekanan darah pada penderita hipertensi di darah karena kurangnya efektifitas
Dusun Juwet Desa Magersari Kecamatan pembuluh darah perifer untuk oksigen.
Plumpang Kabupaten Tuban, dimana dari Menurut analisa peneliti, tekanan
hasil penelitian didapatkan dari 36 darah tinggi atau hipertensi pada
penderita yang diteliti, sebagian penderita responden bisa disebabkan karena faktor
sejumlah 18 orang (50,0%) sebelum usia. Umumnya sistolik akan meningkat
diberikan bawang putih tunggal (Allium sejalan dengan peningkatan usia, sedang
Sativum linn) tekanan darah penderita 160 diastolik akan meningkat sampai usia 55
179/ 100-109 mmHg (Hipertensi Tingkat tahun. Dari hasil karakterisik responden
2). Rata- rata dari 36 penderita sebelum dapa dilihat bahwa 16 responden (100 %)
diberikan bawang putih tunggal (Allium dengan umur > 40 tahun. Hal ini sesuai
Sativum linn) tekanan darah penderita dengan teori Wulandari (2010), dimana
adalah 161 mmHg (Hipertensi Tingkat 2). individu yang berumur di atas 40 tahun,
Hipertensi adalah suatu 50-60% mempunyai tekanan darah lebih
peningkatan abnormal tekanan darah besar atau sama dengan 140/90 mmHg.
dalam pembuluh darah arteri secara terus Hal itu merupakan pengaruh degenerasi
menerus lebih dari suatu periode. Hal ini yang terjadi pada orang yang bertambah
terjadi bila arteriole-arteriole konstriksi. usianya
Konstriksi arteriole membuat darah sulit
mengalir dan meningkatkan tekanan 2. Rata - Rata Tekanan Darah Sistolik
melawan dinding arteri. Hipertensi dan Diastolik Sesudah Pemberian
menambah beban kerja jantung dan arteri Air Perasan Bawang Putih (Allium
yang bila berlanjut dapat menimbulkan Sativum) pada Kelompok Kontrol
kerusakan jantung dan pembuluh darah dan Intervensi
(Udjianti, 2015). Hasil penelitian menunjukkan

