256 453 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

IDENTIFIKASI NEMATODA PARASIT PADA SALURAN

PENCERNAAN MARMUT (Cavia cobaya) SEBAGAI SUMBER


BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI INVERTEBRATA

Septia Nurhasanah
Handoko Santoso

Pendidikan Bioligi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro


E-mail: Sheptiakers@ymail.com

Abstract: The research was conducted in the Laboratory of Science Education,


University of Muhammadiyah Metro. The research is a descriptive analysis,
morphological observations were made by identifying the nematode parasite found that
Trichostrongylus sp, Strongyloides sp, Trichuris sp, Trichuris sp. The results showed
the prevalence and intensity values is the large number of guinea pigs to parasites
divided by the number of guinea pigs that are 100% inspected. While the intensity is
seen from the total number of nematode parasites that infect in the number of guinea
pigs infected with a parasite that is 2,3. The population in this study was 10 cows pigs
(Cavia cobaya ) . This study took a part in the digestion of marmots (Cavia cobaya ) the
intestines and stomach , then cut and taken part in the large intestine and be Indian ink
or coloring 2-3 drops to be easily identified microscopically . Put the preparations into
a petri dish , and given alcohol as much as 96 % with 2-3 drops . Taking part in the
examination of the large intestine to taste then used the nematode worm structure with
Indian ink dye to be observed , and placed in the glass object . Observed with a
microscope. Document if the parasites are found by using the camera Erlina 2008.
Identification of the observations made have found 3 types of parasites that attack the
guinea pig (Cavia cobaya) is Strongyloides sp on samples 1,2,3,4,5,6 , dan10 . Then
parasite Trichuris sp species found in samples 8 and 9. Trichostrongylus sp parasite
species found in sample 7 . Parasitic nematodes found were 3 types of Trichostrongylus
sp, Strongyloides sp, Trichuris sp. Number of samples that have been observed as many
as 10 cows pigs (Cavia cobaya) , with the overall result is as much as 23 tails parasites.

Kata kunci: nematode parasit, marmut (Cavia cobaya), sumber belajar biologi.

