Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MEMANDIKAN BAYI DAN

MERAWAT TALI PUSAT OLEH IBU POST PARTUM DI DESA WARISA


KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

Militia Christy Aprilia Sundalangi


Sefty S.J. Rompas
Lupita N. Meo.

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : militiachristy7@gmail.com

Abstract The knowledge and attitude of bathing a baby are very important aspects in
parenting work. Also to caring for the umbilical cord is the principal thing to notice by
mothers regarding newborn care. Lacking of knowledge and attitude in bathing a baby and
caring for the umbilical cord could affect the health of the baby. The purpose of this
research is to describe the level of knowledge and attitude of baby bathing and caring for the
umbilical cord of post-partum mother in Warisa village of Talawaan district of North
Minahasa regency. The research method that was used on this research is descriptive
research design with survey method. The sample research used the total population model.
The total respondent was 33 respondents of post-partum mothers in the Warisa village of
Talawaan district of North Minahasa regency. The results showed that from 33 respondents,
there were 13 respondents (39.4%) those who have good knowledge in bathing babies, there
were 13 respondents (39.4%) those who have lacking knowledge to caring for the umbilical
cord, there were 23 respondents (69.7%) those who have negative attitude in bathing babies
and there were 19 respondents (57,6%) those who have a negative attitude in caring for the
umbilical cord. Conclusion the results of this research were displayed that there were many
levels of knowledge in bathing babies and caring for the umbilical cord of the post-partum in
Warisa village of North Minahasa Regency. The author suggests that the health services
should have been able to see and maximize the needs of the knowledge level and attitude
toward newborn care, specifically in terms of post-partum mothers, in bathing the baby and
caring for the umbilical cord by improving the level education for the related issues.
Keywords: Knowledge, Attitude, Baby Bathing, Umbilical Cord.

Abstrak : Pengetahuan dan sikap memandikan bayi dan merawat tali pusat merupakan hal
penting yang harus diperhatikan oleh ibu dalam perawatan bayi baru lahir. Pengetahuan yang
kurang serta sikap yang tidak baik dalam memandikan bayi dan merawat tali pusat dapat
mempengaruhi kesehatan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan dan sikap memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post partum di Desa
Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara Metode penelitian ini
menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode survey. Sampel penelitian ini
menggunakan total populasi yaitu seluruh ibu post partum di Desa Warisa Kecamatan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 33 responden. Hasil penelitian menunjkkan
bahwa dari 33 responden 13 responden (39,4%) memiliki pengetahuan baik dalam
memandikan bayi, 13 responden (39,4%) memiliki pengetahuan kurang dalam pengetahuan
merawat tali pusat, 23 responden (69,7 %) memiliki sikap negatif dalam memandikan bayi
dan 19 responden (57,6 %) memiliki sikap negatif dalam merawat tali pusat . Kesimpulan,

1
hasil penelitian ini mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan memandikan bayi dan
merawat tali pusat oleh ibu post partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara. Saran, Bagi pihak pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat melihat
dan memaksimalkan kebutuhan tingkat pengetahuan dan sikap perawatan bayi baru lahir
lebih khusus dalam hal memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post partum
dengan meningkatkan edukasi dalam hal memandikan bayi dan merawat tali pusat.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Memandikan Bayi, Merawat Tali Pusat.

