Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Bionature Vol.

12 (2): Hlm: 87 - 90, Oktober 2011


Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer
ISSN: 1411-4720 87

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question dan


Getting Answer Pada Konsep Sistem Gerak Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMAN 4 Bantimurung
(The Influence of Application of Cooperative Learning Model Giving Study Question
and Answer Getting on Against the Motion System Concepts Student Results
SMAN 4 Bantimurung)

Andi Asmawati Azis1 & Rezeki Amaliah2


1
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar
2
Alumni Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar

Abstract

This research aims to know biology-learning outcomes of the eleventh grade


students SMAN 4 Bantimurung by implementing cooperative learning model type GQGA
in Skeletal System Concept. This kind of research was queasy experimental with
randomized control group only design. Subject of this research were all of XI IPA students
of SMAN 4 Bantimurung in academic year 2011/2012, which consist of four classes.
Research samples who respectively consist of 27 students, XI IPA that learned with
cooperative learning model GQGA. The data analyzed in descriptive and inferential ways.
The research result shows that scores of students who taught by implementing cooperative
type GQGA are categorized good with the average score 75,04. The result of inferential
statistic analyzed with t-test with sig (0.01) < α (0.05) so that H0 rejected and H1 received.
From these results, it can be concluded that there is a differentiate students’ biology
learning outcomes who are taught by implementing cooperative learning model Giving
Question and Getting Answer type in the concept of Skeletal System at eleventh students
SMAN 4 Bantimurung. The high scores of students’ the studying result which taught by
implementing cooperative learning model type GQGA were caused by a lot of ideas or
thought that can be shown by the students. Students were able to create problems with
design questions and answer the questions.

Key words: Cooperative Learning, GQGA, Learning Outcomes, Skeletal System.

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu dalam suatu bidang, dia pasti akan dapat
hal penting untuk menentukan maju mengajar, tidak perlu tahu proses belajar
mundurnya suatu bangsa, maka untuk mengajar yang tepat, hanya perlu menu-
menghasilkan sumber daya manusia angkan apa yang diketahuinya ke dalam
sebagai subyek dalam pembangunan yang botol kosong yang siap menerima-nya.
baik, diperlukan modal dari hasil pendidik- Banyak guru masih menganggap para-
an itu sendiri. Paradigma lama dalam digma lama ini sebagai satu alternatifnya.
proses pembelajaran adalah guru memberi Mereka mengajar dengan metode ceramah
pengetahuan pada siswa secara pasif. dan mengharapkan siswa duduk, diam,
Dalam konteks pendidikan, paradigma dengar, catat, dan, hafal.
lama ini juga berarti jika seseorang Proses pembelajaran dimana guru
mempunyai pengetahuan dan keahlian memberi pengetahuan pada siswa secara
pasif, masih mendominasi proses pembela-
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer 88

