Professional Documents
Culture Documents
Asal Mula Bahasa PDF
Asal Mula Bahasa PDF
Asal Mula Bahasa PDF
ANALOGIS
Suatu gejala semula jadi dan mempunyai logik yang tersendiri
Setiap kata dasar dapat diperincikan asal-usul dan makna
ANOMALIS
Bahasa tidak regular dan
Tiada hubungan antara kata dengan alam semula jadi
MONOGENETIK
Beranggapan bahawa bahasa berasal daripada satu sumber, dan kemudian berpecah
kepada beberapa bahasa lain di dunia. Sumber bahasa yang utama itu dianggap
pemberian kudus daripada Tuhan
POLIGENETIK
Beranggapan bahawa sumber kejadian bahasa bukanlah satu tetapi pelbagai. Dengan kata
lain, bahasa diwujudkan oleh pelbagai faktor yang dipengaruhi pula oleh pelbagai
konteks
PENDEKATAN TRADISIONAL
Fasa kedewaan dan kepercayaan
Fasa organis: teori bow-wow, teori pooh-pooh, teori ding-dong, teori yo- he-ho, teori
gerak geri, teori muzikal, dan teori kontak
PENDEKATAN MODEN
Faktor fizikal dan psikologikal dalam perkembangan bahasa
PENDEKATAN MODERN
Mekanisme artikulasi manusia memungkinkan terhasilnya ujaran yang lengkap. Namun,
faktor psikologi juga turut membantu perkembangan bahasa yang baik dan berkesan.
Kesan psikologi terhadap benda, perkara atau peristiwa dinyatakan dalam bentuk ujaran.
Oleh itu, ujaran ialah hasil kemampuan manusia untuk mengenal pasti gejala sebagai
lambang dan keinginan untuk mengungkapkan lambang itu dalam pelbagai konteks.
Ahli Antropologi menyimpulkan bahawa manusia dan bahasa berkembang bersama.
Apabila manusia mempunyai kemampuan, menemukan ketrampilan dan mempergunakan
alat, maka mulailah mereka berbicara.
PENDEKATAN MODEN
Ada yang mengatakan bahawa perkembangan bahasa sama seperti bayi yang berkembang
menjadi dewasa. Ucapan bayi akan berkembang menuju kemantapan dan ketuntasan.
Perkembangan bahasa selari dengan perkembangan budaya dan peradaban. Ini demikian
kerana manusia dianugerahi konsep kebahasaan dan kemampuan berbahasa, dan
dengannya manusia berupaya mengkonsepkan alam sekitar melalui ujaran yang
merupakan penampilan kebahasaannya.
Begitu pula Sir William Edward Maxwell (1897) seorang ahli hukum berkebangsaan
Inggris yang menjabat sebagai sekretaris jenderal straits settlements yang kemuduian
menjadi gubernur Pantai Mas pernah memakai nama ini di dalam kata pembukaan buku
―Penuntun Bahasa-bahasa Melayu‖ hasil karyanya sendiri. Dalam buku ini ia menulis
―The Island of Indonesia.‖
Nama Indonesia dipopulerkan oleh Profesor Adolf Bastian (1826-1905) seorang ahli
ethnology dan anthropology bangsa Jerman yang pernah menjadi guru besar pada
universitas di Berlin dalam ilmu bahasa. Bastian ini pernah menulis sebuah kitab
bernama ―Indonesian Odder Die Inseln des Malayaschen Archipelago‖(1884-1889).
Dalam bukunya ini ia menegaskan arti kepulauan ini. Sarjana ini berpendapat bahwa
Kepulauan Indonesia meliputi suatu daerah yang sangat luas, di dalamnya termasuk
Madagaskar di barat, sampai Pulau Formosa di timur dan dengan Nusantara sebagai
pusatnya, adalah merupakan suatu totalitas. Dengan demikian maka sudah sejak tahun
1850 dan 1884 nama Indonesia telah dikenal dalam ilmu pengetahuan Indonesia, terdiri
dari kurang- lebih 10.000 pulau, 3.000 pulau diantaranya berpenduduk dan didiami
manusia. Luasnya meliputi 1.491.564 km ².
Adapun dalam dunia politik nama Indonesia sudah mulai dipergunakan oleh para
mahasiswa kita di Negeri Belanda pada tahun 1922 dengan mendirikan perkumpulan
yang bernama Perhimpunan Indonesia. Sesudah itu pada tahun 1927 Ir. Soekarno dan
kawan-kawan mendirikan suatu partai politik dengan nama Persyarikatan Nasional
Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia.
Tahun 1912 sebetulnya secara tidak langsung ini sudah dipergunakan, yaitu sewaktu dr.
Tjipto Mangunkusumo, dr. E.F.E. Dauwes Dekker dan Suwardi Surjaningrat mendirikan
parpol bernama Indische Partij. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa baru sejak lahirnya
pergerakan nasional, nama Indonesia ini dipergunakan untuk mengganti sebutan
Nederlandsch-Indie.
Segala usaha pada zaman sebelum pecahnya perang dunia II, untuk mengganti dalam
perundang-undangan sebutan Nederlandsch-Indie dengan Indonesia; dan Inboorling,
Inlander, Inheemsche dengan Indonesia tetap mengalami kegagalan, dimana pihak koloni
Belanda selalu mendasarkan keberatan-keberatannya atas dasar pertimbangan ―Juridis.‖
Nama Indonesiers hanya boleh dipakai secara resmi dalam surat-menyurat saja (surat
edaran 10 Oktober 1940). Sesudah UUD Belanda mengalami perubahan yang berlaku
sejak 20 September 1948, barulah dalam UU sebutan Nederlandsch-Indie diganti menjadi
Indonesia.
Sedangkan Asal Usul Nama Indonesia menurut IRFAN ANSHORY pada zaman purba,
kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa
kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan
kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang),
nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang).
Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian
terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas,
yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin
untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa),
sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana
yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering
dipanggil ―Jawa‖ oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun.
―Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)‖
kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.
Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama
kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina.
Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah
―Hindia‖. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut ―Hindia Muka‖ dan daratan Asia
Tenggara dinamai ―Hindia Belakang‖. Sedangkan tanah air kita memperoleh nama
―Kepulauan Hindia‖ (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau
―Hindia Timur‖ (Oost Indie, East Indies, Indes Orienta les). Nama lain yang juga dipakai
adalah ―Kepulauan Melayu‖ (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel
Malais).
Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah
Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-
1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887),
yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik
untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga
―Kepulauan Hindia‖ (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde
ini kurang populer. Bagi orang Bandung, Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama
toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the
Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam
artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan
Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab
nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl
mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani
berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:… the inhabitants of the Indian
Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or
Malayunesians.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada
Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu,
sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives
(Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan
ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak
memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the
Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam
artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan
Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab
nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl
mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani
berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:… the inhabitants of the Indian
Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or
Malayunesians.
Menangis…
Menangis…
entah kenapa tiba2 hal itu terjadi
Misteri kehidupan yang unik. Awalnya ngga mungkin aku bisa mengambil keputusan
untuk tidak pergi. Ada gengsi dan ada rasa malu. Tapi harus aku tolak, menekan sedikit
perasaan yang selalu beranggapan benar. Mengakui diri dan berterus terang adalah
sebuah cara untuk menjadikan masalah itu tidak akan berlarut-larut.
Semua orang punya peran yang berbeda. Menjadi peminta bukan berarti menjadi
pengemis yang tampak hina di mata semua. Sebuah pengalaman religuositas dalam sudut
lain. Tuhan menyuruhku ―sabar‖ untuk segera bergerak dan berpindah. Ataukah tangisan
itu sebagai penanda bahwa aku memang diciptakan untuk menjadi orang yang kalah.
Yesterday we discussed the gulf that separates the creative use of language by humans
from the inborn signals of animals. Bees returning from their first flight out of the hive
know perfectly how to perform their complex nectar dances. Kemarin kita membahas
jurang yang memisahkan penggunaan bahasa kreatif oleh manusia dari sinyal bawaan
binatang. Lebah yang kembali dari penerbangan pertama mereka keluar dari sarang tahu
betul bagaimana melakukan tarian nektar mereka yang kompleks. With humans, the
precise form of language must be acquired through exposure to a speech community.
Words are definitely not inborn, but the capacity to acquire and language and use it
creatively seems to be inborn. Noam Chomsky calls this ability the LAD (Language
Acquisition Device). Today we will ask two questions: how did this language instinct in
humans originate? And how did the first language come into being? Dengan manusia,
bentuk tepat bahasa harus diperoleh melalui pidato pemaparan ke masyarakat. Kata-kata
adalah tidak jelas bawaan, tetapi kemampuan untuk memperoleh dan bahasa dan
menggunakannya secara kreatif tampaknya sejak lahir. Noam Chomsky menyebut
kemampuan ini yang LAD (Language Acquisition perangkat). Hari ini kita akan
mengajukan dua pertanyaan: bagaimana bahasa ini naluri pada ma nusia berasal? Dan
bagaimana bahasa pertama terbentuk?
Concerning the origin of the first language, there are two main hypotheses, or beliefs.
Neither can be proven or disproved given present knowledge. Mengenai asal- usul bahasa
pertama, ada dua hipotesis utama, atau kepercayaan. Juga tidak dapat dibuktikan atau
dibantah diberikan pengetahuan saat ini.
1) Belief in divine creation . Many societies throughout history believed that language
is the gift of the gods to humans. The most familiar is found in Genesis 2:20, which tells
us that Adam gave names to all living creatures. This belief predicates that humans were
created from the start with an innate capacity to use language. 1) Percaya pada
penciptaan ilahi. Banyak masyarakat di sepanjang sejarah percaya bahwa bahasa adalah
karunia para dewa untuk manusia. Yang paling akrab adalah ditemukan dalam Kejadian
2:20, yang mengatakan bahwa Adam memberi nama untuk semua makhluk hidup.
Keyakinan ini predikat bahwa manusia diciptakan dari awal dengan kapasitas bawaan
menggunakan bahasa.
It can't be proven that language is as old as humans, but it is definitely true that
language and human society are inseparable. Wherever humans exist language exists.
Every stone age tribe ever encountered has a language equal to English, Latin, or Greek
in terms of its expressive potential and grammatical complexity. Technologies may be
complex or simple, but language is always complex. Hal ini tidak dapat dibuktikan
bahwa bahasa adalah sebagai tua sebagai manusia, tetapi bahasa yang jelas dan benar
bahwa masyarakat manusia tidak dapat dipisahkan. Di mana pun manusia ada bahasa ada.
Setiap zaman batu yang pernah ditemui suku memiliki bahasa yang sama dengan bahasa
Inggris, Latin, atau Yunani dari segi tata bahasa ekspresif potensi dan kompleksitas.
Technologies mungkin rumit atau sederhana, tetapi bahasa selalu kompleks. Charles
Darwin noted this fact when he stated that as far as concerns language, "Shakespeare
walks with the Macedonian swineherd, and Plato with the wild savage of Assam."
Charles Darwin mencatat fakta ini ketika ia menyatakan bahwa sejauh menyangkut
bahasa, "Shakespeare berjalan dengan Macedonia penggembala babi, dan Plato dengan
buas liar Assam." In fact, it sometimes seems that languages spoken by preindustrial
societies are much more complex grammatically than languages such as English
(example: English has about seven tense forms and three noun genders; Kivunjo, a Bantu
language spoken on the slopes of Mount Kilimanjaro, has 14 tenses and about 20 noun
classes.) There are no primitive languages , nor are any known to have existed in the past-
-even among the most remote tribes of stone age hunter-gatherers. Bahkan, kadang-
kadang tampak bahwa bahasa yang digunakan oleh masyarakat pra- industri jauh lebih
kompleks daripada bahasa tata bahasa seperti bahasa Inggris (contoh: Inggris memiliki
sekitar tujuh tegang nomina bentuk dan tiga jenis kelamin; Kivunjo, sebuah bahasa Bantu
yang diucapkan di lereng Gunung Kilimanjaro, telah 14 tenses dan sekitar 20 nomina
kelas.) Tidak ada bahasa primitif, tidak pula ada diketahui telah ada di masa lalu - bahkan
di antara suku-suku yang paling terpencil dari zaman batu pemburu-pengumpul.
This hypothesis cannot be proven either. Archeological evidence unearthed thus far,
seems to indicate that modern humans, Homo sapiens , emerged within the last 150,000
years. By 30,000, BC all other species of humanoids seem to have been supplanted by
Homo sapiens . Could the success of our species vis-a-vis other hominids be explained
by its possession of superior communicative skills? Speaking people could teach, plan,
organize, and convey more sophisticated informatio n. This would have given them
unparalleled advantage over hominid groups without creative language. Of course, no
one knows whether other species of humanoids-- Homo erectus and Homo neanderthalis
-- used creative language. Perhaps they also did. Hipotesis ini tidak dapat dibuktikan
baik. Arkeologi yang digali bukti sejauh ini, tampaknya menunjukkan bahwa manusia
modern, Homo sapiens, muncul dalam 150.000 tahun terakhir. Oleh 30,000, SM semua
spesies lain humanoids tampaknya telah digantikan oleh Homo sapiens. Mungkinkah
keberhasilan spesies kita vis-a-vis hominid lain dapat dijelaskan oleh penguasaan
keterampilan komunikasi yang unggul? Berbicara orang bisa mengajar, merencanakan,
mengatur, dan menyampaikan informasi yang lebih canggih. Hal ini akan memberi
mereka keuntungan lebih dari hominid tertandingi kelompok-kelompok tanpa bahasa
kreatif. Tentu saja, tidak ada yang tahu apakah spesies lain humanoids - Homo erectus
dan Homo neanderthalis - kreatif menggunakan bahasa. Mungkin mereka juga
melakukan. In any case, Homo sapiens , "the wise human," should perhaps really be
called Homo loquens , "the speaking human" because language and humans are
everywhere found together, whereas wisdom among humans is much more selectively
distributed. Dalam setiap kasus, Homo sapiens, "manusia yang bijaksana," mungkin
harus benar-benar dapat disebut Homo loquens, "ucapan manusia" karena bahasa dan
manusia di mana- mana ditemukan bersama-sama, sedangkan kebijaksanaan di antara
manusia jauh lebih selektif didistribusikan.
First, there are four imitation hypotheses that hold that language began through some sort
of human mimicry of naturally occurring sounds or movements: Pertama, ada empat
imitasi hipotesis yang berpendapat bahwa bahasa mulai melalui semacam mimikri
manusia yang terjadi secara alami suara atau gerakan-gerakan:
1) The "ding-dong" hypothesis . Language began when humans started naming objects,
actions and phenomena after a recognizable sound associated with it in real life. This
hypothesis holds that the first human words were a type of verbal icon , a sign whose
form is an exact image of its meaning : crash became the word for thunder, boom for
explosion. Some words in language obviously did derive from imitation of natural
sounds associated with some object: Chinook Indian word for heart-- tun-tun , Basque
word for knife: ai-ai (literally ouch-ouch ). Each of these iconic words would derive
from an index , a sign whose form is naturally associatied with its meaning in real space
and time. 1) The "ding-dong" hipotesis. Bahasa dimulai ketika manusia mulai
penamaan objek, tindakan dan fenomena setelah suara yang dapat dikenali yang terkait
dengannya dalam kehidupan nyata. Hipotesis ini berpendapat bahwa kata-kata manusia
pertama adalah jenis verbal ikon, sebuah tanda yang bentuk gambar yang tepat artinya:
kecelakaan menjadi kata untuk guntur, bum untuk ledakan. Beberapa kata dalam bahasa
yang jelas-jelas berasal dari imitasi suara alam yang terkait dengan beberapa obyek:
Chinook kata India jantung - tun-tun, kata Basque untuk pisau: ai-ai (harfiah aduh-aduh).
Setiap kata-kata ikon ini akan berasal dari indeks, tanda bentuk alami yang associatied
dengan makna dalam ruang dan waktu nyata.
The problem with this hypothesis is that onomatopoeia (imitation of sound, auditory
iconicity) is a very limited part of the vocabulary of any language; imitative sounds differ
from language to language: Russian: ba-bakh =bang, bukh = thud. Even if onomotopoeia
provided the first dozen or so words, then where did names for the thousands of naturally
noiseless concepts such as rock, sun , sky or love come from? Masalah dengan hipotesis
ini adalah bahwa Onomatope (peniruan suara, pendengaran iconicity) adalah bagian
yang sangat terbatas dari kosakata bahasa apa pun; meniru bunyi bahasa berbeda dengan
bahasa: Bahasa Rusia: ba-Bakh = bang, bukh = buk. Bahkan jika onomotopoeia
menyediakan selusin pertama kata, kemudian di mana nama untuk bersuara ribuan alami
konsep-konsep seperti batu, matahari, langit atau cinta datang dari?
2) The "pooh-pooh" hypothesis holds that the first words came from involuntary
exclamations of dislike, hunger, pain, or pleasure, eventually leading to the expression of
more developed ideas and emotions. In this case the first word would have been an
involuntary ha-ha-ha , wa-wa-wa These began to be used to name the actions which
caused these sounds. 2) The "menganggap enteng" hipotesis menyatakan bahwa kata-
kata pertama berasal dari seruan disengaja tidak suka, kelaparan, nyeri, atau kesenangan,
akhirnya menimbulkan ekspresi ide lebih maju dan emosi. Dalam kasus ini, kata pertama
akan menjadi suatu disengaja ha-ha-ha, wa-wa-wa ini mulai digunakan untuk nama
tindakan yang menyebabkan suara ini.
The problem with this hypothesis is that, once again, emotional exclamations are a
very small part of any language. They are also highly language specific. Masalah dengan
hipotesis ini adalah bahwa, sekali lagi, seruan emosional sangat kecil merupakan bagian
dari bahasa apa pun. Mereka juga bahasa yang sangat spesifik. For instance, to express
sudden pain or discomfort: Eng. ouch ; Russ. oi .; Cherokee eee . Thus, exclamations are
more like other words in that they reflect the phonology of each separate language.
Unlike sneezes, tears, hiccoughs or laughter, which are innate human responses to
stimuli, the form of exclamations depends on language rather than precedes language.
Also, exclamations, like most other words are symbols, showing at least a partially
arbitrary relationship between sound and meaning. Sebagai contoh, untuk
mengungkapkan rasa sakit atau ketidaknyamanan tiba-tiba: Eng. Aduh; Russ. Oi.;
Cherokee eee. Dengan demikian, seruan ini lebih mirip dengan kata lain, dalam bahwa
mereka mencerminkan fonologi bahasa masing- masing terpisah. Tidak seperti bersin, air
mata, hiccoughs atau tawa, bawaan manusia yang merupakan tanggapan terhadap
rangsangan, bentuk seruan tergantung pada bahasa bukan bahasa mendahului. Selain itu,
seruan, seperti kebanyakan kata lain adalah lambang, menunjukkan setidaknya
sewenang-wenang sebagian hubungan antara bunyi dan makna.
3) The "bow-wow" hypothesis (the most famous and therefore the most ridiculed
hypothesis) holds that vocabulary developed from imitations of animal noises, such as:
Moo, bark, hiss, meow, quack-quack . In other words, the first human words were a type
of index, a sign whose form is naturally connected with its meaning in time and space. 3)
The "bow-wow" hipotesis (yang paling terkenal dan oleh karena itu hipotesis yang
paling diejek) menyatakan bahwa kosakata dikembangkan dari imitasi suara binatang,
seperti: Moo, kulit, mendesis, meong, kwek-kwek. Dengan kata lain, yang kata-kata
manusia pertama adalah jenis indeks, tanda bentuk alami yang dihubungkan dengan
makna dalam waktu dan ruang.
But, once again, onomotopoeia is a limited part of the vocabulary of any language. Tapi,
sekali lagi, terbatas onomotopoeia adalah bagian dari kosakata bahasa apa pun. The
linguistic renditions of animal sounds differ considerably from language to language,
although each species of animal everywhere makes essentially the same sound:
Penafsiran linguistik suara binatang sangat berbeda dari bahasa ke bahasa, meskipun
masing- masing spesies hewan di mana- mana pada dasarnya membuat bunyi yang sama:
a) Dog: bow-wow ; Chinese: wu-wu ; Jap. wan-wan Russ gaf-gaf, tyaff-tyaff ; a) Dog:
bow wow; Cina: wu-wu; Jepang. wan-wan Russ GAF-GAF, tyaff-tyaff;
b) Cat- meow , Russ. myaoo , Chin-- mao , Jap. nya-nya purr in French is ron ron . b)
Cat-meong, Russ. myaoo, Chin - mao, Jepang. mendengkur nya-nya dalam bahasa
Perancis adalah ron ron.
c) Pig: oink-oink ; Russ. hryu-hryu ; Chin.-- oh-ee-oh-ee ; Jap. bu-bu . c) Babi: oink-
oink; Russ. hryu-hryu; Chin .-- oh-ee-oh-ee; Jepang. pu-pu.
e) Russian owl: ukh ; Cherokee goo-ku Spanish, Japanese -- no special word e) Rusia
burung hantu: ukh; cherokee-ku goo Spanyol, Jepang - tidak ada kata-kata khusus
Thus, the human interpretation of animal sounds is dependent upon the individual
language, and it seems unlikely than entire vocabularies derived from them. Dengan
demikian, penafsiran manusia suara hewan tergantung pada bahasa individu, dan
tampaknya tidak mungkin dari seluruh kosakata yang berasal dari mereka.
It is very possible that human language, which today is mostly verbal, had its origin in
some system of gestures; other primates rely on gesture as an integral part of
communication, so it is plausible that human communication began in the same way.
Human gestures, however, just like onomotopoeic words, differ from culture to culture.
Cf. Hal ini sangat mungkin bahwa bahasa manusia, yang sekarang ini sebagian besar
verbal, mempunyai asal- usul dalam sistem beberapa gerakan; primata lain bergantung
pada gerakan sebagai bagian integral komunikasi, sehingga sangat masuk akal bahwa
komunikasi manusia dimulai dengan cara yang sama. Manusia gerak-gerik Namun,
seperti kata-kata onomotopoeic, berbeda dari kebudayaan ke kebudayaan. Cf. English
crossing the finger for good luck vs. Russian "fig" gesture; nodding for yes vs. for no in
Turkish and Bulgarian; knocking on wood vs. spitting over the left shoulder three times.
Persimpangan Inggris jari untuk keberuntungan vs Rusia "ara" sikap; mengangguk untuk
ya vs karena tidak ada dalam bahasa Turki dan Bulgaria; mengetuk kayu vs meludah di
atas bahu kiri tiga kali.
A second set of hypotheses on language origin holds that language began as a response to
some acute necessity in the community. Here are several necessity hypotheses of the
invention of language: Set kedua hipotesis asal- usul bahasa berpendapat bahwa bahasa
dimulai sebagai respon terhadap beberapa kebutuhan akut dalam masyarakat. Berikut
adalah beberapa keharusan hipotesis penemuan bahasa:
1) Warning hypothesis . Language may have evolved from warning signals such as
those used by animals. Perhaps language started with a warning to others, such as Look
out , Run , or Help to alert members of the tribe when some lumbering beast was
approaching. Other first words could have been hunting instructions or instructions
connected with other work. 1) Peringatan hipotesis. Bahasa mungkin telah berevolusi
dari sinyal peringatan seperti yang digunakan oleh binatang. Mungkin bahasa dimulai
dengan peringatan kepada orang lain, seperti Awas, Lari, atau Bantuan untuk
memperingatkan anggota suku ketika beberapa lamban binatang itu mendekat. Kata-kata
pertama lain bisa saja berburu instruksi atau petunjuk berkaitan dengan pekerjaan lain. In
other words, the first words were indexes used during everyday activities and situations.
Dengan kata lain, kata-kata pertama indeks yang digunakan selama kegiatan sehari- hari
dan situasi.
The earliest language was chanting to simulate collective effort, whether moving great
stones to block off cave entrances from roving carnivores or repeating warlike phrases to
inflame the fighting spirit. Bahasa yang paling awal nyanyian untuk mensimulasikan
upaya kolektif, apakah bergerak batu-batu besar untuk memblokir pintu masuk gua lepas
dari keliling karnivora atau mengulang frase suka berperang untuk mengobarkan
semangat juang.
It is fairly certain that the first poetry and song came from this aspect of beginning
speech. Songs of this type are still with us: Volga boatmen, military marching chants,
seven dwarfs working song . Hal ini cukup yakin bahwa puisi dan lagu pertama berasal
dari aspek ini pidato awal. Lagu- lagu jenis ini masih bersama kami: Volga pengemudi
perahu, berbaris militer nyanyian, lagu bekerja tujuh kurcaci.
Plato also believed that language developed out of sheer practical necessity. And Modern
English has the saying: Necessity is the mother of invention. Speech and right hand
coordination are both controlled in the left hemisphere of the brain. Could this be a
possible clue that manual dexterity and the need to communicate developed in unison?
Plato juga percaya bahwa bahasa itu berkembang dari semata- mata kebutuhan praktis.
Dan memiliki inggris modern berkata: Kebutuhan adalah ibu dari penemuan. Pidato dan
koordinasi tangan kanan keduanya dikendalikan di belahan otak kiri otak. Mungkinkah
ini petunjuk bahwa kemungkinan manual keterampilan dan kebutuhan untuk
berkomunikasi dikembangkan bersama-sama?
3) A more colorful idea is the lying hypothesis . EH Sturtevant argued that, since all real
intentions or emotions get involuntarily expressed by gesture, look or sound, voluntary
communication must have been invented for the purpose of lying or deceiving. He
proposed that the need to deceive and lie--to use language in contrast to reality for selfish
ends-- was the social prompting that got language started. 3) Sebuah ide yang lebih
berwarna adalah hipotesis berbohong. EH Sturtevant berpendapat bahwa, karena semua
niat nyata atau emosi tanpa sadar diungkapkan oleh gerak tubuh, melihat atau suara,
komunikasi harus sukarela telah diciptakan untuk tujuan berbohong atau menipu. Dia
mengusulkan bahwa perlu untuk menipu dan berbohong - untuk menggunakan bahasa
berbeda dengan kenyataan untuk tujuan egois - adalah dorongan sosial yang punya
bahasa dimulai.
There are no scientific tests to evaluate between these competing hypotheses. All of
them seem equally far-fetched. This is why in the late 19th century the Royal Linguistic
Society in London actually banned discussion and debate on the origin of language out of
fear that none of the arguments had any scientific basis at all and that time would be
needlessly wasted on this fruitless enquiry. Attempts to explain the origin of language
are usually taken no more seriously today either. Recently, commedian Lily Tomlin
came up with her own language invention hypothesis: she claimed that men invented
language so that they could complain. Tidak ada tes ilmiah untuk mengevaluasi antara
hipotesis yang bersaing. Semua mereka tampak sama-sama terlalu mengada-ada. Inilah
sebabnya mengapa pada akhir abad ke-19 Linguistic Royal Society di London
sebenarnya dilarang diskusi dan perdebatan mengenai asal- usul bahasa karena takut
bahwa tidak ada argumen punya dasar ilmiah sama sekali dan waktu itu akan sia-sia
terbuang sia-sia ini penyelidikan. Upaya- upaya untuk menjelaskan asal- usul bahasa
biasanya dilakukan tidak lebih serius hari ini juga. Baru-baru ini, commedian Lily Tomlin
datang dengan bahasanya sendiri penemuan hipotesis : dia menyatakan bahwa laki- laki
diciptakan bahasa sehingga mereka bisa mengeluh.
Each of the imitation hypotheses might explain how certain isolated words of language
developed. Very few words in human language are verbal icons . Most are symbols ,
displaying an arbitrary relationship of sound and meaning. (Example: the word tree in
several languages: Spanish árbol ; French arbre ; Slovak strom ; Georgian he ; Ket oks ;
Estonian puu ; German Baum ; Russian derevo; Latvian koks ; Hawaiian lä'au ) Masing-
masing hipotesis imitasi mungkin dapat menjelaskan bagaimana kata-kata terisolasi
tertentu bahasa dikembangkan. Sangat sedikit kata-kata dalam bahasa manusia verbal
ikon. Sebagian besar merupakan simbol, menunjukkan hubungan yang sewenang-
wenang suara dan makna. (Contoh: kata pohon dalam beberapa bahasa: Bahasa Spanyol
árbol ; Perancis Arbre; Slovakia strom; Georgia dia; Ket oks; Estonian puu; Jerman
Baum; russian derevo; Latvia koks; Hawaii lä'au)
And each of the necessity hypotheses might explain how involuntary sounds made out
of need in certain contexts might have come to be manipulated as words for an object
even out of context. However, the extended use of natural indexes still leaves
unexplained the development of grammar--the patterns in language which have definite
structural functions but no specific meaning. Dan masing- masing hipotesis perlunya
mungkin dapat menjelaskan bagaimana suara-suara spontan yang terbuat dari kebutuhan
dalam konteks tertentu mungkin akan dimanipulasi sebagai kata-kata untuk sebuah objek,
bahkan di luar konteks. Namun, penggunaan yang berkepanjangan alam masih daun
dijelaskan indeks pembangunan tata bahasa - -pola dalam bahasa yang memiliki fungsi
struktural pasti tapi tidak ada makna khusus. The creative, generative aspect of human
language that we call grammar is language's most unique feature. Where did grammar
come from? There is nothing like grammar (patterns with definite functions yet no set
meaning) in animal systems of communication . Kreatif, generatif aspek bahasa manusia
yang kita sebut bahasa tata bahasa adalah fitur paling unik. Di mana tata bahasa berasal
dari? Ada apa-apa seperti tata bahasa (pola dengan fungsi- fungsi yang pasti belum ada
ditetapkan makna) dalam sistem komunikasi hewan.
In isolated instances it can be shown that a grammatical pattern developed from chance
lexical combinations: Dalam contoh terisolasi dapat ditunjukkan bahwa pola gramatikal
leksikal kesempatan dikembangkan dari kombinasi:
b) Continuous action: form of verb to be + main verb comes from a locative phrase I am
working > I am at working -- cf. b) Continuous tindakan: verba bentuk akan + kata kerja
utama berasal dari frase lokatif saya bekerja> Saya di bekerja - cf. the song I'm a
working on the railroad . lagu Aku bekerja di perusahaan kereta api.
But these are isolated instances. How language developed a complex grammar remains a
complete mystery. This means that how language developed is equally a mystery. We
simply don't know how language may have actually evolved from simple animal systems
of sounds and gestures. Tapi, ini adalah contoh-contoh terisolasi. Bagaimana
mengembangkan bahasa tata bahasa yang rumit masih menjadi misteri. Hal ini berarti
bahwa bagaimana mengembangkan bahasa sama-sama merupakan misteri. Kami tidak
tahu bagaimana mungkin bahasa sebenarnya berevolusi dari hewan sederhana sistem
suara dan gerak tubuh.
Regardless of whether language was a special gift from the gods, a natural evolutionary
acquisition, or an ingenious, conscious human invention made at some specific moment
in our species' distant past, the fact remains that language does exist. And since so many
languages exist today, a second question arises: Was there one or more than one
original language? Terlepas dari apakah bahasa adalah karunia khusus dari para dewa,
akuisisi evolusi alam, atau yang cerdik, sadar penemuan manusia dibuat pada saat
tertentu dalam spesies kita 'masa lalu, fakta menunjukkan bahwa bahasa memang ada.
Dan karena begitu banyak bahasa ada hari ini, timbul pertanyaan kedua: Apakah ada
satu atau lebih dari satu bahasa asli? Was there one or more than one invention of
language? There are about 5,000 languages spoken on Earth today. We know that there
were even more spoken in the past, when most people lived in small bands or tribes
rather than in large states. Apakah ada satu atau lebih dari satu pene muan bahasa?
Ada sekitar 5.000 bahasa yang digunakan di Bumi saat ini. Kita tahu bahwa ada lebih
banyak digunakan di masa lalu, ketika kebanyakan orang tinggal di band atau suku-suku
kecil daripada di negara- negara besar.
There are two age-old beliefs regarding the origin or the world's present linguistic
diversity. Ada dua keyakinan kuno mengenai asal atau di dunia sekarang
keanekaragaman linguistik.
1) The oldest belief is that there was a single, original language. The idea of a single
ancestor tongue is known today as monogenesis . In Judeo-Christian tradition, the
original language was confused by divine intervention, as described in the story of the
Tower of Babel in Genesis. 1) kepercayaan tertua adalah bahwa ada satu, bahasa asli. Ide
lidah nenek moyang tunggal saat ini dikenal sebagai monogenesis. Dalam tradisi Yahudi-
Kristen, bahasa asli bingung oleh campur tangan ilahi, seperti yang digambarkan dalam
kisah Menara Babel dalam Kejadian. There is a similar story from the Toltecs of pre-
Columbian Mexico, who tell of the building of the great pyramid at Cholula, and the
dispersal of the builders by an angry god. And similar stories are found in other parts of
the world. Ada sebuah kisah serupa dari Toltecs pra-Columbus Meksiko, yang bercerita
tentang pembangunan piramida besar di Cholula, dan penyebaran dari pembangun oleh
dewa marah. Dan cerita serupa ditemukan di bagian lain dunia.
It may be interesting to note here that people who believe in a single origin for language
have different hypotheses as to what that first language may have been. Mungkin menarik
untuk dicatat di sini bahwa orang-orang yang percaya dalam satu bahasa asal hipotesis
berbeda seperti apa yang bahasa pertama mungkin telah.
a) A Basque scholar claimed that the first language was Basque. a) Seorang sarjana
Basque mengklaim bahwa bahasa pertama Basque.
b) A German philologist of the last century maintained that German was the first
language and that all other languages are inferior corruptions of it. b) Seorang ahli bahasa
Jerman abad lalu menyatakan bahwa Jerman adalah bahasa pertama dan ba hwa semua
bahasa lainnya lebih rendah dari itu korupsi. Other European linguists conferred the same
exalted status on Greek or Sanskrit. Ahli bahasa Eropa lainnya berunding statusnya yang
sama pada Yunani atau bahasa Sanskerta.
c) One Swedish philologist claimed that in the Garden of Eden God spoke Swedish,
Adam spoke Danish and the serpent spoke French. c) Salah satu ahli bahasa Swedia
mengklaim bahwa di dalam Taman Eden Allah berbicara Swedia, Adam berbicara
Denmark dan ular berbicara bahasa Prancis.
2) There is a second hypothesis of human origin and, consequently, of the origin of
human language: the hypothesis of parallel evolution. This hypothesis holds that, as
humans evolved parallel in more than one location; each group developed its own unique
language. The hypothesis of the multiple origin of humankind is sometimes called the
Candelabra theory . The candelabra hypothesis tends to be favored in East Asia and by
a smaller number of scientists in the West. The hypothesis of multiple linguistic origins
that often goes along with this hypothesis is known as polygenesis . Each of the original
languages then would then have diverged into numerous forms. The major language
families of today would be descended from these separate mother tongues. 2) Ada
hipotesis kedua asal-usul manusia dan, akibatnya, mengenai asal- usul bahasa manusia:
hipotesis evolusi paralel. Hipotesis ini berpendapat bahwa, sebagai manusia berevolusi
paralel di lebih dari satu lokasi; masing- masing kelompok mengembangkan bahasa yang
unik. Hipotesis asal- usul dari beberapa umat manusia kadang-kadang disebut teori
Candelabra. hipotesis yang lilin cenderung disukai di Asia Timur dan oleh sejumlah
kecil ilmuwan di Barat. Hipotesis asal- usul bahasa ganda yang sering berjalan bersama
dengan hipotesis ini adalah dikenal sebagai polygenesis. Masing- masing dari bahasa-
bahasa asli maka kemudian telah menyimpang ke berbagai bentuk. rumpun bahasa utama
hari ini akan diturunkan dari bahasa ibu yang berbeda ini.
Regardless of the origin of language, the fact remains that there are over 5,000 mutually
unintelligible forms of human speech used on Earth today. Terlepas dari asal- usul bahasa,
fakta menunjukkan bahwa ada lebih dari 5.000 saling dimengerti bentuk ucapan manusia
yang digunakan di Bumi saat ini. And, although many are radically different from one
another in structure--the differences are superficial since each and every one of these
languages can be used creatively. Dan, walaupun banyak yang sangat berbeda satu sama
lain dalam struktur - perbedaan yang dangkal karena masing- masing dan setiap salah satu
bahasa tersebut dapat digunakan secara kreatif.
Languages do not differ in terms of their creative potential but rather in terms of the
level upon which particular distinctions are realized in each particular language. Bahasa
tidak berbeda dalam hal potensi kreatif mereka, melainkan dalam hal tingkat yang atas
perbedaan tertentu yang diwujudkan dalam setiap bahasa tertentu. What is expressed
concisely in one language requires a phrase in another language. Apa yang diungkapkan
secara singkat dalam satu bahasa memerlukan sebuah ungkapan dalam bahasa lain.
(Examples of aspect and evidentiality; also words like Swahili mumagamagama "a
person who habitually loses things" and Russian zajchik "the rainbow reflection from
glass." Linguists study how each particular language structures the expression of
concepts. Such cross- language comparisons fall under a branch of linguistics called
language typology . (Contoh aspek dan evidentiality; juga kata-kata seperti Swahili
mumagamagama "seseorang yang kehilangan hal- hal biasa" dan Rusia zajchik "pelangi
refleksi dari kaca." Linguists mempelajari bagaimana masing- masing struktur bahasa
tertentu ekspresi konsep. Semacam bahasa lintas perbandingan jatuh di bawah cabang
linguistik yang disebut tipologi bahasa.
1) First, to try to trace the original mother tongue (or mother tongues). 1) Pertama, untuk
mencoba menelusuri asli bahasa ibu (atau bahasa ibu). Linguists who compare modern
languages try to reconstruct ancient languages are called comparative linguists . Ahli
bahasa yang membandingkan bahasa modern mencoba untuk merekonstruksi bahasa-
bahasa kuno disebut linguis komparatif.
2) Second, because languages change more slowly than the environment in which they
are spoken, languages contain all sorts of indications of bygone culture. 2) Kedua, karena
bahasa berubah lebih lambat dari lingkungan di mana mereka berbicara, bahasa berisi
segala macam indikasi dari budaya berlalu. For historians and anthropologists, language
provides a special window into the past: ursus/bear/ medved ; time/tide/vremya . Study a
language--any language--and you will learn much about the history of the people who
speak that language. Untuk sejarawan dan antropolog, bahasa menyediakan jendela
khusus ke masa lalu: Ursus / beruang / medved; waktu / pasang / vremya. Studi bahasa -
bahasa apa pun - dan Anda akan belajar banyak tentang sejarah orang-orang yang
berbicara bahasa itu . You will also be taking a crucial step toward understanding the
contemporary culture of the speakers. Linguists who study language from this cultural
standpoint are called anthropological linguists . Anda juga akan mengambil langkah
penting ke arah pemahaman budaya kontemporer speaker. Linguists yang mempelajari
bahasa dari sudut pandang budaya ini disebut antropologi linguis.
And this is why will we spend the next four weeks studying the morphology, syntax and
phonology of diverse languages. Dan inilah mengapa akan kami menghabiskan empat
minggu berikutnya mempelajari morfologi, sintaksis dan fonologi dari berbagai bahasa.
And during the second half of the course we will return to questions of language in
society and the connection between language and the brain. Dan selama paruh kedua
tentu saja kita akan kembali ke pertanyaan-pertanyaan bahasa dalam masyarakat dan
hubungan antara bahasa dan otak.
Understanding the origin of language , being both one of Homo sapiens ' most useful and
consequential biological traits and one that distinguishes it from other species, poses
difficulties, since, unlike writing, spoken language leaves no explicit concrete evidence of
its nature or even its existence, requiring scientists resort to indirect methods. Memahami
asal-usul bahasa, karena baik salah satu dari Homo sapiens 'paling berguna dan akibat
sifat-sifat biologis dan salah satu yang membedakannya dari spesies lain, menimbulkan
kesulitan, karena, tidak seperti tulisan, bahasa lisan tidak meninggalkan bukti konkret
yang eksplisit sifatnya atau bahkan keberadaannya , memerlukan para ilmuwan terpaksa
menggunakan metode tidak langsung. Given its importance and difficulty of investigation
it is a topic that has attracted considerable attention and controversy throughout the entire
debate on the validity of the descent of species since Charles Darwin first proposed it in
the late 19th century. Mengingat pentingnya dan sulitnya penyelidikan itu adalah suatu
topik yang telah menarik perhatian dan kontroversi di seluruh perdebatan tentang
keabsahan keturunan spesies sejak Charles Darwin pertama kali mengusulkannya pada
akhir abad ke-19. Linguists agree that there are no existing primitive languages and that
all modern human populations speak languages of comparable complexity. [ 2 ] While
existing languages differ in terms of the size of and subjects covered by their lexicons ,
all possess the grammar and syntax necessary for communication and can invent ,
translate , or borrow the vocabulary necessary to express the full range of their speakers'
concepts. [ 3 ] All children possess the capacity to learn language and no child is born with
a biological predisposition favoring any one language or type of language over another. [ 4
]
There are many "half- language" that might shed light on its evolution. Linguis sepakat
bahwa tidak ada bahasa primitif yang ada dan bahwa semua manusia modern populasi
berbicara bahasa yang sebanding kompleksitas. [2] Meskipun berbeda bahasa-bahasa yang
ada dalam hal ukuran dan topik yang dibahas oleh leksikon, semua memiliki tata bahasa
dan sintaks yang diperlukan untuk komunikasi dan dapat menemukan, menerjemahkan,
atau meminjam perbendaharaan kata yang diperlukan untuk mengekspresikan berbagai
pembicara mereka 'konsep. [3] Semua anak memiliki kapasitas untuk belajar bahasa dan
tidak ada anak dilahirkan dengan predisposisi biologis memihak salah satu bahasa atau
jenis bahasa dan yang lain. [4] Ada banyak "setengah-bahasa" yang mungkin menjelaskan
evolusinya.
The evolution of modern human language required both the development of the
anatomical apparatus for speech and also neurological changes in the brain to support
language itself, but other species have some of these capabilities without full language
ability. Evolusi bahasa manusia modern diperlukan baik perkembangan anatomis aparat
untuk berbicara dan juga perubahan-perubahan neurologis di otak untuk mendukung
bahasa itu sendiri, tetapi spesies lain memiliki kemampuan ini tanpa kemampuan bahasa
penuh. The emergence of language use is tied to the full acquisition of these capabilities,
but archaeological evidence does not provide an entirely clear picture of these events.
Munculnya penggunaan bahasa terkait dengan akuisisi penuh kemampuan ini, tetapi
bukti arkeologis tidak memberikan sama sekali gambaran yang jelas tentang peristiwa ini.
Abstract Abstrak
By age four, most humans have developed an ability to communicate through oral
language. By age six or seven, most humans can comprehend, as well as express, written
thoughts. These unique abilities of communicating through a native language clearly
separate humans from all animals. The obvious question then arises, where did we obtain
this distinctive trait? Organic evolution has proven unable to elucidate the origin of
language and communication. Knowing how beneficial this ability is to humans, one
would wonder why this skill has not evolved in other species. Materialistic science is
insufficient at explaining not only how speech came about, but also why we have so
many different languages. Linguistic research, combined with neurological studies, has
determined that human speech is highly dependent on a neuronal network located in
specific sites within the brain. This intricate arrangement of neurons, and the anatomical
components necessary for speech, cannot be reduced in such a way that one could
produce a ―transitional‖ form of communication. The following paper examines the true
origin of speech and language, and the anatomical and physiological requirements. The
evidence conclusively implies that humans were created with the unique ability to
employ speech for communication. Pada usia empat tahun, sebagian besar manusia telah
mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi melalui bahasa lisan. Pada usia enam
atau tujuh, kebanyakan manusia dapat memahami, serta mengungkapkan, pikiran tertulis.
Ini kemampuan unik untuk berkomunikasi melalui bahasa asli terpisah jelas manusia dari
semua hewan . yang jelas Pertanyaan yang kemudian muncul, dari mana kita memperoleh
sifat khas ini? Organik evolusi telah terbukti tidak mampu menjelaskan asal- usul bahasa
dan komunikasi. Mengetahui bagaimana kemampuan ini bermanfaat untuk manusia,
orang akan bertanya-tanya mengapa keterampilan ini tidak berkembang pada spesies lain
. Materialistis ilmu tidak cukup di tidak hanya menjelaskan bagaimana pidato muncul,
tetapi juga mengapa kita mempunyai begitu banyak bahasa yang berbeda. Linguistik
penelitian, dikombinasikan dengan penelitian neurologis, telah menetapkan bahwa pidato
manusia sangat tergantung pada jaringan saraf yang terletak di situs tertentu dalam otak.
Ini rumit susunan neuron, dan komponen anatomis diperlukan untuk berbicara, tidak bisa
direduksi sedemikian rupa sehingga orang dapat menghasilkan suatu "transisi" bentuk
komunikasi. Berikut adalah memeriksa kertas asal benar bicara dan bahasa, dan anatomi
dan kebutuhan fisiologis. konklusif Bukti menunjukkan bahwa manusia diciptakan
dengan kemampuan unik untuk menggunakan pidato untuk komunikasi.
Introduction Pendahuluan
n 1994, an article appeared in Time magazine titled 'How man began'. Within that
article was the following bold assertion: 'No single, essential difference separates human
beings from other animals'. [ 1 n 1994, sebuah artikel muncul di majalah Time berjudul
"Bagaimana orang itu mulai '. Di dalam artikel itu adalah pernyataan yang berani berikut:'
Tidak ada satu, perbedaan esensial memisahkan manusia dari hewan lain '. [1 ] Yet, in
what is obviously a contradiction to such a statement, all evolutionists admit that
communication via speech is uniquely human—so much so that it often is used as the
singular, and most important, dividing line between humans and animals. In his book,
Eve Spoke, evolutionist Philip Lieberman admitted: ] Namun, dalam apa yang jelas
merupakan kontradiksi pernyataan seperti, semua evolusionis mengakui bahwa
komunikasi melalui pidato secara unik manusia begitu banyak sehingga sering digunakan
sebagai tunggal, dan yang paling penting, garis pemisah antara manusia dan hewan.
Dalam buku, Eve Spoke, evolusionis Philip Lieberman mengakui:
In The Cambridge Encyclopedia of Human Evolution, editors Jones, Martin, and Pilbeam
conceded that 'there are no non-human languages,' and then went on to observe that
'language is an adaptation unique to humans, and yet the nature of its uniqueness and its
biological basis are notoriously difficult to define' [emphasis added]. [ 3 Dalam The
Cambridge Encyclopedia of Human Evolution, editor Jones, Martin, dan Pilbeam
mengakui bahwa "tidak ada bahasa non-manusia, 'dan kemudian melanjutkan untuk
mengamati bahwa" bahasa adalah sebuah adaptasi unik bagi manusia, namun sifat
keunikannya dan dasar biologis terkenal sulit untuk mendefinisikan '[penekanan
ditambahkan]. [3 ] In his book, The Symbolic Species: The Co-Evolution of Language and
the Brain, Terrance Deacon noted: ] Dalam bukunya, The Symbolic Species: The Co-
Evolution of Language and the Brain, Terrance Deacon mencatat:
'In this context, then, consider the case of human language. It is one of the most
distinctive behavioral adaptations on the planet. Languages evolved in only one species,
in only one way, without precedent, except in the most general sense. And the
differences between languages and all other natural modes of communicating are vast.' [ 4
"Dalam konteks ini, kemudian, pertimbangkan kasus bahasa manusia. Ini adalah salah
satu perilaku yang paling khas adaptasi di planet ini. Bahasa berkembang dalam satu
spesies, hanya dengan satu cara, tanpa preseden, kecuali dalam pengertian yang paling
umum. Dan perbedaan antara bahasa dan semua mode alam lainnya adalah komunikasi
yang luas. "[4 ] ]
What events transpired that have allowed humans to speak, while animals remain silent?
If we are to believe the evolutionary teaching currently taking place in colleges and
universities around the world, speech evolved as a natural process over time. Yet no one
is quite sure how, and there are no known animals that are in a transition phase from non-
speaking to speaking. In fact, in the Atlas of Languages, this remarkable admission can
be found: 'No languageless community has ever been found'. [ 5 Peristiwa apa yang
terjadi yang telah memungkinkan manusia untuk berbicara, sementara hewan tetap diam?
Jika kita percaya ajaran evolusi saat ini sedang berlangsung di kolese dan universitas di
seluruh dunia, pidato berkembang sebagai sebuah proses alamiah dari waktu ke waktu.
Namun tak seorang pun yang tahu pasti bagaimana , dan tidak ada hewan yang diketahui
berada dalam tahap transisi dari non-berbicara dengan berbicara. Pada kenyataannya,
dalam Atlas of Languages, pengakuan yang luar biasa ini dapat ditemukan: "Tidak
languageless masyarakat yang pernah ditemukan '. [5 ] This represents no small problem
for evolution. ] Hal ini merupakan masalah yang tidak kecil bagi evolusi.
In fact, the origin of speech and language (along with the development of sex and
reproduction) remains one of the most significant hurdles in evolutionary theory, even in
the twenty- first century. In an effort ―make the problem go away,‖ some evolutionists
have chosen not to even address the problem. Jean Aitchison noted: Pada kenyataannya,
asal bicara dan bahasa (bersama dengan perkembangan seks dan reproduksi) tetap
menjadi salah satu hambatan yang paling signifikan dalam teori evolusi, bahkan dalam
abad kedua puluh satu. Dalam upaya "membuat masalah pergi," beberapa evolusionis
tidak memilih bahkan mengatasi masalah tersebut. Jean Aitchison mencatat:
'In 1866, a ban on the topic was incorporated into the founding statutes of the Linguistic
Society of Paris, perhaps the foremost academic linguistic institution of the time: 'The
Society does not accept papers on either the origin of language or the invention of a
universal language.' [ 6 'Pada 1866, larangan pada topik ini dimasukkan ke dalam undang-
undang pendiri dari Linguistic Society of Paris, mungkin akademis terkemuka lembaga
linguistik waktu: "The Society tidak menerima surat-surat di kedua asal- usul bahasa atau
penemuan dari sebuah bahasa universal. "[6 ] ]
The truth of the matter is, however, that the origin of human languages can be
discerned— but not via the theory of evolution. We invite your attention to the discussion
that follows, which demonstrates conclusively that humans were created with the unique
ability to employ speech for communication. Kebenaran masalah ini, bagaimanapun,
bahwa asal- usul bahasa manusia dapat dilihat-tapi tidak melalui teori evolusi. Kami
mengajak Anda memperhatikan diskusi yang berikut, yang menunjukkan secara
meyakinkan bahwa manusia diciptakan dengan kemampuan unik untuk mempekerjakan
pidato untuk komunikasi.
Many animals are capable of using sounds to communicate. However, there is a colossal
difference between the hoot of an owl or the grunt of a pig, and a human standing before
an audience reciting Robert Frost's 'The Road Not Taken.' This enormous chasm between
humans and animals has led to a multiplicity of theories on exactly how man came upon
this unequaled capability. Many researchers have focused on the capabilities of
animals—sounds and gestures—in an effort to understand the physiological mechanism
underlying communication. But there is a single, common theme that stands out amidst
all the theories: 'The world's languages evolved spontaneously. They were not designed'
[emphasis added]. [ 7 Banyak hewan yang mampu menggunakan suara untuk
berkomunikasi. Namun, ada perbedaan kolosal antara lolongan burung hantu atau
dengusan babi, dan manusia berdiri di depan khalayak membaca Robert Frost's "The
Road Not Taken." Jurang besar ini antara manusia dan hewan telah menyebabkan
banyaknya teori tentang bagaimana laki- laki datang atas kemampuan yang tiada
bandingnya ini. Banyak peneliti telah difokuskan pada kemampuan binatang-suara dan
gerak-dalam upaya untuk memahami mekanisme fisiologis yang mendasari komunikasi.
Tetapi ada tunggal, tema umum yang menonjol di tengah-tengah semua teori: "bahasa-
bahasa di dunia berkembang secara spontan. Mereka tidak dirancang '[penekanan
ditambahkan]. [7 ] ]
Design implies a Designer; thus, evolutionists have conjured up theories that co nsider
language nothing more than a fortuitous chain of events. Most of these theories involve
humans growing bigger brains, which then made it physiologically possible for people to
develop speech and language. For instance, in the foreword of her book, The Seeds of
Speech, Jean Aitchison hypothesized: Desain menyiratkan suatu Designer; demikian,
evolusionis telah disulap bahasa teori yang menganggap tak lebih dari rangkaian
peristiwa kebetulan. Kebanyakan dari teori ini melibatkan manusia tumbuh otak ya ng
lebih besar, yang kemudian membuat fisiologis memungkinkan orang untuk
mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa. Misalnya , dalam kata pengantar
bukunya, The Seeds of Speech, Jean Aitchison dihipotesiskan:
'It all started with an ape that learned to speak. Man's hominid ancestors were doing well
enough, even though the world had slipped into the cold grip of the ice ages. They had
solved a few key problems that had held back the other branches of the ape family, such
as how to find enough food to feed their rather oversized brains. Then man's ancestors
happened on the trick of language. Suddenly, a whole new mental landscape opened up.
Man became self-aware and self-possessed.' [ 9 "Semuanya dimulai dengan seekor kera
yang belajar untuk berbicara. Man's hominid leluhur lakukan dengan cukup baik,
meskipun dunia telah menyelinap ke dalam cengkeraman dingin zaman es. Mereka telah
memecahkan beberapa masalah kunci yang menahan cabang-cabang lain keluarga kera,
seperti cara menemukan makanan yang cukup untuk memberi makan otak mereka yang
agak besar. Lalu nenek moyang manusia terjadi pada trik bahasa. Tiba-tiba, seluruh
lanskap mental yang baru dibuka. Manusia menjadi sadar diri dan percaya diri. '[ 9 ] ]
Question: How (and why) did that first ape learn to speak? It is easy to assert that 'it all
started with an ape that learned to speak'. But it is much more difficult to describe how
this took place, especially in light of our failure to teach apes to speak today. In his book,
From Hand to Mouth: The Origins of Language, Michael Corballis stated: Pertanyaan:
Bagaimana (dan mengapa) melakukan itu kera pertama kali belajar bicara? Hal ini mudah
untuk menyatakan bahwa 'itu semua dimulai dengan seekor kera yang belajar untuk
berbicara'. Tapi jauh lebih sulit untuk menggambarkan bagaimana hal ini te rjadi,
khususnya dalam terang kegagalan kita untuk mengajar kera untuk berbicara hari ini. Di
dalam bukunya, Dari Tangan ke Mulut: The Origin of Language, Michael Corballis
menyatakan:
'My own view is that language developed much more gradually, starting with the gestures
of apes, then gathering momentum as the bipedal hominids evolved. The appearance of
the larger-brained genus Homo some 2 million years ago may have signaled the
emergence and later development of syntax, with vocalizations providing a mo unting
refrain. What may have distinguished Homo sapiens was the final switch from a mixture
of gestural and vocal communication to an autonomous vocal language, embellished by
gesture but not dependent on it.' [ 10 "Pandangan saya sendiri adalah bahasa yang lebih
dikembangkan secara bertahap, dimulai dengan gerakan kera, maka momentum sebagai
hominid bipedal berevolusi. Tampilan yang lebih besar berotak genus Homo sekitar 2
juta tahun yang lalu mungkin telah memberi isyarat dan kemudian munculnya
pembangunan sintaksis, dengan vokalisasi menyediakan pemasangan menahan diri. Apa
yang mungkin telah membedakan Homo sapiens beralih akhir dari campuran vokal
gestural dan komunikasi untuk bahasa vokal yang otonom, dibumbui dengan isyarat
tetapi tidak bergantung pada itu. "[10 ] ]
The truth however, is that evolutionists can only speculate as to the origin of language.
Evolutionist Carl Zimmer summed it up well when he wrote: Namun sebenarnya, adalah
bahwa para evolusionis hanya bisa berspekulasi mengenai asal- usul bahasa. Evolusionis
Carl Zimmer menyimpulkannya dengan baik ketika ia menulis:
'No one knows the exact chronology of this evolution, because language leaves precious
few traces on the human skeleton. The voice box is a flimsy piece of cartilage that rots
away. It is suspended from a slender C-shaped bone called a hyoid, but the ravages of
time usually destroy the hyoid too.' [ 11 'Tidak ada yang tahu persis kronologi evolusi ini,
karena bahasa yang berharga daun beberapa jejak pada kerangka manusia. Kotak suara
adalah potongan tipis tulang rawan yang membusuk pergi. Hal ini tergantung pada
sebuah ramping C-berbentuk tulang disebut hyoid, tetapi kerusakan waktu biasanya
menghancurkan hyoid juga. "[11 ] ]
Thus, theories are plentiful—while the evidence to support those theories remains
mysteriously unavailable. Add to this the fact that humans acquire the ability to
communicate (and even learn some of the basic rules of syntax) by the age o f two, and
you begin to see why Aitchison admitted: Dengan demikian, teori-teori yang berlimpah-
sementara bukti-bukti untuk mendukung teori mereka tetap misterius tidak tersedia.
Ditambah dengan fakta bahwa manusia memperoleh kemampuan untuk berkomunikasi
(dan bahkan mempelajari beberapa aturan dasar sintaksis) pada usia dua, dan Anda mulai
untuk melihat mengapa Aitchison mengakui:
'Of course, holes still remain in our knowledge: in particular, at what stage did language
leap from being something new which humans discovered to being something which
every newborn human is scheduled to acquire? This is still a puzzle.' [ 12 "Tentu saja,
lubang-lubang masih tetap dalam pengetahuan kita: secara khusus, pada tahap apa itu
bahasa melompat dari menjadi sesuatu yang baru yang ditemukan manusia untuk menjadi
sesuatu yang setiap bayi yang baru lahir manusia dijadwalkan untuk memperoleh? Ini
masih merupakan teka-teki." [12 ] ]
In a chapter he titled 'What, When, and Where did Eve Speak to Adam and He to Her?,'
Philip Lieberman commented: Dalam sebuah bab yang berjudul 'Apa, Kapan, dan Di
mana Hawa Bicaralah kepada Adam dan Dia untuk Dia?,' Philip Lieberman berkomentar:
'In the five-million- year- long lineage that connects us to the common ancestors of apes
and human beings, there have been many Adams and many Eves. In the beginning was
the word, but the vocal communications of our most distant hominid ancestors five
million years or so ago probably didn't really differ from those of the ape- hominid
ancestor.' [ 13 'Dalam lima-juta-tahun- garis keturunan panjang yang menghubungkan kita
dengan nenek moyang kera dan manusia, ada banyak Adams dan banyak menyorotkan.
Pada mulanya adalah kata, tetapi komunikasi vokal kita yang paling jauh leluhur hominid
lima juta tahun yang lalu mungkin tidak benar-benar berbeda dari kera-hominid leluhur.
'[13 ] ]
Using biblical terminology, Lieberman had written a year earlier: 'For with speech came
a capacity for thought that had never existed before, and that has transformed the world.
In the beginning was the word'. [ 14 Menggunakan terminologi Alkitab, Lieberman telah
menulis tahun sebelumnya: "Karena dengan pidato datang kapasitas untuk berpikir
bahwa tidak pernah ada sebelumnya, dan yang telah mengubah dunia. Pada mulanya
adalah kata '. [14 ] ]
When God created the first human beings—Adam and Eve—He created them in His own
image (Genesis 1:26-27). This likeness unquestionably included the ability to engage in
intelligible speech via human language. In fact, God spoke to them from the very
beginning of their existence as humans (Genesis 1:28-30). Hence, they possessed the
ability to understand verbal communication— and to speak themselves! Ketika Allah
menciptakan manusia pertama-Adam dan Hawa-Dia menciptakan mereka dalam gambar-
Nya sendiri (Kejadian 1:26-27). Kemiripan ini tidak diragukan lagi termasuk kemampuan
untuk terlibat dalam pidato dipahami melalui bahasa manusia. Pada kenyataannya, Tuhan
berbicara kepada mereka sejak awal keberadaan mereka sebagai manusia (Kejadian 1:28-
30). Oleh karena itu, mereka memiliki kemampuan untuk memahami komunikasi verbal-
dan berbicara sendiri!
God gave very specific instructions to the man before the woman was even created
(Genesis 2:15-17). Adam gave names to the animals before the creation of Eve (Genesis
2:19-20). Since both the man and the woman were created on the sixth day, the creation
of the man preceded the creation of the woman by o nly hours. So, Adam had the ability
to speak on the very day that he was brought into existence! Allah memberikan petunjuk
yang sangat spesifik pada laki- laki sebelum wanita itu bahkan diciptakan (Kejadian 2:15-
17). Adam memberi nama untuk hewan- hewan sebelum penciptaan Hawa (Kejadian
2:19-20). Karena baik laki- laki dan perempuan diciptakan pada hari keenam, penciptaan
laki- laki mendahului penciptaan wanita dengan hanya beberapa jam. Jadi, Adam memiliki
kemampuan untuk berbicara pada hari bahwa ia dibawa menjadi ada!
That same day, God put Adam to sleep and performed history's first human surgery. He
fashioned the female of the species from a portion of the male's body. God then
presented the woman to the man (no doubt in what we would refer to as the first marriage
ceremony). Observe Adam's response: 'And Adam said, ―This is now bone of my bones
and flesh of my flesh; she shall be called Woman, because she was taken out of man‖'
(Genesis 2:23). Here is Adam—less than twenty- four hours old—articulating intelligible
speech with a well-developed vocabulary and advanced powers of expression. Note also
that Eve engaged in intelligent conversation with Satan (Genesis 3:1-5). An unbiased
observer is forced to conclude that Adam and Eve were created with oral communication
capability. Little wonder, then, that God said to Moses: 'Who had made man's mouth?
Pada hari yang sama, Tuhan menempatkan Adam tidur dan sejarah melakukan operasi
manusia pertama. Dia fashioned betina spesies dari bagian tubuh laki- laki. Tuhan
kemudian dipresentasikan wanita kepada laki- laki (ada keraguan dalam apa yang kita
sebut sebagai upacara pernikahan pertama). Amati Adam tanggapan: "Dan Adam
berkata," Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku; Ia akan dinamai
perempuan, sebab ia diambil dari laki- laki " '(Kejadian 2:23). di sini adalah Adam-kurang
dari dua puluh empat jam tua- mengartikulasikan ujaran dipahami dengan kosa kata
berkembang dengan baik dan maju ekspresi kekuasaan. Perhatikan juga bahwa Hawa
cerdas terlibat dalam percakapan dengan Setan (Kejadian 3:1-5). Seorang pengamat tidak
bias dipaksa untuk menyimpulkan bahwa Adam dan Hawa diciptakan dengan
kemampuan komunikasi lisan. Tak heran, kemudian, bahwa Allah berkata kepada Musa:
"Siapa yang telah menciptakan manusia mulut? ... Have not I, the Lord? Now therefore,
go, and I will be with your mouth and teach you what you shall say' (Exodus 4:11-12). ...
Bukankah Aku, Tuhan? Sekarang Oleh karena itu, pergi, dan Aku akan menyertai
mulutmu dan mengajarkan apa yang kamu katakan "(Keluaran 4:11-12).
Nobody knows exactly how many languages there are in the world, partly because of the
difficulty of distinguishing between a language and a sub- language (or dialects within it).
One authoritative source that has collected data from all over the world, The Ethnologue,
listed the total number of languages as 6809 [ 15 Tidak ada yang tahu persis berapa banyak
bahasa yang ada di dunia, sebagian karena kesulitan dalam membedakan antara bahasa
dan satu sub-bahasa (atau dialek di dalamnya). Salah satu sumber otoritatif yang telah
mengumpulkan data dari seluruh dunia, The Ethnologue, tercantum jumlah bahasa
sebagai 6.809 [15 ] . ].
The Bible's explanation of the origin of multiple human languages is provided in the
Tower of Babel incident recorded in Genesis 11:1-9 (see Figure 1). Scripture simply and
confidently asserts: 'Now the whole earth had one language and one speech' (11:1).
When Noah and his family stepped off the ark, they spoke a single language that was
passed on to their offspring. As the population increased, it apparently remained
localized in a single geographical region. Consequently, little or no linguistic variation
ensued. But when a generation defiantly rejected God's instructions to scatter over the
planet, God miraculously intervened and initiated the major language groupings of the
human race. This action forced the population to proceed with God's original intention to
inhabit the Earth (cf. Isaiah 45:18) by clustering according to shared languages. Duursma
correctly noted: 'The Babel account suggests that several languages came into existence
on that day. It is presented as a miraculous intervention by God'. [ 16 Penjelasan Alkitab
mengenai asal-usul beberapa bahasa manusia yang diberikan adalah dalam kejadian
Menara Babel tercatat dalam Kejadian 11:1-9 (lihat Gambar 1). Kitab Suci dengan
sederhana dan penuh percaya diri menegaskan: "Sekarang seluruh bumi memiliki satu
bahasa dan satu pidato ' (11:1). Ketika Nuh dan keluarganya turun dari bahtera, mereka
berbicara satu bahasa yang diwariskan kepada anak mereka. Ketika populasi meningkat,
hal itu tampaknya tetap dilokalisasi dalam satu wilayah geografis. Akibatnya, sedikit atau
tidak ada linguistik variasi terjadi. Tapi ketika menantang generasi menolak perintah
Allah untuk bertebaran di atas planet ini, Allah secara ajaib campur tangan dan
memprakarsai pengelompokan bahasa utama umat manusia. Tindakan ini memaksa
penduduk untuk melanjutkan dengan maksud awal Tuhan untuk menghuni bumi (bdk.
Yesaya 45:18) dengan clustering dibagi menurut bahasa. Duursma benar mencatat: "The
account Babel menunjukkan bahwa beberapa bahasa muncul menjadi ada pada hari itu.
Ini adalah disajikan sebagai intervensi ajaib Allah '. [16 ] ]
Explaining this 'innate ability', a 'universal grammar', and the 'built- in language organ' of
humans has proven to be, well, impossible! Steven Pinker, the eminent psychologist also
of MIT, candidly lamented this very fact in his best-selling book, How the Mind Works.
In addressing the failure of 'our species' ' scientists to solve these types of plaguing,
perennial problems, he wrote: Menjelaskan hal ini 'kemampuan bawaan', sebuah 'tata
bahasa universal', dan 'built- in bahasa organ' dari manusia telah terbukti, baik, tidak
mungkin! Steven Pinker, psikolog terkemuka juga dari MIT, terus terang menyesalkan
kenyataan ini dalam buku laris, How the Mind Works. Dalam menyikapi kegagalan
'spesies kita' 'ilmuwan untuk memecahkan jenis ini mengganggu, masalah abadi, ia
menulis:
'The species' best minds have flung themselves at the puzzles for millennia but have
made no progress in solving them. Another is that they have a different character from
even the most challenging problems of science. Problems such as how a child learns
language or how a fertilized egg becomes an organism are horrendous in practice and
may never be solved completely .' 'Spesies' pikiran terbaik telah melemparkan diri mereka
di teka-teki selama ribuan tahun tetapi tidak membuat kemajuan dalam memecahkan
masalah tersebut. Lain adalah bahwa mereka memiliki karakter yang berbeda, bahkan
dari masalah yang paling menantang ilmu pengetahuan. Masalah-masalah seperti
bagaimana seorang anak belajar bahasa atau bagaimana telur yang dibuahi menjadi
organisme yang menghebohkan dalam praktik dan mungkin tidak pernah dapat
diselesaikan sepenuhnya. " [emphasis added]. [ 18 [penekanan ditambahkan]. [18 ] ]
However, the existing state of human language nevertheless suggests that the variety of
dialects and sub- languages has developed from a relatively few (perhaps even less than
twenty) languages. These original 'proto-languages'—from which all others allegedly
have developed—were distinct within themselves, with no previous ancestral language.
Creationist Carl Wieland rightly remarked: 'The evidence is wonderfully consistent with
the notion that a small number of languages, separately created at Babel, has diversified
into the huge variety of languages we have today'. [ 19 Namun, keadaan yang ada bahasa
manusia tetap menunjukkan bahwa berbagai dialek dan sub-bahasa yang telah
dikembangkan dari yang relatif sedikit (bahkan mungkin kurang dari dua puluh) bahasa.
Ini asli 'proto-languages'-dari mana semua orang lain diduga telah mengembangkan -
yang berbeda dalam diri mereka sendiri, tanpa bahasa leluhur sebelumnya. Creationist
Carl Wieland benar berkata: "Bukti itu indah konsisten dengan gagasan bahwa sejumlah
kecil bahasa, dibuat secara terpisah di Babel, telah terdiversifikasi ke berbagai bahasa
besar yang kita miliki sekarang ' . [19 ] ]
'For a language feature to have such an impact on brain evolution that all members of the
species come to share it, it must remain invariable across even the most drastic language
change possible ' [emphasis in original). [ 20 'Untuk bahasa fitur untuk memiliki dampak
pada evolusi otak bahwa semua anggota spesies yang datang untuk berbagi, hal itu harus
tetap berubah-ubah bahkan di seluruh perubahan bahasa paling drastis mungkin'
[penekanan dalam aslinya). [20 ] ]
The complexity underlying speech
first revealed itself in patients who
were suffering various
communication problems.
Researchers began noticing
analogous responses among patients
with similar injuries. The ancient
Greeks noticed that brain damage
could cause the loss of the ability to
speak (a condition known as
aphasia). Centuries later, in 1836,
Marc Dax described a group of
patients that could not speak
normally. Dax reported that all of
Figure 2. Left hemisphere of human brain with these patients experienced damage to
language centers—Broca ' s area and Wernicke ' s the left hemisphere of their brain. In
area—highlighted. Gambar 2. Waktu belahan
1861, Paul Broca described a patient
otak manusia dengan bahasa pusat-Broca 's daerah who could utter only a single word—
dan Wernicke' s daerah-disorot. 'tan'. When this patient died, Broca
examined his brain and observed significant damage to the left frontal cortex, which has
since become known anatomically as 'Broca's area' (see Figure 2). While patients with
damage to Broca's area can understand language, they generally are unable to produce
speech because words are not formed properly, thus slurring their speech. Kompleksitas
yang mendasari pidato itu sendiri pertama kali terungkap pada pasien yang menderita
berbagai masalah komunikasi. Para peneliti mulai melihat tanggapan serupa di antara
pasien dengan luka yang serupa. Orang Yunani kuno melihat bahwa kerusakan otak dapat
menyebabkan hilangnya kemampuan untuk berbicara (kondisi yang dikenal sebagai
aphasia) . Berabad-abad kemudian, pada tahun 1836, Marc Dax menggambarkan
sekelompok pasien yang tidak dapat berbicara dengan normal. Dax melaporkan bahwa
semua pasien mengalami kerusakan pada belahan otak kiri otak mereka. Pada 1861, Paul
Broca menggambarkan seorang pasien yang hanya bisa mengucapkan satu kata-'tan '.
Ketika pasien ini meninggal, Broca memeriksa otak dan mengamati kerusakan yang
signifikan ke kiri korteks frontal, yang sejak itu menjadi anatomis dikenal sebagai'
Broca's area '(lihat Gambar 2). Sementara pasien dengan kerusakan Area Broca dapat
mengerti bahasa, mereka biasanya tidak dapat menghasilkan kata-kata pidato karena
tidak terbentuk dengan baik, sehingga slurring ucapan mereka.
