Professional Documents
Culture Documents
37-Article Text-141-1-10-20190328 PDF
37-Article Text-141-1-10-20190328 PDF
ABSTRACT
Feasibility Study for Shoes and Sandal Micro Business in Bogor is very important to be
conducted. The purpose of this feasibility study is to measure cost and benefit that might be
beneficial for every stakeholder especially in rural area. Pasir Eurih Village has been
knowned as one of shoes and sandal producer. Long history and many craftman there has
been made shoes and sandal for generation. Their knowledge and skill has been passed from
generation to generation and create microbusiness and become main economics activity for
villager there. Unfortunately there is question that, why such old microbusiness never grow
and expand more? In order to answer this question researcher conducted some feasibility
study regarding this matter. Researcher wants to search the root of the problem why this
microbusiness from Pasir Eurih Village not grow and expand. In this research, researcher
conducted feasibility study base on two main aspect of feasibility study. First aspect is non
financial aspect of the business which is management, business entities, infrastructure, and
some SWOT analysis base on current situation. Second aspect is financial aspect which is
NPV, IRR, Profitability Index, and Payback Period. Finding in this research is base on the
market, internal competency Pasir Eurih has GOOD feasibility but unfortunately still not
manageable with good corporate governance. Lack of leadership and there is no certain
business entities that could coordinate this microbusiness cause major delay of its expansion.
Researcher purposes that in first step of development, Pasir Eurih could start to organize
their internal stakeholder under cooperation business entities (KOPERASI). Pasir Eurih
already has KOPERASI but found by researcher failed to be functioned. In order to create
competitive product and expand their internal stakeholder need to be trained and develop
untuk the best business entities (which is in researcher opinion is KOPERASI). Finally, it is
human development that is urgent issued that found by researcher in this topic. Government
and some professional business should be together developed rural area in order to achive
competitive nation and product.
Keywords: Feasibility Study, Small and Micro Business, Shoes and Sandal Business, Pasir
Eurih, SWOT Analysis, KOPERASI.
101
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
102
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
Untuk mengetahui strategi yang dilakukan 1. Manfaat ekonomis bagi usaha itu
untuk mengembangkan usaha dalam sendiri (sering pula disebut
meningkatkan daya saingnya. manfaat finansial). Yang berarti
apakah usaha yang akan dijalankan
2. TELAAH LITERATUR itu dipandang cukup
Studi Kelayakan Bisnis menguntungkan apabila
Studi Kelayakan bisnis adalah suatu dibandingkan dengan resikonya.
kegiatan yang mempelajari secara 2. Manfaat ekonomis usaha tersebut
mendalam tentang kegiatan atau usaha bagi Negara tempat usaha tersebut
atau bisnis yang akan dijalankan, dalam dilaksanakan (sering disebut
rangka menentukan layak atau tidak usaha manfaat ekonomi nasional).
tersebut dijalankan, (Kasmir dan 3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi
Jakfar,2003:10), objek yang diteliti tidak masyarakat sekitar usaha tersebut.
hanya pada bisnis atau usaha yang besar
saja, tapi pada bisnis atau usaha yang Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan.
sederhana bisa juga diterapkan. Paling tidak ada lima tujuan mengapa
Kelayakan artinya penelitian yang sebelum suatu usaha atau bisnis dijalankan
dilakukan secara mendalam tersebut perlu dilakukan studi kelayakan (Kasmir
dilakukan untuk menentukan apakah usaha Jakfar,2003:20), yaitu :
yang akan dijalankan akan memberikan 1. Menghindari Resiko Kerugian
manfaat yang lebih besar dibandingkan Untuk mengatasi resiko kerugian di
dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan masa yang akan datang ada
kata lain kelayakan dapat diartikan bahwa semacam kondisi kepastian.
usaha yang dijalankan akan memberikan Kondisi ini ada yang dapat
keuntungan finansial dan non-finansial diramalkan akan terjadi atau
sesuai dengan tujuan yang mereka memang dengan sendirinya terjadi
inginkan. Layak di sini diartikan juga akan tanpa dapat diramalkan. Dalam hal
memberikan keuntungan tidak hanya bagi ini fungsi studi kelayakan adalah
perusahaan yang menjalankannya, akan untuk meminimalkan resiko yang
tetapi juga bagi investor, kreditur, tidak kita inginkan, baik resiko
pemerintah dan masyarakat luas. yang dapat kita kendalikan maupun
Pada umumnya studi kelayakan bisnis yang tidak dapat dikendalikan
akan menyangkut tiga aspek (Suad 2. Memudahkan Perencanaan Jika
Husnan, 1995:6), yaitu : kita sudah dapat meramalkan apa
103
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
104
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
ANALISIS KELAYAKAN
UMKM USAHA : LAYAK
Sepatu dan Analisis Deskriptif atau
Sandal Analisis Kelayakan Teknis TIDAK
Analisis Kelayakan Finansial LAYAK
105
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
106
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
107
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
Initial Investment
Payback Period =
Cash Flow
Jika nilai dari payback period > umur di lain pihak metode ini mempunyai
ekonomis maka Investasi ditolak. Jika nilai kelemahan-kelemahan, yaitu:
dari payback period < umur ekonomis 1. Tidak memperhatikan nilai waktu
maka Investasi diterima. Jadi kriteria uang.
penilaian pada metode payback period ini 2. Mengabaikan arus kas masuk
adalah jika payback periodnya lebih kecil yang diperoleh sesudah payback
dari waktu maksimum yang disyaratkan period suatu rencana investasi
maka proyek diterima, dan sebaliknya bila tercapai.
payback periodnya lebih besar atau lebih 3. Mengabaikan nilai sisa (salvage
lama dari waktu yang diisaratkan maka value) investasi.
investasi ditolak. Meskipun metode payback period
Metode payback period merupakan memiliki beberapa kelemahan, namun
metode penilaian investasi yang sangat metode ini masih terus digunakan secara
sederhana perhitungannya, sehingga intensif dalam membuat keputusan
banyak digunakan oleh perusahaan. Tetapi investasi, tetapi metode ini tidak
digunakan sebagai alat utama melainkan
108
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
hanya sebagai indikator dari likuiditas dan diperlukan data tentang perkiraan biaya
risiko investasi. investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan
Keunggulan metode payback period serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek
adalah sebagai berikut: yang direncanakan. Jadi perhitungan NPV
1. Perhitungannya mudah mengandalkan pada teknik arus kas yang
dimengerti dan sederhana. didiskontokan.
