Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

18-162

IMPLEMENTASI INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LESSON STUDY UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
IPA 4 SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

The Implementation of Lesson Study Based Guided Inquiry to Improve Critical Thinking
and Achievement of Students of Grade X Science 4 in SMA Brawijaya
Smart School Malang

Ardiani Samti Nur Azizah, Herawati Susilo, Nugrahaningsih


Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang
E-mail: ardianisamtina@gmail.com

Abstract- Implementation of guided inquiry learning in SMA BSS Malang to make the teaching and learning
process focus on the students themselves, so that student can gain the concept from their own experience
and apply it in everyday life to make them hopefully improve their the capability of critical thinking and
achievements. This project is a classroom action research carried out in two cycles – each cycle consists of
five meetings. The results of the observation on critical thinking ability were in the form of scores based on
critical thinking rubrics. The results rated based on the cognitive learning were in the form of test results,
while the affective test results were gained by observing students’ attitude, and the psychomotor test
results were scored based on the students’ practical work in the laboratory. The results of the study
demonstrated that based on each indicator, the students’ capability of critical thinking increased from the
first to the second cycle. The results assessed based on the cognitive indicator, affective indicator and
psychomotor indicator also increase.

Keywords: inquiry learning, critical thinking, achievements of students

PENDAHULUAN siswa diharapkan dapat membayangkan


Hasil observasi dengan pemberian bagaimana bentuk virus yang sebenarnya.
angket kepada siswa dan wawancara Penerapan model inkuiri pada materi Virus
dengan guru Biologi kelas X SMA BSS dirasakan oleh guru belum begitu maksimal
Malang didapatkan bahwa siswa karena terkendala oleh waktu dan soal
menginginkan pengalaman belajar yang ulangan harian yang diberikan guru kepada
nyata. Model pembelajaran yang selama ini siswa belum bervariasi.
digunakan adalah Problem Based Learning Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan menggunakan worksheet yang dilakukan oleh Halimah (2012) mengenai
diberikan guru serta diskusi antar kelompok implementasi inkuiri berbasis lesson study
siswa. Kelebihan dari penerapan PBL pada menyatakan bahwa, motivasi belajar dan
pembelajaran Biologi di SMA BSS adalah, hasil belajar kognitif siswa meningkat.
siswa termotivasi untuk aktif bertanya. Selama proses pembelajaran dengan
Adapun kelemahan penerapan PBL di SMA menerapkan strategi inkuiri berbasis lesson
BSS yang dirasakan oleh guru adalah kurang study, siswa dilatih untuk menemukan
dapat memberikan pengalaman belajar konsep atau jawaban suatu masalah,
yang nyata kepada siswa. Solusi yang sehingga siswa lebih antusias dan
pernah dilakukan guru adalah dengan termotivasi untuk mencari jawaban melalui
menerapkan model pembelajaran inkuiri pengamatan langsung
pada materi Virus, yaitu siswa diminta Menurut National Research
untuk membuat model 3 dimensi dari virus Council, 2000 (dalam Llewellyn 2013:4)
dengan menggunakan mur, baut, kawat dan siswa SMA seharusnya dapat: (1)
karet penghapus. Melalui kegiatan tersebut mengidentifikasi pertanyaan dan konsep