Marmut (Cavia cobaya) adalah marmut yang dibudidayakan rentan


hewan dengan tubuh kecil dan memiliki terserang berbagai jenis parasit, seperti
rambut yang beragam, ada yang polos, protozoa, platihelminthes, nematoda dan
albino, dua warna, tiga warna, dan berbagai jenis parasit lainnya. Nematoda
berbagai jenis lainnya. Seperti halnya juga memiliki beberapa jenis spesies
kelinci, marmut pun memiliki potensi seperti Trichostrongylus spp,
untuk dipelihara sebagai hewan Strongyloides sp, Trichuris sp,
kesayangan maupun untuk konsumsi. Enterobius sp, Trichuris sp. Irianto
Bahkan saat ini, marmut banyak (2009).
dibudidayakan oleh masyarakat. Parasit adalah jenis
Pembudidayaan marmut, mikroorganisme yang hidup pada
sebagian besar masyarakat kurang organisme lain. Parasit ini juga akan
mengetahui tentang bagaimana menjaga merugikan bagi organisme. Contohnya
pakan, kandang dan lingkungan yang Trichinella spiralis yang seringkali
bersih dari limbah sampah organik ditemukan pada hewan rodentia, yang
maupun anorganik. Sehingga marmut- dapat mengakibatkan penyumbatan
lumen usus dan kerusakan jaringan, penelitian ini sampel yang digunakan
bahkan dapat mengakibatkan infeksi termasuk dalam populasi, yaitu sebanyak
berat( Safar, 2009) populasi dalam penelitian ini adalah 10
Dalam tubuh marmut sering ekor marmut (Cavia cobaya).
ditemukan sejumlah penyakit yang Fokus pengamatan dalam
kemungkinan besar diakibatkan oleh penelitian ini adalah mengidentifikasi
parasit. Parasit ini akan menimbulkan nematoda parasit pada saluran
beberapa penyakit seperti kerusakan pencernaan marmut (Cavia cobaya)
mukosa usus, hal ini terjadi karena yang terserang sakit strongilodiasis.
gigitan, pengisapan darah, menyebabkan Marmut (Cavia cobaya) diperoleh dari di
iritasi mekanis. Parasit ini juga biasanya tempat pemeliharaan di Kecamatan
menyerang manusia, penginfeksian ini Metro Barat. Banyaknya sampel yang
terjadi karna adanya infeksi ringan yang akan digunakan yaitu sebanyak 10 ekor
biasanya tanpa gejala, pada infeksi berat Marmut (Cavia cobaya). Marmut (Cavia
dapat terjadi peradangan di tempat cobaya) ini akan digunakan dalam
cacing melekat dan dapat menimbulkan keadaan terserang penyakit
sakit perut (Irianto, 2009). stongilyloidasis, dengan ciri-ciri berat
Oleh sebab itu, penelitian ini badan menurun, rambut tubuh rontok,
dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan nafsu makan rendah. Pada
nematoda parasityang terdapat pada pengamatan kali ini parasit yang
saluran pencernaan marmut (Cavia ditemukan adalah nematode jenis
cobaya). Sebagai salah satu Trichostrongylus spp, Strongyloides sp,
pembelajaran Biologi untuk siswa, agar Trichuris sp. Ketiga parasit ini
siswa dapat mengetahui jenis atau ditemukan di saluran pencernaan.
spesies Strongyloides stercoralis pada Jenis penelitian kali ini adalah
saluran pencernaan marmut (Cavia analisis deskriptif, pengamatan
cobaya). Pembelajaran nematoda ini dilakukan dengan mengidentifikasi
juga sebagai salah satu pembelajaran morfologi nematoda parasit yang
Biologi pada materi invertebrata, ditemukan yaitu Trichostrongylus spp,
sehingga sesuai dengan materi pada Strongyloides sp, Trichuris sp. Parasit ini
pembelajaran Biologi dengan Standar dapat diketahui melalui pengamatan
Kompetensi Keanekaragaman Hayati. dengan menggunakan mikroskop,
Berdasarkan paparan di atas struktur, cara gerak, panjang atau ukuran
dapat diterapkan suatu pembelajaran badan. Parasit ini ditemukan di saluran
praktikum di sekolah dengan pencernaan. Hal ini dilakukan dengan
mengangkat judul penelitian skripsi pengamatan dan pembedahan bagian
“Identifikasi nematoda parasit pada organ dalam pada saluran pencernaan
saluran pencernaan marmut (cavia marmut (Cavia cobaya). Saluran
cobaya) sebagai sumber belajar biologi pencernaan tersebut adalah dibagian
pada materi invertebrata”. duodenum, jejunum, ataupun ileum.
Data yang dikumpulkan adalah
METODE pengamatan mengenai jenis nematoda
Penelitian ini dilaksanakan pada parasit yang akan diamati dengan
pada 5 September 2013 WIB di menggunakan alat seperti moikroskop
Laboratorium IPA Terpadu Universitas digital sehingga mikroorganisme yang
Muhammadiyah Metro Lampung. ada di dalamnya akan terlihat dengan
Populasi dalam penelitian ini adalah 10 jelas. Pengamatan ini akan
ekor marmut (Cavia cobaya). Dalam mengidentifikasi nematoda parasit yang
ada di dalamnya. Teknik pengumpulan marmut (Cobaya cabaya). Pada
data merupakan langkah yang paling peternak di Kota Metro Barat,
utama dalam mengetahui teknik sedangkan untuk panjang bakunya
pengumpilan data, maka, teknik sampel 1-30 dengan rata-rata 24 cm.
pengumpulan data dapat dilakukan 2. Organ yang terinfeksi dan jenis
dengan observasi. parasit yang ditemukan pada
pemeriksaan marmut (Cobaya
HASIL cabaya) untuk 10 sampel pada organ
1. Berat marmut (Cobaya cabaya) lambung dan duodenum jumlah 23
yaitu dengan rata-rata 250 gram. ekor parasit.
Banyak sampel adalah 10 ekor

Tabel 1. Berat Sampel dan Organ yang Terinfeksi.

