Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Forum Agribisnis: Agribusiness Forum (Vol 9 No 2, September 2019) hal 143-159

ISSN 2252-5491, E-ISSN 2656-4599


DOI: https://doi.org/10.29244/fagb.9.2.143-159

ANALISIS KELAYAKAN USAHA MINYAK SERAI WANGI


PADA KONDISI RISIKO
(STUDI KASUS PT. MUSIM PANEN HARMONIS)
Windias Farah Nabila1), dan Rita Nurmalina2)
1)
Program Sarjana Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Instutut Pertanian Bogor
2)
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Insitut Pertanian Bogor
1)
windiasfarah@gmail.com
Diterima 16 Mei 2019/ Di setujui 30 Juni 2019

ABSTRACT
Citronella oil is one of the essential oils commodity that has great potential to become a
business. PT. Musim Panen Harmonis is a company that produce citronella oil. Cultivation
and distillation business of Citronella needs a lot of investment costs and cant be separated
from the possibility of production and price risk that will affect the feasibility of the business.
The purpose of this study is to determine the feasibility of citronella oil refining non-financial
and financial conditions both normal and risk conditions. The research methods used
feasibility analysis of non-financial aspects, financial aspect, and scenario analysis with risk
assessment. PT. Musim Panen Harmonis is worth to do of non-financial and financial aspects.
In normal condition, NPV value is Rp 7 415 711 072, IRR value is 14.02 persen, Net B/C value
is 1.65, and Payback period is nine years one month long. While financial analysis though the
risk condition also gain value that full fill investment standart criteria. Then based on the risk
assessment said that production risk has higher level than price risk. It means when the
business of PT Musim Panen Harmonis face off the production risk it will gain more loss.
Advice given to this effort is to optimize production through increased number of citronella
plant populations and the use of all land in accordance with the goals and plans, and the
company needs to make a contract with partners on the lowest price limit.

Keywords: Citronella Oil, Feasibility Study, Risk Assesment

ABSTRAK
Minyak serai wangi merupakan salah satu komoditas minyak atsiri yang mempunyai potensi
untuk diusahakan. PT. Musim Panen Harmonis adalah perusahaan dalam bidang produksi
minyak serai wangi. Bisnis budidaya dan penyulingan serai wangi membutuhkan modal yang
besar, serta dalam usaha terdapat risiko produksi dan harga yang akan memengaruhi kelayakan
usaha tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan usaha penyulingan
minyak serai wangi secara non-finansial dan finansial dari kondisi normal maupun kondisi
risiko. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian meliputi analisis kelayakan aspek
non-finansial, aspek finansial, dan analisis skenario dengan penilaian risiko. Berdasarkan
analisis, usaha PT. Musim Panen Harmonis layak secara aspek non-finansial dan aspek
finansial. Pada kondisi normal, nilai dari NPV sebesar Rp 7.415.711.072, IRR sebesar 14,02
persen, Net B/C sebesar 1,65, dan Payback period selama 9 tahun 1 bulan. Hasil analisis
finansial dengan kondisi risiko juga menghasilkan nilai yang memenuhi standar kriteria
investasi. Berdasarkan analisis penilaian risiko dapat dikatakan bahwa risiko produksi
memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada risiko harga. Hal ini berarti ketika PT.
Musim Panen Harmonis dihadapkan pada risiko produksi, maka tingkat risiko atau peluang
kejadian kerugian yang ditimbulkan akan tinggi. Saran yang diberikan untuk usaha ini yaitu
mengoptimalkan produksi melalui peningkatan jumlah populasi tanaman dan pemanfaatan

143
Windias Farah Nabila, Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

seluruh lahan sesuai dengan target dan rencana, serta perusahaan perlu membuat kontrak
dengan mitra mengenai batas harga terendah.

Kata Kunci: Minyak Serai Wangi, Studi Kelayakan Bisnis, Penilaian Risiko

PENDAHULUAN serai wangi. Bagian yang dipanen dari


Latar Belakang serai wangi ini yaitu daun dan batang.
Perkebunan merupakan salah satu Daun serai wangi yang disuling
subsektor pertanian, komoditas dalam menghasilkan minyak atsiri yang dikenal
subsektor perkebunan yang dapat dengan Citronella oil. Sedangkan batang
dijadikan peluang bisnis yang memiliki dipanen untuk dijadikan bibit baru.
potensi baik salah satunya yaitu tanaman Minyak serai wangi memiliki
semusim yang beberapa diantaranya beragam manfaat, yang dapat digunakan
merupakan tanaman penghasil minyak sebagai bahan baku produk dalam
atsiri, seperti akar wangi, nilam, dan berbagai industri. Diantaranya dapat
serai wangi. Keanekaragaman tanaman digunakan sebagai bahan bioaditif bahan
yang dimiliki Indonesia menjadikan bakar minyak. Menurut Balai Penelitian
potensi besar dalam produksi minyak Tanaman Obat dan Aromatik (2010),
atsiri. Terdapat 40 jenis minyak atsiri penggunaan aditif minyak serai wangi
yang dapat diproduksi di Indonesia, 13 dapat meningkatkan kualitas
jenis di antaranya telah memasuki pasar pembakaran. Minyak serai wangi juga
atsiri dunia yaitu minyak nilam, serai mempunyai manfaat untuk kesehatan dan
wangi, cengkih, jahe, pala, lada, kayu kecantikan, sebagai bahan baku
manis, cendana, melati, akar wangi, pembuatan produk pewangi seperti
kenanga, kayu putih, dan kemukus (Rizal parfum, sabun, dan lotion (Kardinan,
dan Djazuli, 2006). Minyak atsiri 2002). Bahkan limbah dari serai wangi
menjadi salah satu komoditas ekspor juga dapat dimanfaatkan, limbah cairnya
yang menghasilkan nilai ekspor cukup dapat digunakan sebagai bahan baku
tinggi (Tabel 1). karbol dan spray anti nyamuk, serta
Salah satu tanaman yang limbah padat dapat digunakan sebagai
menghasilkan minyak atsiri yaitu serai. pakan ternak (Bursatriannyo, 2013).
Tanaman serai dapat digolongkan Minyak serai wangi dapat juga
menjadi dua yaitu serai bumbu digunakan sebagai pestisida nabati untuk
(Cymbopogon citratus) dan serai wangi mengendalikan hama dan penyakit
(Cymbopogon nardus). Pada penelitian tanaman (Harni, 2011)
ini, jenis serai yang digunakan adalah

