Hetti Rusmini, Festy Ladyani, Zulfian, Sidik Rahman (Verdana, 10 PT, Bold)

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Page 220 of 12

KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA YANG TELAH DILAKUKAN


MASTEKTOMI DAN KEMOTRAPI

Hetti Rusmini1, Festy Ladyani2, Zulfian3, Sidik Rahman4 (Verdana, 10 pt, Bold)

1
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
3
Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
4
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

[email korespondensi: sidikr@gmail.com]

Abstract: Breast cancer is still a health problem in various countries both in developed
and developing countries. According to data from the 2013 Basic Health Research
(Riskesdas), the prevalence of breast cancer in Lampung is around 0.3%. Cancer is
associated with decreased quality of life. Changes in quality of life are the main effects
seen in cancer treatment. This study aims to determine the quality of life of breast
cancer patients who have done mastectomy and chemotherapy at Dr.H Abdul Moelok
Hospital in 2018. This study used a descriptive observational method with a cross
sectional study design. The study population was all patients with a diagnosis of breast
cancer who had undergone mastectomy and chemotherapy in the surgical oncology
installation and rafflesia room at Dr.H Abdul Moelok Hospital in Bandar Lampung for the
period of January to December 2018. Total population sample. The research instrument
uses EORTC-C30. The results of the measurement of quality of life using the EORTC QLQ-
C30 questionnaire showed that from 30 questions containing seven items of quality of
life, 34 respondents (58.6%) obtained quality of life less, 22 respondents (37.9%) of
adequate quality of life and good quality of life as many as 2 respondents (3,4). The
results of measuring the seven domains of quality of life using the EORTC QLQ-C30
questionnaire, overall breast cancer patients who have undergone mastectomy and
chemotherapy at the Dr.H Abdul Moeloek Hospital in Bandar Lampung found poor quality
of life.

Keywords: Quality of Life, Breast Cancer, Mastectomy, Chemotherapy

ABSTRAK: Kanker payudara sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
diberbagai negara baik dinegara maju maupun negara berkembang. Menurut data dari
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi kanker payudara didaerah Lampung
sekitar 0,3%. Kanker berhubungan dengan penurunan kualitas hidup. Perubahan kualitas
hidup adalah dampak utama yang terlihat pada penanganan kanker. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pasien kanker payudara yang telah dilakukan
mastektomi dan kemotrapi di RSUD Dr.H Abdul Moelok tahun 2018. Penelitian ini
menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain cross sectional study.
Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosis kanker payudara yang telah
menjalani operasi mastektomi dan kemotrapi di instalasi bedah onkologi dan ruang
raflesia RSUD Dr.H Abdul Moelok Bandar Lampung periode Januari sampai Desember
2018. Sampel total populasi. Instrumen penelitian menggunakan EORTC-C30. Hasil
pengukuran kualitas hidup dengan kuisioner EORTC QLQ-C30 menunjukkan dari 30
pertanyaan yang memuat tujuh item kualitas hidup didapatkan kualitas hidup kurang
sebanyak 34 responden (58,6 %), kualitas hidup cukup sebanyak 22 responden (37,9%)
dan kualitas hidup baik sebanyak 2 responden (3,4). Hasil pengukuran tujuh domain
kualitas hidup dengan menggunakan kuisioner EORTC QLQ-C30, secara keseluruhan
pasien kanker payudara yang telah dilakukan mastektomi dan kemoterapi di RSUD Dr.H
Abdul Moeloek Bandar Lampung didapatkan kualitas hidup kurang.

