277 550 2 PB PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 34

Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015

Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur


___________________________________________________________________________

Analisis Portofolio Saham Optimal dengan Single Index Model


pada Saham-Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia
periode Februari 2010 - Januari 2015

Oleh :
Sima Susriyani
Alumni Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Borobudur

Meirinaldi
Dosen Program Pascasarjana Universitas Borobudur
Email : usu_mey@yahoo.co.id

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the formation composition for the optimal
portfolio by a single index model method in LQ-45 stock at IDX The population of LQ-45 are
the firms what list in the IDX as many as 45 companies in the period February 2010 until
January 2015. Purposive sampling was for the sampling, which sampling are taken from
certain criteria and representative sample of the population is represented by 22 sample
stockcompanies. Data collection methods used a documentation method from the Indonesian
Stock Exchange in this study. Data were analyzed using a single index model. This model
analyzes the variables of share and market in formation composition for the optimal portfolio.
Single index model used the value excess return to beta (ERB) of LQ-45, and then
narrow down the value of the shares with cut off point (C*). When ERB > C* then the stock is
included in the optimal portfolio. However, if the ERB < C* then the stock isn’t included in
the optimal portfolio. The results showed there were 12 stocks in a portfolio of 22 stocks
candidate who studied with cut off point of 0,00888. Optimal portfolio is formed by having
ERB is grater than C*. The proportion of each stock fund are JSMR (Jasa Marga
(Persero)Tbk) 19,04%, BBCA (Bank Central Asia Tbk) 17,60%, UNVR (Unilever Indonesia
Tbk) 16,49%, BBNI (Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk) 11,95%, BMRI (Bank Mandiri
(Persero) Tbk) 8,42%, INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) 6,34%, GGRM (Gudang Garam
Tbk) 6,30%, SMGR (Semen Gresik (Persero) Tbk 3,25%, LPKR (Lippo Karawaci Tbk)
2,97%, INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk) 2,86%, KLBF (kalbe Farma Tbk) 2,76%,
PGAS (Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 2.02%. with a portfolio return of 0,19194 or
19,194% and the portfolio risk of 0,00197.or 0,197%.
Based on the conclution and test data, it can be concluded that the mody appropriate
estimation models used panel data regression study is Common effect Model.

PENDAHULUAN sekuritas adalah kemudahan untuk


Hampir semua investasi mengandung melakukan pembentukan portofolio
unsur ketidakpastian atau risiko oleh investasi,artinya melakukan investasi dana
karena itu setiap investor hendaknya pada berbagai macam sekuritas, sehingga
menyadari bahwa peluang untuk risiko yang akan dihadapi dapat
memperoleh keuntungan yang tinggi akan diminimalisasikan tanpa mengurangi
diimbangi dengan adanya risiko yang tingkat pengembalian yang diharapkan
tinggi pula. Karena investor atau para atau disebut juga dengan diversifikasi.
pemilik modal tidak tahu dengan pasti Seperti ungkapan klasik dari waren
hasil yang akan diperoleh dari investasi buffet yang biasa digunakan “don’t putt
yang akan dilakukannya. Maka investor all your egg into one basket”, Dalam dunia
perlu membuat portofolio yang optimal investasi ungkapan tersebut memiliki
dan salah satu karakteristik investasi pada makna yakni janganlah menginvestasikan

290
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

dana yang dimiliki hanya pada satu aset Alternatif pemilihan saham dan
saja. Karena jika aset tersebut gagal maka penentuan portofolio dapat dilakukan
investor akan mengalami kerugian yang dengan menggunakan berbagai
besar. analisis,Salah satunya dengan model
Indeks Harga Saham merupakan indeks tunggal. William shape (1963)
indikator utama yang mengambarkan mengembangkan model yang disebut
pergerakan harga saham pada periode dengan model indeks tunggal (single-index
tertentu. Menurut sumber dari model)model ini menyederhanakan
www.idx.co.id Ada beberapa macam perhitungan dimodel portofolio markowitz
indeks saham dalam bursa efek indonesia dengan menyediakan parameter-parameter
yaitu: Indeks Harga Saham Sektoral, input yang dibutuhkan dalam perhitungan
Indeks LQ-45, Indeks Harga Saham model portofolio markowitz. Disamping
Gabungan, Jakarta Islamic indeks, Indeks itu model indeks tunggal dapat juga
Sri Kehati, Indeks PEPINDO25, Indeks digunakan untuk menghitung return
Papan Utama dan Papan Pengembang, ekspektasi dan risiko.Model indeks
Indeks Kompas100, dan Indeks 30. Indeks Tunggal banyak digunakan sebagai alat
LQ-45 merupakan salah satu indeks terbaik analisis untuk mendapatkan portofolio
di BEI. Oleh karena itu penelitian ini akan yang efisien, selain itu modelnya juga
menjadikan indeks LQ-45 sebagai populasi sederhana sehingga mudah untuk
penelitian. Saham-saham yang masuk ke dioperasikan. Saham-saham yang
dalam LQ-45 adalah saham–saham yang dimasukan ke dalam rangkaian portofolio
sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan merupakan saham-saham yang memiliki
oleh BEI.LQ45 adalah 45 saham yang kinerja yang baik.
telah terpilih yang memiliki likuidasi dan Portofolio yang optimal menjadi
kapitalisasi pasar yang tinggi. sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan
Perkembangan saham LQ-45 akan selalu diteliti. Karena fortofolio yang optimal
dipantau enam bulan sekali. Saham LQ-45 akan menentukan besarnya nilai
harus masuk kedalam urutan 60 terbesar returnmaupun risiko yang akan diterima
dari total transaksi saham di pasar reguler. oleh investor. Secara khusus dapat diamati
Dan telah tercatat di BEI minimum 3(tiga) bahwa kebanyakan saham cenderung
bulan. Apabila likuiditas perdagangan mengalami kenaikan harga jika indeks
saham mengalami perkembangan yang harga saham naik. Dan kebalikannya yaitu
kurang baik maka saham tersebut akan jika indeks harga saham turun kebanyakan
dikeluarkan dari anggota LQ-45. Indeks saham mengalami penurunan harga. Hal
LQ-45 adalah 45 saham terbaik yang ini menyarankan bahwa return-return
dipilih bedasarkan likuiditas perdagangan sekuritas mungkin berkorelasi karena
saham. adanya reaksi umum terhadap perubahan-
Bila dilakukan pengamatan pada perubahan nilai pasar. Alasan yang
pasar saham, maka akan terlihat bahwa mungkin dapat diterima mengapa investor
pada saat pasar membaik, harga-harga harus membuat portofolio yang optimal.
saham individual juga akan meningkat Karena harapan akan returnyang lebih
demikian pula sebaliknya. Pada saat pasar besar hanya dapat diwujudkan apabila
memburuk maka harga saham-saham akan investor dapat membuat portofolio optimal.
turun hal ini menunjukan bahwa tingkat penentuan portofolio dapat dilakukan
keuntungan suatu saham berkorelasi dengan menggunakan berbagai analisis
dengan perubahan pasar ( Husnan 2005) salah satunya adalah dengan menggunakan
Model indeks tunggal memformulasikan single index model (model index tunggal).
bahwa perubahan harga saham di Berdasarkan identifikasi masalah dan
pengaruhi oleh perubahan indeks pasar. batasan masalah yang telah di tulis diatas

291
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

maka permasalahan tersebut dapat di ventura yang beroreantasi ke risiko yang


rumuskan yaitu : dirancang untuk mendapatkan perolehan
1. Bagaimana proses pembentukan modal. Investasi dapat menunjuk kesuatu
portofolio yang optimal pada saham- investasi keuangan (dimana investor
saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia menempatkan uang ke dalam suatu sarana)
(BEI) berdasarkan metode single index atau menunjuk ke investasi usaha atau
model? waktu seseorang yang ingin memetik
2. Bagaimana komposisi portofolio keuntungan dari keberhasilan pekerjaan.
saham yang terbentuk dalam Menurut Kamarudin Ahmad
portofolio yang optimal pada saham- (2004:3), Investasi adalah menempatkan
saham LQ 45 yang tercatat di BEI? uang atau dana dengan harapan untuk
3. Berapa besarnya tingkat keuntungan memperoleh tambahan atau keuntungan
yang diharapkan dan risiko yang akan tertentu atas uang atau dana tersebut.
dihadapi oleh investor dari portofolio Investasi menurut Abdul Halim (2005:4)
saham tersebut? investasi pada hakekatnya meupakan
4. Model manakah yang paling tepat penempatan sejumlah dana pada saat ini
digunakan oleh peneliti untuk dengan harapan untuk memperoleh
menganalisis data panel tersebut? keuntungan dimasa mendatang
Apakah model common effect, model Dalam berbagai literatur menjelaskan
fixed effect, atau model random effect. bahwa investasi merupakan suatu bentuk
komitmen dana dengan jumlah yang pasti
BAHAN DAN METODE untuk mendapatkan return yang tidak pasti
Pasar Modal dimasa depan(Sharpe,2006). Dengan
Pasar modal merupakan sarana demikian ada 2 aspek yang melekat dalam
pembentuk modal dan akumulasi dana suatu investasi yaitu tingkat pemgembalian
yang diarahkan, untuk meningkatkan return yang diharapkan dan risiko tidak
aspirasi masyarakat dalam pengarahan tercapainya return yang diharapkan. Risiko
dana guna enunjang pembiayaan berhubungan dengan kondisi
pembangunan nasional (Kamarudin ekonomimakro seperti resesi ekonomi,
Ahmad,2004:17). gejolak politik dan sebagainya serta
Pasar Modal berdasarkan UU pasar industri dan karakteristik perusahaan.
modal nomor 8 tahun1995 diartikan bahwa Sedangkan menurut Eduardus
pasar modal, yaitu tempat berlangsungnya Tandelilin (2010:4) investasi adalah
kegiatan yang berkaitan dengan penawaran komitmen atas sejumlah dana atau sumber
umum dan perdagangan efek perusahaan daya lainnya yang dilakukan pada saat ini
publik yang berkaitan dengan efek yang dengan tujuan memperoleh keuntungan di
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi masa mendatang.
yang berkaitan dengan efek. Pasar modal
merupakan tempat untuk mempertemukan Saham
pihak yang membutuhkan dana jangka Secara umum saham adalah surat
panjang dan pihak yang membutuhkan berharga yang diterbitkan oleh suatu
sarana investasi pada instrumen financial. perseroan terbatas dengan status perseroan
(saham, obligasi,reksadana,derivatif dan terbuka (TBK). Saham yang
lain-lain). diperjualbelikan dan yang diperdagangkan
di bursa efek indonesia merupakan saham
Investasi dengan kategori saham biasa. Dan derivatif
Secara umum, investasi adalah dari saham adalah produk yang harganya
penggunaan modal untuk menciptakan dipengaruhi oleh saham yaitu indeks
uang, baik melalui sarana yang dimana indeks adalah harga rata-rata dari
menghasilkan pendapatan maupun melalui sejumlah saham yang ada pada bursa.

292
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Keuntungan yang diperoleh investor Pengembalian ini di bedakan menjadi dua ,


dari kepemilikan saham berupa, deviden yaitu pengembalian yang telah terjadi
yaitu pembagian keuntungan yang (actual return) yang dihitung berdasarkan
diberikan oleh perusahaan penerbit saham data historis. Dan pengembalian yang di
dan capital gain yaitu merupakan selisih harapkan (expected return-ER) akan
antara harga beli dan harga jual saham. diperoleh investordimasa depan.
Sedangkan risiko dari kepemilikan saham Komponen pengembalian meliputi :
adalah tidak di terimanya deviden apabila a. Untung/rugi modal (capital gain /loss)
perusahaan mengalami kerugian dan merupakan keuntungan (kerugian)
capital loss jika saat menjual saham harga bagi investor yang diperoleh dari
saham yang dijual harga pasarnya lebih kelebihan harga jual (harga beli) di
rendah dari harga waktu saham dbeli. atas harga beli (harga jual) yang
Menurut M.Fakhruddin & Sopyan keduanya terjadi dipasar sekunder.
Hadiyanto (2001:8), Saham memiliki b. Imbal hasil (yield) merupakan
beberapa karakteristik antara lain: pendapatan atas aliran kas yang
a. Deviden di bayarkan sepanjang diterima investor secara periodik,
perusahaan memperoleh laba. misalnya berupa deviden atau bunga
b. Memiliki hak suara dalam rapat umum yield dinyatakan dalam persentase dari
pemegang saham (one share one vote) modal yang ditanamkan.
c. Memiliki hak terakhir (yunior) dalam
hal pembagian kekayaan perusahaan. Imbal hasil ( Return) yang diperoleh
Jika perusahaan tersebut dilikuidasi dari hasil investasi berbentuk efek atau
(dibubarkan) stelah semua kewajiban surat berharga akan menentukan keputusan
perusahaan dilunasi. dalam menentukan portofolio Saham.
d. Memiliki tanggung jawab terbatas Perhitungan tingkat pengembalian
terhadap klaim pihak lain sebesar investasi dapat dihitung dengan rumus
proporsi sahamnya. sederhana sebagai berikut:
e. Hak untuk mengalihkan kepemilikan
saham. Imbal hasil =

Tingkat Pengembalian (return) saham Stephen A Ross, Randolph W.


