Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

LUAS DAN INDEKS STOMATA DAUN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS
CISOKAN DAN BATANG PIAMAN AKIBAT CEKAMAN KEKERINGAN

LEAF AREA AND STOMATA INDEX OF RICE PLANTS (Oryza sativa L.) CISOKAN
AND BATANG PIAMAN VARIETIES EFFECT DROUGHT STRESS

Violita 1), Moralita Chatri 2) , Putri Widianti 3)


1)
Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang
2)
Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang
3)
Alumni Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Padang, 25131
ramadhan_unp@yahoo.com1)
putriwidian41@gmail.com3)

ABSTRACT
The response of rice plants to drought stress was preceded by physiological
response in the form of reduction of transpiration rate to reduce water loss by closing
stomata, reducing stomata, and decreasing leaf surface area by leaf rolling. Therefore, it
is necessary to research the morphological character and physiological character of
plants such as leaf area analysis and stomata index to find out their response to drought
stress and without drought. Based on this, this research is aimed to know the area and
index of stemata leaves of rice plants (Oryza sativa L.) varieties of Cisokan and Batang
Piaman due to drought stress.
The type of this research is experimental research. This study used Completely
Randomized Design (RAL) with 2 treatment factors and 3 replications. Factor A is a
treatment consisting of 2, namely, control and dryness. Factor B is a variety consisting of
2, namely, Cisokan variety and Batang Piaman varieties. Data were taken destructively
on days 0, 4, 6 and 12 after treatment. The study was conducted from January to May
2017 at the Research Laboratory, Plant Physiology Laboratory, and Wireline House of
Biology Department FMIPA UNP.
The results showed that drought stress had an effect on decreasing leaf area
and stomata index on both varieties. The lowest leaf area is found in Cisokan variety.
Likewise with the stomata index, the lowest yield after 12 days of treatment was found
in the Cisokan variety. Low leaf area and stomatal index are known to be more resistant
to drought because they can reduce the rate of transpiration in plants.

Keywords: Drouhgt stress, Leaf Area, Stomata index.

ABSTRAK
Respon tanaman padi terhadap cekaman kekeringan diawali dengan respon
fisiologis berupa pengurangan laju transpirasi untuk mengurangi kehilangan air dengan
cara menutup stomata, mengurangi jumlah stomata, dan penurunan luas permukaan
daun dengan penggulungan daun. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap
karakter morfologi dan karakter fisiologis pada tanaman seperti analisis luas daun dan
indeks stomata untuk mengetahui responnya terhadap cekaman kekeringan dan tanpa

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 44


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

kekeringan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas
dan indeks stomata daun tanaman padi (Oryza sativa L.) varietas Cisokan dan Batang
Piaman akibat cekaman kekeringan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian inimenggunakan
Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan.Faktor A
adalah perlakuan yang terdiri dari 2 yaitu, kontrol dan kekeringan.Faktor B adalah
varietas yang terdiri dari 2 yaitu, varietas Cisokan dan varietas Batang Piaman.Data
diambil secara destruktif pada hari ke 0, 4, 6 dan 12 setelah perlakuan.Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Mei 2017 di Laboratorium Penelitian,
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, dan Rumah Kawat Jurusan Biologi FMIPA UNP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman kekeringan berpengaruhpada
penurunan luas daun dan indeks stomata pada kedua varietas. Luas daunterendah
terdapat pada varietas Cisokan.Begitu juga dengan indeks stomata, hasil terendah
setelah 12 hari perlakuan terdapat pada varietas Cisokan.Luas daun dan indeks stomata
yang rendah diketahui lebih tahan terhadap kekeringan karena dapat mengurangi laju
transpirasi pada tanaman.

Kata Kunci : Cekaman Kekeringan, Luas Daun, dan Indeks Stomata.

