Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Available online at: https://journal.stp-bandung.ac.id/index.

php/jk
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan

PERILAKU KONSUMEN PT. DWIDAYA TERHADAP ONLINE TRAVEL AGENT

Elizabeth Lily
Program Studi Industri Perjalanan Wisata
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Jl. Dr. Setiabudhi No. 186, Kota Bandung
Email: elizabethlily30@gmail.com

Abstract
Tourism is now more developed, especially in the field of technology and information, this has led to many
online travel agents that provide facilities and services that are easier for all Indonesian citizens, but with
the advancement of this technology, there are those who feel disadvantaged, namely conventional travel
agents decreased the amount of income and the number of consumers. This study examines the consumer
behavior of PT. Dwidaya who uses online travel agents and how the consumer's behavior towards online
travel agents according to internal and external factors in order to meet consumer desires, then PT.
Dwidaya must first know its consumer behavior. This research uses quantitative descriptive method with
100 respondents.
The results of this study indicate that motivation, perception, experience and good learning of PT. Dwidaya
while the most influencing consumers of PT. Dwidaya in terms of external factors are family members,
especially mothers and promotions given by PT. Dwidaya. Recommendations for PT. Dwidaya is giving more
promotion to the millennial generation, expanding the tour destination, introducing the application of PT.
Dwidaya, improve staff quality and increase promotion on social media.

Keywords: conventional travel agents, online travel agents, consumer behavior

Abstrak
Pariwisata sekarang ini sudah lebih berkembang terutama dalam bidang teknologi dan informasinya, hal
ini menimbulkan banyaknya online travel agent yang memberikan fasilitas dan pelayanan yang lebih
mudah bagi seluruh penduduk Indonesia, namun dengan adanya kemajuan teknologi ini, ada pihak yang
merasa dirugikan yaitu travel agent konvensional yang mengalami penurunan jumlah pendapatan dan
jumlah konsumen. Penelitian ini membahas mengenai perilaku konsumen PT. Dwidaya yang
menggunakan online travel agent dan bagaimana perilaku konsumen tersebut terhadap online travel
agent menurut faktor internal dan eksternalnya agar dapat memenuh keinginan konsumen, maka PT.
Dwidaya harus terlebih dahulu mengetahui perilaku konsumennya. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 100 responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, pengalaman dan pembelajaran yang baik
terhadap PT. Dwidaya sedangkan yang paling mempengaruhi konsumen PT. Dwidaya dari sisi faktor
eksternal adalah anggota keluarga terutama ibu dan promosi yang diberikan oleh PT. Dwidaya.
Rekomendasi bagi PT. Dwidaya adalah memberikan lebih banyak promosi bagi generasi millennial,
memperluas destinati tur, memperkenalkan aplikasi PT. Dwidaya, meningkatkan kualitas staf dan
perbanyak promosi di media sosial.

Kata kunci : travel agent konvensional, online travel agent, perilaku konsumen

A. PENDAHULUAN perkembangan pariwisata di ASEAN hanya


Pariwisata di Indonesia dapat sebesar enam persen. Perkembangan pesat
berkembang dengan sangat pesat dikarenakan pariwisata ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu
menurut Menteri pariwisata di ajang demografi, politik, keamanan dan kemajuan
Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja tahun teknologi, (pariwisatasumut, 2015).
2018, bahwa perkembangan pariwisata di Menurut Pusat Data Republika (2016)
Indonesia mencapai 25,68 % sedangkan teknologi membuat generasi millennial yang
Perilaku Konsumen PT. Dwidaya terhadap Online Travel Agent
Elizabeth Lily