Return merupakan salah satu faktor Westerfield and Bradford D Jordan,
yang memotivasi investor berinvestasi dan Essentials of Corporate Finance 3 rd, p.274
juga merupakan imbalan atas keberanian .Untuk imbal hasil saham berdasarkan
investor menanggung risiko investasi yang return dan risiko yang diperoleh sebagai
dilakukannya. (Eduardus Tandelilin, hasil investasi maka Return saham
2010:102) digolongkan menjadi :
Return saham di bagi menjadi 2 (Jogianto, 1. Normal atau expected return, yaitu
2003) return yang tergantung dari informasi
1. Return realisasi merupakan return yang diperoleh shareholder mengenai
yang telah terjadi (realized/actual saham dan didasarkan pada
return) pemahaman akan pasar saat ini
2. Return ekspektasi merupakan return terhadap faktor-faktor yang akan
yang di harapkan akan di peroleh oleh mempengaruhi saham dimasa akan
investor dimasa akan datang (expected datang.
return) 2. Uncertain atau risiko, merupakan
Menurut Abdul Halim (2005:34), bagian dari informasi yang tidak
Dalam konteks manajemen investasi, diprediksi sebelumnya seperti
pengembalian (return) merupakan imbalan perubahan GDP, Penurunan suku
yang di peroleh dari investasi.

293
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

bunga yang tidak diharapkan dan lain- pengembalian aktual (actual return).
lain. Semakin besar penyimpangannya berarti
Dengan adanya 2 jenis return ini semakin besar tingkat risikonya.
maka: Indeks Harga Saham
Total return = expected return + Unexpected retur
Indeks merupakan indikator
perubahan harga suatu saham
Tingkat risiko (Risk) Saham debandingkan dengan harga perdananya
Saham di kenal dengan karakteristik Rumus :
high risk high return. Artinya dengan Indeks individual =
memiliki saham dapat memberikan
peluang untuk mendapatkan keuntungan Menurut Martalena dan Maya
tinggi dan dapat meninbulkan risiko yang (2011:99), indeks harga saham adalah
tinggi juga. suatu indikator yang menunjukan
Risiko merupakan penyimpangan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi
dari tingkat return yang di harapkan sebagai indikator tren pasar, artinya
dengan tingkat pengembalian aktual. pergerakan indeks menggambarkan kondisi
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:105), pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang
dalam teori portofolio modern telah aktif atau lesu. fungsi indeks dalam pasar
diperkenalkan bahwa risiko investasi total modal :
dapat di pisahkan menjadi dua jenis risiko, a. Sebagai indikator tren pasar.
yaitu : b. Sebagai indikator tingkat keuntungan.
a. Risiko Sistematik c. Sebagai tolak ukur ( benchmark )
Risiko sistimatik atau risiko pasar kinerja suatu portofolio.
merupakan risiko yang berkaitan d. Memfasilitasi pembentukan portopolio
dengan perubahan yang terjadi di pasar dengan strategi pasif.
secara keseluruhan. Perubahan pasar e. Memfasilitasi berkembangnya produk
tersebut akan mempengaruhi derivatif.
variabelitas return suatu investasi. Menurut (sumber www. Idx.co.id ),
Dengan kata lain risiko sistimatis terdapat sembilan jenis indeks di bursa
merupakan risiko yang tidak dapat efek Indonesia yaitu:
didiversifikasi (undivesifiable) 1. Indeks harga Saham gabungan
b. Risiko tidak Sistematik (IHSG). Menggunakan seluruh saham
Disebut juga risiko khusus yang yang ditransaksikan di BEI. Jumlah
terdapat pada masing-masing emiten yang terdaftar lebih dari 400
perusahaan, adalah risiko yang tidak emiten
terkait dengan perubahan secara 2. Indeks Harga Saham Sektoral.
keseluruhan. Risiko perusahaan lebih Menggunakan semua saham yang
terkait pada perubahan kondisi mikro termasuk dalam masing-masing
perusahaan penerbit sekuritas. Dalam sektor. Di BEJ indeks sektoral terbagi
manajemen portofolio disebutkan atas sembilan sektor yaitu:
bahwa risiko perusahaan bisa a. Sektor-sektor primer (ekstraktif) :
diminimalkan dengan melakukan pertanian, pertambangan
deversifikasi aset dalam suatu b. Sektor-sektor sekunder (industri
portofolio. manufaktur); Industri dasar dan
kimia, aneka industry, dan barang
Menurut Abdul Halim (2005:42) konsumsi
dalam konteks manajemen investasi, risiko c. Sektor-sektor Tersier (jasa) ;
merupakan besarnya penyimpangan antara property dan real estate,
tingkat pengembalian yang diharapkan transportasi dan infrastruktur,
(expected return – ER) dengan tingkat
294
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

keuangan, perdagangan dan jasa ataupun jasa yang merusak moral


investasi dan bersifat mudarat.
3. Indeks LQ-45, yaitu indeks yang Saham-saham dalam indeks ini
terdiri dari 45 saham yang dipilih mempunyai suatu keistimewaan
berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi yaitu perusahaan yang memiliki
yang terbesar di BEI. Indeks LQ-45 tingkat hutang yang rendah,
adalah indeks dari 45 saham yang sehingga risiko dalam
telah terpilih yang memiliki likuidasi berinvestasipun menjadi semakin
dan kapitalisasi pasar yang tinggi. terkendali.
Kriteria pada saham-saham ini di 5. Indeks SRI Kehati. yaitu indeks 25
review setiap 6(enam) bulan sekali. saham yang tergolong
Saham-saham pada indeks LQ45 harus mendukung/ramah terhadap
memenuhi kriteria dan melewati lingkungan dan keanekaragaman
seleksi utama sebagai berikut: hayati Indonesia. Indeks ini dibentuk
- Masuk dalam rangking 60 besar atas kerjasama Bursa Efek Indonesia
dari total transaksi saham di pasar dengan yayasan Keanekaragaman
reguler ( rata-rata nilai transakasi Hayati Indonesia (KEHATI).SRI
selama 12 bulan terakhir). adalah kependekan dari Sustainable
- Rangking berdasarkan kapitalisasi Responsible Investment
pasar (rata-rata kapitalisasi pasar 6. Indeks PEPINDO25. yaitu hasil
selama 12 bulan terakhir) kerjasama antara Bursa Efek Indonesia
- Telah tercatat di BEI minimum 3 dengan lembaga rating PEPINDO.
bulan. Indeks ini dimaksudkan untuk
4. Indeks Syariah atau JII (Jakarta memberikan tambahan informasi bagi
Islamic Index), Indeks ini terdiri dari pemodal khususnya untuk saham-
30 saham yang mengakomodasi saham emiten kecil dan menengah.
syariah investasi dalam islam atau Indeks ini terdiri dari 25 saham
indeks yang berdasarkan syariah perusahaan tercatat yang dipilih
islam. Dengan kata lain, dalam indeks dengan mempertimbangkan kriteria-
ini di masukan saham-saham yang kriteria seperti: Total Aset, tingkat
memenuhi kriteria investasi dalam pengembalian modal dan opini
syariah islam. Saham-saham yang akuntan publik. Selain kriteria diatas
masuk dalam indeks Syariah adalah diperhatikan juga faktor likuiditas dan
emiten yang kegiatan usahanya tidak jumlah saham yang dimiliki publik.
bertentangan dengan syariah seperti : 7. Indeks Papan Utama dan Papan
a. Usaha perjudian dan permainan Pengembang, yaitu indeks harga
yang tergolong judi atau saham yang secara khusus didasarkan
perdagangan yang dilarang. pada kelompok saham yang tercatat di
b. Usaha lembaga keuangan BEJ, yaitu kelompok papan utama dan
konvensional (ribawi) termasuk papan pengembangan.
perbankan dan asuransi 8. Indeks Kompas100, menggunakan
konvensional. 100 saham pilihan harian kompas.
c. Usaha yang memproduksi, 9. Indeks 30 yaitu indeks 30 saham yang
mendistribusi, serta berkapitalisasi besar dan likuiditasnya
memperdagangkan makanan dan juga besar. Merupakan perampingan
minuman yang tergolong haram. dari indeks LQ45.
d. Usaha yang memproduksi,
mendistribusi dan/atau 10. Indeks LQ 45
menyediakan barang-barang Indeks LQ-45 adalah nilai kapitalisasi
pasar dari 45 saham paling likuid dan

295
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

memiliki nilai kapitalisasi yang besar SBI, Bank Indonesia dapat menyerap
hal itu merupakan indikator likuidasi. kelebihan uang primer yang beredar.
indeks LQ-45 menggunakan 45 saham Tingkat suku bunga yang berlaku
yang terpilih berdsarkan likuiditas pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh
perdagangan saham dan disesuaikan mekanisme pasar berdasarkan lelang. Sejak
setiap enam bulan sekali dengan awal Juli 2005, BI Menggunakan
demikian saham yang terdapat dalam mekanisme “BI rate” (suku bunga BI),
indeks tersebut akan selalu berubah yaitu BI mengumumkan target suku bunga
(Martalena dan Maya,2011:100). SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan
Menurut Buku Panduan Indeks Bursa pada masa periode tertentu. BI rate ini
Efek Indonesia (2010:11), indeks LQ- kemudian yang digunakan sebagai acuan
45 terdiri dari 45 emiten dengan para pelaku pasar dalam mengikuti
likuiditas (Liquid) tinggi, yang pelelangan.
diseleksi melalui beberapa kriteria
pemilihan. 45 jenis saham yang Teori Portofolio.
memenuhi kriteria yang ditentukan Menurut Jogiyanto dan
dan indeks LQ-45 ini akan ditinjau FerikawitaM. Sembiring (2013:2),
setiap tiga bulan sekali. Untuk Portofolio efisien merupakan portofolio
menentukan Saham-saham yang yang baik, tapi bukanlah yang terbaik
termasuk LQ-45 maka digunakan dua karena hanya faktor returnnya saja atau
tahap seleksi. Tahap pertama, kriteria faktor risikonya saja. Sedangkan portofolio
yang harus dipenuhi adalah sebagai optimal merupakan fortofolio yang terbaik
berikut : dengan kombinasi return terbaik dan risiko
a. Saham tersebut berada di top 95 terbaik. Investor yang rasional akan
persen dari total rata-rata tahunan mengharapkan portofolio investasinya
nilai transaksi saham di pasar adalah portofolio yang optimal.
reguler. Portofolio optimal adalah portofolio
b. Berada di top 90 persen dari rata- yang ada pada efficient frontier yang
rata tahunan kapitalisasi pasar. memiliki utilitas tertunggi bagi seorang
c. Tercatat di BEI minimal 3 bulan. investor tertentu. Portofolio optimal
Jika lolos pada tahap pertama, merupakan portofolio terbaik yang terdapat
maka dilanjutkan pada tahap kedua padaefficient frontier yang dapat di pilih
yaitu sebagai berikut : oleh investor yang disesuaikan dengan
a. Merupakan urutan tertinggi yang kemampuan investasinya sehingga akan
mewakili sektornya dalam membentuk utilitas tertinggi (relly dan
klasifikasi di BEI brown dalam Deddy H. Bangun, 2012:4).
b. Memiliki porsi yang sama dengan Dalam jurnal Entar Sutisman
sektor-sektor lain. (2012:2), portofolio adalah kumpulan
c. Merupakan urutan tertinggi investasi yang dimiliki oleh institusi
berdasarkan frekwensi transaksi. ataupun perorangan. Memiliki portofolio
seringkali merupakan suatu bagian dari
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) investasi dan strategi manjemen risiko
Sertifikat bank indonesia (SBI) Portofolio efisien adalah portofolio yang
adalah surat berharga yang dikeluarkan menyediakan return maksimal bagi
oleh bank Indonesia sebagai pengakuan investor dengan tingkat return tertentu.
utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) Sedangkan portofolio optimal adalah
dengan sistem diskonto/bunga. SBI portofolio yang dipilih investor dari sekian
merupakan salah satu mekanisme yang banyak pilihan yang ada pada portofolio
digunakan Bank Indonesia untuk efisien ( Tandelilin dalam Entar Sutisman,
mengontrol nilai rupiah. Dengan menjual 2012:2).

296
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Portofolio merupakan kombinasi - Tidak ada korelasi antara


atau gabungan atau sekumpulan aset, baik sekuritas: Dua buah aktiva A
berupa aset riil maupun aset finasial yang dan B yaitu = 0
dimiliki oleh investor. Hakikat - Korelasi negatif sempurna: Dua
pembentukan portofolio adalah untuk buah aktiva A dan B, yaitu = -1
menguragi risiko dengan cara diversifikasi,
yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada b. Pemilihan portofolio optimal
berbagai alternatif investasi yang Portofolio optimal merupakan
berkorelasi negatif (Abdul Halim 2005:54) portofolio yang dibentuk dengan
Aset dengan covariance yang mengoptimalkan satu dari dua
rendah (lebih-lebih yang negatif) akan dimensi yaitu return ekspektasi atau
lebih disukai dibandingkan dengan aset risiko portofolio. Dan dalam
yang memiliki covariance yang tinggi. memilih portofolio ada beberapa
Aturan seleksi portofolio yang pendekatan yaitu:
dikemukakan oleh Markowitz adalah i. Portofolio optimal berdasarkan
memilih aset yang tertinggi dengan rasio preferensi investor
return dan covariancenya dan Portofolio optimal berdasarkan
mengkombinasikan aset-aset tersebut preferensi investor
dalam efficient portofolio ( Zaenal Arifin, mengasumsikan hanya
2005:3-4). didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko dari
Konsep Dasar dalam Memilih portofolio secara implisit yang
Portopolio Optimal. menganggap bahwa investor
Teori portofolio membahas mempunyai fungsi utility yang
bagaimana cara membentuk portofolio sama atau berada pada titik
yang optimal. Ada tiga konsep yang perlu persinggungan utility investor
diketahui sebagai dasar untuk memahami dengan efficient set ( Jogianto,
pembentukan portofolio optimal yaitu: 2000:193).Setiap investor
1. Portofolio Efisien dan portofolio memiliki karakter yang berbeda
optimal sehingga portofolio mana yang
a. Menentukan Portofolio Efisien. akan di pilih oleh investor akan
Portofolio yang efisien (efficient tergantung dari fungsi utilitinya
portofolio) didefinisikan sebagai masing-masing.
portofolio yang memberikan return ii. Portofolio optimal berdasarkan
ekspektasi terbesar dengan risiko model markowitzs
yang terkecil. portofolio efisien Portofolio optimal berdasarkan
merupakan portofolio yang di model markowitz di dasarkan
bentuk dengan mengoptimalkan pada pendekatan mean (rata-
satu dari dua dimensi, yaitu return rata) dan Variance (varian).
ekspektasi atau risiko portofolio. Dimana mean merupakan
Kumpulan (set) dari portofolio pengukuran tingkat return dan
yang efisien disebut dengan varian merupakan pengukuran
efficient set atau efficient frontier. tingkat risiko. Teori portofolio
Dua aktiva yang membentuk markowitz ini disebut juga
portofolio dapat berkorelasi antara dengan Mean Variance Model
lain : yang menekankan pada usaha
- Korelasi positif sempurna: Dua memaksimalkan ekspektasi
buah aktiva A dan B, yaitu = + return dan meminimumkan
ketidakpastian/risiko untuk