In 1876, Carl Wernicke discovered that language problems also could result from damage
to another section of the brain. This area, later termed 'Wernicke's area', is located in the
posterior part of the temporal lobe (see Figure 2). Damage to Wernicke's area results in a
loss of the ability to understand language. Thus, patients can continue to speak, but the
words are put together in such a way that they make no sense. Interestingly, in most
people (approximately 97%) both Broca's area and Wernicke's area are found only in the
left hemisphere, which explains the language deficits observed in patients with brain
damage to the left side of the brain. Evolutionists freely acknowledge that: Pada tahun
1876, Karl Wernicke menemukan bahwa masalah kebahasaan juga dapat mengakibatkan
kerusakan pada bagian lain dari otak. Daerah ini, kemudian disebut 'Area Wernicke',
terletak di bagian posterior lobus temporal (lihat Gambar 2). Kerusakan Wernicke hasil
daerah pada hilangnya kemampuan untuk memahami bahasa. Dengan demikian, pasien
dapat terus berbicara, tetapi kata-kata diletakkan bersama dalam sedemikian rupa
sehingga mereka tidak masuk akal. Yang menarik, di kebanyakan orang (sekitar 97%)
keduanya Area Broca dan Area Wernicke hanya ditemukan di belahan otak kiri, yang
menjelaskan defisit bahasa diamati pada pasien dengan kerusakan otak sisi kiri otak.
Evolusionis dengan bebas mengakui bahwa:
'The relationship between brain size and language is unclear. Possibly, increased social
interaction combined with tactical deception gave the brain an initial impetus. Better
nourishment due to meat-eating may also have played a part. Then brain size and
language possibly increased together.' [ 21 "Hubungan antara ukuran otak dan bahasa tidak
jelas. Mungkin, meningkatkan interaksi sosial yang digabungkan dengan penipuan taktis
otak memberikan dorongan awal. Lebih baik makanan karena makan daging juga
mungkin telah memainkan bagian. Lalu, ukuran otak dan bahasa mungkin meningkat
bersama-sama. '[21 ] ]
But, the human brain is not simply larger. The connections are vastly different as well.
As Deacon admitted: 'Looking more closely, we will discover that a radical re-
engineering of the whole brain has taken place, and on a scale that is unprecedented'. [ 22
Tapi, otak manusia tidak hanya lebih besar. Koneksi sangat berbeda juga. Sebagai
Diakon mengakui: 'Melihat lebih dekat, kita akan menemukan bahwa rekayasa ulang
radikal dari seluruh otak telah terjadi, dan pada skala yang belum pernah terjadi
sebelumnya '. [22 ] In order to speak a word that has been read, information is obtained
from the eyes and travels to the visual cortex. From the primary visual cortex,
information is transmitted to the posterior speech area (which includes Wernicke's area).
From there, information travels to Broca's area, and then to the primary motor cortex to
provide the necessary muscle contractions to produce the sound. To speak a word that
has been heard, we must invoke the primary auditory cortex, not the visual cortex.
Deacon commented on this complex neuronal network— which does not occur in
animals —when he wrote: ] Dalam rangka untuk berbicara sebuah kata yang telah dibaca,
informasi yang diperoleh dari mata dan perjalanan ke korteks visual. Dari korteks visual
utama, informasi ditransmisikan ke pidato posterior daerah (yang meliputi Area
Wernicke). Dari sana, informasi perjalanan ke daerah Broca, dan kemudian ke korteks
motor utama untuk memberikan kontraksi otot yang diperlukan untuk menghasilkan
suara. Untuk mengucapkan sepatah kata pun yang telah mendengar, kita harus
memanggil korteks pendengaran primer, bukan korteks visual. Diakon berkomentar di
kompleks ini jaringan saraf yang tidak terjadi pada hewan-ketika dia menulis:
Furthermore, the complete lack of any 'transitional' animal form (with the requisite
speech hardware) in the fossil record poses a significant continuity problem for
evolutionists. As Deacon noted: Selanjutnya, lengkap tidak adanya 'peralihan' bentuk
hewan (dengan pidato yang diperlukan hardware) dalam catatan fosil menimbulkan
masalah kontinuitas signifikan evolusionis. Seperti Deacon dicatat:
'This lack of precedent makes language a problem for biologists. Evolutionary
explanations are about biological continuity, so a lack of continuity limits the use of the
comparative method in several important ways. We can't ask, ―What ecological variable
correlates with increasing language use in a sample species?‖ Nor can we investigate the
'neurological correlates of increased language complexity.' "Ini preseden kurangnya
bahasa membuat masalah bagi para ahli biologi. Evolutionary penjelasan tentang
kontinuitas biologis, sehingga kurangnya kontinuitas batas penggunaan metode
komparatif dalam beberapa hal penting. Kita tidak bisa bertanya," Apa ekologi
berkorelasi dengan meningkatnya variabel bahasa digunakan dalam sampel spesies?
"juga tidak bisa kita menyelidiki 'neurologis berkorelasi peningkatan kerumitan bahasa."
There is no range of species to include in our analysis.'> [ 25 Tidak ada berbagai spesies
untuk memasukkan dalam analisis kita. '> [25 ] ]
To simplify the anatomy required for human
speech by using an analogy, think of a small tube
resting inside a larger tube (see Figure 3). The
inner tube consists of the trachea going down to
the lungs, and the larynx (which houses the voice
box). At the larynx, the inner tube opens out to
the larger tube, which is known as the pharynx. It
not only carries sound up to the mouth, but it also
carries food and water from the mouth down to the
stomach. A rather simplistic description of how
humans utter sounds in speech can be
characterized by the control of air generated by the
lungs, flowing through the vocal tract, vibrating
over the vocal cord, filtered by facial muscle
activity, and released out of the mouth and nose.
Just as sound is generated from blowing air across
the narrow mouth of a bottle, air is passed over the
vocal cords, which can be tightened or relaxed to
produce various resonances. Untuk
menyederhanakan anatomi manusia yang
diperlukan untuk pidato dengan menggunakan
Figure 4. The complex design and analogi, pikirkan tabung kecil beristirahat di dalam
multiple components necessary for tabung yang lebih besar (lihat Gambar 3). Tabung
speech argue strongly against an bagian dalam terdiri dari trakea turun ke paru-
evolutionary origin. Gambar 4. paru, dan pangkal tenggorokan (yang rumah suara
Desain yang kompleks dan berbagai kotak). Pada laring, batin terbuka tabung ke
komponen yang diperlukan untuk tabung yang lebih besar, yang dikenal sebagai
berpendapat pidato keras terhadap faring. Hal itu tidak hanya membawa suara ke
asal-usul evolusi. mulut, tetapi juga membawa makanan dan air dari
mulut turun ke perut. A agak sederhana tentang
bagaimana manusia mengucapkan suara dalam khotbah dapat ditandai oleh kendali udara
yang dihasilkan oleh paru-paru, mengalir melalui saluran vokal, bergetar di atas pita
suara, disaring oleh aktivitas otot wajah, dan dibebaskan keluar dari mulut dan hidung.
Sama seperti suara yang dihasilkan dari udara bertiup sempit di mulut sebuah botol, udara
melewati pita suara, yang dapat diperketat atau santai untuk menghasilkan berbagai
resonansi.
The physiological components necessary can be divided into: (1) supralaryngeal vocal
tract; (2) larynx; and (3) subglottal system (see Figure 4). In 1848, Johannes Muller
demonstrated that human speech involved the modulation of acoustic energy by the
airway above the larynx (referred to as the supralaryngeal tract). Sound energy for
speech is generated in the larynx at the vocal folds. The subglottal system—which
consists of the lungs, trachea, and their associated muscles—provides the necessary
power for speech production. The lungs produce the initial air pressure that is essential
for the speech signal; the pharyngeal cavity, oral cavity, and nasal cavity shape the final
output sound that is perceived as speech. This is the primary anatomy used in common
speech, aside from those sounds produced by varying the air pressure in the pharynx or
constricting parts of the oral cavity. Diperlukan komponen fisiologis dapat dibagi
menjadi: (1) supralaryngeal sistem vokal, (2) laring; dan (3) sistem subglottal (lihat
Gambar 4). Pada 1848, Johannes Muller menunjukkan bahwa pidato manusia melibatkan
modulasi energi akustik oleh Airway di atas laring (disebut sebagai saluran
supralaryngeal). Sound energi untuk pidato yang dihasilkan dalam laring di lipatan vokal.
subglottal sistem yang yang terdiri dari paru-paru, trakea, dan otot-otot terkait-
memberikan kuasa yang diperlukan untuk pidato produksi. Paru-paru menghasilkan
tekanan udara awal yang penting untuk ujaran; yang faring rongga, rongga mulut, dan
rongga hidung membentuk output akhir suara yang dianggap sambutannya. Ini adalah
anatomi utama yang digunakan dalam pidato umum, selain dari suara yang dihasilkan
dengan memvariasikan tekanan udara di tenggorokan atau konstriksi bagian rongga
mulut.
Imagine the conundrum in which evolutionists find themselves when it comes to speech
and language. The animal that comes closest to producing anything that even vaguely
resembles human speech is not another primate, but rather a bird. Deacon observed:
Bayangkan teka-teki di mana evolusionis menemukan diri mereka ketika datang untuk
bicara dan bahasa. Hewan yang datang terdekat untuk memproduksi sesuatu yang samar-
samar bahkan menyerupai ucapan manusia bukan primata lain, melainkan seekor burung.
Deacon diamati:
'In fact, most birds easily outshine any mammal in vocal skills, and though dogs, cats,
horses, and monkeys are remarkably capable learners in many domains, vocalization is
not one of them. Our remarkable vocal abilities are not part of a trend, but an exception.'
[ 26
"Bahkan, kebanyakan burung mudah lebih cemerlang dr setiap mamalia dalam
keterampilan vokal, dan walaupun anjing, kucing, kuda, dan monyet yang luar biasa
mampu belajar di banyak bidang, vokalisasi tidak salah satu dari mereka. Kami
kemampuan vokal yang luar biasa bukan bagian dari sebuah tren, tapi suatu
pengecualian. '[26 ] ]
For instance, a famous African gray parrot in England named Toto can pronounce words
so clearly that he sounds rather human. Like humans, birds can produce fluent, complex
sounds. We both share a double-barreled, double- layered system involving tunes and
dialects—a system controlled by the left side of our brains. And just like young children,
juvenile birds experience a period termed 'sub-song' where they twitter in what resembles
the babbling of a young child learning to speak. Yet Toto does not have a 'language' as
humans understand it. Humans use language for many more purposes than birds use
song. Consider, too, that it is mostly male birds that sing. Females remain songless
unless they are injected with the male hormone testosterone. [ 27 Misalnya, Afrika terkenal
nuri abu-abu di Inggris bernama Toto dapat mengucapkan kata-kata yang begitu jelas
bahwa ia terdengar agak manusia. Seperti manusia, burung dapat menghasilkan fasih,
suara yang kompleks. Kami berdua berbagi laras ganda, sistem berlapis ganda yang
melibatkan lagu dan dialek -sebuah sistem dikendalikan oleh sisi kiri dari otak kita. Dan
seperti anak kecil, burung-burung juvenil mengalami periode yang disebut 'sub- lagu' di
mana mereka berkicau dalam apa yang menyerupai celotehan seorang anak kecil yang
belajar untuk berbicara. Namun, Toto tidak memiliki 'bahasa' sebagai manusia
memahaminya. Manusia menggunakan bahasa untuk tujuan lebih banyak daripada
burung menggunakan lagu. Pertimbangkan juga, bahwa kebanyakan laki- laki itu adalah
burung-burung yang bernyanyi. songless Wanita tetap kecuali mereka disuntik dengan
hormon laki- laki testosteron. [27 ] Also consider that humans frequently communicate
intimately between two or three people, while bird communication is a fairly long-
distance affair. ] Juga mempertimbangkan bahwa manusia sering berkomunikasi erat
antara dua atau tiga orang, sedangkan burung yang cukup komunikasi jarak jauh urusan.
One of the big 'success' stories in looking at the human-like qualities of non-human
primates is a male bonobo chimpanzee known as Kanzi. [ 28 Salah satu besar 'sukses' cerita
dalam memandang manusia seperti sifat-sifat primata non- manusia adalah laki- laki
dikenal sebagai simpanse bonobo Kanzi. [28 ] [ 29 ] [29 ] Kanzi was born 28 October 1990, and
began his long journey to learn to 'speak' as a result of the training provided for his
mother, Matata, via a 'talking' keyboard. Matata never did master the keyboard, but
Kanzi did. Through many years of intense training and close social contact with humans,
this remarkable animal attained the language abilities of an average two-year-old human.
By age ten, he had a vocabulary (via the keyboard) of some two hundred words. In fact,
Kanzi was able to go beyond the mere parroting or 'aping' of humans; he actually could
communicate his wants and needs, express feelings, and use tools. Inasmuch as Kanzi
could accomplish such things, does this prove that chimps are merely hairy, child- like
versions of humans? ] Kanzi ini lahir 28 Oktober 1990, dan memulai perjalanan panjang
untuk belajar 'berbicara' sebagai hasil dari pelatihan yang diberikan untuk ibunya, Matata,
melalui 'berbicara' keyboard. Matata tidak pernah menguasa i keyboard, tapi Kanzi
melakukannya. Melalui bertahun-tahun pelatihan intensif dan menutup kontak sosial
dengan manusia, hewan luar biasa ini mencapai kemampuan bahasa rata-rata dua tahun
manusia. Pada usia sepuluh tahun, ia memiliki kosa kata (melalui keyboard) dari sekitar
dua ratus kata. Dalam Bahkan, Kanzi mampu pergi lebih jauh dari sekedar menirukan
atau 'meniru' dari manusia; dia benar-benar bisa berkomunikasi dengan keinginan dan
kebutuhan, mengekspresikan perasaan, dan menggunakan alat-alat. Kanzi Karena apa
yang dapat mencapai hal- hal seperti, apakah ini membuktikan bahwa simpanse hanya
berbulu , anak-seperti versi manusia?
Hardly. To use the words of the famous American news commentator, Paul Harvey,
someone needs to tell 'the rest of the story'. For example, in their 2002 volume, Up from
Dragons, John Skoyles and Dorion Sagan discussed Kanzi at great length. Among other
things, they wrote: Hampir tidak. Untuk menggunakan kata-kata yang terkenal
komentator berita Amerika, Paul Harvey, seseorang perlu memberitahu 'seluruh cerita'.
Sebagai contoh, pada 2002 mereka volume, Up dari Naga, John Skoyles dan Dorion
Kanzi Sagan dibahas panjang lebar . Antara lain, mereka menulis:
'Kanzi shows that while chimps may have the potential to learn language, they require a
―gifted‖ environment to do so. Kanzi was surrounded by intelligent apes with Ph.Ds [ie,
humans-BH/BT/DM] who spoke to him and gave him a stream of rich interactions. They
gave Kanzi's brain a world in which it could play at developing its ability to communicate
... 'Kanzi menunjukkan bahwa sementara simpanse mungkin memiliki potensi untuk
belajar bahasa, mereka memerlukan "berbakat" lingkungan untuk melakukannya. Kanzi
dikelilingi oleh kera cerdas dengan Ph.D. [yaitu, humans-BH/BT/DM] yang berbicara
dengannya dan memberinya aliran interaksi yang kaya. Mereka memberi otak Kanzi
sebuah dunia di mana ia dapat bermain di mengembangkan kemampuan untuk
berkomunikasi ... Therefore, as much as in his brain, Kanzi's skill lies in the environment
that helped shape it ' [emphasis added]. [ 30 Oleh karena itu, seperti halnya di otaknya,
keterampilan Kanzi terletak pada lingkungan yang membantu membentuknya
'[penekanan ditambahkan]. [30 ] ]
Kanzi does not possess the anatomical equipment required for speech. In fact, aside from
parrots mimicking ability, no other animals are anatomically equipped for speech. As
Skoyles and Sagan went on to note: 'Chimps lack the vocal abilities needed for making
speech sounds—speech requires a skilled coordination between breathing and making
movements with the larynx that chimps lack'. [ 31 Kanzi tidak memiliki peralatan anatomis
diperlukan untuk pidato. Pada kenyataannya, selain beo menirukan kemampuan, tidak
ada binatang lain secara anatomi diperlengkapi untuk pidato. Sebagai Skoyles dan Sagan
melanjutkan untuk dicatat: "Simpanse tidak memiliki kemampuan vokal yang diperlukan
untuk membuat bunyi-bunyi ujaran - pidato yang terampil memerlukan koordinasi antara
pernapasan dan membuat gerakan dengan laring bahwa simpanse kekurangan '. [31 ]
Humans, however, do possess the anatomical equipment required for speech. ] Manusia,
bagaimanapun, tidak memiliki peralatan anatomi diperlukan untuk pidato.
As Skoyles and Sagan candidly admitted, Kanzi's skill was 'in the environment that
helped shape it'. That is precisely what Herb Terrace discovered with his own chimp,
Nim Chimsky (sarcastically named after MIT scientist Noam Chomsky). Such an
assessment always will be true of 'talking animals'. But it is not always true of humans!
Consider the following case in point. Sebagai Skoyles dan Sagan terang mengakui,
keterampilan Kanzi adalah 'dalam lingkungan yang membantu membentuknya'. Itulah
yang ditemukan dengan teras Herb sendiri simpanse, Nim Chimsky (sinis dinamai
ilmuwan MIT Noam Chomsky). Semacam penilaian akan selalu ada benar 'berbicara
binatang'. Tapi itu tidak selalu benar manusia! Perhatikan kasus berikut di titik.
As we mentioned earlier, the eminent linguist Noam Chomsky has championed the idea
that humans are born with a built- in 'universal grammar'—a series of biological switches
for complex language that is set in place in the early years of childhood. This, he
believes, is why children can grasp elaborate language rules, even at an early age—
without adults to teach them. Chomsky noted: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
ahli bahasa terkemuka Noam Chomsky telah memperjuangkan gagasan bahwa manusia
dilahirkan dengan built- in 'universal grammar'-serangkaian switch biologis bahasa yang
rumit yang ditetapkan pada tempatnya di tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Hal ini, ia
percaya, adalah mengapa anak-anak dapat memahami aturan-aturan bahasa yang rumit,
bahkan pada usia dini-tanpa orang dewasa untuk mengajari mereka. Chomsky mencatat:
'The rate of vocabulary acquisition is so high at certain stages in life, and the precision
and delicacy of the concepts acquired so remarkable, that it seems necessary to conclude
that in some manner the conceptual system with which lexical items are connected is
already in place.' [ 32 'Laju kosakata akuisisi yang begitu tinggi pada tahap tertentu dalam
hidup, dan presisi dan kelezatan konsep-konsep yang diperoleh begitu luar biasa,
sehingga tampaknya diperlukan untuk menyimpulkan bahwa dalam beberapa cara sistem
konseptual yang terhubung leksikal sudah di tempat . '[32 ] ]
John W. Oller and John L. Omdahl went on to comment: John W. Oller dan John L.
Omdahl melanjutkan memberikan komentar:
'In other words, the conceptual system is not really constructed in the child's mind as if
out of nothing, but must be, in an important sense, known before the fact. The whole
system must be in place before it can be employed to interpret experience ' [emp. 'Dengan
kata lain, sistem konseptual tidak benar-benar dibangun dalam pikiran anak jika dari apa-
apa, tetapi harus, dalam arti penting, dikenal sebelum fakta. Seluruh sistem harus di
tempat sebelum dapat digunakan untuk menafsirkan pengalaman '[emp. in orig.]. [ 33
dalam orig.]. [33 ] ]
Powerful support for Chomsky's theory emerged from a decade-long study of 500 deaf
children in Managua, Nicaragua, which was reported in the December 1995 issue of
Scientific American. [ 34 Dukungan kuat untuk teori Chomsky muncul dari studi selama
satu dekade dari 500 anak-anak tuli di Managua, Nikaragua, yang dilaporkan dalam edisi
Desember 1995 Scientific American. [34 ] These children started attending special schools
in 1979, but none used or was taught a formal sign language. Within a few years the
children began to develop their own basic 'pidgin' sign language. This quickly was
modified by younger children entering school, with the current version taking on a
complex and consistent grammar. If Chomsky is correct, where, then, did humans get
their innate ability for language? Chomsky himself will not even hazard a guess. In his
opinion, 'very few people are concerned with the origin of language because most
consider it a hopeless question'. [ 35 ] Anak-anak ini mulai menghadiri sekolah khusus pada
tahun 1979, tetapi tidak digunakan atau diajarkan bahasa isyarat yang formal. Dalam
beberapa tahun anak-anak mulai mengembangkan dasar mereka sendiri 'pidgin' bahasa
isyarat. Hal ini dengan cepat telah diubah dengan anak-anak muda masuk sekolah,
dengan versi saat ini mengambil konsisten yang kompleks dan tata bahasa. Jika Chomsky
benar, di mana, kemudian, apakah manusia mendapatkan kemampuan bawaan mereka
untuk bahasa? Chomsky sendiri bahkan tidak akan menebak. Dalam pandangannya,
'sangat sedikit orang yang peduli dengan asal-usul bahasa karena sebagian besar
menganggapnya sebagai pertanyaan sia-sia ". [35 ] The development of language, he
admits, is a 'mystery'. The fundamental failing of naturalistic theories is that they are
inadequate to explain the origins of something so complex and information-rich as human
language, which itself is a gift of God and part of man's having been created 'in His
image'. [ 36 ] Pengembangan bahasa, dia mengakui, adalah sebuah 'misteri'. Gagal
mendasar dari teori-teori naturalistik adalah bahwa mereka tidak memadai untuk
menjelaskan asal- usul dari sesuatu yang begitu rumit dan kaya informasi sebagai bahasa
manusia, yang itu sendiri adalah karunia Allah dan bagian dari manusia yang telah
diciptakan 'menurut gambar-Nya'. [36 ] ]
The fact is, no animal is capable of speaking in the manner in which people can speak.
Speech is a peculiarly human trait. Steven Pinker, director of MIT's Center of Cognitive
Neuroscience, stated in The Language Instinct: The New Science of Language and Mind :
Faktanya adalah, tidak ada hewan yang mampu berbicara dalam cara di mana orang dapat
berbicara. Speech adalah ciri khas manusia. Steven Pinker, direktur Pusat MIT Cognitive
Neuroscience, menyatakan dalam The Language Instinct: The New Science of Language
and Mind :
'As you are reading these words, you are taking part in one of the wonders of the natural
world. For you and I belong to a species with a remarkable ability: we can shape events
in each other's brains with remarkable precision. I am not referring to telepathy or mind
control or the other obsessions of fringe science; even in the depictions of believers, these
are blunt instruments compared to an ability that is uncontroversially present in every o ne
of us. That ability is language. Simply by making noises with our mouths, we can
reliably cause precise new combinations of ideas to arise in each other's minds. The
ability comes so naturally that we are apt to forget what a miracle it is ... [H]uman
language is based on a very different design ... 'Ketika Anda membaca kata-kata ini,
Anda telah mengambil bagian dalam salah satu keajaiban dunia alami. Bagi Anda dan
saya termasuk spesies dengan kemampuan yang luar biasa: kita dapat membentuk
peristiwa-peristiwa di otak masing- masing dengan presisi yang luar biasa. Saya tidak
mengacu kepada telepati atau pengendalian pikiran atau obsesi lain dari pinggiran ilmu
pengetahuan; bahkan dalam penggambaran orang-orang percaya, ini adalah instrumen
tumpul dibandingkan dengan kemampuan yang uncontroversially hadir dalam setiap
orang di antara kita. Itu adalah kemampuan bahasa. Cukup dengan membuat suara-suara
dengan mulut, kita dapat diandalkan tepat menyebabkan kombinasi ide- ide baru muncul
dalam pikiran satu sama lain. Kemampuan itu datang begitu alami bahwa kita cenderung
untuk melupakan apa mukjizat itu ... [H] bahasa uman didasarkan pada desain yang
sangat berbeda. .. Even the seat of human language in the brain is special ... Bahkan kursi
bahasa manusia dalam otak adalah khusus ... ' [emphasis added]. [ 37 '[Penekanan
ditambahkan]. [37 ] ]
Without detracting anything from primates like Kanzi and Washoe, fundamental
differences between animals and humans nevertheless remain. Unlike human children,
animals: (1) do not have a special region in the brain devoted to language; (2) possess a
much smaller brain overall; and (3) lack the anatomy to speak the words they may think.
In summary, humans have an innate, built- in, hard-wired ability to acquire and
communicate complex language from the moment of their birth. Animals do not.
Admittedly, animals do possess a measure of understanding. They can learn to respond
to commands and signs, and in some instances even can be trained to use minimal
portions of human sign language. As Oller and Omdahl pointed out: 'One of the most
remarkable missing elements in the pseudolinguistic behavior of the trained apes is that
they don't ask questions. They simply don't seem to be able to understand what a
question is.' [ 38 Tanpa detracting apa pun dari primata seperti Kanzi dan Washoe,
perbedaan mendasar antara binatang dan manusia bagaimanapun tetap. Tidak seperti
anak-anak manusia, hewan: (1) tidak memiliki daerah khusus di otak dikhususkan untuk
bahasa; (2) memiliki otak yang jauh lebih kecil secara keseluruhan dan (3) kurangnya
anatomi untuk berbicara kata-kata mereka mungkin berpikir. Secara ringkas, manusia
memiliki bawaan, built- in, terprogram kemampuan untuk mendapatkan dan
mengkomunikasikan bahasa kompleks dari saat kelahiran mereka. Binatang tidak.
Memang , hewan memiliki ukuran pemahaman. Mereka dapat belajar untuk merespon
perintah dan tanda-tanda, dan dalam beberapa kasus bahkan dapat dilatih untuk
menggunakan bagian minimal bahasa isyarat manusia. Sebagai Oller dan Omdahl
menunjukkan: 'Salah satu yang paling luar biasa yang hilang elemen dalam perilaku
pseudolinguistic kera yang terlatih adalah bahwa mereka tidak mengajukan pertanyaan.
Mereka hanya tampaknya tidak dapat memahami apa pertanyaan yang. "[38 ] Thus, even
though apes, dogs, and birds can be trained to do certain things and can convey ideas of
danger, food, etc., they still cannot reason with others so as to have true mental
communion. Why? The intelligence of animals is, quite bluntly, unlike that of
humankind. ] Dengan demikian, meskipun kera, anjing, dan burung dapat dilatih untuk
melakukan hal- hal tertentu dan dapat menyampaikan ide-ide dari bahaya, makanan, dan
sebagainya, mereka masih tidak dapat alasan dengan orang lain sehingga mempunyai
mental yang benar persekutuan. Mengapa? Kecerdasan hewan adalah, cukup terus terang,
tidak seperti yang umat manusia.
The issue is not 'can animals think?' Masalahnya bukan 'binatang bisa berpikir? " but
rather 'can they think the way humans do?' The answer, obviously, is a resounding 'No!'
Although animal trainers and investigators since the seventeenth century have tried to
teach chimpanzees to talk, no chimpanzee has ever managed it. A chimpanzee's sound-
producing anatomy is simply too different from that of humans. Chimpanzees might be
able to produce a muffled approximation of human speech—if their brains could plan and
execute the necessary articulate maneuvers. But to do this, they would have to have our
brains, which they obviously do not. [ 39 tapi agak 'bisa mereka berpikir seperti manusia
lakukan? "Jawabannya, jelas, adalah bunyi" Tidak! "Meskipun pelatih binatang dan
peneliti sejak abad ketujuh belas telah mencoba mengajari simpanse berbicara, tidak ada
simpanse yang pernah berhasil. A simpanse anatomi yang memproduksi suara hanyalah
terlalu berbeda dari manusia. Simpanse mungkin dapat menghasilkan perkiraan tertahan
ucapan manusia-kalau otak mereka dapat merencanakan dan melaksanakan
mengartikulasikan manuver yang diperlukan. Namun, untuk melakukan hal ini, mereka
harus memiliki otak kita , yang mereka tidak jelas. [39 ] ]
No known language in the whole of human history can be considered 'primitive' in any
sense of the word. In her book, What is Linguistics? Suzette Elgin wrote: Tidak ada
bahasa yang dikenal di seluruh sejarah manusia dapat dianggap 'primitif' dalam arti kata.
Dalam bukunya, Apa itu Linguistik? Suzette Elgin wrote:
'the most ancient languages for which we have written texts—Sanskrit for example—are
often far more intricate and complicated in their grammatical forms than many other
contemporary languages.' [ 40 'bahasa yang paling kuno yang kita tulis teks-misalnya-
sanskrit sering jauh lebih rumit dan rumit dalam bentuk tata bahasa dari bahasa
kontemporer lainnya.' [40 ] ]
The late Lewis Thomas, a distinguished
physician, scientist, and longtime director
and chancellor of the Sloan Kettering
Cancer Center in Manhattan,
acknowledged: ' ...Language is so
incomprehensible a problem that the
language we use for discussing the matter
is itself becoming incomprehensible'. [ 41
Almarhum Lewis Thomas, seorang
dokter terkemuka, ilmuwan, dan lama
direktur dan kanselir dari Sloan Kettering
Cancer Center di Manhattan, mengakui:
'... Bahasa adalah masalah begitu
dipahami bahwa bahasa yang kita
gunakan untuk membahas masalah itu
sendiri menjadi tidak bisa dimengerti '. [41 Figure 5. The most ancient languages for
]
It appears that, from the beginning, which we have written texts are often far more
human communication was designed intricate and complicated in their grammatical
with a tremendous amount of complexity forms than many contemporary languages.
and forethought, and has allowed us to Gambar 5. Bahasa yang paling kuno yang
communicate not only with one another, kita teks tertulis seringkali jauh lebih rumit
but also with the Designer of language. ] dan rumit dalam bentuk tata bahasa daripada
Tampaknya, sejak awal, komunikasi banyak bahasa kontemporer.
manusia dirancang dengan sejumlah
besar kompleksitas dan pemikiran, dan telah mengizinkan kami untuk berkomunikasi
tidak hanya dengan satu sama lain, tetapi juga dengan bahasa Designer.
In a paper titled 'Evolution of Universal Grammar' that appeared in the January 2001
issue of Science, MA Nowak and his colleagues attempted to discount the gulf that
separates human and animals. [ 42 Dalam makalah berjudul 'Evolution of Universal
Grammar' yang muncul di edisi Januari 2001 Sains, MA Nowak dan koleganya mencoba
diskon jurang yang memisahkan manusia dan hewan. [42 ] This paper, which was a
continuation of a 1999 paper titled 'The Evolution of Language', [ 43 ] Tulisan ini, yang
merupakan kelanjutan dari tahun 1999 makalah berjudul 'The Evolution of Bahasa', [43 ]
used mathematical calculations in an effort to predict the evolution of grammar and the
rules surrounding it. While Nowak and his team inferred that the evolution of universal
grammar can occur via natural selection, they freely admitted that 'the question
concerning why only humans evolved language is hard to answer' [emphasis added]. [ 44 ]
Digunakan perhitungan matematis dalam upaya untuk memprediksi evolusi tata bahasa
dan aturan-aturan di sekelilingnya. Sementara Nowak dan timnya disimpulkan bahwa
evolusi tata bahasa universal dapat terjadi melalui seleksi alam, mereka dengan bebas
mengakui bahwa 'pertanyaan tentang mengapa hanya bahasa manusia berevolusi sulit
untuk menjawab '[penekanan ditambahkan]. [44 ] Hard to answer indeed! The
mathematical models presented in these papers do not tell us anything about the
origination of the multitude of languages used in the world today. If man truly did evolve
from an ape- like ancestor, how did the phonologic [the branch of linguistics that deals
with the sounds of speech and their production] component of our languages become so
diverse and variegated? Nowak's paper also did not clarify the origination of written
languages, or describe how the language process was initiated in the first humans,
considering we know today that parents teach languages to their offspring. ] Sulit untuk
menjawab memang! Model matematika yang disajikan dalam makalah ini tidak memberi
tahu kami apa pun tentang asal usul bahasa yang banyak digunakan di dunia saat ini. Jika
manusia benar-benar tidak berevolusi dari leluhur mirip kera, bagaimana fonologis [yang
cabang linguistik yang berhubungan dengan bunyi ujaran dan produksi] komponen
bahasa kita menjadi begitu beragam dan beraneka ragam? Nowak's kertas juga tidak
menjelaskan asal usul bahasa tertulis, atau menjelaskan bagaimana proses bahasa dimulai
pada manusia pertama, mengingat kita tahu sekarang bahwa orangtua mengajar bahasa
untuk anak-anak mereka.
Also, consider that when language first appears on the scene, it already is fully developed
and very complex. The late Harvard paleontologist George Gaylord Simpson described it
this way: Juga, pertimbangkan bahwa ketika bahasa pertama kali muncul di tempat
kejadian, itu sudah sepenuhnya dikembangkan dan sangat kompleks. Mendiang Harvard
paleontologi George Gaylord Simpson digambarkan seperti ini:
'Even the peoples with least complex cultures have highly sophisticated languages, with
complex grammar and large vocabularies, capable of naming and discussing anything
that occurs in the sphere occupied by their speakers. The oldest language that can be
reconstructed is already modern, sophisticated, complete from an evolutionary point of
view.' [ 45 'Bahkan orang-orang dengan budaya paling kompleks telah sangat canggih
bahasa, dengan tata bahasa yang kompleks dan besar kosa kata, mampu penamaa n dan
mendiskusikan apapun yang terjadi di dalam kawasan yang diduduki oleh pembicara.
Bahasa tertua yang dapat direkonstruksi sudah modern, canggih, lengkap dari sudut
pandang evolusi. "[45 ] ]
Chomsky summed it up well when he stated: Chomsky menyimpulkannya dengan baik
ketika ia menyatakan:
Conclusion Kesimpulan
The fact of the matter is that language is quintessentia lly a human trait. All attempts to
shed light on the evolution of human language have failed—due to the lack of knowledge
regarding the origin of any language, and due to the lack of an animal that possesses any
'transitional' form of communication. This leaves evolutionists with a huge gulf to bridge
between humans with their innate communication abilities, and the grunts, barks, or
chatterings of animals. As noted: Kenyataan dari persoalan ini adalah bahwa bahasa
adalah dasarnya sifat manusia. Segala upaya untuk menjelaskan evolusi bahasa manusia
gagal-karena kurangnya pengetahuan mengenai asal- usul bahasa apapun, dan karena
kurangnya hewan yang memiliki apapun 'transisi' bentuk komunikasi. evolusionis daun
ini dengan menjembatani jurang besar antara manusia dengan kemampuan komunikasi
bawaan mereka, dan mendengkur, menggonggong, atau binatang chatterings. Seperti
disebutkan:
'By the age of six, the average child has learned to use and understand about 13,000
words; by eighteen it will have a working vocabulary of 60,000 words. That means it has
been learning an average of ten new words a day since its first birthday, the equivalent of
a new word every 90 minutes of its waking life' [emp. "Pada usia enam tahun, rata-rata
anak telah belajar untuk menggunakan dan memahami sekitar 13.000 kata-kata; oleh
delapan belas itu akan memiliki kosakata kerja dari 60.000 kata-kata. Itu berarti ia telah
belajar rata-rata sepuluh kata-kata baru sehari sejak ulang tahun pertama , yang setara
dengan kata baru setiap 90 menit dari bangun kehidupan "[emp. in orig.]. [ 47 dalam orig.].
[47 ] ]
'So this is the real mystery. Even under these loosened criteria, there are no simple
languages used among other species, though there are many other equally or more
complicated modes of communication. Why not? And the problem is even more
counterintuitive when we consider the almost insurmountable difficulties of teaching
language to other species. This is surprising, because there are many clever species.
Though researchers report that language- like communication has been taught to
nonhuman species, even the best results are not above legitimate challenges, and the fact
that it is difficult to prove whether or not some of these efforts have succeeded attests to
the rather limited scope of the resulting behaviors, as well as to deep disagreements about
what exactly constitutes language-like behavior.' [ 48 "Jadi, ini adalah misteri yang nyata.
Bahkan di bawah kriteria longgar ini, tidak ada bahasa yang digunakan sederhana di
antara spesies lain, meskipun ada banyak lain yang sama atau lebih rumit modus
komunikasi. Mengapa tidak? Dan masalah ini bahkan lebih berlawanan ketika kita
mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang hampir dapat diatasi pengajaran bahasa
untuk spesies lain. Hal ini mengejutkan, karena ada banyak spesies yang cerdas.
Meskipun peneliti melaporkan bahwa bahasa-seperti komunikasi telah diajarkan kepada
spesies bukan manusia, bahkan hasil terbaik tidak sah atas tantangan, dan fakta sehingga
sulit untuk membuktikan apakah atau tidak sebagian dari upaya- upaya ini telah berhasil
membuktikan lingkup yang agak terbatas yang dihasilkan dari perilaku, serta perbedaan
pendapat yang mendalam tentang apa sebenarnya bahasa merupakan perilaku seperti. '[48 ]
]
Another scholar who recognized this chasm between humans and animals commented:
Sarjana lain yang mengenali hal ini jurang antara manusia dan hewan berkomentar:
'The very fact ... "Kenyataan ... that human animals are ready to engage in a great
'garrulity' over the merits and demerits of essentially unprovable hypotheses, is an
exciting testimony to the gap between humans and other animals.' [ 49 bahwa binatang
manusia siap untuk terlibat dalam besar 'sifat cerewet' atas ke lebihan dan kekurangan dari
dasarnya dibuktikan hipotesis, adalah kesaksian yang menarik kesenjangan antara
manusia dan hewan lainnya. '[49 ] ]
Gap indeed! Humans are capable of communicating in human language because God
created them with the ability to do so! The Bible still offers the only plausible
explanation for the origin of human language when it records: 'Then God said, ―Let Us
make man in Our image, according to Our likeness;‖ ... Gap memang! Manusia mampu
berkomunikasi dalam bahasa manusia karena Allah menciptakan mereka dengan
kemampuan untuk melakukannya! Alkitab masih menawarkan satu-satunya penjelasan
yang masuk akal untuk asal- usul bahasa manusia ketika mencatat: "Kemudian Allah
berkata," Mari Kita menjadikan manusia dalam gambar kami, menurut kemiripan kami;
"... So God created man in His own image; in the image of God He created him; male and
female He created them' (Genesis 1:26-27). Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya sendiri; dalam gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki- laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka "(Kejadian 1:26-27).
Notes Catatan
[1] Lemonick, MD, How man began, Time 143(11):80-87, 1994, p. [1] Lemonick, MD,
Bagaimana pria mulai, Sisa 143 (11) :80-87, 1994, h. 81. 81. [RE TURN TO TEX T] [RETURN TO
TEKS]
[2] Lieberman, P., Eve Spoke: Human Language and Human Evolution, WW Norton,
New York, p. [2] Lieberman, P., Eve Spoke: Manusia Bahasa dan Manusia Evolusi, WW
Norton, New York, hal 5, 1998. 5, 1998. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[3] Jones, S., Martin, R. and Pilbeam, D. (Eds), Cambridge Encyclopedia of Human
Evolution, Cambridge University Press, New York, p. [3] Jones, S., Martin, R. dan
Pilbeam, D. (Eds), Cambridge Encyclopedia of Human Evolution, Cambridge University
Press, New York, hal 128, 1999. 128, 1999. [RE TURN TO TEX T] [RE TURN TO TEKS]
[4] Deacon, T., The Symbolic Species: The Co-Evolution of Language and the Brain,
WW Norton, New York, p. [4] Diakon, T., The Symbolic Species: The Co-Evolution of
Language and the Brain, WW Norton, New York, hal 25, 1997. 25, 1997. [RE TURN TO TEXT]
[RETURN TO TEKS]
[5] Matthews, S., Comrie, B. and Polinsky, M. (Eds), Atlas of Languages: The Origin
and Development of Languages Throughout the World, Facts on File, New York, p. [5]
Matthews, S., Comrie, B. dan Polinsky, M. (Eds), Atlas of Languages: Asal-usul dan
Pengembangan Bahasa Sepanjang Dunia, Facts on File, New York, hal 7, 1996. 7, 1996.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[6] Aitchison, J., The Seeds of Speech: Language Origin and Evolution, Cambridge
University Press, Cambridge, England, p. [6] Aitchison, J., The Seeds of Speech: Bahasa
Origin and Evolution, Cambridge University Press, Cambridge, Inggris, hal 5, 2000. 5,
2000. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[7] Deacon, Ref. [7] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 110. 110. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[8] Aitchison, Ref. [8] Aitchison, Ref. 6, px 6, px [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[9] McCrone, J., The Ape That Spoke: Language and the Evolution of the Human Mind,
William Morrow, New York, p. [9] McCrone, J., The Ape Itu Spoke: Bahasa dan Evolusi
Pikiran Manusia, William Morrow, New York, hal 9, 1991. 9, 1991. [RE TURN TO TEX T]
[RETURN TO TEKS]
[10] Corballis, MC, From Hand to Mouth: The Origins of Language, Princeton
University Press, Princeton, NJ, p. [10] Corballis, MC, Dari Tangan ke Mulut: The
Origin of Language, Princeton University Press, Princeton, NJ, hal 183, 2002. 183, 2002.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[11] Zimmer, C., Evolution, HarperCollins, New York, p. [11] Zimmer, C., Evolution,
HarperCollins, New York, hal 291, 2001. 291, 2001. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[12] Aitchison, Ref. [12] Aitchison, Ref. 6, p. 6, hal ix. ix. [RE TURN TO TEX T] [RETURN TO TEKS]
[13] Liebereman, Ref. [13] Liebereman, Ref. 2, p. 2, h. 133. 133. [RE TURN TO TEX T] [RE TURN
TO TEKS]
[14] Liebereman, P., Peak capacity, The Sciences, 37:27, November/December, 1997.
[14] Liebereman, P., kapasitas Peak, The Sciences, 37:27, November / Desember, 1997.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[15] Grimes, Barbara F. editor, The Ethnologue, SIL International, Dallas TX, 2001. [15]
Grimes, Barbara F. editor, The Ethnologue, SIL International, Dallas TX, 2001.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[16] Duursma, KJ The Tower of Babel account by linguistics, TJ, 16(3):27-31, 2002, p.
[16] Duursma, KJ Menara Babel akun dengan linguistik, TJ, 16 (3) :27-31, 2002, hal 30.
30. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[17] Deacon, Ref. [17] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 35. 35. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[18] Pinker, S., How the Mind Works, WW Norton, New York, p. [18] Pinker, S., How
the Mind Works, WW Norton, New York, hal 562, 1997. 562, 1997. [RE TURN TO TEX T]
[RETURN TO TEKS]
[19] Wieland, C., Towering change, Creation 22(1):22-26, 1999, p. [19] Wieland, C.,
Menjulang perubahan, Creation 22 (1) :22-26, 1999, hal 22. 22. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO
TEKS]
[20] Deacon, Ref. [20] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 329. 329. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[21] Aitchison, Ref. [21] Aitchison, Ref. 6, p. 6, hal 85. 85. [RE TURN TO TEX T] [RETURN TO
TEKS]
[22] Deacon, Ref. [22] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 45. 45. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[23] Deacon, Ref. [23] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 103. 103. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[24] Gitt, W., The Wonder of Man, Christliche Literatur-Verbreitung EV, Bielefeld,
Germany, p. [24] Gitt, W., The Wonder of Man, Christliche Literatur-Verbreitung EV,
Bielefeld, Jerman, hal 101, 1999. 101, 1999. [RE TURN TO TEX T] [RE TURN TO TEKS]
[25] Deacon, Ref. [25] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 34. 34. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[26] Deacon, Ref. [26] Diakon, Ref. 4, pp. 4, hal. 30-31 30-31 [RETURN TO TEX T] [RE TURN TO
TEKS]
[27] Nottebohm, F., Testosterone triggers growth of brain vocal control nuclei in adult
female canaries, Brain Research 189:429-436, 1980. [27] Nottebohm, F., Testosteron
memicu pertumbuhan otak inti kontrol vokal di kenari betina dewasa, Brain Research
189:429-436, 1980. [RE TURN TO TEX T] [RE TURN TO TEKS]
[28] Savage-Rumbaugh, S. and Lewin, R., Ape at the brink, Discover 15(9):90-96,98,
1994. [28] Savage-Rumbaugh, S. dan Lewin, R., Ape di tepi jurang, Temukan 15 (9) :90-
96, 98, 1994. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[29] Skoyles, JR and Sagan, D., Up from Dragons, McGraw-Hill, New York, pp. [29]
Skoyles, JR dan Sagan, D., Up dari Naga, McGraw-Hill, New York, hal. 217-220, 2002.
217-220, 2002. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[30] Skoyles and Sagan, Ref. [30] Skoyles dan Sagan, Ref. 29, pp. 29, hlm. 215-216.
215-216. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[31] Skoyles and Sagan, Ref. [31] Skoyles dan Sagan, Ref. 29, p. 29, hal 214. 214.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[32] Chomsky, N., Rules and Representations, Columbia University Press, New York, p.
[32] Chomsky, N., Aturan dan Representasi, Columbia University Press, New York, hal
139. 139. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[33] Oller, JW and Omdahl JL, 'Origin of the Human Language Capacity: In Whose
Image?' [33] Oller, JW dan Omdahl JL, 'Asal Bahasa Manusia Kapasitas: In Whose
Image? " in JP Moreland (Ed), The Creation Hypothesis, p. di JP Moreland (Ed), The
Creation Hipotesis, hal 255. 255. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[34] Horgan, J., A sign is born, Scientific American 273(6):18-19, 1995. [34] Horgan, J.,
Sebuah tanda lahir, Scientific American 273 (6) :18-19, 1995. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO
TEKS]
[35] Ross, PE, Hard words, Scientific American 264(4):138-147, 1991, p. [35] Ross, PE,
Hard kata-kata, Scientific American 264 (4) :138-147, 1991, hal 146. 146. [RE TURN TO TEX T]
[RETURN TO TEKS]
[36] Lyons, E. and Thompson, B., In the 'Image and Likeness of God', Reason &
Revelation [Parts I and II], 22:17-23,25-31, 2002. [36] Lyons, E. dan Thompson, B.,
Dalam 'Gambar dan Likeness Allah', Nalar & Wahyu [Bagian I dan II], 22:17-23,25-31,
2002. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[37] Pinker, S., The Language Instinct: The New Science of Language and Mind,
Penguin, London, p. [37] Pinker, S., The Language Instinct: The New Science of
Language and Mind, Penguin, London, hal 1395, 1997. 1395, 1997. [RE TURN TO TEX T]
[RETURN TO TEKS]
[38] Oller and Omdahl, Ref. [38] Oller dan Omdahl, Ref. 33, p. 33, hal 262. 262.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[39] Lieberman, Ref. [39] Lieberman, Ref. 14, p. 14, hlm 27. 27. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN
TO TEKS]
[40] Elgin, SH, What is Linguistics? Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, p. [40] Elgin,
SH, Apa itu Linguistik? Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, hal 44, 1973. 44, 1973.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[41] Thomas, L., On science and uncertainty, Discover 1:59, October 1980. [41]
Thomas, L., Aktif sains dan ketidakpastian, Temukan 1:59, Oktober 1980. [RE TURN TO TEXT]
[RETURN TO TEKS]
[42] Nowak, MA, Komarova, NL and Niyogi, P., Evolution of universal grammar,
Science 291:114-118, 2001. [42] Nowak, MA, Komarova, NL dan Niyogi, P., Evolution
tata bahasa universal, Science 291:114-118, 2001. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[43] Nowak, MA and Krakauer, DC, 'The evolution o f language,' Proc. [43] Nowak, MA
dan Krakauer, DC, "The evolusi bahasa," Proc. Nat. Nat. Acad. Acad. Sci. Sci. USA
96:8028-8033, 1999. USA 96:8028-8033, 1999. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[44] Nowak and Krakauer, Ref. [44] Nowak dan Krakauer, Ref. 43, p. 43, hal 8031.
8.031. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[45] Simpson, GG, The biological nature of Man, Science 152:467-477, 1966, p. [45]
Simpson, GG, The biologis alam Manusia, Science 152:467-477, 1966, hal 477. 477.
[RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[46] Chomsky, N., Language and the Mind, Harcourt, Brace, Jovanovich, New York, pp.
[46] Chomsky, N., Bahasa dan Pikiran, Harcourt, Brace, Jovanovich, New York, hal. 67-
68, 1972. 67-68, 1972. [RETURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[47] Dunbar, R. Grooming Gossip and the Evolution of Language, Harvard University
Press, Cambridge, MA, p. [47] Dunbar, R. grooming Gosip dan Evolution of Language,
Harvard University Press, Cambridge, MA, hal 3 , 1996. 3, 1996. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN
TO TEKS]
[48] Deacon, Ref. [48] Diakon, Ref. 4, p. 4, hal 41. 41. [RE TURN TO TEXT] [RE TURN TO TEKS]
[49] Holloway, RL, Paleoneurological evidence for language origins; in: Harnad, SR,
Horst, D., Steklis, D. and Lancaster, J. (Eds), Origins and Evolution of Language and
Speech, Annals of the New York Academy of Science, 280:330, 1976. [49] Holloway, RL,
Paleoneurological bukti asal- usul bahasa, dalam: Harnad, SR, Horst, D., Steklis, D. dan
Lancaster, J. (Eds), Asal Mula dan Evolusi Bahasa dan Pidato, Annals of the New York
Academy of Science, 280:330, 1976. [RE TURN TO TEX T] [RE TURN TO TEKS]
Home | Feedback | Links | Books | Donate | Back to Top Home | Saran atau masukan | Link |
Buku | Donasi | Kembali ke Atas
© TrueOrigin Archive. All Rights Reserved. © TrueOrigin Arsip. All Rights Reserved.
powered by Lone Star Web Works powered by Lone Star Web Works
Fairly recent anthropology (eg Sahlins, RB Lee) has virtually obliterated the long-
dominant conception which defined prehistoric humanity in terms of scarcity and
brutalization. As if the implications of this are already becoming widely understood,
there seems to be a growing sense of that vast epoch as one of wholeness and grace. Our
time on earth, characterized by the very opposite of those qualities, is in the deepest need
of a reversal of the dialectic that stripped that wholeness from our life as a species.
Antropologi lumayan baru (misalnya Sahlins, RB Lee) telah hampir terhapus dominan
panjang yang didefinisikan prasejarah konsepsi kemanusiaan dalam hal ke langkaan dan
brutalization. Seolah-olah implikasi ini sudah menjadi dipahami secara luas, tampaknya
ada tumbuh rasa yang zaman luas sebagai salah satu keutuhan dan rahmat. Timne kami di
bumi, yang dicirikan oleh sangat bertentangan dengan sifat-sifat, dalam kebutuhan
terdalam pembalikan dari dialektika yang dilucuti bahwa keutuhan dari kehidupan kita
sebagai suatu spesies.
Being alive in nature, before our abstraction from it, must have involved a perception and
contact that we can scarcely comprehend from our levels of anguish and alienation.
Menjadi hidup di alam, sebelum kita abstraksi dari itu, harus memiliki persepsi dan
melibatkan kontak yang kita hampir tidak dapat memahami dari tingkat kita kesedihan
dan keterasingan. The communication with all of existence must have been an exquisite
play of all the senses, reflecting the numberless, nameless varieties of pleasure and
emotion once accessible within us. Komunikasi dengan semua keberadaan pasti bermain
yang indah dari semua indera, yang mencerminkan jumlahnya, tanpa nama varietas
kesenangan dan emosi sekali diakses dalam diri kita.
To Levy-Bruhl, Durkheim and others, the cardinal and qualitative difference between the
"primitive mind" and ours is the primitive's lack of detachment in the moment of
experience; "the savage mind totalizes," as Levi-Strauss put it. Untuk Levy-Bruhl,
Durkheim dan lain- lain, kardinal dan kualitatif perbedaan antara "pikiran primitif" dan
kita adalah kurangnya primitif detasemen pada saat pengalaman; "totalizes pikiran liar ",
seperti Levi-Strauss meletakkannya. Of course we have long been instructed that this
original unity was destined to crumble, that alienation is the province of being
human: consciousness depends on it. Tentu saja kami telah lama diinstruksikan bahwa
kesatuan asli ini ditakdirkan untuk runtuh, bahwa keterasingan adalah provinsi menjadi
manusia: kesadaran tergantung pada itu.
In much the same sense that objectified time has been held to be essential to
consciousness--Hegel called it "the necessary alienation"--so has language, and equally
falsely. Language may be properly considered the fundamental ideology, perhaps as deep
a separation from the natural world as self-existent time. And if timelessness resolves the
split between spontaneity and consciousness, languagelessness may be equally necessary.
Dalam banyak arti yang sama diobjekkan waktu yang telah dianggap penting untuk
kesadaran - Hegel menyebutnya "yang diperlukan keterasingan" - begitu juga bahasa, dan
sama-sama palsu. Bahasa mungkin akan benar dianggap sebagai dasar ideologi, mungkin
sedalam pemisahan dari alam serba ada waktu. Dan jika keabadian menyelesaikan
perpecahan antara spontanitas dan kesadaran, mungkin sama languagelessness
diperlukan.
Adorno, in Minima Moralia , wrote: "To happiness the same applies as to truth: one does
not have it, but is in it." This could stand as an excellent description of humankind as we
existed before the emergence of time and language, before the division and distancing
that exhausted authenticity. Adorno, di Minima Moralia, menulis: "Untuk kebahagiaan
yang sama berlaku sebagai kebenaran: seseorang tidak memiliki itu, tetapi yang ada di
dalamnya." Ini bisa berdiri sebagai deskripsi yang sangat baik umat manusia seperti yang
kita ada sebelum munculnya waktu dan bahasa, sebelum pembagian dan jarak yang
kelelahan keasliannya.
Language is the subject of this exploration, understood in its virulent sense. A fragment
from Nietzsche introduces its central perspective: "words dilute and brutalize; words
depersonalize; words make the uncommon common." Bahasa adalah subjek dari
eksplorasi ini, dipahami dalam pengertian virulen. Sebuah fragmen dari Nietzsche
memperkenalkan perspektif sentral: "kata-kata mencairkan dan menyiksa; kata
MENGURANGI; kata-kata yang membuat umum jarang."
Although language can still be described by scholars in such phrases as "the most
significant and colossal work that the human spirit has evolved," this characterization
occurs now in a context of extremity in which we are forced to call the aggregate of the
work of the "human spirit" into question. Similarly, if in Coward and Ellis' estimation,
the most "significant feature of twentieth-century intellectual development" has been the
light shed by linguistics upon social reality, this focus hints at how fundamental our
scrutiny must yet become in order to comprehend maimed modern life. It may sound
positivist to assert that language must somehow embody all the "advances" of society, but
in civilization it seems that all meaning is ultimately linguistic; the question of the
meaning of language, considered in its totality, has become the unavoidable next step.
Bahasa Walaupun masih bisa dijelaskan oleh para sarjana dalam ungkapan-ungkapan
seperti "yang paling penting dan pekerjaan yang kolosal jiwa manusia telah berevolusi,"
karakterisasi ini terjadi sekarang dalam konteks ekstremitas di mana kita dipaksa untuk
memanggil agregat dari pekerjaan "roh manusia" dipertanyakan. Demikian pula, jika di
Coward dan Ellis 'estimasi, yang paling "fitur signifikan abad kedua puluh perkembangan
intelektual" telah menjadi cahaya yang ditumpahkan oleh linguistik atas realitas sosial,
fokus ini mengisyaratkan betapa pentingnya pengawasan harus kita belum menjadi dalam
rangka memahami kehidupan modern lumpuh. Ini mungkin terdengar positivis untuk
menyatakan bahwa bahasa harus entah bagaimana mewujudkan semua "kemajuan"
masyarakat, tetapi dalam peradaban tampaknya semua pada akhirnya makna linguistik;
pertanyaan tentang makna bahasa, dipertimbangkan dalam totalitasnya, telah menjadi
terhindarkan langkah berikutnya.
Earlier writers could define consciousness in a facile way as that which can be
verbalized, or even argue that wordless thought is impossible (despite the counter-
examples of chessplaying or composing music). But in our present straits, we have to
consider anew the meaning of the birth and character of language rather than assume it to
be merely a neutral, if not benign, inevitable presence. The philosophers are now forced
to recognize the question with intensified interest; Gadamer, for example: "Admittedly,
the nature of language is one of the most mysterious questions that exists for man to
ponder on." Sebelumnya penulis dapat mendefinisikan kesadaran dalam cara yang
tergesa- gesa seperti itu yang dapat diungkapkan dengan kata, atau bahkan berpendapat
bahwa pikiran tanpa kata-kata tidak mungkin (meskipun contoh kontra-chessplaying atau
menyusun musik). Namun, dalam kesulitan kita sekarang, kita harus mempertimbangkan
lagi arti kelahiran dan karakter bahasa daripada menganggap hal itu terjadi hanya netral,
kalau tidak jinak, kehadiran tak terelakkan. Para filsuf sekarang dipaksa untuk mengenali
pertanyaan dengan semakin kepentingan; Gadamer, misalnya: "Memang, sifat bahasa
salah satu pertanyaan paling misterius yang ada bagi manusia untuk merenungkan. "
Like ideology, language creates false separations and objectifications through its
symbolizing power. This falsification is made possible by concealing, and ultimately
vitiating, the participation of the subject in the physical world. Modern languages, for
example, employ the word "mind" to describe a thing dwelling independently in our
bodies, as compared with the Sanskrit word, which means "working within," involving an
active embrace of sensation, perception, and cognition. Seperti ideologi, bahasa
menciptakan pemisahan dan objectifications palsu melalui melambangkan kekuasaan.
Pemalsuan ini dimungkinkan oleh menyembunyikan, dan akhirnya vitiating, partisipasi
subjek di dunia fisik. Bahasa modern, misalnya, menggunakan kata "pikira n" untuk
menggambarkan hal tinggal independen dalam tubuh kita, jika dibandingkan dengan kata
Sanskerta, yang berarti "bekerja di dalam," pelukan aktif melibatkan sensasi, persepsi,
dan kognisi. The logic of ideology, from active to passive, from unity to separation, is
similarly reflected in the decay of the verb form in general. It is noteworthy that the
much freer and sensuous hunter-gatherer cultures gave way to the Neolithic imposition of
civilization, work and property at the same time that verbs d eclined to approximately half
of all words of a language; in modern English, verbs account for less than 10% of words.
Logika ideologi, dari aktif ke pasif, dari kesatuan untuk perpisahan, juga sama tercermin
dalam pembusukan bentuk kata kerja pada umumnya. Perlu dicatat bahwa lebih bebas
dan sensual pemburu-pengumpul budaya memberi jalan kepada pengenaan Neolitikum
peradaban, bekerja dan properti pada saat yang sama menolak kata kerja yang kira-kira
setengah dari semua kata dari bahasa Inggris modern, acco unt verba kurang dari 10% dari
kata-kata.
Though language, in its definitive features, seems to be complete from its inception, its
progress is marked by a steadily debasing process. The carving up of nature, its
reduction into concepts and equivalences, occurs along lines laid down by the patterns of
language. And the more the machinery of language, again paralleling ideology, subjects
existence to itself, the more blind its role in reproducing a society of subjugation.
Meskipun bahasa, dalam fitur definitif, tampaknya menjadi lengkap dari awal,
perkembangannya ditandai dengan proses debasing mantap. Yang mengukir alam,
dengan pengurangan ke dalam konsep dan equivalences, terjadi di sepanjang garis yang
telah diletakkan oleh pola-pola bahasa. dan semakin bahasa mesin, lagi- lagi paralel
ideologi, keberadaan subjek kepada dirinya sendiri, semakin buta perannya dalam
masyarakat mereproduksi penaklukan.
Navajo has been termed an "excessively literal" language, from the characteristic bias of
our time for the more general and abstract. In a much earlier time, we are reminded, the
direct and concrete held sway; there existed a Navajo telah disebut sebagai "berlebihan
harfiah" bahasa, dari bias karakteristik waktu kita untuk yang lebih umum dan abstrak.
Dalam waktu yang jauh lebih awal, kita diingatkan, dan beton langsung memegang
kekuasaan; sana ada sebuah
"plethora of terms for the touched and seen." "kebanyakan istilah untuk menyentuh dan
melihat." (Mellersh 1960) Toynbee noted the "amazing wealth of inflexions" in early
languages and the later tendency toward simplification of language through the
abandonment of inflexions. Cassirer saw the "astounding variety of terms for a particular
action" among American Indian tribes and understood that such terms bear to each other
a relation of juxtaposition rather than of subordination. But it is worth repeating once
more that while very early on a sumptuous prodigality of symbols obtained, it was a
closure of symbols, of abstract conventions, even at that stage, which might be thought of
as adolescent ideology. (Mellersh 1960) Toynbee mencatat "kekayaan luar biasa
inflexions" dalam bahasa awal dan kemudian kecenderungan penyederhanaan bahasa
melalui inflexions ditinggalkannya. Cassirer melihat "mencengangkan berba gai istilah
untuk tindakan tertentu" di antara suku-suku Indian Amerika dan memahami bahwa tahan
istilah- istilah seperti saling hubungan penjajaran bukan subordinasi. Tapi ini perlu
mengulanginya sekali lagi bahwa saat sangat awal pada simbol pemborosan me wah
diperoleh, itu adalah penutupan simbol, abstrak konvensi, bahkan pada tahap itu, yang
mungkin dianggap sebagai ideologi remaja.
It is reality revealed only ideologically, as a stratum separate from us. In this way
language creates, and debases the world. "Human speech conceals far more than it
confides; it blurs much more than it defines; it distances more than it connects," was
George Steiner's conclusion. Ini adalah kenyataan terungkap hanya ideologis, sebagai
suatu lapisan yang terpisah dari kami. Dengan cara ini menciptakan bahasa, dan debases
dunia. "Menyembunyikan pidato Manusia jauh lebih daripada mengaku; itu kabur jauh
lebih daripada mendefinisikan; itu jarak yang menghubungkan lebih dari itu, "adalah
George Steiner's kesimpulan.
More concretely, the essence of learning a language is learning a system, a model, that
shapes and controls speaking. It is easier still to see ideology on this level, where due to
the essential arbitrariness of the phonological, syntactic, and semantic rules of each,
every human language must be learned. The unnatural is imposed, as a necessary
moment of reproducing an unnatural world. Lebih konkret, esensi belajar bahasa adalah
belajar suatu sistem, model, bentuk dan kontrol yang berbicara. Hal ini masih lebih
mudah untuk melihat ideologi pada tingkat ini, di mana karena kesewenang-wenangan
penting dari fonologi, sintaksis, dan semantik aturan masing- masing, setiap bahasa
manusia harus dipelajari. Yang tidak wajar dikenakan, sebagai momen yang diperlukan
mereproduksi dunia yang tidak alami.
Even in the most primitive languages, words rarely bear a recognizable similarity to what
they denote; they are purely conventional. Of course this is part of the tendency to see
reality symbolically, which Cioran referred to as the "sticky symbolic net" of language,
an infinite regression which cuts us off from the world. Bahkan dalam bahasa yang paling
primitif, kata-kata jarang beruang yang dikenal kesamaan dengan apa yang mereka
menunjukkan mereka adalah murni konvensional. Tentu saja ini adalah bagian dari
kecenderungan untuk melihat realitas secara simbolis, yang Cioran disebut sebagai
"simbolis lengket bersih" bahasa, regresi tak terbatas yang memotong kita dari dunia.
The arbitrary, self- contained nature of language's symbolic creates growing areas of false
certainty where wonder, multiplicity and non-equivalence should prevail. Sewenang-
wenang, mandiri sifat simbolik bahasa daerah yang tumbuh menciptakan kepastian palsu
di mana heran, keragaman dan non-kesetaraan harus berlaku. Barthes' depiction of
language as "absolutely terrorist" is much to the point here; he saw that its systematic
nature "in order to be complete needs only to be valid, and not to be true." Language
effects the original split between wisdom and method. Barthes 'penggambaran bahasa
sebagai "benar-benar teroris" jauh ke titik di sini; ia melihat bahwa alam sistematis
"untuk menjadi lengkap hanya perlu menjadi valid, dan tidak benar." Efek Bahasa asli
perpecahan antara kebijaksanaan dan metode.
Along these lines, in terms of structure, it is evident that "freedom of speech" does not
exist; grammar is the invisible "thought control" of our invisible prison. With language
we have already accomodated ourselves to a world of unfreedom. Di sepanjang garis-
garis ini, dalam hal struktur, jelas bahwa "kebebasan berbicara" tidak ada; tata bahasa tak
kasat mata "mengendalikan pikiran" penjara tak kasat mata kita. Dengan bahasa yang kita
sudah ditampung diri ke dunia unfreedom.
Reification, the tendency to take the conceptual as the perceived and to treat concepts as
tangible, is as basic to language as it is to ideology. Language represents the mind's
reification of its experience, that is, an analysis into parts which, as concepts, can be
manipulated as if they were objects. Horkheimer pointed out that ideology consists more
in what people are like--their mental constrictedness, their complete dependence on
associations provided for them--than in what they believe. Reifikasi, kecenderungan
untuk mengambil konseptual karena adanya pandangan bahwa konsep-konsep dan
memperlakukan sebagai nyata, adalah sebagai dasar untuk bahasa seperti itu adalah
ideologi. Bahasa mewakili pikiran reifikasi dari pengalaman, yaitu, seb uah analisis ke
dalam bagian-bagian yang, sebagai konsep, dapat dimanipulasi seolah-olah mereka objek.
Horkheimer menunjukkan bahwa ideologi terdiri lebih dalam apa yang orang seperti -
constrictedness mental mereka, mereka asosiasi ketergantungan lengkap yang disediakan
untuk mereka - dibandingkan dengan apa yang mereka percaya. In a statement that
seems as pertinent to language as to ideology, he added that people experience everything
only within the conventional framework of concepts. Dalam sebuah pernyataan yang
tampaknya sebagai berkaitan dengan bahasa sebagai dengan ideologi, ia menambahkan
bahwa orang mengalami segala sesuatu hanya dalam kerangka konsep konvensional.
It has been asserted that reification is necessary to mental functioning, that the formation
of concepts which can themselves be mistaken for living properties and relationships
does away with the otherwise almost intolerable experience of relating one experience to
another. Telah menegaskan bahwa reifikasi yang diperlukan untuk fungsi mental, bahwa
pembentukan konsep yang keliru dapat diri mereka untuk hidup properti dan hubungan
tidak jauh dengan yang lain hampir tak tertahankan pengalaman pengalaman yang
berkaitan satu sama lain.
Cassirer said of this distancing from experience, "Physical reality seems to reduce in
proportion as man's symbolic activity advances." Representation and uniformity begin
with language, reminding us of Heidegger's insistence that something extraordinarily
important has been forgotten by civilization. Cassirer mengatakan menjauhkan ini dari
pengalaman, "realitas fisik tampaknya mengurangi dalam proporsi sebagai kegiatan
simbolik manusia kemajuan." Representasi dan keseragaman mulai dengan bahasa,
mengingatkan kita pada Heidegger bersikeras bahwa ada sesuatu yang sangat penting
telah dilupakan oleh peradaban.
Language, like ideology, mediates the here and now, attacking direct, spontaneous
connections. A descriptive example was provided by a mother objecting to the pressure
to learn to read: "Once a child is literate, there is no turning back. Walk through an art
museum. Watch the literate students read the title cards before viewing the paintings to
be sure that they know what to see. Or watch them read the cards and ignore the
paintings entirely...As the primers point out, reading opens doors. But once those doors
are open, it is very difficult to see the world without looking through them." Bahasa,
seperti ideologi, menjadi perantara di sini dan sekarang, menyerang langsung, spontan
koneksi. Sebuah contoh deskriptif diberikan oleh seorang ibu keberatan terhadap tekanan
untuk belajar membaca: "Sekali anak melek huruf, tidak ada jalan kembali. Berjalanlah
melalui museum seni. Perhatikan siswa melek membaca judulnya kartu sebelum dapat
melihat lukisan- lukisan untuk memastikan bahwa mereka tahu apa yang harus melihat.
Atau menonton mereka membaca kartu dan sama sekali mengabaikan lukisan ... Seperti
menunjukkan primer, membaca membuka pintu. Tapi sekali pintu-pintu terbuka, sangat
sulit untuk melihat dunia tanpa memandang melalui mereka. "
The process of transforming all direct experience into the supreme symbolic expression,
language, monopolizes life. Like ideology, language conceals and justifies, compelling us
to suspend our doubts about its claim to validity. It is at the root of civilization, the
dynamic code of civilization's alienated nature. As the paradigm of ideology, language
stands behind all of the massive legitimation necessary to hold civilization together. It
remains for us to clarify what forms of nascent domination engendered this justification,
made language necessary as a basic means of repression. Proses mengubah seluruh
pengalaman langsung ke tertinggi ekspresi simbolik, bahasa, kehidupan memonopoli.
Seperti ideologi, bahasa menyembunyikan dan membenarkan, memaksa kita untuk
menghentikan keraguan kami tentang klaim validitas. Ini adalah akar peradaban, kode
dinamis terasing peradaban alam. Sebagai paradigma ideologi, bahasa, berdiri di
belakang semua legitimasi besar peradaban yang diperlukan untuk terus bersama-sama.
Ini tetap bagi kita untuk menjelaskan apa bentuk-bentuk dominasi baru lahir
menimbulkan pembenaran ini, membuat bahasa yang diperlukan sebagai sarana dasar
penindasan.
It should be clear, first of all, that the arbitrary and decisive association of a particular
sound with a particular thing is hardly inevitable or accidental. Harus jelas, pertama-
tama, yang sewenang-wenang dan asosiasi menentukan suara tertentu dengan hal tertentu
hampir tidak bisa dihindari atau tidak disengaja. Language is an invention for the reason
that cognitive processes must precede their expression in language. To assert that
humanity is only human because of language generally neglects the corollary that being
human is the precondition of inventing language. Bahasa adalah sebuah penemuan
dengan alasan bahwa proses-proses kognitif harus mendahului ekspresi mereka dalam
bahasa. Untuk menyatakan bahwa manusia hanyalah bahasa manusia karena umumnya
mengabaikan konsekuensi yang menjadi manusia adalah prasyarat bagi menciptakan
bahasa.
The question is how did words first come to be accepted as signs at all? How did the first
symbol originate? Contemporary linguists find this "such a serious problem that one may
despair of finding a way out of its difficulties." Among the more than ten thousand
works on the origin of language, even the most recent admit that the theoretical
discrepancies are staggering. The question of when language began has also brought
forth extremely diverse opinions. There is no cultural phenomenon that is more
momentous, but no other development offers fewer facts as to its beginnings. Not
surprisingly, Bernard Campell is far from alone in his judgement that "We simply do not
know, and never will, how or when language began." Pertanyaannya adalah bagaimana
kata-kata pertama kali datang untuk diterima sebagai tanda-tanda sama sekali?
Bagaimana simbol pertama berasal? Kontemporer linguis menemukan ini "seperti
masalah serius yang mungkin putus asa mencari jalan keluar dari kesulitan." Di antara
lebih dari sepuluh ribu karya tentang asal-usul bahasa, bahkan yang paling baru-baru ini
mengakui bahwa perbedaan teoritis yang mengejutkan. Pertanyaan tentang kapan bahasa
mulai juga telah melahirkan pendapat yang sangat beragam. Tidak ada fenomena budaya
yang lebih penting, tetapi tidak ada pembangunan lainnya menawarkan sedikit fakta
mengenai permulaannya. Tidak mengherankan, Bernard Campell jauh dari sendirian
dalam penilaian bahwa "Kami tidak tahu, dan tidak pernah akan, bagaimana atau kapan
bahasa dimulai."