PENDAHULUAN
Masa nifas atau postpartum adalah tidak dilakukan dengan benar, akan
masa sesudah melahirkan atau dapat menimbulkan dampak yang
persalinan sampai beberapa jam tidak baik jika tidak melakukan
sesudah lahirnya plasenta atau tali tindakan perawatan seperti
pusat sampai minggu ke enam setelah memandikan bayi dan merawat tali
melahirkan. Ibu akan mengalami pusat secara baik dan benar bisa saja
adaptasi fisik dan adaptasi psikologis virus, bakteri dapat masuk ke dalam
selama masa nifas. Adaptasi fisik tubuh bayi melalui tali pusat jika bayi
meliputi kembalinya fungsi organ tidak dimandikan dan dibersihkan
tubuh sedangkan adaptasi psikologis secara benar karena bayi sangat
adalah transisi peran sebagai orang tua sensitive dengan dengan penyakit.
(Green, 2012). Bedasarkan Riset (Friedman dkk, 2003).
Kesehatan dasar sebagian besar ibu Bayi sangat rentan terserang penyakit
belum memahami cara perawatan bayi karena belum memiliki daya imun
baru lahir, dikarenakan yang sempura, oleh karena itu ibu
pengetahuan,sikap dan pengalaman ibu harus memperhatikan cara perawatan
yang rendah. Hal ini membuat ibu bayi secara tepat dan komprehensif
merasa takut, cemas dan bingung (Putra, 2012) agar bakteri atau virus
dalam perawatan bayi baru lahir tidak masuk ke tubuh bayi.
termasuk cara memandikan bayi dan Berdasarkan pengambilan data awal
perawatan tali pusat (Nursalam dkk, yang dilakukan peneliti di Desa
2005). Warisa Kecamatan Talawaan
Jika keadaan ini dapat terus-menerus Kabupaten Minahasa Utara,
terjadi, maka akan mempengaruhi didapatkan sebanyak 30 ibu post
kesehatan bayi mereka. Ibu harus partum minnggu ke 6 sampai dengan
mempersiapkan diri dengan ke 8 pasca persalinan dan Desa Warisa
meningkatkan pengetahuan dalam merupakan wilayah kerja dari
melakukan perawatan bayi baru lahir, Puskesmas Talawaan. Pada saat
karena kemampuan ibu dalam pengambilan data peneliti
melakukan perawatan tali pusat dan mendapatkan banyak ibu yang yang
memandikan bayi dipengaruhi ibu sudah mengerti tapi masih merasa
sejak awal, jika ibu tidak memiliki takut untuk memandikan bayi dan
pengetahuan dan sikap yang baik, perawatan tali pusat secara mandiri
maka ibu akan mengalami kesulitan dan harus dibantu oleh orang tua. Ada
dalam menjalankan peran baru sebagai juga yang sudah bisa melakukannya
ibu dan jika perawatan bayi baru lahir sendiri tapi mereka menyadari belum

2
memahami secara benar tentang Instrument dalam penelitian ini
perawatan bayi baru lahir dalam hal ini menggunakan kuisioner. Dalam
memandikan bayi dan perawatan tali kuisioner pengetahuan memandikan
pusat. Apalagi di Desa Warisa masih bayi akan diukur sampai tahap
percaya akan perawatan-perawatan pengaplikasian apakah ibu sudah
zaman dulu seperti contohnya untuk melakukan dengan baik atau tidak
merawat tali pusat setelah bayi dalam memandikan bayi dan
dimandikan biasanya masih ada orang pengukuran pengaplikasiannya akan
tua yang menggunakan parutan arang diukur melalui kuisioner yang akan
tempurung untuk diberikan ditali pusat diberikan pada ibu. Untuk menilai
bayi guna untuk mempercepat pengetahuan ibu dilakukan penyekoran
puputnya tali pusat. Berdasarkan latar yang menyediakan dua alternative
belakang di atas, peneliti ingin jawaban, yaitu : (a) bila jawaban
mengetahui seperti apa pengetahuan “benar” skornya 1 (satu) ; (b) jika
dan sikap memandikan bayi dan jawaban “salah” skornya 0 (nol),
merawat tali pusat oleh ibu post Dalam kuisioner pengetahuan merawat
partum di Desa Warisa Kecamatan tali pusat akan diukur sampai tahap
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara pengaplikasian apakah ibu sudah
saat saat merawat bayinya. melakukan dengan baik atau tidak
dalam merawat tali pusat dan
METODE PENELITIAN pengukuran pengaplikasiannya akan
Jenis penelitian ini menggunakan diukur melalui kuisioner yang akan
penelitian deskriptif dengan metode diberikan pada ibu. Untuk menilai
survey untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu dilakukan penyekoran
gambaran sikap ibu dalam yang menyediakan dua alternative
memandikan bayi dan perawatan tali jawaban, yaitu : (a) bila jawaban
pusat di Desa Warisa Kecamatan “benar” skornya 1 (satu) ; (b) jika
Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. jawaban “salah” skornya 0 (nol). Sikap
Penelitian ini telah dilakukan dalam memandikan bayi menggunakan
Penelitian ini telah dilakukan pada kuisioner berisikan 20 pertanyaan
bulan Mei-Juni 2020. Dalam penelitian untuk mengetahui sikap ibu tentang
ini yang menjadi populasi adalah ibu memandikan bayi dengan
post partum di Desa Warisa menggunakan tiga kategori pertanyaan
Kecamatan Talawaan Kabupaten sebagai berikut: a) bila bentuk
Minahasa Utara berjumlah 33 orang. pertanyaan positif, dengan jawaban :
Sampel dalam penelitian ini meliputi sangat setuju (SS) skornya 3, setuju
subjek yang memenuhi kriteria ibu (S) skornya 2, tidak setuju (TS)
yang pernah mengalami persalinan skornya 1; b) bila bentuk pertanyaan
pada maksimal di minggu 6 – 8 pasca negatif dengan jawaban : sangat setuju
persalinan, tidak masuk dalam PDP (SS) skornya 1, setuju (S) skornya 2,
atau terinfeksi Virus Covid-19, dapat tidak setuju (TS) skornya 3.
membaca dan bersedia menjadi Instrument yang digunakan dalam
responden. penelitian ini tentang sikap merawat
untuk mengetahui sikap ibu tentang tali pusat menggunakan kuisioner
memandikan bayi. dengan 10 pernyataan.Dalam Skala

