Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH PENYULUHAN KESIAPSIAGAAN DAN PENGETAHUAN

MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR

1
Indra Suleman, 2Pipin Yunus, 3Haslinda Damansyah
123
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Email : indrawati.suleman19@gmail.com

ABSTRACT
The study was conducted in the Ttolite village of Boliyohuto sub-district, Gorontalo district.
The purpose of this study is to identify and analyze the influence of public awareness and
preparedness counseling in dealing with flood disasters in Tolite village, Boliyohuto sub-
district, Gorontalo district. This type of research is an experiment with a one group pretest
posttest approach. The population is 681 people. The sample is 87 people with random
sampling technique. Data was collected by questionnaire and analysis using the Paired T-
test. The results showed that the knowledge of the community before counseling was at
least 59.8% less knowledge, knowledge of the community after counseling was at most
good knowledge 63.2%. From the statistical test obtained the value of P = 0,000 <0,05. The
conclusion of this study is that there is influence of public awareness and preparedness
counseling in dealing with flood disasters in Tolite village, Boliyohuto sub-district, Gorontalo
district. Suggestions recommended for the need to educate preparedness and public
knowledge to be applied.

Keywords: Flood Disaster, Community Knowledge, Preparation.

ABSTRAK
Penelitian dilakukan di desa tolite kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo. Tujuan
penelitian ini unutk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh penyuluhan kesiapsiagaan
dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di desa Tolite kecamatan
Boliyohuto kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini eksperimen dengan pendekatan one
group pretest postest. Populasi masyarakat sebanyak 681 jiwa. Sampel berjumlah 87 orang
dengan teknik total random sampling. Data dikumpulkan dengan kuisioner dan analisis
dengan menggunakan uji Paired T-test. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan
masyarakat sebelum penyuluhan paling banyak pengetahuan kurang 59,8%, pengetahuan
masyarakat setelah penyuluhan paling banyak pengetahuan baik 63,2%. Dari uji statistik
yang di dapatkan nilai P = 0,000 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat
pengaruh penyuluhan kesiapsiagaan dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi
bencana banjir di desa Tolite kecamatan Boliyohuto kabupaten Gorontalo. Saran perlunya
penyuluhan kesiapsiagaan dan pengetahuan masyarakat agar dapat diterapkan.

Kata kunci : Bencana banjir, Pengetahuan masyarakat, kesiapsiagaan.