jaran pada sebagian besar jenjang pendi- jaran kooperatif yang akan diteliti lebih
dikan. Guna mengatasi masalah tersebut lanjut yaitu GQGA pada konsep sistem
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan gerak. Model pembelajaran kooperatif tipe
keiikutsertaan peserta didik secara aktif GQGA, diharapkan mampu mengorgani-
dalam kegiatan proses belajar mengajar. sasikan siswa dalam kegiatan belajar
Seperti dikemukakan Kemp (dalam Wena, mengajar agar lebih aktif. Siswa dapat
2008) bahwa perlu adanya kegiatan belajar mendengarkan informasi teman kelompok,
mengajar sebagai pendorong peserta didik sehingga mereka termotivasi untuk mendu-
untuk aktif berpartisipasi. Dengan aktifnya kung dan menunjukkan minat terhadap apa
siswa dalam kegiatan pembelajaran diha- yang dipelajari teman kelompoknya. Mela-
rapkan hasil pembelajaran dan retensi lui kegiatan pembelajaran dengan mene-
siswa dapat meningkat dan kegiatan pem- rapkan model kooperatif GQGA, dampak
belajaran lebih bermakna. Berdasarkan ha- positif yang diharapkan timbul adalah
sil penelitian menunjukkan bahwa pem- siswa mampu mengatasi kesulitan belajar-
belajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) nya melalui kegiatan membaca, belajar,
melalui pembelajaran kooperatif ternyata mencari, dan memberikan kesempatan
lebih efektif daripada pembelajaran oleh kepada siswa lain untuk berbagi
pengajar (Lie dalam Wena, 2008). pengetahuan dan pengalaman. Jadi siswa
Berdasarkan data di lapangan, ada tidak hanya berdiam diri dalam mendengar
beberapa kecenderungan yang sering informasi dari guru, tapi siswa mampu
ditemukan, yaitu: siswa yang sering menemukan sendiri pengetahuan dari apa
menjawab pertanyaan guru hanya yang yang diperolehnya dalam kegiatan belajar.
pandai saja, yang kurang pandai tidak Ditinjau dari segi struktur isi,
berusaha menjawab dan tidak berani konsep sistem gerak merupakan konsep
bertanya kepada guru. Sukar bekerjasama yang membahas tentang fungsi rangka,
dengan temannya walaupun telah dianjur- jenis-jenis tulang yang menyusun sistem
kan oleh guru. Pembelajaran konvensional gerak, persendian, otot, dan ganggguan
yang sering digunakan oleh guru yang pada sistem gerak. Sehingga membutuhkan
belum memberdayakan potensi siswa kreatifitas siswa untuk menemukan,
secara optimal. Hasil observasi di SMAN 4 memecahkan, ataupun menganalisa
Bantimurung diketahui bahwa proses konsep.
pembelajaran masih didominasi oleh guru Relevansi antara konsep sistem
tanpa adanya variasi model pembelajaran gerak dengan model pembelajaran
inovatif, akibatnya siswa menjadi pasif. kooperatif tipe GQGA yaitu pada konsep
SMAN 4 Bantimurung merupakan sekolah sistem gerak, siswa masih sulit
yang terletak di pinggiran kota dengan membedakan tulang-tulang penyusun
jumlah siswa yang tidak terlalu banyak tubuh, jenis-jenis persendian, ciri-ciri otot,
rata-rata 27 siswa setiap kelas. Guru dan mekanisme gerak otot sehingga dengan
dengan mudah menerapkan model menerapkan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif jika dilihat dari kooperatif tipe GQGA siswa dapat
jumlah siswa. Berdasarkan hasil penelitian menanyakan materi-materi yang belum
yang telah dilakukan oleh Syarifuddin mereka pahami dalam bentuk tulisan
(2007), diketahui bahwa hasil belajar siswa karena biasanya siswa terkesan minder
dengan menggunakan model pembelajaran ketika akan bertanya secara langsung.
kooperatif lebih tinggi dibandingkan hasil Hasil penelitian yang dilakukan
belajar siswa dengan menggunakan model oleh Nurdahlia (2009) yang menyimpulkan
pembelajaran langsung khususnya meng- bahwa ada pengaruh model pembelajaran
gunakan metode ceramah. GQGA terhadap hasil belajar siswa. Berda-
Upaya untuk mengatasi masalah sarkan penelitian-penelitian yang telah di-
tersebut adalah dengan menerapkan model laksanakan dan melihat kelebihan-kelebih-
pembelajaran kooperatif. Model pembela- an dari model pembelajaran kooperatif
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer 89

GQGA maka peneliti merencanakan untuk pelaksanaan, penelitian ini dilaksanakan


mengkaji dan menerapkan model pembela- sebanyak 5 kali pertemuan sesuai dengan
jaran kooperatif tipe GQGA kemudian cakupan materi. Alokasi waktu mata
dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar pelajaran biologi dalam seminggu adalah 5
siswa kelas XI SMAN 4 Bantimurung pada jam. Setiap satu kali pertemuan alokasi
konsep sistem gerak. waktu 2 x 45 dan 3 x 45 menit. Materi
Berdasarkan latar belakang yang untuk pertemuan pertama yaitu rangka,
telah dikemukan di atas, maka rumusan jenis-jenis tulang, dan proses pembentukan
masalah dalam penelitian ini adalah: tulang, materi pertemuan kedua yaitu
Bagaimana hasil belajar Biologi siswa persendian, materi pertemuan ketiga yaitu
kelas XI SMAN 4 Bantimurung yang di- otot, dan materi untuk pertemuan keempat
ajar dengan menerapkan model pembela- adalah gangguan pada sistem gerak.
jaran kooperatif tipe GQGA? Pertemuan kelima adalah pemberian eva-
Berdasarkan rumusan masalah luasi dengan menggunakan tes objektif
penelitian, maka tujuan penelitian ini yaitu benar salah, menjodohkan, dan tes
adalah: Untuk mengetahui hasil belajar pilihan ganda. Instrumen yang digunakan
Biologi siswa kelas XI SMAN 4 dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar
Bantimurung yang diajar dengan menerap- yang telah divalidasi ahli dan empiris.
kan model pembelajaran kooperatif tipe Bentuk tes yang digunakan adalah tes
GQGA. objektif, yaitu tes benar-salah, tes
Rumusan hipotesis dalam penelitian menjodohkan, dan tes pilihan ganda
ini adalah: Ada perbedaan hasil belajar dengan jumlah soal 50 butir yang mewakili
Biologi siswa pada konsep sistem gerak semua tujuan pembelajaran.
dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif GQGA. C. Hasil dan Pembahasan

