Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas Program Asean Smart Cities Network (Ascn) 2030 Hizra Marisa

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878

https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

ANALISA IMPLEMENTASI SMART CITY MADANI PEMERINTAH KOTA PEKANBARU


DALAM UPAYA SINERGITAS PROGRAM ASEAN SMART CITIES NETWORK (ASCN) 2030
Hizra Marisa1, Andree2
1 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Abdurrab, Pekanbaru.
2 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Abdurrab, Pekanbaru.
Corresponding e-mail: hizra.marisa@univrab.ac.id

ABSTRACT
In this research will focus on the Analysis of the Smart City Madani Implementation in
Pekanbaru City as an effort to synergize the ASEAN Smart Cities Network 2030 Program. The
development of Smart City has expanded in various parts of the world. It is contained in The
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) has also begun to discuss with Singapore,
based on the establishment of the ASEAN Smart City Network (ASCN) 2030. This agreement is
related to Indonesian government currently doing with the Movement Towards 100 Smart
Cities that encourage the use of technology for advance some cities in order to realize more
effective, transparent and reliable governance. As one of the largest cities in Indonesia, of
course, rapid development is needed to advance the city, one of them is Pekanbaru. The
development of Pekanbaru is achieved with the following 5 points, eg Improving Basic
Infrastructure, where to advance Pekanbaru, there are 3 basic infrastructures that must be
addressed and developed, eg transportation, electricity and telecommunications; Smart city
approach, Pekanbaru approaches to encourage city to become smart cities with the green city
approach; Developing the area; Community development; and the formation of quality
communities.

Keywords: Smart City; ASEAN Smart Cities Network; Synergy; Pekanbaru City;
Implementation, Globalization.

1
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

A. Pendahuluan pemerintahan adalah Good


Pembangunan dan pengembangan Governance. Yaitu paradigma,
Kota Cerdas (Smart City) telah meluas di sistem dan proses
berbagai belahan dunia. Tidak ketinggalan penyelenggaraan pemerintahan
perkumpulan negara-negara di Asia dan pembangunan yang
Tenggara (ASEAN) juga telah mulai mengindahkan prinsip-prinsip
membahas dengan usulan Singapura supremasi hukum.
terkait pembentukan ASEAN Smart City b. Smart Economy (Ekonomi
Network (ASCN). Menarik ketika negara pintar): maksudnya ini adalah
Singapura yang juga hanya sebuah kota semakin tinggi inovasi-inovasi
dengan penduduk sekitar 6 juta baru yang ditingkatkan maka
menginisiasi suatu pembangunan Kota akan menambah peluang usaha
Cerdas di antara ratusan (ribuan) kota dan baru dan meningkatkan
kabupaten di ASEAN yang bervariasi mulai persaingan pasar usaha/modal.
dengan kota maju hingga kabupaten yang c. Smart Mobility (mobilitas pintar):
masih berjuang untuk keberlanjutannya. pengelolaan infrastruktur kota
Smart city adalah sebuah impian yang dikembangkan di masa
dari semua kota-kota besar di seluruh depan merupakan sebuah sistem
dunia. Perencanaan Smart City adalah pengelolaan terpadu untuk
agenda global sebagai respon konseptual menjamin keberpihakan pada
dan praktis terhadap berbagai krisis kepentingan publik.
perkotaan di dunia yang semakin d. Smart People (orang/masyarakat
menghawatirkan, untuk mengembalikan pintar): pembangunan
hubungan antara manusia, ruang binaan senantiasa membutuhkan modal,
dan ruang alami yang lebuh harmonis, baik modal ekonomi, modal
sehingga tidak saling menyakiti. Smart city manusia maupun modal sosial.
adalah sebuah konsep Kota Cerdas yang e. Smart Living (Lingkungan
membantu masyarakat yang berada di pintar): lingkungan pintar itu
dalamnya dengan mengelola sumber daya berarti lingkungan yang bisa
yang ada dengan efisien dan memberikan memberikan kenyamanan,
informasi yang tepat kepada keberlanjutan sumber daya,
masyarakat/lembaga dalam melakukan keindahan fisik maupun non
kegiatannya ataupun mengantisipasi fisik, visual maupun tidak, bagi
kejadian yang tak terduga sebelumnya. masyarakat dan publik.
Spesifikasi Konsep Smart City sebagai f. Smart Live (Hidup pintar):
berikut: berbudaya, berarti bahwa
a. Smart Goverment (pemerintahan manusia memiliki kualitas hidup
pintar): kunci utama yang terukur (budaya).
keberhasilan penyelenggaraan
2
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