2. Mempertimbangkan arus kas dan Menurut Kasmir (2003:157) Net Present
bukan laba menurut akuntansi. Value (NPV) atau nilai bersih sekarang
3. Sebagai alat pertimbangan risiko merupakan perbandingan antara PV kas
karena makin pendek payback bersih dengan PV Investasi selama umur
makin rendah risiko kerugian. investasi. Sedangkan menurut Ibrahim
(2003:142) Net Present Value (NPV)
Teknik Analisis NPV merupakan net benefit yang telah di
Teknik analisis NPV sangat bermanfaat diskon dengan menggunakan social
untuk menilai kelayakan suatu proyek opportunity cost of capital (SOCC)
dengan menghitung nilai penerimaan sebagai discount factor.
sekarang dan yang akan datang. Penilaian Rumus dari NPV adalah sebagai berikut :
proyek dilakukan dengan mengukur PV = Rt / (1+i)t
prospek penerimaan sekarang atas Di mana:
sejumlah dana dengan mempertimbangkan t = waktu arus kas
penerimaan di masa yang akan datang. i = suku bunga diskonto yang digunakan
Apabila dari hasil perhitungan, NPV Rt = arus kas bersih (the net cash flow)
bernilai positif maka rencana proyek layak dalam waktu t
untuk dilanjutkan, demikian pula
sebaliknya. Kriteria NPV :
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih NPV > 0, Investasi yang dilakukan
sekarang merupakan selisih antara memberikan manfaat bagi
pengeluaran dan pemasukan yang telah perusahaan, proyek bisa dijalankan.
didiskon dengan menggunakan social NPV > 0, Investasi yang dilakukan
opportunity cost of capital sebagai diskon memberikan manfaat bagi
faktor, atau dengan kata lain merupakan perusahaan,proyek ditolak.
arus kas yang diperkirakan pada masa NPV = 0, Investasi yang dilakukan
yang akan datang yang didiskontokan pada mengakibatkan keuntungan atau
saat ini. Untuk menghitung NPV kerugian bagi perusahaan.
109
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
110
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
111
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
Kriteria ARR :
Jika ARR > 100 % maka investasi diterima
Jika ARR < 100 % maka investasi ditolak
Metode ARR mempunyai kelemahan – rendah dan di satu pihak
kelemahan antara lain : meninggikan cash flow, oleh
1. Perhitungan ARR tidak karena penyusutan bukan
memperhatikan time value of merupakan pengeluaran kas. ARR
money dapat dianalisa dengan beberapa
2. Menitik beratkan pada cara, sehingga diperlukan standar
perhitungan accounting dan perbandingan yang sesuai dengan
bukan pada cash flow dari cara – cara tersebut dan
investasi yang bersangkutan, dimungkinkan dapat terjadi
sehingga suatu investasi yang kesalahan memperbandingkan.
mempunyai umur penyusutan
lebih cepat akan mengakibatkan
keuntungan neto yang lebih
112
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
113
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
usaha kerajinan sepatu. Analisis SWOT faktor eksternal, yakni faktor luar yang
PELUANG
3. Mendukung 1. Mendukung
Strategi Turn Strategi Agresif
Around
KELEMAHAN KEKUATAN
4. Mendukung 2. Mendukung
Strategi Strategi
Defensif Diversifikasi
ANCAMAN
114
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
115
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
”bon”. Kemudian pada tahun 1991 bila tidak sedang ramai pekerjaan
terbentuk kembali Koperasi Sepatu berlangsung dari pukul 08.00–16.00
Perkasa Mas dan Koperasi Warga Sepatu petang. Dimusim-musim sepi, industri
Ciomas. Namun koperasi ini tidak berjalan sepatu mengurangi tenaga kerjanya dan
sebagaimana yang diharapkan. Dari hasil buruh-buruh mencari pekerjaan lain di
wawancara dengan pemilik usaha, sekitar daerah ciomas. Sistem upah yang
ketidakberhasilan koperasi sepatu tersebut berlaku didasarkan pada sistem borongan,
disebabkan oleh faktor sumberdaya di mana buruh dibayar berdasarkan jumlah
manusia yang terlibat dalam koperasi itu sepatu yang dihasilkan (per kodi sepatu).
sendiri, baik pengurus maupun Upah buruh bervariasi berdasarkan tingkat
anggotanya. Sistem Permodalan yang kesulitan pembuatan sepatu.
berlaku pada UKM sepatu di daerah Para pengusaha UKM sepatu di daerah
Ciomas sebagian besar adalah sistem bon Ciomas sebagian besar tidak memiliki
putih, yaitu sistem kerjasama Produksi sistem pencatatan dan pembukuan yang
antara pihak pengusaha sepatu sebagai jelas, sehingga mereka tidak tahu secara
produsen dan pihak pemberi order (Grosir) pasti apakah mereka memperoleh untung
sebagai konsumen. Sistem bon putih ini atau mengalami kerugian. Industri
mampu memenuhi kekurangan pengusaha kerajinan sepatu di Kecamatan Ciomas
industri kecil sepatu-sandal di daerah Kabupaten Bogor umumnya menghasilkan
Ciomas dalam hal permodalan dan bahan sepatu dan sandal dengan semua ukuran
baku. Sepatu-sandal yang dihasilkan baik untuk pria maupun untuk wanita.