PENDAHULUAN

1
Bencana banjir merupakan Bencana Daerah menyatakan
peristiwa atau rangkaian peristiwa bahwa ada 12 lokasi yang terjadi
yang mengancam dan mengganggu bencana banjir dengan kerusakan
kehidupan dan penghidupan rumah penduduk yang terendam
masyarakat yang disebabkan oleh
banjir, sebagian rumah rusak, dan
meluapnya air sungai yang
ada sebagian masyarakat
disebabkan oleh faktor alamia akibat
kehilangan tempat tinggal dengan
rusaknya buffer zone pada kawasan
kerugian mencapai lebih dari
upper das (daerah aliran sungai)
Rp.400.000.000. Dan pada tahun
sehingga mengakibatkan timbulnya
2018 ada 16 lokasi yang terjadi
korban jiwa, kerusakan lingkungan,
bencana banjir dengan kerusakan
kerugian harta benda, dan dampak
rumah dan lahan pertanian terendam
psikologis.
serta rumah warga dan sekolah
Berdasarkan hasil data dari
terendam.
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana banjir juga pernah
Bencana (BNPB) bahwa jumlah
terjadi di Desa Tolite pada tanggal 03
bencana banjir di Indonesia pada
april 2018 bencana tersebut di
tahun 2018 jumlah kejadian bencana
sebabkan karena intensitas curah
banjir di indonesia adalah 382,
hujan yang tinggi sehingga tanggul
dengan korban meninggal dan hilang
yang ada di Daerah Aliran Sungai
42 jiwa, luka-luka 145 jiwa, menderita
(DAS) tidak lagi mampu menahan air
dan mengungsi 655,866 jiwa,
dan akhirnya meluap. Akibat bencana
Kerusakan fasilitas kesehatan 13 unit,
ini, sebanyak 60 rumah 70 kk, dan
dengan kerugian sebesar 50,016,058
260 jiwa hingga puluhan hektar lahan
kerugian yang ada di Indonesia pada
dan hasil pertanian milik warga
tahun 2018. Pada tahun 2016
terendam banjir.
sebanyak 824 dengan korban
Berdasarkan hasil wawancara
meninggal dan hilang 253 jiwa, luka-
dengan Aparat desa pada tanggal 7
luka 1,413 jiwa, menderita dan
November 2018 bahwa penyebab
mengungsi 2,916,688. Kerusakan
terjadinya bencana banjir adalah
fasilitas kesehatan 92 unit, dengan
belum ada penyambungan tanggul
kerugian sebesar 743,000,000
dari pemerintah desa sebelah dan
kerugian di Indonesia pada tahun
rusaknya pintu tanggul yang ada di
2016 akibat bencana banjir. Pada
desa tolite dan kurangnya
tahun 2017 Jumlah kejadian bencana
pengetahuan masyarakat dalam
banjir di Indonesia adalah 979,
menghadapi bencana banjir karena
dengan korban meninggal 180 jiwa,
kurang adanya penyuluhan tentang
luka-luka 106 jiwa, menderita dan
kesesiapsiagaan, dan pelatihan dalam
mengungsi 2,518,578 jiwa, kerusakan
menghadapi bencana banjir,
fasilitas kesehatan 87 unit, dengan
berdasarkan hasil yang didapat
kerugian sebesar 252 di indonesia
bahwa kurangnya kesiapsiagaan
pada tahun 2017 akibat bencana
masyarakat dalam menghadapi
banjir (BNPB, 2016, 2017, 2018)
bencana banjir karena fasilitas
Berdasarkan dari data daftar
kesehatan yang kurang serta
kejadian bencana banjir tahun keaktifan dari kampung siaga
2017 Badan Penanggulangan
2
bencana yang ada didesa tolite penyuluhan kesiapsiagaan dan
kurang memerhatikan masyarakat pengetahuan masyarakat dalam
pada saat terjadi bencana banjir menghadapi bencana banjir di Desa
mereka hanya menyelamatkan diri Tolite Kecamatan Boliyohuto
sendiri dan masyarakat belum bisa Kabupaten Gorontalo maka penulis
melakukan apa-apa karena kejadian memilih jenis penelitian eksperimen.
bencana banjir tersebut terjadi pada Desain eksperimen yang digunakan
malam hari. Hingga sampai saat ini dalam meneliti yaitu rancangan
masyarakat hanya acuh-takacuh jika kelompok tunggal (one group pretest
terjadi becana banjir mereka berfikir posstest design), artinya penelitian
bahwa banjir adalah hal yang biasa yang dilaksanakan pada suatu
mereka tidak tahu bahaya banjir kelompok tanpa menggunakan
terhadap diri mereka sendiri. kelompok pembanding, subjek dikenai
pembagunan tanggul itu sendiri dari perlakuan untuk jangka waktu tertentu
tahun 200 namun tanggul tersebut pengukuran dilakukan sebelum dan
tidak mampu menahan air sehingga sesudah perlakuan diberikan dan
air sungai meluap, bahkan dari hasil pengaruh perlakuan diukur dari
wawancara tersebut penyebab banjir perbedaan antara pengukuran awal
tidak hanya hujan saja, melainkan dan pengukuran akhir. Pengambilan
aliran sungai penuh karena titik sampel dalam penelitian ini adalah
tumpuan air sungai itu berada di desa total random sampling.Total random
tolite sehingganya jika terjadi hujan di sampling adalah teknik pengambilan
desa sebelah maka air yang berasal sampel secara acak. Sampel dalam
dari desa-desa lain itu akan mengalir penelitian ini berjumlah 87 responden
ke desa tolite sehingga pintu tanggul yang tinggal di Desa Tolite
tidak lagi mampu menahan luapnya Kecamatan Bolyohuto Kabupaten
air sungai tersebut. Gorontalo. masyarakat yang pernah
Harapan dari pemerintah Desa mengalami banjir, dapat
Tolite yaitu berharap agar pemerintah berkomunikasi dengan baik dan
kabupaten Gorontalo sekiranya keluarga yang bersedia menjadi
melanjutkan tanggul yang ada Didesa responden.
sebelah yaitu Didesa Tolangohula, Prosedur pengumpulan data
untuk mengirangi keresahan warga pennelitian dilakukan dengan cara:
akibat meluapnya air sungai yang Peneliti meminta surat permohonan
mengakibatkan banjir Didesa Tolite. izin penenlitian kepada Program Studi
Berdasarkan latar belakang di atas Ilmu Keperawatan Fakultas ilmu
maka peneliti tertarik melakukan kesehatan. peneliti memasukan surat
penelitian Pengaruh Penyuluhan permehonan ke kesbangpol
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana kabupaten gorontalo setelah
Banjir Terhadap Pengetahuan mendapatkan izin peneliti memasukan
Masyarakat Didesa Tolite Kecamatan surat ke Desa Tolite Kecamatan
Boliyohuto. Boliyohuto Kabupaten Gorontalo
setelah mendapat izin, peneliti
METODE PENELITIAN menemui calon responden untuk
Berdasarkan permasalahan diajak hadir dalam penelitian. Pada
yang diteliti yaitu “Pengaruh waktu penelitian Peneliti menjelaskan