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 969


yang membimbing pada penyelidikan Berdasarkan latar belakang tersebut,
ilmiah, (2) merancang dan melakukan perlu adanya penelitian untuk mengetahui
penyelidikan ilmiah, (3) menggunakan implementasi inkuiri terbimbing berbasis
teknologi dan matematika untuk Lesson Study untuk meningkatkan kemampuan
meningkatkan penyelidikan dan komunikasi, berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa.
(4) merumuskan dan merevisi penjelasan Menurut Susilo (2011:20) melalui Lesson
ilmiah dan model dengan menggunakan study guru juga dapat belajar dari
logika dan bukti, (5) mengenali dan pembelajaran yang kurang sempurna
menganalisis penjelasan dan model setelah guru merancang, melaksanakan dan
alternatif, dan (6) berkomunikasi dan mendiskusikan pembelajaran yang telah
mempertahankan argumen ilmiah. Inkuiri dilakukan. Hasil penelitian ini diharapkan
perlu dilakukan karena melalui inkuiri siswa dapat memberikan inspirasi bagi guru dalam
akan diarahkan untuk membangun meningkatkan kualitas pembelajaran,
konsepnya sendiri. Inkuiri terbimbing dipilih khususnya peningkatan keterampilan berpikir
karena dalam melakukan inkuiri, guru masih kritis dan hasil belajar siswa.
memberikan bimbingan kepada siswa.
Proses pembelajaran di sekolah METODE PENELITIAN
diharapkan juga melatih siswa untuk Jenis penelitian yang dilaksanakan
berpikir kritis. Membelajarkan berpikir kritis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berbasis
penting karena melalui berpikir kritis, siswa LS yang terdiri atas 2 siklus dengan 5
akan dilatih untuk mengamati keadaan, pertemuan setiap siklus. Tahap PTK bergabung
memunculkan pertanyaan, merumuskan dengan LS pada setiap pertemuan. Tahap PTK
hipotesis, melakukan observasi dan terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan,
mengumpulkan data, lalu memberikan pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap LS
kesimpulan. Berpikir kritis juga melatih tediri atas 3 tahap, yaitu plan, do dan see.
siswa untuk berpikir logis dan tidak Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X
menerima sesuatu dengan mudah. Menurut IPA 4 semester genap tahun ajaran
NEA National Education Association, 2013/2014 SMA BSS Malang yang berjumlah
(2010:8) kemampuan berpikir kritis penting 25 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang
untuk membantu siswa dalam digunakan meliputi observasi, dokumentasi
mengembangkan bakatnya, melatih proses pembelajaran, dan hasil ulangan harian.
konsentrasi dan memfokuskan Analisis data yang digunakan adalah deskriptif
permasalahan serta berpikir analitik. kualitatif yang terdiri atas paparan data,
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang pembahasan, dan penarikan kesimpulan.
Standar Proses menyatakan bahwa untuk Instrumen penelitian yang digunakan
memperkuat pendekatan ilmiah, tematik antara lain: (1) ulangan harian untuk mengukur
terpadu dan tematik perlu diterapkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir
pembelajaran berbasis kritis siswa; dan (2) lembar observasi proses
penyingkapan/penelitian (Inquiry learning). pembelajaran untuk mengukur hasil belajar
Menurut Nurhadi (2009) melalui siswa aspek psikomotorik dan afektif. Data
pembelajaran inkuiri siswa belajar diperoleh dari observasi, dokumentasi proses
memecahkan masalah secara mandiri dan pembelajaran, hasil tugas dan tes. Data pada
memiliki keterampilan berpikir kritis karena setiap variabel dianalisis dengan cara kualitatif
siswa dilatih untuk menganalisis dan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
menangani informasi yang mereka peroleh. yang ditetapkan oleh sekolah yaitu dengan