lebih peka terhadap teknologi, mengandalkan konvensional yang merasa tersaingi dengan
media sosial sebagai tempat mendapatkan adanya online travel agent. Berdasarkan data di
informasi. Adapun menurut Asisten Deputi halaman sebelumnya, dapat dilihat bahwa sudah
Manajemen Strategis Kementrian Pariwisata, banyak yang memesan tiket pesawat melalui
perilaku wisatawan dapat dipengaruhi oleh aplikasi online travel agent yang memiliki
kemajuan teknologi ini mulai dari merencanakan peranan yg sama seperti travel agent
perjalanannya, saat dalam perjalanan maupun konvensional.
pada saat kembali dari perjalanannya. Hal ini pun Menurut Yoeti (2003) biro perjalanan
didukung dengan pernyataan menurut Vilarinho memiliki beberapa peran, yaitu: pengurusan
(2014) dengan adanya teknologi informasi dan dokumen perjalanan, menjual tiket pesawat
komunikasi di Indonesia, memacu sektor internasional dan domestic, reservasi hotel di
pariwisata untuk memasuki jaringan online. dalam negeri dan luar negeri, menjual paket
Penggunaaan teknologi dalam melakukan kapal pesiar, penerbangan charter, kereta api dan
perjalanan wisata diawali dengan perencanaan, kapal laut, menyediakan paket wisata di luar dan
sekarang ini saat seseorang sudah merencanakan dalam negeri, jasa mengiringi tamu, mengantar
untuk melakukan perjalanan wisata, mereka dan menjemput tamu dari dan ke bandara,
akan melakukan reservasi tiket masuk atraksi pelayanan umroh, haji dan perjalanan rohani
wisata hingga memesan penginapan lainnya, berdasarkan penjabaran di atas, hampir
menggunakan online reservation, kemudian pada sebagian pelayanan yang dilakukan oleh travel
saat melakukan perjalanan wisata, smartphone agent konvensional dapat ditemukan di online
akan menjadi panduan bagi wisatawan, dimana travel agent.
mereka dapat mencari atraksi wisata, pusat oleh- Salah satu travel agent konvensional
oleh maupun tempat makan khas setempat yang terkena dampak online travel agent adalah
hanya dengan smartphone dan perjalanan wisata PT. Dwidaya Bandung. Melalui wawancara
ini akan diakhiri dengan posting di media sosial, peneliti dengan pihak PT. Dwidaya cabang
semenjak media sosial menjadi tren di kalangan Bandung mengatakan bahwa sekarang ini
masyarakat, kegiatan posting foto di media sosial konsumen yang datang, memesan tiket
sudah menjadi kebiasaan masyarakat di perjalanan, dan hotel sudah jauh lebih sedikit
Indonesia (KOMINFO, 2019). semenjak maraknya online travel agent di awal
Dengan kemajuan teknologi informasi tahun 2016 hingga 2017 terjadi penurunan
ini, ada pihak-pihak yang diuntungkan seperti konsumen sebanyak 20% hingga 30%, di tahun
industri telekomunikasi dan salah satunya adalah 2019 sudah lebih stabil namun tetap saja
online travel agent seperti tiket.com, agoda, pelanggan yang datang tidak sebanyak tahun
pegipegi dan traveloka. Online travel agent ini tahun sebelum maraknya online travel agent,
kebanyakan menjual tiket pesawat, diikuti apalagi sekarang online travel agent memberikan
dengan voucher hotel, dan berbagai penjualan harga yang lebih murah dibandingkan travel
tiket lainnya seperti tiket kereta dan kapal feri. agent konvensional dan sekarang ini bisa applied
(Vitouladiti, 2016) visa melalui online travel agent dengan harga
Adapun menurut CNN Indonesia (2019) yang lebih murah dibandingkan dengan travel
aplikasi Traveloka menjadi aplikasi top of mind agent konvensional dan redaksi ingin tahu
aplikasi travelling dengan hasil tertinggi yaitu bagaimana caranya agar dapat bersaing dengan
79,8 %, dari hasil penelitian tersebut mayoritas online travel agent tersebut dan meningkatkan
pengguna Traveloka menggunakan aplikasi jumlah penjualan.
tersebut untuk membeli tiket pesawat. Menurut Moebarak (2009) untuk
Namun, di sisi lain ada pihak yang meningkatkan jumlah penjualan harus terlebih
merasa dirugikan seperti travel agent dahulu mengetahui perilaku konsumen, apa yang