industri ini bermacam-macam ukurannya, Bahan baku yang digunakan untuk
mulai dari yang kecil sampai yang besar membuat sepatu dan sandal adalah kulit
untuk pria dan wanita. Sejak enam tahun imitasi serta bahan lain yang digunakan
terakhir ini sepatu dan sandal wanita yaitu lapis (AC), lateks, sol, tamsin, spon,
merupakan produk yang paling banyak hak, lem, tekson, dus, pengeras, benang,
diminati dan paling banyak dll. Bahan-bahan ini diperoleh dari toko
permintaannya, karena sesuai dengan bahan di kota Bogor. Bagi pengusaha yang
perkembangan mode. Pada saat musim memiliki modal cukup, maka bahan baku
ramai, menjelang Lebaran dan Natal dapat mereka peroleh sesuai dengan harga
seluruh bengkel sibuk menerima pesanan pasar, sedangkan pengusaha yang lemah
sepatu dan sandal dari konsumen (Grosir), dalam hal permodalan, maka bahan baku
dan biasanya pekerjaan dapat berlangsung mereka peroleh dengan modal
dari pagi sampai larut malam, sedangkan kepercayaan dan kesepakatan dengan
116
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
pihak Grosir, dengan sistem hubungan sub dengan menggunakan kedua sistem ini
kontrak komersial atau sering disebut ”bon pengusaha sepatu akan sangat banyak
putih”. Selain sistem bon putih pembelian memperoleh (charge) dan harga yang
bahan baku juga biasa diberikan dengan berlaku pun bukan lagi harga pasar,
sistem giro dengan tempo waktu satu sehingga mereka akan sangat dirugikan.
bulan sampai dengan dua bulan, namun
GROSIR
Arus Pembayaran
Pemasaran PESANAN
(bon/giro)
PENGRAJIN SEPATU
Pembayaran
Upah
TENAGA KERJA
117
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
demikian pengrajin/tenaga kerja juga akan Sepatu dan Sandal dan berlokasi di Desa
bergantung pada jumlah pesanan yang Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari,
diterima dari pihak grosir. Kabupaten Bogor. Adapun identitas
Karakterikstik dalam penelitian ini adalah responden adalah sebagai berikut:
para pengrajin UMKM yang memproduksi
Tabel 3. Identitas Responden
No KARAKTERISTIK RESPONDEN
1 Jenis Kelamin 90% Pengrajin adalah Pria &dibantu oleh anggota keluarga
2 Umur > 40 Tahun
3 Status Menikah
4 Jumlah Anggota Keluarga > 2 orang
5 Pekerjaan Utama Pengrajin Sepatu dan Sandal
Sumber : Data Diolah Peneliti
Para Pengrajin berada di lokasi atau kelompok tertentu, atau untuk
pemukiman atau lingkungan masyarakat, menentukan frekuensi atau untuk
hal tersebut dilakukan untuk menghemat menentukan frekuensi atau penyebaran
pengeluaran jika dibandingkan dengan suatu gejala, atau frekuensi adanya
menyewa tempat di kios, pasar atau hubungan tertentu antar suatu gejala dan
kawasan industri. gejala lain dalam masyarakat.
Kecenderungan (Trend) Produksi
Analisis Deskriptif Ideal produksi sepatu dan sandal dalam 1
Analisis bertujuan menggambarkan secara minggu adalah 40 kodi dengan tenaga
tepat sifat suatu individu, keadaan, gejala, kerja 6 orang.
Tabel 4. Trend Produksi Pengrajin Sepatu dan Sandal dalam 1 Tahun
No Bulan Jumlah (Kodi) Keterangan
1 Januari 50
2 Februari 50 Imlek
3 Maret 20
4 April 50
5 Mei 50 Paskah
6 Juni 50 Idul Fitri
7 Juli 50 Anak Sekolah
8 Agustus 20
9 September 50 Idul Adha
10 Oktober 20
11 November 50
12 Desember 50 Natal dan Tahun Baru
Total 510
Sumber : Data Diolah Peneliti
118
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
Jumlah (Kodi)
60
50
40
30
20
10
0
Gambar 4. Trend Produksi Pengrajin Produksi Sepatu dan Sandal dalam 1 Tahun
Pada saat musim ramai, menjelang masuk modal yang cukup. Pola pemasaran yang
anak sekolah, Lebaran, Natal, dan hari dilakukan para Pengrajin cenderung
raya besar lainnya, seluruh bengkel sibuk konvensional. Bahkan cenderung
menerima pesanan sepatu dan sandal dari dilakukan secara pasif. Mayoritas para
konsumen (Grosir), dan biasanya Pengrajin menunggu order dari pengusaha
pekerjaan dapat berlangsung dari pagi atau pedagang sepatu-sandal. Jika tidak
sampai larut malam, sedangkan bila tidak ada order dari para pengusaha tersebut,
sedang ramai pekerjaan berlangsung dari mereka tidak melakukan produksi. Di sisi
pukul 08.00–16.00 petang. Dimusim- lain, potensi pasar masih banyak yang
musim sepi, industri sepatu dan sandal belum digarap dan terbuka luas.
mengurangi tenaga kerjanya dan buruh- Keuntungan dari penjualan produk sepatu-
buruh mencari pekerjaan lain di sekitar sandal lebih banyak dinikmati oleh para
daerah Desa Pasir Eurih. pedagang. Sedangkan para Pengrajin
relatif memperoleh keuntungan yang lebih
Potensi Pemasaran kecil. Selain itu, meminjam kepada pihak
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bank juga memiliki banyak hambatan
bahwa usaha UMKM Sepatu dan Sandal salah satunya dikarenakan tidak adanya
adalah pada satu grosir tetap yang selama laporan keuangan dari pihak industri kecil,
ini menjadi mitra pengrajin. sehingga pihak bank sulit menganalisis
Ketergantungan dan keterikatan kepada usaha mereka untuk mencairkan dana.
satu grosir sebagai pihak penyedia modal Akibat dari ketergantungan modal dari
disebabkan industri alas kaki ini masih toko sepatu sandal menjadikan industri
dalam skala kecil dan belum memiliki kecil alas kaki di Desa Pasir Eurih ini
119
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
sangat terikat dan menjadikan industri Salah satu aset pembangunan yang paling
kecil memiliki kekuatan tawar menawar dominan yang dimiliki banyak negara
yang lemah. berkembang pada umumnya jumlah
penduduk dan angkatan kerja yang
Perkembangan Penduduk dan demikian besar jumlahnya.
