qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw

ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
TUGAS BAHASA INGGRIS
xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
MENERJEMAHKAN KALIMAT DALAM SUATU WACANA

bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
GIHON SULU’

mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk
Process
André Wogenscky, Le Corbusier’s long-term assistant,28 recalled that Le
Corbusier had always been convinced of the need for the architect to be
able to collaborate with all the technicians, starting with the elaboration of
the very first drafts.29 In post-Second World War France engineers were
only involved in the later stages of the design process, so Le Corbusier set
up ATBAT – The Atelier des Bâtisseurs – to work on the Unité Marseilles,
with the precise aim of countering this trend.30 The same assiduousness
cannot be said of his attitude to the ‘mechanicals’ which, according to
Curtis, he rarely considered until late in the design process ‘when he
would pack them in as best he could’.31
It is one thing to design a ground-breaking work of architecture. It is
another to find somebody to build it. Certainly Le Corbusier was fortunate
in his ability to find intrepid builders who were prepared to take the risk
of working with his novel methods of construction. Indeed, it seems that
many of the details of his buildings evolved on-site in discussion with the
contractor and his team.32 In spite of a number of legendary photo shoots
on site (Figure 0.5) Le Corbusier was not diligent about visiting his work

under construction.33 This was not a priority, given the variety of other
claims on his time. Now most architects know that the minute that their
back is turned something goes wrong on site and that a daily visit is often
necessary to keep the project on track. For this reason, very often the task
of site supervision frequently fell to one of Le Corbusier’s representatives
on site. In the case of the Millowner’s Building at Ahmedabad, as Rémi
Papillault has illustrated, the most basic plans were available to Balkrishna
Doshi who was primarily charged with the task of getting it built.34 This is
an extreme case, given the geographic distance from Paris,35 but similar
cases of neglect are recorded elsewhere, for example at the Villa Savoye.
It is for this reason that Benton gives credit to the team of builders
and craftsmen who worked on the early villas,36 suggesting that they
played an important role in making Le Corbusier’s details ‘cumulative
and coherent’. He stresses, for example, the importance of the input of
the mason Aimonetti on the details of the Villa de Mandrot, a radical
departure in terms of construction from Le Corbusier’s early villas.37 Later
in his career Le Corbusier himself wrote of the way that he designed
certain parts of the Unité to be modelled with a trowel by a particularly
talented Sardinian concretor.38 Indeed, a whole section of Le Corbusier’s
book on Ronchamp is devoted to the team of workmen that played such
an active role in its creation (Figure 0.6).
Le Corbusier was usually involved in all aspects of design work, with
his assistants working up his sketches into drawings that received his
final stamp of approval, or were covered with a cross or scrawled with
the word ‘annulé’.39 Benton records that Le Corbusier was impatient with
construction, but was an assiduous critic of details drawn by others.40

The true extent of Le Corbusier’s input into his buildings is a subject for
further research. However, Wogenscky stated categorically that: ‘I can
attest that he and he alone was the author of all of his projects. Even for
small details, he drew up his own sketches and directions’.41 This is one
of the premises upon which the argument in this book is built

(dikutip pada halaman 7,8 dan 9, Le Corbuzier in Detail _Flora Samuel)