Tabel 1. Perkembangan nilai ekspor minyak atsiri tahun 2013-2017


Tahun Nilai Ekspor (Juta US$)
2013 640.1
2014 659.8
2015 637.4

144
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

2016 694.7
2017 716.2
Sumber: BPS, diolah Pusdatin Kemendag, 2018

Komoditas serai wangi memberikan minyak serai wangi yang dihasilkan akan
peranan yang cukup besar terhadap dijual langsung ke perusahaan
devisa, pendapatan petani, serta pengekspor. PT. Musim Panen Harmonis
penyerapan tenaga kerja. Jawa Barat memiliki potensi yang besar sebagai
merupakan salah satu daerah sentra penghasil minyak serai wangi dan
produksi minyak serai wangi. Tanaman sampai saat ini telah melaksanakan usaha
serai wangi di Jawa Barat termasuk budidaya dan penyulingan serai wangi
komoditas unggulan spesifik lokal. kurang dari lima tahun. Sehingga perlu
Menurut data Dinas Perkebunan Jawa dilakukan kajian analisis kelayakan
Barat (2017), produksi serai wangi dalam usaha untuk mengetahui seberapa tingkat
wujud minyak mencapai 489 ton (Tabel kelayakan usaha penyulingan serai wangi
2). jika dilihat dari aspek non-finansial dan
Salah satu perusahaan yang bergerak aspek finansial terhadap usaha yang
dalam produksi minyak serai wangi yaitu dilakukan.
PT. Musim Panen Harmonis. Produk

Tabel 2. Luas perkebunan serai wangi di Jawa Barat tahun 2012-2016


Tahun Luas (ha) Produksi (ton)
2012 1.102 368
2013 1.153 307
2014 1.478 414
2015 1.107 484
2016 1.575 489
Sumber: Disbun Jabar, 2017
dihadapi perusahaan yaitu terkait harga
Rumusan Masalah dan hasil produksi minyak serai wangi
Permasalahan yang dihadapi yang terkadang mengalami penurunan.
Indonesia dalam pengembangan usaha Harga minyak atsiri berfluktuasi
penyulingan serai wangi di antaranya tergantung ketersediaan bahan baku
mencakup respon petani, pengadaan minyak atsiri serta keberadaan bahan
bahan baku, proses produksi, teknologi pengganti atau substitusi untuk minyak
pengolahan dan peralatan penyulingan, atsiri tersebut. Fluktuasi harga yang
serta pemasaran dan perdagangan. terjadi pada saat penjualan hasil produksi
Hambatan ini dapat mengakibatkan merupakan permasalahan yang terkait
minyak serai wangi yang dihasilkan dengan suatu faktor ketidakpastian.
tidak optimal dan menyebabkan
Seperti minyak atsiri jenis lainnya, harga
rendemen serta mutu yang tidak
minyak serai wangi juga mengalami
konsisten (Mansyur et al., 2015).
Sedangkan untuk permasalahan yang fluktuasi. Harga minyak serai wangi
pada tahun 2018 merupakan harga
145
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya, pengekspor minyak atsiri, permintaan


harganya cukup stabil sekitar Rp 300 000 yang dibutuhkan untuk minyak serai
per kg sampai Rp 340 000 per kg wangi sekitar 1.5 ton per bulan, tetapi
(Dewan Atsiri Indonesia, 2018). Tinggi PT. Musim Panen Harmonis belum
rendahnya harga minyak serai wangi mampu memenuhi permintaan tersebut.
dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang, Sehingga diperlukan pelaku usaha lain
untuk memulai usaha penyulingan serai
jumlah permintaan dan penawaran, serta
wangi agar dapat memenuhi permintaan
kualitas yang dihasilkan.
tersebut. Namun investasi yang
Selain faktor harga, volume produksi dibutuhkan untuk usaha penyulingan
juga merupakan ketidakpastian yang cukup besar Sehingga sebelum memulai
terjadi di dalam usaha. Terdapat fluktuasi usaha tersebut, diperlukan informasi
hasil dalam produksi minyak serai wangi mengenai kelayakan usaha minyak serai
yang dihasilkan PT. Musim Panen wangi.
Harmonis, antara lain dipengaruhi oleh Adanya risiko harga output maupun
human error, jumlah dan kualitas bahan produksi dapat menyebabkan perubahan
baku daun serai wangi yang tergantung besarnya keuntungan yang didapat
dengan kondisi iklim, kesuburan tanah, usaha. PT. Musim Panen Harmonis akan
serta umur tanaman. Faktor melakukan ekstensifikasi usaha, sebelum
ketidakpastian yang terjadi berpengaruh itu diperlukan informasi kelayakan usaha
dalam kelayakan usaha. yang dilakukan saat ini. Seorang pelaku
Penyulingan yang dilakukan PT. usaha perlu melakukan analisis
Musim Panen Harmonis terintegrasi kelayakan terhadap bisnis yang
dengan budidaya sehingga pasokan dijalankan. Hal ini dilakukan untuk
bahan baku daun serai wangi diperoleh melihat kesesuaian usaha terhadap aspek
dari kebun yang dikelola sendiri. Serai non-finansial dan keuntungan yang akan
wangi yang ditanam PT. Musim Panen diperoleh atas besarnya investasi yang
Harmonis jenisnya yaitu Mahapengiri telah dikeluarkan. Pada pelaksanaan
G2, di mana merupakan salah satu jenis usaha tentunya tidak terlepas dari adanya
varietas unggul serai wangi. Saat ini suatu risiko yang dapat memengaruhi
penanaman serai wangi di PT. Musim kelayakan usaha tersebut. Oleh karena
Panen Harmonis belum memanfaatkan itu, penting untuk dilakukan analisis
seluruh lahan yang ada. Pada awal kelayakan pada kondisi normal dan
tanam, penen dilakukan setelah 6 bulan kondisi dengan adanya risiko usaha.
selanjutnya setiap 3 bulan sekali dapat Dengan melakukan analisis kelayakan
dilakukan pemanenan. Sehingga dalam 1 usaha maka dapat dilihat perbandingan
tahun daun serai wangi dapat dipanen antara tingkat keuntungan yang diperoleh
sebanyak 4 kali. Penanaman serai wangi pada kondisi normal dengan kondisi
dilakukan secara bertahap, sehingga risiko.
kegiatan panen juga dilakukan secara Berdasarkan uraian di atas, dapat
bertahap. Produksi minyak serai wangi
dirumuskan permasalahan yang dikaji
yang dihasilkan berfluktuasi tergantung
dalam penelitian ini antara lain:
hasil panen daun serai wangi yang
diperoleh. 1. Apakah pengembangan usaha
PT. Musim Panen Harmonis menjalin penyulingan minyak serai wangi
kemitraan dengan salah satu perusahaan
146
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