23
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

bahwa rata-rata tekanan darah sistolik darah tinggi bagi orang-orang yang
responden (postest kontrol) 151.50 dan tekanan darahnya normal (Kuswardani,
diastolik responden (postest kontrol) 2016).
99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik Menurut analisa peneliti, setelah
responden (postest intervensi) 144.25 dan diberikan bawang putih yang mulai
diastolik responden (postest intervensi) diberikan hari pertama kepada penderita
91.88. hipertensi, memberikan efek yang
Penelitian ini sejalan dengan bermakna terhadap penurunan tekanan
penelitian Mohanis (2015) tentang darah. Berdasarkan hasil penelitian
pengaruh pemberian air seduhan bawang menunjukkan bahwa dari 8 responden
putih terhadap penurunan tekanan darah, yang diberikan perasan air putih,
dimana dari hasil penelitian didapatkan semuanya mengalami penurunan tekanan
didapatkan nilai rata rata untuk tekanan darah.
darah sistolik dan diastolik setelah
pemberian seduhan bawang putih yaitu 3. Pengaruh Air Perasan Bawang
154 mmHg dan 94 mmHg dengan standar Putih (Allium Sativum) terhadap
deviasi 9,1 mmHg dan 12,98 mmHg. Tekanan Darah pada Penderita
Seseorang yang dalam kondisi Hipertensi di Puskesmas Sungai
tertekan dan stress, hormone adrenalin dan Liuk Kota Sungai Penuh Tahun
kortisol akan dilepaskan dalam darah 2019
sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah (Widharto, 2007). Pernyataan Hasil penelitian ini menunjukkan
tersebut menunjukkan bahwa kandungan bahwa pada kelompok intervensi, rata-rata
bawang putih yang dikonsumsi oleh tekanan darah sistolik responden adalah
responden mampu mengurangi 144.25 dengan standar deviasi 5.548
ketegangan otot dan emosional sehingga sedangkan pada kelompok kontrol rata-
terapi seduhan bawang putih ini dapat rata tekanan diastolik adalah 151.50
mengurangi resiko terkena hipertensi atau dengan standar deviasi 8.552. Tekanan
berdampak positif terhadap tekanan darah. darah diastolik responden intervensi 91.88
Senyawa aktif dalam bawang putih dengan standar deviasi 5.866 sedangkan
mempunyai efek yang baik bagi kesehatan pada kelompok kontrol tekanan darah
jantung (kardiovaskuler) dan sistem diastolik responden 99.75 dengan standar
peredaran darah. Mencegah pengerasan deviasi 8.049. Hasil uji statistik
pembuluh darah, mencegah penimbunan didapatkan p Value < 0.005 yang artinya
lemak dalam peredaran darah, dan ada pengaruh pemberian air perasan
menurunkan kolesterol jahat. Manfaat bawang putih (allium sativum) terhadap
lainnya adalah menurunkan kadar gula tekanan darah pada penderita hipertensi di
darah (Kuswardani, 2016). Bawang putih Puskesmas Sungai Liuk Kota Sungai
mengandung beberapa senyawa yang Penuh Tahun 2019.
bersifat anti hipertensi, seperti allisin dan Penelitian ini sejalan dengan
alil-metil-sulfida. Karenanya, bawang penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti
putih bisa digunakan sebagai penurun (2015) tentang pengaruh pemberian
tekanan darah bagi para penderita seduhan bawang putih terhadap tekanan
hipertensi. Sekaligus mencegah tekanan darah lansia dengan hipertensi di wilayah

24
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya, hipertensi dengan jumlah dosis pemberian
dimana berdasarkan hasil penelitian yang tepat yaitu sebanyak 200 cc air
menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata perasan bawang putih dan dikonsumsi
tekanan darah sistolik responden adalah secara teratur 1 x sehari karena bawang
16,151 dengan standar deviasi 10,632. putih berperan dalam mengatur tekanan
Sementara itu, perbedaan rata-rata tekanan darah sehingga dapat memperlancar
darah diastolik responden adalah 9,153 peredaran darah. Berdasarkan hasil
dengan standar deviasi 7,071. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa dari 8
statistik didapatkan p Value 0,001 (p < responden, 100% responden setelah
0.05). Karena nilai signifikasnsinya < α mengkonsumsi perasan air bawang putih
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang mengalami penurunan tekanan darah.
berarti ada pengaruh pemberian seduhan
bawang putih terhadap tekanan darah pada KESIMPULAN
lansia dengan hipertensi di Wilayah kerja Terdapat pengaruh pemberian air perasan
puskesmas dukuh kupang. bawang putih (allium sativum) terhadap
Hasil penelitian di atas sesuai tekanan darah pada penderita hipertensi.
dengan pendapat John Briffa (2008) Terlihat penurunan tekanan darah pada
dimana Pemberian Bawang Putih Tunggal penderita setelah diberikan air perasan
(Allium Sativum linn) dapat menurunkan bawang putih
tekanan darah pada penderita. Kandungan
alami dari Bawang putih yang DAFTAR PUSTAKA
mengandung senyawa kimia yang sangat
penting, salah satunya termasuk volatile Dalimarta. 2008. Care Your Self
oil (0,1-0,36 %) yang mengandung sulfur, Hipertensi. Jakarta: Penebar
termasuk didalamnya adalah alliin, ajoene Plus.
dan vinyldithiines yang dihasilkan secara
non enzimatik dari allicin yang dapat Hananto. 2015. Pengaruh pemberian
mengencerkan darah dan berperan dalam bawang putih terhadap
mengatur tekanan darah sehingga dapat penurunan tekanan darah pada
memperlancar peredaran darah. Bawang penderita hipertensi didesa
putih tunggal juga mengadung enzim Magersari Kecamatan Plumpang
allinase, peroxidase dan myrosinase, Kabupaten Tuban. Skripsi
berfungsi memperlebar pembuluh darah Junaidi. 2008. Bawang Putih Dapat
sehingga aliran darah menjadi lancar, Menurunkan Tekanan
bawang putih juga mengandung tinggi Darah.\http://Erabaru.net/keseha
kalium sehingga dapat menghambat tan/5084-bawang-putih-dapat-
vasokontriksi otot polos dan bersifat turunkan-tekanan darah diakses
diuretik sehingga dapat menurunkan 12 Oktober 2018)
tekanan darah. Kusmayati. 2009. Mengenal Tekanan
Menurut asumsi peneliti, dengan Darah dan Pengendalianya.
mempelajari dari berbagai teori dan hasil Artikel Penelitian : Universitas
penelitian yang telah diuraikan diatas, Mataram.
bawang putih berpengaruh dalam Kuswardani.D,Sukma. 2016. Sehat Tanpa
penurunan tekanan darah pada penderita Obat dengan Bawang Putih –

