Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JURNAL PENELITIAN VOL. 1 NO.

1 EDITION : MEI-OKTOBER 2018


KEPERAWATAN MEDIK
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/jpkm
RECEIVED:03 AGUSTUS 2018 REVISED:8 SEPTEMBER ACCEPTED:09 OKTOBER 2018

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP


PERISTALTIK USUS PASIEN POST APPENDIKTOMI

Grace Erlyn Damayanti S1, Arfah May Syara2

Dosen Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi


Institusi Kesehatan Medistra

ABSTRACT

In the recovery period, the post appendicetomy intestinal peristalsis had not been reactivated normally,
Because of these conditions, patients are advised not to eat and drink first for some time until the
intestine activation back to normal. It is often complained by postoperative patients. In addition, surgery
on the abdominal organs was no exception appendiktomy may caused paralytic ileus. This condition
could inhibited or stopped the work of the intestine. Cause pain, nausea, abdominal distension, and the
patient must be hospitalized longer. Therefore action ware needed that could accelerated the return of
the patient’s intestinal peristalsis. One of the interventions that could be done was to chew gum. This
research was aquasi-experimental design with pre-test and post-test and use data analysis with paired
sample t test to test the entire population of post appendectomy patients in Grandmed Hospital of Lubuk
Pakam. Sampling using total sampling with a significantlevel of 95% (p 0,05). The results of this study
indicate that there was effect of chewing gum on the peristalsis intestine of post appendectomy patient
with p value 0.000. This suggests that there is the effect of chewing gum on the peristalsis intestine
patients appendiktomi appendiktomi can improved the peristalsis intestine of post appendectomy
patients in Grandmed Hospital of Lubuk Pekam. Based on the results of the study is expected to hospital
and nurse to be able to make chewing gum into on of the interventions to accelerate the return of
intestinal peristaltic post appendectomy patient.

Keywords: chewing gum, intestinal peristalsis

1. PENDAHULUAN Organization (WHO) menyebutkan bahwa


Appendiktomi menjadi salah satu jenis appendiktomi dilakukan pada 4,8 % dan 2,6%
pembedahan abdomen akut yang paling sering dari total populasi penduduk Asia dan Afrika
dilakukan akibat serangan appendiksitis akut. sekitar 7% penduduk menjalani appendiktomi
Hal inimungkin terkait dengan diet serat yang dengan dengan insidens 1,1/1000 penduduk
kurang pada masyarakat modern (perkotaan) bila pertahun, sedang di Negara-Negara barat sekitar
dibandingkan dengan masyarakat desa yang 16%.
cukup banyak mengkonsumsi serat Berdasarkan hasil Surpei Dinas
(Mansjoer,2010). Data dari World Health Kesehatan di Indonesia, appendicitis akut
JURNAL PENELITIAN VOL. 1 NO. 1 EDITION : MEI-OKTOBER 2018
KEPERAWATAN MEDIK
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/jpkm
RECEIVED:03 AGUSTUS 2018 REVISED:8 SEPTEMBER ACCEPTED:09 OKTOBER 2018