3
Likert, terdapat beberapa kategori Tabel 3 Distribusi Frekuensi Menurut
yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 5,
Pekerjaan
Setuju (S) diberi skor 4, Ragu – Ragu
(RR) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) Pekerjaan n %
diberi skor 2, Sangat Tidak Setuju ASN 10 30,3
(STS) diberi skor 1. IRT 16 48,5
Pengolahan data yang diperoleh dari Karyawan 1 3,0
hasil penelitian ini diolah secara Swasta 5 15,2
manual dengan mengelompokkan hasil
Mahasiswa 1 3,0
dari kuisioner kemudian dilakukan
analisis menggunakan uji statistik Pedagang
setelah itu diolah meggunakan sistem Total 33 100
komputersasi, tahap-tahap tersebut Sumber : Data Primer, 2020
yairu editing, coding, processing, dan
2. Analisa Univariat
cleaning. Data lalu di analisis univariat
melalui uji statistik komputer. Tabel 4 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pengetahuan
HASIL dan PEMBAHASAN
A. HASIL Memandikan bayi
1. Karakteristik Responden
Pengetahuan n %
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kurang 8 24,2
Cukup 12 36,4
Responden Menurut Usia Baik 13 39,4
Usia n % Total 33 100
20-23 5 15,2 Sumber : data Primer, 2020
24-36 26 78,8 Tabel 5 Distribusi Frekuensi
>36 2 6,1 Responden berdasarkan komponen
pengetahuan memandikan bayi
Total 33 100
Identifikasi Benar Salah Mea Priorita
Sumber : Data Primer, 2020 komponen n s
pengetahua (SD)
n f % f %
Tabel 2 Distribusi Frekuensi menurut memandika
n bayi
Manajemen 8 24, 2 75, 1.75
Pendidikan memandika 2 5 7 (0,88 1
n bayi )
Pendidikan n % secara benar
SMP 1 3,0 Hal-hal 1 30, 2 69, 1.69
2
yang 0 3 3 7 (0,81
SMA 18 54,5 diperhatikan )
dalam
S1 14 42,4 memandika
Total 33 100 n bayi
Waktu 1 51, 1 48, 1.48
Memandika 7 5 6 5 (0,81 3
Sumber : data Primer, 2020 n Bayi )
Pengertian 2 69, 1 30, 1.30
Memandika 3 7 0 3 (0,75 4

