Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

EduChemia Vol.5, No.

1, 2020
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787

NATURAL DYES CHARACTERIZATION OF LOCAL


PLANTS AS ACID-BASE INDICATOR
Nelly Dayanti, Silpia Vilda Saputri, Arit, Rini Muharini, Masriani*

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Indonesia

Email: *masriani@fkip.untan.ac.id

Diterima: 27 Februari 2020. Disetujui: 16 April 2020. Dipublikasikan: 26 April 2020


DOI: 10.30870/educhemia.v5i1.7512

Abstract: Hanjuang, mangosteen, putat, and tabelian plants are used by people of Lanjak
deras Village as natural dyes for woven cloth and food so that they can be used as an
alternative substitute synthesis indicators that are limited in a remote area. The purpose of the
study is to determine the best type of solvent in extracting the samples, pH range, UV
spectrum profiles, precision, and accuracy of the plant's extract as indicator. The sample was
the plants that are used by the people of West Borneo as natural dyes, namely putat flower,
tebelian stem, mangosteen leave, and hanjuang leave. Each sample was macerated with four
types of solvents, namely aquadest, ethanol, methanol, and (1:1) ethanol:methanol, then the
extract was testing by pH range. The extracts providing color changes were determined for its
UV-Vis spectrum profile, stability, accuracy, and precision. The results showed that ethanol
and methanol were suitable for extracting mangosteen leaves, methanol for putat flowers,
ethanol for hanjuang leaves, and (1: 1) ethanol:methanol for tebelian stems. Mangosteen leaf
extract, putat flower, and tebelian stem gave a pH range of 12-14, while hanjuang leaf extract
did not change color. The phytochemical test results and UV spectrum profile of mangosteen
leaf extract, putat flower, and tebelian stem indicated the presence of phenolic compounds.
The powder and extract solution had high stability. Mangosteen leaf extract, putat flower, and
tebelian stem had precision and accuracy with the medium category. These data indicated
that mangosteen leaf extract, putat flower, and tebelian stem have potential as indicators of
acid-base.
Keywords: acid-base indicator; hanjuang leave; mangosteen leaves; putat flowers; tebelian
steams

Abstrak: Tumbuhan hanjuang, manggis, putat, dan tebelian dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa Lanjak Deras sebagai pewarna alami kain tenun dan makanan, sehingga dapat dijadikan
alternatif pengganti indikator sintesis yang keberadaannya terbatas di daerah terpencil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut terbaik dalam mengekstrak sampel,
trayek pH, profil spektrum uv, stabilitas, kecermatan, dan ketepatan ekstrak tumbuhan
sebagai indikator. Sampel yang digunakan adalah tumbuhan yang dimanfaatkan oleh
masyarakat Kalimantan Barat sebagai pewarna alami, yaitu bunga putat (Barringtonia
asiatica), batang tebelian (Eusideroxylon zwageri), daun manggis (Garcinia mangostana),
dan daun hanjuang (Cordyline fructicosa). Sampel tumbuhan dimaserasi dengan empat jenis
pelarut, yaitu akuades, etanol, metanol, etanol:metanol (1:1). Ekstrak yang diperoleh
dilakukan pengujian trayek pH. Ekstrak sampel yang memberikan perubahan warna

72
73 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

ditentukan profil spektrum UV-Vis , stabilitas, kecermatan dan ketepatannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa etanol dan metanol cocok untuk mengekstraksi daun manggis, metanol
untuk bunga putat, etanol untuk daun hanjuang, dan etanol:metanol untuk batang tebelian
(1:1). Ekstrak daun manggis, bunga putat dan batang tebelian memberikan trayek pH 12-14,
sedangkan ekstrak daun hanjuang tidak mengalami perubahan warna. Hasil uji fitokimia dan
profil spektrum uv pada masing-masing ekstrak daun manggis, bunga putat, dan batang
tebelian mengindikasikan keberadaan senyawa-senyawa fenolik. Serbuk dan larutan ekstrak
memiliki stabilitas tinggi. Ekstrak daun manggis, bunga putat, dan batang tebelian memiliki
ketepatan dan kecermatan dengan kategori sedang. Data-data tersebut mengindikasikan
bahwa ekstrak daun manggis, bunga putat dan batang tebelian berpotensi sebagai indikator
asam basa.
Kata Kunci: batang tebelian: bunga putat; daun hanjuang; daun manggis; indikator asam
basa

PENDAHULUAN Pemilihan indikator yang tepat dari suatu

Saat ini penggunaan teknik instrumen titrasi tergantung pada kurva titrasi.

untuk analisis kimia suatu sampel telah Untuk titrasi asam basa, indikator

digunakan secara luas. Namun metode digunakan untuk menentukan titik akhir

analisis konvensional masih relevan dan titrasi dimana asam dan basa memiliki

sering digunakan dalam analisis berbagai porsi yang sama untuk membentuk garam

jenis sampel (Izonfuo et al., 2006; Singh dan air (Okoduwa et al., 2015).