layak diusahakan secara non-finansial satu usaha dalam bidang produksi


dan finansial? minyak atsiri jenis minyak serai wangi.
2. Bagaimana dampak adanya risiko Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
volume produksi dan harga output secara purposive (sengaja), dengan
terhadap kelayakan usaha secara pertimbangan bahwa PT. Musim Panen
finansial? Harmonis hanya fokus melakukan
budidaya dan penyulingan serai wangi,
Tujuan Penelitian
serta perusahaan yang memiliki potensi
Berdasarkan perumusan masalah
berkembang dalam memproduksi
tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
minyak serai wangi. Oleh karena itu
adalah sebagai berikut:
memerlukan informasi tentang studi
1. Menganalisis kelayakan usaha
penyulingan minyak serai wangi yang kelayakan usaha. PT. Musim Panen
dilakukan PT. Musim Panen Harmonis terletak di Kampung
Harmonis ditinjau dari aspek non Wanakarya, Desa Karacak, Kecamatan
finansial dan aspek finansial. Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa
2. Menganalisis dampak adanya risiko Barat. Pengambilan data dilaksanakan
volume produksi dan harga terhadap pada bulan Januari 2019.
kelayakan usaha yang dilakukan PT.
Musim Panen Harmonis. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
Ruang Lingkup Penelitian penelitian ini bersifat kualitatif dan
Penelitian ini dilakukan pada salah kuantitatif. Jenis data yang digunakan
satu perusahaan penghasil minyak serai yaitu data primer dan sekunder. Data
wangi yang berada di Desa Karacak, primer yang diperoleh dengan cara
Kecamatan Leuwiliang yaitu PT. Musim pengamatan langsung di lokasi
Panen Harmonis. Perusahaan ini penelitian, wawancara terstruktur
melakukan dua aktivitas yaitu budidaya menggunakan kuesioner dan diskusi
dan penyulingan serai wangi. Analisis dengan pelaku usaha. Data sekunder
kelayakan usaha mencakup dua kegiatan
diperoleh dengan studi pustaka melalui
tersebut. Terdapat dua kondisi dalam
usaha yaitu kondisi normal (tanpa risiko) jurnal, buku, penelitian terdahulu dan
dan kondisi risiko. Pada analisis kondisi catatan yang dimiliki oleh pemilik usaha,
risiko terdapat dua skenario yaitu analisis serta artikel yang berkaitan dengan
dengan kondisi terbaik dan terburuk. materi penelitian.
Selain itu analisis kondisi risiko
Metode Analisis Data
digunakan untuk melakukan penilaian
risiko yang berguna menentukan tingkat Metode analisis data yang digunakan
risiko mana yang paling berpengaruh dalam penelitian ini terdiri dari dua
terhadap usaha. analisis yaitu analisis non finansial dan
analisis finansial. Aspek non-finansial
METODE PENELITIAN yang mencakup aspek pasar, aspek
Lokasi dan Waktu Penelitian teknis, aspek manajemen dan hukum,
Penelitian dilakukan di PT. Musim serta aspek sosial ekonomi dan
Panen Harmonis yang merupakan salah lingkungan, diolah secara deskriptif.
147
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

Sedangkan data kuantitatif yaitu aspek i = Tingkat DR (dicount rate)


finansial yang mencakup penilaian NPV,
Net B/C, IRR, dan Payback Period
diolah dengan menggunakan komputer c) Internal Rate of Return (IRR)
melalui software Microsoft Excel. IRR adalah tingkat discount rate
(DR) yang menghasilkan NPV sama
a) Net Present Value (NPV)
dengan 0. Perhitungan IRR umumnya
Suatu bisnis dikatakan layak jika
dilakukan dengan menggunakan metode
NPV lebih besar dari 0 yang artinya
interpolasi diantara tingkat discount rate
bisnis menguntungkan atau memberikan
yang lebih rendah (yang menghasilkan
manfaat. NPV adalah selisih antara total
NPV positif) dengan tingkat discount
present value manfaat dengan total
rate yang lebih tinggi (yang
present value biaya. Secara matematis,
menghasilkan NPV negatif). Secara
NPV dapat dihitung dengan
matematis, IRR dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut
menggunakan rumus berikut (Nurmalina
(Nurmalina et al. 2014).
et al. 2014).
t-
NPV = ∑nt t
…............ IRR = i i -i .…
it
-
Di mana: (3)
Bt = Manfaat pada tahun t Di mana:
Ct = Biaya pada tahun t i1 = Discount rate yang
t = Tahun kegiatan bisnis, tahun awal menghasilkan
bisa tahun 0 atau tahun 1 NPV positif
i = Tingkat DR (dicount rate) i2 = Discount rate yang
menghasilkan
b) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) NPV negatif
Net B/C adalah rasio antara NPV1 = NPV positif
manfaat bersih yang bernilai positif NPV2 = NPV negatif
dengan manfaat bersih yang bernilai
negatif. Manfaat bersih yang
d) Payback Period (PP)
menguntungkan bisnis yang dihasilkan
terhadap setiap satu satuan kerugian dari Metode ini digunakan untuk
bisnis tersebut. Dapat dikatakan layak mengukur seberapa cepat investasi
jika nilai Net B/C lebih dari 1. Secara bisa kembali. Bisnis yang payback
matematis, Net B/C ratio dapat dihitung period-nya singkat atau cepat
dengan menggunakan rumus berikut pengembaliannya termasuk bisnis
(Nurmalina et al. 2014). yang kemungkinan besar akan
∑nt t- t dipilih. Secara matematis, PP dapat
it t-
Net B/C = -
t
……...... dihitung dengan menggunakan rumus
∑nt t t t- t
it berikut (Nurmalina et al. 2014).
(2) PP = ……………………...(4)
Di mana:
Bt = Manfaat pada tahun t Di mana:
Ct = Biaya pada tahun t I = Besarnya biaya investasi yang
t = Tahun kegiatan bisnis, tahun awal diperlukan
bisa tahun 0 atau tahun 1 Ab = Manfaat bersih yang diterima
148
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

