Professional Documents
Culture Documents
Artikel Jurnal Jiwa
Artikel Jurnal Jiwa
Artikel Jurnal Jiwa
DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf11101
Ansietas Di Negara Cina Selama Wabah COVID-19 : A Systematic Review
ABSTRACT
Introduction: The COVID-19 pandemic can cause panic, fear, worry, and a feeling of threat, all of which will
cause negative emotions and thoughts, which can impact mental health. Purpose: To analyze the existing
evidence on anxiety in China during the Covid-19 outbreak.Objective: analyze existing evidence about anxiety
in the country of China during the Covid-19 outbreak. Method : A systematic search of the literature database
including Google Schoolar, Sciene Direct, Proquest, article criteria in English, was published in 2019-2020,
with the keyword anxiety in China during covid-19. This systematic review uses 15 articles that fit the criteria.
Result: An analysis of fifteen articles shows that the current research focuses on “China's anxiety during the
impact of the COVID-19 pandemic”. There is increasing evidence that COVID-19 causes all residents of China
to experience mental, psychological, anxiety and depression.Conclution: on average, all residents in China
experience anxiety, psychological disorders, and stress during the COVID-19 in cina pandemic based on
previous research. Sugestion: All residents in China must be evaluated for stress, depression, and anxiety using
the Psychiatry team, and must be more stringent in handling, quarantine, and the health government must
provide more information related to Covid-19 so that it can provide references for other countries and regions to
combat COVID-19
Keywords: Covid-19 in China; Anxiety.
ABSTRAK
Latar belakang: Pandemi COVID-19 dapat menimbulkan panik, rasa takut, khawatir, dan merasa ada ancaman,
semua akan menimbulkan emosi dan fikiran negatif sehingga berdampak kepada kesehatan mental. Tujuan:
Menganalisis bukti yang ada tentang ansietas di negara cina selama wabah Covid-19. Metode: Pencarian
sistematis terhadap basis data literatur termasuk Google Schoolar, Sciene Direct, Proquest, kriteria artikel dalam
bahasa Inggris, diterbitkan pada 2019-2020, dengan kata kunci ansietas di negara cina selama covid-19.
Tinjauan sistematis ini menggunakan 15 artikel yang sesuai dengan kriteria. Hasil: Analisis dari lima belas
artikel menunjukkan bahwa penelitian saat ini berfokus pada “ansietas di negara cina selama terkena dampak
pandemi COVID-19”. Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 menyebabkan semua
penduduk di negara cina mengalami gangguan mental, psikologis, ansietas, dan hingga timbul rasa depresi.
Kesimpulan: rata-rata semua penduduk di negara cina mengalami ansietas, gangguan kesehatan mental, dan
setres selama pandemi COVID-19 di cina berdasarkan penelitian sebelumya. Saran: Semua penduduk di negara
cina harus dilakukan pengevaluasian stres, depresi, dan kecemasan dengan menggunakan tim Psikiatri, dan
harus lebih ketat lagi dalam penanganan, karantina, serta pemerintahan kesehatan harus lebih banyak
memberikan informasi terkait covid-19 agar bisa memberi referensi bagi negara dan wilayah lain untuk
memerangi COVID-19
Kata kunci : Covid-19 di negara cina; Ansietas.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
COVID-19 (Penyakit Virus Corona 2019, juga dikenal sebagai 2019-nCoV), salah satu termasuk penyakit
pernapasan akut dengan penyebab yang tidak diketahui, terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina sejak awal
desember 2019, tetapi sudah berkembang menjadi pandemi menyebar dengan cepat ke seluruh dunia (Huang et
al, 2020)(6). Pada 25 Maret 2020, total 81.846 COVID-19 di Cina telah dikonfirmasi dan 3.287 orang Cina
meninggal karena penyakit ini. Wabah COVID-19 menyebar dalam periode yang sangat cepat, karena Tahun
Baru Imlek China, yang merupakan migrasi sementara terbesar di seluruh dunia (Ahmed et al, 2020) (1). Dari
penelitian ada yang menunjukkan bahwa mungkin ada kesehatan umum yang memburuk pada masyarakat yang
terkena dampak pandemi. Dalam survei terbaru dari Tiongkok, 54% responden menilai wabah COVID-19
memiliki dampak psikologis negatif sedang atau berat (Cao, 2020)(2).
