Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


EVIDENCE BASED PRACTICE-NURSING

Dosen Pengampu : Ns. Achmad Fauji, M.Kep.,Sp. KMB

Oleh :

YUDHO SETIAWAN
NIM 0432950419049

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BANI SALEH
Jl. R.A Kartini No. 66 Margahayu, Bekasi Timur Telp.(021)8834506
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016
PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN SOSIALISASI TERHADAP
KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL
DI RSJ Prof. Dr. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Eyvin Berhimpong
Sefty Rompas
Michael Karundeng

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
Email : eyvinberhimpong@yahoo.com

Abstract : Socialization skilss training are given to patients with impaired social isolation to practice
their skills in relationships with others and the environment optimally that have aims to teach the
patients ability to interact with others. The aim of this research is is to know the effect of
socialization skills training to the interaction of social pateints’ ability. This research method is
using the design / pre-experimental study design one group pre test post test. The results is using
wilcoxon signed rank test with significant value is 0,000 or less than the significant value of 0,05
(0,00 < 0, 005). Conclusion from the results of this research showed that there is an influence of
socialization skills training to interaction capability of social isolation patient in Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Manado. Suggestions socialization skills training can be used as one of the
independent actions of nurses in improving the quality of health services to the interaction
capability of social isolation patient.

Keywords : Socialization Skills Training, Ability Interact, Social Isolation

Abstrak : Latihan keterampilan sosialisasi diberikan pada pasien dengan gangguan isolasi sosial
untuk melatih keterampilan dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan lingkungan secara
optimal bertujuan untuk mengajarkan kemampuan berinteraksi seseorang dengan orang lain.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan keterampilan sosialisasi terhadap
kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial. Metode penelitian ini menggunakan rancangan/desain
penelitian pra eksperimental one group pre test post test, Sampel dengan teknik pengambilan
sampel total sampling 30 responden. Hasil penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon signed
rank testdengan nilai signifikan adalah 0,000 atau lebih kecil dari nilai signfikan 0,05 (0,00 < 0,05).
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh latihan keterampilan sosialisasi
terhadap kemampuan berinteraksi klien isolasi sosial di Rumah Sakit Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Manado. Saran latihan keterampilan sosialisasi dapat dijadikan sebagai salah satu tindakan mandiri
perawat dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap kemampuan berinteraksi klien
isolasi sosial.

Kata kunci : Latihan keterampilan sosialisasi, kemampuan berinteraksi, isolasi sosial

2
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016
PENDAHULUAN orang lain. Salah satu tidakan keperawatan
Dewasa ini kesehatan jiwa menjadi tersebut yang termasuk kelompok terapi
masalah kesehatan yang sangat serius dan psikososial adalah social skills training(SST).
memprihatinkan. Menurut World Health Latihan ketrampilan sosial atau yang sering
Organization WHO dikutip dalam disebut dengan SST(Social Skill
Iyus,Sutini, 2014 Kesehatan jiwa bukan hanya Training)diberikan pada pasien dengan
tidak ada gangguan jiwa, melainkan gangguan isolasi sosial untuk melatih
mengandung berbagai karakteristik yang keterampilan dalam menjalin hubungan
positif yang menggambarkan keselarasan dan dengan orang lain dan lingkungannya secara
keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan optimalbertujuan untuk mengajarkan
kedewasaan pribadinnya. WHO (2013) kemampuan berinteraksi seseorang dengan
menyatakan lebih dari 450 juta orang dewasa orang lain.
secara global diperkirakan mengalami
gangguan jiwa. Dari jumlah itu hanya kurang Dari data rekam medik di Rumah
dari separuh yang bisa mendapatkan Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
pelayanan yang dibutuhkan. Menurut data Manado, jumlah pasien skizofrenia sebanyak
kementerian Kesehatan tahun 2013 jumlah 129 orang dan pasien isolasi sosial yang
penderita gangguan jiwa di Indonesia lebih dirawat sampai pada bulan September 2015
dari 28 juta orang dengan kategori gangguan sebanyak 34 Jiwa. Berdasarkan pemaparan
jiwa ringan 14,3% dan 17% atau 1000 orang diatas, penulis merasa tertarik untuk
menderita gangguan jiwa berat. Di banding mengetahui bagaimana Pengaruh Latihan
rasio dunia yang hanya satu permil, Keterampilan Sosialisasi Terhadap
masyarakat Indonesia yang telah mengalami Kemampuan Berinteraksi Klien Isolasi Sosial
gangguan jiwa ringan sampai berat telah di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L.
mencapai 18,5% (Depkes RI, 2009). Ratumbuysang Manado.