Smart City merupakan salah satu nilai-nilai kepatutan; dan dapat


strategi pembangunan dan manajemen dipertanggungjawabkan hasilnya tidak
kota yang masih baru. Konsep ini muncul untuk kepentingan diri sendiri. Smart City
dan berkembang seiring dengan atau kota cerdas didefinsikan sebagai
perkembangan zaman dan teknologi. sebuah konsep pengembangan dan
Smart City dirancang guna membantu pengelolaan kota dengan pemanfaatan
berbagai kegiatan masyarakat serta Teknologi Informasi dan Komunikasi
memberikan kemudahan mengakses (TIK) untuk menghubungkan, memonitor,
informasi kepada masyarakat. Konsep ini dan mengendalikan berbagai sumber daya
menekankan pada tiga konsep, pertama, yang ada didalam kota dengan lebih efektif
sebuah konsep yang diterapkan oleh dan efisien untuk memaksimalkan
sistem pemerintahan daerah dalam pelayanan kepada warganya serta
mengelola masyarakat perkotaan, kedua mendukung pembangunan yang
mensyaratkan pengelolaan daerah berkelanjutan. (Prof. Suhono Harso
terhadap segala sumber daya dengan Supangkat dkk).
efektif dan efisien dan ketiga smart city ACSN merupakan salah satu
diharapkan mampu menjalankan fungsi program ASEAN dimana perkumpulan
penyedia informasi secara tepat kepada negara ASEAN telah merencanakan suatu
masyarakat dan mampu mengantisipasi jejaring antar kota di ASEAN dengan
kejadian yang tak terduga. masing masing Negara mengirim 3 kota
Pemerintah Daerah melalui inovasi pada awalnya. Setiap negara mengirim
dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang satu Kota Ibu Kota Negara dan 2 kota
Pemerintahan Daerah.Dalam Bab XXI lainnya. Singapura dan Brunei mungkin
bertajuk Inovasi Daerah. Dari Pasal 386 hanya kirim satu karena Negara adalah
hingga Pasal 390 UU 23/2014, Kota. Sementara Singapura menjadi
menjelaskan bahwa dalam rangka negara inisiator tentu bisa mengusulkan
peningkatan kinerja penyelenggaraan berbagai kegiatan untuk suatu tujuan
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah tertentu.
dapat melakukan inovasi. Inovasi ASCN sebuah wadah kolaboratif yang
sebagaimana dimaksud adalah semua ditujukan untuk mensinergikan upaya
bentuk pembaharuan dalam pembangunan kota pintar di sepanjang
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Asia Tenggara dengan memfasilitasi
Dalam merumuskan kebijakan inovasi, kerjasama pada pembangunan kota
Pemerintahan Daerah mengacu pada cerdas, mengkatalisasikan proyek-proyek
prinsip: peningkatan efisiensi; perbaikan perbankan dengan sektor swasta, dan
efektivitas; perbaikan kualitas pelayanan; mengamankan pendanaan dan dukungan
tidak ada konflik kepentingan; dari mitra-mitra luar Asia Tenggara.
berorientasi kepada kepentingan umum; ASEAN Smart Cities Network memiliki
dilakukan secara terbuka; memenuhi
3
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