et al., 2011). Teknik analisis Sebagian besar indikator yang

konvensional yang masih popular sampai digunakan saat ini adalah sintetis.

saat ini adalah metode titrimetri dan Indikator sintetik yang banyak digunakan

gravimetri. Pada titrimetri, penetapan titik di laboratorium adalah metil merah, metil

ekuivalen biasanya ditentukan dengan jingga, fenolftalein, fenol merah, metil

mengamati titik akhir titrasi. Titik akhir kuning, bromtimol biru, timol biru dan

titrasi dapat diketahui dengan melihat sebagainya (Mendham et al., 2004).

perubahan warna indikator yang Berbagai jenis indikator tersebut tersedia

ditambahkan pada larutan sampel sesaat untuk berbagai tipe titrasi. Untuk titrasi

setelah titik ekuivalen dicapai (Izonfuo et asam basa, indikator sintetik berupa asam

al., 2006; Singh et al., 2011; Okoduwa et lemah dan basa lemah paling disukai dan

al., 2015). memberikan hasil yang paling baik

Indikator asam basa adalah suatu (Izonfuo et al., 2006; Gupta et al., 2013)

bahan yang menunjukkan perubahan Saat ini, indikator asam basa yang

warna yang khas pada tingkat keasaman tersedia seperti fenolftalein dan metil

atau kebasaan tertentu dari larutan. jingga yang merupakan indikator sintetik

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 74

memiliki kekurangan yaitu tidak ramah tersebut sebagai indikator pada titrasi
lingkungan dan harganya yang mahal asam basa belum ditemukan. Berdasarkan
(Bhagat et al., 2008). hal tersebut maka akan dilakukan
Indikator alami dari tumbuhan dapat karakterisasi/penentuan sifat ekstrak
menjadi alternatif untuk mengatasi tumbuhan tersebut yang meliputi trayek
permasalahan indikator sintetik. Indikator pH, profil spektrum UV/Vis, stabilitas
alami merupakan zat warna atau pigmen larutan dan serbuk indikator, dan
yang dapat diisolasi dari berbagai kemampuannya sebagai indikator dalam
tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga (Gupta titrasi asam basa. Hasil penelitian ini
et al., 2013). Bagian tumbuhan yang diharapkan dapat memberikan informasi
dapat menghasilkan warna adalah bagian mengenai indikator untuk titrasi asam
daun, bunga, buah, dan batangnya (Indira, basa yang aman, murah, mudah diperoleh
2015). Sebagai contoh warna merah, biru dan ramah terhadap lingkungan. Dengan
atau ungu merupakan pigmen organik demikian permasalahan penggunaan
yang disebut antosianin yang dapat indikator sintetik dan keterbatasan
merubah warna pada setiap perubahan pH ketersediaan indikator di sekolah
(Shudarshan, et al., 2010). Untuk khususnya di daerah terpencil dapat
mendapatkan zat warna dari suatu diatasi.
tumbuhan diperlukan metode yang tepat
METODE
agar diperoleh zat warna yang dapat
berfungsi sebagai indikator alami titrasi Alat dan Bahan
asam basa. Alat-alat yang digunakan pada
Berbagai tumbuhan yang telah penelitian ini adalah freeze dryer
digunakan oleh masyarakat Desa Lanjak (Labconco, Amerika), spektrofotometri
Deras Kabupaten Kapus Hulu sebagai UV-VIS (Shimadzu UV 1280, Jepang),
pewarna makanan, dan kain tenun rotary evaporator (IKA RV 10, Jerman),
berpotensi dikembangkan sebagai neraca analitik (Adventure, Amerika), pH
indikator alami pada titrasi asam basa. meter (Lutron PH-220, Taiwan),
Tumbuhan tersebut meliputi daun indikator universal (McolorpHastTM,
manggis (Garcinia mangostana), batang Jerman), lumpang dan alu, gunting, gelas
tebelian (Eusideroxylon zwageri), daun kimia, erlenmeyer, botol vial, pipet tetes,
hanjuang (Cordylyne fructicosa) dan bulp, pipet volum, buret, statif, klem,
bunga putat (Barringtonia asiatica). botol gelap, plat tetes, kertas saring,
Informasi tentang penggunaan tumbuhan batang pengaduk, spatula, kaca arloji,

