PDF Laporan Praktikum 10

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 30

LAPORAN

OVERHAUL MESIN TOYOTA KIJANG 5K

A. Kegiatan Praktikum
Pembongkaran, pengukuran, pemasangan dan troubleshooting engine.

B. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat membongkar,
mengukur, memasang dan melakukan troubleshooting engine.

C. Obyek, Alat dan Bahan


a) Obyek

 Mesin Toyota Kijang 5K

 b) Alat

 Obeng negatif (-)


 Obeng plus (+)

 Kunci T 8, 10, 12

 Kunci pas 8
 Obeng plus (+)

 Kunci T 8, 10, 12

 Kunci pas 8
 Kunci ring 10, 12, 14, 17 dan 19

 Kunci moment

 Feeler gauge
 Piston ring compressor

 Kunci socket

 DTI
 Micrometer 0-25mm ; 25-50mm; 50-75mm ; dan 75-100 mm

 Silinder bore gauge

 Mistar baja / penggaris besi


 Spring valve tester

 Telescoping bore gauge

 Jangka sorong
 Bak

 Sikat baja

 Oil can
 Test Pen

 Kompressor

c) Bahan

 Bensin

 Baterai / Aki

 Oli

 Majun

 Sealer

 Packing

 Gasket blok silinder

D. Keselamatan Kerja
a. Mekanik :

 Menggunakan baju praktek sesuai dengan SOP

 b. Alat :

 Tempatkan peralatan pada kondisi / posisi pada bidang yang

datar dan mudah dijangkau.

 Lakukan praktikum pada tempat yang cukup cahaya.

 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya (SOP), lakukan

kalibrasi alat sebelum digunakan agar didapat hasil pengukuran


yang akurat.

 Bersihkan dan rapikan peralatan setelah digunakan.


E. Prosedur Operasional Standar

a) Pembongkaran
1) Lepaskan baterai / accu

 Lepaskan kabel terminal negatif (-) dan positif baterai (+), lepaskan

 baterai.
2) Mengeluarkan oli / tap oli

 Sediakan bak lalu tempatkan bak tepat di bawah karter oli.

 Kendorkan dan lepaskan baut pembuangan oli pada karter oli

menggunakan kunci ring 17, dengan demikian maka oli akan keluar
dari karter oli dan mengalir ke bak yang sudah disediakan
sebelumnya.

3) Melepas tutup kepala silinder

 Kendorkan dan lepaskan baut tutup kepala silinder, lepas tutup kepala
silinder.
4) Mengeluarkan air radiator

 Kendorkan baut pengunci selang radiator, kemudian lepaskan selang

dari radiator, sehingga air akan keluar.

5) Melepas distributor

 Cabut kabel-kabel busi dan kabel tegangan tinggi distributor.

 Cabut selang dari vacuum advancer control canister (kanister kontrol

 pemaju vakum).

 Kendorkan baut distributor dengan menggunakan kunci T 12, cabut

kabel yang berhubungan dengan distributor, lepaskan rotor, kemudian


lepaskan distributor.

6) Melepas karburator

 Lepaskan selang vacum pada karburator, kendorkan dan lepas baut

dudukan karburator dengan menggunakan kunci ring 14, lepaskan


karburator.
7) Melepas pompa bahan bakar

 Lepaskan pipa bensin dari pompa bensin yang ke karburator.

 Lepaskan baut dudukan pompa bensin. Lepaskan pompa bensin,


insulator, dan gasketnya.

8) Melepas knalpot

 Lepaskan baut dudukan knalpot yang terhubung dengan exhaust

manifold.

 Lepaskan knalpot.

9) Melepas intake manifold dan exhaust manifold

 Kendorkan dan lepas baut dudukan intake dan exhaust manifold

dengan kunci sock 14, kemudian lepas manifold.


10) Melepas radiator

 Setelah air pada radiator sudah dikeluarkan, dan saluran / pipa yang

terhubung dengan radiator dilepas, lepaskan baut pengikat radiator.

 Lepaskan radiator.

11) Melepas motor starter

 Lepaskan baut pengikat motor starter yang melekat pada dudukan

roda gila dengan menggunakan kunci T 12. Lepaskan motor starter.

12) Melepas thermostat


 Lepaskan baut pengikat tutup termostat. Buka tutup termostat

 Lepaskan termostat.