beberapa kinerja yang harus dicapai oleh Kota atau Daerah digesa untuk melakukan
tiap negara anggota ASEAN, dimana ada 6 percepatan dan pergerakan menuju Kota
(enam) sector yang harus ditingkatkan Cerdas.
untuk mencapai ASCN tersebut yaitu Civil Smart City sendiri merupakan salah
and Social, Health and Well-being, Safety satu strategi pembangunan dan
and Security, Quality Environment, Built manajemen kota yang masih baru. Konsep
Infrastructure dan Industry and ini muncul dan berkembang seiring
Innovation. Keenam sector itu dapat dengan perkembangan zaman dan
dijelaskan didalam grafik tabel dibawah: teknologi. Smart city adalah konsep Kota
Tabel 1. ASEAN Smart Cities Cerdas yang dirancang guna membantu
Framework berbagai kegiatan masyarakat serta
memberikan kemudahan mengakses
informasi kepada masyarakat. Konsep ini
menekankan pada tiga konsep, pertama,
sebuah konsep yang diterapkan oleh
sistem pemerintahan daerah dalam
mengelola masyarakat perkotaan, kedua
mensyaratkan pengelolaan daerah
terhadap segala sumber daya dengan
efektif dan efisien dan ketiga, Smart City
diharapkan mampu menjalankan fungsi
penyedia informasi secara tepat kepada
Program ASCN disambut baik oleh masyarakat dan mampu mengantisipasi
Indonesia yang sedang mengembangkan kejadian yang tak terduga. Smart City
Gerakan Menuju 100 Smart Cities, dimana adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar
didalamnya mendorong penggunaan yang membantu masyarakat yang berada
teknologi untuk memajukan kota guna didalamnya dengan mengelola sumber
mewujudkan tata kelola pemerintahan daya yang ada dengan efisien dan
yang lebih efektif, transparan dan memberikan informasi yang tepat kepada
terpercaya. Hal ini merupakan wujud dari masyarakat/lembaga dalam melakukan
implementasi ASCN. Meskipun ada tiga kegiatannya atau pun mengantisipasi
Kota yang telah dijadikan contoh dalam kejadian yang tak terduga sebelumnya.
pengembangan ASCN di Indonesia yakni Pemerintah Kota Pekanbaru sejak
DKI Jakarta, Banyuwangi dan Makasar, 2015 telah mencanangkan Kota
namun sinergitas atau kerjasama unsur Pekanbaru sebagai Smart City Madani,
atau bagian dari berbagai daerah di dimana ada enam pilar yang menjadi
Indonesia sangat diperlukan. Terlebih penguatnya, yaitu Smart Govermance
ketika Indonesia tengah mengembangkan (Tata Kelola Pemerintah yang Pintar,
Gerakan Menuju 100 Smart Cities, setiap Smart People (Penduduk yang Pintar).
4
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

Selain itu, Smart Economy (ekonomi yang dari tiga alur kegiatan yang secara
pintar), Smart Environment (lingkungan bersamaan, yaitu : Reduksi data diartikan
yang pintar) Smart Living (kehidupan sebagai proses pemilihan, pemusatan
yang pintar), dan Smart Mobility perhatian pada penyederhanaan,
(mobilitas yang pintar). pengabstrakan dan transformasi data
Berdasarkan penjelasan diatas kasar yang muncul dari catatan-catatan
maka penulis tertarik untuk melakukan lapangan, dengan maksud menyisihkan
penelitian tentang Analisa Implementasi data atau informasi yang tidak relevan.
Smart City Madani Pemerintah Kota Reduksi data dilakukan sejak
Pekanbaru dalam upaya sinergitas pengumpulan data.
Program ASEAN Smart Cities Network Penyajian data, adalah proses
2030. Adapun pertanyaan penelitian ini penyajian data dalam bentuk uraian
sebagai berikut: Analisa strategi konsep singkat, bagian hubungan antar kategori
Smart City Madani Kota Pekanbaru? flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini
Bagaimana hambatan dalam berarti data yang diperoleh pada saat
mensinergitaskan Program ASEAN Smart reduksi data disajikan berdasarkan
Cities Network 2030 melalui Konsep pikiran, intuisi pendapat atau kriteria
Smart City Madani Kota Pekanbaru? tertentu untuk selanjutnya ditempatkan
pada kategori masing-masing. Menurut
B. Metode
miles dan Huberman, yang paling sering
Metode Penelitian, berdasarkan
digunakan untuk menyajikan data dalam
problem penelitian yang sudah dijelaskan
penelitian kualitatif adalah dengan teks
sebelumnya, maka penelitian ini lebih
yang bersifat naratif. Penarikan
tepatnya menggunakan metode atau
kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan
pendekatan deskriptif analitik. Lokasi
merupakan kegiatan diakhir penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota
kualitatif. Makna yang dirumuskan
Pekanbaru dengan teknik pengumpulan
peneliti dari data harus diuji kebenaran,
data yang digunakan adalah studi
kecocokan dan kekokohannya.
kepustakaan (library research), yaitu
C. Hasil Penelitian dan
pengumpulan data dengan mempelajari
Pembahasan
berbagai buku literatur dan dokumen-
Pengertian implentasi kebijakan
dokumen terkait dengan Smart City.
menurut Mufizz yang dikutip oleh kahya
Teknik Analisa Data Dalam
dan Zenju (1996:45) dalam bukunya
penelitian kualitatif analisis data lebih
“Pengantar Ilmu Administrasi Negara
difokuskan selama proses dilapangan
(Suatu Pokok Bahasan)” sebagai berikut:
bersama dengan pengumpulan data. Pada
“Implementasi kebijakan ialah aktivitas-
teknik analisis data analisis data, peneliti
aktivitas yang dilakukan untuk
menggunakan teknik analisis data dari
melaksanakan suatu kebijakan secara
Miles dan Huberman. Analisis data terdiri
efektif.” Edward III dikenal dengan “direct
5
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

