a3
BABII
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penetitian
Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: “Pengaruh pemberian program
kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt
Bangun Sarana Jakarta”. PT Asphalt Bangun Sarana merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang distributor aspal. PT Asphalt Bangun Sarana
berlokasi di JI, MT. Haryono Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari
bulan September 2015 sampai dengan bulan Jamari 2016.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah kausal, menurut Sugiyono (2009), desain
kausal berguna untuk menganalis bagaimana suatu variable mempengaruhi
variable lainnya, Penelitian ini adalah penelitian yntuk mengetabui satu atau
lebill Variable “‘bebas.-(independent) Variablé) terhadap/ vatiable terikat
(Gependent variable) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji
statistik, Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh pemberian program
kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT Asphalt
Bangun Sarana Jakarta.
hip mercubuana ac id!4a
Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran,
1
Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai
dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertenta
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
Sugiono (2009). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah
Program Kesejabteraan (X1) dan Program Pelatihan Kerja (X2) sebagai
variabel independen, sedangkan Kinerja (Y) sebagai variabel dependen,
Variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
Program Kesejahteraan (1)
Kesejahteraan menniut Hasibuan (2007) adalah balas jasa lengkap
(materi dan non materi) yang diberikan oleh pihak perusabaan
berdasarkan Kebijaksanaan, Tujuannya untuk mempertahankan dan
‘memperbaiki Kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya
meningkat. Jeni
jenis kesejahteraan karyawan terdiri dati
A. Dari SegiEkonomis, komponennya anfafa laihtadalalivang pensiun,
‘uang makan, vang transport, tunjangan hari raya, bonus, uang duka,
pakaian dinas dan nang pengobatan.
bb, Dari Segi Fasilitas, komponennya antara lain adalah tempat ibadah,
kkafetaria, olahraga, kesenian, pendidikan, cuti, koperasi, dan izin.
hip mercubuana ac id!45
c. Dari Segi Pelayanan, komponennya antara Iain adalah kesehatan,
‘mobil jemputan, penitipan bayi, bantuan hukum, penasihat
‘kewangan, Asuransi dan kredit rumah,
Program Pelatihan Kerja (X2)
‘Menurut Mondy (2008) pelatihan yang dibuat oleh perusahaan memiliki
Komponen sebagai berikut:
1)
Analisis Kebutuhan pelatihan
2.) Metode yans
3.) Sistem p
4.) Penguas
3) Perubab
6.) Tingkat
Kinerja (Y)
MERGU-BH AN Ae
2)
3)
4)
5)
6)
Prestasi Kerja
Kejujuran
Kedisiplinan
Kreativitas
Kerjasama
Kepribadian
hip mercubuana ac id!45,
7.) Prakarsa
8) Kecakepan
9.) Tanggung jawab
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Kesejahteraan,
Variabel Dimenst Indikator ‘Skala
T. Uang pensiun
2. Uang makan & transport
Tunjangan hari raya &
1. Pro: a
Kesej
Vang duka
Kesejahteraan 5. Bantuan perikaan
x 6. Pakaian dinas Ordinal
1. Tempat ibadah
MERGU BUANA
Kesejahteraan Fasilitas
3. Cuti dan izin
T. Asaransi Kesehatan
3. Program
Kesejahteraan Pelayanan | 2. Asuransi kecelakaan
Sumber Hasibuan (2007)
hip mercubuana ac id!a7
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Pelatihan Kerja
‘Variabel Dimensi Tndikator Skala
Perencanaan Program
1. Analisis keburuhan pelatihan
Pelatibian,
Pelatihan Kerja | Implementasi Program | 1. Metode yang digunakan
(x2) Pelatihan 2. Sistem penyampaian Ordinal
1, Penguasaan pekerjaan
Evaluasi Pr
Perubahan perilak
Pelati
ingkat pembelajaran
Sumber : Mandy (2008)
MERCU BUANA
hip mercubuana ac id!a8,
Tabel 3.3,
Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan
Variabel Dimensi Indikator Skala
Prestasi kerja karyawan dinilai dari sisi
Prestasi Ket | icyajtas dan kuantitas
Kejujuran karyawan dalam menyelesaikan
Kejjoran | ypacctugasnya
Kedisiplinan karyawan dalam mentaatt
Kedisiplinan | Petaturan dan menjalankan intruksi dari
'sahaan
apuan karyawan dalam
sbangkan kreativitas dan potensinya
ja lebih baik
Kinerja karyawan
a kaxyawan dalam berparisipasi | Ordinal
~ Kerj
sama dengen karyawan lain
badian karyawan di lingkungan
femiampuan karyawan dalam mengambil
inisiatif dalam bekerja
Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan
ME repens AV
‘Kemampuan karyawan dalam mengerjakan
= ‘tugas dengan baik dan tepat waktu, sesuai
awl
} dengan tanggung jawab jabatannya.
