Professional Documents
Culture Documents
Agustian, Ari Prima Wahyudi, Oktanis Emalinda: Abstr Act
Agustian, Ari Prima Wahyudi, Oktanis Emalinda: Abstr Act
Abstr act
Soil microorganisms have significant role in plant nutrient cycles availability. Repeated
glyphosate application and unwise use this herbicide may give an impact in soil
microorganism population and create a shift in community structure in soil microcosm.
The objectives of this study were to (1) analyze the effects of different glyphosate
application rates on soil mcroorganism population and community structure. The
research have done in two series i.e. in limed soil extract and unlimed soil extract media.
Five treatments and 3 replications arranged in Completely Randomized Design were
used in this experiment. The treatments assay were doses of glyphosat application i.e :
without glyphosat, 2 ml, 4 ml, 6 ml and 8 ml of glyphosate. Duncan’s New Multiple
Range Test were used to compare the results obtained in this experiment. Total
population obtained in 2 ml application of glyphosate in soil extract agar medium are
5.6x108 g-1 of soil or decreasing 50%. If doses of glyphosate increase to 8 ml the
total of population diminished 75%. The glyphosate application have only influence
to fungi population but not to the total population in limed soil extract agar. The
diameter of bacteria and fungi colony observed in unlimed or limed soil extract agar
media decrease by rising of doses glyphosate application and have the same as the
population pattern.
Key words : Glyphosate, soil microorganism, Ultisol
62
J. Solum Vol. 2 No. 2, Juli 2005: 62-68 ISSN: 1829-7994
63
Pertumbuhan dan Perkembangan Mikroorganisme (Agustian, et al); 62-68 ISSN: 1829-7994
64
J. Solum Vol. 2 No. 2, Juli 2005: 62-68 ISSN: 1829-7994
Tabel 1. Pengaruh takaran herbisida terhadap populasi mikroorganisme tanah pada media
kultur ekstrak tanah tanpa kapur
Per lakuan
Populasi
Bakter i J amur Total
Herbisida Polaris (x108 g-1 tanah) (x106 g-1 tanah) (x 106 g-1 tanah)
(cc per liter)
0 cc 7.2 a 3.1 a 10.4 a
2 cc 3.2 a b 2.3 b 5.6 b
4 cc 3.1 b 1.0 c 4.1 b
6 cc 2.3 b 0.7cd 2.9 b
8 cc 2.1 b 0.4 d 2.4 b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada
taraf nyata 5%.
Tabel 2. : Ukuran diameter koloni isolat bakteri (mm) pada media kultur ekstrak tanah
tanpa kapur umur 7 hari akibat pengaruh herbisida.
Per lakuan
Bakteri
Isolat btu1 Isolat btu2 Isolat btu3
Herbisida Polaris
(cc per liter)
0 cc 3.8 a 7.2 ab 4.5 a
2 cc 1.4 b 8.5 ab 2.2 ab
4 cc 1.3 b 8.3 ab 3.5 ab
6 cc 0.6 b 14.2 a 1.7 b
8 cc 1.3 b 0.8 b 2.2 ab
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada
taraf nyata 5%.
Tabel 3. : Ukuran diameter koloni isolat bakteri (mm) pada media kultur
ekstrak tanah tanpa kapur umur 7 hari akibat pengaruh herbisida.
Per lakuan
Jamur
Isolat Jtu1 Isolat Jtu2 Isolat Jtu3
Herbisida
Polaris
(cc per liter)
0 cc 6.3 a 4.3 a 5.7 a
2 cc 4.3 b 2.8 b 3.7 b
4 cc 3.2 c 2.3 c 1.7 c
6 cc 2.3 c 1.7 d 1.5 c
8 cc 2.2 c 1.3 d 0.3 d
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada
taraf nyata 5%.
65
Pertumbuhan dan Perkembangan Mikroorganisme (Agustian, et al); 62-68 ISSN: 1829-7994
Pengaruh ini terlihat lebih tinggi bila
mencapai ukuran 3 mm. Isolat btu2 ukuran
tanah tidak dikapur. Jika media yang
koloninya hanya terhambat pada takaran 2 cc
digunakan mengandung ekstrak tanah
per liter yaitu ukuran koloninya hanya
dikapur 1x Al-dd penurunan populasi terlihat
sebesar 2.3 mm sedangkan pada perlakuan
hanya pada kelompok jamur tetapi tidak
tanpa herbisida dapat mencapai ukuran 8.5
mempengaruhi populasi total (Tabel 4.)
mm, tetapi pada takaran herbisida berikutnya
Hasil yang didapatkan ini jelas menunjukkan
ukuran koloni kembali menaik dan tidak
bahwa herbisida Polaris tidak hanya dapat
berbeda nyata dengan tanpa herbisida.
