oe
cana ns
‘aan wa
ele
fe
Nah
Ai]
no
/ YTS
PE Lac cu
Dee ee
a bk l
“banyak diimspirasi
snondaann; Peta p
telah mengorsenya fabam-fabamn ideologi
ng mengidentifikasi
Fadikal dam tidak sosua
Aswaja[]
TIDAK DIPERJUALBELIKAN,
ISBN 9 1353-014‘Tim PWNU Jawa Timur
Aswaja An-Nahdliyah
‘Ajaran Ablussunnah wa al-Jama’ah
yang Berlakudi Lingkungan Nahdlatul Ulama
Diterbitkan Bersama
[Lajnah Ta’lif Wan Nasye (LTN) NU Jawa TimurNasional Kanlog Dalam Tebitan (KD)
‘Aswaja An-Nahliyah; Oleh Tizn PWNU Jawa Timur
Surabaya Khaita, 2007
vil 56h; 12x 18 em,
ISBN 978-979-1353401-4
judul [Tie PWNU fa Timur
Fakeipta dlindingl undangs-undang
Aswaja An-Nahdliyah
‘Ajram Abfussunnah wa al-Jamays
‘yang Bera di Lingkngan Nahdlaval Ulama
“Tm Penyusur:
Masyhudi Muchtar
A. Rubaidi
‘A. Zain Ham
Maftuhin|
Andre
‘Tim Peta
KHL, Miftachul Akhyar
KHL Hasyim Abbas
‘Abdul Wahid Asa
Editor:
‘Masyhudi Muchtar
‘bail Wahid Asa
A. Rubaidi
‘Tataletake
‘Tim Khalista
Peni
"chaliota” Surabaya Tel./Fax: (031) BATSES2
Bersama
Lajnal Taf Wan Nasyr(LTN) NU Jawa Timur
(Cet H, Apri 2007
ISBN 978.979.1355-01-4
ii Aswaja an-Nahaliyah
Sambutan
Pengurus Wilayah Nahdlatul
Ulama (PWNU) Jawa Timur
Assalamuataikiom Wr. WO.
‘Athamdullillah, akhirnya buku “saku” dan buku
“putit” ini dapat dihadirkan di hadapan para pengurus
‘Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai level kepengurusan
maupun di hadapan warga nabeliyin. Disebut sebagai
‘buku “salu”, karena memang, buku Aswaja ini dickesain
dan dliformat sekecil mungkin ~dengan tanpa mengurangi
subtansi isi ajaran Aswaja aa NU—agar mudah dibaca
ddan dipahami oleh pembaca, untuk ebjadikan tuntunan
dalam amal ubudiyah dan mu’amala. Disebut sebagai
‘buku “putih” Karena, buku ini sengaia dihacirkan dalam
rangka memberi/menjadi pedoman bagi wanga nahaliyn
di tengah-tengah maraknya berbagai paham keagamaan
yang, meng;klaim-kan diri sebagai ajaran alisurmal
‘weil Jamutah.
Sepertidiketahui bersama, dampak dari kemunculan
bexbagai paham yang mengatasnamakan Alaibunah wa
Janda in bagi warga NU banyak mengalami kebingungan,
‘ebimbangan dan pada akhimya sebagian diantara
PWNUJawa Timur ili‘mereka hanyut,bahkan larut dalam ideologi keagamaan
mereka, Padahal, secara subtansi, ajaran Aswaja songat
rrenckankan dan mengajarkan tentang prinsip;peinsip;
‘Tusa tdl (eseimibamgpn-kencilan) tamnd tolera),
texxcae (mcderat) dan ana mai nahi Mier. Pris
prinsip ini akan membentuk karakter warga nahdliyin
yang moderat.Jika ada ajaran yang, mengatasnamakan
“Abts can o-fara, tetapt membentuk Karak yang,
ckstrim (atari) dan radial, maka ajaran itu jes bukan
ajaran Aswaja ala Nablatul Ulama (NU).
