Professional Documents
Culture Documents
Natural Dyes Characterization of Local Plants As A PDF
Natural Dyes Characterization of Local Plants As A PDF
1, 2020
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Indonesia
Email: *masriani@fkip.untan.ac.id
Abstract: Hanjuang, mangosteen, putat, and tabelian plants are used by people of Lanjak
deras Village as natural dyes for woven cloth and food so that they can be used as an
alternative substitute synthesis indicators that are limited in a remote area. The purpose of the
study is to determine the best type of solvent in extracting the samples, pH range, UV
spectrum profiles, precision, and accuracy of the plant's extract as indicator. The sample was
the plants that are used by the people of West Borneo as natural dyes, namely putat flower,
tebelian stem, mangosteen leave, and hanjuang leave. Each sample was macerated with four
types of solvents, namely aquadest, ethanol, methanol, and (1:1) ethanol:methanol, then the
extract was testing by pH range. The extracts providing color changes were determined for its
UV-Vis spectrum profile, stability, accuracy, and precision. The results showed that ethanol
and methanol were suitable for extracting mangosteen leaves, methanol for putat flowers,
ethanol for hanjuang leaves, and (1: 1) ethanol:methanol for tebelian stems. Mangosteen leaf
extract, putat flower, and tebelian stem gave a pH range of 12-14, while hanjuang leaf extract
did not change color. The phytochemical test results and UV spectrum profile of mangosteen
leaf extract, putat flower, and tebelian stem indicated the presence of phenolic compounds.
The powder and extract solution had high stability. Mangosteen leaf extract, putat flower, and
tebelian stem had precision and accuracy with the medium category. These data indicated
that mangosteen leaf extract, putat flower, and tebelian stem have potential as indicators of
acid-base.
Keywords: acid-base indicator; hanjuang leave; mangosteen leaves; putat flowers; tebelian
steams
Abstrak: Tumbuhan hanjuang, manggis, putat, dan tebelian dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa Lanjak Deras sebagai pewarna alami kain tenun dan makanan, sehingga dapat dijadikan
alternatif pengganti indikator sintesis yang keberadaannya terbatas di daerah terpencil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pelarut terbaik dalam mengekstrak sampel,
trayek pH, profil spektrum uv, stabilitas, kecermatan, dan ketepatan ekstrak tumbuhan
sebagai indikator. Sampel yang digunakan adalah tumbuhan yang dimanfaatkan oleh
masyarakat Kalimantan Barat sebagai pewarna alami, yaitu bunga putat (Barringtonia
asiatica), batang tebelian (Eusideroxylon zwageri), daun manggis (Garcinia mangostana),
dan daun hanjuang (Cordyline fructicosa). Sampel tumbuhan dimaserasi dengan empat jenis
pelarut, yaitu akuades, etanol, metanol, etanol:metanol (1:1). Ekstrak yang diperoleh
dilakukan pengujian trayek pH. Ekstrak sampel yang memberikan perubahan warna
72
73 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
ditentukan profil spektrum UV-Vis , stabilitas, kecermatan dan ketepatannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa etanol dan metanol cocok untuk mengekstraksi daun manggis, metanol
untuk bunga putat, etanol untuk daun hanjuang, dan etanol:metanol untuk batang tebelian
(1:1). Ekstrak daun manggis, bunga putat dan batang tebelian memberikan trayek pH 12-14,
sedangkan ekstrak daun hanjuang tidak mengalami perubahan warna. Hasil uji fitokimia dan
profil spektrum uv pada masing-masing ekstrak daun manggis, bunga putat, dan batang
tebelian mengindikasikan keberadaan senyawa-senyawa fenolik. Serbuk dan larutan ekstrak
memiliki stabilitas tinggi. Ekstrak daun manggis, bunga putat, dan batang tebelian memiliki
ketepatan dan kecermatan dengan kategori sedang. Data-data tersebut mengindikasikan
bahwa ekstrak daun manggis, bunga putat dan batang tebelian berpotensi sebagai indikator
asam basa.