Many of the theories that have been put forth as to the origin of language are trivial: they
explain nothing about the qualitative, intentional changes introduced by language. The
"ding-dong" theory maintains that there is somehow an innate connection between sound
and meaning; the "pooh-pooh" theory holds that language at first consisted of
ejaculations of surprise, fear, pleasure, pain, etc.; the "ta-ta" theory posits the imitation of
bodily movements as the genesis of language, and so on among explanations that only
beg the question. The hypothesis that the requirements of hunting made language
necessary, on the other hand, is easily refuted; animals hunt together without language,
and it is often necessary for humans to remain silent in order to hunt. Banyak teori yang
telah dikemukakan mengenai asal- usul bahasa sepele: mereka menjelaskan apa-apa
tentang kualitatif, perubahan yang disengaja diperkenalkan oleh bahasa. The "ding-dong"
teori menyatakan bahwa ada bawaan entah bagaimana hubungan antara bunyi dan arti ;
yang "menyepelekan" teori menyatakan bahwa pada awalnya bahasa terdiri dari ejakulasi
terkejut, takut, kesenangan, sakit, dan sebagainya; yang "ta-ta" Teori ini berpendapat
yang meniru gerakan-gerakan tubuh sebagai asal- usul bahasa, dan seterusnya di antara
penjelasan bahwa hanya menutupi persoalan. Hipotesis bahwa persyaratan yang dibuat
berburu bahasa perlu, di sisi lain, dapat dengan mudah menyangkal; binatang berburu
bersama-sama tanpa bahasa, dan sering diperlukan bagi manusia untuk tetap diam untuk
berburu.
But it is in the specific social context of our exploration, the terms and choices of
concrete activities and relationships, that more understanding of the genesis of language
must be sought. Olivia Vlahos judged that the "power of words" must have appeared
very early; "Surely...not long after man had begun to fashion tools shaped to a special
pattern." The flaking or chipping of stone tools, during the million or two years of
Paleolithic life, however, seems much more apt to have been shared by direct, intimate
demonstration than by spoken directions. Tapi ini dalam konteks sosial yang spesifik
eksplorasi kita, istilah dan pilihan kegiatan dan hubungan konkret, yang lebih memahami
asal-usul bahasa harus dicari. Olivia Vlahos menilai bahwa "kekuatan kata-kata" pasti
muncul sangat awal; "Tentu saja ... tidak lama setelah orang itu mulai alat-alat fashion
dibentuk pola khusus." chipping yang mengelupas atau alat-alat batu, selama juta atau
dua tahun kehidupan Paleolitik Namun, tampaknya lebih cenderung sudah dibagi-pakai
oleh langsung, intim demonstrasi daripada oleh diucapkan arah.
Nevertheless, the proposition that language arose with the beginnings of technology--that
is, in the sense of division of labor and its concomitants, such as a standardizing of things
and events and the effective power of specialists over others--is at the heart of the matter,
in my view. It would seem very difficult to disengage the division of labor--"the source
of civilization," in Durkheim's phrase--from language at any stage, perhaps least of all the
beginning. Division of labor necessitates a relatively complex control of group action; in
effect it demands that the whole community be organized and directed. This happens
through the breakdown of functions previously performed by everybody, into a
progressively greater differentiation of tasks, and hence of roles and distinctions. Namun
demikian, proposisi bahwa bahasa muncul dengan teknologi awal - yaitu, dalam arti
pembagian kerja dan concomitants, seperti standardisasi hal dan peristiwa-peristiwa dan
kekuatan efektif spesialis atas orang lain - merupakan inti dari materi, dalam pandangan
saya. Ini akan tampak sangat sulit untuk melepaskan diri pembagian kerja - "sumber
peradaban," dalam ungkapan Durkheim - dari bahasa pada setiap tahap, mungkin paling
tidak dari semua dari awal. Divisi membutuhkan tenaga kerja yang relatif kompleks
kelompok kontrol tindakan; yang berlaku itu menuntut bahwa seluruh masyarakat diatur
dan diarahkan. Hal ini terjadi melalui pemecahan fungsi- fungsi yang sebelumnya
dilakukan oleh semua orang, menjadi semakin diferensiasi tugas yang lebih besar, dan
karenanya peran dan perbedaan.
Whereas Vlahos felt that speech arose quite early, in relation to simple stone tools and
their reproduction, Julian Jaynes has raised perhaps a more interesting question which is
assumed in his contrary opinion that language showed up much later. He asks, how it is,
if humanity had speech had for a couple of million years, that there was virtually no
development of technology? Jaynes's question implies a utilitarian value inhering in
language, a supposed release of latent potentialities of a positive nature. But given the
destructive dynamic of the division of labor, referred to above, it may be that while
language and technology are indeed linked, they were both successfully resisted for
thousands of generations. Sedangkan Vlahos merasa bahwa pidato muncul cukup awal,
dalam hubungannya dengan alat-alat batu yang sederhana dan reproduksi mereka, Julian
Jaynes telah dibangkitkan mungkin pertanyaan yang lebih menarik yang diasumsikan
dalam bahasa berpendapat sebaliknya muncul jauh kemudian. Dia bertanya, bagaimana
itu, jika kemanusiaan telah Pidato itu selama beberapa juta tahun, yang nyaris tidak ada
perkembangan teknologi? pertanyaan Jaynes menyiratkan nilai utilitarian yang melekat
dalam bahasa, yang seharusnya rilis laten potensi alam yang positif. Tetapi mengingat
dinamika merusak pembagian tenaga kerja, yang disebut di atas, sangat mungkin bahwa
bahasa dan teknologi sementara memang terkait, mereka berdua berhasil menahan selama
ribuan generasi.
At its origins language had to meet the requirements of a problem that existed outside
language. In light of the congruence of language and ideology, it is also evident that as
soon as a human spoke, he or she was separated. This rupture is the moment of
dissolution of the original unity between humanity and nature; it coincides with the
initiation of division of labor. Marx recognized that the rise of ideological consciousness
was established by the division of labor; language was him the primary paradigm of
"productive labor." Every step in the advancement of civilization has meant added labor,
however, and the fundamentally alien reality of productive labor/work is realized and
advanced via language. Ideology receives its substance from division of labor, and,
inseparably, its form from language. Pada bahasa asal harus memenuhi persyaratan dari
masalah yang ada di luar bahasa. Dalam terang dari kesesuaian bahasa dan ideologi, juga
terbukti bahwa segera setelah berbicara manusia, ia dipisahkan. Ini adalah saat pecah
pembubaran kesatuan asli antara manusia dan alam; itu bertepatan dengan dimulainya
pembagian kerja. Marx mengakui bahwa munculnya kesadaran ideologis didirikan oleh
pembagian kerja; bahasa nya paradigma utama "tenaga kerja produktif." Setiap langkah
dalam kemajuan peradaban telah berarti menambah tenaga kerja, bagaimanapun, dan
secara fundamental realitas asing tenaga kerja produktif / kerja adalah terwujud dan maju
melalui bahasa. Ideologi menerima substansi dari pembagian kerja, dan, tak terpisahkan,
bentuk dari bahasa.
Engels, valorizing labor even more explicitly than Marx, explained the origin of language
from and with labor, the "mastery of nature." He expressed the essential connection by
the phrase, "first labor, after it and then with it speech." To put it more critically, the
artificial communication which is language was and is the voice of the artificial
separation which is (division of) labor. Engels, tenaga kerja valorizing bahkan lebih
eksplisit dari Marx, menjelaskan asal- usul bahasa dari dan dengan tenaga kerja,
"penguasaan alam." Dia mengungkapkan hubungan penting dengan frase, "tenaga kerja
pertama, setelah itu dan kemudian dengan pidato." Untuk menempatkan lebih kritis,
komunikasi buatan yang bahasa dan suara buatan yang pemisahan (pembagian) tenaga
kerja. (In the usual, repressive parlance, this is phrased positively, of course, in terms of
the invaluable nature of language in organizing "individual responsibilities.") (Dalam
biasa, represif istilah, ini dirumuskan secara positif, tentu saja, dalam bentuk bahasa alam
yang tak ternilai dalam mengorganisir "tanggung jawab individu.")
Language was elaborated for the suppression of feelings; as the code of civiliza tion it
expresses the sublimation of Eros, the repression of instinct, which is the core of
civilization. Freud, in the one paragraph he devoted to the origin of language, connected
original speech to sexual bonding as the instrumentality by which work was made
acceptable as "an equivalence and substitute for sexual activity." This transference from
a free sexuality to work is original sublimation, and Freud saw language constituted in
the establishing of the link between mating calls and work processes. Bahasa yang
dielaborasi untuk penindasan perasaan; sebagai kode peradaban itu mengungkapkan
sublimasi dari Eros, represi naluri, yang merupakan inti dari peradaban. Freud, dalam
satu paragraf dia setia kepada asal- usul bahasa, terhubung pidato asli ikatan seksual
sebagai sarana oleh pekerjaan yang dibuat dapat diterima sebagai "kesetaraan dan
pengganti aktivitas seksual." Ini transferensi dari seksualitas bebas untuk bekerja adalah
sublimasi asli, dan Freud melihat bahasa dilantik dalam pembentukan hubungan antara
panggilan dan perkawinan proses kerja.
The neo-Freudian Lacan carries this analysis further, asserting that the unconscious is
formed by the primary repression of acquisition of language. For Lacan the unconscious
is thus "structured like a language" and functions lingustically, not instinctively or
symbolically in the traditional Freudian sense. Neo-Freudian Lacan membawa analisis ini
lebih lanjut, dan menyatakan bahwa alam bawah sadar terbentuk oleh represi utama
akuisisi bahasa. Bagi Lacan bawah sadar demikian "terstruktur seperti bahasa" dan fungsi
lingustically, tidak secara naluriah atau simbolis dalam pengertian Freudian tradisional .
To look at the problem of origin on a figurative plane, it interesting to consider the myth
of the Tower of Babel. The story of the confounding of language, like that other story in
Genesis, the Fall from the grace of the Garden, is an attempt to come to terms with the
origin of evil. The splintering of an "original language" into mutually untintelligible may
best be understood as the emergence of symbolic language, the eclipse of an earlier state
of more total and authentic communication. Untuk melihat masalah asal pada pesawat
figuratif, menarik untuk mempertimbangkan mitos Menara Babel. Cerita tentang bahasa
yang membingungkan, seperti kisah lainnya dalam Kejadian, Kejatuhan dari anugerah
dari surga, adalah sebuah mencoba untuk berdamai dengan asal- usul kejahatan. The
serpihan dari sebuah "bahasa asli" yang saling untintelligible mungkin paling mudah
dipahami sebagai simbolik munculnya bahasa, gerhana keadaan sebelumnya lebih total
dan otentik komunikasi. In numerous traditions of paradise, for example, animals can
talk and humans can understand them. Dalam berbagai tradisi surga, misalnya, binatang
bisa bicara dan manusia dapat memahami mereka.
I have argued elsewhere that the Fall can be understood as a fall into time. Saya telah
menyatakan di tempat lain bahwa Kejatuhan dapat dipahami sebagai jatuh ke dalam
waktu. Likewise the failure of the Tower of Babel suggests, as Russell Fraser put it, "the
isolation of man in historical time." But the Fall also has a meaning in terms of the origin
of language. Benjamin found it in the mediation which is language and the "origin of
abstraction, too, as a faculty of language-mind." Demikian juga kegagalan Menara Babel
menunjukkan, seperti Russell Fraser katakan, "isolasi manusia dalam sejarah waktu."
Tapi Kejatuhan juga memiliki arti dalam hal asal- usul bahasa. Benjamin menemukannya
di mediasi yang bahasa dan "asal- usul abstraksi, juga, sebagai fakultas bahasa-pikiran."
"The fall is into language," according to Norman O. Brown. "Penurunan ini ke dalam
bahasa," menurut Norman O. Brown.
The beginning of humankind's separation from and conquest of the world is thus located
in the naming of the world. Logos itself as god is involved in the first naming, which
represents the domination of the deity. The well-known passage is contained in the
Gospel of John: "In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the
Word was God." Awal pemisahan dari umat manusia dan penaklukan dunia dengan
demikian terletak di penamaan dunia. Logos dirinya sebagai dewa yang terlibat dalam
penamaan pertama, yang mewakili dominasi dewa. Yang terkenal bagian ini terkandung
di dalam Injil Yohanes: "Pada mulanya adalah Firman, dan Firman adalah dengan Tuhan,
dan Firman itu adalah Allah."
Returning to the question of the origin of language in real terms, we also come back to
the notion that the problem of language is the problem of civilization. The anthropologist
Lizot noted that the hunter-gatherer mode exhibited that lack of technology and division
of labor that Jaynes felt must have bespoken an absence of language; "(Primitive
people's) contempt for work and their disinterest in technological progress per se are
beyond question." Furthermore, "the bulk of recent studies," in Lee's words of 1981,
shows the hunter- gatherers to have been "well nourished and to have (had) abundant
leisure time." Kembali ke pertanyaan mengenai asal- usul bahasa dalam arti riil, kami juga
kembali ke gagasan bahwa masalah bahasa adalah masalah peradaban. Lizot Antropolog
mencatat bahwa modus pemburu-pengumpul menunjukkan bahwa kurangnya teknologi
dan pembagian kerja bahwa Jaynes merasa harus memiliki ketiadaan bespoken bahasa;
"(primitif orang) jijik untuk bekerja dan minat mereka dalam kemajuan teknologi per se
berada di luar pertanyaan itu." Selain itu, "sebagian besar studi terbaru", da lam kata-kata
Lee 1981, menunjukkan pemburu-pengumpul telah "cukup makan dan telah (telah)
berlimpah waktu luang."
Early humanity was not deterred from language by the pressures of constant worries
about survival; the time for reflection and linguistic development was available but this
path was apparently refused for many thousands of years. Nor did the conclusive victory
of agriculture, civilization's cornerstone, take place (in the form of the Neolithic
revolution) because of food shortages or population pressures. In fact, as Lewis Binford
has concluded, "The question to be asked is not why agriculture and food-storage
techniques were not developed everywhere, but why they were developed at all."
Manusia purba tidak mundur dari tekanan bahasa dengan ko nstan kekhawatiran tentang
kelangsungan hidup; waktu untuk refleksi dan perkembangan linguistik yang tersedia tapi
rupanya jalan ini menolak untuk ribuan tahun. Juga tidak kemenangan yang meyakinkan
pertanian, peradaban batu penjuru, berlangsung (dalam bentuk revolusi Neolitik) karena
kekurangan makanan atau tekanan penduduk. Pada kenyataannya, seperti Lewis Binford
telah menyimpulkan, "Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah tidak mengapa pertanian
dan teknik penyimpanan makanan tidak dikembangkan di mana-mana, tetapi mengapa
mereka berkembang sama sekali. "
Mythology, which, as Cassirer noted, "is from its very beginning potential religion," can
be understood as a function of language, subject to its requirements like any ideological
product. The nineteenth-century linguist Muller described mythology as a "disease of
language" in just this sense; language deforms thought by its inability to describe things
directly. "Mythology is inevitable, it is natural, it is an inherent necessity of language...(It
is) the dark shadow which throws upon thought, and which can never disappear till
language becomes entirely commensurate with thought, which it never will." Mitologi,
yang, seperti dicatat Cassirer, "adalah dari potensi awal agama," dapat dipahami sebagai
fungsi bahasa, tunduk pada persyaratan seperti produk ideologi. Para ahli bahasa abad
kesembilan belas Mitologi Muller digambarkan sebagai "penyakit bahasa "hanya dalam
pengertian ini; bahasa deformasi pikir oleh ketidakmampuan untuk menggambarkan hal-
hal yang secara langsung." Mythology tidak bisa dihindari, itu wajar, ini merupakan
kebutuhan inheren bahasa ... (Ini adalah) bayang-bayang gelap yang melemparkan atas
pemikiran, dan yang tidak pernah bisa hilang sepenuhnya sampai bahasa menjadi sepadan
dengan pikiran, yang tidak pernah akan. "
It is little wonder, then, that the old dream of a lingua Adamica , a "real" language
consisting not of conventional signs but expressing the direct, unmediated meaning of
things, has been an integral part of humanity's longing for a lost primeval state. As
remarked upon above, the Tower of Babel is one of the enduring significations of this
yearning to truly commune with each other and nature. Tidak mengherankan, saat itu,
bahwa impian lama seorang Adamica lingua, sebuah "nyata" bukan bahasa yang terdiri
dari tanda-tanda konvensional tetapi mengungkapkan langsung, arti unmediated hal, telah
merupakan bagian integral dari kerinduan manusia purba yang hilang negara. Seperti
komentar di atas di atas, Menara Babel merupakan salah satu Maknanya abadi kerinduan
ini untuk benar-benar berkomunikasi dengan satu sama lain dan alam.
In that earlier (but long enduring) condition nature and society formed a coherent whole,
interconnected by the closest bonds. The step from participation in the totality of nature
to religion involved a detaching of forces and beings into outward, inverted existences.
This separation took the form of deities, and the religious practitioner, the shaman, was
the first specialist. Dalam awal (tapi bertahan lama) kondisi alam dan masyarakat
membentuk satu kesatuan yang koheren, yang dihubungkan oleh ikatan terdekat.
Langkah dari partisipasi dalam totalitas alam untuk memisahkan agama melibatkan
kekuatan dan makhluk ke luar, terbalik eksistensi. Pemisahan ini mengambil bentuk
dewa, dan praktisi agama, dukun, adalah spesialis pertama.
The decisive mediations of mythology and religion are not, however, the only profound
cultural developments underlying our modern estrangement. Also in the Upper
Paleolithic era, as the species Neanderthal gave way to Cro-Magnon (and the brain
actually shrank in size), art was born. In the celebrated cave paintings of roughly 30,000
years ago is found a wide assortment of abstract signs; the symbolism of late Paleolithic
art slowly stiffens into the much more stylized forms of the Neolithic agriculturalists.
Mediasi yang menentukan mitologi dan agama tidak Namun, satu-satunya mendalam
yang mendasari perkembangan budaya modern kita kerenggangan. Juga di era Pa leolitik
Atas, sebagai spesies Neanderthal memberi jalan untuk Cro-Magnon (dan otak menyusut
dalam ukuran sebenarnya), seni lahir. Pada lukisan- lukisan gua dirayakan sekitar 30.000
tahun yang lalu adalah menemukan berbagai macam tanda-tanda abstrak; simbolisme
seni Paleolitik akhir menegang perlahan- lahan ke dalam jauh lebih bergaya bentuk
Neolitikum petani. During this period, which is either synonymous with the beginnings
of language or registers its first real dominance, a mounting unrest surfaced. John
Pfeiffer described this in terms of the erosion of the egalitarian hunter-gatherer traditions,
as Cro-Magnon established its hegemony. Whereas there was "no trace of rank" until the
Upper Paleolithic, the emerging division of labor and its immediate soc ial consequences
demanded a disciplining of those resisting the gradual approach of civilization. As a
formalizing, indoctrinating device, the dramatic power of art fulfilled this need for
cultural coherence and the continuity of authority. Selama periode ini, yang juga sinonim
dengan awal bahasa atau register pertama dominasi nyata, sebuah mount kerusuhan
muncul. John Pfeiffer menggambarkan ini dalam kaitannya dengan erosi yang egaliter
tradisi pemburu-pengumpul, sebagai Cro-Magnon mendirikan hegemoni. Sedangkan
"tidak ada tanda-tanda pangkat" sampai Paleolitik Atas, munculnya pembagian kerja dan
konsekuensi sosial langsung menuntut mendisiplinkan mereka menolak pendekatan
bertahap peradaban. Sebagai memformalkan, perangkat mengindoktrinasi, kekuatan
dramatis ini terpenuhi seni kebutuhan budaya koherensi dan kesinambungan
kewenangan. Language, myth, religion and art thus advanced as deeply "political"
conditions of social life, by which the artificial media of symbolic forms replaced the
directly- lived quality of life before division of labor. From this point on, humanity could
no longer see reality face to face; the logic of domination drew a veil over play, freedom,
affluence. Bahasa, mitos, agama dan seni sehingga maju sebagai sangat "politis" kondisi
kehidupan sosial, di mana media buatan menggantikan bentuk-bentuk simbolik tinggal
langsung kualitas hidup sebelum pembagian kerja. Dari titik ini, manusia tidak lagi bisa
melihat kenyataan muka dengan muka; logika dominasi menarik kerudung atas bermain,
kebebasan, kekayaan.
At the close of the Paleolithic Age, as a decreased proportion of verbs in the language
reflected the decline of unique and freely chosen acts in consequence of division of labor,
language still possessed no tenses. Although the creation of a symbolic world was the
condition for the existence of time, no fixed differentiations had developed before hunter-
gatherer life was displaced by Neolithic farming. But when every verb shows a tense,
language is "demanding lip service to time even when time is furthest of our thoughts."
Pada penutupan Zaman Paleolitik, sebagai proporsi penurunan verba dalam bahasa
mencerminkan penurunan yang unik dan tindakan yang dipilih dengan bebas sebagai
akibat dari pembagian kerja, bahasa masih tidak memilik i tenses. Meskipun penciptaan
dunia simbolis kondisi untuk adanya waktu, tidak ada pembedaan tetap telah
mengembangkan sebelum hidup pemburu-pengumpul yang digantikan oleh Neolitik
bertani. Tapi ketika setiap kata kerja menunjukkan suatu tegang, bahasa ada lah
"menuntut layanan bibir ke waktu bahkan ketika waktu adalah terjauh dari pikiran kita."
(Van Orman Quine 1960) From this point one can ask whether time exists apart from
grammar. Once the structure of speech incorporates time and is thereby animated by it at
every expression, division of labor conclusively destroyed an earlier reality. With
Derrida, one can accurately refer to "language as the origin of history." Language itself is
a repression, and along its progress repression gathers--as ideology, as work--so as to
generate historical time. Without language all of history would disappear. (Van Orman
Quine, 1960) Dari titik ini kita dapat bertanya apakah ada waktu terpisah dari tata bahasa.
Setelah pidato menggabungkan struktur waktu dan dengan demikian animasi dengan itu
di setiap ekspresi, pembagian kerja secara meyakinkan menghancurkan realitas
sebelumnya. Dengan Derrida, orang dapat akurat mengacu pada "bahasa sebagai asal usul
sejarah." Bahasa itu sendiri adalah sebuah penindasan, dan penindasa n sepanjang
kemajuan mengumpulkan - sebagai ideologi, sebagai pekerjaan - sehingga dapat
menghasilkan waktu sejarah. Tanpa bahasa semua sejarah akan menghilang.
Pre-history is pre-writing; writing of some sort is the signal that civilization has begun.
"Once gets the impression," Freud wrote in The Future of an Illusion , "that civilization is
something which was imposed on a resisting majority by a minority which understood
how to obtain possession of the means of power and coercion." If the matter of time and
language can seem problematic, writing as a stage of language makes it appearance
contributing to subjugation in rather naked fashion. Freud could have been legitimately
pointed to written language as the lever by which civilization was imposed and
consolidated. Pra-sejarah pra- menulis; penulisan adalah semacam sinyal bahwa
peradaban telah dimulai. "Begitu mendapat kesan," Freud menulis dalam The Future of
an Illusion, "bahwa peradaban adalah sesuatu yang dipaksakan pada oleh mayoritas
menolak minoritas yang mengerti bagaimana untuk memperoleh kepemilikan atas alat-
alat kekuasaan dan pemaksaan. "Jika masalah waktu dan bahasa dapat tampak
bermasalah, menulis sebagai tahap bahasa membuat penampilan berkontribusi untuk
penaklukan yang agak telanjang mode. Freud bisa saja secara sah menunjuk bahasa
tertulis seperti tuas oleh peradaban yang dipaksakan dan konsolidasi.
By about 10,000 BC, extensive division of labor had produced the kind of social control
reflected by cities and temples. The earliest writings are records of taxes, laws, terms of
labor servitude. This objectified domination thus originated from the practical needs of
political economy. An increased use of letters and tablets soon enabled those in charge to
reach new heights of power and conquest, as exemplified in the new form of government
commanded by Hammurabi of Babylon. As Levi-Strauss put it, writing "seems to favor
rather the exploitation than the enlightenment of mankind..Writing, on this its first
appearance in our midst, had allied itself with falsehood." Dengan sekitar 10.000 SM,
pembagian kerja yang luas telah menghasilkan jenis kontrol sosial tercermin dari kota-
kota dan kuil-kuil. Tulisan-tulisan paling awal catatan pajak, hukum, syarat-syarat
perbudakan tenaga kerja. Objektifikasi ini dengan demikian dominasi berasal dari
kebutuhan-kebutuhan praktis ekonomi politik. peningkatan penggunaan huruf dan tablet
segera diaktifkan mereka yang bertanggung jawab untuk mencapai ketinggian baru
kekuasaan dan penaklukan, seperti yang dicontohkan dalam bentuk pemerintahan baru
yang dipimpin oleh Hammurabi Babel. Ketika Levi-Strauss katakan, menulis "tampaknya
lebih mendukung eksploitasi daripada pencerahan umat manusia .. Menulis, pada
penampilan pertama di tengah-tengah kita, telah bersekutu dengan kepalsuan. "
Language at this juncture becomes the representation of representation, in hieroglyphic
and ideographic writing and then in phonetic-alphabetic writing. The progress of
symbolization, from the symbolizing of words, to that of syllables, and finally to letters in
an alphabet, imposed an increasingly irresistable sense of order and control. And in the
reification that writing permits, language is no longer tied to a speaking subject or
community of discourse, but creates an autonomo us field from which every subject can
be absent. Bahasa pada saat ini menjadi representasi perwakilan, dalam hiroglif dan
ideografik menulis dan kemudian di-abjad fonetik tertulis. Kemajuan simbolisasi, dari
melambangkan kata-kata, dengan yang ada suku kata, dan akhirnya untuk huruf dalam
alfabet, yang dipaksakan yang semakin rasa tak tertahankan tatanan dan kontrol. Dan
dalam reifikasi bahwa menulis izin, bahasa tidak lagi terikat pada subjek yang berbicara
atau komunitas wacana, tapi menciptakan lapangan otonom dari mana setiap subjek dapat
absen.
In the contemporary world, the avant- garde of art has, most noticeably, performed the
gestures of refusal of the prison of language. Since Mallarme, a good deal of modernist
poetry and prose has moved against the taken- for-grantedness of normal speech. Dalam
dunia kontemporer, avant-garde seni telah, paling jelas, melakukan gerakan penolakan
dari penjara bahasa. Sejak Mallarme, banyak yang baik puisi dan prosa modernis telah
bergerak melawan diambil- untuk- grantedness pidato normal . To the question "Who is
speaking?" Untuk pertanyaan "Siapa yang berbicara?" Mallarme answered, "Language is
speaking." After this reply, and especially since the explosive period around World War
I when Joyce, Stein and others attempted a new syntax as well as a new vocabulary, the
restraints and distortions of language have been assaulted wholesale in literature.
Russian futurists, Dada (eg Hugo Ball's efforts in the 1920s to create "poetry without
words"), Artaud, the Surrealists and lettristes were among the more exotic elements of a
general resistance to language. Mallarme menjawab, "Bahasa adalah berbicara." Setelah
jawaban ini, dan terutama sejak periode ledakan di sekitar Perang Dunia I ketika Joyce,
Stein dan lain- lain mencoba sintaks baru serta kosa kata baru, kekangan dan distorsi
bahasa telah diserang grosir dalam sastra. futuris Rusia, Dada (misalnya upaya Hugo Ball
pada tahun 1920 untuk membuat "puisi tanpa kata-kata"), Artaud, yang surealis dan
lettristes berada di antara unsur-unsur lebih eksotis perlawanan umum bahasa.
The Symbolist poets, and many who could be called their descendants, held that defiance
of society also includes defiance of its language. But inadequacy in the former arena
precluded success in the latter, bringing one to ask whether avant- garde strivings can be
anything more than abstract, hermetic gestures. Language, which at any given moment
embodies the ideology of a particular culture, must be ended in order to abolish both
categories of estrangement; a project of some considerable dimensions, let us say. That
literary texts (eg Finnegan's Wake , the poetry of ee cummings) breaks the rules of
language seems mainly to have the paradoxical effect of evoking the rules themselves. By
permitting the free play of ideas about language, society treats these ideas as mere play.
Penyair yang simbolis, dan banyak yang bisa disebut keturunan mereka, berpendapat
bahwa perlawanan masyarakat juga termasuk bertentangan dengan bahasanya. Tapi
kekurangan di bekas arena menghalangi keberhasilan dalam yang terakhir, membawa
seseorang untuk bertanya apakah perjuangan avant-garde bisa apa saja lebih daripada
abstrak, hermetik isyarat. Bahasa, yang pada saat tertentu mewujudkan ideologi budaya
tertentu, harus diakhiri dalam rangka untuk menghapuskan kedua kategori keterasingan,
sebuah proyek dari beberapa dimensi yang cukup besar, mari kita katakan. Bahwa teks
sastra (misalnya Finnegan Wake, puisi EE Cummings) melanggar aturan-aturan bahasa
terutama tampaknya memiliki efek paradoks membangkitkan aturan itu sendiri. Dengan
mengizinkan permainan bebas ide- ide tentang bahasa, masyarakat memperlakukan ide-
ide ini hanya sebagai bermain.
Today "incredible" and "awesome" are applied to the most commonly trivial and boring,
it is no accident that powerful and shocking words barely exist anymore. The
deterioration of language mirrors a more general estrangement; it has become almost
totally external to us. From Kafka to Pinter silence itself is a fitting voice of our times.
"Few books are forgivable. Black on the canvas, silence on the screen, an empty white
sheet fo paper, are perhaps feasible," as RD Laing put it so well. Meanwhile, the
structuralists--Levi-Strauss, Barthes, Foucault, Lacan, Derrida--have been almost entirely
occupied with the duplicity language in their endless exegetical burrowings into it. They
have virtually renounced the project of extracting meaning from language. Hari ini "luar
biasa" dan "mengagumkan" diterapkan pada paling sering sepele dan membosankan,
tidak kebetulan bahwa kata-kata yang kuat dan mengejutkan hampir tidak ada lagi.
Memburuknya bahasa cermin keterasingan yang lebih umum, tetapi telah menjadi hampir
sepenuhnya eksternal kepada kami. From Kafka to Pinter silence itself is a fitting voice
of our times. "Few books are forgivable. Black on the canvas, silence on the screen, an
empty white sheet fo paper, are perhaps feasible," as RD Laing put it so well. Meanwhile,
the structuralists--Levi-Strauss, Barthes, Foucault, Lacan, Derrida--have been almost
entirely occupied with the duplicity language in their endless exegetical burrowings into
it. They have virtually renounced the project of extracting meaning from language.
I am writing (obviously) enclosed in language, aware that language reifies the resistance
to reification. As TS Eliot's Sweeney explains, "I've gotta use words when I talk to you."
One can imagine replacing the imprisonment of time with a brilliant present--only by
imagining a world without division of labor, without that divorce from nature from which
all ideology and authority accrue. We couldn't live in this world without language and
that is just how profoundly we must transform this world.
Words bespeak a sadness; they are used to soak up the emptiness of unbridled time. We
have all had that desire to go further, deeper than words, the feeling of wanting only to be
done with all the talk, knowing that being allowed to live coherently erases the need to
formulate coherence.
There is a profound truth to the notion that "lovers need no words." The point is that we
must have a world of lovers, a world of the face-to- face, in which even names can be
forgotten, a world which knows that enchantment is the opposite of ignorance. Only a
politics that undoes language and time and is thus visionary to the point of
voluptuousness has any meaning
Glottogony (Asal usul bahasa) kepada kita tentang fakta-fakta menarik evolusi manusia
dan hidup. Unlike writing, spoken language leaves no trace. Tidak seperti menulis,
berbicara bahasa tidak meninggalkan jejak. At some stage of human evolution, several
systems of verbal communication emerged from proto-linguistic and non-linguistic
means of communication. Pada tahap tertentu dari evolusi manusia, beberapa sistem
komunikasi verbal muncul dari proto- linguistik dan non- linguistik alat komunikasi.
Chimpanzees and humans split from a common ancestor about 4 million years ago.
Simpanse dan manusia berpisah dari nenek moyang yang sama sekitar 4 juta tahun yang
lalu. Since then all other humans, who may have given signs as to how language
developed have vanished, there are no traces to track this. Sejak saat itu semua manusia
lain, yang mungkin telah memberi tanda-tanda bagaimana mengembangkan bahasa telah
lenyap, tidak ada jejak untuk melacak ini.
Scholars of the modern world thought that the other languages of the world represented
more ancient stages in the development of language, also Indo-European languages were
considered as advanced languages. Ulama dunia modern berpikir bahwa bahasa-bahasa
lain di dunia mewakili lebih kuno tahap dalam pengembangan bahasa, juga bahasa Indo-
Eropa dianggap sebagai bahasa tingkat lanjut. Today linguist experts agree that there
were no primitive languages. Hari ini ahli linguis sepakat bahwa tidak ada bahasa
primitif. Present humans speak languages which are complex in nature. Sekarang
manusia berbicara bahasa yang kompleks di alam. In fact existing languages differ in the
size of vocabulary and subjects covered with this vocabulary, all human languages
possess the grammar and syntax needed, and could invent, translate, or share the
vocabulary needed to express the full range of their thoughts. Bahkan bahasa yang ada
berbeda dalam ukuran kosa kata dan topik yang dibahas dengan kosa kata ini, semua
bahasa manusia memiliki tata bahasa dan sintaks yang diperlukan, dan dapat
menemukan, menerjemahkan, atau berbagi kosakata yang diperlukan untuk
mengekspresikan berbagai pikiran mereka.
All humans possess similar linguistic abilities and no child is born with a biological
predisposition to adapt to a particular language. Semua manusia memiliki kemampuan
linguistik yang sama dan tidak ada anak lahir dengan kecenderungan biologis untuk
menyesuaikan diri dengan suatu bahasa tertentu. Any child who is left apart from his
native language develops the languages from other communities, the lesson is that
language is not inborn, in fact it is acquired through family, community and living with
people ie Social phenomenon. Setiap anak yang dibiarkan terlepas dari bahasa ibunya
bahasa yang berkembang dari masyarakat lain, pelajaran bahasa adalah bahwa tidak
bawaan, sebenarnya itu diperoleh melalui keluarga, komunitas dan hidup dengan orang-
orang yaitu fenomena sosial. The use of language is one of the most evident factors that
distinguish Humans from many other animals. Penggunaan bahasa adalah salah satu
faktor yang paling jelas yang membedakan Manusia dari banyak hewan lain.
According to some scholars the progression from animal grunts to full modern human
language may have proceeded as follows. Menurut sebagian ulama perkembangan dari
hewan menggeram penuh bahasa manusia modern mungkin telah berlangsung sebagai
berikut. The first step by early hominids would be represented by monkeys, who produce
different sounds under voluntary control. Langkah pertama hominid awal akan diwakili
oleh monyet, yang menghasilkan suara yang berbeda di bawah kendali sukarela. These
sounds were considered to be instinctive reactions, but researches have shown that the
monkeys were known to lie or to fake calls for specific reasons. Suara ini dianggap
sebagai reaksi naluriah, namun penelitian telah menunjukkan bahwa monyet dikenal
berbohong atau panggilan palsu untuk alasan tertentu. The sounds they produce were
overestimated as language though we are not able to understand the exact meaning or its
significance. Suara yang mereka hasilkan yang berlebihan sebagai bahasa meskipun kita
tidak dapat memahami makna persis atau maknanya.
During the course of human evolution brain size increased rapidly in a short period,
bringing forth a new species. Selama evolusi manusia ukuran otak meningkat dengan
pesat dalam waktu singkat, yang membuat spesies baru. The first was the arrival of Homo
erectus about 1.8 million years ago and the next was the existence of Homo sapiens
500,000 years ago. Yang pertama adalah kedatangan Homo erectus sekitar 1,8 juta tahun
yang lalu dan berikutnya adalah keberadaan Homo sapiens 500.000 tahun yang lalu. The
increase in mental power would have enabled the hominids to increase their vocabulary,
and progress from one word statement to two word or even multiple word statements.
Peningkatan kekuatan mental akan memungkinkan hominid untuk meningkatkan kosa
kata mereka, dan kemajuan dari satu kata pernyataan untuk dua kata atau bahkan kata
beberapa pernyataan. Analyzing their artifacts, the level of communication must have
been low but possibly intermediate between humans and primates. Menganalisis artefak
mereka, tingkat komunikasi yang pasti sudah rendah tapi mungkin penengah antara
manusia dan primata. Later it is found that they were able to communicate through their
tongue pronouncing several words which are even used today. Kemudian ditemukan
bahwa mereka dapat berkomunikasi melalui lidah mereka mengucapkan kata-kata yang
beberapa bahkan digunakan sekarang. Captive apes using lexigrams produce strings of
symbols to communicate in a pidgin like manner. Captive kera menggunakan tali
lexigrams menghasilkan simbol untuk berkomunikasi dengan pidgin cara yang sama.
The greatest step would have been the progression from this simplified pidgin like
communication to a Creole like language with all the grammar and syntax of modern
languages. Langkah terbesar akan perkembangan dari pidgin disederhanakan ini, seperti
komunikasi ke Creole seperti bahasa dengan segala tata bahasa dan sintaksis bahasa
modern. Scholars believe that this step could only have been accomplished with some
biological change to the brain such as a mutation. Sarjana percaya bahwa langkah ini
hanya bisa dicapai dengan beberapa perubahan biologis otak seperti mutasi. It has been
found that a gene - FOXP2 may have undergone a mutation allowing humans to
communicate. Telah ditemukan bahwa gen - FOXP2 mungkin telah mengalami mutasi
sehingga memungkinkan manusia untuk berkomunikasi. Evidence shows that this change
took place somewhere in Africa around 50,000 years ago, which rapidly brought
significant changes in lexicon of the Homo sapiens, and is also apparent in the fossil
record too. Bukti menunjukkan bahwa perubahan ini terjadi di suatu tempat di Afrika
sekitar 50.000 tahun yang lalu, yang dengan cepat membawa perubahan signifikan dalam
leksikon dari Homo sapiens, dan juga tampak dalam catatan fosil juga.
Ultimately there is no full proof or scientific evidence showing the origin of languages,
but still there are several assumption which shows that languages evolved with the
evolution and development of brain. Pada akhirnya tidak ada bukti penuh atau bukti-bukti
ilmiah yang menunjukkan asal-usul bahasa, tapi masih ada beberapa asumsi yang
menunjukkan bahwa bahasa berevolusi dengan evolusi dan perkembangan otak. Animals
do communicate but we are unable to understand their tongue. Hewan melakukan
berkomunikasi tapi kami tidak dapat memahami lidah mereka. It is also believed that
before any script was developed the humans were able to communicate among
themselves. Hal ini juga percaya bahwa sebelum script ini dikembangkan manusia
mampu berkomunikasi di antara mereka sendiri. Researches are still doing a lot of
investigation in this arena which is linguistic and we are hoping to find more about the
birth of languages. Penelitian masih melakukan banyak penyelidikan di bidang ini yang
linguistik dan kami berharap untuk menemukan lebih banyak mengenai kelahiran bahasa
ASAL BAHASA
Ini adalah pertanyaan menarik, yang kita mungkin tidak pernah memiliki jawaban
lengkap: Bagaimana kita dapatkan dari hewan vokalisasi (menyalak, lolongan, panggilan
...) untuk bahasa manusia?
Animals often make use of signs , which point to what they represent, but they don't use
symbols , which are arbitrary and conventional. Examples of signs include sniffles as a
sign of an on-coming cold, clouds as a sign of rain, or a scent as a sign of territory.
Symbols include things like the words we use. Dog, Hund, chien, cane, perro -- these are
symbols that refer to the creature so named, yet each one contains nothing in it that in
anyway indicates that creature. Hewan sering menggunakan tanda-tanda, yang
menunjuk pada apa yang mereka mewakili, tetapi mereka tidak menggunakan simbol-
simbol, yang sewenang-wenang dan konvensional. Contoh dari tanda-tanda meliputi
pilek sebagai tanda on-datang dingin, awan sebagai tanda hujan, atau bau sebagai tanda
wilayah. Simbol mencakup hal- hal seperti kata-kata yang kita gunakan. Anjing, Hund,
chien, tebu, perro - ini adalah simbol yang merujuk kepada makhluk sehingga bernama,
namun masing- masing berisi apa-apa di dalamnya yang dengan cara apapun
menunjukkan bahwa makhluk.
In addition, language is a system of symbols, with several levels of organization, at least
phonetics (the sounds), syntax (the grammar), and semantics (the meanings). Di samping
itu, bahasa adalah sistem simbol, dengan beberapa tingkatan organisasi, setidaknya
fonetik (bunyi), sintaksis (tata bahasa), dan semantik (makna).
So when did language begin? At the very beginnings of the genus Homo, perhaps 4 or 5
million years ago? Or with the advent of modern man, Cro-magnon, some 125,000 years
ago? Did the neanderthal speak? He had a brain that was larger than ours, but his voice
box seems to be higher in his throat, like that of the apes. We don't know. Jadi, kapan
bahasa mulai? Di bagian paling awal dari genus Homo, mungkin 4 atau 5 juta tahun yang
lalu? Atau dengan munculnya manusia modern, Cro- magnon, sekitar 125.000 tahun yang
lalu? Apakah Neanderthal berbicara? Dia memiliki otak yang lebih besar daripada kita,
tapi kotak suara tampaknya lebih tinggi di tenggorokannya, seperti itu dari kera. Kami
tidak tahu.
There are many theories about the origins of language. Many of these have traditional
amusing names (invented by Max Müller and George Romanes a century ago), and I will
create a couple more where needed. Ada banyak teori tentang asal- usul bahasa. Banyak
tradisional ini memiliki nama-nama lucu (diciptakan oleh Max Müller dan George bahasa
Gipsy satu abad yang lalu), dan aku akan membuat beberapa lagi yang membutuhkan.
1. The mama theory . Language began with the easiest syllables attached to the most
significant objects. 1. The mama teori. Bahasa dimulai dengan suku kata yang paling
mudah melekat pada obyek yang paling signifikan.
2. The ta-ta theory . Sir Richard Paget, influenced by Darwin, believed that body
movement preceded language. Language began as an unconscious vocal imitation of
these movements -- like the way a child's mouth will move when they use scissors, or my
tongue sticks out when I try to play the guitar. This evolved into the popular idea that
language may have derived from gestures. 2. Para ta-ta teori. Sir Richard Paget,
dipengaruhi oleh Darwin, percaya bahwa mendahului gerakan tubuh bahasa. Bahasa
dimulai sebagai vokal tak sadar meniru gerakan-gerakan ini - seperti cara mulut anak
akan bergerak ketika mereka menggunakan gunting, atau saya menjulurkan lidah ketika
saya mencoba bermain gitar. Hal ini berkembang menjadi ide yang populer mungkin
bahasa berasal dari gerakan.
3. The bow-wow theory . Language began as imitations of natural sounds -- moo, choo-
choo, crash, clang, buzz, bang, meow... This is more technically refered to as
onomatopoeia or echoism. 3. Busur-teori wow. Bahasa mulai sebagai imitasi suara alam
- moo, choo-choo, crash-neng, buzz, bang, meong ... Ini lebih teknis disebut sebagai
Onomatope atau echoism.
4. The pooh-pooh theory . Language began with interjections, instinctive emotive cries
such as oh! 4. Para menyepelekan teori. Bahasa dimulai dengan interjections, naluriah
emotif menangis seperti oh! for surprise and ouch! untuk kejutan dan aduh! for pain.
untuk rasa sakit.
5. The ding-dong theory . Some people, including the famous linguist Max Muller,
have pointed out that there is a rather mysterious correspondence between sounds and
meanings. Small, sharp, high things tend to have words with high front vowels in many
languages, while big, round, low things tend to have round back vowels! Compare itsy
bitsy teeny weeny with moon, for example. This is often referred to as sound symbolism.
5. Para teori ding-dong. Beberapa orang, termasuk ahli linguistik terkenal, Max Müller,
telah menunjukkan bahwa ada yang agak misterius korespondensi antara bunyi dan
makna. Kecil, tajam, hal- hal yang tinggi cenderung memiliki kata-kata dengan huruf
vokal depan tinggi dalam banyak bahasa , sementara besar, bulat, hal- hal yang rendah
cenderung memiliki vokal bundar kembali! Bandingkan itsy bitsy teeny kecil sekali
dengan bulan, misalnya. Hal ini sering disebut sebagai simbolisme suara.
6. The yo-he-ho theory . Language began as rhythmic chants, perhaps ultimately from
the grunts of heavy work (heave-ho!). The linguist AS Diamond suggests that these were
perhaps calls for assistance or cooperation accompanied by appropriate gestures. This
may relate yo-he-ho to the ding-dong theory, as in such words as cut, break, crush,
strike... 6. The yo-he-ho teori. Bahasa dimulai sebagai nyanyian berirama, mungkin pada
akhirnya dari erangan kerja berat (wa-ga!). Para linguis SEBAGAI Diamond
menunjukkan bahwa ini adalah mungkin memerlukan bantuan atau kerja sama disertai
dengan gerakan yang tepat. Hal ini mungkin berhubungan yo-ia-ho ke teori ding-dong,
seperti dalam kata-kata seperti memotong, istirahat, menghancurkan, mogok ...
7. The sing-song theory . Danish linguist Jesperson suggested that language comes out
of play, laughter, cooing, courtship, emotional mutterings and the like. He even suggests
that, contrary to other theories, perhaps some of our first words were actually long and
musical, rather than the short grunts many assume we started with. 7. Yang
menyanyikan lagu-teori. Jesperson denmark linguis mengatakan bahwa bahasa yang
keluar dari permainan, tawa, berdekut, pacaran, mutterings emosional dan sejenisnya. Dia
bahkan menyatakan bahwa, bertentangan dengan teori-teori lain, mungkin sebagian dari
kata-kata pertama kami benar-benar lama dan musik, daripada erangan pendek banyak
berasumsi kami mulai dengan.
8. The hey you! 8. Para hey you! theory . A linguist by the name of Revesz suggested
that we have always needed interpersonal contact, and that language be gan as sounds to
signal both identity (here I am!) and belonging (I'm with you!). We may also cry out in
fear, anger, or hurt (help me!). This is more commonly called the contact theory. teori.
Seorang ahli bahasa bernama Revesz menyarankan bahwa kita se lalu membutuhkan
kontak interpersonal, dan bahwa bahasa mulai sebagai sinyal suara untuk kedua identitas
(di sinilah aku!) dan menjadi milik (I'm with you!). Kami juga dapat menangis dalam
ketakutan, kemarahan, atau sakit hati (help me!). Hal ini lebih sering disebut teori kontak.
9. The hocus pocus theory . My own contribution to these is the idea that language may
have had some roots in a sort of magical or religious aspect of our ancestors' lives.
Perhaps we began by calling out to game animals with magical sounds, which became
their names. 9. Sulap yang me ngelirukan teori. Kontribusi saya sendiri ini adalah
gagasan bahwa bahasa mungkin memiliki beberapa akar di semacam sihir atau agama
nenek moyang kita aspek kehidupan. Mungkin kita mulai dengan memanggil- manggil
untuk permainan hewan dengan suara magis, yang menjadi nama- nama mereka.
10. The eureka! 10. The eureka! theory . And finally, perhaps language was
consciously invented. Perhaps some ancestor had the idea of assigning arbitrary sounds
to mean certain things. Clearly, once the idea was had, it would catch on like wild-fire!
teori. Dan akhirnya, mungkin bahasa yang secara sadar diciptakan. Mungkin beberapa
leluhur memiliki gagasan untuk menetapkan suara sewenang-wenang berarti hal- hal
tertentu. Jelas, bila gagasan itu sudah, itu akan menangkap seperti liar-api!
Another issue is how often language came into being (or was invented). Perhaps it was
invented once, by our earliest ancestors -- perhaps the first who had whatever genetic and
physiological properties needed to make complex sounds and organize them into strings.
This is called monogenesis . Or perhaps it was invented many times -- polyge nesis -- by
many people. Masalah lainnya adalah seberapa sering bahasa muncul menjadi ada (atau
diciptakan). Mungkin itu diciptakan sekali, oleh Nenek moyang kita - mungkin yang
pertama yang telah apa pun sifat genetik dan fisiologis yang diperlukan untuk membuat
suara yang kompleks dan mengorganisasikan mereka ke dalam string. Ini adalah disebut
monogenesis. Atau mungkin diciptakan berkali-kali - polygenesis - oleh banyak orang.
We can try to reconstruct earlier forms of language, but we can only go so far before
cycles of change obliterate any possibility of reconstruction. Many say we can only go
back perhaps 10,000 years before the trail goes cold. So perhaps we will simply never
know. Kita dapat mencoba untuk merekonstruksi bentuk-bentuk bahasa yang
sebelumnya, tetapi kita hanya bisa pergi begitu jauh sebelum siklus perubahan
melenyapkan setiap kemungkinan rekonstruksi. Banyak orang bilang kita hanya bisa
kembali mungkin 10.000 tahun sebelum jejak berjalan dingin. Jadi mungkin kita hanya
akan pernah tahu .
Perhaps the biggest debate among linguists and others interested in the origins of
language is whether we can account for language using only the basic mechanisms of
learning, or if we need to postulate some special built- in language-readiness. The
learning-only people (for example, BF Skinner) say that childhood conditioning, or
maybe modeling, can account for the complexity of language. The language-acquisition-
device ( LAD ) people (such as Chomsky and Pinker) say that the ease and speed with
which children learn language requires something more. Mungkin perdebatan terbesar di
antara ahli bahasa dan orang lain yang tertarik dalam asal- usul bahasa adalah apakah kita
dapat menjelaskan bahasa hanya dengan menggunakan mekanisme dasar belajar, atau
jika kita perlu dalil khusus built- in bahasa-kesiapan. Pembelajaran-satunya orang (
misalnya, BF Skinner) mengatakan bahwa pengkondisian masa kecil, atau mungkin
model, dapat menjelaskan kerumitan bahasa. Bahasa akuisisi perangkat (LAD) orang-
orang (seperti Chomsky dan Pinker) mengatakan bahwa kemudahan dan kecepatan anak-
anak belajar bahasa memerlukan sesuatu yang lebih.
The debate is real only for those people who prefer to take one or the other of these
extreme views. It seems very clear to most that neither is the answer. Is there some
special neural mechanism for language? Not in the sense of a LAD. Perdebatan itu nyata
hanya untuk orang-orang yang lebih memilih untuk mengambil satu atau yang lain
pandangan ekstrem ini. Sepertinya sangat jelas bagi kebanyakan bahwa baik adalah
jawabannya. Apakah ada mekanisme saraf khusus untuk bahasa? Tidak dalam arti yang
LAD.
In most mammals, both hemispheres looked very much alike. Somewhere in humanity's
early years, a few people possibly inherited a mutation that left one hemisphere with a
limited capacity. Instead of neural connections going in every direction, they tended to
be organized more linearly. Pada kebanyakan mamalia, kedua belahan terlihat sangat
mirip. Di suatu tempat dalam kemanusiaan tahun-tahun awal, beberapa orang mungkin
mewarisi mutasi yang meninggalkan satu belahan bumi dengan kapasitas yang terbatas.
Bukannya hubungan saraf akan segala arah, mereka cenderung lebih terorganisasi linier.
The left hemisphere couldn't related to things in the usual full-blown multidimensional
way. But -- surprise! Belahan otak kiri tidak bisa berhubungan dengan hal- hal yang
biasa-besaran cara multidimensi. Tapi - kejutan! -- that same diminished capacity proved
to be very good are ordering things linearly. And that's exactly what language needs:
The ability to convert fully dimensional events into linear sequences of sounds, and vice
versa. - Kapasitas berkurang yang sama terbukti sangat baik adalah memesan barang
secara linear. Dan itulah bahasa apa kebutuhan: Kemampuan untuk mengkonversi
peristiwa dimensi sepenuhnya menjadi urutan linier suara, dan sebaliknya.
These are lists of words in the English language which are known as " loanwords " or
"borrowings," which are derived from other languages. Ini adalah daftar kata-kata dalam
bahasa Inggris yang dikenal sebagai "kata-kata pinjaman" atau "pinjaman," yang berasal
dari bahasa lain.
For purely native ( Ænglisc -derived) words, see List of English words of Anglo-Saxon
origin . Murni asli (Ænglisc-turunan) kata-kata, lihat Daftar kata Inggris Anglo-Saxon
asal.
List of English words of Australian Aboriginal origin Daftar kata dalam bahasa
Inggris asal Aborigin Australia
List of English words of African origin Daftar kata dalam bahasa Inggris asal
Afrika
List of English words of Afrikaans origin Daftar kata dalam bahasa Inggris asal
bahasa Afrikaans
List of English words of Arabic origin Daftar kata dalam bahasa Inggris berasal
dari Bahasa Arab
List of English words of Chinese origin Daftar kata-kata Inggris asal Cina
List of English words of Czech origin Daftar kata-kata Inggris asal Ceko
List of English words of Danish origin Daftar kata-kata inggris Denmark asal
List of English words of Dutch origin Daftar kata-kata Inggris asal Belanda
List of English words of Etruscan origin Daftar kata-kata Inggris Etruscan asal
List of English words of Finnish origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal
Finlandia
List of English words of French origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal
Perancis
o List of French words and phrases used by English speakers Daftar kata
dan frasa Perancis yang digunakan oleh pembicara inggris
o List of English words with dual French and Anglo-Saxon variations Daftar
kata dalam bahasa Inggris dengan dual Perancis dan Anglo-Saxon variasi
o List of pseudo-French words adapted to English Daftar kata pseudo-
Prancis diadaptasi ke Bahasa Inggris
o List of English Latinates of Germanic origin Daftar Jermanik Latinates
inggris asal
List of English words of Gaulish origin Daftar kata-kata inggris asal Gaulish
List of English words of German origin Daftar kata-kata Inggris asal Jerman
o List of German expressions in English Daftar Jerman ekspresi dalam
bahasa Inggris
o List of pseudo-German words adapted to English Daftar kata-kata pseudo-
Jerman diadaptasi ke Bahasa Inggris
o List of English words with dual French and Anglo-Saxon variations Daftar
kata dalam bahasa Inggris dengan dual Perancis dan Anglo-Saxon variasi
English words of Greek origin (a discussion rather than a list) Kata dalam bahasa
Inggris berasal dari Yunani (sebuah diskusi daripada daftar)
o List of Greek words with English derivatives Daftar kata Yunani dengan
Inggris derivatif
List of English words of Hawaiian origin Daftar kata-kata Inggris asal Hawaii
List of English words of Hebrew origin Daftar kata-kata Inggris asal Ibrani
List of English words of Hungarian origin Daftar kata dalam bahasa Inggris asli
Hongaria
List of English words of Indian origin Daftar kata dalam bahasa Inggris asal India
o List of English words of Hindi origin Daftar kata-kata Inggris asal Hindi
o List of English words of Tamil origin Daftar kata-kata Inggris asal Tamil
o List of English words of Telugu origin Daftar kata-kata Inggris asal telugu
o List of English words of Urdu origin Daftar kata-kata Inggris asal Urdu
List of English words of Indonesian origin , including from Javanese , Malay
(Sumatran) Sundanese , Papuan ( Irian Jaya ), Balinese , Dayak and other local
languages in Indonesia Daftar kata dalam bahasa Inggris yang berasal dari
Indonesia, termasuk dari Jawa, malay (Sumatra) Sunda, Papua (Irian Jaya), Bali,
Dayak dan bahasa daerah lainnya di Indonesia
List of English words of Irish origin Daftar kata-kata Inggris asal Irlandia
List of English words of Italian origin Daftar kata-kata Inggris asal Italia
List of English words of Japanese origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal
Jepang
List of English words of Korean origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal Korea
List of Latin words with English derivatives Daftar kata-kata Latin dengan bahasa
Inggris derivatif
List of English words of Malay origin Daftar kata-kata Inggris asal malay
List of English words of Maori origin Daftar kata-kata Inggris Maori asal
List of English words from indigenous languages of the Americas Daftar kata
dalam bahasa Inggris dari bahasa-bahasa pribumi di Amerika
List of English words of Norwegian origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal
Norwegia
List of English words of Old Norse origin (often coming from Vikings from
Denmark or Norway , but at the time there was little distinction between the Old
Norse dialects spoken in the three Scandinavian countries.) Daftar kata dalam
bahasa Inggris berasal dari Norse (sering datang dari Viking dari denmark atau
Norwegia, tetapi pada waktu itu ada sedikit perbedaan antara Norse dialek yang
diucapkan dalam tiga Skandinavia negara.)
List of English words of Persian origin Daftar kata dalam bahasa Inggris berasal
dari Persia
List of English words of Polish origin Daftar kata-kata Inggris asal Polandia
List of English words of Portuguese origin Daftar kata-kata Inggris asal Portugis
List of English words of Romanian origin Daftar kata-kata Inggris asal Rumania
List of English words of Russian origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal Rusia
List of English words of Sanskrit origin Daftar kata dalam bahasa Inggris dari
bahasa Sanskerta asal
List of English words of Scots origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal
Skotlandia
List of English words of Scottish Gaelic origin Daftar kata-kata Inggris asal
Gaelik Skotlandia
List of English words of Serbo-Croatian origin Daftar kata-kata Inggris Bahasa
Serbo-Kroasia asal
List of English words of Slovak origin Daftar kata-kata Inggris asal Slowakia
List of English words of Spanish origin Daftar kata dalam bahasa Inggris berasal
dari bahasa Spanyol
List of English words of Swedish origin Daftar kata-kata bahasa Inggris asal
Swedia
List of English words of Tagalog origin Daftar kata-kata Inggris asal Tagalog
List of English words of Turkic origin Daftar kata-kata Inggris asal Turki
List of English words of Ukrainian origin Daftar kata-kata Inggris asal Ukraina
List of English words of Welsh origin Daftar kata-kata Inggris asal Welsh
List of English words of Yiddish origin Daftar kata-kata Inggris Yiddish asal
There are a number of German te rms for which there are no useful English
equivalents . Ada sejumlah istilah-istilah Jerman yang tidak ada berguna Inggris
setara. Because of their usefulness, these terms – called loanwords – have entered the
English lexicon. Karena kegunaannya, istilah- istilah ini - yang disebut kata-kata pinjaman
- telah memasuki kosa kata bahasa Inggris.
This list, with nearest synonyms includes: Daftar ini, dengan mencakup sinonim terdekat:
This List of English words with dual French and Anglo-Saxon variations describes
various English words generally describing the same person, p lace or thing with two
different words. Ini Daftar kata dalam bahasa Inggris dengan dual Perancis dan
Anglo-Saxon menggambarkan berbagai variasi kata dalam bahasa Inggris umumnya
menggambarkan orang yang sama, tempat atau benda dengan dua kata yang berbeda.
After the Norman (French) invasion of England in 1066 many of the more refined
English words describing finished products had French origins (such as "beef," a
prepared food). Setelah Norman (Perancis) invasi dari Inggris pada tahun 1066 banyak
yang lebih halus kata Inggris telah menggambarkan produk jadi asal Perancis (seperti
"daging sapi," makanan yang sudah disiapkan). In contrast more common unfinished
equivalents had Anglo-Saxon (Germanic) origins (such as "cow," a living animal).
Sebaliknya lebih umum setara belum selesai telah Anglo-Saxon (Jerman) asal- usul
(seperti "sapi," binatang yang hidup). These dual versions words eventually merged into
Middle English and eventually into the modern language. [ 1 ] Ini kata-kata versi dual
akhirnya bergabung ke Inggris, Abad Pertengahan dan akhirnya menjadi bahasa modern.
[1]
In some cases these are distant etymological twins , as in cow/beef, both from Proto-
Indo-European * gʷōus, but in other cases such as calf/veal, they are not, rather coming
from distinct PIE roots. Dalam beberapa kasus ini jauh etimologis kembar, seperti pada
sapi / daging sapi, baik dari Proto-Indo- Eropa * g ʷ ōus, tetapi dalam kasus-kasus lain
seperti anak sapi / sapi muda, mereka tidak, bukan berasal dari akar PIE berbeda.
Anglo-Saxon Origin Words Anglo- Old French Origin Words Asal Notes
Saxon Asal Words perancis kuno Words Catatan
[ 3 ] [3]
Thinking Berpikir Pensive Termenung
[ 4 ] [4]
Kingly Raja Royal Royal
[ 5 ] [5]
Brotherly Persaudaraan Fraternal Persaudaraan
[ 6 ] [6]
Ask Bertanya Enquire Bertanya
(Redirected from List of English words of Arabic origin ) (Dialihkan dari Daftar kata
dalam bahasa Inggris berasal dari Bahasa Arab)
Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi, cari
Arabic loanwords in English are words acquired directly from Arabic or else indirectly
by passing from Arabic into a third language (often Latin or Spanish) and then into
English. Arab kata-kata pinjaman dalam bahasa Inggris adalah kata-kata yang
diperoleh secara langsung dari bahasa Arab atau lain secara tidak langsung dengan
melewatkan dari bahasa Arab ke bahasa ketiga (sering Latin atau Spanyol) dan kemudian
ke dalam bahasa Inggris. Some of these Arabic loanwords are not of ancient Arabic
origin, but are loanwords within Arabic itself, coming into Arabic from Persian, Greek or
other languages. Beberapa arab ini kata-kata pinjaman bukan dari Arab kuno asal, tetapi
kata-kata pinjaman dalam bahasa Arab itu sendiri, datang ke dalam bahasa Arab dari
Persia, Yunani atau bahasa lainnya.
To qualify for this list, a word must be reported in leading etymology dictionaries as
having an Arabic origin. A handful of etymology dictionaries has been used as the
source for the list. [ 1 ] In cases where the dictionaries disagree, the minority view is
omitted. Untuk memenuhi syarat untuk daftar ini, sebuah kata yang harus
dilaporkan dalam me mimpin kamus etimologi mempunyai asal-us ul bahasa Arab.
Sejumlah kamus etimologi telah digunakan sebagai sumber untuk daftar. [1] Dalam kasus-
kasus di mana kamus tidak sependapat, pandangan minoritas dihilangkan. Rare and
arcane words are also omitted. Kata-kata yang langka dan misterius juga dihilangkan. A
bigger listing including many words very rarely seen in English is at En.Wiktionary.Org .
Sebuah daftar yang lebih besar termasuk banyak kata-kata yang sangat jarang terlihat
dalam bahasa Inggris di En.Wiktionary.Org.
Dozens of the stars in the night sky have Arabic name etymologies. Lusinan bintang-
bintang di langit malam memiliki nama Arab etimologi. These are listed separately at List
of Arabic Star Names . Semuanya tercantum secara terpisah di Daftar Nama Bintang
arab.
[ edit ] B [Sunting] B
benzoin , benzene benzoin, benzena
labān jāwī , "frankincense of Java". Laban jawi, "kemenyan
Jawa". Benzoin is an organic chemical solvent extracted from a resin of an Asian
tree. Benzoin adalah pelarut kimia organik diekstraksi dari resin dari pohon Asia.
bezoar bezoar
bazahr , from Persian. bazahr, dari Persia.
bonito bonito
bainīth . bainīth.
borage , boraginaceae borage, boraginaceae
Today a large family of plants (2000 species). Hari ini keluarga besar tumbuhan
(2000 jenis). Some had medicinal use in medieval times and the word comes from
Arabic abū 'āraq meaning "sweat inducer" [ 5 ] . Beberapa obat digunakan di abad
pertengahan dan kata berasal dari bahasa Arab Abu 'āraq berarti "keringat
inducer" [5]. Some plants of the borage family are named Alkanet , from Arabic al
kanna , from Arabic henna . [ 5 ] Beberapa tanaman dari keluarga borage bernama
Alkanet, dari bahasa Arab al Kanna, dari bahasa Arab pacar. [5]
borax boraks
buraq, from Persian. Buraq, dari Persia.
[ edit ] C [Sunting] C
caliber kaliber
qâlib , 'mould', derived from Arabic. [ 6 ] qâlib, 'cetakan', berasal dari
bahasa Arab. [6]
camphor kamper
kafur . [11] kafur. [11]
candy permen
qandi, Arabic word in turn from Persian qand "cane (sugar)", in turn probably
from Sanskrit khanda "piece (of sugar)" qandi, kata Arab pada gilirannya dari
bahasa Persia qand "tebu (gula)", pada gilirannya mungkin dari bahasa Sansekerta
Khanda "sepotong (gula)"
carat karat
qirat , from Greek qirat, dari Yunani
carafe picer
from gharrāfa , see decanter . [ 5 ] dari gharrāfa, lihat botol. [5]
caraway jintan
karāwiya karāwiya
carmine carmine
ultimately from Sanskrit krmi-ja . akhirnya dari bahasa Sansekerta krmi-ja. See
'kermes' below. Lihat 'kermes' di bawah.
carob carob
xarrūb , (1) locust; (2) carob bean xarrūb, (1) belalang; (2) carob bean
carrack carrack
this is a type of ship, from qarāqīr plural of qurqur ini adalah jenis kapal, dari
qarāqīr jamak dari qurqur
checkmate sekak
shah māt , 'The king is dead' [ 7 ] Syah tikar, "Raja itu sudah mati '[7]
chemistry kimia
see alchemy in this list lihat alkimia dalam daftar ini
cipher sandi
sifr , zero sifr, nol
civet musang
zaba'd [12] zaba'd [12]
coffee kopi
qahwa , itself possibly from Kefa , Ethiopia , where the plant originated.
qahwa, itu sendiri mungkin dari Kefa, Ethiopia, di mana tanaman berasal.
cotton kapas
qutun qutun
crimson merah
qirmazi , related to the qirmiz, the insect that provided the dye; from
Sanskrit [ 4 ] qirmazi, terkait dengan qirmiz, serangga yang menyediakan
pewarna; dari bahasa Sansekerta [4]
curcuma , curcumin Curcuma, curcumin
plant species and yellow dye, was used in medieval alchemy, from Arabic word
kurkum =saffron, turmeric. [13] jenis tumbuhan dan pewarna kuning, yang
digunakan pada alkemi abad pertengahan, dari kata Arab kurkum = kunyit, kunyit.
[13]
[ edit ] D [Sunting] D
divan dipan
dīwān , from Persian. Diwan, dari Persia.
dragoman juru
tarjumān , from Aramaic turgemānā , in turn from Akkadian . [ 8 ]
Tarjuman, dari Aram turgemānā, pada gilirannya dari Akkadia. [8]
[ edit ] E [Sunting] E
elixir obat
al-'iksīr , (1) philosopher's stone ; (2) medicinal potion. al-'iksīr, (1)
philosopher's stone; (2) ramuan jamu. From Greek xērion , powder for drying
wounds Dari bahasa Yunani xērion, bedak untuk pengeringan luka
[ edit ] F [Sunting] F
fanfare keriuhan
from Arabic farfar meaning chatterer [ 5 ] dari bahasa Arab yang berarti farfar
pengecek [5]
fustic fustic
this dye comes from fosṭeeṭ , ultimately from Greek πιστακη
pistakē , pistachio tree [8]
pewarna ini berasal dari fosṭeeṭ,
akhirnya dari Yunani πιστακη pistakē, pistachio pohon [8]
[ edit ] G [Sunting] G
garble memutarbalikkan
γarbala , sift; ultimately from Latin cribellum , sieve γarbala, menyaring;
akhirnya dari Latin cribellum, saringan
gauze kasa
qazz , in turn from Persian kazh ( ) "raw silk ". qazz, pada gilirannya dari
Persia kazh ( ) "mentah sutera".
gazelle kijang
ghazāl Ghazal
gerbil gerbil
See je rboa in this list; the word "gerbil" is a European created diminutive of
"jerboa", but the words refer to distinct species. Lihat je rboa dalam daftar ini;
kata "gerbil" adalah diciptakan Eropa mungil dari "jerboa", tetapi kata-kata
merujuk pada spesies yang berbeda.
ghoul raksasa
ghūl ghul
giraffe jerapah
zarāfa zarāfa
[ edit ] H [Sunting] H
harem harem
harīm , forbidden thing or place Harim, hal atau tempat terlarang
hashish ganja
hashīsh , grass, Cannabis hashish, rumput, Ganja
hazard bahaya
from French 'hasart', probably through Spanish, from Arabic al-zār , the die [ 4 ] ;
said by William of Tyre to be ultimately from the name of Castle Hasart' or
'Asart' in Syria [ 4 ] dari bahasa Perancis 'hasart', mungkin melalui Spanyol, dari
bahasa Arab al-zar, yang mati [4]; dikatakan oleh William dari Tirus untuk
akhirnya dari nama Puri Hasart 'atau' Asart 'di Suriah [4]
henna inai
hinna hinna
[ edit ] IJ [Sunting] IJ
ifrit Ifrit
Ifreet an ancient demon. Ifreet iblis kuno.
jar jar
jarrah , earthen vase Jarrah, tanah vas
jasmine , jessamine melati, bunga melati
from Arabic yas(a)min. [14] dari bahasa Arab Yas (a) min. [14]
jinn jin
Arabic is al Jinn (note that genie is not derived from this, though it may be
influenced by it) Bahasa Arab adalah Al Jin (perhatikan bahwa jin tidak
berasal dari ini, meskipun mungkin dipengaruhi oleh itu)
jerboa jerboa
jarbūa . jarbūa. See also gerbil in this list. Lihat juga gerbil dalam
daftar ini.
julep julep
from Arabic julab [ 5 ] dari bahasa Arab julab [5]
Jumper (dress) Jumper (gaun)
from Arabic jubbah , a "loose outer garment" [ 5 ] dari bahasa Arab jubbah, sebuah
"pakaian luar longgar" [5]
[ edit ] K [Sunting] K
kermes kermes
qirmiz ultimately from Sanskrit krmi-ja , worm-produced [ 4 ] Qirmiz
akhirnya dari bahasa Sansekerta krmi-ja, cacing-dihasilkan [4]
kohl kohl
al-kuhl , kohl, powdered stibnite al-Kuhl, celak, bubuk stibnite
[ edit ] L [Sunting] L
lacquer lacquer
lakk . lakk.
lilac lilac
from Arabic lilak, from Pers. dari bahasa Arab lilak, dari Pers. lilak, variant of
nilak "bluish," from nil "indigo" [15] lilak, varian dari nilak "kebiruan," dari nol
"indigo" [15]
Lemon Lemon
"citrus fruit,". "buah jeruk,".
lime kapur
leemah "citrus fruit," a back- formation or a collective noun from laymun
"lemon" [16] leemah "buah jeruk," back-formasi atau kata benda kolektif dari
laymun "lemon" [16]
loofah loofah
from the Egyptian Arabic word lūfa . dari kata Arab Mesir lūfa .
lute kecapi
al-ʕūd , "the oud ", a forerunner of the guitar . al-ʕūd, "si oud", sebuah
awal dari gitar.
[ edit ] M [Sunting] M
macrame macrame
miqrama , embroidered veil (via French) miqrama, kerudung bersulam (melalui
Perancis)
mafia mafia
Perhaps mahyas , "aggressive, boasting, bragging." [ 9 ] ; but the OED suggests
another Arabic derivation, from Sicilian marfusu ('scoundrel'), from Spanish
marfuz ('traitor') from Arabic marfud ('outcast') Mungkin mahyas, "agresif,
membual, menyombongkan diri." [9]; tapi OED menunjukkan derivasi arab lain,
dari Sisilia marfusu ( 'bajingan'), dari Spanyol marfuz ( 'pengkhianat') dari bahasa
Arab marfud ( 'orang buangan')
magazine majalah
makhāzin , storehouses, makhāzin, gudang,
marcasite marcasite
Arabic marqashīṭā meant pyrite minerals in medieval alchemy. Marqashīṭā Arab
berarti mineral pirit dalam alkimia abad pertengahan. In English marcasite today
is a type of pyrite. [ 5 ] Dalam bahasa Inggris marcasite hari ini adalah jenis pirit. [5]
mattress kasur
matrah , (1) spot where something is thrown down; (2) mat, cushion
matrah, (1) tempat di mana ada sesuatu yang dilemparkan ke bawah; (2) tikar,
bantal
mocha moka
al-mukhā , city of Mocha, Yemen al-Mukha, kota Mocha, Yaman
mohair mohair
mukhayyar , having the choice mukhayyar, memiliki pilihan
monsoon monsun
mawsim , season mawsim, musim
mummy mumi
mūmiyyā , embalmed corpse (ultimately from Persian). mūmiyyā,
dibalsem mayat (akhirnya dari Persia).
muslin kasa
derived from the name of the Iraqi city of Mosul , where cotton fabric was
manufactured berasal dari nama kota Irak Mosul, di mana kain katun
diproduksi
[ edit ] N [Sunting] N
nadir nadir
naẓīr , parallel or counterpart Nazir, sejajar atau mitra
nunation nunation
from the Arabic name of the 'n' sound: nuun . dari nama Arab 'n' suara:
nuun. Medical term: overly frequent or abnormal use (as in stammering) of the
sound of the letter n . Istilah medis: terlalu sering atau tidak normal digunakan
(seperti dalam gagap) dari surat suara n.