Organ yang terinfeksi usus


Sampel. Nilai Interval Berat (gram)
(nematoda parasit )

1. 210 gram Ventrikel dan duodenum

2. 280 gram Duodenum

3 250 gram Duodenum

4 260 gram Ventrikel dan duodenum

5 230 gram Ventrikel dan duodenum

6 210 gram Duodenum

7 245 gram Duodenum

8 190 gram Duodenum

9 220 gram Duodenum

10 240 gram Ventrikel dan duodenum

Tabel 2. Panjang Sampel dan Organ yang Terinfeksi

Organ yang terinfeksi usus


Sampel. Nilai Interval Panjang (cm)
( nematoda parasit )

1. 18 cm Ventrikel dan duodenum

2. 21 cm Duodenum

3. 22 cm Duodenum

4. 21 cm Ventrikel dan duodenum

5. 25 cm Ventrikel dan duodenum


6. 23 cm Duodenum

7. 20 cm Duodenum

8. 22 cm Duodenum

9. 22 cm Duodenum

10. 21 cm Ventrikel dan duodenum

Tabel 3. Jenis Nematoda parasit yang Ditemukan saat Pengamatan

No Jenis Parasit Ciri-ciri Menginfeksi

1 Trichostrongylus sp. 1. Berbentuk benang tanpa rongga Duodenum


mulut,
2. Telur menyerupai telur cacing
tambang
2 Strongyloides sp. 1. Berkembang biak parthenogenesis. Duodenum
2. Hidup dalam villi duodenum dan dan Ventrikel
jejunum.
3 Trichuris sp 1. Tubuh halus seperti benang. Duodenum
2. cacing jantan tubuhnya membengkok
kedepan hingga membentuk satu
lingkaran penuh.

Tabel 4. Jumlah Sampel yang Terserang Parasit dan Jumlah Parasit.

No Sampel Jenis Parasit Jumlah Parasit

1 Sampel 1 Strongyloides sp 3

2 Sampel 2 Strongyloides sp 2

3 Sampel 3 Strongyloides sp 3

4 Sampel 4 Strongyloides sp 3

5 Sampel 5 Strongyloides sp 3

6 Sampel 6 Strongyloides sp 3

7 Sampel 7 Trichostrongylus sp 1

8 Sampel 8 Trichuris sp 1

9 Sampel 9 Trichuris sp 1

10 Sampel 10 Strongyloides sp 3

Jumlah 23
Tabel 5. Berdasarkan Bentuk Tubuh dan Lokasi atau Inangnya Trichostrongylus spp,
Strongyloides sp, Trichuris sp.

No Jenis Parasit Bentuk Tubuh Lokasi Inang

1 Trichostrongylus spp Sedikit bersegmen Duodenum

2 Strongyloides sp Tidak bersegmen Ventrikel

3 Trichuris sp Bersegmen seperti cambuk Duodenum


dan berwarna merah.