2 │Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan PerjalananISSN 0000-0


Perilaku Konsumen PT. Dwidaya terhadap Online Travel Agent
Elizabeth Lily

diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen, agar menurut Sugiyono (2018) statistik deskriptif
perusahaan dapat memenuhi keinginan menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah
konsumen tersebut, sedangkan menurut data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti
Subianto (2007) mengetahui perilaku konsumen sebagaimana adanya tetapi tidak untuk membuat
bertujuan untuk menghasilkan produk yang kesimpulan yang digeneralisasi atau untuk
sesuai dan tepat kepada konsumen. umum.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal, C. HASIL DAN ANALISIS
faktor-faktor inilah yang mengarahkan Berdasarkan kuesioner yang telah
konsumen untuk menilai barang, memilih disebarkan secara online, mayoritas responden
barang, atau menggunakan jasa yang diinginkan adalah perempuan karena berdasarkan hasil
oleh konsumen tersebut. (Subianto,2007). faktor eksternal, di dalam keluarga ibu lah yang
Dengan adanya fenomena online travel agent, memiliki inisiatif untuk melakukan pembelian.
redaksi merasa bahwa konsumen PT. Dwidaya Mayoritas responden berdomisili di Jawa
yang membeli tiket pesawat dan voucher hotel Barat karena PT. Dwidaya terletak di Jawa
sudah tidak sebanyak dahulu, apalagi sekarang Barat, yaitu di kota Bandung dan Jakarta,
ini online travel agent memberikan harga yang dengan rentang usia responden 22 tahun
lebih murah dan sudah mulai memberikan hingga 26 tahun yang termasuk dalam
pelayanan pembuatan dokumen perjalanan, kategori millennial yang lahir di tahun 1980
maka dari itu peneliti ingin meneliti mengenai hingga tahun 1997.
“Perilaku Konsumen PT. Dwidaya Bandung Pendidikan terakhirnya SMA/setara yang
terhadap Online Travel Agent” dilihat dari sisi sesuai dengan rentang usianya memiliki arti
faktor internal dan eksternal dimana penelitian bahwa responden sedang dalam masa
ini belum pernah dilakukan sebelumnya. perkuliahan dan rentang pengeluaran per
Berdasarkan paparan di atas, maka bulan sebesar Rp. 1.500.001 – Rp. 2.000.000
rumusan masalahnya adalah : yang masuk dalam kategori emerging
1. Bagaimana faktor internal konsumen PT. middle.
Dwidaya terhadap penggunaan online travel Faktor internal perilaku konsumen PT.
agent? Dwidaya termasuk kategori setuju/baik karena
2. Bagaimana faktor eksternal konsumen memang PT. Dwidaya memang menjual produk
PT. Dwidaya terhadap penggunaan online yang memiliki keragaman model dan merek,
travel agent? seperti paket tur bertema flexi holidays dengan
harga yang murah dan sesuai budget hingga
B. METODE PENELITIAN
paket tur yang luxury menggunakan hotel
Dalam penelitian ini peneliti bintang 4/5 dengan seluruh perjalanan
menggunakan metode penelitian deskriptif menggunakan fasilitas yang mewah sehingga
kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk konsumen PT. Dwidaya pun lebih banyak pilihan
memberikan masukan untuk PT. Dwidaya agar saat ingin melakukan transaksi, PT. Dwidaya
dapat memahami perilaku konsumen terhadap menyediakan produk yang lebih lengkap seperti
online travel agent. dalam segi informasi mengenai destinasi wisata
Instrumen penelitian ini menggunakan yang disajikan dalam bentuk majalah dan akan
kuesioner yang disebarkan secara online kepada diperbaharui setiap bulannya, paket tur dalam
konsumen PT. Dwidaya yang sudah pernah negeri dan luar negeri, pengurusan dokumen
menggunakan online travel agent. perjalanan yang tidak dimiliki oleh online travel
Analisis data dalam penelitian ini agent, selain itu PT. Dwidaya memiliki kualitas
menggunakan statistic deskriptif, Adapun produk yang baik dan lebih baik dibandingkan