setiap tahun setiap skenario


NPVi = NPV dari setiap skenario
Selanjutnya dilakukan penilaian risiko E (NPV) = NPV yang diharapkan
dalam investasi dengan analisis skenario
melalui perhitungan NPV yang c) Koefisien variasi
diharapkan, standar deviasi, dan Koefisien variasi merupakan rasio
koefisien variasi. antara standar deviasi dan pengembalian
a) NPV yang diharapkan yang diharapkan. Koefisien variasi
NPV yang diharapkan merupakan adalah ukuran relatif yang digunakan
tingkat pengembalian yang diharapkan untuk memperkuat ukuran absolut
oleh pelaku usaha dari suatu investasi (standar deviasi). Semakin besar nilai
yang ditanamkan pada usaha tersebut. koefisien variasi maka semakin tinggi
Nilai tersebut didapatkan dari jumlah risiko yang dihadapi. Secara matematis,
hasil perkalian NPV dengan probabilitas koefisien variasi dapat dihitung dengan
setiap skenario. Semakin besar nilai NPV menggunakan rumus berikut (Weston
yang diharapkan maka tingkat risiko dan Bringham 1998).
yang terkandung dalam bisnis juga
…….............… 7
semakin tinggi. Secara matematis, NPV
yang diharapkan dapat dihitung dengan Di mana:
menggunakan rumus berikut (Weston CVNPV = Koefisien variasi dari tingkat
dan Bringham 1998). pengembalian yang diharapkan
( ) ∑ni i i …....... (5) NPV = Standar deviasi dari
Di mana: pengembalian yang diharapkan
E (NPV) = Expected NPV atau NPV E (NPV) = Tingkat pengembalian yang
yang diharapkan diharapkan
Pi = Probabilitas terjadinya setiap
skenario Asumsi Dasar
NPVi = NPV dari setiap skenario 1. Seluruh modal yang digunakan
merupakan modal sendiri.
b) Standar deviasi 2. Umur bisnis dari usaha PT. Musim
Standar deviasi merupakan ukuran Panen Harmonis yaitu sepuluh tahun.
absolut dari suatu keputusan yang Hal ini berdasarkan alat terpenting
mengandung risiko. Jika nilai standar dalam produksi minyak serai wangi
deviasi semakin besar maka semakin yaitu set peralatan suling.
tinggi risiko yang dihadapi dalam 3. Tingkat suku bunga yang digunakan
kegiatan usaha. Secara matematis, adalah suku bunga deposito dari bank
standar deviasi dapat dihitung dengan BNI Syariah, yaitu sebesar 5.02%.
menggunakan rumus berikut (Weston Tingkat suku bunga ini dipilih karena
dan Bringham 1998). pelaku usaha menggunakan modal
pribadi bukan pinjaman, Bank BNI
√∑ni i i- ( ) …... (6)
Syariah dipilih karena pelaku usaha
menggunakan bank tersebut dalam
Di mana: tabungannya.
NPV = Standar Deviasi
Pi = Probabilitas terjadinya
149
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

4. Output yang dihasilkan dari usaha ini mempunyai umur teknis maka
berupa minyak serai wangi dan bibit terdapat nilai sisa.
serai wangi. 10. Pajak penghasilan yang digunakan
5. Penanaman serai wangi dilakukan mengacu kepada Peraturan
secara bertahap, sehingga kegiatan Pemerintah Republik Indonesia
panen juga tidak sekaligus langsung. Nomor 46 Tahun 2013 dalam Pasal 4
Jarak awal tanam hingga panen yang disebutkan bahwa besarnya tarif
pertama membutuhkan waktu selama pajak yang bersifat final dengan
6 bulan, setelah itu tanaman serai memiliki peredaran bruto tidak
wangi dapat dipanen 3 bulan sekali, melebihi Rp 4 800 000 000 adalah
dengan rata-rata panen yang 1%.
dihasilkan PT. Musim Panen
Harmonis sebanyak 15 ton per hektar. HASIL DAN PEMBAHASAN
Umur produktif tanaman serai wangi Gambaran Umum Minyak Serai
selama 5 tahun, setelah itu dilakukan Wangi
penanaman bibit baru. Serai wangi merupakan salah satu
6. Penanaman awal dilakukan pada tanaman penghasil minyak atsiri.
bulan Oktober 2017 seluas 2 hektar, Tanaman serai wangi mudah untuk di
selanjutnya pada tahun kedua
budidayakan dan tidak memerlukan
dilakukan penambahan luas budidaya
perlakuan khusus. Terdapat dua varietas
sebesar 10 hektar. Pada tahun ketiga,
dilakukan penambahan luas budidaya tanaman serai wangi di Indonesia yaitu
seluas 3 hektar sehingga total jenis Mahapengiri dan Lenabatu.
budidaya seluas 15 hektar. Pada tahun Pengusahaan serai wangi di Indonesia
keenam, dilakukan perluasan tanam sudah dilakukan secara komersial, serai
sebanyak 5 hektar. Sehingga total wangi disuling untuk menghasilkan
budidaya serai wangi mencapai 20 minyak serai wangi. Hasil minyak serai
hektar. Pada luas 1 hektar budidaya wangi tersebut digunakan untuk bahan
rata-rata terdapat 10 000 tanaman dan baku pada berbagai industri hilir, seperti
terdapat 40 anakan per satu tanaman, kosmetik, pewangi, dan obat-obatan.
sehingga dapat menghasilkan 400 000 Sebagian besar minyak serai wangi yang
bibit. diproduksi Indonesia digunakan untuk
7. Harga seluruh peralatan dan biaya-
ekspor, minyak serai wangi tersebut
biaya yang digunakan dalam analisis
ini bersumber dari survey lapang, masih dalam bentuk kasar tanpa
digunakan harga yang berlaku saat dilakukan pengolahan menjadi produk
penelitian dilakukan yaitu Januari akhir. Minyak serai wangi merupakan
2019. komoditas di sektor agribisnis yang
8. Harga seluruh input dan output yang memiliki pasar yang baik dan berdaya
digunakan dalam analisis ini adalah saing kuat di pasar luar negeri. Negara
konstan. yang aktif menjadi pembeli minyak serai
9. Perhitungan nilai sisa peralatan wangi Indonesia di antaranya yaitu
dilihat dari umur teknis setiap Singapura, Jepang, Amerika Serikat,
peralatan yang digunakan, jika pada Australia, Belanda, Inggris, Perancis,
akhir umur bisnis peralatan masih Jerman, Italia, India, dan Taiwan.
150
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