e-ISSN 2502-4787
75 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

labu ukur, botol semprot, rak dan tabung dibiarkan selama 3´24 jam kemudian
reaksi, corong kaca, kertas saring dan disaring. Ekstrak yang diperoleh
gelas ukur. dikeringkan menggunakan hingga didapat
Bahan – bahan yang digunakan ekstrak pekat. Perlakuan yang sama
adalah akuades, asam klorida pekat, diterapkan pada sampel yang diekstrak
natrium klorida, asam asetat, natrium menggunakan pelarut metanol, campuran
asetat, asam oksalat dihidrat, natrium etanol:metanol (1:1). Maserasi sampel
karbonat, amonium hidroksida, amonium yang menggunakan pelarut akuades
klorida, indikator fenolftalein, etanol dilakukan selama 2´24 jam. Pengeringan
teknis, etanol p.a Merck, metanol teknis, ekstrak akuades ini menggunakan freeze
metanol p.a Merck, pereaksi Mayer, dryer.
pereaksi H2SO4 pekat, larutan FeCL3 5%,
Pengukuran Trayek pH masing-masing
dan pereaksi Liebermann-Burchard. Ekstrak Tumbuhan
Preparasi Sampel Ekstrak pekat dari masing-masing
Sampel berupa daun hanjuang, daun sampel dengan dilarutkan dengan empat
manggis, batang tebelian, dan bunga putat jenis pelarut yaitu metanol, etanol,
diambil dari Desa Lanjak Deras, aquades, dan campuran etanol:metanol
Kabupaten Kapuas Hulu. Sampel yang (1:1). Larutan ekstrak sampel yang telah
telah diambil kemudian dibersihkan dan dibuat dengan konsentrasi 0,5%
dipotong kecil-kecil. Pengeringan sampel kemudian diteteskan pada masing-masing
dilakukan pada suhu kamar tanpa terkena larutan pH 1 hingga 14. Respon positif
sinar matahari langsung selama 7 hari. ditunjukan dengan perubahan warna yang
dihasilkan pada setiap pH
Ekstraksi Tumbuhan
(Padmaningrum dan Salirawati, 2012).
Sampel yang telah dikeringkan
Pengukuran Trayek pH Campuran
diekstraksi secara maserasi dengan Ekstrak Tumbuhan
menggunakan berbagai jenis pelarut yaitu
Larutan ekstrak yang memberikan
etanol 96%, metanol, campuran
respon positif dicampurkan dengan
metanol:etanol (1:1), dan akuades.
perbandingan 1:1 didalam gelas kimia,
Sampel daun manggis, batang tebelian,
kemudian campuran tersebut diteteskan
daun hanjuang dan bunga putat
ke dalam larutan pH 1 hingga 14. Respon
ditimbang, dimasukkan masing-masing
positif ditunjukkan dengan perubahan
kedalam botol gelap dan ditambahkan
warna yang dihasilkan pada setiap pH
pelarut etanol hingga sampel terendam,
(Padmaningrum dan Salirawati, 2012).

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 76

Penentuan Profil Spektrum UV/Vis batang tebelian, dan bunga putat

Larutan ekstrak sampel dibuat dalam dilakukan dengan melakukan titrasi asam

metanol dengan konsentrasi 0,5%. lemah dengan basa kuat (CH3COOH

Sebanyak 1 mL larutan ekstrak dengan NaOH) menggunakan indikator

diencerkan dengan menggunakan pelarut alami dari ekstrak tumbuhan tersebut dan

metanol p.a Merck. Ekstrak sampel indikator sintetik seperti fenolftalein.

diukur pada rentang panjang gelombang Volume yang diperoleh pada titik akhir

250 nm – 500 nm (Padmaningrum dan titrasi dari setiap indikator alami

Salirawati, 2012). ditentukan dan hasilnya dibandingkan


dengan volume yang diperoleh pada
Uji Fitokimia
titrasi dengan indikator sintetik
Pengujian fitokimia meliputi uji fenol (Padmaningrum dan Salirawati, 2012).
dengan menggunakan pereaksi FeCl3 5%, Larutan CH3COOH dimasukkan ke
uji flavonoid menggunakan pereaksi dalam erlenmeyer sebanyak 10 mL
H2SO4 pekat, uji terpenoid menggunakan kemudian ditambahkan 3 tetes larutan
pereaksi Liebermann-Burchad, dan uji indikator ekstrak daun manggis, lalu
alkaloid menggunakan pereaksi Mayer. dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M
Larutan ekstrak etanol dari masing- sampai terjadi perubahan warna. Titrasi
masing sampel diteteskan ke dalam plat dilakukan sebanyak 10 kali dan dicatat
tetes, kemudian diteteskan masing- volume larutan NaOH 0,1 M yang
masing larutan uji dan diamati perubahan diperlukan untuk titrasi. Langkah yang
yang terjadi (Masriani dan Budi, 2017). sama dilakukan dengan mengganti
Uji stabilitas indikator ekstrak daun manggis dengan
indikator ekstrak batang tebelian dan
Larutan dan serbuk indikator alami
bunga putat. Indikator pembanding yang
disimpan pada suhu kamar selama satu
digunakan di dalam penelitian ini ialah
bulan, kemudian diamati kemampuannya
indikator fenolftalein.
dalam mengukur pH pada hari yang
berbeda. Pengukuran dilakukan setiap 15 HASIL DAN PEMBAHASAN
hari (Pratama, 2013).
Ekstraksi Sampel
Titrasi Asam Basa untuk Penentuan
Ketepatan dan Kecermatan Indikator Hasil maserasi dengan menggunakan
Alami pelarut akuades, etanol, metanol, dan
Penentuan ketepatan dan kecermatan campuran etanol:metanol (1:1) (Tabel 1)
indikator alami dari daun manggis, menunjukkan bahwa pelarut yang paling