13) Melepas busi

 Setelah semua kabel busi dan kabel tegangan tinggi dilepas, lepas atau

keluarkan semua busi dari kepala silinder menggunakan kunci busi,


 putar kunci busi berlawanan arah jarum jam.

14) Melepas filter oli

 Lepaskan baut pengikat filter oli dengan menggunakan kunci T 12.

Lepaskan filter oli.

15) Melepas kepala silinder


 Kendorkan baut-baut penunjang penumbuk katup (rocker arm) secara

 bertahap, tiga atau empat kali, menurut urutan nomer pada gambar.

 Lepaskan poros rocker arm

 Keluarkan push rod dan taped.

 Tempatkan batang pendorong (push rod) dengan urutan yang benar.

 Kendorkan baut kepala silinder secara bertahap, dua atau tiga kali,

menurut nomer urut seperti pada gambar dengan menggunakan kunci


moment.
 Angkat atau lepaskan kepala silinder. Jika sukar mengangkat kepala

silinder, ungkit dengan menggunakan obeng negatif (-) di antara


kepala silinder dengan blok silinder.

16) Melepas alternator

 Lepaskan kabel – kabel pada terminal alternator dengan menggunakan


kunci ring 10 dan kunci ring 8.

 Lepaskan baut pengikat alternator.

 Lepaskan V- belt dan alternator dari dudukannya.


17) Melepas water pump

 Lepaskan baut pengikat water pump dari dudukannya dengan

menggunakan kunci T 12. Lepaskan water pump.

18) Melepas pulley kipas dan pulley poros engkol

 Lepaskan baut dudukan kipas / fan pendingin dari boss pompa air.

Lepaskan kipas.

 Lepaskan pulley kipas dengan cara meelepas baut pengikat pulley

kipas dengan menggunakan kunci T 12.


 Lepaskan pulley poros engkol dengan cara melepas baut pulley
dengan menggunakan kunci moment. Lepaskan pulley poros engkol.
19) Melepas roda gila

 Lepaskan baut pengikat roda gila. Lepaskan roda gila secara perlahan.

20) Melepas dudukan mesin

 Lepaskan baut pengikat dudukan mesin menggunakan kunci moment.

 Angkat dan pindahkan mesin, beri ganjalan agar mesin tidak


menyentuh lantai.
21) Melepas karter oli

 Balik blok silinder, kemudian lepaskan baut  –  baut karter oli

menggunakan kunci T 10, lepas pula gasketnya.

22) Melepas tutup rantai timing

 Lepaskan baut tutup timing dan gasketnya. Lepaskan oli slinger dari

 poros engkol.
23) Melepas tensioner dan penahan getaran rantai

 Lepas baut dan lepaslah pemandu rantai.

 Lepaskan pula baut dan penahan getaran rantai.


24) Melepas sproket dan rantai pompa oli

 Lepaskan penyetel rantai .

 Lepaskan mur dan ring pada sproket pompa oli.

 Lepas sproket pompa oli, sproket poros engkol, dan rantai penggerak

secara keseluruhan.
25) Melepas pompa oli

 Lepaskan baut dan tutup pompa.

 Lepaskan motor dan poros dari blok silinder.

26) Melepas sproket poros engkol dan rantai timing

 Lepaskan spaser (ganjal), sproket poros engkol, dan tutup dari poros

engkol.

 Lepaskan pasak sproket pada poros engkol.

27) Melepas piston

 Lepas baut dan tutup setang piston. Lakukan dengan hati-hati agar

tidak merusak crankpin.

 Tekan piston dan setang piston keluar dari blok silinder. Gunakan palu

karet untuk mendorong keluar sampai ring piston lepas dari silinder.

 Letakkan piston secara berurutan agar mudah saat perakitan kembali.

28) Melepas poros engkol

 Lepaskan baut dudukan tutup metal duduk (main bearing).

 Lepaskan tutup metal duduk belakang.

 Lepas tutup metal lainnya.

 Lepas seal oli dari poros engkol belakang.

 Lepas poros engkol.

b) Pembersihan
 Sediakan bak yang sudah dibersihkan. Tuangkan bensin ke dalam bak

yang akan digunakan untuk membersihkan komponen-komponen


mesin.

