Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada


Akseptor Pil KB Di Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember
Tahun 2014
(The Associated Factors of Hypertension Occurence in Oral
Contraceptives User at Sumbersari District Area in Jember
Regency)
Dewi Nafisah, Pudjo Wahjudi, Andrei Ramani
Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
Jln. Kalimantan I/93, Jember 68121
e-mail korespondensi: dewi.nafisah@gmail.com

Abstract
The hypertension is the main factor of cardiovascular disease in the world. The
hypertension has various factors, one of the risk factors is oral contraceptives use in
woman. Prevalence of hypertension have increased 30,73% in 2012 at Jember with a
high prevalence at Sumbersari by 1519 woman with hypertension. The purpose of this
study is to analyze the association between age, the duration of using oral
contraceptives, type of oral contraceptives and regularity blood pressure checkup with
hypertension among oral contraceptives user at Sumbersari District Area in Jember
Regency in 2014. This research was cross sectional study.The sample was 70 women
who use oral contraceptives in last two years. The result is presented in the table, text
and analyzed by Chi-Square with the level significance 5% (α=0,05). The result showed
that the average respondent with hypertension is an age 37 years old with the duration
of using oral contraceptives 8 year. The most type of oral contraceptives which is used
contain 0.03-0.05 mg estrogens and most of them is not regularity blood pressure
checkup. There are significant associated between age and the duration of using oral
contraceptives with hypertension. However, there are not significant associated between
type of oral contraceptives and regularity blood pressure checkup with hypertension.

Keyword: Oral Contraceptive User, Hypertension

Abstrak
Hipertensi adalah faktor utama penyakit kardiovaskuler di dunia. Hipertensi disebabkan
multifaktor, salah satunya penggunaan pil KB. Terjadi peningkatan kasus hipertensi di
Jember sebesar 30,57% tahun 2012 dengan kasus Sumbersari sebesar 1519 kasus pada
wanita. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara umur, lama penggunaan
pil KB, jenis pil KB dan keteraturan pemeriksaaan tekanan darah dengan kejadian
hipertensi pada pengguna pil KB di Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember tahun
2014. Penelitian menggunakan studi cross sectional. Sampel adalah 70 wanita yang
menggunakan pil KB minimal 2 tahun terakhir. Hasil disajikan dalam bentuk tabel, teks
dan dianalisis dengan uji Chi-Square dengan CI 5% (α=0,05). Hasil penelitian
menunjukkan responden yang hipertensi rata-rata berumur 37 tahun, lama penggunaan
pil KB 8 tahun. Jenis pil KB yang digunakan adalah estrogen 0,03-0,05 mg dan tidak
teratur dalam memeriksakan tekanan darah. Terdapat hubungan antara umur dan lama
penggunaan pil KB, namun tidak terdapat hubungan antara jenis pil KB dan keteraturan
pemeriksaan tekanan darah dengan kejadian hipertensi.