3
informed consent dan kuisioner. remajaakhirdan yang paling sedikit
Setelah semua responden selesai adalah usia lansia awal dan
mengisi kuisioner dalam hal ini adalah berdasarkan data departemen
pre kesehatan republik indonesa (2009)
test, peneliti akan mengumpulkan usia 46-55 tahun tergolong
kuisioner kemudian memberikan lansiaawal.
penyuluhan kesiapsiagaan bencana Peneliti berpendapat bahwa
banjir dengan menggunakan SAP umur sangat berpengaruh terhadap
selama 15 menit, setelah Peneliti pengetahuan masayarakat tentang
memberikan penyuluhan kesiapsiagaan mengenai bencana
kesiapsiagaan bencana banjir, peneliti banjir, diusia yang masih seperti ini
membagikan kuisioner dalam hal ini mereka mampu mengingat dan
adalah post test. Setelah prosedur menyerap ketika diberikan
selesai dan data terkumpul, Peneliti pengetahuan.
akan melakukan pemeriksaan Hal ini sesuai dengan penelitian
kelengkapan data yang diperoleh dari yang dilakukan oleh pangesti (2012),
responden. Data yang sudah bahwa pada usia yang paling
terkumpul diolah dengan sistem berperan dan memiliki aktivitas yang
computer pada program SPSS padat serta memiliki kemampuan
(Statistical kognitif yang baik. Sehingga, pada
Product and Service Solution) dengan usia ini memiliki pengaruh terhadap
tahapan-tahapan yaitu editing, coding, tingkat pengetahuan.
processing dan cleaning.
Analisis data dalam penelitian
ini, yaitu analisis univariat yang
bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan setiap variabel
penelitian. Analisis Bivariat adalah
analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan
atau berkolerasi dilakukan uji paired t-
testdengan tingkat kemaknaan 95% (α Tabel 1.Distribusi Responden
≤ 0,05). Dalam melakukan penelitian Berdasarkan Umur di Desa Tolite
yang meliputi: informed consent, Kecamatan Boliyohuto Kabupaten
anonimity dan confidentialit. Gorontalo
No Umur Frekuensi Presesentasi
HASIL DAN PEMBAHASAN (tahun) (%)
Analisis Univariat 1 17-25 37 42,5
Berdasarkan hasil penelitian 2 26-35 20 22,9
diketahuai bahwa usia masyarakat 3 36-45 23 26,4
yang ada di Desa Tolite Kecamatan 4 46-55 7 8,0
Boliyohuto Kabupaten Gorontola Yang Total 87 100,0
paling sedikit adalah usia 46-55 tahun sumber: Data Primer, 2019
sebanyak 7 orang (8,0%). Karena
berdasarkan penelitian di Desa Tolite Berdasarkan hasil penelitian
memang benar lebih mayoritas diketahui jenis kelamin masyarakat