│ 3 Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan


Jurnal
Perilaku Konsumen PT. Dwidaya terhadap Online Travel Agent
Elizabeth Lily

dengan online travel agent, memiliki harga yang membeli dengan kuantitas yang banyak dengan
bersaing seperti harga tiket pesawat yang sama kualitas yang cukup, hal ini juga menunjukkan
dengan harga di online travel agent namun bahwa konsumen PT. Dwidaya rata-rata
dengan kelebihan dapat menggunakan kartu memiliki daya beli yang baik dengan rentang
kredit dan cicilan 0% dengan kartu tertentu tentu harga pengeluaran per bulan Rp. 1.500.001 – Rp.
akan memberikan keuntungan bagu konsumen 7.500.000 dan mampu untuk membeli produk di
PT. Dwidaya, banyak iklan pada saat mengikuti PT. Dwidaya dengan harga paket flexi holidays
travel fair dengan mencantumkan promo-promo paket liburan murah mulai dari Rp. 900.000
yang menarik baik menggunakan banner untuk paket 2 hari di pulau Ayer, selain itu PT.
maupun menggunakan media sosial, dan Dwidaya sering melakukan promosi jika ada
memiliki staf yang kompeten dalam menjelaskan travel fair baik di media sosial maupun
mengenai produk-produk PT. Dwidaya sehingga menggunakan banner dengan tampilan dan
konsumen tersebut mengerti dan tertarik untuk harga-harga yang menarik, kemudian sebanyak
melakukan transaksi di PT. Dwidaya, kemudian 79% responden tidak memiliki grup aktif yang
lebih dari setengah jumlah responden tidak anggotanya juga konsumen PT. Dwidaya, dan
mengalami pengalaman buruk seperti gagal hanya 21 responden yang memiliki grup
memesan tiket atau melakukan refund dan tersebut, hal ini menunjukkan bahwa konsumen
mengalami hal yang tidak diinginkan dalam PT. Dwidaya tidak dipengaruhi oleh sebuah
melakukan transaksi di PT. Dwidaya maupun di kelompok atau grup dalam membeli produk di
online travel agent, namun ada juga yang PT. Dwidaya, melainkan lebih tertarik jika ada
mengalami pengalaman buruk saat melakukan promo dan yang mengambil inisiatif untuk
transaksi di PT. Dwidaya sebanyak 31 responden, membeli di dalam anggota keluarga didominasi
lebih sedikit dibandingkan yang mengalami oleh diri sendiri sebanyak 30 responden dan ibu
pengalaman buruk menggunakan online travel sebanyak 28 responden, kemudian sebanyak 29
agent yaitu sebanyak 36 responden, hal ini responden memilih ibu sebagai anggota keluarga
menunjukkan bahwa PT. Dwidaya memberikan yang memengaruhi keputusan untuk membeli,
pelayanan tatap muka yang lebih baik sebanyak 34 responden memilih ibu sebagai
dibandingkan dengan online travel agent, dan anggota keluarga yang mengambil keputusan
juga konsumen PT. Dwidaya memiliki penilaian untuk membeli, sebanyak 31 responden memilih
yang positif dari hasil pembelajarannya di masa dirinya sendiri sebagai anggota keluarga yang
lalu yang berarti sebagian besar konsumen PT. membeli produknya, dan sebanyak 41 responden
Dwidaya merasa puas dengan transaksi memilih seluruh anggota keluarga yang
sebelumnya dan pelayanan yang diberikan oleh menggunakan produk yang sudah dibeli, dapat
PT. Dwidaya, dengan demikian PT. Dwidaya dilihat bahwa ibu memiliki peran yang besar
sudah memberikan informasi yang efektif dan dalam hal mengambil inisiatif, memengaruhi
efisien seperti memberikan majalah bulanan keputusan dan mengambil keputusan untuk
yang berisi informasi secara lengkap mengenai membeli produk, karena sebagian besar
beberapa destinasi wisata, selain itu juga keuangan sebuah keluarga dipegang oleh ibu,
konsumen bebas bertanya mengenai produk- maka ibu yang lebih mengetahui pengeluaran
produk yang dijual oleh PT. Dwidaya. dan pemasukan dan dapat disesuaikan untuk
Faktor eksternal konsuemn PT. Dwidaya melakukan sebuah perjalanan.
adalah sebagai berikut, kategori kelas sosial yang
paling mendominasi adalah kategori emerging D. SIMPULAN
middle sebanyak 20 responden, kelas sosial Berdasarkan hasil penelitian di bab
golongan ini biasanya membeli sebuah barang sebelumnya, maka dapat disimpulkan
untuk menunjukkan asetnya dan biasanya menjadi 2 bagian yaitu :