COVID-19 yang sedang epidemi ini memicu rasa takut, asietas dan pemahaman tentang status
kesehatan mental sangat dibutuhkan penduduk dinegara cina (Li et al, 2019)(7). Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa tingkat kesehatan mental yang tinggi selama wabah COVID-19, bahwa pemerintah perlu
lebih memperhatikan masalah kesehatan mental, terutama ansietas, setres, depresi,psikologis dan kegelisahan di
antara populasi umum dan memerangi infodemik selama darurat kesehatan masyarakat (Liu et al, 2020)(8).
Sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2) selanjutnya disebut sebagai COVID-19 pertama kali
terdeteksi di Wuhan, Cina pada 31 Desember 2019 (Shevlin et al., 2020)(6). Di mana coronavirus telah
diidentifikasi sebagai penyebab wabah penyakit menular dengan mortalitas tertinggi di seluruh dunia (Pappa et
al., 2020)(11).
Menurut penelitian sebelumnya dari epidemi SARS atau Ebola, timbulnya secara tiba-tiba mejadikan
penyakit ini sebagai penyakit yang mengancam jiwa dan dapat menyebabkan tekanan luar biasa pada petugas
kesehatan (Chew et al, 2020)(3). Meskipun tetap menjadi personel manajemen krisis, petugas kesehatan tidak
kebal terhadap konsekuensi psikologis akibat COVID-19. Di antara petugas kesehatan juga, para pekerja garis
depan yang terlibat langsung dalam menangani pasien ini berisiko lebih besar dari pada yang lain (W. Hu. et al.,
2020)(5). Oleh karena itu petugas kesehatan sangat rentan terhadap masalah kesehatan mental, termasuk
ketakutan, kegelisahan, depresi dan susah tidur (W. Zhang, 2020)(18).
Tujuan Penelitian
Tujuan dari systematic review ini adalah mengetahui tingkat kecemasan (ansietas) di negara cina
selama wabah Covid-19.
METODE
Pencarian literatur dilakukan dalam database berikut: Google Cendekia, Perpustakaan Nasional :
Proquest, dan sciene direct. Istilah pencarian yang digunakan untuk mengambil artikel adalah: kecemasan
(ansietas), depresi, mental, gangguan psikologis, dan COVID-19 di negara cina. Semua jenis artikel yang
diterbitkan pada 2019-2020. kepada editor, artikel penelitian orisinal yang relevan dengan subjek ulasan.
Laporan mana pun yang berlaku juga diekstraksi menggunakan referensi silang. Dari semua artikel yang relevan
dengan topik ulasan, hanya artikel penelitian asli (termasuk yang diterbitkan sebagai surat kepada editor /
komentar) yang menilai masalah kesehatan mental yang dihadapi di negar cinadimasukkan dalam ulasan naratif.
Artikel yang telah ditemukan kemudian di sintesis dan di analisis sesuai dengan kriteria inklusi dan
ekslusi. Kriteria inklusi pasa systematic review ini adalah (1) ansietas (cemas) dalam menghadapi COVID-19 di
negara cina salah satunya adalah ansietas, (2) menggunakan instrument penelitian yang sama yaitu koesioner
self-rating depression scale (SDS) sebagai instrument utama dan instrument lain sebagai pendukung, sedangkan
kriteria ekslusi pada systematic review ini adalah (1) artikel tentang kesehatan mental, psikologis
padapendudukyang beradadinegara cina.
Pencarian artikel dimulai pada tanggal 8 - 9 Mei 2020, dengan kata kunci yang telah ditentukan oleh
peneliti. Artikel yang ditemukan oleh peneliti dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi, dengan kata
kunci ansietas dalam menghadapi COVID-19 di negar cina. Peneliti menghapus artikel yang sama, menelaah
artikel yang memenuhi kriteria dan mengelompokkan sesuai dengan hasil penelitian untuk dilanjutkan kepada
pembahasan.