 Bersihkan komponen-komponen mesin dengan menggunakan kuas.

 Bersihkan sisa-sisa sealer dengan menggunakan kapi.


 Jika bensin sudah keruh atau kotor, buang dan ganti dengan bensin
yang baru / bersih.

c) Pengukuran
1) Blok silinder dan silinder (liner)

 Bersihkan dan periksa blok silinder kemungkinan retak atau tergores.

 Dengan menggunakan mistar baja dan feeler gauge, periksa

 permukaan bagian atas blok silinder kemungkinan bengkok. Limit


kebengkokan : 0,05 mm.

 Periksa kebengkokan sepanjang garis yang ditunjukkan oleh gambar.

 Ukur diameter lubang silinder menurut arah aksial dan arah dorong

 bagian atas, tengah dan bawah seperti pada gambar dengan


menggunakan telescoping gauge. Lubang standar seri 5K : 80,50  – 80,53
mm.

 Periksa ketirusan atau kecekungan silinder dengan menggunakan

Cylinder bore gauge.


2) Piston

 Ukur diameter piston ( 2 cm dari piston skirt) dengan menggunakan

micrometer.

 Ukur celah bebas ring kompresi 1 menggunakan jangka sorong.

 Ukur celah bebas ring kompresi 2 menggunakan jangka sorong.

 Ukur celah ring kompresi 1 dengan rumahnya menggunakan feeler

gauge.

 Ukur celah ring kompresi 2 dengan rumahnya menggunakan feeler

gauge.
3) Katup

 Bersihkan dan periksa katup kemungkinan aus, tergores dan bengkok.

 Ukur panjang katup ex dan in menggunakan jangka sorong.

 Ukur diameter katup ex dan in menggunakan jangka sorong.

 Ukur panjang bibir katup ex dan in menggunakan jangka sorong.

 Ukur lebar dudukan katup ex dan in menggunakan jangka sorong.

4) Pegas katup
 Periksa kelurusan pegas katup menggunakan mistar baja dan feeler
gauge. Limit ketidaktirusan : 1,6 mm.

 Ukur panjang bebas katup. Panjang bebas : 46,5mm

 Dengan menggunakan alat pengetes pegas (valve spring tester), ukur

tegangan pegas pada panjang spesifikasi terpasang. Panjang terpasang


: 38,4 mm. Beban terpasang : STD 31,8 kg ; limit 25,0 kg.
5) Kepala silinder

 Bersihkan dan periksa kepala silinder kemungkinan retak atau

tergores.

 Dengan menggunakan mistar baja dan feeler gauge, periksa

 permukaan bagian dalam dari kepala silinder kemungkinan bengkok.

 Limit kebengkokan permukaan : 0,05 mm.

6) Taped

 Ukur diameter luar taped.

 Ukur diameter rumah taped.

7) Poros kam (poros nok)

 Ukur diameter poros kam menggunakan micrometer.

 Ukur tinggi lobe menggunakan micrometer.

8) Poros engkol

 Ukur diameter luar crank jurnal poros engkol menggunakan

micrometer.

 Ukur diameter luar crank pin poros engkol menggunakan micrometer.

9) Timing chain & sprocket

 Periksa sprocket kemungkinan aus, atau giginya gompal.


 Ukur panjang rantai timing menggunakan mistar baja.
 Ukurlah sprocketdari keausan menggunakan jangka sorong seperti
terlihat pada gambar.
Limit keausan :
- poros engkol : 59 mm
- poros kam : 114 mm
10) Pompa oli

 Ukur celah driven gear dengan rumahnya.

 Ukur celah driver gear dengan driven gear.


 Ukur kerataan permukaan pompa oli.

d) Pemasangan

1) Memasang blok silinder 

 Bersihakan blok silinder dengan majun dan udara bertekanan.

 Beri oli pada metal duduk.

 Bersihkan poros engkol.

 Beri oli pada setiap metal duduk.

 Pasang pengunci poros engkol sesuai arah panah.

 Pasang baut poros engkol lalu kencangkan dengan menggunakan

kunci momen dengan satuan ukuran 4,4 – 5,6.

 Beri oli pada setiap poros engkol

 Pasang poros kam atau poros nok yang sebelumnya sudah di beri oli.

 Pasang oval cam dan kencangkan dengan kunci ring 10.