4
n Bayi ) Mahasisw 0 0 3 60 2 40 5 10
Total Score 1,55 a 0
(0,81 Karyawan 1 100 0 0 0 0 1 10
) Swasta 0
Data Primer 2020 Pedagang 0 0 1 100 0 0 1 10
0
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Total 8 24, 1 36, 1 39, 3 10
2 2 4 3 4 3 0
Responden Pengetahuan Memandikan Sumber Data Primer 2020
Bayi berdasarkan Usia
Pengetahuan Total Tabel 9 Distribusi Frekuensi
Kurang Cukup Baik
Usia
n % n % n % n % Responden Berdasarkan Pengetahuan
20- 0 0 3 60 2 40 5 10
23 0 Merawat Tali Pusat
24- 8 30, 9 34, 9 34, 2 10
36 8 6 6 6 0
Pengetahuan n %
>36 0 0 0 0 2 100 2 10 Kurang 13 39,4
0 Cukup 12 36,4
Tota 8 24, 1 36, 1 39, 3 10
Baik 8 24,2
l 2 2 4 3 4 3 0
Total 33 100
Sumber Data Primer 2020
Sumber : data Primer, 2020
Tabel 7 Distribusi Frekuensi
Tabel 10 Distribusi Frekuensi
Responden Pengetahuan Memandikan
Responden berdasarkan komponen
Bayi berdasarkan Pendidikan pengetahuan merawat tali pusat
Pengetahuan Total
Kurang Cukup Baik
Identifikasi Benar Salah Mea Priorit
Pendidik komponen n as
n % n % n % n %
an pengetahu (SD)
SMP 1 100 0 0 0 0 1 10 an f % f %
0 merawat
SMA 4 22, 8 44, 6 33, 1 10 tali pusat
2 4 4 8 0 Tanda dan 6 18, 1.8 81, 1.81
S1 3 21, 4 28, 7 50 1 10 1
gejala 2 1 8 (0,68
4 6 4 0 infeksi pada )
Total 8 24, 1 36, 1 39, 3 10
tali pusat
2 2 4 3 4 3 0 Manajemen 8 24, 1.7 75, 1.75
2
Sumber Data Primer 2020 perawatan 2 5 7 (0,75
tali pusat )
Kebersihan 1 57, 1.4 42, 1.42
3
Tabel 8 Distribusi Frekuensi dalam 9 6 2 4 (0,87
merawat )
Responden Pengetahuan Memandikan tali pusat
Total Score 1,66
Bayi berdasarkan Pekerjaan (0,76
)
Pengetahuan Total
Kurang Cukup Baik
Data Primer 2020
Pekerjaa
n % n % n % n %
n
ASN 1 10 2 20 7 70 1 10
Tabel 11 Distribusi Frekuensi

IRT 6 37,5 6 37, 4 25


0
1
0
10
Responden Pengetahuan Merawat Tali
5 6 0
Pusat berdasarkan Usia

5
Pengetahuan Total
Kurang Cukup Baik
Usia
n % n % n % n % Tabel 14 Distribusi Frekusensi
20- 2 40 3 60 0 0 100 Responden Berdasarkan Sikap
23 Memandikan Bayi
24- 10 38,5 9 34,6 7 26,9 100
Sikap n %
36
>36 1 50 0 0 1 50 100 Negatif 23 69,7
Tota 13 39,4 12 36,4 8 24,2 33 100 Positif 10 30,3
l Total 33 100
Sumber Data Primer 2020
Sumber : data Primer, 2020
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 15 Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Merawat Tali Pusat berdasarkan Responden berdasarkan komponen
Pendidikan sikap memandikan bayi
Pengetahuan Total Identifikasi Benar Salah Mea Priorita
Kurang Cukup Baik komponen n s
Pendidika
n % n % n % n % sikap (SD)
n memandika f % f %
SMP 0 0 1 100 0 0 1 100 n bayi
SMA 9 50 7 38,9 2 11, 18 100
Persiapan 3 9,1 3 90, 1.90
1 1
dalam 0 9 (0,50
S1 4 28,6 4 28,6 6 42, 14 100 memandika )
8 n bayi
Total 13 39,4 12 36,4 8 24, 33 100 Cara 1 36, 2 63, 1.63
2
2 memandika 2 4 1 6 (0,85
n baik )
Sumber Data Primer 2020 secara benar
Sikap 1 54, 1 45, 1.45
Tabel 13 Distribusi Frekuensi Responden manajemen 8 5 5 5 (0,88
3
memandika )
Pengetahuan merawat tali pusat berdasarkan n bayi
Total Score 1,66
Pekerjaan (0,74
Pengetahuan Total )
Pekerjaa
Kurang Cukup Baik Data Primer 2020
n % n % n % n %
n Tabel 16 Distribusi Frekuensi
ASN 1 10 3 20 6 60 1 10
0 0 Responden Sikap Memandikan Bayi
IRT 9 56, 6 37, 1 6,3 1 10
berdasarkan Usia
2 5 6 0
Mahasisw 1 20 3 60 1 20 5 10 Sikap Total
Negatif Positif
a 0 Usi
n % n % n %
Karyawan 1 100 0 0 0 0 1 10 a
Swasta 0 20- 3 60 2 40 5 100
Pedagang 1 100 0 0 0 0 1 10 23
0 24- 1 73, 7 26, 2 100
Total 1 39, 1 36, 8 24, 3 10 36 9 1 9 6
3 4 2 4 2 3 0 >36 1 50 1 50 2 100
Sumber Data Primer 2020 Tot 2 69, 1 30, 33 100
al 3 7 0 3

