Professional Documents
Culture Documents
586 - Sampel Terjemahan - Translation Workshop UNESA
586 - Sampel Terjemahan - Translation Workshop UNESA
C was a cat
C merupakan seekor kucing
Who ran after a rat;
Yang berlari mengejar
seekor tikus;
But his courage did fail
Namun keberaniannya
berkurang
When she seized on his tail.
Ketika ia menangkap
ekornya.
3. Little Mary
4. Jolly Robin
Jolly Robin was a nestling, just eleven days old. He lived in a house in one of Farmer
Gable’s apple trees with his mother and his father and his sister and two brothers.
The house was made of grass and leaves, plastered on the inside with mud,
and lined with softer, finer grass, which his mother had chosen with great care.
But, Jolly never paid much attention to his home. What interested him more
than anything else was food. From dawn till dark, he was always chirping for
something to eat.
And since the other children were just as hungry as he was, those four growing
babies kept their parents quite busy finding food for them. Jolly Robin found
he liked worms very much. And though he ate greedily of insects and bugs, as
well as wild berries, he liked worms the best.
Jolly robin merupkan seekor anak burung, yang baru berusia 11 hari. Dia tinggal di
sebuah rumah di salah satu pohon apel milik petani Gable dengan ayah dan ibunya serta
saudara perempuan dan 2 saudara laki-lakinya. Rumah itu terbuat dari rumput dan daun,
bagian dalam ditempeli dengan rumput, dan dilapisi dengan rumput yang lebih lembut
dan lebih halus, yang dipilih oleh ibunya dengan sangat hati-hati. Tetapi, Jolly tidak
pernah peduli dengan rumahnya. Yang membuatnya tertarik lebih dari apapun hanyalah
makanan. Dari fajar sampai gelap, ia selalu berkicau mencari sesuatu untuk dimakan.
……….. lanjutin yak wkwk
5. Blitar
Berlari cepat mengejar waktu
Terlambat sudah tertinggal kereta
Pendidikan itu harus nomor satu
Bagi kemajuan bangsa kita
6. Granada
Alkisah, ada seorang raja bernama Granada yang sedang mencari istri. Ia pun menggelar
sebuah sayembara. Barang siapa ingin menjadi istrinya, haruslah melihat ke dalam cermin
ajaib yang mampu menunjukkan kebaikan dan keburukannya semasa hidup.
Para wanita yang awalnya bersemangat ingin menjadi ratu langsung patah semangat
mendengar persyaratan tersebut. Mereka khawatir dan malu kalau semua orang akan
mengetahui borok-borok mereka.
Hanya ada satu wanita yang berani mengajukan diri. Ia adalah seorang penggembala yang
datang dari keluarga menengah ke bawah. Bukan karena ia merasa tak pernah berbuat
dosa. Namun menurutnya, semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Selama mau
memperbaiki diri, semuanya bisa dimaafkan.
Deden bergegas masuk ke halaman rumah Nek Dira. Nek Dira menjulurkan bungkusan
hadiah untuk Deden.
Deden tak sabar ingin melihat isinya. Ia segera membuka bungkusan dari Nek Dira. Wah,
isinya ternyata sebuah jaring. Deden sangat girang. Ia berlari masuk ke dalam rumah dan
memperlihatkannya kepada mamanya.
Text source:
http://www.clarkness.com
www.nursery-rhymes-fun.com
https://thegorbalsla.com/
https://www.posbunda.com/
http://bobo.grid.id