4 │Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan PerjalananISSN 0000-0


Perilaku Konsumen PT. Dwidaya terhadap Online Travel Agent
Elizabeth Lily

Faktor Internal Perilaku Konsumen dibandingkan dengan promosi yang dilakukan


PT.Dwidaya adalah konsumen PT. Dwidaya oleh online travel agent.
lebih menyukai produk yang beragam dan Lebih dari setengah konsumen PT.
lebih banyak pilihan seperti paket tur dalam Dwidaya yang mengisi kuesioner tidak memiliki
dan luar negeri, pengurusan dokumen grup aktif yang anggotanya juga konsumen PT.
perjalanan yang dapat diproses secara Dwidaya, maka dari itu keputusan konsumen PT.
langsung, selain itu konsumen PT. Dwidaya Dwidaya tidak dipengaruhi oleh grup atau
memiliki persepsi yang baik terhadap kelompok orang.
produk yang dijual oleh PT. Dwidaya karena Menurut analisis dimensi keluarga
memiliki kualitas yang baik dan harga yang dalam bab sebelumnya, faktor ini yang paling
bersaing dan dilengkapi dengan pelayanan memengaruhi konsumen untuk membeli suatu
staf yang kompeten saat menghadapi produk, dan ibu adalah faktor yang paling
konsumen yang ingin bertanya maupun berpengaruh dalam hal mengambil inisiatif,
yang melakukan transaksi. memengaruhi keputusan saat ingin membeli
Sebagian besar konsumen PT. Dwidaya produk dan mengambil keputusan saat ingin
tidak pernah mengalami pengalaman buruk pada membeli produk.
saat melakukan transaksi di PT. Dwidaya dan
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh PT. Dwidaya, dan konsumen yang pernah DAFTAR REFERENSI
melakukan transaksi di online travel agent juga
memiliki pengalaman yang baik, namun jumlah CNN Indonesia. (2019, July 10). Retrieved from
konsumen yang mengalami pengalaman buruk https://www.cnnindonesia.com/teknologi/201
saat melakukan transaksi di online travel agent 90709195545-185-410676/aplikasi-e-
lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan commerce-dan-online-travel-pilihan-milenial
yang mengalami pengalaman buruk saat
melakukan di PT. Dwidaya. KOMINFO. (2019, April 7). Retrieved from
Pembelajaran konsumen PT. Dwidaya https://aptika.kominfo.go.id/2019/04/pentingn
mengenai pembelian masa lalunya sangat ya-teknologi-dalam-sektor-pariwisata/
mempengaruhi pembeliannya di masa depan,
Moebarak. (2009, Maret 6). Moebarak. Retrieved
konsumen PT. Dwidaya merasa puas dengan
from
pelayanan dan produk yang dijual oleh PT. https://moebarak.wordpress.com/2009/03/06
Dwidaya, hasil pembelajaran tersebut /alasan-mempelajari-perilaku-konsumen/
menghasilkan penilaian yang sangat positif
terhadap PT. Dwidaya. Pariwisatasumut. (2015, Maret 31). Retrieved
from
Faktor Eksternal perilaku konsumen PT. https://www.pariwisatasumut.net/2015/03/fa
Dwidaya adalah kelas sosial konsumen PT. ktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Dwidaya memiliki rentang pengeluaran per
Subianto, Totok (2007). Studi tentang Perilaku
bulan sebesar Rp. 1.500.001 sampai lebih dari
Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap
Rp. 7.500.000, kriteria kelas sosial menengah ini
Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomi
biasanya membeli barang dengan kuantitas yang
MODERNISASI .
banyak dan memiliki kualitas yang cukup.
Konsumen PT. Dwidaya lebih Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,
menyukai promosi yang dilakukan oleh PT. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Dwidaya pada saat mengadakan travel fair

│ 5 Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan


Jurnal
Perilaku Konsumen PT. Dwidaya terhadap Online Travel Agent
Elizabeth Lily

Vilarinho, Tiago. A. (2014). Pursuit of


competitive advantage for Online Travel
Agencies: Driving from price to value.

Vitouladiti, Ourania. (2016). Online Travel


Agencies' (OTA) Products and Services :
Complaints, Bad Reviews and the Survival of the
Traditional Travel Agent and Tour Operator.
Journal of Tourism Research: Volume 15.

Yoeti, Oka. A. (2003). Pengantar Ilmu Pariwisata.


Bandung: Angkasa.

6 │Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan PerjalananISSN 0000-0

You might also like