Kata Kunci: batang tebelian: bunga putat; daun hanjuang; daun manggis; indikator asam
basa
Saat ini penggunaan teknik instrumen titrasi tergantung pada kurva titrasi.
untuk analisis kimia suatu sampel telah Untuk titrasi asam basa, indikator
digunakan secara luas. Namun metode digunakan untuk menentukan titik akhir
analisis konvensional masih relevan dan titrasi dimana asam dan basa memiliki
sering digunakan dalam analisis berbagai porsi yang sama untuk membentuk garam
jenis sampel (Izonfuo et al., 2006; Singh dan air (Okoduwa et al., 2015).
konvensional yang masih popular sampai digunakan saat ini adalah sintetis.
saat ini adalah metode titrimetri dan Indikator sintetik yang banyak digunakan
gravimetri. Pada titrimetri, penetapan titik di laboratorium adalah metil merah, metil
mengamati titik akhir titrasi. Titik akhir kuning, bromtimol biru, timol biru dan
ditambahkan pada larutan sampel sesaat untuk berbagai tipe titrasi. Untuk titrasi
setelah titik ekuivalen dicapai (Izonfuo et asam basa, indikator sintetik berupa asam
al., 2006; Singh et al., 2011; Okoduwa et lemah dan basa lemah paling disukai dan
Indikator asam basa adalah suatu (Izonfuo et al., 2006; Gupta et al., 2013)
bahan yang menunjukkan perubahan Saat ini, indikator asam basa yang
warna yang khas pada tingkat keasaman tersedia seperti fenolftalein dan metil
atau kebasaan tertentu dari larutan. jingga yang merupakan indikator sintetik
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 74
memiliki kekurangan yaitu tidak ramah tersebut sebagai indikator pada titrasi
lingkungan dan harganya yang mahal asam basa belum ditemukan. Berdasarkan
(Bhagat et al., 2008). hal tersebut maka akan dilakukan
Indikator alami dari tumbuhan dapat karakterisasi/penentuan sifat ekstrak
menjadi alternatif untuk mengatasi tumbuhan tersebut yang meliputi trayek
permasalahan indikator sintetik. Indikator pH, profil spektrum UV/Vis, stabilitas
alami merupakan zat warna atau pigmen larutan dan serbuk indikator, dan
yang dapat diisolasi dari berbagai kemampuannya sebagai indikator dalam
tumbuh-tumbuhan, jamur dan alga (Gupta titrasi asam basa. Hasil penelitian ini
et al., 2013). Bagian tumbuhan yang diharapkan dapat memberikan informasi
dapat menghasilkan warna adalah bagian mengenai indikator untuk titrasi asam
daun, bunga, buah, dan batangnya (Indira, basa yang aman, murah, mudah diperoleh
2015). Sebagai contoh warna merah, biru dan ramah terhadap lingkungan. Dengan
atau ungu merupakan pigmen organik demikian permasalahan penggunaan
yang disebut antosianin yang dapat indikator sintetik dan keterbatasan
merubah warna pada setiap perubahan pH ketersediaan indikator di sekolah
(Shudarshan, et al., 2010). Untuk khususnya di daerah terpencil dapat
mendapatkan zat warna dari suatu diatasi.
tumbuhan diperlukan metode yang tepat
METODE
agar diperoleh zat warna yang dapat
berfungsi sebagai indikator alami titrasi Alat dan Bahan
asam basa. Alat-alat yang digunakan pada
Berbagai tumbuhan yang telah penelitian ini adalah freeze dryer
digunakan oleh masyarakat Desa Lanjak (Labconco, Amerika), spektrofotometri
Deras Kabupaten Kapus Hulu sebagai UV-VIS (Shimadzu UV 1280, Jepang),
pewarna makanan, dan kain tenun rotary evaporator (IKA RV 10, Jerman),
berpotensi dikembangkan sebagai neraca analitik (Adventure, Amerika), pH
indikator alami pada titrasi asam basa. meter (Lutron PH-220, Taiwan),
Tumbuhan tersebut meliputi daun indikator universal (McolorpHastTM,
manggis (Garcinia mangostana), batang Jerman), lumpang dan alu, gunting, gelas
tebelian (Eusideroxylon zwageri), daun kimia, erlenmeyer, botol vial, pipet tetes,
hanjuang (Cordylyne fructicosa) dan bulp, pipet volum, buret, statif, klem,
bunga putat (Barringtonia asiatica). botol gelap, plat tetes, kertas saring,
Informasi tentang penggunaan tumbuhan batang pengaduk, spatula, kaca arloji,
e-ISSN 2502-4787
75 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
labu ukur, botol semprot, rak dan tabung dibiarkan selama 3´24 jam kemudian
reaksi, corong kaca, kertas saring dan disaring. Ekstrak yang diperoleh
gelas ukur. dikeringkan menggunakan hingga didapat
Bahan – bahan yang digunakan ekstrak pekat. Perlakuan yang sama
adalah akuades, asam klorida pekat, diterapkan pada sampel yang diekstrak
natrium klorida, asam asetat, natrium menggunakan pelarut metanol, campuran
asetat, asam oksalat dihidrat, natrium etanol:metanol (1:1). Maserasi sampel
karbonat, amonium hidroksida, amonium yang menggunakan pelarut akuades
klorida, indikator fenolftalein, etanol dilakukan selama 2´24 jam. Pengeringan
teknis, etanol p.a Merck, metanol teknis, ekstrak akuades ini menggunakan freeze
metanol p.a Merck, pereaksi Mayer, dryer.