PT. Musim Panen Harmonis pada kegiatan agribisnis pedesaan


merupakan salah satu perusahaan dengan integrasi teknologi pertanian.
agribisnis dalam bidang komoditas serai
wangi, didirikan pada tahun 2017. Aspek Non Finansial
1. Aspek Pasar
Kegiatan bisnis yang dilakukan
Berdasarkan analisis aspek pasar,
perusahaan ini meliputi budidaya dan
dapat dikatakan bahwa usaha PT. Musim
penyulingan serai wangi. Lahan yang
Panen Harmonis layak untuk dilakukan.
dimiliki seluas 21 hektar berada di
Permintaan PT. Indesso Aroma sebagai
Kampung Wanakarya RT.04 RW.07
perusahaan mitra terhadap minyak serai
Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang,
wangi sebanyak 1.5 ton per bulan.
Bogor Barat. Wilayah ini berada pada
Sedangkan penawaran dapat dilihat dari
ketinggian rata-rata 500-700 mdpl, jenis
banyaknya produksi yang dihasilkan PT.
tanahnya adalah latosol, andosol,
Musim Panen Harmonis, pada tahun
podsolil, dan laterit tanah dengan pH 3-6.
pertama produksi minyak serai wangi
Suhu rata-rata harian mencapai 20-30°C
yang dihasilkan masih sedikit jumlahnya
dan curah hujan rata-rata adalah 3500
karena sebagian besar tanaman yang ada
mm/th. Wilayah Desa Karacak memiliki
digunakan sebagai bibit untuk
bentuk topografi berbukit-bukit dan
melakukan perluasan tanam pada tahun
pegunungan. Sebagian besar wilayah
kedua, minyak serai wangi yang
desa adalah lahan pertanian dengan
dihasilkan pada tahun pertama sebanyak
permukaan tanah datar 30 persen,
127.5 liter. Oleh karena itu, permintaan
berbukit 45 persen, dan berlereng 25
yang terpenuhi untuk perusahaan mitra
persen. Kondisi ini menyebabkan letak
sekitar 7.5 persen, sehingga masih
Desa Karacak sangat strategis sebagai
terdapat potensi pasar yang tinggi.
pusat pertanian di Kecamatan
Sementara jika dilihat dari saluran
Leuwiliang.
distribusi yang digunakan sudah efektif
Berdasarkan keterjangkauannya,
dan efisien, proses distribusi tidak
lokasi usaha di Desa Karacak menuju
melibatkan banyak lembaga pemasaran
Kecamatan Leuwiliang sekitar 5 km,
lainnya. Bauran pemasaran yang ada
sedangkan jarak dari Kota Bogor sekitar
pada PT. Musim Panen Harmonis sudah
43 km. Visi dari PT. Musim Panen
baik dan tidak terdapat masalah, promosi
Harmonis yaitu ikut serta dalam
yang dilakukan perusahaan juga sudah
penyerataan pembangunan desa melalui
baik melalui sosial media, melakukan
pengembangan komoditas tanaman
penyuluhan ke daerah potensial
aromatik dan ekstrak bahan alam yang
didampingi pihak terkait seperti di
terintegrasi, sedangkan misinya yaitu
Kalimantan, dan mengikuti kompetisi
1)membangun kemitraan pertanian
seperti social enterprise.
tanaman aromatik dan ekstrak bahan
2. Aspek Teknis
alam bersama masyarakat,
Lokasi PT. Musim Panen Harmonis
2)meningkatkan kerjasama perdagangan
telah sesuai dengan syarat tumbuh serai
antara masyarakat desa dengan industri,
wangi, tempat penyulingan yang terletak
serta 3)meningkatkan minat investasi
dekat dengan lahan budidaya
151
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

mempermudah proses produksi. meningkatkan efektivitas dan efisiensi


Berdasarkan proses produksi yang dalam menghasilkan produk minyak
dilakukan, seluruh kegiatan budidaya serai wangi. Secara keseluruhan
dan penyulingan sudah sistematis dan berdasarkan aspek teknis, usaha PT.
sesuai dengan prosedur. Alat suling yang Musim Panen Harmonis layak untuk
digunakan dalam proses penyulingan dilaksanakan.
mudah dioperasikan dan dapat
3. Aspek Manajemen dan Hukum ekonomi, dan lingkungan, usaha PT.
Pada analisis aspek manajemen, PT. Musim Panen Harmonis layak untuk
Musim Panen Harmonis memiliki
struktur organisasi yang jelas dan telah Aspek Finansial
terdapat pembagian kerja yang jelas a) Break Event Point (BEP)
Nilai yang didapat dari perhitungan
untuk setiap bagian. Sedangkan pada
BEP adalah 1 099 kilogram untuk satuan
aspek hukum, usaha telah memiliki
produksi minyak serai wangi.
badan hukum yaitu PT, memiliki
Berdasarkan nilai perhitungan BEP yang
perizinan terkait yang dibutuhkan seperti
dihasilkan, menunjukkan bahwa dengan
TDP, SIUP, dan perizinan terkait lokasi
kepemilikan hasil produksi pada tahun
yang ditempatkan. Secara keseluruhan
pertama (2017-2018) sebesar 112.2 kg
berdasarkan aspek manajemen dan
maka jumlah produk minyak serai wangi
hukum, usaha PT. Musim Panen
yang dihasilkan masih dibawah kapasitas
Harmonis layak untuk dilaksanakan.
minimum ekonomis.
4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan
Lingkungan b) Kriteria Investasi
PT. Musim Panen Harmonis Kelayakan investasi dari usaha
memberikan dampak positif secara sosial penyulingan serai wangi dapat dilihat
dan ekonomi, dilihat dari penyerapan melalui empat kriteria utama, yaitu Net
tenaga kerja masyarakat sekitar yang Present Value (NPV), Net Benefit Cost
dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return
dan memberi peluang dalam peningkatan (IRR), dan Payback Period (PP). PT.
pendapatan masyarakat sekitar. Secara Musim Panen Harmonis dalam
aspek lingkungan, limbah yang melakukan usahanya menggunakan
dihasilkan perusahaan tidak memberikan modal pribadi, sehingga digunakan
dampak negatif, limbah sudah ditangani discount rate sesuai nisbah deposito BNI
dengan baik dengan terdapatnya tempat Syariah sebesar 50 persen untuk masing-
penampungan. Limbah cair yang masing pihak nasabah dan bank, atau
dihasilkan berupa hydrosol digunakan setara dengan suku bunga sebesar 5.02
kembali untuk proses penyulingan persen. ila hasil nilai ≥ , RR ≥
selanjutnya dan saat ini sedang dicoba discount rate 5. persen , et ≥
untuk diolah menjadi bahan baku dan PP lebih kecil dari umur bisnis (PP <
pembuatan karbol serai wangi. Secara 10 tahun) menandakan bahwa kegiatan
keseluruhan berdasarkan aspek sosial, usaha penyulingan serai wangi layak
untuk dijalankan. Hasil perhitungan
kriteria investasi pada kondisi normal,
152
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

risiko produksi, dan risiko harga dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai kriteria investasi yang diperoleh PT. Musim Panen Harmonis
pada kondisi normal dan kondisi risiko
Kriteria
Kondisi
NPV (Rp) Net B/C IRR (%) PP (Th)
Normal
(Tanpa Risiko) 7.415.711.072 1,65 14,02 9,1