‘Sumber : Hasibuan (2007)
hip mercubuana ac id!49
2. Skala Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala ordinal dengan
skala likert, Skala ordinal adalah skala pengukuran variable dengan
mengurutkan data dari yang rendah ke yang paling tinggi, Sugiono
(2009),
Pengukuren masing-masing variable dalam penelitian ini
menggunakan skala Likert, Skala likert digunakan untuk mengukur sikap
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
social. Dengan skala variable yang akan diukur dijabarkan
indicator tersebut dijadikan titik
ument yang dapat berupa
pertanyaan, Sugi
Skala likert tingkat jawaban dapat dilihat pada
table berikut ini
Tabel 3.4
MERGEFBUANA
Jawabaa Skor
Sangat Setyju ($8) 5
‘Seruju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
‘Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2009:133)
hip mercubuana ac id!50
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis
adalah
a. Angket (Kuesioner)
Menurut Ferdinand (2006) Angket atau kuesioner merupakan cara
pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang teratur dan
sistematis, serta dapat dilakukan lewat telepon, surat, atau bertatap muka
secara langsung dengan responden yang terpilih sebagai sampel.
Isi kuesioner dapat berisi antara lain:
a. Pertanyaan — pertanyaan terbuka untuk memperoleh data mengenai
identitas responden paca lembar pertama.
b, Pertanyaan — pertanyaan tertutup mengenai sikap dan pendapat
responden mengenai program kesejahteraan, pelatihan kerja, dan kinerja
karyawan pada lembar ke dua dan seterusnya
Pertanyaan — pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan skala ordinal atau
sering disebut skala /ikert. Menurtt Ghiozali (2005) Skala /ikery adalah skala
yang berisi lima tingkat atau preferensi jawaban, Skala /ikert dikatakan
ordinal karena pemyataannya menunjukkan tingkatan atau preferensi yang
berbeda, seperti sangat setuju mempunyai preferensi yang “lebih tinggi”
dari setuju, dan setuju “lebih tinggi” dari ragu-ragu atau netral. Sedangkan
‘menurut Mas’ud (2004) Skala fikert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, serta persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenoma
hip mercubuana ac id!51
sosial atau variabel. Masih menurut Mas’ud (2004) dalam skala /ikert, para
responden diminta memberikan jawaban yang menunjukkan sejauh mana
‘mereka merasa positif atau negatif terhadap suatu topik. Jumlah kuesioner
penelitian ini yang akan dibagikan kepada responden, disesuaikan dengan
jumlah sampel yang dipili.
Populasi dan Sampel
1, Populasi
Menurut Ferdi ypulasi adalah gabungan dari seluruh
elemen yang ber orang yang memiliki karakteristike
serupa yang menjadi pusat pethati iti, karenanya dipandang sebagai
semesta penelitian mn ini adalah seluruh karyawan yang,
ada PT Asphalt Bs etlokasi di Kantor Pusat di Jakarta
sebanyak 32 (tiga puluh dita) orang karyawan.