PENDAHULUAN Cekaman kekeringan merupakan


Salah satu faktor yang istilah untuk menyatakan bahwa
mempengaruhi keberhasilan hasil tanaman mengalami kekurangan air
budidaya dan produksi padi adalah akibat keterbatasan air dari
kurangnya sumber daya air, khususnya lingkungannya yaitu media tanam
selama periode curah hujan rendah (Levitt, 1980). Pertumbuhan tanaman
yang mempengaruhi laju pertumbuhan sangat peka terhadap cekaman air, oleh
vegetatif dan jumlah hasil (Mostajeran, karena itu hasil panen dapat menurun
2009). Keberlanjutan produksi padi pada saat terjadi kekeringan. Begitu
dalam kondisi air yang terbatas pula pada tanaman padi yang
terancam oleh meningkatnya merupakan tanaman C3 yang tidak
kelangkaan air irigasi (Davatgar, 2009). tahan pada kondisi kekeringan.
Air merupakan salah satu faktor Menurut Sulistyono dkk., (2012)
abiotik yang mempengaruhi proses fisiologi pertama yang
pertumbuhan dan perkembangan suatu dipengaruhi oleh cekaman kekeringan
tanaman. Namun, pada kenyataannya adalah penurunan ukuran daun yang
keberadaan air di suatu daerah tidak dapat menyebabkan penurunan jumlah
selalu tersedia dengan baik. Di stomata dan fotosintesis. Subantoro
Indonesia yang beriklim tropis, (2014), menyatakan bahwa cekaman
kekurangan pasokan air biasanya terjadi kekeringan menyebabkan penurunan
pada musim kemarau yang luas daun yang diakibatkan oleh
menyebabkan kekeringan. Air dapat terhambatnya pembelahan dan
membatasi pertumbuhan dan perbesaran sel. Hal ini sejalan dengan
produktivitas tanaman hampir pada pernyataan Hendrati (2016), bahwa
semua tempat, baik karena periode tanaman yang mengalami kekurangan
kering maupun curah hujan yang air mempunyai ukuran yang lebih kecil
rendah (Salisbury dan Ross, 1995). dibandingkan tanaman yang tumbuh
normal. Sinay (2015), juga menyatakan

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 45


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

bahwa tanaman yang mengalami pada varietas Gajahmungkur, Towuti,


cekaman kekeringan, terjadi dan IR46 bahwa indeks stomata pada
penghambatan panjang daun juga ketiga varietas yang diuji menunjukkan
dimaksudkan untuk mengurangi luas somaklon yang mempunyai indeks
permukaan daun dan reduksi jumlah stomata lebih rendah dari induknya.
stomata untuk mencegah proses Indeks stomatayang lebih rendah
penguapan. dianggap lebih tahan terhadap
Cekaman air menyebabkan kekeringan, karena dapat mengurangi
penurunan turgor pada sel tanaman laju transpirasi. Hal serupa juga
dan berakibat pada menurunnya proses dijelaskan oleh Lilis., dkk (2016) bahwa
fisiologi. Secara fisiologis, tanaman- indeks stomata yang tinggi tidak tahan
tanaman yang tumbuh pada kondisi terhadap kekeringan karena memiliki
cekaman kekeringan akan mengurangi laju transpirasi yang lebih tinggi dari
jumlah stomata sehingga menurunkan indeks stomata yang rendah.
laju kehilangan air yang diikuti dengan Untuk mengatasi kurangnya
penutupan stomata (Subantoro, 2014). produksi tanaman pangan seperti padi
Menurut Flexas (2002), penurunan pada kondisi cekaman kekeringan, maka
pembukaan stomata ini dilakukan untuk di perlukan varietas yang lebih bisa
meminimalisir kehilangan air yang bertahan pada kondisi kadar air rendah.
berlebihan. Dengan terjadinya Tanaman padi yang tumbuh baik pada
penurunan pembukaan stomata, maka kondisi tersebut biasanya adalah
konsentrasi CO2 daun akan menurun varietas Cisokan dan Batang Piaman.
sehingga dengan sendirinya proses Menurut Suprihatno (2010), varietas
fotosintesis juga menurun. Batang Piaman merupakan genotipe
Cekaman kekeringan juga padi lokal Sumatera Barat yang
memberikan respon terhadap indeks beradaptasi pada daerah dataran
stomata. Indeks stomata menunjukkan rendah sampai 800 m dpl. Sedangkan
rasio antara jumlah stomata dibagi varietas Cisokan juga beradaptasi pada
dengan jumlah stomata dan jumlah dataran rendah sampai ketinggian 500
epidermis. Jumlah stomata yang rendah m dpl. Hasil penelitian Yugi (2011) pada
bila dibandingkan dengan jumlah sel toleransi varietas padi gogo terhadap
epidermis yang tinggi, maka akan kondisi kekeringan berdasarkan kadar
menghasilkan indeks stomata yang air tanah dan tingkat kelayuan,
rendah, begitu sebaliknya bila jumlah menunjukkan bahwa varietas Cisokan
stomata yang tinggi dibandingkan memiliki tingkat toleransi tinggi
dengan jumlah sel epidermis yang terhadap cekaman kekeringan yang
rendah maka akan menghasilkan indeks mampu bertahan lama lebih dari
stomata yang tinggi delapan hari pada kondisi kadar air
(Mulyani,2006).Menurut Haruningtyas rendah. Selain itu, menurut Khairullah
(2016), indeks stomata yang lebih tinggi dkk, (2004) varietas Cisokan yang
pada kondisi tercekam menyebabkan ditanam pada kondisi kemarau memiliki
tanaman mudah layu karena laju vigor yang cukup baik. Vigor ini
transpirasi yang meningkat akibat mencerminkan kemampuan atau
jumlah stomata yang bertambah. kecepatan tanaman tumbuh dan
Berdasarkan penelitian Lestari (2006), membentuk anakan.
terhadap hubungan antara kerapatan Berdasarkan uraian diatas, maka
stomata dengan ketahanan kekeringan untuk mengetahui varietas yang lebih