Jumlah sampel yang telah serta sejumlah besar spesies yang hidup
diamati sebanyak 10 ekor marmut sebagai parasit pada hewan dan
(Cavia cobaya), dengan hasil tumbuhan. Nematoda berbentuk bulat
keseluruhan parasit yaitu sebanyak 23 dan tidak bersegmen. Memiliki
ekor. Hal ini dapat dilihat pada table di morfologi berbentuk silindris,
atas sebanyak jenis 3 ekor parasit yaitu memanjang dan meruncing pada kedua
Trichostrongylus sp, Strongyloides sp, ujungnya. Nematoda ditutupi dengan
Trichuris sp. Selanjutnya masing-masing kutikula yang hanya terlihat secara
jenis parasit ini mempunyai jumlah yang mikroskopis dan memiliki struktur yang
berbeda, yaitu pada Trichostrongylus sp bervariasi pada tiap spesies. Kutikula
sebanyak 1 ekor yang ditemukan pada pada nematoda relatif tebal dan
sampel ke 7. Kemudian untuk parasit menyelubungi permukaan luar serta
dengan jenis Strongyloides sp dapat melapisi rongga bukal, esofagus, vagina,
ditemukan pada sampel 1,2,3,4,5,6, dan lubang ekskretori, kloaka dan rektum.
10 dengan jumlah keseluruhan 20 ekor Kutikula berfungsi untuk pengambilan
parasit. Pengamatan selanjutnya pada oksigen, sebagai selubung pelindung
sampel 7 hanya ditemukan parasit yang lentur dan kenyal serta resisten
sebanyak 8 dan 9 ekor dengan jenis terhadap enzim pencernaan inang
Trichuris sp sebanyak 2 ekor dengan terutama untuk cacing dewasa. Pada
masing-masing 1 ekor. classis nematoda, kutikulanya polos atau
bercicin-cincin, Nematoda merupakan
Nematoda yang ditemukan saat anggota dari filum Nemathelmintes yang
pengamatan tampak jelas saat mempunyai saluran pencernaan yang
menggunakan mikroskop. Jenis lengkap dan rongga badan. Rongga
nematoda yang ditemukan adalah jenis badan dilapisi dengan selaput seluler
nematode jaringan yang telah yang disebut pseudosel atau
menginfeksi organ pencernaan. pseudoseloma. Nematoda Parasit yang
Nematoda ini dapat diketahui bentuk dan ditemukan berjumlah 3 jenis yaitu
bersegmen, namun ada pula jenis Trichostrongylus sp, Strongyloides sp,
nematoda yang bersegmen yaitu jenis Trichuris sp. Jumlah sampel yang telah
Trichuris sp. Nematoda ini berbentuk diamati sebanyak 10 ekor marmut
seperti cambuk dan bersegmen, hingga (Cavia cobaya), dengan hasil
berwarna merah. keseluruhan parasit yaitu sebanyak 23
ekor dari sampel 1-10.
PEMBAHASAN Kutikula pada nematoda relatif
Morfologi Nematoda adalah tebal dan menyelubungi permukaan luar
cacing yang hidup bebas di air dan tanah
serta melapisi rongga bukal, esofagus, Berdasarkan data yang telah
vagina, lubang ekskretori, kloaka dan ditemukan bahwa intensitas dan
rektum. Kutikula berfungsi untuk prevalensi adalah langkah dalam
pengambilan oksigen, sebagai selubung mencari data. Sehingga hubungan yang
pelindung yang lentur dan kenyal serta ada di dalamnya dapat diketahui adanya
resisten terhadap enzim pencernaan hasil dari jumlah parasit maupun sampel
inang terutama untuk cacing dewasa. yang digunakan. Hal ini sesuai dengan
Kutikula terdiri dari sejumlah lapisan teori yang digunakan pada Akbar,
dan sedikitnya lima protein yang (2011). Sehingga parasit yang tidak
berbeda. Terdapat tiga lapisan dibawah ditemukan pada bagian organ
kutikula yaitu lapisan korteks di pencernaan dikarenakan jenis parasit ini
permukaan, lapisan matriks di tengah hanya menginfeksi sampel dalam
dan lapisan basal (Cheng, 1974). keadaan sakit yang sifatnya mematikan.
Kutikula dapat membentuk struktur Pada sampel yang digunakan yaitu
khusus seperti kait, melebar ke lateral dalam keadaan sakit yang ringan hanya
berbentuk pipih yang disebut alae dan saja mempunyai ciri-ciri rambut tubuh
pelebaran ke posterior disebut bursa rontok, nafsu makan berkurang, berat
kopulatrik. badan menurun, mata berair, feses dalam
Di bawah lapisan basal terdapat keadaan berlendir, namun hal ini
hipodermis yang berfungsi mengatur terkadang tidak menyebabkan kematian.
permeabilitas dinding tubuh cacing dan Hal ini ditinjau dari lingkungan yang
bersama dengan kutikula sebagai alat kurang bersih atau sehat.
lokomosi. Lapisan setelah hipodermis
terdapat lapisan otot berbentuk KESIMPULAN DAN SARAN
kumparan yang terletak di sepanjang Kesimpulan
dinding tubuh cacing dan membantu Berdasarkan dari hasil penelitian,
dalam melakukan gerakan. dapat disimpulkan bahwa:
1) Nilai prevalensi ini adalah 1. Identifikasi pada pengamatan yang
banyaknya jumlah marmut yang dilakukan telah ditemukan 3 jenis
terserang parasit dibagi dengan parasit yang menyerang marmut
jumlah marmut yang diperiksa, (Cavia cobaya) yaitu Strongyloides
dengan data sp pada sampel 1,2,3,4,5,6, dan10.
10 Kemudian parasit jenis Trichuris sp
= x 100 % ditemukan pada sampel 8 dan 9.
10
= 100 % Parasit jenis Trichostrongylus sp
2) Sedangkan hubungan intensitas ini ditemukan pada sampel 7.
adalah dilihat dari jumlah total 2. Nematoda parasit yang ditemukan
nematoda parasit yang menginfeksi berjumlah 3 jenis yaitu
dibagi dengan jumlah marmut yang Trichostrongylus sp, Strongyloides
terserang nematoda parasit dengan sp, Trichuris sp. Jumlah sampel
data : yang telah diamati sebanyak 10 ekor
23 marmut (Cavia cobaya), dengan
= hasil keseluruhan parasit yaitu
10
= 2,3 sebanyak 23 ekor. Hal ini dapat
3) Parasit yang ditemukan sebanyak dilihat pada table diatas sebanyak
tiga jenis yaitu Trichostrongylus jenis 3 ekor parasit yaitu
spp, Strongyloides sp, Trichuris sp. Trichostrongylus sp, Strongyloides
sp, Trichuris sp. Selanjutnya
masing-masing jenis parasit ini Djamarah, S, B. 2000. Guru dan Anak
mempunyai jumlah yang berbeda Didik dalam Interaksi Edukatif.
yaitu pada Trichostrongylus sp Jakarta: Rineka Cipta.
sebanyak 1 ekor yang ditemukan
pada sampel ke 7. Kemudian untuk . 2008. Psikologi Belajar.
parasit dengan jenis Strongyloides Jakarta: Rineka Cipta.
sp dapat ditemukan pada sampel
1,2,3,4,5,6, dan 10 dengan jumlah . 2010. Strategi Belajar.
keseluruhan 20 ekor parasit. Jakarta: Rineka Cipta.
Pengamatan selanjutnya pada
sampel 7 hanya ditemukan parasit Dimiyati, Sumini. 2006. Belajar dan
sebanyak 8 dan 9 ekor dengan jenis Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Trichuris sp sebanyak 2 ekor dengan Cipta.
masing-masing 1 ekor.
3. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar
Saran Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
1. Bagi peneliti lainnya, sebaiknya
lebih diperhatikan lagi pada sampel Hanafiah, Suhanah. 2009. Konsep
yang digunakan untuk diidentifikasi Strategi Pembelajaran. Bandung:
terdapat parasit pada tubuh Marmut Refika Aditama.
(Cavia cobaya).
2. Bagi peneliti selanjutnya, untuk Isjoni, 2010. Cooperative Learning:
mencoba meneliti Identifikasi Efektifitas Pembelajaran
nematoda parasit pada saluran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
pencernaan marmut (Cavia cobaya).
3. Bagi pelajar atau mahasiswa, untuk Juhri. 2010. Landasan dan Kawasan
mencoba Identifikasi parasit Pendidikan. Metro: UM Metro
nematode pada saluran pencernaan Press.
marmut (Cavia cobaya). Dengan
menggunakan sampel dalam Karwono dan Heni. 2011. Strategi
keadaan sakit agar dapat Pembelajaran. Metro: UM Metro
teridentifikasi parasitnya . Press.