Kata Kunci : Kualitas Hidup, Kanker Payudara, Mastektomi, Kemotrapi


PENDAHULUAN kanker ditemukan pada stadium lanjut
Pada tahun 2010, lebih dari 100.000 dan sulit untuk ditanggulangi, sehingga
kanker invasit payudara-payudara memberikan beban yang besar bagi
wanita didiagnosis di Amerika Serikat, pasien kanker dan keluarganya (Yayasan
dan sekitar 40.000 wanita meninggal Kanker Indonesia, 2011).
karena penyakit ini, merupakan Berdasarkan hasil penelitian Azri
penyebab kematian kedua setelah (2010) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
kamatian karena kanker paru pada Adam Malik Medan, terdapat 312 kasus
wania. Risiko selama hidup untuk kanker payudara termasuk diantaranya
menderita kanker payudara iadalah 1 berusia 13-25 tahun sebanyak 13 orang.
diatara 8 wanita di Amerika Serikat. Berdasarkan hasil penelitian Fransiskus
Selama tiga decade terakhir, mortalitas di Hope Clinik Medan, Terdapat 78
pada wanita dengan kanker payudara penderita kanker payudara terdapat
menurun dari 30% menjadi 20% berkat diantaranya berusia 15- 25 tahun
upaya penapisan yang membaik dan sebanyak 6 orang.
terapi (Kumar, 2007). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
Kanker payudara sampai saat ini (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi
masih merupakan masalah kesehatan tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3
diberbagai negara baik dinegara maju per 1000 penduduk, dan kanker
maupun negara berkembang. Walaupun merupakan penyebab kematian nomor
angka mortalitas menurun pada 7 (5,7%). Menurut statistik rumah sakit
beberapa negara, kanker payudara tetap dalam Sistem Informasi Rumah Sakit
berperan sebagai penyebab kematian (SIRS) tahun 2007, kanker payudara
pada wanita umur 35-55 tahun.Kanker menempati urutan pertama pada pasien
payudara diperkirakan dijumpai 35.000 rawat inap di seluruh Rumah Sakit di
kasus baru tiap tahunnya (Baum M Indonesia (16,85%).
2005). Di India kanker payudara terus Menurut data dari Riset Kesehatan
meningkat, dengan perkiraan jumlah Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi
kasus baru yang terdiagnosa sejumlah kanker payudara didaerah Lampung
80.000 setiap tahunnya (Anderson SR sekitar 0,3% (Kemenkes, 2013).
dkk, 2003). Di Malaysia kanker payudara Berdasarkan data kesakitan dari Dinas
menjadi penyebab kematian yang Kesehatan Kota Bandar Lampung bulan
pertama pada wanita. Angka kematian Februari tahun 2013,beberapa
spesifik per 100.000 penduduk puskesmas ditemukan kasus kanker
meningkat dari 3,7% (1982) menjadi payudara yang dirujuk ke RS Abdoel
5.8% (1990). Prevalensi kanker Moeloek. Diperoleh hasil bahwa
payudara di Malaysia 86,2 per 100.000 Puskesmas Rawat Inap Kedaton memiliki
wanita pada tahun 1996, dan pada angka kasus kanker payudara tertinggi
tahun 2002 kanker payudara mencapai yaitu 16 kasus lama dan 8 kasus baru
30,4% dari seluruh kanker pada wanita pada rentang usia 20-69 tahun
(Norsa’adah dkk, 2005) dibanding puskesmas lain (Dinkes Kota
Di Indonesia, jumlah kanker yang Bandar Lampung, 2013).
datang mengunjungi Yayasan Kanker Insiden kanker payudara diberbagai
Indonesia diRumah Sakit Dharmais Negara meningkat 1-2% setiap
Jakarta tercatat sebanyak 115 orang, tahunnya. Kurva insidensi berdasarkan
namun selama pertengahan tahun2011 usia bergerak naik terus dari usia 30
dimana 100 orang telah terdiagnosa tahun. Kanker payudara jarang
tumor jinak fibroadenoma mammae dan ditemukan pada wanita dibawah usia 20
15 orang lainnya positif terdiagnosa tahun. Meskipun ada perbaikan
kanker payudara. MenurutMasalah diagnosis dan terapibagi penderita
utama dalam penanganan kanker adalah kanker payudara, tetapi kematian
kurangnya pengetahuan masyarakat karena penyakit ini terus meningkat
tentang kanker dan kesadaran (Narti & Budiyani, 2009). Keputusan
masyarakat untuk melakukan perilaku untuk memberikan terapi kepada pasien
hidup yang sehat untuk mengurangi tidak hanya mempertimbangkan data
risiko kanker serta melakukan deteksi kekambuhan, survival, efek toksisitas
dini kanker.Akibatnya sebagian besar akut yang akan dialami pasien, namun
juga mempertimbangkan implikasinya psikologis berupa infeksi, perubahan
terhadap kualitas hidup pasien (Ganz, et warna kulit, nyeri dan lainnya (Ahmed et
all., 2002). al., 2008).
Operasi pengangkatan payudara Pengobatan kanker pada stadium
atau mastektomi meninggalkan kesan lanjut sangat sulit dan hasilnya kurang