Pendapatan Per Kapita Masyarakat
Laki-laki Perempuan
Dari data RKP Desa Pasir Eurih penduduk umur Balita, hal ini akan
Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor mempengaruhi jumlah angkatan kerja.
Tahun 2017 tampak bahwa pada tahun Partisipasi angkatan kerja merupakan
2015 jumlah penduduk lak-laki adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja
5.894 jiwa dan perempuan 5.621 dengan dengan penduduk berumur diatas 10 tahun.
ratio jenis kelamin 51.5% banding 48.5%. Adapun jumlah penduduk berumur diatas
Sedangkan dari segi struktur penduduk, 10 tahun adalah 8.840 jiwa dimana 6.125
Desa Pasir Eurih mempunyai struktur jiwa adalah penduduk yang bekerja.
120
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
121
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
122
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
Dalam hal ini pengrajin harus menjalin Sehingga diharapkan adanya kebijakan
hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah mengenai penetapan
pemerintah daerah. Para pengrajin juga harga bahan baku dari pemasok yang dapat
diharapkan aktif bertukar informasi kepada melindungi pengrajin. Dengan demikian
pemerintah daerah mengenai kondisi yang usaha sepatu dan sandal ini layak untuk
dihadapi oleh para pengrajin, tidak hanya terus berkembang.
menunggu uluran bantuan dari pemerintah,
namun pengrajin juga aktif menjemput Analisis Sumber Daya Manusia
bola mencari informasi maupun bertukar Saat ini usaha UMKM Desa Pasir Eurih
informasi kepada pemerintah mengenai memiliki hampir 30 pengrajin sepatu dan
kondisi yang dihadapi pengrajin saat ini. sandal dan tersebar di sekitar kawasan
Kehadiran diskusi, memberikan pemukiman Desa Pasir Eurih.
sumbangan pemikiran, penerimaan Usia Pekerja
maupun penolakan program yang telah Usia pekerja pengrajin sebagian besar pada
ditawarkan. Para pengrajin juga usia produktif, yakni pada rentang usia 18
diharapkan aktif melaksanakan dialog – 55 tahun. Adapun data tabel usia
rutin sesama pengrajin untuk kemudian penduduk Desa Pasir Eurih adalah sebagai
hasilnya disampaikan kepada pemerintah. berikut:
Tabel 8. Usia Penduduk Desa Pasir Eurih Tahun 2015
No Usia Jumlah Persentase
1 2 3 4
1 0 - 4 Tahun 1.780 15,31%
2 5 – 9 Tahun 1.094 9,41%
3 10 - 14 Tahun 1.084 9,32%
4 15 - 19 Tahun 1.056 9,08%
5 20 - 24 Tahun 1.061 9,13%
6 25 - 29 Tahun 875 7,53%
7 30 - 34 Tahun 940 8,09%
8 35 - 39 Tahun 871 7,49%
9 40 - 44 Tahun 736 6,33%
10 45 - 49 Tahun 604 5,20%
11 50 - 54 Tahun 454 3,91%
12 55 - 59 Tahun 437 3,76%
13 60 - 64 Tahun 414 3,56%
14 65 - 69 Tahun 174 1,50%
15 70 Tahun Ke Atas 45 0,39%
Jumlah 11.625 100%
Sumber : RKP Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor Tahun 2017
123
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
Jumlah pengrajin berkurang dikarenakan sepatu dan sandal merupakan salah satu
banyak pemuda setempat yang kendala terbesar di Desa Pasir Eurih.
memutuskan bekerja di bidang lain setelah
menyelesaikan sekolah. Selain pengrajin Pendidikan Pekerja
sepatu dan sandal, ada juga pengrajin Pendidikan merupakan suatu hal yang
aksesoris dan pengrajin kuliner yang sangat penting dalam menunjang suatu
mendukung Desa Pasir Eurih sebagai Desa pekerjaan, akan tetapi pendidikan formal
wisata. Kurang tertariknya pemuda tidak begitu diutamakan untuk bekerja
setempat untuk mengembangkan usaha sebagai pengrajin sepatu.
Tabel 9. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Pasir Eurih Tahun 2015
Anak-anak sebelum tahun 2000, tidak bahwa Pendidikan itu penting dan
perlu sekolah apabila sudah dapat harapannya adalah dapat lebih
membuat pola ataupun sepatu/sandal. Ada mengembangkan usaha sepatu dan sandal
pemikiran bahwa tujuan sekolah adalah dengan ilmu yang di dapat. Para pekerja
kerja untuk mencari uang, sedangkan umumnya telah menekuni pekerjaan ini
tanpa sekolah pun bila sudah bisa buat berkisar antara 1 – 30 tahun. Adanya
sepatu/sandal sudah dapat menghasilkan pelatihan dari pemerintah untuk
uang. Biasanya dulu pengrajin memiliki menambah kreatifitas dalam membuat
“kenek” yaitu anak-anak yang belajar dari sepatu atau sandal di Desa Pasar Eurih
pengrajin tanpa memerlukan waktu yang sangat diminati oleh para pengrajin.
lama. Dari tahun 2000 hingga sekarang, Seperti pelatihan pemotongan bahan baku
para anak-anak pengrajin harus sekolah dari bahan imitasi ke bahan kulit. Hal ini
karena masyarakat semakin mengerti sangat membantu para pengrajin untuk
124
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
berkreatifitas seiring dengan trend sepatu sandal, menggunting, pemberian lem pada
dan sandal sehingga tidak kalah saing bagian sol (bawah sandal), dan memasang
dengan para pengrajin baik dalam maupun pola pada cetakan, serta memanaskan
luar negeri. sandal di kompor agar lem merekat kuat
Dalam 1 UMKM membutuhkan idealnya 6 dan cepat kering.
orang tenaga kerja. Terdapat dua jenis Tukang atas, sedangkan pada jenis
pekerjaan dalam pembuatan sepatu dan pekerjaan ini tugas tukang atas adalah
sandal ini yaitu tukang bawah dan tukang menyelesaikan bagian finishing, seperti:
atas. Adapun tugas dari masing-masing menjahit pola dan menyusun sandal dari
tukang adalah sebagai berikut: ukuran terkecil hingga terbesar setelah
Tukang bawah, pada jenis pekerjaan ini sandal selesai disusun, barulah dilakukan
tugas tukang bawah adalah melakukan pengepakan. Sandal tersebut dimasukkan
pekerjaan, seperti: membuat permukaan ke dalam kotak kardus.
