Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

JURNAL FOKUS, Volume 5, Nomor 1 Maret 2015

ANALISIS CAPITAL ADEQUANCY RATIO (CAR), LOAN TO


DEPOSIT RATIO (LDR) DAN RETURN ON ASSETS (ROA)
TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA
PADA BANK BUMN PERIODE 2009-2014

Isna Nurcahyani Suratama


Isnanurcahyani30@gmail.com
Universitas Ahmad Dahlan
Dyah Fitriani
Dhifa_dhe@yahoo.com
Universitas Ahmad Dahlan

ABSTRAK

This study aims to determine the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR) and Return on Assets (ROA) on the interest rate for time deposits at
state-owned banks in Indonesia in the 2009-2014 period. The sample used in this study is
state-owned banks in Indonesia, as many as 4 banks. The sampling technique used was
purposive sampling technique. The method used in this study is quantitative research and the
data obtained are secondary data where the data is already available in report form. The
analysis technique used is multiple linear regression, hypothesis testing (t test and F test) and
the coefficient of determination test. The results of the analysis showed that partially the
Capital Adequacy Ratio (CAR) showed a regression coefficient of -0.674775 with a prob
value of 0.5915, which meant that the CAR had a negative and not significant effect on
deposit rates, while the Loan to Deposit Ratio (LDR) showed a value of regression
coefficient of 0.109967 with a value of prob. 0.6871 which means that the LDR has a positive
and not significant effect on the interest rate on time deposits and Return on Assets (ROA)
shows a value of -10,63718 with a prob. 0.4255 which means ROA has a negative and not
significant effect on the interest rate on time deposits. Based on the F test shows a prob value
of 0.300476 so that simultaneously, CAR, LDR and ROA have no significant effect on the
interest rate on time deposits.

Keyword: Time Deposit Interest Rates, Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio
(LDR) and Return on Assets (ROA).
dalam bentuk simpanan, seperti giro,
PENDAHULUAN tabungan maupun deposito. Bank dapat
menggunakan dana tersebut untuk
Bank merupakan lembaga memperoleh keuntungan yaitu dengan
keuangan yang memiliki peran penting menyalurkannya kepada masyarakat yang
bagi perekonomian suatu negara. Hal ini membutuhkan dalam bentuk kredit.
bisa dibuktikan dari kegiatan utama bank (Setiawan, 2013)
yaitu penghimpunan dana, penyaluran dan Industri perbankan yang sehat dan
berbagai jasa yang ditawarkan. Kegiatan efisien adalah lembaga yang menyediakan
tersebut sangat membantu kegiatan sumber pembiayaan yang baik bagi
ekonomi suatu negara serta dapat pembangunan dengan meningkatkan
melancarkan sistem pembayaran bagi investasi. Salah satu produk perbankan
semua sektor perekonomian. Dana bank yang dapat dijadikan alternatif masyarakat
salah satunya diperoleh dari masyarakat untuk beinvestasi adalah Deposito.