B. Metode Penelitian Nilai statistik deskriptif hasil


belajar siswa yang diajar dengan menerap-
Jenis penelitian ini adalah peneliti- kan model pembelajaran kooperatif tipe
an eksperimen semu (quasy experimental GQGA dapat dilihat pada tabel 1:
research) yang dilaksanakan pada bulan
Juli sampai Agustus semester ganjil tahun Tabel 1. Distribusi nilai hasil belajar
ajaran 2011/2012 di SMA Negeri 4 Biologi siswa yang dibelajarkan
Bantimurung Jl. Poros Bantimurung, Keca- dengan model pembelajaran
matan Bantimurung, Kabupaten Maros. kooperatif tipe GQGA
Secara operasional tahap-tahap dalam ke-
giatan penelitian ini adalah sebagai berikut: Penerapan Model
1. Tahap persiapan, adapun yang dilakukan Statistik
Kooperatif GQGA
pada tahap ini adalah sebagai berikut: a. Jumlah sampel 24
Berkonsultasi dengan pihak sekolah untuk
memperoleh informasi lebih lanjut Nilai terendah 52,00
mengenai kondisi sekolah dan menentukan Nilai tertinggi 90,00
dua kelas sebagai sampel. b. Menganalisis Nilai rata-rata 75,04
kurikulum untuk melihat standar Standar deviasi 11,94
kompetensi dan kompetensi dasar. c.
Menganalisis kompetensi dasar untuk Keseluruhan nilai yang diperoleh
dikembangkan menjadi beberapa indikator siswa, jika dikelompokkan dalam tabel
sekaligus merumuskan tujuan pembela- pengkategorian hasil belajar siswa yang
jaran. d. Menyusun rencana pelaksanaan diajar dengan menggunakan model
pembelajaran (RPP). e. menyusun pembelajaran kooperatif tipe GQGA dapat
instrumen berupa tes hasil belajar. 2. Tahap dilihat pada tabel 2:
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer 90

Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persen- 2009). Setelah pengolahan data, maka
tase hasil belajar siswa dengan untuk pengujian homogenitas varians,
menerapkan model pembelajaran diperoleh sig 0,659 > α = 0,05. Dapat
kooperatif tipe RTE dan tipe disimpulkan bahwa siswa yang diajar
GQGA dengan menerapkan model pembela-
jaran kooperatif tipe GQGA memiliki
Model kooperatif tipe variansi yang sama atau homogen.
GQGA 3) Uji hipotesis
Kategori
Persentase Berdasarkan pengujian normalitas dan
Frekuensi homogenitas varians, maka dilakukan
(%)
Sangat baik 5 20 statistik uji-t untuk menguji hipotesis
Baik 13 54 penelitian. Kriteria pengujiannya adalah
Cukup 3 13 H0 diterima jika sig.(2-tailed) > 0,05
Kurang 3 13 yang berarti tidak ada perbedaan, H0
Sangat kurang - 0 ditolak jika jika sig.(2-tailed) < 0,05
Jumlah 24 100 yang berati ada perbedaan. Hasil
analisis pengujian hipotesis diperoleh
Hasil analisis statistik inferensial sig.(2tailed) yaitu 0,01 < 0,05 maka H0
disajikan untuk pengujian hipotesis, dalam ditolak dan H1 diterima. Dapat
hal ini uji-t dengan taraf signifikansi ∝ disimpulkan bahwa hipotesis pada
=0,05. Syarat yang harus dipenuhi untuk penelitian ini diterima yaitu Ada
pengujian hipotesis adalah data yang pengaruh penerapan model pembela-
diperoleh berdistribusi normal dan jaran kooperatif tipe GQGA pada
mempunyai variansi yang homogen. Oleh konsep sistem gerak terhadap hasil
karena itu dilakukan uji normalitas dan uji belajar Biologi siswa.
homogenitas. Berdasarkan hasil analisis data yang
1) Uji normalitas diperoleh baik secara deskriptif maupun
Uji normalitas digunakan untuk inferensial memperlihatkan adanya perbe-
mengetahui apakah populasi data daan hasil belajar Biologi siswa pada kon-
berdistribusi normal atau tidak. Data sep sistem gerak dengan menerapkan mo-
dinyatakan normal jika signifikansi del pembelajaran kooperatif tipe Giving
lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2009). Question and Getting Answer. Siswa yang
Berdasarkan hasil pengolahan data diajar dengan menerapkan model pembela-
diperoleh nilai sig siswa yang jaran kooperatif tipe GQGA menunjukkan
dibelajarkan dengan menerapkan model nilai hasil belajar yang lebih tinggi.
pembelajaran kooperatif tipe GQGA, Hal diatas dapat kita lihat dari
sig = 0,562 > α = 0,05 yang berarti data perolehan nilai rata-rata siswa yang diajar
mengenai siswa yang diajar dengan dengan menerapkan model pembelajaran
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe GQGA memiliki nilai rata-
kooperatif tipe GQGA berasal dari rata sebesar 75,04 dengan standar deviasi
sampel yang berdistribusi normal. 11,94. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
2) Uji homogenitas hasil belajar siswa lebih tersebar dengan
Uji homogenitas digunakan untuk pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi.
mengetahui apakah beberapa varian Model pembelajaran kooperatif tipe
populasi data adalah sama atau tidak. GQGA merupakan model pembelajaran
Uji ini dilakukan sebagai prasyarat yang sifatnya diskusi. Diskusi adalah unsur
dalam analisis uji-t sebagai kriteria penting dalam belajar kelompok, dengan
pengujian, jika nilai signifikan lebih berdiskusi terdapat keanekargaman penda-
besar dari 0,05 maka dapat dikatakan pat dan sudut pandang dari berbagai
bahwa varian dari dua atau lebih anggota kelompok. Kedua model pembela-
kelompok data adalah sama (Priyatno, jaran ini menitikberatkan pada pencapaian
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer 91

hasil belajar akademik, membantu siswa pembelajaran kooperatif muncul dari


memahami konsep-konsep yang sulit serta konsep bahwa siswa akan lebih mudah
mengembangkan keterampilan sosial menemukan dan memahami konsep yang
siswa. sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
Pelaksanaan model pembelajaran temannya. Siswa secara rutin bekerja
kooperatif tipe GQGA yaitu siswa dalam kelompok untuk saling membantu
diorganisasikan dalam kelompok-kelom- memecahkan masalah-masalah yang
pok belajar 4-5 orang dan siswa sendiri kompleks.
menuliskan materi yang belum mereka Kecerdasan lain yang diperoleh
pahami dalam bentuk pertanyaan. Siswa siswa dengan menerapkan model pembela-
yang diajar dengan menerapkan model jaran kooperatif tipe GQGA yaitu siswa
pembelajaran koperatif tipe GQGA mampu menemukan masalah dengan
umumnya siswa lebih banyak yang aktif mendesain pertanyaan dan mampu untuk
karena setiap siswa bertanggung jawab menjawab pertanyaan. Seperti pada
dalam memberikan pertanyaan kepada pertemuaan keempat materi gangguan pada
teman kelompoknya. sistem gerak. Siswa dapat mengembangkan
Tingkat keberhasilan pelaksanaan pertanyaan dengan tingkatan soal C3.
suatu proses pembelajaran dipengaruhi Siswa mampu mengaitkan materi dengan
oleh banyak faktor. Tingginya nilai hasil kehidupan sehari-hari. Salah satu perta-
belajar siswa yang diajar dengan menerap- nyaan yang dibuat yaitu: kelainan pada
kan model pembelajaran Kooperatif tipe tulang belakang dapat dibedakan atas,
GQGA, dikarenakan dalam pelaksanaan kifosis, lordosis, dan skoliosis. Jelaskan
proses pembelajaran model Kooperatif tipe cara menghindari kifosis, lordosis, dan
GQGA lebih menitikberatkan pada penca- skoliosis. Sesuai dengan tujuan penerapan
paian hasil belajar akademik yang berlan- model pembelajaran kooperatif tipe GQGA
daskan pada kepemimpinan bersama yang dikemukakan oleh Fitriantoro (2010),
sehingga kerjasama yang terjalin antara yaitu: mengecek pemahaman para siswa
siswa yang berbeda tingkatan kemampuan- sebagai dasar perbaikan proses belajar
nya tersebut tidak akan memunculkan mengajar, membimbing para siswa untuk
kesan minder bagi siswa yang tingkat memperoleh suatu keterampilan kognitif
kemampuannya sedang atau bahkan maupun sosial, memberikan rasa senang
rendah. pada siswa, merangsang dan meningkatkan
Banyak ide atau gagasan yang dapat kemampuan berpikir siswa, memotivasi
muncul melalui penerapan model pembela- siswa agar terlibat dalam interaksi, melatih
jaran kooperatif tipe GQGA. Selain itu, kemampuan mengutarakan pendapat, dan
sangat membantu siswa dalam memahami mencapai tujuan belajar. Kegiatan bertanya
materi yang diajarkan, sebab model pem- dan menjawab merupakan hal yang sangat
belajaran ini lebih banyak memberi esensial dalam pola interaksi antara guru
kesempatan kepada siswa untuk dikenali dan siswa. Kegiatan bertanya dan
dan menunjukkan partisipasi mereka kepa- menjawab yang dilakukan oleh siswa
da orang lain, baik dalam skala kelompok mampu menumbuhkan pengetahuan baru
maupun dalam skala kelas, sehingga materi pada diri siswa.
yang diberikan lebih bermakna dan berke- Hasil penelitian ini sesuai dengan
san pada diri siswa, yang pada akhirnya hasil penelitian yang dilakukan oleh
lebih memudahkan mereka dalam mema- Anomsari (2011) dan Nurdahlia (2009)
hami materi tersebut, mengingat bahwa yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh
materi sistem gerak merupakan materi model pembelajaran Giving Question and
yang cukup kompleks dan relatif sulit Getting Answer terhadap hasil belajar
sehingga menuntut lebih banyak interaksi siswa.
yang berpusat pada siswa. Sesuai yang Model pembelajaran kooperatif tipe
dikemukakan oleh Trianto (2009), GQGA merupakan implementasi dari teori
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question And Getting Answer 92