Kemunduran fungsi sosial dialami METODE PENELITIAN


seseorang di dalam diagnosa keperawatan Rancangan penelitian yang digunakan dalam
jiwa disebut isolasi sosial. Isolasi sosial penelitian ini adalah rancangan/desain
merupakan keadaan dimana seseorang penelitianpra eksperimental one group pre
individu mengalami penurunan atau bahkan test post test.Populasi dalam penelitian ini
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan adalah seluruh pasien isolasi sosial yang
orang lain disekitarnya (Yosep,Sutini, 2014). dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L.
Pasien dengan isolasi sosial mengalami Ratumbuysang Manado yang berjumlah 30
gangguan dalam berinteraksi dan mengalami orang.Teknik pengambilan sampel adalah
perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan total populasi yaitu mengambil keseluruhan
orang lain, lebih menyukai berdiam diri, dan populasi untuk dijadikan sampel. Sampel
menghindar dari orang lain. pada penelitian ini adalah 30 sampel pasien
isolasi sosial.
Manusia merupakan makhluk sosial
yang tak lepas dari sebuah keadaan yang HASIL dan PEMBAHASAN
bernama interaksi dan senantiasa melakukan Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Jenis
hubungan dan pengaruh timbal balik dengan Kelamin Responden
manusia yang lain dalam rangka memenuhi Jenis Kelamin n %
kebutuhan dan mempertahankan Laki-Laki 17 56,7
kehidupannya. Dalam mengatasi masalah Perempuan 13 43,3

gangguan interaksi pada pasien gangguan Total 30 100


jiwa khususnya pasien isolasi sosial dapat
Sumber: Data Primer 2016
dilakukan upaya – upaya tindakan
keperawatan bertujuan untuk melatih klien
melakukan interkasi sosial sehingga klien
merasa nyaman ketika berhubungan dengan 3
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016
Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Umur diketahui bahwa nilai signifikansi adalah
Responden 0,000 atau lebih kecil dari nilai signifikasi
Umur n % 0,05 (0,000 < 0,005). Dari nilai diatas maka

<40 Tahun 13 43,3 dapat diambil kesimpulan yaitu H0 ditolak


>41 Tahun 17 56,7 atau terdapat pengaruh latihan sosialisasi

Total 30 100 terhadap kemampuan berinteraksi klien


isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Sumber: Data Primer 2016
V. L. Ratumbuysang Manado.

A. Karakteristik Responden
Tabel 3. Distribusi Berdasarkan Lama Rawat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Responden responden terbanyak adalah responden
Lama Rawat n %

< 10 Tahun 25 83,3 dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar


>11 Tahun 5 16,7 17 orang (56,7%), sedangkan responden

Total 30 100 perempuan sebanyak 13 orang


Sumber: Data Primer 2016 (43,3%).Kaplan, Saddock, dan Grebb (1999);
Davidson dan Neale (2001); dalam Wakhid,
Hamid, dan Helena (2013) dalam
Tabel 4. Distribusi Berdasarkan Kemampuan penelitiannya menunjukkan bahwa laki-laki
Berinteraksi Sebelum Latihan Keterampilan lebih mungkin memunculkan gejala negatif
Sosialisasi dibandingkan wanita dan wanita tampaknya
memiliki fungsi sosial yang lebih baik
Kemampuan Berinteraksi n %

Tidak Mampu 27 90,0 daripada laki-laki.