pereaksi H2SO4 pekat, larutan FeCL3 5%,
Pengukuran Trayek pH masing-masing
dan pereaksi Liebermann-Burchard. Ekstrak Tumbuhan
Preparasi Sampel Ekstrak pekat dari masing-masing
Sampel berupa daun hanjuang, daun sampel dengan dilarutkan dengan empat
manggis, batang tebelian, dan bunga putat jenis pelarut yaitu metanol, etanol,
diambil dari Desa Lanjak Deras, aquades, dan campuran etanol:metanol
Kabupaten Kapuas Hulu. Sampel yang (1:1). Larutan ekstrak sampel yang telah
telah diambil kemudian dibersihkan dan dibuat dengan konsentrasi 0,5%
dipotong kecil-kecil. Pengeringan sampel kemudian diteteskan pada masing-masing
dilakukan pada suhu kamar tanpa terkena larutan pH 1 hingga 14. Respon positif
sinar matahari langsung selama 7 hari. ditunjukan dengan perubahan warna yang
dihasilkan pada setiap pH
Ekstraksi Tumbuhan
(Padmaningrum dan Salirawati, 2012).
Sampel yang telah dikeringkan
Pengukuran Trayek pH Campuran
diekstraksi secara maserasi dengan Ekstrak Tumbuhan
menggunakan berbagai jenis pelarut yaitu
Larutan ekstrak yang memberikan
etanol 96%, metanol, campuran
respon positif dicampurkan dengan
metanol:etanol (1:1), dan akuades.
perbandingan 1:1 didalam gelas kimia,
Sampel daun manggis, batang tebelian,
kemudian campuran tersebut diteteskan
daun hanjuang dan bunga putat
ke dalam larutan pH 1 hingga 14. Respon
ditimbang, dimasukkan masing-masing
positif ditunjukkan dengan perubahan
kedalam botol gelap dan ditambahkan
warna yang dihasilkan pada setiap pH
pelarut etanol hingga sampel terendam,
(Padmaningrum dan Salirawati, 2012).
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 76
Larutan ekstrak sampel dibuat dalam dilakukan dengan melakukan titrasi asam
diencerkan dengan menggunakan pelarut alami dari ekstrak tumbuhan tersebut dan
diukur pada rentang panjang gelombang Volume yang diperoleh pada titik akhir
e-ISSN 2502-4787
77 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
baik untuk mengekstrak bunga putat 18,96%, sedangkan pelarut etanol dan
adalah pelarut metanol, karena metanol merupakan pelarut yang cocok
memberikan rendemen yang lebih tinggi untuk mengekstraksi daun manggis,
dari pelarut lain, yaitu 10,84%, karena memberikan rendeman yang lebih
sedangkan pelarut yang paling baik untuk tinggi dari pelarut lain, yaitu sekitar 16%.
mengekstraksi batang tebelian adalah Senyawa yang terdapat di dalam sampel
campuran etanol:metanol (1:1) dengan dapat teresktrak oleh pelarut polar. Hal
rendemen sebesar 12,91%. Etanol ini kemungkinan disebabkan karena
merupakan pelarut yang paling baik adanya kesamaan polaritas dari senyawa
untuk mengekstraksi daun hanjuang, yang terkandung di dalam sampel yaitu
karena memberikan rendemen sebesar senyawa yang bersifat polar.