4
yang ada di Desa Tolite Kecamatan 1 Petani 36 41.4
Boliyohuto Kabupaten Gorontalo yang 2 Guru 2 2.3
paling banyak adalah laki-laki sebesar 3 Wiraswasta 16 18.4
53 orang (60,9%). Berdasarkan hasil 4 Mahasiswa 8 9.2
penelitian oleh suwaryo (2017) bahwa 5 Aparat Desa 2 2.3
jenis kelamin tidak memiliki hubungan 6 Tukang 1 1.1
dengan tingkat pengetahuan warga 7 Urt 22 25.3
masyarakat tentang mitigasi bencana Total 87 100,0
alam dengan nilai p=0,787. Sumber; Data Primer, 2019
Perbedaan jenis kelamin mungkin
membentuk presepsi yang berbeda Berdasarkan hasil penelitian
sehingga mempengaruhi sikap dan diketahui latar belakang pendidikan
pengetahuan yang berbeda antara terakhir masyarakat yang ada di Desa
laki-laki dan perempuan. Tolite Kecamatan Boliyohuto
Kabupaten Gorontalo yang di ambil
Tabel 2 Distribusi Responden sebagai responden sebagian besar
Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa SMA sebanyak 33 orang (37.9%), dan
Tolite Kecamatan Boliyohuto yang paling sedikit adalah SMK
Kabupaten Gorontalo sebanyak 2 orang (2,3%) mengapa
No Karakteristik Frekuensi % lebih banyak SMA dibandingkan
Responden dengan SMK karenaberdasarkan
1 Laki-laki 53 60,9 penelitian letak sekolah SMA lebih
2 Perempuan 34 39,1 dekat dengan Desa tolite
Total 87 100,0 dibandingkan dengan sekolah SMK,
sumber; Data primer, 2019 jadi mayoritas penduduk desa tolite
lebih ke pendidikan terahir SMA
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui pekerjaan masyarakat yang
ada di Dise Tolite Kecamatan
Boliyohuto Kabupaten Gorontalo yang
paling banyak adalah petani dengan
Frekuensi 36 orang (41,1%) karena
berdasarkan penelitian masyarakat
yang ada di desa tolite lebih mayoritas
padapekerjaan petani di bandingkan Tabel 4 Distribusi Responden
dengan karakteristik responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di
berdasarkan pekerjaan yang paling Desa Tolite Kecamatan Boliyohuto
sedikit adalah tukang sebanyak 1 Kabupaten Gorontalo
orang (1,1%). No Karakteristik Frekuensi %
Responden
Tabel 3 Distribusi Responden 1 SD 20 23.1
Berdasarkan Pekerjaan di Desa Tolite 2 SMP 29 33.3
Kecamatan Boliyohuto Kabupaten 3 SMA 33 37.9
Gorontalo 4 SMK 2 2.3
No Karakteristik Frekuensi % 5 S1 3 3.4
Responden Total 87 100,0

5
Sumber; Data Primer, 2019 sepertimelakukan pelatihan
kesiapsiagaan bencana banjir dan
Berdasarkan hasil penelitian telah mengikuti penyuluhan
diketahui berdasarkan tingkat kesiapsiagaan bencana
pengetahuan sebelum banjir.Sedangkan masyarakat yang
penyuluhan,responden yang paling berpengetahuan kurang sebanyak 31
banyak adalah responden orang di mana masyarakat belum bisa
berpengetahuan kurang dengan mengantisipasi kesiapsiagaan
frekuensi 52 orang karena bencana banjir melalui sikap dan
berdasarkan hasil penelitian tindakan-tindakan yang tepat terhadap
responden masih belum memahami kesiapsiagaan bencana.
rangkaian tindakan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana banjir Tabel 6 Distribusi Responden
seperti mengikuti pelatihan Pengetahuan Masyarakat Sesudah
kesiapsiagaan bencana. Sedangkan Penyuluhan Kesiapsiagaan Dalam
masyarakat yang pengetahuannya Menghadapi Banjir di Desa Tolite
baik sebesar 35 orang dimana Kecamatan Boliyohuto
masyarakat telah memahami Pengetetahuan Sesudah Penyuluhan
kewaspadaan mengenai kesiapsiaan No Karakteristik Frekuensi %
bencana banjir dan mau Responden
mendengarkan informasi darurat 1 Kurang 32 36,8
tentang bencana banjir. 2 Baik 55 63,2
Total 87 100,0
Tabel 5 Distribusi Responden sumber; Data Primer, 2019
Pengetahuan Masyarakat Sebelum
Penyuluhan Kesiapsiagaan Dalam Analisis Bivariat
Menghadapi Banjir di Desa Tolite
Kecamatan Boliyohuto. Pengaruh Penyuluhan Kesiapsiagaan
Pengetetahuan Sebelum Penyuluhan dan Pengetahuan Masyarakat Dalam
No Karakteristik Frekuensi % Menghadapi Bencana Banjir di Desa
Responden Tolite Kecamatan Boliyohuto
1 Kurang 52 59,8 Kabupaten Gorontalo
2 Baik 35 40,2 Berdasarkan hasil penelitian
Total 87 100,0 menunjukan bahwa Pengetahuan
Sumber; Data Primer, 2019 masyarakat tentang kesiapsiagaan
bencana banjir berdasarkan uji paired
Berdasarkan hasil penelitian T-test dengan nilai P-Value = 0,000 (<
diketahui berdasarkan tingkat 0,05) yang berarti terdapat pengaruh,
pengetahuan sesudah dengan rata-rata sebelum penyuluhan
penyuluhan,responden paling banyak sebesar 5,25 dengan standar
adalah masyarakat dengan deviation 2,388 dengan responden 87
pengetahuan baik mengenai bencana orang sedangkan setelah penyuluhan,
banjir sebanyak 55 orang karena nilai rata-rata senilai 7,49 dengan
berdasarkan hasil penelitian standar devition 2.533 dimana nilai
masyarakat telah memahami setelah penyuluhan lebih besar dari
rangkaian tindakan kesiapsiagaan nilai rata-rata sebelum penyuluhan.