Kata kunci: Hipertensi, Pengguna Pil KB

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 453


Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

Pendahuluan tekanan darah pada 9-16% perempuan yang


telah menderita hipertensi sebelumnya [8].
Hipertensi adalah peningkatan tekanan Beberapa penelitian yang telah
darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau dilakukan menyatakan bahwa prevalensi
tekanan diastolik 90 mmHg. Penyakit ini hipertensi meningkat dengan bertambahnya
dikategorikan sebagai the silent disease karena usia. Hipertensi pada wanita usia subur
penderita tidak mengetahui dirinya mengidap sebagian besar terjadi pada usia lebih dari 35
hipertensi sebelum memeriksakan tekanan tahun. Lama penggunaan pil KB dapat
darahnya. Penyakit ini merupakan faktor risiko mempengaruhi tekanan darah yaitu selama
dengan prevalensi tertinggi untuk penyakit penggunaan pil kontrasepsi terjadi peningkatan
kardiovaskuler di seluruh dunia [1]. ringan tekanan darah sistolik dan diastolik
Menurut WHO, diperkirakan jumlah terutama pada 2 tahun pertama
penderita hipertensi akan terus meningkat penggunaannya. Jenis pil KB yang digunakan
seiring dengan jumlah penduduk yang juga dapat mempengaruhi perubahan tekanan
membesar. Pada 2025 mendatang darah akseptor. Pil KB kombinasi yang
diproyeksikan sekitar 29% warga dunia mengandung estrogen tinggi dapat
menderita hipertensi. Kejadian hipertensi lebih mempengaruhi metabolisme elektrolit yang
banyak terjadi di negara ekonomi berkembang dapat mempercepat adanya aterosklerosis dan
sebesar 40%, sedangkan di negara maju hanya memicu terjadinya hipertensi [5]. Pemeriksaan
30% [2]. tekanan darah secara tidak teratur dan
Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah hipertensi yang yang tidak segera dikelola
dengan prevalensi kejadian hipertensi tertinggi dengan baik akan mempercepat terjadinya
di wilayah pulau Jawa dibandingkan provinsi aterosklerosis dan memicu terjadinya
lain. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kerusakan pada ginjal dan kelainan
Kabupaten Jember, terjadi peningkatan kasus kardiovaskuler yang merupakan penyebab
hipertensi di Jember dari 25,6% tahun 2010 utama kematian pada semua umur [11].
menjadi 30,57% tahun 2012 dengan sebaran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kasus tinggi di Sumbersari sebesar 1519 kasus mengetahui faktor yang berhubungan dalam
pada wanita [3]. kejadian hipertensi pada akseptor pil KB.
Kejadian hipertensi banyak dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang dibagi menjadi dua
yaitu tidak dapat diubah seperti umur, jenis Metode Penelitian
kelamin, genetik, ras, gangguan hormonal dan Jenis penelitian ini adalah penelitian
faktor yang dapat diubah seperti pola makan, dengan rancangan potong lintang (cross
aktifitas fisik, obesitas, pola hidup tidak sehat, sectional) yang dilakukan pada di Kelurahan
penggunaan obat dan lain sebagainya [12]. Sumbersari Kabupaten Jember. Populasi dalam
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penelitian ini adalah seluruh akseptor pil KB aktif
terjadinya hipertensi adalah jenis kelamin. Hasil di Kelurahan Sumbersari yang tercatat di
penelitian menunjukkan bahwa hipertensi Puskesmas Sumbersari dengan jumlah sampel
banyak terdapat pada wanita sebesar 55.88% 70 orang dengan kriteria sedang menggunakan
sedangkan pada pria sebesar 44.12% [4]. pil KB minimal 2 tahun terakhir dan tidak
Hipertensi yang terjadi pada wanita mengganti dengan metode kontrasepsi lain.
kemungkinan penyebabnya karena adanya Sampel diambil dengan cara simple random
keterkaitan hormon pada wanita yang dipicu sampling. Teknik pengumpulan data dengan
oleh penggunaann pil KB dan wanita yang metode wawancara dan pengukuran tekanan
menggunakan pil KB selama 12 tahun berturut- darah menggunakan tensimeter digital. Data
turut berisiko terkena hipertensi sebesar 5.38 dianalisis menggunakan uji Fisher’s Excact Test
kali dibandingkan wanita yang tidak dan Continuity Correction dengan tingkat
menggunakan pil KB selama 12 tahun berturut- kemaknaan 95% (α=0,05).
turut [1]. Tidak sedikit akseptor yang mengalami
kenaikan tekanan darah dari yang ringan Hasil Penelitian
sampai yang berat, dimana terjadi peningkatan
tekanan darah kurang lebih 4-5% perempuan Hasil penelitian di Kelurahan
yang tekanan darahnya normal sebelum Sumbersari Kabupaten Jember tahun 2014,
mengkonsumsi pil KB, dan dapat meningkatkan diketahui bahwa umur termuda (minimal)
responden adalah 22 tahun, umur tertua