970 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKK) sebesar 75% data membuat siswa belajar menyelidiki
dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar dan berinteraksi dengan apa yang siswa
75. pelajari. Bimbingan yang diberikan guru
adalah mengajarkan bagaimana seharusnya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN siswa melakukan tindakan pada poin-poin
Hasil I tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian pada Pembelajaran inkuiri terbimbing
pelaksanaan inkuiri terbimbing berbasis LS membantu siswa menerapkan proses
pada siklus I dan siklus II diketahui bahwa belajar mereka untuk memahami dan
kemampuan berpikir kritis siswa mengalami menciptakan dalam banyak informasi dalam
peningkatan. Berikut ini perbandingan kehidupan mereka sehari-hari. Menurut
kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus Prince (2006:9) pembelajaran dengan
I dan siklus II. Persentase dari setiap siklus model inkuiri dapat meningkatkan
diperoleh dari rerata 4 pertemuan untuk pemahaman siswa pada materi Sains,
masing-masing siklus. Perbandingan meningkatkan prestasi akademik, dan
kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I kemampuan untuk berpikir kritis. Hal ini
dan siklus II disajikan pada Tabel 1. disebabkan oleh langkah-langkah yang
terdapat dalam pembelajaran inkuiri yaitu
Tabel 1. Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis siswa diawali dengan fenomena atau
Siswa pada Siklus I dan Siklus II permasalahan yang perlu dijawab dengan
Indikator Kemampuan Siklus I Siklus II
pengamatan/observasi untuk
Berpikir Kritis
menjawabnya. Pembelajaran dengan model
Merumuskan masalah 48 64
inkuiri terbimbing dalam penelitian ini
Memberikan argumen 46 63
dapat membantu siswa kelas X IPA 4
Melakukan deduksi 44 59
mengasah kemampuan berpikir kritisnya
Melakukan induksi 48 64
karena pada inkuiri terbimbing terdapat
Melakukan evaluasi 56 69
bimbingan guru dalam mendorong siswa
Melaksanakan/Memut 45 64 untuk memikirkan permasalahan yang
uskan tindakan
disajikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
hasil penelitian Lee (2010:160) penyajian
pada siklus I kemampuan berpikir kritis siswa
masalah dalam pembelajaran inkuiri
tergolong sangat kurang dan belum dikatakan
mendorong siswa untuk memikirkan
berhasil. Kemampuan berpikir siswa belum
jawaban dari berbagai sudut pandang.
terasah. Pada Siklus II hasil kemampuan
Penyajian permasalahan juga menstimulus
berpikir siswa meningkat. Kuhlthau (2010:7)
siswa untuk berpikir lebih dalam.
menyatakan bahwa pembelajaran melalui
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
inkuiri terbimbing mengaktifkan siswa
oleh Azizmalayeri (2012:45) bahwa ada
untuk belajar bagaimana belajar dengan
pengaruh yang signifikan kemampuan
sadar akan proses belajar mereka. Setiap
berpikir kritis siswa saat diajar dengan
langkah dalam pembelajaran inkuiri
model inkuiri terbimbing.
terbimbing yaitu mengamati fenomena,
memfokuskan permasalahan, merancang
Hasil II
pengamatan, menentukan alat dan bahan,
Hasil belajar meliputi 3 ranah, yaitu
memfokuskan data yang akan dicari,
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek
kegiatan pengamatan, kegiatan
kognitif diukur melalui hasil ulangan harian
menganalisis data dan mengkomunikasikan