and indirect impact on implementation” dalam Agustino (2006:158-159),


terdapat empat variable yang menentukan sumberdaya merupakan hal
keberhasilan implementasi kebijakan penting dalam implementasi
publik yaitu : kebijakan yang baik. Indikator-
1. Komunikasi, merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
variabel penting yang melihat sejauhmana sumberdaya
mempengaruhi implementasi mempengaruhi implementasi
kebijakan public. Komunikasi kebijakan.
sangat menentukan keberhasilan 3. Disposisi, Menurut Edward III
pencapaian tujan dari dalam Winarno (2005: 142-143)
implementasi kebijakan public. mengemukakan : ”Kecenderungan-
Implementasi yang efektif akan kecenderungan atau disposisi
terlaksana, jika para pembuat merupakan salah-satu faktor yang
keputusan mengetahui mengenai mempunyai konsekuensi penting
apa yang akan mereka kerjakan. bagi implementasi kebijakan yang
Informasi yang diketahui para efektif”. Jika para pelaksana
pengambil keputusan hanya bisa mempunyai kecenderungan atau
didapat melalui komunikasi yang sikap positif atau adanya dukungan
baik. terhadap implementasi kebijakan
2. Sumber Daya, Syarat berjalannya maka terdapat kemungkinan yang
suatu organisasi adalah besar implementasi kebijakan akan
kepemilikan terhadap sumberdaya terlaksana sesuai dengan
(resources). Seorang ahli dalam keputusan awal. Demikian
bidang sumberdaya, sebaliknya, jika para pelaksana
Schermerchorn, Jr (1994:14) bersikap negatif atau menolak
mengelompokkan sumberdaya ke terhadap implementasi.
dalam: “Information, Material, Dikaitkan dengan sebuah teori yang
Equipment, Facilities, Money, ditegaskan oleh Edward III terdapat
People”. Edwards III (1980:11) beberapa aspek yang harus mendapat
mengkategorikan sumber daya perhatian, berikut implementasi
organisasi terdiri dari : “Staff, kebijakan dari aspek-aspek tersebut:
information, authority, facilities; 1. Komunikasi
building, equipment, land and Komunikasi merupakan salah satu
supplies”. Edward III (1980:1) faktor penting dalam implementasi
mengemukakan bahwa kebijakan. Komunikasi yang baik sangat
sumberdaya tersebut dapat diukur diperlukan untuk implementasi kebijakan,
dari aspek kecukupannya yang khususnya komunikasi yang terjalin antar
didalamnya tersirat kesesuaian para pelaksana kebijakan baik itu
dan kejelasan. Menurut Edward III pelaksana dalam satu unit Dinas maupun
6
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