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 454


Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

(maksimal) adalah 45 tahun dan rata-rata umur Berdasarkan status hipertensi


responden adalah 32,21 tahun dengan standar responden, didapatkan umur termuda (minimal)
deviasi 6,62 tahun. Berdasarkan lama responden yang hipertensi adalah 24 tahun,
penggunaan pil KB responden, diketahui bahwa tertua (maksimal) 45 tahun dan umur rata-rata
lama penggunaan pil KB terpendek (minimal) 37 tahun dengan standar deviasi 6,12 tahun,
adalah 2 tahun, terlama (maksimal) adalah 18 lama penggunaan pil KB terpendek (minimal)
tahun dan rata-rata lama penggunaan pil KB adalah 2 tahun, terpanjang (maksimal) 18 tahun
responden adalah 5,59 tahun dengan standar dan rata-rata lama penggunaan pil KB adalah
deviasi 3,96 tahun. Berdasarkan jenis pil KB 8,2 tahun dengan standar deviasi 4,38 tahun
yang digunakan responden, diketahui bahwa dan jenis pil KB yag digunakan adalah pil KB
jenis pil KB yang digunakan oleh responden dengan dosis estrogen 0,03-0,05 mg sebanyak
sebagian besar adalah pil KB yang mengandung 30 orang dan tidak teratur dalam memeriksakan
estrogen 0,03-0,05 mg sebanyak 66 orang. tekanan darah sebanyak 23 orang. Lebih
Berdasarkan keteraturan pemeriksaan tekanan jelasnya berikut status hipertensi responden,
darah, diketahui sebagian besar responden dapat dilihat pada tabel 1.3:
tidak teratur dalam memeriksakan tekanan Tabel 3. Status Hipertensi Berdasarkan
darah sebanyak 56 orang. Lebih jelasnya berikut Karakteristik Responden Di Kelurahan
sebaran karakteristik responden, dapat dilihat Sumbersari Kabupaten Jember Tahun
pada tabel 1: 2014
Tabel 1. Distribusi Responden Di Kelurahan
Sumbersari Kabupaten Jember Tahun
2014

Sumber: Data Primer Terolah, 2014


Hasil analisis bivariat yang
menggambarkan hubungan umur dengan
kejadian hipertensi pada akseptor pil KB dengan
Sumber: Data Primer Terolah, 2014 menggunakan uji Continuity Correction,
Status hipertensi yang didapatkan didapatkan nilai p-value = 0,000 dan Odds Ratio
berasal dari pengukuran langsung tekanan didapatkan 53,18 (CI 95% 10,37-272,7). Hasil
darah oleh responden yang dikategorikan dalam analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kategori tidak hipertensi dan hipertensi. Hasil yang signifikan antara umur dengan kejadian
penelitian ini diketahui bahwa responden yang hipertensi pada akseptor pil KB karena p-value
berstatus hipertensi adalah sebanyak 31 orang <0.05. Sehingga, akseptor pil KB yang berunur
(44,29%). Lebih jelasnya berikut status >35 tahun mempunyai resiko 53,18 lebih besar
hipertensi responden, dapat dilihat pada tabel 2: untuk terkena hipertensi dibandingkan akseptor
Tabel 2. Distribusi Status Hipertensi Responden yang berumur ≤ 35 tahun. Dalam penelitian ini,
Di Kelurahan Sumbersari Kabupaten sebagian besar responden yang berstatus
Jember Tahun 2014 hipertensi terdapat pada responden dengan
umur >35 tahun sebesar 32,86%.
Hasil analisis bivariat yang
menggambarkan hubungan lama penggunaan
pil KB dengan kejadian hipertensi pada akseptor
pil KB dengan menggunakan uji Continuity
Correction didapatkan nilai p-value = 0,003 dan
Sumber: Data Primer Terolah, 2014 Odds Ratio sebesar 10,09 (CI 95% 2,10-48,41).