bagian tubuh manjadi tidak sempurna memuaskan (Manuba, 2008). Pada
dan meninggalkan kesan buruk, stadium lanjut pasien tidak hanya
sedangkan kemotrapi memiliki efek mengalami berbagai masalah fisik, tetapi
samping kemotrapi jangka pendek juga masalah psikologis, spiritual yang
seperti mual, muntah, lemas, rambut mempengaruhi kualitas hidup pasien.
rontok, mudah mengalami infeksi, dan Penelitian Hendarnejad et al (2009)
ada juga pasien yang mengalami efek mengenai kualitas hidup penderita pasca
jangka panjang dari kemotrapi kemotrapi pada 200 pasien kanker
infertilitas, osteoporosis, penurunan didapatkan 22 (11%) pasien kualitas
fungsi mental, gangguan konsentrasi hidupnya baik 132 (66%) kualitas
dan memori sampai depresi. Efek hidupnya sedang, dan 46 (23%) kualitas
samping ini akan menghilang setelah hidupnya buruk, oleh sebab itu
selesai kemotrapi. Semua efek samping kebutuhan pasien bukan hanya pada
tersebut dapat berpengaruh pada pemenuhan pengobatan gejala fisik saja,
kualitas hidup pasien (Cancer Reference namun juga pentingnya dukungan
Information, 2007). terhadap kebutuhan psikologis, social
Kemajuan terapi kanker payudara dan spiritual dengan pendekatan
juga secara jelas menunjukkan interdisiplin (Menkes RI, 2007)
keunggulan terapi gabungan berbagai Seseorang yang telah divonis
bidang mulai dari terapi bedah, mengidap kanker payudara mengalami
radioterapi, kemoterapi, hormonal dan perubahan dalam hidupnya. Menurut
lainnya (Ramli, 2015). Modified radical Karyono, Dewi dan Lela (2008)
mastectomy (MRM) meminimalkan menyatakan bahwa penyakit kanker
bagian yang dioperasi, mempercepat berhubungan dengan kualitas hidup
pemulihan luka bekas operasi, menjaga yang terdiri dari beberapa dimensi yaitu
bentuk rongga dada pasien, mencegah kesejahteraan fisik, psikologis,
disfungsi lengan atas dan kondusif untuk fungsional dan social. Penderita kanker
pemulihan fungsi motorik lengan atas payudara umumnya mengalami gejala
(Modern Cancer Hospital Guangzhou, kecemasan dan depresi yang
2012). mengganggu fisik, kualitas kesehatan
Walaupun dari penelitian didapatkan dan kualitas seksualnya (kayser,
bahwa MRM secara keseluruhan adalah Fieldman et al., 2010).
terapi yang aman dan efektif, terapi ini Data dari RSUP Dr. Sardjito jumlah
tetap mempunyai efek samping.Pasien penderita baru kanker payudara tahun
dapat mengalami lymphedem pada salah 2008 sebanyak 363 penderita. Menurut
satu lengannya dimulai dari pergelangan beberapa dokter di instalasi Kanker Tulip
tangan dan akhirnya mencapai bahu Terpadu menyatakan bahwa penilaian
pada lengan yang terlibat, yang kualitas hidup bagi penderita kanker
membutuhkan lymphatic drainage penting untuk menevaluasi kualitas
(Jacob et al., 2016). hidup penderita dan mengevaluasi hasil
Kanker berhubungan dengan pengobatan. Tingginya angka prevalensi
penurunan kualitas hidup (Perwitasari, kanker payudara pada wanita berusia
2009). Perubahan kualitas hidup adalah reproduksi atau belum mengalami
dampak utama yang terlihat pada menopause dibandingkan dengan wanita
penanganan kanker. Terdapat tiga yang telah menopause juga berpengaruh
domain kualitas hidup yang saling terhadap kualitas hidup dan pengalaman
tumpang tindih diantaranya fisik, spiritual yang dialami oleh penderita.
psikologis dan sosial. Lymphedem terjadi Tujuan penelitian untuk mengetahui
pada kebanyakan pasien kanker Angka Harapan Hidup pasien Kanker
payudara yang nantinya akan Payudara pasca mastektomi dan
memengaruhi kualitas hidup. Morbiditas kemotrapi di RSUD H. Abdul Moelok
sekunder berasal dari domain fisik dan Bandar Lampung tahun 2018.
METODE kemotrapi di instalasi bedah onkologi
Penelitian ini menggunakan metode dan ruang raflesia RSUD Dr.H Abdul
penelitian observasional deskriptif Moelok Bandar Lampung periode Januari
dengan desain cross sectional study. sampai Desember 2018, sampel total
Penelitian ini dilakukan pada bulan populasi. Pengumpulan data dengan
november 2019 sampai dengan selesai. menggunakan Kuesioner EORTC-C30
Tempat penelitian ini adalah di RSUD Dr. yang meliputi kualitas hidup pasien Ca
H Abdul Moelok Bandar Lampung mammae yang telah dilakukan Operasi
Populasi penelitian adalah seluruh pasien Mastektomi dan Kemotrapi. Analisis data
dengan diagnosis kanker payudara yang dengan menggunakan uji korelasi
telah menjalani operasi mastektomi dan spearmen.