merupakan salah satu penyebab dari akut usus pasien. Salah satu intervensi yang dapat di
abdomen dan berupa indikasi untuk abdomen lakukan adalah dengan mengunyah permen
dan berupa indikasi untuk dilakukan operasi karet.
kegawat daruratan. Di beberapa kota Indonesia Penelitian yang dilakukan Effendi
yaitu kota Semarang, yakni 970 orang menjadi (2015) yang meneliti mengenai pengaruh
appendiktomi, kota Gorontalo, diperoleh data mengunyah permen karet terhadap percepatan
dari Sub Bagian Medikal Record bahwa jumlah kembalinya peristaltik usus pada pasien pasca
pasien yang melakukan operasi appendiktomi appendiktomi dudapatkan pada kelompok
pada tahun 2014 dari sekitar 1606 pasien bedah perlakuan menunjukan peristaltic usus timbul 1
umum, sebanyak 576 pasien diantaranya yang jam ke-3 sejumlah 1 orang (20%), peristaltik
melakukan operasi appendiktomi atau sekitar usus timbul 1 jam ke-4 sejumlah 2 orang (40%)
sekitar 35,87% pada tahun 2014. Pada tahun dan peristaltik usus timbul 1 jam ke-5 sejumlah
2015, dari 1,431 pasien bedah umum sebanyak 2 orang (40%) sedangkan pada kelompok
455 diantaranya yang melakukan operasi kontrol menunjukan 5 orang (100%) peristaltik
appendiktomi atau sekitar 31,79%. Hal ini bisa muncul setelah 1 jam ke-5. Hasil uji statistic
terjadi karena diet serat yang kurang pada didapatkan ada pengaruh mengunyah permen
masyarakat moderen sehingga mengakibatakan karet dengan percepatan peristaltik usus.
penyakit yaitu appendicitis. Percepatan peristaltik usus pada pasien pasca
Pada appendiktomi, pasien diberikan appendiktomi dapat dilakukan dengan upaya
anestesi yang berefek terhadap relaksasi otot- mengunyah permen karet.
otot khususnya terjadi penurunanan peristaltik Penelitian yang dilakukan oleh Jaimez
usus. Pada keadaan pasca operasi tanpa dan Garcia (2016) juga mendapatkan bahwa
komplikasi , normalnya peristaltik usus kembali penggunaan permen karet pada anak yang
± 24 jam pasca operasi (Mansjoer, 2010). menjalani appendiktomi yang mempercepat
Dalam masa pemulihan, paristaltik usus kembalinya fungsi usus. Didukung juga oleh
pasien post appendiktomi belum aktif kembali penelitian yang dilakukan oleh Ajuzieogu, et al
secara normal. Karena keadaan tersebut, pasien (2014). Yang mendapatkan bahwa memakan
di anjurkan untuk tidak makan dan minum permen karet memberikan efek yang
terlebih dahulu selama beberapa waktu hingga menguntungkan terhadap cepatnya kembali
aktifasi usus kembali seperti semula. Hal fungi usus.
tersebut sering di keluhkan oleh pasien post Dari hasil studi pendahuluan yang
operasi. Selain itu operasi pada organ abdomen didapatkan dari Rumah Sakit Grandmed Lubuk
tidak terkecuali appendiktomi dapat Pakam perawat hanya mengobservasi waktu
menyebabkan ileus paralitik. Kondisi ini dapat kembalinya peristaltik usus pada pasien post
menghambat atau menghentikan kerja dari usus, appendiktomi namun belum ada tindakan khusus
menimbulkan rasa nyeri, mual, distensi untuk mempercepat kembalinya peristaltik usus
abdomen, serta semakin lama pasien harus di pada pasien pasca appendiktomi. Atas dasar itu
rawat di rumah sakit. Lama nya pasien tinggal di peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh
rumah sakit akan menyebabkan tingginya resiko mengunyah permen karet terhadap peristaltik
infeksi dan mahalnya biaya perawatan (Majid usus pasien appendiktomi di Rumah Sakit
dkk, 2011). Oleh karena itu di perlukan tindakan Grenmed Lubuk Pakam.
yang dapat mempercepat kembalinya peristaltik
JURNAL PENELITIAN VOL. 1 NO. 1 EDITION : MEI-OKTOBER 2018
KEPERAWATAN MEDIK
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/jpkm
RECEIVED:03 AGUSTUS 2018 REVISED:8 SEPTEMBER ACCEPTED:09 OKTOBER 2018