Mampu 3 30,0 Berdasarkan kriteria umur, responden

Total 30 100 yang berumur 41 tahun ke atas adalah


Sumber: Data Primer 2016 sebanyak 17 orang sedangkan responden
yang berumur kurang dari 40 tahun sebanyak
13 orang (43,3%).Menurut Wakhid, Hamid
Tabel 5. Distribusi Berdasarkan Kemampuan dan Helena (2013), masa dewasa merupakan
Berinteraksi Setelah Latihan Keterampilan masa kematangan dari aspek kognitif, emosi
Sosialisasi dan perilaku. Kegagalan yang dialami
Kemampuan Berinteraksi N %

Tidak Mampu 5 16,7 seseorang untuk mencapai tingkat


Mampu 25 83,3 kematangan tersebut akan sulit memenuhi

Total 30 100 tuntutan perkembangan pada usia tersebut


Sumber: Data Primer 2016 dapat berdampak terjadinya gangguan jiwa.
Usia dewasa merupakan aspek sosial budaya
dengan frekuensi tertinggi mengalami
Tabel 6. Pengaruh Latihan Sosialisasi gangguan jiwa.
Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Berdasarkan kriteria lama dirawat,
Klien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof. responden responden yang dirawat kurang
dr. V. L. Ratumbuysang Manado. dari 10 tahun adalah sebanyak 25 orang
Median (83,3%), sedangkan responden yang dirawat
4
n (Minimum – p-value lebih dari 11 tahun sebanyak 5 orang
(16,7%).Menurut Surtiningrum (2011),
Maksimum)
Sebelum

Latihan 30 1 (0-10) waktu atau lamanya seseorang terpapar


Sesudah 30 10 (0-10) 0,000 stressor akan memberikan dampak terhadap

Latihan keterlambatan dalam mencapai kemampuan


Sumber: Data Primer 2016 dan kemandirian.

Berdasarkan hasil analisis


dengan menggunakan
uji Wilcoxon Signed Rankdapat
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016
B. Pengaruh Latihan Sosialisasi Terhadap berkenalan dengan satu orang atau lebih dan
Kemampuan Berinteraksi Klien Isolasi memasukkan ke dalam jadwal sebagai bukti
Sosial telah melakukan latihan berkenalan dengan
klien lain di dalam satu ruangan. Hal ini
Berdasarkan hasil analisis dengan sesuai dengan tujuan strategi pertemuan yaitu
menggunakan uji Wilcoxon Signed klien mampu membina hubungan saling
Rankmenyatakan bahwa nilai signifikansi percaya, menyadari penyebab isolasi sosial
adalah 0,000 atau lebih kecil dari nilai dan mampu berinteraksi dengan orang lain
signifikasi 0,05 (0,000 < 0,005). Dari nilai (Purba,dkk,2008 dalam Nasution, 2011).
diatas maka dapat diambil kesimpulan yaitu H0
ditolak atau terdapat pengaruh penerapan Menurut Keliat (2009) untuk membina
latihan sosialisasi terhadap kemampuan hubungan saling percaya dengan klien isolasi
berinteraksi klien isolasi sosial di Rumah Sakit sosial kadang membutuhkan waktu yang lama
Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado. dan interaksi yang singkat serta sering karena
tidak mudah bagi klien untuk percaya pada