Dalam buku ini dijelaskan seoara rinc, detail dan
_gnmiblag, Bagaimmana Aswaja sebagai ideologi keagamaan
‘maupun mnhgjalfkr menjpdi paradigma (pendekatan)
‘bagi warga NU dalam bertindak, baik hubungan secara
vertikal kepada Tuhannya, secara horisontal dengan,
masyarakat maupun hubungannya dengan negara
Akiimya, dengan tesbitnya buka in alas nama Pegunss
Wilayah Nahdlatal Ulama (PWNU) mengucapkan banyak
tesima kash, Ucapan terima kasi, portamatama dsampaikan,
kepada saudara tim perumus (Masyhudi Muchtar, A.
Rubaidi, Zainul Hamdi, Maftubin clan Andre) Buk ini
‘menjadi manap setelah disthit-kan pada para Ulama
‘dan pakamya. Untuk ini, ucapan jazakummullah Kiiral
jjza’ kepada KH. Miffachul Achyar, KH. Hasyim Abbas
dan Wahid Asa.
‘Ucapan terima kash juga disampaikan kepada Penertit
Khalista dan LTN NU Jawa Timur yang dengan partsi-
pasinya pula, buku ini dapat diterbitkan dengan harga
iy Aswaja an-Nahdliyah
terjangkau bagi warga Nahdliyin. Kepada pihak-pihak
‘yang, juga turut membantu terbitnya buku ini dan tidak
Sempat kami sebutkan satu persatu juga disampaikan
terima kasih,
Akhimya, kami menyadari, bahwa bul ini belum
sempurna, Untuk ini, Koreksi, tanggapan dan saran
maupun kritik konstruktif juga kami harapkan demi
perbaikan pada penerbitan edisi mendatang.
Walla maccoaffig ila agamnittharig
Wossalanualaum Wr. We.
Surabaya, 29 Syawwal M27 H
21 November 2006 M
Pengurus Wilayah Nahalatl Ulam Jawa Tim,
ad ta
DRELAlMaschan Mowa,MS, Drs H.Masyhudi Muchtar MBA
Ketua Tangiziyah Sekretaris
Mengetahul
id
KH, Masdugi Mahfudz
Rais Syuriyah
PWNUJawa Timur yDaftar Isi
Sambutan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama
(PWNU) Jawa Timur, iif
Bab I MukadimahZ]
Bab II Sumber Ajaran Aswaja An-Nahdliyah
A. Madzhab Qauli/3]
B. Madzhab Manhaji|
C. Pengembangan Asas Itihad Madzhabi[1g
Bab III Aqidah Aswaja An-Nahdliyah/11|
‘A. Konsep Agidah Asy’ariyah, [12]
B. Konsep Agidah Maturidiyah [15]
C. Spirit Ajaran Asy'ariyah dan Maturidiyah [17]
Bab IV Syari‘ah Aswaja An-Nahaliyah/19]
Kenapa Harus Empat Mazhab,[22|
Bab V Tasawuf Aswaja An-Nahdliyah27
Bab VI Tradisi dan Budaya{37]
Tandasan Dasa Train
Sikap Terhadap Tradisi 32
Bab VII Kemasyarakatan, 37
‘A. Mabadi’ Khaira Ummah 37]
1, Al-Shidqu [38]
2. Al-Amanah wa al-Wafet bi al-’Ahdi, 5
_—- aseneearepene mayan
PWNU Jawa Timur xiii3. Al’ Adalah{39
4. Al-Ta’awun, 89]
5. ALstiqamah, [1
B. Maslahatul Ummah [#7]
1, Penguatan Ekonomi/il
2. Pendidikan [42]
3, Pelayanan Sosial, [id
Bab VIII Kebangsaan/#7]
Bab IX Tekonologil5
Bab X Khatimah] 57]
Indeks|6
xiv. Aswaja an-Nahdliyah
|
BabI
Mukadimah
Nahdlatul Ulama (NU)! adalah jam‘iyah yang
didirikan oleh para Kiai Pengasuh Pesantren. Tajuan