HASIL

Data Demografi

Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan data demografi

Data Demografi Frekuensi Persentase (%)


Usia ( Tahun )
>39 7 (12,1%)
39 – 55 42 (72,4%)
56 – 72 9 (15,5%)
Status Perkawinan
Menikah 53 (91,4%)
Janda 2 (3,4%)
Lain-lain 3 (5,2%)
Agama
Islam 57 (98.3%)
Protestan 1 (1,7%)
Suku Bangsa
Lampung 17 (29,3%)
Jawa 37 (63,8%)
Sunda 3 (5,2%)
Batak 1 (1,7%)
Pendidikan Terakhir
SD 24 (41,4%)
SMP 14 (24,1%)
SMA 16 (27,6%)
Sarjana 2 (3,4%)
Lainnya 2 (3,4%)
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 38 (65,5%)
Pedagang / Wiraswasta 4 (6,9%)
Pegawai swasta 3 (5,2%)
Petani 5 (8,6%)
PNS 3 (5,2%)
Lainnya 5 (8,6%)
Penghasilan Perbulan (Rp)
<500.000 29 (50%)
500.000 - 1.000.000 16 (27,6%)
1.000.000-2.000.000 7 (12,1%)
>2.000.000 6 (10,3%)

Tabel 1. menunjukkan kelompok adalah agama mayoritas responden


umur 39 - 55 tahun merupakan yaitu 57 orang (98,3%). Suku terbanyak
kelompok umur terbanyak yaitu 42 adalah Jawa yaitu 37 orang (63,8%).
orang (72,4%). Mayoritas status Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
perkawinan responden yaitu menikah Menengah Atas jika digabung
sebanyak 53 orang (91,4%). Islam menempati tingkat pendidikan terbanyak
pada responden sebanyak 30 orang (3,4%). Hal tersebut mungkin menjadi
(51,7%). Ibu rumah tangga pada salah satu potensi mayoritas responden
penelitian ini merupakan pekerjaan adalah ibu rumah tangga (65,5%)
terbanyak dibandingkan pekerjaan dengan penghasilan kurang dari Rp
lainnya yaitu 38 orang (65,5%) dan 500.000,00 (50%). Petani adalah
mayoritas penghasilan perbulan pekerjaan kedua terbanyak responden
responden yaitu kurang dari penelitian yakni sebesar (8,6%).
Rp500.000,00 sebanyak 29 orang Pekerjaan responden lainnya 6,9%
(50%). Seluruh responden telah untuk wiraswasta atau pedagang, 5,2%
menjalani mastektomi, dan kemoterapi. untuk Pegawai Swasta dan PNS.
Usia merupakan salah satu faktor
risiko yang dapat meningkatkan Kualitas hidup pasien kanker
terjadinya kanker payudara, dimana payudara di RSUD Dr.H Abdul
wanita yang telah menopause dan Moeloek Bandar Lampung
berusia lebih dari 50 tahun dapat Kualitas hidup saat ini telah menjadi
meningkatkan risiko mengalami kanker suatu parameter yang sama pentingnya
payudara (Smeltzer dan Barre, 2001). dengan karakteristik kesuksesan
Data yang didapat dari hasil penelitian
pengobatan. Kualitas hidup bersifat
ini menunjukkan bahwa mayoritas
pasien kanker payudara yang telah subjektif dan hanya dapat diukur oleh
dilakukan Mastektomi dan Kemoterapi di pasien. Studi terhadap 163 pasien
RSUD Dr.H Abdul Moeloek Bandar kanker yang membandingkan penilaian
Lampung berada pada kelompok usia 39 kualitas hidup pasien berdasarkan
- 55 tahun sebanyak 42 orang (72,4%). penilaian klinisi dan pasien menemukan
Hasil penelitian ini juga hanya 54% dari penilaian dokter
menunjukkan bahwa mayoritas
berhubungan dengan penilaian pasien.
responden menikah (91,4%) dengan
jumlah responden sebanyak 53 orang Karena itu penggunaan kuisioner laporan
dan mayoritas ibu rumah tangga pasien telah menjadi standar praktis
(65,5%) dengan jumlah responden dalam penilaian kualitas hidup pasien
sebanyak 38 orang. Hasil penelitian ini (Sutrisno, Dharmayuda dan Rena.,
bersesuaian dengan pasien kanker 2010). Salah satu alat yang banyak
payudara di Rumah Sakit Kanker digunakan untuk menilai kualitas hidup
Dharmais Jakarta menunjukkan bahwa
pasien kanker adalah kuisioner yang
mayoritas pasien kanker payudara
adalah wanita yang telah menikah dikeluarkan oleh EORTC. Kuisioner ini
(93,9%) dan mayoritas ibu rumah telah digunakan secara luas pada uji
tangga (61,1%). klinik kanker oleh sekelompok besar
Berdasarkan agama responden kelompok-kelompok penelitian dan juga
penelitian ini, paling banyak menganut telah digunakan pada studi-studi non uji
agama Islam dengan persentase klinik. Hasil penelitian pada tabel 4.2
(98,3%), Jawa adalah suku sebagian
dari 58 orang pasien kanker payudara
dari responden pada penelitian ini. Tabel
4.1 menjelaskan bahwa RSUD Dr.H yang telah dilakukan mastektomi dan
Abdul Moeloek sebagai rumah sakit telah menjalani kemoterapi di Ruang
rujukan memiliki tingkat keragaman Raflesia dan badah onkologi RSUD Dr.H
yang tinggi dari sisi sosial didasari Abdul Moeloek Bandar lampung dengan
karena keragaman agama dan suku menggunakan kuisioner EORTC QLQ-C30
karena pasien datang dari berbagai
diperoleh kualitas hidup kurang
daerah di Lampung dan sekitarnya.
sebanyak 34 responden (58,6 %),
Tabel 1. menunjukkan jika
pendidikan SMP dan SMA menjadi kualitas hidup cukup sebanyak 22
kategori gabungan maka pasien kanker responden (37,9%) dan kualitas hidup
payudara yang berpendidikan terakhir baik sebanyak 2 responden (3,4).
SMP dan SMA (51,7%) memiliki
persentase lebih besar dibandingkan SD
(41,4%), Sarjana (3,4%) dan Lainnya
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara

Kualitas Hidup Frekuensi Presentase (%)


Kurang 34 58,6
Cukup 22 37,9
Baik 2 3,4
domain gejala dengan nilai rerata
Cella-Tulsky berpendapat bahwa terendah. Fungsi fisik, kognitif, sosial
kualitas hidup terdiri dari dua komponen dan status kesehatan secara global
yaitu subjektif dan multidimensional. mempunyai prediket baik sedangkan
Subjektif merujuk pada fakta bahwa Fungsi peran, emosi, sosial mempunyai
kualitas hidup dapat dimengerti hanya prediket buruk. Subitem dari domain
dari perspektif pasien. Multidimensional gejala yang dominan pada pasien kanker
merujuk pada fakta bahwa kualitas payudara adalah mual dan muntah,
hidup mencakup dimensi yang luas yang nyeri, dipsnea, insomnia, hilang nafsu
dapat dikelompokkan menjadi satu dari makan, sembelit dan diare. Fungsi fisik
empat area yang berbeda yakni keadaan memiliki simpangan deviasi terbesar dan
fisik, fungsional, emosional dan sosial. memiliki interpretasi baik pada pasien
Jadi, kualitas hidup dihubungkan dengan kanker payudara yang telah dilakukan
gejala, fungsional, psikologi dan mastektomi dan telah menjalani
kesejahteraan sosial (Saatci et al., kemoterapi. Sembelit memiliki
2007). Karakteristik item kuisioner simpangan deviasi terkecil dan sering
EORTC QLQ-C30 (Tabel 4.3) terjadi pada pasien kanker payudara
menunjukkan bahwa fungsi fisik yang telah dilakukan mastektomi dan
mempunyai nilai rerata tertinggi. kemoterapi di responden penelitian ini.
Dipsnea dan sembelit adalah sub item

Tabel 3. Karakteristik item kuisioner EORTC QLQ-C30

Item N Minᵃ Maxᵇ Rerata Interpretasi ͨ SD


Fungsi Fisik 58 7 20 17 Baik 3.3
Fungsi Peran 58 2 8 7 Buruk 1.7
Fungsi Emosi 58 4 16 14 Buruk 3.2
Fungsi Kognitif 58 2 8 4 Baik 1.8
Fungsi Sosial 58 2 8 7 Buruk 1.7
Status Kesehatan Global 58 2 8 6 Baik 1.4
Lelah 58 7 12 11 Minor 1.6
Mual dan Muntah 58 2 8 6 Mayor 1.9
Nyeri 58 3 8 7 Mayor 1.2
Dipsnea 58 1 4 2 Mayor 1.2
Insomnia 58 1 4 3 Mayor 1.2
Hilang Nafsu Makan 58 1 4 3 Mayor 1.3
Sembelit 58 1 4 2 Mayor 1.1
Diare 58 1 4 3 Mayor 1.2
Kesulitan Keuangan 58 1 4 3 Minor 1.2

ᵃNilai Minimal skor per item. ᵇNilai Maksimal skor per item. ͨHasil perhitungan setiap
jawaban di kuisioner EORTC QLQ-C30 berupa skor yang didapatkan dari setiap item
dibandingkan dengan skor dari nilai referensi QLQ-C30 subbagian breast cancer:all
stages.
Gambaran item kualitas hidup pasien kanker payudara