DAFTAR RUJUKAN Karwono, & Mularsih, Heni. 2010.


Belajar dan Pembelajaran Serta
Abdurahman, Mulyono. 2003. Pemanfaatan Sumber Belajar.
Pendidikan Bagi Anak Jakarta: Cerdas Jaya.
Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Komalasari, Kokom. 2010.
Pembelajaran Kontekstual.
Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Belajar. Bandung: Refika Aditama.
Jakarta: Rineka Cipta.
Kunandar. 2007. Guru Profesional
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Implementasi Kurikulum Tingkat
Penelitian Suatu Pendekatan Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sukses dalam Sertifikasi Guru.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Ilmiah Metro. Metro: Universitas
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammadiyah Metro.

Ramayulis. 2010. Metodelogi Winataputra, Udin S. 2008. Teori


Pendidikan Agama Islam. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Kalam Mulia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rusman. 2011. Model-Model


Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Pers.

Roestiyah N. K. 2008. Strategi Belajar


Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Segala, Syaiful. 2007. Konsep dan


Makna Belajar. Bandung:
Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Kuriklum dan


Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi


Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.

Slavin, Robert E. 2010. Cooperative


Learning: Teori, Riset dan
Praktik. Bandung: Penerbit Nusa
Media.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative


Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogjakarta: Pustaka
Pelajar.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi


Pelajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Taniredja, Tukiran dan Suhardi. 2011.


Model-model Pembelajaran
Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Universitas Muhammadiyah Metro.


2008. Pedoman Penulisan Karya

You might also like