25
e-ISSN : 2655-5840
ISSN : 2655-9641

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory


Volume 2 Nomor 2 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Bawang Merah-seri Apotik 10 November 2018 dari


Dapur.Yogyakarta: Andi http://Sectiocadaveris.wordpress.
Lumantobing. 2008. bencana Peredaran com
Darah Tubuh. Jakarta:FKUI Udjianti, W. 2010. Keperawatan
Mohanis. 2015. Pengaruh Bawang putih Kardiovaskular. Jakarta:
Terhadap Penurunan Tekanan Salemba Medika
Darah Pada Penderita WHO. 2016. Word Health Organization,
Hipertensi Di Desa International Society of
Wedoroklurak Kecamatan Candi HypertensionWriting. World
Kabupaten Sidoarjo Jurnal Health Organization
Keperawatan Volume 1 / Nomor Wibowo.S. 2015. Tanaman Sakti Tumpas
1 /Januari 2015 – Desember 2015 macam-macam Penyakit.
Diperoleh 23 November 2018 Cijantung-Jakarta Timur:Pustaka
Notoatmodjo. S. 2012. Metodologi Makmur.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Widyanto, C. F., Dan Triwibowo C. 2013.
Rineka Cipta Trend Disease (Trend Penyakit
Permadi, A. 2006. Tanaman Obat Saat Ini). Jakarta: Penerbit Buku
Pelancar Air Seni. Jakarta: Kesehatan :
Penebar Swadaya Yuliani.2013. healing the heart :
Pratama, B. A., Dan Ramadhan, D. F. Integratin complementary
2013. Khasiat Tanaman Obat therapies and healing practice
Herbal. Jakarta: Pustaka Media into the care of cardiovaskular
Price,A. S., Dan Wilson, M. L. 2008. patient. Progress in
Patofisiologi Konsep Klinis cardiovaskular Nursing.Amerca :
Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Sringer Publishing Companies
EGC Inc.
Puspita. 2012. Makanan Berbahaya Untuk
Penderita Darah Tinggi. Jakarta:
Dunia Sehat
RISKESDAS. 2018. Badan Penelitian
Dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan: RI
Susilo, dkk. 2010. Cara Jitu Mengatasi
Hipertensi. Yogyakarta: Andi

Sutanto. 2010. Penyakit Modern


Hipertensi, Stroke, Jantung,
Kolesterol dan Diabetes:
Yogyakarta CV. Andi.

Tarwoto,dkk. 2009. Anatomi dan


Fisiologi. Jakarta:CV.Trans Info
Media.
Tobing,Rod. 2011. penatalaksanaan
Hipertensi. Diakses pada tanggal

26

You might also like