pelaksana antar Dinas terkait. Disamping mensosialisasikan Roadmap tersebut


itu, komunikasi harus terjalin dengan baik sehingga beberapa pegawai belum
antara para pelaksana kebijakan dengan memahami. Berikut merupakan Roadmap
kelompok sasaran dalam hal ini adalah Kota Pekanbaru 2015 - 2045 yang dalam
seluruh masyarakat Kota Pekanbaru. hal ini dipublikasikan melalui Dinas
Implementasi kebijakan yang berjalan Komunikasi dan Informatika Kota
baik tidak terlepas dari faktor komunikasi Pekanbaru:
yang baik pula. Komunikasi yang terjalin
itu harus mampu menjembatani segala
macam bentuk kepentingan, baik antar
pembuat kebijakan dengan pelaksana
kebijakan dan masyarakat. Komunikasi
sangat berpengaruh pada terhadap
pelaksanaan kebijakan yang akan
berdampak pula kepada hasil kebijakan
yang akan dicapai.
Implementasi akan berjalan efektif
bila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan
dapat dipahami oleh individu-individu
yang bertanggung jawab dalam kinerja
kebijakan. Dengan begitu sangat penting
untuk memberi perhatian yang besar
kepada kejelasan ukuran-ukuran dasar
dan tujuan-tujuan kebijakan, ketepatan
komunikasinya dengan para pelaksana
dan tim dan juga antar badan instansi yang
terkait sangat penting bagi kelancaran
pelaksanaan tugas masing-masing
anggota internal dan antar badan instansi Sumber: Dinas Komunikasi dan
sehingga tidak adanya saling lempar tugas, Informatika Kota Pekanbaru, 2015
harus saling seimbang dan jangan mau
seenaknya. Informan mengatakan bahwa:
Peneliti menemukan bahwa Bentuk sosialisasi mengenai Smart City
kendala yang dihadapi oleh Dinas kepada masyarakat Kota Bandung berupa
Komunikasi dan Informatika kota menyampaikan informasi melalui Media
Pekanbaru terdapat di dalam Roadmap Cetak, Radio, Televisi dan media Sosial
Walikota Pekanbaru, terdapat Roadmap Media. Berdasarkan pengamatan yang
jangka panjang dan jangka pendek. dilakukan oleh peneliti, menemukan
Kendala nya yaitu dalam
7
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

masih banyak masyarakat Kota Pekanbaru tersebut, beberapa waktu lalu. Menurut
yang kurang mengetahui mengenai Smart Syofian, pihaknya akan menjadi leading
City tersebut. Berdasarkan wawancara Sector.
dengan Kepala Sub Bagian Umum Dinas The Urban Nexus Project adalah
Komunikasi dan Informatika Kota model Proyek Pembangunan Perkotaan
Pekanbaru, mengenai sosialisasi yang melibatkan beberapa sektor (Multy
Pemerintah Kota Pekanbaru masih terus Sector Approach) yang fokus pada Sanitasi,
berusaha untuk mensosialisaskan Smart Penyediaan air bersih, Energi, Ketahanan
City salah satunya yaitu dengan meng- Pangan, dan Penggunaan lahan
optimalkan penggunaan website, sosial (Sanitation, Water, Energy, Food Security
media dan lain sebagainya. and Land use). Informan menjelaskan
2. Implementasi Kebijakan Berbasis bahwa Model Proyek Pembangunan ini di
Teknologi promosikan oleh lembaga Donor dari
Hal lain yang dilakukan oleh Jerman yang bernama GIZ, yang
Pemerintah Kota untuk mewujudkan membantu negara negara berkembang
Smart City adalah dengan diluncurkannya dalam hal Sanitasi, Penyediaan air bersih,
dua aplikasi. Bertepatan dengan momen Energi, Ketahanan Pangan, dan
ulang tahun ke 232 Kota Pekanbaru, Penggunaan lahan. Adapun Keterlibatan
Pemerintah Kota Pekanbaru meluncurkan GIZ dalam pelaksanaan proyek ini
dua aplikasi pendukung program smart nantinya adalah membantu dalam hal
city yaitu perpustakaan online berbasis bantuan teknis (technical
aplikasi moco dan radio online. Selain dua assistance). Bantuan teknis yang diberikan
aplikasi yang telah diluncurkan, pemkot tergantung dari Proposal dan yang dibuat
akan mengembangkan aplikasi lainnya oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
yang dapat mendukung realisasi program Di Indonesia ada 3 (tiga) Kota yang
kota pintar untuk meningkatkan diberikan kesempatan untuk membuat
pelayanan, pendidikan, dan kesehatan proposal proyek pembangunan dengan
bagi masyarakat setempat. Meskipun menggunakan model ini untuk
hingga sekarang hal tersebut belum mendapatkan bantuan teknis dari GIZ.
diketahui secara pasti. Dalam Kota-kota tersebut adalah, Kota
pemanfaatan Big Data, Pemerintah Kota Pekanbaru, Solo dan Tanjung Pinang.
Pekanbaru bersiap untuk The Urban Nexus Ketiga kota tersebut akan saling
Project yang masuk kedalam roadmap berkompetisi, karena GIZ hanya memilih
Kota Pekanbaru. Hal ini disampaikan oleh satu Kota untuk diberikan Bantuan Teknis
Kepala Bappeda Pekanbaru Drs H Syofian dan hal tersebut tergantung dari Proposal
dalam rapat Pertemuan & koordinasi yang diusulkan. Di awal tahun 2018, Dinas
tentang The Urban Nexus Project dengan Komunikasi Informatika Statistik dan
BAPPENAS RI dan GIZ Germany selaku Persandian Kota Pekanbaru, Firmansyah
pihak yang mempromosikan proyek Eka Putra dalam uji coba aplikasi bank
8
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