19
Menurut Undang-Undang No. mau menanamkan investasinya di bank
10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang serta membangun loyalitas nasabah. Salah
memberikan pengertian deposito adalah satu produk yang ditawarkan oleh bank
sebagai berikut: “Deposito adalah adalah deposito. Simpanan deposito dalam
simpanan yang penarikannya hanya dapat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan dinyatakan sebagai simpanan yang
perjanjian nasabah penyimpan dengan penarikannya hanya dapat dilakukan pada
bank”. Deposito adalah produk simpanan waktu tertentu berdasarkan perjanjian
di bank yang penyetoran maupun nasabah penyimpanan dengan bank
penarikannya hanya dapat dilakukan pada (Martono, 2010). Tingkat suku bunga
waktu tertentu saja atau sesuai dengan deposito yang relatif tinggi dapat menjadi
jatuh temponya sehingga deposito dikenal daya tarik bagi masyarakat untuk lebih
juga sebagai tabungan berjangka. Daya memilih deposito dibandingkan dengan
tarik utama bagi masyarakat adalah bunga tabungan, namun dengan tingginya bunga
yang diberikan oleh bank-bank untuk tersebut maka cost of loanable funds pada
melakukan kegiatan penyimpanan uang. bank juga akan meningkat
Kebanyakan masyarakat memilih Meningkatnya dana simpanan yang
deposito sebagai alternatif yang paling diperoleh hendaknya dapat dimanfaatkan
baik untuk menyimpan dana yang mereka oleh bank secara maksimal. Jangan sampai
miliki. Daya tarik masyarakat untuk besarnya dana yang dihimpun nantinya
menyimpan dananya adalah tergantung malah merugikan bagi bank karena tidak
pada besar kecilnya suku bunga deposito mampu dimanfaatkan secara benar. Dana
yang ditawarkan oleh suatu bank. Dewasa yang didapat sudah seharusnya digunakan
ini, bank-bank umum seperti halnya bank- untuk kegiatan yang menguntungkan bagi
bank persero sangat menguasai dan bank seperti pemberian kredit. Selain
mendominasi pasar perbankan terutama dapat memberikan keuntungan, pemberian
untuk produk deposito dalam hal kredit juga akan mempengaruhi besarnya
menentukan tingkat bunga dan jumlah loan to deposit ratio (LDR). Dendawijaya
deposito yang berhasil dihimpun. (2009) mendefinisikan Loan to deposit
Suku bunga deposito sebagai daya ratio adalah rasio antara seluruh jumlah
tarik utama bagi masyarakat dalam kredit yang diberikan bank dengan dana
menghimpun dananya dibank, akan tetapi yang diterima oleh bank. Akan tetapi
harus dilakukan secara hati-hati dan teliti pemberikan kredit mestinya dilakukan
karena apabila suku bunga deposito pada secara hati-hati karena sangat berisiko, jika
suatu bank rendah akan membuat nantinya terjadi kredit macet atau bad debt
masyarakat justru enggan menabung. akan membuat bank mengalami kesulitan
Apabila suku bunga terlalu tinggipun akan dalam membayar ananya yang diperoleh
berdampak pada suku bunga yang secara dari deposan. Oleh sebab itu untuk
otomatis menjadi sangat tinggi dan tentu mengantisipasi terjadinya hal tidak di
akan menyulitkan suatu bank dalam inginkan sepertinya kredit baermasalah
menyalurkan kreditnya. (Setiawan, 2013). bank harus memenuhi modal minimum
Seiring dengan banyaknya pilihan bank atau capital adequacy ratio (CAR).
bank yang dihadapkan kepada masyarakat Kecukupan modal merupakan
dan persaingan yang semakin ketat, maka faktor yang penting bagi bank dalam
bank harus memperhatikan pelayanan serta rangka pengembangan usaha dan
produk yang ditawarkan agar mampu menampung risiko kerugian. Bank
bersaingan dengan bank lainnya. Indonesia menetapkan capital adequacy
Pelayanan bank yang bagus dan ratio (CAR) yaitu kewajiban penyediaan
profesional dapat menjadikan andalan modal minimum yang harus selalu
bank untuk memikat hati masyarakat agar dipertahankan oleh setiap bank sebagai
suatu proporsi tertentu dari total aktiva terhadap tingkat suku bunga deposito
tertimbang menurut risiko (ATMR) berjangka pada bank BUMN di
(Budisantoso, 2014). Nilai CAR yang Indonesia?
tinggi akan menurunkan tingkat
keuntungan bank, ini terjadi karena dana REVIEW LITERATUR DAN
yang seharusnya bisa digunakan untuk HIPOTESIS
memperoleh keuntungan dari penyaluran
kredit dialihkan ke CAR untuk memenuhi Landasan Teori
ketentuan modal minimum bank. Pengertian Bank dan Perbankan
Tujuan utama bank adalah untuk Perbankan adalah segala sesuatu
mencari keuntungan. Kemampuan bank yang berkaitan dengan bank, mencakup
dalam menghasilkan laba bisa kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara
digambarkan dari return on assets (ROA). dan proses dalam melaksanakan kegiatan
Perputaran modal yang lancar merupakan usahanya. Kegiatan usaha tersebut adalah
salah satu pencapaian yang diinginkan menyangkut jasa keuangan. Dalam
oleh setiap bank. Karena hal ini perspektif ilmu keuangan, perbankan
mengindikasikan bahwa asset yang adalah bagian dari ilmu keuangan (Taswan
dimiliki bisa dimanfaatkan secara efektif 2010).
dalam rangka memperoleh keuntungan.
Sebagian keuntungan nantinya dapat Jenis Bank
digunakan sebagai tambahan modal, bisa Jenis bank dapat digolongkan menjadi
juga dialokasikan ke CAR. Sehingga beberapa klasifikasi. Adapun klasifikasi
disinyalir akan mempengaruhi kebijakan menurut Suyatno, dkk (2005) adalah:
bank yang berkaitan dengan a. Dilihat dari Segi Fungsinya
penghimpunan dana. (Setiawan, 2013) 1. Bank Sentral (Central Bank)
adalah Bank Indonesia
Rumusan Masalah sebagaimana dimaksud dalam
Berdasarkan uaraian latar belakang Undang-Undang Dasar 1945 dan
diatas, maka dapat diidentifikasi yang didirikan berdasarkan
permasalahan penelitian ini adalah sebagai Undang-Undang No. 13/1968.
berikut : 2. Bank Umum (Commercial Bank)
1. Apakah ada pengaruh negatif dan adalah yang dalam pengumpulan
signifikan antara capital adequacy dananya menerima simpanan
ratio (CAR) terhadap tingkat suku dalam bentuk giro dan deposito dan
bunga deposito berjangka pada bank dalam usahanya terutama
BUMN di Indonesia? memberikan kredit jangka pendek.
2. Apakah ada pengaruh negatif dan 3. Bank Tabungan (Saving Bank)
signifikan antara loan to deposit adalah bank yang dalam
(LDR) terhadap tingkat suku bunga pengumpulan dananya menerima
deposito berjangka pada bank BUMN simpanan dalam bentuk tabungan
di Indonesia? dalam usahanya terutama
3. Apakah ada pengaruh negatif dan memperbungakan dananya dalam