 Pasang seal poros engkol, sebelum dipasang berikan sealer kemudian

 packing dan sealer lagi, lalu pasang pada blok silinder dan pasang baut
lalu kencangkan.

 Pasang piston pada silinder 

 Pemasangan Ring

- Pengaturan celah bebas ring kompresi 1 & 2.


- Serta celah pada ring oli, tidak boleh segaris dengan pin
 piston, harus lurus dengan piston skrit.
 Perhatikan tanda titik pada kepala piston. Tanda titik harus
menghadap ke radiator.
- Selalu berikan oli pada saat piston akan dipasang dan saat
akan memasang pengunci piston.
 Pemasangan piston ke dalam silinder menggunakan alat yang
 bernama Piston Ring Kompressor.
 Pasang pengunci piston, perhatikan tanda coakan. Harus segaris
dengan coakan pada liner lalu kencangkan dengan menggunakan
kunci momen.
 Pasang pompa, sebelum dipasang beri oli dahulu. Pasang baut

 pengunci dan kencangkan dengan kunci ring 12.

 Pasang rantai kamprat, kamprat, sprocket. Perhatikan tanda pada

rantai dan gear. Rantai putih bertemu dengan titik.

 Pasang tensioner, pasang baut pengunci tensioner lalu kencangkan

dengan kunci ring 10.

 Pasang tutup kamprat , sebelum dipasang beri sealer pada tutup

kemudian pasang packing, beri sealer lagi kemudian pasang baut


 pengunci tutup dan kencangkan.

 Bersihkan karter oli dengan majun dengan udara bertekanan kemudian

 beri sealer, pasang karet packing lalu beri sealer lagi, kemudian
dipasang pada blok silinder. Pasang baut karter lalu kencangkan
dengan kunci T 10.

 Siapkan engine stand, pasang dudukan mesin. Pasang blok silinder

 pada engine stand, lalu kencangkan baut dudukan mesin pada engine
stand.
2) Memasang taped

 Lumasi rumah taped dengan oli, lumasi pula taped dengan oli,

kemudian masukkan taped ke dalam rumahnya.

 Seal diganti, sebab waktu silinder head dibersihkandengan bensin, seal

melar dan apabila tidak diganti maka akan menyebabkan kebocoran.


Lepaskan seal dengan cara diungkit menggunakan obeng negatif (-) .
Lumasi seal baru dengan oli kemudian pasangkan lalu kencangkan
dengan menggunakan kunci T 12 dengan cara ditekan.
3) Memasang katup

 Lumasi batang katup dengan oli.

 Masukkan katup ke silinder head.

 Pasang valve spring.

 Pasang pengunci katup dengan cara menggunakan alat “valve spring


compressor”.
4) Memasang motor starter
 Pasang kabel baterai (merah besar) dan kabel terminal baterai yang ke
kunci kontak (hijau). Pasang kabel starter (merah kecil).

 Pasang motor starter pada dudukan, kemudian pasang baut pengunci

lalu kencangkan dengan menggunakan kunci ring 14.


5) Memasang pompa bensin

 Beri sealer pada dudukan pompa bensin.

 Pasang packing, kemudian beri sealer lagi.

 Pasang pompa bensin lalu pasang baut pengunci, kencangkan baut

dengan menggunakan kunci ring 12.


6) Memasang filter oli

 Beri sealer pada packing, psang packing pada dudukan filter oli, beri

sealer lagi.

 Pasang filter oli pada blok silinder.

 Pasang dan kencangkan baut pengunci dengan menggunakan kunci T

12.
7) Memasang busi

 Masukkan atau pasang busi pada silinder head.

 Kencangkan dengan menggunakan kunci busi.

8) Memasang silinder head

 Pada permukaan blok silinder (dudukan silinder head) beri sealer lalu

 pasang gasket, beri sealer lagi.

 Pasang silinder head pada blok silinder.

 Lumasi baut silinder head dengan oli.

 Pasang baut silinder head kemudian kencangkan dengan kunci shock

handle 14.

 Kencangkan baut pengunci silinder head lagi dengan menggunakan

kunci momen (momen pengencangan 4,4  – 5,6) agar baut benar-benar


terpasang kuat.
9) Memasang roda gila

 Bersikan roda gila dengan sikat baja.