Tabel 4. Distribusi frekuensi item kualitas hidup pasien kanker payudara

Item Kualitas Hidup N QOL P R

Kurang Cukup Baik


Fungsi Fisik - 468
Baik 30(51,7 11(36,7 17(56,7 2(6,7)
) ) )
Buruk 28(48,3 23(82,1 5(17,9) 0
) )
Fungsi Peran 084 229
Baik 15(25,9 6(40,0) 8(53,3) 1(6,7)
)
Buruk 43(74,1 28(65,1 14(32,6 1(2,3)
) ) )
Fungsi Emosi 020 305
Baik 22(37,9 9(40,9) 11(50,0 2(9,1)
) )
Buruk 36(62,1 25(69,4 11(30,6 0
) ) )
Fungsi Kognitif 342 127
Baik 35(60,3 19(54,3 14(40,0 2(5,7)
) ) )
Buruk 23(39,7 15(65,2 8(34,8) 0
) )
Fungsi Sosial 228 161
Baik 20(34,5 10(50,0 8(40,0) 2(10,0
) ) )
Buruk 38(65,5 24(63,2 14(36,8 0
) ) )
Kesehatan secara 028 289
keseluruhan
Baik 33(56,9 15(45,5 17(51,5 1(3,0)
) ) )
Buruk 25(43,1 19(76,0 5(20,0) 1(4,0)
) )
Lelah - 491
Mayor 15(25,9 3(20,0) 10(66,7 2(13,3
) ) )
Minor 43(74,1 31(72,1 12(17,9 0
) ) )
Mual dan Muntah 007 348
Mayor 37(63,8 17(45,9 18(48,6 2(5,4)
) ) )
Minor 21(36,2 17(81,0 4(19,0) 0
) )
Nyeri 007 348
Mayor 37(63,8 17(45,9 18(48,6 2(5,4)
) ) )
Minor 21(36,2 17(81,0 4(19,0) 0
) )
Dipsnea 107 214
Mayor 42(74,4 22(52,4 18(42,9 2(4,8)
) ) )
Minor 16(27,6 12(75,0 4(25,0) 0
) )
Insomnia 008 246
Mayor 32(55,2 14(43,8 16(50,0 2(6,3)
) ) )
Minor 26(44,8 20(76,9 6(23,1) 0
) )
Hilang Nafsu Makan 006 357
Mayor 33(56,9 14(42,4 18(54,5 1(3,0)
) ) )
Minor 25(43,1 20(80,0 4(16,0) 1(4,0)
) )
Sembelit 015 317
Mayor 47(81,0 24(51,5 21(44,7 2(4,3)
) ) )
Minor 11(19,0 10(90,9 1(9,1) 0
) )
Diare 001 413
Mayor 36(62,1 15(41,7 20(55,6 1(2,8)
) ) )
Minor 22(37,9 19(86,4 2(9,1) 1(4,5)
) )
Kesulitan Keuangan 265 149
Mayor 13(22,4 6(46,2) 6(46,2) 1(7,7)
)
Minor 45(77,6 28(62,2 16(35,6 1(2,2)
) ) )