data di ruang Pekanbaru Command Center Kurangnya pempublikasian


(PCC). Bank data ini merupakan inovasi sistem dan aplikasi yang telah
hasil inovasi dari Diskominfo statistik dan dibuat oleh pemerintah kepada
persandian Kota Pekanbaru dalam masyarakat, sehingga masih
mendukung Pekanbaru Smart City. terdapat masyarakat yang tidak
Aplikasi bank data ini merupakan mengetahui keberadaan sistem
inovasi di bidang teknologi yang berfungsi maupun apikasi tersebut.
untuk memudahkan menyimpan dan 2. Sumber daya
mentransfer data, sehingga dapat diakses a. Terkait Staff, permasalahan
kapan dan dimana saja. Aplikasi bank data sumber daya terkait sataff
ini diisi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan penelitian yang
dapat diakses langsung oleh pimpinan dan telah dilakukan di Dinas
dapat memantau kinerja setiap ASN. Komunikasi dan Informasi
Untuk sementara bank data ini diterapkan selaku implementor dari smart
di lingkungan Diskominfo. Namun ke city di Kota Pekanbaru masih
depan, semua OPD akan menerapkan adanya kendala ataupun
inovasi serupa. Sehingga saat wali kota permasalahan mengenai staff
Pekanbaru membutuhkan data dari dimana di Pemkot dan Dinas
masing-masing OPD bisa langsung Komunikasi dan Informasi
didapatkan, tanpa harus menunggu Pemerintahan Kota Pekanbaru
laporan dari kepala OPD-nya. masih kekurangan staff di
3. Hambatan Implementasi bidang Ilmu Teknologi
Kebijakan Smart City Di Kota sedangkan staff yang ahli di
Pekanbaru bidang ilmu teknologi ini sangat
Hambatan yang terjadi pada penting demi menunjang
kebijakan smart city di Kota Pekanbaru keberhasilan pelaksanaan
bisa dilihat dari beberapa aspek: kebijakan Smart City yang
1. Komunikasi merupakan sumberdaya yang
a. Masih kurangnya penggunaan utama dalam implementasi
atau pemanfaatan sistem dan kebijakan, namun penambahan
aplikasi yang ada karena staff saja tidak cukup dalam
pemahaman masyarakat yang menangani permasalahan ini
kurang. dibutuhkannya staff yang ahli
b. Berkaitan dengan sosialisasi dan mempunyai kemampuan di
yang belum merata bidang ilmu teknologi agar
mengakibatkan terhambatnya tugas dapat terlaksana dengan
pengimplementasian kebijakan baik sesuai dengan kebijakan
smart city kepada masyarakat pengimplementasian smart
serta pihak-pihak yang terkait. city.
9
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