e-ISSN 2502-4787
77 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

baik untuk mengekstrak bunga putat 18,96%, sedangkan pelarut etanol dan
adalah pelarut metanol, karena metanol merupakan pelarut yang cocok
memberikan rendemen yang lebih tinggi untuk mengekstraksi daun manggis,
dari pelarut lain, yaitu 10,84%, karena memberikan rendeman yang lebih
sedangkan pelarut yang paling baik untuk tinggi dari pelarut lain, yaitu sekitar 16%.
mengekstraksi batang tebelian adalah Senyawa yang terdapat di dalam sampel
campuran etanol:metanol (1:1) dengan dapat teresktrak oleh pelarut polar. Hal
rendemen sebesar 12,91%. Etanol ini kemungkinan disebabkan karena
merupakan pelarut yang paling baik adanya kesamaan polaritas dari senyawa
untuk mengekstraksi daun hanjuang, yang terkandung di dalam sampel yaitu
karena memberikan rendemen sebesar senyawa yang bersifat polar.

Tabel 1. Hasil Rendeman Ekstrak Sampel

Pelarut
Berat Campuran
Warna
Tumbuhan Sampel Akuades Etanol Metanol Etanol:Metanol
Ekstrak
(g) (1:1)
A (g) B (%) A (g) B (%) A (g) B (%) A (g) B (%)
Bunga
10,0 Merah 0,695 6,95 0,799 7,99 1,084 10,84 0,703 7,03
Putat
Batang
50,0 Coklat 2,634 5,26 3,661 7,32 5,345 10,69 6,453 12,91
Tebelian

Daun Kuning
38,4 5,765 15,01 7,178 18,69 5,570 14,50 6,436 16,76
Hanjuang Kehijauan

Daun Kuning
50,0 6,001 12,00 7,763 15,53 8,008 16,02 2,634 5,27
Manggis Kehijauan
Keterangan: A = Ekstrak Kering
B = Rendemen

Penentuan Trayek pH Ekstrak Sampel pelarut tersebut juga terjadi pada pelarut

Ekstrak metanol bunga putat, batang yang lain, yaitu pelarut etanol dan

tebelian, dan daun manggis memberikan campuran etanol:metanol. Berdasarkan

perubahan warna pada larutan pH 12 data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

hingga 14, sedangkan ekstrak metanol ekstrak yang berpotensi dijadikan

daun hanjuang tidak mengalami indikator asam basa adalah ekstrak daun

perubahan warna pada larutan pH 1 manggis, bunga putat, dan batang

hingga 14 (Gambar 1). Perubahan warna tebelian.

esktrak masing-masing sampel pada

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 78

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 1. Perubahan warna ekstrak metanol (a) daun hanjuang, (b) bunga putat, (c) daun manggis,
(d) batang tebelian pada larutan pH 1-14

Ekstrak tumbuhan daun hanjuang larutan pH 12-14 yaitu warna coklat


memberikan warna yang konstan pada kemerahan, sedangkan bunga putat
larutan pH 1-14, yaitu warna kuning. memberikan perubahan warna, yaitu
Ekstrak batang tebelian, daun manggis, coklat pada larutan pH 12-14 (Tabel 2).
dan campuran ekstrak (1:1:1)
memberikan perubahan warna pada

Tabel 2. Rentang dan pH dari Ekstrak Sampel


Ekstrak Rentang pH Warna Hasil Uji Trayek pH
Bunga Putat 1-14 Kuning -
Batang Tebelian 1-5 Merah muda 12-14
9-11 Coklat muda
12-14 Coklat
Daun Hanjuang 1-11 Coklat 12-14
12-14 Coklat kemerahan
Daun Manggis 1-11 Kuning 12-14
12-14 Coklat kemerahan
Campuran Manggis:Putat: Tebelian 1-11 Coklat 12-14
(1:1:1) 12-14 Coklat Kemerahan