signifikan antara return on assets kertas berharga.
(ROA) terhadap tingkat suku bunga 4. Bank Pembangunan (Development
deposito berjangka pada bank BUMN
Bank) adalah bank yang dalam
di Indonesia?
pengumpulan dananya terutama
4. Apakah ada pengaruh dan signifikan
antara capital adequacy ratio (CAR), menerima simpanan dalam bentuk
loan to deposit ratio (LDR) dan return deposito dan atau mengeluarkan
on assets (ROA) secara bersama-sama kertas berharga jangka menengah
dan panjang, serta dalam usahanya
terutama memberikan kredit jangka Jenis-Jenis Deposito
menengah dan panjang di bidang Menurut Rivai, dkk (2007) terdapat
pembangunan. berbagai jenis deposito, yaitu:
5. Bank Desa (Rural Bank) adalah a. Deposito Berjangka
bank yang menerima simpanan Deposito berjangka adalah simpanan
dalam bentuk uang dan natura pihak ketiga (rupaih dan valuta asing)
(padi, jagung, dan sebagainya) dan yang diterbitkan atas nama nasabah
dalam bentuk natura kepada sektor pada bank yang penarikannya hanya
pertanian dan pedesaan. dapat dilakukan pada waktu tertentu
menurut perjanjian antara penyimpan
b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya dengan bank yang bersangkutan.
1. Bank Milik Negara, adalah b. Sertifikat Deposito
bank yang modalnya sebagian Sertifikat deposito atau negotiable
besar atau keseluruhan certificate of deposits atau sering
modalnya berasal dari negara. disingkat dengan CD adalah deposito
2. Bank Milik Pemerintah Daerah,
berjangka yang bukti simpanannya
adalah bank yang modalnya
sebagaian besar atau dapat diperdagangkan atau surat
keseluruhannya berasal dari berharga atas unjuk rupiah yang
pemerintah daerah. merupakan surat pengakuan utang dari
3. Bank Milik Swasta, adalah bank dan lembaga keuangan bukan
bank yang modalnya sebagaian bank yang dapat diperjualbelikan dalam
besar atau keseluruhannya pasar uang.
berasal dari perorangan atau c. Deposit on Call
swasta. Bank milik swasta Deposit on Call adalah simpanan
dapat dibagi menjadi tiga yaitu atas nama (atau pihak ketiga bukan
:bank milik swasta nasional, bank) dalam jumlah yang besar, tetap
bank milik swasta asing dan berada dibank selama deposan belum
kerjasama antara bank swasta menggunakannya, dan penarikannya
nasional dengan swasta asing. hanya dapat dilakukan dengan syarat
4. Bank Koperasi, adalah bank pemberitahuan sebelumnya.
yang modalnya berasal dari
perkumpulan-perkumpulan Penerima Setoran Deposito
koperasi. Kuncoro dan Suhardjono (2002)
Setoran deposito dapat digunakan dengan
c. Dilihat dari Segi Penciptaan Uang banyak cara, yaitu:
Giral a. Setoran tunai, yaitu nasabah
1. Bank Primer, adalah bank yang melakukan setoran dengan cara
dapat menciptakan uang giral. mengisi aplikasi/formulir setoran dan
Bentuk dari uang giral sendiri menyerahkannya kepada teller bank
dapat berupa cek ataupun giro. beserta uangnya.
2. Bank Sekunder, adalah bank b. Setoran dengan warkat bank yang
yang bertugas sebagai perantara bersangkutan, yaitu nasabah
dalam menyalurkan kredit. melakukan setoran dengan cara
Bank yang tergolong dalam mengisi formulir setoran dan
bank sekunder adalah bank menyerahkan kepada teller beserta
tabungan dan bank-bank yang warkat bank tersebut.
tidak menciptakan uang giral. c. Setoran dengan warkat bank lain,
yaitu nasabah melakukan setoran
dengan cara mengisi formulir setoran
dan menyerahkan kepada teller wajib dipelihara dalam bentuk giro di
beserta warkat bank lain tersebut. Bank Indonesia bagi semua bank.
c. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Suku Bunga Deposito Dendawijaya (2009) Loan to
Bunga simpanan termasuk bunga Deposit Ratio adalah rasio antara
pada deposito ditawarkan oleh bank untuk seluruh jumlah kredit yang diberikan
mendorong masyarakat agar mau bank dengan dana yang diterima oleh
menanamkan dananya di bank. Inilah bank. Menurut Dendawijaya (2009),
biaya yang harus dikeluarkan oleh bank semakin tinggi rasio tersebut
atas dana yang dihimpunnya atau biasa memberikan indikasi semaikn
disebut dengan cost of laoanable funds. rendahnya kemampuan likuiditas bank
yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
Penarikan Bunga dan Pokok Deposito karena jumlah dana yang diperlukan
Pembayaran bunga dan pokok untuk membiayai kredit menjadi
deposito dilakukan pada saat jatuh tempo, semakin besar.
yaitu sesuai dengan perjanjian yang telah d. Loan to Asset Ratio
disepakati anatara bank dengan nasabah. Loan to Asset Ratio adalah rasio
Jika nasabah mengambilnya sebelum saat yang digunakan untuk mengukur
jatuh tempo maka nasabah mengambilnya tingkat likuiditas bank yang
sebelum saat jatuh tempo maka nasabah menunjukan kemampuan bank untuk
akan dikenakan penalty rate. Biasanya memenuhi permintaan kredit dengan
bank menetapkan penalty rate sebesar 1 menggunakan total asset yang dimiliki
sampai 3 persen dari nominal pokok bank.
deposito. e. Rasio Kewajiban Bersih Call Money
Persentase dari rasio ini
Analisis Kinerja Bank menunjukkan besarnya kewajiban
1) Analisis Rasio Likuiditas bersih call money terhadap aktiva lancar
Analisis rasio likuiditas adalah analisis atau aktiva yang paling likuid dari bank.
yang dilakukan terhadap kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban jangka 2) Analisis Rasio Rentabilitas
pendeknya atau kewajiban yang sudah Analisis rasio rentabilitas bank adalah
jatuh tempo. alat untuk menganalisis atau mengukur
Beberapa rasio likuiditas yang sering tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas
dipergunakan dalam menilai kinerja suatu yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.
bank antara lain adalah sebagai berikut: a. Return on Assets (ROA)
a. Cash Ratio Menurut Dendawijaya (2009)
Menurut Dendawijaya (2009) Cash Return on Assets adalah rasio ini
Ratio adalah rasio likuid terhadap dana digunakan untuk mengukur kemampuan
pihak ketiga yang dihimpun bank harus manajemen bank dalam memperoleh
segera dibayar. Rasio ini digunakan keuntungan (laba) secara keseluruhan.
untuk mengukur kemampuan bank Semakin besar ROA suatu bank,
dalam membayar kembali simpanan semakin besar pula tingkat keuntungan
nasabah (deposan) pada saat ditarik yang dicapai bank tersebut dan semaikn
dengan menggunakan alat likuid yang baik pula posisi bank tersebut dari segi
dimiliki. penggunaan aset.
b. Reserve Requirement b. Return on Equity (ROE)