Pelarut
Berat Campuran
Warna
Tumbuhan Sampel Akuades Etanol Metanol Etanol:Metanol
Ekstrak
(g) (1:1)
A (g) B (%) A (g) B (%) A (g) B (%) A (g) B (%)
Bunga
10,0 Merah 0,695 6,95 0,799 7,99 1,084 10,84 0,703 7,03
Putat
Batang
50,0 Coklat 2,634 5,26 3,661 7,32 5,345 10,69 6,453 12,91
Tebelian
Daun Kuning
38,4 5,765 15,01 7,178 18,69 5,570 14,50 6,436 16,76
Hanjuang Kehijauan
Daun Kuning
50,0 6,001 12,00 7,763 15,53 8,008 16,02 2,634 5,27
Manggis Kehijauan
Keterangan: A = Ekstrak Kering
B = Rendemen
Penentuan Trayek pH Ekstrak Sampel pelarut tersebut juga terjadi pada pelarut
Ekstrak metanol bunga putat, batang yang lain, yaitu pelarut etanol dan
daun hanjuang tidak mengalami indikator asam basa adalah ekstrak daun
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 78
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 1. Perubahan warna ekstrak metanol (a) daun hanjuang, (b) bunga putat, (c) daun manggis,
(d) batang tebelian pada larutan pH 1-14
e-ISSN 2502-4787
79 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 80
3 3
325
325 2,5
2,5 305 305
2 2
Absorbansi
Absorbansi
1,5 1,5
1 280 1
265
0,5 270 0,5 280
0 0
250 300 350 400 450 500 250 300 350 400 450 500
(a) (b)
2,5
3 2
320
2,5 305
1,5
Absorbansi
Absorbansi
2
1,5 1
1 0,5
0,5 304 340
265 0
0 190 312 338 364 386 408 496
250 300 350 400 450 500
-0,5
Panjang Gelombang (nm) Panjang Gelombang (nm)
(c) (b)
Gambar 3. Spekrum UV ekstrak metanol (a) daun manggis, (b) bunga putat, (c) batang tebelian, dan
(d) daun hanjuang
e-ISSN 2502-4787
81 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
Tabel 3. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Manggis, Bunga Putat dan Batang Tebelian
Ekstrak Tumbuhan
Uji Daun Batang Daun
Bunga Putat
Manggis Tebelian Hanjuang
Alkaloid - - - -
Flavonoid - - - +
Fenol + + + +
Terpenoid - - - +
Keterangan: + = terdeteksi senyawa metabolit sekunde
- = tidak terdeteksi senyawa metabolit sekunder
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 82
kecermatan yang paling tinggi yang relatif (%) antara volume titran yang
ditandai dengan nilai standar deviasi yang diperoleh pada titrasi dengan indikator
paling mendekati nol, yaitu 0,7. Namun sintetik adalah nol. Ekstrak daun manggis
masih lebih besar dibandingkan dengan memiliki ketepatan paling tinggi
fenolftalein. Ekstrak batang tebelian dibandingkan dengan ekstrak bunga putat
menunjukkan kecermatan yang paling dan batang tebelian, yaitu ekstrak daun
rendah (0,11). Jika diurutkan dari manggis > bunga putat > batang tebelian.
kecermatan paling tinggi masing-masing Akurasi dikatakan tinggi jika nilai galat
ekstrak, maka ekstrak bunga putat > daun relatif ≤ 1%, sedang jika nilai galat relatif
manggis > batang tebelian. Hasil analisis 1-5%, dan rendah > 5% (Harley, 1956).
statistik menunjukkan bahwa tidak ada Jika mengacu pada Harley (1956), akurasi
perbedaan antara indikator fenolftalein ekstrak daun manggis, bunga putat dan
dengan ekstrak daun manggis, bunga batang tebelian berada dalam kategori
putat dan batang tebelian (p > 0,05), sedang (1-5%). Hasil analisis statistik
namun terdapat perbedaan signifikan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
antara bunga putat dan batang tebelian (p antara ekstrak bunga putat dan batang
< 0,05). tebelian (p > 0,05), namun terdapat
Ketepatan ditentukan dari nilai galat perbedaan signifikan antara ekstrak daun
relatif (GR). Indikator alami dikatakan manggis dengan bunga putat dan batang
memiliki ketepatan tinggi apabila galat tebelian (p < 0,05).
e-ISSN 2502-4787
83 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
suhu ruangan (Regina Tutik. dkk., 2012). ekstrak tidak mengalami perubahan
Pengukuran trayek pH dilakukan setiap trayek pH dan perubahan warna.
15 hari selama 1 bulan. Tabel 5. Berdasarkan data tersebut dapat
menunjukkan bahwa setelah disimpulkan bahwa ekstrak daun
penyimpanan selama satu bulan pada manggis, bunga putat dan batang tebelian
suhu kamar, larutan serbuk dan larutan memiliki stabilitas tinggi.
Tabel 5. Data Perubahan Warna Sampel pada Larutan pH 1-14 setelah Penyimpanan Selama Satu Bulan pada
Suhu Kamar
15
30
15
30
mengekstraksi bunga putat ialah pelarut Ekstrak metanol daun manggis, bunga
metanol, sedangkan pelarut terbaik dalam putat dan batang tebelian memberikan
campuran etanol:metanol (1:1). Pelarut gelombang 265, 270, 280 305, 320 dan
mengesktraksi daun manggis. Ekstrak batang tebelian, bunga putat, dan daun
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 84
DAFTAR PUSTAKA
Alsultan, Q.M.N., Sijam, K., Rashid, Gupta, P., Ain, P., and Jain, P. K. (2013).