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 46


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

tahan terhadap kekeringan diperlukan Perlakuan dilakukan pada


penelitian terhadap luas dan indeks tanaman padi (Oryza sativa L.) yang
stomata daun tanaman padi tersebut. berumur 3 minggu dengan dua
Oleh karena itu, telah dilakukan perlakuan berbeda yaitu dengan
penelitian yang berjudul “Luas dan cekaman kekeringan dan tanpa
Indeks Stomata Daun Tanaman Padi kekeringan (kontrol). Perlakuan dengan
(Oryza sativa L.) Varietas Cisokan dan cekaman kekeringan dilakukan dengan
Batang Piaman Akibat Cekaman tidak memberikan pengairan pada
Kekeringan”. tanaman padi sampai hari ke-12
pengamatan. Sedangkan perlakuan
METODE PENELITIAN tanpa kekeringan (kontrol) tanaman
1. Persiapan Penelitian padi diberikan pengairan sampai kondisi
a. Persiapan Tanah tanah macak-macak.
Tanah yang digunakan adalah c. Pemeliharaan Tanaman Padi
tanah sawah yang sebelumnya Tanaman dengan 2 perlakuan
dikeringkan dan dihaluskan/diayak tersebut dipelihara sesuai dengan
terlebih dahulu agar yang didapat perlakuan yang diberikan. Jika terdapat
adalah tanah yang benar-benar kering. gulma maka dilakukan penyiangan.
Tanah yang telah kering dicampur
dengan air serta pupuk NPK dan TSP 3. Parameter Penelitian
dengan dosis masing-masing 7,2 g tiap a. Luas Permukaan Daun
polybag. Luas permukaan daun tanaman
b. Penyemaian Benih Padi (Oryza padi di ukur pada umur 0, 4, 6, 12 hari
sativa L.) setelah perlakuan diberikan. Luas
Penyemaian dilakukan pada permukaan daun diukur dengan
baki yang berisi tanah dan digenangi air. menggunakan metode gravimetri
Tiap baki disemai dengan benih yang (Sitompul dan Guritno, 1995) sebagai
sebelumnya telah di rendam selama 1 X berikut:
24 jam lalu dikurangi jumlah airnya dan 1) Di ambil daun untuk dihitung luas
dibiarkan lembab selama 2 X 24 jam. daunnya.
Pemupukan pada benih padi dilakukan 2) Di ukur luas kertas yang dijadikan
saat umur benih 1 minggu dengan sebagai cetakan daun yaitu
menggunakan pupuk NPK dan TSP dengan rumus (panjang x lebar)
dengan dosis masing-masing 7,2 g tiap sehingga diperoleh nilai luas
bak semai. Penyemaian dilakukan kertas (LK).
hingga bibit padi berumur 21 hari (3 3) Kertas yang dijadikan sebagai
minggu). cetakan daun ditimbang sehingga
diperoleh
2. Pelaksanaan Penelitian bobot kertas (Wr).
a. Penanaman Bibit Padi 4) Dibuat pola daun yang dijadikan
Penanaman bibit padi dilakukan sebagai sampel diatas kertas
dalam polybag ukuran 15 X 30 cm. Bibit cetakan yang telah diketahui luas
tanaman padi yang berumur 3 minggu dan bobotnya, setelah itu pola
ditanam pada tiap polybag dan tiap daun kertas yang telah digunting,
polybag diisi dengan 1 bibit tanaman ditimbang sehingga diperoleh
padi. bobot kertas replika daun (Wt).
b. Perlakuan LD = Wr ×