Reserve Requirement atau lebih ROE adalah perbandingan antara
dikenal juga dengan likuiditas wajib laba bersih bank dengna ROE modal
minimum adalah suatu simpanan yang sendiri. Rasio ROE ini merupakan
indikator yang amat penting bagi para
pemegang saham dan calon investor pendek, dengan dana yang berasal
untuk mengukur kemampuan bank dari modal bank sendiri.
dalam memperoleh laba bersih yang c. Long Term Debt to Assets Ratio
berkaitan dengan pembayaran dividen. Rasio ini digunakan untuk
c. Rasio Maya (Beban) Operasional mengukur seberapa jauh nilai seluruh
Rasio biaya operasional adalah aktiva bank dibiayai atau dananya
pembanding antara biaya operasional diperoleh dari sumber-sumber utang
dan pendapatan operasional. Rasio jangka panjang.
biaya operasional digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi dan Penelitian Terdahulu
kemampuan bank dalam melakukan Dewi (2012) dalam penelitiannya
kegiatan operasinya. yang berjudul analisis pengaruh capital
d. Net Profit Margin (NPM) Ratio adequacy ratio (CAR), loan to deposit
Net profit margin adalah rasio yang ratio (LDR) dan return on assets (ROA)
menggambarkan tingkat keuntungan terhadap tingkat suku bunga deposito
(laba) yang diperoleh bank berjangka pada Bank Centra Asia, Tbk
dibandingkan dengan pendapatan yang Tahun 2001-2010). Berdasarkan uji parsial
diterima dari kegiatan operasionalnya. dalam penelitiannya maka diperoleh hasil
bahwa CAR berpengaruh negatif dan tidak
3) Analisis Rasio Solvabilitas signifikan terhadap tingkat suku bunga
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) deposito, kemudian LDR berpengaruh
Capital adequacy ratio adalah positif dan tidak signifikan terhadap
rasio yang mengukur kemampuan tingkat suku bunga deposito dan ROA
bank dalam permodalan untuk berpengaruh negatif dan signifikan
mengantisipasi terjadinya kerugian terhadap tingkat suku bunga deposito.
pada aktiva-aktiva yang mngandung Lestari (2008) dalam penelitiannya
risiko. Bank Indonesia mewajibkan yang berjudul pengaruh capital adequacy
setiap bank umum menyediakan ratio, return on assets dan loan to deposit
modal minimum sebesar 8% dari total ratio terhadap suku bunga deposito
aktiva tertimbang menurut risiko berjangka pada bank BUMN di Indonesia
(ATMR). periode 2002- 2006. Berdasarkan uji
Menurut Budisantoso (2014), parsial maupun simultan dalam
apabila CAR suatu bank terlalu penelitiannya diperoleh hasil bahwa CAR,
rendah maka kemampuan bank ROA, dan LDR tidak mempunyai
tersebut untuk survive pada saat pengaruh yang signifikan terhadap suku
mengalami kerugian juga rendah. bunga deposito berjangka. Nugroho (2010)
Modal sendiri akan dengan cepat dalam penelitiannya yang berjudul analisis
habis untuk menutup kerugian, dan faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat
ketika kerugian telah melebihi modal suku bunga deposito berjangka pada bank
sendiri maka kemampuan bank umum di Indonesia tahun 2006-2008.
tersebut untuk memenuhi kewajiban Berdasarkan uji parsial dalam
kepada masyarakat menjadi sangat penelitiannya ROA berpengaruh secara
dirugikan. negatif dan signifikan terhadap penetapan
b. Debt to Equity Ratio suku bunga deposito, kemudian LDR tidak
Debt to Equity Ratio adalah rasio berpengaruh secara positif terhadap
yang digunakan untuk mengukur penetapan suku bunga deposito, kemudian
kemampuan bank dalam menutup LDR tidak berpengaruh secara positif
sebagian atau seluruh utang-utangnya, terhadap penetapan suku bunga deposito
baik jangka panjang maupun jangka dan CAR tidak berpengaruh secara positif
terhadap penetapan suku bunga deposito.
Setiawan (2013) dalam jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu
penelitiannya yang berjudul pengaruh menunjukkan karakteristik dari kumpulan
Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to itu. Populasi yang digunakan dalam
Deposit Ratio (LDR) dan Return on Assets penelitian ini adalah bank BUMN yang
(ROA) terhadap tingkat suku bunga ada di Indonesia.
deposito berjangka pada bank BUMN Sampel yang digunakan dalam
periode 2002-2012. Berdasarkan uji parsial penelitian ini adalah 4 bank BUMN yaitu
dalam penelitiannya diperoleh bahwa CAR Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia,
berpengaruh negatif dan tidak signifikan Bank Negara Indonesia, dan Bank
terhadap tigkat suku bunga deposito, LDR Tabugan Negara. Sampel diambil dengan
berpengaruh negatif dan signifikan menggunakan teknik purposive sampling.
terhadap tingkat suku bunga deposito, Teknik purposive sampling adalah teknik
ROA berpengaruh negatif dan signifikan penentuan sampel berdasarkan atas
terhadap tingkat suku bunga deposito kriteria-kriteria tertentu.
sedangkan secara simultan CAR, LDR dan
ROA berpengaruh signifikan terhadap Definisi Operasional
tingkat suku bunda deposito. 1. Variabel Independen
Variabel independen atau
Hipotesis bebas merupakan variabel yang
H1: Ada pengaruh negatif dan siginfikan mempengaruhi terhadap variabel
antara capital adequacy ratio (CAR) dependen. Dalam penelitian ini
terdapat tingkat suku bunga deposito yang merupakan variabel
berjangka pada bank BUMN di independen adalah sebagai berikut:
Indonesia a. Capital Adequacy Ratio
H2: Ada pengaruh negatif dan signifikan CAR adalah rasio yang
antara loan to deposit ratio (LDR) memperlihatkan seberapa jauh
terhadap tingkat suku bunga deposito seluruh aktiva bank yang
berjangka pada bank BUMN di mengandung risiko (kredit,
Indonesia. penyertaan, surat berharga, tagihan
H3: Ada pengaruh negatif dan signifikan pada bank lain) ikut dibiayai dari
antara return on assets (ROA) dana modal sendiri bank disamping
terhadap tingkat suku bunga deposito memperoleh dana-dana dari
berjangka pada bank BUMN di sumbersumber di luar bank, seperti
Indonesia. dana masyarakat, pinjaman (utang),
H4: Ada pengaruh dan signifikan antara dan lain-lain. Dengan kata lain,
capital adequacy ratio (CAR), loan capital adequacy ratio adalah rasio
to deposit ratio (LDR) dan return on kinerja bank untuk mengukur
assets (ROA) secara bersama-sama kecukupan modal yang dimiliki
terhadap suku bunga deposito bank untuk menunjang aktiva yang
berjangka pada bank BUMN di mengandung atau menghasilkan
Indonesia. risiko, misalnya kredit yang
diberikan. (Dendawijaya, 2009).
METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel


Sanusi (2011) Populasi adalah
seluruh kumpulan elemen yang b. Loan to Deposit Ratio
menunjukan ciri-ciri tertentu yang dapat LDR adalah rasio antara
digunakan untuk membuat kesimpulan. seluruh jumlah kredit yang
Jadi, kumpulan elemen itu menunjukkan diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank. Rasio ini variabel tergantung yang mampu
menunjukkan salah satu penilaian meminimumkan penyimpangan.
likuiditas bank dan dapat Pada penelitian ini yang digunakan
dirumuskan sebagai berikut : adalah analisis regresi linier berganda
karena terdapat lebih dari satu variabel
independen. Model analisisnya adalah
sebagi berikut:
c. Return on Assets
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik
pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset. Rasio ini dapat
dirumuskan:
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dimaksudkan untuk
2. Variabel Dependen
mengetahui apakah residual yang telah
Variabel dependen atau terikat
distandarisasi berdistribusi normal atau
merupakan variabel yang
tidak (Sulisyanto, 2008).
dipengaruhi oleh variabel
independen. Dalam penelitian ini
b. Uji Autokorelasi
yang merupakan variabel dependen
Salah satu asumsi dalam analisis
adalah tingkat suku bunga
regresi linier dengan OLS (ordinary least
berjangka 12 bulan. Tingkat suku
square) adalah tidak adanya masalah
bunga berjangka dinyatakan dalam
autokorelasi. Autokorelasi adalah
bentuk persentase dan digunakan
hubungan antara residual satu observasi
untuk menarik masyarakat agar
dengan observasi lainnya [E(ei,ej) ≠ 0 dan
menginvestasikan dananya di bank.
i ≠ j]. Setiap data residual pada
autokorelasi [E(ei,ej) ≠ 0 dan i ≠ j].
Autokorelasi lebih mudah terjadi pada data
Teknik Analisis Data
yang sifatnya runtut waktu (time series),
1. Analisis Regresi Linier Berganda
karena sifat datanya yang biasanya
Suliyanto (2008) Analisis regresi
dipengaruhi oleh data sebelumnya.
digunakan untuk mengukur kekuatan
Autokorelasi juga dimungkinkan terjadi
hubungan antara dua variabel atau
pada data antar objek (cross section).
lebih, juga digunakan untuk
Autokorelasi dapat berbentuk positif dan
menunjukan arah hubungan antara
negatif. Autokorelasi pada regresi linier
variabel bebas dengan variabel
dapat menyebabkan terjadinya kebiasan
untungnya. Dengan menggunakan
pada kesimpulan yang diambil.
analisis regresi akan diperoleh koefisien
untuk setiap variabel bebasnya. Dengan
c. Uji Heteroskedastisitas
diperolehnya koefisien regresi maka
Ismanto dan Desta (2012)
diharapkan akan dapat diperoleh nilai
Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana
nilai varians error untuk setiap data b) Apabila nilai probabilitas > 0,05
pengamatan tidak konstan atau var (ei) = maka Ha ditolak
2. Salah satu asumsi dalam model regresi
dengan OLS adalah nilai error atau 2. Uji Simultan (Uji F)
residual memiliki varians yang konstan var Uji F digunakan untuk mengetahui
(ei) = 2 atau disebut juga pengaruh antara variabel independen
homoskedastisitas. Pada kenyataannya dengan variabel dependen secara
nilai residual sulit memiliki varian
simultan atau bersamasama. Pada
konstan, yang membuat nilai taksiran
penelitian ini uji F digunakan untuk
varaians dan standar error koefisien regresi
menjadi tidak efisien (underestimate) mengetahui pengaruh secara simultan
sehingga pengujian hipotesis dengan uji t atau bersama-sama antara CAR, LDR,
menjadi tidak valid (overestimate). dan ROA terhadap tingkat suku bunga
Heteroskedastisitas sering dijumpai pada deposito berjangka pada bank BUMN
data yang sifatnya cross section daripada di Indonesia.
time series. Dalam penelitian yang Dasar pengambilan keputusan
menyangkut data keuangan perusahaan dengan menggunakan program Eviews
misalnya, akan terjadi perbedaan yang adalah sebagai berikut :
cukup besar antara perusahaan besar dan a) Apabila nilai probablilitas < 0,05
perusahaan kecil. maka Ha diterima
b) Apabila nilai probablilitas >
d. Uji Multikolinearitas 0,05 maka Ha ditolak.
Ismanto dan Desta (2012)
Multikolinearitas merupakan salah satu 3. Uji Koefisien Determinasi
masalah dalam analisis regresi OLS, yang Koefisien determinasi adalah
berarti terdapat korelasi atau hubungan ukuran yang menunjukkan besarnya
yang sangat tinggi diantara variabel variasi variabel dependen yang dapat
independen.Multikolinearitas hanya terjadi dijelaskan (explained) oleh persamaan
pada regresi majemuk, karena melibatkan (model) yang diperoleh. Didalam suatu
beberapa variabel independen sehingga persamaan regresi, koefisien
tidak terjadi pada regresi sederhana. determinasi menunjukkan persentase
pengaruh semua variabel independen
yang terdapat didalam persamaan
Uji Hipotesis terhadap variabel dependennya.
1. Uji Parsial (Uji T)
Uji t digunakan untuk mengetahui
HASIL PENELITIAN DAN
pengaruh antara variabel independen
PEMBAHASAN
dengan variabel dependen secara
parsial. Pada penelitian ini uji t
digunakan untuk mengetahui pengaruh Statistik Deskriptif
secara parsial atau sendiri-sendiri antara Statistik deskriptif bertujuan untuk
CAR, LDR, dan ROA terhadap tingkat memberikan gambaran pada data-data
suku bunga deposito berjangka pada variabel penelitian. Deskripsi variabel
bank BUMN di Indonesia. yang digunakan dalam penelitian ini
Dasar pengambilan keputusannya meliputi nilai minimum, maksimum, mean
dengan menggunakan program Eviews dan standar deviasi dari tiga variabel
adalah sebagai berikut : independen yaitu CAR (Capital Adequacy
a) Apabila nilai probabilitas < 0,05 Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio) dan
maka Ha diterima ROA (Return On Assets) sebagai variabel
yang mempengaruhi tingkat suku
bungadeposito berjangka. Perhitungan data
deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2 Hal ini menunjukkan bahwa variabel suku
sebagai berikut : bunga deposito mengindikasi hasil yang
baik seperti variabel independen yaitu
CAR, LDR, dan ROA karena standar
deviasi lebih kecil dari pada nilai rata-rata.

Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas

Dari analisis deskriptif di atas dapat


disimpulkan bahwa dari 4 sampel data
Berdasarkan hasil uji Jarque-Bera
maka variabel CAR memiliki nilai
terlihat nilai Jarque-Bera 4.246831 sebesar
minimum sebesar 13.20000 dan nilai
dengan prob. Sebesar 0.119622, hasil ini
maksimum sebesar 21.54000. Sedangkan
menunjukkan bahwa data berdistribusi
nilai ratarata sebesar 16.01708 dengan
normal, karena prob. J-B >0,05.
standar deviasi sebesar 1.907843. Standar
deviasi yang lebih kecil dari rata-rata
2. Uji Autokorelasi
menunjukkan simpangan data yang
rendah, ini menunjukkan bahwa data
variabel CAR mengindikasikan hasil yang
baik. Dengan demikian hal ini
menunjukkan bahwa nilai CAR yang
dimiliki oleh bank-bank tersebut semuanya Berdasarkan hasil uji Breush-Godfrey
sudah memenuhi standar yang ditentukan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai
oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar 8%. prob. Chi Square sebesar 0.4392 yang
Hasil analisis deskriptif pada variabel lebih besar dari 0.05 (prob. Chi Square >
LDR memiliki nilai minimum sebesar 0,05), sehingga dapat disimpulkan tidak
59.15000dan nilai maksimum sebesar terjadi masalah autokorelasi.
108.0000. Sedangkan nilai rata-rata
sebesar 83.31333 dengan standar deviasi 3. Uji Heteroskedastisitas
sebesar 14.12830. Nilai standar deviasi
yang lebih rendah dari rata-rata
menunjukkan bahwa data variabel LDR
mengindikasi hasil yang baik.
Pada variabel ROA memiliki nilai
minimum sebesar 1.120000 dan nilai
maksimum 5.150000. Sedangkan nilai
rata-rata sebesar 3.178750 dengan nilai
standar deviasi sebesar 1.181099. Nilai ini
sama seperti pada CAR dan LDR karena
standar deviasi lebih kecil dari rata-rata
sehingga menunjukkan simpangan data Dari hasil pemeriksaan terhadap
yang rendah, oleh karena itu variabel ROA gejala heteroskedastisitas dengan uji White
mengindikasi hasil yang baik. dan Uji BPG tersebut menunjukkan
Variabel tingkat suku bunga deposito masing-masing nilai Prob. Chi-Square
memiliki nilai minimum sebesar 5.910000 pada Obs*R-Squared lebih besar daripada
dan nilai maksimum sebesar 9.400000. 0.05. Jadi, dalam kasus ini terlihat tidak
Sedangkan nilai rata-rata sebesar 7.013333 adanya masalah heteroskedastisitas.
dengan standar deviasi sebesar 1.174389.
4. Uji Multikolineiritas suku bunga deposito berjangka adalah
46.05936.
b. Untuk variabel CAR, diperoleh nilai
koefisien sebesar -0.674775 dengan
tanda negatif yang berarti bahwa pada
tahun 2009 sampai dengan 2014
kenaikan CAR (Capital Adequacy
Ratio) akan menyebabkan penurunan
Pada pengujian korelasi antar suku bunga deposito 12 bulan pada
variabel independen diatas terlihat tidak bank BUMN. Nilai tersebut berarti
adanya nilai korelasi (derajat keeratan) bahwa setiap penurunan 1 CAR akan
yang sangat tinggi (< 90%) anatarvariabel menyebabkan penurunan suku bunga
independen. Hal ini menunjukkan tidak deposito sebesar -0.674775.
adanya gejala multikolinearitas. c. Untuk variabel LDR, diperoleh nilai
koefisien sebesar 0.109967 dengan
tanda positif yang berarti bahwa pada
Analisis Regresi Berganda tahun 2009 sampai dengan 2014
kenaikan LDR (Loan to Deposit Ratio)
akan menyebabkan penurunan suku
bunga deposito berjangka 12 bulan
pada bank BUMN. Nilai tersebut
berarti bahwa setiap kenaikan 1 nilai
LDR akan menyebabkan kenaikan
suku bunga deposito berjangka sebesar
0.109967.
d. Untuk variabel ROA, diperoleh nilai
Dari tabel diatas,dapat diperoleh koefisien sebesar -10.63718 dengan
persamaan regresi linier berganda sebagai tanda negatif yang berarti bahwa pada
berikut : tahun 2009 sampai dengan 2014
Y = 46.05936 -0.674775X1+ 0.109967X2- kenaikan ROA (Return on Assets) akan
10.63718X3+ε menyebabkan penurunan suku bunga
Dimana : bunga deposito berjangka 12 bulan
Y = Tingkat Suku Bunga Deposito pada bank BUMN. Nilai tersebut
X1 = Capital Adequacy Ratio (CAR) berarti bahwa setiap penurunan 1 nilai
X2 = Loan to Deposit Ratio (LDR) ROA akan menyebabkan penurunan
X3 = Return on Assets (ROA) suku bunga deposito berjangka sebesar
ε = Error Term -10.63718.