297
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

memilih dan menyusun portofolio optimal akan dapat


portofolio optimal. berbeda.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan iii. Portopolio optimal dengan
dari model markowitz yaitu : adanya simpanan dan pinjaman
- Semua titik portofolio yang ada bebas risiko
dalam permukaan efisien Aktiva bebas risiko adalah
mempunyai kedudukan yang aktiva yang mempunyai return
sama antar satu dengan yang ekspektasi tertentu dengan
lainnya. varian return (risiko) yang sama
- Model Markowitz tidak dengan nol, karena variannya
memasukan isu bahwa investor sama dengan nol, maka
boleh meminjam dana untuk kovarian antara bebas risiko
membiayai portofolio pada juga sama dengan nol. Aktiva
asset yang beresiko dan model bebas risiko misalnya Sertifikat
Markowitz juga belum Bank Indonesia (SBI), karena
memperhitungkan variannya (deviasi standara) =
kemungkinan investor untuk 0 kovarian antara aktiva bebas
melakukan investasi pada aset risiko dengan aktiva berisiko
bebas risiko. yang lainnya akan menjadi
- Dalam kenyataannya, investor sama dengan nol, sebagai
yang berbeda-beda akan berikut (jogianto,2000:195):
mengestimasi infut yang
berbeda pula kedalam model σBRi = σBRi . σBR . σi
Markowitz, Sehingga garis
permukaan efisien yang Dari pernyataan di atas, maka
dihasilkan juga berbeda-beda aset bebas risiko merupakan
bagi masing-masing investor. aset yang tingkat returnnya
Portofolio optimal berdsarkan dimasa depan sudah dapat
model markowitz didasarkan pada dipastikan pada saat ini karena
empat asumsi yaitu ditunjukan oleh varian yang
(tandelilin,2001:78) : sama dengan nol.
- Waktu yang digunakan hanya iv. Portofolio berdasarkan model
satu periode indeks tunggal.
- Tidak ada biaya transaksi Model indeks tunggal
- Preferensi infestor hanya merupakan penyederhanaan
didasarkan pada return dari model Markowits. Model
ekspektasi dan risiko. ini dikembangkan oleh wiliiam
- Tidak ada simpanan dan sharpe (1963). Yang disebut
pinjaman bebas risiko. dengan singel index model.
Asumsi bahwa preferensi Yang dapat digunakan untuk
investor mengasumsikan hanya menghitung return ekspektasi
didasarkan pada return dan risiko portofolio
ekspektasi dan risiko dari (Jogianto,2000:203).
portofolio secara implisit yang Model index tunggal didasarkan
menganggap bahwa investor pada pengamatan bahwa harga
mempunyai fungsi utility yang dari suatu sekuritas berfluktuasi
sama. Pada kenyataannya tiap- searah dengan indeks harga
tiap investor memiliki fungsi pasar dan mempunyai reaksi
utilitas yang berbeda, sehingga yang sama terhadap suatu
faktor atau indeks harga saham

298
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

gabungan (IHSG), karena Semakin tinggi nilai suatu alternatif


return dari suatu sekuritas dan pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif
return dari indeks pasar yang tersebut. Fungsi utilitas dapat digambarkan
umum dapat ditulis sebagai dalam bentuk grafik sebagai kurva
berikut (Abdul halim,2003:78). indeferen.

Ri = αi + βi . Rm + ei ) 3.Aset berisiko dan aset bebas risiko


Dalam berinvestasi, investor bisa
Ri = return sekuritas ke i memilih menginvestasikan dananya pada
αi = nilai ekspektasi dari return berbagai aset, baik aset yang berisiko
sekuritas yang maupun aset yang bebas risiko, ataupun
independen terhadap kombinasi dari kedua aset tersebut. Pilihan
return pasar. investor atas aset-aset tersebut akan
βi = beta yang merupakan tergantung dari sejauh mana preferensi
koefisien yang mengukur investor terhadap risiko. Semakin enggan
perubahan Ri akibat dari seorang investor terhadap risiko, maka
perubahan Rm.. pilihan investasinya akan cenderung lebih
Rm = tingkat return dari indeks banyak pada aset-aset yang bebas risiko.
pasar, juga merupakan Aset berisiko adalah aset-aset yang
suatu variable acak. tingkat return aktualnya dimasa depan
ei = Kesalahan residual yang masih mengandung ketidakpastian. Aset
merupakan variable acak bebas risiko merupakan aset yang
dengan nilai ekspektasinya returnnya dimasa depan sudah bisa
sama dengan nol atau E(ei) = 0 dipastikan pada saat ini, dan ditunjukan
model indeks tunggal membagi oleh varian return yang sama dengan nol.
return dari suatu sekuritas Salah satu contoh aset bebas risiko adalah
kedalam dua komponen yaitu : obligasi jangka pendek yang diterbitkan
- Komponen return yang unik pemerintah.
diwakili oleh alpha (ai) yang
independen terhadap Konsep Single Index Model
returnpasar. Single Index Model atau Model
- Komponenreturn yang Indeks Tunggal ini didasarkan atas
berhubungan dengan return pemikiran bahwa korelasi tingkat
pasar yang di wakili oleh (βi) keuntungan yang terjadi antar
dan Rm sehingga bentuk sekuritasdisebabkan karena sekuritas-
ekspektasi return dapat ditulis sekuritas tersebut bereaksi secara bersama
dengan persamaan ( Jogianto, terhadap perubahan tingkat keuntungan
2000:204-206) pasar yang diwujudkan oleh indeks pasar
- umum.
E(Ri) = E (αi + βi . Rm + ei) Model indeks tunggal dapat
atau digunakan sebagai alternatif dari model
E(Ri) = E(αi) + E(βi). E (Rm) + E(ei)
Markowiitz untuk menentukan Efficient set
dengan perhitungan yang lebih sederhana.
Atau bisa diformulasikan sebagai
Model indeks tunggal merupakan
berikut:
penyederhanaan dari model Markowiitz
E(Ri)= αi + βi . E(Rm)
Model indeks tunggal di kembangkan oleh
William Shape (1963) yang disebut dengan
2. Fungsi Utilitas dan kurva Indeference
single index modelyang dapat digunakan
Fungsi utilitas dapat diartikan sebagai
untuk menghitung return ekspektasi dan
fungsi matematis yang menunjukan nilai
risiko portofolio.
dari semua alternatif pilihan yang ada.
299
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Model indeks tunggal di dasarkan atau indeks tersebut adalah Indeks Harga
pada pengamatan bahwa harga dari suatu Saham Gabungan (IHSG)
sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks
harga pasar, karena return dari suatu Portofolio optimal Berdasarkan single
sekuritas dan return dari indeks pasar. index model
Menurut suad Husnan (2001:103), kalau Perhitungan untuk menentukan
kita melakukan pengamatan maka akan portofolio optimal akan sangat
tampak bahwa pada saat pasar membaik ( dimudahkan jika hanya didasarkan pada
yang ditunjukan oleh indeks pasar yang sebuah angka yang dapat menentukan
tersedia) harga saham-saham individual apakah suatu sekuritas dapat dimasukan
juga meningkat. Demikian pula sebaliknya kedalam portofolio optimal tersebut.
pada saat pasar memburuk aka saham- Angka tersebut adalah rasio antara ekses
saham akan turun harganya. Hal ini return dengan beta.
menunjukan bahwa tingkat keuntungan a. Memasukan besarnya Excess Return
suatu saham nampaknya berkorelasi To Beta (ERB)
dengan perubahan pasar. Apabila Ekcess return to Beta (ERB)
perubahan pasar dapat dinyatakan sebagai didefinisikan sebagai selisih dari
tingkat keuntungan indeks pasar maka return ekspektasi dengan return aktiva
tingkat keuntungan suatu saham dapat bebas risiko. Ekcess return to Beta
dinyatakan sebagai berikut berarti mengukur kelebihan return
relatif terhadap satu unit risiko yang
Ri = αi + βi . Rm tidak dapat didiversifikasi yang diukur
dengan beta. Rasio ERB ini juga
Dalam hal ini : menunjukan hunhungan antara dua
αi adalah bagian dari tingkat keuntungan faktor penentu investasi, yaitu return
saham i yang tidak di pengaruhi oleh dan risiko.
perubahan pasar Di dalam potofolio yang optimal
Rm adalah tingkat keuntungan indeks pasar akan berisi dengan aktiva-aktiva yang
βi yaitu parameter yang mengukur memiliki nilai rasio ERB yang tinggi.
perubahan yang diharapkan pada Ri kalau Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang
terjadi perubahan pada Rm. rendah tidak akan dimasukan ke dalam
Persamaan tersebut hanyalah portofolio optimal. Dengan demikian
memecah tingkat keuntungan suatu saham diperlukan sebuah titik pembatas (cut
yang menjadi dua bagian yaitu yang off point) yang menentukan batas nilai
idependen dari perubahan pasar dan yang ERB berapa yang dikatakan tinggi.
dipengaruhi oleh pasar. βi menunjukan
kepekaan tingkat keuntungan indeks pasar. b. Menentukan Tingkat Pembatas atau
Parameter αi menunjukkan komponen Cut off Point (C*)
tingkat keuntungan yang tidak berpengaruh Besarnya titk pembatas ini dapat di
oleh perubahan indeks pasar. tentukan dengan langkah langkah sebagai
Menurut abdul Halim (2005:82), berikut
model indeks tunggal atau model satu 1. Hal pertama yang harus dilakukan
faktor (single index model) dalah mengurutkan sekuritas-
mengasumsikan bahwa tingkat sekurutas berdasarkan dari nilai
pengembalian antara dua efek atau lebih ERB terbesar sampai ke nilai ERB
akan berkorelasi, yaitu akan bergerak terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan
bersama dan mempunyai reaksi yang sama nilai ERB terbesar merupakan
terhadap satu faktor atau indeks tunggal kandidat untuk dimasukan kedalam
yang dimasukkan dalam model. Faktor portofolio optimal

300
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

2. Hitung cut of rate candidate yang Penelitian yang Relevan.


merupakan parameter yang Penelitian yang dilakukan oleh
digunakan sebagai batasan (standar Windi Martaya Wibowo, Sri Mangesti
minimum) dari Excess Return to Rahayu, dan Maria Goreti Wi Endang N.P
Beta (ERB). (2014), mengenai “Penerapan Model
3. Selanjutnya, mencari titik batas Indeks Tunggal Untuk Menetapkan
atau cut off point (C*), yang Komposisi Optimal (Studi Pada Saham-
didapat dari cut of rate candidate saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek
yang paling tinggi. Indonesia (BEI) tahun 2010-2012)”, Dalam
4. Sekuritas-sekuritas yang analisis ini variable yang diteliti adalah
membentuk portofolio optimal return pasar (IHSG) terhadap return
adalah sekuritas-sekuritas yang sekuritas. Dengan menggunakan metode
mempunyai ERB lebih besar dari model Indeks tunggal. Peneliti menemukan
nilai Cut off (C*). Sekuritas- 14 perusahaan dari 22 sampel perusahaan
sekuritas yang mempunyai nilai yang terpilih yang membentuk komposisi
ERB lebih kecil dari titik C* tidak portofolio optimal dengan proporsi
diikut sertakan dalam pembentukan masing-masing saham GGRM 3,95%,
portofolio optimal. KLBF 16,35%, JSMR 17,13%, ASII
15,24%, SMGR 7,62%, INTP 4,82%,
c. Menentukan Proporsi Dana masing- LPKR 3,30%, BBCA 10,18%, BBNI
masing Saham Pembentuk Portofolio. 5,50%, INDF 4,15%, PGAS 1,40%, BMRI
Setelah sekuritas-sekuritas yang 7,68%, BBRI 2,27%, dan BDMN 0,40%.
membentuk portofolio telah Berdasarkan portofolio yang telah
ditentukan, selanjutnya menentukan terbentuk hasil perhitungan return
berapa proporsi dari masing-masing portofolio sebesar 3,32% dan risiko
sekuritas tersebut didalam portofolio. portofolio sebesar 0,22%
Langkah-langkah untuk menentukan Penelitian yang dilakukan oleh
besarnya proporsi untuk sekuritas ke-i Suramaya Suci Kewal (2013), mengenai “
adalah : Pembentukan Portofolio Optimal Saham-
a) Menentukan skala tambahan dari saham Pada Periode Bullish di Bursa Efek
tiap-tiap saham Indonesia. Dalam analisis ini variable yang
b) Menghitung proporsi dana dari diteliti adalah return pasar (IHSG)
masing-masing saham. terhadap return sekuritas. Dengan
d. Menentukan tingkat keuntungan mengunakan metode model indeks tunggal.
dan risiko dari portofolio yang Hasil penelitiannya adalah tersusunnya
terbentuk. sebuah portopolio saham yang terdiri dari
empat saham yaitu. ASRI (48,72%), INDF
Untuk mengetahui tungkat keuntungan (28,24%),BBNI(16,32%), dan
dan tingkat risiko dari portofolio yang BKSL(6,71%)
terbentuk, dapat dilakukan langkah- Penelitian yang dilakukan oleh
langkah perhitungan sebagai berikut: Ikrama Masloman, Christian R. Dien, dan
1) Menentukan besarnya nilai beta dan stelma V. Rantung (2013). Mengenai
alpha dari portofolio yang “Analisis Portofolio Optimum Perusahaan
merupakan rata-rata tertimbang dari Agribisnis di Bursa Efek Indonesia”.
beta dan alpha dari masing- masing Dalam analisis ini variabel yang diteliti
sekurutas. adalah return pasar (IHSG) terhadap return
2) Selanjutnya, dapat dihitung tingkat sekuritas. Dengan menggunakan metode
keuangan yang diharapkan dan model indeks tunggal (singgle indeks
besarnya risiko dari setiap model). Peneliti menemukan 4 dari 9
portofolio. saham agribisnis, yaitu Agro Astra Lestari