6
Sumber Data Primer 2020 n sikap f % f %
merawat
Tabel 17 Distribusi Frekuensi tali pusat
Cara 1 30, 2 69, 1.69
1
Responden Sikap Memandikan Bayi perawatan 0 3 3 7 (0,8
tali pusat 3)
berdasarkan Pendidikan Manajeme 2 69, 1 30, 1.33
2
n 3 7 0 3 (0,8
Sikap Total perawatan 1)
Pendidika Negatif Positif tali pusat
n % n % n % Total 1,51
n Score (0,8
SMP 1 100 0 0 1 100 2)
SMA 13 72,2 5 27,8 18 100 Data Primer 2020
S1 9 64,3 5 35,7 14 100
Total 23 69,7 10 30,3 33 100
Tabel 21 Distribusi Frekuensi
Sumber Data Primer 2020
Responden Sikap Merawat Tali Pusat
Tabel 18 Distribusi Frekuensi
berdasarkan Usia
Responden Sikap Memandikan Bayi
Sikap Total
berdasarkan Pekerjaan Negatif Positif
Usia
Sikap Total n % n % n %
Negatif Positif
20-23 2 40 3 60 5 100
Pekerjaan 24-36 17 65,4 9 34,6 26 100
N % n % n %
ASN 6 60 4 40 10 100 >36 1 50 1 50 2 100
IRT 12 75 4 25 16 100 Total 20 60,6 13 39,4 33 100
Mahasiswa 3 60 2 40 5 100 Sumber Data Primer 2020
Karyawan 1 100 0 0 1 100
Swasta
Tabel 22 Distribusi Frekuensi
Pedagang 1 100 0 0 1 100 Responden Sikap Merawat Tali Pusat
Total 23 69,7 10 30,3 33 100
Sumber Data Primer 2020 berdasarkan Pendidikan
Tabel 19 Distribusi Frekuensi Sikap Total
Negatif Positif
Pendidika
Responden Berdasarkan Sikap Merawat n % n % n %
n
Tali Pusat SMP 1 100 0 0 1 100
SMA 10 55,6 8 44,4 18 100
Sikap n % S1 9 64,3 5 35,7 14 100
Negatif 19 57,6 Total 20 60,6 13 39,4 33 100

Positif 14 42,4 Sumber Data Primer 2020


Total 33 100 Tabel 23 Distribusi Frekuensi
Sumber : data Primer, 2020
Responden Sikap merawat tali pusat
Tabel 20 Distribusi Frekuensi
berdasarkan Pekerjaan
Responden berdasarkan komponen
Sikap Total
sikap merawat tali pusat Negatif Positif
Pekerjaan
Identifika Benar Salah Mea Priorit n % n % n %
si n as ASN 8 80 2 20 10 100
kompone (SD) IRT 9 56,3 7 43,7 16 100