Penjelasan untuk masing-masing variabel


yang terdapat pada tabel diatas adalah
sebagai berikut :
a. Nilai koefisien konstanta 46.05936
mempunyai makna apabila semua
variabel independen diasumsikan sama
dengan nol (0), maka Y adalah
46.05936. Berdasarkan hasil tersebut
berarti apabila CAR, LDR dan ROA
nilainya nol, maka besarnya tingkat
1. Hasil Uji Parsial (Uji T)

2. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil uji F pada tabel


diatas, diperoleh nilai probabilitas
sebesar 0.300476 Karena probabilitas
lebih besar dari 0.05, dengan demikian
maka Ha4 ditolak. Dengan kata lain
CAR, LDR dan ROA secara bersama-
sama tidak berpengaruh signifikan
Berdasarkan tabel diatas dapat terhadap tingkat suku bunga deposito
disimpulkan: berjangka.
a. Uji hipotesis 1
Hasil pengujian variabel CAR 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi
menunjukkan bahwa diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar -0.674775
dengan nilai prob. Sebesar 0.5915.
Karena nilai prob. lebih besar dari
0.05, maka secara parsial variabel
CAR berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap tingkat suku Berdasarkan tabel diatas diperoleh
bunga deposito berjangka, hal ini nilai koefisien determinasi sebesar
berarti bahwa Ha1 ditolak. 0.788016 Hal ini menunjukkan bahwa
b. Uji hipotesis 2 variabel CAR, LDR dan ROA mampu
Hasil pengujian variabel LDR menjelaskan terhadap variabel suku
menunjukkan bahwa diperoleh nilai bunga deposito sebesar 78.8016% dan
koefisien regresi sebesar 0.109967 sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya
dengan nilai prob. sebesar 0.5915 sebesar 21.1984%.
Karena niai prob. lebih besar dari
0.05, maka secara parsial variabel Pembahasan
LDR berpengaruh positif dan tidak 1. Pengaruh CAR terhadap tingkat suku
signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka
bunga deposito berjangka, hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang
berarti bahwa Ha2 ditolak. dilakukan, diketahui bahwa variabel
c. Uji hipotesis 3 CAR berpengaruh negatif dan tidak
Hasil pengujian variabel ROA signifikan terhadap tingkat suku bunga
menunjukkan bahwa diperoleh nilai deposito berjangka yang ditunjukkan
koefisien regresi sebesar -10.63718 dengan nilai koefisien regresi sebesar -
dengan nilai prob. sebesar 0.4255. 0.674775 dengan nilai prob. sebesar
Karena nilai prob.lebih besar dari 0.5915. Hasil penelitian ini tidak sesuai
0.05 maka secara parsial variabel dengan hipotesis dan di dukung oleh
ROA berpengaruh negatif dan tidak hasil penelitian dari Setyawan (2013)
signifikan terhadap tingkat suku yang menunjukkan bahwa CAR tidak
bunga deposito berjangka,hal ini terbukti berpengaruh negatif dan
berarti bahwa Ha3 ditolak. signifikan terhadap tingkat suku bunga

30
deposito berjangka. Semakin tinggi cenderung menurunkan tingkat suku
CAR maka semakin kuat kemampuan bunga deposito berjangka.
bank tersebut untuk menanggung risiko
dari setiap kredit atau aktiva produktif 3. Pengaruh ROA terhadap tingkat suku
yang berisiko. Atau dengan kata lain, bunga deposito
maka semakin tinggi kecukupan Berdasarkan hasil penelitian yang
modalnya untuk menanggung risiko dilakukan,diketahui bahwa variabel
kredit macetnya, sehingga kinerja bank ROA berpengaruh negatif dan tidak
semakin baik, dan dapat meningkatkan signifikan terhadap tingkat suku bunga
kepercayaan masyarakat terhadap bank. deposito berjangka yang ditunjukkan
Dengan meningkatnya kepercayaan dengan nilai koefisien54 regresi -
masyarakat terhadap bank, maka bank 10.63718 dengan nilai prob. 0.4255.
cenderung akan menurunkan tingkat Hasil penelitan ini tidak sesuai dengan
suku bunga depositonya untuk hipotesis dan didukung oleh hasil
mengurangi beban bunganya dan pada penelitian dari Setyawan (2013) yang
saat yang53 sama bank juga tidak perlu menunjukkan bahwa ROA merupakan
khawatir kehilangan nasabah karena rasio yang menggambarkan kemampuan
tingginya kepercayaan masyarakat bank dalam menghasilkan laba bersih
terhadap bank tersebut. berdasarkan tingkat asset tertentu.
Semakin besar ROA maka semakin
2. Pengaruh LDR terhadap tingkat suku besar pula laba yang diperoleh oleh
bunga deposito berjangka suatu bank. Apabila bank menentukan
Berdasarkan hasil penelitian yang porsi laba ditahan yang besar, hal ini
dilakukan dapat diketahui bahwa akan menambah modal sendiri yang di
hipotesis ditolak. Pengujian terhadap miliki oleh bank dengan konsekuensi
variabel LDR menunjukkan variabel setoran dividen yang diberikan kepada
LDR berpengaruh positif dan tidak pemilik bank berkurang. Dengan
signifikan yang ditunjukkan dengan demikian bank tidak harus terobsesi
nilai koefisien regresi sebesar 0.109967 untuk menghimpun dana dari
dengan nilai prob. 0.6871. Dari hasil masyarakat dalam jumlah besar.
penelitian tersebut dapat diartikan Sehingga bank akan meringankan
apabila LDR semakin tinggi maka tingkat suku bunga deposito berjangka.
tingkat suku bunga deposito akan
semakin rendah. Nilai LDR yang tinggi 4. Pengaruh CAR, LDR dan ROA
menunjukkan bahwa penyaluran kredit terhadap tingkat suku bunga deposito
yang dilakukan oleh bank lebih tinggi berjangka
dibandingkan dengan dana yang Berdasarkan hasil uji F pada
diterima dari masyarakat. Dengan penelitian yang dilakukan, diperoleh
semakin besarnya penyaluran kredit nilai probabilitas sebesar 0.300476.
maka pendapatan yang diterima bank Karena probabilitas lebih besar dari
dari pendapatan bunga kredit semakin 0.05 dapat diketahui bahwa variabel
besar oleh karena itu keuntungan yang CAR, LDR dan ROA secara bersama-
diperoleh oleh bank juga semakin sama tidak mempunyai pengaruh yang
meningkat. Apabila bank menahan signifikan terhadap tingkat suku bunga
sebagian dari keuntungan untuk deposito berjangka. Dengan demikian
menambah cadangan dan memperkuat dapat diketahui bahwa rasio keuangan
permodalan maka bank tidak perlu lagi CAR, LDR, dan ROA tidak dapat
menarik modal dari masyarakat dalam digunakan untuk memprediksi tingkat
jumlah yang besar sehingga bank akan suku bunga deposito berjangka.