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 47


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Keterangan: Pemurnian dilakukan pada semua


LD= Luas daun koloni cendawan yang tumbuh berbeda
Wr= Berat kertas replika daun berdasarkan kenampakan morfologi
Wt= Berat total kertas makroskopis meliputi warna dan bentuk
LK= Luas total kertas koloni. Masing-masing cendawan yang
tumbuh di medium diambil sekitar 0,5 x
b. Indeks Stomata 0,5 cm dan ditanam pada medium
Perhitungan indeks stomata lempeng PDA baru. Jika cendawan yang
dilakukan dengan membuat sayatan tumbuh masih bercampur dengan
epidermal daun dari tanaman padi. cendawan lain maka dimurnikan
Daun yang dijadikan sampel adalah kembali menggunakan media yang
daun ketiga. Sayatan yang didapatkan sama sampai didapat isolat murni.
direndam selama 5 menit dalam larutan
bayclin (klorok) 5,25% untuk 4. Teknik Analisis Data
menghilangkan pigmen jaringan mesofil Data yang di peroleh di analisis
yang masih menempel. Setelah dengan menggunakan uji statistik
perendaman, sayatan dicuci dengan air. PairedT-Test dengan menggunakan
Kemudian sayatan diberi pewarnaan program komputer SPSS versi 16.0.
dengan menggunakan larutan safranin
1% selama lebih kurang 2 menit. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sayatan epidermis yang telah diwarnai
A. Hasil
diletakkan pada kaca objek diteteskan
Berdasarkan penelitian yang telah
dengan air dan kemudian ditutup
dilakukan terhadap luas daun dan
dengan kaca penutup (Chatri, 2009).
indeks stomata tanaman padi varietas
Pengamatan struktur permukaan daun
Cisokan dan Batang piaman, maka
dengan menggunakan mikroskop digital
didapatkan hasil sebagai berikut.
perbesaran 40x10. Pengamatan
1. Luas Daun
dilakukan pada dua varietas tanaman
Hasil analisis menunjukkan
padi masing-masing dengan dua
perlakuan cekaman kekeringan pada
perlakuan yaitu kekeringan dan tanpa
periode hari yang berbeda
kekeringan pada permukaan bawah
mengakibatkan penurunan luas daun.
daun dan dihitung jumlah sel epidermis
Luas daun tanaman padi varietas
dan stomata. Indeks stomata dihitung
Cisokan dan Batang Piaman menurun
dengan rumus (Willmer,1983) sebagai
seiring dengan peningkatan taraf
berikut:
cekaman kekeringan seperti pada Tabel
1
Indeks stomata =
Jumlah stomata
X 100
(Jumlah sel epidermis + jumlah stomata)

Tabel 1. Luas permukaan daun (cm2) varietas Cisokan dan Batang Piaman
Hari-ke
Varietas
0 4 6 12
Batang
Piaman
Kontrol 12,10 ± 0,56 13,53 ± 0,93 14,63 ± 0,74 18,50 ± 0,53c
Kekeringan 11,67 ± 0,64 12,53 ± 0,76 12,33 ± 0,21* 14,53 ± 0,40*

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 48


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Cisokan
Kontrol 8,33 ± 1,06 10,03 ± 0,80 12,10 ± 0,30 15,23 ± 1,15
Kekeringan 7,73 ± 0,61 8,60 ± 0,40 10,00 ± 0,64* 12,27 ± 1,03*
Ket: Tanda * menunjukkan beda nyata antara kontrol dan perlakuan cekaman
kekeringan pada taraf 5%.