7
Mahasisw 4 80 1 20 5 100 diterapkan dalam kehidupan sehari –
a hari.
Karyawan 1 100 0 0 1 100 c. Berdasarkan pekerjaan
swasta Dari hasil penelitian yang dilakukan
Pedagang 0 0 1 100 1 100
terhadap 33 responden ditemukan
Total 22 66,7 11 33,3 33 100
Sumber Data Primer 2020 mayoritas pekerjaan ibu yaitu IRT
sebanyak 16 ibu (48,5%) dan
B. PEMBAHASAN minoritas pekerjaan yaitu Karyawaan
1. Karakteristik Responden Swasta sebanyak 1 ibu (3,0%) dan
pedagang sebanyak 1 ibu (3,0%).
a. Berdasarkan Usia Menurut Notoatmodjo 2003
Berdasarkan karakteristiik usia, 24 berpendapat bahwa pekerjaan
sampai 36 tahun sebanyak 78,8% dari merupakan kegiatan yang dilakukan
total 33 responden ini sejalan dengan atau diperbuat baik mendapatkan upah
yang di kemukakan oleh Novitasary atau tidak.
dkk, 2013 Wanita Usia Subur adalah
wanita yang masih dalam usia 2. Analisa Univariat
reproduktif yaitu antara usia 15 – 49 a. Pengetahuan Memandikan Bayi
tahun yang sangat berpotensi
mempunyai anak. Usi seseorang Dari hasil penelitian didapatkan
sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang memandikan
produktivitasnya, jika usia wanita bayi dari 33 responden 8 responden
memaasuki usia lanjut maka berpengetahuan kurang (24,2%), 12
produktivitasnya menurun karena responden berpengetahuan cukup
dipenngaruhi oleh bebraapa faktor (36,4%) dan 13 responden
sepeerti fisik dan status kesehatannya berpengetahuan baik (39,4%). Maka
bahkan seorang wanita memasuki dapat disimpulkan pengetahuan ibu
masa menopausenya. dalam memandikan bayi termasuk
dalam kategori baik walaupun masih
b. Berdasarkan Pendidikan ada beberapa responden yang memiliki
Berdasarkan pendidikan terakhir dari pengetahuan kurang dan cukup. Hal ini
total 33 responden didapatkan sejalan dengan temuan penelitian yang
pendidikan terakhir SMP sebanyak 1 dilakukan sebelumnya, bahwasanya
ibu (3,0%), pendidikan terakhur SMA tingkat pengetahuan memandikan bayi
sebanyak 18 ibu (54, 5%) dan menunjukkan mayoritas baik sebanyak
pendidikan terakhir S1 sebanyak 14 77,5% itu dikarenakan adanya
ibu (42,4%). Menurut Notoatmodjo kemauan dari ibu untuk belajar dan
2003, kemampuan seseorang mencoba dalam memandikan bayi
dipengaruhi oleh tigkat pendidikannya. secara mandiri karena dorongan
Pendidikan yang tiggi dapat terbesar dalam diri sendirilah dapat
meningkatkan kematangan intelektual mampu meningkatkan pengetahuan
seseorang seinggah pengetahuan yang yang baik (Gozen et al.,2019).
dimiliki dapat dikembangkan dan b. Pengetahuan Merawat Tali Pusat
Dari hasil penelitian didapatkan
pengetahuan responden tentang cara