Tabel 10. Hasil Penilaian Sumber Daya Manusia
Indikator Ukuran Penilaian Sumber Daya Nilai
Manusia
Pendidikan 3
Ketrampilan 4
Kehandalan Berjualan 4
Nilai rata - rata 3,6
Sumber : Data Diolah Peneliti
Tingginya angkatan kerja dipedesaan Dari segi pendanaan, pemerintah daerah
dibanding perkotaan menggambarkan diharapkan dapat memberikan fasilitas
bahwa potensi angkatan kerja di pedesaan kredit lunak yang bertujuan untuk
sangat besar, namun potensi angkatan memperkuat struktur permodalan UMKM
kerja tersebut belum dioptimalkan dengan yang belum terlayani oleh perbankan dan
baik, seiring dengan rendahnya tingkat lembaga keuangan lainnya.
pendidikan angkatan kerja di pedesaan Di bidang kelembagaan, pemerintah
yang berimbas pada rendahnya daerah diharapkan dapat memfasilitasi
ketrampilan yang dimiliki angkatan kerja yang diberikan berbentuk program
pedesaan. Disini dibutuhkan peran dari pendaftaran usaha, pengurusan SIUP,
pemerintah daerah, masyarakat dan para TDP, SITU secara gratis. Meskipun tidak
pengrajin untuk saling bahu membahu selalu gratis, namun dinas memberikan
membantu para pemuda setempat. kemudahan dalam pengurusannya.
Pemberian fasilitas pengurusan usaha ini
125
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
bertujuan agar UMKM Sepatu dan Sandal berkonsultasi terutama pemuda yang ingin
lebih memiliki jaminan hukum, terlindungi memulai usahanya.
dari berbagai praktek usaha tidak jujur dan Adanya kerjasama antara pemerintah
juga kepemilikan berbagai dokumen usaha daerah, masyarakat dan pengrajin, maka
dapat mempermudah para pengusaha diharapkan pemuda setempat terinspirasi
dalam mengakses permodalan di dan memiliki dukungan yang cukup untuk
perbankan karena memiliki persyaratan kreatif mengembangkan idenya dalam
yang dibutuhkan dalam mengakses modal. usaha Sepatu dan Sandal di Desa Pasir
Pemerintah daerah juga diharapkan Eurih, sehingga usaha sepatu dan sandal
memberikan pelatihan mengenai kualitas ini layak untuk diteruskan.
produk dengan menghadirkan narasumber
dari ahli professional Sepatu dan Sandal Analisis Infrastruktur Jalan, Listrik,
seperti Yongki Komaladi ,dan dari dan lain-lain
akademisi, pelatihan juga diadakan dengan Kabupaten Bogor merupakan salah satu
menggandeng SMESCO sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan
narasumber. Pelatihan yang diberikan Ibu Kota RI dan secara geografis
berupa pemberian wawasan mengenai mempunyai luas sekitar 2.301,95 Km2
manajemen usaha, narasumber dari terletak antara 6.19°-6.47° lintang selatan
akademisi berupa pelatihan membuat kas dan 106°1’-107°103’ bujur timur.
terdiri dari penjualan tunai/non tunai, Wilayah ini berbatasan dengan :
pengeluaran biaya produksi. Diberikan Sebelah Utara : Kota Depok
juga pelatihan mengenai teknik produksi Sebelah Barat : Kabupaten Lebak
yakni pelatihan pemotongan bahan Sebelah Barat Daya : Kabupaten
berbentuk kulit, cara membuat pola dan Tanggerang
desain sepatu dan sandal sesuai fashion Sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta
saat ini. Sebelah Timur Laut : Kabupaten Bekasi
Pemerintah daerah juga sebaiknya rutin Sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi
melaksanakan kegiatan expo sebagai Sebelah Tenggara : Kabupaten Cianjur
sarana untuk mempromosikan produk- Desa Pasir Eurih adalah bagian dari
produk UMKM Desa Pasir Eurih, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor
pengiriman delegasi pengrajin mengikuti Propinsi Jawa Barat. Namun sekitar Tahun
pameran tingkat nasional. Dan 2001 terbentuklah kecamatan baru yaitu
menyediakan konsultasi klinik bisnis di Kecamatan Tamansari yang terdiri atas 8
koperasi , jika ada pengrajin yang ingin (delapan) Desa yaitu Desa Sukajadi, Desa
126
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
127
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
Tabel 13. Pendapatan Usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih
Harga/
No Bulan Penerimaan
Kodi
1 Januari 50 40.000.000
2 Februari 50 40.000.000
3 Maret 20 16.000.000
4 April 50 40.000.000
5 Mei 50 40.000.000
6 Juni 50 40.000.000
7 Juli 50 40.000.000
8 Agustus 20 16.000.000
9 September 50 40.000.000
10 Oktober 20 16.000.000
11 November 50 40.000.000
12 Desember 50 40.000.000
Total Penerimaan 510 408.000.000
Sumber : Data Diolah Peneliti
Adapun data pendapatan usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih berdasarkan
hasil wawancara selama penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Beban Usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih
Harga/
No Bulan Pengeluaran
Kodi
1 Januari 50 26.648.333
2 Februari 50 26.648.333
3 Maret 20 10.659.333
4 April 50 26.648.333
5 Mei 50 26.648.333
6 Juni 50 26.648.333
7 Juli 50 26.648.333
8 Agustus 20 10.659.333
9 September 50 26.648.333
10 Oktober 20 10.659.333
11 November 50 26.648.333
12 Desember 50 26.648.333
Total Pengeluaran 510 271.813.000
Pendapatan Bersih Per Tahun 136.187.000
Sumber : Data Diolah Peneliti
Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan pembayaran bunga bon putih, biaya
ditentukan dengan cara mengurangkan penyusutan, biaya transportasi, biaya
berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil listrik dan biaya konsumsi. Apabila hasil
penjualan yang diperoleh. Biaya yang penjualan yang diperoleh dikurangi
dikeluarkan meliputi pengeluaran bahan dengan biaya-biaya tersebut nilainya
baku (input), pembayaran upah, positif maka diperoleh keuntungan atau
128
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
pendapatan yang dapat dinikmati oleh para Biaya investasi adalah biaya yang harus
pengrajin atau pengusaha sepatu. dikeluarkan sebelum kegiatan usaha
Pendapatan bersih yang diperoleh UMKM dimulai (Tahun ke-0 atau bulan pertama)
Sepatu dan Sandal dalam 1 tahun adalah yaitu sejumlah dana yang dipakai untuk
sekitar Rp. 136.187.000 dimana menjalankan usaha. Kegunaan modal
mengindikasikan tingkat keuntungan yang untuk usaha UMKM Sepatu dan Sandal
diperoleh cukup tinggi. Desa Pasir Eurih dapat diuraikan pada
Tabel dibawah ini.