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada tanaman padi varietas Cisokan dan Batang
Piaman yang disiram setiap hari (kontrol) mengalami peningkatan luas daun, hal ini tidak
berbeda nyata pada hari ke 4 setelah 12 hari perlakuan yaitu 14,53
kontrol maupun perlakuan kekeringan cm2.
karena tanaman masih dalam fase
pertumbuhan. 2. Indeks Stomata
Pada hari ke 6 hingga 12 hari Indeks stomata daun meningkat
setelah perlakuan menunjukkan bahwa pada tanaman padi varietas Cisokan dan
tanaman telah mengalami cekaman Batang Piaman yang disiram setiap hari
kekeringan dengan melakukan adaptasi seperti pada Tabel 2. Sementara
yaitu penurunan luas daun. Luas daun penurunan indeks stomata pada kedua
terendah setelah 12 hari perlakuan varietas mulai terjadi pada hari ke 6
kekeringan terdapat pada varietas hingga 12 hari perlakuan. Indeks
2
Cisokan yaitu 12,27 cm ,sedangkan luas stomata terendah setelah 12 hari
daun pada varietas Batang Piaman perlakuan terdapat pada varietas
Cisokan.

Tabel 2. Rerata indeks stomata varietas Cisokan dan Batang Piaman


Hari-ke
Varietas
0 4 6 12
Cisokan
Kontrol 19,77 21,28 22,17 25,66
Kekeringan 19,50 19,19 18,37* 16,99*
Batang Piaman
Kontrol 21,97 19,65 21,13 23,45
Kekeringan 21,51 19,15 18,23* 17,99*
Ket:Tanda * menunjukkan beda nyata antara kontrol dan perlakuan cekaman kekeringan
pada taraf 5%.

B. Pembahasan dari hari 0 hingga 12 hari perlakuan


menunjukkan angka yang lebih rendah
1. Luas Daun jika dibandingkan dengan varietas
Penelitian ini menunjukkan Batang piaman.
bahwa perlakuan cekaman kekeringan Kurniasari (2010),menyatakan
dengan tidak menyiram tanaman hingga bahwa tanaman yang mengalami
12 hari perlakuan mengakibatkan rata- kekurangan air secara umum
rata luas daun lebih rendah jika mempunyai ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan tanaman yang dibandingkan dengan tanaman yang
disiram setiap hari (Tabel 1).Pada tumbuh normal.Namun, luas daun
varietas Cisokan, rata-rata luas daun antara kedua perlakuan terus

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 49


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

meningkat seiring dengan pertumbuhan Cekaman kekeringan dapat


tanaman tersebut. Safitri (2016), menghambat pertumbuhan
menyatakan bahwa pada saat terjadi tanaman.Penghambatan pertumbuhan
cekaman kekeringan, tanaman masih ini salah satunya dapat dilihat pada
dapat melanjutkan proses pertumbuhan perluasan daun.Pada kondisi
dan perkembangannya meskipun luas kekeringan, tanaman beradaptasi
daun berkurang. dengan penyempitan luas daun untuk
Daun merupakan organ-organ mengatasi kehilangan air yang
khusus yang mempunyai fungsi sebagai berlebihan.Hal ini sesuai dengan
tempat proses fotosintesis. Daun pendapat Yoshida (1981), bahwa
merupakan bagian tanaman yang kehilangan air dapat dikurangi dengan
memiliki fungsi sangat penting, karena jalan mengurangi jumlah luas daun. Hal
semua fungsi yang lain tergantung ini dapat dilihat pada Gambar 3 dan
kepada daun secara langsung atau tidak Gambar 4 bahwa cekaman kekeringan
langsung (Heddy, 1990). Laju mengakibatkan penurunan luas daun
fotosintesis per satuan tanaman pada yaitu dengan penggulungan daun.
kebanyakan kasus ditentukan sebagian
besar oleh luas daun (Sitompul, 1995).

