SINGLE DEGREE OF FREEDOM

SYSTEM
 SDOF
0 0

0 0
1 EI=∞ 1

k c
k

STRUKTUR MODEL MATEMATIS

STIFFNESS AND FUNDAMENTAL PERIOD
 PERSAMAAN DINAMIS DAN SOLUSINYA DENGAN STEP-BY-STEP
INTEGRATION

m.( xg t   xt )  c.x t   k .xt   0 (1)

atau
m.xt   c.x t   k .xt    m.xg t 
dimana

m.xt   Gaya Inersia Struktur Relatif terhadap tanah

c.xt   Gaya Damping Struktur Relatif terhadap tanah
k.xt   Gaya Pegas Struktur Relatif terhadap tanah
 m.xg t   Gaya Gempa
( xg t   xt )  Percepatan Absolut (tanah+struktur)
 x
xt  xt  t 
x 

t t  t


t

Gambar-2.a. Percepatan struktur dianggap linear

xt 
x   xt    (2a)
t
 x
xt  xt  t 

t
t  t

t
Gambar-2.b. Kecepatan struktur dari integrasi percepatan struktur

xt   2
x   xt   xt .  . (2.b)
t 2
 x
xt  xt  t 

t
t  t

t

2 xt   3
x   xt   x t .  xt .  . (2.c)
2 t 6
Bila   t maka persamaan (2.b) dan (2.c) dapat ditulis menjadi,

xt t
2
xt  t  xt  xt.t  .
t 2

t
xt   xt .t  xt . (3)
2
dan persamaan (2.c) menjadi,

xt  t   xt   xt .t  xt .

t  xt  t 
2
 .
3
atau
2 t 6

xt   xt .t  xt .

t 
2
 xt .
t 
2
(4)
2 6
 dari persamaan (4) didapat,
6.xt 6.xt
xt   3.xt (5)
t t
2

dan substitusi persamaan (5) ke persamaan (3) maka didapat,

3.xt t
xt  3.xt  .xt (6)
t 2

m.xt c.xt k.xt  pt (7)

dimana pt  m.xg t (8)

substitusikan persamaan (5) dan (6) ke dalam persamaan (7) diperoleh,

 6.m 3.c  6.xt   t 

 2   k.x t   pt   m.  3.x
t  
 c. 3.xt   .xt (9)
t t   t   2 
persamaan (9) dapat disederhanakan menjadi,
k*t.xt  p*t (10)
dimana,

6.m 3.c
k  2  k
*
(11) dan
t t
6.xt   t 
p  pt m.
*
3.xtc.3.xt  .xt (12)
 t   2 

xt  t   xt   xt  (13)

x t  t   x t   x t  (14)
 P t  t   c.x t  t   k .xt  t 
xt  t   (15)
m
Dimana:

pt  t   pt   pt 

P(t) =  m.xg t 

P(t+t) =  m.xg t  t 
 2.
Tn  (17)

k
 (18)
m

c  2. .m. (19)

RESPONSE OF SDOF USING STEP BY STEP INTEGRATION METHOD

p(t) =  m.xg t 
RESPONSE OF SDOF USING STEP BY STEP INTEGRATION METHOD
 Respon Spektrum untuk Kondisi Elastik

 Penggambaran nilai maksimum dari respon struktur sebagai

fungsi dari waktu getar atau frekuensi alaminya disebut
sebagai response spectrum. Grafik respon spektrum ini dapat
mencakup beberapa rentang faktor redaman yang dapat
muncul pada struktur.
 Dalam pembuatan respon spektrum hanya respon
perpindahan maksimum saja yang digunakan dan dalam
respon spectrum. Respon kecepatan dan respon percepatan
didekati dengan maximum pseudo velocity dan maximum
pseudo acceleration .
 Dari ketiga parameter tersebut dapat dibentuk kurva
displacement response spectrum, pseudo-velocity response
spectrum dan pseudo-acceleration response spectrum.
 Respon Spektrum untuk Kondisi Elastik
Hubungan antara ketiga parameter ini disebut hubungan tripartit, yaitu sebagai berikut,

Sv  .Sd (20)
Sa   .Sd
2
(21)
S
Sv  a (22)


Sa = Percepatan Maksimum Absolut

Sv dan Sd = Kecepatan dan Perpindahan relatif terhadap tanah

Dalam skala log digambarkan sbb:

Response Spectra