dliditikannya NU ini diantaranya adalat: a) memelihara,
‘melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan
ajaran Islam Ahlus Sunnah wa aHJama‘ah yang mengant
pola madzhab empat: Imam Hanafi, Imam Maliki,
Imam Syaffi dan Imam Hambal, b) mempersatukan
langkah para ulama dan pengikut-pengikutnya, dan ¢)
‘melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa
dan Ketinggian harkat serta martabat manus
Islam Ahlus Sunnah wal ak-jama‘ah adalah ajaran
sebagaimana ditmgkapkan oleh Rasulullah SAW dalam
"NU alditan notabene olch para Uma yang tergabung dalam
Komite Ijaz Para Ulama sepakat mendirian organisai Deserta
rnamanya yang diserahkan amanat peresmiannya kepada KH
asyin Asya setlah KH, Hasyim Asy’ari bersetikharah, Dan
bbuahnya Kemudlon bellau mendapat kepercayson dari guranya,
yaa! KH. Mohammad Khali Bangtalan Madr ntuk mena
Jnviyah Nahalatl Ulama (NU)
PWNU JawaTimur 1sebuah hadits*:
Be Stay Bp Soa SY
Cay
ey oF
Artinya: “Karon Yahudi bergolong-golong menjadi 71,
awn Nasrani menjadi 72, dan tamatku (iamat Islam)
‘menjadi 73 glongan. Serna golongan masi ema kev
sah." Para sahabat bertanyia: Siapa satu yong selamnat
itu? Rasucullah menjawnte “Mereka adalah Abus Stranah
tum alia (pega Surana cn faa” pak
‘Adlus Suna oa al-Jama’ah itu? “Altus Sunnah wo
‘al-Jamatah lah ma ana ‘alaihi won ash Tabi (apm yor,
ake bernca ci tasnya bersara saab)”
2 Hadi in tela din shail beberapa lf, antar at
‘Tom, Yas Fin, rnp Rs Haj aA Aka
eer atttn dan Tannye Tsk Kang dart enamels aka
{a st dat Nalagon ‘Tabin yang mersayatkan Tacs eset, 1
‘Abu Horaeah 2 Asal in Ame bi "Ash Ma awiya bin AB
‘ivan Ain Mae 5 Arun Mal 6- Alin ABW Tis 7- Abt
{born 8 Mi Stil in A Was, 10- Ani fn Ue
[Roo Dan 2 Alla in Abus. [3-15
‘Math 1 Arun A al ran 17 tam Qa).
2 Aswaja an-Nahdliyab
Jadi, Islam Ahlus Sunnah wa aHfama’ah adalah aj
(oahyu Allah SW) dsampeikan Nabi Muharnmad
‘SAW kepada sahabat-sahabat-Nya dan beliau amalkan
serta diamalkan para sahabat.
‘Memang ada yang mena haditsersebut mengandi
ledrta Top bla djon pegargm dan peoren
untuk mengukur pandangan dan perilaku yang dapat
dibenarkan ajaran Islam pasti lebih baik dibanding,
keterangan para pakar yang belum pasti kekuatan dan
kebenarannya.
Paham Abbas Sunnah wa aHfama‘ah dalam Nabalatal
Ulama mencakup aspek aqidah, syari’ah dan akhlak.
Ketganyo, merupakan satu kesatuan ajaran yang mencakup
seluruh aspek prinsip keagamaan Islam. Didasarkan
‘pada mma (pola pemikiran) Asy arya dan Maturidiyah
dalam bidang agidah, empat imam madzhab besar
dalam bidang fiqh (Hanafi, Mali, Syafii dan Hambali,
ddan dalam bidang tasewuf menganut manhaj Imam al-
‘Ghazali dan Imam Abu alQusim aljunaidi al-Boghdacli?
serta para imam lain yang sdalan dengan syariah Islam.