[ edit ] O [Sunting] O
orange oranye
From Arabic word naranj , from Tamil via Sanskrit and Persian. Dari kata
Arab naranj, dari Tamil melalui Sanskerta dan Persia.
[ edit ] P [Sunting] P
popinjay kakatua
babaγā Parrot. Babaγā Parrot.
[ edit ] Q [Sunting] Q
qat / khat qat / Khat
kat The plant Catha edulis . Tanaman kat Catha edulis.
[ edit ] R [Sunting] R
racquet or 'racket' raket atau 'raket'
rāhah , palm of the hand rāhah, telapak tangan
realgar realgar
rahj al-ghar , [ 8 ] a mineral rahj al-ghar, [8] mineral
ribes Ribes
today a genus of bushy plants which includes the blackcurrants and gooseberries,
the word comes from medieval Arabic ribas . hari ini genus dari tanaman lebat
yang mencakup Blackcurrant dan gooseberries, kata berasal dari Arab abad
pertengahan Ribas. The Arabic meaning included sorrel plants. [ 5 ] Arti bahasa
Arab termasuk tanaman coklat kemerah- merahan. [5]
ream (quantity of sheets of paper) rim (jumlah lembar kertas)
rizma , bale, bundle Rizma, Bale, bundel
roc ROC
rukhkh , possibly from Persian. rukhkh, mungkin dari Persia.
[ edit ] S [Sunting] S
safari safari
from Swahili safari , journey, in turn from ( Arabic : , safar). [17] dari Swahili
safari, perjalanan, pada gilirannya dari (bahasa Arab: , Safar). [17]
safflower safflower
, asfar , yellow . asfar, kuning.
saffron kunyit
zaffarān (or zaffarān ), species of crocus plant bearing orange stigmas and
purple flowers. zaffarān (atau zaffarān), jenis tanaman crocus bantalan
oranye dan ungu putik bunga.
sash selempang
shāsh , wrap of muslin. shāsh, bungkus dari kain kasa. See muslin in
this list. Lihat muslin dalam daftar ini.
scarlet merah
from Arabic siqillat or siqlat meaning "fine cloth" (cloth of various colors but red
most common) [ 5 ] dari bahasa Arab siqillat atau siqlat berarti "kain halus" (kain
dari berbagai warna tapi merah paling umum) [5]
serendipity serendipity
from Serendip, a fairy tale place, from Sarandib, the Arab word for Sri Lanka [ 5 ]
dari Serendip, dongeng tempat, dari Sarandib, kata Arab untuk sri lanka [5]
sequin payet
sikka , die, coin Sikka, mati, koin
sherbet , sorbet , syrup serbat, sorbet, sirup
sharāb , a drink Sharab, minuman
soda , sodium soda, sodium
Arguably from suwwāda , suwayd , or suwayda , a species of plant
whose ashes yield sodium carbonate [ 10 ] , and alternatively from Arabic suda or
laksa'uda , meaning headache, which becomes a name for a headache remedy in
Latin sodanum . [ 11 ] Arguably dari suwwāda, suwayd, atau
suwayda, satu spesies tanaman yang menghasilkan abu natrium karbonat [10], dan
alternatif dari bahasa Arab suda atau laksa'uda, yang berarti sakit kepala, yang
menjadi nama untuk obat sakit kepala dalam bahasa Latin sodanum. [11]
sofa sofa
suffa , stone ledge suffa, batu birai
spinach bayam
from Arabic isbanakh, earlier isfānākh, from Persian isfānākh/aspanakh. dari
bahasa Arab isbanakh, isfānākh sebelumnya, dari Persia isfānākh / aspanakh. "It
was the Arabs who introduced the spinach into Spain, whence it spread to the rest
of Europe." [ 5 ] "Itu adalah orang Arab yang memperkenalkan bayam ke Spanyol,
dari mana ia menyebar ke seluruh Eropa." [5]
sugar gula
sukkar , sugar, ultimately from Sanskrit sharkara , gravel, pebbles [ 4 ] [18]
sukkar, gula, akhirnya dari Sansekerta sharkara, kerikil, kerikil [4] [18]
sumac sumac
summāq " ", from Arabic. summāq " ", dari bahasa Arab.
[ edit ] T [Sunting] T
tahini tahini
ṭaḥīn , flour, which derives from the Arabic verb for "grind" ṭaḥīn,
tepung, yang berasal dari kata kerja bahasa Arab untuk "menggiling"
talc bedak
ṭalq , from Persian. ṭalq, dari Persia.
tamarind asam
tamr-hindī , date of India tamr-Hindi, tanggal india
tare tara
tarḥa , a discard (something discarded) [ 8 ] tarḥa, seorang membuang (sesuatu
yang dibuang) [8]
tariff tarif
taʕrīfa (or ta9rīfa ), act of making known; notification taʕrīfa (atau
ta9rīfa), bertindak untuk membuat diketahui; pemberitahuan
tazza tazza
ṭašt , round, shallow, drinking cup made of metal. Amer. ṭašt, bulat,
dangkal, minum secangkir terbuat dari logam. Amer. Heritage Dict. Heritage
Dict.
[ edit ] UZ [Sunting] UZ
zenith zenit
samt ar-ra's , zenith, vertex Samt ar-ra's, puncaknya, dhuwur
zero nol
sifr , cipher, zero. sifr, sandi, nol.
zircon , zirconium zirkon, zirkonium
A mineral in Arabic alchemy, from Arabic zarqun ( ) meaning bright red,
[ 5]
from Persian zargun ( ) meaning golden-colored Sebuah mineral alkimia
dalam bahasa Arab, dari bahasa Arab zarqun ( ) yang berarti merah cerah,
dari Persia zargun ( ) yang berarti berwarna keemasan [5]
Contents Top · 0–9 · A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Top ·
Isi 0-9 · A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
[ edit ] Words that may be Arabic loanwords [Sunting] Kata-kata
yang mungkin kata-kata pinjaman Arab
average rata-rata
( of disputed origin; possibly from
ʕawārīya , damaged merchandise, or from Italian avere or French avoir ,
property, from Latin habere , to have ) - asal
yang disengketakan; mungkin dari ʕawārīya, barang rusak, atau dari Italia atau
Prancis avere avoir, properti, dari bahasa Latin habere, untuk memiliki
baccalaureate bakaloreat
It has been suggested [19] that the Latin and general European term
'baccalaureatus' derives from the Arabic phrase bi-haqq al-riwayati , which occurs
in Ijazah degrees that were awarded by Madrassas (Islamic schools) as early as
1147 CE. Hal ini telah diusulkan [19] bahwa bahasa Latin dan Eropa umum
istilah 'baccalaureatus' berasal dari frase bahasa Arab bi-haqq al-riwayati, yang
terjadi di Ijazah derajat yang diberikan oleh madrasah (sekolah Islam) pada awal
tahun 1147 Masehi. The OED , while admitting that its origins are not clear, do
not link it to Arabic. The OED, sementara mengakui bahwa asal- usulnya tidak
jelas, tidak menghubungkannya dengan bahasa Arab.
barbican or Barbacan benteng atau Barbacan
Outer fortification of a city or castle, perhaps from Arabic or Persian '
bab-khanah =gate- house". [20] , [21] Benteng luar kota atau benteng, mungkin
dari bahasa Arab atau Persia ' bab-khanah = gerbang-rumah ". [20], [21]
caramel karamel
origin is uncertain; usually derived from a Latin root, but according to the OED
"An Arabic source is conjectured by Littré". asal tidak pasti; biasanya berasal dari
bahasa Latin root, tapi menurut OED "Sebuah sumber Arab mengkonjekturkan
oleh Littré".
drub mengalahkan
possibly Arabic 'daraba', "beat". mungkin arab 'daraba', "mengalahkan". ( OED ).
(OED).
gala gala
perhaps from Arabic khil'a , fine garment given as a presentation. [22] ; so far
certainly rooted in French gala , show - from Italian gala , finery [ 4 ] mungkin dari
bahasa Arab khil'a, pakaian bagus diberikan sebagai presentasi. [22]; sejauh ini
pasti berakar pada gala Perancis, menunjukkan - dari Italia gala, perhiasan [4]
gibberish meracau
jabir ; the name of the Arabic alchemist , Jabir ibn Hayyan , whose name was
Latinized as "Geber". [ 12 ] Jabir; nama alkemis Arab, Jabir bin Hayyan, yang
bernama Latin sebagai "Geber". [12]
mascara maskara
uncertain origin; possibly from maskhara "buffoon" or from an unknown
language. pasti asal; mungkin dari maskhara "badut" atau dari bahasa yang
tidak dikenal. In modern Arabic maskhara means to ridicule Modern arab
maskhara berarti untuk mengolok-olok
massage pijat
uncertain whether ultimately from either Arabic massa , to stroke, or from
Greek massein , to knead pasti apakah akhirnya arab baik dari massa, untuk
stroke, atau dari bahasa Yunani massein, untuk mengadon
monkey monyet
Monequin is old French (recorded as Monnekin by Hainault in 14c.). Monequin
sudah tua perancis (dicatat sebagai Monnekin oleh Hainault di 14c.). May be a
diminutive of a personal name, or could be from the general Romanic word and
this could ultimately be from the Arabic maimun "monkey," literally
"auspicious," but a euphemism, since the sight of apes was held by some Arabs to
be unlucky. Mungkin mungil dari sebuah nama pribadi, atau dapat dari kata
Rumawi umum dan pada akhirnya dapat ini berasal dari bahasa Arab Maimun
"monyet," harfiah "menguntungkan," tapi eufemisme, karena melihat kera
diadakan oleh beberapa orang Arab untuk akan beruntung. See Dictionary
Reference.com . Lihat Kamus Reference.com.
Mulatto Blasteran
disputed etymology either from Spanish ( mulato , diminutive of 'mule') or
Arabic. diperdebatkan etimologi baik dari Spanyol (mulato, diminutif dari
'keledai') atau bahasa Arab.
rice beras
"riz", from Arabic . ; usually derived as O. Fr. ris , from Latin and Greek oryza
, ultimately Tamil arisi [ 4 ] "riz", dari bahasa Arab .; biasanya diturunkan
sebagai O. Fr. ris, dari bahasa Latin dan Yunani oryza, akhirnya tamil arisi [4]
risk risiko
possibly from Arabic rizq , but also argued to be from Greek [23] . mungkin dari
bahasa Arab Rizq, tetapi juga berpendapat berasal dari Yunani [23].
satin satin
probably from Arabic zaytūnī , of Zaytun , or Late Latin seta , silk mungkin dari
bahasa Arab zaytūnī, dari Zaytun, atau Late Latin seta, sutra
talisman jimat
a blend of the Arabic loan from Greek and the Greek itself [24] campuran dari
Arab pinjaman dari bahasa Yunani dan Yunani itu sendiri [24]
tobacco tembakau
usually supposed to be from Haitian , but possibly an application of an already
existing European loan from Arabic tabbaq. [25] biasanya seharusnya dari Haiti,
tetapi mungkin aplikasi yang sudah ada pinjaman dari bahasa Arab Eropa tabbaq.
[25]
toque toque
kind of round hat, possibly from Arabic taqa. bulat seperti topi, mungkin dari
bahasa Arab taqa.
traffic lintas
tafriq , distribution. tafriq, distribusi. According to [26] , ' Klein suggests ultimate
derivation of the It. Menurut [26], 'Klein menyarankan akhir turunan dari It. word
from Arabic tafriq "distribution."' tafriq kata dari bahasa Arab "distribusi." '
[ edit ] Notes about the list [Sunting] Catatan tentang daftar
The various etymology dictionaries are not always consistent with each other. Berbagai
etimologi kamus tidak selalu konsisten dengan satu sama lain. This reflects differences in
judgment about the reliability or uncertainty of a given etymological derivation. Hal ini
mencerminkan perbedaan dalam penilaian tentang keandalan atau ketidakpastian dari
suatu derivasi etimologis. In cases where one dictionary reports an Arabic etymology but
it's not supported by reports in other leading dictionaries, the word doesn't qualify for
inclusion on the list. Dalam kasus-kasus di mana salah satu laporan kamus etimologi
bahasa Arab tapi tidak didukung oleh laporan dalam kamus terkemuka lainnya, maka
kata yang tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam daftar.
Obsolete or very rarely used non-technical words are not included in the list (even when
the etymology dictionaries include them), but some specialist technical words are
included. Usang atau sangat jarang digunakan kata-kata non-teknis tidak termasuk dalam
daftar (bahkan ketika kamus etimologi termasuk mereka), namun beberapa ahli kata-kata
teknis disertakan. For example, the technical word "alidade" is the Arabic name for an
ancient measuring instrument used by surveyors to determine line-of-sight direction.
Sebagai contoh, kata teknis "alidade" adalah nama Arab untuk alat ukur kuno digunakan
oleh surveyor untuk menentukan line-of-sight arah. Despite few English-speaking people
being acquainted with it, the device's name remains part of the traditional craft of
English-speaking surveyors, and is included in the list. Meskipun beberapa orang
berbahasa Inggris yang berkenalan dengan itu, nama perangkat tetap menjadi bagian dari
seni tradisional berbahasa Inggris surveyor, dan termasuk dalam daftar.
The above listing has been restricted to loan words: It excludes loan translations (aka
calques ). Daftar di atas telah dilarang untuk pinjaman kata: Ini tidak termasuk pinjaman
Terjemahan (alias calques). Here's an example of a loan translation. Berikut adalah
contoh terjemahan dari suatu pinjaman. The amygdala is a modern scientific word for a
structure in the brain. The amigdala adalah kata ilmiah modern untuk suatu struktur
dalam otak. The word comes from the Greek for almond . Kata berasal dari bahasa
Yunani untuk almond. The structure has a physical resemblence to an almond. Struktur
memiliki kemiripan fisik ke almond. The almond resemblence was first conceived by
Arab physicians, who labelled the structure "al- lauzatan", which is almond in Arabic.
Almond kemiripan ini pertama kali disusun oleh dokter Arab, yang diberi label struktur
"al- lauzatan", yang almond dalam bahasa Arab. Europeans later directly translated "al-
lauzatan" into Latin by using the Greek word "amygdala" for it. [ 13 ] Amygdala is thus an
Arabic loan translation, not a loan word. Eropa kemudian langsung diterjemahkan "al-
lauzatan" ke dalam bahasa Latin dengan menggunakan kata Yunani "amigdala" untuk itu.
[13]
Amigdala dengan demikian merupakan pinjaman Arab terjemahan, bukan kata
pinjaman. Another example of a technical Arabic loan translation is dura mater . Contoh
lain dari pinjaman Arab teknis terjemahan adalah dura mater. The dura mater is the tough
outer layer of membrane surrounding the brain and spinal cord. The dura mater adalah
berat lapisan luar membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Quoting an etymology dictionary: "Medieval Latin "dura mater cerebri", literally "hard
mother of the brain," a loan-translation of Arabic umm al-dimagh as-safiqa , literally
"thick mother of the brain". In Arabic, the words 'father,' 'mother,' and 'son' are often used
to denote relationships between things." [ 14 ] The word " sine " -- as in sine, cosine and
tangent -- is another example of an Arabic loan translation. [ 15 ] The majority of Arabic
loanwords can be traced to the medieval Islamic Golden Age , but these examples of loan
translations indicate that the medieval translators from Arabic to Latin brought in some
unquantified number of Arabic words via loan translations in preference to loans.
Mengutip sebuah kamus etimologi: "Medieval Latin" dura mater cerebri ", harfiah" keras
ibu dari otak, "pinjaman-terjemahan bahasa Arab umm al-dimagh sebagai-safiqa, secara
harfiah" ibu tebal otak ". Dalam bahasa Arab, yang kata-kata 'ayah', 'ibu,' dan 'anak'
sering digunakan untuk menunjukkan hubungan antara segala sesuatu. "[14] Kata" sinus "-
seperti dalam sinus, kosinus dan tangen - adalah contoh lain dari pinjaman Arab
terjemahan . [15] Sebagian besar kata-kata pinjaman Arab dapat dilacak hingga Abad
Pertengahan Zaman Keemasan Islam, tetapi contoh-contoh ini menunjukkan bahwa
pinjaman Terjemahan penerjemah Abad Pertengahan dari bahasa Arab ke Latin dalam
beberapa unquantified membawa sejumlah kata-kata Arab melalui pinjaman terjemahan
dalam preferensi untuk pinjaman.
This is a list of words of Dutch language origin. Ini adalah daftar kata-kata dari bahasa
Belanda asal. However, note that this list does also include some words of which the
etymology is uncertain, and that some may have been derived from Middle Low German
equivalents instead or as well. Namun, perlu diketahui bahwa daftar ini tidak juga
memasukkan kata-kata yang etimologi tidak pasti, dan bahwa beberapa mungkin telah
berasal dari Jerman Rendah Tengah setara alih-alih juga. Some of these words, such as
cookie and boss and aardvark, are without a doubt of Dutch origin. Beberapa kata-kata
ini, seperti kue dan bos dan aardvark, yang tanpa d iragukan asal Belanda. But, many of
these words are similar not because they are Dutch loan words, but because English, like
Dutch, is a Germanic language. Tetapi, banyak dari kata-kata ini tidak sama karena
mereka adalah kata-kata pinjaman Belanda, tetapi karena bahasa Inggris, seperti Belanda,
adalah sebuah bahasa Jermanik. Some of these words lack a counterpart in modern
Dutch, having been lost since the time it was borrowed. Beberapa kata-kata ini tidak
memiliki mitra di Belanda modern, yang telah hilang sejak saat itu dipinjam.
literally: the literal meaning of the Dutch word (the actual meaning is similar to
the English one) harfiah: makna harfiah kata Belanda (arti sebenarnya mirip
dengan inggris satu)
originally: the word originally had the meaning specified, but is in Dutch also
used with the same meaning as in English awalnya: kata awalnya memiliki makna
ditentukan, tetapi juga dalam bahasa Belanda digunakan dengan arti yang sama
seperti dalam bahasa Inggris
There are many different ways through which Dutch words have entered the English
language. Ada banyak cara yang berbeda di mana kata-kata Belanda telah memasuki
bahasa Inggris. Some of the more common ways include: Beberapa cara yang lebih
umum meliputi:
[ edit ] A [Sunting] A
Aardvark Aardvark
from Afrikaans/Dutch, literally "earth-pig" (the animal burrows), from aard
(="earth") + varken (="pig") [1] dari Afrika / Belanda, secara harfiah "bumi-babi"
(liang binatang), dari aard (= "bumi") + varken (= "babi") [1]
Afrikaans Afrikaans
from Afrikaans (via Afrikaans ) (="African" adj.) dari Afrikaans (melalui
Afrikaans) (= "African" adj.)
Ahoy Ahoy
from hoi (="hello") dari hoi (= "halo")
Aloof Menyendiri
from a- + Middle English loof (="weather gage," also "windward direction"),
probably from Dutch loef (="the weather side of a ship"); originally a nautical
order to keep the ship's head to the wind, thus to stay clear of a lee-shore or some
other quarter, hence the figurative sense of "at a d istance, apart" [2] dari Inggris,
Abad Pertengahan-+ loof (= "cuaca gage," juga "arah angin bertiup"), mungkin
dari Belanda loef (= "cuaca sisi kapal"); awalnya bahari untuk menjaga kepala
kapal pada angin, demikian untuk menjauhi dari lee-pantai atau seperempat lain,
maka arti kiasan "di kejauhan, terpisah" [2]
Anchor Anchor
"liquid measure," that of Rotterdam, once used in England, from Dutch [3] "ukuran
benda cair," bahwa dari Rotterdam, pernah digunakan di Inggris, dari Belanda [3]
Apartheid Apartheid
from Afrikaans apartheid (literally "separateness"), from Dutch apart
(="separate") + suffix -heid (cognate of English -ness ) [4] dari Afrikaans
apartheid (harfiah "keterpisahan"), dari Belanda terpisah (= "terpisah") +
akhiran-heid (seasal dari inggris-ness) [4]
Avast Avast
a nautical interjection (="hold! stop!"), probably worn down from Dutch houd
vast (="hold fast") [5] sebuah bahari seru (= "terus! berhenti!"), mungkin
dikenakan turun dari Belanda houd luas (= "berpegang teguh") [5]
[ edit ] B [Sunting] B
Bamboo Bambu
from Dutch bamboe , from Portuguese bambu , earlier mambu (16th century),
probably from Malay samambu , though some suspect this is itself an imported
word [6] dari Belanda bamboe, dari Portugis bambu, sebelumnya kebegjan (abad
ke-16), mungkin dari malay samambu, meskipun beberapa tersangka ini sendiri
merupakan kata impor [6]
Bantam Bantam
after Bantam , former Dutch residency in Java , from which the small domestic
fowl were said to have been first imported [7] setelah Bantam, mantan residen
Belanda di Jawa, dari yang kecil unggas domestik yang dikatakan telah diimpor
pertama [7]
Batik Batik
from Dutch, from Malay mbatik (="writing, drawing") [8] dari Belanda, dari malay
mbatik (= "menulis, menggambar") [8]
Bazooka Bazooka
"metal tube rocket launcher," from name of a junkyard musical instrument used as
a prop by US comedian Bob Burns , extension of bazoo (slang for "mouth" or
"boastful talk"), probably from Dutch bazuin (="trumpet") [9] "logam tabung
peluncur roket," dari nama sebuah tempat barang rongsokan alat musik yang
digunakan sebagai alat oleh pelawak Amerika Bob Burns, perpanjangan bazoo
(slang untuk "mulut" atau "sombong bicara"), mungkin dari Belanda bazuin (=
"sangkakala") [9]
Beaker Beaker
from beker [10] (="mug, cup") dari beker [10] (= "mug, cangkir")
Beleaguer Mengepung
from belegeren (="besiege, attack with an army") [11] dari belegeren (=
"mengepung, menyerang dengan tentara") [11]
Berm Tanggul
from French berme , from Old Dutch baerm (in Dutch, the English meaning is
now archaic, berm being used as "usually grassy ground alongside a road") [12]
dari Perancis berme, dari Old Belanda baerm (dalam bahasa Belanda, Inggris
sekarang makna kuno, tanggul yang digunakan sebagai "tanah berumput di
samping biasanya jalan") [12]
Bicker Cekcok
"a skirmish, fight," bikern , probably from Middle Dutch bicken (="to slash, stab,
attack") + -er , Middle English frequentative suffix [13] "suatu pertempuran,
berkelahi," bikern, mungkin dari Belanda Menengah bicken (= "untuk memotong,
menusuk, menyerang") +-er, Inggris Tengah berulang akhiran [13]
Blare Meraungkan
blèren (="to wail"), possibly from an unrecorded Old English *blæren , or from
Middle Dutch bleren (="to bleat, cry, bawl, shout") [14] blèren (= "meratap"),
mungkin dari yang tidak tercatat Old Inggris * blæren, atau dari Belanda
Menengah bleren (= "untuk mengembik, menangis, menangis, berteriak") [14]
Blasé Bosan
from French blasé , past participle of blaser (="to satiate"), origin unknown;
perhaps from Dutch blazen (="to blow"), with a sense of "puffed up under the
effects of drinking" [15] dari Perancis Blase, past participle dari blaser (= "untuk
memuaskan"), asal tidak diketahui, mungkin dari Belanda blazen (= "meledak"),
dengan rasa "sombong di bawah pengaruh minum" [15]
Blaze (to make public, often in a bad sense, boastfully) Blaze (untuk membuat publik,
sering dalam arti yang buruk, dgn sombong)
from Middle Dutch blasen (="to blow, on a trumpet) [16] dari Belanda Menengah
Blasen (= "untuk meniup, pada terompet) [16]
Blink Blink
from Middle Dutch blinken (="to glitter") [17] dari Belanda Menengah blinken (=
"untuk glitter") [17]
Blister Melepuh
from Old French blestre , perhaps from a Scandinavian source or from Middle
Dutch blyster (="swelling") [18] dari Old Perancis blestre, mungkin dari sumber
atau dari Skandinavia Belanda Menengah blyster (= "bengkak") [18]
Block (solid piece) Blok (padat karya)
from Old French bloc (="log, block"), via Middle Dutch bloc (="trunk of a tree")
or Old High German bloh [19] dari Old Perancis blok (= "log, blok"), melalui blok
Belanda Menengah (= "batang pohon") atau Jerman Kuno bloh [19]
Blow (hard hit) Blow (hard hit)
blowe , from northern and East Midlands dialects, perhaps from Middle Dutch
blouwen (="to beat") [20] blowe, dari utara dan East Midlands dialek, mungkin dari
Belanda Menengah blouwen (= "mengalahkan") [20]
Bluff (poker term) Bluff (poker istilah)
perhaps from Dutch bluffen (="to brag, boast") or verbluffen (="to baffle,
mislead") [21] mungkin dari Belanda bluffen (= "untuk membual, membual") atau
verbluffen (= "untuk membingungkan, menyesatkan") [21]
Bluff (landscape feature) Bluff (lansekap fitur)
from Dutch blaf (="flat, broad"), apparently a North Sea nautical term for ships
with flat vertical bows, later extended to landscape features [22] dari Belanda blaf
(= "datar, luas"), tampaknya Laut Utara bahari sebuah istilah untuk kapal dengan
busur datar vertikal, kemudian diperluas untuk fitur lanskap [22]
Blunderbuss Blunderbuss
from Dutch donderbus , from donder (="thunder") + bus (="gun," originally "box,
tube"), altered by resemblance to blunder [23] Belanda donderbus, dari donder (=
"guntur") + bis (= "pistol," awalnya "kotak, tabung"), diubah oleh kemiripan
dengan kesalahan [23]
Boer Boer
(="Dutch colonist in South Africa") from Dutch boer (="farmer"), from Middle
Dutch [24] (= "Penjajah Belanda di Afrika Selatan") dari Belanda Boer (=
"petani"), dari Belanda Tengah [24]
Bogart Bogart
after Humphrey Bogart [25] . setelah Humphrey Bogart [25]. Bogart means "(keeper
of an) orchard" [26] . Bogart berarti "(penjaga dari sebuah) kebun buah-buahan"
[26].
Boodle Sogokan
perhaps from Dutch boedel (="property") [27] mungkin dari Belanda boedel (=
"properti") [27]
Boom Boom
from boom (="tree"); cognate to English beam , German baum [28] dari boom (=
"pohon"); seasal ke Bahasa Inggris beam, Jerman baum [28]
Boomslang Boomslang
via Afrikaans from boomslang (="tree snake") melalui Afrikaans dari boomslang
(= "pohon ular")
Booze Minuman
from Middle Dutch busen (="to drink in excess"); [29] according to JW de Vries
busen is equivalent to buizen [ 2 ] dari Belanda Menengah busen (= "untuk minum
di kelebihan"); [29] menurut JW de Vries busen setara dengan buizen [2]
Boss Bos
from baas [30] dari Baas [30]
Bow (front of a ship) Busur (depan kapal)
from boeg [31] dari boeg [31]
Brackish Payau
from Scottish brack , from Middle Dutch brak (="salty," also "worthless") [32] dari
Skotlandia Brack, dari brak Belanda Menengah (= "asin," juga "berguna") [32]
Brandy (wine) Brandy (anggur)
from brandewijn (literally "burnt wine") [33] dari brandewijn (harfiah "terbakar
anggur") [33]
Brawl Brawl
from brallen [34] dari brallen [34]
Brooklyn Brooklyn
after the town of Breukelen near Utrecht [35] setelah kota Breukelen dekat Utrecht
[35]
Bully Bully
from boel (="lover," "brother"), from Middle High German buole , maybe
influenced by bull [36] . dari boel (= "kekasih," "saudara"), dari Jerman, Abad
Pertengahan buole, mungkin dipengaruhi oleh banteng [36].
Bulwark Benteng
from bolwerk [37] dari bolwerk [37]
Bundle Bundel
from Middle Dutch bondel (=diminutive of bond ), from binden "bind," or
perhaps a merger of this word and Old English byndele (="binding") [38] dari
Belanda Menengah bondel (= mungil ikatan), dari Binden "bind," atau mungkin
penggabungan kata ini dan inggris kuno byndele (= "mengikat") [38]
Bumpkin Anak dusun
from bommekijn (="little barrel") [39] dari bommekijn (= "kecil barel") [39]
Bung Bung
from Middle Dutch bonge (="stopper"), or perhaps from French bonde , which
may be of Germanic origin, or from Gaulish bunda [40] dari Belanda Menengah
bonge (= "stopper"), atau mungkin dari bahasa Perancis Bonde, yang mungkin
dari Jerman asal, atau dari Gaulish bunda [40]
Buoy Pelampung
from boei (="shackle" or "buoy") [41] dari boei (= "belenggu" atau "pelampung")
[41]
Bush (uncleared district of a British colony) Bush (distrik tidak jelas koloni Inggris)
probably from Dutch bosch , in the same sense, since it seems to appear first in
former Dutch colonies [42] mungkin dari Belanda bosch, dalam arti yang sama,
karena tampaknya muncul pertama di bekas koloni-koloni Belanda [42]
[ edit ] C [Sunting] C
Caboose Gerbong tukang rem
from kambuis or kombuis (="ship's kitchen", "galley") [43] dari kambuis atau
kombuis (= "dapur kapal", "dapur") [43]
Cam Cam
from Dutch cam (="cog of a wheel," originally "comb"), cognate of English comb
dari Belanda cam (= "gigi dari roda," awalnya "sisir"), seasal dari inggris sisir
Clove (disambiguation) Cengkeh (disambiguasi)
from kloof [ 2 ] (="steep valley", "gorge") dari kloof [2] (= "curam lembah",
"gorge")
Cockatoo Kakatua
from kaketoe [44] dari kaketoe [44]
Coleslaw Coleslaw
from koolsla (literally "cabbage salad") [45] dari koolsla (harfiah "selada kubis")
[45]
Commodore Commodore
probably from Dutch kommandeur , from French commandeur , from Old French
comandeor [46] mungkin dari Belanda kommandeur, dari Perancis Commandeur,
dari perancis kuno comandeor [46]
Cookie Cookie
from koekje , or in informal Dutch koekie [47] (="biscuit", "cookie") dari koekje,
atau informal koekie Belanda [47] (= "biskuit", "cookie")
Coney Island Coney Island
from Conyne Eylandt (literally "Rabbits' Island") dari Conyne Eylandt (secara
harfiah "Kelinci 'Pulau")
Crimp Crimp
from krimpen (= "to shrink") [ 2 ] dari Krimpen (= "menyusut") [2]
Cruise Cruise
from Dutch kruisen (="to cross, sail to and fro"), from kruis (="cross") [48]
Belanda kruisen (= "untuk menyeberang, berlayar ke sana kemari"), dari kruis (=
"salib") [48]
Cruller Cruller
from Dutch krullen (="to curl") [49] Belanda krullen (= "menggulung") [49]
[ edit ] D [Sunting] D
Dam Bendungan
from Middle Dutch dam (compare Amster dam or Rotter dam ) [50] dari
bendungan Belanda Menengah (bandingkan Amster bendungan atau Rotter
bendungan) [50]
Dapper Dapper
from Middle Dutch or Middle Low German dapper (="bold, strong, sturdy,") [51]
dari Belanda Menengah atau Jerman Rendah Tengah dapper (= "berani, kuat,
kokoh,") [51]
Deck Dek
from dek (originally "covering") [52] dari dek (awalnya "meliputi") [52]
Decoy Umpan
from de kooi (="the cage," used of a pond surrounded by nets, into which
wildfowl were lured for capture) [53] dari de Kooi (= "kandang," digunakan untuk
suatu kolam dikelilingi oleh jaring, di mana unggas liar yang memikat untuk
capture) [53]
Delftware Delftware
from Delft , town in Holland where the glazed earthenware was made; the town
named from its chief canal, from Dutch delf , (literally "ditch, canal"), which is
related to Old English dælf and modern delve [54] dari Delft, kota di Belanda di
mana tembikar kaca dibuat; kota utamanya bernama dari kanal, dari Belanda delf,
(secara harfiah "selokan, kanal"), yang terkait dengan inggris kuno dan modern
dælf mempelajari [54]
Dike Tanggul
from dijk (="embankment") [55] dari Dijk (= "tambak") [55]
Dock (maritime) Dock (maritim)
from Middle Dutch or Middle Low German docke [56] dari Belanda Menengah
atau Jerman Rendah docke Tengah [56]
Domineer Menghambakan
from Dutch domineren (="to rule") [57] Belanda domineren (= "memerintah") [57]
Dope Ganja
old meaning "sauce," now "drugs," comes from the Dutch verb (in)dopen (usually
="to baptize," but here ="to dip in") [58] tua yang berarti "saus," sekarang "obat-
obatan," berasal dari kata kerja Belanda (dalam) dopen (biasanya = "untuk
membaptis," tetapi di sini = "mencelupkan dalam") [58]
Dredge Mengeruk
from Scottish dreg-boat (="boat for dredging") or Middle Dutch dregghe (="drag-
net"), one possibly from the other but hard to tell which came first; probably
ultimately from root of drag [59] dari Skotlandia dreg-kapal (= "perahu untuk
pengerukan") atau dregghe Belanda Menengah (= "drag-net"), salah satu mungkin
dari yang lain tetapi sulit untuk membedakan mana datang pertama; mungkin
akhirnya dari akar menyeret [59]
Drill (verb) Bor (kata kerja)
from Middle Dutch dril, drille and in modern Dutch drillen [60] dari Belanda
Menengah dril, drille dan Belanda modern drillen [60]
Drug Obat
from Old French drogue , perhaps from Middle Dutch or Middle Low German
droge-vate (="dry barrels"), with first element mistaken as word for the contents
(see dry goods ), or because medicines mostly consisted of dried herbs [61] dari
Old Perancis parasut pesawat, mungkin dari Belanda Menengah atau Tengah
droge-Jerman Rendah vate (= "kering barel"), dengan elemen pertama keliru
sebagai kata untuk isi (lihat barang-barang kering), atau karena sebagian besar
obat-obatan terdiri dari rempah-rempah kering [61]
Dune Dune
from Middle Dutch dune , before from Celtic dun (="hill"), in modern Dutch duin
dari Belanda Menengah bukit pasir, sebelum dari Celtic dun (= "bukit"), di
Belanda modern Duin
[ edit ] E [Sunting] E
Easel Kanvas
from ezel (=originally (and still) "donkey") [62] dari ezel (= awalnya (dan masih)
"keledai") [62]
Etch Etch
from ets or etsen [63] dari ets atau etsen [63]
Excise (noun) Cukai (kata benda)
(="tax on goods") from Middle Dutch excijs , apparently altered from accijns
(="tax"); English got the word, and the idea for the tax, from Holland [64] (=
"pajak atas barang") dari Belanda Menengah excijs, tampaknya diubah dari
accijns (= "pajak"); inggris mendapat kata, dan gagasan untuk pajak, dari Belanda
[64]
[ edit ] F [Sunting] F
Filibuster Filibuster
from Spanish filibustero from French flibustier ultimately from Dutch vrijbuiter
(="pirate" or "freebooter") [65] dari Spanyol filibustero dari Perancis akhirnya
flibustier dari Belanda vrijbuiter (= "bajak laut" atau "bandit") [65]
Flense Flense
from Danish flense or Dutch vlensen [66] dari Denmark flense atau vlensen
Belanda [66]
Foist Menyelinapkan
from Dutch vuisten (="take in hand"), from Middle Dutch vuist (="fist") [67] dari
Belanda vuisten (= "mengambil di tangan"), dari Belanda Menengah vuist (=
"kepalan") [67]
Forlorn hope Sedih harapan
from verloren hoop (literally "lost troop," figuratively "suicide mission," " cannon
fodder ") [68] dari verloren gelindingan (harfiah "hilang pasukan," kiasan "misi
bunuh diri," "serdadu umpan meriam") [68]
Freebooter Bandit
from vrijbuiter [69] dari vrijbuiter [69]
Freight Freight
from vracht [70] dari vracht [70]
Frolic Berpesiarlah
from vrolijk (="cheerful") [71] dari vrolijk (= "ceria") [71]
Furlough Cuti
from verlof (="permission (to leave)") [72] dari verlof (= "izin (untuk
meninggalkan)") [72]
[ edit ] G [Sunting] G
Galoot Galoot
(="awkward or boorish man"), originally a sailor's contemptuous word (="raw
recruit, green hand") for soldiers or marines, of uncertain origin; "Dictionary of
American Slang" proposes galut , Sierra Leone creole form of Spanish galeoto
(="galley slave"); perhaps rather Dutch slang kloot (="testicle"), klootzak
(="scrotum"), used figuratively as an insult [73] (= "kikuk atau orang yg tdk tahu
adat"), awalnya sebuah kata menghina pelaut (= "mentah merekrut, hijau tangan")
untuk tentara atau marinir, yang pasti asal; "Kamus Slang Amerika mengusulkan
galut, Sierra Leone bentuk creole Spanyol galeoto (= "dapur budak"); mungkin
agak Belanda slang kloot (= "testis"), klootzak (= "skrotum"), digunakan secara
kiasan sebagai penghinaan [73]
Gas Gas
from gas , a neologism from Jan Baptista van Helmont , derived from the Greek
chaos [74] dari gas, suatu neologisme dari Jan Baptista van Helmont, berasal dari
Yunani kekacauan [74]
Geek Geek
from geck (gek) (="fool") [75] [76] dari TOK (gek) (= "bodoh") [75] [76]
Gherkin Ketimun
from Dutch plural of gurk (="cucumber"), shortened form of East Frisian augurk
[77]
Belanda jamak dari Gurk (= "mentimun"), bentuk singkat augurk Frisian
Timur [77]
Gimp (cord or thread) Gimp (tali atau benang)
from Dutch gimp [78] Belanda gimp [78]
Gin Gin
from jenever [79] dari jenever [79]
Gnu Gnu
from gnoe (from Bushman !nu ) [80] dari gnoe (dari Bushman! nu) [80]
Golf Golf
from kolf (="bat, club," but also a game played with these) [ 2 ] dari Kolf (=
"kelelawar, klub," tapi juga permainan yang dimainkan dengan ini) [2]
Grab Grab
from grijpen (="to seize, to grasp, to snatch") [81] dari grijpen (= "untuk merebut,
untuk memahami, untuk merebut") [81]
Gruff Kasar
from Middle Dutch or Middle Low German grof (="coarse (in quality), thick,
large") [82] dari Belanda Menengah atau Tengah Grof Jerman Rendah (= "kasar
(dalam kualitas), tebal, besar") [82]
Guilder Gulden
from gulden [83] dari gulden [83]
[ edit ] H [Sunting] H
Hale (verb) Hale (kata kerja)
(="drag, summon"), from Old Frankonian haler (="to pull, haul"), from
Frankonian *halon or Old Dutch halen , both from Proto Germanic [84] (= "seret,
memanggil"), dari Old Frankonian haler (= "untuk menarik, menyeret"), dari
Frankonian * Halon atau Old Belanda halen, baik dari Proto Jermanik [84]
Hankering Mendambakan
from Middle Dutch hankeren or Dutch hunkeren [85] dari Belanda Menengah
hankeren atau hunkeren Belanda [85]
Harlem Harlem
called after the city of Haarlem near Amsterdam disebut setelah kota Haarlem
dekat Amsterdam
Hartebeest Hartebeest
from Afrikaans, from Dutch hertebeest "antelope," from hert "deer" (cognate to
"hart") + beest "beast" [86] dari Afrika, dari Belanda hertebeest "kijang," dari hert
"rusa" (serumpun untuk "hart") + beest "binatang" [86]
Hoboken Hoboken
possibly named after the Flemish town Hoboken , from Middle Dutch Hooghe
Buechen or Hoge Beuken (="High Beeches" or "Tall Beeches") mungkin diberi
nama setelah kota Flemish Hoboken, dari Belanda Menengah Hooghe Buechen
atau Hoge Beuken (= "Tinggi beech" atau "Tinggi beech")
howitzer howitzer
from Dutch houwitzer , which in turn comes from German Haussnitz and later
Haubitze . houwitzer Belanda, yang pada gilirannya berasal dari Jerman Haussnitz
dan kemudian Haubitze.
Hottentot Hottentot
from South African Dutch, said to mean "stammerer," it is from hot en tot "hot
and tot," nonsense words imitative of the clicking, jerking Khoisan speech [87]
Belanda Afrika Selatan, kata yang berarti "orang gagap," itu adalah dari panas en
tot "panas dan tot," kata-kata omong kosong meniru dari mengklik, menyentak
Khoisan pidato [87]
Hoist Kerekan
possibly from Middle Dutch hijsen [88] mungkin dari Belanda Menengah hijsen [88]
Holster Sarung
from holster [89] dari sarungnya [89]
Hooky Membolos
from hoekje (=corner) in the sense of "to go around the corner" [90] dari hoekje (=
sudut) dalam arti "untuk pergi di sudut jalan" [90]
Hoyden Hoyden
maybe from heiden (=backwoodsman), from Middle Dutch (=heathern) [91]
mungkin dari Heiden (= orang kampungan), dari Belanda Menengah (= heathern)
[91]
[ edit ] I [Sunting] I
Iceberg Iceberg
probably from Dutch ijsberg (literally ice mountain ). [92] mungkin dari Belanda
ijsberg (secara harfiah gunung es). [92]
Ietsism Ietsism
from Dutch ietsisme (literally: somethingism) an unspecified faith in a higher or
supernatural power or force dari Belanda ietsisme (harfiah: somethingism) iman
yang tidak ditentukan yang lebih tinggi atau kekuasaan atau kekuatan supranatural
Isinglass Isinglass
probably from Dutch huizenblas (No longer used) [93] mungkin dari Belanda
huizenblas (No longer digunakan) [93]
[ edit ] J [Sunting] J
[ edit ] K [Sunting] K
Keelhauling Keelhauling
from kielhalen (literally "to haul keel") [94] dari kielhalen (secara harfiah "untuk
mengangkut keel") [94]
Keeshond Keeshond
prob. prob. from special use of Kees (shortening of proper name Cornelius ) +
hond "dog" [95] dari penggunaan khusus Kees (pemendekan nama yang tepat
Kornelius) + hond "anjing" [95]
Kill (body of water) Membunuh (badan air)
from kil from Middle Dutch kille (literally "riverbed") [96] dari kil dari Belanda
Menengah kille (harfiah "sungai") [96]
Kink Ketegaran
from kink referring to a twist in a rope [97] dari ketegaran mengacu pada twist
dalam tali [97]
Knapsack Buntil
possibly from knapzak (literally "bag of snacks") [98] mungkin dari knapzak
(secara harfiah "kantong makanan kecil") [98]
Knickerbocker Knickerbocker
The pen-name was borrowed from Washington Irving's friend Herman
Knickerbacker, and literally means "toy marble-baker." Nama pena yang dipinjam
dari Washington Irving's teman Herman Knickerbacker, da n secara harfiah berarti
"mainan marmer-tukang roti." Also descendants of Dutch settler of New York are
referred to as Knickerbockers and later became used in reference to a style of
pants [99] Belanda juga keturunan pemukim dari New York disebut sebagai
Knickerbockers dan kemudian menjadi acuan untuk digunakan dalam gaya celana
[99]
[ edit ] L [Sunting] L
Landscape Landscape
from landschap [100] dari landschap [100]
Leak Bocor
possibly from lekken (="to drip, to leak") [101] mungkin dari lekken (= "untuk
menetes, bocor") [101]
Loafer Sepatunya
from loper (="walker") [102] dari loper (= "walker") [102]
Loiter Berkeliaran
from Middle Dutch loteren [103] dari Belanda Menengah loteren [103]
Luck Luck
from Middle Dutch luc , shortening of gheluc (="happiness, good
fortune")('geluk' in modern Dutch) [104] dari Belanda Menengah luc, pemendekan
gheluc (= "kebahagiaan, nasib baik") ( 'geluk' di Belanda modern) [104]
[ edit ] M [Sunting] M
Maelstrom Pusaran
from maalstroom (literally "grinding current" or "stirring current") (possibly
Norse in origin) [105] dari maalstroom (harfiah "grinding saat ini" atau "aduk saat
ini") (Norse mungkin berasal) [105]
Manikin Cebol
from Brabantian manneken (literally "little man") [106] dari Brabantian Manneken
(secara harfiah "orang kecil") [106]
Mannequin Mannequin
via French from Dutch (Brabantian) manneken (literally "little man") [107] melalui
Perancis dari Belanda (Brabantian) Manneken (secara harfiah "orang kecil") [107]
Mart Mart
from Middle Dutch marct (literally "market") (modern Dutch: markt ) [108] dari
Belanda Menengah marct (harfiah "pasar") (Belanda modern: markt) [108]
Measles Campak
possibly from Middle Dutch masel "blemish" (modern Dutch: mazelen ) [109]
mungkin dari Belanda Menengah masel "bercela" (Belanda modern: mazelen) [109]
Meerkat Meerkat
from Dutch meerkat [110] (but the words do not have the same meaning) dari
Belanda meerkat [110] (tapi kata-kata tidak mempunyai arti yang sama)
Morass Rawa
from moeras (="swamp") [111] dari moeras (= "rawa") [111]
[ edit ] N [Sunting] N
[ edit ] O [Sunting] O
Offal Jeroan
possibly from Middle Dutch afval (="leftovers, rubbish") [112] mungkin dari
Belanda Menengah afval (= "sisa makanan, sampah") [112]
[ edit ] P [Sunting] P
Patroon Patroon
from patroon (="patron") [113] dari patroon (= "pelindung") [113]
Pickle Pickle
c.1440, probably from Middle Dutch pekel [114] c.1440, mungkin dari Belanda
Menengah pekel [114]
Pinkie Kelingking
Pinkje/Pinkie [115] Pinkje / kelingking [115]
Pit Pit
the stone of a drupaceous fruit : from pit [116] batu yang berbuah biji buah: dari pit
[116]
Plug Plug
from plugge , originally a maritime term. [117] dari plugge, awalnya sebuah istilah
maritim. [117]
Polder Polder
from polder dari polder
Poppycock Omong kosong
from pappekak (=dialect for "soft dung") [118] dari pappekak (= dialek untuk
"lunak kotoran") [118]
Pump Pompa
from pomp [119] dari kemegahan [119]
[ edit ] Q [Sunting] Q
Quack Quack
shortened from quacksalver , from kwakzalver (literally "someone who daubs
ointments") [120] dipersingkat dari dukun, dari kwakzalver (secara harfiah
"seseorang yang daubs salep") [120]
[ edit ] R [Sunting] R
Roster Daftar
from rooster (="schedule, or grating/grill") [121] dari ayam jantan (= "jadwal, atau
kisi-kisi / grill") [121]
Rover Rover
from rover (="robber") [122] dari bajak (= "perampok") [122]
[ edit ] S [Sunting] S
Santa Claus Sinterklas
from Middle Dutch Sinterklaas (="Saint Nicholas"), bishop of Asia Minor who
became a patron saint for children. dari Belanda Menengah Sinterklaas (= "Saint
Nicholas"), uskup dari Asia Kecil yang menjadi santo pelindung bagi anak-anak.
(Dutch and Flemish feast celebrated on the 5th and 6th of December respectively)
( Origins of Santa Claus in US culture ) [123] (Belanda dan Flemish pesta
dirayakan pada tanggal 5 dan 6 Desember masing- masing) (Origin of Santa Claus
di kebudayaan AS) [123]
Schooner (boat) Schooner (perahu)
from schoener dari schoener
Scone Scone
from schoon (="clean") [124] dari schoon (= "bersih") [124]
Scow Tongkang
from schouw (a type of boat) [125] dari schouw (sejenis perahu) [125]
Shoal Beting
from Middle Dutch schole (="large number (of fish)") (etymology not sure) dari
Belanda Menengah schole (= "jumlah besar (dari ikan)") (etimologi tidak yakin)
Skate Skate
from schaats . dari schaats. The noun was originally adopted as in Dutch, with
'skates' being the singular form of the noun; due to the similarity to regular
English plurals this form was ultimately used as the plural while 'skate' was
derived for use as singular." [126] Kata benda ini awalnya diadopsi seperti di
Belanda, dengan 'skate' menjadi bentuk tunggal dari kata benda; karena kesamaan
bentuk jamak inggris secara berkala bentuk ini akhirnya digunakan sebagai
bentuk jamak, sementara 'skate' diambil untuk digunakan sebagai tunggal. "[ 126]
Sketch Sketsa
from schets [127] dari schets [127]
to Scour untuk Scour
from Middle Dutch scuren (now "schuren") [128] dari Belanda Menengah scuren
(sekarang "schuren") [128]
Skipper Kapten
from Middle Dutch scipper (now schipper , literally "shipper") [129] dari Belanda
Menengah scipper (sekarang Schipper, secara harfiah "pengirim") [129]
Sled , sleigh Kereta luncur, giring
from Middle Dutch slede , slee [130] dari Belanda Menengah slede, slee [130]
Slim Ramping
"thin, slight, slender," from Dutch slim "bad, sly, clever," from Middle Dutch slim
"bad, crooked," [131] "tipis, ringan, ramping," dari Belanda langsing "buruk, licik,
pandai," dari Belanda Tengah ramping "buruk, bengkok," [131]
Sloop Sekoci
from sloep [132] dari sloep [132]
Slurp Slurp
from slurpen [133] dari slurpen [133]
Smack (boat) Smack (perahu)
possibly from smak "sailboat," perhaps so-called from the sound made by its sails
[134]
mungkin dari SMAK "perahu layar," mungkin apa yang disebut dari suara
yang dibuat oleh layar [134]
Smearcase Smearcase
from smeerkaas (="cheese that can be spread over bread, cottage-cheese") dari
smeerkaas (= "keju yang dapat tersebar di roti, cottage-keju")
Smelt Berbau
from smelten (="to melt") [135] dari smelten (= "mencair") [135]
Smuggler Penyelundup
from Low German smuggeln or Dutch smokkelen (="to transport (goods)
illegally"), apparently a frequentative formation of a word meaning "to sneak" [136]
dari Jerman Rendah smuggeln atau Belanda smokkelen (= "untuk mengangkut
(barang) secara ilegal"), tampaknya berulang pembentukan sebuah kata yang
berarti "menyelinap" [136]
Snack Snack
perhaps from Middle Dutch snakken (="to long" ( snakken naar lucht ="to gasp
for air") originally "to eat"/"chatter") [137] mungkin dari Belanda Menengah
snakken (= "panjang" (snakken naar lucht = "untuk menghirup udara") awalnya
"makan" / "obrolan") [137]
Snoop Snoop
from snoepen (to eat (possibly in secret) something sweet) [138] dari snoepen
(untuk makan (mungkin secara diam-diam) sesuatu yang manis) [138]
Snuff Snuff
from snuiftabak (literally "sniff tobacco") [139] dari snuiftabak (harfiah
"mengendus tembakau") [139]
Splinter Suban
from splinter [140] dari sempalan [140]
Split Membelah
from Middle Dutch splitten [141] dari Belanda Menengah splitten [141]
Spook Menakuti
from spook (="ghost(ly image)") [142] dari mata-mata (= "hantu (ly gambar)") [142]
Spoor Spoor
from spoor (="track"/"trail") dari jejak (= "lagu" / "jejak")
Stoker Stoker
from stoken (="stoke a fire") [143] dari stoken (= "menyalakan api") [143]
Stern Stern
hind part of a ship related to Steven in Dutch and Stiarn in Frisian [144] bagian
belakang kapal yang berkaitan dengan Steven dalam bahasa Belanda dan Stiarn di
Frisian [144]
Still life Still life
from Dutch stilleven [145] Belanda stilleven [145]
Stoop (steps) Serambi (langkah)
from stoep (="flight of steps, doorstep") [146] dari serambi (= "tangga, depan
pintu") [146]
Stockfish Ikan asin
from Dutch stokvis (= "stick fish") Belanda Stokvis (= "tongkat ikan")
Stove Kompor
from Middle Dutch stove (="heated room"). dari kompor Belanda Menengah (=
"ruangan dipanaskan"). The Dutch word stoof , pronounced similarly, is a small
(often wooden) box with holes in it. Stoof kata Belanda, diucapkan sama, adalah
kecil (biasanya kayu) kotak dengan lubang di dalamnya. One would place
glowing coals inside so it would emanate heat, and then put one's feet on top of it
while sitting (in a chair) to keep one's feet warm. [147] Salah satu tempat akan
menyala di dalam bara sehingga akan memancarkan panas, dan kemudian
meletakkan satu kaki di atasnya sambil duduk (di kursi) untuk menjaga salah satu
kaki hangat. [147]
Sutler Sutler
from zoetelaar (="one who sweetens", sweetener, old- fashioned for "camp cook")
[148]
dari zoetelaar (= "orang yang sweetens", pemanis, kuno untuk "kamp
memasak") [148]
[ edit ] T [Sunting] T
Tattoo (military term) Tattoo (istilah militer)
from taptoe (literally "close the tap"). dari taptoe (harfiah "menutup keran"). So
called because police used to visit taverns in the evening to shut off the taps of
casks. [149] Disebut demikian karena polisi digunakan untuk mengunjungi bar di
malam hari untuk mematikan keran dari tong. [149]
Tickle Menggelitik
from kietelen [150] dari kietelen [150]
Trek Trek
from trekken (via Afrikaans ) (literally "to march" or "to travel") [151] dari trekken
(melalui Afrikaans) (harfiah "berbaris" atau "melakukan perjalanan") [151]
Trigger Memicu
from trekker (Trekken ="to pull") [152] dari trekker (Trekken = "menarik") [152]
Tulip Tulip
from tulp [153] dari Tulp [153]
[ edit ] U [Sunting] U
[ edit ] V [Sunting] V
Vang Vang
from Dutch vangen (=to catch) Belanda vangen (= untuk menangkap)
Veldt Veldt
South African grassland, 1785, from Afrikaans , from older Dutch veld (="field")
[154]
Padang rumput Afrika Selatan, 1785, dari Afrika, dari Belanda lebih tua veld
(= "field") [154]
[ edit ] W [Sunting] W
Waffle (noun) Waffle (kata benda)
from Dutch wafel , from Middle Dutch or Middle Low German wafel [155] dari
Belanda wafel, dari Tengah Tengah Belanda atau Jerman Rendah wafel [155]
Walrus Walrus
from walrus [156] dari walrus [156]
Wagon Wagon
from Dutch wagen , Middle Dutch waghen (= "cart, carriage, wagon") [157]
Belanda wagen, Belanda Tengah waghen (= "gerobak, kereta, gerobak") [157]
Wentletrap Wentletrap
from Dutch wenteltrap : wentelen (= "winding, spiraling") and trap (=
"stairway"). Belanda wenteltrap: wentelen (= "berkelok-kelok, berputar-putar")
dan perangkap (= "tangga").
Wiggle Wiggle
from wiggelen (= "to wobble, to wiggle") or wiegen (= "to rock") [158] dari
wiggelen (= "goyah, menggoyangkan") atau wiegen (= "rock") [158]
Wildebeest Rusa kutub
from wild beest (literally wild beast , via Afrikaans ) [159] liar beest (secara harfiah
binatang liar, melalui Afrikaans) [159]
Witloof Witloof
from Belgian Dutch witloof (literally wit "white" + loof "foliage"), Northern
Dutch witlof [160] dari Belanda Belgia witloof (harfiah wit "putih" + loof
"dedaunan"), Belanda Utara witlof [160]
Wrack Wrack
probably from wrak [161] mungkin dari wrak [161]
[ edit ] X [Sunting] X
[ edit ] Y [Sunting] Y
Yacht Yacht
from obsolete Dutch jaght , from Middle Low German jacht , short for jachtschip
(literally "hunting ship") [162] dari usang jaght Belanda, dari Jerman Rendah jacht
Tengah, kependekan dari jachtschip (secara harfiah "berburu kapal") [162]
Yankee Yankee
from Jan Kees , a personal name, originally used mockingly to describe pro-
French revolutionary citizens, with allusion to the small keeshond dog, then for
"colonials" in New Amsterdam (Note: this is not the only possible etymology for
the word yankee. For one thing, the Oxford English Dictionary has quotes with
the term from as early as 1765, quite some time before the French Revolution .)
[163]
dari Jan Kees, nama pribadi, mengejek awalnya digunakan untuk
menggambarkan revolusioner pro-Perancis warga negara, dengan kiasan kecil
keeshond anjing, maka untuk "kolonial" di New Amsterdam (Catatan: ini bukan
satu-satunya yang mungkin untuk kata etimologi yankee. Untuk satu hal, Kamus
Inggris Oxford telah mengutip dengan istilah dari sejak 1765, beberapa waktu
sebelum Revolusi Perancis.)
Bahasa Perancis
From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia
bebas
Pronunciatio
[fʁɑsɛ] [fʁɑsɛ]
n
Pengucapan
Region Europe , the Americas , Africa , Asia , and Oceania Eropa, di Amerika, Afrika, Asia,
Daerah dan Oseania
[1] [ 2 ] [ dubious –
85 million (native) , estimated 500 million francophones (2000)(total)
Total
discuss ] [1], [2] [ragu-ragu -
85 juta (native) diperkirakan 500 juta francophones (2000) (total)
speakers
mendiskusikan]
Jumlah
penutur [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] [ 7 ] [ 8 ] [ 9 ] [ 10 ] [ 11 ] [ 12 ] [ 13 ] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]
Indo-European Indo-Eropa
Italic Italic
o Romance Romance
Italo-Western Italo-Barat
Language
Western Barat
family Gallo-Iberian Gallo-Iberia
Gallo-Romance Gallo-Roman
Rumpun
Gallo-Rhaetian Gallo-
bahasa Rhaetia
Oïl Oïl
French
Prancis
Writing
system Sistem Latin alphabet ( French variant ) Latin (Perancis varian)
penulisan
Regulated by
Académie française (French Academy) Académie française (Perancis Akademi)
Diatur
Language codes Kode Bahasa
ISO 639-1
fr fr
ISO 639-1
ISO 639-3
fra fra
ISO 639-3
States where it is mother tongue Negara di mana bahasa ibu itu States where it is official language Negara
di mana bahasa resmi States where it is second language Serikat di mana itu bahasa kedua Regions where
it is a minority language Daerah di mana itu adalah bahasa minoritas
Note : This page may contain IPA phonetic symbols in Unicode . Catatan: Halaman ini mungkin memuat IPA simbol-simbol fonetik
dalam Unicode.
This article is part of the series on: Artikel ini adalah bagian dari seri:
This box: view • talk • edit Kotak info ini: lihat • bicara • sunting
French is a descendant of the Latin language of the Roman Empire , as are national
languages such as Italian , Portuguese , Spanish , Romanian and Catalan , and minority
languages ranging from Occitan to Neapolitan and many more. Perancis adalah keturunan
Latin bahasa dari Kekaisaran Romawi, seperti halnya bahasa nasional seperti Italia,
Portugis, Spanyol, Rumania dan Katalan, dan bahasa minoritas mulai dari Occitan ke
neapolitan dan banyak lagi. Its closest relatives however are the other langues d'oïl and
French-based creole languages . Namun para kerabat terdekat yang lainnya d'langues Oïl
dan Perancis berbasis bahasa creole. Its development was also influenced by the native
Celtic languages of Roman Gaul and by the ( Germanic ) Frankish language of the post-
Roman Frankish invaders. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh asli bahasa Celtic
Romawi Gaul dan oleh (Jerman) Frank bahasa pasca-Romawi Frank penyerbu.
As a result of France's extensive colonial ambitions between the 17th and 20th centuries,
French was introduced to America, Africa, Polynesia, and the Caribbean. Sebagai hasil
dari Perancis yang luas ambisi kolonial antara 17 dan abad ke-20, Perancis diperkenalkan
ke Amerika, Afrika, Polinesia, dan Karibia.
Daftar kata dan frasa Perancis yang digunakan oleh pembicara inggris
From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi, cari
This article may require cleanup to meet Wikipedia's quality standards . Please
improve this article if you can. (July 2009) Artikel ini mungkin memerlukan pembersihan
Wikipedia untuk memenuhi standar kualitas. Harap memperbaiki artikel ini jika Anda
bisa. (Juli 2009)
Pertanyaan buku new.svg
This article needs additional citations for verification . Tambahan Artikel ini
membutuhkan catatan kaki untuk verifikasi.
Please help improve this article by adding reliable references . Silakan bantu
memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang dapat diandalkan.
Unsourced material may be challenged and removed . (July 2009) Materi disertai rujukan
dapat ditantang dan dihapus. (Juli 2009)
Here are some examples of French words and phrases used by English speakers . Berikut
adalah beberapa contoh kata dan frasa Perancis yang digunakan oleh pembicara bahasa
Inggris.
There are many words of French origin in English , such as art , collage , competition ,
force , machine , police , publicity , role , routine , table , and many others which have
been and are being Anglicised. Ada banyak kata-kata dalam bahasa Inggris asal Perancis,
seperti seni, kolase, persaingan, kekuatan, mesin, polisi, publisitas, peran, rutin, meja, dan
banyak orang lain yang telah dan sedang Anglicised. They are now pronounced
according to English rules of orthography , rather than French (which uses nasal vowels
not found in English). Mereka sekarang dilafalkan menurut inggris aturan ortografi,
daripada perancis (yang menggunakan vokal nasal tidak ditemukan dalam bahasa
Inggris). Approximately 40% of English vocabulary is of French or Oïl language origin,
most derived from, or transmitted by, the Anglo-Norman spoken by the upper classes in
England for several hundred years after the Norman Conquest , before the language
settled into what became Modern English . Sekitar 40% kosakata bahasa Inggris atau
Perancis adalah bahasa Oïl asal, sebagian besar berasal dari, atau dikirimkan oleh, Anglo-
Norman yang diucapkan oleh kelas atas di Inggris selama beberapa ratus tahun setelah
Penaklukan Norman, sebelum bahasa menetap ke dalam apa yang menjadi Modern
Inggris.
This article, however, covers words and phrases that generally entered the lexicon later,
as through literature, the arts, diplomacy, and other cultural exchanges not involving
conquests. Artikel ini, bagaimanapun, mencakup kata dan frase yang umumnya
memasuki leksikon kemudian, ketika melalui literatur, seni, diplomasi, dan pertukaran
budaya lain yang tidak melibatkan penaklukan. As such, they have not lost their character
as Gallicisms, or words that seem unmistakably foreign and "French" to an English-
speaking person. Karena itu, mereka belum kehilangan karakter mereka sebagai
Gallicisms, atau kata-kata yang jelas-jelas tampak asing dan "Perancis" ke orang
berbahasa Inggris.
The phrases are given as used in English, and may seem correct modern French to
English speakers, but may not be recognised as such by French speakers as many of them
are now defunct or have a different meaning due to semantic evolution. Frasa diberikan
seperti yang digunakan dalam bahasa Inggris, dan mungkin tampak benar modern Prancis
ke Bahasa Inggris speaker, tapi mungkin tidak diakui sebagai demikian oleh penutur
Perancis karena banyak dari mereka yang sekarang mati ata u memiliki arti yang berbeda
karena semantik evolusi. A general rule is that if the word or phrase retains French
diacritics or is usually printed in italics, it has retained its French identity. Sebagai aturan
umum, bahwa jika kata atau frase perancis mempertahankan diakritik atau biasanya
dicetak dalam huruf miring, itu tetap mempertahankan identitas Perancis.
Few of these phrases are common knowledge to all English speakers, and most are rarely
if ever used in daily conversation. Beberapa frasa ini pengetahuan umum bagi semua
berbahasa Inggris, dan sebagian besar jarang sekali digunakan dalam percakapan sehari-
hari.
Contents Isi
#Not used as such in French — Only found in English — French phrases in international
air-sea rescue — See also — References # Tidak digunakan sebagai tersebut dalam
bahasa Prancis - Hanya ditemukan dalam bahasa Inggris - Perancis frase di laut udara
internasional penyelamat - Lihat juga - Referensi
[ edit ] Used in English and French [Sunting] Digunakan dalam bahasa Inggris dan
Perancis
[ edit ] A [Sunting] A
à gogo à gogo
in abundance. berlimpah. It pertains to the familiar language in French. Ini berkenaan
dengan bahasa asing dalam bahasa Prancis.
à la [...] à la [...]
in the manner of/in a similar manner to [...] dalam cara / dalam cara yang sama untuk
[...]
à la carte à la carte
literally: on the card or on the menu ; (in restaurants refers to ordering individual
dishes rather than a fixed-price meal) secara harfiah: di kartu atau pada menu; (di restoran
mengacu memesan hidangan individu daripada harga yang tetap makan)
à propos à propos
regarding (note that the correct French syntax is à propos de ) tentang (perhatikan
bahwa sintaks yang benar adalah Prancis à propos de)
abattoir penjagalan
slaughterhouse jagal
accouchement accouchement
confinement during childbirth; the process of having a baby; only this last meaning
remains in French kurungan selama melahirkan; proses memiliki bayi; hanya makna
terakhir ini tetap dalam bahasa Perancis
adieu adieu
farewell; as it literally means "to God," it carries more weight than "au revoir"
("goodbye", literally "see you later"): it is definitive, implying you will never see the
other person again. perpisahan; seperti yang secara harfiah berarti "kepada Tuhan," itu
lebih berbobot daripada "au revoir" ( "selamat tinggal", harfiah "sampai ketemu lagi"): itu
adalah definitif, menyiratkan Anda tidak akan melihat orang lain lagi. Depending on the
context, misuse of this term can be considered as an insult, as you'll wish for the other
person's death or will say that you don't wish to see the other person ever again while
alive. Tergantung pada konteks, penyalahgunaan istilah ini dapat dianggap sebagai
penghinaan, karena Anda akan berharap untuk orang lain kematian atau akan mengatakan
bahwa anda tidak ingin melihat orang lain pernah lagi selama hidup. It is used for "au
revoir" in south of France [ 1 ] and to point a deprivation from someone or something. Ini
digunakan untuk "au revoir" di selatan Perancis [1] dan untuk menunjukkan sebuah
kekurangan dari seseorang atau sesuatu.
adroit gesit
skillful, clever, in French: habile , as a "right-handed" person would be using his
"right" hand, as opposed to his left one with which he would be "gauche" meaning "left".
terampil, pintar, dalam bahasa Prancis: tangkas, sebagai "tangan kanan" orang akan
menggunakan nya "benar" tangan, sebagai lawan dari kiri satu dengan yang dia akan
"gauche" yang berarti "kiri".
aide-de-camp aide-de-camp
"camp assistant"; assistant to a senior military officer "kamp asisten"; asisten senior
perwira militer
aide-mémoire aide-Mémoire
"memory aid"; an object or memorandum to assist in remembrance, or a diplomatic
paper proposing the major points of discussion "bantuan memori"; suatu objek atau
memorandum untuk membantu dalam mengingat, atau kertas diplomatik mengusulkan
poin utama diskusi
allez! allez!
"go!", as in "go team!" "pergi!", seperti dalam "tim pergi!"
aperçu aperçu
preview; a first impression; initial insight. pratayang kesan pertama; awal wawasan.
apéritif minuman
a before- meal drink (in familiar French, it is shortened as "un apéro"). yang sebelum-
makan minum (di perancis akrab, itu adalah disingkat sebagai "un apéro"). In French :
before- meal drink, not necessary followed by a meal. Dalam bahasa Prancis: sebelum-
makan minum, tidak perlu diikuti dengan makan. Cornerstone of French sociability.
Landasan dari keramahan Perancis.
arête arête
a narrow ridge. punggungan sempit. In French, also fishbone; edge of a polyhedron or
graph; bridge of the nose. Dalam bahasa Perancis, juga tulang ikan; tepi sebuah
polyhedron atau grafik; jembatan dari hidung.
armoire lemari
a type of cabinet; wardrobe. jenis kabinet; lemari.
attaché Atase
a person attached to an embassy; in French is also the past participle of the verb
attacher (=to fasten, to tight, to be linked...) seseorang yang melekat pada sebuah
kedutaan; dalam bahasa Perancis juga merupakan past participle dari kata kerja attacher
(= untuk mengikat, untuk ketat, untuk dapat dihubungkan ...)
au contraire au contraire
on the contrary. sebaliknya.
au courant au Courant
up-to-date; abreast of current affairs. up-to-date; mengikuti peristiwa terkini.
au fait au fait
being conversant in or with, or instructed in or with. me njadi fasih dalam atau dengan,
atau diperintahkan dalam atau dengan.
au jus au jus
literally, with juice , referring to a food course served with sauce. secara harfiah,
dengan jus, mengacu pada kursus makanan disajikan dengan saus. Often redundantly
formulated, as in 'Open-faced steak sandwich, served with au jus.'. Sering redundantly
dirumuskan, seperti dalam 'Open- faced steak sandwich, disajikan dengan au jus.'. No
longer used in French, except for the slang "être au jus" (to be informed) Tidak lagi
digunakan di Perancis, kecuali untuk slang "etre au jus" (akan diinformasikan)
au pair pengasuh
a young foreigner who does domestic chores in exchange for room and board. muda
asing yang melakukan tugas-tugas domestik dalam pertukaran kamar dan makan. In
France, those chores are mainly child care/education. Di Perancis, tugas-tugas tersebut
terutama penitipan anak / pendidikan.
au revoir ! au revoir!
"See you later!" "Sampai nanti!" In French a contraction of Au plaisir de vous revoir
(to the pleasure of seeing you again). Dalam Perancis kontraksi Au plaisir de vous revoir
(untuk senang melihat Anda lagi).
[ edit ] B [Sunting] B
ballet balet
a classical type of dance jenis klasik tari
beau geste beau geste
literally "beautiful gesture"; gracious gesture; also, a gesture noble in form but
meaningless in substance. secara harfiah "gerakan indah"; anggun isyarat; juga, gerakan
mulia dalam bentuk namun bermakna dalam substansi. in French : a
selfless/generous/fair-play act. dalam bahasa Prancis: sebuah tanpa pamrih / dermawan /
fair-play bertindak.
Beaux-Arts Beaux-Arts
monumental architectural style of the early 20th century made famous by the
Académie des Beaux-Arts gaya arsitektur monumental awal abad ke-20 yang dibuat
terkenal oleh Académie des Beaux-Arts
beaucoup beaucoup
plenty, lots of, much; merci beaucoup : thanks a lot; misused in slang, for example "
beaucoup money" (French would add the preposition de : "beaucoup d' argent"),
especially in New Orleans, LA. banyak, banyak, banyak; merci beaucoup: thanks a lot;
disalahgunakan dalam bahasa gaul, misalnya "beaucoup uang" (Perancis akan
menambahkan preposisi de: "beaucoup d 'argent"), khususnya di New Orleans, LA.