301
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Tbk, Bahtera Adimina Samudra Tbk, Inti sebesar 0,54% an PT. Astra Agro Lestari
Agri Resources Tbk, dan Multibreeder Tbk sebesar 0,05%.
Adirama, tergolong sebagai portofolio Penelitian yang dilakukan oleh Sri
optimum dimana memiliki nilai ERB yang Yuniarti(2010), mengenai “ Pembentukan
positif serta lebih besar dari Ci, atau portofolio Optimal Saham-saham
tingkat return lebih besar dari risiko yang Perbankan dengan menggunakan Model
mungkin dihadapi portofolio tersebut. Indeks Tunggal”. Dalam analisis ini
Penelitian yang dilakukan oleh variable yang diteliti adalah return pasar
Deddy H Bangun, Samual P.D. (IHSG) terhadap return sekuritas. Dengan
Anantadjaya, dan Laura Lahindah (2012), menggunakan metode Model Indeks
memgenai “Portofolio Optimal Menurut Tunggal. Peneliti menemukan dari 7(tujuh)
Markowitz Model dan Single Index Model: saham yang dijadikan sample ada 3 (tiga)
Studi Kasus pada Indeks LQ-45”. Dalam saham yang terbentuk dalam kandidat
analisis ini variable yang diteliti adalah portofolio optimal, yaitu BBRI sebesar
risiko portofolio dan kinerja portofolio ( 58,15%, Saham BBCA sebesar 23,72%
Sharpe Ratio dan Treynor Ratio) terhadap dan Saham BBNI 18,13%.
risiko portofolio denganmenggunakan Penelitian yang di lakukan oleh
metode Model Markowitz (MM) dan Umanto Eko (2008), mengenai “ Analisis
Single Index Model (SIM). Hasil dan penilaian Kinerja portofolio Optimal
Penelitian adalah SIM memberikan tingkat Saham-saham LQ-45”. Dalam analisis ini
pengembalian lebih tinggi dari MM variable yang diteliti adalah return pasar
sebesar 0,205%, dengan tingkat resiko (IHSG) terhadap return sekuritas. Dengan
yang tidak jauh berbeda juga dengan MM, menggunakan model indeks tunggal dan
sebesar 0,045%, kinerja atas pembentukan model constant correlation. Hasil
portofolio optimal yang di peroleh dengan penelitian adalah kombinasi saham-saham
SIM relatif berbeda dengan hasil MM, yang membentuk portofolio optimal yang
berdasarkan Sharpe Ratio dan Treynor ditentukan dengan melihat peringkat
Ratio sebesar 0,0800 dan 0,00134. Hal ini masing-masing saham bedasarkan nilai
menunjukan bahwa kinerja portofolio ERB/ Excess Return to Beta (model indeks
optimal berdasarkan SIM lebih baik dari tunggal) dan ERS/Excess Return to
MM. Deviation Standard (model korealsi
Penelitian oleh Entar Sutisman konstan). Portofolio optimal yang dibentuk
(2012) mengenai” Analisis Portofolio dengan menggunakan model indeks
Saham Sebagai Dasar Pertimbangan tunggal maupun model korelasi konstan
Investasi Pada Perusahaan yang Terdaftar mengindikasikan bahwa investor harus
di Bursa Efek Indonesia (studi kasus mengalokasikan dana terbesarnya pada
Penggunaan Model indeks Tunggal Pada saham TLKM, sedangkan portofolio
Saham LQ-45)”. Dalam analisis ini optimal yang dibentuk dengan
variable yang diteliti adalah return pasar menggunakan model korelasi konstan
(IHSG) terhadap return sekuritas. Dengan memiliki kinerja yang lebih baik jika
menggunakan metode model indeks dibandingkan dengan portofolio optimal
tunggal. Hasil Penelitian metode indeks yang dibentuk dengan menggunakan
tunggal membentuk portofolio optimal model indeks tunggal
dengan proporsi dana Bank Central Asia Persamaan penelitian ini dengan
Tbk sebesar 82.03%. PT. Astra penelitian-penelitian sebelumnya adalah
Internasional Tbk sebesar 8,31%, Bank variable yang digunakan dalam penelitian
Mandiri (persero) Tbk sebesar 4,32%, PT. ini, yaitu variable return pasar sebagai
United Tractor tbk sebesar 3,30%, PT. variable independennya (X) serta metode
Indofood sukses makmur Tbk sebesar analisis data yang digunakan dalam
1,45%, Bank Rakyat Indonesia Tbk

302
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

penelitian ini adalah metode Single Index Ho : p-value > a : Tidak Memilih
Model. antara Fixed Effect model.
Sedangkan yang membedakannya Ha : p-value < a : Memilih Fixed
adalah dari tehnik analisis data dan periode Effect Model
pengamatan penelian yaitu selama 5 Tahun c. Uji Lagrange Multiplier adalah
yaitu dari periode Februari 2010 sampai pengujian untuk memilih antara
dengan Januari 2015 dengan menggunakan random effect model atau common
data bulanan berupa data harga saham effect model.. Dengan hipotesis
,IHSG, dan tingkat suku bunga SBI tehnik sebagai berikut:
analisis dilakukan dengan 3 pengujian H0 : FMstatistik> Statistik Chi-square;
analisis regresi data panel yaitu yang Tidak memilih Fixed Effect Model.
pertama uji Chow untuk memilih antara H0 : FMstatistik< Statistik Chi-square;
model Common effect atau model fixed memilih Fixed Effect Model.
efect, yang kedua Uji Lagrange multiplier
untuk memilih antara model common effect Waktu, Tempat dan Sampel
atau model random effect. Dan yang ketiga Penelitian ini dilaksanakan di Bursa
Uji Hausman untuk memilih antara model Efek Indonesia (BEI) yang merupakan
fixed effect atau random effect. Pengujian tempat diperolehnya data sekunder yang
data panel ini menggunakan sofware diperlukan dalam penelitian ini. Penelitian
Eviews 8. ini dilakukan selama 8 (delapan) bulan
untuk mengetahui saham-saham apa saja
Hipotesis yang terbentuk dalam portofolio optimal
Berdasarkan tujuan penelitian maka pada saham lQ-45.Ruang lingkup dalam
hipotesis yang digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah saham-saham yang
ini adalah regresi data panel, sebagai terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
berikut : Yang dimaksud Populasi dalam
1. Hipotesis untuk proses pembentukan penelitian ini adalah seluruh perusahaan
portofolio optimal pada saham LQ-45 yang menerbitkan saham di bursa efek
di BEI menggunakan metode single Indonesia yang sahamnya terdaftar di
index model dalam LQ-45 dan yang secara konsisten
H0 : ERB < C*; Tidak termasuk terdaftar selama periode bulan Februari
kandidat saham portofolio optimal 2010 sampai Januari 2015. Saham–saham
Ha : ERB > C*: Termasuk kandidat tersebut kemudian dipilih berdasarkan
saham portofolio optimal.. tehnik pengambilan sampel purposive
2. Hipotesis untuk pemilihan model sampling, yaitu pengambilan sampel
regresi panel berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Uji chow (uji F) adalah pengujian 1. Saham-saham yang terdaftar pada
untuk memilih antara common indeks LQ 45 secara konsisten selama
effect model atau fixed effect periode Februari 2010 sampai Januari
modelDengan hipotesis sebagai 2015.
berikut 2. Seleksi dimulai dengan pengumpulan
H0 : Fhitung>Ftabel; Tidak memilih data harga penutupan saham bulanan
Fixed Effect Model. (monthly closing stock price) saham
Ha : Fhitung< Ftabel: memilih Fixed LQ-45 periode Februari 2010 sampai
Effect Model Januari 2015.
b. Uji Hausman adalah pengujian Berdasarkan kriteria di atas maka peneliti
untuk memilih antara Fixed effect menemukan 22 (dua puluh dua) Saham
model atau random effect model. yang dijadikan sebagai bahan penelitian.
Dengan hipotesis sebagai berikut: Saham-saham tersebut adalah sebagai
berikut:

303
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Tabel 1. Data Perusahaan LQ 45


NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 AALI Astra agro Lestari Tbk.
2 ADRO Adaro Energy Tbk.
3 ASII Astra International Tbk.
4 BBCA Bank Central Asia Tbk.
5 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
8 BMRI Bank Mandiri (Persero)Tbk.
9 GGRM Gudang Garam Tbk.
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
11 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
12 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
13 JSMR Jasa Marga (Persero)Tbk.
14 KLBF Kalbe Farma Tbk.
15 LPKR Lippo Karawaci Tbk
16 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk
17 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk.
18 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)Tbk.
19 SMGR Semen Gresik (Persero)Tbk.
20 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk.
21 UNTR United Tractors Tbk.
22 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
Sumber : IDX Monthly Statistic periode Februari 2010 sampai januari 2015

Jenis data yang digunakan dalam Operasional Variabel Penelitian


penelitian ini adalah data sekunder yang Berdasarkan Perumusan masalah dan
diperoleh yaitu berupa harga penutupan model analisis, maka variabel yang
saham bulanan (mothly closing stock price) digunakan dalam penelitian ini adalah
yang terdapat dalam sebagai berikut :
WWW.finance.yahoo.com dan dengan 1. Variable terikat (dependent) dalam
membaca buku-buku serta jurnal yang penelitian ini adalah return saham
berkaitan dengan penelitian. individual yang tercatat pada indeks
LQ-45 di bursa efek Indonesia. Dalam
Data yang di butuhkan dalam penelitian ini penelitian ini konsep return yang
adalah sebagai berikut :Data indeks LQ-45 digunakan adalah realized return (Ri),
yaitu indeks yang mewakili saham-saham Yakni prosentasi perubahan harga
yang likuiditas dan kapitalisasi yang penutupan saham A bulanan pada
terbesar di BEI. bulan berikutnya dikurangi harga
1. Indeks harga saham gabungan (IHSG), penutupan saham A bulanan pada
yaitu indeks gabungan dari seluruh bulan sebelumnya kemudian hasilnya
saham yang tercatat di Bursa Efek dibagi dengan harga penutupan saham
Indonesia A bulanan pada bulan sebelumnya.
2. Tingkat Suku Bunga SBI (Sertifikat Adapun rumus yang digunakan adalah
Bank Indonesia) yaitu suku bunga sebagai berikut
tahunan dari sekuritas. –
Ri =
Data yang diperoleh dan digunakan dalam
penelitian ini adalah data bulanan periode
februari 2010 sampai dengan januari 2015

304
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

2. Variabel bebas (independent) dalam e. Menghitung Variance Residual


penelitian ini adalah return pasar yang Error
diukur dengan IHSG (Indeks Harga f. Mencari Nilai Excess Return to
Saham Gabungan) selama periode Beta (ERB) dengan rumus
februari 2010 sampai Januari 2015. g. Menentukan Cut Off Point (C*)
Data IHSG dapat mewakili data pasar yaitu titik pembatas (Ci) yang
yang diperlukan untuk menghitung merupakan nilai C untuk saham ke i
besarnya tingkat keuntungan pasar yang dihitung dari akumulasi nilai-
(Rm) dan risiko pasar. Dalam nilai A1 sampai Ai dan nilai-nilai
penelitian ini kansep return yang B1 sampai Bi dan nilai Ci
digunakan adalah tingkat keuntungan merupakan hasil bagi dari varian
pasar (Rm), yakni prosentasi pasar dan sensitifitas saham
perubahan harga penutupan IHSG individual terhadap variance error
bulanan pada bulan berikutnya saham.Cut Off Point (C*)
dikurangi harga penutupan IHSG merupakan nilai C i terbesar dari
bulanan pada bulan sebelumnya sederetan nilai Ci saham. Unique
kemudian hasilnya dibagi dengan cut off point ini menunjukkan batas
harga penutupan saham IHSG bulanan pemisah antara penerimaan dan
pada bulan sebelumnya. Adapun penolakan saham untuk portofolio
rumus yang digunakan adalah sebagai efisien.
berkut : Langkah selanjutnya adalah
melakukan pembentukan portofolio
– saham yang optimal. Saham-saham
Rm =
yang akan dimasukan dalam
pembentukan portofolio saham yang
Tehnik Analisis Data optimal adalah saham-saham yang
Tehnik analisis data yang digunakan memiliki nilai ERB lebih besar
dalam penelitian ini adalah metode analisis darinilai cut off point (C*). Jika nilai
data kuantitatif, yaitu analisis data dengan ERB ≥ C* maka saham masuk
menggunakan data berupa angka-angka. kedalam portofolio optimal. Dan
Data tersebut diperoleh dari nilai harga apabila nilai ERB < C* maka saham-
saham bulanan 24 sampel yang terpilih saham tidak masuk ke dalam
dalam indek LQ-45 selama periode portofolio optimal.
Februari 2010 sampai januari 2015. 2. Penentuan proporsi dana dari
Pengolahan data dalam penelitian ini masing-masing saham yang
menggunakan perangkat lunak (sofware) termasuk dalam portofolio optimal.
Microsoft Excel 2007 dan Eviews 8. 3. Penentuan return portopolio dan
Teknik analisis data yang digunakan risiko dari masing-masing saham
dalam penelitian ini adalah Single Index yang termasuk dalam portofolio
Model. Adapun metodenya adalah: optimal.
1. Penentuan saham- saham yang 4. Analisis Regresi Data panel.
termasuk dalam portofolio yang a. Metode Estimasi Model Regresi
optimal. Panel.
a. Analisis Tingkat Keuntungan dan Dalam metode estimasi model
Risiko Saham Individual. regresi dengan menggunakan data
b. Analisis Tingkat Keuntungan panel dapat dilakukan melalui 3
Bebas Risiko (tiga) pendekatan sebagai berikut :
c. Analisis Tingkat Keuntungan Dan 1. Pooled Least Squares atau
Risiko Pasar Common Effect Model
d. Menghitung nilai Beta dan Alpha 2. Fixed Effect Model
Saham
305
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