HASIL
Pencarian literatur awal ditetapkan 40 artikel (Google Schoolar : 24 artikel, Sciene Direct : 14 artikel, dan
Proquest : 2 artikel). 25 Artikel yang potensial memenuhi kriteria dikeluarkan . 15 artikel full text memenuhi
kriteria seperti yang tercantum pada Gambar 1.
Identification
Gambar 1. Menunjukkan diagram flow dan pemilihan artikel Ansietas di Negara Cina Selama Wabah Covid 19
Hasil dari 15 artikel didapatkan bahwa ada tekanan psikologi, setres terutama tingkat ansietas (kecemasan)
dapat mempengaruhi komunitas yang berdampak negatif dalam menghadapi pandemik COVID-19 di negara
cina. sebagaimana tercantum dalam tabel 1.
Countr Method
N
Author, Year, Tittle y (Design, Samples, Variables, Result
o
Instruments, Analysis)
1 Generalized anxiety disorder, China D : web-based cross-sectional survey Hasil dari
depressive symptoms and sleep S : 7,236 self-selected volunteers penelitian ini
quality during COVID-19 assessed menunjukkan
outbreak in China: a web-based With demographic information, bahwa tenaga
cross-sectional survey (Huang et COVID-19 related knowledge, medis lebih
al, 2020 (6) generalized anxiety disorder (GAD), beresiko
depressive memiliki
symptoms, and sleep quality masalah mental
V : GAD, depressive symptoms, sleep selama wabah
quality, and self-selected volunteers covid-19
I : GAD-7 (Generalized Anxiety berlangsung.
Disorder-7)
Scale used Chinese version, The
Center for Epidemiology Scale for
Depression (CES-D) in
Chinese version, PSQI (Pittsburgh
Sleep Quality Index)
scale
A : Multivariate logistic regression
2 The prevalence and influencing China D: cross-sectional study to estimate Hasil dari
factors for anxiety in medical the prevalence of anxiety penelitian ini
8 Country wide quarantine only China D:A cross-sectional online survey Hasil penelitian
mildly increased anxiety level S: 992 respondents ini
during COVID-19 outbreak in V: Along with the menunjukkan
China (W. Hu, et al, 2020(5) anxiety scores, limited perso nal populasi dengan
information such as age, gender, usia yang
region, edu cati on, occupation berbeda, tingkat
and sp eci fica lly, the ty pe and pendidikan,
duration of quarantine were colle cted status kesehatan
for analysis. dan kategori
I: Anxiety assesment was performed personil
using the Self-Rating Anxiety Scale merespon
(SAS) compiled by Wil liam W. K. berbeda.
Zung. S AS is used to measure the Karakteristik
subjective anxiety of subjects, using a lain seperti jenis
4-point scale: no or very little time , a kelamin, status
small amount of time, a considera ble perkawinan, dan
a mount of time, most or all of the ti kenalan dengan
me. Raw scores were then converted suspek atau
to. kasus COVID-1
A: analysis of variance (ANOVA). 9 yang
dikonfirmasi
tidak
mempengaruhi
hubungan
secara
signifikan.
Responden
mengalami
bentuk
karantina yang
berbeda dengan
tingkat
kecemasan yang
berbeda. Tanpa
diduga, durasi
karantina yang
lebih lama tidak
menyebabkan
peningkatan
tingkat
kecemasan
secara
signifikan. Hasil
menunjukkan
pengaruh
psikologis yang
lebih besar yang
digunakan oleh
karantina di
seluruh negara
selama wabah
COVID-19 di
Cina dan
memberikan
referensi bagi
negara dan
wilayah lain
untuk
memerangi
COVID-19.
9 The psychological (anxiety) China D : descriptive correlarional study Hasil penelitian
impact of the COVID-19 epidemic S : 7,143 respondents menunjukkan
on college students in China(Cao V : anxiety, covid-19 related stressor Pasien yang
et al, 2020(2) (included dirawat di
economy and life affected, studies rumah sakit
delayed) dengan
I : Generalized Anxiety Disorder COVID-19
Scale (GAD-7), covid-19 related menunjukkan
stressor quisioner (included gejala
economy and life affected, studies kecemasan dan
delayed) depresi.