Produksi 9.248.438.780 1,81 15,68 8,6


Tertinggi
Produksi 5.160.046.202 1,45 11,26 9,4
Terendah
Harga Tertinggi 7.784.425.522 1,68 14,29 9
Harga Terendah 5.572.138.822 1,49 11,60 9,3

Berdasarkan hasil analisis keempat 5.02 persen memberikan manfaat sebesar


kriteria investasi, keadaan usaha pada Rp 7 415 711 072. Perhitungan Net B/C
kondisi normal, risiko produksi, maupun menghasilkan nilai 1.65 yang
risiko harga layak untuk dilaksanakan menunjukkan bahwa setiap satu satuan
karena menghasilkan nilai positif rupiah biaya yang dikeluarkan untuk
melebihi standar kriteria nilai kelayakan. usaha akan memberikan keuntungan
Nilai terbaik yang dihasilkan yaitu ketika yang nilainya sebesar 1.65 satuan rupiah.
usaha dihadapkan pada risiko produksi Nilai IRR dari usaha penyulingan serai
tertinggi, sedangkan nilai terendah yang wangi sebesar 14.02 persen. Artinya,
dihasilkan berada pada kondisi produksi tingkat pengembalian dari investasi yang
terendah. ditanamkan pada usaha penyulingan serai
Pada kondisi normal maupun kondisi wangi sebesar 14.02 persen. Hal tersebut
risiko menghasilkan nilai NPV lebih juga diartikan bahwa setiap investasi
besar dari nol, nilai Net B/C lebih dari yang ditanamkan pada usaha ini akan
satu, nilai IRR atau tingkat pengembalian mendapat tingkat pengembalian yang
terhadap investasi yang dikeluarkan lebih lebih besar dibandingkan menyimpan
besar dari tingkat suku bunga deposito dana investasi untuk ditabung atau
yang digunakan, dan waktu didepositkan. Nilai Payback Period
pengembalian terhadap investasi yang usaha selama 9 tahun 1 bulan. Nilai ini
dikeluarkan atau Payback Period menunjukkan, bahwa seluruh biaya
nilainya masih dibawah umur usaha. investasi yang ditanamkan dalam usaha,
Pada Kondisi Normal, nilai NPV yang akan dapat dikembalikan pada tahun ke
diperoleh mencapai Rp 7 415 711 072. sembilan bulan ke satu.
Artinya, kegiatan usaha selama umur
usaha yaitu sepuluh tahun dengan Risiko Usaha terhadap Kelayakan
menggunakan tingkat discount factor 1. Risiko Produksi
153
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

Adanya fluktuasi produksi yang yang menunjukkan adanya risiko


diperoleh merupakan salah satu indikasi produksi. Produksi minyak serai wangi
yang pernah dialami PT. Musim yang akan disuling dalam keadaan
Panen Harmonis pada tiga kondisi kering akan menghasilkan produksi
dapat dilihat pada Tabel 4. Faktor minyak yang lebih banyak. Bahan
penyebab munculnya risiko produksi bakar kayu bakar ketika penyulingan
minyak serai wangi antara lain: saat curah hujan rendah juga kering
atau tidak basah sehingga akan
a) Cuaca mempercepat proses penyulingan.
Saat cuaca dengan curah hujan
Sebaliknya, serai wangi yang dipanen
yang rendah akan menyebabkan serai
pada curah hujan tinggi akan memiliki
wangi yang ditanam memiliki kadar
kadar minyak yang lebih rendah dan
minyak yang lebih tinggi. Hal ini
ketika daun disuling dalam keadaan
mengakibatkan pada peningkatan
basah akan menghasilkan produksi
produksi baik pada serai wangi
minyak yang lebih sedikit. Hal ini
maupun peningkatan produksi minyak
dikarenakan kadar minyak serai wangi
serai wangi.
lebih kecil bila dibandingkan kadar air
b) Ketersediaan serai wangi yang terkandung didalamnya. Kayu
Ketersediaan serai wangi yang bakar yang digunakan juga lebih
tinggi akan menyebabkan jumlah basah menyebabkan lebih lama waktu
produksi minyak serai wangi yang dibutuhkan dalam proses
meningkat, karena penyuling akan penyulingan.
memaksimalkan ketel untuk
d) Human Error
menyuling serai wangi. Hal tersebut
Pengetahuan para pekerja dapat
akan meningkatkan pendapatan.
menentukan produktivitas minyak
Sebaliknya, ketersediaan serai wangi
serai wangi yang dihasilkan.
yang rendah akan menyebabkan
Pengetahuan dalam teknik
jumlah produksi minyak serai wangi
penyulingan sangat diperlukan.
menurun. Keadaan tersebut
Kesalahan yang terjadi seperti lupa
menyebabkan penyuling tidak bisa
menambah air dalam ketel sehingga
memaksimalkan ketel untuk
penguapan kurang maksimal. Ketika
menyuling serai wangi, sehingga akan
terjadi kesalahan dalam tahapan
menurunkan pendapatan.
proses penyulingan, dapat
c) Kualitas bahan baku dan kadar menyebabkan rendemen yang
minyak dihasilkan bisa berkurang dan
Bahan baku serai wangi yang kualitasnya menjadi turun, sehingga
dipanen ketika curah hujan rendah produktivitas menurun.
memiliki daun dengan kadar minyak
lebih tinggi, dan ketika serai wangi

Tabel 4. Produksi minyak serai wangi PT. Musim Panen Harmonis pada 3
kondisi
Kondisi Produksi (lt) Intensitas Periode Peluang
Tertinggi 9,8 2 15 kali 0,13
Normal 8,5 7 15 kali 0,47
154
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