Occasionally corrupted to Bookoo , typically in the context of French influenced by
Vietnamese culture. Kadang-kadang rusak untuk Bookoo, biasanya dalam konteks
Perancis dipengaruhi oleh budaya Vietnam.
bel esprit (pl. beaux esprits) bel esprit (jamak kekasih esprits)
literally "fine mind"; a cultivated, highly intelligent person secara harfiah "pikiran
baik-baik saja"; yang diolah, orang yang sangat cerdas
belle belle
a beautiful woman or girl. wanita cantik atau gadis. Common uses of this word are in
the phrases the belle of the ball (the most beautiful woman or girl present at a function)
and southern belle (a beautiful woman from the southern states of the US) Penggunaan
umum dari kata ini adalah dalam frasa yang belle bola (wanita paling cantik atau
perempuan hadir pada fungsi) dan selatan belle (seorang wanita cantik dari negara-negara
selatan Amerika Serikat)
blasé bosan
unimpressed with something because of over-familiarity, jaded. terkesan dengan
sesuatu karena over-keakraban, letih.
bonjour bonjour
"good day", the usual greeting "selamat siang", seperti biasa salam
bourgeois borjuis
member of the bourgeoisie . anggota borjuis. The word used to refer to shopkeepers
living in towns in the Middle Ages . Kata yang digunakan untuk merujuk kepada para
pemilik toko yang tinggal di kota-kota di Abad Pertengahan. Now the term is derogatory,
and it applies to a person whose beliefs, attitudes, and practices are conventionally
middle-class. Sekarang istilah ini penghinaan, dan itu berlaku untuk seseorang yang
kepercayaan, sikap, dan praktik secara konvensional kelas menengah.
bric-à-brac hiasan-à-pernik
small ornamental objects, less valuable than antiques; a collection of old furniture,
china, plate and curiosities. benda hias kecil, kurang berharga dibandingkan barang-
barang antik, koleksi perabot lama, porselen, piring dan keingintahuan. Cf. de bric et de
broc , corresponding to our "by hook or by crook", and brack , refuse. Cf. De hiasan et de
broc, berkorespondensi dengan kami "oleh dgn jalan", dan Brack, menolak.
brioche brioche
a sweet yeast bun, kind of a crossover between a popover and a light muffin; French
also use the term as slang for 'potbelly', because of the overhang effect. ragi roti manis,
semacam crossover antara popover dan cahaya muffin; Perancis juga menggunakan
istilah sebagai slang untuk 'perut gendut', karena efek overhang.
brunette brunette
a brown-haired girl. seorang gadis berambut cokelat. For brown-haired man, French
uses brun and for a woman brune . Untuk laki- laki berambut cokelat, Perancis
menggunakan brun dan bagi seorang wanita brune. No more used in French, unlike
brun(e), except in very old literature. Tidak ada lagi yang digunakan dalam bahasa
Perancis, tidak seperti brun (e), kecuali dalam sastra sangat tua. The masculine form,
brunet (for a boy) is even more rarely used. Bentuk maskulin, berambut coklat (untuk
anak laki- laki) bahkan lebih jarang digunakan.
[ edit ] C [Sunting] C
cachet cap
lit. lit. "stamp"; a distinctive quality ; quality, prestige. "stempel"; kualitas yang
berbeda; kualitas, prestise.
café kafe
a coffee shop (also used in French for "coffee"). warung kopi (juga digunakan dalam
bahasa Prancis untuk "kopi").
Ceux qui rient le vendredi, pleureront le dimanche Ceux qui le rient Jumat, pleureront le
dimanche
Those who laugh on Friday will cry on Sunday. Mereka yang tertawa pada hari Jumat
akan menangis pada hari Minggu.
chacun ses goûts / à chacun ses goûts / à chacun son goût [all 3 are used] Chacun ses
goûts / à Chacun ses goûts / à Chacun putra gout [semua 3 digunakan]
"to each his (their) own taste(s)". "untuk tiap-Nya (mereka) sendiri selera (s)".
chanteuse chanteuse
a female singer penyanyi wanita
chapeau chapeau
a hat. topi. In French, chapeau is also an expression of congratulations similar to the
English "hats off to...." Dalam bahasa Perancis, chapeau juga merupakan ekspresi ucapan
selamat serupa dengan bahasa Inggris "topi pergi ke ...."
charlatan penipu
a person who is a fraud, a fake, a hoaxer, a deceiver, a con artist. seseorang yang
adalah penipuan, palsu, seorang hoaxer, seorang penipu, seorang seniman penipu.
chauffeur sopir
driver pengemudi
chef d'œuvre chef d'oeuvre
a masterpiece karya
chez chez
at the house of : often used in the names of restaurants and the like; Chez Marie =
"Marie's" di rumah: sering digunakan dalam nama-nama restoran dan sejenisnya; Chez
Marie = "Marie's"
chic chic
stylish bergaya
chignon sanggul
a hairstyle worn in a roll at the nape of the neck sebuah gaya rambut di roll dikenakan
pada tengkuk
cliché klise
lit. negative ; trite through overuse; a stereotype lit. negatif; usang melalui berlebihan;
sebuah stereotip
clique klik
a small exclusive group of friends without morale; always used in a pejorative way in
French. kelompok eksklusif kecil teman tanpa moral; selalu digunakan dalam cara yang
merendahkan dalam bahasa Prancis.
commandant komandan
a commanding officer. seorang komandan. In France, used for an airline pilot (le
commandant de bord) , in the Army as appellative for a chef de bataillon or a chef
d'escadron (roughly equivalent to a major) or in the Navy for any officer from capitaine
de corvette to capitaine de vaisseau (equivalent to the Army's majors, lieutenant-colonels
and colonels) or for any officer heading a ship. Di Prancis, digunakan untuk sebuah
maskapai penerbangan pilot (le komandan de bord), di Angkatan Darat sebagai sebutan
untuk seorang koki de bataillon atau seorang koki d'escadron (kasar setara dengan mayor)
atau di Angkatan Laut untuk setiap perwira dari Capitaine de korvet untuk Capitaine de
vaisseau (setara dengan Angkatan Darat mayor, letnan kolonel dan kolonel) atau untuk
setiap petugas pos sebuah kapal.
communiqué komunike
lit. lit. communicated; an official communication. dikomunikasika n; komunikasi resmi.
concierge Concierge
a hotel desk manager (in French also refers to the caretaker of a building usually living
at the front floor ; concierges have a reputation for gossiping) meja hotel manajer (dalam
bahasa Prancis juga merujuk kepada pengurus sebuah bangunan biasanya tinggal di lantai
depan; concierge memiliki reputasi untuk bergosip)
concordat konkordat
an agreement; a treaty; when used with a capital C in French, it refers to the treaty
between the French State and Judaeo-Christian religions during the French Empire
(Napoleon) : priests, ministers and rabbis became civil servants. kesepakatan; sebuah
perjanjian; jika digunakan dengan huruf C dalam bahasa Prancis, itu merujuk pada
perjanjian antara Negara Perancis dan agama Yahudi-Kristen selama Kekaisaran Perancis
(Napoleon): imam, menteri dan rabbi menjadi pegawai negeri sipil. This treaty was
abolished in 1905 (law Church-State separation) but is still in use in Alsace-Lorraine
(those territories were under German administration during 1871–1918) Perjanjian ini
dihapuskan pada tahun 1905 (undang- undang pemisahan Gereja-Negara), tetapi masih
digunakan di Alsace-Lorraine (wilayah yang berada di bawah administrasi Jerman selama
1871-1918)
confrère confrère
a colleague, esp. kolega, esp. in the medical and law professions. dalam profesi medis
dan hukum.
congé congé
a departure; in French when used in the plural form refers to vacations sebuah
keberangkatan; dalam bahasa Prancis ketika digunakan dalam bentuk jamak merujuk
pada liburan
conte conte
a short story, a tale; in French a conte has usually a fantasy context (such as in
fairytales) and always begins with the words "Il était une fois" ("Once upon a time").
cerita pendek, dongeng; dalam bahasa Prancis yang conte biasanya sebuah fantasi
konteks (seperti dalam dongeng) dan selalu diawali dengan kata-kata "Il était une fois" (
"Pada suatu waktu").
contre-coup contre-kudeta
against the blow terhadap pukulan
contre-jour contre-jour
against daylight terhadap siang
contretemps kemalangan
an awkward clash; a delay bentrokan yang canggung; penundaan
coquette genit
a flirtatious girl; a tease seorang gadis genit; yang menggoda
cortège iringan
a funeral procession; in French has a broader meaning and refers to all kinds of
processions. prosesi pemakaman; dalam bahasa Prancis memiliki arti lebih luas dan
mengacu pada segala macam prosesi.
corvée rodi
forced labor for minimal or no pay. kerja paksa yang minimal atau tidak membayar. In
French, overall an unpleasant/tedious task. Dalam bahasa Perancis, secara keseluruhan
yang tidak menyenangkan / membosankan tugas.
couture couture
fashion (usually refers to high fashion) fashion (biasanya mengacu pada fashion tinggi)
couturier modiste
a fashion designer (usually refers to high fashion, rather than everyday clothes design)
perancang busana (biasanya mengacu pada mode tinggi, daripada desain pakaian sehari-
hari)
crêpe Crêpe
a thin sweet or savoury pancake eaten as a light meal or dessert tipis panekuk manis
atau sedap dimakan sebagai makanan ringan atau makanan penutup
croissant croissant
a crescent-shaped bread made of flaky pastry berbentuk bulan sabit roti yang terbuat
dari pastry keripik
critique kritik
a critical analysis or evaluation of a work, or the art of criticizing. analisis kritis atau
evaluasi kerja, atau seni mengkritik.
cul-de-sac cul-de-sac
a dead-end (residential) street; literally "bottom (buttocks) of the bag". buntu
(perumahan) jalan; harfiah "bawah (pantat) dari kantong".
[ edit ] D [Sunting] D
d'accord d'accord
in accord; agreed; sure; OK; of course sesuai; setuju; yakin; OK; tentu saja
de nouveau de nouveau
again; anew. lagi; baru. Cf. de novo Cf. De novo
de règle de règle
according to custom; menurut adat;
de rigueur keharusan
required or expected, especially in fashion or etiquette diperlukan atau diharapkan,
terutama dalam mode atau etiket
de trop de trop
excessive, "too much" berlebihan, "terlalu banyak"
déclassé déclassé
of inferior social status dari status sosial rendah
décolleté décolleté
a woman's garment with a low-cut neckline that exposes cleavage, or a situation in
which a woman's chest or cleavage is exposed; décolletage is dealt with below. pakaian
wanita dengan potongan leher rendah yang memperlihatkan belahan dada, atau situasi di
mana seorang wanita dada atau belahan dada terkena; décolletage dibahas di bawah ini.
décor dekorasi
the layout and furnishing of a room tata letak dan pemberian ruangan
découpage découpage
decoration with cut paper hiasan dengan memotong kertas
demi-sec demi-sec
semi-dry, usually said of wine semi-kering, biasanya mengatakan tentang anggur
déjà vu Déjà vu
"already seen" : an impression or illusion of having seen or experienced something
before. "sudah melihat": sebuah kesan atau ilusi setelah melihat atau mengalami sesuatu
sebelum.
dénouement peleraian
the end result hasil akhir
dérailleur Derailleur
a bicycle gear-shift mechanism sepeda mekanisme gear-shift
désolé DeSole
sorry menyesal
détente detente
easing of diplomatic tension meredakan ketegangan diplomatik
diablerie keiblisan
witchcraft, deviltry, or, more figuratively, "wickedness" sihir, deviltry, atau, leb ih
secara kiasan, "kejahatan"
divertissement hiburan
an amusing diversion; entertainment pengalihan yang lucu; hiburan
dossier dossier
a file containing detailed information about a person; it has a much wider meaning in
modern French, as any type of file, or even a computer directory file yang berisi
informasi rinci tentang seseorang, melainkan memiliki makna yang lebih luas di Prancis
modern, karena setiap jenis file, atau bahkan sebuah direktori komputer
doyen doyen
the senior member of a group; the feminine is doyenne anggota senior kelompok;
feminin adalah doyenne
dressage Dressage
a form of competitive horse training, in French has the broader meaning of taming any
kind of animal suatu bentuk pelatihan kuda kompetitif, dalam bahasa Prancis memiliki
arti yang lebih luas menjinakkan setiap jenis binatang
du jour du jour
said of something fashionable or hip for a day and quickly forgotten; today's choice on
the menu, as soup du jour, literally "of the day" berkata tentang sesuatu yang mengikuti
mode atau hip selama sehari dan segera terlupakan; hari ini pilihan pada menu, seperti
sup du jour, secara harfiah "hari"
[ edit ] E [Sunting] E
écarté écarté
a card game; also a ballet position permainan kartu; juga posisi balet
échappé échappé
dance movement foot position gerak tari posisi kaki
éclair Eclair
a cream and chocolate icing pastry krim dan icing kue coklat
éclat Eclat
Great brilliance, as of performance or achievement. Great kecemerlangan, sebagai
kinerja atau prestasi. Conspicuous success. Mencolok sukses. Great acclamation or
applause Great aklamasi atau tepuk tangan
écorché écorché
flayed; biological graphic or model with skin removed dikuliti; biologis grafis atau
model dengan kulit dihapus
élan Elan
a distinctive flair or style bakat yang khas atau gaya
en bloc serentak
as a group sebagai suatu kelompok
en passant sambil lalu
in passing sepintas
en route perjalanan
on the way perjalanan
entrée Entree
literally "entrance"; the first course of a meal (UK English); used to denote the main
dish or course of a meal (US English). secara harfiah "pintu masuk"; perjalanan pertama
makan (Inggris inggris); digunakan untuk menunjukkan hidangan utama atau kursus dari
makanan (US Inggris).
entremets entremets
desserts/sweet dishes. makanan penutup / manis piring. More literally, a side dish that
can be served between the courses of a meal. Lebih harfiah, hidangan sampingan yang
dapat dilayani antara kursus makanan.
entrepreneur pengusaha
a person who undertakes and operates a new enterprise or venture and assumes some
accountability for the inherent risks orang yang melakukan dan mengoperasikan sebuah
perusahaan atau usaha baru dan menganggap beberapa akuntabilitas untuk risiko yang
melekat
escargot escargot
snail siput
escritoire escritoire
writing desk; spelled "écritoire" in current French meja tulis; dieja "écritoire" di
perancis saat ini
extraordinaire extraordinaire
extraordinary, usually as a following adjective, as "musician extraordinaire" luar biasa,
biasanya sebagai kata sifat berikut ini, sebagai "musisi yang luar biasa"
et toi ? et toi?
and you? dan Anda? (Je m'appelle (your name), Et toi ?)(my name is (your name) and
yours?) (Je m'appelle (nama Anda), Et toi?) (Nama saya (nama Anda) dan Anda?)
[ edit ] F [Sunting] F
façade façade
the front view of an edifice (from the Italian facciata, or face); a fake persona, as in
"putting on a façade" (the ç is pronounced like an s ) pandangan depan sebuah bangunan
(dari bahasa Italia facciata, atau wajah); persona palsu, seperti dalam "meletakkan pada
façade" (yang ç diucapkan seperti s)
faux faux
false, ersatz , fake. palsu, bahan penukar, palsu.
faux amis faux amis
"false friends" : words in two different languages that have the same or similar
spelling, and often the same etymology but different meanings, such as the French verb
rester which means "to stay" rather than "to rest" "false friends": kata-kata dalam dua
bahasa yang berbeda yang memiliki ejaan yang sama atau mirip, dan sering sama
etimologi tapi arti berbeda, seperti Rester kata kerja Perancis yang berarti "tinggal"
bukannya "beristirahat"
fiancé/e tunangan / e
betrothed; lit. bertunangan; lit. a man/woman engaged to be married. pria / wanita
bertunangan dan akan menikah.
fils fils
used after a man's surname to distinguish a son from a father, as George Bush fils (in
French, "fils" = son ) digunakan setelah nama keluarga seorang pria untuk membedakan
seorang putra dari seorang ayah, seperti George Bush fils (dalam bahasa Perancis, "fils" =
anak)
flambé flambé
a cooking procedure in which alcohol (ethanol) is added to a hot pan to create a burst
of flames, meaning "flamed" in French. prosedur memasak di mana alkohol (etanol) yang
ditambahkan ke penggorengan panas untuk membuat ledakan api, yang berarti
"dinyalakan" dalam bahasa Prancis. Also used colloquially in reference to something on
fire or burned. Juga digunakan dalam bahasa sehari- hari mengacu pada sesuatu yang
terbakar atau dibakar.
flambeau suluh
a lit torch obor yang menyala
flâneur Flaneur
a gentleman stroller of city streets; an aimless idler seorang pria kereta bayi jalan-jalan
kota; pemalas tanpa tujuan
froideur froideur
coldness (for behavior and manners only) dingin (untuk perilaku dan tata krama saja)
[ edit ] G [Sunting] G
gaffe kejanggalan
blunder kesalahan
garçon garçon
literally "boy" or "male servant"; sometimes used by English speakers to summo n the
attention of a male waiter (has a playful connotation in English but is condescending in
French) secara harfiah "anak laki- laki" atau "pelayan laki- laki"; kadang-kadang
digunakan oleh penutur bahasa Inggris untuk memanggil perhatian seorang laki- laki
pelayan (memiliki konotasi main- main dalam bahasa Inggris tetapi merendahkan dalam
bahasa Perancis)
gauche gauche
tactless, does not mean "left- handed" (which is translated in French as "gaucher"), but
does mean "left" kurang bijaksana, bukan berarti "kidal" (yang diterjemahkan dalam
bahasa Perancis sebagai "Gaucher"), tetapi tidak berarti "kiri"
gaucherie gaucherie
boorishness ketidaksopanan
genre genre
a type or class, such as "the thriller genre" jenis atau kelas, seperti "thriller genre"
glissade peluncuran
slide down a slope meluncur lereng
les goûts et les couleurs ne se discutent pas goûts les et les couleurs ne pas se discutent
"tastes and colours are not argued over"; one does not argue over differences in taste,
to each his own. "selera dan warna tidak berdebat"; seseorang tidak berdebat karena
perbedaan dalam rasa, untuk masing- masing- nya sendiri. French People usually shorten
the sentence, to "les goûts et les couleurs..." Orang biasanya Perancis mempersingkat
kalimat, untuk "goûts les et les couleurs ..."
grâce à Grace
"thanks to", "by the grace of", naming credit or fortune "berkat", "oleh kasih karunia",
penamaan kredit atau keberuntungan
Grand Prix GP
a type of motor racing, literally "Great Prize" jenis balap motor, secara harfiah "Hebat
Prize"
[ edit ] H [Sunting] H
habitué pecandu
one who regularly frequents a place orang yang secara teratur sering pergi tempat
hauteur kesombongan
arrogance; lit. height kesombongan; lit. ketinggian
Honi soit qui mal y pense . Honi soit qui mal y pense.
"Shame on him who thinks ill of it"; or sometimes translated as Evil be to him who
evil thinks ; the motto of the English Order of the Garter (modern French writes honni
instead of Old French honi ) "Rasa malu pada dirinya yang berpikir buruk tentang hal
itu"; atau kadang-kadang diterjemahkan sebagai Kejahatan bagi dia yang jahat berpikir;
moto dari bahasa Inggris Order of the Garter (honni menulis perancis modern bukannya
perancis kuno honi)
huis-clos huis-clos
"closed door" : an enclosed space such as a room or cell, where action or speech can
not be seen or heard from outside; title of a play by Jean-Paul Sartre "pintu tertutup":
sebuah ruang tertutup seperti kamar atau sel, di mana tindakan atau ucapan tidak bisa
dilihat atau didengar dari luar; judul drama oleh Jean-Paul Sartre
[ edit ] I [Sunting] I
impasse buntu
a deadlock. kebuntuan.
insouciant/e insouciant / e
a nonchalant man/woman acuh tak acuh pria / wanita
ingénu/e ingénu / e
an innocent young man/woman, used particularly in reference to a theatrical stock
character who is entirely virginal and wholesome. L'Ingénu is a famous play written by
Voltaire . muda yang tidak bersalah pria / wanita, yang digunakan terutama dalam
referensi teater karakter saham yang seluruhnya perawan dan sehat. L'Ingénu adalah
drama terkenal yang ditulis oleh Voltaire.
[ edit ] J [Sunting] J
j'accuse J'accuse
"I accuse"; used generally in reference to a political or social indictment (alluding to
the title of Émile Zola 's exposé of the Dreyfus affair , a political scandal which divided
France from the 1890s to the early 1900s which involved the false conviction for treason
in 1894 of a young French artillery officer of Jewish background) "Aku menuduh";
digunakan umumnya mengacu pada sosial politik atau dakwaan (mengacu ke gelar Émile
Zola 's uraian dari Dreyfus affair, skandal politik yang membagi Perancis dari tahun
1890-an hingga awal 1900-an yang melibatkan keyakinan palsu untuk pengkhianatan
pada tahun 1894 seorang perwira artileri Perancis muda dari latar belakang Yahudi)
j'adore j'adore
literally, I adore. secara harfiah, I adore. I love to the full extent. Saya suka segala
kekuasaan.
j'adoube j'adoube
In chess , an expression said discreetly signaling an intention to straighten out the
pieces, without being committed to moving or capturing the first one to uched as per the
game's rules; lit. Di catur, kata ekspresi diam-diam memberi isyarat maksud untuk
meluruskan potongan-potongan, tanpa berkomitmen untuk bergerak atau menangkap
orang pertama yang menyentuh sesuai peraturan permainan; dinyalakan. "I adjust". "Aku
menyesuaikan". From adouber , to dub (the action of knighting someone) Dari adouber,
untuk menjuluki (tindakan ksatria seseorang)
je m'appelle je m'appelle
my name is... my name is ...
je t'aime je t'aime
I love you. Aku cinta kamu. Implies "I like you" too. Berarti "Aku suka kamu" juga.
The French word "aimer" implies all the different kinds of love (love = like). Kata
Prancis "aimer" berarti semua jenis cinta (cinta = suka). In order to differentiate the two,
one would say simply "je t'aime" to one's love whereas one would say "je t'aime bien"
(lit. I love you well) to a friend. Dalam rangka untuk membedakan dua, satu akan berkata
hanya "je t'aime" untuk mencintai seseorang sedangkan satu akan berkata "je t'aime bien"
(lit. Aku mencintaimu dengan baik) ke teman.
je suis je suis
I am Aku
[ edit ] K [Sunting] K
--- ---
[ edit ] L [Sunting] L
laïcité laïcité
separation of the State and the different Churches (at first, it concerned especially
Catholicism). pemisahan Negara dan Gereja yang berbeda (pada awalnya, terutama
menyangkut Katolik). In France, where the concept originated, it means an absence of
religious interference in government affairs and government interference in religious
affairs. Di Perancis, di mana konsep itu berasal, itu berarti tidak adanya campur tangan
agama dalam urusan pemerintah dan campur tangan pemerintah dalam urusan agama. But
the concept is often assimilated and changed by other countries. Tetapi konsep sering
terasimilasi dan diubah oleh negara-negara lain. For example, in Belgium, it usually
means the secular-humanist movement and school of thought. Sebagai contoh, di Belgia,
hal itu biasanya berarti sekuler- humanis gerakan dan aliran pemikiran.
laissez-passer laissez-pelintas
a travel document, a passport dokumen perjalanan, paspor
laissez les bons temps rouler laissez les bons temps rouler
Cajun expression for "let the good times roll": not used in proper French, and not
generally understood by Francophones outside of Louisiana , who would say "profitez
des bons moments" (enjoy the good moments) Cajun pernyataan untuk "membiarkan
masa- masa indah roll": tidak digunakan di Perancis yang tepat, dan tidak umum dipahami
oleh Francophones luar Louisiana, yang akan berkata "saat-saat profitez des bons"
(menikmati saat-saat yang baik)
lamé lame
a type of fabric woven or knit with metallic yarns jenis kain tenunan atau rajutan
dengan benang metalik
layette layette
a set of clothing and accessories for a new baby satu set pakaian dan aksesoris untuk
bayi yang baru lahir
liaison penghubung
a close relationship or connection; an affair. hubungan dekat atau hubungan; affair.
The French meaning is broader; "liaison" also means bond such as in "une liaison
chimique" (a chemical bond) Arti Perancis lebih luas; "penghubung" juga berarti ikatan
seperti dalam "une liaison chimique" (ikatan kimia)
lieu pengganti
from Latin locus ("place"); in lieu of : "instead of", "in the place of". dari Latin lokus (
"tempat"); sebagai pengganti: "bukannya", "di tempat". This is illustrated for instance in
the English word "lieutenant", which literally means "place-holder" Ini diilustrasikan
misalnya dalam kata Inggris "letnan", yang secara harfiah berarti "tempat-pemegang"
littérateur sastrawan
an intellectual (can be pejorative in French, meaning someone who writes a lot but
does not have a particular skill) intelektual (dapat merendahkan dalam bahasa Perancis,
yang berarti seseorang yang menulis banyak tetapi tidak memiliki keterampilan tertentu)
louche louche
of questionable taste; dipertanyakan rasa;
[ edit ] M [Sunting] M
macramé macramé
coarse lace work made with knotted cords renda pekerjaan kasar dibuat dengan tali
kusut
mademoiselle Mademoiselle
young unmarried lady, miss; literally "my noble young lady" wanita muda yang belum
menikah, Miss; harfiah "wanita muda yang mulia"
maison maison
house rumah
malaise malaise
a general sense of depression or unease pengertian umum depresi atau kegelisahan
marque marque
a model or brand model atau merek
matériel Matériel
supplies and equipment, particularly in a military context (French meaning is broader
and corresponds more to "hardware") perlengkapan dan peralatan, terutama dalam
konteks militer (Perancis makna yang lebih luas dan lebih sesuai untuk "hardware")
mélange melange
a mixture campuran
mêlée pergulatan
a confused fight; a struggling crowd bingung berkelahi; sebuah kerumunan berjuang
merde merde
"shit" "shit"
milieu lingkungan
social environment; setting (has also the meaning of "middle" in French.) lingkungan
sosial; pengaturan (juga arti "tengah" dalam bahasa Prancis.)
mirepoix mirepoix
a cooking mixture of two parts onions and one part each of celery and carrots memasak
campuran dari dua bagian bawang dan satu bagian masing- masing seledri dan wortel
moi moi
"me"; often used in English as an ironic reply to an accusation; for example,
"Pretentious? Moi? " "saya"; sering digunakan dalam bahasa Inggris sebagai ironis
membalas tuduhan misalnya, "Sok? Moi?"
montage montase
a blending of pictures, scenes, or sounds campuran gambar, adegan, atau suara
motif motif
a recurrent thematic element berulang elemen tematik
moue moue
a pursing together of the lips to indicate dissatisfaction, a pout yang mengerucutkan
bersama dari bibir untuk menunjukkan ketidakpuasan, cemberut
mousse mousse
a whipped dessert or a hairstyling foam; in French, means any type of foam yang
dicambuk pencuci mulut atau busa tata kecantikan rambut; dalam bahasa Perancis, berarti
setiap jenis busa
[ edit ] N [Sunting] N
nouveau nouveau
new baru
[ edit ] O [Sunting] O
œuvre oeuvre
"work", in the sense of an artist's work; by extension, an artist's entire body of work
"bekerja", dalam arti karya seorang seniman; oleh ekstensi, seorang seniman seluruh
tubuh kerja
orange oranye
orange oranye
ouais ouais
yeah yeah
oui oui
yes ya
[ edit ] P [Sunting] P
panache Panache
verve; flamboyance semangat; flamboyan
pastiche campuran
a derivative work; an imitation karya turunan; imitasi
patois logat
a dialect; jargon dengan dialek; jargon
père Père
used after a man's surname to distinguish a father from a son, as in "George Bush père
." digunakan setelah nama keluarga seorang laki- laki untuk membedakan seorang ayah
dari seorang putra, seperti dalam "George Bush Père."
peut-être peut-etre
perhaps, possibly, maybe mungkin, mungkin, mungkin
pied-à-terre pied-à-terre
"foot-on-the-ground" or "foothold"; a place to stay, generally applied to the city house
in contradistinction to the country estate of the wealthy "kaki-on-the-tanah" atau
"pijakan"; tempat tinggal, umumnya diterapkan pada rumah di kota berbeda dengan
negara yang kaya harta
pis-aller pis-aller
"worse"; an undesirable option selected because the other choices were even worse
"lebih buruk"; pilihan yang tidak diinginkan dipilih karena pilihan lain malah lebih parah
piste piste
referring to skiing at a ski area (on piste) versus skiing in the back country (off piste).
merujuk ke daerah ski di daerah ski (di piste) versus ski di negara bagian belakang (off
piste).
plus ça change, plus c'est la même chose (or plus ça change, plus c'est pareil ) ditambah
perubahan ça, plus c'est la même memilih (atau ditambah perubahan ça, plus c'est pareil)
the more things change, the more they stay the same semakin banyak hal yang
berubah, semakin mereka tetap sama
pomme pomme
apple apel
poseur penipu
"poser" : a person who pretends to be something he is not; an affected or insincere
person: a wannabe "problem yg berat": orang yang berpura-pura menjadi sesuatu yang
tidak; yang terpengaruh atau orang tulus: a wannabe
pourboire pourboire
"for drink"; gratuity, tip; donner un pourboire : to tip. "untuk minum"; persen, tip;
donner un pourboire: untuk tip.
prêt-à-porter Pret-à-porter
"ready to wear" (clothing off the shelf), in contrast to haute couture "siap pakai"
(pakaian dari rak), berbeda dengan haute couture
provocateur provokator
a polemicist sebuah polemicist
[ edit ] Q [Sunting] Q
[ edit ] R [Sunting] R
rapport hubungan
to be in someone's "good graces"; to be in synch with someone; "I've developed a
rapport with my co-workers"; French for: relationship berada di seseorang "baik rahmat";
untuk selaras dengan seseorang; "Aku telah mengembangkan hubungan dengan rekan
kerja saya"; Prancis untuk: hubungan
rapprochement persesuaian
the establishment of cordial relations, often used in diplomacy pembentukan hubungan
baik, sering digunakan dalam diplomasi
reconnaissance pengintaian
scouting; like connoisseur , modern French use a "a", never a "o" (as in
reconnoissance). pemanduan; seperti connoisseur, perancis modern menggunakan "a",
tidak pernah menjadi "o" (seperti dalam reconnoissance).
reportage reportase
reporting; journalism pelaporan; jurnalisme
répondez s'il vous plaît. répondez s'il vous plait. ( RSVP ) (RSVP)
Please reply . Please reply. Though francophones may use more usually "prière de
répondre", it is common enough. (Note: RSLP ["Répondre s'il lui plaît"] is used on old-
fashioned invitations written in the 3rd person, usually in "Script" typography — at least
in Belgium.) Meskipun dapat menggunakan lebih francophones biasanya "prière de
Reply", biasanya cukup. (Catatan: RSLP [ "Reply s'il lui plait"] yang digunakan pada
undangan kuno ditulis dalam orang ke-3, biasanya di "Script" tipografi - setidaknya di
Belgia.)
ressentiment ressentiment
a deep-seated sense of aggrievement and powerlessness mendalam rasa aggrievement
dan ketidakberdayaan
restaurateur restoran
a restaurant owner pemilik restoran
rôle peran
a part or function of a person in a situation or an actor in a play bagian atau fungsi
seseorang dalam suatu situasi atau seorang aktor dalam drama
roux roux
a cooked mixture of flour and fat used as a base in soups and gravies campuran yang
dimasak tepung dan lemak digunakan sebagai dasar dalam sup dan gravies
[ edit ] S [Sunting] S
sabotage sabotase
subversive destruction, from the practice of workers fearful of industrialization
destroying machines by tossing their sabots ("wooden shoes") into machinery subversif
kehancuran, dari praktek pekerja takut industrialisasi menghancurkan mesin dengan
melemparkan mereka sabots ( "sepatu kayu") ke dalam mesin
saboteur penyabot
one who commits sabotage orang yang melakukan sabotase
Sacrebleu ! Sacrebleu!
"holy Blue!" "Blue suci!" general exclamation of horror and shock; a stereotypical
minced oath . seruan umum kengerian dan shock; sebuah stereotip cincang sumpah. Very
dated in France and rarely heard. Sangat tanggal di Perancis dan jarang didengar.
sans sans
without tanpa
sans-culottes sans-culottes
"without knee-pants", a name the insurgent crowd in the streets of Paris gave to itself
during the French Revolution , because they usually wore pantaloons (full- length pants or
trousers) instead of the chic knee- length culotte of the nobles. "tanpa lutut celana",
sebuah nama pemberontak kerumunan di jalan-jalan di Paris memberikan kepada dirinya
sendiri selama Revolusi Perancis, karena mereka biasanya mengenakan pantalon (celana
panjang penuh atau celana) bukan chic selutut culotte dari para bangsawan. In modern
use: holding strong republican views. Penggunaan modern: republik kuat memegang
pandangan.
saperlipopette saperlipopette
goodness me kebaikan saya
sauté Sauté
lit. lit. jumped ; quickly fry in a small amount of oil. melompat; cepat goreng dalam
sedikit minyak.
savant sarjana
"knowing" : a wise or learned person; in English, one exceptionally gifted in a narrow
skill. "pengetahuan": yang bijaksana atau orang belajar; dalam bahasa Inggris, satu sangat
berbakat dalam keterampilan sempit.
sobriquet julukan
an assumed name, a nickname (often used in a pejorative way in French) nama
samaran, nama panggilan (sering digunakan dalam cara yang merendahkan dalam bahasa
Perancis)
soi-disant soi-disant
so-called; self-described; literally "oneself saying" yang disebut; diri digambarkan
secara harfiah berarti "diri mengatakan"
soirée soirée
an evening party pesta malam
sommelier sommelier
a wine steward pelayan anggur
il faut souffrir pour être belle il faut souffrir pour etre belle
"beauty does not come without suffering" ; lit. "kecantikan tidak datang tanpa
penderitaan"; dinyalakan. "you have to suffer to be pretty" "Anda harus menderita untuk
menjadi cantik"
Système D Système D
resourcefulness, or ability to work around the system; from débrouillard , one with the
knack of making do. sumber daya, atau kemampuan untuk bekerja di sekitar sistem; dari
débrouillard, satu dengan bakat membuat lakukan. A typical phrase using this concept
would translate directly to "Thanks to System D, I managed to fix this cupboard without
the missing part." Frase khas menggunakan konsep ini akan menerjemahkan langsung ke
"Terima kasih untuk Sistem D, aku berhasil memperbaiki lemari ini tanpa bagian yang
hilang."
[ edit ] T [Sunting] T
tableau tablo
chalkboard. papan tulis. The meaning is broader in French : all type of board
(chalkboard, whiteboard, notice board...). Makna yang lebih luas dalam bahasa Perancis:
semua jenis papan (papan tulis, papan tulis, papan pengumuman ...). Refers also to a
painting (see tableau vivant, below) or a table (chart). Mengacu juga untuk sebuah
lukisan (lihat tableau vivant, di bawah) atau tabel (tabel).
tenné tenné
orange-browm, 'rust' colour, not commonly used outside of heraldic emblazoning.
jeruk-browm, 'karat' warna, tidak umum digunakan di luar heraldik emblazoning.
tête-à-tête tête-à-tête
"head to head"; an intimate get-together or private conversation between two people.
"kepala ke kepala"; yang intim kumpul-kumpul atau percakapan pribadi antara dua orang.
toilette toilette
the process of dressing or grooming. proses saus atau perawatan. Also refers in French,
when plural ("les toilettes"), to the toilet room. Juga merujuk dalam bahasa Prancis,
ketika jamak ( "les toilettes"), untuk ruangan toilet.
touché Touche
acknowledgment of an effective counterpoint; literally "touched" or "hit!" pengakuan
tandingan yang efektif secara harfiah berarti "menyentuh" atau "hit!" Comes from the
fencing vocabulary. Berasal dari kosakata pagar.
très très
very (often ironic in English) sangat (seringkali ironis dalam bahasa Inggris)
[ edit ] U [Sunting] U
unique unik
One of a kind. One of a kind. Unique is considered a paradigmatic absolute and
therefore something cannot be very unique . Unik adalah paradigmatik dianggap sebagai
sesuatu yang mutlak dan karena itu tidak dapat sangat unik.
[ edit ] V [Sunting] V
vas- y! vas- y!
Go Ahead! Go Ahead! Used to encourage someone (pronounced vah- zee) Digunakan
untuk mendorong seseorang (diucapkan vah-zee)
va-t'en! va-t'en!
imperative form, like above, literally meaning "Go from here" but translating more
closely as "Go away". bentuk perintah, seperti di atas, secara harfiah berarti "Pergilah
dari sini" tapi menerjemahkan lebih dekat sebagai "Pergi". Roughly equivalent to
idiomatic English get lost or get out . Kasar setara dengan idiom Inggris tersesat atau
keluar.
venu/e venu / e
invited man/woman for a show, once ("come"); unused in modern French, though it
can still be used in a few expressions like bienvenu/e (literally well come : welcome) or
le premier venu (anyone; literally, the first who came). mengundang pria / wanita untuk
sebuah pertunjukan, sekali ( "datang"); tidak digunakan di Perancis modern, meskipun
masih dapat digunakan dalam beberapa ungkapan seperti bienvenu / e (secara harfiah
juga datang: welcome) atau le premier venu (siapa pun; harfiah, pertama yang datang).
vinaigrette vinaigrette
salad dressing of oil and vinegar ; diminutive of vinaigre (vinegar) salad dressing dari
minyak dan cuka; diminutif dari vinaigre (cuka)
vis-à-vis vis-à-vis
"face to face [with]" : in comparison with or in relation to; opposed to. "muka dengan
muka [dengan]": dibandingkan dengan atau dalam hubungannya dengan; menentang.
From "vis" (conjugated form of "voir", to see). Dari "vis" (conjugated bentuk "voir",
untuk melihat). In French, it's also a real estate vocabulary word meaning that your
windows and your neighbours' are within sighting distance (more precisely, that you can
see inside of their home). Dalam bahasa Prancis, itu juga kosakata real estate yang berarti
bahwa jendela dan tetangga Anda 'berada dalam jarak penglihatan (lebih tepatnya, yang
dapat Anda lihat di dalam rumah mereka).
voilà ! voila!
literally "see there"; in French it can mean simply "there it is"; in English it is generally
restricted to a triumphant revelation. secara harfiah "melihat ada"; dalam bahasa Perancis
ini bisa berarti hanya "itu ada"; dalam bahasa Inggris itu umumnya terbatas pada wahyu
kemenangan.
Voulez- vous coucher avec moi (ce soir) ? Voulez-vous coucher avec moi (ce soir)?
"Do you want to sleep with me (tonight)? " In English it appears in Tennessee
Williams 's play A Streetcar Named Desire , as well as in the lyrics of a popular song by
Labelle , " Lady Marmalade ". "Apakah Anda ingin tidur dengan saya (malam ini)?"
Dalam bahasa Inggris muncul dalam Tennessee Williams 's bermain A Streetcar Named
Desire, serta dalam lirik lagu yang populer oleh Labelle, "Lady Marmalade". In French, it
is a rude and cheesy pick- up line ("coucher" is vulgar in French). Dalam bahasa Perancis,
itu adalah kasar dan cheesy pick-up line ( "coucher" adalah vulgar dalam bahasa
Perancis).
voyeur voyeur
lit. lit. someone who sees; a peeping tom. seseorang yang melihat; yang mengintip
tom.
[ edit ] W - X - Y - Z [Sunting] W - X - Y - Z
le zinc le seng
bar/café counter. bar / kafe counter.
zut alors! zut alors!
"Damn it!" "Sialan!" or the British expression "Blimey!", a general exclamation. atau
ungkapan Inggris "Astaga!", seru umum. Just plain zut is also in use — often repeated for
effect, for example, zut, zut et zut! There is an album by Frank Zappa titled Zoot Allures .
Just plain zut juga digunakan - sering diulang- ulang untuk efek, misalnya, zut, zut et zut!
Ada album oleh Frank Zappa yang berjudul Zoot memikat. The phrase is also used on the
Saturday Night Live Weekend Update sketch by recurring character Jean K. Jean, played
by Kenan Thompson . Ungkapan ini juga digunakan pada Saturday Night Live Weekend
Update sketsa oleh karakter berulang Jean K Jean, diperankan oleh Kenan Thompson.
[ edit ] Not used as such in French [Sunting] Tidak dipakai seperti itu dalam bahasa
Prancis
Through the evolution of the language, there are many words and phrases that are not
used anymore in French. Melalui evolusi bahasa, ada banyak kata dan frasa yang tidak
digunakan lagi dalam bahasa Prancis. Also, there are those which, even though they are
grammatically correct, are not used as such in French or do not have the same meaning.
Selain itu, ada orang-orang yang, walaupun mereka adalah tata bahasa benar, tidak
digunakan dalam bahasa Prancis seperti itu atau tidak memiliki arti yang sama.
accoutrement accoutrement
personal military or fighting armaments worn about one's self; has come to mean the
accompanying items available to pursue a mission. militer pribadi atau melawan
persenjataan usang tentang diri sendiri; telah datang untuk maksud yang menyertainya
item yang tersedia untuk mengejar misi. In French, means a funny or ridiculous clothing;
often a weird disguise or a getup, though it can be said also for people with bad taste in
clothing. Dalam bahasa Prancis, berarti lucu atau konyol pakaian; sering aneh menyamar
atau getup, meskipun dapat dikatakan juga bagi orang-orang dengan selera pakaian
buruk.
appliqué applique
an inlaid or attached decorative feature. sebuah hias atau dekoratif terpasang fitur. Lit.
Lit. "applied", though this meaning doesn't exist as such in French, the dictionary of the
Académie française indicates that in the context of the arts, "arts appliqués" is synonym
of decorative arts. "diterapkan", meskipun ini berarti tidak ada seperti itu dalam bahasa
Prancis, kamus dari Académie française menunjukkan bahwa dalam konteks seni, "seni
Appliques" adalah sinonim dari seni dekoratif.
après-ski après-ski
after skiing socializing after a ski session; in French, this word refers to boots used to
walk in snow (eg MoonBoots). setelah ski ski bersosialisasi setelah sesi; dalam bahasa
Perancis, kata ini mengacu pada sepatu bot yang digunakan untuk berjalan di salju
(misalnya MoonBoots).
artiste artis
a skilled performer, a person with artistic pretentions. yang terampil penghibur, orang
dengan pretentions artistik. In French : an artist. Dalam bahasa Perancis: seorang
seniman. Can be used ironically for a person demonstrating little professional skills or
passion. Dapat digunakan ironisnya bagi seseorang sedikit menunjukkan keahlian
profesional atau gairah.
auteur auteur
A film director, specifically one who controls most aspects of a film, or other
controller of an artistic situation. Seorang sutradara film, khususnya orang yang
mengontrol sebagian besar aspek dari sebuah film, atau pengendali lain dari situasi
artistik. The English connotation derives from French film theory. Konotasi bahasa
Inggris berasal dari teori film Perancis. It was popularized in the journal Cahiers du
cinéma : auteur theory maintains that directors like Hitchcock exert a level of creative
control equivalent to the author of a literary work. Saat itu dipopulerkan di jurnal Cahiers
du Cinema: teori auteur menyatakan bahwa direksi seperti Hitchcock mengerahkan
tingkat kontrol kreatif setara dengan pengarang karya sastra. In French, the word means
author , but some expressions like "cinéma d'auteur" are also in use. Dalam bahasa
Prancis, kata tersebut berarti penulis, tapi beberapa ungkapan seperti "Cinéma d'auteur"
juga digunakan.
au naturel au naturel
nude; in French, literally, in a natural manner or way ("au" is the contraction of "à le",
masculine form of "à la"). telanjang; dalam bahasa Perancis, secara harfiah, dalam cara
alami atau cara ( "au" adalah kontraksi dari "à le", bentuk maskulin "à la"). It means "in
an unaltered way" and can be used either for people or things. Itu berarti "dalam cara
yang tidak berubah" dan dapat digunakan baik untuk orang atau hal. For people, it rather
refers to a person who doesn't use make-up or artificial manners (un entretien au naturel =
a backstage interview). Bagi orang-orang, itu lebih mengacu pada orang yang tidak
menggunakan make- up atau buatan krama (un entretien au naturel = sebuah wawancara
di belakang panggung). For things, it means that they weren't altered. Untuk hal-hal, itu
berarti bahwa mereka tidak berubah. Often used in cooking, like "thon au naturel" :
canned tuna without any spices or oil. Sering digunakan dalam masakan, seperti "thon au
naturel": tuna kaleng tanpa rempah-rempah atau minyak. Also in heraldry, meaning "in
natural colours", especially flesh colour, which is not one of the "standard" colours of
heraldry. Juga dalam lambang, yang berarti "dalam warna-warna alami", terutama daging
warna, yang tidak salah satu dari "standar" warna lambang.
à la mode à la mode
fashionable; also, with ice cream (in the US) or with cheese in some US regions.
fashionable; juga, dengan es krim (di AS) atau dengan keju di beberapa wilayah AS. In
French, it only means "fashionable". Dalam bahasa Perancis, itu hanya berarti "trendi".
baguette baguette
a long, narrow loaf of bread with a crispy crust, otherwise called 'French bread' in the
United Kingdom and United States. panjang dan sempit roti dengan renyah kerak, jika
tidak disebut 'roti Prancis' di Inggris Raya dan Amerika Serikat. In French, a "baguette"
refers to many objects which are long and narrow, including some kind of bread
described above (which has also some subvarieties), a magical wand or chopsticks . Di
Perancis, sebuah "baguette" merujuk kepada banyak benda yang panjang dan sempit,
termasuk beberapa jenis roti yang dijelaskan di atas (yang juga beberapa subvarieties),
magis tongkat sihir atau sumpit. Also, there are many varieties of bread, and some
"French bread" are not called in France "baguette", but rather "épi" or "ficelle". Juga, ada
banyak jenis roti, dan beberapa "roti Perancis" tidak disebut di Perancis "baguette",
melainkan "Epi" atau "ficelle".
boutique butik
a clothing store, usually selling designer/one off pieces rather than mass-produced
clothes. toko pakaian, biasanya menjual desainer / satu dari potongan-potongan daripada
pakaian yang diproduksi secara massal. Can also describe a quirky and/or upmarket hotel.
Bisa juga menggambarkan unik dan / atau hotel kelas atas. In french, it can describe any
shop, clothing or otherwise. Di prancis, dapat menggambarkan setiap toko, pakaian atau
sebaliknya.
boutonnière boutonnière
In English, a boutonnière is a flower placed in the buttonhole of a suit jacket. Dalam
bahasa Inggris, sebuah boutonnière adalah bunga ditempatkan di lubang kancing dari jas.
In French, a boutonnière is the buttonhole itself. Di Perancis, sebuah boutonnière adalah
lubang kancing itu sendiri.
bureau de change (pl. bureaux de change ) biro de change (jamak biro de change)
a currency exchange. pertukaran mata uang. In French, it means the office where you
can change your currency. Dalam bahasa Perancis, itu berarti kantor di mana Anda dapat
mengubah mata uang Anda.
c'est magnifique, mais ce n'est pas la guerre c'est magnifique, mais ce n'est pas la guerre
"it is magnificent, but it is not war" — quotation from Marshal Pierre Bosquet
commenting on the charge of the Light Brigad e . "ini luar biasa, tetapi tidak perang" -
kutipan dari Marsekal Pierre Bosquet mengomentari bertanggung jawab atas Light
Brigade. Unknown quotation in French. Unknown kutipan dalam bahasa Prancis.
cap-à-pied topi-à-pied
from head to foot; modern French uses de pied en cap . dari kepala sampai kaki;
perancis modern menggunakan de pied en cap.
chanson chanson
1) a classical "art song," equiv. 1) klasik "seni lagu," equiv. to the German lied or the
Italian aria ; or 2) in Russian, a cabaret-style sung narrative , usually rendered by a
guttural male voice with guitar accompaniment. ke Jerman Italia berbohong atau aria;
atau 2) dalam bahasa Rusia, yang dinyanyikan kabaret bergaya narasi, biasanya diberikan
oleh laki- laki yang parau suara dengan iringan gitar. In French, it simply means a song.
Dalam bahasa Perancis, itu hanya berarti sebuah lagu.
claque claque
a group of admirers; in old French, the claque was a group of people paid to applaud or
disturb a piece at the theater; in modern French, it means "a slap"; "clique" is used in this
sense (but in a pejorative way). sekelompok pengagum; di tua Prancis, claque adalah
sekelompok orang yang dibayar untuk bertepuk tangan atau sepotong mengganggu di
teater; perancis modern, itu berarti "tamparan"; "clique" digunakan dalam pengertian ini
(tapi dalam cara yg merendahkan).
coiffeur pemangkas
hairstyle. hairstyle. In French, means a hairstylist, a hairdresser, a barber. Dalam
bahasa Prancis, berarti penata rambut, penata rambut, seorang tukang cukur.
connoisseur ahli
an expert in wines, fine arts, or other matters of culture; a person of refined taste.
seorang ahli dalam anggur, seni, atau hal- hal lain budaya; seseorang olahan rasa. It is
spelled conn a isseur in modern French. Ini adalah sebuah samb dieja isseur perancis
modern.
corsage korsase
A bouquet of flowers worn on a woman's dress or worn around her wrist. Sebuah buket
bunga dikenakan pada gaun wanita atau dikenakan di pergelangan tangannya. In French,
it refers to a woman's chest (from shoulder to waist) and, by extension, the part of a
woman's garment which covers this area. Dalam bahasa Perancis, mengacu pada dada
seorang wanita (dari bahu ke pinggang) dan, dengan ekste nsi, bagian dari pakaian wanita
yang mencakup daerah ini.
coup de main (pl. coups de main) kudeta de utama (jamak kudeta de utama)
a surprise attack. serangan mendadak. In French, "[donner] un coup de main" means
"[to give] a hand" (to give assistance). Dalam bahasa Prancis, "[donner] un coup de
main" berarti "[untuk memberikan] tangan" (untuk memberikan bantuan). Even if the
English meaning exists as well, it is old- fashioned. Bahkan jika makna ada inggris juga,
itu kuno.
crudité crudité
an appetizer consisting of grated raw vegetables soaked in a vinaigrette. hidangan
pembuka yang terdiri dari parutan sayuran mentah direndam dalam vinaigrette. In
French, it means uncooked vegetable, traditionally served as an entrée (first part of the
meal, contrary to an appetizer which is considered as outside of the meal), with or
without a vinaigrette or another sauce. Dalam bahasa Perancis, itu berarti mentah
sayuran, makanan tradisional yang disajikan sebagai hidangan utama (bagian pertama
makan, bertentangan dengan hidangan pembuka yang dianggap sebagai di luar makan),
dengan atau tanpa vinaigrette atau saus lain. Almost always used in the plural form in
French (as in, crudités). Hampir selalu digunakan dalam bentuk jamak dalam bahasa
Perancis (seperti dalam, crudités).
début Debut
first public performance of an entertainment personality or group. kinerja publik
pertama dari kepribadian hiburan atau kelompok. In French, it means "beginning". Dalam
bahasa Perancis, itu berarti "awal". The English sense of the word exist only when in
plural form : "[faire] ses débuts [sur scène]" (to make one's débuts on the scene). The
inggris arti kata ada hanya jika dalam bentuk jamak: "[faire] ses debuts [sur scène]"
(untuk membuat seseorang Debut di tempat kejadian).
décolletage décolletage
a low-cut neckline, cleavage (This is actually a case of "false friends": Engl.
décolletage = Fr. décolleté ; Fr. décolletage means: 1. action of lowering a female
garment's neckline; 2. Agric.: cutting leaves from some cultivated roots such as beets,
carrots, etc.; 3. Tech. Operation consisting of making screws, bolts, etc. one after another
out of a single bar of metal on a parallel lathe. rendah memotong leher, belahan dada (Ini
sebenarnya kasus "teman-teman palsu": Engl. décolletage = Fr. décolleté; Fr. décolletage
berarti: 1. tindakan menurunkan pakaian wanita's leher; 2. Agric.: pemotongan daun dari
beberapa akar dibudidayakan seperti bit, wortel, dll; 3. Tek. Operasi yang terdiri dari
pembuatan sekrup, baut, dll satu demi satu dari satu batang logam pada mesin bubut
paralel.
démarche démarche
a decisive step. langkah yang menentukan. In French, it means all the different kinds of
manners you can walk. Dalam bahasa Perancis, itu berarti semua jenis tata krama Anda
dapat berjalan.
dépanneur dépanneur
a neighbourhood general/convenience store, term used in eastern Canada (often
shortened to "dép" or "dep"). sebuah lingkungan umum / toserba, istilah yang digunakan
di bagian timur Kanada (sering disingkat menjadi "dep" atau "dep"). In French, it means
a repairman. Dalam bahasa Perancis, itu berarti tukang. A convenience store would be a
"supérette" or "épicerie [de quartier]". Sebuah toko akan menjadi "swalayan" atau
"épicerie [de Quartier]".
émigré berabe
one who has emigrated for political reasons. orang yang berhijrah karena alasan
politik. In French, it means someone who emigrated. Dalam bahasa Perancis, itu berarti
seseorang yang beremigrasi. To imply the political reason, French would use of the word
"exilé" (exiled). Untuk menyiratkan alasan politik, Perancis akan menggunaka n kata
"pembuangan" (diasingkan).
encore encore
A request to repeat a performance, as in ―Encore !‖, lit. again ; also used to describe
additional songs played at the end of a gig . Permintaan untuk mengulang performa,
seperti dalam "Encore!", Lit. Lagi; juga digunakan untuk menggambarkan lagu- lagu
tambahan dimainkan di akhir pertunjukan. Francophones would say «Une autre !» (
Another one ! ) to request « un rappel » (an encore ). Francophones akan berkata «Une
autre!» (Satu lagi!) Untuk meminta «un rappel» (sebuah encore).
en masse massal
in a mass or group, all together. dalam massa atau kelompok, semua bersama-sama. In
French, 'mass' only refers to a physical mass, whether for people or objects. Dalam
bahasa Prancis, 'massa' hanya merujuk kepada massa fisik, baik untuk orang atau benda.
It cannot be used for something immaterial, like, for example, the voice : "they all
together said 'get out'" would be translated as "ils ont dit 'dehors' en choeur" ([like a
chorus]). Ini tidak dapat digunakan untuk sesuatu yang imaterial, seperti, misalnya, suara:
"mereka semua bersama-sama kata 'keluar'" akan diterjemahkan sebagai "ILS ONT dit
'dehors' id choeur" ([seperti paduan suara]). Also, 'en masse' refers to numerous people or
objects (a crowd or a mountain of things). Juga, 'en masse' merujuk kepada banyak orang
atau benda (kerumunan atau gunung hal).
en suite en suite
as a set (do not confuse with "ensuite", meaning "then"). sebagai satu set (jangan
bingung dengan "Layanan", yang berarti "maka"). In French, "suite", when in the context
of a hotel, already means several rooms following each other. Dalam bahasa Prancis,
"suite", ketika dalam konteks sebuah hotel, berarti beberapa kamar sudah saling
mengikuti. "J'ai loué une suite au Ritz" would be translated as "I rented a suite at the
Ritz". "Loué J'ai une suite au Ritz" akan diterjemahkan sebagai "Aku menyewa sebuah
kamar di Ritz". "En suite" is not grammatically incorrect in French, but it's not an
expression in itself and it is not used. "En suite" tidak gramatikal salah dalam bahasa
Perancis, tapi itu bukan ekspresi dalam dirinya sendiri dan tidak digunakan.
épée épée
a fencing weapon descended from the duelling sword. sebuah senjata anggar duelling
turun dari pedang. In French, apart from fencing (the sport) the term is more generic : it
means sword. Di Perancis, selain dari anggar (olahraga) istilah yang lebih generik: itu
berarti pedang.
escritoire escritoire
a writing table. sebuah meja tulis. It is spelt écritoire in modern French. Hal ini dieja
écritoire perancis modern.
exposé uraian
a published exposure of a fraud or scandal (past participle of "to expose"); in French
refers to a talk or a report on any kind of subject. eksposur yang dipublikasikan dari
sebuah penipuan atau skandal (past participle of "untuk mengekspos"); dalam bahasa
Perancis mengacu pada berbicara atau laporan apa pun subjek.
extraordinaire extraordinaire
extraordinary, out of the ordinary capacity for a person. luar biasa, dari kapasitas biasa
bagi seseorang. In French, it simply means extraordinary (adjective) and can be used for
either people, things or concepts. Dalam bahasa Perancis, itu hanya berarti luar biasa
(kata sifat) dan dapat digunakan untuk orang-orang baik, hal- hal atau konsep. The rule
that systematically puts 'extraordinary' after the noun in English is also wrong, because in
French, an adjective can be put before the noun to emphasize - which is particularly the
case for the adjective 'extraordinaire'. Aturan yang sistematis menempatkan 'luar biasa'
setelah kata benda dalam bahasa Inggris juga salah, karena dalam bahasa Prancis, kata
sifat dapat diletakkan sebelum kata benda untuk menekankan - yang merupakan kasus
khusus untuk kata sifat 'luar biasa'. In fact, French people would just as well use 'un
musicien extraordinaire' as 'un extraordinaire musicien' (an extraordinary male musician,
but the latter emphasizes his being extraordinary). Bahkan, orang-orang Perancis dan
juga hanya akan menggunakan 'un musicien luar biasa' sebagai 'un extraordinaire
musicien' (pemusik laki- laki yang luar biasa, tetapi yang terakhir menekankan
keberadaannya luar biasa).
femme femme
a stereotypically effeminate gay man or lesbian (slang, pronounced as written). banci
yang stereotip laki- laki gay atau lesbian (slang, diucapkan sebagai tertulis). In French,
femme (pronounced 'fam') means "woman". Dalam bahasa Perancis, femme (diucapkan
'fam') berarti "wanita".
foible kelemahan
a minor weakness or quirkiness. kelemahan kecil atau quirkiness. The word is spelt f a
ible in French and means "weak" (adjective). Kata ini dieja f sebuah ible dalam bahasa
Prancis dan berarti "lemah" (kata sifat). Weakness is translated as faiblesse (noun).
Kelemahan diterjemahkan sebagai faiblesse (kata benda).
forte forte
a strength, a strong point, typically of a person, from the French fort (strong) and/or
Italian forte (strong, esp. "loud" in music) and/or Latin forte (neutral form of fortis ,
strong). kekuatan, titik yang kuat, biasanya seseorang, dari benteng Perancis (kuat) dan /
atau Italia forte (kuat, esp. "keras" dalam musik) dan / atau Latin forte (bentuk netral
fortis, kuat). French use "fort" both for people and objects. Perancis menggunakan
"benteng" baik bagi orang-orang dan objek.
According to Merriam Webster Dictionary, "In forte we have a word derived from
French that in its "strong point" sense has no entirely satisfactory pronunciation. Usage
writers have denigrated \'for- "tA\ and \'for-tE\ because they reflect the influence of the
Italian-derived forte . Menurut Kamus Merriam Webster, "Dalam forte kita memiliki kata
yang berasal dari bahasa Perancis yang dalam" titik kuat "rasa tidak sepenuhnya
memuaskan pengucapan. Pengaksesan penulis telah direndahkan \ 'untuk- " ta \ dan \'
untuk-te \ karena mereka mencerminkan pengaruh dari Italia yang diturunkan dari
keahliannya. Their recommended pronunciation \'fort\, however, does not exactly reflect
French either: the French would write the word le fort and would rhyme it with English
for [French doesn't pronounce the final "t"]. Yang direkomendasikan lafal \ 'benteng \,
bagaimanapun, tidak benar-benar mencerminkan baik perancis: Perancis akan menulis
kata le benteng dan akan sajak itu dengan bahasa Inggris untuk [perancis tidak ucapkan
akhir "t"]. All are standard, however. Semua adalah standar, namun. In British English
\'fo- "tA\ and \'fot\ predominate; \'for- "tA\ and \for-'tA\ are probably the most frequent
pronunciations in American English." Dalam Inggris \ 'fo- "ta \ dan \' Menuju \ dominant;
\ 'untuk- " ta \ dan \ untuk-'tA \ mungkin yang paling sering lafal dalam bahasa Inggris
Amerika. "
The New Oxford Dictionary of English derives it from fencing. The New Oxford
Dictionary of inggris berasal dari pagar. In French, "le fort d'une épée" is the third of a
spade nearer the hilt, the strongest part of the sword used for parrying. Dalam bahasa
Perancis, "le fort d'une épée" adalah sepertiga dekat gagang sekop, bagian terkuat dari
pedang digunakan untuk menangkis.
fromage fromage
cheese. keju. Used in place of Say cheese. when taking pictures of people to get them
to smile, one would utter Say fromage. French people would use the English word
"cheese" or "ouistiti". Digunakan sebagai pengganti Katakanlah keju. Ketika mengambil
gambar orang untuk membuat mereka tersenyum, orang akan mengucapkan Katakanlah
fromage. Perancis orang akan menggunakan kata Inggris "keju" atau "ouistiti".
naïve naif
a man or woman lacking experience, understanding or sophistication. seorang pria atau
wanita kurang pengalaman, pemahaman atau kecanggihan. In French, it only refers to the
latest two and often has a pejorative connotation, as in gullible. Dalam bahasa Perancis,
itu hanya mengacu pada dua terbaru dan sering memiliki konotasi merendahkan, seperti
dalam ditipu. Also, naïve can only be used for women; the masculine form is "naïf".
Selain itu, naif hanya dapat digunakan bagi perempuan; dalam bentuk maskulin "naif".
outré outre
out of the ordinary, unusual. luar biasa, tidak biasa. In French, it means outraged (for a
person) or exaggerated, extravagant, overdone (for a thing, esp. a praise, an actor's style
of acting, etc.) (In that second meaning, belongs to "literary" style.) Dalam bahasa
Perancis, itu berarti marah (bagi seseorang) atau berlebihan, boros, berlebihan (untuk
sesuatu, esp. Sebuah pujian, gaya aktor bertindak, dll) (Dalam arti kedua, milik "sastra"
style.)
passé passé
out of fashion. dari mode. The correct expression in French is "passé de mode". String
yang tepat dalam bahasa Perancis adalah "passé de mode". Passé means past, passed, or
(for a colour) faded. Passé berarti masa lalu, berlalu, atau (untuk warna) pudar.
petite mungil
small; waiflike; skinny; In French, it only means small and does not have those other
connotations it has in English. kecil; waiflike; kurus; Dalam bahasa Prancis, itu hanya
berarti kecil dan tidak mempunyai konotasi lain tersebut telah dalam bahasa Inggris.
Also, this is the feminine form of the adjective (used for girls...); the masculine form is
"petit". Juga, ini adalah bentuk feminin dari kata sifat (digunakan untuk gadis ...); bentuk
maskulin "petit".
philosophe philosophe
a French intellectual and writer of the Enlightenment . Prancis intelektual dan penulis
dari Pencerahan. In French, it applies to any philosopher. Dalam bahasa Perancis, itu
berlaku untuk setiap filsuf.
potpourri potpourri
medley, mixture; French write it "pot-pourri", lit. rotten pot (it is primarily a pot where
you put different kind of flowers or spices and let it dry for years for its scent). medley,
campuran; perancis menuliskannya "pot-pourri", lit. busuk pot (ini terutama panci di
mana Anda meletakkan berbagai jenis bunga atau rempah-rempah dan biarkan kering
selama bertahun-tahun untuk aroma).
précis mengikhtisarkan
a concise summary. ringkasan singkat. In French, when talking about a school course,
it means an abridged book about the matter. Dalam bahasa Prancis, ketika berbicara
tentang kursus sekolah, itu berarti sebuah ringkasan buku tentang masalah. Literally,
'Précis' means precise, accurate. Secara harfiah, 'ringkasan' berarti tepat, akurat.
premier premier
prime minister or head of government. perdana menteri atau kepala pemerintahan. In
French, it is only an adjective meaning "first". Dalam bahasa Perancis, itu hanya sebuah
kata sifat yang berarti "pertama".
première Première
refers to the first performance of a play, a film, etc. In French, it means "the first", and
only for a live performance; it cannot be used as a verb ("the film premiered on
November" is the equivalent of "the film firsted in November"). mengacu pada kinerja
pertama dari sebuah drama, film, dll Dalam bahasa Prancis, itu berarti "pertama", dan
hanya untuk pertunjukan tetapi tidak dapat digunakan sebagai kata kerja ( "film perdana
pada November" adalah setara dengan "firsted film pada bulan November").
raisonneur raisonneur
a type of author intrusion in which a writer inserts a character to argue the author's
viewpoint ; alter ego, sometimes called 'author avatar'. tipe penyusupan penulis di mana
seorang penulis menyisipkan karakter untuk memperdebatkan sudut pandang pengarang;
alter ego, kadang-kadang disebut 'penulis avatar'. In French, a "raisonneur" is a character
which stands for moral and reason in a play, ie not necessarily the author's point of view.
Di Perancis, sebuah "raisonneur" adalah sebuah karakter yang merupakan singkatan dari
alasan moral dan drama, yaitu penulis belum tentu sudut pandang. The first meaning of
this word though is a man (fem. raisonneuse) who overdo reasonings, who tires by
objecting with numerous arguments to every order. Arti pertama dari kata ini meskipun
adalah seorang laki- laki (fem. raisonneuse) yang berlebihan penalaran-penalaran, yang
ban oleh keberatan dengan berbagai argumen untuk setiap pesanan.
recherché recherche
lit. lit. searched; obscure; pretentious. mencari; jelas; megah. In French, means
sophisticated or delicate , or simply studied , without the negative connotations of the
English. Dalam bahasa Perancis, berarti canggih atau lembut, atau sekadar mengamati,
tanpa konotasi negatif dalam bahasa Inggris.
reprise Reprise
repetition of previous music in a suite, programme, etc. In French it may mean an
alternate version of a piece of music, or a cover version . pengulangan musik sebelumnya
di suite, program, dll Dalam hal ini dapat berarti perancis versi pengganti sebuah musik,
atau versi sampul. To express the repetition of a previous musical theme, French would
exclusively use the Italian term coda . Untuk mengungkapkan pengulangan tema musik
sebelumnya, Perancis akan secara eksklusif menggunakan istilah Italia coda.
résumé resume
in North American English , a document listing one's qualifications for employment. di
inggris Amerika Utara, sebuah dokumen daftar satu kualifikasi untuk pekerjaan. In
French, it means summary; they would use instead curiculum vitæ , or its abbreviation,
CV (like most other English speakers) Dalam bahasa Perancis, itu berarti ringkasa n;
mereka akan menggunakan bukannya Curiculum Vitae, atau singkatan, CV (seperti
kebanyakan lainnya berbahasa Inggris)
rendezvous pertemuan
lit. lit. "go to"; a meeting, appointment, or date. "pergi ke"; suatu pertemuan, janji, atau
tanggal. Always in two words in French, as in "rendez- vous". Selalu dalam dua kata
dalam bahasa Prancis, seperti dalam "Rendez-vous". Its abbreviation is RDV. Its
singkatan adalah RDV.
risqué Risque
sexually suggestive; in French, the meaning of risqué is "risky", with no sexual
connotation. bernada seksual; dalam bahasa Perancis, makna Risque adalah "berisiko",
tanpa konotasi seksual. Francophones use instead "osé" (lit. "daring") or sometimes
"dévergondé" (very formal language). Francophones menggunakan bukannya "Os e" (lit.
"berani") atau kadang-kadang "dévergondé" (bahasa yang sangat formal). "Osé", unlike
"dévergondé", cannot be used for people themselves, only for things (pictures...) or
attitudes. "Ose", tidak seperti "dévergondé", tidak dapat digunakan bagi rakyat sendiri,
hanya untuk hal- hal (pictures. ..) atau sikap.
table d'hôte (pl. tables d'hôte) meja d'Hote (jamak tabel d'Hote)
a full-course meal offered at a fixed price. lengkap macam hidangan ditawarkan pada
harga tetap. In French, it is a type of lodging where, unlike a hotel, you eat with other
patrons and the host. Dalam bahasa Perancis, itu adalah jenis penginapan di mana, tidak
seperti hotel, Anda makan dengan pengunjung lainnya dan tuan rumah. Lit. Lit. "the
host's table" : you eat at the host's table whatever he prepared for him or herself, at the
family's table, with a single menu. "host meja": Anda makan di meja tuan rumah apa pun
yang disiapkan untuk dirinya sendiri, di meja keluarga, dengan satu menu. Generally, the
menu is composed of traditional courses of the region & the number of patrons is very
limited. Umumnya, menu ini terdiri dari kursus tradisional wilayah & jumlah pelanggan
sangat terbatas.
tableau vivant (pl. tableaux vivants, often shortened as tableau ) tablo vivant (jamak
Tableaux vivants, sering disingkat sebagai tablo)
in drama, a scene in which actors remain still as if in a picture. Tableau means
painting, tableau vivant , living painting. dalam drama, sebuah adegan di mana para
pelaku tetap diam seolah-olah dalam gambar. Tableau berarti lukisan, tablo vivant,
lukisan hidup. In French, it is an expression used in body painting. Dalam bahasa
Perancis, itu adalah ekspresi tubuh yang digunakan dalam lukisan.
vignette skets
a brief description; a short scene. deskripsi singkat, sebuah adegan pendek. In French,
it is a small picture. Dalam bahasa Perancis, itu adalah gambar kecil.
[ edit ] Only found in English [Sunting] Hanya ditemukan dalam bahasa Inggris
brassiere kutang
French use brassière (note the accent). Perancis menggunakan Beha (perhatikan
aksen). Also, the French equivalent of "bra" would be "un soutien- gorge" (which can be
familiarly abbreviated as soutif). Juga, Perancis setara dengan "bra" akan "un soutien-
gorge" (yang dapat akrab disingkat sebagai soutif). A "brassière", in French, is a special
kind of woman undergarment for sports ; larger than a simple "soutien-gorge", it offers a
better support of the breast. Sebuah "Beha", dalam bahasa Perancis, adalah jenis khusus
pakaian dalam wanita untuk olahraga; lebih besar dari yang sederhana "soutie n-gorge", ia
menawarkan dukungan yang lebih baik dari payudara.
cinquefoil cinquefoil
five-petal, five- leaf flower of the genus Potentilla, family Rosaceae; also a circular 5-
lobed ornamental design. lima kelopak, lima-daun bunga dari genus Potentilla, keluarga
Rosaceae, juga melingkar 5- lobed desain hias. Spelt quintefeuille in French. Quintefeuille
dieja dalam bahasa Prancis.
corduroy korduroi
Suggested as "corde du roi" ("the king's cord") but this doesn't exist in French.
Disarankan sebagai "corde du roi" ( "raja tali") tetapi ini tidak ada dalam bahasa Prancis.
More likely from 1780 American English "cord" and 17th "duroy", a coarse fabric made
in England. Lebih mungkin dari bahasa Inggris Amerika 1780 "tali" dan 17 "duroy",
sebuah kain kasar yang dibuat di Inggris.
demimonde demimonde
a class of women of ill repute; a fringe group or subculture. kelas perempuan reputasi
yang buruk, sebuah kelompok pinggiran atau subkultur. Fell out of use in the French
language in the 19th century. Jatuh dari penggunaan dalam bahasa Perancis pada abad ke-
19. Frenchmen still use "une demi- mondaine" to qualify a woman that lives (exclusively
or partially) of the commerce of her charms but in a high- life style. Prancis masih
menggunakan "une demi- mondaine" untuk memenuhi syarat seorang wanita yang hidup
(secara eksklusif atau sebagian) dari perdagangan pesonanya tapi dalam gaya hidup
tinggi.
demitasse demitasse
small cup, usually for coffee. cangkir kecil, biasanya untuk minum kopi. Comes from
"une demi-tasse", literally a half cup. Berasal dari "une demi- tasse", secara harfiah
setengah cangkir. It's not an expression as such in French. Ini bukan ungkapan seperti itu
dalam bahasa Prancis.
homage penghormatan
term used for films that are influenced by other films, in particular by the works of a
notable director. istilah yang digunakan untuk film- film yang dipengaruhi oleh film- film
lainnya, khususnya oleh karya-karya sutradara terkenal. French word is written "ho mm
age", and is used for all shows of admiration, respect, or in a close sense for dedication of
an artwork to another. Kata Perancis ditulis "mm ho umur", dan digunakan untuk semua
menunjukkan kekaguman, rasa hormat, atau dalam arti dekat untuk dedikasi dari suatu
karya seni lain.
negligee daster
A robe or a dressing gown, usually of sheer or soft fabric for women. Sebuah jubah
atau gaun tidur, biasanya dari kain tipis atau lunak bagi perempuan. French uses négligé
(masculine form, with accents) or nuisette. Perancis menggunakan pakaian rumah untuk
wanita (bentuk maskulin, dengan aksen) atau nuisette. Négligée qualifies a woman who
neglects her appearance. Daster kualifikasi seorang wanita yang mengabaikan
penampilannya.
repertoire repertoar
the range of skills of a particular person or group. rentang keterampilan dari orang atau
kelompok tertentu. It is spelt répertoire, in French ; also, the meaning is slightly different
: it means the range of songs / musics a person or group can play. Hal ini dieja repertoar,
dalam bahasa Perancis; juga, makna yang sedikit berbeda: itu berarti kisaran lagu /
musics seseorang atau kelompok dapat bermain.
reservoir waduk
a holding tank for liquids; an artificial pond for water. holding tangki untuk cairan;
sebuah kolam buatan untuk air. It is spelt réservoir, in French. Hal ini dieja reservoir,
dalam bahasa Prancis.