T.S., Ahmad, K.B., & Awla, H.K. Dahalia flower sap a natural resource
(2017). Investigation of as indicator in acidimetry and
Phytochemical Components and alkalimetry. International Journal of
Bioautography of Garcinia Pharmacy and Technology,
mangostana L. Methanol Leaf 4(4):5038-5045.
Extract. Journal of Experimental Harbone, J.B. (1987). Phytochemical
Agriculture International, 15(3): 1-7. methods, diterjemahkan oleh Kosasih
Badariah. (2013). Isolasi Alkaloid Padmawinata dan Iwang Sudiro.
Bersifat Antimakan pada Kayu Bandung: Penerbit ITB.
Bulian (Eusideroxylon zwagerii T et Harley, D. (1959). Modern Analytical
B). Prosiding Semirata FMIPA Chemistry. United Stated of America:
Universitas Lampung. Hal:103-110. Internationl Edition.
Bhagat, V.C., Radheshyam, D.P., Indira, C. (2015). Pembuatan Indikator
Channerker, R.P., Shetty, S.C. & Asam Basa Karamunting. Kaunia,
Atul, A.S. (2008). Herbal Indicators 11(1):1-10.
as a Substituent to Synthetic. Journal Izonfuo, W., Fekarurhobo, G., Obomanu,
of Green Pharmacy 122: 162-163. F., & Daworiye, L. (2006). Acid-base
indicator properties of dyes from
e-ISSN 2502-4787
85 EduChemia,Vol.5, No.1, 2020 Dayanti, Saputri, Arit, Muharini, Masriani
local plants I: dyes from Basella alba Okoduwa, S.I.R., Mbora, L.O., Adu,
(Indian spinach) and Hibiscuss M.E., & Adeyi, A.A. (2015).
abdariffa (Zobo). Journal of Applied Comparative Analysis of the
Sciences and Environmental Properties of Acid-Base Indicator of
Management, 10(1): 5-8. Rose (Rosa setigera), Allamanda
Khopkar, S.M. (2008). Konsep Dasar (Allamanda cathartica), and Hibiscus
Kimia Analitik. Jakarta: Universitas (Hibiscus rosa-sinensis) Flowers.
Indonesia-Press. Biochem. Res. Int., e381721
Masakke, Y., Sulfikar, & Rasyid, M. Padmaningrum, R.T., & Salirawati, D.
(2014). Biosintesis Partikel-nano (2007). Pengembangan Prosedur
Perak menggunakan Ekstrak Metanol Penentuan Kadar Asam Cuka secara
Daun Manggis (Garcinia Titrasi Asam Basa dengan Berbagai
mangostana L.). Jurnal Sainsmat, Indikator Alami sebagai Alternatif
4(1):28-41. Praktikum Titrasi Asam Basa di
Masriani & Budi, F.S. (2017). Penapisan SMA. Laporan Penelitian, Fakultas
Fitokimia Ekstrak Metanol Beberapa MIPA Universitas Negeri
Tumbuhan Obat Asal Kalimantan Yogyakarta.
Barat. Prosiding Seminar Nasional Padmaningrum, R.T., Mawarti, S., &
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Wiyarsi, A. (2012). Karakter ekstrak
Teknologi 2017, Pontianak: 23-24 zat warna kayu secang (Caesalpinia
Mei 2017. Hal. 191-198. sappan L) sebagai indikator titrasi
Mendham, J., Denney, R.C., & Barness, asam basa. Prosiding Seminar
J.D. (2004). Quantitative Chemical Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Analysis. W.H. Freeman, New Delhi, Penerapan MIPA. Hal. K-1-K-9.,
India, 6th edition. Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Nurhayati, P., Humairoh, D., & Fitri, I. Yogyakarta.
(2018). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pratama, Y. (2013). Pemanfaatan Ekstrak
Etanol 96% Daun Andong Merah Daun Jati (Tectona Grandis Linn.F.)
(Cordyline fructicosa (L.) A. Chevas) sebagai Indikator Titrasi Asam Basa.
terhadap Bakteri Klebsiella sp. Skripsi. Semarang: Fakultas
Prosiding Seminar Nasional Sains, Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Analisis ke-1. Hal: Alam Universitas Negeri Semarang.
136-141. Rosita, N., Susanto, Putro, A.S.P.,
Bangun, R.Br., Yulianto, A., & Aji,
e-ISSN 2502-4787
Natural Dyes Characterization of Local Plants... 86
e-ISSN 2502-4787