6
jadi dapat di sumpulkan bahwa nilai data tentang tingkat pengetahuan
rata-rata dan standar deviation menunjukan bahwa pada pretest
setelah penyuluhan lebih besar dari mayoritas kepala keluarga memiliki
nilai rata-rata dan satndar deviation tingkat pengetahuan kurang yakni
sebelum penyuluhan. Berdasarkan sebesar 56,89%, dan baik hanya
hasiluji analisis dengan menggunakan sebesar 43,2%. Sedangkan pada
uji paired T-test diperoleh hasil p post-test didapatkan mayoritas kepala
value 0,000 < α (0,05), berarti Ho keluarga memiliki tingkat pengetahuan
ditolak. Dari hasil tersebut dapat yang baik yakni sebesar 76,8% dan
diartikan bahwa ada pengaruh antara kategori kurang menjadi 21,6%
penyuluhan kesiapsiagaan dan dengan demikian hipotesis yang
pengetahuan masyarakat dalam menyatakan bahwa ada pengaruh
menghadapi bencana banjir di Desa penyuluhan tentang kesiapsiagaan
Tolite Kecamatan Boliyohuto bencana banjir terhadap pengetahuan
Kabupaten Gorontalo. kepala keluarga dapat diterima
(Djafar, 2013 dalam Sasikome, 2015).
Tabel 7 Pengaruh Penyuluhan Dengan demikian, hasil
Kesiapsiagaan dan Pengetahuan penelitian dapat disimpulakan bahwa
Masyarakat Dalam Menghadapi ada pengaruh antara penyuluhan
Bencana Banjir kesiapsiagaan dan pengetahuan
masyarakat dalam menghadapi
Variabel Mea Standa N Pvalu bencana banjir di Desa Tolite
n r e Kecamatan Boliyohuto Kabupaten
Devitio Gorontalo.
n
Penyuluha 5,25 2,388 8 SIMPULAN
n sebelum 7 0,000 Dari hasil penelitian pengaruh
Penyuluha 7,49 2,533 8 penyuluhan kesiapsiagaan bencana
n sesudah 7 banjir terhadap pengetahuan
Sumber; Data Primer, 2019 Masyarakat di Desa Tolite Kecamatan
Boliyohuto dapat ditarik kesimpulan:
Hal ini senada dengan Pengetahuan masyarakat tentang
penelitian yang dilakukan oleh Irfan kesiapsiagaan bencana banjir
menunjukan bahwa sikap responden sebelum diberikan penyuluhan paling
sebelum penyuluhan dalam sebagian banyak pengetahuan kurang,
besar dikategorikan kurang (54,1%) pengetahuan keluarga tentang
sedangkan setelah penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir
kesehatan mayoritas sudah memiliki sesudah diberikan penyuluhan paling
sikap yang sangat baik (83,8) dengan banyak pengetahuan baik, terdapat
tingkat kemaknaan nilai p<0,05 yaitu perbedaan pengetahuan keluarga
p=0,000, artinya secara statistik mengenai kesiapsiagaan bencana
terlihat ada pengaruh penyuluhan banjir sebelum dan sesudah diberikan
kesiapsiagaan banjir terhadap penyuluhan dan terdapat pengaruh
pengetahuan dan sikap kepala penyuluhan kesiapsiagaan bencana
keluarga dalam menghadapi banjir di banjir terhadap pengetahuan
Desa Romang Tangaya. Hasil analisis Masyarakat.