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 455


Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat Tabel 4. Analisis Hubungan Karakteristik


hubungan yang signifikan antara lama Responden dengan Kejadian Hipertensi
penggunaan pil KB dengan kejadian hipertensi Di Kelurahan Sumbersari Kabupaten
pada akseptor pil KB karena p-value <0,05. Jember Tahun 2014
Sehingga akseptor dengan lama penggunaan pil
KB >2 tahun mempunyai resiko 10,09 kali lebih
besar untuk terkena hipertensi dibandingkan
akseptor dengan lama pemakaian ≤2 tahun.
Dalam penelitian ini, diketahui bahwa sebagian
besar lama penggunaan pil KB responden yang
berstatus hipertensi adalah >2 tahun sebesar
41,43%.
Hasil analisis bivariat yang
menggambarkan hubungan jenis pil KB dengan
hipertensi pada akseptor pil KB di Kelurahan
Sumbersari Tahun 2014 dengan menggunakan
uji Fisher’s Exact Test didapatkan nilai p-value =
0,124 (CI 95% 0,00-.). Hasil analisis
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jenis pil KB yang
digunakan oleh responden dengan kejadian Sumber: Data Primer Terolah, 2014
hipertensi pada akseptor pil KB karena p-value
>0.05. Dalam penelitian ini dapat diketahui Pembahasan
bahwa sebagian besar jenis pil KB yang
digunakan oleh responden yang berstatus Berdasarkan variabel umur, diketahui
hipertensi dan tidak hipertensi adalah jenis pil bahwa terdapat hubungan yang signifikan
KB yang mengandung estrogen 0,03-0,05 mg antara umur dengan kejadian hipertensi pada
sebesar 42,86%. akseptor pil KB dengan (p-value=0,000).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Hasil analisis bivariat yang sebelumnya, yang menunjukkan bahwa terdapat
menggambarkan hubungan keteraturan hubungan bermakna antara umur pengguna pil
pemeriksaan tekanan darah dengan hipertensi KB dengan peningkatan tekanan darah pada
pada akseptor pil KB dengan menggunakan uji wanita usia subur. Hipertensi terjadi pada segala
Continuity Correction didapatkan nilai p-value = usia, tetapi paling sering menyerang orang
0,434 (CI 95% 0,16-1,71). Hasil analisis dewasa yang berusia 35 tahun atau lebih [6].
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan Terjadi peningkatan tekanan darah seiring
yang signifikan antara keteraturan pemeriksaan dengan bertambahnya usia yang disebabkan
tekanan darah dengan kejadian hipertensi pada adanya perubahan alami pada jantung,
akseptor pil KB karena p-value >0.05. Dalam pembuluh darah, dan hormon [13]. Hal tersebut
penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian didukung dengan hasil penelitian ini yang
besar responden yang berstatus hipertensi tidak diketahui responden yang hipertensi rata-rata
memeriksakan tekanan darah secara teratur berumur 37 tahun dan resiko peningkatan
sebanyak 23 orang. Lebih jelasnya berikut tekanan darah akan lebih besar pada wanita
analisis bivariat karakteristik responden dengan pengguna kontrasepsi oral pil yang berumur >35
kejadian hipertensi, dapat dilihat pada tabel 4: tahun.
Adanya peningkatan tekanan darah
secara fisiologis dengan meningkatnya umur
seseorang. Ada beberapa faktor yang dapat
memicu terjadinya peningkatan tekanan darah
pada wanita salah satunya adalah kontrasepsi
hormonal pil pemakaian kontrasepsi hormonal
pil akan dapat memicu meningkatnya tekanan
darah 4-5%% pada wanita yang pada awalnya
mempunyai tekanan darah normal. Semakin
umur bertambah, pembuluh darah arteri
kehilangan elastisitas atau kelenturannya