Penelitian ini sejalan dengan penelitian orang lain. Oleh karena itu perawat harus
yang dilakukan oleh Dewi Rahmadani Lubis konsisten bersikap terapeutik terhadap klien.
(2011) di Ruang Kamboja RSJ Daerah Selalu menepati janji adalah salah satu upaya
Provinsi Sumatera Utara Medan dengan yang dapat dilakukan. Pendekatan yang
jumlah responden sebesar 7 orang. Dari hasil konsisten akan membuahkan hasil. Jika
uji statistik menggunakan Paired Sample T pasien sudah percaya dengan perawat,
Test diperoleh nilai p=0,000 (p < 0,05), maka program asuhan keperawatan lebih mungkin
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dilaksanakan. Perawat tidak mungkin secara
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi drastis mengubah kebiasaan klien dalam
Latihan Keterampilan Sosial terhadap berinteraksi dengan orang lain karena
kemampuan sosialisasi pasien isolasi sosial. kebiasaan tersebut telah terbentuk dalam
Penelitian ini juga sejalan dengan jangka waktu yang lama. Untuk itu perawat
penelitian yang dilakukan oleh Arni Wiastuti dapat melatih klien berinteraksi secara
(2011) di Rumah Sakit Ghrasia Provinsi DIY bertahap. Mungkin pada awalnya klien hanya
dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. akan akrab dengan perawat, tetapi setelah itu
Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon perawat harus membiasakan klien untuk dapat
Sign Rank Test adalah nilai p=0,001 (p < 0,05) berinteraksi secara bertahap dengan orang-
yang artinya Terapi Aktivitas Kelompok orang disekitarnya.
Sosial Latihan Keterampilan Sosial Latihan keterampilan sosial secara luas
berpengaruh dalam meningkatkan memberikan keuntungan dengan
kemampuan bersosialisasi pada pasien isolasi meningkatkan interaksi, ikatan aktivitas
sosial di RS Ghrasia Provinsi DIY. sosial, mengekspresikan perasaan kepada
Latihan keterampilan sosial berisi diskusi orang lain dan perbaikan kualitas kerja.
tentang penyebab isolasi sosial, diskusi Pasien mulai berpartisipasi dalam aktivitas
tentang keuntungan bersosialisasi dan sosial seperti interaksi dengan teman dan
kerugian tidak bersosialisasi serta latihan- perawat. Latihan keterampilan sosial sangat
latihan berkenalan dengan satu orang atau berguna dalam meningkatkan fungsi sosial
lebih dari satu orang. Dari hasil diskusi pada pasien skizofrenia kronis karena pasien
dapat belajar dan melaksanakan keterampilan
didapatkan rata-rata klien mengatakan
dasar yang dibutuhkan untuk hidup mandiri,
penyebab menarik diri yaitu karena malas
belajar dan bekerja dalam komunitas tertentu
bersosialisasi dan mengatakan bahwa orang
(Kumar,2015).
lain berbuat jahat pada dirinya. Klien juga
bisa menyebutkan keuntungan bersosialisasi
dan kerugian tidak bersosialisasi dengan
orang lain. Klien melakukan latihan