Normal

Perlakuan

Gambar 3. Daun Tanaman Padi Varietas Cisokan Hari ke-12 Pengamatan

Perlakuan

Normal

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 50


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Gambar 4. Daun Tanaman Padi Varietas Batang Piaman Hari ke-12 Pengamatan

Vergera (1995) menyatakan, padi varietas Cisokan dan Batang


bahwa laju penurunan luas daun secara Piaman yang disiram setiap hari.
nyata merupakan salah satu Tanaman yang disiram setiap hari
penyesuaian morfologi karena dapat menyebabkan penyerapan zat hara
mengurangi kehilangan air lewat berlangsung lancar dan kapasitas
transpirasi, sehingga daun terutama fotosintesis berjalan dengan baik.
bagian muda tidak mengalami Kapasitas fotosintesis yang tinggi akan
kerusakan. menghasilkan materi organik yang lebih
Tanaman yang menderita banyak dan akan digunakan untuk
cekaman air secara umum mempunyai pembelahan sel sehingga jumlah
ukuran daun yang lebih kecil stomata lebih banyak (Istiqomah, 2010).
dibandingkan dengan tanaman yang Banyaknya jumlah stomata akan
tumbuh normal.Kekurangan air meningkatkan transpirasi yang
mempengaruhi pertumbuhan vegetatif berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu
tanaman secara langsung.Berkurangnya daun, menjaga turgiditas sel tumbuhan
pasokan air menyebabkan turgiditas sel- agar tetap pada kondisi optimal dan
sel tanaman menurun bahkan hilang. mempercepat laju pengangkutan unsur
Hilangnya turgiditas akan menghambat hara melalui pembuluh xilem (Lakitan,
pertumbuhan sel (penggandaan dan 2004).
pembesaran) dan salah satu akibat Perlakuan cekaman kekeringan
adalah terhambatnya penambahan luas hingga hari ke 12 menyebabkan rata-
daun (Islami dan Utomo, 1995). Lebih rata indeks stomata semakin
khusus, Buntoro (2014)menyebutkan menurun.Penurunan indeks stomata
bahwa intensitas cahaya yang tinggi pada kedua varietas mulai terjadi pada
dapat menyebabkan sel-sel daun lebih hari ke 6 hingga 12 hari
kecil, tilakoid mengumpul, dan klorofil perlakuan.Indeks stomata terendah
lebih sedikit, sehingga menyebabkan setelah 12 hari perlakuan terdapat pada
ukuran daun lebih kecil. Bahkan Sujinah varietas Cisokan.Hasil penelitian Lestari
(2016), menyebutkan bahwa salah satu (2006) pada hubungan kerapatan
bentuk adaptasi tumbuhan untuk stomata dengan ketahanan kekeringan
menghindari pelayuan daun akibat pada somaklon padi Gajahmungkur,
transpirasi yang dipicu karena paparan Towuti dan IR 64 menyatakan bahwa
intensitas cahaya yang tinggi adalah tanaman yang memiliki indeks stomata
dengan ukuran daun yang kecil dan yang lebih rendah di anggap lebih tahan
tebal. terhadap kekeringan. Hal ini ditegaskan
oleh Yugi (2011), bahwa varietas
2. Indeks Stomata Cisokan memiliki tingkat toleransi tinggi
Pengamatan epidermis daun terhadap cekaman kekeringan yang
bagian bawah pada varietas Cisokan mampu bertahan lama lebih dari
dan Batang Piaman menunjukkan delapan hari pada kondisi kadar air
bahwa susunan stomata terletak dalam rendah. Sementara indeks stomata
barisan yang sejajar. Serta dapat dilihat varietas Batang Piaman setelah 12 hari
bahwa sel penutup pada kedua perlakuan menunjukkan angka yang
permukaan berbentuk halter. Pada lebih tinggi dibandingkan varietas
Tabel 2 dapat dilihat bahwa indeks Cisokan. Menurut Haruningtyas (2016),
stomata daun meningkat pada tanaman indeks stomata yang lebih tinggi pada