TERJEMAHAN

Proses
André Wogenscky, asisten lama Le Corbusier, ingat bahwa Le Corbusier selalu yakin akan
kebutuhan arsiteknya mampu berkolaborasi dengan semua teknisi, dimulai dengan pertama
kali menjadi draft. Pada masa pasca Perang Dunia II, para insinyur Prancis hanya terlibat
dalam tahap selanjutnya dari proses desain, jadi Le Corbusier ditetapkan Up ATBAT - Atelier
des Bâtisseurs- untuk mengerjakan Unité Marseilles, Dengan tujuan yang tepat untuk
melawan tren ini. Kesedihan yang sama Tidak bisa dikatakan sikapnya terhadap 'mekanis'
yang, menurut Curtis, dia jarang mempertimbangkan sampai terlambat dalam proses
perancangan 'saat dia Akan mengepak mereka sebaik mungkin '. Ini adalah satu hal untuk
merancang sebuah karya arsitektur yang mendasar. Ini untuk menemukan seseorang untuk
membangunnya. Pastinya Le Corbusier beruntung dalam kemampuannya untuk menemukan
pembangun pemberani yang siap mengambil risiko bekerja dengan metode konstruksi
barunya. Memang, tampaknya begitu Banyak rincian bangunannya berevolusi di tempat
dalam diskusi dengan Kontraktor dan timnya. Terlepas dari sejumlah pemotretan legendaris
Di tempat (Gambar 0.5) Le Corbusier tidak rajin mengunjungi karyanya dalam masa
pembangunan. Ini bukan prioritas, mengingat keragaman lainnya Klaim pada masanya.
Sekarang kebanyakan arsitek tahu bahwa begitu mereka Kembali ternyata ada yang salah di
situs dan sering berkunjung setiap hari Diperlukan untuk menjaga agar proyek tetap
berjalan. Untuk alasan ini, sangat sering tugas Pengawasan lokasi sering jatuh ke salah satu
perwakilan Le Corbusier di tempat. Untuk alasan ini, sangat sering tugas Pengawasan lokasi
sering jatuh ke salah satu perwakilan Le Corbusier di tempat. Dalam kasus Millowner's
Building di Ahmedabad, sebagai Rémi Papillault telah menggambarkan, rencana paling
dasar tersedia bagi Balkrishna Doshi yang terutama ditugaskan untuk menyelesaikannya. Ini
adalah Kasus ekstrim, mengingat jarak geografis dari Paris, tapi serupa Kasus pengabaian
dicatat di tempat lain, misalnya di Villa Savoye. Karena itulah Benton memberi kredit kepada
tim pembangun Dan pengrajin yang bekerja di vila awal, menunjukkan bahwa mereka
Memainkan peran penting dalam membuat rincian Le Corbusier 'kumulatif Dan koheren '.
Dia menekankan, misalnya, pentingnya masukan dari Tukang batu Aimonetti pada rincian
Villa de Mandrot, sebuah radikal Keberangkatan dalam hal pembangunan dari vila-vila awal
Le Corbusier. Kemudian Dalam karirnya Le Corbusier sendiri menulis tentang cara yang ia
rancang Bagian-bagian tertentu dari Unité untuk dimodelkan dengan sekop oleh khususnya
Berbakat Toscana concretor. Memang, keseluruhan bagian Le Corbusier's Buku tentang
Ronchamp dikhususkan untuk tim pekerja yang bermain seperti itu Peran aktif dalam
penciptaannya (Gambar 0.6). Le Corbusier biasanya terlibat dalam semua aspek pekerjaan
desain, dengan
Asistennya menyusun sketsanya ke dalam gambar yang menerimanya Cap akhir persetujuan,
atau ditutupi dengan salib atau ditulis dengan Kata 'annulé'. Benton mencatat bahwa Le
Corbusier tidak sabar Konstruksi, tapi adalah kritikus detil mengenai detail yang ditarik oleh
orang lain. Tingkat sebenarnya masukan Le Corbusier ke dalam bangunannya adalah
subjeknya Penelitian lebih lanjut Namun, Wogenscky menyatakan dengan tegas bahwa:
'Saya bisa Membuktikan bahwa dia dan dia sendiri adalah penulis semua proyeknya. Bahkan
untuk Detail kecil, dia menyusun sketsa dan arahannya sendiri '. Ini satu Dari tempat di mana
argumen dalam buku ini dibangun.

KESIMPULAN
Bahwa dalam menangani suatu proyek perlu adanya pengawasan dari seorang arsitek itu
sendiri, agar proyek berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Kritikus detail
terhadap sebuah desain.