5
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016
SIMPULAN Nasution SR. (2011). Pengaruh Strategi
1. Klien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Pertemuan Isolasi Sosial Terhadap
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado Kemampuan Sosialisasi Klien Di
sebelum dilakukan latihan keterampilan rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera
sosialisasi klien paling banyak tidak Utara Medan. Medan.
mampu berinteraksi
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
2. Klien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Metodologi Penelitian Ilmu
Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado Keperawatan. Jakarta : Salemba
setelah dilakukan latihan keterampilan Medika
sosialisasi banyak klien dinyatakan
mampu berinteraksi. Purba, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan
3. Terdapat pengaruh penerapan latihan pada Klien dengan Masalah
keterampilan sosialisasi terhadap Psikososial dan Gangguan Jiwa.
kemampuan berinteraksi klien isolasi Medart USU Press
sosial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Riyadi dan Purwanto. (2009). Asuhan
Ratumbuysang Manado. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Graha Ilmu

DAFTAR PUSTAKA Setiadi, (2013). Konsep dan Penulisan Riset


Keperawatan. Yogyakarta : Graha
Hernawan. K. (2008). Arti Komunitas. Ilmu
Gramedia Pustaka

Keliat. B.A dan Akemat. (2007). Model


Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Sujarweni. W.V. (2014). Metodologi
Jakarta : EGC Penelitian Keperawatan. Yogyakarta :
Gava Media
Keliat, Anna (2009). Model Praktik
Keperawatan Profesional Jiwa. Setiawan A dan Sunyoto D. (2013). Buku
Jakarta: EGC. Ajar Statistik Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Kumar B. (2015). Efficacy Of Social Skill
Training For The Persons With Soekanto. S. (2010). Sosiologi Suatu
Chronic Schizophrenia. The Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo
Qualitative Report 2015 Volume 20,
Surtiningrum A. (2011). Pengaruh Terapi
Number 5, Article 7, 660-96.
Suportif Terhadap Kemampuan
Kusumawati.F dan Hartono. Y. (2010). Buku Bersosialisasi Pada Klien Isolasi
Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Sosial Di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Salemba Medika Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
Depok.
Lubis DL. (2011). Pengaruh Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi Terhadap Townsend, Mary C. (2009). Psychiatric
Kemampuan Sosialisasi Pasien Isolasi Mental Health Nursing, By : F. A.
Sosial Di Ruang Kamboja Rumah Aderis Company
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera
Yosep. I dan Sutini. T. (2014). Buku Ajar
Utara Medan. Medan.
Keperawatan Jiwa. Bandung : PT.
Masithoh AR. (2011). Pengaruh Keterampilan Refika Aditama.
Sosial Terhadap Kemampuan
Sosialisasi Pada Lansia Dengan
Kesepian Di Panti Wredha Di
Kabupaten Semarang. Depok.
6
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016
Wakhid A, Hamid AYS, dan Helena N.
(2013). Penerapan Terapi Latihan
Keterampilan Sosial Pada Klien
Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah
Dengan Pendekatan Model Hubungan
Interpersonal PEPLAU di RS DR
Marzoeki Mahdi Bogor. Jakarta

7
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kasus yang ditemukan pada pasien adalah skizofrenia paranoid dengan isolasi
sosial dan waham kebesaran. Pasien sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat sebelumnya sebanyak 12 kali. Pada pasien sebelumnya
mengalami pasiung selama 5 tahun, sehingga membuat pasien terkurung dan sulit
berkomunikasi dengan orang sekitarnya.
Tindakan yang diberikan di ruangan Merak pada klien tidak terlalu spesifik
untuk mengatasi perilaku Isolasi Sosial. Klien juga sering diajak berkomunikasi
dengan perawat agar tidak canggung dengan lingkungannya.
Terdapat beberapa strategi manajemen isolasi sosial yaitu Membina hubungan
saling percaya dengan pasien, mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap,
melatih pasien berinteraksi secara bertahap. Banyak penelitian yang
mengungkapkan memberikan pelatihan keterampilan sosialisasi terhadap pasien
dengan diagnosa isolasi sosial memiliki keberhasilan yang cukup signifikan.

8
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

BAB II

ANALISIS JURNAL

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN JIWA

A. PICO
1. P (Patient, Problem)
a. Terdapat beberapa strategi manajemen isolasi sosial yaitu Membina
hubungan saling percaya dengan pasien, mengajarkan pasien berinteraksi
secara bertahap, melatih pasien berinteraksi secara bertahap. Banyak
penelitian yang mengungkapkan memberikan pelatihan keterampilan
sosialisasi terhadap pasien dengan diagnosa isolasi sosial memiliki
keberhasilan yang cukup signifikan.
b. Pasien gangguan jiwa dengan diagnosa skizofrenia tipe paranoid: isolasi
sosial
2. I (Intervention)
latihan keterampilan sosialisasi
3. C (Comparisson)
Pembanding dari intervensi adalah Penerapan Terapi pelatihan keterampilan
sosialisasi pada Klien Isolasi Sosial dengan Pendekatan Teori Dorothy E.
Johnson Behavioral System Model
4. O (Outcome)
Hasil yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi
sosial
Pertanyaan: Manakah yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan
sosial dan menurunkan isolasi sosial diantara memberikan pelatihan
keterampilan atau Penerapan Terapi pelatihan keterampilan sosialisasi dengan
Pendekatan Teori Dorothy E. Johnson Behavioral System Model?