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 971


setiap siklus. Aspek afektif diukur melalui dengan inkuiri terbimbing agar pengalaman
observasi kegiatan diskusi siswa dalam siswa untuk melakukan kerja praktikum
kelompok. Aspek psikomotorik diukur melalui meningkat. Siswa kelas X IPA 4 dalam
observasi kegiatan pengamatan. Peningkatan melakukan pengamatannya, juga
kemampuan berpikir kritis secara tidak menggambar hasil pengamatannya.
langsung diikuti oleh peningkatan hasil belajar Menurut Helen (2013:51) pembelajaran
Biologi siswa. Perbandingan hasil belajar siklus I inkuiri terbimbing membuat siswa
dan siklus II disajikan pada Tabel 2. mengatahui apa yang sedang dipelajari,
melatih siswa untuk menganalisis data yang
Tabel 2. Perbandingan Kemampuan Hasil Belajar diperoleh dan berlatih mengkomunikasikan
Biologi pada Siklus I dan hasil pengamatan yang diperoleh, hal ini
Siklus II
Aspek Hasil Siklus I Siklus II sangat sesuai dengan pembelajaran biologi.
Belajar
Kognitif 66,75 76,36 1.1 Hasil III
Afektif 60,99 78,83 Hasil analisis respon siswa
Psikomotor 71,24 87,78
terhadap pelaksanaan pembelajaran inkuiri
terbimbing digunakan oleh peneliti sebagai
Peningkatan hasil belajar kognitif
data yang mendukung dalam penelitian
juga disebabkan oleh motivasi siswa yang
yang dilakukan. Angket respon siswa
baik untuk belajar dan membaca buku.
terhadap pelaksanaan Inkuiri Terbimbing ini
Siswa melihat bendanya asli melalui
digunakan untuk melihat respon siswa
pengamatan dan dicocokkan dengan
terhadap pelaksanaan Inkuiri terbimbing.
referensi, sehingga apa yang dipelajari tidak
Angket diberikan kepada siswa setiap akhir
mudah dilupakan. Berdasarkan penelitian
siklus. Berdasarkan data yang diperoleh dari
yang dilakukan oleh Matthew dan Kenneth
angket siswa terhadap pelaksanaan
(2013:139) diketahui bahwa hasil belajar
pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat
kognitif siswa meningkat setelah
diketahui bahwa 95% siswa senang
dibelajarkan dengan model inkuiri
pembelajaran inkuiri Terbimbing pada
terbimbing
materi Plantae, 5% siswa tidak senang pada
Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran inkuiri terbimbing dalam
dilakukan oleh Ugwuadu (2010:111) pada
materi Plantae. Pada kegiatan pengamatan,
pelajaran Biologi tentang pengaruh siswa
siswa diharapkan dapat membawa bahan
yang dibelajarkan dengan strategi Inkuiri
amatan sendiri, berdasarkan angket yang
terbimbing dan strategi konvensional
diberikan 55% siswa tidak senang jika harus
didapatkan bahwa siswa yang belajar
membawa bahan amatan sendiri, sisanya
dengan model inkuiri terbimbing
siswa yang bersedia membawa bahan
menunjukkan hasil belajar yang lebih baik
amatan sendiri adalah 45%.
daripada siswa yang belajar dengan model
konvensional. Hal ini disebabkan oleh
SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI
partisipasi aktif siswa di setiap tahapan
Kesimpulan
pembelajaran yaitu aktivitas siswa yang
Hasil penelitian ada dua. hasil pertama
mendukung adalah menyampaikan gagasan,
yaitu pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis
merancang pengamatan, menganalisis data
LS dapat meningkatkan kemampuan berpikir
dan mengkomunikasikan data. Lebih lanjut,
kritis siswa. Pembelajaran inkuiri terbimbing
Ugwuadu juga menyimpulkan bahwa
berbasis LS dapat meningkatkan hasil belajar
pembelajaran biologi sebaiknya dilakukan