Terkait Informasi, permasalahan membuat implementasi Smart City


sumber daya dalam indikator informasi Madani dirasa tidak tersosialisasi dengan
terdapat beberapa kendala seperti masih sempurna di tataran masyarakat umum.
kurangnya pemahaman petugas terhadap Padahal, Smart City Madani merupakan
tugas dan fungsi dalam menjalankan salah satu bagian dari roadmap
program Smart City. Ini menjadi salah pemerintah dalam meningkatkan
penghambat keefektifan program smart perkembangan kota-kota besar di
city dikarenakan kordinasi Pemkot dan Indonesia, agar dapat bersaing dengan
Dinas Komunikasi dan Informasi ini tidak kota-kota besar lainnya di dunia
semua aparatur paham akan teknologi Internasional, setidaknya untuk kawasan
sedangkan di dinas komunikasi dan Asia dan ASEAN yang tengah gencar
informasi sendiri aparatur dituntut untuk mensinergikan Program Asean Smart
paham akan arahan yang diberikan kepala Cities Network (ASCN) 2030.
daerah dan paham akan ilmu teknologi E. Referensi
mengenai smart city sebagai penunjang Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar
dari arahan yang diberikan oleh kepala Kebijakan Publik. Bandung:
daerah dalam pelaksanaan program smart Alfabeta.
city, karena tidak bisa disepelekan lagi Malik, Dedy Djamaluddin., Jalaluddin
aparatur pelaksana smart city harus Rakhmat dan Mohammad Shoelhi,
paham akan tugas dan fungsi yang telah 1993, Komunikasi Internasional,
Lembaga Pengkajian, Penelitian,
ditetapkan dan paham mengenai ilmu
dan Pelatihan Komunikasi (LP3K)
teknologi khususnya mengenai program bekerjasama dengan PT. Remaja
aplikasi-aplikasi penunjang smart city. Rosdakarya : Bandung
D. Penutup
Herdiansyah, Harish. 2011. Metodologi
Berdasarkan analisa, data dan Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-
temuan dilapangan, implementasi ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
kebijakan Smart City di Kota Pekanbaru Humanika.
masih tengah berlangsung baik dari segi Indiahono, Dwiyanto. 2009.
peningkatan infrastruktur maupun Perbandingan Administrasi Publik.
aplikasi, khususnya dalam pemenfaatan Bandung: Gava Media.
teknologi yang sangat diperlukan oleh Ismail, Nawawi. 2009. Public Policy.
masyarakat. Hal tersebut dapat berjalan Surabaya: PMN.
dengan lebih cepat dan lancar jika saja Kahya, Zenju. 1996. Pengantar Ilmu
kordinasi kebijakan Pemerintah Kota Administrasi Negara.
Pekanbaru dalam hal ini Walikota
Kusumanegara, Solahudin. 2010. Model
Pekanbaru dengan beberapa Dinas terkait dan Aktor dalam Proses Kebijakan
lebih intens dan berkesinambungan. Publik. Bandung: Gava Media.
Ditambah dengan kurangnya sosialisasi ke
masyarakat belum massif dan maksimal
10
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713

Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Schermerchorn, Jr. 1994. Management.


Penelitian Kualitatif, Bandung: International Studies Version.
Remaja Rosdakarya. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Mahayana, Dimitri, 2010, Menjemput Kualitatif dan R & D, Bandung:
Masa Depan, Futuristik dan Alfabeta, 2007.
Rekayasa Masyarakat Menuju Era Undang-Undang: Undang-Undang No. 23
Global, Rosda : Bandung Tahun 2014.
Plano, Jack C. & Roy Olton, 1999, Kamus Pasal 386-390 Tentang inovasi
Hubungan Internasional, CV. Putra Pemerintah Daerah.
A Bardin : Bandung
Zaleski, Jeff, 1999, Bagaimana Teknologi
Rahardjo, Budi, 2002, Keamanan Sistem Komputer Mempengaruhi
Informasi Berbasis Internet (file Kehidupan Keberagamaan
dalam format PDF), PT. Insan Manusia, Mizan : Bandung
Infonesia : Bandung & PT.
INDOCISC : Jakarta

11
Hizra Marisa, Andree
Analisa Implementasi Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Upaya Sinergitas
Program Asean Smart Cities Network (ASCN) 2030

You might also like