Terburuk 6,9 6 15 kali 0,40

2. Risiko Harga Output kegiatan ekspor. Jika permintaan


Adanya fluktuasi harga yang diterima minyak serai wangi meningkat namun
pelaku usaha merupakan indikasi bahwa ketersediaan minyak serai wangi
terdapat risiko harga output dalam usaha. ditingkat penyuling rendah maka
Harga minyak serai wangi yang pernah berdampak akan meningkatkan harga
diperoleh PT. Musim Panen Harmonis jual minyak serai wangi. Sebaliknya,
pada tiga kondisi dapat dilihat pada jika permintaan minyak serai wangi
Tabel 5. Faktor-faktor penyebab rendah namun ketersediaan minyak
munculnya risiko harga output tersebut serai wangi ditingkat penyuling tinggi
antara lain: maka akan menurunkan harga jual
a) Mekanisme pasar minyak serai wangi.
Mekanisme pasar merupakan c) Kualitas minyak
bagaimana cara produk dipasarkan. Minyak serai wangi dengan
Harga minyak serai wangi ditentukan kualitas baik yang ketika dilakukan
oleh mekanisme pasar yang terjadi uji sudah memenuhi 155tandard an
dalam kegiatan penyulingan serai spesifikasi yang diinginkan konsumen
wangi. PT. Musim Panen Harmonis akan mendapatkan harga yang lebih
langsung menjual hasil produksi tinggi. Sebaliknya, kualitas minyak
minyak serai wangi ke salah satu serai wangi yang kurang baik akan
perusahaan pengekspor, sehingga mendapatkan harga yang lebih
harga yang diterima lebih rendah.
menguntungkan karena tidak melalui d) Nilai tukar rupiah
banyak mekanisme pasar. Mekanisme Harga minyak serai wangi
pasar yang lebih pendek dipengaruhi harga dunia yang
menghasilkan harga yang lebih tinggi, tergantung nilai dollar terhadap
tetapi harga yang diperoleh juga rupiah, karena minyak serai wangi
dipengaruhi oleh harga yang ada di sebagian besar digunakan sebagai
pasar nasional dan pasar internasional komoditas ekspor. Jika nilai dollar
yang berlaku untuk minyak serai terhadap rupiah melemah maka harga
wangi. pasar di dalam negeri meningkat,
b) Tingkat permintaan sebaliknya jika nilai dollar terhadap
Minyak serai wangi merupakan rupiah menguat maka harga pasar di
produk ekspor yang sebagian besar dalam negeri akan menurun.
hasil produksinya digunakan untuk

Tabel 5. Harga minyak serai wangi yang pernah didapatkan PT. Musim Panen
Harmonis
Kondisi Harga per kg (Rp) Intensitas Periode Peluang
Tertinggi 335.000 1 6 kali 0,17
Normal 325.000 3 6 kali 0,50
Terburuk 275.000 2 6 kali 0,33

155
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

Penilaian Risiko terhadap Kelayakan Usaha


Penentuan risiko mengacu pada dengan risiko harga. Hal tersebut dapat
konsep risiko berdikari di mana risiko dikatakan bahwa risiko yang diterima
dinilai hanya terjadi pada satu perusahaan pada komponen produksi
perusahaan, dan tidak dapat lebih tinggi dibandingkan risiko pada
dibandingkan dengan risiko yang terjadi komponen harga. Tetapi, nilai standar
di perusahaan lain, karena antara deviasi tidak dapat menentukan serta
membandingkan tingkat risiko secara
perusahaan yang satu dengan perusahaan
keseluruhan, karena terdapat perbedaan
yang lainnya memiliki perbedaan
NPV yang diharapkan dari kedua risiko
diantara komponen yang menyusunnya. tersebut.
Hasil analisis penilaian risiko dapat Perhitungan koefisien variasi dapat
dilihat pada Tabel 6. menentukan tingkat risiko keseluruhan.
NPV yang diharapkan menunjukkan Koefisien variasi diukur dari rasio
harapan dari pelaku usaha terhadap standar deviasi dari NPV dengan NPV
manfaat bersih yang ingin diterima yang diharapkan. Semakin besar nilai
selama usaha dijalankan. NPV yang koefisien variasi maka semakin tinggi
diharapkan dari kedua kondisi risiko tingkat risiko yang dihadapi. Pada risiko
adalah Rp 6 757 808 819 untuk risiko produksi, nilai koefisen variasi yang
produksi dan Rp 6 870 013 687 untuk didapatkan sebesar 0.2119 sedangkan
risiko harga. pada risiko harga sebesar 0.1340.
Berdasarkan nilai tersebut, dapat
Standar deviasi merupakan
disimpulkan bahwa dari dua risiko yang
penyimpangan yang terjadi dari usaha
dihadapi, risiko produksi memiliki
serai wangi. Semakin besar nilai standar
tingkat risiko yang lebih tinggi
deviasi maka semakin tinggi tingkat
dibandingkan dengan risiko harga. Jadi,
risiko yang dihadapi dalam usaha ini.
ketika kegiatan pengusahaan penyulingan
Berdasarkan perhitungan didapatkan
serai wangi dihadapkan pada risiko
bahwa nilai standar deviasi dari risiko
produksi, maka tingkat risiko atau
produksi sebesar 1 431 861 146 dan
peluang kejadian kerugian yang
standar deviasi dari risiko harga sebesar
ditimbulkan akan tinggi.
920 280 540. Nilai standar deviasi dari
risiko produksi lebih besar dibandingkan

Tabel 6. Perbandingan risiko produksi dan risiko harga dalam investasi usaha
serai wangi
NPV yang Standar Koefisien Tingkat
Risiko
diharapkan Deviasi Variasi Risiko
Produksi 6.757.808.819 1.431.861.146 0,2119 Tinggi

Harga Output 6.870.013.687 920.280.540 0,1340 Rendah

156
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

Jika dibandingkan dengan penelitian kondisi normal (tanpa risiko)