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 51


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

kondisi tercekam menyebabkan dengan jumlah sel epidermis yang


tanaman mudah layu karena laju rendah maka akan menghasilkan indeks
transpirasi yang meningkat akibat stomata yang tinggi (Mulyani,2006).
jumlah stomata yang bertambah. Peningkatan dan penurunan luas
Indeks stomata yang rendah daun tanaman padi (Tabel 1)
merupakan proses adaptasi terhadap mempengaruhi peningkatan dan
kondisi cekaman kekeringan untuk penurunan indeks stomata (Tabel 2).Hal
mencegah transpirasi yang berlebihan. ini sesuai dengan pendapat Pugnaire
Menurut Price dan Courtois (1991), dan Pardos (1999), bahwa daun yang
tanaman beradaptasi terhadap lebar biasanya memiliki jumlah stomata
cekaman kekeringan dengan cara yang lebih banyak sebaliknya ukuran
mengurangi jumlah stomata. Selain itu daun yang lebih sempit jumlah
ukuran daun juga mempengaruhi stomatanya pun lebih sedikit.Hal ini
jumlah stomata. sebagai bentuk adaptasi tanaman
Indeks stomata menunjukkan terhadap cekaman kekeringan. Menurut
rasio antara jumlah stomata dibagi Sinay (2015), tanaman yang mengalami
dengan jumlah stomata dan jumlah cekaman kekeringan, terjadi
epidermis. Jumlah stomata yang rendah penghambatan panjang daun juga
bila dibandingkan dengan jumlah sel dimaksudkan untuk mengurangi luas
epidermis yang tinggi, maka akan permukaan daun dan reduksi jumlah
menghasilkan indeks stomata yang stomata untuk mencegah proses
rendah, begitu sebaliknya bila jumlah penguapan.
stomata yang tinggi dibandingkan

Stomata
Epidermis

Gambar 5. Stomata Varietas Cisokan Tanaman Kontrol Pada Perbesaran 40x10

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 52


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Epidermis
Stomata

Gambar 6. Stomata Varietas Cisokan Saat Kondisi Cekaman Kekeringan Pada


Perbesaran 40x10

Stomata

Epidermis

Gambar 7. Stomata Varietas Batang Piaman Tanaman Kontrol Pada Perbesaran 40x10

Stomata

Epidermis

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 53


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Gambar 8. Stomata Varietas Batang Piaman Saat Kondisi Cekaman Kekeringan Pada
Perbesaran 40x10

KESIMPULAN auriculiformis Cunn., Tectona


grandis L., Alstonia spectabilis
Cekaman kekeringan Br., dan Cedrela odorata L. Jurnal
mempengaruhi luas daun dan indeks balithumakassar. Yogyakarta:
stomata tanaman padi (Oryza sativa L.) Balai Besar Penelitian
varietas Cisokan dan Batang Piaman. Bioteknologi dan Pemuliaan
Semakin meningkat taraf cekaman Tanaman Hutan. Vol (5) 2.
kekeringan, semakin menurun luas
permukaan daun dan indeks stomata. Islami T, Utomo W.H. 1995. Hubungan
Tanah, Air dan Tanaman.
DAFTAR PUSTAKA Semarang: FKIP Semarang Press.
Buntoro, B.H., Rohlan, R., Sri T. 2014.
Pengaruh Takaran Pupuk Istiqomah A..R., Mudyantini, W.,
Kandang dan Intensitas Cahaya Anggar W.E. 2010. Pertumbuhan
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil dan Struktur Anatomi Rumput
Temu Putih (Curcuma zedoaria Mutiara (Hedyotis corymbosa
L.). Jurnal Vegetalika. Yogyakarta: (L.) Lamk.) Pada Ketersediaan Air
Fakultas Pertanian Universitas dan Intensitas Cahaya Berbeda.
Gadjah Mada. Vol 3 (4). Jurnal Ekosains. Vol 2(1).