2, Sampel
pilasi sampel dalam
penelitian ditetapkan secara sampel jenuh, yaitu seluruh populasi yang
berjumlah 32 (tiga puluh dua) orang dilibatkan sebagai responden
penelitian,
hip mercubuana ac id!52
‘Metode Analisis Data
Data yang didapat dari hasil responden kemudian dianalisis dengan
software SPSS (statistic programme for social science), sedangkan metode
analisis datanya menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas
1. Uji Valiaitas
Ghozali (2005) menyatakan uji validitas digunakan untuk
mengukur sab atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
r tabel
maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian
hip mercubuana ac id!53
sebaliknya bila r bitung 0,05 maka distribusinya adalah normal.
Uji Multikolonearitas
Uji Multikotinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara_variabel_bebas
(independent), Model regresi yang baik seharusnya dimana antara
variabel X (independent) tidak boleh saling berkorelasi. Regresi yang
baik adalah apabila tidak ada korelasi antara variabel independent.
Senmta model regresi bebas dari masalah multikolinearitas jika pada
suatu model dapat dilihat devi beberaps hal, yang salah satunya yaita
jika nilai Variance Inflasion Factor (VIF) tidak lebity dari 10 dan
nilai Tolerance tidak Kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan
terbebas dari multikolinearitas Ghozali (2008).
Uff Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi Ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitas
Ghozali (2005). Dasar analisisnya adalah sebagai berikut
hip mercubuana ac id!55
a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar —kemudian menyempit) maka
diindikasikan terdapat masalah Heteroskedastisitas.
b. Tika titik ada pola yang jelas, serta titike —
iknya menyebar di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan
tidak terdapat masalah Heteroskedastisitas.
4. Uji Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel
bebas dengan variable terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya
adalah sebagai berikut :
Yoat buxrtbxzte
Keterangan
Y = Variabel terikat yairu kinerja karyawan
a =Konstanta
bs, b= Koefisien
¥4 + Program Kesejaliterann
xo= Pelatihan kerja
e = kesalahan pengganggn / error
5. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (F) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan
oleh besamya koefisien determinasi (f°) antara 0 (nol) dan 1 (satu),
hip mercubuana ac id!56
Koefisien determinasi (1°) nol variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi
semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu koefisien
determinasi () dipergunakan untuk mengetabui prosentase perubahan
variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).
Uji Ketepatan Model
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang
didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol maupun
ari observasi (tidak terkontrol). Adapun uji yang digunakan dalam uji
hipotesis, yaitu:
a, Uji F (Uji Simattan)
Dalam penelitian ini, uji F digunaken untuk mengetabui tingkat
siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-
sama (simultan) terhadap variabel dependen Ghozali (2005). Dalam
penelitiag i. hipotesis yang digunakian adalalt
Ho :Variabel-variabel bebas yaitu program kesejahteraan dan pelatihan
kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Ha Variabel-variabel bebas yaitu program kesejahteraan, dan pelatihan
kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
tethadap variabel terikatya yaitu kinerja karyawan.
hip mercubuana ac id!57
‘Dasar pengambilan keputusannya Ghozali (2005) adalah dengan
‘menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
bb. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima,
b, UT (ji Parsial)
Uji T pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besamya
pengaruh masing- riabel independent secara individual
(parsial) tethadap Hasil uji ini pada output SPSS
dapat dilihat pa sil T-test menunjukan variabel
independent s tethadap variabel dependent
jika:
Ho = variable-variabel bebas (Program Kesejahtersan dan pelatihan
kerja), tidak/ mémpayai’ pengaruh’ yang signifikan terhadap
MEREtrBUANA
= variable-variabel bebas (Program kesejebteraan dan pelatihan
Kerja) mempunyai pengaruh yang signifikan terhacap variabel
terikat(kinerja karyawan),
a. Tika p-value > 0.05 maka Ho diterima, Ha ditolak artinya tidak ada
pengaruh,
b, Jika p-value < 0.05 maka Ho ditolak, Ha diterima artinya ada
pengaruh,
hip mercubuana ac id!