A : A univariate analysis
(Nonparametric test) Spearman Rank
10 Prevalence and Factors Associated China D : descriptive quantitative cross- Hasil penelitian
with Depression and Anxiety of sectional study menunjukkan
Hospitalized Patients with S : a total of 144 patients diagnosed Pasien yang
COVID-19 (Xiangyu et al , 2020(15) with COVID-19 dirawat di
V : hospital anxiety and depression, rumah sakit
perceived social support dengan
I :Hospital Anxiety and Depression COVID-19
Scale (HADS), Perceived Social menunjukkan
Support Scale (PSSS) gejala
A : Multivariate linear regression kecemasan dan
depresi.
Perhatian
mental dan
intervensi yang
tepat adalah
bagian penting
dari perawatan
klinis bagi
mereka yang
berada di
risiko.
11 Epidemic of COVID-19 in China China D : descriptive correlational study Hasil penelitian
and associated Psychological S : 1074 participants ini
Problems V : Alcohol use, mental wellbeing menunjukkan
(Ahmed et al., 2020(1) scale, anxiety scale, depresion scale pengguna
I : Beck Anxiety Inventory, Beck alkohol
Depression memiliki
Inventory, Alcohol Use Disorder tingkat
Identification Test, Warwick kecemasan dan
Edinburgh depresi yang
Mental Wellbeing Scale tinggi serta
A : chi-square test kesehatan
mental yang
rendah
China D: online software to design an Hasil dari
12 Assessment of Iranian nurses' electronic web-based questionnaire penelitian ini
knowledge and anxiety toward for social media (WhatsApp and Perawat
COVID-19 during the current Instagram) memiliki
S: 85 participants pengetahuan
outbreak in Iran (Nemati et al, V: measure the awareness level of COVID-19
nurses in Shiraz, Iran, during the yang hampir
2020(10) current COVID-19 baik. Namun,
I: A self-administered questionnaire WHO dan
containing knowledge questions was Kementerian
distributed to participants to Kesehatan
complete. masih harus
A: analyzed using SPSS Descriptive memberikan
statistics were used to describe the lebih banyak
quantitative and categorical variables. informasi
kepada staf
medis untuk
kontrol yang
lebih baik
terhadap
penyakit
menular.
13 Comparison of Prevalence and China D : A cross-sectional study Hasil penelitian
Associated Factors of Anxiety and S : 1593 respondents aged 18 years ini
Depression Among People and above menunjukkan
Affected by versus People V : anxiety level, depression level Prevalensi
Unaffected by Quarantine During I : self-rating anxiety scale (SAS), self- kecemasan dan
the COVID-19 Epidemic in rating depression scale (SDS) depresi pada
Southwestern China A : analysis of variance (ANOVA). kelompok yang
(Yang & Xu, 2020)(16) terkena lebih
tinggi daripada
pada kelompok
yang tidak
terpengaruh
selama
wabah COVID-
19 di Cina barat
daya pada awal
Februari 2020.
s during the Initial Stage of the V : physical symptoms and health menunjukkan
2019 Coronavirus Disease (COVI service utilization variables, contact Selama fase
D-19)Epidemic among the history variables, knowledge and awal wabah
General Population in China concernrelated variables, precautiona COVID-19 di
(Wang et al., 2019)(14) ry measure variables, and additional Cina, lebih dari
health information variables, anxiety separuh
variable, Impact Event Scale responden
I : Impact of Event Scale-Revised menilai
(IES-R), Depression, Anxiety and dampak
Stress Scale (DASS-21), Demographic psikologis
quisioner, physical symptoms in the mereka sebagai
past 14 days, sedang hingga
contact history with COVID-19, parah, dan
knowledge and concerns about sekitar sepertiga
COVID-19, precautionary measures dilaporkan
against COVID-19, and additional memiliki
information required with respect to kecemasan
COVID-19 sedang hingga
A : linear regressions parah. Jenis
kelamin
perempuan,
status siswa,
dan gejala fisik
spesifik
dikaitkan
dengan dampak
psikologis yang
lebih besar dari
wabah dan
tingkat stres,
kecemasan, dan
depresi yang
lebih tinggi.