31
KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Budisantoso, Totok dan Nuritomo, 2014.


Penelitian ini dilakukan dengan Bank & Lembaga Keuangan Lain.
tujuan untuk mengetahui pengaruh antara Jakarta: Salemba Empat.
capital adequacy ratio (CAR), loan to
deposit ratio (LDR) dan return on assets Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen
(ROA) terhadap tingkat suku bunga Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta:
deposito berjangka pada bank BUMN di Ghalia Indonesia.
Indonesia periode 2009-2014. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan pada Dewi, May Karlina. 2012. Analisis
penelitian ini, maka dapat ditarik Pengaruh Capital Adequacy Ratio
kesimpulan sebagai berikut : (CAR), Loan to Deposit Ratio
1. Variabel CAR berpengaruh negatif dan (LDR), Return on Assets (ROA)
tidak signifikan terhadap tingkat suku Terhadap Tingkat Suku Bunga
bunga deposito berjangka sehingga Ha1 Deposito Berjangka (Pada Bank
ditolak. Central Asia, Tbk Tahun 2001-
2. Variabel LDR berpengaruh positif dan 2010). Skripsi. Makasar: Universitas
tidak signifikan terhadap tingkat suku Hassanudin.
bunga berjangka sehingga Ha2 ditolak.
3. Variabel ROA berpengaruh negatif dan Ismanto, Deni dan Desta Rizki Kusuma.
tidak signifikan terhadap tingkat suku 2012. Petunjuk Praktikum Eviews.
bunga deposito berjangka sehingga Ha3 Yogyakarta: FE UAD.
ditolak.
4. Secara simultan, variabel CAR, LDR Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002.
dan ROA tidak berpengaruh terhadap Manajemen Perbankan. Edisi
tingkat suku bunga deposito berjangka Pertama. Yogyakarta: BPFE
sehingga Ha4 ditolak.
Lestari, Sosie. 2008. Pengaruh Capital
Saran Adequacy Ratio, Return on Assets
1. Bank BUMN sebaiknya memperhatikan dan Loan to Deposit Ratio Terhadap
rasio keuangan perusahaan dalam Suku Bunga Deposito Berjangka
penetapan tingkat suku bunga deposito Pada Bank BUMN di Indonesia
berjangka. Periode 2002-2006. Skripsi.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya Yogyakarta.
dilakukan penambahan variabel Martono. 2010. Bank dan Lembaga
independen demi keakuratan hasil Keuangan Lainnya. Edisi
penelitian. II.Yogyakarta: Ekonisia
3. Penelitian selanjutnya diharapkan
menambah jumlah sampel bank Nugroho,Yohanes Yuni Eko. 2010.
sehingga penelitian yang dilakukan
Analisis Faktor-Faktor yang
dapat lebih menyeluruh.
Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
Deposito Berjangka Pada Bank
Umum di Indonesia Tahun 2006-
2008. Skripsi. Semarang: Universitas
Diponegoro.

Rivai, Veithzal, Andria Permata Veithzal


dan Ferry N. Idroes. 2007. Bank and

32
Financial Institution Management.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi


Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.

Suliyanto. 2008. Teknik Proyeksi Bisnis.


Yogyakarta: ANDI.

Suyatno, Thomas, Djuhaepah T. Marala,


Azhar Abdullah, Johan Thomas
Aonno, Tinon Yunianti Ananda, dan
Chalik. 2005. Kelembagaan
Perbankan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Setiawan, Prastyo. 2013. Pengaruh Capital


Adequacy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR) dan Return on
Assets (ROA) terhadap tingkat suku
bunga deposito berjangka pada bank
BUMN periode 2002-2012. Skripsi.
Yogyakarta: UAD.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan.


Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.

Adapun klasifikasi menurut Suyatno, dkk (2005) adalah:

1. Dilihat dari Segi Fungsinya

a. Bank Sentral (Central Bank), adalah bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar 1945 dan yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor

13/1968.

b. Bank Umum (Commercial Bank,) adalah yang dalam pengumpulan dananya menerima

simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan

kredit jangka pendek.

c. Bank Tabungan (Saving Bank) adalah bank yang dalam pengumpulan dananya

menerima simpanan dalam bentuk tabungan dalam usahanya terutama memperbungakan

dananya dalam kertas berharga.


d. Bank Pembangunan (Development Bank), adalah bank yang dalam pengumpulan

dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan

kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta dalam usahanya terutama

memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.

e. Bank Desa (Rural Bank), adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan

natura (padi, jagung, dan sebagainya) dan dalam bentuk natura kepada sektor pertanian

dan pedesaan.

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

a. Bank Milik Negara, adalah bank yang modalnya sebagian besar atau keseluruhan

modalnya berasal dari negara.

b. Bank Milik Pemerintah Daerah, adalah bank yang modalnya sebagaian besar atau

keseluruhannya berasal dari pemerintah daerah.

c. Bank Milik Swasta, adalah bank yang modalnya sebagaian besar atau keseluruhannya

berasal dari perorangan atau swasta. Bank milik swasta dapat dibagi menjadi tiga yaitu

bank milik swasta nasional, bank milik swasta asing dan kerjasama antara bank swasta

nasional dengan swasta asing.

d. Bank Koperasi, adalah bank yang modalnya berasal dari perkumpulan-perkumpulan

koperasi.

3. Dilihat dari Segi Penciptaan Uang Giral

a. Bank Primer, adalah bank yang dapat menciptakan uang giral. Bentuk dari uang giral

sendiri dapat berupa cek ataupun giro.

b. Bank Sekunder, adalah bank yang bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan

kredit. Bank yang tergolong dalam bank sekunder adalah bank tabungan dan bank-bank

yang tidak menciptakan uang giral.

You might also like