3. Random Effect Model Garam Tbk), INDF (Indofood Sukses


Makmur Tbk),INTP (Idocement Tunggal
b. Pemilihan Model Regresi Panel Prakasa Tbk.),ITMG (Indo Tambangraya
Secara formal terdapat tiga Megah Tbk),JSMR(Jasa
pengujian yang digunakan untuk Marga(Persero)Tbk),KLBF(Kalbe Farma
memilih model regresi data panel Tbk),LPKR (Lippo Karawaci Tbk),
terbaik antara model common LSIP(PP London Sumatra Indonesia Tbk),
effect, model fixed effect, atau PGAS (Perusahaan Gas Negara (Persero)
model random effect, yaitu uji Tbk, PTBA (Tambang Batubara Bukit
Chow (uji F) yang digunakan Asam (Persero) Tbk), SMGR (Semen
untuk memilih antara model Gresik (Persero) Tbk). TLKM
common effect atau model fixed (Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk),
effect, Uji Hausman untuk UNTR (United Tractors Tbk), UNVR
memilih antara model fixed effect (Unilever Indonesia Tbk).
atau model random efect dan uji
lagrange Multiplier(LM) untuk Variabel Return Pasar.
memilih antara model common Return pasar diperoleh dariinvestasi
effect atau random effect. Adapun yang dilakukan pada saham yang terdapat
penjelasan mengenai ketiga dibursa saham yang mencerminkan
pengujian tersebut diatas adalah perubahan dari IHSG (Indeks Harga
sebagai berikut : Uji Chow, Uji Saham Gabungan) pada periode tertentu.
Hausman, Uji Lagrange Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Multiplier (LM) atau composite stock price menggunakan
seluruh saham yang tetcatat sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN komponen perhitungan indeks. Masing-
Variabel Return Saham Individual masing pasar modal memiliki indeks yang
Deskripsi variabel utama dalam dibentuk berdasarkan saham-saham yang
penelitian ini adalah return saham digunakan sebagai dasar dalam
individual. Return saham individual adalah perhitungan indeks harga. Return pasar
return yang diperoleh dari investasi yaitu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
capital gain. Return saham individual IHSG penutupan bulanan dari periode
diperoleh dari return perusahaan yang Februari 2010 sampai Januari 2015.
terdaftar di indeks LQ-45. Indeks ini terdiri
dari 45 saham dengan likuditas (liquid) Proses Analisis Data dan Pembahasan.
yang tinggi, yang diseleksi melalui Adapun Indikator untuk
beberapa kriteria pemilihan. melakukan pemilihan saham-saham
Selain penilaian atas likuiditas, seleksi yang termasuk dalam portofolio yang
atas saham-saham tersebut juga optimal dengan Single Index Models
mempertimbangkan kapitalisasi pasar. perhitungannya menggunakan program
Perusahaan-perusahaan di indeks LQ-45 Mikrosoft Excel 2007 dan Eviews 8.
yang terpilih menjadi sampel penelitian Adapun langkah-langkahnya sebagai
hanya 22 Saham perusahaan, yaitu saham berikut:.
AALI (Astra Agro Lestari Tbk), ADRO 1. Penentuan Saham-saham yang
(Adaro Energi Tbk), ASII (Astra termasuk dalam portofolio yang
International Tbk), BBCA (Bank Central optimal.
Asia Tbk), BBNI (Bank Negara Indonesia a. Analisis Tingkat Keuntungan yang
(Persero) Tbk), BBRI (Bank Rakyat Diharapakan dan Risiko dari
Indonesia (Persero) Tbk), BDMN (Bank Masing-masing Saham.
Danamon Indonesia Tbk), BMRI (Bank Langkah pertama adalah
Mandiri (Persero) Tbk), GGRM (Gudang menghitung tingkat keuntungan

306
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

yang diharapkan (E(Ri)) dan tingkat Tabel 2 berikut merupakan hasil


risiko (σi 2) dari masing –masing akhir dari pehitungan tingkat
saham indeks LQ-45 Secara pengembalian yang diharapkan dan
lengkap. Cara untuk menghitung tingkat risiko dari masing-masing
masing-masing saham yang saham.
dianalisis disajikan pada lampiran
5.

Tabel 2. Penghitungan E(Ri) dan σi 2

NO KODE NAMA PERUSAHAAN E(Ri) σi 2


1 JSMR Jasa Marga (Persero)Tbk. 0,02646 0,00530
2 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0,02394 0,00753
3 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 0,02187 0,00484
4 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,02112 0,01458
5 KLBF Kalbe Farma Tbk. 0,02014 0,01849
6 BBCA Bank Central Asia Tbk. 0,01943 0,00437
7 BMRI Bank Mandiri (Persero)Tbk. 0,01877 0,00693
8 GGRM Gudang Garam Tbk. 0,01763 0,00840
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0,01601 0,01236
10 SMGR Semen Gresik (Persero)Tbk. 0,01425 0,00637
11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,01412 0,00495
12 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 0,01208 0,00666
13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. 0,00896 0,00649
14 UNTR United Tractors Tbk. 0,00404 0,00645
15 AALI Astra agro Lestari Tbk. 0,00339 0,00830
16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 0,00127 0,00665
17 ASII Astra International Tbk. 0,00116 0,01880
18 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)Tbk. -0,00072 0,00905
19 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk. -0,00161 0,01508
20 ADRO Adaro Energy Tbk. -0,00423 0,01188
21 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk -0,00425 0,02653
22 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. -0,00550 0,01050
Sumber : Hasil olah data

Dari tabel di atas dapat diketahui oleh saham ITMG (Indo Tambang Megah
bahwa tingkat pengembalian yang Tbk) sebesar -0,00550 dengan tingkat
diharapkan paling tinggi terdapat pada risiko sebesar 0,01050, yang artinya
saham JSMR (Jasa Marga (perserp) Tbk) apabila dana yang diinvestasikan pada
sebesar 0,02646 dengan tingkat risiko saham ITMG, investor akan memperoleh
sebesar 0,00530 yang berarti saham tingkat pengembalian yang diharapkan
tersebut memiliki tingkat pengembalian sebesar -0,00550 dengan tingkat risiko
yang diharapakan sebesar 0,02646 dengan yang dihadapai sebesar 0,01607. Bagi
tingkat risiko yang dihadapi sebesar Saham-saham yang memiliki tingkat
0,01647. Sedangkan tingkat pengembalian pengembalian yang di harapkan E(Ri)
yang diharapkan paling rendah di miliki positif, maka akan dijadikan kandidat
307
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

portofolio dan bagi saham yang tingkat di jadikan sebagai sampel penelitian
pengembalian yang diharapakannya E(Ri) terdapat 17 saham perusahaan yang
negatif, maka tidak akan diikutsertakan memiliki tingkat keuntungan yang
dalam kandidat portofolio tersebut. diharapkan. Saham dengan E(Ri) negatif
Dari 22 Saham perusahaan yang terlihat pada tabel 3
terdaftar dalam indeks LQ-45 di BEI yang

Tabel 3. Daftar Perusahaan yang memiliki E(Ri) Negatif

NO KODE NAMA PERUSAHAAN E(Ri)


1 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)Tbk. -0,00072
2 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero)Tbk. -0,00161
3 ADRO Adaro Energy Tbk. -0,00423
4 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk -0,00425
5 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. -0,00550
Sumber : Hasil olah data

Hal ini berarti bahwa saham keuntungan yang diharapkan E(Ri) positif.
perusahaan yang tersebut diatas tidak dapat Sehingga saham-saham tersebut dapat
diikutsertakan dalam kandidat portofolio. diikut sertakan dalam kandidat portofolo
Sedangkan 17 (Tujuh belas) saham lainnya saham. Adapun 17 (Tujuh belas) saham
yang tidak disebut diatas memiliki tingkat tersebut disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4. Daftar Perusahaan yang memiliki E(Ri) Positif

NO KODE NAMA PERUSAHAAN E(Ri)


1 JSMR Jasa Marga (Persero)Tbk. 0,02646
2 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 0,02394
3 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 0,02187
4 LPKR Lippo Karawaci Tbk 0,02112
5 KLBF Kalbe Farma Tbk. 0,02014
6 BBCA Bank Central Asia Tbk. 0,01943
7 BMRI Bank Mandiri (Persero)Tbk. 0,01877
8 GGRM Gudang Garam Tbk. 0,01763
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0,01601
10 SMGR Semen Gresik (Persero)Tbk. 0,01425
11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,01412
12 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 0,01208
13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. 0,00896
14 UNTR United Tractors Tbk. 0,00404
15 AALI Astra agro Lestari Tbk. 0,00339
16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 0,00127
17 ASII Astra International Tbk. 0,00116
Sumber : Hasil olah data

b. Analisis Tingkat keuntungan bebas Langkah kedua adalah menghitung


risiko tingkat keuntungan bebas risiko
dengan menggunakan tingkat suku

308
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

bunga SBI (sertifikat Bank Indonesia)


tiap jangka waktu satu bulan selama c. Analisis Tingkat Keuntungan dan
periode bulan Februari 2010 sampai risiko Pasar
Januari 2015. Adapun tingkat suku Langkah ketiga adalah menghitung
bunga SBI dapat dilihat pada lampiran tingkat keuntungan dan risiko pasar
1. Data mengenai tingkat suku bunga dengan menggunakan data
yang disajikan pada lampiran 1 adalah perkembangan harga saham dan
data bulanan, maka tingkat suku bunga perkembangan Indeks Harga Saham
SBI juga dihitung dengan mencari pada sektor Indeks LQ-45. Adapun
tingkat suku bunga perbulan yaitu data Indeks Harga Saham LQ-45
dengan mencari rata-rata Rf perbulan disajikan pada tabel 5 berikut :
sehingga diperoleh nilai rata-rata
perbulannya sebesar 0,00059.

Tabel 5. Data Indeks Harga Saham LQ 45, Rm dan σm 2


No Indeks LQ 45 Indeks LQ 45 Rm σm2
1 1-Feb-10 25,490,300
2 1-Mar-10 27,773,000 0,08955 0,00010
3 1-Apr-10 29,712,500 0,06983 0,00005
4 03-Mei-10 27,969,600 -0,05866 0,00009
5 1-Jun-10 29,136,800 0,04173 0,00001
6 1-Jul-10 30,692,800 0,05340 0,00003
7 02-Agust-10 30,818,800 0,00411 0,00000
8 1-Sep-10 35,013,000 0,13609 0,00026
9 01-Okt-10 36,353,200 0,03828 0,00001
10 01-Nop-10 35,312,100 -0,02864 0,00003
11 01-Des-10 37,035,100 0,04879 0,00002
12 3-Jan-11 34,091,700 -0,07948 0,00015
13 1-Feb-11 34,703,500 0,01795 0,00000
14 1-Mar-11 36,786,700 0,06003 0,00004
15 1-Apr-11 38,196,200 0,03832 0,00001
16 02-Mei-11 38,369,700 0,00454 0,00000
17 1-Jun-11 38,885,700 0,01345 0,00000
18 1-Jul-11 41,308,000 0,06229 0,00004
19 01-Agust-11 38,417,300 -0,06998 0,00012
20 5-Sep-11 35,490,300 -0,07619 0,00014
21 03-Okt-11 37,908,500 0,06814 0,00005
22 01-Nop-11 37,150,800 -0,01999 0,00002
23 01-Des-11 38,219,900 0,02878 0,00000
24 2-Jan-12 39,416,900 0,03132 0,00001
25 1-Feb-12 39,852,100 0,01104 0,00000
26 1-Mar-12 41,215,500 0,03421 0,00001
27 2-Apr-12 41,807,300 0,01436 0,00000
28 01-Mei-12 38,328,200 -0,08322 0,00016
29 1-Jun-12 39,555,800 0,03203 0,00001
30 2-Jul-12 41,423,400 0,04721 0,00002
31 01-Agust-12 40,603,300 -0,01980 0,00002