PEMBAHASAN
Sebagaimana dibahas secara singkat di tabel 1. (Cao et al, 2020)(2) menunjukkan bahwa ada pengaruh
ansietas di china dengan adanya wabah COVID-19 dimana tingkat stress, cemas, dan depresi meningkat secara
signifikan. Terdapat pengaruh gangguan mental lebih tinggi terhadap petugas kesehatan di negara cina selama
wabah COVID-19. Menurut penelitian ini rata-rata semua petugas kesehatan terdapat gangguan mental selama
covid di cina, termasuk jam kerja yang panjang, risiko infeksi, kekurangan peralatan pelindung, kesepian,
kelelahan fisik (Mckay et al, 2020)(9). Menurut penelitian zhang hampir semua ketakutan akan tertular saat
menangani pasien COVID-19 (W. Zhang et al, 2020)(18). Beberapa penelitian di China telah membahas topik ini
dan semua ada pengaruh kecemasan, gangguan mental selama wabah covid (Yang & Xu, 2020)(16). Ada
pengaruh jika karantina lebih lama tidak menyebabkan peningkatan tingkat kecemasan secara signifikan.
Dengan hasil penelitian wei, menunjukkan pengaruh psikologis yang lebih besar yang digunakan oleh karantina
di seluruh negara selama wabah COVID-19 di Cina dan memberikan referensi bagi negara dan wilayah lain
untuk memerangi COVID-19 (Yousif et al, 2017)(17). Kecemasan adalah keadaan psikologis dan fisiologis yang
ditandai oleh kognitif, somatik, komponen emosional, dan perilaku. Komponen-komponen ini bergabung untuk
menciptakan perasaan tidak menyenangkan yang biasanya terkait dengan gelisah, takut, atau khawatir.
Kecemasan adalah hal yang umum kondisi suasana hati yang terjadi tanpa pemicu yang dapat di identifikasi
dengan rangsangan, sementara banyak gejala depresi persisten termasuk, perasaan sedih, cemas atau kosong,
perasaan putus asa, perasaan bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya, lekas marah, gelisah, dan kehilangan
minat dalam kegiatan (Xiangyu et al, 2020)(15). Kecemasan selama pandemi diartikan sebagai emosi yang kuat
yang mempengaruhi sesseorang selama pandemi COVID-19 berlangsung (Ahmed et al, 2020)(1). Relaksasi otot
progresif sebagai metode tambahan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pasien
COVID-19. (Liu et al, 2020)(8). Prevalensi kecemasan dan depresi pada kelompok yang terkena lebih tinggi
daripada pada kelompok yang tidak terpengaruh selama wabah COVID-19 di Cina (Yang et al, 2020)(16)
KESIMPULAN
Rata-rata semua penduduk di negara cina mengalami ansietas (kecemasan), gangguan psikologis (kesehatan
mental), dan setres selama pandemi COVID-19 dan yang memiliki resiko tinggi untuk terkena kecemasan
selama wabah covid-19 di cina berlangsung tenaga kesehatan diantaranya jam kerja yang panjang, risiko
infeksi, kekurangan peralatan pelindung, kelelahan fisik, dan pemisahan dari keluarga dan ketakutan akan
tertular saat menangani pasien COVID-19, dan terpapar langsung dengan pasien yang positif covid-19 dan Jika
karantina yang lebih lama tidak menyebabkan peningkatan tingkat kecemasan secara signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmed, Z., Ahmed, O., Aibao, Z., Hanbin, S., Siyu, L., & Ahmad, A. (2020). Epidemic of COVID-19 in
China and associated Psychological Problems. Asian Journal of Psychiatry, 51(March), 102092.
https://doi.org/10.1016/j.ajp.2020.102092
2. Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., & Dong, J. (2020). The psychological (anxiety) impact of the
COVID-19 epidemic on college students in China. Psychiatry Research, 287(March), 112934.
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.112934
3. Chew, N. W. S., Lee, G. K. H., Tan, B. Y. Q., Jing, M., Goh, Y., Ngiam, N. J. H., … Ho, C. S. (2020). Brain
, Behavior , and Immunity A multinational , multicentre study on the psychological outcomes and associated
physical symptoms amongst healthcare workers during COVID- 19 outbreak. Brain Behavior and Immunity,
(April), 0–1. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.04.049
4. Hu, D., Hu, D., Kong, Y., Li, W., Han, Q., Zhang, X., … Shen, Q. (2020). The Lancet Frontline nurses ’
burnout , anxiety , depression , and fear statuses and their associated factors during the COVID-19 outbreak
in Wuhan , China : A big-scale cross-sectional study.