Chatri, M. 2013. Sel dan Jaringan Pada Khairullah, I., Sutami, R., Humairie., M.
Tumbuhan. Padang: UNP Press. Imberen. 2004. Penampilan
Delapan Galur Padi Di Lahan
Davatgar, N., M.R Neishabouri., A.R Lebak Tengahan Pada Musim
Sepaskhah., A.Soltani. 2009. Kemarau. Balai Penelitian
Physiological and Pertanian Lahan Rawa.
morphological responses of rice
(Oryza sativa L.) to varying Lestari, E.G. 2006. Hubungan antara
water stress management Kerapatan Stomata dengan
strategies. International Journal Ketahanan Kekeringan pada
of Plant Production. Iran: Somaklon Padi Gajahmungkur,
Soil Science Department Tabriz Towuti, dan IR 64. Biodiversitas.
University. Vol 3 (4). Surakarta: Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Surakarta. Vol
Haruningtyas, N. 2011. Respon 7(1).
Pertumbuhan dan Anatomi
Jaringan Daun Pada Asytasia Levitt, J. 1980. Responses of Plants to
gangetica, Impatiens balsamina, Environmental Stresses. II Water,
dan Mirabilis jalapa Akibat radiation, salt and other
Polusi Udara. Skripsi. Bogor: stresses. 2nd Ed. Abstrak.
Departemen Biologi FMIPA IPB. Academic Press. New York.
(ebook diakses tanggal 21
Hendrati, R.L., Diah, R., Asri, CP. 2016. Desember 2016).
Respon Kekeringan Terhadap
Pertumbuhan, Kadar Prolin, dan Lilis, N.P., Enny, A., Sukka, S. 2016.
Anatomi Akar Acacia Penentuan Keragaman Karakter

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 54


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Tanaman Manggis Melalui Kaca. Prosiding Seminar


Identifikasi Morfologis dan Nasional Pendidikan Biologi. FKIP
Anatomi Daun Tanaman Manggis UNM.
(Gracinia mangostana L.) di
Kabupaten Morowali Utara. Sitompul, S.M., Bambang, G. 1995.
Jurnal Agrotekbis. Palu: Fakultas Analisis Pertumbuhan
Pertanian Universitas Tadulako. Tanaman. Yogyakarta: Gadjah
Vol (4) 3. Mada University Press.

Mostajeran, A., V. Rahimi, E. 2009. Subantoro, R. 2014. Pengaruh Cekaman


Effects of Drought Stress on Kekeringan Terhadap Respon
Growth and Yield of Rice Fisiologis Perkecambahan Benih
(Oryza sativa L.) Cultivars and Kacang Tanah (Arachis
Accumulation of Proline and hypogaea L.). Jurnal Mediagro.
Soluble Sugars in Sheath and Semarang: Fakultas Pertanian
Blades of Their Different Universitas Wahid Hasyim. Vol
AgesLeaves. JournalIDOSI 10 (2).
Publications. Iran: Department of
Biology, Faculty of Sciences, Sujinah., Ali, J. 2016. Mekanisme
University of Isfahan. Vol 5 (2). Respon Tanaman Padi
terhadap Cekaman Kekeringan
Pugnaire, F.I., L. Serrano., J. Pardos. dan Varietas Toleran. Jurnal
1999. Contrains by Water Iptek Tanaman Pangan.
Stress on Plant Growth. Subang: Balai Besar Penelitian
Handbook of Plant and Crop Tanaman Padi. Vol 11 (1).
Stress. 2nd. New York:
University of Arizona. Sulistyono, E., Suwarno., Ikandar, L.,
Deni, S. 2012. Pengaruh Frekuensi
Irigasi Terhadap Pertumbuhan dan
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1992. Produksi Lima Galur Padi Sawah. Jurnal
Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Agrovigor. Bogor: Departemen
Terjemahan oleh Diah R. Agronomi dan Holtikultura IPB. Vol 5
Lukman dan Sumaryo. Bandung: (1).
Institut Teknologi Bandung.

__________________________. 1995. Willmer, C.M. 1983. Stomata. London:


Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Longman Group Limited.
Terjemahan oleh Diah R.
Lukman dan Sumaryono. Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice
Bandung: Institut Teknologi Crop Science. Phillippines: The
Bandung. International Rice Research
Institute.
Sinay, H. 2015. Pengaruh Perlakuan
Cekaman Kekeringan Terhadap Yugi., A. 2011. Toleransi Varietas Padi
Pertumbuhan dan Gogo Terhadap Kondisi Kekeringan
Kandungan Prolin Pada Fase Berdasarkan Kadar Air Tanah
Vegetatif Beberapa dan Tingkat Kelayuan. JurnalAgrin.
Kultivar Jagung Lokal Dari Purwokerto: Fakultas Pertanian
Pulau Kisar Maluku di Rumah

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 55


Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN : 2354 - 8371

Universitas Jenderal Sudirman. Vol 15


(1).

Journal Biosains Volume 1 Nomor 2 2017 | Putri Widianti 56

You might also like