Tabel 15. Investasi Usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih
No Nama Investasi Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Bangunan 1 250.000.000 250.000.000
2 Lahan -
3 Mesin Jahit 2 1.500.000 3.000.000
4 Mesin Gurinda 1 500.000 500.000
5 Kayu Pola 1 500.000 500.000
6 Perlengkapan
Total Investasi 254.000.000
Asset
Bergerak
No Nama Asset Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Motor 1 12.000.000 12.000.000
Total Investasi Bergerak 12.000.000
Total Investasi 266.000.000
Sumber : Data Diolah Peneliti
129
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
130
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
Internal Rate of Return adalah tingkat menunjukkan net present value atau sama
diskonto (discount rate) yang menjadikan besarnya dengan nol.
sama antara present value dari penerimaan Pada penelitian ini tingkat suku bunga
cash dan present value dari nilai investasi diasumsikan dengan menggunakan nilai
discount rate/tingkat diskonto yang 7% setiap tahunnya selama tiga tahun.
Tabel 19. Perhitungan IRR Usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih
DF
Tahun CIF DF (7%) PV PV
(10%)
1 136.187.000,0 1,808000 246.226.096 0,909 123.793.983
2 136.187.000,0 1,579000 215.039.273 0,826 112.490.462
3 136.187.000,0 1,379000 187.801.873 0,751 102.276.437
Total Present Value 649.067.242 338.560.882
Investasi Awal 266.000.000 266.000.000
NPV 383.067.242 72.560.882
IRR 11%
Sumber : Data Diolah Peneliti
NPV1
IRR = i1+ x ( i2 - i1 )
NPV1 – NPV2
= 7%+(10%-7%)x(383.067.242/(383.067.242-72.560.882))
= 11%
Umumnya pengambilan keputusan sedangkan IRR tidak dapat mengatasi
investasi berdasarkan NPV dan IRR akan fenomena tersebut. Meskipun demikian,
memberikan hasil yang sama, artinya NPV juga memiliki kelemahan, yaitu NPV
“apabila suatu usulan investasi dinilai tidak memiliki safety margin (sedangkan
layak berdasarkan NPV, maka usulan IRR memiliki safety margin) dan NPV
investasi tersebut juga dinilai layak kalah populer dibandingkan dengan IRR
berdasarkan IRR. Namun demikian, (para investor pada umumnya lebih tertarik
menurut kalangan akademisi, NPV menggunakan IRR, karena IRR dapat
dianggap lebih unggul dibandingkan IRR, segera dibandingkan dengan cost of
karena NPV dapat mengatasi fenomena capital).
multiple IRR dan conflict ranking projects,
Tabel 20. Hasil Penilaian Internal Rate of Return
Kriteria Nilai
Internal Rate of Return 5
Sumber : Data Diolah Peneliti
131
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
132
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
Tabel 21. Perhitungan ARR Usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih
Investasi
Periode EAT ARR
Rata-Rata
1 136.187.000
2 147.081.960 266.000.000
166%
3 158.848.516,8
Total 442.117.476,8 266.000.000
Sumber : Sumber : Data Diolah Peneliti
Penelitian ini menunjukan ARR > 100%.
Tabel 22. Hasil Penilaian Average Rate of Return
Kriteria Nilai
Average Rate of Return 5
Sumber : Data Diolah Peneliti
Perhitungan ARR pun menghasilkan Profitability Index (PI) atau benefit and
bahwa investasi usaha UMKM Sepatu dan cost ratio (B\C Ratio) merupakan rasio
Sandal Desa Pasir Eurih dapat diterima aktifitas dari jumlah nilai sekarang
dan layak untuk dijalankan. penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur
Profitability Index investasi.
PV. Proceed
136.187.000
PI = = = 0,5
266.000.000
PV. Outlays
Profitability Index harus lebih besar dari 1 Index dan tidak memberikan informasi
untuk dapat dikatakan layak. Semakin mengenai project risk. Susah dimengerti
besar nilai PI, maka investasi semakin untuk dijadikan indikator apakah suatu
layak. Dari hasil penelitian, nilai PI adalah project memberikan value kepada
0,5 dimana lebih kecil dari 1. Artinya perusahaan
usaha UMKM Sepatu dan Sandal Desa Diberlakukannya perjanjian perdagangan
Pasir Eurih belum memiliki cukup bukti bebas negara lain menuntut UMKM untuk
untuk dapat dijalankan dengan terus berkembang dan memiliki daya saing
menggunakan Profitability Index. Hal ini tinggi. Maka dari itu pemerintah daerah
juga dipengaruhi oleh Profitability Index melalui Dinas Koperasi & UMKM
tidak memberikan informasi mengenai diharapkan berupaya semaksimal mungkin
return suatu project, dibutuhkan cost of mempersiapkan UMKM Sepatu dan
capital untuk menghitung Profitability Sandal untuk bersaing dengan produk
133
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
134
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
135
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
136
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
137
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
138
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
sederhana sehingga usaha ini layak untuk distribusi produk jadi. sehingga UMKM
dikembangkan karena memberikan ini layak untuk dijalankan.