8
perawatan tali dari 33 responden, 13 d. Sikap Merawat Tali Pusat
responden (39,4%) berpengetahuan Berdasarkan penelitian menunjukkan
kurang, berpengetahuan cukup 12 bahwa dari 33 responden, yang
responden (36,4%) dan responden 8 memiliki sikap negatif 19 responden
(24,2% ) yang berpengetahuan baik. (57,6% ) dan 14 responden (42,4%)
Beberapa faktor yang mempengaruhi yang memiliki sikap positif. . Sikap
pengetahuan, seperti pendidikan, dapat diartikan sebagai
informasi/media massa, social budaya kesiapan/kesediaan, proses ini tidak
dan ekonomi, lingkungan, langsung terjadi dengan sendirinya,
pengalaman, usia dan paritas, tapi tetapi ada beberapa tahap salah
seringkali hambatan terbesar tentang satunya dengan proses belajar, proses
minimnya pengetahuan dikarenakan belajar ini terjadi karena pengalaman
karena faktor dalam diri sendiri dalam seseorang dengan objek tertentu
menyikapi tentang pengetahuan, dengan menghubungkan pengalaman
karena kemampuan belajar dari diri yang satu dengan pengalaman
sendirilah sebagai faktor utama lainyanya. Dengan banyaknya
pengetahuan dan sikap sesorang. ( pengalaman yang diperoleh dapat
Asiegbu et al.,2018) membantu seseorang untuk
c. Sikap Memandikan Bayi menentukan sikap terhadap tindakan
Berdasarkan hasil penelitian dari 33 yang akan dia lakukan. (Chingle et
responden diketahui bahwa mayoritas al.,2019)
ibu mempunyai sikap negatif tentang
memandikan bayi yaitu sebanyak 23 KESIMPULAN
responden (69,7 %), dan minoritas ibu 1. Sebagian besar ibu di Desa Warisa
mempunyai sikap positif sebanyak 10 Kecamatan Talawaan Kabupaten
responden (30,3 %). Minahasa Utara memiliki tingkat
Menurut pendapat Maulana (2009) pengetahuan baik dalam
Sikap itu respon yang masih tertutup memandikan bayi
dari seseorang terhadap suatu stimulus 2. Sebagian besar ibu di Desa Warisa
atau objek. Sikap tidak dapat langsung Kecamatan Talawaan Kabupaten
dilihat dan merupakan kesiapan untuk Minahasa Utara memiliki tingkat
bereaksi terhadap objek di lingkungan pengetahuan kurang dalam
tertentu sebagai suatu penghayatan merawat tali pusat pada bayi
terhadap objek. Sikap dipengaruhi oleh 3. Sebagian besar ibu di Desa Warisa
faktor internal dan eksternal. proses Kecamatan Talawaan Kabupaten
belajar ini terjadi karena pengalaman Minahasa Utara memiliki sikap
seseorang dengan objek tertentu negatif dalam memandikan bayi
dengan menghubungkan pengalaman 4. Sebagian besar ibu di Desa Warisa
yang satu dengan pengalaman Kecamatan Talawaan Kabupaten
lainyanya. Dengan banyaknya Minahasa Utara memiliki sikap
pengalaman yang diperoleh dapat negatif dalam merawat tali pusat.
membantu seseorang untuk 5. Gambaran pengetahuan dan sikap
menentukan sikap terhadap tindakan ibu memandikan bayi dan merawat
yang akan dia lakukan (Gunay et al., tali pusat bukan sepenuhnya hal
2018). pendidikan yang merupakan faktor

9
utama penentu tingkat pengetahuan Indonesia (KBBI). [online]
seseorang, karena kemampuan http:kbbi.web.id/pusat, diakses
belajar dari diri sendirilah sebagai 10 Maret 2020
faktor utama pengetahuan dan
sikap sesorang. Jadi pendidikan Bobak, Irene. M., Lowdermilk., and
juga bisa didapat secara informal, Jensen. (2010). Buku Ajar
yaitu berupa informasi-informasi Keperawatan Maternitas. Edisi
dari orang lain atau berupa 4. Jakarta : EGC.
pengalaman-pengalaman yang
sudah memang dapat dibuktikan Budiman (2013). Kapita Selekta
kebenarannya Kuisioner Pengetahuan dan
Sikap dalam Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan.Jakarta:Salemba
Azwar. (2007) Sikap Manusia, Teori Medika
dan Pengukurannya..
Yogyakarta:PustakaBelajar Faisal (2007). Sinopsis Obstetri Jilid 2.
Jakarta:EGC
Aziegbu et al. (2019).Umbilical Cord
Care: The Knowledge, Attitude Friedman, M.N.F., Bowden, V.R., &
and Practice among Mothers Jones, E.G. (2013). Buku Ajar
in Abakaliki, Ebonyi State, Keperawatan
South. dalam Keluarga: riset, teori, &
https://www.researchgate.net/p praktik Edisi 5. Jakarta:EGC
rofile/Uzoma_Asiegbu/publicat
ion/333907370_Umbilical_Cor Gozen et al. (2019). First Bathing
d_Care_The_Knowledge_Attit Time
ude_and_Practice_among_Mot of Newborn Infants after birth:
hers_in_Abakaliki_Ebonyi_Sta A Comparative Analysis.
te_South/links/5d0bd94f299bf Dalam
1547c71515c/Umbilical-Cord- https://onlinelibrary.wiley.com
Care-The-Knowledge-Attitude- First Bathing Time of Newborn
and-Practice-among-Mothers- Infants after birth: A
in-Abakaliki-Ebonyi-State- Comparative Analysis
South.pdf? /doi/full/10.1111/jspn.12239
origin=publication_detail

Green,C. J and J. M. Wilkinson.