__Giri lama Aswaja NU adalah sikap trwnssuth dan
tidal (tengal-tengah dan atau keseimbangan). Yakni
selalu seimbang dalam menggunakan dalil, antara
nl nag dan dali ag, antara pendapat Jabariyah dan
2 Darn Kany Had a
ets artes
sn eg lng an Gal dan am Ao anak
PWNU Jawa Timur 3Qadariyah dan sikap moderat dalam menghadapi
perubahan dimyewiyah. Dalam masalah figh sikap
pertengahan antara “ijtihad” dan taglid buta. Yaitu
dengan cara bermadzhab, Cini sikap ini adalah tegas
dalam hal-hal yang, gath'iyyat dan toleran dalam hal-
hal zhannyyat
Tawassuth dalam menyikapi budaya ialah
‘mempertahankan budaya lama yang masih baik dan
‘menetima budaya baru yang yang, lebih baik!. Dengan
sikap ini Aswaja NU tidal aprioni menolak atau menerima,
salah satu dari keduanya.
‘Dalam masalah akhlak, menggunakan perpaduan
anlara sual (beran) dan “ngawar”, Penggunaan sikap
tawadlu’ yang, merupakan perpaduan antara takubbur
(sombong) dan tadzallul (rasa rendah diri). Rendah
hati merupakan sikap terpuji sedangkan rendah diri
hharus dihindari karena tercel.
Latar belakang diterbitkannya Buku Aswaja NU
inj antara lain Karena munculnya berbagai kelompok
di tengah masyarakat Islam yang mengaku sebagai
golongan Ablus Sunnah wa al-Jama‘ah. Contohnya
‘seperti MMI (Majelis Mujahidin Indonesia), FPI (Front
Pembela Islam), HTL (Hlizbut Tabi Indonesia), Lasykar
Jihad Ahlussunnah wa al-Jama‘ah, Salaf, Jama/ah
‘Tabligh atau Jawlah.
‘Per hatha, Kaa in yang, mengusung adalah Jaman a
‘Afghani Sehungga alma lama Yang mast bik” dan bars yang,
Teh bik tentu menara ering, dan blur ent ver ita
4 Aswaja an-Nahdliyah
Golongan di atas tadi suka menuiduh golongan lain
sebagai ahli bid’ah, syirik, Khurafat, dhalalah dan
sebagainya. Walaupun mengaku berpaham dan berlabel
“Aswaja tapi perlakunya terkesan radikal, penuh tindak
kkekerasan, dan merasa hanya kelompoknya yang Paling,
‘benar dan paling Islam. Kelompok lain yang tidak sama
dengan paham mereka dianggap salah can bahkean
keluar dari ajaran Islam. Padahal justru dari perilaku.
‘mereka itu akan menimbulkan cap negatiterhadap
‘sam secara keseluruhan yang s Nya (kara bi‘
Dalam persoalan “kekuasan” dan “kehencak”
(Gqudrah dan iradah) Taban, Maturidiyah berpendapat
‘bahwa kelaasaan dan kehendak muitlak Than dibatas
leh Tuhan sendin. Jadi tidak muitak, Meskipun demiian,
‘Tuhan tidak dapat dipaksa atau terpaksa berbuat apa
yang dikehendaki-Nya. Misalnya Allah menjanjikan
16. Aswaja an-Nahdliyah
orang baik masuk surga, orang jahat masuk neraka,
maka Allah akan menepati janjéjanji tersebut, Tapi
dalam hal ini, manusia diberikan kebebasan oleh Allan
‘menggunakan daya untuk memilih antara yang baik
ddan yang buruk. Itulah keadilan Tuhan.