Salah satu kelemahan indikator perubahan warna indikator campuran


tunggal adalah trayek pH yang sempit. sama dengan indikator tunggal. Hal
Oleh karena itu, untuk memperluas trayek tersebut mengindikasikan bahwa tidak
pH indikator dilakukan pencampuran terjadi perluasan trayek pH. Hal ini
beberapa indikator (Harvey, 2000). karena indikator yang dicampurkan
Campuran ekstrak daun manggis, bunga memiliki trayek pH yang sama, yaitu 12-
putat, dan batang tebelian (1:1:1) 14. Perluasan trayek pH akan terjadi jika
menunjukkan perubahan warna pada pH indikator yang dicampurkan memiliki
larutan 12-14 (Gambar 2). Rentang

e-ISSN 2502-4787
79 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

trayek pH yang berbeda (Laurence dan serapan maksimum pada panjang


Irving, 1934). gelombang 193 nm. Samah, (1989)
melaporkan bahwa panjang gelombang
maksimum bunga putat adalah 203 nm.
sedangkan ekstrak batang tebelian dan
daun hanjuang memberikan serapan yang
Gambar 2. Perubahan warna ekstrak metanol berbeda yaitu 305 dan 325 nm untuk
campuran ekstrak pada larutan pH 1-1
ekstrak batang tebelian dan 304 dan 340
Penetuan Profil Spektrum nm untuk ekstrak daun hanjuang. Serapan
Hasil analisis, spektrum ekstrak ini diduga karena adanya cincin aromatik
metanol daun manggis memperlihatkan yang terkonjugasi. Badariah, (2013)
empat puncak serapan maksimum melaporkan bahwa ekstrak batang
(Gambar 3.a), ekstrak bunga putat juga tebelian menampilkan serapan maksimum
memperlihatkan empat puncak serapan pada panjang gelombang 315 nm dan 445
maksimum (Gambar 3.b), ekstrak batang nm. Rosita, (2014) melaporkan bahwa
tebelian memperlihatkan 3 puncak ekstrak daun hanjuang menampilkan
serapan maksimum (Gambar 3.c), serapan maksimum pada panjang
sedangkan ekstrak daun hanjuang gelombang 252 nm, 263 nm, dan 334 nm.
memberikan lebih dari tiga puncak Hasil spektrum menunjukkan panjang
serapan maksimum (Gambar 3.d). gelombang yang semakin panjang, hal ini
Serapan maksimum pertama esktrak daun memberikan dugaan bahwa banyak gugus
manggis berada pada panjang gelombang karbonil yang mengalami konjugasi.
270 nm, sedangkan pada esktrak bunga Semakin panjang sistem yang
putat dan batang tebelian, yaitu 265 nm. terkonjugasi, maka serapan maksimum
Serapan pertama ini diduga karena akan terjadi pada panjang gelombang
adanya keberadaan kromofor berupa yang lebih panjang (Sudjadi, 1983).
gugus karbonil terkonjugasi (Khopkar, Berdasarkan bentuk pola spektrum ini
2008). Ekstrak daun manggis dan bunga dari keempat ekstrak tersebut
putat meperlihatkan serapan maksimum memberikan dugaan adanya senyawa
kedua, ketiga, dan keempat yang sama, metabolit sekunder golongan fenolik
yaitu secara berturut-turut pada panjang (Harbone, 1987). Fenolik diduga sebagai
gelombang 280, 305, dan 325 nm. senyawa yang bertanggungjawab
Masakke et al., (2015) melaporkan bahwa memberikan perubahan warna pada
ekstrak daun manggis menunjukkan ekstrak tumbuhan tersebut.

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 80

3 3
325
325 2,5
2,5 305 305

2 2

Absorbansi
Absorbansi

1,5 1,5

1 280 1
265
0,5 270 0,5 280

0 0
250 300 350 400 450 500 250 300 350 400 450 500

Panjang Gelombang (nm) Panjang Gelombang (nm)

(a) (b)

2,5

3 2
320
2,5 305
1,5
Absorbansi

Absorbansi
2

1,5 1

1 0,5
0,5 304 340
265 0
0 190 312 338 364 386 408 496
250 300 350 400 450 500
-0,5
Panjang Gelombang (nm) Panjang Gelombang (nm)

(c) (b)

Gambar 3. Spekrum UV ekstrak metanol (a) daun manggis, (b) bunga putat, (c) batang tebelian, dan
(d) daun hanjuang

Berdasarkan pola spektrum UV-Vis Uji Fitokimia


dari keempat ekstrak sampel, pola Uji fitokimia meliputi uji alkaloid,
spektrum dari ekstrak metanol daun terpenoid, flavonoid, dan fenol. Hasil uji
manggis, bunga putat, dan batang tebelian fitokimia ekstrak etanol daun manggis,
memiliki kemiripan, sedangkan ekstrak bunga putat, dan batang tebelian
metanol daun hanjuang memberikan pola mengindikasikan keberadaan senyawa
spektrum yang berbeda dari ketiga golongan fenolik semua sampel. Hasil uji
sampel tersebut. Dengan demikian, pada fitokimia ekstrak daun hanjuang
ekstrak daun manggis, bunga putat, dan mengindikasikan adanya senyawa
batang tebelian diduga memiliki golongan fenolik, terpenoid, dan
komponen senyawa yang hampir sama. flavonoid (Tabel 3).