972 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


siswa. Hasil belajar siswa yang diukur Librarians-in-the-21-Century.pdf),
mencangkup 3 aspek, yaitu aspek kognitif, diakses 26 April 2014
aspek afektif, dan aspek psikomotor Lee, Woon J. Puspitasari, Kristanti. Kim,
Young H& Jeoung, A. 2010. The Effect
Saran
of Guided Inquiry Question’s on
Guru diharapkan menerapkan model Student Critical Thinking Skill and
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis Satisfaction in Online Argumentation.
lesson study agar dapat meningkatkan (Online),(http://myweb.fsu.edu/ajeo
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar ng/papers/Lee2010Inquiry Questions
biologi siswa. (2) Guru diharapkan Argumentation.pdf), diakses pada 26
memperhatikan pengalaman belajar yang April 2014
Llewellyn, D. 2013. Teaching High School
akan diberikan kepada siswa agar siswa
Science Through Inquiry and
dapat menerapkan konsep-konsep biologi Argumentation. USA: Saga
apa yang dipelajarinya di kehidupan sehari- Publication
hari. (3) Guru diharapkan meminta siswa Matthew, Bake &Kenneth, Igharro. 2013. A
untuk menggambar hasil pengamatan dan Study on the Effect of Guided Inquiry
memberinya keterangan agar siswa tidak Teaching Methods on Students
mudah lupa dan siswa mendapatkan Achievement in Logic.2(1).
(Online), (http://iresearcher.org/133-
pengalaman belajar yang nyata.
140%20BAKKE %20M.MATTHEW
%20gambia .pdf ), diakses pada 26
DAFTAR PUSTAKA April 2014
Azizmalayeri, Kiumars. Jafari, Ebrahim. st
NEA, 2010. Preparing 21 Century Students
Sharif, Mostafa.Asgari, Mohammad & for a Global Society, An Educator’s
Omidi,Mabaoud. 2012. The Impact of Guide to the “Four Cs”.
Guided Inquiry Methods of Teaching (Online),(http://www.nea.org/assets/
on the Critical Thinking of High School docs/A-Guide-to-Four-Cs.pdf),
Student. 3(10). (Online), (http://www diakses pada 27 Maret 2014
.iiste.org /Journals/index .php/JEP Nurhadi., Senduk,A.G. 2009. Pembelajaran
/article/download /2530 /2546), Kontekstual. Surabaya: JP Books
diakses pada 26 April 2014 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Halimah, Umu. 2012. Penerapan Strategi Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013.
Pembelajaran Inkuiri Berbasis Lesson 2013. Jakarta: Menteri Pendidikan
Study untuk Meningkatkan Motivasi dan Kebudayaan RI.
Belajar dan Hasil Belajar Biologi Prince,M & Felder, R. 2006. Inductive
Siswa Kelas X SMAN 1 Kepanjen. Teaching and Learning
Tesis tidak diterbitkan. Malang: Methods:Definitions, Comparisons,
Universitas Negeri Malang and Research Bases.
Helen, Ibe. 2013. Effects of Guided-Inquiry (Online),(http://www4.ncsu.edu/
and Expository Teaching Method on unity/lockers/users/f/felde
Senior Secondary School Students r/public/Papers/InductiveTeaching.p
Performance In Biology In IMO df), diakses pada 26 April 2014
State.2(4). Susilo, H., Husnul C, Ridwan J, Jumiati,
(Online),(http://www.apexjournal.or Yuyun D.S, Sunarjo. 2011. Lesson
g/jerbs/archive/2013/Apr/fulltext/Ib Study Berbasis Sekolah Guru
e.pdf), diakses pada 26 April 2014 Konservatif Menuju Guru Inovatif.
Kuhlthau, Carol C. 2010. Guided Inquiry: Malang: Bayumedia Publishing
st
School Libraries in the 21 Ugwuadu, O. 2010. The Effect of Guided
Century.16(1). Inquiry and Lecture Methods on
(Online),(https://comminfo.rutgers.e Student Academic Achievement in
du/~kuhlthau/docs/GI-School Biology: A Case Study of Yola North

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 973


Local Government Area of Adamawa State. yang menilai adalah observer dan
21 (1). guru. Apabila siswa tidak melakukan
(Online),(http://www.globalaca diberi point 0, melakukan tetapi tidak
demicgroup.com/journals konsisten diberi nilai 1, apabila
/knowledge%20review/THE%20EFFE melakukan dengan konsisten diberi
CT%20OF%20GUIDED%20INQUIRY point 2. Pada tahap PTK yaitu
%20AND%20LECTURE%20METHODS. perencanaan. Observasi, dan
pdf), diakses pada 26 April 2014 pelaksanaan serta refleksi. Kegiatan
Lesson Studi masuk dalam observasi
DISKUSI dan pelaksanaan.
b. Dyah Erlina Sulistyaningrum
a. Dr. Drs. A. Mushawwir Taiyeb, M.Kes.
Pertanyaan: Sumber indikator
Pertanyaan: Bagaimana cara menilai
berpikir kritis dari mana ?
hasil belajar siswa ? Dimana letak
Jawab : Indikator berpikir kritis yang dipilih
lesson studinya ?
berdasarkan Indikator Berpikir Ennis
Jawab : Hasil belajar afektif dengan cara
(2011). Penilaian kemampuan
menggunakan skala penilaian dari
berpikir kritis dengan mengacu Hart
UM yaitu dengan point 0, 1 dan 2.
(1994)
Deskripsi dari penilaiannya
dikembamgkan dari Suwono 2012,

974 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

You might also like