309
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

32 3-Sep-12 42,625,600 0,04981 0,00002


33 01-Okt-12 43,502,900 0,02058 0,00000
34 01-Nop-12 42,761,400 -0,01704 0,00002
35 03-Des-12 43,166,900 0,00948 0,00000
36 1-Jan-13 44,537,000 0,03174 0,00001
37 1-Feb-13 47,957,900 0,07681 0,00007
38 1-Mar-13 49,409,900 0,03028 0,00000
39 1-Apr-13 50,340,700 0,01884 0,00000
40 01-Mei-13 50,686,300 0,00687 0,00000
41 3-Jun-13 48,189,000 -0,04927 0,00007
42 1-Jul-13 46,103,800 -0,04327 0,00005
43 01-Agust-13 41,950,900 -0,09008 0,00018
44 2-Sep-13 43,161,800 0,02886 0,00000
45 01-Okt-13 45,106,300 0,04505 0,00002
46 01-Nop-13 42,564,400 -0,05635 0,00008
47 02-Des-13 42,741,800 0,00417 0,00000
48 1-Jan-14 44,187,600 0,03383 0,00001
49 3-Feb-14 46,202,200 0,04559 0,00002
50 1-Mar-14 47,682,800 0,03205 0,00001
51 1-Apr-14 48,401,500 0,01507 0,00000
52 01-Mei-14 48,939,100 0,01111 0,00000
53 2-Jun-14 48,785,800 -0,00313 0,00000
54 1-Jul-14 50,888,000 0,04309 0,00001
55 02-Agust-14 51,368,600 0,00944 0,00000
56 1-Sep-14 51,375,800 0,00014 0,00000
57 01-Okt-14 50,895,500 -0,00935 0,00001
58 03-Nop-14 51,498,900 0,01186 0,00000
59 01-Des-14 52,269,500 0,01496 0,00000
60 1-Jan-15 52,894,000 0,01195 0,00000
Jumlah 0,79258
N 59
E(Rm) 0,01343
Varian 0,00197
Sumber :Hasil olah data

Dari Tabel diatas dapat diketahui Langkah keempat adalah penafsiran


bahwa tingkat keuntungan pasar besarnya nilai beta dari saham-saham
sebesar 0,01343 dengan risiko pasar yang akan dimasukan dalam portofolio
sebesar 0,00197. hal ini berarti bahwa saham. Beta merupakan konsep
tingkat keuntungan yang akan statistik untuk mengukur sensitifitas
didapatkan dari pasar sebesar 0,01343 suatu sekuritas terhadap perolehan
yang akan diimbangi pula dengan pasar. Beta menunjukan tingkat
risiko pasar yang akan ditanggung kepekaan perubahan harga saham
sebesar 0,00197. individual terhadap indeks harga
saham yang berbanding lurus. Dalam
d. Menghitung Nilai Beta dan Alpha perhitungannya, terdapat beta Saham
Saham positif dan negatif.

310
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Untuk dapat mengetahui nilai beta tertinggi adalah saham BBRI (Bank
dan alpha saham tersebut diperlukan Rakyat Indonesia Tbk) sebesar
data tingkat keuntungan pasar yang 1,83558, sedangkan yang memiliki
diketahui dari indeks harga saham nilai alpha tertinggi adalah saham
bulanan, yang disajikan pada tabel 6. UNVR (Unilever Indonesia Tbk)
Tabel 6. menunjukan bahwa sebesar 0,01846
perusahaan yang memiliki nilai beta
.
Tabel 6. Hasil Penghitungan Beta da Alpha Saham

NO KODE PERUSAHAAN E(Ri) E(Rm) βi αi


1 JSMR 0,02646 0,01343 0,81029 0,01558
2 BBNI 0,02394 0,01343 137,412 0,00548
3 UNVR 0,02187 0,01343 0,25357 0,01846
4 LPKR 0,02112 0,01343 146,300 0,00147
5 KLBF 0,02014 0,01343 0,92365 0,00774
6 BBCA 0,01943 0,01343 104,532 0,00539
7 BMRI 0,01877 0,01343 157,918 -0,00243
8 GGRM 0,01763 0,01343 0,57218 0,00995
9 BBRI 0,01601 0,01343 183,558 -0,00864
10 SMGR 0,01425 0,01343 123,726 -0,00237
11 INDF 0,01412 0,01343 100,888 0,00057
12 INTP 0,01208 0,01343 0,89341 0,00008
13 PGAS 0,00896 0,01343 0,62366 0,00059
14 UNTR 0,00404 0,01343 0,94490 -0,00865
15 AALI 0,00339 0,01343 0,35057 -0,00132
16 BDMN 0,00127 0,01343 0,86331 -0,01032
17 ASII 0,00116 0,01343 0,90752 -0,01102
Sumber: Hasil olah data

Dilihat dari tabel diatas secara kenaikan return pasar sebesar X%,
umum saham yang peka terhadap maka return saham akan naik kurang
kondisi pasar ditujukan oleh koefisien dari X% dan begitu pula sebaliknya.
beta (β). Koefisien beta dapat bernilai Sedangkan jika β > 1, disebut sebagai
positif dan negatif. Apabila beta positif, saham agresif (aggressive stock), yang
maka kenaikan return pasar akan berarti jika return pasar naik sebesar
menyebabkan kenaikan return saham X%, maka return saham akan
sebaliknya jika beta negatif maka mengalami kenaikan lebih dari X% dan
kenaikan return pasar akan begitu pula sebaliknya. Beta saham
menyebabkan penurunan return saham. dalam penelitian ini semuanya bernilai
Besarnya koefisien beta yang normal positif, maka kenaikan return pasar akan
adalah β = 1. jika β < 1, maka disebut menyebabkan kenaikan return saham.
sebagai saham yang lemah (defensive Yang termasuk dalam saham yang
stock), yang berarti apabila ada lemah (β < 1) dan kuat (β >1), yaitu:

Tabel 7. Saham-Saham LQ 45 yang memiliki Beta (βi< 1) dan Beta (βi> 1)

NO KODE NAMA PERUSAHAAN Beta (βi< 1)


311
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

1 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 0,25357


2 AALI Astra agro Lestari Tbk. 0,35057
3 GGRM Gudang Garam Tbk. 0,57218
4 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. 0,62366
5 JSMR Jasa Marga (Persero)Tbk. 0,81029
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 0,86331
7 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 0,89341
8 ASII Astra International Tbk. 0,90752
9 KLBF Kalbe Farma Tbk. 0,92365
10 UNTR United Tractors Tbk. 0,94490
11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 1,00888
12 BBCA Bank Central Asia Tbk. 1,04532
13 SMGR Semen Gresik (Persero)Tbk. 1,23726
14 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1,37412
15 LPKR Lippo Karawaci Tbk 1,46300
16 BMRI Bank Mandiri (Persero)Tbk. 1,57918
17 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1,83558

Berdasarkan dari tabel 7., dapat dilihat saham perusahaan yang lainnya dapat
bahwa dari 17 (tujuh belas) perusahaan dilihat pada lampiran.
yang memiliki tingkat keuntungan yang e. Menghitung Variance Residual Error
diharapkan positif, 7 (tujuh ) di Langkah kelima adalah menghitung
antaranya memiliki beta positif lebih tingkat variance residual error dari
dari satu (β >1), yang berarti masing-masing saham. Variance
perusahaan-perusahaan tersebut resisual error diperlukan untuk mencari
memiliki tingkat risiko saham diatas nilai Cut Off Point dari Saham-saham
rata-rata. Sedangkan kesepuluh saham yang akan dijadikan sebagai kandidat
lainnya hanya memiliki beta positif portofolio saham.
kurang dari satu (β <1), yang berarti Tabel berikut ini menyajikan
bahwa saham-saham tersebut memiliki penghitungan variance residual error
tingkat risiko dibawah rata-rata. untuk 17 (tujuh belas) saham yang
Penghitungan untuk beta dan alpha memiliki tingkat pengembalian yang
diharapkan positif.

Tabel 8. Penghitungan Variance Residual Error


NO KODE σi2 βi βi 2 σm2 σei2
1 JSMR 0,00530 0,81029 0,65657 0,00197 0,00401
2 BBNI 0,00753 137,412 188,820 0,00197 0,00381
3 UNVR 0,00484 0,25357 0,06430 0,00197 0,00471
4 LPKR 0,01458 146,300 214,036 0,00197 0,01036
5 KLBF 0,01849 0,92365 0,85312 0,00197 0,01681
6 BBCA 0,00437 104,532 109,270 0,00197 0,00222
7 BMRI 0,00693 157,918 249,381 0,00197 0,00202
8 GGRM 0,00840 0,57218 0,32740 0,00197 0,00776
9 BBRI 0,01236 183,558 336,936 0,00197 0,00572
10 SMGR 0,00637 123,726 153,082 0,00197 0,00335

312
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

11 INDF 0,00495 100,888 101,785 0,00197 0,00294


12 INTP 0,00666 0,89341 0,79818 0,00197 0,00509
13 PGAS 0,00649 0,62366 0,38896 0,00197 0,00572
14 UNTR 0,00645 0,94490 0,89284 0,00197 0,00469
15 AALI 0,00830 0,35057 0,12290 0,00197 0,00806
16 BDMN 0,00665 0,86331 0,74531 0,00197 0,00518
17 ASII 0,01880 0,90752 0,82359 0,00197 0,01718
Sumber Hasil olah data

f. Menghitung Nilai Excess Return to merupakan kelebihan return atas


Beta (ERB) tingkat keuntungan bebas risiko.
Langkah keenam adalah mencari Tabel berikut ini menyajikan untuk
nilai Excess Return to Beta(ERB). penghitungan Excees Return to Beta
Excess return to beta (ERB) (ERB)

Tabel 9. Penghitungan Excess Return to Beta (ERB) dan


peringkat ERB
NO KODE E(Ri) Rr βi ERB
1 JSMR 0,02646 0,00059 0,81029 0,03193
2 BBNI 0,02394 0,00059 1,37412 0,01699
3 UNVR 0,02187 0,00059 0,25357 0,08392
4 LPKR 0,02112 0,00059 1,46300 0,01403
5 KLBF 0,02014 0,00059 0,92365 0,02117
6 BBCA 0,01943 0,00059 1,04532 0,01802
7 BMRI 0,01877 0,00059 1,57918 0,01152
8 GGRM 0,01763 0,00059 0,57218 0,02979
9 BBRI 0,01601 0,00059 1,83558 0,00840
10 SMGR 0,01425 0,00059 1,23726 0,01104
11 INDF 0,01412 0,00059 1,00888 0,01341
12 INTP 0,01208 0,00059 0,89341 0,01286
13 PGAS 0,00896 0,00059 0,62366 0,01343
14 UNTR 0,00404 0,00059 0,94490 0,00365
15 AALI 0,00339 0,00059 0,35057 0,00798
16 BDMN 0,00127 0,00059 0,86331 0,00079
17 ASII 0,00116 0,00059 0,90752 0,00063
Sumber Hasil olah data

g. Cut Off Point (C*) Saham-saham yang memiliki nilai


Langkah ketujuh yaitu menghitung ERB lebih besar dari pada C* akan
besarnya cut off point (C*). Cut off dijadikan sebagai kandidat portofolio
poin (C*) ini berfungsi untuk saham optimal, sebaliknya jika nilai
memisahkan saham yang akan ERB lebih kecil dari C* maka tidak
dimasukan kedalam portofolio saham akan diikutsertakan dalam
dengan cara mengambil nilai yang pembentukan portofolio saham yang
paling tinggi dari Cut Of Rate (Ci) optimal. Tabel 4.9 berikut adalah hasil
Saham sebagai tolak ukurnya. penghitungan cut of rate (Ci) Saham.

313
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Tabel 10. Penghitungan Cut of Rate (Ci)

NO KODE σm 2∑ {E(Ri) – Rf}.βI 1+ σm 2* ∑( βi2/ σei 2) Ci


PERUSAHAAN σei2
1 JSMR 0,01031 132,283 0,00779
2 BBNI 0,01659 197,625 0,00839
3 UNVR 0,00226 102,687 0,00220
4 LPKR 0,00571 140,686 0,00406
5 KLBF 0,00212 109,998 0,00192
6 BBCA 0,01750 197,080 0,00888
7 BMRI 0,02805 343,546 0,00816
8 GGRM 0,00248 108,317 0,00229
9 BBRI 0,00974 215,995 0,00451
10 SMGR 0,00992 189,906 0,00523
11 INDF 0,00913 168,090 0,00543
12 INTP 0,00398 130,907 0,00304
13 PGAS 0,00180 113,387 0,00159
14 UNTR 0,00137 137,494 0,00100
15 AALI 0,00024 103,005 0,00023
16 BDMN 0,00022 128,335 0,00017
17 ASII 0,00006 109,445 0,00005
Sumber : Hasil olah data

Berdasarkan tabel 10. maka mana saja yang termasuk dalam


besarnya Cut off Point (C*) adalah nilai pembentukan portofolio saham yang
cut of Rate (Ci) yang tertinggi, yaitu optimal. Saham-saham yang digunakan
saham dari BBCA (Bank Central Asia dalam pembentukan portofolio optimal
Tbk) dengan Nilai 0,00888. adalah saham yang memiliki nilai
Setelah besarnya cut of Rate untuk Excess Return to Beta (ERB) lebih
setiap saham diketahui, selanjutnya data besar dari cut off point (C*).
tersebut digunakan sebagai pembatas Perbandingan nilai ERB dengan nilai
ERB untuk menentukan saham-saham C* dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11. Perbandingan Nilai Excess Return to Beta (ERB)


dengan Cut off Point
NO KODE ERB C* Keterangan
1 JSMR 0,03193 0,00888 Termasuk
2 BBNI 0,01699 0,00888 Termasuk
3 UNVR 0,08392 0,00888 Termasuk
4 LPKR 0,01403 0,00888 Termasuk
5 KLBF 0,02117 0,00888 Termasuk
6 BBCA 0,01802 0,00888 Termasuk
7 BMRI 0,01152 0,00888 Termasuk
8 GGRM 0,02979 0,00888 Termasuk
9 BBRI 0,00840 0,00888 Tidak Termasuk
10 SMGR 0,01104 0,00888 Termasuk

314
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

11 INDF 0,01341 0,00888 Termasuk


12 INTP 0,01286 0,00888 Termasuk
13 PGAS 0,01343 0,00888 Termasuk
14 UNTR 0,00365 0,00888 Tidak Termasuk
15 AALI 0,00798 0,00888 Tidak Termasuk
16 BDMN 0,00079 0,00888 Tidak Termasuk
17 ASII 0,00063 0,00888 Tidak Termasuk
Sumber : Hasil olah Data

Dari tabel 11, dapat diketahui Langkah kedelapan setelah saham-


bahwa ternyata dari 17 ( tujuh saham yang dapat membentuk
belas) perusahaan tersebut portofolio saham optimal telah
hanya 12 (dua belas) saham dikelompokan, maka hal yang harus
perusahaanyang dapat dilakukan selanjutnya adalah
dimasukkan dalam susunan menentukan proporsi dana dari
portofolio saham yang optimal masing-masing saham tersebut
karena nilai ERBnya lebih didalam susunan portofolio optimal.
besar dari nilai Cut off Rate Tabel 12 dan tabel 13 berikut disajikan
(ERB>C*). agar dapat membantu proses
penghitungan proporsi dana dari
2. Penentuan Proporsi Dana dari masing-masing saham.
masing- masing saham yang
termasuk dalam portofolio optimal.