2.METODE PENELITIAN digunakan selama prosedur pembedahan. Efek


Desain penelitian yang digunakan anastesi dapat menyebabkan selama 24 sampai
adalah pre test and post test design. Penelitian 48 jam, sesuai jenis dan lamanya pembedahan
Ini dilakukan di Rumah Sakit Grenmed Lubuk sehingga peristaltik usus tidak terdengar ataupun
Pakam pada bulan Januari –Juni 2018 dengan dapat terdengar lemah dengan frekuensi yang
jumlah populasi 47 orang. Teknik sampling yang kurang dari normal (Smeltzer & Bare, 2013).
digunakan pada penelitian ini adalah total Pada penelitian ini didapatkan rerata peristaltik
sampling. Instrumen pada penelitian ini adalah usus sebelum mengunyah permen karet hanya
lembar checklist yang berisi tentang frekuensi 1,00 kali, sedangkan rata-rata normal bising usus
peristaltik usus pasien. adalah 6-12 kali per menit.
Analisis univariate digunakan untuk
melihat rerata frekuensi peristaltik usus sebelum Tabel 2. Rerata Frekuensi Peristaltik
dan sesudah mengunyah permen karet, Usus Pasien Post Appendiktomi Sesudah
sementara analisis di pariat dilakukan untuk Mengunyah Permen Karet di Rumah
melihat pengaruh mengunyah permen karet Sakit Grenmed Lubuk Pakam
terhadap paristaltik usus yang di uji Kategori N Mean Std. Std
menggunkan paired sample t test dengan tingkat Deviat Error
kepercayaan 95%. tion Mean
Peristaltik 47 7,60 1,578 0,499
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Usus
Tabel 1. Rerata Frekuensi Peristaltik Sesudah
Usus Pasien Post Appendiktomi Sebelum Mengunyah
Mengunyah Permen Karet di Rumah Permen Karet
Sakit Grenmed Lubuk Pakam
Kategori N Mean Std. Std Rerata frekuensi peristaltik usus pasien
Deviat Error post appendiktomi sesudah mengunyah permen
Ion Mean karet adalah 7,60 dengan standard deviasi 1,578
Peristaltik 47 1,00 1,155 0,365 dan standart error mean sebesar 0,499.
Usus Pada penelitian ini pasien mengunyah
Sebelum permen karet 3 kali sehari selama ± 30 menit
Mengunyah selama 3 hari. Menurut Ledari (2013), ketika
Permen Karet mengunyah permen karet maka pasien akan
merasakan reaksi yang disebabkan oleh
Rerata frekuensi peristaltik usus pasien stimulasi abdomen serta sekresi dari getah
post appendiktomi sebelum mengunyah permen lambung dan usus. Hal ini akan menyebabkan
karet adalah 1,00 dengan standard deviasi 1,55 pasien berkeinginan untuk makan. Keinginan
dan standart error mean sebesar 0,365. ini akan meningkatkan peristaltik dan
mempercepat proses pemulihan ileus. Pada
Pada penelitian ini seluruh respoden hasil penelitian ini didapatkan peningkatan
menggunkan anastesi spinal sehingga jenis rerata peristaltik usus dimana sebelum
anastesi yang digunakan sudah homegen. mengunyah permen karet rerata peristaltik usus
Anastesi merupakan manipulasi organ yang sebesar 1,00 kali dan setelah mengunyah
JURNAL PENELITIAN VOL. 1 NO. 1 EDITION : MEI-OKTOBER 2018
KEPERAWATAN MEDIK
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/jpkm
RECEIVED:03 AGUSTUS 2018 REVISED:8 SEPTEMBER ACCEPTED:09 OKTOBER 2018