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 456


Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

sehingga sirkulasi darah yang melewati terjadianya hipertensi, progesteron memiliki


pembuluh darah akan tehambat dan akibatnya pengaruh minimal terhada tekanan darah.
tekanan darah semakin tinggi, dan saat kerja dijumpai peningkatan angiostensinogen dan
jantung semakin besar, pemompaan darah akan angiostensin II. Etinilestradiol dapat
semakin tinggi diikuti dengan peningkatan meningkatkan angiostensinogen 3–5 kali kadar
tekanan darah. Selain itu gangguan normal [10].
metabolisme tubuh terutama metabolisme lemak Berdasarkan variabel jenis pil KB,
yang terganggu akan mengakibatkan diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara
penumpukan lemak terutama kolesterol atau jenis pil KB dengan kejadian hipertensi pada
disebut dengan aterosklerosis. Oleh karena akseptor pil KB dengan p-value 0,124. Hal ini
arteri terhambat oleh plak aterosklerosis tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu
menyebabkan sirkulasi darah yang melewati adanya hubungan kandungan estrogen paling
pembuluh darah tersebut menjadi sulit atau sedikit 0,05 mg estrogen dengan kejadian
terhambat. Ketika arteri tersebut mengeras dan hipertensi pada pengguna kontrasepsi oral dan
mengerut, darah memaksa melalui pembuluh kejadian hipertensi akan lebih rendah jika
darah yang sempit dan mengakibatkan tekanan penggunaan estrogen pada kontrsepsi oral lebih
darah meningkat [7]. rendah. [14]. Adanya perbedaan pada hasil
Berdasarkan variabel lama penggunaan penelitian ini dapat disebabkan oleh sedikitnya
pil KB, diketahui bahwa terdapat hubungan responden pengguna pil KB dengan dosis
antara lama penggunaan pil KB dengan estrogen dosis 0,03-0,05 mg yang hipertensi
kejadian hipertensi pada akseptor pil KB dengan dibandingkan yang tidak hipertensi dan
p-value 0,003. Hasil penelitian ini sejalan menggunakan pil KB dengan dosis estrogen
dengan penelitian sebelumnya terhadap ibu-ibu dosis 0,03-0,05 mg dan jenis pil KB yang dipakai
berusia 17-35 tahun menunjukkan bahwa responden hanya pil KB yang mengandung
terdapat hubungan antara lama penggunaan estrogen dosis 0,03 mg, sehingga tidak bisa
kontrasepsi pil kombinasi dengan peningkatan mendapatkan jumlah yang lebih banyak
tekanan darah (p-value=0,000), dan risiko responden yang hipertensi akibat dosis estrogen
hipertensi akan meninggi seiring dengan yang lebih tinggi.
lamanya penggunaan pil KB yaitu wanita yang Semakin besar dosis estrogen yang
menggunakan kontrasepsi pil KB 12 tahun diberikan, makin semakin besar pula estrogen
berturut-turut berisiko 5,38 kali menderita akan mempengaruhi metabolisme elektrolit yang
hipertensi dibanding dengan yang tidak akan mengakibatkan terjadinya kenaikan
menggunakan kontrasepsi pil KB 12 tahun tahanan perifer dan venous return yang akan
berturut-turut [1]. Hipertensi dijumpai pada 2-4 meningkatkan tekanan darah. Peningkatan
% wanita pengguna pil KB, terutama yang tekanan darah disebabkan oleh adanya
mengandung etilestradiol. Keadaan ini erat kemiripan sifat kimia dari hormon estrogenik
kaitannya dengan usia wanita dan lama terhadap hormon andrenokortek yang
penggunaan. Kejadian hipertensi meningkat terkandung dalam pil KB. Estrogen yang
sampai 2-3 kali lipat setelah 4 tahun pengguna terdapat dalam kontrasepsi hormonal seperti
pil KB yang mengandung estrogen [13]. aldosteron dan beberapa hormon adrenokorteks
Penelitian ini seseuai dengan teori yang ada yang lainnya, dapat menyebabkan retensi
semakin lama penggunaan pil KB maka natrium dan air oleh tubulus ginjal. Mekanisme
semakin bermakna peningkatan tekanan darah kenaikan tekanan darah tersebut yaitu renin
yang dialami. Hal tersebut ditunjukkan pada yang dikeluarkan oleh ginjal akan mengubah
penelitian ini bahwa responden yang angiotensin yang merupakan suatu protein
menggunakan pil KB >2 tahun banyak yang plasma menjadi angiotensin I. Akibat pengaruh
menderita hipertensi dengan rata-rata lama converting enzyme, angiotensin I diubah
penggunaan 8 tahun. menjadi angiotensi II. Pengaruh dari adanya
Penyebab gejala timbulnya tekanan vasokonstriksi terutama pada arteriol dan dalam
darah tinggi adalah karena pengaruh estrogen tingkat yang lebih rendah pada vena yang
terhadap pembuluh darah sehingga terjadi disebabkan oleh angiotensin II akan
hypertropi arteriole dan vasokonstriksi, selain mengakibatnya terjadinya kenaikan tahanan
itu estrogen mempengaruhi sistem Renin– perifer, venous retur dan jika kondisi tersebut
Aldosteron-angiostensin sehingga terjadi berlangsung lama dengan kandungan dosis
perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit. yang biasa digunakan 0.03-0.05 mg dan tanpa
Etinilestradiol (estrogen) merupakan penyebab