Tabel 12. Penghitungan Skala Tertimbang Masing-masing Saham ( Xi )

ERB-
NO KODE βi σei2 βi/ σei 2 ERB C* Xi
C*
1 JSMR 0,81029 0,00401 202,24147 0,03193 0,00888 0,02305 4,66192
2 BBNI 1,37412 0,00381 360,63718 0,01699 0,00888 0,00811 2,92542
3 UNVR 0,25357 0,00471 53,79797 0,08392 0,00888 0,07504 4,03712
4 LPKR 1,46300 0,01036 141,16863 0,01403 0,00888 0,00515 0,72694
5 KLBF 0,92365 0,01681 54,94843 0,02117 0,00888 0,01229 0,67508
6 BBCA 1,04532 0,00222 471,42344 0,01802 0,00888 0,00914 4,30945
7 BMRI 1,57918 0,00202 782,85939 0,01152 0,00888 0,00264 2,06309
8 GGRM 0,57218 0,00776 73,78241 0,02979 0,00888 0,02091 1,54243
9 SMGR 1,23726 0,00335 368,85978 0,01104 0,00888 0,00216 0,79640
10 INDF 1,00888 0,00294 342,59322 0,01341 0,00888 0,00453 1,55240
11 INTP 0,89341 0,00509 175,60562 0,01286 0,00888 0,00398 0,69936
12 PGAS 0,62366 0,00572 108,96071 0,01343 0,00888 0,00455 0,49548
∑X 24,48510
Sumber :Hasil olah data

Tabel 13. Penghitungan Proporsi Dana ( Wi )


NO KODE Xi ∑X i ( Wi ) Persentase

1 JSMR 4,66192 24,48510 0,19040 19,03983


315
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

2 BBNI 2,92542 24,48510 0,11948 11,94777


3 UNVR 4,03712 24,48510 0,16488 16,48808
4 LPKR 0,72694 24,48510 0,02969 2,96890
5 KLBF 0,67508 24,48510 0,02757 2,75712
6 BBCA 4,30945 24,48510 0,17600 17,60031
7 BMRI 2,06309 24,48510 0,08426 8,42589
8 GGRM 1,54243 24,48510 0,06299 6,29948
9 SMGR 0,79640 24,48510 0,03253 3,25258
10 INDF 1,55240 24,48510 0,06340 6,34019
11 INTP 0,69936 24,48510 0,02856 2,85625
12 PGAS 0,49548 24,48510 0,02024 2,02359
Jumlah 100,00000
Sumber : Hasil olah data

Dari tabel 14 berikut, maka akan diperoleh proporsi dana untuk masing-masing saham
dalam portofolio optimal, sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut;

Tabel 14. Proporsi Dana dan Susunan Portofolio


NO KODE Nama Perusahaan Persentase
1 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 19,03983
2 BBCA Bank Central Asia Tbk 17,60031
3 UNVR Unilever Indonesia Tbk 16,48808
4 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 11,94777
5 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 8,42589
6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6,34019
7 GGRM Gudang Garam Tbk 6,29948
8 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 3,25258
9 LPKR Lippo Karawaci Tbk 2,96890
10 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2,85625
11 KLBF Kalbe Farma Tbk 2,75712
12 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 2,02359
100,00000
Sumber : Hasil olah data

3. Penentuan tingkat pengembalian a. Menghitung Tingkat Pengembalian


yang diharapkan dan risiko dari yang diharapkan dari Portofolio.
masing-masing saham yang Untuk menghitung tingkat
termasuk dalam portofolio optimal. keuntungan portofolio yaitu seperti
yang terlihat pada tabel 15 berikut:

Tabel 15. Penghitungan Tingkat Pengembalian yang Diharapkan

NO KODE αi βi Wi E(Rm) αp =W1 . αi βp =W1 . βi


1 JSMR 0,01558 0,81029 0,19040 0,01343 0,00297 0,15428

316
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

2 BBCA 0,00539 1,04532 0,17600 0,01343 0,00095 0,18398


3 UNVR 0,01846 0,25357 0,16488 0,01343 0,00304 0,04181
4 BBNI 0,00548 1,37412 0,11948 0,01343 0,00066 0,16418
5 BMRI 1,57918 -0,00243 0,08426 0,01343 0,13306 -0,00021
6 INDF 0,00057 1,00888 0,06340 0,01343 0,00004 0,06397
7 GGRM 0,00995 0,57218 0,06299 0,01343 0,00063 0,03604
8 SMGR 1,23726 -0,00237 0,03253 0,01343 0,04024 -0,00008
9 LPKR 0,00147 1,46300 0,02969 0,01343 0,00004 0,04343
10 INTP 0,00008 0,89341 0,02856 0,01343 0,00000 0,02552
11 KLBF 0,00774 0,92365 0,02757 0,01343 0,00021 0,02547
12 PGAS 0,00059 0,62366 0,02024 0,01343 0,00001 0,01262
Jumlah 0,18185 0,75101
Sumber : Hasil olah data

Berdasarkan penghitungan pada tabel = 0,19194


14 dan 15, maka akan di peroleh data Jadi tingkat pengembalian yang
E(Rm) = 0,01343, αp =0,18185.dan diharapkan dari portofolio ini adalah
βp0,75101,sehingga tingkat sebesar 0,19194.
pengembalian yang diharapkan dari
portofolio E(Rp) adalah sebesar b. Menghitung Risiko Portofolio
0,19194, dengan menggunakan rumus Sedangkan untuk menghitung
sebagai berikut : besarnya tingkat risiko dari portofolio
E(Rp) = .αp + βp .E(Rm) tersebut dapat dilihat pada tabel
E(Rp) = 0,18185+(0,75101 X 0,01343) berikut :

Tabel 16. Penghitungan Risiko Portofolio

NO KODE Wi Wi 2 σei2 Wi2.σei2

1 JSMR 0,19040 0,03625 0,00401 0,00015


2 BBCA 0,17600 0,03098 0,00222 0,00007
3 UNVR 0,16488 0,02719 0,00471 0,00013
4 BBNI 0,11948 0,01427 0,00381 0,00005
5 BMRI 0,08426 0,00710 0,00202 0,00001
6 INDF 0,06340 0,00402 0,00294 0,00001
7 GGRM 0,06299 0,00397 0,00776 0,00003
8 SMGR 0,03253 0,00106 0,00335 0,00000
9 LPKR 0,02969 0,00088 0,01036 0,00001
10 INTP 0,02856 0,00082 0,00509 0,00000
11 KLBF 0,02757 0,00076 0,01681 0,00001
12 PGAS 0,02024 0,00041 0,00572 0,00000
∑Wi2.σei2
0,00049

Berdasarkan tabel 4.4, tabel 4.14, dan Sehingga perhitungan tingkat risiko
tabel 4.15 maka akan diperoleh data portofolionya adalah sebagai berikut:
σm2 = 0,00197 βp2 = 0,75101 dan Σp = βp2 .σm 2+∑(Wi. σei 2)
∑(Wi2.σei 2)= 0,00049 σp = (0,75101 X 0,00197) + 0,00049

317
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

= 0,00197 12 (dua belas) saham perusahaan yang


Jadi, tingkat risiko dari portofolio ini memiliki kriteria untuk dipilih sebagai
adalah sebesar 0,00197 kandidat portofolio saham yang
Dari 22 (dua puluh dua) saham optimal, seperti yang terlihat pada
perusahaan yang menjadi sampel tabel berikut ini.
dalam penelitian ini. Hanya terdapat

Tabel 17. Data Saham Kandidat Portofolio Saham yang Optimal

NO KODE E(Ri) αi βi σei2 ERB C*


1 JSMR 0,02646 0,01558 0,81029 0,00401 0,03193 0,00888
2 BBCA 0,01943 0,00539 104,532 0,00222 0,01802 0,00888
3 UNVR 0,02187 0,01846 0,25357 0,00471 0,08392 0,00888
4 BBNI 0,02394 0,00548 137,412 0,00381 0,01699 0,00888
5 BMRI 0,01877 157,918 -0,00243 0,00202 0,01152 0,00888
6 INDF 0,01412 0,00057 100,888 0,00294 0,01341 0,00888
7 GGRM 0,01763 0,00995 0,57218 0,00776 0,02979 0,00888
8 SMGR 0,01425 123,726 -0,00237 0,00335 0,01104 0,00888
9 LPKR 0,02112 0,00147 146,300 0,01036 0,01403 0,00888
10 INTP 0,01208 0,00008 0,89341 0,00509 0,01286 0,00888
11 KLBF 0,02014 0,00774 0,92365 0,01681 0,02117 0,00888
12 PGAS 0,00896 0,00059 0,62366 0,00572 0,01343 0,00888
Jumlah 0,10656

Apabila ke dua belas saham tersebut


diinvestasikan dalam portofolio maka 4. Analisis Regresi Data Panel
komposisi dana yang akan di Permodelan dalam menggunakan
investasikan yaitu saham JSMR (Jasa teknik regresi data panel dapat
Marga (Persero) Tbk)19,03983%, menggunakan 3(tiga) pendekatan
BBCA (Bank Central Asia Tbk) alternatif metode dalam
17,60031%, UNVR (Unilever pengolahannya. Pendekatan-
Indonesia Tbk) 16,48808%, BBNI pendekatan tersebut adalah :
(Bank Negara Indonesia Tbk) 1. Metode Common Effect ( pooled
11,94777%, BMRI (Bank Mandiri Least Square)
(Persero)) Tbk 8,42589%, INDF 2. Metode Fixed Effect (FEM)
(Indofood Sukses Makmur Tbk) 3. Metode Random Effect (REM)
6,34019%, GGRM (Gudang Garam
Tbk) 6,29948%, SMGR (Semen Berikut merupakan aplikasi dari
Indonesia (Persero)) Tbk 3,25258%, pemilihan model yang diterapkan
LPKR (Lippo Karawaci Tbk) terhadap model regresi panel dalam
2,96890%, INTP (Indocement penelitian ini.
Tunggal Prakasa Tbk) 2,85625%,
KLBF (Kalbe Farma Tbk) 2,75712%, Pemilihan Model Regresi Panel
PGAS (Perusahaan Gas Negara) Tbk Uji Chow : Chow test bertujuan untuk
2,02359% dengan tingkat menentukan model Common Effect
pengembalian yang diharapakan atau fixed effect yang paling tepat
sebesar 0,19194 dengan tingkat risiko digunakan dalam mengestimasi data
yang akan ditanggung sebesar panel. Caranya dengan menggunakan
0,00197. hasil regresi Fixed Effect Model. Hasil
318
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

dari pengujian dengan menggunakan digunakan. Berikut merupakan hasil


uji chow adalah untuk mengetahui output dari uji mnggunakan Chow test
estimasi model mana yang sebaiknya

Tabel 18. Hasil Uji Model Menggunakan Chow Test

Sumber: output Regresi Data Panel dengan Eviews 8

Dari perhitungan yang telah 0,00888 dengan nilai excess return to beta
dilakukan dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 0,01802
adalah sebesar 0,248876 dan Ftabel Sebesar Dari perhitungan expected returnE(Ri) dari
0,9936. Itu berarti keputusan yang diambil 22 saham perusahaan. Maka diperoleh
pada uji chow ini adalah menerima Ho hasil sebagai berikut :
karena nilai Fhitunglebih kecil (<) dari Ftabel 1. Saham dengan Expected return E(Ri)
(0,248876 < 0,9936) 0,9936 Dengan tertinggi
hipotesis. - E(Ri) JSMR = 0,02646
H0 : Cammon effect model atau - E(Ri) BBNI = 0,02394
pooled OLS - E(Ri)UNVR = 0,02187
H1 : Fixed Effect Model 2. Saham dengan Expected return E(Ri)
Ketentuan uji chow adalah apabila terendah
nilai Probabilitiy cross-section chisquare - E(Ri) ADRO = -0,00423
lebih besar dari 0,05 maka model yang - E(Ri) LSIP = -0,00425
dipilih adalah common effect model - E(Ri) ITMG = -0,00550
sehingga tidak perlu melakukan uji Dari perhitungan tingkat risiko dari
Housman. 22.saham perusahaan, maka diperoleh
Pada output uji Chow tersebut hasil sebagai berikut:
diatas menunjukan bahwanilai Probabilitiy 1. Saham dengan tingkat risiko(σi 2)
cross-section chisquare0,9933 lebih besar tertinggi
dari 0,05 maka berdasarkan hasil dari - (σi 2) LSIP = 0,02653
pengujian uji chow, maka estimasi model - (σi 2) ASII = 0,01880
yang tepat digunakan dalam penelitian ini - (σi 2) KLBF = 0,01849
adalah :Camoon Effect Model. 2. Saham dengan tingkat risiko terendah
- (σi 2) BBCA = 0,00437
Hasil Analisis Data - (σi 2) UNVR = 0,00484
Penelitian yang dilakukan dengan - (σi 2) INDF = 0,00495
sampelsebanyak 22 saham perusahaan Dari penghitungan excess return to beta
selama periode Februari 2010 sampai (ERB) dari 22 saham perusahaan, maka di
dengan Januari 2015 yaitu saham-saham peroleh hasil sebagai berikut:
yang terdaftar pada indeks LQ 45 di BEI 1. Saham dengan ERB tertinggi
dengan menggunakan single index model - ERB UNVR = 0,08392
diperoleh 12 saham perusahaan yang - ERB JSMR = 0,03193
menjadi kandidat portofolio optimal. Nilai - ERBGGRM = 0,02979
cut off point yang diperoleh adalah sebesar 2. Saham dengan ERB terendah