manfaat yang banyak untuk para 5. Lahan kerja kurang luas dan kurang
pengrajin. nyaman
4. Manajemen persediaan bahan baku Lahan yang digunakan untuk tempat
belum teratur produksi merupakan rumah tempat sehari-
Persediaan bahan baku memegang peranan hari para pengrajin Sepatu/ Sandal tinggal.
penting dalam kelancaran proses produksi. Tidak ada gudang khusus untuk tempat
Sistem pembelian bahan baku di Desa penyimpanan bahan baku dan
Pasir Eurih biasanya 1 pengrajin sepatu/sandal yang sudah selesai
berlangganan di 1 toko saja, apabila ada diproduksi, sehingga luas tempat produksi
bahan yang kurang, maka pengrajin harus sangat terbatas sekali dan menyebabkan
menunggu sampai bahan tersebut tersedia suasana bekerja menjadi kurang nyaman.
kembali. Toko langganan penyedia bahan Dan apabila tidak ada orderan, tenaga
baku merupakan rekanan dari pemilik kerja yang dipekerjakan oleh para
modal. Hal ini dapat mengganggu proses pengrajin tersebut akan tetap tinggal di
produksi. Bahan baku Sepatu/Sandal tidak rumah pengrajin. Ada baiknya ruangan
pernah di stock, sehingga para pengrajin yang dijadikan tempat bekerja untuk
harus pintar mengestimasi jumlah bahan pengrajin diperbanyak ventilasi udaranya
baku dengan output yang akan dihasilkan. agar tidak terlalu sesak. Dengan lahan
Menurut para pengrajin Sepatu/Sandal kerja yang nyaman diharapkan pengrajin
model sepatu cepat berganti sehingga dapat lebih giat dalam memproduksi
bahan baku tidak perlu di stock karena sepatu dan sandal sehingga usaha ini layak
belum tentu bahan baku tersebut akan untuk dijalankan.
digunakan kembali di produksi 6. Teknologi Minimal
sepatu/sandal berikutnya. Manajemen Teknologi yang digunakan untuk proses
bahan baku perlu diterapkan kepada para produksi sangat minimalis yaitu mesin-
pengrajin. Hal ini dapat diperoleh dengan mesin sederhana, seperti mesin jahit
bekerjasama dengan akademisi. standar dan mesin gurinda. Pengrajin di
Diperlukan juga optimalisasi peran aktif Desa Pasir Eurih membutuhkan mesin
koperasi melalui program-programnya jahit Singer yang besar, mesin press, mesin
dalam penyediaan bahan baku dan modal Emboss, Mesin zigzag, Mesin Oven,
kerja serta mampu mengkoordinir Mesin Kun dll. Hal ini dapat
meningkatkan jumlah produksi dan
139
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
menjaga kualitas bahan baku pada saat di mendapat informasi dari mulut ke mulut,
produksi. Tetapi harga dari mesin tersebut dan terkadang pengrajin yang main ke
cukup mahal sehingga para pengrajin daerah-daerah tersebut untuk mencari
mengoptimalkan produksi dengan mesin tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya
yang ada. Di bidang sarana dan prasarana setelah tenaga kerja tersebut sudah diajari
fasilitas yang dapat diberikan pemerintah dan dapat membuat sepatu/ sandal sendiri,
dapat berupa bantuan mesin jahit Singer tenaga kerja tersebut berhenti bekerja dan
yang besar, mesin press, mesin Emboss, membuka usaha sepatu sendiri di daerah
Mesin zigzag, Mesin Oven, Mesin Kun dll. asal mereka. Dalam 1 UMKM
Dengan memanfaatkan teknologi dalam membutuhkan idealnya 6 orang tenaga
proses produksi, pengrajin diharapkan kerja, dan para pengrajin sanggup untuk
mampu meningkatkan daya saing serta membayar tenaga kerja tersebut, tetapi
kualitas barang yang dihasilkan. menjadi kalah produksi karena tenaga
Pemanfaatan teknologi juga mampu kerja tersebut sulit di dapat.
menjangkau pasar yang lebih luas Dari segi pendanaan, pemerintah daerah
dikarenakan kapasitas produksi yang diharapkan dapat memberikan fasilitas
meningkatkan sehingga mampu menyerap kredit lunak yang bertujuan untuk
pesanan dari berbagai pihak. Kualitas dan memperkuat struktur permodalan UMKM
Kuantitas sepatu dan sandal terpenuhi yang belum terlayani oleh perbankan dan
ditambah dengan dorongan promosi yang lembaga keuangan lainnya.
kuat maka penjualan sepatu dan sandal di Di bidang kelembagaan, pemerintah
Desa Pasir Eurih diharapkan meningkat daerah diharapkan dapat memfasilitasi
dan layak untuk dijalankan. yang diberikan berbentuk program
7. Kurangnya Tenaga Kerja pendaftaran usaha, pengurusan SIUP,
Tenaga kerja di Desa Pasir Eurih sulit di TDP, SITU secara gratis. Meskipun tidak
dapat. Pemuda setempat sudah jarang yang selalu gratis, namun dinas memberikan
mau menjadi pengrajin karena begitu lulus kemudahan dalam pengurusannya.
sekolah, pemuda setempat lebih memilih Pemberian fasilitas pengurusan usaha ini
bekerja di toko, di pabrik dan lain-lain bertujuan agar UMKM Sepatu dan Sandal
walaupun tempat tinggalnya masih di Desa lebih memiliki jaminan hukum, terlindungi
Pasir Eurih. Tenaga kerja saat ini diambil dari berbagai praktek usaha tidak jujur dan
dari luar Desa Pasir Eurih, seperti juga kepemilikan berbagai dokumen usaha
Bandung, Sukabumi, dan daerah lainnya. dapat mempermudah para pengusaha
Kebanyakan tenaga kerja tersebut dalam mengakses permodalan di
140
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
141
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
142
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
dimilikinya. Dinas Koperasi & UMKM Sepatu dan Sandal untuk lebih
juga aktif memberi sosialisasi tentang berkembang lagi.