e-ISSN 2502-4787
81 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

Tabel 3. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Manggis, Bunga Putat dan Batang Tebelian

Ekstrak Tumbuhan
Uji Daun Batang Daun
Bunga Putat
Manggis Tebelian Hanjuang
Alkaloid - - - -
Flavonoid - - - +
Fenol + + + +
Terpenoid - - - +
Keterangan: + = terdeteksi senyawa metabolit sekunde
- = tidak terdeteksi senyawa metabolit sekunder

Berdasarkan Tabel 3, hasil skrining ekstrak daun hanjuang memberikan


fitokimia yang diperoleh memberikan respon negatif untuk uji alkaloid.
hasil yang berbeda dengan penelitian
Ketepatan dan Kecermatan Penggunaan
sebelumnya. Berdasarkan hasil skrining, Ekstrak Sampel sebagai Indikator
ekstrak daun manggis hanya memberikan
Penentuan ketepatan dan kecermatan
respon positif untuk uji fenolik,
diketahui dengan membandingkan
sedangkan Alsultan et al., (2017) telah
volume titran pada titrasi asam basa
melaporkan adanya senyawa alkaloid,
menggunakan indikator bunga putat, daun
terpenoid, flavonoid, dan fenol di dalam
manggis, dan batang tebelian dengan
ekstrak daun manggis. Ekstrak batang
indikataor sintesis yaitu indikator
tebelian juga mengandung senyawa
fenolftalein. Ekstrak tersebut diujicoba
alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan fenol
untuk indikator pada titrasi asam lemah
(Wila et al., 2018). Namun, di dalam
(CH3COOH) dengan basa kuat (NaOH
penelitian ini ekstrak batang tebelian
0,1 M) dengan 10 kali pengulangan
hanya memberikan respons positif untuk
(Tabel 4). Pasangan asam basa ini dipilih
uji fenolik. Bunga putat memberikan
karena ketiga ekstrak tersebut mempunyai
respon negatif pada uji alkaloid,
trayek pH di daerah basa yaitu 12-14.
flavonoid, dan terpenoid. Hal ini sejalan
Penentuan kecermatan ditentukan
dengan hasil penelitian Septiarusli,
dari nilai standar deviasi (SD). Suatu
(2012) bahwa ekstrak bunga putat hanya
pengulangan percobaan dikatakan
memberikan respon positif untuk uji
mempunyai tingkat kecermatan yang
saponin. Hasil skrining pada ekstrak daun
tinggi apabila tidak ada perbedaan
hanjuang sejalan dengan penelitian
signifikan antara satu perlakuan dengan
Nurhayati et al., (2018) bahwa ekstrak
yang lain atau derajat deviasinya
daun hanjuang mengandung senyawa
mendekati nol (Regina dan Salirawati,
alkaloid, flavonoid, fenol, dan terpenoid.
2007). Ekstrak bunga putat memiliki
Akan tetapi, di dalam penelitian ini

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 82

kecermatan yang paling tinggi yang relatif (%) antara volume titran yang
ditandai dengan nilai standar deviasi yang diperoleh pada titrasi dengan indikator
paling mendekati nol, yaitu 0,7. Namun sintetik adalah nol. Ekstrak daun manggis
masih lebih besar dibandingkan dengan memiliki ketepatan paling tinggi
fenolftalein. Ekstrak batang tebelian dibandingkan dengan ekstrak bunga putat
menunjukkan kecermatan yang paling dan batang tebelian, yaitu ekstrak daun
rendah (0,11). Jika diurutkan dari manggis > bunga putat > batang tebelian.
kecermatan paling tinggi masing-masing Akurasi dikatakan tinggi jika nilai galat
ekstrak, maka ekstrak bunga putat > daun relatif ≤ 1%, sedang jika nilai galat relatif
manggis > batang tebelian. Hasil analisis 1-5%, dan rendah > 5% (Harley, 1956).
statistik menunjukkan bahwa tidak ada Jika mengacu pada Harley (1956), akurasi
perbedaan antara indikator fenolftalein ekstrak daun manggis, bunga putat dan
dengan ekstrak daun manggis, bunga batang tebelian berada dalam kategori
putat dan batang tebelian (p > 0,05), sedang (1-5%). Hasil analisis statistik
namun terdapat perbedaan signifikan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
antara bunga putat dan batang tebelian (p antara ekstrak bunga putat dan batang
< 0,05). tebelian (p > 0,05), namun terdapat
Ketepatan ditentukan dari nilai galat perbedaan signifikan antara ekstrak daun
relatif (GR). Indikator alami dikatakan manggis dengan bunga putat dan batang
memiliki ketepatan tinggi apabila galat tebelian (p < 0,05).