9
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

A. VIA

No JUDUL V (VALIDITY) R (RELIABILITY ) A (APPLICABILITY)


1 PENGARUH LATIHAN 1. Validitas Seleksi Penelitian ini penting sebagai Penelitian ini dapat diaplikasikan
KETERAMPILAN SOSIALISASI Populasi dalam penelitian ini terapi psikososial dengan isolasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa
TERHADAP KEMAMPUAN adalah seluruh pasien isolasi social. Hasil penelitian ini Barat karena intervensi ini
BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI sosial yang dirawat di Rumah menunjukkan bahwa Banyak klien dinyatakan mampu
SOSIAL DI RSJ Prof. Dr. V. L. Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. responden terbanyak adalah berinteraksi dan merupakan salah
RATUMBUYSANG MANADO Ratumbuysang Manado yang responden dengan jenis kelamin satu tindakan keperawatan.
berjumlah 30 orang. Tidak laki-laki yaitu sebesar 17 orang
Author : Eyvin berhimpong, Sefty dipaparkan dengan jelas adanya (56,7%), sedangkan responden
Rompas, Michael Karundeng kriteria ingklusi dan ekslusi pada perempuan sebanyak 13 orang
penelitian ini. (43,3%). Kaplan, Saddock, dan
2. .Validitas Informasi Grebb (1999); Davidson dan
Publikasi : E-Jurnal Keperawatan Pada jurnal ini tidak dipaparkan Neale (2001); dalam Wakhid,
(EKP) Volume 4, Nomor 1 Februari dengan jelas tahapan-tahapan Hamid, dan Helena (2013)
2016 pengambilan data dan intervensi dalam
yang dilakukan.
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

3. Validitas Pengontrolan penelitiannya menunjukkan


Perancu bahwa laki-laki lebih mungkin
Pada penelitian ini variabel memunculkan gejala negatif
confounding tidak dikendalikan, dibandingkan wanita dan wanita
dilihat dari tidak adanya kriteria tampaknya memiliki fungsi
inklusi dan ekslusi penelitian sosial yang lebih baik daripada
4. Validitas Analisis laki-laki.
Rancangan penelitian yang Berdasarkan kriteria umur,
igunakan dalam penelitian ini responden yang berumur 41
adalah rancangan/desain tahun ke atas adalah sebanyak
penelitianpra eksperimental one 17 orang sedangkan responden
group pre test post test. Analisa yang berumur kurang dari 40
statistic menggunakan uji tahun sebanyak 13 orang
Wilcoxon rank dengan tingkat (43,3%).
kepercayaan (α = 0,05) Berdasarkan kriteria lama
5. Validitas Eksterna dirawat,
Jumlah sampel pada penelitian ini responden responden yang
adalah sebanyak 30 responden. dirawat kurang dari 10 tahun
Untuk penelitian eksperimen 10 adalah sebanyak 25 orang
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

sampai 20 responden dinyatakan (83,3%), sedangkan responden


cukup mewakili (Sopyudin, 2010). yang dirawat lebih dari 11 tahun
sebanyak 5 orang (16,7%).
Menurut Surtiningrum (2011),
waktu atau lamanya seseorang
terpapar stressor akan
memberikan dampak terhadap
keterlambatan dalam mencapai
kemampuan dan kemandirian.
2 Penerapan Terapi Social Skills Training 1. Validitas Seleksi Klien isolasi sosial yang Penelitian ini dapat diaplikasikan
Pada Klien Isolasi Sosial dengan Jumlah klien gangguan jiwa yang diberikan terapi social skills di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Pendekatan Teori Dorothy E. Johnson ada di Kelurahan Balumbang Jaya training menunjukkan Jawa Barat karena intervensi
Behavioral System Model di Kelurahan sebanyak 38 orang dan yang adanya ketersediaan sumber Penerapan Terapi Social Skills
Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat mengalami masalah keperawatan pendukung baik internal dan Training Pada Klien Isolasi Sosial
Kota Bogor isolasi sosial yaitu 18 orang eksternal. Sumber internal dengan Pendekatan Teori Dorothy
(47,37%). berasal dari potensi diri, E. Johnson Behavioral System
Author : Sutejo 2. Validitas Informasi sedangkan sumber eksternal Model memiliki skematik yang
Pengukuran hasil kemampuan berasal keluarga, KKJ serta jelas untuk menggambarkan
klien dengan masalah isolasi petugas kesehatan. Berdasarkan
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