Karena manusia diberi kebebasan untuk memilih
dalam berbuat, maka ~menurut Maturdiyahperbuatan
itu tetap diciptakan oleh Tuhan. Sehingga perbuatan
‘manusia sebagai perbuatan bersama antara manusia dan
‘Tuhan, Allah yang, mencipta dan manusia meng 4asil>
nya, Dengan begitu manusia yang, dikendaki adalah
rmanusia yang selalu kreatif, tetapi kreativitas itu tidak
rmenjadikan makhluk sombong Karena merasa mamput
‘menciptakan dan mewujudkan, Tetapi manusia yang,
Ixcatif dan pandai bersyukur. Karena kemampuannya
‘melakukan sesuatu tetap dalam ciptaan Allah,
C.Spisit Ajaran Asy’ariyah dan Maturidiyah
Munculnya Asyariyah dan Maturidiyah merupakan
upaya pendamaian antara kelompok Jabariyah yang,
{atalistik dan Qadariyah (yang dilanjutkan oleh Mu'tazilah)
‘yang, mengagung-agungkan manusia sebagai penenta
Seluruh kehidupannya, Sikap moderatisme keduanya
‘merupakan cit utama dari kaum Ahlus Sunnah wa
‘alJama‘ah dalam beragidah. Sikap foasuth ini diperukan
dalam rangka «untuk merealisasikan ariarra'rf nah
rmunkar yang, selalu mengedepankan kebajikan secara
bijoke Yang prinsip bagi Aswaja adalah berhasinya rile
nilai syariat Islam dijalankan oleh masyarakat, sedang,
PWNU Jawa Timur 17cara yang dilakukan harus menyesuaikan dengan
kondisi dan situasi masyarakat setempat.
"Aswaja menolak ajaran-ojaran agidah yang dimliki
‘leh garis keras. Seperti Mu'tazilah yang memaksakan
ajarannya kepada orang lain dengan cara keras. Apabila,
orang lain tidak sepaham, dituduh musyrik dan harus
Penolakan terhadap sistem, bermazhab berarti meepastan di
‘oun sekal dart ajran Agama sehingza pelakunya pout debut
Salaciniya” DRM Said a Bul dalam Kiba, “Alas
PWND Jawa Timur 24Kenapa Harus Empat Mazhab
ianfara mazhab bidang figh yang paling berpengaruh
yang pernah ada sebanyak empat. Mereka menjadi
panutan warga Nahdliyin, masing-masing adalah
Pertama: Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit.
Biasa debut Imam Hanafi. Lahir 80 H, dan wafat tahun
150 H, di Bagdad, Abu Hanifah berdarah Persia, digelari
‘Ablmam al-A’zham (mam Agung, menjadi tokoh
ppanutan di Iraq, pengant alin aur mi dan menjadi
fokoh sentralnya, Di antara malaj istinbatnya yang
terkenal adalah Al-Ititsm, Fiqh Abu Hanifah yang,
menjadi rujukan ulama mazhab Hanafi ditulis oleh
dua orang murid utamanya: Imam Abu Yusuf brahim
ddan Imam Muhammad bin Hasan As-Syaibani.
Kovu: Imam Malik bin Anas, Biasa disebut Imam
Maliki, Lahir 93 H, dan wafat 179 H di Madinah
‘nytt “Manakaa senna mands tabu pers cara ment
Suna Nei an nenahan sear benor maki akOuran, nay
a dak san bal mae dua kelompoke Mujahid
ny dan iscaya Allah SWT lak akan memerinhian
Inlompoc ha nt tanya hepoda alanpok pata shgaimana
lala Sirman-Niya: QS. Ary Nal ayat 43 "Maka erane kepada
Carag vg monphonge pgaan hare meta. Dalam
‘Ayal Int kelompok kecun diperntah bertanya kepada Helompak
pasa selaghan Kelompok pertma tidak mda (exp dark
saloon) dan Allh SWT tidak momenta lngsung merjak
erbolt kepada nashvnash al Quran dan al Sunnah yang kenya
toa raga Bere geal Syaikh bar KH Hasyim Asyar dalam
[etary Risa AM Sue a aa” Hal: 16.
22. Aswaja an-Nabeliyah
Malik, dikenal sebagai “Imam Dar al-Hijrah”, Imam.
‘Malik adalah seorang abl halts sangat terkenal schingga
kitab monumentainya berjudul “Al-Muratha” dina
sebagai itab hadits hukum yong paling shah sebelum
‘adanya Shah Bukhari can Shah Muslim (dua kumpular
‘adits shahih yang menjadi rujukan ulama ahussunnah).