permen karet didapatkan rerata perstaltik usus bising usus kembali lebih cepat. Hal yang sama
sebesar 7,60 kali. di dapatkan oleh Ajuzieogu, et al. (2014) dimana
penelitian ini menyimpulkan bahwa memakan
Tabel 3. Pengaruh Mengunyah permen karet memberikan efek yang
Permen Karet Terhadap Peristaltik Usus menguntungkan terhadap cepatnya kembali
Pasien Post Appendiktomi di Rumah pungsi usus.
Sakit Grenmed Lubuk Pakam Bagaimana mekanisme hubungan antara
mengunyah permen karet dan kembalinya
Kategori N Mean Std P peristaltik usus setelah tindakan operasi belum
Deviation Value dapat dijelaskan dengan pasti. Penjelasan yang
Peristaltik 47 6 ,600 1,265 0,000 paling mungkin adalah bahwa mengunyah
Usus Sesudah berfungsi sebagai Sham Feeding, stimulasi
Mengunyah mutilitas usus, duodenum,dan rectum diperut
Permen Karet manusia. Mengunyah dapat memicu pelepasan
& Peristaltik hormon-hormon gastrointestinal dan
Usus Sebelum meningkatkan sekresi saliva serta cairan getah
Mengunyah pancreas, gastrin, dan neurotensin. Pelepasan
Permen Karet hormon-hormon tersebut dapat memicu
peristaltik usus (Ledari, 2013).
Perbedaan rerata prekuensi peristaltik Semakin cepat peristaltic usus kembali
usus pasien post appendiktomi sebelum dan setelah prosedur operasi maka akan Sangat
sesudah mengunyah permen karet adalah 6,60 bermanfaat dalam proses pemulihan pasien.
dengan perbedaan standard deviasi 1,265. Kembalinya peristaltik usus menjadi tanda
Berdasarkan uji statistik didapatkan p value bahwa pasien sudah boleh mendapatkan intake
0,000, maka ada pengaruh mengunyah permen oral. Semakin cepat pasien makan, maka akan
karet terhadap peristaltik usus pasien post semakin cepat terpenuhi kebutuhan nutrisi yang
appendiktomi di Rumah Sakit Grenmed Lubuk akan mendukung terhadap penyembuhan luka
Pakam. operasi dan pemulihan fisik post operasi. Hal ini
Penelitian menunjukan bahwa peristaltik akan menurunkan lama rawat inap pasien di
usus muncul lebih cepat pada kelompok yang rumah sakit sehingga lebih ekonomis, dan
mengunyah permen karet yaitu pada 1 jam ke-3, mengurangi resiko infeksi nasokomoal yang
sedangkan pada kelompok control peristaltik didapat dari lingkungan rumah sakit (Marwah
usus muncul pada satu jam ke-5. Dari hasil 2012).
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh mengunyah permen karet dengan 4. KESIMPULAN
percepatan peristaltik usus ( Effendi, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Penelitian yang dilakukan oleh Jaimez didapatkan rerata peristaltik usus pasien post
dan Garsie (2016) pada kelompok anak yang appendiktomi sebelum mengunyah permen karet
menjalani appendiktomi juga mendapatkan adalah 1,00 dan sesudah mengunyah permen
bahwa penggunaan permen karet dapat karet adalah 7,60. Perbedaan rata peristaltik usus
mempercepat kembalinya pungsi usus. Anak pasien post appendiktomi sebelum dan sesudah
yang mengunyah permen karet setelah operasi, mengunyah permen karet adalah 6,60. Dari hasil
JURNAL PENELITIAN VOL. 1 NO. 1 EDITION : MEI-OKTOBER 2018
KEPERAWATAN MEDIK
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/jpkm
RECEIVED:03 AGUSTUS 2018 REVISED:8 SEPTEMBER ACCEPTED:09 OKTOBER 2018

uji statistic didapatkan ada pengaruh mengunyah A Rondomized Cilnical Trial.. Iranian
permen karet terhadap peristaltik usus pasien Red Crescent Mrdical Journal. 2013; 15
post appendiktomi di Rumah Sakit Grenmed (4); 330-4.
Lubuk Pakam dengan p value = 0,000.
Mansjoer, Arief (2010), Kapita Selecta
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran, idisi 4, Jakarta; Media
Ajuzieogu, et al. (2014). The efficacy of chewing
gum on postoperative ileus following Marwah, S et al, (2012). Role of Chewing Gum
appendectomy in Enugu, South East on The Duratin of Post Operative Ileus
Nigeria: A randomized controlled Perporation” A Prospective
clinical trial. Nigerian Journal of Randomized Trial. Saudi Journal of
Clinical Practice. Volume 17, issue 6, Gastroenterologi Volume 18 Number 2.
739-742 Diunduh dari
https://www.ncbi.nml.nih.gov/pubmed/2 Smeltzer S. C., Bare G.B. (2013). Buku Ajar
5385912 pada tanggal 21 Desember Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8
2017. Volume 1. Jakarta: EGC

Effendi (2015). Pengaruh Mengunyah Permen


Karet Terhadap Percepatan Kembalinya
Peristaltik Usus Pada Pasien Pasca
Appendiktomi.Jurnal Kesehatan Hesti
Wirasakti. Vol 3. No 2.Diunduh dari
http://jural.poltekkes-
soepraon.ac.id/indexs.php/HWS/alticle/v
iew/101 pada tanggal 21 Desember
2017.

Majid, A.,Mohamad, J dan Umi, I. (2011).


Keperawatan Perioperatif.Yogyakarta:
Gosyen Publising

Jaimez & Garcia. (2016). Use of chewing gom in


children undergoing an appendectomy:
A randomized clinical contolled trial. Int
J Surg. 2016 Aug; 32:38-42. Diunduh
darihttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
ed/27321384 pada tanggal 2001
Desember 2017.

Ledari, Fm, et al. (2013). Chewing Cugar-Free


Gum Reduces Ilues After appendectomy:

You might also like