belajar konstruktivistik yang menempatkan belajar siswa. http://etd.eprints.ums


siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. .ac.id/11646/. Diakses pada tanggal
Menurut teori konstruktivisme, satu prinsip 13 September 2011.
yang paling penting dalam psikologi
pendidikan adalah guru tidak hanya
sekedar memberikan pengetahuan kepada Fitriantoro, Suminto. 2010. Penerapan
siswa. Siswa harus membangun sendiri Model Giving Question and Getting
pengetahuan di dalam benaknya. Guru Answer untuk Meningkatkan Moti-
dapat memberikan kemudahan untuk vasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
proses ini, dengan memberi kesempatan Matematika pada Pokok Bahasan
kepada siswa untuk menemukan atau pecahan. http://sejarahklasik.blog-
menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan spot.com/2010/03/penerapanmodel-
mengajar siswa secara sadar dengan givingquestions-and. html. Diakses
menggunakan strategi mereka sendiri pada tanggal 13 September 2011.
untuk belajar. Guru dapat memberi siswa
anak tangga yang membawa siswa Nurdahlia. 2009. Pengaruh Model
kepemahaman yang lebih tinggi, dengan Pembelajaran Giving Question and
catatan siswa sendiri yang harus memanjat Getting Answer terhadap Hasil
anak tangga tersebut (Nur dalam Trianto, Belajar Siswa. http://sucikorafi.
2007). multiply.com/journal/item/4/skripsi
nurdahlia. Diakses pada tanggal 24
D. Kesimpulan Sepetember 2010.

Berdasarakan hasil penelitian dan Syarifuddin. 2007. Pengaruh Penerapan


pembahasan yang telah dipaparkan di atas Model Pembelajaran Kooperatif
maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil terhadap Hasil Belajar Biologi
belajar Biologi siswa kelas XI SMAN 4 Siswa SMPN 6 Enrekang.
Bantimurung yang diajar dengan menerap- Makassar: FMIPA UNM.
kan model pembelajaran kooperatif tipe
Giving Question and Getting Answer Trianto. 2009. Mendesain Model
memiliki nilai rata-rata sebesar 75,04. pembelajaran Inovatif Progresif.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
E. Daftar Pustaka
Wena, Made. 2008. Strategi Pembelajaran
Anomsari. 2011. Pengaruh Model Pembe- Inovatif Kontemporer. Jakarta:
lajaran Giving Question and Bumi Aksara.
Getting Answer terhadap prestasi

You might also like