 Pasang roda gila pada dudukan roda gila.


 Pasang baut pengunci roda gila, lalu kencangkan dengan kunci ring

17. Kencagkan kembali dengan kunci momen (momen pengencangan


4,4 – 5,6) agar baut benar-benar terpasang kuat.
10) Memasang manifold

 Bersihkan permukaan manifold.

 Beri sealer pada gasket manifold, pasang gasket pada manifold,


kemudian beri sealer lagi.

 Pasang manifold pada silinder head.

 Pasang baut pengunci manifold, lalu kencangkan

denganmenggunakan kunci T-14.

 Pasang knalpot pada saluran exhaust. Pasang baut pengunci knalpot

dengan dudukan lalu kencangkan dengan kunci T-14.


11) Memasang termostat

 Bersihkan thermostat.

 Pasang termostat pada rumah termostat.

 Beri sealer pada packing, kemudian pasang packing pada rumah

termostat. Beri sealer lagi.

 Pasang tutup rumah termostat.

 Pasang baut dudukan rumah termostat.

 Pasang packing dudukan rumah termostat yang sebelumnya sudah

diberi sealer.

 Pasang rumah termostat pada silinder head, lalu pasang baut pengunci

kemudian kencangkan baut pengunci dengan kunci T-12.


12) Memasang poros rocker arm

 Pasang push rod pada silinder head.

 Pasang poros rocker arm. Pasang dengan hati-hati agar push rod

dengan lubang push rod pada poros rocker arm terpasang dengan
 benar. Jika sudah terpasang dengan benar, maka keencangkan baut
 poros rocker arm dengan menggunakan kunci T-12.

 Pasang tutup silinder, pasang baut pengunci tutup silinder lalu

kencangkan dengan kunci ring 12.


13) Memasang karburator
 Bersihkan karburator terlebih dahulu.

 Beri sealer pada dudukan karburator, pasang packing karburator, beri

sealer lagi kemudian pasang karburator.

 Pasang baut karburator, lalu kencangkan baut dengan menggunakan

kunci ring 12
14) Memasang distributor

 Putar poros engkol hingga menunjuk angka 0 o.

 Pada saat TOP 1, luruskan coakkan pada pompa oli dengan titik pada

 pompa oli, kemudian pasang distributor dengan tepat yaitu rotor


menghadap silinder no.1.

 Pasang pengunci dudukan ditributor, kemudian pasang baut pengunci

dudukan distributor lalu kencangkan dengan menggunakan kunci T-


12.
15) Memasang alternator

 Pasang baut pengunci alternator dan kencangkan dengan kunci T-10.

 Pasang baut pengunci atas dan kencangkan dengan kunci ring 10.

16) Memasang water pump

 Beri sealerpada dudukan water pump.

 Pasang packing water pump pada dudukan water pump, kemudian beri

sealer pada packing.

 Pasang water pump pada blok silinder.

 Pasang baut pengunci, lalu kencangkan dengan kunci ring 12.

 Pasang pulley kipas.

 Pasang V-belt pada pulley poros engkol, pulley kipas, alternator. Atur

kekencangan V-belt. (mesin 5K tali kipas terpakai 7-11 mm)

 Pasang pulley power stearing, pasang baut pulley, lalu kencangkan

dengan kunci T-14.

 Pasang kipas, pasang baut pengunci, lalu kencangkan dengan


menggunakan T-10.
17) Memasang pipa saluran air radiator
 Beri sealer pada dudukan pipa lalu pasang ring pengunci pipa. Pasang

 pipa pada dudukan kemudian kencangkan pengunci pipa dengan


menggunakan obeng negatif (-).
18) Memasang radiator

 Pasang radiator pada engine stand.

 Pasang baut pengunci radiator, lalu kencangkan baut dengan

menggunakan kunci T-10


19) Memasang kipas radiator

 Pasang kipas radiator.

 Pasang baut pengunci kipas lalu kencangkan dengan menggunakan


kunci ring 10.

 Pasang kabel kipas.

TROUBLESHOOTING
1. Pada langkah setelah pemasangan radiator, hendaknya dilakukan pengisian
air radiator untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada sambungan atau
tidak.
2. Jika langkah sebelumnya tidak terjadi kebocoran, lanjutkan dengan
langkah pengisian oli, apakah juga terjadi kebocoran.
3. Lakukan pengecekan pada bensin, apakah bensin mengalir saat mesin di
start.
4. Lakukan cek kelistrikan dengan menstarter kendaraan, kemudian cek
dengan menggunakan testpen.