319
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

- ERBUNTR = 0,00365 2,97%, INTP (Indocement Tunggal


- ERBBDMN = 0,00079 Prakasa Tbk) 2,86%, KLBF (kalbe Farma
- ERBASII = 0,00063 Tbk) 2,76%, PGAS (Perusahaan Gas
Berdasarkan uraian tersebut berarti Negara (Persero) Tbk 2.02%. dengan
expeected returnsaham begerak dari saham tingkat pengembalian yang diharapkan dari
LSIP sebesar 0,02653 menuju saham portofolio sebesar 0,19194 atau 19,194%
ITMG -0,00550 dan risiko individual dan risiko portofolio 0,00197 atau 0,197%
saham bergerak dari saham LSIP 0,02653 Selanjutnya pada pemilihan model
menuju saham INDF 0,00495. Kemudian akhir, ketentuan pada uji chow adalah
apabila dilihat dari urutan nilai excess apabila nilai probability cross-section chi-
return to beta (ERB), maka nilai ERB square lebih besar dari 0,05 maka model
begerakdari saham UNVR 0,08392 menuju yang dipilih adalah Common Effect Model.
saham ASII 00063. Pada output uji chow menunjukan bahwa
Nilai excess return to beta (ERB) nilai probability cross-section chi-square
mencerminkan besarnya return premium 0,9933 adalah lebih besar dari 0,05 Jadi
yang dapat dihasilkan oleh suatu saham kesimpulannya model yang paling tepat
relatif terhadap satu unit risiko yang tidak digunakan dalam penelitian ini adalah
dapat didiversifikasikan yang diukur Common Effect Model.
dengan beta. Beta mencerminkan Interpretasi
volatilitas return suatu saham terhadap Berdasarkan hasil penelitian
return pasar, mengukur sistemic risk dari menunjukan bahwa dari keseluruhan
suatu saham relatif terhadap risiko pasar. saham indeks LQ-45 di Bursa Efek
Dengan demikian, berarti masing-masing Indonesia untuk periode februari 2010
saham memiliki tingkat kepekaan yang sampai januari 2015 ternyata hanya
berbeda terhadap perubahan pasar. Jika terdapat 12 (dua belas) saham perusahaan
semakin besar koefisien beta saham, maka yang dapat dijadikan portofolio saham
semakin peka terhadap perubahan pasar yang optimal. Adapun tingkat
dan disebut sebagai saham yang agresif. pengembalian yang di harapkan dari
Sedangkan jikaβi = 1, berarti saham portofolio tersebut sebesar 0,19194 atau
memiliki risiko yang sama dengan risiko 19,194% dari jumlah modal yang
rata-rata pasar. Oleh karena itu, systemic ditanamkan atau diinvestasikan dengan
risk tidak dapat dihilangkan melalui risiko portofolio sebesar 0,00197 atau
diversifikasi, maka dalam pembentukan 0,197% yang artinya return investasi dari
portofolio investor perlu portofolio tersebut lebih besar dari risiko
mempertimbangkan nilai ERB tiap saham investasinya sehingga portofolio ini dapat
kandidat. memberikan keuntungan kepada investor.
Dalam penelitian ini, portofolio Investasi pada saham banyak dipilih
optimal dibentuk oleh 12 (dua belas) para investor karena memiliki return yang
saham perusahaan dengan komposisi atau lebih besar dari pada tingkat suku bunga
proporsi dana masing-masing saham yaitu SBI. Dari hasil analisis yang telah
JSMR (Jasa Marga (Persero)Tbk) 19,04%, dilakukan dapat disimpulkan bahwa
BBCA (Bank Central Asia Tbk) 17,60%, portofolio tersebut mempunyai return lebih
UNVR (Unilever Indonesia Tbk) 16,49%, besar dari pada tingkat suku bunga SBI
BBNI (Bank Negara Indonesia yaitu sebesar 0,05934 atau 5,934%. maka
(Persero)Tbk) 11,95%, BMRI (Bank investor dapat memilih portofolio tersebut
Mandiri (Persero) Tbk) 8,42%, INDF karena memiliki tingkat pengembalian
(Indofood Sukses Makmur Tbk) 6,34%, yang diharapkan atau E(Ri) yang lebih
GGRM (Gudang Garam Tbk)6,30%, besar dari tingkat pengembalian yang
SMGR (Semen Gresik (Persero) Tbk diharapkan pasar atau E(Rf).
3,25%, LPKR (Lippo Karawaci Tbk)

320
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

SIMPULAN DAN SARAN 10. INTP (Indocement Tunggal Prakasa


Proses pembentukan portofolio saham Tbk) 2,86%
pada saham LQ-45 dilakukan dengan 11. KLBF (kalbe Farma Tbk) 2,76%
melalui beberapa penyeleksian saham 12. PGAS (Perusahaan Gas Negara
dengan menggunakan cut off point yang (Persero) Tbk 2.02%.
terlebih dahulu dibandingkan dengan nilai Tingkat pengembalian yang
ERB (excess return to beta). Sekuritas diharapkandari portofolio saham LQ-45 di
yang dapat membentuk portofolio optimal Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar
adalah sekuritas yang memiliki nilai ERB 0,19194 atau 19,194% dan tingkat risiko
lebih besar di bandingkan cut off portofolio sebesar0,00197 atau 0,197%.
point(C*). Sekuritas-sekuritas yang Hal ini berarti bahwa tingkat pengembalian
memiliki nilai ERB lebih besar dari C* yang diharapkan dari portofolio optimal
adalah sekuritas yang terpilih sebagai sebesar 0,19194 atau 19,194% dari jumlah
kandidat portofolio optimal. modal yang diinvestasikan dengan risiko
Dari perhitungan terhadap saham LQ- investasinya sebesar 0,00197 atau 0,197%.
45 di Bursa Efek Indonesia selama 5 (lima) Yang artinya return investasi dari
tahun dari bulan Februari 2010 sampai portofolio tersebut lebih besar dari
dengan bulan Januari 2015, terdapat 22 risikonya. Sehingga portofolio ini dapat
(dua puluh dua) saham yang konsisten memberikan keuntungan kepada investor.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari Estimasi parameter dalam data panel
perhitungan dengan menggunakan Model menurut uji chow menggunakan estimasi
Indeks Tunggal terhadap 22 (dua puluh Common Effect Model .ketentuan pada uji
dua) saham LQ-45, hasilnya menunjukan chow adalah apabila nilai probability
bahwa terdapat 12 (dua belas) saham cross-section chi-square lebih besar dari
perusahaan yang memiliki nilai Excess 0,05 maka model yang dipilih adalah
Return to Beta (ERB) lebih besar dari nilai Common Effect Model. Pada output uji
Cut Off Point (C*) dan menjadi kandidat chow menunjukan bahwa nilai probability
portofolio optimal. Jadi dalam penelitian cross-section chi-square 0,9933 adalah
ini saham-saham yang termasuk dalam lebih besar dari 0,05Jadi kesimpulannya
pembentukan portofolio saham yang model yang paling tepat digunakan dalam
optimal dan proporsi dana dari masing- penelitian ini adalah Common Effect
masing saham perusahaan adalah sebagai Model.
berikut: IHSG yang digunakan sebagai indeks
1. JSMR (Jasa Marga (Persero)Tbk) pasar dapat menimbulkan bias karena
19,04% dalam pembentukan IHSG juga terdapat
2. BBCA (Bank Central Asia Tbk) saham-saham yang tidak aktif. Penelitian
17,60% selanjutnya dapat menggunakan return risk
3. UNVR (Unilever Indonesia Tbk) free rate dan indeks pasar yang lain atau
16,49% dengan membentuk sendiri indeks pasar
4. BBNI (Bank Negara Indonesia tersebut.
(Persero)Tbk) 11,95% Data harga saham, IHSG ( Indeks
5. BMRI (Bank Mandiri (Persero) Tbk) Harga Saham Gabungan), dan tingkat suku
8,42% bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
6. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk) yang digunakan adalah harga saham
6,34% bulanan. Penelitian selanjutnya dapat
7. GGRM (Gudang Garam Tbk) 6,30% menggunakan harga saham mingguan
8. SMGR (Semen Gresik (Persero) Tbk ataupun harga saham harian.
3,25% Return risk free rate yang digunakan
9. LPKR (Lippo Karawaci Tbk) 2,97% adalah tingkat suku bunga SBI bulanan
yang tidak dijual bebas kepada masyarakat

321
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

tetapi ditujukan kepada perbankan HALIM, ABDUL, 2005. Analisis


sehingga peneliti selanjutnya dapat Investasi, Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat.
menggunakan return risk free yang lain HUSNAN, SUAD, 2005. Dasar-dasar
selain suku bunga SBI sebagai Proxy Teori Portofolio & Analisis Sekuritas,
return risk free rate. Edisi Keempat, Yogyakarta: UPP
Penelitian ini mengunakan alat analisis AMP YKPN.
Single Index Model (SIM) sehingga untuk MARTALENA, DAN MAYA
penelitian selanjutnya dapat menggunakan MALINDA, 2011.Pengantar Pasar
alat analisis yang lain misalnya CAPM Modal, Yogyakarta: ANDI.
(capital Assets Pricing Model). SALUDIN MUIS. 2008. Meramal
Periode pengamatan peneltian selama Pergerakan Harga Saham
lima tahun yaitu dari periode februari 2010 Menggunakan Pendekatan Model
sampai Januari 2015. Penelitian Arima Indeks Tunggal & Markowitz,
selanjutnya dapat membuat pengamatan Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha
dengan rentang waktu yang lebih panjang Ilmu.
untuk hasil penelitian yang lebih akurat. ROSADI, DEDI, 2012. Ekonometrika &
Analisis Runtut Waktu Terapan
DAFTAR PUSTAKA dengan EViews, Yogyakarta: ANDI.
AHMAD, KAMARUDDIN, 2004. Dasar- SEMBIRING, FERIKAWITA M., 2013.
dasar Manajemen Investasi dan Pembentukan Portofolio Optimal dari
Portofolio, Edisi Revisi, Jakarta: PT Sahamsaham yang Diperkirakan
Rineka Cipta. Memiliki Kinerja Unggul Pada
ARIFIN, ZAENAL, 2005. Teori Keuangan Tahun2012, E-Jurnal Kopertis IV:
dan Pasar Modal, Yogyakarta: Karya Ilmiah Dosen.
Ekonesia. SUGIYONO, 2005. Metode Penelitian
ARTHESA, ADE DAN EDIA Administrasi, Bandung: Alfa Beta.
HANDIMAN,2006. Bank dan SUJARWENI, V. WIRATNA DAN POLY
Lembaga Keuangan Bukan Bank, ENDRAYANTO, 2012. Statistika
Jakarta: PT INDEKS Kelompok Untuk Penelitian, Edisi Pertama,
Gramedia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
BODIE Z, KANE A DAN MARCUS AJ. SUKARNO, MOKHAMAD, 2007.
2011. Investment. Ninth Edition. Analisis Pembentukan Portofolio
McGraw-Hill International Edition. Optimal Saham Menggunakan Metode
Americas. Single Indeks di Bursa Efek Jakarta,
CHADIDJAH, ANNA DAN INDRA Tesis. Universitas Diponegoro.
ELFIYAN,2009. Model Regresi Data SUTISMA, ENTAR, 2012. Analisis
Panel untuk Menaksir Realisasi Total Portofolio Saham Sebagai Dasar
Investasi Asing dan Dalam Negeri Pertimbangan Investasi Pada
(Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat), Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Seminar Nasional Matematikadan EfekIndonesia (Studi Kasus
Pendidikan Matematika Jurusan Penggunaan Model Indeks Tunggal
Pendidikan Matematika 5 Desember PadaSaham LQ-45), Jurnal Fakultas
2009.Fakultas MIPA Universitas Ekonomi Universitas Yapis Papua.
Padjadjaran. TANDELILIN, EDUARDUS, 2010. Teori
DARMADJI, TJIPTONO DAN HENDY Portofolio dan Analisis Investasi:
M. FAKHRUDDIN, 2006. Pasar Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama,
Modal di Indonesia: Pendekatan Yogyakarta: Kanisius.
Tanya Jawab, Edisi 2, Jakarta: WINARNO, WING WAHYU, 2011.Analisis
Salemba Empat. Ekonometrika dan Statistika dengan

322
Jurnal Ekonomi, Volume 17 Nomor 3, Oktober 2015
Copyright @ 2015, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
___________________________________________________________________________

Eviews, Edisi 3, Yogyakarta: Unit ZED, MESTIKA, 2004. Metode Penelitian


Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Kepustakaan, Edisi Pertama, Jakarta:
www.bi.go.id Yayasan Obor Indonesia.
www.sahamok.com Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa
www.wikipedia.org Efek Indonesia, 2010.Jakarta:
www.yahoofinance.com Indonesia Stock Exchange.

323

You might also like