Publikasi : NERS JURNAL sosial dinilai dengan cara temuan data pada klien dengan interaksi antara subsistem yang
KEPERAWATAN VOLUME 9, NO 1 membandingkan hasil pengkajian isolasi social memiliki ada dalam sistem manusia.
MARET 2013: 28-38 awal dengan kondisi setelah kecenderungan kurang kurang
diberikan terapi spesialis mampu memanfaatkan potensi
Keperawatan jiwa yang ada pada dirinya maupun
3. .Validitas Pengontrolan sumber yang berasal dari luar.
Perancu
Peneliti tidak memaparkan adanya
faktor perancu pada penelitiannya.
4. Validitas Analisis
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian quasi eksperimen
dengan pendekatan one group
pretest – posttest, tetapi peneliti
tidak memaparkan analisa statistik
yang digunakannya dan tidak
mencantumkan tingkat
kepercayaan penelitian.
5. Validitas Eksterna
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

Jumlah sampel pada penelitian ini


adalah sebanyak 13 responden.
Untuk penelitian eksperimen 10
sampai 20 responden dinyatakan
cukup mewakili (Sopyudin,
2010).
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

BAB III

PEMBAHASAN

Masalah yang ada pada pasien adalah skizofrenia paranoid dengan isolasi sosial. Pada
penelitian pertama dan kedua memaparkan intervensi yang bersifat melatih
keterampilan dalam berkomunikasi. Pada jurnal pertama dengan judul “PENGARUH
LATIHAN KETERAMPILAN SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN
BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJ Prof. Dr. V. L.
RATUMBUYSANG MANADO” terdapat melatih keterampilan dalam menjalin
hubungan dengan orang lain dan lingkungan secara optimal bertujuan untuk mengajarkan
kemampuan berinteraksi seseorang dengan orang lain.

Sedangkan pada jurnal kedua dengan judul “Penerapan Terapi Social Skills
Training Pada Klien Isolasi Sosial dengan Pendekatan Teori Dorothy E. Johnson
Behavioral System Model di Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota
Bogor ” memiliki skematik yang jelas untuk menggambarkan interaksi antara
subsistem yang ada dalam sistem manusia.

1
5
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari kedua jurnal sama-sama memiliki hasil yang diperoleh yaitu klien mampu
menunjukkan peningkatan keterampilan berkomunikasi baik secara verbal maupun non
verbal serta mampu melakukan interaksi dengan orang lain yang berada
disekitarnya.ini merupakan jurnal yang penting, karena ini merupakan bagian dari
tindakan keperawatan pada masalah gangguan jiwa. Dari dua jurnal tersebut dapat
diaplikasikan di rumah sakit. Efektifitas pelaksanaan pelatihan kemampuan
keterampilan sosialisasi pada klien isolasi sosial dengan pendekatan Behavioral System
Johnson dapat lebih mengembangkan fungsi – fungsi perilaku manusia secara optimal.
Hal ini menegaskan bahwa perilaku manusia adalah sistem yang dipengaruhi oleh
subsistemnya yaitu lingkungan dan masalah kesehatan. Penerapan terapi social skills
training memberikan dampak yang efektif dalam mengembangkan perilaku positif
khususnya dalam hal kemampuan
berinterkasi dengan orang lain sesuai dengan subsistem perilaku yang dimiliki
klien.

B. SARAN

Saran bagi perawat khususnya yang bertugas di ruang rawat inap ruang Elang
untuk mengaplikasikan terapi pelatihan keterampilan sosial untuk meningkatkan
kemampuan berinteraksi klien dengan diagnosa isolasi sosial.

1
6
E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

DAFTAR PUSTAKA

Berhimpong, Eyvin et all. 2016. Pengaruh Latihan Keterampilan Sosialisasi Terhadap


Kemampuan Berinteraksi Klien Isolasi Sosial Di Rsj Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang Manado. E-Jurnal Keperawatan (EKP) Vol. 4, No. 1.

Sutejo. 2013. Penerapan Terapi Social Skills Training Pada Klien Isolasi Sosial dengan
Pendekatan Teori Dorothy E. Johnson Behavioral System Model di Kelurahan
Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Ners Jurnal
Keperawatan Vol 9, No. 1.

1
7

You might also like