Admin Haryanto (2009). Komplikasi
dalam Perawatan Bayi Baru (2012). Rencana Asuhan
Lahir. Jakarta: Salemba Keperawatan Maternal & Bayi
Medika Baru Lahir. Jakarta : EGC

KBBI (2005). Kamus Besar Bahasa Graciacendikia (2018) Tingkat


Pengetahuan Memandikan
Bayi di Tegineneng Lampung

10
Selatan. dalam
https://jurnal.stikesperintis.ac.i Marmi. (2012). Asuhan Neonatus,
d/index.php/JAKS/article/view/ bayi, balita, dan anak
264/162 diakses pada 14 Maret prasekolah. Yogyakarta:
2020 Pustaka Pelajar.

Gunay et al.(2018). The Effect of Tub Mitayani. (2010). Asuhan Keperawatan


Bathing on the Newborn Pain:
Maternitas. Salemba Medika
A Randommized Clinical Trial.
Jakarta.
dalam
https://www.internationaljourn Mochtar, Rustam. (2012) .Sinopsis
alofcaringsciences.org/docs/56 obstetri : obstetri operatif,
_1-gunay_original_10_2.pdf obstetri sosial, jilid 2. Jakarta:
EGC
Hadijanto B, (2012). Pendarahan
pada Notoadmodjo (2007). Dasar-dasar Ilmu
Kehamilan Muda In: Ilmu
Kebidanan dan seni Metodologi Kesehatan.
Jakarta:Rineka Cipta
Hidayat, Alimul. (2012) Metode Nugroho, Taufan. (2011).Buku Ajar
Kebidanan Teknik Analisis Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika
Data. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam, Susilaninggrum, R., & Utami,
Linda (2007) Hubungan Tingkat
S. (2005). Asuhan Keperawatan
Pengetahuan Dengan Sikap Ibu
Bayi dan Anak (untuk perawat
Paska Melahirkan Dalam
dan bidan). Jakarta: Salemba
Perawatan Tali Pusat Bayi Di Medika
Wilayah Kerja Puskesmas
Kupang Kabupaten Mojokerto. Priyono Y (2010). Merawat Bayi
dalam https://e- Tanpa Baby Sitter,
journa.unair.ac.id/JNERS/articl Yogyakarta: Medika Pressindo.
e/download/3864/2624 diakses
pada 22 April 2020 Pujiastuti (2014). Gambaran
Perawatan
Manuaba,C., Manuaba, F.,& Tali Pusat pada Ibu Primipara
Manuaba.2010. di Puskesmas Banyuwangi.
Obstretri Ginekologi & Dalam
Obstretri Ginekologi Sosial http://ojshafshawaty.ac.id/inde
untuk Profesi x.php/jpengmas/article/downlo
Bidan.Jakarta:EGC ad/6/6 diakses pada 16 April
2020
Maulana Oscar (2009). Pengetahuan
Putra, S.R. (2012). Asuhan Neonatus:
dan Sikap Individu
Jakarta:Graha Jaya bayi dan balita untuk

11
keperawatan dan kebidanan. Suherni, (2013). Perawatan Masa
Jogjakarta:D-Medika. Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

UNICEF (2012). Indonesia Laporan Wawan dan Dewi, 2010, Teori dan
Tahunan. Pengukuran Pengetahuan dan,
Sikap dan Perilaku Manusia,
Williams Cunningham (2013)., Yogyakarta : Nuha Medika

Obstetri and Gynecology.


WHO (2014). Maternal Mortality: World
Jakarta:EGC Health Organization.

Sumampow, Andriani (2015).


Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta:EGC

Notoatmodjo, (2003). Metodologi


Penelitian Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan.Jakarta:
Bumi Aksara.

Notoatmodjo, (2010). Metodologi


Penelitian Kesehatan
Rineka Cipta.

Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI (Air


Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat

Saleha, Sitti. (2013). Asuhan Kebidanan


Pada Masa Nifas. Jakarta :
Salemba Medika

Setiadi (2013). Konsep Dan Proses


Keperawatan Keluarga
.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sodikin, (2013) Asuhan Keperawatan


Anak Gangguan Sistem
Gastrointestinal. Jakarta:
Salemba Medika

Sulistyawati. A. (2013). Asuhan


Kebidanan Pada Masa
Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika

12

You might also like