Pengukuran kualitas hidup dengan kanker payudara berada pada kategori


kuisioner EORTC QLQ-C30 di samping cukup kemungkinan dikarenakan
hasil akhir didapatkan derajat kualitas pengaruh terhadap beberapa subitem
hidup pasien kanker secara umum, kita gejala (mual dan muntah, nyeri,
juga dapat melihat dan membandingkan dipsnea, insomnia, kehilangan nafsu
beberapa aspek yang memengaruhi makan, sembelit dan diare) yang
kualitas hidup di antaranya fungsi fisik, dominan pada responden terhadap item
peran, emosi, kognitif, sosial, domain lainnya yang menunjukkan hasil dengan
gejala dan masalah finansial. kategori baik seperti status kesehatan
Tabel 4. menunjukkan item fungsi keseluruhan dan beberapa skala
fisik pasien kanker payudara baik fungsional seperti fungsi fisik, dan
dominan memiliki kualitas hidup cukup. kognitif. Dominasi beberapa subitem
Hal demikian juga terdapat pada item gejala pada pasien kanker payudara
fungsi peran, emosi, dan kesehatan yang telah menjalani mastektomi dan
secara keseluruhan, sedangkan item kemoterapi diakibatkan karena
fungsi kognitif dan sosial pada pasien pengambilan data dilakukan pada
kanker payudara baik dominan memiliki beberapa waktu setelah dilakukannya
kualitas hidup kurang. Domain gejala kemoterapi sehingga mengakibatkan
seperti mual dan muntah, nyeri, pasien tidak terlalu mengingat hal yang
insomnia, hilang nafsu makan dan diare buruk terhadap kesehatannya saat
yang lebih dominan dialami pasien setelah menjalani terapi tersebut,
kanker payudara dengan kualitas hidup sehingga akan berpengaruh terhadap
cukup. Domain gejala dipsnea dan kualitas hidup pasien. Uji normalitas
sembelit yang juga dominan dialami Kolmogorov-Smirnov dilakukan pada
pasien kanker payudara memiliki seluruh item dan subitem Kualitas hidup
kualitas hidup kurang. Sedangkan lelah didapatkan data berdistribusi tidak
dan kesulitan keuangan yang lebih normal, sehingga dilakukan Uji korelasi
sedikit dialami oleh pasien kanker Spearman yang didapatkan adanya
payudara juga menunjukkan kualitas korelasi antara kualitas hidup pasien
hidup cukup. Kualitas hidup pasien kanker payudara dengan fungsi fisik (p
= 0,000; r = 0,468), fungsi emosi (p = insomnia, hilang nafsu makan, sembelit,
0,020; r = 0,305), kesehatan secara diare, dan kesulitan keuangan.
keseluruhan (p = 0,028; r = 0,289)
subitem lelah (p = 0,000; r = 0,491)
mual dan muntah (p = 0,007; r = SARAN
0,348) nyeri (p = 0,007; r = 0,348) 1. Bagi Pasien Kanker Payudara
insomnia (p = 0,008; r = 0,346) hilang Hasil penelitian ini diharapkan dapat
nafsu makan (p = 0,006; r = 0,357) meningkatkan pemahaman adanya
sembelit (p = 0,015; r = 317) diare (p = pengaruh lingkungan sosial seperti
0,001; r = 0,413). Kualitas hidup pasien dukungan psikologis dan pembinaan
kanker payudara tidak berkorelasi spiritual selain intervensi medis yang
dengan fungsi peran (p = 0,084; r = diberikan kepada pasien kanker
0,229) fungsi kognitif (p = 0,324; r = payudara yang dapat meningkatkan
0,127) fungsi sosial (p = 0,228; r = kualitas hidup.
0,161) subitem dipsnea (p = 0,107; r = 2. Bagi Pelayanan Kesehatan
0,214), dan kesulitan keuangan (p = Hasil penelitian ini dapat digunakan
0,265; r = 0,149). Studi yang telah sebagai masukan bagi tim pelayanan
dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar kesehatan dalam memberikan
memperlihatkan penurunan kualitas intervensi yang tepat kepada pasien
hidup pasien kanker disebabkan karena kanker payudara sehingga dapat
adanya keluhan rasa nyeri, sesak, meningkatkan kualitas hidup pasien
insomnia, kehilangan nafsu makan dan kanker payudara.
mengalami diare yang dominan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
(Sutrisno, Dharmayuda dan Rena., Peneliti mengharapkan adanya
2010). Hasil penelitian ini penelitian lebih lanjut dengan
memperlihatkan hasil yang sesuai menggunakan sampel yang
dengan penelitian Sutrisno, Dharmayuda jumlahnya lebih banyak, metode yang
dan Rena tentang Kalitas hidup yang lebih kuat (kohort) dan adanya
menurun ketika dilakukannya interval pengumpulan data dan
kemoterapi pada pasien kanker. jadwal kemoterapi terakhir untuk
melihat hubungan atau korelasi
KESIMPULAN antara kualitas hidup pasien kanker
Hasil pengukuran tujuh domain payudara.
kualitas hidup dengan menggunakan
kuisioner EORTC QLQ-C30, secara UCAPAN TERIMAKASIH
keseluruhan pasien kanker payudara Ucapan terimakasih ini
yang telah dilakukan mastektomi dan disampaikan kepada Fakultas
kemoterapi di RSUD Dr.H Abdul Moeloek Kedokteran Universitas Malahayati
Bandar Lampung didapatkan kualitas Lampung yang telah mendukung
hidup kurang kemungkinan dikarenakan pelaksanaan penelitian.
besarnya pengaruh beberapa subitem
gejala (mual dan muntah, nyeri, DAFTAR PUSTAKA
insomnia, kehilangan nafsu makan,
sembelit, dan diare) yang dominan pada
Ahmed, R. L. et al. 2008, 'Lymphedema
responden. Fungsi fisik, kognitif, dan
and quality of life in breast cancer
status kesehatan global adalah baik,
survivors: the Iowa Women’s
Sedangkan fungsi peran, emosi, dan
Health Study.', Journal of clinical