7
Notoadmojo. 2010. Promosi
Kesehatan Dan Aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: PT. Rineka Cipta
Anies. 2015. Penyakit Berbasis Notoadmojo. 2012. Promosi
Lingkungan. Yogyakarta : Ar- Kesehatan Dan Perilaku
Ruzz Media Kesehatan.Jakarta: PT. Rineka
Anies. 2017. Negara Sejuta Bencana: Cipta
Identifikasi, Analisis & Solusi Nursalam. 2010. Konsep dan
Mengatasi Bencana dengan Penerapan Metodologi
Manajemen Penelitian Ilmu Keperawatan.
Kebencanaan.Yogyakarta:Ar- Jakarta: Salemba Medika
Ruzz Media Pangesti. 2012. Gambaran Tingkat
Badan Nasional Penaggulangan Pengetahuan dan Aplikasi
Bencana.2012. Buku Saku Kesiapan Bencana Pada
Tanggap Tangkas Tangguh Mahasiswa Fakultas Ilmu
Menghadapi Bencana. Jakarta Keperawatan. Universitas
Pusat:Bnpb Indonesia. Depok.
Baharudin. 2018. Filsafat Ilmu. Rahmah. 2015. Hubungan
Jakarta : Prenanda Media Grup Karakteristik Kepala Keluarga
Dharma. 2011. Metodologi Penelitian dengan Rumah Sehat di Desa
Keperawatan : Panduan Duwet Kecamatan Baki
Melaksanakan dan Menerapkan Kabupaten Sukoharjo. e.Kp.
Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Fakultas Ilmu Kesehatan.
Info Media Universitas Muhammadiyah
Hasmi. 2016. Metode Penelitian Surakarta.
Epidemiologi. Jakarta: CV. Riyadi. 2013. Bahaya Banjir. Jakarta:
Trans Info Media PT. Bengawanmu
Lapau. 2015. Metode Penelitian Riyanto. 2013. Tingkat Pengetahuan
kesehatan: Metode Ilmiah Masyarakat Tentang
Penulisan Skirpsi, Tesis dan Pertolongan Pertama
Disertasi.Jakarta: Yayasan Keracunan Makanan
Pustaka Obor Indonesia Noncorosiveagen. e.Kp.
Malahika. 2016.. Pengaruh Fakultas Ilmu Kesehatan.
Penyuluhan Kesipasiagaan Yogyakarta.
Bencana Banjir Terhadap Sakwati. 2012. Pengolaan Data
Pengetahuan Keluarga (Editing,Coding, Recording &
Dilingkungan Kelurahan Pakowa Cleaning). Bandung: Monalia
Kecamatan Wanea Kota Sasikome R.J. 2015. Pengaruh
Manado. e-Kp.Progrm Studi Penyuluhan Bencana Banjir
Ilmu Keperawatan. Fkultas Terhadap Kesiapsiagaan Siswa
kedokteran. Manado. SMP Katolik Soegiyo Pranoto
Notoadmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Manado. e-Kp. Program Studi
Kesehatan. Jakarta. Rineka Ilmu Keperawatan. Fakultas
Cipta Kedokteran. Universitas Sam
Ratulangi. Manado

8
Setiwan AdiTejo. 2016. Berilmu
Pengetahuan. Yogyakarta: abd.
Kholiq
Soroyo. 2009. Pemahaman Individu:
Observasi, Checklist, Kusioner,
Dan Susiometri. Semarang:
Widya Karya
Spriyono. 2014. Seri Pendidikan
Pengurangan Resiko Bencana
Banjir. Yogyakarta :Andi
Sugiharto. 2015. Manajemen
Pelatihan Penyuluhan. Jakarta:
UIN Press
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitati Dan R&D:
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suwaryo. 2017. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat
Pengetahuan Masyarakat
Dalam Mitigasi Bencana Alam
Tanah Longsor. e-Kp. Program
Studi Keperawatan/STIKes
Muhammadiyah Gombng.
Universitas Muhammadiyah
Magelang.
Wahyuningsih Tri. 2013. Pengaruh
Pengetahuan dan Sikap
Masyarakat Terhadap
Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana Banjir Dikelurahan
Joyotakan Kecamatan
Serengan Kota Surakarta.
Naskah Publikasih. Program
Studi Pendidikan Geografi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidika. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta.

You might also like