Professional Documents
Culture Documents
Penerapan Hak Dan Kewajiban Pasien PDF
Penerapan Hak Dan Kewajiban Pasien PDF
15
Oleh :
Abstract
Therapeutic transactions between doctors and patients rights and
obligations for both of them that should be implemented in a balanced way, but in
fact those rights and obligationscan not be implemented in a balanced manner. It
happened because the position of the doctor in knowledge and skills in the field of
health is superior to the patient, so the doctor constantly over the relationships of
domination. Such relationships lead to impaired patients, and as a result further
course of patients as consumers in the medical services he did not get protection.
Therefore the aim of this study was to investigate and analyze whether the patient
can be said as a consumer, as well as whether the rights and obligations of a
patient as a consumer in the medical services. Based on the findings and analysis
revealed that patients can be categorized as a consumer is the consumer in health
care from the doctor but for the patient lay and lack of understanding of their
rights and obligations. Rights and obligations that protect the patient, laid down
in Article 4 of Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection, as well as Article 58 of
Law No. 36 Year 2009 on Health, although implementation is not maximized
because still a lot of disregard for the rights of patients. Therefore it is necessary
socialization continuously so that the protection of patients as consumers of
healthcare services be realized.
Abstrak
Transaksi terapeutik antara dokter dan pasien menimbulkan hak dan
kewajiban bagi keduanya yang harus dilaksanakan secara seimbang, namun
kenyataannya hak dan kewajiban tersebut tidak bisa dilaksanakan secara
seimbang. Hal itu terjadi karena posisi dokter secara ilmu pengetahuan dan
ketrampilan dibidang kesehatan lebih unggul dibanding pasien, sehingga dokter
senantiasa lebih dominasi hubungan itu. Hubungan yang demikian
mengakibatkan pasien dirugikan, dan akibat lebih lanjut tentunya pasien sebagai
konsumen dalam pelayanan medis merasatidak mendapatkan perlindungan. Oleh
karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisisapakah pasien dapat dikatakan sebagai konsumen, serta apakah hak
dan kewajiban dari seorang pasien sebagai konsumen dalam pelayanan medis.
Berdasarkan temuan dan analisis terungkap, bahwa pasien dapat dikategorikan
sebagai konsumen yaitu konsumen dalam pelayanan kesehatan dari dokter namun
karena pasien awam dan kurang memahami hak dan kewajibannya. Hak dan
kewajiban itu melindungi pasien, yang diatur dalam Pasal 4 Undang-undang
Dr. Anggraeni Endah Kusumaningrum, SH., M.Hum. Penerapan Hak... 16
hal yang paling pokok dan utama Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 33 UU
dalam perlindungan konsumen. Hal Dasar Negara Republik Indonesia.
itu disebabkan karena penggunaan Selain memperoleh hak
barang dan/atau jasa yang tidak tersebut seorang konsumen juga
memberikan kenyamanan terlebih mempunyai kewajiban seperti yang
lagi yang tidak aman atau diatur dalam Pasal 5 UUPK yang
membahayakan keselamatan berupa :
konsumen, jelas tidak layak untuk a. Membaca atau mengikuti
diedarkan dalam masyarkat. petunjuk informasi dan prosedur
Selanjutnya untuk menjamin bahwa pemakaian atau pemanfaatan
suatu barang dan/atau jasa dalam barang dan/atau jasa, demi
penggunaannya akan aman, nyaman, keamanan dan keselamatan;
maupun tidak membahayakan b. Beritikad baik dalam melakukan
konsumen penggunaannya maka transaksi pembelian barang
konsumen diberikan hak untuk dan/atau jasa;
memilih barangdan/atau jasa yang c. Membayar sesuai dengan nilai
dikehendakinya berdasarkan atas tukar yang disepakati;
keterbukaan informasi yang benar, d. Mengikuti upaya penyelesaian
jelas dan jujur. hukum sengketa perlindungan
Selain itu apabila terdapat konsumen secara patut.
penyimpangan yang merugikan, Keempat kewajiban
maka konsumen berhak untuk konsumen tersebut dimaksudkan
didengar pendapatnya, memperoleh agar konsumen dapat memperoleh
advokasi, pembinaan, perlakuan hasil yang optimal atas perlindungan
yang adil, kompensasi serta ganti dan/atau kepastian hukum bagi
rugi. Hak-hak dalam UU dirinya.
Perlindungan Konsumen diatas Pasien sebagai konsumen
merupakan penjabaran dari pasal- kesehatan memiliki perlindungan diri
pasal yang bercirikan negara dari kemungkinan upaya pelayanan
kesejahteraan yaitu seperti dalam kesehatan yang tidak bertanggung
jawab seperti penelantaran. Pasien
Dr. Anggraeni Endah Kusumaningrum, SH., M.Hum. Penerapan Hak... 27
yang karena salahnya menerbitkan setiap orang atas suatu akibat yang
kerugian tersebut”. timbul, baik fisik maupun non fisik
Sedangkan dalam UU no 36 karena adanya kesalahan kelalian
tahun 2009 tentang Kesehatan tenaga kesehatan. Perlindungan ini
disebutkan pula perlindungan pasien sangat penting karena akibat
yang diatur dalam pasal Pasal 58 kelalaian dan kesalahan itu mungkin
yang berisikan ketentuan sebagai dapat menyebabkan kematian atau
berikut : menimbulkan cacat yang permanen.
(1) Setiap berhak orang menuntut Kerugian fisik disini maksudnya
ganti rugi terhadap seseorang, adalah hilangnya atau tidak
tenaga kesehatan, dan berfungsinya seluruh atau sebagian
penyelenggara kesehatan yang organ tubuh sedangkan kerugian non
menimbulkan kerugian akibat fisik berkaitan dengan martabat
kesalahan atau kelalian dalam seseorang.
pelayanan kesehatan yang Apabila seseorang merasa
diterimanya. dirugikan oleh warga masyarakat
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana lain, tentu ia akan menggugat pihak
dimaksud pada ayat (1) tidak lain itu agar bertanggung jawab
berlaku bagi tenaga kesehatan secara hukum atas perbuatannya.
yang melakukan tindakan Dalam hal ini diantara mereka
penyelamatan nyawa atau mungkin saja sudah terdapat
pencegahan kecacatan seseorang hubungan hukum berupa perjanjian
dalam keadaan darurat. dilapangan hukum keperdataan,
(3) Ketentuan mengenai tatacara tetapi dapat pula sebaliknya, sama
pengajuan tuntutan sebagaimana sekali tidak ada hubungan hukum
dimaksud pada ayat (1) diatur demikian.
sesuai dengan ketentuan Jika seseorang sebagai
peraturan perundang-undangan. konsumen melakukan hubungan
Pemberian hak atas ganti rugi hukum dengan pihak lain, dan pihak
merupakan suatu upaya untuk lain itu melanggar perjanjian yang
memberikan perlindungan bagi disepakati bersama, maka konsumen
Dr. Anggraeni Endah Kusumaningrum, SH., M.Hum. Penerapan Hak... 31