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 457


Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

ada penggantian alat kontrasepsi maka tekanan kontrasepsi jangka panjang non hormonal dan
darah akan meningkat secara bertahap [15]. mendorong pasangan (suami) untuk ikut
Berdasarkan variabel keteraturan berpartisipasi dalam menggunakan alat
pemeriksaan tekanan darah, diketahui bahwa kontrasepsi.
tidak terdapat hubungan antara keteraturan
pemeriksaan tekanan darah dengan kejadian Daftar Pustaka
hipertensi pada akseptor pil KB dengan p-value [1] Bustan M. Epidemiologi Penyakit Tidak
0,434. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
lain, diketahui bahwa dari 45 akseptor pil KB [2] Muhammadun AS. Hidup Bersama
yang hipertensi hanya 40% yang memeriksakan Hipertensi. Jogjakarta:In Books; 2010.
tekanan darah dan mendapatkan obat [3] Dinkes Jember. Laporan Tahunan Penyakit
antihipertensi [16]. Hasil penelitian sebelumnya Hipertensi. Dinas Kabupaten Jember:
menyebutkan bahwa metode kontrasepsi yang Jember; 2012.
paling banyak digunakan pasangan usia subur [4] Curtis K. Combined Oral Contraceptive Use
adalah pil KB. Hal ini dapat dikarenakan pil KB Among Women With Hypertension volume
merupakan alat kontrasepsi yang efektif, murah 3. Elseiver; 2006. [diakses tanggal 4
dan mudah didapatkan sehingga pengguna November 2013]. Available From:
kontrasepsi tidak perlu mendatangi pelayanan http://www.who.int/rhl/fertility/contraception/
kesehatan untuk membelinya [9]. Keteraturan Contraception.pdf.
pemeriksaan tekanan darah tidak berhubungan [5] Ardiansyah. Hubungan Antara Kontrasepsi
dengan kejadian hipertensi disebabkan oleh Hormonal Pil Dengan Kejadian
sedikitnya responden yang hipertensi yang Meningkatnya Tekanan Darah Pada Wanita
secara teratur memeriksakan tekanan darah 6 Usia Subur di Puskesmas Kassi-Kassi Kota
bulan sekali dalam satu tahun. Peningkatan Makassar. FK UNHAS; 2010. [diakses
tekanan darah pada akseptor pil KB dapat tanggal 5 November 2013]. Available From:
dikontrol dengan menghentikan pemakaian pil http://digilib.esaunggul.ac.id
KB. Hasil dari penelitian kohort, menunjukkan [6] Hartanto H. Keluarga Berencana dan
bahwa dengan menghentikan penggunaan pil Kontrsepsi. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan;
KB selama 6 bulan dapat menurunkan tekanan 2004.
darah sistolik sebanyak 15,1 mmHg dan [7] Kumar V, Abbas AK, Fausto N.Hypertensive
tekanan darah diastolik sebnayak 10,4 mmHg Vascular Disease in Robin and Cotran.
pada akseptor pil KB yang menderita hipertensi Pathologic Basic of Disease, 7th edition.
[17]. Philadelpia: Elsevier Saunders; 2005.
[8] Saifudin AB. Buku Panduan Praktis