5. Hu, W., Su, L., Qiao, J., Zhu, J., & Zhou, Y. (2020). Country wide quarantine only mildly increased anxiety
level during COVID-19 outbreak in China 1 . Xuzhou Oriental People ’ s Hospital , Xuzhou , Jiangsu ,
China 2 . Xuzhou Medical University , Xuzhou , Jiangsu , China 3 . CAS Key Laboratory of Behavior Sc.
6. Huang, Y., & Zhao, N. (2020). Generalized anxiety disorder , depressive symptoms and sleep quality during
COVID-19 outbreak in China : a web-based cross-sectional survey. Psychiatry Research, 288(March),
112954. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.112954
7. Li, S., Wang, Y., Xue, J., Zhao, N., & Zhu, T. (2019). The Impact of COVID-19 Epidemic Declaration on
Psychological Consequences : A Study on Active Weibo Users.
8. Liu, K., Chen, Y., Wu, D., Lin, R., Wang, Z., & Pan, L. (2020). Complementary Therapies in Clinical
Practice Effects of progressive muscle relaxation on anxiety and sleep quality in patients with COVID-19.
Complementary Therapies in Clinical Practice, 39, 101132. https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2020.101132
9. Mckay, D., Yang, H., Elhai, J., & Asmundson, G. (2020). Anxiety Regarding Contracting COVID-19
Related to Interoceptive Anxiety Sensations: The Moderating Role of Disgust Propensity and Sensitivity.
Journal of Anxiety Disorders, 102233. https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102233
10. Nemati, M., Ebrahimi, B., & Nemati, F. (2020). Assessment of Iranian Nurses ’ Knowledge and Anxiety
Toward COVID-19 During the Current Outbreak in Iran, 15.
https://doi.org/10.5812/archcid.102848.Research
11. Pappa, S., Ntella, V., Giannakas, T., Giannakoulis, V. G., Papoutsi, E., & Katsaounou, P. (2020). Prevalence
of depression, anxiety, and insomnia among healthcare workers during the COVID-19 pandemic: A
systematic review and meta-analysis. Brain Behavior and Immunity.
https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.05.026
12. Shevlin, M., McBride, O., Murphy, J., Miller, J. G., Hartman, T. K., Levita, L., … Bentall, R. P. (2020).
Anxiety, Depression, Traumatic Stress, and COVID-19 Related Anxiety in the UK General Population
During the COVID-19 Pandemic., (April 2020), 1–27.
13. Wang, C., Pan, R., Wan, X., Tan, Y., Xu, L., Ho, C. S., & Ho, R. C. (2019). Immediate Psychological
Responses and Associated Factors during the Initial Stage of the 2019 Coronavirus Disease ( COVID-19 )
Epidemic among the General Population in China.
14. Wang, C., Pan, R., Wan, X., Tan, Y., Xu, L., & Mcintyre, R. S. (2020). Brain , Behavior , and Immunity A
longitudinal study on the mental health of general population during the COVID-19 epidemic in China.
Brain Behavior and Immunity, (April), 0–1. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.04.028
15. Xiangyu Kong1*, Kailian Zheng1*, Min Tang1*, Fanyang Kong2*, Jiahuan Zhou4*, Le Diao4, Shouxin
Wu4, Piqi Jiao1, Tong Su2, Y. D. (2020). Prevalence and Factors Associated with Depression and Anxiety
of Hospitalized Patients with COVID-19.
16. Yang, L., & Xu, M. (2020). Comparison of Prevalence and Associated Factors of Anxiety and Depression
Among People Affected by versus People Unaffected by Quarantine During the COVID-19 Epidemic in
Southwestern China, 1–12. https://doi.org/10.12659/MSM.924609
17. Yousif, W., Wahed, A., & Hassan, S. K. (2017). Alexandria University Faculty of Medicine Prevalence and
associated factors of stress , anxiety and depression among medical Fayoum University students. Alexandria