Tabel 4. Data Volume Titran pada Titrasi CH3COOH dengan NaOH

Volume NaOH (mL)


Ulangan
Indikator pp Daun Manggis Bunga Putat Batang Tebelian
1 7,05 7,05 6,80 6,55
2 7,05 7,05 6,70 6,55
3 7,10 6,90 6,70 6,55
4 7,05 6,90 6,70 6,65
5 7,05 6,80 6,70 6,80
6 7,00 7,00 6,70 6,80
7 7,05 7,00 6,60 6,70
8 7,00 6,80 6,60 6,80
9 7,10 6,90 6,80 6,80
10 7,05 6,90 6,80 6,70
Rerata ± SD 7,05 ± 0,03 6,93 ± 0,09 6,71 ± 0,07 6,69 ± 0,11
Galat Relatif 1,7% 4,8% 5,1%

Stabilitas Serbuk dan Larutan Ekstrak stabilitas tinggi apabila trayek pH


Sampel
indikator tersebut tidak mengalami
Suatu serbuk maupun larutan perubahan yang signifikan setelah
indikator dapat dikatakan memiliki penyimpanan selama satu bulan pada

e-ISSN 2502-4787
83 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

suhu ruangan (Regina Tutik. dkk., 2012). ekstrak tidak mengalami perubahan
Pengukuran trayek pH dilakukan setiap trayek pH dan perubahan warna.
15 hari selama 1 bulan. Tabel 5. Berdasarkan data tersebut dapat
menunjukkan bahwa setelah disimpulkan bahwa ekstrak daun
penyimpanan selama satu bulan pada manggis, bunga putat dan batang tebelian
suhu kamar, larutan serbuk dan larutan memiliki stabilitas tinggi.

Tabel 5. Data Perubahan Warna Sampel pada Larutan pH 1-14 setelah Penyimpanan Selama Satu Bulan pada
Suhu Kamar

Stabilitas Larutan Ekstrak


Hari
Daun Manggis Bunga Putat Batang Tebelian
Ke-

15

30

Stabilitas Larutan Serbuk

15

30

KESIMPULAN daun manggis, bunga putat dan batang

Pelarut yang paling baik dalam tebelian menunjukkan trayek pH 12-14.

mengekstraksi bunga putat ialah pelarut Ekstrak metanol daun manggis, bunga

metanol, sedangkan pelarut terbaik dalam putat dan batang tebelian memberikan

mengekstraksi batang tebelian ialah serapan maksimum pada panjang

campuran etanol:metanol (1:1). Pelarut gelombang 265, 270, 280 305, 320 dan

yang paling baik dalam mengesktraksi 325 nm yang menunjukkan adanya

daun hanjuang adalah pelarut etanol, senyawa yang memiliki kromofor

sedangkan pelarut metanol dan etanol terkonjugasi.

merupakan pelarut cocok dalam Serbuk dan larutan indikator ekstrak

mengesktraksi daun manggis. Ekstrak batang tebelian, bunga putat, dan daun

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 84

manggis memiliki stabilitas tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH


Ekstrak metanol batang tebelian, bunga Terima kasih penulis ucapkan kepada
putat, dan daun manggis memiliki Kementerian Riset, Teknologi dan
kecermatan dan ketepatan dengan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti)
kategori sedang. Ekstrak daun manggis, yang telah memberikan bantuan dana
bunga putat, dan batang tebelian memiliki dalam penelitian melaui PKM 2018.
kecermatan yang berbeda dengan Kami juga berterima kasih kepada
indikator pp. Ekstrak daun manggis Universitas Tanjungpura untuk dukungan
dengan bunga putat dan batang tebelian dalam penelitian ini.
memiliki ketepatan yang berbeda,
sedangkan ekstrak batang tebelian dengan
bunga putat memiliki ketepatan yang
sama.

DAFTAR PUSTAKA

Alsultan, Q.M.N., Sijam, K., Rashid, Gupta, P., Ain, P., and Jain, P. K. (2013).
T.S., Ahmad, K.B., & Awla, H.K. Dahalia flower sap a natural resource
(2017). Investigation of as indicator in acidimetry and
Phytochemical Components and alkalimetry. International Journal of
Bioautography of Garcinia Pharmacy and Technology,
mangostana L. Methanol Leaf 4(4):5038-5045.
Extract. Journal of Experimental Harbone, J.B. (1987). Phytochemical
Agriculture International, 15(3): 1-7. methods, diterjemahkan oleh Kosasih
Badariah. (2013). Isolasi Alkaloid Padmawinata dan Iwang Sudiro.
Bersifat Antimakan pada Kayu Bandung: Penerbit ITB.
Bulian (Eusideroxylon zwagerii T et Harley, D. (1959). Modern Analytical
B). Prosiding Semirata FMIPA Chemistry. United Stated of America:
Universitas Lampung. Hal:103-110. Internationl Edition.
Bhagat, V.C., Radheshyam, D.P., Indira, C. (2015). Pembuatan Indikator
Channerker, R.P., Shetty, S.C. & Asam Basa Karamunting. Kaunia,
Atul, A.S. (2008). Herbal Indicators 11(1):1-10.
as a Substituent to Synthetic. Journal Izonfuo, W., Fekarurhobo, G., Obomanu,
of Green Pharmacy 122: 162-163. F., & Daworiye, L. (2006). Acid-base
indicator properties of dyes from