membunuh gulma sasaran tetapi juga
Untuk isolat btu3 terlihat juga menurun mempengaruhi populasi mikroorganisme
ukuran diameter koloninya seiring dengan dalam tanah. Pengamatan terhadap ukuran
peningkatan takaran herbisida namun diameter koloni pada media kultur baik
kembali menaik dimulai pada takaran 6 cc dikapur maupun tidak dikapur menunjukkan
per liter. Namun demikian uji statistik yang adanya perbedaan respons antara komunitas
dilakukan terhadap peningkatan takaran dalam kelompok bakteri maupun jamur
herbisida Polaris tidak berpengaruh nyata (Tabel 2,3, 5 dan 6). Hal ini menunjukkan
terhadap isolat btu3. adanya spesies bakteri yang tidak hanya
Peningkatan takaran herbisida terhadap dapat dikatakan toleran tetapi dapat juga
diameter koloni jamur terlihat pada Tabel 6. dikategorikan sebagai pendegradari glyfosat
Dari ketiga isolat jamur yang dominan (isolat btu2 tabel 2 dan 5). Sementara itu
ditemukan dalam setiap percobaan terlihat pada kelompok jamur isolat Jtu1 merupakan
bahwa peningkatan takaran herbisida isolat yang relatif mempunyai toleransi
menekan secara nyata kecepatan tumbuh dibanding isolat jamur lainnya.
koloni dalam media kultur. Isolat Jtu2 Penggunaan herbisida polaris agaknya
merupakan isolat yang paling lambat bila dipergunakan terus menerus pada setiap
pertumbuhannya dibandingkan dengan dua musim tanam dalam waktu yang panjang
isolat lainnya. Setelah 7 hari inkubasi pada akan merubah keragaman dan menciptakan
takaran herbisida 8 cc per liter isolat Jtu2 terbentuknya komunitas mikroorganisme
memiliki diameter koloni sebesar 0.8 mm baru dalam tanah. Dari percobaan yang
diikuti oleh isolat Jtu3 1.5 mm dan Jtu1 3.3 dilakukan Rueppel et.al (19 ) menunjukkan
mm. bahwa degradasi glyfosat yang berlangsung
Dari hasil percobaan pada tahap pertama secara kimia sangat sedikit sekali. Penelitian
pada media kultur yang diberi herbisida yang dilakukan Sprankle, Meggitt and
dapat diamati bahwa herbisida Polaris Penner (1975), Quilty and Geoghegan (1976
ternyata mempengaruhi jumlah populasi menunjukkan bahwa degradasi glyfosat
mikroorganisme (jamur maupun bakteri) terutama dilakukan oleh mikroflora. Proses
yang sudah dapat dilihat mulai dari tingkat dominan yang terjadi menurut Sprankle,)
takaran yang rendah (Tabel 1.).
Tabel 4. : Pengaruh takaran herbisida terhadap populasi mikroorganisme tanah pada
media kultur ekstrak tanah dikapur 1x Al-dd.
Per lakuan
Populasi
Bakter i J amur Total
Herbisida Polaris (108 g-1 tanah) (x 106 g-1 tanah) (x.108 g-1 tanah)
(cc per liter)
0 cc 2.5 a 3.1 a 4.3 a
2 cc 1.9 a 2.3 ab 4.0 a
4 cc 0.9 a 1.0 b 2.5 a
6 cc 1.4 a 0.7 b 2.5 a
8 cc 2.9 a 0.4 b 4.1 a
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada
taraf nyata 5%.
66
J. Solum Vol. 2 No. 2, Juli 2005: 62-68 ISSN: 1829-7994
Tabel 5. : Ukuran diameter koloni isolat bakteri (mm) pada media kultur ekstrak
tanah dikapur 1x Al-dd umur 7 hari akibat pengaruh herbisida.
Per lakuan
Bakteri
Isolat btu1 Isolat btu2 Isolat btu3
Herbisida Polaris
(cc per liter)
0 cc 3.0 a 8.5 a 5.5 a
2 cc 1.2 ab 2.3 b 2.2 a
4 cc 1.3 ab 3.2 ab 2.7 a
6 cc 2.8 ab 4.8 ab 4.3 a
8 cc 0.7 b 5.2 ab 5.3 a
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada
taraf nyata 5%.
Tabel 6. : Ukuran diameter koloni isolat jamur (mm) pada media kultur ekstrak tanah
dikapur 1x Al-dd umur 7 hari akibat pengaruh herbisida.
Per lakuan
Jamur
Isolat Jtu1 Isolat Jtu2 Isolat Jtu3
Herbisida Polaris
(cc per liter)
0 cc 5.3 a 6.0 a 5.0 a
2 cc 4.2 ab 2.8 b 1.8 ab
4 cc 2.3 ab 1.0 b 1.5 b
6 cc 1.3 b 1.3 b 1.2 b
8 cc 3.3 b 0.8 b 1.5 b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada taraf
nyata 5%.
68