social adalah buruk. Kejadian beberapa
oncology : official journal of the
subitem gejala yang lain seperti lelah
American Society of Clinical
dan kesulitan keuangan tidak
Oncology, vol. 26, no. 35, hal. 2.
mendominasi pada responden penelitian
doi: 10.1200/JCO.2008.16.4731.
ini. Setelah dilakukan uji korelasi
Spearman menunjukkan adanya korelasi Anderson, R,.&Srinivasan, S. (2003). E-
antara kualitas hidup dengan item Satisfaction and e-loyalty: a
kesehatan secara keseluruhan, fungsi contingency framework.
fisik, fungsi emosi dan subitem gejala Psychology and marketing. 20
yaitu lelah, mual dan muntah, nyeri, (2) , 123-138.
Azri, Noor M, 2010. Prevalensi dan Nurwany Darmaniah, Nanda
Karakteristik Penderita Kanker Wulandari.-ed.7-Jakarta:EGC
Payudara di Departemen Bedah
Manuba, T.W.2008. Masalah
Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Penanganan Kanker di Indonesia.
Adam Malik Medan Tahun 2010.
Oras iIlmiah. Pidato Pengukuhan
FK USU
Guru Besar Tetap dalam Bidang
Baum, Michael, 1988. Breast Cancer The Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
Fact . Oxford University Press Universitas Udayana.
Kementrian Kesehatan Republik Modern Cancer Hospital Guangzhou
Indonesia (Menkes RI). 2007. 2012, MRM pada kanker
Kebijakan Perawatan Paliatif, payudara. Tersedia pada:
(online), http://www.asiancancer.com/ind
(http:spiritia.or.id/Dok/skmenkes onesian/breastreconstruction/302
812707.pdf, diakses 10 Agustus 9.html (Diakses: 15 Mei 2017).
2014).
Narti, W & Budiyani, K.
Dinkes. 2013. Profil Data Kesehatan (2009).Perbedaan konsep diri
Provinsi Lampung tahun 2013. antara penderita kanker
Dinas Kesehatan Provinsi payudara yang belum dilakukan
Lampung. Lampung. operasi pengangkatan payudara
dengan penderita kanker
Ganz, A. P. et al. (2004). Quality of Life
payudara yang sudah dilakukan
at the End of Primary Treatment
operasi pengangkatan payudara.
of Breast Cancer: First Results
Psycho Idea, 7, 2, 68-76.
From the Moving Beyond Cancer
Randomized Trial. Journal of the Norsa’adah B, Rusli BN, Imran AK, Naing
National Cancer Institute, Vol. I, Winn T. 2005. Risk Factors of
96, No. 5, March 3, 2004 Breast Cancer in Women in
Klantan Malaysia.Singapore
Jacob, S. et al. 2016, 'Early detection
Medical Journal. 46(120:698-705
and prediction of cardiotoxicity
after radiation therapy for breast Pazdur.(2001). Mual dan Muntah Pada
cancer: the BACCARAT Pasien dengan Kemoterapi.
prospective cohort study', Diunduh di
Radiation Oncology. Radiation http//www.cribd.com/doc/351529
Oncology, vol. 11, no. 1, hal. 2. 56/Evaluasi-Mual-Muntah-Paien-
doi: 10.1186/s13014-016-0627- kemoterapi.html, pada tanggal
5. 21 Mei 2012
Karyono.,Dewi, K., TA, Lela. (2008). Pazdur, R.; Wagman, L.; Camphausen,
Penanganan Stres dan K. A.; Hoskins, W. J.
Kesejahteraan Psikologi Pasien (2009).Cancer Management: A
Kanker Payudara yang menjalani Multidisciplinary Approach 12TH
Radioterapi di RSUD Dr. Edition. CMP Medica.
Moewardi Surakarta.
Perwitasari, D. A. 2009, 'Pengukuran
Semarang :Fakultas Psikologi
kualitas hidup pasien kanker
Universitas Diponegoro. Vol 43,
sebelum dan sesudah kemoterapi
No 2.
dengan EORTC QLQ-C30 RSUP
Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Sardjito Yogyakarta', Majalah
Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Farmasi Indonesia, vol. 20, no. 2,
Balitbang Kemenkes Ri hal. 2.
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins Ramli, M. 2015, 'Update Breast Cancer
S.L. 2007, Buku Ajar Management', vol. 38, ,hal. 40.
patologi.Edisi 7; ahli Bahasa,
Saatci, E. et al. 2007, 'Original research
Brahm U, Pendt ;editor Bahasa
effect of chemotherapy on the
Indonesia, Huriawati Hartono,
quality of life in patients with
lymphoma 1', vol. 20, no. 2, hal.
98–103.
Smeltzer dan Barre 2001, Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta.
Sukardja, I.D.G,.Onkologi Klinik Edisi
2.2000.Universitas
Udayana.Surabaya
Sutrisno, H., Dharmayuda, T. G. dan
Rena., R. A. 2010, 'Gambaran
Kualitas Hidup Pasien Kanker
Limfoma Non Hodgkin Yang
Dirawat Di Rsup Sanglah
Denpasar', vol. 11, , hal. 96–103.
WHO.(2003). Mual dan Muntah Pada
Pasien dengan Kemoterapi.
Diunduh di
http//www.google.co.id/search?
qmualdanmuntahpadapasienkem
oterapi&ieutf8&oeutf8&aqt&rlsorg
.mozilla:enUS:official&clientfirefo
x-a, padatanggal 21 Mei 2012
WHO 2017, Breast cancer: prevention
and control. Tersedia pada:
http://www.who.int/cancer/detec
tion/breastcancer/en/ (Diakses: 2
April 2017).
Wong, E., Marisa, R. dan Chaudhry, S.
2016, Breast Cancer. Tersedia
pada:
http://www.pathophys.org/breast
-cancer/ (Diakses: 15 Mei 2017).
Word Health Organisation Quality of Life
Group 2010.Study protocol for
the word Health Organisation
Project to develop a quality of
Life assessment ionstrument
(WHOQOL) Qual Life res. 1993
Zega, S. dan Siregar, C. T. . 2013,
Kualitas Hidup Pasien Kanker
Payudara Yang Menjalani
Kemoterapi Di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan. Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara. doi:
10.1007/s13398-014-0173-7.2.

You might also like