F.  Nama - Nama Bagian dan Fungsinya

G. Hasil Pengukuran dan Pembahasan


Dari data yang diperoleh setelah melakukan pembongkaran, pengukuran,
 pemasangan hingga troubleshooting yaitu:
Hasil Pengukuran:

PENGUKURAN DIAMETER SILINDER ( mm ) :

STD : 80.50 - 80.53 mm

SILINDER 1 SILINDER 2 SILINDER 3 SILINDER 4

X1 80.55 80.60 80.30 80.30

Y1 80.40 80.40 80.30 80.60

X2 80.80 80.70 80.70 81

Y2 80.30 80.50 81 80.50

X3 80.95 80.35 80.40 80.60

Y3 80.50 80.10 80.10 80.40

PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN PISTON ( mm ) :

PISTON 1 PISTON 2 PISTON 3 PISTON 4

Diameter 80.48 80.53 80.43 80.43

Celah bebas ring 9.40 9.32 9.01 9.10


kompresi 1

Celah bebas ring 9.20 9.45 9.01 9.10


kompresi 2
Celah ring 0.05 0.05 0.05 0.05
kompresi 1 dengan
rumahnya

Celah ring 0.05 0.05 0.05 0.05


kompresi 2 dengan
rumahnya
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN KATUP :

STD : Diameter batang katup : In = 7.965 - 7.98 mm

Ex = 7.96 - 7.975 mm

: Tebal bibir katup In = 0.08 mm

Ex = 0.09 mm

KATUP 1 KATUP 2 KATUP 3 KATUP 4

IN EX IN EX IN EX IN EX
Diameter batang 8 8 8 8 8 8 8 8
katup
Tinggi katup 100.10 100 100.10 100 100.10 100 100.10 100

Lebar bibir 4 4 3.80 3.85 3.90 3.75 3.80 3.90


katup
Lebar dudukan 2.95 2.40 2 2.20 2.45 2.35 2.85 2.20
katup

PEMERIKSAAN PEGAS KATUP :

Posisi tanpa beban = 45.5 mm


Standart tanpa beban = 46.5 mm
Posisi dengan beban 10 kg = 43 mm
Standart dengan beban10 kg = 31.8 mm

PEMERIKSAAN KERATAAN BLOCK SILINDER :

Limit: 0.05 mm

POSISI A : < 0.05 mm POSISI B : < 0.05 mm POSISI C : < 0.05 mm

POSISI D : < 0.05 mm POSISI E : < 0.05 mm POSISI F : < 0.05 mm

PEMERIKSAAN KERATAAN SILINDER HEAD :

Limit: 0.05 mm

POSISI A : < 0.05 mm POSISI B : < 0.05 mm POSISI C : < 0.05 mm

POSISI D : < 0.05 mm POSISI E : < 0.05 mm POSISI F : < 0.05 mm


PEMERIKSAAN TAPED :

Diameter Luar Taped : 21.36 mm


Diameter Rumah Taped : 21.40 mm

PEMERIKSAAN CAMSHAFT :

Diameter Poros Dudukan :


1) 42.62 mm
2) 42.83 mm
3) 42.66 mm
4) 42.94 mm

TINGGI LOOP CAM ( mm ) :

Standart in : 36.46 - 36.56, limit 36.17

Standart ex : 36.36 - 36.46, limit 36.07

SILINDER 1 SILINDER 2 SILINDER 3 SILINDER 4

In ex In ex in ex in ex

36.30 36.46 36.14 36.23 36.25 36.34 36.35 36.28

PENGUKURAN DIAMETER CRANKSHAFT

STD 1 2 3 4 5
(mm)
Crank 49.976 - 50 50.96 50.96 50.96 50.96 50.96
 journal
Crank pin 41.976 - 42 41.96 41.97 41.95 41.95

PEMERIKSAAN RANTAI TIMING DAN SPROKET


Rantai Limit : 27.2 cm Hasil : 26.5 cm
Sproket crankshaft Limit : 59 mm Hasil : 60.15 mm

You might also like