Rosiana (2008) mengenai penyulingan menghasilkan kriteria layak terhadap
akar wangi, pada kondisi normal hasil empat kriteria investasi yaitu nilai NPV
kriteria investasi Net B/C sebesar 4.98, yang diperoleh lebih dari nol, nilai Net
IRR sebesar 99 persen, dan PP selama 3 B/C lebih dari satu, nilai IRR lebih dari
tahun 6 bulan, nilai tersebut lebih lebih tingkat suku bunga, dan nilai payback
besar daripada penyulingan serai wangi. period kurang dari umur bisnis. NPV
Sedangkan nilai NPV penyulingan akar yang dihasilkan kegiatan bisnis PT.
wangi yang dihasilkan pada kondisi Musim Panen Harmonis sebesar Rp 7
normal sebesar Rp 1 030 118 304, nilai 415 711 072, nilai Net B/C sebesar 1.65,
tersebut lebih rendah dibandingkan NPV nilai IRR sebesar 14.02 persen, payback
penyulingan serai wangi. Pada kondisi period selama sembilan tahun satu bulan.
risiko, penyulingan akar wangi layak Hasil analisis risiko usaha terhadap
dijalankan pada kondisi produksi risiko produksi dan harga output juga
tertinggi, kondisi harga output tertinggi, dinyatakan layak secara aspek finansial
dan kondisi voleme produksi dan harga kriteria investasi terhadap kondisi
output tertinggi. Kondisi yang tidak tertinggi dan kondisi terendah. Risiko
layak dijalankan pada kegiatan produksi minyak serai wangi pada PT.
penyulingan yaitu pada kondisi produksi Musim Panen Harmonis dipengaruhi
terendah, kondisi harga output terendah, oleh cuaca, ketersediaan dan kualitas
dan kondisi voleme produksi dan harga bahan baku, serta human error.
output terendah. Kegiatan penyulingan Sedangkan risiko harga terhadap minyak
akar wangi memiliki tingkat risiko serai wangi dipengaruhi mekanisme
terbesar yaitu ketika mengalami risiko pasar, tingkat permintaan, kualitas
produksi dan harga output secara produk, serta nilai tukar rupiah.
bersama. Sedangkan pada penyulingan Berdasarkan penilaian risiko, dilihat
akar wangi, semua kondisi risiko yaitu dari nilai NPV yang diharapkan, standar
harga tertinggi, harga terendah, produksi deviasi, serta koefisien variasi, risiko
tertinggi, dan produksi terendah masih produksi memiliki nilai yang lebih tinggi
layak dijalankan karena masih daripada risiko harga yang menandakan
menghasilkan nilai kriteria investasi bahwa tingkat risiko produksi lebih
yang melebihi standar kelayakan. tinggi terhadap risiko harga. Nilai
Sedangkan kegiatan penyulingan serai koefisien variasi dapat menentukan
wangi memiliki risiko terbesar yaitu tingkat risiko secara keseluruhan, nilai
ketika menghadapi risiko produksi. koefisen variasi pada risiko produksi
sebesar 0.2119 sedangkan pada risiko
SIMPULAN DAN SARAN harga sebesar 0.1340. Hal tersebut
Simpulan berarti ketika kegiatan pengusahaan
Hasil analisis kelayakan non-finansial penyulingan serai wangi dihadapkan
di PT. Musim Panen Harmonis dapat pada risiko produksi, maka tingkat risiko
dikatakan layak terhadap seluruh aspek atau peluang kejadian kerugian yang
meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek ditimbulkan akan tinggi.
manajemen dan hukum, aspek sosial dan Saran
ekonomi, serta aspek lingkungan. Pada 1. Berdasarkan hasil analisis,
analisis kelayakan finansial dengan disimpulkan bahwa risiko produksi

157
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

memiliki kemungkinan tingkat risiko Umar H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis.


yang lebih tinggi dibandingkan risiko Jakarta (ID): PT. Gramedia
harga terhadap kelayakan usaha. Oleh Pustaka Utama.
karena itu produksi perlu dikelola
dengan baik, PT. Musim Panen Weston JF, Bringham EF. 1998. Dasar-
Harmonis sebaiknya lebih Dasar Manajemen Keuangan. Ed
memerhatikan pemeliharaan tanaman ke-9. Jakarta (ID): Erlangga.
agar kualitas dan kuantitas bahan
baku daun serai wangi terjaga Rosiana N. 2008. Kelayakan
sehingga tidak terjadi penurunan Pengembangan Usaha Akar Wangi
produksi dalam pengolahan minyak pada Kondisi Risiko di Kabupaten
serai wangi. Garut [skripsi]. Bogor (ID):
2. Mengoptimalkan produksi melalui Institut Pertanian Bogor.
peningkatan jumlah populasi tanaman
serai wangi dan pemanfaatan seluruh Yuniasari F. 2016. Analisis Kelayakan
lahan sesuai dengan target dan Usaha Budidaya Cendana (Studi
rencana. Kasus: Unit Usaha pada Yayasan
3. Dalam upaya menghadapi risiko Peduli Bangsa di Tangerang,
harga, perusahaan perlu membuat Banten) [skripsi]. Bogor (ID):
kontrak atau kesepakatan dengan Institut Pertanian Bogor.
mitra mengenai batas harga terendah
yang diterima agar masih dapat Zakaria ML. 2010. Studi Kelayakan
menutupi biaya produksi. Bisnis Pengembangan Usaha Isi
Ulang Minyak Wangi pada Usaha
DAFTAR PUSTAKA Perseorangan Boss Parfum, Bogor
[skripsi]. Bogor (ID): Institut
Gittinger JP. 2008. Analisis Ekonomi Pertanian Bogor.
Proyek-Proyek Pertanian. Ed ke-2.
Slamet U dan Komel M, Boelens MH. 1994. Sensory of Chemical
penerjemah. Jakarta: Universitas Evaluation of Tropical Graas Oil.
Indonesia Press. Perfumer and Fiavorist. 29-33.

Kasmir, Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Mansyur et al. 2015. Studi Kelayakan
Bisnis. Ed ke-2. Jakarta (ID): Usaha Penyulingan Minyak Serai
Kencana Prenada Media Group. Wangi di Lembang Bandung.
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936.
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 6(1) :15-20.
2014. Ed ke-3. Studi Kelayakan
Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. Mustamin Y. 2015. Pengembangan
Minyak Atsiri Tumbuhan
Subagyo A. 2007. Studi Kelayakan: Indonesia sebagai Potensi
Teori dan Aplikasi. Jakarta (ID): Peningkatan Nilai Ekonomi
PT. Elex Media Komputindo. [jurnal]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.

158
Windias Farah Nabila dan Rita Nurmalina Studi Kelayakan Usaha.…

Suwarmi et al. 2016. Pemanfaatan Spesifik Lokal.


Minyak Sereh Menjadi http://disbun.jabarprov.go.id/.
Bermacam-macam Produk. Diakses 3 September 2018.
Jurnal Media Farmasi Indonesia.
[Kemendag] Kementerian Perdagangan
12(1):1137-1143.
Republik Indonesia. 2018.
[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkembangan Ekspor Non Migas
Perkebunan. 2013. Buku Tanaman (Komoditas) Periode 2013-2017.
Semusim. http://www.kemendag.go.id/id/eco
http://ditjenbun.pertanian.go.id/. nomic-profile/Indonesia. Diakses
Diakses 3 September 2018. 7 Maret 2018
[Disbun Jabar] Dinas Perkebunan Jawa
Barat. 2017. Komodias Unggulan

159

You might also like