[ edit ] French phrases in international air-sea rescue [Sunting] Perancis frase di udara
internasional penyelamatan laut
International authorities have adopted a number of words and phrases from French for
use by speakers of all languages in voice communications during air-sea rescues .
Otoritas internasional telah mengadopsi sejumlah kata dan frasa dari bahasa Perancis
untuk digunakan oleh pembicara dari semua bahasa dalam komunikasi suara selama
penyelamatan udara- laut. Note that the "phonetic" versions are presented as shown and
not the IPA . Perhatikan bahwa "fonetik" versi disajikan sebagai ditunjukkan dan bukan
IPA.
SECURITAY SECURITAY
( securité , ―safety‖) the following is a safety message or warning, the lowest level of
danger. (Sécurité, "keamanan") berikut ini adalah pesan atau peringatan keamanan,
tingkat terendah bahaya.
PAN PAN PAN PAN
( panne , ―breakdown‖) the following is a message concerning a danger to a person or
ship, the next level of danger. (Panne, "breakdown") berikut ini adalah pesan tentang
bahaya kepada orang atau kapal, tingkat berikutnya bahaya.
MAYDAY Mayday
( [venez] m'aider , come to help me"; note that aidez- moi means "help me") the
following is a message of extreme urgency, the highest level of danger. (MAYDAY is
used on voice channels for the same uses as SOS on Morse channels.) ([Venez] m'aider,
datang untuk membantu saya "; dicatat bahwa aidez- moi berarti" menolong saya ")
berikut ini adalah pesan yang sangat urgensi, tingkat tertinggi bahaya. (Mayday yang
digunakan pada saluran suara yang sama menggunakan sebagai SOS on Morse saluran.)
SEELONCE SEELONCE
( silence , ―silence‖) keep this channel clear for air-sea rescue communications. (Diam,
"keheningan") tetap saluran ini jelas untuk penyelamatan laut udara-komunikasi.
SEELONCE FEE NEE BIAYA SEELONCE NEE
( silence fini , ―silence is over‖) this channel is now available again. (Diam fini,
"keheningan sudah selesai") saluran ini sekarang tersedia lagi.
PRU DONCE PRU DONCE
( prudence , ―prudence‖) silence partially lifted, channel may be used again for urgent
non-distress communication. (Kehati-hatian, "kehati-hatian") sebagian keheningan
mengangkat, saluran dapat digunakan lagi untuk mendesak komunikasi non-kesulitan.
It is a serious breach in most countries, and in international zones, to use any of these
phrases without justification. Ini adalah pelanggaran serius di sebagian besar negara, dan
di zona internasional, untuk menggunakan ungkapan-ungkapan ini tanpa pembenaran.
See Mayday (distress signal) for a more detailed explanation. Lihat Mayday (sinyal)
untuk penjelasan yang lebih rinci.
This is a list of pseudo-French words adopted from French and adapted in such a way
into English that their original meanings are no longer readily recognised by indigenous
French speakers due to the new circumstances in which they were being used in English:
Ini adalah daftar kata-kata pseudo-Prancis diadopsi dari Perancis dan disesuaikan
sedemikian rupa ke dalam bahasa Inggris yang arti aslinya tidak lagi mudah diakui oleh
masyarakat adat pembicara Prancis karena keadaan-keadaan baru di mana mereka sedang
digunakan dalam bahasa Inggris:
Several such French expressions have found a home in English. Beberapa seperti ekspresi
Perancis telah menemukan sebuah rumah dalam bahasa Inggris. The first continued in its
adopted language in its original obsolete form centuries after it had changed its
morpheme in national French: Terus pertama dalam bahasa diadopsi dalam bentuk kuno
asli abad setelah itu telah mengubah morfem nasional Perancis:
double entendre — still used in English long after it had changed to "double
entente" or, more often, "double sens" in France, and ironically has itself two
meanings, one of which is of a sexually dubious nature. double entendre - masih
digunakan dalam bahasa Inggris lama setelah itu berubah menjadi "persetujuan
antara dua negara ganda" atau, lebih sering, "double sens" di Perancis, dan
ironisnya memiliki dua makna itu sendiri, salah satunya adalah dari sifat yang
meragukan seksual. This might be classed a kind of "pseudo-Gallicism". Ini
mungkin digolongkan semacam "pseudo-Gallicism".
bon viveur — the second word is not used in French as such, while in English it
often takes the place of a fashionable man, a sophisticate, a man used to elegant
ways, a man-about-town, in fact a bon vivant . bon viveur - kata kedua tidak
digunakan dalam bahasa Perancis seperti itu, sed angkan dalam bahasa Inggris
sering membutuhkan tempat yang modis, seorang sophisticate, seorang pria yang
digunakan untuk cara-cara elegan, seorang pria-tentang-kota, bahkan sebuah bon
vivant. In French a viveur is a rake or debauchee; bon does not come into it.
Dalam bahasa Perancis adalah sebuah viveur garu atau gasang; bon tidak datang
ke dalamnya.
The French bon vivant is the usage for an epicure, a person who enjoys good
food. Bonne vivante is not used. Perancis bon vivant adalah penggunaan untuk
penggemar makanan dan minuman, seseorang yang menikmati makanan yang
baik. Vivante Bonne tidak digunakan.
Entrée in French on a restaurant menu does not have the meaning of "main
course" that it does in American English (in French that is "plat"), but instead
refers to the course preceding the main course , namely the first course in a three
course meal, or what in British English is also called a "starter" and in American
English an "hors d'oeuvre". Entree di Perancis pada menu restoran tidak memiliki
arti "hidangan utama" bahwa hal itu memang di Amerika inggris (dalam bahasa
Perancis yang "plat"), tapi tentu saja mengacu pada sebelum hidangan utama,
yakni hidangan pertama dalam sebuah tiga saja makan, atau apa yang di Inggris
juga disebut sebagai "starter" dan di Inggris Amerika sebuah "hors d'oeuvre".
Thus a three course meal in French consists of an "entrée" (first course), a "plat"
(the main course) and "dessert". Dengan demikian tiga hidangan dalam bahasa
Prancis terdiri dari sebuah "hidangan" (pertama tentu saja), sebuah "plat"
(hidangan utama) dan "pencuci mulut". [Source: universal French menu usage
and Larousse "Grand Dictionnaire Français/Anglais - Anglais-Français": sv entrée
(7): First course, starter: "je prendrai une salade en entrée -- I'll have a salade to
start with."] [Sumber: universal penggunaan menu Perancis dan Larousse "Grand
Dictionnaire Français / Anglais - Anglais-Français": sv Entree (7): Pertama tentu
saja, starter: "je une prendrai en Salade Entree - aku akan punya Salade untuk
memulai dengan . "]
This is a list of German expressions used in English ; some relatively common (eg
hamburger ), most comparatively rare. Ini adalah daftar Jerman ungkapan yang
digunakan dalam bahasa Inggris; beberapa relatif umum (misalnya hamburger), sebagian
besar relatif langka. In many cases, the German borrowing in English has assumed a
meaning substantially different from its German forebear. Dalam banyak kasus, Jerman
meminjam dalam bahasa Inggris telah mengambil makna secara substansial berbeda dari
leluhur Jerman.
English and German both descended from the West Germanic languages , though their
relationship has been obscured by the great influx of Norman French words to English as
a consequence of the Norman conquest of England in 1066, and the High German
consonant shift . Inggris dan Jerman sama-sama turun dari Bahasa Jermanik Barat,
meskipun hubungan mereka telah dikaburkan oleh masuknya besar Norman kata-kata
Prancis ke Bahasa Inggris sebagai konsekuensi dari Penaklukan Inggris oleh Normandia
pada tahun 1066, dan Jerman Tinggi pergeseran konsonan. In recent years, however,
many English words have been borrowed directly from German. Dalam beberapa tahun
terakhir, bagaimanapun, banyak kata Inggris telah dipinjam langsung dari Jerman.
Typically, English spellings of German loanwords suppress any umlauts (the superscript,
double-dot diacritic in Ä , Ö , Ü , ä , ö and ü ) of the original word or replace the umlaut
letters with Ae , Oe , Ue , ae , oe , ue , respectively (influenced by Latin : æ, œ.)
Biasanya, dalam penulisan inggris jerman kata-kata pinjaman menekan apapun umlauts
(yang superskrip, double-titik diakritik dalam Ä, Ö, Ü, ä, ö dan ü) dari kata aslinya atau
mengganti dengan huruf umlaut Ae, Oe, Ue, ae, oe , ue, masing- masing (dipengaruhi oleh
Latin: æ, œ.)
German words have been incorporated into English usage for many reasons: common
cultural artefacts, especially foods, have spread to English-speaking nations and often are
identified either by their original German names or by German-sounding English names;
the history of academic excellence of the German-speaking nations in science ,
scholarship , and classical music has led to the academic adoption of much German for
use in English context; discussion of German history and culture requires knowing
German words. Kata-kata Jerman telah dimasukkan ke dalam penggunaan bahasa Inggris
untuk berbagai alasan: Common artefak-artefak budaya, terutama makanan, telah
menyebar ke negara-negara berbahasa Inggris dan sering kali diidentifikasi baik oleh
mereka yang asli atau dengan nama Jerman Jerman yang terdengar nama-nama inggris;
sejarah keunggulan akademik di negara- negara berbahasa Jerman di ilmu pengetahuan,
beasiswa, dan musik klasik telah menyebabkan adopsi akademis banyak jerman untuk
digunakan dalam konteks Inggris; diskusi tentang sejarah Jerman dan kebudayaan
membutuhkan pengetahuan kata-kata Jerman. Lastly, some German words are used
simply to fictionalise an English narrative passage, implying that the subject expressed is
in German, ie using Frau , Reich , and so on, although sometimes usage of German
words holds no German implication, as in doppelgänger or angst . Terakhir, beberapa
kata-kata jerman digunakan hanya untuk fictionalise bagian narasi bahasa Inggris, yang
menyiratkan bahwa subjek diungkapkan adalah dalam bahasa Jerman, yakni dengan
menggunakan Frau, Reich, dan seterusnya, meskipun kadang-kadang penggunaan kata-
kata Jerman tidak mempunyai implikasi Jerman, seperti dalam Doppelgänger atau
kegelisahan .
As languages, English and German descend from the common ancestor language West
Germanic and further back to Proto-Germanic ; because of this, some English words are
identical to their German lexical counterparts, either in the spelling (Hand, Sand, Finger)
or in the pronunciation (Fish = Fisch , Mouse = Maus ), or both (Arm, Ring); these are
excluded from this words list. Sebagai bahasa, Inggris dan Jerman turun dari nenek
moyang bahasa Jermanik Barat dan selanjutnya kembali ke Proto-Jermanik; karena ini,
beberapa kata bahasa Inggris yang identik dengan leksikal Jerman rekan-rekan mereka,
baik di dalam ejaan (Tangan, Pasir, Finger) atau dalam lafal (Ikan = Fisch, Mouse =
Maus), atau keduanya (Lengan, Ring); ini dikeluarkan dari daftar kata-kata ini.
Contents Isi
[hide]
1 German terms commonly used in English 1 Bahasa Jerman istilah yang umum
digunakan dalam bahasa Inggris
o 1.1 Food and drink 1,1 Makanan dan minuman
o 1.2 Sports and recreation 1,2 Olahraga dan rekreasi
o 1.3 Other aspects of everyday life 1.3 aspek kehidupan sehari- hari
2 German terms common in English academic context Common 2 istilah Jerman
dalam bahasa Inggris dalam konteks akademik
o 2.1 Academia 2,1 Academia
o 2.2 Architecture 2,2 Arsitektur
o 2.3 Arts 2,3 Arts
2.3.1 Music 2.3.1 Musik
2.3.1.1 Meanings of German band names 2.3.1.1 Makna
dari nama band Jerman
2.3.1.2 Genres 2.3.1.2 Genres
2.3.1.3 Selected works in classical music 2.3.1.3 Karya-
karya terpilih dalam musik klasik
2.3.1.4 Carols and hymns 2.3.1.4 Carols dan himne
2.3.1.5 Modern songs Modern 2.3.1.5 lagu
2.3.2 Theatre 2.3.2 Teater
2.3.3 Typography 2.3.3 Tipografi
o 2.4 Biology 2,4 Biologi
o 2.5 Chess 2,5 Chess
o 2.6 Economics 2,6 Ekonomi
o 2.7 Geography 2,7 Geografi
o 2.8 Geology 2,8 Geologi
o 2.9 History Sejarah 2,9
2.9.1 The Third Reich 2.9.1 The Third Reich
2.9.2 Other historical periods 2.9.2 periode sejarah Lainnya
o 2.10 Military terms Istilah Militer 2,10
o 2.11 Linguistics 2,11 Linguistik
o 2.12 Literature 2,12 Sastra
o 2.13 Mathematics and formal logic 2,13 Matematika dan logika formal
o 2.14 Medicine 2,14 Kedokteran
o 2.15 Philosophy 2,15 Filsafat
o 2.16 Physical sciences Ilmu Fisik 2,16
o 2.17 Politics 2,17 Politik
o 2.18 Psychology 2,18 Psikologi
o 2.19 Sociology 2,19 Sosiologi
o 2.20 Theology 2,20 Teologi
3 German terms mostly used for literary effect Jerman 3 istilah yang paling
banyak digunakan untuk efek sastra
4 German terms rarely used in English 4 istilah Jerman jarang digunakan dalam
bahasa Inggris
5 Quotations 5 Kutipan
6 See also 6 Lihat pula
7 References 7 Referensi
8 Literature 8 Literatur
9 External links 9 Pranala luar
Berliner Weisse , sour beer infused with fruit syrup Berliner Weisse, asam bir
diresapi dengan sirup buah
Biergarten , open–air drinking establishment Biergarten, minum terbuka pendirian
Bratwurst (sometimes abbv. brat ), type of sausage Bratwurst (kadang-kadang
abbv. Brat), jenis sosis
Delikatessen , speciality food retailer, fine foods Delikatessen, makanan khusus
pengecer, baik makanan
Hamburger , sandwich with a meat patty and garnishments Hamburger, sandwich
dengan daging patty dan garnishments
Hasenpfeffer , type of rabbit (or hare) stew Hasenpfeffer, jenis kelinci (atau
kelinci) rebus
Hefeweizen , unfiltered wheat beer (containing yeast) Hefeweizen, bir gandum
tanpa filter (berisi ragi)
Frankfurter , pork sausage Frankfurter, sosis babi
Kirschwasser , spirit drink made from cherries Kirschwasser, semangat minuman
yang dibuat dari buah ceri
Kohlrabi , type of cabbage Kolrabi, jenis kubis
Kraut , cabbage; sometimes used as a derisive term for Germans Kraut, kubis,
kadang-kadang digunakan sebagai istilah untuk mengejek Jerman
Lager , beer made with bottom- fermenting yeast and stored for some time before
serving Bir, bir yang dibuat dengan dasar-fermentasi ragi dan disimpan untuk
beberapa waktu sebelum dihidangkan
Leberwurst , pork liver sausage Leberwurst, hati babi sosis
Maß , a unit of volume used for measuring beer Massa, satuan volume yang
digunakan untuk mengukur bir
Muesli , breakfast cereal ( Swiss German diminutive of "mues"; related to English
"mush".) Muesli, sarapan sereal (Swiss Jerman diminutif dari "mues"; terkait ke
Inggris "bubur".)
Pilsener (or Pils, Pilsner), pale lager beer Pilsener (atau Pils, Pilsner), pucat bir
lager
Brezel, evolved into Pretzel , flour and yeast based pastry Brezel, berevolusi
menjadi Pretzel, tepung dan ragi kue berdasarkan
Pumpernickel , type of sourdough rye bread, strongly flavoured, dense, and dark
in colour Pampernikel, jenis roti gandum penghuni pertama, rasa kuat, lebat, dan
gelap warnanya
Rollmops , rolled, pickled herring fillet Rollmops, berguling, acar ikan herring
fillet
Sauerkraut , fermented cabbage Sauerkraut, fermentasi kubis
Schnaps , distilled beverage Schnaps, minuman suling
Spritzer , chilled drink from white wine and soda water (from "spritzen" = to
spray) Spritzer, dingin minum dari anggur putih dan air soda (dari "spritzen" =
untuk spray)
Stein , large drinking mug, usually for beer (from "Steingut" = earthenware,
referring to the material) Stein, cangkir minum besar, biasanya untuk bir (dari
"Steingut" = tembikar, merujuk ke materi)
Strudel (eg Apfelstrudel ), a filled pastry Strudel (misalnya Apfelstrudel), sebuah
pastry diisi
Wiener , hot dog (from "Wiener Würstchen" = sausage from Vienna) Wiener, hot
dog (dari "Wiener Würstchen" = sosis dari Wina)
Wiener Schnitzel , crumbed veal cutlet Wiener schnitzel, crumbed sayatan daging
sapi muda
Wurst , sausage, cold cuts Wurst, sosis, dingin pemotongan
Zwieback , a "twice baked" bread; variants: German hard biscuits; Mennonite
double yeast roll . Kue kering, sebuah "dipanggang dua kali" roti; varian: jerman
keras biskuit; Mennonit ragi roti ganda.
Abseil (German spelling: sich abseilen , a reflexive verb, to rope (seil) oneself
(sich) down (ab)); the term abseiling is used in the UK and commonwealth
countries, "roping (down)" in various English settings, "rappelling" in the US and
"snapling" by Israelis. Meluncur (ejaan Jerman: sich abseilen, kata kerja refleksif,
untuk tali (seil) diri (sich) bawah (ab)); Bar istilah digunakan di Inggris dan
negara-negara persemakmuran, "Penalian (bawah)" dalam berbagai pengaturan
inggris, "rappelling" di Amerika Serikat dan "snapling" oleh Israel.
Blitz , taken from Blitzkrieg (lightning war). Blitz, diambil dari Blitzkrieg (perang
kilat). It is a team defensive play in American or Canadian football in which the
defense sends more players than the offense can block. Ini adalah tim defensif
bermain di Amerika atau Kanada sepak bola di mana pertahanan pemain
mengirimkan lebih daripada tersinggung dapat menghambat.
Karabiner , snaplink, a metal loop with a sprung or screwed gate, used in climbing
and mountaineering; modern short form/derivation of the older word
'Karabinerhaken'; translates to 'riflehook'. Karabiner, snaplink, loop logam dengan
cucu atau mengacaukan gerbang, digunakan dalam memanjat dan gunung;
modern bentuk pendek / turunan dari kata yang lebih tua 'Karabinerhaken';
diterjemahkan menjadi 'riflehook'. The German word can also mean Carbine .
Kata Jerman dapat juga berarti Carbine.
Fahrvergnügen meaning "driving pleasure"; originally, the word was introduced
in a Volkswagen advertising campaign in the US, one tag line was: "Are we
having Fahrvergnügen yet?"). Fahrvergnügen berarti "driving pleasure"; awalnya,
kata itu diperkenalkan dalam sebuah Volkswagen kampanye iklan di AS, salah
satu tag line adalah: "Apakah kita memiliki Fahrvergnügen belum?").
Kletterschuh , climbing shoe (mountaineering) Kletterschuh, memanjat sepatu
(gunung)
Rucksack (more commonly called a backpack in US English ) Ransel (lebih
umum disebut ransel dalam Bahasa Inggris AS)
Schuss, literally: shot ( ski ) down a slope at high speed Schuss, secara harfiah:
shot (ski) menuruni lereng dengan kecepatan tinggi
Turnverein , a gymnastics club or society Turnverein, sebuah senam klub atau
masyarakat
Volksmarsch / Volkssport , non-competitive fitness walking Volksmarsch /
Volkssport, non-kompetitif kebugaran berjalan
Volkswanderung Volkswanderung
Wunderbar Wunderbar
[ edit ] Other aspects of everyday life [Sunting] Aspek lain dari kehidupan
sehari-hari
Bauhaus Bauhaus
Jugendstil Jugendstil
Plattenbau Plattenbau
Biedermeier Biedermeier
[ edit ] Meanings of German band names [Sunting] Arti dari nama band Jerman
[ edit ] Selected works in classical music [Sunting] Karya-karya terpilih dal am musik klasik
Verfremdungseffekt Verfremdungseffekt
Anlage Anlage
Bauplan Bauplan
Bereitschaftspotential Bereitschaftspotential
Einkorn Einkorn
Kraken Kraken
Zeitgeber Zeitgeber
Freigeld Freigeld
Freiwirtschaft Freiwirtschaft
K In economics, the letter K — from the German word "Kapital" — is used to
denote Capital [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] K Dalam ilmu ekonomi, surat K - dari kata Jerman
"Kapital" - yang digunakan untuk menyatakan Modal [1] [2] [3] [4]
Lumpenproletariat Lumpenproletariat
Takt Takt
Wirtschaftswunder Wirtschaftswunder
Hinterland Pedalaman
Inselberg Inselberg
Mitteleuropa Mitteleuropa
Thalweg (written "Talweg" in Germany today) Thalweg (ditulis "Talweg" di
Jerman hari ini)
Dreikanter Dreikanter
Firn Firn
Gneiss (German Gneis ) Gneiss (Jerman Gneis)
Graben Graben
iceberg iceberg
Karst Karst
Loess ( German : Löss ) Loess (Jerman: Rugi)
(Some terms are listed in multiple categories if they are important to each.) (Beberapa
istilah yang tercantum dalam beberapa kategori jika mereka penting untuk masing-
masing.)
See Glossary of the Weimar Republic and Glossary of the Third Reich . Lihat Istilah
Republik Weimar dan Istilah Reich Ketiga.
Ablaut Ablaut
Abstandsprache Abstandsprache
Aktionsart Aktionsart
Ausbausprache Ausbausprache
Dachsprache Dachsprache
Dreimorengesetz , "three- mora law", the rule for placing stress in Latin
Dreimorengesetz, "tiga-Depag hukum", aturan untuk menempatkan stres di Latin
Grenzsignal , "boundary signal" Grenzsignal, "batas sinyal"
Loanword (ironically not a loanword but rather a calque from German Lehnwort )
Loanword (ironis bukan loanword melainkan calque dari Jerman Lehnwort)
Leitmotiv , a recurring theme Leitmotiv, tema yang berulang
Sitz im Leben (Biblical linguistics mainly; the study of Pragmatics has a similar
approach) Sitz im Leben (Bibel linguistik terutama; studi Pragmatics memiliki
pendekatan serupa)
Sprachbund , "language union", a group of languages that have become similar
because of geographical proximity Sprachbund, "bahasa persatuan", sebuah
kelompok bahasa yang telah menjadi serupa karena kedekatan geografis
Sprachgefühl , the intuitive sense of what is appropriate in a language
Sprachgefühl, intuitif memahami apa yang pantas dalam bahasa
Sprachraum Sprachraum
Suffixaufnahme Suffixaufnahme
Umlaut Umlaut
Urheimat Urheimat
Ursprache , "proto- language" Ursprache, "proto-bahasa"
Wanderwort Wanderwort
Bildungsroman Bildungsroman
Künstlerroman Künstlerroman
Sturm und Drang , an 18th century literary movement; "storm and stress" in
English, although the literal translation is closer to "storm and urge". Sturm und
Drang, sebuah gerakan sastra abad ke-18; "badai dan stres" dalam bahasa Inggris,
meskipun terjemahan harfiah lebih dekat dengan "badai dan mendesak".
Urtext , "original text" Urtext, "teks asli"
Vorlage , original or mastercopy of a text on which derivates are based Vorlage,
asli atau mastercopy dari teks yang didasarkan turunan
Wahlverwandtschaft (pronounced with av) (from Goethe 's Die
Wahlverwandtschaften ) Wahlverwandtschaft (diucapkan dengan av) (dari Goethe
's Die Wahlverwandtschaften)
Q , abbreviation for Quelle ("source"), a postulated lost document in Biblical
criticism Q, singkatan untuk Quelle ( "sumber"), sebuah dokumen yang hilang
yang didalilkan kritik Alkitab
(Many think the meaning is much more specific in English and the German Angst
equals "fear". Yet, this is not true, as the German Furcht means fear. The
difference is that Furcht is provoked by a specific object or occurrence, while
Angst is a more general state of being that does not need to be initiated by
anything concrete. It can happen autonomously, eg influenced by prior experience
of Furcht without reason. Angst is more appropriately equated to the English
concept of "anxiety.") (Banyak berpikir makna jauh lebih spesifik dalam bahasa
Inggris dan Jerman Angst sama dengan "takut". Namun, ini tidak benar, sebagai
Furcht Jerman berarti takut. Perbedaannya adalah bahwa Furcht ini dipicu oleh
objek tertentu atau kejadian, sementara Angst yang lebih umum adalah keadaan
diri yang tidak perlu diprakarsai oleh sesuatu yang konkret. Itu bisa terjadi secara
otonom, misalnya dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya Furcht tanpa alasan.
Angst adalah lebih tepat disamakan dengan konsep bahasa Inggris "kecemasan.")
Sorge , a state of worry, but (like Angst ) in a less concrete, more general sense,
worry about the world, one's future, etc. Sorge, keadaan khawatir, tetapi (seperti
Angst) dalam kurang konkret, lebih umum, khawatir tentang dunia, satu masa
depan, dll
Gestalt psychology , holistic psychology Gestalt psikologi, psikologi holistik
Schadenfreude , gloating, a malicious satisfaction obtained from the misfortunes
of others Schadenfreude, sombong, jahat kepuasan yang diperoleh dari
kemalangan orang lain
Umwelt , environment Umwelt, lingkungan
Zeitgeber (lit. time- giver), something that resets the circadian clock found in the
Suprachiasmatic nucleus Zeitgeber (secara harfiah berarti waktu-pemberi),
sesuatu yang me-reset jam sirkadian ditemukan dalam inti Suprachiasmatic
Weltschmerz , world-pain or world-weariness Weltschmerz, dunia-dunia sakit
atau keletihan
Wunderkind , child prodigy Ajaib, anak ajaib
This is the unsorted, original list. Ini adalah unsorted, daftar asli. If a term is common in
a particular academic discipline, and there is no more commonly used English
equivalent, then please move it to the list above. Jika suatu istilah umum dalam disiplin
akademis tertentu, dan tidak ada yang lebih umum menggunakan bahasa Inggris yang
setara, maka silakan memindahkannya ke daftar di atas.
Some famous English quotations are translations from German. Beberapa kutipan
terkenal inggris terjemahan dari Jerman. On rare occasions an author will quote the
original German as a sign of erudition. Pada kesempatan langka akan mengutip seorang
penulis Jerman asli sebagai tanda pengetahuan.
Muss es sein? Muss es sein? Es muss sein! : "Must it be? It must be!" Es muss
sein!: "Harus itu? Itu pasti!" — Beethoven - Beethoven
Der Krieg ist eine bloße Fortsetzung der Politik mit anderen Mitteln : "War is
politics by other means" (literally: "War is a mere continuation of politics by
other means") — Clausewitz Der Krieg ist eine bloße Fortsetzung Politik mit der
anderen Mitteln: "Perang adalah politik dengan cara lain" (harfiah: "Perang
adalah hanya kelanjutan politik dengan cara-cara lain") - Clausewitz
Ein Gespenst geht um in Europa — das Gespenst des Kommunismus : "A spectre
is haunting Europe — the spectre of communism" — the Communist Manifesto
Gespenst geht um ein in Europa - das Gespenst des Kommunismus: "Sebuah
momok yang menghantui Eropa - hantu komunisme" - yang Manifesto Komunis
Proletarier aller Länder, vereinigt euch! : " Workers of the world, unite! "
Proletarier aller Länder, vereinigt euch!: "Pekerja di dunia, bersatu!" — the
Communist Manifesto - The Communist Manifesto
Gott würfelt nicht : "God does not play dice" — Einstein Würfelt Gott nicht:
"Tuhan tidak bermain dadu" - Einstein
Raffiniert ist der Herrgott, aber boshaft ist er nicht : "Subtle is the Lord, but
malicious He is not" — Einstein Raffiniert ist der Herrgott, aber er ist nicht
boshaft: "Halus adalah Tuhan, tetapi berbahaya Dia tidak" - Einstein
Wir müssen wissen, wir werden wissen : "We must know, we will know" —
David Hilbert Müssen wir wissen, wir werden wissen: "Kita harus tahu, kita akan
tahu" - David Hilbert
Was kann ich wissen? Was kann ich wissen? Was soll ich tun? Was soll ich tun?
Was darf ich hoffen? : "What can I know? What shall I do? What may I hope?"
Apakah darf ich hoffen?: "Apa yang bisa saya tahu? Apa yang harus saya
lakukan? Apa yang bisa saya harap?" — Kant - Kant
Die ganzen Zahlen hat der liebe Gott gemacht, alles andere ist Menschenwerk :
"God made the integers, all the rest is the work of man" — Leopold Kronecker
Die ganzen Zahlen der liebe Gott hat gemacht, alles andere ist Menschenwerk:
"Tuhan menciptakan bilangan bulat, semua yang lain adalah karya manusia" -
Leopold Kronecker
Hier stehe ich, ich kann nicht anders. Hier stehe ich, ich kann nicht anders. Gott
helfe mir. Gott helfe mir. Amen! : "Here I stand, I cannot do differently. God help
me. Amen!" Amin!: "Di sini aku berdiri, aku tidak bisa melakukan yang berbeda.
Tuhan, tolong aku. Amin!" — attributed to Martin Luther - Dikaitkan dengan
Martin Luther
Wovon man nicht sprechen kann, darüber muss man schweigen : "Whereof one
cannot speak, thereof one must be silent" — Wittgenstein Laki-laki Wovon nicht
sprechen kann, darüber muss man Schweigen: "kadarnya orang tidak dapat
berbicara, daripadanya orang harus diam" - Wittgenstein
Einmal ist keinmal : "What happens once might as well never have happened."
Einmal ist keinmal: "Apa yang terjadi sekali mungkin juga pernah terjadi."
literally "once is never"; theme of The Unbearable Lightness of Being by Milan
Kundera secara harfiah "sekali tidak pernah"; tema tak tertahankan Lightness of
Being by Milan Kundera
This is a list of pseudo-French words adopted from French and adapted in such a way
into English that their original meanings are no longer readily recognised by indigenous
French speakers due to the new circumstances in which they were being used in English:
Ini adalah daftar kata-kata pseudo-Prancis diadopsi dari Perancis dan disesuaikan
sedemikian rupa ke dalam bahasa Inggris yang arti aslinya tidak lagi mudah diakui oleh
masyarakat adat pembicara Prancis karena keadaan-keadaan baru di mana mereka sedang
digunakan dalam bahasa Inggris:
Several such French expressions have found a home in English. Beberapa seperti ekspresi
Perancis telah menemukan sebuah rumah dalam bahasa Inggris. The first continued in its
adopted language in its original obsolete form centuries after it had changed its
morpheme in national French: Terus pertama dalam bahasa diadopsi dalam bentuk kuno
asli abad setelah itu telah mengubah morfem nasional Perancis:
double entendre — still used in English long after it had changed to "double
entente" or, more often, "double sens" in France, and ironically has itself two
meanings, one of which is of a sexually dubious nature. double entendre - masih
digunakan dalam bahasa Inggris lama setelah itu berubah menjadi "persetujuan
antara dua negara ganda" atau, lebih sering, "double sens" di Perancis, dan
ironisnya memiliki dua makna itu sendiri, salah satunya adalah dari sifat yang
meragukan seksual. This might be classed a kind of "pseudo-Gallicism". Ini
mungkin digolongkan semacam "pseudo-Gallicism".
bon viveur — the second word is not used in French as such, while in English it
often takes the place of a fashionable man, a sophisticate, a man used to elegant
ways, a man-about-town, in fact a bon vivant . bon viveur - kata kedua tidak
digunakan dalam bahasa Perancis seperti itu, sedangkan dalam bahasa Inggris
sering membutuhkan tempat yang modis, seorang sophisticate, seorang pria yang
digunakan untuk cara-cara elegan, seorang pria-tentang-kota, bahkan sebuah bon
vivant. In French a viveur is a rake or debauchee; bon does not come into it.
Dalam bahasa Perancis adalah sebuah viveur garu atau gasang; bon tidak datang
ke dalamnya.
The French bon vivant is the usage for an epicure, a person who enjoys good
food. Bonne vivante is not used. Perancis bon vivant adalah penggunaan untuk
penggemar makanan dan minuman, seseorang yang menikmati makanan yang
baik. Vivante Bonne tidak digunakan.
Entrée in French on a restaurant menu does not have the meaning of "main
course" that it does in American English (in French that is "plat"), but instead
refers to the course preceding the main course , namely the first course in a three
course meal, or what in British English is also called a "starter" and in American
English an "hors d'oeuvre". Entree di Perancis pada menu restoran tidak memiliki
arti "hidangan utama" bahwa hal itu memang di Amerika inggris (dalam bahasa
Perancis yang "plat"), tapi tentu saja mengacu pada sebelum hidangan utama,
yakni hidangan pertama dalam sebuah tiga saja makan, atau apa yang di Inggris
juga disebut sebagai "starter" dan di Inggris Amerika sebuah "hors d'oeuvre".
Thus a three course meal in French consists of an "entrée" (first course), a "plat"
(the main course) and "dessert". Dengan demikian tiga hidangan dalam bahasa
Prancis terdiri dari sebuah "hidangan" (pertama tentu saja), sebuah "plat"
(hidangan utama) dan "pencuci mulut". [Source: universal French menu usage
and Larousse "Grand Dictionnaire Français/Anglais - Anglais-Français": sv entrée
(7): First course, starter: "je prendrai une salade en entrée -- I'll have a salade to
start with."] [Sumber: universal penggunaan menu Perancis dan Larousse "Grand
Dictionnaire Français / Anglais - Anglais-Français": sv Entree (7): Pertama tentu
saja, starter: "je une prendrai en Salade Entree - aku akan punya Salade untuk
memulai dengan . "]
Rendez-vous — merely means "meeting" or "appointment" in French, but in
English has taken on other overtones. Rendez-vous - hanya berarti "pertemuan"
atau "perjanjian" dalam bahasa Perancis, tapi dalam bahasa Inggris telah menjadi
bernuansa lain. Connotations such as secretiveness have crept into the English
version, which is sometimes used as a verb. Konotasi seperti kerahasiaan telah
merayap ke dalam versi bahasa Inggris, yang kadang-kadang digunakan sebagai
kata kerja. It has also come to mean a particular place where people of a certain
type, such as tourists or people who originate from a certain locality, may meet.
Hal ini juga berarti datang ke tempat tertentu di mana orang-orang dari jenis
tertentu, seperti turis atau orang yang berasal dari wilayah tertentu, mungkin
bertemu. In recent years, both the verb and the noun have taken on the additional
meaning of a location where two spacecraft are brought together for a limited
period, usually for docking or retrieval. [ citation needed ] Dalam beberapa tahun
terakhir, baik kata kerja dan kata benda telah mengambil makna tambahan lokasi
di mana dua pesawat ruang angkasa dibawa bersama-sama untuk jangka waktu
yang terbatas, biasanya untuk docking atau pengambilan. [Rujukan?]
Many words of Italian origin have entered other languages. Banyak kata-kata dari
Italia telah memasuki bahasa lain. A large part of musical terminology is Italian, as are
popular foods from Italian cuisine . Sebagian besar dari terminologi musik adalah Italia,
sebagai makanan populer dari masakan Italia.
Contents Isi
[hide]
This is a list of English words potentially borrowed or derived from Portuguese (or
Galician-Portuguese language : zebra was actually an extinct striped wild horse that lived
south of Pontevedra , Galicia and the name was given by explorers because of the
similarities). Ini adalah daftar bahasa Inggris berpotensi meminjam kata-kata atau berasal
dari Portugis (atau Galician-bahasa Portugis: sebenarnya zebra bergaris- garis yang telah
punah kuda liar yang hidup di sebelah selatan Pontevedra, Galicia dan nama ini diberikan
oleh penjelajah karena kesamaan). The list also includes words originally derived from
other languages: Juga termasuk dalam daftar kata-kata aslinya berasal dari bahasa lain:
Contents Isi
[hide]
1 AE 1 AE
2 FN 2 FN
3 PZ 3 PZ
4 See also 4 Lihat juga
5 References 5 Referensi
[ edit ] AE [Sunting] AE
Albacore Albacore
from albacor from Arabic al-bukr (="the young camels") dari albacor dari bahasa
Arab al-bukr (= "unta-unta muda")
Albino Albino
from albino , with the same meaning, from Latin albus dari albino, dengan arti
yang sama, dari bahasa Latin albus
Albatross Albatross
an alteration of albatroz , under influence of the Latin word albus ("white"); suatu
perubahan albatroz, di bawah pengaruh dari Latin albus kata ( "putih");
Alcatraz Alcatraz
(="gannet") from Arabic al- ġaţţās ("the diver") (= "Gannet") dari bahasa Arab al-
ġaţţās ( "penyelam")
Amah Amah
from Portuguese ama, nurse, housemaid, from Medieval Latin amma, mother dari
Portugis ama, perawat, pembantu rumah tangga, dari Medieval Latin amma, ibu
Anil Anil
from anil dari anil
Auto-da-fé , a judicial 'act' or sentence of the Inquisition Auto-da- fe, judicial 'bertindak'
atau kalimat dari Inkuisisi
from auto da fé (= "act/sentence of faith") dari auto da Fe (= "bertindak / kalimat
iman")
Banana Pisang
from Spanish or Portuguese (more probably from Portuguese, as the most
widespread Spanish word is plátano ); Spanish, from Portuguese, of African
origin; akin to Wolof banäna banana dari bahasa Spanyol atau Portugis (lebih
mungkin dari Portugis, sebagai yang paling luas adalah kata Spanyol plátano);
Spanyol, dari Portugis, dari asal Afrika; mirip dengan pisang pisang Wolof
Baroque Barok
from barroco (adj. = "unshapely") dari barroco (adj. = "unshapely")
Breeze Breeze
(= "from Portuguese word brisa") (= "Dari kata Portugis brisa")
Bossa nova Bossa nova
(= "new trend" or "new wave") (= "Tren baru" atau "gelombang baru")
Buccaneer Bajak
from Tupi mukém dari Tupi mukém
Cachalot Cachalot
from Portuguese cachalote (same meaning), probably via Spanish or French. dari
Portugis Cachalote (arti yang sama), mungkin melalui bahasa Spanyol atau
Perancis. The Portuguese word comes from cachola ("head" or "big head"). Kata
orang Portugis berasal dari cachola ( "kepala" atau "besar kepala").
Carambola Belimbing
Portuguese, perhaps from Marathi karambal Portugis, mungkin dari Marathi
karambal
Caramel Carmel
from caramelo , caramel , from Late Latin calamellus dari caramelo, karamel,
dari Late Latin calamellus
Caravel Caravel
from caravela dari caravela
Carioca Carioca
from Tupi "carioca" (cari = white men, oca = house; house of the white men), via
Portuguese carioca (native of Rio de Janeiro ) dari Tupi "Carioca" (cari = orang
kulit putih, OCA = rumah rumah orang kulit putih), melalui Portugis Carioca
(penduduk asli Rio de Janeiro)
Carnauba Carnauba
from carnaúba dari carnaúba
Caste Kasta
from casta dari Casta
Cashew Jambu
from caju (a tropical fruit) dari caju (buah tropis)
China Cina
from china (country), porcelain dari cina (negara), porselen
Cobra Kobra
from cobra (snake) dari kobra (ular)
Coconut Kelapa
from côco (boogeyman head, grinning skull, goblin, coconut) dari coco (hantu
kepala, tersenyum tengkorak, goblin, kelapa)
Commando Commando
from comando dari komando
Cougar Cougar
from French couguar, from Portuguese suçuarana, perhaps from Tupian or
Guaraní. dari Perancis couguar, dari Portugis suçuarana, mungkin dari tupian atau
Guaraní.
Cow-tree Sapi pohon
a tree abundant in a milk-like juice : from árvore, palo de vaca (="tree of cow")
pohon berlimpah dalam susu-seperti jus: dari árvore, palo de vaca (= "pohon
sapi")
Creole Creole
French créole, from Castilian Spanish criollo, person native to a locality, from
Portuguese crioulo, diminutive of cria, (―'person raised in one's house with no
blood relation, a servant'‖), < Portuguese criar (―'to rear, to bring up'‖) , from
Latin creare, to beget; < Latin creo (―'to create'‖), which came into English via
French between 1595 and 1605. Perancis Kreol, dari Kastilia Spanyol criollo,
orang asli ke lokalitas, dari Portugis crioulo, mungil dari cria, ( " 'orang yang
dibesarkan di rumah seseorang tanpa hubungan darah, seorang pelayan'"),
<Portugis criar ( " 'ke belakang, untuk memunculkan ' "), dari bahasa Latin creare,
untuk melahirkan; <Latin Creo ("' untuk menciptakan ' "), yang datang ke dalam
bahasa Inggris melalui Prancis antara 1595 dan 1605. [same root as creature ]
[akar yang sama sebagai makhluk]
Dodo Dodo
According to Encarta Dictionary and Chambers Dictionary of Etymology ,
"dodo" comes from Portuguese doudo (currently, more often, doido ) meaning
"fool" or "crazy". Menurut Encarta Dictionary dan Kamus Etimologi Chambers,
"dodo" berasal dari Portugis doudo (saat ini, lebih sering, doido) berarti "bodoh"
atau "gila". The present Portuguese word dodô ("dodo") is of English origin. Kata
Portugis yang sekarang dodo ( "dodo") adalah yang berasal dari Inggris. The
Portuguese word doudo or doido may itself be a loanword from Old English (cp.
English "dolt"). Kata orang Portugis doudo atau doido mungkin sendiri menjadi
loanword dari Old Inggris (cp. Inggris "tolol").
Embarass Mempermalukan
from Portuguese embaraçar (same meaning), from em + baraço (archaic for
"rope") [ 1 ] dari Portugis embaraçar (arti yang sama), dari em + baraço (kuno
untuk "tali") [1]
Emu Emu
from ema (="rhea") dari ema (= "rhea")
[ edit ] FN [Sunting] FN
Fetish Fetish
from French fétiche , from Portuguese feitiço ("charm", "sorcery", "spell"), from
Latin factitius or feticius ("artificial") dari Perancis fétiche, dari Portugis feitiço (
"pesona", "sihir", "Mantra"), dari Latin factitius atau feticius ( "buatan")
Flamingo Flamingo
from Portuguese flamingo , from Spanish flamenco dari Portugis flamingo, dari
Spanyol flamenco
Grouper Kerapu
from garoupa dari garoupa
Guarana Guarana
from Portuguese guaraná , from Tupi warana dari Portugis Guarana, dari Tupi
warana
Jaguar Jaguar
from Tupi or Guaraní via Portuguese dari Tupi atau Guaraní melalui Portugis
Junk Junk
from junco , from Javanese djong (Malay adjong). dari Junco, dari Jawa Đồng
(malay adjong).
Lambada Lambada
from lambada (="beating, lashing") dari Lambada (= "pemukulan, memukul")
Macaque Monyet
from macaco , through French dari macaco, melalui Perancis
Macaw Macaw
from macau dari makau
Mandarin Mandarin
from mandarim , from the Portuguese verb mandar and the Malay mantri , from
Hindi matri , from Sanskrit mantrin (="counsellor") dari mandarim, dari kata
kerja Portugis mandar dan malay mantri, dari Hindi matri, dari bahasa Sansekerta
mantrin (= "konselor")
Mango Mangga
from manga , via Malay mangga , ultimately from Tamil mānkāy dari manga,
melalui malay mangga, akhirnya dari Tamil mānkāy
Mangrove Mangrove
probably from Portuguese mangue mangrove (from Spanish mangle , probably
from Taino) + English grove mungkin dari Portugis Mangue mangrove (dari
bahasa Spanyol mangle, mungkin dari Taino) + inggris rumpun
Manioc Manioc
from mandioca from Tupi dari mandioca dari Tupi
Maraca Maraca
from maracá from Tupi dari Maraca dari Tupi
Marimba Marimba
from Portuguese, of Bantu origin; akin to Kimbundu ma-rimba : ma-, pl. dari
Portugis, dari bantu asal; kimbundu mirip ma-rimba: ma-, pl. n. n. pref. pref. +
rimba, xylophone, hand piano + Rimba, xylophone, tangan piano
Marmalade Marmalade
from marmelada , a preserve made from marmelo (=" quince ") dari marmelada,
seorang melestarikan terbuat dari marmelo (= "quince")
Molasses Molasses
from melaço dari melaço
Monsoon Monsun
from monção dari monção
Mosquito Nyamuk
from Mosquito meaning 'little fly' dari nyamuk yang artinya 'lalat kecil'
Mulatto Blasteran
from mulato dari mulato
Negro Negro
Negro means "black" in Spanish and Portuguese, being from the Latin word niger
(Dative nigro , Accusative nigrum ) of the same meaning. Negro berarti "hitam"
dalam bahasa Spanyol dan Portugis, karena dari kata Latin niger (nigro datif,
akusatif nigrum) makna yang sama. It came to English through the Portuguese
and Spanish slave trade. Itu datang ke Bahasa Inggris melalui Portugis dan
Spanyol perdagangan budak. Prior to the 1970s, it was the dominant term for
Black people of African origin; in most English language contexts (except its
inclusion in the names of some organizations founded when the term had
currency, eg the United Negro College Fund), it is now considered either archaic
or a slur in most contexts. Sebelum tahun 1970-an, itu adalah istilah dominan bagi
orang-orang Hitam asal Afrika, dalam konteks kebanyakan bahasa Inggris
(kecuali yang dimasukkan dalam nama-nama beberapa organisasi didirikan ketika
istilah itu mata uang, misalnya United Negro College Fund), sekarang dianggap
baik kuno atau cercaan dalam banyak konteks.
[ edit ] PZ [Sunting] PZ
Pagoda Pagoda
from pagode dari pagode
Palaver Perembukan
a chat, from palavra (="word"), Portuguese palavra (word), parabola (parable),
speech (current fala, discurso), chat (current bate-papo, papo {pronunc. : buatchy
papoo}, palavrinha, conversa and also Eng. chat) alteration of Late Latin
parabola, speech, parable. obrolan, dari palavra (= "kata"), Portugis palavra
(kata), parabola (perumpamaan), pidato (sekarang Fala, discurso), chat (sekarang
bate-papo, papo (pronunc.: buatchy papoo), palavrinha, conversa dan juga Eng.
chatting) perubahan Latin akhir parabola, pidato, perumpamaan.
Palmyra Palmyra
from palmeira dari palmeira
Pickaninny Anak Negro
from pequenina or pequeninha dari pequenina atau pequeninha
Piranha Piranha
from piranha , from Tupi pirá ("fish") + ánha ("cut") dari piranha, dari Tupi Pira
( "ikan") + ánha ( "cut")
Sablefish Sablefish
from sável dari sável
Samba Samba
from samba , ultimately of Angolan origin dari samba, akhirnya dari asal Angola
Sargasso Sargasso
from sargaço dari sargaço
Savvy Savvy
from sabe he knows, from saber to know dari sabe dia tahu, dari saber tahu
Tank Tank
from tanque dari tanque
Tapioca Tapioka
from tapioca dari tapioka
Teak Jati
from teca dari teca
Verandah Beranda
from varanda (="balcony" or "railing"), from Hindi varanda or Bengali baranda
dari varanda (= "balkon" atau "pagar"), dari Hindi varanda atau bengal baranda
Yam Yam
from inhame from West African nyama (="eat") dari inhame dari Afrika Barat
Nyama (= "makan")
Zebra Zebra
from zebra (same meaning), which started as the feminine form of zebro (a kind
of deer), from vulgar Latin eciferus , classical Latin EQUIFERVS . dari zebra (arti
yang sama), yang dimulai sebagai bentuk feminin zebro (sejenis rusa), dari bahasa
Latin vulgar eciferus, klasik Latin EQUIFERVS.
This list is incomplete ; you can help by expanding it . Daftar ini tidak lengkap;
Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
This is a list of pseudo-German words adopted from German and adapted in such a way
into English that their original meanings are no longer readily recognised by indigenous
German speakers due to the new circumstances in which they were being used in English:
Ini adalah daftar kata-kata pseudo-Jerman diadopsi dari Jerman dan disesuaikan
sedemikian rupa ke dalam bahasa Inggris yang arti aslinya tidak lagi mudah diakui oleh
masyarakat adat pembicara Jerman karena keadaan-keadaan baru di mana mereka sedang
digunakan dalam bahasa Inggris:
Blitz — (" The Blitz ") the sustained attack by the German Luftwaffe from 1940
to 1941 which began after the Battle of Britain . Blitz - ( "The Blitz") yang
berkelanjutan serangan oleh Jerman Luftwaffe dari 1940 ke 1941 yang dimulai
setelah Pertempuran Britania. It was adapted from " Blitzkrieg " (literally
"lightning war", meaning sudden, quick war), the sudden and overwhelming
attack on many smaller European countries and their defeat by the Wehrmacht .
Hal ini diadaptasi dari "Blitzkrieg" (harfiah "perang kilat", yang berarti tiba-tiba,
perang cepat), yang tiba-tiba dan serangan yang luar biasa pada banyak negara-
negara Eropa yang lebih kecil dan kekalahan mereka oleh Wehrmacht. "Blitz"
(German for "bolt of lightning") has never been used in actual German in its
aerial-war aspect and became an entirely new usage in English during World War
II . "Blitz" (bahasa Jerman untuk "sambaran petir") tidak pernah digunakan di
Jerman sebenarnya dalam perang udara-aspek dan menjadi penggunaan yang
sama sekali baru dalam bahasa Inggris selama Perang Dunia II. The word has also
been adopted by American football to describe a defensive play when linebackers
and/or defensive backs move close to the line of scrimmage in an attempt to
overwhelm the quarterback . Kata juga telah diadopsi oleh American football
untuk menggambarkan pertahanan diputar bila linebacker dan / atau defensif
punggung bergerak dekat dengan garis pergumulan dalam usaha untuk
mengalahkan quarterback. Also Blitz chess is a game of chess where each side is
given very little time to make all of their moves. [ 1 ] Juga Blitz catur adalah
permainan catur di mana masing- masing pihak diberikan sedikit waktu untuk
membuat semua gerakan mereka. [1]
Hock for a German white wine, derived from Hochheim in Germany Hock untuk
anggur putih Jerman, berasal dari Hochheim di Jerman
stein or beer stein —– usually refers to a decorative beer mug made out of a non-
transparent material; the term is derived from German Steinzeug "stoneware", a
material that went out of fashion for beer mugs at the end of the 19th century, and
has since been replaced by glass for hygienic reasons. Stein just means "stone" in
German, where beer mugs are called Bierkrug (or Maßkrug or Maß for a one- liter
mug). gelas bir atau bir stein - biasanya mengacu pada gelas bir dekoratif terbuat
dari bahan non-transparan; istilah ini berasal dari Jerman Steinzeug "periuk",
bahan yang keluar dari mode untuk gelas bir pada akhir abad ke-19 , dan sejak itu
diganti dengan kaca karena alasan kesehatan. Stein hanya berarti "batu" dalam
bahasa Jerman, di mana gelas bir disebut Bierkrug (atau Maßkrug atau massa
untuk satu cangkir liter).
(to) strafe — in its sense of "to machine- gun troop assemblies and columns from
the air", became a new adaptation during World War I, of the German word
strafen — to punish. (untuk) memberondong - dalam arti "untuk senapan mesin
pasukan majelis dan kolom dari udara", menjadi adaptasi baru selama Perang
Dunia I, dari kata Jerman strafen - untuk menghukum. In recent years "strafe" has
referred specifically to the horizontal yawing motion of an airplane raking an area
with machine-gun fire, and is now also used to mean "to move sideways while
looking forward", so that many first-person shooter computer games have "strafe"
keys. [ citation needed ] Dalam beberapa tahun terakhir "memberondong" telah merujuk
horizontal yawing gerakan pesawat terbang menyapu wilayah dengan senapan
mesin, dan kini juga digunakan untuk berarti "untuk bergerak ke samping sambil
melihat ke depan", sehingga banyak orang jujur pertama-komputer permainan
telah "memberondong" kunci. [rujukan?]
Mox Nix — from German idiom "macht nichts". Mox Nix - dari Jerman idiom
"macht nichts". Often used by US servicemen to mean "whatever" or "it doesn't
matter". [ 2 ] Sering digunakan oleh prajurit AS yang berarti "apa pun" atau "tidak
penting". [2]
This is a list of English language words borrowe d from indigenous languages of the
Americas , either directly or through intermediate European languages such as Spanish
or French . Ini adalah daftar bahasa Inggris kata-kata yang dipinjam dari bahasa-
bahasa pribumi Amerika, baik secara langsung atau melalui perantara bahasa-bahasa
Eropa seperti Spanyol atau Perancis. † indicates a link to a definition of the word. †
menunjukkan link ke sebuah definisi kata. It does not cover names of ethnic groups or
place names derived from indigenous languages. Tidak menutupi nama-nama kelompok
etnis atau nama-nama tempat yang berasal dari bahasa pribumi.
Most words of Native American language origin are the common names for indigenous
flora and fauna, or describe items of Native American life and culture. Kebanyakan kata-
kata dari bahasa asli asal Amerika adalah nama umum bagi masyarakat adat flora dan
fauna, atau menggambarkan item dari Amerika asli kehidupan dan budaya. Some few are
names applied in honor of Native Americans or due to a vague similarity to the original
object of the word. Beberapa nama sedikit yang diterapkan untuk menghormati penduduk
asli Amerika atau karena samar kesamaan dengan objek asli dari kata. For instance,
sequoias are named in honor of the Cherokee leader Sequoyah , who lived 2000 miles
east of that tree's range while the kinkajou of South American was given a name from an
unrelated North American animal 2000 miles to the north. Sebagai contoh, sequoias
diberi nama untuk menghormati pemimpin Cherokee Sequoyah, yang tinggal 2.000
kilometer sebelah timur pohon yang rentang sementara kinkajou Amerika Selatan diberi
nama dari Amerika Utara yang tidak berhubungan dengan hewan 2000 mil ke arah utara.
Contents Isi
[hide]
Since Native Americans speaking a language of the Algonquian group were generally the
first to meet English explorers and settlers along the Eastern Seaboard , many words from
these languages made their way into English. Sejak asli Amerika berbicara dalam bahasa
Algonquian kelompok umumnya yang pertama untuk memenuhi penjelajah Inggris dan
pemukim di sepanjang pesisir Timur, banyak kata dari bahasa-bahasa ini membuat jalan
mereka ke dalam bahasa Inggris.
In addition, a great number of place names in North America are Algonquian names, for
example: Mississippi (cf. Illinois mihsisiipiiwi and Ojibwe misiziibi , "great river,"
referring to the Mississippi River ) [ 1 ] [ 2 ] and Michigan (cf. Illinois meehcakamiwi ,
Ojibwe Mishigami , "great sea," referring to Lake Michigan ). [ 2 ] [ 3 ] Even Canadian
provinces and US states , districts, counties and municipalities bear Algonquian names,
such as Québec , Wyoming , District of Keewatin , Outagamie County, Wisconsin and
Chicago, Illinois , or Algonquian-derived names, such as Algoma . Selain itu, sejumlah
besar nama- nama tempat di Amerika Utara adalah nama Algonquian, misalnya:
Mississippi (bdk. Illinois mihsisiipiiwi dan Ojibwe misiziibi, "sungai besar," merujuk ke
Sungai Mississippi) [1] [2] dan Michigan (cf . Illinois meehcakamiwi, Ojibwe Mishigami,
"laut yang besar," mengacu pada Danau Michigan). [2] [3] Bahkan provinsi Kanada dan
negara bagian AS, distrik, kabupaten dan kotamadya Algonquian beruang nama, seperti
Quebec, Wyoming, Kecamatan Keewatin, Outagamie County, Wisconsin dan Chicago,
Illinois, atau nama yang diturunkan dari Algonquian, seperti Algoma.
In addition, a number of Native American groups are known better by their Algonquian
exonyms , rather than by their endonym , such as the Eskimo (see below), Winnebago
(perhaps from Potawatomi winpyéko , "(people of the) dirty water"), [ 4 ] Sioux (ultimately
from Ottawa naadowesiwag ), [ 4 ] Assiniboine ( Ojibwe asiniibwaan , "stone Sioux") [ 2 ]
and Chipewyan ( Cree čīpwayān , "(those who have) pointed skins or hides"). [ 5 ] Selain
itu, sejumlah penduduk asli Amerika kelompok dikenal lebih baik dengan mereka
Algonquian exonyms, bukan oleh mereka endonym, seperti Eskimo (lihat di bawah),
Winnebago (mungkin dari Potawatomi winpyéko, "(orang dari) air kotor"), [4] Sioux
(akhirnya dari Ottawa naadowesiwag), [4] Assiniboine (Ojibwe asiniibwaan, "batu
Sioux") [2] dan chipewyan (Cree čīpwayān, "(orang-orang yang memiliki) menunjuk kulit
atau menyembunyikan"). [5]
Apishamore † Apishamore †
From a word in an Algonquian language meaning "something to lie down upon" [
6]
(cf Ojibwe apishimon ). [ 2 ] Dari sebuah kata dalam bahasa algonquia berarti
"sesuatu untuk berbaring di atas" [6] (bdk Ojibwe apishimon). [2]
Atamasco lily † Lily Atamasco †
Earlier "attamusca", from Powhatan . [ 7 ] [ 8 ] Sebelumnya "attamusca", dari
Powhatan. [7] [8]
Babiche † Babiche †
From Míkmaq ápapíj (from ápapi , "cord, thread", Proto-Algonquian *aʔrapa·pyi
, from *aʔrapy- , "net" + *-a·by- , "string". [ 9 ] Dari Míkmaq ápapíj (dari ápapi,
"tali, benang", Proto-Algonquian * aʔ rapa · pyi, dari * aʔrapy-, "net" + *- sebuah
· oleh-, "string". [9]
Caribou † Karibu †
From Míkmaq qalipu , "snow-shoveler" (from qalipi , "shovel snow", Proto-
Algonquian *maka·ripi- ). [ 10 ] Dari Míkmaq qalipu, "salju-Shoveler" (dari qalipi,
"sekop salju", Proto-Algonquian * maka · ripi-). [10]
Chinkapin † Chinkapin †
From Powhatan <chechinquamins>, [ 11 ] reconstituted as *
/tʃiːhtʃiːnkweːmins/, the plural form. [ 12 ] Dari Powhatan <chechinquamins>,
dilarutkan sebagai * / tʃi ː ː htʃi ː nkwe menit /, bentuk jamak. [12]
[11]
Chipmunk † Chipmunk †
Originally "chitmunk," from Odawa jidmoonh [ 13 ] /tʃɪtmő/ (cf Ojibwe
ajidamoo(nh) ), [ 2 ] " red squirrel ". Awalnya "chitmunk," dari Odawa jidmoonh
[13]
/ tʃɪtmő / (cf Ojibwe ajidamoo (nh)), [2] "tupai merah".
Cisco † Cisco †
Originally "siscowet," from Ojibwe language bemidewiskaawed "greasy-bodied
[fish]". [ 14 ] Awalnya "siscowet," dari Ojibwe bahasa bemidewiskaawed
"berminyak-bertubuh [ikan]". [14]
Eskimo † Eskimo †
From Old Montagnais <aiachkimeou> ( /aːjastʃimeːw/) (modern ayassimēw ),
meaning "snowshoe-netter" (often incorrectly claimed to be from an Ojibwe word
meaning "eaters of raw [meat]"), and originally used to refer to the Mikmaq . [ 15 ] [
16 ]
Dari Old Montagnais <aiachkimeou> (/ a ː ː jastʃime w /) (ayassimēw
modern), yang berarti "Snowshoe- netter" (sering salah mengaku dari Ojibwe
berarti "pemakan mentah [daging]"), dan awalnya digunakan untuk merujuk ke
Mikmaq. [15] [16]
Hackmatack † Semacam pohon †
From an Algonquian language akemantak (cf Ojibwe aagimaandag ), " snowshoe
boughs". [ citation needed ] Dari bahasa algonquia akemantak (bdk. Ojibwe
aagimaandag), "Snowshoe dahan". [Rujukan?]
Hickory † Hickory †
From Powhatan <pocohiquara>, "milky drink made with hickory nuts". [ 17 ] [ 18 ]
Dari Powhatan <pocohiquara>, "minum susu yang dibuat dengan k acang
hickory". [17] [18]
Hominy † Bubur jagung †
From Powhatan <uskatahomen>/<usketchaumun>, literally "that which is
treated", in this case "that which is ground/beaten". [ 19 ] Dari Powhatan
<uskatahomen> / <usketchaumun>, secara harfiah "yang diperlakukan", dalam
kasus ini "bahwa yang tanah / dipukul". [19]
Husky † Serak †
Ultimately from a variant form of the word "Eskimo" (see above). [ 20 ] Akhirnya
dari bentuk varian dari kata "Eskimo" (lihat di atas). [20]
Kinkajou † Kinkajou †
From an Algonquian word meaning "wolverine" (cf Algonquin kwingwaage ,
Ojibwe gwiingwa'aage ), [ 2 ] through French quincajou . [ 21 ] Dari kata
Algonquian berarti "wolverine" (bdk. Algonquin kwingwaage, Ojibwe
gwiingwa'aage), [2] melalui quincajou Perancis. [21]
Kinnikinnick † Kinnikinnick †
From Unami Delaware /kələkːəːnikːan/, "mixture" (cf Ojibwe giniginige "to
mix together something animate with something inanimate"), [ 2 ] from Proto-
Algonquian *kereken- , "mix (it) with something different by hand". [ 22 ] Dari
Unami Delaware / ənik ː ː kələk an /,"campuran" (cf Ojibwe giniginige "untuk
campuran bersama sesuatu yang bernyawa dengan sesuatu yang mati"), [2] dari
Proto-Algonquian * kereken-, "campuran (ini) dengan sesuatu yang berbeda
dengan tangan". [ 22]
Mackinaw † Mackinaw †
From michilmackinac , from Menomini mishilimaqkināhkw , "be large like a
snapping turtle", [ citation needed ] or from Ojibwe mishi-makinaak , "large snapping
turtle" with French -ile- , "island". [ citation needed ] Dari michilmackinac, dari
Menomini mishilimaqkināhkw, "menjadi besar seperti kura-kura patah", [rujukan?]
Atau dari Ojibwe Mishi-makinaak, "menjentikkan besar kura-kura" dengan
Perancis-ile-, "pulau". [Rujukan?]
Moccasin † Moccasin †
From an Algonquian language, perhaps Powhatan <mockasin>, [ 23 ] reconstituted
as * /mahkesen/ [ 24 ] (cf Ojibwe makizin , [ 2 ] Míkmaq mɨkusun [ 25 ] , from Proto-
Algonquian *maxkeseni ). [ 26 ] Dari bahasa algonquia, mungkin Powhatan
<mockasin>, [23] dilarutkan sebagai * / mahkesen / [24] (cf Ojibwe makizin, [2]
Míkmaq m ɨkusun [25], dari Proto-Algonquian * maxkeseni). [26]
Moose † Moose †
From Eastern Abenaki moz , reinforced by cognates from other Algonquian
languages [ 27 ] [ 28 ] (eg Massachusett/Narragansett moos , [ 28 ] Ojibwe moo(n)z , [ 2
]
Delaware mos ), [ citation needed ] from Proto-Algonquian *mo·swa . [ 28 ] Dari Timur
Abenaki moz, diperkuat oleh sanak dari bahasa-bahasa Algonquian lain [27] [28]
(misalnya Massachusett / Narragansett lenguhan, [28] Ojibwe moo (n) z, [2]
Delaware mos), [rujukan?] Dari Proto-Algonquian * mo · SWA. [28]
Mugwump † Orang yg berpengaruh †
From "mugquomp", a shortening of Massachusett <muggumquomp>, "war chief"
( Proto-Algonquian *memekwa·pe·wa , from *memekw- , "swift" + *-a·pe· ,
"man"). [ 29 ] Dari "mugquomp", sebuah pemendekan Massachusett
<muggumquomp>, "kepala perang" (Proto-Algonquian * memekwa · pe · wa, dari
* memekw-, "cepat" + *- sebuah · pe ·, "manusia"). [ 29]
Muskellunge † Muskellunge †
Ultimately from Ojibwe maashkinoozhe , [ 2 ] "ugly pike " (cf ginoozhe , "pike").
Akhirnya dari Ojibwe maashkinoozhe, [2] "jelek tombak" (cf ginoozhe, "tombak").
Muskeg † Rawang danau †
From Cree maskēk , "swamp" [ 30 ] ( Proto-Algonquian *maškye·kwi ). [ 31 ] Dari
Cree maskēk, "rawa" [30] (Proto-Algonquian * maškye · KWI). [31]
Muskrat † Tikus kesturi †
A folk-etymologized reshaping of earlier "musquash", from Massachusett (cf
Western Abenaki mòskwas ), apparently from Proto-Algonquian *mo·šk , "bob (at
the surface of the water)" + *-exkwe·- , "head" + a derivational ending). [ 31 ] A
folk-etymologized pembentukan kembali dari awal "tikus kesturi", dari
Massachusett (bdk. Abenaki Barat mòskwas), rupanya dari Proto-Algonquian *
mo · sk, "bob (di permukaan air)" + *- exkwe · -, "kepala "+ a derivasi berakhir).
[31]
Opossum † Oposum †
From Powhatan <apasum>/<opussum>/<aposoum>, "white dog-like animal", [ 32 ]
reconstituted as * /aːpassem/[ 33 ] (cf Proto-Algonquian *wa·p-aʔθemwa , "white
dog"). [ 34 ] [ 35 ] Dari Powhatan <apasum> / <opussum> / <aposoum>, "anjing
putih-seperti binatang", [32] dilarutkan sebagai * / a ː passem /[33] (bdk Proto-
Algonquian * wa · p-aʔθemwa, "anjing putih" ). [34] [35]
Papoose † Papoose †
From Narragansett <papoòs> [ 36 ] or Massachusett <pappouse>, "baby". [ 37 ] Dari
Narragansett <papoòs> [36] atau Massachusett <pappouse>, "bayi". [37]
Pecan † Pecan †
From Illinois pakani (cf Ojibwe bagaan ), [ 2 ] " nut ", from Proto-Algonquian
*paka·ni . [ 38 ] Dari Illinois pakani (bdk. Ojibwe bagaan), [2] "gila", dari bahasa
Proto-Algonquian * paka · ni. [38]
Pemmican † Pemmican †
From Cree pimihkān , from pimihkēw , "to make grease" ( Proto-Algonquian
*pemihke·wa , from *pemy- , "grease" + -ehke· , "to make"). [ 39 ] Dari Cree
pimihkān, dari pimihkēw, "untuk membuat minyak" (Proto-Algonquian * pemihke
· wa, dari * pemy-, "minyak" +-ehke ·, "untuk membuat"). [39]
Persimmon † Kesemek †
From Powhatan <pessemins>/<pushemins>, reconstituted as * /pessiːmin/. [ 40 ]
While the final element reflects Proto-Algonquian *-min , "fruit, berry", the initial
is unknown. [ 41 ] Dari Powhatan <pessemins> / <pushemins>, dilarutkan sebagai
* / pessi ː min /. [40] Sementara unsur terakhir mencerminkan Algonquian Proto-
*- min, "buah, berry", awal tidak diketahui. [41]
Pipsissewa † Pipsissewa †
From Abenaki kpipskwáhsawe , "flower of the woods". [ 36 ] [ 42 ] Dari Abenaki
kpipskwáhsawe, "bunga dari hutan". [36] [42]
Pokeweed † Pokeweed †
Probably from "puccoon" (see below) + "weed". [ 36 ] Mungkin dari "puccoon"
(lihat di bawah) + "rumput". [36]
Pone † Pone †
From Powhatan <poan>/<appoans>, "something roasted" (reconstituted as *
/apoːn/ ) [ 43 ] (cf Ojibwe abwaan ), [ 2 ] from Proto-Algonquian *apwa·n . [ 44 ]
Dari Powhatan <poan> / <appoans>, "sesuatu panggang" (dilarutkan sebagai * /
apo ː n /)[43] (bdk Ojibwe abwaan), [2] dari Proto-Algonquian * apwa · n. [44]
Powwow † Bermusyawarat †
From Narragansett powwaw , " shaman " ( Proto-Algonquian *pawe·wa , "to
dream, to have a vision"). [ 45 ] Dari Narragansett powwaw, "dukun" (Proto-
Algonquian * pawe · wa, "untuk bermimpi, untuk memiliki visi"). [45]
Puccoon † Puccoon †
From Powhatan <poughkone>, [ 36 ] reconstituted as * /pakkan/ [ 46 ] (cf Unami
Delaware [peːkɔːn] ). [ 47 ] Dari Powhatan <poughkone>, [36] dilarutkan sebagai *
/ pakkan / [46] (bdk Unami delaware [pe ː kɔ ː n]). [47]
Pung Pung
A low box-like sleigh designed for one horse. Kotak rendah seperti giring
dirancang untuk satu kuda. Shortened form of "tom-pung" (from the same etymon
as "toboggan") from an Algonquian language of Southern New England. [ 48 ]
Bentuk singkat dari "tom-pung" (dari etymon yang sama sebagai "toboggan") dari
bahasa algonquia of Southern New England. [48]
Punkie † Punkie †
Via Dutch , from Munsee [ponkwəs] ( Proto-Algonquian *penkwehsa , from
*penkw- , "dust, ashes" + *-ehs , a diminutive suffix). [ 49 ] Via Belanda, dari
Munsee [ponkwəs] (Proto-Algonquian * penkwehsa, dari * penkw-, "debu, abu" +
*- ehs, yang bertubuh kecil akhiran). [49]
Quahog † Quahog †
From Narragansett <poquaûhock>. [ 50 ] Dari Narragansett <poquaûhock>. [50]
Quonset hut † Pondok Quonset †
From an Algonquian language of southern New England, possibly meaning
"small long place" (with <qunni->, "long" + <-s->, diminutive + <-et>, locative ).
[ 51 ]
Dari bahasa algonquia selatan New England, mungkin berarti "panjang kecil
tempat" (dengan <qunni->, "panjang" + <-s->, kata pengecil + <-et>, lokatif). [51]
Raccoon † Raccoon †
From Powhatan <arahkun>/<aroughcun>, [ 52 ] tentatively reconstituted as *
/aːreːhkan/. [ 53 ] Dari Powhatan <arahkun> / <aroughcun>, [52] ragu dilarutkan
sebagai * / a ː ː ulang hkan /.[53]
Sachem † Kepala suku †
From an Algonquian language of southern New England, [ 54 ] cf Narragansett
<sâchim> ( Proto- Eastern Algonquian *sākimāw , "chief"). [ 55 ] Dari bahasa
algonquia selatan New England, [54] cf Narragansett <sâchim> (Proto-Eastern
Algonquian * sākimāw, "kepala"). [55]
Sagamore † Sagamore †
From Eastern Abenaki sakəma (cf Narragansett <sâchim>), "chief", from Proto-
Eastern Algonquian *sākimāw . [ 55 ] Dari Timur Abenaki sakəma (bdk.