e-ISSN 2502-4787
85 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani

local plants I: dyes from Basella alba Okoduwa, S.I.R., Mbora, L.O., Adu,
(Indian spinach) and Hibiscuss M.E., & Adeyi, A.A. (2015).
abdariffa (Zobo). Journal of Applied Comparative Analysis of the
Sciences and Environmental Properties of Acid-Base Indicator of
Management, 10(1): 5-8. Rose (Rosa setigera), Allamanda
Khopkar, S.M. (2008). Konsep Dasar (Allamanda cathartica), and Hibiscus
Kimia Analitik. Jakarta: Universitas (Hibiscus rosa-sinensis) Flowers.
Indonesia-Press. Biochem. Res. Int., e381721
Masakke, Y., Sulfikar, & Rasyid, M. Padmaningrum, R.T., & Salirawati, D.
(2014). Biosintesis Partikel-nano (2007). Pengembangan Prosedur
Perak menggunakan Ekstrak Metanol Penentuan Kadar Asam Cuka secara
Daun Manggis (Garcinia Titrasi Asam Basa dengan Berbagai
mangostana L.). Jurnal Sainsmat, Indikator Alami sebagai Alternatif
4(1):28-41. Praktikum Titrasi Asam Basa di
Masriani & Budi, F.S. (2017). Penapisan SMA. Laporan Penelitian, Fakultas
Fitokimia Ekstrak Metanol Beberapa MIPA Universitas Negeri
Tumbuhan Obat Asal Kalimantan Yogyakarta.
Barat. Prosiding Seminar Nasional Padmaningrum, R.T., Mawarti, S., &
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Wiyarsi, A. (2012). Karakter ekstrak
Teknologi 2017, Pontianak: 23-24 zat warna kayu secang (Caesalpinia
Mei 2017. Hal. 191-198. sappan L) sebagai indikator titrasi
Mendham, J., Denney, R.C., & Barness, asam basa. Prosiding Seminar
J.D. (2004). Quantitative Chemical Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Analysis. W.H. Freeman, New Delhi, Penerapan MIPA. Hal. K-1-K-9.,
India, 6th edition. Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Nurhayati, P., Humairoh, D., & Fitri, I. Yogyakarta.
(2018). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pratama, Y. (2013). Pemanfaatan Ekstrak
Etanol 96% Daun Andong Merah Daun Jati (Tectona Grandis Linn.F.)
(Cordyline fructicosa (L.) A. Chevas) sebagai Indikator Titrasi Asam Basa.
terhadap Bakteri Klebsiella sp. Skripsi. Semarang: Fakultas
Prosiding Seminar Nasional Sains, Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Analisis ke-1. Hal: Alam Universitas Negeri Semarang.
136-141. Rosita, N., Susanto, Putro, A.S.P.,
Bangun, R.Br., Yulianto, A., & Aji,

e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 86

M.P. (2014). Sintesis Pigmen Alami Characterization of Some Flowers as


Daun Tanaman Andong (Cordyline Natural Indicator: Acid-Base
fructicosa L.) sebagai Pewarna Batik Titration. Pharmacogn Journal, 3:
dan Analisis Sifat Optiknya. Jurnal 39-43.
Fisika. 4(2): 88-91. Sudarshan, S., Bothara, S.B., Sangeeta,
Samah, A. (1989). Study on Barringtonia S., Roshan, P., & Naveen, M. (2010),
asiatica Kurz. Buletin Penelitian Pharmaceutical Character of Flower
Kesehatan, 16(3): 22-31. as Natural Indicator: Acid-Base. A
Septiarusli, I.E., Haetami, K., Mulyani, Journal The Pharma Research, 4: 83-
Y., & Dono, D. (2012). Potensi 90.
Senyawa Metabolit Sekunder dari Sudjadi. (1985). Penentuan Struktur
Ekstrak Biji Buah Keben Senyawa Organik. Jakarta: Ghalia
(Barringtonia asiatica) dalam Proses Indonesia.
Anestesi Ikan Kerapu Macan Wila, H., Yusro, F., & Mariani, Y.
(Ephinephelus fuscoguttatus). Jurnal (2015). Skrining Fitokimia dan
Perikanan dan Kelautan, 3(3): 295- Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
299. Batang (Eusideroxylon zwageri)
Singh, S., Bothara, S.B., Singh, S., Patel, terhadap Escherichia coli dan
R., & Ughreja, R. (2011). Salmonella typhi. Jurnal
Preliminary Pharmaceutical Tengkawang. 8(1): 38-49.

e-ISSN 2502-4787

You might also like