pentingnya kepemilikan atas HAKI. 4. Tempat Penjualan Strategis
Contoh yang paling sederhana adalah Tempat penjualan sangat penting dalam
Cibaduyut merupakan salah satu daerah memasarkan suatu produk. Jika tempat
yang belajar dari Desa Pasir Eurih. Tetapi penjualan semakin strategis, maka akan
nama Cibaduyut lebih besar dan maju mudah memasuki pasar. Desa Pasir Eurih
dalam produksi sepatu dan sandal. Dengan terkenal sebagai desa sentral industri
bantuan pengurusan HAKI ini diharapkan sepatu dan sandal Bogor dan merupakan
usaha sepatu dan sandal Desa Pasir Eurih salah satu daerah pengrajin sepatu dan
lebih dikenal masyarakat luas sehingga sandal terbesar di Jawa Barat. Banyak
layak untuk dijalankan. department store dan pusat grosir sepatu
3. Dukungan dari Pemerintah dan sandal yang dijadikan sebagai sentra
Adanya pelatihan dari pemerintah untuk penjualan kerajinan sepatu/sandal dari
menambah kreatifitas dalam membuat Desa Pasir Eurih, sehingga mempermudah
sepatu atau sandal di Desa Pasar Eurih konsumen yang ingin membeli sepatu.
sangat diminati oleh para pengrajin. 5. Potensi Diversifikasi Produk
Seperti pelatihan pemotongan bahan baku Para pengrajin sudah mulai memikirkan
dari bahan imitasi ke bahan kulit. Hal ini cara pengolahan sisa dari produksi bahan
sangat membantu para pengrajin untuk baku seperti pembuatan gantungan kunci
berkreatifitas seiring dengan trend sepatu khas Desa Pasir Eurih dan aksesoris
dan sandal sehingga tidak kalah saing lainnya. Kreatifitas ini baik untuk terus
dengan para pengrajin baik dalam maupun dikembangkan.
luar negeri. Selain menerima pelatihan,
para pengrajin Desa Pasir Eurih juga Faktor Ancaman
memberi pelatihan ,saling berbagi ilmu Adapun faktor ancaman yang bersifat
dan pengalaman ke daerah lainnya. Ketua eksternal bagi perkembangan UMKM
Paguyuban Pasir Eurih pernah membawa 6 Sepatu dan Sandal di Desa Pasir Eurih
orang para pengrajin ke Bangka Belitung adalah sebagai berikut:
untuk memberikan pelatihan pembuatan 1. Pesaing dari dalam dan luar negeri
sandal dan sepatu. Sikap terbuka untuk Pesaing pengrajin sepatu dan sandal di
belajar dan mau berbagi ilmu dan Desa Pasir Eurih terdapat di beberapa
pengalaman inilah yang merupakan tempat di Indonesia seperti para pengrajin
peluang besar bagi perkembangan usaha sepatu di Bandung yang terkenal dengan
143
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
144
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
pada biaya bahan baku yang mempertinggi dan modelnya dengan kualitas yang
biaya produksi. Kreatifitas dalam membuat semakin baik. Sehingga diharapkan pangsa
model sepatu sandal ditingkatkan, pasar menjadi lebih luas, tidak hanya
sehingga semakin beraneka ragam bentuk dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Tabel 27. Peluang dan Ancaman UMKM Sepatu dan Sandal Desa Pasir Eurih
No Peluang Ancaman
1 Desa Budaya Kreatif Pesaing dari dalam dan luar negeri
2 Produk sudah dikenal masyarakat Musim
3 Lokasi dekat dengan pemasok. Daya Beli Masyarakat
4 Pelatihan
5 Tempat Penjualan Strategis
6 Kreatifitas
Sumber : Data Diolah Peneliti
Strategi Pengembangan Usaha Pengrajin Sepatu Berdasarkan Analisis SWOT
Dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada bisnis Pengrajin
UMKM Sepatu Sandal Desa Pasir Eurih Bogor, dapat dirumuskan beberapa strategi
pengembangan usaha tersebut.
Tabel 28. Matriks Strategi Analisis Kelayakan UMKM Sepatu dan Sandal Analisis
SWOT
Faktor Strategi Strength Strategi Weekness
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Produk yang dihasilkan unik dan kreatif Keterbatasan Modal,
Harga yang ditawarkan bersaing Paguyuban Koperasi Kurang Berjalan
Jadwal Produksi Administrasi dan Manajemen Keuangan
belum teratur
Faktor
Masyarakat yang ramah Manajemen persediaan bahan baku
Internal
belum teratur
Aksesibilitas Bahan Baku Lahan Kerja Kurang Luas dan Kurang
Nyaman
Teknologi Minimal
Kurangnya Tenaga Kerja
Kesempatan STRATEGI SO STRATEGI WO
Potensi Desa Terdapat potensi desa budaya kreatif Pemerintah daerah diharapkan dapat
Budaya yang sangat membutuhkan kreatifitas memberikan fasilitas kredit lunak yang
Kreatif masyarakat lokal untuk menjual produk bertujuan untuk memperkuat struktur
khas dari daerah mereka. Desa Pasir permodalan UMKM yang belum
Eurih sendiri, secara internal telah terlayani oleh perbankan dan lembaga
memiliki kompetensi yang baik dalam keuangan lainnya.
hal produksi sepatu dan sandal. Selain Dengan demikian, para pengrajin dapat
itu Desa Pasir Eurih juga memiliki mandiri dan menjalankan pengambilan
kreatifitas dan proses produksi yang keputusan bisnis lebih baik. Selama ini
telah cukup lama beroperasi. Oleh dalam prakteknya, keputusan bisnis
karena itu, potensi ini harus digarap dan masih tergantung dari pemilik modal.
ditingkatkan.
145
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
146
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
147
Analisis Kelayakan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) Sepatu dan Sandal di Bogor
148
Jurnal Bina Akuntansi, Juli 2017, Vol.4 No.2 Hal 101 - 149
149