Narragansett <sâchim>), "kepala", dari bahasa Proto- Eastern Algonquian *
sākimāw. [55]
Shoepac † Shoepac †
From Unami Delaware [tʃipahkɔ] "shoes" (singular [tʃiːpːakw]), altered on
analogy with English "shoe". [ 56 ] Dari Unami Delaware [tʃipahkɔ] "sepatu"
(tunggal [tʃi ː ː p akw]),diubah pada analogi dengan bahasa Inggris "sepatu".
[56]
Skunk † Sigung †
From Massachusett <squnck> [ citation needed ] ( Proto-Algonquian *šeka·kwa , from
*šek- , "to urinate" + *-a·kw , "fox"). [ 57 ] Dari Massachusett <squnck> [rujukan?]
(Proto-Algonquian * šeka · kwa, dari * sek-, "untuk buang air kecil" + *- sebuah ·
kw, "rubah"). [57]
Squash (fruit) † Squash (buah) †
From Narragansett <askútasquash>. [ 58 ] Dari Narragansett <askútasquash>. [58]
Squaw † Squaw †
From Massachusett <squa> (cf Cree iskwē , Ojibwe ikwe ), [ 2 ] "woman", from
Proto-Algonquian *eθkwe·wa . [ 58 ] Dari Massachusett <squa> (cf Cree iskwē,
Ojibwe ikwe), [2] "wanita", dari bahasa Proto-Algonquian * eθkwe · wa. [58]
Succotash † Succotash †
From Narragansett <msíckquatash>, "boiled whole kernels of corn" ( Proto-
Algonquian *mesi·nkwete·wari , singular *mesi·nkwete· , from *mes- , "whole" +
*-i·nkw- , "eye [=kernel]" + -ete· , "to cook"). [ 59 ] Dari Narragansett
<msíckquatash>, "Seluruh rebus biji jagung" (Proto-Algonquian * mesi · nkwete ·
wari, tunggal * mesi · nkwete ·, dari * mes-, "seluruh" + *- i · nkw-, "mata [ =
kernel] "+-ete ·," memasak "). [59]
Terrapin † Terrapin †
Originally "torope," from an Eastern Algonquian language , perhaps Powhatan
(reconstituted as * /toːrepeːw/) [ 60 ] (cf Munsee Delaware /toːlpeːw/), [ 61 ]
from Proto-Eastern Algonquian *tōrəpēw . [ 62 ] Awalnya "torope," dari bahasa
algonquia Timur, mungkin Powhatan (dilarutkan sebagai * / ke ː ː repe w /)[60]
(cf Munsee delaware / ke ː ː lpe w /),[61] dari Proto-Eastern Algonquian *
tōrəpēw. [62]
Toboggan † Toboggan †
From Míkmaq topaqan [ 63 ] or Maliseet-Passamaquoddy /tʰaːpakən/[ 64 ] ( Proto-
Algonquian *weta·pye·kani , from *wet- , "to drag" + *-a·pye·- , "cordlike object"
+ *-kan , "instrument for"). [ 63 ] Dari Míkmaq topaqan [63] atau Maliseet-
Passamaquoddy / t ʰ apakən / [64] (Proto-Algonquian * weta · pye · kani, dari *
basah-, "menyeret" + *- sebuah · pye · -, "cordlike objek" + *- kan, "alat untuk").
[63]
Tomahawk † Tomahawk †
From Powhatan <tamahaac> ( Proto-Algonquian *temaha·kani , from *temah- ,
"to cut" + *-a·kan , "instrument for"). [ 65 ] Dari Powhatan <tamahaac> (Proto-
Algonquian * temaha · kani, dari * temah-, "untuk memotong" + *- sebuah · kan,
"alat untuk"). [65]
Totem † Totem †
From Ojibwe nindoodem , "my totem" or odoodeman , "his totem," referring to a
kin group . [ 66 ] Dari Ojibwe nindoodem, "totem saya" atau odoodeman, "totem-
nya," mengacu pada kelompok kerabat. [66]
Tuckahoe † Tuckahoe †
From Powhatan <tockawhoughe>/<tockwhough>/<taccaho>, "root used for
bread", reconstituted as * /takwahahk/ [ 67 ] (perhaps from Proto-Algonquian
*takwah- , "pound (it)/reduce (it) to flour"). [ 68 ] Dari Powhatan <tockawhoughe>
/ <tockwhough> / <taccaho>, "root digunakan untuk roti", dilarutkan sebagai * /
takwahahk / [67] (mungkin dari Proto-Algonquian * takwah-, "pon (itu) /
mengurangi (it) untuk tepung "). [68]
Tullibee † Tullibee †
From Old Ojibwe */otoːlipiː/[ 69 ] ( modern odoonibii ). [ 2 ] Dari Old Ojibwe * /
oto lipi ː ː /[69] (modern odoonibii). [2]
Wampum † Wampum †
Earlier "wampumpeag", from Massachusett , and meaning "white strings [of
beads]" (cf Maliseet : wapapiyik , [ citation needed ] Eastern Abenaki wápapəyak ,
Ojibwe waabaabiinyag ), [ 2 ] from Proto-Algonquian *wa·p- , "white" + *-a·py- ,
"string- like object" + *-aki , plural. [ 70 ] [ 71 ] Sebelumnya "wampumpeag", dari
Massachusett, dan makna "tali putih [dari manik- manik]" (bdk. Maliseet:
wapapiyik, [rujukan?] Timur Abenaki wápapəyak, Ojibwe waabaabiinyag), [2] dari
Proto-Algonquian * wa · p-, " putih "+ *- sebuah · py-," string-seperti objek "+ *-
aki, jamak. [70] [71]
Wanigan † Wanigan †
from Ojibwa waanikaan , "storage pit" [ 72 ] dari ojibwa waanikaan, "penyimpanan
lubang" [72]
Wapiti (elk) † Wapiti (rusa) †
From Shawnee waapiti , "white rump" (cf Ojibwe waabidiy ), [ 2 ] from Proto-
Algonquian *wa·petwiya , from *wa·p- , "white" + *-etwiy , "rump". [ 73 ] Dari
Shawnee waapiti, "pantat putih" (bdk. Ojibwe waabidiy), [2] dari Proto-
Algonquian * wa · petwiya, dari * wa · p-, "putih" + *- etwiy, "pantat". [73]
Wickiup † Pondok †
From Fox wiikiyaapi , from the same Proto-Algonquian etymon as "wigwam"
(see below). [ 74 ] Dari Fox wiikiyaapi, dari yang sama Algonquian Proto etymon
sebagai "pondok" (lihat di bawah). [74]
Wigwam † Pondok †
From Eastern Abenaki wìkəwam (cf Ojibwe wiigiwaam ), [ 2 ] from Proto-
Algonquian *wi·kiwa·Hmi . [ 75 ] Dari Timur Abenaki wìkəwam (bdk. Ojibwe
wiigiwaam), [2] dari Proto-Algonquian * wi · kiwa · HMI. [75]
Woodchuck † Woodchuck †
Reshaped on analogy with "wood" and "chuck", from an Algonquian language of
southern New England (cf Narragansett <ockqutchaun>, "woodchuck"). [ 76 ]
Dibentuk kembali pada analogi dengan "kayu" dan "chuck", dari bahasa
algonquia selatan New England (cf Narragansett <ockqutchaun>, "Woodchuck").
[76]
Words of Nahuatl origin have entered many European languages. Kata-kata dari bahasa
Nahuatl asal telah memasukkan banyak bahasa-bahasa Eropa. Mainly they have done so
via Spanish . Terutama mereka melakukannya melalui Spanyol. Most words of Nahuatl
origin end in a form of the Nahuatl " absolutive suffix " ( -tl , -tli , or -li , or the Spanish
adaptation -te ), which marked unpossessed nouns. Kebanyakan kata-kata asal Nahuati
berakhir dalam bentuk bahasa Nahuatl "absolutive akhiran" (-tr,-tli, atau-li, atau
adaptasi-te Spanyol), yang ditandai unpossessed kata benda.
Atlatl † Atlatl †
from ahtlatl dari ahtlatl
Avocado † Alpukat †
from āhuacatl , "avocado" or "testicle" dari āhuacatl, "alpukat" atau "testis"
Axolotl † Axolotl †
āxōlōtl , from ā- , "water" + xōlōtl , "male servant" [ 77 ] āxōlōtl, dari ā-, "air" +
xōlōtl, "pelayan laki- laki" [77]
Cacao † and cocoa † Kakao † dan kakao †
from cacahuatl dari cacahuatl
Chayote † Labu siam †
from chayohtli dari chayohtli
Chia † Chia †
from chiyan dari chiyan
Chicle † Chikle †
from tzictli dari tzictli
Chili † Cabai †
from chīlli dari Chilli
Chocolate † Chocolate †
Often said to be from Nahuatl xocolātl [ 36 ] or chocolātl , [ 78 ] which would be
derived from xococ "bitter" and ātl "water" (with an irregular change of x > ch ). [
79 ]
However, the form xocolātl is not directly attested, and chocolatl does not
appear in Nahuatl until the mid-18th century. Sering dikatakan dari Nahuati
xocolātl [36] atau cokolat, [78] yang akan diperoleh dari xococ "pahit" dan ATL "air"
(dengan perubahan yang tidak teratur x> ch). [79] Namun, bentuk xocolātl adalah
tidak secara langsung dibuktikan, dan cokolat tidak muncul dalam bahasa Nahuatl
sampai pertengahan abad ke-18. Some researchers have recently proposed that the
chocol- element was originally chicol- , and referred to special wooden stick used
to prepare chocolate. [ 80 ] Beberapa peneliti baru-baru ini mengusulkan bahwa
elemen chocol-chicol awalnya-, dan disebut tongkat kayu khusus digunakan
untuk menyiapkan cokelat. [80]
Copal † Kopal †
from copalli [ 81 ] dari copalli [81]
Coyote † Coyote †
from coyōtl dari coyōtl
Epazote † Epazote †
from epazōtl dari epazōtl
Guacamole † Guacamole †
from āhuacamōlli , from āhuaca- , "avocado", and mōlli , "sauce" dari
āhuacamōlli, dari āhuaca-, "alpukat", dan mōlli, "saus"
Mesquite † Mesquite †
from mizquitl dari mizquitl
Mezcal † Mezcal †
from mexcalli dari mexcalli
Mole † Mole †
from mōlli , "sauce" dari mōlli, "saus"
Nopal † Nopal †
from nohpalli , "prickly pear cactus" dari nohpalli, "kaktus pir berduri"
Ocelot † Ocelot †
from ocēlōtl dari ocēlōtl
Peyote † Peyote †
from peyōtl . dari peyōtl. Nahuatl probably borrowed the root peyō- from another
language, but the source is not known. [ 82 ] Nahuati mungkin meminjam peyō-
akar dari bahasa lain, tetapi sumber tidak diketahui. [82]
Quetzal † Quetzal †
from quetzalli , " quetzal feather". [ 83 ] dari quetzalli, "Quetzal bulu". [83]
Sapodilla † Sawo †
from tzapocuahuitl dari tzapocuahuitl
Sapota † Sapota †
from tzapotl dari tzapotl
Shack † Shack †
possibly from xacalli , "grass hut", by way of Mexican Spanish . [ 36 ] [ 84 ]
mungkin dari xacalli, "rumput tapi", dengan cara Meksiko Spanyol. [36] [84]
Tamale † Tamale †
from tamalli dari tamalli
Tule † Tule †
from tōllin , "reed, bulrush" dari tōllin, "buluh, bulrush"
Tomato † Tomat †
from tomatl dari tomatl
A number of words from Quechua have entered English, mostly via Spanish Sejumlah
kata-kata dari Quechua telah memasukkan bahasa Inggris, kebanyakan dari Spanyol
Ayahuasca † Ayahuasca †
from aya "soul" or "spirit" and huasca "vine" , via Spanish ayahuasca dari aya
"jiwa" atau "roh" dan huasca "anggur", melalui Spanyol ayahuasca
Coca † Coca †
from kuka , via Spanish coca dari kuka, melalui Spanyol koka
Cocaine † Kokain †
from kuka (see above), probably via French cocaïne dari kuka (lihat di atas),
mungkin melalui kokain Perancis
Condor † Condor †
from kuntur , via Spanish cóndor dari kuntur, melalui Spanyol Condor
Guanaco † Guanako †
from wanaku dari wanaku
Guano † Guano †
from wanu via Spanish guano dari wanu melalui Spanyol guano
Inca † Inca †
from Inka dari Inka
Jerky † Tersentak-sentak †
from ch'arki , via Spanish charquí dari ch'arki, melalui Spanyol charquí
Lagniappe † Lagniappe †
from yapay , "add, addition", via Spanish la ñapa (with the definite article la ).
dari yapay, "menambahkan, penambahan", melalui Spanyol la Napa (dengan
artikel definit la).
Lima † Lima †
from rimay , "speak" (from the name of the city , named for the Rimaq river
("Speaking River")) dari rimay, "berbicara" (dari nama kota, dinamai dari sungai
Rimaq ( "Berbicara Sungai"))
Llama † Llama †
from llama , via Spanish dari llama, melalui Spanyol
Pampa † Pampa †
from pampa , "flat", via Spanish dari Pampa, "datar", melalui Spanyol
Pisco † Pisco †
from pisqu , "little bird" (not from [1] ) dari pisqu, "burung kecil" (bukan dari [1])
Puma † Puma †
from puma , via Spanish dari puma, melalui Spanyol
Quinine † Kina †
from kinakina , via Spanish quina dari kinakina, melalui Spanyol quina
Quinoa † Quinoa †
from kinwa dari kinwa
Soroche † Soroche †
from suruqch'i , "mountain sickness" [ 85 ] [ 86 ] (not from [2] ) dari suruqch'i,
"penyakit gunung" [85] [86] (bukan dari [2])
Vicuña † Vicuna †
from wik'uña , via Spanish vicuña dari wik'uña, melalui Spanyol vicuna
Barbecue † Barbekyu †
from an Arawakan language of Haiti barbakoa , "framework of sticks", [ 94 ] via
Spanish barbacoa . [ 95 ] dari bahasa Arawak dari Haiti barbakoa, "rangka batang",
[94]
melalui Spanyol barbacoa. [95]
Cacique or cassique † Cacique atau cassique †
from Taino cacike or Arawak kassequa "chieftain" [ 96 ] dari Taino cacike atau
arawak kassequa "kepala suku" [96]
Caiman † Caiman †
from a Ta-Maipurean language , "water spirit" (cf Garifuna [aɡaiumã] ), [ 97 ] [ 98 ]
though possibly ultimately of African origin. [ 99 ] dari Maipurean Ta-bahasa, "air
roh" (bdk. Garifuna [aɡaiumã]), [97] [98] meskipun pada akhirnya mungkin asal
Afrika. [99]
Canoe † Kano †
from Taino via Spanish canoa . [ 100 ] dari Taino melalui Spanyol Canoa. [100]
Cassava † Singkong †
from Taino caçabi , "manioc meal", via Spanish or Portuguese . [ 101 ] dari Taino
caçabi, "ubi makan", melalui Spanyol atau Portugis. [101]
Cay † Cay †
from Taino, by way of Spanish cayo . [ 102 ] dari Taino, dengan cara Cayo Spanyol.
[102]
Guava † Jambu †
from an Arawakan language, by way of Spanish guayaba . [ 103 ] dari bahasa
Arawak, dengan cara guayaba Spanyol. [103]
Hammock † Hammock †
from Taino , via Spanish hamaca . [ 104 ] dari Taino, melalui Spanyol hamaca. [104]
Hurricane † Hurricane †
from Taino hurakán , via Spanish . [ 105 ] dari Taino hurakán, melalui Spanyol. [105]
Iguana † Iguana †
from an Arawakan language iwana . [ 106 ] [ 107 ] dari Arawak iwana bahasa. [106]
[107]
Maize † Jagung †
from Taino mahís , by way of Spanish. [ 108 ] [ 109 ] dari Taino mahís, dengan cara
Spanyol. [108] [109]
Mangrove † Mangrove †
from Taino , via Spanish mangle or Portuguese mangue . [ 110 ] dari Taino, melalui
Spanyol mangle atau Portugis Mangue. [110]
Papaya † Pepaya †
from Taino . [ 111 ] dari Taino. [111]
Potato † Kentang †
from the Taino word for "sweet potato", via Spanish batata . [ 112 ] dari Taino kata
untuk "ubi jalar", melalui Spanyol batata. [112]
Savanna † Sabana †
from Taino zabana , via Spanish . [ 113 ] dari Taino zabana, melalui Spanyol. [113]
Tobacco † Tembakau †
probably from an Arawakan language , via Spanish : tabaco . [ 63 ] mungkin dari
bahasa Arawak, melalui Spanyol: Tabaco. [63]
Yuca † Yuca †
from Taino , via Spanish . [ 114 ] dari Taino, melalui Spanyol. [114]
Alpaca † Alpaca †
from Aymara allpaka , via Spanish . [ 126 ] dari Aymara allpaka, melalui Spanyol.
[126]
Appaloosa † Appaloosa †
Either named for the Palouse River , whose name comes from Sahaptin palú:s ,
"what is standing up in the water"; or for Opelousas, Louisiana , which may come
from Choctaw api losa , "black body". [ 127 ] Nama baik untuk Palouse Sungai,
yang namanya berasal dari Sahaptin palu: s, "apa yang berdiri di air"; atau untuk
Opelousas, Louisiana, yang mungkin berasal dari choctaw api losa, "benda
hitam". [127]
Bayou † Bayou †
from early Choctaw bayuk , "creek, river", via French . [ 128 ] dari awal Choctaw
bayuk, "sungai, sungai", melalui Perancis. [128]
Camas † Camas †
from Nez Perce qémːes. [ 129 ] dari Nez Perce qémes. [129]
Cannibal † Kanibal †
via Spanish , from a Cariban language , meaning "person, Indian", [ 130 ] (Proto-
Cariban *karípona ), [ 131 ] based on the Spaniards' belief that the Caribs ate
human flesh. [ 132 ] melalui Spanyol, dari bahasa Cariban, yang berarti "orang,
India", [130] (Proto-Cariban * karípona), [131] didasarkan pada orang-orang Spanyol
'keyakinan bahwa orang Karibia makan daging manusia. [132]
Catalpa † Catalpa †
from Creek katałpa "head-wing", with (i)ká , "head" + (i)táłpa , "wing". [ 133 ] dari
Creek katałpa "kepala-sayap", dengan (i) ka, "kepala" + (i) Talpa, "sayap". [133]
Cenote † Cenote †
from Yucatec Maya . dari Yucatec Maya.
Cheechako † Cheechako †
from Chinook Jargon chee + chako , "new come". Chee comes from Lower
Chinook čxi , "straightaway", and for chako cf Nuuchahnulth čokwaa , "come!" [
134 ]
dari Jargon Chinook chee + chako, "baru datang". Chee berasal dari Lower
Chinook čxi, "langsung", dan untuk chako cf Nuuchahnulth čokwaa, "datang!"
[134]
Chinook † Chinook †
from Lower Chehalis tsːinúk , the name of a village, [ 135 ] [ 136 ] via Chinook
Trade Jargon . dari Lower Chehalis tsinúk, nama sebuah desa, [135] [136] melalui
Perdagangan Jargon Chinook.
Chuckwalla † Chuckwalla †
from Cahuilla čáxwal . [ 137 ] dari Cahuilla čáxwal. [137]
Coho † Coho †
from Halkomelem ʷ ʷəθ ( [kʷʼəxʷəθ] ). [ 36 ] [ 138 ] [ 139 ] dari Halkomelem k ʷ ʷ
əθ əx ([k əx ʷ ʷ əθ]). [36] [138] [139]
Coontie † Coontie †
from Creek . dari Creek.
Coypu † Coypu †
from Mapudungun . dari Mapudungun.
Divi-divi † Divi- Divi †
from Cumanagoto . dari Cumanagoto.
Dory † Dory †
from Miskito . dari Miskito.
Eulachon † Eulachon †
from a Cree adaptation of Chinook Trade Jargon ulâkân , [ 140 ] itself a borrowing
of Clatsap u-tlalxwə(n) , "brook trout". [ 141 ] dari Cree adaptasi Jargon Chinook
Perdagangan Ulakan, [140] sendiri adalah peminjaman Clatsap u-tlalxwə (n), "ikan
sungai". [141]
Geoduck † Geoduck †
from Lushootseed (Nisqually) gʷídəq . [ 142 ] [ 143 ] dari Lushootseed (Nisqually) g ʷ
ídəq. [142] [143]
Guan † Guan †
from Kuna . dari Kuna.
High muckamuck † Muckamuck tinggi †
from Chinook Jargon [ːmʌkəmʌk] , "eat, food, drink", of unknown origin. [ 144 ]
dari Jargon Chinook [mʌkəmʌk], "makan, makanan, minuman", yang tidak
diketahui asal. [144]
Hogan † Hogan †
from Navajo hooghan . [ 145 ] dari Navajo hooghan. [145]
Hooch † Hooch †
a shortening of "Hoochinoo", the name of a Tlingit village, from Tlingit
xutsnuuwú , "brown bear fort". [ 146 ] [ 147 ] yang pemendekan "Hoochinoo", nama
sebuah desa Tingit, dari Tingit xutsnuuwú, "beruang cokelat benteng". [146] [147]
Kachina † Kachina †
from Hopi katsína , "spirit being". [ 148 ] dari Hopi Katsina, "makhluk roh". [148]
Kiva † Kiva †
from Hopi kíva (containing ki- , "house"). [ 149 ] dari Hopi Kiva (berisi ki-,
"rumah"). [149]
Kokanee † Kokanee †
perhaps from Twana . [ 150 ] mungkin dari Twana. [150]
Manatee † Manatee †
via Spanish manatí , from a word in a Cariban language meaning "(woman's)
breast". [ 151 ] [ 152 ] [ 153 ] melalui Spanyol manatí, dari kata dalam bahasa Cariban
berarti "(wanita itu) payudara". [151] [152] [153]
Ohunka Ohunka
from Lakota "false", "untrue". [ 154 ] dari Lakota "false", "tidak benar". [154]
Piki † Piki †
from Hopi . dari Hopi.
Pogonip † Pogonip †
from Shoshone /pakɨnappɨ/ ( [paːɣɨnapp ] ), "fog". [ 155 ] dari Shoshone /
pakɨnappɨ / ([paɣɨnapp ]), "kabut". [155]
Poncho † Ponco †
from Mapudungun pontho , [ 156 ] "woolen fabric", via Spanish. [ 157 ] dari
Mapudungun pontho, [156] "kain wol", melalui Spanyol. [157]
Potlatch † Potlatch †
from Nuuchahnulth (Nootka) ƛ ( [pːatɬpːatʃ] , reduplication of , "to
make ceremonial gifts in potlatch", with the iterative suffix -č ) via Chinook
Jargon . [ 158 ] dari Nuuchahnulth (Nootka) ƛ ([patɬpatʃ], reduplikasi PA,
"untuk membuat hadiah dalam upacara potlatch", dengan berulang- ulang akhiran-
č) melalui Jargon Chinook. [158]
Salal † Salal †
from Chinook Trade Jargon [səːlæl], from Lower Chinook salál . [ 159 ] dari
Perdagangan Jargon Chinook [səlæl], dari Lower Chinook Salal. [159]
Saguaro † Saguaro †
via Spanish , from some indigenous language, possibly Opata . [ 160 ] melalui
Spanyol, dari beberapa bahasa asli, mungkin Opata. [160]
Sasquatch † Sasquatch †
From Halkomelem [ːsæsqːəts]. [ 161 ] Dari Halkomelem [sæsqəts]. [161]
Sego † Sego †
from Ute-Southern Paiute /siːkuʔa/ ( [siːɣuʔa] ). [ 162 ] dari Ute-Paiute Selatan /
sikuʔa / ([siɣuʔa]). [162]
Sequoia † Sequoia †
[
from a Cherokee personal name, <Sikwayi>, with no further known etymology.
163 ]
dari Cherokee nama pribadi, <Sikwayi>, tanpa diketahui lebih lanjut
etimologi. [163]
Sockeye † Sockeye †
from Halkomelem /ːsθəqəʔj/ . [ 164 ] dari Halkomelem / sθəqəʔj /. [164]
Skookum † Skookum †
from Chinook Jargon [ːskukəm], "powerful, supernaturally dangerous", from
Lower Chehalis sk ʷək ʷ , "devil, anything evil, spirit monster". [ 165 ] [ 166 ] dari
Jargon Chinook [skukəm], "kuat, supranatural berbahaya", dari Bawah Chehalis
sk ək ʷ ʷ əm, "Iblis, apa saja jahat, roh rakasa". [165] [166]
Tamarin † Tamarin †
from a Cariban language , via French . [ 167 ] dari bahasa Cariban, melalui
Perancis. [167]
Tipi † Tipi †
from Lakota thípi , "house". [ 61 ] dari Lakota thípi, "rumah". [61]
Tupelo † Tupelo †
Perhaps from Creek 'topilwa , "swamp-tree", from íto , "tree" + opílwa , "swamp".
[ 168 ]
Mungkin dari Creek 'topilwa, "rawa-pohon", dari Ito, "pohon" + opílwa,
"rawa". [168]
Wapatoo † Wapatoo †
from Chinook Jargon [ːwapato], "arrowroot, wild potato", from Upper Chinook
[wa]- , a noun prefix + [pato] , which comes from Kalapuyan [pdóʔ] , "wild
potato". [ 169 ] dari Jargon Chinook [wapato], "arrowroot, kentang liar", dari Upper
Chinook [wa] -, sebuah kata benda awalan + [pato], yang berasal dari Kalapuyan
[pdóʔ], "kentang liar". [169]
Yaupon † Yaupon †
from Catawba yąpą , from yą , "wood/tree" + pą , "leaf". [ 170 ] dari Catawba yąpą,
dari ya, "kayu / pohon" + Pa, "daun".
This is a list of English language words whose origin can be traced to the Spanish
language as "Spanish loan words ". Ini adalah daftar bahasa Inggris asal kata-kata yang
dapat ditelusuri ke bahasa Spanyol sebagai "Spanyol kata-kata pinjaman". Many of them
are identical in other Romance languages (mainly Portuguese or Italian), but their
ultimate origin is from Spanish. Banyak dari mereka adalah identik dalam bahasa-bahasa
Roman lainnya (terutama Portugis atau Italia), tetapi akhirnya mereka asal dari Spanyol.
[ edit ] A [Sunting] A
abaca abaca
via Mexico from Tagalog abaká melalui Meksiko dari tagalog abaká
abalone abalone
from Spanish abulón , from Ohlone dari Spanyol abulón, dari Ohlone
adiós Adiós
from Spanish "goodbye" dari bahasa Spanyol "selamat tinggal"
alidade alidade
via French and Spanish from Arabic al-idada , "the revolving radius" melalui
Perancis dan Spanyol dari bahasa Arab al-idada, "putar jari-jari"
alligator buaya
from el lagarto , "the lizard" dari el lagarto, "kadal"
alpaca alpaca
from Spanish, from Aymara allpaka dari Spanyol, dari Aymara allpaka
aludel aludel
from Old French alutel , via Spanish from Arabic al-utal , "the sublimation
vessel" dari perancis kuno alutel, melalui Spanyol dari bahasa Arab al-utal, "si
sublimasi kapal"
amigo amigo
from Spanish and/or Portuguese amigo , "friend" dari Spanyol dan / atau Portugis
amigo, "teman"
amole amole
Mexican Spanish Meksiko Spanyol
amontillado amontillado
from the village of Montilla, Province of Córdoba, Spain dari desa Montilla,
Provinsi Córdoba, Spanyol
ancho Ancho
from Europe Spanish (chile) ancho , "wide (chili)" dari Eropa Spanyol (chile)
Ancho, "wide (cabai)"
anchovy teri
from Spanish anchoa or more probably Portuguese anchova dari Spanyol anchoa
atau lebih mungkin Portugis anchova
Angeleno Angeleno
from Africa Spanish dari Afrika Spanyol
Apache Apache
from Mexican Spanish dari Meksiko Spanyol
armada armada
from the Spanish navy , La armada española dari Angkatan Laut Spanyol, La
armada española
armadillo armadillo
from armadillo , "little armored one" dari armadillo, "lapis baja kecil satu"
arroyo arroyo
from arroyo , "stream" dari arroyo, "sungai"
avocado alpukat
alteration of Spanish aguacate , from Nahuatl ahuacatl perubahan dari Spanyol
aguacate, dari Nahuati ahuacatl
ayahuasca ayahuasca
[ edit ] B [Sunting] B
banana pisang
from Spanish or Portuguese banana , probably from a Wolof word - Arabic "ba'
nana" fingers dari bahasa Spanyol atau Portugis pisang, mungkin dari sebuah
Wolof kata - arab "ba 'nana" jari-jari
bandolier bandolier
from Spanish bandolera , = "band (for a weapon or other) that crosses from one
shoulder to the opposite hip" and bandolero , ="he who wears a bandolier" dari
Spanyol bandolera, = "band (untuk senjata atau lainnya) yang melintasi dari satu
bahu ke pinggul berlawanan" dan pembajak, = "dia yang memakai bandolier"
barbecue barbekyu
from the Chibcha word barbacoa dari kata chibcha barbacoa
barracuda barracuda
from barracuda dari barracuda
barranca barranca
from Spanish barranca or barranco , ="ravine" dari Spanyol barranca atau
Barranco, = "jurang"
barriada barriada
from Spanish barrio , "neighborhood", from Arabic barri dari Spanyol barrio,
"lingkungan", dari bahasa Arab Barri
barrio barrio
from Spanish barrio , "neighborhood", from Arabic barri dari Spanyol barrio,
"lingkungan", dari bahasa Arab Barri
bastinado pukulan pentungan
from bastonada , from Spanish bastón , cane dari bastonada, dari Spanyol bastón,
tebu
bodega kios
from Spanish and/or Portuguese bodega , ="cellar" dari Spanyol dan / atau
Portugis kios, = "gudang"
bolase bolase
from Spanish bolas , = balls dari Spanyol Boleadoras, = bola
bolero bolero
from Spanish bolero dari Spanyol bolero
bonanza bonanza
from bonanza dari bonanza
bonito bonito
from Spanish bonito , ="beautiful" dari Spanyol bonito, = "indah"
bobby bobby
from Spanish bobo ="silly" dari Spanyol bobo = "konyol"
breeze angin
from brisa or from Frisian briesen - to blow (wind) [ citation needed ] dari brisa atau
dari Frisian briesen - untuk meniup (angin) [rujukan?]
bronco or broncho kuda liar atau broncho
from bronco dari kuda liar
buckaroo buckaroo
from vaquero , ="cowboy" dari vaquero, = "koboi"
burrito burrito
from burrito , = a dish originally from Northern Mexico, literally "little donkey"
dari burrito, = sebuah piring yang aslinya berasal dari Meksiko Utara, secara
harfiah "keledai kecil"
burro burro
from burro , ="donkey" dari keledai, = "keledai"
[ edit ] C [Sunting] C
caballero Caballero
from Spanish caballero ="knight/gentleman", from caballo , ="horse" dari
Spanyol Caballero = "ksatria / gentleman", dari caballo, = "kuda"
cabana pondok
from Spanish cabaña or Portuguese cabana dari bahasa Spanyol atau Portugis
Cabana pondok
cacique Cacique
from Spanish, from Taino, a chief dari Spanyol, dari Taino, seorang kepala
cafeteria kantin
from cafetería , "coffee store" dari kantin, "toko kopi"
calaboose calaboose
from Louisiana French calabouse , from Spanish calabozo dari Louisiana
Perancis calabouse, dari Spanyol Calabozo
caldera (used in geology) kaldera (digunakan dalam geologi)
from Spanish caldera , "=cauldron" dari Spanyol kaldera, "= kuali"
California California
place name first seen in print in 1510 Spanish novel ' Las sergas de Esplandián '
by Garci Rodríguez de Montalvo nama tempat pertama kali dilihat di cetak tahun
1510 novel Spanyol 'Las sergas de Esplandián' oleh Garci Rodríguez de Montalvo
camarilla camarilla
from camarilla ="small room" dari camarilla = "kamar kecil"
camino Camino
from camino a path or road, from caminar to walk dari Camino path atau jalan,
dari caminar untuk berjalan
cannibal kanibal
from Spanish caníbal , alteration of caríbal , from Caribe dari Spanyol caníbal,
perubahan caríbal, dari Caribe
canoe kano
from Spanish canoa , from Haitian canaoua dari Spanyol Canoa, dari Haiti
canaoua
canyon ngarai
from cañón dari kanon
carabao carabao
from Spanish from Visayan language , from Malay language . dari bahasa
Spanyol dari bahasa Visayan, dari bahasa malay.
caramba caramba
from Spanish; expression of dread, displeasure, or disapproval, euphemism for
carajo ="penis" dari Spanyol; ekspresi ketakutan, ketidaksenangan, atau
ketidaksetujuan, eufemisme untuk carajo = "penis"
carbonado carbonado
from carbonada , from carbón ="coal" dari carbonada, dari karbon = "batubara"
cargo kargo
from cargo, carga ="load" dari kargo, carga = "load"
Caribbean Karibia
from Spanish Caribe , from name of Carib Indians of the region. dari Spanyol
Caribe, dari nama karib dari wilayah India.
cassava singkong
from cazabe , from Taino caçábi dari cazabe, dari Taino caçábi
caudillo habbohotel
from caudillo dari habbohotel
cedilla Cedilla
from cedilla , archaic spelling zedilla (little z) dari Cedilla, ejaan kuno zedilla
(sedikit z)
chaparral chaparral
from Spanish, chaparro = small evergreen oak, from Basque "txapar" dari
Spanyol, chaparro = cemara kecil ek, dari Basque "txapar"
chaps bab
from Mexican Spanish chaparreras , leg protectors for riding through chaparral
dari Meksiko Spanyol chaparreras, pelindung kaki untuk ditunggangi melalui
chaparral
chayote Labu siam
from Spanish, from Nahuatl chayotl dari Spanyol, dari Nahuati chayotl
chicha Chicha
from Spanish chicha , from Colombia native American language chichab ,
="maize" dari Spanyol Chicha, dari Kolombia asli bahasa Amerika chichab, =
"jagung"
chicle kunyahan
from chicle , from Nahuatl tzictli dari kunyahan, dari Nahuati tzictli
chile Chili
from Spanish chile , from Nahuatl chilli dari Spanyol chile, dari bahasa Nahuatl
cabai
chipotle chipotle
from Spanish, smoked jalapeño, from Nahuatl chilpoctli dari Spanyol, merokok
jalapeno, dari Nahuati chilpoctli
chocolate cokelat
from Spanish chocolate , from Nahuatl xocolatl dari Spanyol cokelat, dari
Nahuati xocolatl
chorizo Chorizo
from chorizo dari Chorizo
churro churro
from churro dari churro
cigar cerutu
from Spanish cigarro , from Mayan sicar , sic (="tobacco") dari Spanyol cigarro,
dari Maya sicar, sic (= "tembakau")
cigarette rokok
from French cigarette , diminutive of French cigare , from Spanish cigarro dari
Perancis rokok, diminutif dari cigare Perancis, dari Spanyol cigarro
cilantro ketumbar
from Spanish cilantro , "coriander" dari Spanyol ketumbar, "ketumbar"
coca coca
from Spanish, coca , from Quechua kúka dari Spanyol, koka, dari Quechua kuka
cockroach kecoak
from Spanish cucaracha dari Spanyol Cucaracha
cocoa or cacao cocoa atau kakao
from Spanish cacao , from Nahuatl cacáhuatl dari Spanyol kakao, dari Nahuati
cacáhuatl
cojones cojones
from Spanish cojones , to denote courage dari Spanyol cojones, untuk
menunjukkan keberanian
Colorado Colorado
from Spanish colorado , red or colored dari Spanyol colorado, merah atau
berwarna
comrade kawan
from French camarade , from Spanish camarada dari Perancis camarade, dari
Spanyol camarada
condor condor
from Spanish, from Quechua cuntur dari Spanyol, dari Quechua cuntur
conquistador penakluk
from conquistador , from conquista ="conquest" dari penakluk, dari conquista =
"penaklukan"
coquina Coquina
from coquina , dim. dari Coquina, dim. form of "concha" = seashell; a
sedimentary rock of NE Florida bentuk "daun telinga" = kerang; sebuah batuan
sedimen dari NE Florida
cordillera cordillera
from cordillera dari cordillera
corral kandang
from corral dari kandang
corrida corrida
a bullfight sebuah perkelahian manusia melawan banteng
coyote coyote
from Spanish coyote , from Nahuatl coyotl dari Spanyol coyote, dari bahasa
Nahuatl coyotl
creole creole
from French créole , from Spanish criollo , from Portuguese crioulo , raised in the
house dari bahasa Perancis Kreol, dari Spanyol criollo, dari Portugis crioulo,
dibesarkan di rumah
crimson merah
from Old Spanish cremesín , from Arabic qirmizI , from qirmiz kermes dari Old
Spanyol cremesín, dari bahasa Arab qirmizI, dari qirmiz kermes
crusade salib
blend of Middle French croisade and Spanish cruzada ; both ultimately from
Latin cruc- , crux cross campuran Perancis Tengah croisade dan Spanyol
cruzada; baik pada akhirnya dari bahasa Latin cruc-, inti salib
cumbia cumbia
from Spanish cumbia , a popular dance (for couples) originating in Colombia ,
Panama and Argentina dari Spanyol cumbia, tarian yang populer (untuk
pasangan) yang berasal dari Kolombia, Panama, dan Argentina
[ edit ] D [Sunting] D
daiquiri daiquiri
from Daiquiri , a port city in eastern Cuba dari daiquiri, sebuah kota pelabuhan di
bagian timur Kuba
dengue berdarah
from Spanish dengue , from Swahili dinga , = "seizure" dari Spanyol dengue, dari
Swahili dinga, = "perebutan"
desperado bandit
from Spanish desesperado , desperate dari Spanyol desesperado, putus asa
[ edit ] E [Sunting] E
El Dorado El Dorado
from El Dorado , literally, "the golden one" dari El Dorado, secara harfiah, "emas
satu"
El Niño El Niño
from El Niño de la Navidad , literally, "the Christmas child" due to the warming
of Pacific waters seemed to warm around Christmas dari El Niño de la Navidad,
secara harfiah, "anak Natal" karena pemanasan perairan Pasifik tampaknya hangat
sekitar Natal
Embarcadero Embarcadero
from embarcadero a boat dock dari dermaga perahu Embarcadero
embargo embargo
from Spanish embargar ="to bar" dari Spanyol embargar = "untuk bar"
escabeche escabeche
from escabeche dari escabeche
[ edit ] F [Sunting] F
Florida Florida
from La Florida, the flowery or plant-filled place dari La Florida, yang berbunga-
bunga atau tanaman-tempat yang penuh
[ edit ] G [Sunting] G
guerrilla gerilya
from Spanish "small war" dari bahasa Spanyol "perang kecil"
[ edit ] H [Sunting] H
habanero habanero
from the Spanish for the name of the Cuban city of La Habana, which is known as
Havana in English. dari bahasa Spanyol untuk nama kota Kuba La Habana, yang
dikenal sebagai Havana dalam bahasa Inggris. Although it is not the place of
origin, it was frequently traded there. Meskipun bukan tempat asal, itu sering
diperdagangkan di sana.
hacienda hacienda
from Old Spanish facienda dari Old Spanyol facienda
hackamore hackamore
from Spanish jaquima dari Spanyol jaquima
hombre hombre
from Spanish "hombre" same as man and he- man: macho or very strong, tough,
and masculine man. dari bahasa Spanyol "hombre" sama sebagai manusia dan
dia-orang: macho atau sangat kuat, keras, dan laki- laki maskulin.
hoosegow hoosegow
from Spanish juzgado, courthouse, from juzgar , to judge dari Spanyol juzgado,
gedung pengadilan, dari juzgar, untuk menilai
hurricane badai
from Spanish huracán , from Taino hurákan ; akin to Arawak kulakani, thunder
dari Spanyol Huracan, dari Taino hurákan; mirip dengan Arawak kulakani,
guntur
[ edit ] I [Sunting] I
Inca Inca
from Spanish inca , from Quechua dari Spanyol Inca, dari Quechua
incommunicado dihubungi
from incomunicado dari incomunicado
iguana iguana
from Spanish iguana from Arawak dari Spanyol iguana dari Arawak
[ edit ] J [Sunting] J
jade giok
from Spanish piedra de ijada dari Spanyol Piedra de ijada
jaguar jaguar
from Spanish jaguar from Guaraní yaguar dari Spanyol jaguar dari Guaraní
yaguar
jalapeño jalapeno
from Spanish, a type of spicy chilli named after Jalapa de Enríquez , a town in
Mexico, and the capital of the state of Veracruz dari Spanyol, sejenis pedas cabe
bernama setelah Jalapa de Enriquez, sebuah kota di Meksiko, dan ibukota negara
bagian Veracruz
jerky tersentak
from Spanish charqui , from Quechua ch'arki , ="dried flesh" dari Spanyol
charqui, dari Quechua ch'arki, = "kering daging"
junta or junto junta atau perserikatan rahasia
from Spanish junta , a group of leaders, usually military officers in a coup d'état .
dari Spanyol junta, sekelompok pemimpin, biasanya perwira militer dalam
kudeta. As an adjective, it means "together". Sebagai kata sifat, itu berarti
"bersama".
[ edit ] K [Sunting] K
key kunci
from Spanish cayo , from Taino (this is English 'key'/'cay'/'quay' as in an island,
reef or a linked series of them, not the 'key' with which you lock/unlock) dari
Spanyol Cayo, dari Taino (ini adalah bahasa Inggris 'key' / 'cay' / 'dermaga' seperti
dalam sebuah pulau, karang atau serial yang terhubung dari mereka, bukan 'kunci'
dengan yang Anda mengunci / membuka kunci)
[ edit ] L [Sunting] L
lariat menjerat
from la reata , = the strap, rein, or rope dari la reata, = tali, tali kekang, atau tali
lasso laso
from Spanish lazo dari Spanyol Lazo Hernandez
llama llama
from Spanish llama , from Quechua llama dari Spanyol llama, dari Quechua
llama
loco loco
from loco , = mad, crazy dari loco, = gila, gila
Lolita Lolita
from the diminutive for Lola , short for Dolores dari mungil untuk Lola,
kependekan dari Dolores
[ edit ] M [Sunting] M
macho macho
from macho , brave, the property of being overtly masculine. dari macho, berani,
properti menjadi terang-terangan maskulin. In Spanish is masculinity Dalam
bahasa Spanyol adalah maskulinitas
mesa mesa
from mesa , table. dari mesa, meja. The corresponding Spanish word to a flat top
mountain is meseta Kata Spanyol yang sesuai untuk flat puncak gunung meseta
mescal mescal
from Spanish mezcal , from Nahuatl mexcalli dari Spanyol mezcal, dari Nahuati
mexcalli
mesquite mesquite
from Mexican Spanish mezquite , from Nahuatl mizquitl dari Meksiko Spanyol
mezquite, dari Nahuati mizquitl
mestizo mestizo
from mestizo dari mestizo
mojito Mojito
dim. redup. formed from "mojado" = dipped, or wet, probably referring to the
mint in the drink dibentuk dari "mojado" = dicelup, atau basah, mungkin mengacu
pada mint dalam minuman
mole mol
from Spanish, from Nahuatl molli (="sauce") dari Spanyol, dari bahasa Nahuatl
molli (= "saus")
Montana Montana
from montaña , a mountain dari Montana, sebuah gunung
mosquito nyamuk
from mosquito , literally "little fly" dari nyamuk, secara harfiah "terbang kecil"
mulatto blasteran
from Spanish or Portuguese mulato dari bahasa Spanyol atau Portugis mulato
mustang mustang
from mestengo or mesteño , ="without known master or owner" (archaic) dari
mestengo atau mesteño, = "tanpa diketahui tuan atau pemilik" (kuno)
mustee mustee
from mestizo dari mestizo
[ edit ] N [Sunting] N
nacho Nacho
from Nacho , a nickname for the given name Ignacio , inventor of the snack dari
Nacho, nama panggilan untuk nama yang diberikan Ignacio, penemu camilan
nada nada
from "Nada", introduced by E. Hemingway, slang, ="nothing". dari "Nada", yang
diperkenalkan oleh E. Hemingway, slang, = "apa-apa".
negro negro
from Spanish or Portuguese negro , ="black" dari bahasa Spanyol atau Portugis
negro, = "hitam"
Nevada Nevada
from Nevada literally "snowy" dari Nevada harfiah "bersalju"
[ edit ] O [Sunting] O
olé ole
an interjection, an expression of approval or triumph, similar to the Italian bravo ,
used by spectators of bull fights or football (soccer) matches sebuah kata seru,
ungkapan persetujuan atau kemenangan, mirip dengan Italia bravo, digunakan
oleh penonton dari banteng perkelahian atau football (soccer) matches
oregano oregano
from orégano dari oregano
[ edit ] P [Sunting] P
pachuco pachuco
from pachuco dari pachuco
paella paella
from Spanish paella , from Catalan paella (saucepan) dari Spanyol paella, dari
Katalan paella (panci)
palmetto palmetto
from palmito , diminutive form of the word for palm. dari palmito, bentuk
diminutif kata untuk kelapa.
pampa Pampa
from Spanish, from Quechua pampa , = plain dari Spanyol, dari Quechua Pampa,
= polos
papaya pepaya
from japaya , akin to Arawak papáia dari japaya, serupa dengan Arawak papáia
patio teras
from patio , inner courtyard, ="an open paved area adjacent to a home" dari teras,
halaman dalam, = "area beraspal yang terbuka berdekatan dengan rumah"
peccadillo dosa kecil
from pecadillo , ="small sin" dari pecadillo, = "dosa kecil"
peccary peccary
from Spanish pecarí , from Guaraní dari Spanyol pecarí, dari Guaraní
peon pekerja sewa
from Spanish peón (="laborer") dari Spanyol prajurit infanteri (= "buruh")
peyote peyote
from Spanish, from Nahuatl peyotl (="caterpillar") dari Spanyol, dari bahasa
Nahuatl peyotl (= "ulat")
Philippines Filipina
from Latin ="islands of king Philip II of Spain ", in Spanish Filipinas dari bahasa
Latin = "pulau-pulau Raja Philip II dari Spanyol", dalam bahasa Spanyol
Filipinas
piccadill piccadill
from picadillo dari picadillo
pimento or pimiento cengkih atau pimiento
from pimiento dari pimiento
piña colada Pina colada
from Spanish piña = pineapple and colada , which means strained, from the
Spanish verb colar (to strain) dari Spanyol Pina = nanas dan colada, yang berarti
tegang, dari kata kerja bahasa Spanyol colar (mengejan)
piñata Piñata
from piñata dari Piñata
pinta pinta
from pinta dari pinta
Piragua Piragua
from the combination of Spanish words Pirámide = "pyramid" and Agua =
"water" [ 1 ] dari kombinasi kata-kata Spanyol Pirámide = "piramida" dan Agua =
"air" [1]
pisco Pisco
from pisco dari Pisco
placer mining perspectiva pertambangan
from placer , ="sand bank" dari perspectiva, = "pasir bank"
platinum platinum
from platina , ="little silver" (now "Platino") dari platina, = "kecil perak"
(sekarang "Platino")
playa playa
from playa dari playa
plaza plaza
from plaza, ="public square, spot or place" dari plaza, = "alun-alun, spot atau
tempat"
poncho ponco
from poncho , from Araucanian dari ponco, dari Araucan
posada Posada
from posada dari Posada
potato kentang
from European Spanish patata , itself from batata , = "sweet potato", from Taino
and papa , "potato" from Quechua dari Eropa Spanyol patata, diri dari batata, =
"ubi jalar", dari Taino dan papa, "kentang" dari Quechua
pronto pronto
from Spanish "immediately" dari bahasa Spanyol "segera"
pronunciamento pronunciamento
from pronunciamiento proclamation, ="military coup d'état ", usually establishing
a military dictatorship (often a junta ) dari pronunciamiento proklamasi, = "militer
kudeta", biasanya mendirikan kediktatoran militer (seringkali sebuah junta
militer)
puma puma
from Spanish, from Quechua dari Spanyol, dari Quechua
puna puna
from puna , from Quechua dari puna, dari Quechua
[ edit ] Q [Sunting] Q
quadroon quadroon
from cuarterón dari cuarterón
quechua Quechua
from Spanish, from Quechua qishwa , valley of temperate weather dari Spanyol,
dari Quechua qishwa, lembah yang beriklim cuaca
quesadilla Quesadilla
from quesadilla , diminutive of "queso" = cheese. dari Quesadilla, diminutif dari
"queso" = keju.
Quetzal Quetzal
from Spanish, from Nahuatl "quetzalli": a group of colourful birds of the trogon
family found in tropical regions of the Americas. dari Spanyol, dari bahasa
Nahuatl "quetzalli": sekelompok burung berwarna-warni dari keluarga Trogon
ditemukan di daerah tropis Amerika. It also may refer to Guatemalan quetzal, the
currency of Guatemala. Hal ini juga dapat merujuk kepada Guatemala Quetzal,
mata uang Guatemala.
quinoa quinoa
from Spanish quinua , from Quechua kinua dari Spanyol quinua, dari Quechua
kinua
Quinceañera Quinceanera
a girl's fifteenth birthday celebration similar to a sweet sixteen; popular
celebrations include trips to Disneyland, barbecues with the family and soccer
matches at the park. seorang gadis perayaan ulang tahun kelima belas mirip
dengan manis enam belas; populer perayaan termasuk perjalanan ke Disneyland,
barbecue dengan keluarga dan pertandingan sepak bola di taman. A crucial ritual.
Sebuah ritual penting.
quirt quirt
from Spanish cuarta = a short horseman's whip, from "one fourth" (of a vara) dari
Spanyol cuarta = penunggang kuda pendek cambuk, dari "seperempat" (dari
sebuah vara)
[ edit ] R [Sunting] R
ranch peternakan
from rancho , a really small rural community, smaller than a town. dari Rancho,
yang benar-benar masyarakat desa kecil, lebih kecil dari sebuah kota.
reconquista Reconquista
from reconquista ="reconquest" dari Reconquista = "penaklukan"
remuda remuda
from Mexican Spanish remudar , to exchange (horses) dari Meksiko Spanyol
remudar, untuk bertukar (kuda)
renegade murtad
from renegado dari renegado
robalo robalo
from Spanish róbalo, a tropical marine game and fish food dari Spanyol róbalo,
sebuah permainan laut tropis dan makanan ikan
roble roble
from Spanish roble = a California oak tree dari Spanyol roble = California pohon
ek
rodeo rodeo
from rodeo and verb rodear (to round up) dari rodear rodeo dan kata kerja (untuk
mengumpulkan)
rumba rumba
from rumba dari rumba
[ edit ] S [Sunting] S
saguaro saguaro
from saguaro , from Piman dari saguaro, dari Piman
salsa salsa
from salsa , ="sauce" dari salsa, = "saus"
sapodilla sawo
from zapotillo dari zapotillo
sarabande sarabande
from French sarabande in turn from Spanish zarabanda dari Perancis sarabande
pada gilirannya dari bahasa Spanyol zarabanda
savanna sabana
from sabana , from Taino zabana dari sabana, dari Taino zabana
savvy cerdas
from Spanish or Portuguese sabe , "knows" dari bahasa Spanyol atau Portugis
sabe, "tahu"
shack gubuk
perhaps from Mexican Spanish jacal , from Nahuatl xacalli mungkin dari Spanyol
Meksiko jacal, dari bahasa Nahuatl xacalli
sherry sherry
from Old Spanish Xerés [ʃe'ɾes], modern Spanish Jerez [xe'ɾeθ] dari Old Spanyol
Xerés [ʃe'ɾes], Spanyol modern Jerez [xe'ɾeθ]
sierra sierra
from sierra , a saw dari sierra, gergaji
siesta siesta
from siesta , ="nap", maybe lusism, from Latin Sexta [hora] dari tidur siang, =
"tidur", mungkin lusism, dari bahasa Latin Sexta [hora]
silo silo
from silo dari silo
sombrero sombrero
from sombrero (literally, shade maker), ="hat" dari sombrero (harfiah, naungan
pembuat), = "topi"
stampede penyerbuan
from estampida dari estampida
stockade benteng
from a French derivation of the Spanish estocada dari Perancis turunan dari
Spanyol estocada
[ edit ] T [Sunting] T
taco taco
from taco dari taco
tamale tamale
from Spanish tamales , pl. dari Spanyol tamale, pl. of tamal , from Nahuatl
tamalli , dumpling made from corn flour dari tamal, dari bahasa Nahuatl tamalli,
pangsit terbuat dari tepung jagung
tango tango
from Spanish tango . dari Spanyol tango.
tapioca tapioka
from tapioca dari tapioka
ten-gallon hat topi sepuluh galon
from Spanish tan galán = how gallant (looking); alternate theory is the gallon of
Texas English here is a misunderstanding of galón = braid dari Spanyol tan Galan
= bagaimana gagah (memandang); teori alternatif adalah galon Texas inggris di
sini adalah kesalahpahaman dari Galon = kepang
tequila tequila
from tequila dari tequila
telenovela , or telenovella: from telenovela telenovela, atau telenovella: dari
telenovela
tilde tilde
from tilde dari tilde
tobacco tembakau
from Spanish tabaco dari Spanyol Tabaco
tomatillo tomatillo
from Spanish tomatillo , ="small tomate" (see Physalis philadelphica ) dari
Spanyol tomatillo, = "Tomate kecil" (lihat Physalis philadelphica)
tomato tomat
from Spanish tomate , from Nahuatl xitomatl dari Spanyol Tomate, dari Nahuati
xitomatl
toreador toreador
from toreador dari toreador
torero torero
from torero , from toro ="bull" dari torero, dari toro = "banteng"
tornado tornado
from Spanish tornado dari Spanyol tornado
tortilla tortilla
from tortilla , "little torta " = cake. dari tortilla, "torta kecil" = kue. Currently
means "omelet" in Spain; in Spanish America = small cake of either corn meal or
wheat flour Saat ini berarti "telur dadar" di Spanyol; dalam bahasa Spanyol
Amerika = kue kecil baik makan jagung atau tepung gandum
tuna tuna
from Spanish atún , from Arabic tun , from Latin thunnus , from Greek θύννος,
thynnos (=tuna fish) dari Spanyol atún, dari bahasa Arab tun, dari bahasa Latin
Thunnus, dari Yunani θύννος, thynnos (= ikan tuna)
turista Turista
from turista ="tourist" dari Turista = "wisata"
[ edit ] V [Sunting] V
vamoose vamoose
from vamos , meaning "let us go" dari vamos, yang berarti "mari kita pergi"
vanilla vanili
from Spanish vainilla , diminutive of vaina ,="pod" dari Spanyol vainilla, mungil
dari vaina, = "pod"
vicuña vicuna
from Spanish, from Quechua wikunna dari Spanyol, dari Quechua wikunna
vigilante main hakim sendiri
from Spanish vigilante , meaning watchman dari Spanyol main hakim sendiri,
yang berarti penjaga
[ edit ] W [Sunting] W
wrangler penengkar
shortened from Spanish caballerango , a groom neigh [ citation needed ] dipersingkat
dari Spanyol caballerango, tukang kuda meringkik [rujukan?]
[ edit ] Z [Sunting] Z
Zorro Zorro
from Portuguese/Spanish zorro , a fox , originally "smart" dari Portugis / Spanyol
zorro, seorang rubah, awalnya "pintar"
Daftar kata dalam bahasa Inggris yang berasal dari
Indonesia
From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia
bebas
The following is a partial list of English words of Malay origin ; they are English
language loanwords ( kata serapan ) that can be found also in Indonesian , but many of
them were borrowed directly from Malay during the British colonial period. Berikut ini
adalah sebagian daftar kata-kata inggris malay origin; mereka adalah bahasa Inggris
kata-kata pinjaman (kata serapan) yang dapat ditemukan juga dalam Bahasa Indonesia,
tetapi banyak dari mereka yang dipinjam langsung dari malay selama masa kolonial
Inggris.
This list is incomplete ; you can help by expanding it . Daftar ini tidak lengkap;
Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Agar Agar Lahar Lahar
Amok from amuk Mengamuk dari Langsat Langsat
amuk Mangosteen from manggis (
Angklung Sundanese instrument manggustan ) Manggis dari manggis
Angklung Sunda instrumen (manggustan)
Bamboo from bambu Bambu dari Meranti a kind of tropical tree
bambu Meranti tropis semacam pohon
Bantam Bantam Merbau a kind of tropical tree
Banteng , a SE Asian forest ox Merbau tropis semacam pohon
Banteng, seorang SE Asia lembu Orang Utan Orang Utan
hutan Paddy from padi / pari ( Javanese )
Batik Batik Padi dari padi / pari (Jawa)
Catty Catty Pandanus from pandan Pandanus
Canting Canting dari pandan
Cassowary from kasuari ( Papuan ) Pangolin from pengguling (roller)
Kasuari dari Kasuari (Papua) Trenggiling dari pengguling (rol)
Cempedak Cempedak Parang a Malayan machete Parang
Cockatoo from kakatua Kakatua dari sebuah parang Malaya
Kakatua Proa (also 'prahu' or 'prau') from
Compound from kampung (referring prahu or perahu Perahu (juga 'prahu'
to residential area, not chemistry) atau 'prau') dari prahu atau perahu
Senyawa dari kampung (merujuk Rambutan Rambutan
pada daerah perumahan, bukan Ramie from rami Rami dari rami
kimia) Rattan from rotan Rotan dari rotan
Dugong Duyung Sago from sagu Sagu dari sagu
Durian Durian Salak , also known as Zalacca Salak,
Gambier from gambir Gambir dari juga dikenal sebagai Salak
gambir Sarong Sarung
Gamelan Gamelan Satay from sate (Javanese) Sate dari
Gecko Gecko sate (Jawa)
Gingham Gingham Silat Silat
Gong Gong Tokay Tokay
Junk from jong Junk dari jong Trepang Teripang
Koteka Koteka
Kris from kris or keris Kris dari keris
atau keris
This is a list of English words of Hebre w origin . Ini adalah daftar bahasa Inggris
kata-kata dari Ibrani asal. Transliterated pronunciations not found in Merriam-Webster
follow Sephardic/Modern Israeli pronunciations as opposed to Ashkenazi pronunciations,
with the major difference being that the letter tav ( ) is transliterated as a 't' as opposed to
an 's'. Pengucapan transliterasi tidak ditemukan di Merriam-Webster mengikuti Sephardic
/ Modern lafal Israel sebagai lawan dari Ashkenazi pengucapan, dengan perbedaan utama
adalah bahwa surat tav ( ) adalah transliterasi sebagai sebuah 't' sebagai lawan dari
sebuah 's'.
There is a separate list of English words of Semitic origin other than those solely of
Hebrew or Arabic origin . Ada yang terpisah inggris daftar kata-kata dari asal Semit
selain yang semata- mata dari Ibrani atau asal Arab.
Contents Isi
[hide]
The first philosophical forum on language eventually developed into a discussion on the
regularity of language patterns. Filosofis pertama forum bahasa akhirnya berkembang
menjadi suatu diskusi mengenai keteraturan pola bahasa. Two basic theoretical positions
emerged as explanatory frameworks for language, that which opted for irregularity and
that which insisted that language was essentially regular. Dua posisi teoretis dasar jelas
muncul sebagai kerangka kerja untuk bahasa, yang memilih untuk ketidakteraturan dan
yang bersikeras bahwa bahasa pada dasarnya teratur. From the pre-eminence of the latter
position it became popular to explain the irregularities of language on the basis that
language somehow became corrupted with improper usage through time; this theoretical
position regarded the older forms of language to be the purer forms. Dari keunggulan dari
posisi terakhir menjadi populer untuk menjelaskan ketidakteraturan bahasa berdasarkan
bahasa yang entah bagaimana menjadi rusak dengan penggunaan yang tidak tepat melalui
waktu; posisi teoritis ini menganggap bentuk-bentuk bahasa yang lebih tua sebagai
bentuk murni.
By the Nineteenth Century there was a severe reaction to the highly speculative nature of
the philosophizing about the original language of man which had characterized much of
the study of language up until then. Dengan Abad Kesembilan Belas ada reaksi parah
yang sangat spekulatif dari berfilsafat tentang bahasa asli manusia yang telah ditandai
banyak studi bahasa sampai saat itu. The interest was still historical, but the goal was not
so idealistic. Bunga itu masih sejarah, tetapi tujuannya tidak begitu idealis. It was a
romantic era of a rediscovery of the national past; the mother tongues of nations and
families of nations rather than the mother tongue of the whole human race became the
focus of attention. Ini adalah era romantis sebuah penemuan kembali masa lalu nasional;
bahasa ibu keluarga bangsa dan bangsa-bangsa bukan bahasa ibu dari seluruh umat
manusia menjadi fokus perhatian. The romantic nationalism was a definite influence, but
perhaps a more basic cause of the more realistic goal was the reaction to previous
unscientific speculations. Nasionalisme yang romantis pengaruh yang pasti, tapi mungkin
penyebab yang lebih mendasar dari tujuan yang lebih realistis adalah reaksi terhadap
spekulasi ilmiah sebelumnya. The felt need was to take a more scientific approach by
analyzing empirical data. Yang merasa perlu adalah untuk mengambil pendekatan yang
lebih ilmiah dengan menganalisis data empiris. Thus was ushered in the period of
systematic comparison of languages for the purpose of reconstructing the historical past.
Jadi diantar masuk periode perbandingan sistematis bahasa untuk tujuan merekonstruksi
sejarah masa lalu.
During the Nineteenth Century largely under the leadership of German scholars an
impressive amount of detailed scholarly work was done. Selama Abad Kesembilan Belas
sebagian besar di bawah pimpinan sarjana Jerman yang mengesankan rinci jumlah karya
ilmiah dilakukan. Building on Sir William Jones' discovery that Sanskrit was genetically
related to Latin and Greek and other European languages as well, these early historical
linguists began to develop principles of language comparison. Membangun Sir William
Jones 'penemuan bahwa secara genetis sanskrit adalah berkaitan dengan bahasa Latin dan
bahasa Yunani dan bahasa-bahasa Eropa lainnya juga, ahli bahasa sejarah awal ini mulai
mengembangkan prinsip-prinsip bahasa perbandingan. The availability of historical data
not only made possible advances in the reconstruction of the original Indo-European
language 2 (proto Indo-European), it also enabled linguists to describe the processes of
change by which the proto- language developed into the diversity of the many Indo-
European languages. Ketersediaan data historis mungkin tidak hanya membuat kemajuan
dalam rekonstruksi asli bahasa Indo-Eropa 2 (proto Indo-Eropa), itu juga memungkinkan
ahli bahasa untuk menggambarkan proses-proses perubahan di mana bahasa proto-
berkembang menjadi keragaman banyak bahasa Indo-Eropa.
The German based 'neo-grammarian' school is known for its contribution to the study of
sound change in the last quarter of the Nineteenth Century. Jerman berbasis "neo-
tatabahasa 'sekolah dikenal karena kontribusinya untuk mempelajari perubahan suara
pada kuartal terakhir Abad Kesembilan Belas. The neo-grammarians, through meticulous
analysis of historical text material, demonstrated the striking regularity of sound change.
Neo-ahli tata bahasa, melalui analisis teliti materi teks historis, menunjukkan keteraturan
yang mencolok perubahan suara. Hermann Paul (1846 -- 1921), the foremost theoretician
of the neo-grammarians, identified convenience as the central mechanism of sound
change; within the framework of convenience he categorized three types of sound
changes under the mode of 'mispronunciation.' 3 Leonard Bloomfield (1887-- 1949) was
an early American structuralist who extended the neo-grammarian position with greater
detail. Paul Hermann (1846 - 1921), teoretikus terkemuka dari neo-ahli tata bahasa,
mengidentifikasi kenyamanan sebagai mekanisme sentral dalam perubahan suara; dalam
rangka kenyamanan ia dikategorikan tiga jenis perubahan suara di bawah mode 'salah
ucapan.' 3 Leonard Bloomfield (1887 - 1949) adalah seorang strukturalis Amerika awal
yang diperpanjang neo-posisi tatabahasa dengan lebih detail. He catalogued the
mechanisms of sound change as two types: stabilizing vs. deteriorating or simplifying
mechanisms. Dia katalog mekanisme perubahan suara sebagai dua jenis: menstabilkan vs
memburuk atau menyederhanakan mekanisme. He documented at least three stabilizing
changes characterized as reformation and compensatory processes. Dia
didokumentasikan setidaknya tiga perubahan menstabilkan dicirikan sebagai proses
reformasi dan kompensasi. In the simplifying category Bloomfield documented no less
than eleven processes of sound change. Dalam kategori menyederhanakan
didokumentasikan Bloomfield tidak kurang dari sebelas proses perubahan suara.
The law of least effort effects a relentless streamlining of the status quo, reducing
complexity and redundancy, which in turn eventually leads to restructuring adjustments
in the various systems of language to help maintain an acceptable level of
communication. Hukum usaha paling sedikit efek-efek yang tak kenal lelah perampingan
dari status quo, mengurangi kompleksitas dan redundansi, yang pada gilirannya akhirnya
mengarah pada restrukturisasi penyesuaian sistem dalam berbagai bahasa untuk
membantu mempertahankan tingkat yang dapat diterima komunikasi. The restructuring
principle could be termed the law of conservation of communication. Restrukturisasi
prinsip tersebut dapat disebut hukum konservasi komunikasi.
It would be misleading to imply that Hermann Paul was not interested in the origin of
language; the question of origin certainly interested Paul as it still does linguists today.
Akan menyesatkan untuk menyiratkan bahwa Hermann Paulus tidak tertarik pada asal-
usul bahasa pertanyaan tentang asal- usul pasti tertarik Paulus sebagai masih tetap linguis
hari ini. The essential difference between modern linguistics (the past 175 years) and that
of the two previous millennia is that linguistics has moved from the purely philosophical
realm to that of the empirical sciences. Perbedaan esensial antara linguistik modern
(selama 175 tahun) dan bahwa dari dua ribu tahun sebelumnya adalah bahwa linguistik
telah berpindah dari wilayah filosofis murni dengan ilmu- ilmu empiris. Linguists are still
intrigued with the question of origins but their speculations on the origin of language
must be based on observable facts about language. Ahli bahasa masih tertarik dengan
pertanyaan tentang asal- usul tapi spekulasi mereka tentang asal- usul bahasa harus
didasarkan pada fakta-fakta diamati tentang bahasa.
Two important basic principles of language must be mentioned, the streamlining effect of
least effort and the compensatory maintenance of communication, or restructuring; two
observations that relate to these are worth noting. Dua hal penting prinsip-prinsip dasar
bahasa harus disebutkan, efek perampingan setidaknya upaya dan pemeliharaan
kompensasi komunikasi, atau restrukturisasi; dua pengamatan yang berhubungan dengan
ini layak dicatat.
a) Primitive languages: No group of human beings today, even those living in a stone-age
culture, speak what could be conceived of as a primitive language. a) Primitif bahasa:
Tidak ada kelompok manusia hari ini, bahkan mereka yang hidup dalam budaya zaman
batu, berbicara apa yang dapat dipahami sebagai sebuah bahasa primitif. Furthermore, no
known language in all of history was in any sense primitive. Selanjutnya, tidak ada
bahasa yang dikenal dalam semua sejarah dalam pengertian apa pun primitif. Elgin
remarks, 'The most ancient languages for which we have written texts -- Sanskrit, for
example -- are often far more intricate and complicated in their grammatical forms than
many contemporary languages.' Elgin komentar, 'bahasa yang paling kuno yang kami
dapatkan teks-teks tertulis - sanskrit, misalnya - seringkali jauh lebih rumit dan rumit
dalam bentuk gramatikal daripada banyak bahasa kontemporer. " (Elgin 1973: 44) This,
of course, is no surprise to us if the inevitable processes of simplification observable
today have consistently been operating for all or most of human history (this is in itself of
course indeterminate, but we can at least conclude that simple material cultures do not
imply simple languages). (Elgin 1973: 44) ini, tentu saja, adalah tidak mengejutkan bagi
kita jika proses yang tak terelakkan penyederhanaan diamati hari ini telah beroperasi
secara konsisten untuk semua atau sebagian besar sejarah manusia (ini sendiri tentu saja
tak jelas, tetapi setidaknya kita bisa menyimpulkan budaya materi yang sederhana tidak
berarti bahasa sederhana).
b) Creativity of language: The vocabulary may be considered to be the most creative area
of language and even here, 'For the most part, people tend to re-adapt existing lexical
material rather than create entirely new material.' b) Kreativitas bahasa: Kosa kata dapat
dianggap sebagai daerah yang paling kreatif bahasa dan bahkan di sini, "Untuk sebagian
besar, orang cenderung mengadaptasi kembali bahan leksikal yang ada daripada
menciptakan materi yang sama sekali baru." (Langacker 1967:186). (Langacker
1967:186). Apart from re-adapting and extending existing vocabulary items from within a
particular language, words or parts of words are commonly borrowed from other
languages. Selain kembali mengadaptasi dan memperluas item dari kosakata yang ada
dalam suatu bahasa tertentu, kata-kata atau bagian kata-kata yang biasanya dipinjam dari
bahasa lain. A language seldom exhibits creativity in the sense of inventing new and
unique forms. Suatu bahasa jarang pameran kreativitas dalam arti menciptakan bentuk-
bentuk baru dan unik.
The English pronoun system illustrates the two basic principles in action today. Sistem
ganti bahasa Inggris menggambarkan dua prinsip dasar dalam tindakan hari ini. The
oldest English pronoun system distinguished three numbers (singular, dual, plural) for
each of 1st, 2nd, and 3rd persons. Tertua inggris sistem ganti membedakan tiga nomor
(tunggal, dual, jamak) untuk setiap tanggal 1, 2, dan 3 orang. Today standard English
distinguishes only singular and plural. Hari ini hanya membedakan inggris standar
tunggal dan jamak. The previously 'extravagant' system has been streamlined by
neutralizing the difference between duality and plurality. Sebelumnya 'mewah' sistem
telah efisien oleh menetralkan perbedaan antara dualitas dan pluralitas. In addition, with
the 2nd person 'you' the singular-plural distinction has been lost, resulting in unacceptable
ambiguity (ineffective communication) at times. Selain itu, dengan orang-2 'Anda'
tunggal-jamak pembedaan telah hilang, sehingga tidak dapat diterima ambiguitas
(komunikasi tidak efektif) di kali. (One of the first times I asked the girl who is now my
wife for a date I ended up taking a whole carload of people on an outing because she
wasn't sure whether I meant 'you-singular' or 'you-plural'; I was too embarrassed to
expressly exclude everyone else who was there at the time. As far as I was concerned,
that was an unacceptable ambiguity!) The restructuring presently going on in English to
remedy this situation involves adding particles from elsewhere in the grammar into the
pronoun system. (Salah satu yang pertama kali saya bertanya kepada gadis yang kini istri
saya untuk kencan saya akhirnya mengambil seluruh segerobak orang di jalan-jalan
karena dia tidak yakin apakah aku berarti 'Anda-tunggal' atau 'Anda-jamak' ; Aku terlalu
malu untuk secara tegas mengecualikan orang lain yang ada di sana pada waktu itu.