Imam Malik juga mempunyai konsep malaj istinbath
‘yang; berpengaruh sampai sekarang, Kitabnya berjudul
‘l-Maslahah al-Mursalai dan ‘Amal al-Ahl al-Madinals
Ketiga: Imam Muhammad bin Idris al-Syafii. Biasa
disebut Imam Syali. Lahir 150 H di Ghozza, dan
‘wala pada tahun 204 H ai Mesir. Imam Syaii mempunyai
latar belakang keilmuan yang mamadukan antara
‘Abl al-Hadits dan Ahi al-Ra‘yi, Karena cukup lama
‘menjadi murid Imam Malik di Madinah dan cukup
waktu belajar kepada Imam Muhammad bin Hasan,
di Baghdad. Dia adalah murid senior Imam Abu
Hanifah, Metodologi istinbathnya ditulis menjac
‘buku pertama dalam usul figh berjudul al-Risafa
Pendapat-pencapat dan fatwa-fatwa fiqh Imam Syafit
‘ada dua macam. Yang disampaikan selama di Baghdad
disebut “al-Qaul al-Qutim (Pendapat lama)", dan yang
clsampaikan sotelah berada di Mesirclisebut “a-Qaulal-
Jadid Pendapat baru)’. Tentang, ini semua telah
dihimpun imam Syafi’i dalam kitab “AL-Un”
Keempat: mam Ahmad bin Hambal, biasa disebut
Imam Hambali, Lahir 164 H, di Baghdad. Imam Ahmad
bin Hambal terkenal sebagai tokeh Abl al-Hadits.
PWNU Jawa Timur 23Imam Ahmad bin Hambal adalah salah seorang mud
Imam Syafselama di Baghdad, dan sangat menghormali
Imam Syafii Samnpai Imam Syafi'i wafat masih selak
‘mendoakamnya, Imam Alhmad bin Hambal mewariskan
cxbuah kitab hadits yang terkait dengan hukum Islam
Derjudull “Musnad Ald *.
‘Alasan memilih Kenapa Empat Mazhab saa: Pertama:
‘kualitas prbadi dan kellmuan mereka sudah masyhur
Jika disebut nama mereka hampir dapat dipastikan
‘mayoritas umat Islam di dunia mengenal dan tidak
pperlu lagi menjelaskan secara detail.
Keciua: Keempat Imam Mazhab terscbut merupakan
Imam Mujahid Mutlak Muctagi, yaitu Imam Mujtahid
‘yang mampu secara mandiri menciptatakan Mardi
‘al-Fitr, pola, metode, proses dan prosedur istinbath
dengan selurah perangkat yang, dibutuhkan. Imam
Ghazali belum mencapai derojat seperti empat Imam
Mazhab itu. Beliau masih mengikuti mazahab mam
Syafi’
Ketiga: Para Imam Mazhab itu mempunyai murid
yang, secara konsisten mengajar dan mengembangkan
‘mazhabnya yang didukamg oleh buku induk yang mash
terjamin keasliannya hingga saat ini
Keempat:Temyata para imam Mazhab itu mempunyai
‘mata rantai dan jaringan intlektual di antara mereka.
Imam Abu Hanifah pada wakéu menunaikan ibadah
haji sempat bertemu dengan Imam Malik ci Madinah.
Hl itu merupakan pertemuan dua tokoh besar dari
24 Aswaja an-Nabaliyah
dua aliran yang berbeda. Imam Abu Hanifah sebagai
tokoh alran ait a-Ra'y, sedang, Imam Malik merupakan
tokoh aliran alu al-Hladits. Kedua tokoh ini sempat
‘melakukan dialog ilmiah interaktif di Madinah, yang
herakhir dengan sikap saling memuji dan mengakui
‘kepakaran masing-masing di hadapan pengikutnya.
Peristiwa itu kemudian mendorong, salah seorang
murid senior Imam Abu Hanifah, yakni Imam
‘Muhammad bin Hasan, belajar kepada Imam Malik