Simpulan dan Saran Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2003.
Terdapat hubungan yang signifikan antara
[9] Pramesti A. Prevalensi Penggunaan
umur dan lama penggunaan pil KB dengan
Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Di
kejadian hipertensi, namun tidak terdapat
Puskesms Ciputat Tahun 2009. Jakarta:
hubungan antara jenis pil KB dan keteraturan
UIN Syarif Hidayatullah; 2009. [diakses
pemeriksaan tekanan darah dengan kejadian
tanggal 28 November 2013]. Available
hipertensi pada akseptor pil KB.
From:
Saran yang dapat diberikan yaitu 1)
http://perpus.fkik.uinjkt.ac.idFfile_digitalPRA
akseptor yang memakai kontrasepsi pil KB
MESTIJADI.pdf.
kombinasi berusia >35 tahun dengan lama
[10] Ganiswara S. Kontrasepsi Hormonal dalam
pemakaian >2 tahun, dianjurkan untuk
Farmakologi dan terapy. Edisi 6. EGC.
memeriksakan tekanan darah secara rutin
Jakarta; 2006.
minimal 6 bulan 1 kali di pelayanan kesehatan
[11] Sudoyo A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
terdekat untuk mengetahui ada tidaknya
Jilid I. Edisi IV. Pusat Penerbit; 2007.
peningkatan tekanan darah dan jika terjadi
[12] Yundini. Faktor Risiko Hipertensi. Jakarta:
peningkatan tekanan darah dipertimbangkan
Warta Pengendalian Penyakit Tidak
metode kontrasepsi jangka panjang non
Menular; 2006.
hormonal. 2) Bagi pihak puskesmas diharapkan
[13] Baziad A. Kontrasepsi Hormonal.
lebih aktif dalam pemantauan akseptor pil KB
Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
dan penyuluhan kesehatan terkait metode
Prawirohardjo; 2002.
kontrasepsi yang efektif seperti metode

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 458


Nafisah, et al, Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian....

[14] Malatino LS, Glen L. The Effects Of Low Pada Wanita Usia 35-49 Tahun Di Wilayah
Dose Estrogen–Progestogen Oral Kerja Kelurahan Mekarsari; 2011.[diakses
Contraceptives On Blood Pressure And The tanggal 28 November 2013]. Available
Renin–Angiotensin System. Currther Res: From: http://journal.unsil.ac.id.
Belgia. (1988). [diakses tanggal 28 [17] Lubianca J. Stopping Oral Contraceptives:
November 2013]. Available From: An Effective Blood Pressure-Lowering
http://www.popline.org/node/366904. Intervention In Women With Hypertension.
[15]Guyton H. Fisiologi Kedokteran. Terjemahan Journal of Human Hypertension; 2005.
oleh Irawati Setiawan, Ken Ariata Tengadi [diakses tanggal 1 1 J a n u a r i 2014].
dan Alex Santoso. Jakarta: Penerbit Buku Available From:
Kedokteran EGC; 2008. http://www.nature.com/jhh/journal/v19/n6/ab
[16] Garini F. Hubungan Lama Penggunaan Pil s/1001841a.html.
Kombinasi Dengan Kejadian Hipertensi

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3) September 2014 459

You might also like