Sejauh menyangkut diriku, yang ambiguitas yang tak dapat diterima!) The restrukturisasi
saat ini terjadi dalam bahasa Inggris untuk memperbaiki situasi ini melibatkan
penambahan partikel-partikel dari tempat lain dalam tata bahasa ke dalam sistem ganti. A
new 2nd-person-plural pronoun is being formed in the northeastern United States by
adding the normal noun pluralizer "s" to the pronoun "you" resulting in the plural "yous"
(pronounced the same as "ewes"). 2nd-baru-jamak kata ganti orang sedang dibentuk di
timur laut Amerika Serikat dengan menambahkan kata benda normal pluralizer "s" untuk
kata ganti "Anda" yang dihasilkan dalam bentuk jamak "kasih" (diucapkan sama dengan
"ekor kambing"). The much-publicized "Southern dialect" has restructured the system in
another way. Yang banyak dipublikasikan "dialek Selatan" telah direstrukturisasi sistem
dengan cara lain. A phrase- level quantifier "all" has been added in a contacted form of
"you-all" resulting in "y'all." Sebuah frase tingkat pembilang "semua" telah ditambahkan
dalam bentuk menghubungi "Anda-semua" sehingga menghasilkan "kalian." In both
cases the restructuring process is clearly adaptive rather than innovative. Dalam kedua
kasus proses restrukturisasi adaptif jelas bukan inovatif.
Many linguists, apparently including Martinet, believe that the two opposing principles
equalize each other. Banyak ahli bahasa, tampaknya termasuk Martinet, percaya bahwa
dua prinsip yang berlawanan menyamakan satu sama lain. Langacker states, 'Just as there
are no primitive languages, there are no 'corrupt' languages. Langacker menyatakan,
"Sama seperti tidak ada bahasa primitif, tidak ada 'korup' bahasa. Languages change, but
they do not decay.' Bahasa berubah, tetapi mereka tidak busuk. " (Langacker 1973:17)
This is a difficult point to verify. (Langacker 1973:17) Ini adalah titik yang sulit untuk
memverifikasi. Support for this claim seems to have been well documented in a historical
review of the sound system of Spanish. Dukungan untuk klaim ini tampaknya telah
didokumentasikan dalam tinjauan historis sistem suara dari bahasa Spanyol. While
sounds have changed, the number of distinctive features in the system have remained
fairly constant; from the viewpoint of information processing the overall process of
change has not altered the potential for communication. Sementara suara telah berubah,
jumlah ciri-ciri dalam sistem tetap cukup konstan; dari sudut pandang keseluruhan proses
informasi proses perubahan tidak mengubah potensi untuk komunikasi. Many of
Bloomfield's examples of simplification due to sound change appear to affect syntactic
categories and vocabulary. Banyak contoh yang Bloomfield penyederhanaan akibat
perubahan suara tampaknya mempengaruhi kategori sintaksis dan kosa kata. The loss of
noun case endings in English is a case in point. Hilangnya kasus akhiran kata benda
dalam bahasa Inggris adalah contoh kasusnya. The relative complexity of communication
potential of the resulting system is difficult to evaluate. Kompleksitas relatif potensi
komunikasi sistem yang dihasilkan sulit untuk mengevaluasi. While the case ending
functions of identifying subjects, objects, etc. have been shifted to another level in
grammar (word order on the clause level now usually identifies the subject and object) it
is difficult to judge how the two systems compare in efficiency of communication.
Sementara kasus fungsi berakhir mengidentifikasi subyek, obyek, dan lain- lain telah
bergeser ke tingkat lain dalam tata bahasa (urutan kata pada tingkat klausul sekarang
biasanya mengidentifikasi subjek dan objek) sulit untuk menilai bagaimana kedua sistem
membandingkan secara efisiensi komunikasi . Some questions to be asked would be,
'What happened to previous functions of word order in clauses?', 'Is word order now
overloaded with the jobs of case-role encoding and the indicating of old and new
information in a discourse?', 'Is focus involved?' Beberapa pertanyaan yang akan
ditanyakan, 'Apa yang terjadi pada fungsi sebelumnya urutan kata dalam ayat?', 'Apakah
urutan kata sekarang dipenuhi dengan pekerjaan perkara-peran encoding dan
menunjukkan lama dan informasi baru dalam wacana?', "Apakah fokus terlibat?"
Language is fantastically complex. Bahasa yang luar biasa kompleks. Its built- in means
of combining and recombining (nesting) of its various levels has suggested to many
leading linguists that language is theoretically infinite though not practically so in
everyday usage. Its built- in cara menggabungkan dan merekombinasi (nesting) dari
berbagai tingkatan telah menyarankan untuk banyak linguis terkemuka bahwa bahasa
secara teori tak terbatas sehingga meskipun tidak praktis dalam penggunaan sehari-hari. It
almost sounds too complex to be able to detect any significant leveling out of language
any more than one could detect by observation that the sun is burning itself out. Hampir
terdengar terlalu rumit untuk dapat mendeteksi secara signifikan bahasa meratakan lebih
dari satu bisa mendeteksi dengan pengamatan bahwa matahari terbakar dengan
sendirinya.
Furthermore, the observable data neither indicate that such a period of pre-historic
development even existed, nor do they suggest a cause of the subsequent state of
equilibrium or process of simplification that would have to have come into operation at
some time after such a pre- historic development. Lebih jauh lagi, data yang diamati tidak
menunjukkan bahwa periode pra-sejarah bahkan pembangunan ada, juga tidak
menunjukkan penyebab keadaan keseimbangan berikutnya atau proses penyederhanaan
yang harus datang ke dalam operasi pada suatu waktu setelah sekian pra -perkembangan
bersejarah. Noam Chomsky, one of the most prominent linguists of this century, has
indicated that human language and animal communication are not even comparable
entities, they are so different. Noam Chomsky, salah satu ahli bahasa yang paling
menonjol abad ini, telah menunjukkan bahwa bahasa manusia dan hewan komunikasi
bahkan tidak sebanding entitas, mereka begitu berbeda.
Either the streamlining and restructuring processes balance each other or the streamlining
process is gradually reducing language to a limited system of over-generalities. Entah
proses perampingan dan restrukturisasi seimbang satu sama lain atau proses perampingan
bahasa untuk secara bertahap mengurangi sistem terbatas over-generalisasi. Either human
languages have always existed with essentially the potential they exhibit now or they
once exhibited greater potential for precise communication than they now do. Entah
bahasa manusia selalu ada dengan potensi dasarnya mereka menunjukkan sekarang atau
mereka pernah memperlihatkan potensi yang lebih besar untuk komunikasi yang tepat
dari yang mereka lakukan sekarang.
It is plain to most linguists that the 'destroy and rebuild' theory of linguistic evolution is
equivalent to claiming that the whole process is dysfunctional. Hal ini biasa bagi
kebanyakan ahli bahasa bahwa 'menghancurkan dan membangun kembali' teori evolusi
linguistik setara dengan mengklaim bahwa seluruh proses yang disfungsional. For the
systematic part is the destructive one, and the analogical re-shaping seems to be making
the best of a bad job. Untuk bagian sistematis adalah merusak satu, dan membentuk
kembali analogis nampaknya membuat yang terbaik dari pekerjaan yang buruk. And if
the principle of least effort is the evil genius behind the destruction, we can only look at
language change as a kind of massive testimony to original sin. Dan jika prinsip paling
usaha adalah jenius jahat di balik kehancuran, kita hanya bisa melihat perubahan bahasa
sebagai semacam kesaksian besar dosa asal. (Labov 1973: 245) (Labov 1973: 245)
In the remainder of his thesis Labov does not provide any relevant alternative to the
dysfunctional role of language change. Dalam sisa tesisnya Labov tidak menyediakan
alternatif yang relevan dengan peran disfungsional perubahan bahasa. He does not deny
that language change results in diversification of languages and not in overall complexity
or adaptive radiation. Dia tidak menyangkal bahwa hasil perubahan bahasa dalam
diversifikasi bahasa dan bukan dalam keseluruhan kompleksitas atau radiasi adaptif. He
rather looks for functional evolutionary result in the development of human society. Dia
lebih suka mencari hasil evolusi fungsional dalam perkembangan masyarakat manusia.
Thus he suggests that language diversity provides relative cultural isolation, maintaining
cultural pluralism which presumably promotes the evolution of human society. Dengan
demikian, ia menunjukkan bahwa keragaman bahasa budaya relatif menyediakan isolasi,
menjaga pluralisme budaya yang diperkirakan mendorong evolusi masyarakat manusia.
But he cannot provide a functional role for language change purely within the
development of language. Tapi dia tidak bisa memberikan peran fungsional untuk
perubahan bahasa murni dalam perkembangan bahasa. Language development seems to
be dominated by a dysfunctional (non-evolutionary) process. Perkembangan bahasa
tampaknya akan didominasi oleh disfungsional (non-evolusi) proses. Conclusion:
Kesimpulan:
Regardless of how we might attempt to fit language into the broader picture, looking at
language by itself there is no evidence that language is the product of any positive
developmental process. Terlepas dari bagaimana kita dapat mencoba untuk menyesuaikan
bahasa menjadi gambaran yang lebih luas, memandang bahasa dengan sendirinya tidak
ada bukti bahwa bahasa adalah produk dari proses perkembangan yang positif. Language
is in a state of consistent change which at best seems to maintain a state of equilibrium.
Bahasa adalah dalam keadaan konsisten perubahan yang tampaknya paling baik untuk
mempertahankan keadaan ekuilibrium.
__________________________________ __________________________________
1
The Indian tradition antedates the work of the Greeks. 1 tradisi India mendahului karya
Yunani. Panini (Fourth Century BC) culminated the work of his predecessors with a
grammatical description of Sanskrit which has been acclaimed as being the most detailed
and comprehensive grammar ever done. Panini (Fourth Century BC) memuncak karya
para pendahulunya dengan deskripsi tata bahasa Sansekerta yang telah diakui sebagai
yang paling rinci dan tata bahasa komprehensif yang pernah dilakukan. The Indians were
more interested in an accurate accounting of Sanskrit rather than answering philosophical
questions. Orang-orang India lebih tertarik dalam bahasa Sanskerta akuntansi akurat
daripada menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis.
2
Work in the Nineteenth Century was based essentially on the classical languages (Latin
and Greek) and the then-oldest-attested Indo-European language, Sanskrit. 2 Work di
Abad Kesembilan Belas dasarnya didasarkan pada bahasa-bahasa klasik (Latin dan
Yunani) dan kemudian-tertua-dibuktikan bahasa Indo-Eropa, bahasa Sanskerta. Hittite
was identified as an older Indo-European language subsequent to the uncovering of
Hittite inscriptions in the 1870's about 150 kilometers east of Ankara, Turkey. Hittite
diidentifikasi sebagai yang lebih tua bahasa Indo-Eropa sesudah pengungkapan Hittite
prasasti di tahun 1870 itu sekitar 150 kilometer timur Ankara, Turki. Hittite became
extinct by 1200 BC Hittite menjadi punah oleh 1200 SM
3
Mispronunciation or changed pronunciations were caused by convenience not to be
confused with laziness, neglect, or some natural ease of pronunciation of individual
sounds. 3 salah ucapan atau lafal berubah disebabkan oleh kenyamanan jangan disamakan
dengan kemalasan, kelalaian, atau beberapa kemudahan alami pengucapan suara
individu. Instead, mispronunciation is an effect involving the assimilation of sounds and
the influence of the symmetry (pattern pressure) of the entire sound system. Sebaliknya,
salah ucapan adalah efek asimilasi melibatkan suara dan pengaruh dari simetri (pola
tekanan) dari keseluruhan sistem suara. These changes were not considered to be
deteriorative in the sense of 'corrupting' language as linguists of earlier periods had
suggested. Perubahan ini tidak dianggap memburuk dalam arti 'merusak' bahasa sebagai
linguis dari periode sebelumnya yang disarankan.
Bibliography Bibliografi
Bloomfield, Leonard 1933. Language. New York: Henry Holt and Company, Inc. June,
1958 edition. Bloomfield, Leonard 1933. Bahasa. New York: Henry Holt and Company,
Inc Juni, 1958 edition.
Elgin, Suzette H. 1973. What is Linguistics? Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-
Hall Inc. Elgin, Suzette H. 1973. Apa itu Linguistik? Englewood Cliffs, New Jersey:
Prentice-Hall Inc
Greenberg, Joseph (ed.) 1966. Universals of Language (2nd ed.). Greenberg, Joseph
(ed.) 1966. Universal of Language (2nd ed.). Massachusetts: The MIT Press.
Massachusetts: The MIT Press.
Ivic, Milka 1965. Trends in Linguistics (translated by Muriel Hapell). Ivic, Milka 1965.
Trends in Linguistik (diterjemahkan oleh Muriel Hapell). The Hague: Mouton & Co. The
Hague: Mouton & Co
Langacker, Ronald W. 1967. Language and its Structure. New York: Harcourt, Brace,
and World, Inc. Langacker, Ronald W. 1967. Bahasa dan Struktur. New York:
Harcourt, Brace, and World, Inc
Labov, William 1973. Labov, William 1973. 'The Social Setting of Linguistic Change,'
Current Trends in Linguistics. TA Sebeok (ed.), V. 11, Paris: Mouton. 'Setting Sosial
Linguistik Ubah,' Current Trends in Linguistics. Sebeok TA (ed.), V. 11, Paris: Mouton.
Lyons, John 1968. Introduction to Theoretical Linguistics. London: Cambridge
University Press. Lyons, John 1968. Introduction to Theoretical Linguistics. London:
Cambridge University Press.
Martinet, Andre 1960. Elements of General Linguistics (translated by Elisabeth Palmer,
1964. London: Faber and Faber). Martinet, Andre 1960. Elements of General
Linguistics (diterjemahkan oleh Elisabeth Palmer, 1964. London: Faber and Faber).
Originally published by Max Leclerc et Cie, Proprietors of Librairie Armand Colin.
Aslinya diterbitkan oleh Max Leclerc et Cie, Proprietors dari Librairie Armand Colin.
Paul, Hermann 1970. Principles of the History of Language (translated from 2nd edition
by HA Strong). Paul, Hermann 1970. Prinsip-prinsip Sejarah Bahasa (diterjemahkan
dari edisi ke-2 oleh HA Kuat). College Park: McGroth Publishing Company. College
Park: McGroth Publishing Company.
* The author is a membe r of the Summe r Institute of Linguistics and the Wycliffe
Bible Translators; he is presently a candidate for the degree of Ph.D. * Penulis
adalah seorang anggota dari Summe r Institute of Linguistics dan Alkitab Wycliffe
Translators; ia kini seorang calon untuk tingkat Ph.D. in the discipline of linguistics.
dalam disiplin linguistik. He has also served as a visiting Professor of Linguistics at
Christian He ritage College. Dia juga me njabat sebagai Profesor tamu di Kristen
Linguistik Heritage College. He wishes to thank his colleagues who have offered
critical comme nts on earlie r drafts of this article, especially David Thomas, also of
the Summe r Institute of Linguistics. Dia mengucapkan te rima kasih kepada rekan-
rekannya yang telah membe rikan komentar kritis pada rancangan awal artikel ini,
terutama David Thomas, juga dari Summe r Institute of Linguistics.
see also Language and Evolution lihat juga Bahasa dan Evolusi
In all aboriginal languages, vestiges of these sounds of nature are still to be heard Dalam
semua bahasa asli, sisa-sisa suara alam ini masih untuk didengarkan
Children, like animals, utter sounds of sensation. Anak-anak, seperti binatang, suara
ucapkan sensasi. But is not the language they learn from other humans a totally different
language? Tapi bukan bahasa mereka belajar dari manusia lain yang sama sekali bahasa
yang berbeda?
Condillac, with his hollow explanation of the origin of language, provided Rousseau, as
we all know, with the occasion to get the questio n in our century off the ground again in
his own peculiar way, that is, to doubt it. Condillac, dengan penjelasan cekung mengenai
asal-usul bahasa, disediakan Rousseau, seperti yang kita semua tahu, dengan kesempatan
untuk mendapatkan pertanyaan pada abad kita dari tanah lagi dalam cara khas sendiri,
yaitu, untuk meragukannya.
Because sounds of emotion will never turn into a human language, does it follow that
nothing else could ever have turned into it? Karena emosi suara tidak akan pernah
berubah menjadi bahasa manusia, apakah itu mengikuti bahwa tidak ada lagi yang pernah
berubah menjadi itu?
In lieu of instincts, other hidden forces must be dormant in it [the human infant] ...No, I
am not jumping ahead. Sebagai pengganti naluri, kekuatan tersembunyi lain yang harus
aktif di dalamnya [bayi manusia] ... Tidak, saya tidak melompat ke depan. I do not
suddenly ascribe to man - as an arbitrary qualitas occulta - a new power providing him
with the ability to create language. Aku tidak tiba-tiba menganggap kepada manusia -
sebagai yang sewenang-wenang Qualitas occulta - kekuatan baru memberinya
kemampuan untuk menciptakan bahasa.
I do not ... Saya tidak ... proceed on the basis of arbitrary or social forces but from the
general animal economy. dilanjutkan atas dasar sewenang-wenang atau kekuatan sosial
tetapi dari binatang umum ekonomi.
The sound of bleating perceived by a human soul as the distinguishing mark of the sheep
became, by virtue of this reflection, the name of the sheep... Suara mengembik dirasakan
oleh jiwa manusia sebagai tanda menjadi domba, berdasarkan refleksi ini, nama domba ...
And what is the entire human language other than a collection of such words? Dan apa
seluruh bahasa manusia selain koleksi kata-kata tersebut?
These numerous unbearable fallacies ... Ini banyak kesalahan tak tertahankan ... The point
here is that it is not the organization of the mouth that made language .. Yang penting di
sini adalah bahwa bukan organisasi dari mulut yang membuat bahasa .. The point here is
that it is not a scream of emotion, for not a breathing machine but a reflective soul
invented language... Yang penting di sini adalah bahwa itu bukan jeritan emosi, karena
tidak seorang mesin pernapasan tetapi jiwa diciptakan reflektif bahasa ... Least of all is it
agreement, an arbitrary convention of society". Setidaknya dari semua itu perjanjian,
konvensi yang sewenang-wenang masyarakat ".
Who can speak shapes? Siapa yang dapat berbicara bentuk? Who can sound colors?
Siapa yang dapat warna suara?
There was a sound, the soul grasped for it, and there it had a ringing word. Terdengar
suara, menggenggam jiwa untuk itu, dan di sana itu kata dering.
The tree will be called the rustler, the west wind the fanner, the brook the murmurer - and
there, all finished and ready, is a little dictionary. Pohon akan disebut pencuri, angin barat
yang fanner, sungai yang murmurer - dan di sana, semua selesai dan siap, sedikit kamus.
The first vocabulary was thus collected from the sounds of the world. Kosakata pertama
demikian dikumpulkan dari suara-suara dunia. From every sounding being echoed its
name Dari setiap terdengar namanya menjadi menggema
Feelings are interwoven in it; What moves is alive; what sounds speak Perasaan yang
terjalin di dalamnya; Apa yang bergerak adalah hidup; apa suara berbicara
Whence comes to man the art of changing into sound what is not sound? Mana datang
kepada manusia seni berubah menjadi suara yang tidak terdengar? What has a color, what
has roundness in common with the name that might evolve from it ...? Apa yang memiliki
warna, apa yang telah bulat yang sama dengan nama yang akan berevolusi dari itu ...?
The protagonists of the supernatural origin of language have their answer ready- made:
"Arbitrary! Who can search and understand God's reason for why green is called green
and not blue?.. I trust no one will blame me if in this case I cannot understand the
meaning of the word arbitrary. To invent a language out of one's brain, arbitrarily and
without any basis of choice, is - at least for a human soul that wants to have a reason,
some reason for everything - is no less of a torture than it is for a body to be caressed to
death." Protagonis dari bahasa asal-usul supranatural mempunyai jawaban siap-pakai:
"sewenang-wenang! Siapa yang dapat mencari dan memahami alasan Tuhan mengapa
hijau disebut hijau dan bukan biru? .. Aku percaya tidak ada yang akan menyalahkan saya
jika dalam hal ini saya tidak bisa memahami arti kata sewenang-wenang. Untuk
menciptakan suatu bahasa keluar dari otak seseorang, secara sewenang-wenang dan tanpa
dasar pilihan, adalah - paling tidak untuk jiwa manusia yang ingin memiliki alasan,
beberapa alasan untuk segala sesuatu - tidak kurang dari penyiksaan daripada bagi tubuh
untuk membelai sampai mati. " ... ... An arbitrarily thought-out language is in all senses
contrary to the entire analogy of man's spiritual forces. Sebuah pikiran-out sewenang-
wenang bahasa di semua indera bertentangan dengan seluruh analogi manusia kekuatan
spiritual.
For who can compare sound and color or phenomenon and feeling? Bagi yang dapat
membandingkan dan warna suara atau fenomena dan perasaan? We are full of such
interconnections of the most different senses. Kami penuh interkoneksi seperti yang
paling indra yang berbeda. ... ... What remarkable analogies of the most diverse senses ...
Analogi yang luar biasa apa yang paling beragam indra ... in nature all the threads are one
single tissue. di alam semua benang satu jaringan.
The soul, caught in the throng of such converging sensations and needing to create a
word, reached out and grasped the word of an adjacent sense whose feeling flowed
together with the first. Jiwa, terjebak dalam kerumunan konvergensi seperti sensasi dan
perlu untuk membuat sebuah kata, mengulurkan tangan dan menggenggam firman
pengertian yang berdekatan perasaan yang mengalir bersama-sama dengan yang pertama.
Thus words arose for all senses.. Jadi kata-kata yang muncul untuk semua indera ..
Lightning does not sound ... Kilat tidak terdengar ... a word will do it that gives the ear,
with the help of an intermediate sensation, the feeling of suddenness and rapidity which
the eye had of lightning. kata akan melakukannya yang memberikan telinga, dengan
bantuan perantara sensasi, perasaan tiba-tiba dan kecepatan yang telah mata petir. Words
like smell, tone, sweet, bitter, sour, and so on, all sound as one feels, for what, originally,
are the senses other than feeling? Kata-kata seperti bau, nada, manis, pahit, asam, dan
sebagainya, semua suara sebagai salah satu merasa, untuk apa, awalnya, adalah indra
selain perasaan?
The sensations unite and all converge in the area where the distinguishing traits turn into
sounds. Sensasi bersatu dan semua berkumpul di daerah di mana ciri-ciri yang
membedakan berubah menjadi suara. Thus, what man sees with his eye and feels by
touch can also become soundable. Jadi, apa yang manusia melihat dengan mata dan
terasa oleh sentuhan dapat juga menjadi soundable.
ASAL INGGRIS
NZ study cracks origin of English language Retakan studi NZ
asal bahasa Inggris
By ANGELA GREGORY 1/12/03 By ANGELA GREGORY 1/12/03
Auckland University researchers have stunned academics worldwide by tracing the
origins of the English language to Turkish farmers .Using a novel approach to develop
an Indo-European language tree, the researchers say they have evidence that the roots
of the English language go back about 9000 years to Turkey. Auckland University
peneliti telah terpana akademisi di seluruh dunia dengan menelusuri asal-usul bahasa
Inggris ke Turki petani. Dengan menggunakan pendekatan baru untuk mengembangkan
sebuah bahasa Indo-Eropa pohon, para peneliti mengatakan mereka memiliki bukti
bahwa akar dari bahasa Inggris kembali sekitar 9.000 tahun ke Turki.
Associate Professor Russell Gray AND Quentin Atkinson Professor Russell Gray DAN
Quentin Atkinson
published their research in the British journal Nature. penelitian mereka diterbitkan dalam
jurnal Inggris Nature. Their findings on the long-debated origins of the language have
quickly spread. Penemuan mereka pada panjang diperdebatkan asal-usul bahasa dengan
cepat menyebar. The origin of the Indo-European language family has been the most
intensively studied problem of historical linguistics, but numerous genetic studies have
produced inconclusive results. Asal usul bahasa Indo-Eropa keluarga telah menjadi
masalah yang paling intensif mempelajari linguistik historis, namun banyak penelitian
genetik telah menghasilkan hasil yang kurang jelas.
For almost two centuries linguists and archaeologists debated two theories on the origins
of the language family, whose members ranged from Greek and Hindi to German and
English. Selama hampir dua abad linguis dan arkeolog diperdebatkan dua teori tentang
asal-usul keluarga bahasa, yang anggotanya berkisar dari bahasa Yunani dan Hindi ke
Jerman dan Inggris. It was thought the language was spread either by rampaging Kurgan
horsemen who swept down into Europe and the Near East from the steppes of Russia
6000 years ago, or by farmers from Anatolia (modern Turkey) who had tilled their way
westwards several millenniums earlier. Diperkirakan bahasa ini menyebar baik oleh
Kurgan mengamuk penunggang kuda yang tersapu ke bawah ke Eropa dan Timur Dekat
dari stepa Rusia 6.000 tahun yang lalu, atau oleh para petani dari Anatolia (Turki
modern) yang telah digarap cara mereka ke arah barat beberapa millenniums sebelumnya.
Professor Gray, an evolutionary biologist in the university's psychology department, said
yesterday that his results showed only the latter theory could be correct. Profesor Gray,
seorang ahli biologi evolusioner di departemen psikologi universitas, mengatakan
kemarin bahwa hasil terakhir menunjukkan hanya teori bisa benar. He had used methods
derived from evolutionary biology to study the problem for the past five years. Dia telah
menggunakan metode yang berasal dari evolusi biologi untuk mempelajari masalah
selama lima tahun. He accepted his approach to build an evolutionary tree of the Indo-
European languages was controversial and subject to criticism. Dia menerima pendekatan
untuk membangun sebuah pohon evolusi dari bahasa Indo-Eropa adalah kontroversial
dan tunduk pada kritik. But Professor Gray said he thought it was a valid technique that
had clearly shown the origins of the English language went back further than had been
thought, excluding the Kurgan horsemen theory. Tapi Profesor Gray mengatakan ia pikir
itu adalah teknik yang valid yang telah dengan jelas menunjukkan asal- usul bahasa
Inggris kembali lebih jauh daripada yang pernah berpikir, termasuk penunggang kuda
Kurgan teori. It appeared that Indo-European languages had expanded with the spread of
agriculture from Anatolia 7800 to 9800 years ago. Rupanya bahasa Indo-Eropa telah
diperluas dengan penyebaran pertanian dari Anatolia 7.800-9.800 tahun yang lalu.
Professor Gray and Mr Atkinson had analysed thousands of words from 87 languages to
find out when the various branches of the Indo-European family tree started diverging.
Profesor Gray dan Mr Atkinson telah dianalisis ribuan kata-kata dari 87 bahasa untuk
mencari tahu ketika berbagai cabang Indo-Eropa mulai menyimpang pohon keluarga.
"We looked at words from different languages that were clearly related and grouped them
in sets." "Kami melihat kata-kata dari bahasa yang berbeda yang jelas terkait dan
dikelompokkan mereka di set." Professor Gray said a simple example was that five was
cinq in French and cinque in Italian. Profesor kata Gray contoh sederhana adalah bahwa
lima adalah cinq dalam bahasa Prancis dan cinque dalam bahasa Italia.
"We built matrices of all our information, gleaned from the internet and every obscure
etymological dictionary we could find." "Kami membangun matriks dari semua informasi
kami, dikumpulkan dari internet dan setiap mengaburkan kamus etimologi bisa kami
temukan." The researchers then used sophisticated computer programs to do the analysis
and build language trees. Para peneliti kemudian menggunakan program komputer
canggih untuk melakukan analisis dan membangun pohon bahasa.
The length of the resulting branches and their various offshoots showed when each
language diverged from its predecessors and developed a separate identity. Panjang hasil
berbagai cabang dan cabang mereka menunjukkan ketika setiap bahasa menyimpang dari
para pendahulu dan mengembangkan identitas terpisah.
Professor Gray said Hittite (an extinct Anatolian language) was the first major language
group to branch from the Indo-European trunk. Profesor kata Gray hittite (bahasa
Anatolia yang telah punah) adalah kelompok bahasa besar pertama untuk cabang dari
batang Indo-Eropa.
Over subsequent millenniums the same trunk sprouted Tocharian, Armenian, Greek,
Albanian, Iranian, Indic, Slavic, Baltic, Germanic, French/Iberian, Italic and Celtic
language groups. Selama millenniums berikutnya batang yang sama tumbuh Tokharia,
Armenia, Yunani, Albania, Iran, Indic, Slavia, Baltik, Jerman, Perancis / Iberia, Miring
dan Celtic kelompok bahasa.
A Marsden Fund grant from the Government and a James Cook Fellowship from the
Royal Society of New Zealand helped to pay for the research, which included t he
equivalent of three solid years of computer time. Sebuah Marsden Dana hibah dari
Pemerintah dan James Cook Fellowship dari Royal Society of New Zealand membantu
membayar untuk penelitian, yang termasuk setara dengan tiga padat tahun waktu
komputer.
I. Definition I. Definisi
II. II. Short History of the Egyptian Language before Coptic Se jarah Singkat
Bahasa Mesir sebelum Koptik
III. III. Origin of Coptic among Egyptian Pagans: Asal Koptik Mesir di antara
Pagans:
IV. IV. Origin of Coptic among Christians in Egypt Asal di kalangan Kristen
Koptik di Mesir
V. Dialects V. Dialek
VII. VII. Coptic During the Early Arabic Period (7th to 10th Century AD) Koptik
Selama Periode Arab Awal (7th sampai 10th Century AD)
VIII. VIII. Coptic versus Arabic (from 11th to 14th Century AD.) Koptik versus
Arab (dari 11 ke abad ke-14 Masehi.)
IX. IX. Coptic Decline as a Spoken Language (to 17th Century) Tolak Koptik
sebagai Spoken Language (ke 17th Century)
I. Definition I. Definisi
The Coptic Language is the name used to refer to the last stage of the written Egyptian
language. Bahasa Koptik adalah nama yang digunakan untuk merujuk pada tahap terakhir
dari bahasa Mesir tertulis. Coptic should more correctly be used to refer to the script
rather than the language itself. Koptik seharusnya lebih tepat digunakan untuk merujuk
ke script bukan bahasa itu sendiri. Even though this script was introduced as far back as
the 2nd century BC., it is usually applied to the writing of the Egyptian language from the
first century AD. Meskipun script ini diperkenalkan sejauh abad ke-2 SM., Biasanya
diterapkan pada penulisan bahasa Mesir dari abad pertama Masehi. to the present day.
sampai sekarang.
II. II. Short History of the Egyptian Language before Coptic Sejarah
Singkat Bahasa Mesir sebelum Koptik
The ancient Egyptians devised a writing system to record their spoken language over 60
centuries ago. Mesir kuno menyusun sebuah sistem penulisan untuk merekam bahasa
lisan mereka lebih dari 60 abad yang lalu. The first application seems to have been the
calendar. Aplikasi pertama tampaknya telah kalender. The system started by giving each
word a symbol, called hieroglyph. Sistem ini dimulai dengan memberikan setiap kata
sebuah simbol, yang disebut tulisan rahasia. This convention was of course doomed
because of the tremendous vocabulary it would have generated. Konvensi ini tentu saja
dikutuk karena kosa kata yang luar biasa itu akan dihasilkan. Out of such ideas they took
some of these hieroglyphs and associated a sound value to them which, when combined
together, would spell out the spoken word. Keluar dari ide- ide seperti mereka mengambil
beberapa hieroglif ini dan terkait nilai suara kepada mereka yang, ketika digabungkan
bersama-sama, akan menguraikan kata yang diucapkan. The sound values of such
characters depended mostly on the pronunciation of the word that it denoted in the early
stage. Nilai- nilai suara karakter tersebut sebagian besar tergantung pada pengucapan kata
yang dilambangkan dalam tahap awal. Thus the hieroglyph for mouth, pronounced 'ro'
became the sound 'r' in the new system. Jadi tulisan rahasia untuk mulut, diucapkan 'ro'
menjadi bunyi 'r' dalam sistem baru. About 130 hieroglyphs have been identified as
voiced characters. 130 hieroglif telah diidentifikasi sebagai karakter disuarakan. Some
represented a single sound, others a two-character sound, and some a three-character
sound. Beberapa mewakili satu suara, yang lain dua karakter suara, dan beberapa karakter
tiga suara. Many more hieroglyphs were added to represent the idea or to enhance the
meaning of the word. Banyak lebih hieroglif ditambahkan untuk mewakili ide atau untuk
meningkatkan makna kata. These are commonly referred to as 'ideograms' and they
brought the number of identified hieroglyphs to over 4,000. Ini biasanya disebut sebagai
'ideogram' dan mereka membawa jumlah diidentifikasi hieroglif ke lebih dari 4.000. This
script, popularly called hieroglyphic, was both beautifully drawn as well colorfully
painted. Script ini, yang populer disebut hieroglif, adalah baik indah ditarik juga dicat
warna-warni. It was used for inscription on Egyptian monuments as well as a variety of
written texts on papyrus. Itu digunakan untuk tulisan pada monumen- monumen Mesir
serta berbagai teks tertulis pada papirus.
In parallel with the development of the hieroglyphic script, a second script came to light.
Secara paralel dengan perkembangan naskah hiroglif, skrip kedua terungkap. Such script
was a mere simplification of the artistic, and sometimes laborious, hieroglyphic. Script
seperti itu hanya penyederhanaan artistik, dan kadang-kadang dengan susah payah, sukar
dibaca. It was originally devised by the priests to record the records of the temples and
then became a tool of the government servants, educated by the learned priests, who used
it to record the affairs of the state. Ini pada awalnya dirancang oleh para imam untuk
mencatat catatan kuil dan kemudian menjadi alat pelayan pemerintah, dididik oleh imam-
imam yang terpelajar, yang menggunakannya untuk merekam urusan negara. Due to the
priestly origin of the script the name 'hieretic' was popularly affixed to it. Karena imam
asal nama skrip 'hieretic' ditempelkan secara populer itu. This script used the same
symbols, drawn in a simplified way. Script ini menggunakan simbol yang sama,
digambarkan dalam cara yang disederhanakan. There is no indication that script had as
many ideograms as the hieroglyphic had. Tidak ada indikasi bahwa script telah banyak
ideogram sebagai hiroglif yang dimilikinya.
With the decline of the state such a cumbersome writing method became impossible to
preserve it as is. Dengan penurunan negara seperti metode penulisan rumit menjadi
mustahil untuk mempertahankannya seperti. So in the fifth century BC. Jadi, pada abad
kelima SM. a new script was devised that was both simpler to write and included about
ten percent of the total number of hieroglyphs used previously. naskah baru yang disusun
kedua mudah untuk menulis dan termasuk sekitar sepuluh persen dari jumlah total
hieroglif yang digunakan sebelumnya. This new script came to be referred to as
'Demotic'. Ini script baru datang untuk bisa disebut sebagai 'demotik'. The cursive, and
relatively ugly appearance of characters, in comparison to the hieroglyphic, was
compensated for by its relative compactness. The kursif, dan relatif jelek penampilan
karakter, dibandingkan dengan hiroglif, itu dikompensasi oleh relatif kekompakan. Many
written records were preserved in that script but they dared not inscribe it on temple
walls. Banyak catatan tertulis yang disimpan dalam naskah itu, tetapi mereka tidak berani
mengukirnya pada dinding candi.
III. III. Origin of Coptic among Egyptian Pagans: Asal Koptik Mesir di
antara Pagans:
In 313 BC. Pada tahun 313 SM. Alexander the Great invaded Egypt. Alexander Agung
menyerang Mesir. His legacy was carried on by his general Ptolemeus and his successors
in Egypt. That legacy, simply stated, was to have a universal culture. Warisannya
dilakukan pada oleh Ptolemeus umum dan para penerusnya di Mesir. Itu warisan, hanya
menyatakan, adalah untuk memiliki budaya universal. Such culture would of course be
the Greek or Hellenistic one. Budaya seperti itu tentunya dalam bahasa Yunani atau
Helenistik satu. With the culture comes the language, so it became the proper way for the
educated classes to learn Greek and encourage their children to learn it for the
economical as well as the social advantages. Dengan datang budaya bahasa, sehingga
menjadi cara yang tepat untuk kelas terdidik untuk belajar bahasa Yunani dan mendorong
anak-anak mereka untuk belajar itu untuk ekonomis maupun keuntungan sosial. In script,
the Greek was far superior to the Demotic, the last surviving Egyptian script at the time.
Dalam naskah, dalam bahasa Yunani jauh lebih unggul dari yang demotik, selamat
terakhir naskah Mesir pada waktu itu. It offered 24 characters all pronounceable as
opposed to over 400 symbols that only a small percentage represented sounds and the rest
were ideograms. Menawarkan 24 karakter semua dpt diucapkan sebagai lawan dari lebih
dari 400 simbol bahwa hanya persentase kecil mewakili suara dan sisanya adalah
ideogram.
It is important to note here that the Greeks learned their writing system from the
Egyptians through the frequent travelers of the ancient world, the Phoenicians. Penting
untuk dicatat di sini bahwa orang-orang Yunani mempelajari sistem tulisan mereka dari
Mesir melalui sering pelancong dari dunia kuno, yang Fenisia. In the course of their
commercial dealings with the Egyptians, the Phoenicians imported the Egyptian script
and molded it into an alphabet with a far smaller number of characters, all pronounceable
and all consonants. Dalam perjalanan komersial mereka berurusan dengan orang Mesir,
maka Mesir diimpor Fenisia script dan dibentuk menjadi sebuah alfabet yang jauh lebih
kecil dengan jumlah karakter, semua dpt diucapkan dan semua konsonan. As they
traveled the Mediterranean and traded with the inhabitants of the Greek Isles, they gave
their version of the Egyptian writing system to the Greeks. Ketika mereka bepergian
Mediterania dan diperdagangkan dengan penduduk Kepulauan Yunani, mereka
memberikan versi mereka sistem tulisan Mesir ke Yunani. They in turn revised its
orthography and added a number of written vowels. Mereka pada gilirannya direvisi
ortografinya dan menambahkan sejumlah tertulis vokal. A system that eventually became
the basis for the new Egyptian script, ie the Coptic. Sebuah sistem yang akhirnya menjadi
dasar bagi script Mesir baru, yaitu Koptik.
The pagan Egyptian priests, as a result of the invasion of the Greek language, found
themselves at a disadvantage. Pagan pendeta Mesir, sebagai akibat dari invasi dari bahasa
Yunani, menemukan diri mereka pada posisi yang kurang menguntungkan. The source of
income as well as the power of their temples depended a great deal on the making and the
sales of magical amulets. Sumber pendapatan serta kekuatan kuil mereka bergantung
banyak pada pembuatan dan penjualan jimat-jimat magis. Now these amulets, written in
Egyptian, can not be pronounced by those who can afford to pay for them. Sekarang
jimat ini, ditulis di Mesir, tidak dapat diucapkan oleh mereka yang mampu membayar
untuk mereka. If they can not use, properly or at all, it is safe to say that they would not
buy it. Jika mereka tidak bisa menggunakan, benar atau sama sekali, adalah aman untuk
mengatakan bahwa mereka tidak akan membelinya. To avert such economic and religious
massacre, they reverted to a transliteration system of these amulets. Untuk mencegah
ekonomi dan agama seperti pembantaian, mereka kembali ke sistem transliterasi jimat
ini. This new system used the Greek characters along with several other characters
borrowed from the Demotic to denote sounds not available in Greek. Sistem baru ini
menggunakan karakter Yunani bersama dengan beberapa karakter lain yang dipinjam dari
demotik untuk menunjukkan suara tidak tersedia dalam bahasa Yunani. The economic
success of such system made them extend its use to other applications s uch as horoscopes
and the like. Keberhasilan ekonomi sistem tersebut membuat mereka gunakan untuk
memperluas aplikasi lain seperti horoskop dan sejenisnya. The number of borrowed
Demotic characters eventually were reduced. Jumlah karakter yang dipinjam demotik
akhirnya berkurang. The resultant script was highly standardized, in the common
tradition of the Ancient Egyptians. Script yang dihasilkan sangat standar, dalam tradisi
Common Mesir Kuno.
Christianity in Egypt owes its formal introduction to St. Mark the Evangelist. Kristen di
Mesir berutang pengantar formal St Markus Penginjil. He most likely came first to
Alexandria in the early fifties of the first century AD., accompanying his uncle St.
Barnabas. Dia kemungkinan besar pertama datang ke Aleksandria pada awal tahun lima
puluhan dari abad pertama Masehi., Yang menyertai pamannya St Barnabas. This came
as a result of the news of Apollo, who represented an imperfect Christianity that existed
in Alexandria at the time. Ini muncul sebagai akibat dari berita Apollo, yang mewakili
kekristenan yang tidak sempurna yang ada di Aleksandria pada saat itu. After the repose
of St. Barnabas in Cyprus, St. Mark came again by himself and started proclaiming the
word of God among the Jews. Setelah beristirahat St Barnabas di Siprus, St Markus
datang lagi oleh dirinya sendiri dan mulai memberitakan firman Allah di antara orang-
orang Yahudi. The legacy that St. Mark left in Egypt was a Christian community made
up primarily of converted hellenized Jews. Warisan bahwa St Markus meninggalkan di
Mesir adalah masyarakat Kristen terutama terdiri dari orang-orang Yahudi Helenis
dikonversi. Christianity remained eclipsed by the powerful Jewish community in
Alexandria at the time. Kekristenan tetap terhalang oleh komunitas Yahudi yang kuat di
Alexandria pada waktu itu. After the Jewish Revolt in the first quarter of the second
century AD. Setelah Pemberontakan Yahudi di kuartal pertama abad kedua Masehi. and
subsequent annihilation of the Jews in Alexandria, the Christians of Egypt became visible
to the world. dan selanjutnya pemusnahan orang Yahudi di Alexandria, kaum Kristen
Mesir menjadi terlihat kepada dunia.
The first visible signs of such presence were rather blemishing to the character of the
Church. Pertama terlihat tanda-tanda kehadiran seperti itu agak blemishing dengan
karakter Gereja. Two teachers of Gnostic, heterodox repute, traveled abroad at different
times during the middle of the second century AD. Dua guru Gnostik, heterodoks
reputasi, bepergian ke luar negeri pada waktu yang berbeda selama pertengahan abad
kedua Masehi. They were Basilides and Valentinus. Mereka Basilides dan Valentinus.
The latter became infamous due to his quest to be the bishop of Rome. Yang terakhir
menjadi terkenal karena perjuangannya untuk menjadi uskup Roma. In any case, these
teachers influenced the arrival of Pantanus, the missionary, presumably to introduce the
orthodox teachings of Christianity to a seemingly Gnostic community. Dalam setiap
kasus, guru-guru ini dipengaruhi kedatangan Pantanus, misionaris, mungkin untuk
memperkenalkan ajaran-ajaran ortodoks Kristen Gnostik yang tampaknya masyarakat.
After his arrival he discovered that this was not exactly the case and there was a strong
orthodox community present as a result of the evangelizing work of St. Mark and his
successors. Setelah kedatangannya ia menemukan bahwa ini bukan kasus dan ada
komunitas ortodoks yang kuat hadir sebagai akibat dari pekerjaan penginjilan St Mark
dan para penerusnya. Being a renowned Christian teacher he was put in charge of the
Christian school of Alexandria, a rather small school that taught those who are willing to
serve the Lord the fundamentals of Christianity. Menjadi seorang pengajar Kristen
terkenal dia ditugaskan sekolah Kristen dari Aleksandria, yang agak kecil sekolah yang
mengajarkan mereka yang bersedia melayani Tuhan dasar-dasar Kekristenan. Shortly
after his arrival, St. Demetrius, the first bishop of Egyptian origin, became the bishop of
Alexandria about 189 AD. Tak lama setelah kedatangannya, St Demetrius, uskup pertama
asal Mesir, menjadi uskup dari Aleksandria sekitar 189 AD.
The contact between Pantaenus, the missionary, and St. Demetrius the representative of
the large and mostly non-Christian Egyptians was truly a match made in Heaven. Kontak
antara Pantaenus, misionaris, dan St Demetrius wakil besar dan sebagian besar non-
Kristen Mesir benar-benar sebuah pertandingan dibuat di Surga. As a result a missionary
movement to convert the Egyptian peasants began. Akibatnya gerakan misionaris untuk
mengubah petani Mesir dimulai. The School of Alexandria probably became a school to
prepare the missionaries and direct their activities. School of Alexandria mungkin
menjadi sebuah sekolah untuk mempersiapkan para misionaris dan mengarahkan
kegiatan mereka.
The dilemma faced by those responsible for directing such missionary work was the
uniformity of the message to be given to the Egyptians. Dilema yang dihadapi oleh
mereka yang bertanggung jawab untuk mengarahkan pekerjaan misionaris tersebut
adalah keseragaman pesan yang akan diberikan kepada orang Mesir. The missionaries
knew how to read Greek but not Demotic. Para misionaris tahu cara membaca tetapi tidak
demotik Yunani. The Egyptian peasants did not know how to read either but they
understood the sounds of the language written by the Demotic script, ie Egyptian. Mesir
petani tidak tahu cara membaca baik tetapi mereka memahami bunyi bahasa yang ditulis
oleh script demotik, yaitu Mesir. To insure that the Word of God, written in the
Scriptures, be preached the same by the different missionaries, it had to be written in a
way that the missionaries can read and the Egyptians can understood when it was read to
them. Untuk menjamin bahwa Firman Allah, yang ditulis dalam Kitab Suci, yang sama
diberitakan oleh misionaris yang berbeda, itu harus ditulis dengan cara yang para
misionaris dapat membaca dan dapat dipahami orang Mesir ketika itu dibacakan kepada
mereka. So the missionaries translated the Scriptures into the Egyptian tongue but wrote
them using the Greek characters they are familiar with. Jadi para misionaris Kitab Suci
diterjemahkan ke Mesir lidah tetapi menulis dengan menggunakan karakter Yunani
mereka akrab dengan. These attempts differed from those of the pagans in that they did
not use any Demotic character in the beginning. Usaha-usaha ini berbeda dari orang-
orang kafir dalam bahwa mereka tidak menggunakan karakter demotik pada awalnya.
The shortcomings of that system were eventually realized and more characters, borrowed
from the Demotic, were added to bring them to the current six or seven additional
characters that survived in the Sahidic and Bohairic dialects respectively. Kekurangan
dari sistem itu akhirnya menyadari dan lebih karakter, yang dipinjam dari demotik,
ditambahkan untuk membawa mereka ke enam atau tujuh saat ini karakter tambahan
yang selamat dalam dialek Sahidic dan Bohairic masing- masing.
V. Dialects V. Dialek
Now we see two independent attempts to write the Egyptian language in new script.
Sekarang kita melihat dua usaha mandiri untuk menulis bahasa Mesir script baru. Each
attempt was unique in its motive, approach, and audience. Setiap usaha itu unik dalam
motif, pendekatan, dan penonton. Due to the distribution of the population along the
length of the Nile, many dialects developed. Karena penyebaran penduduk di sepanjang
Sungai Nil, banyak dialek dikembangkan. Each was characterized by the use of different
vowels in pronouncing the same words as well as some distinct variation in the
vocabulary. The pagans attempted from the start to develop a uniform written language in
a neutral Dialect, the Sahidic. Masing- masing dicirikan oleh penggunaan huruf vokal
yang berbeda dalam mengucapkan kata-kata yang sama serta beberapa variasi yang
berbeda dalam kosa kata. Orang-orang kafir berusaha dari awal untuk mengembangkan
bahasa tertulis yang seragam dalam Dialek netral, yang Sahidic. Because of their early
start, they were successful in their efforts and nearly erased any influence that such
regional dialects had on their own version of Coptic. Karena lebih awal, mereka berhasil
dalam usaha mereka dan hampir terhapus segala pengaruh dialek daerah tersebut sudah
pada versi mereka sendiri Koptik. The Christians on the other hand put the benefit of the
people ahead of proper language development and resurrected all these regional dialects
in a written form. Eventually most of these dialects fell into disuse as the uniform Sahidic
became the more dominant again. Orang-orang Kristen di sisi lain menempatkan
kepentingan rakyat di depan perkembangan bahasa yang tepat dan dibangkitkan semua
dialek daerah ini dalam bentuk tertulis. Akhirnya sebagian besar jatuh ke dalam dialek ini
tidak digunakan sebagai seragam Sahidic menjadi lebih dominan lagi. Another factor that
affected these the dialects was the fact that the Coptic language was generally weakened
by the influence of Arabic. Faktor lain yang mempengaruhi dialek ini adalah fakta bahwa
bahasa Koptik umumnya lemah oleh pengaruh bahasa Arab.
All the dialects were to a large extent geographically-dependent. Their spanned the entire
length of the Nile Valley. Semua dialek itu untuk sebagian besar tergantung geografis.
Mereka membentang di sepanjang Lembah Nil. Based on literary records we have such
dialects as the Akhmimic and the Lycopolitan (Asyutic) dialects of Upper Egypt, the
Middle Egyptian and the Fayoumic of Middle Egypt, and the Bohairic of the Delta.
Berdasarkan catatan sastra kita memiliki dialek sebagai Akhmimic dan Lycopolitan
(Asyutic) dialek dari Mesir Atas, Tengah dan Mesir Fayoumic Mesir Tengah, da n
Bohairic dari Delta. Then there is the Sahidic dialect that became, from the earliest times,
a neutral dialect used throughout Egypt and eventually gained literary dominance with
the extensive writings of St. Shenouda the Archimandrite. Lalu ada yang menjadi Sahidic
dialek, dari awal kali, dialek netral digunakan di seluruh Mesir dan akhirnya
mendapatkan dominasi sastra dengan tulisan-tulisan St luas yang Arkimandrit Shenouda.
There is also a host of minor dialects as well as subdialects to the ones mentioned above.
Ada juga sejumlah dialek kecil serta subdialects dengan yang disebutkan di atas.
Now Bohairic is the only surviving dialect of Coptic. Sekarang Bohairic adalah satu-
satunya yang masih hidup dialek Koptik. It was kept alive first by the strength of the
monastic communities of Wadi n' Natrun which used it extensively. Terus hidup itu
pertama oleh kekuatan komunitas monastik Wadi n 'Natrun yang digunakan secara
ekstensif. Then with the move of the Patriarchate from Alexandria to Cairo in the 11th
century, Bohairic, the dialect of the District, became the official dialect of the Church
replacing the Sahidic. Kemudian, dengan memindahkan dari Patriarkat dari Alexandria
ke Kairo pada abad ke-11, Bohairic, dialek Distrik, menjadi dialek resmi Gereja
menggantikan Sahidic.
Coptic was used from its Christian beginnings in the late second century AD. Koptik itu
digunakan dari awal Kristen pada akhir abad kedua Masehi. till the time of the Great
persecution of Diocletian in the early 4th century AD. sampai waktu Besar penganiayaan
Diocletian pada awal abad ke-4 Masehi. predominantly as a translational tool from Greek
to Egyptian. terutama sebagai alat translasi dari Bahasa Yunani ke Mesir. After the
persecution, the monastic movement picked up tremendous steam. Setelah penganiayaan,
gerakan monastik mengambil uap yang luar biasa. It was for the Copts the only way they
can express their great love for God, that they earlier expressed with the willing sacrifice
of their most precious possession, their earthly lives. Itu adalah untuk orang-orang Koptik
satu-satunya cara mereka dapat mengungkapkan kasih yang besar bagi Allah, bahwa
mereka sebelumnya dinyatakan dengan rela mengorbankan milik mereka yang paling
berharga, kehidupan duniawi mereka. These monastic communities were large and
mostly Egyptian. Komunitas monastik ini besar dan sebagian besar Mesir. This generated
the need for the abbots of these communities to write their rules in their own language, ie
Coptic. Ini dihasilkan perlunya abbas komunitas ini untuk menulis aturan mereka dalam
bahasa mereka sendiri, yaitu Koptik. Also the Fathers of the Coptic Church, who usually
wrote in Greek, addressed some of their works to the Egyptian monks in Coptic. Juga
para Bapa Gereja Koptik, yang biasanya menulis dalam bahasa Yunani, yang ditujukan
beberapa karya mereka kepada para biarawan di Mesir Koptik.
So with monastic fathers like St. Antony, St. Pachomius, and St. Jadi dengan ayah
monastik seperti St Antonius, St Pakhomius, dan St Macarius and their respective
disciples writing to their monks; and Church Fathers like St. Athanasius, St. Theophilius,
and St. Cyril writing also to them in Coptic, the Golden Age of Coptic was about to
begin. Makarius dan masing- masing murid menulis surat kepada rahib mereka, dan Bapa
Gereja seperti St Athanasius, St Theophilius, dan St Sirilus menulis juga kepada mereka
dalam bahasa Koptik, Golden Age of Koptik akan segera dimulai.
It was not until St. Shenouda the Archimandrite came on the scene that Coptic really
achieved its literary excellence. Tidak sampai St Shenouda yang Arkimandrit datang pada
adegan yang Koptik sastra benar-benar mencapai kesempurnaan. St. Shenouda who lived
from 348 to 466 AD. St Shenouda yang tinggal 348-466 AD. was able to transform the
language form a tool to communicate instructions to the monks to a wide-variety literary
language that addressed monks, ecclesiastic authorities, laymen, and even government
officials. His charisma, knowledge of Greek language and rhetoric, and his innovative
mind gave him the necessary tools to elevate the Coptic language, in content and style, to
a literary height never achieved before nor equaled since. mampu mengubah bentuk
bahasa alat untuk mengkomunikasikan instruksi kepada para biarawan ke wide-sastra
berbagai bahasa yang ditujukan biarawan, rohaniwan berwenang, awam, dan bahkan
pejabat pemerintah. kharisma-Nya, pengetahuan bahasa Yunani dan retorika, dan pikiran
inovatif memberinya alat-alat yang diperlukan untuk mengangkat bahasa Koptik, dalam
hal isi dan gaya, untuk ketinggian sastra pernah dicapai sebelum atau sama dengan sejak.
The Coptic scholars are constantly astounded by his great writings as more and more of
them are being studied and accurately published. Ulama Koptik selalu takjub oleh
tulisan-tulisan besar karena semakin banyak dari mereka yang sedang diteliti dan akurat
diterbitkan.
This literary legacy continued to a lesser degree through the writings of his disciple St.
Besa in the second half of the fifth century. Warisan sastra ini terus tingkat yang lebih
rendah melalui tulisan-tulisan St BESA muridnya di paruh kedua abad kelima. But such
writings were mostly for the edification of the large monastic community in the White
Monastery. Tapi seperti kebanyakan tulisan-tulisan untuk peneguhan monastik besar
masyarakat di Biara Putih. later in the sixth and seventh centuries other fathers wrote
many works in Coptic like Rufus of Shotep, Constantine of Asyut, and Pisentius of Qift.
kemudian dalam abad keenam dan ketujuh ayah lain menulis banyak karya dalam baha sa
Koptik seperti Rufus dari Shotep, Konstantinus dari Asyut, dan Pisentius dari Qift.
VII. VII. Coptic During the Early Arabic Period (7th to 10th Century AD)
Koptik Selama Periode Arab Awal (7th sampai 10th Century AD)
By the middle of the seventh century, Egypt came under the dominance of Arab rulers
that eventually tried to force the Copts to learn Arabic to keep their government jobs.
Pada pertengahan abad ketujuh, Mesir berada di bawah dominasi para penguasa Arab
yang akhirnya mencoba untuk memaksa orang-orang Koptik untuk belajar bahasa Arab
untuk menjaga pekerjaan pemerintah mereka. This policy slowly eroded the number of
Coptic lay readers who were mostly from the ranks of these government workers and
their families. Kebijakan ini perlahan mengikis jumlah Koptik pembaca awam yang
kebanyakan dari jajaran pemerintah ini pekerja dan keluarga mereka. In other words the
pressure put on such families to learn Arabic to ensure their continuing service in the
government and the inheritance of such work by their offspring, made them slowly
neglect educating their children in literary Coptic. Dengan kata lain, tekanan keluarga
semacam itu untuk belajar bahasa Arab untuk memastikan layanan berkelanjutan mereka
di pemerintah dan warisan kerja tersebut oleh keturunan mereka, membuat mereka
perlahan- lahan mendidik anak-anak mereka mengabaikan sastra Koptik. Within a few
hundred years Bishop Severus of Al- Ashmunain found it necessary to write his ' History
of the Patriarchs ' in Arabic to address such a drastic decline. Dalam beberapa ratus
tahun Uskup Severus Al-Ashmunain merasa perlu untuk menulis 'Sejarah para Leluhur'
dalam bahasa Arab untuk alamat seperti penurunan drastis.
During this period some Arabic loan-words made their way into the language. Selama
periode ini beberapa kata pinjaman Arab membuat jalan mereka ke dalam bahasa. But
there was no indication that the Arabic language was used in the Church. Tapi tidak ada
indikasi bahwa bahasa Arab digunakan di dalam Gereja. There were no Coptic-Arabic
manuscripts that belong to this period or any literary citation to indicate its possible use.
Ada Koptik- manuskrip Arab yang termasuk periode ini sastra atau rujukan untuk
menunjukkan kemungkinan penggunaan. Coptic was also the spoken language of the
peasants and probably the clergy. Koptik juga bahasa yang diucapkan para petani dan
mungkin para ulama.
VIII. VIII. Coptic versus Arabic (from 11th to 14th Century AD.) Koptik
versus Arab (dari 11 ke abad ke-14 Masehi.)
As the 11th century approached, the excellent relations between the rulers of Egypt and
the Church were drastically changed as the Hakem-bi- Amr-Allah became the ruler.
Ketika mendekati abad ke-11, hubungan yang sangat baik antara para penguasa Mesir
dan Gereja drastis berubah sebagai Hakem-bi-Amr-Allah menjadi penguasa. His violent
mood swings took their toll on the Christians who were periodically subjected to open
persecutions, had their churches closed for up to two years at time, and saw their
language being prohibited from use. Kekerasan mood-nya mengambil tol pada orang
Kristen yang secara berkala mengalami penganiayaan terbuka, memiliki gereja- gereja
mereka ditutup selama dua tahun pada waktu, dan melihat bahasa yang mereka dilarang
digunakan. Through God's grace, this period did not last long, but it definitely left open
the door for further decline in Coptic use. Melalui kasih karunia Allah, periode ini tidak
berlangsung lama, tapi pasti meninggalkan pintu terbuka untuk penurunan lebih lanjut
Koptik digunakan.
During the same period, the European Crusaders waged their wars against the Moslem
rulers of the Middle East in an effort to secure the holy places. Selama periode yang
sama, Tentara Salib Eropa melancarkan perang mereka melawan penguasa Muslim di
Timur Tengah dalam upaya untuk mengamankan tempat-tempat suci. Their presence in
the area generated waves of persecutions and oppressions against the Copts. Kehadiran
mereka di daerah yang dihasilkan gelombang penganiayaan dan penindasan terhadap
orang-orang Koptik. This was due to the Moslems seeing in the sign of the Cross,
displayed by the Crusaders, an implied alliance of the Copts with those invaders and a
great threat to the country. Hal ini disebabkan kaum muslimin melihat dalam tanda Salib,
ditampilkan oleh para Tentara Salib, sebuah aliansi tersirat dari Koptik dengan orang-
orang penyerbu dan ancaman besar bagi negara. Of course there was no chance of such
alliance, for the Crusaders considered the Copts as heretics and treated them worse than
they treated the Moslems, as sad as it might sounds. Tentu saja tidak ada kemungkinan
aliansi seperti itu, karena orang-orang Koptik Tentara Salib dianggap sebagai bidaah dan
memperlakukan mereka lebih buruk daripada mereka memperlakukan kaum muslimin,
seperti sedih karena akan terdengar. Introduction of Arabic in the 12th century by
Patriarch Gabriel ibn Turaik was probably an attempt to show the Moslems that the Copts
are different from real enemy that they were fighting. Pengenalan bahasa Arab di abad
ke-12 oleh Gabriel Patriark bin Turaik mungkin sebuah upaya untuk menunjukkan
kepada umat Islam yang orang-orang Koptik berbeda dari musuh yang nyata bahwa
mereka berkelahi.
Such move may have been considered wise at the time but it actually opened the flood
gates. Seperti bergerak mungkin telah dianggap bijaksana pada waktu tapi itu benar-benar
membuka gerbang banjir. Christians Arabic literature flourished afterward. Sastra Arab
Kristen berkembang sesudahnya. Later in the period, Arabic invaded the liturgical books,
replacing Greek in bilingual texts and intruding on traditionally non-bilingual ones.
Kemudian dalam periode, Arab menyerbu buku-buku liturgi, menggantikan bahasa
Yunani dalam dua bahasa teks dan mengganggu secara tradisional yang non-bilingual.
Even purely Arabic liturgical texts began to appear, indicating that Arabic moved from a
mere reference translation to actual use in the churches. Original composition in Coptic
became limited to liturgical hymns and prayers. Bahkan teks-teks liturgis arab murni
mulai muncul, menunjukkan bahwa bahasa Arab pindah dari hanya referensi terjemahan
sebenarnya digunakan dalam jemaat-jemaat. Asli komposisi dalam bahasa Koptik
menjadi terbatas pada liturgi pujian dan doa-doa. The only Coptic literary texts composed
in the later part of the period were the martyrdom of St. John of Phanidijoit, written as
such to shield from the eyes of the Moslems, and compositions, urging the Copts to
revive their language. Satu-satunya teks-teks sastra Koptik disusun di bagian akhir dari
periode kemartiran St John dari Phanidijoit, ditulis seperti itu untuk melindungi mata dari
kaum muslimin, dan komposisi, mendesak orang-orang Koptik untuk menghidupkan
kembali bahasa mereka.
Further testimony to the gradual decline of the language as a reading tool was supplied by
the many lexicographic works that were introduced during the period. Kesaksian lebih
lanjut penurunan bertahap dari bahasa sebagai alat membaca ini diberikan oleh banyak
leksikografis karya yang diperkenalkan pada masa itu. They were in the form of
Muqadimat (Grammar) and Salalem (Scalae or word lists). Mereka berada dalam bentuk
Muqadimat (Tata) dan Salalem (Scalae atau daftar kata). Another sign of decline was
Arabic texts circulating among the monks but written in Coptic characters, as they could
not still read the Arabic script. Tanda lain dari teks-teks arab Penurunan ini beredar di
kalangan para biarawan tetapi ditulis dalam bahasa Koptik karakter, karena mereka masih
tidak bisa membaca tulisan Arab. This eventually was replaced with the writing of Coptic
text in Arabic letters that we see nowadays in the Coptic Church. Ini akhirnya digantikan
dengan penulisan teks Koptik dalam huruf Arab yang kita lihat sekara ng di Gereja
Koptik.
In summary, this period saw the decline of Coptic literary use in its last stronghold, the
Church. Ringkasnya, periode ini melihat penurunan sastra Koptik pakai sebagai benteng
terakhir, Gereja. Eventually, it led to the weakening of the Church which subsequently
weakened the language more, a natural chain reaction. Akhirnya, hal itu mengarah pada
melemahnya Gereja yang kemudian melemahkan bahasa yang lebih, alami reaksi
berantai. The number of Christians declined due to conversion to Islam. Jumlah orang
Kristen menurun karena konversi ke Islam. This can probably be attributed to the decline
in Coptic which represented a cultural barrier for the Copts from the Arabic-Moslem
Culture. Ini mungkin dapat dihubungkan dengan penurunan Koptik yang mewakili
budaya penghalang bagi orang-orang Koptik dari Budaya Arab-Islam. But now the
increasing use of Arabic bridged that barrier and made it easier for the border-line
Christians to cross to seemingly greener grounds! Tapi sekarang arab meningkatnya
penggunaan bridge yang hambatan dan membuat lebih mudah bagi orang Kristen garis
perbatasan untuk menyeberang ke tanah yang tampaknya lebih hijau!
IX. IX. Coptic Decline as a Spoken Language (to 17th Century) Tolak
Koptik sebagai Spoken Language (ke 17th Century)
After the 14th century the Church experienced a decline spiritually and in numbers.
Setelah abad ke-14 Gereja mengalami penurunan secara rohani dan dalam angka. The
dominance of the Ottoman Empire over Egypt in the early 16th century seemed to
accelerate such decline. Dominasi Kekaisaran Ottoman atas Mesir pada awal abad ke-16
tampaknya untuk mempercepat penurunan tersebut. Production of Coptic Manuscripts
slowed down to a trickle. Manuskrip Koptik produksi melambat tetesan. This is an
indication that Coptic books were not used as often as before in the Church, so there was
no need to produce more. Ini merupakan indikasi bahwa buku-buku Koptik tidak
digunakan sesering sebelumnya dalam Gereja, sehingga tidak ada kebutuhan untuk
memproduksi lebih banyak. Tradition still mandated that Coptic be used in Church
services but in a decaying fashion. Tradisi masih mengamanatkan bahwa Koptik
digunakan dalam pelayanan Gereja tapi dalam mode yang membusuk. Eventually
Vansleb, the French traveler, concluded upon seeing an old man speaking in Coptic that
with his death (the man's) Coptic will die. Akhirnya Vansleb, Prancis traveler,
menyimpulkan setelah melihat seorang lelaki tua yang berbicara dalam bahasa Koptik
bahwa dengan kematian-Nya (orang itu) Koptik akan mati. Such observation may not
have been completely accurate but it gave an indication that Arabic has replaced Coptic
as the primary spoken language among the Copts, if not the only one! Pengamatan seperti
itu mungkin belum sepenuhnya akurat tapi memberikan indikasi bahwa bahasa Arab
telah menggantikan Koptik sebagai bahasa lisan utama di antara orang-orang Koptik, jika
bukan satu-satunya!
God, in His great mercy, did not let that decline goes unchecked. Allah, dalam belas
kasihan-Nya yang besar, tidak membiarkan hal itu terjadi penurunan dicentang. In His
usual fashion, He brought forth a gleam of light in the midst of that self- imposed
darkness. Dalam mode biasa-Nya, Dia melahirkan binar cahaya di tengah-tengah yang
dipaksakan diri kegelapan. Such light was St. Cahaya seperti St Cyril IV, Patriarch of
Alexandria in the beginning years of the second half of the 19th century. Cyril IV,
Patriarkh dari Alexandria pada awal tahun-tahun paruh kedua abad ke-19. St. Cyril
started a Church-sponsored movement to educate the clergy and the new generations. St
Cyril memulai sebuah gerakan yang disponsori Gereja untuk mendidik para ulama dan
generasi baru. Revival of Coptic seemed to be a necessary tool for such a movement.
Revival dari Koptik tampaknya menjadi alat yang diperlukan untuk ge rakan semacam ini.
So Coptic language education was offered in all the schools that he built alongside the
other curriculums that was needed to make a new, better, and educated generation. Jadi
Koptik pendidikan bahasa ditawarkan di semua sekolah yang ia membangun di samping
kurikulum lain yang diperlukan untuk membuat yang baru, lebih baik, dan generasi
berpendidikan.
St. Cyril did not last long on the throne of St. Mark. St Cyril tidak bertahan lama di tahta
Santo Markus. In fact too short of time for such a great figure in Church history. Bahkan
terlalu singkat waktu untuk seperti tokoh besar dalam sejarah Gereja. His death was in
part brought upon by opponents of his reforms. Kematian-Nya menimpa sebagian oleh
lawan- lawan dari reformasi. But he laid the ground work for such movement to continue.
Tapi ia meletakkan dasar untuk gerakan seperti ini untuk melanjutkan. In the last half
quarter of that century the movement to revive the Coptic language intensified. Dalam
paruh terakhir seperempat abad itu gerakan untuk menghidupkan kembali bahasa Koptik
ditingkatkan. The eyes of those in that movement turned to Greece in an effort to
establish a standardized method of pronouncing Coptic. Mata orang-orang di dalam
gerakan itu berpaling ke Yunani dalam upaya untuk membangun metode standar
mengucapkan Koptik. It was felt that Greek preserved the original sound value of many
of the characters in Coptic because of its close association with Coptic in its early days.
Itu merasa bahwa Yunani melestarikan nilai suara asli banyak tokoh dalam Koptik karena
erat dengan Koptik di awal hari. However the Greek tongue underwent some
modifications due to the effect of 150 years of Turkish (Ottoman) dominance. Namun
lidah Yunani mengalami beberapa modifikasi karena efek dari 150 tahun Turki (Utsmani)
dominasi. Because of the lack of any other available means, a new pronunciation system
was established for Coptic that made it sounds not as Egyptian as it should have sounded.
Karena kurangnya sarana lain, sistem pengucapan baru didirikan untuk Koptik yang
membuat kedengarannya tidak seperti Mesir sebagaimana mestinya terdengar.
In spite of the above shortcoming, those dedicated people spread the language among the
masses. Terlepas dari kekurangan di atas, orang-orang yang berdedikasi bahasa menyebar
di kalangan massa. They printed many of the Coptic service books for the first time, as
they were only extant in manuscript form. Mereka dicetak banyak layanan Koptik buku-
buku untuk pertama kalinya, karena mereka hanya masih ada dalam be ntuk manuskrip.
Thus reviving the use of Coptic in the Church services. Jadi menghidupkan kembali
penggunaan dalam Gereja Koptik layanan. Several works of grammar was produced as a
result along with a more comprehensive dictionary that was available before. The
establishment of the Clerical College also aided in the propagation of the movement.
Beberapa karya tata bahasa yang dihasilkan sebagai hasil bersama dengan kamus yang
lebih komprehensif yang tersedia sebelumnya. Pembentukan Clerical College juga
dibantu dalam propagasi dari gerakan.
Coptic continued its growth in the Church and among the Ecclesiastically-educated
groups that were produced in the early parts of the 20th century. Koptik melanjutkan
pertumbuhannya di Gereja dan di antara kelompok-kelompok berpendidikan
Ecclesiastically yang dihasilkan di bagian awal abad ke-20. Coptic schools, instituted by
St. Cyril IV and others that emulated them, continued their valuable work among the
Coptic community. Koptik sekolah, dilembagakan oleh St Cyril IV dan lain- lain yang
ditiru mereka, melanjutkan kerja yang berharga di antara komunitas Koptik. The clerical
college also continued the tradition of the 19th century revival of Coptic. However, the
pronunciation system established seemed to be a hindrance to the spread of the language
among the masses. Perguruan tinggi ulama juga melanjutkan tradisi abad ke-19
bangkitnya Koptik. Namun, sistem yang dibangun pengucapan tampaknya menjadi
penghalang untuk penyebaran bahasa di kalangan massa. With the advent of the
revolution of 1952, Arabic became more prominent in Egypt and eventually it had an
influential effect on the new educated classes among the Copts. Dengan munculnya
revolusi tahun 1952, Arab menjadi lebih menonjol di Mesir dan akhirnya memiliki efek
berpengaruh pada kelas terdidik baru di kalangan orang-orang Koptik. As members of
these groups were called upon to serve the Church, they brought with them a preaching
spirit that put Arabic in a new prominent position in the services, ie sermons. Sebagai
anggota kelompok ini dipanggil untuk melayani Gereja, mereka membawa serta
semangat berkhotbah di arab yang menempatkan posisi penting baru dalam layanan, yaitu
khotbah. Unintentionally, and in spite of the good will of such people and their love of
the tradition of the Church, they introduced again an element that eventually weakened
the revival process. Tanpa sengaja, dan terlepas dari kehendak baik orang-orang seperti
dan cinta mereka dari tradisi Gereja, mereka memperkenalkan lagi sebuah elemen yang
pada akhirnya memperlemah proses kebangkitan. If such process is not wisely put in
check and eventually reversed, we are liable to face in the future a Church with a lost
identity. Jika proses seperti ini tidak bijaksana menempatkan di cek dan akhirnya terbalik,
kita cenderung wajah masa depan sebuah Gereja dengan identitas yang hilang. May God
have mercy on those who would contribute to such a sorry end! Semoga Allah
kasihanilah orang-orang yang akan berkontribusi pada akhir seperti maaf!