Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/311808469

Penyelesaian vehicle routing problem with time windows (VRPTW)


menggunakan algoritma genetika hybrid

Article · November 2014


DOI: 10.21776/ub.jeest.2014.001.02.5

CITATIONS READS

4 652

3 authors, including:

Diah Anggraeni Pitaloka Wayan Firdaus Mahmudy


konvergen.Ai Brawijaya University
3 PUBLICATIONS   24 CITATIONS    222 PUBLICATIONS   706 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Beef Cattle Feed Optimization View project

Artificial Neural Network Applications View project

All content following this page was uploaded by Wayan Firdaus Mahmudy on 22 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS


(VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA HYBRID

Diah Anggraeni Pitaloka1, Wayan Firdaus Mahmudy2, Sutrisno3


Teknik Informatika, PTIIK Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: diahanggraeni91@gmail.com1, wayanfm@ub.ac.id2

.
ABSTRACT terbaik dengan mengoptimalkan sumber daya
yang tersedia dapat menekan biaya operasional
Vehicle Routing Problem with Time perusahaan. Menurut Toth dan Vigo (2011),
Windows (VRPTW) is a combinatorial Amerika Utara dan Eropa mengakui bahwa
problem which is used to determine the route penggunaan prosedur secara komputerisasi
of a goods distribution from depots untuk merencanakan proses distribusi dapat
(distribution center) to customers scattered in mengurangi biaya transportasi umumnya 5%
various points of the site. VRPTW is an hingga 20%. Artinya, penentuan rute distribusi
extension of the VRP with constraints the berdasarkan operasi pencarian dan teknik
limitations on the capacity of goods and every Mathematical Programming sangat efektif
customer have time interval of service [ ] dalam manajemen sistem pelayanan distribusi
or time windows. In this study, the hybrid barang. Penentuan rute distribusi ini
genetic algorithm with nearest insertion merupakan permasalahan kombinatorial yang
heuristic is used as one of the search dikenal dengan istilah matematisnya yaitu
alternative solutions. The implementation for Vehicle Routing Problem (VRP). VRP
this case, 50% initial solution was generated merupakan permasalahan bagaimana distribusi
using nearest insertion heuristic method and barang dari sebuah depot (pusat distribusi)
50% rest are generated by randomly. This kepada pelanggan yang tersebar di berbagai
completion is tested in a set of Solomons titik lokasi dengan batasan kendaraan, jarak
problem. The results of this study are antar pelanggan dan depot, waktu, serta
compared with the best known solution of kapasitas kendaraan.
Solomon using 2 sets of test data from each Vehicle Routing Problem with Time
data type such as C1, C2, R1, R2, RC1, dan Window (VRPTW) merupakan perluasan dari
RC2 with 25, 50 and 100 customers. The VRP dimana terdapat batasan kapasitas barang
results show that the implementation of hybrid dan setiap pelanggan i memiliki waktu interval
genetic algorithm and the nearest insertion [ ] yang disebut dengan time windows
heuristic gives solutions which is nearly (Toth dan Vigo, 2011), artinya, setiap
optimal or approaching the best known of kendaraan melayani permintaan pelanggan
Solomon for data type C101, C105, C201, dalam interval waktu tertentu.
R101, RC101 dan RC102. Pada penelitian sebelumnya, solusi
permasalahan VRPTW diperoleh melalui
Keywords : VRPTW, VRP, Genetic Algorithm, beberapa metode yaitu metode Nearest
nearest insertion heuristic Insertion Heuristik (Purnomo, 2010) untuk
studi kasus harian pagi Tribun Jabar, dan
PENDAHULUAN Algoritma Genetika pada studi kasus PT.MIF
(Tanujaya, Retno, dan Endah, 2011).
Distribusi barang merupakan suatu proses Pada metode nearest insertion heuristik
penyaluran barang dan jasa dari produsen studi kasus harian pagi Tribun Jabar,
kepada konsumen dengan jumlah dan waktu penentuan rute distribusi dilakukan dengan
tertentu (Danfar. 2009). Distribusi menjadi menentukan titik untuk disisipkan dengan
kegiatan operasional yang penting bagi mencari lokasi titik bebas yang tersebar dan
perusahaan untuk menunjang proses memiliki jarak paling dekat dengan suatu titik
pemasaran. Pada prosesnya, penentuan rute pada rute. Metode ini relatif lebih cepat dalam

104
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

optimasi rute. Dari hasil penelitian, terbukti sukses dalam permasalahan kompleks
penggunaan metode ini terbukti dapat (Mahmudy, Marian, dan Luong, 2014).
menghemat ongkos transportasi hingga 5% Permasalahan Solomon merupakan standar
dibandingkan dengan rute yang sudah ada permasalahan internasional untuk studi kasus
sebelumnya. Akan tetapi, solusi ini belum bisa VRPTW. Penggunaan metode nearest
dikatakan optimal karena ruang pencarian yang insertion heuristik digunakan sebagai
sempit dan proses pencarian solusi hanya pembangkitan solusi awal sebanyak n%
dilakukan satu kali. Untuk memastikan suatu individu. Kemudian dilanjutkan dengan
solusi mendekati optimal, maka diperlukan penggunaan algoritma genetika pada pencarian
data pembanding serta ruang pencarian yang yang lebih luas. Dengan mempertimbangkan
lebih luas. penggunaan setiap metode, diharapkan
Pencarian solusi optimum dengan penelitian ini dapat menghasilkan solusi yang
menggunakan algoritma probabilitik seperti melampaui local optimum solution.
algoritma genetika, simulated annealing, ant
colony serta tabu search dilakukan dengan ALGORITMA GENETIKA
menjelajahi ruang yang lebih besar dari solusi
yang ada dengan harapan menemukan solusi Algoritma genetik memodelkan evolusi
yang mendekati optimum. Hal ini berbeda genetik, dengan sifat individu dinyatakan
dengan algoritma deterministik seperti nearest dengan menggunakan genotype. Operator
insertion heuristik yang pada setiap algoritma genetik terdiri atas seleksi dan
eksekusinya hanya menghasilkan satu solusi. rekombinasi. Seleksi digunakan untuk
Artinya, pencarian selesai dilakukan terlepas memodelkan ketahanan hidup dari yang paling
dari solusi tersebut sudah optimum atau tidak fit, sedangkan rekombinasi digunakan untuk
(Suyanto. 2010). Sampai saat ini, metode memodelkan reproduksi (Mahmudy, Marian,
metaheuristik menghasilkan solusi yang sangat dan Luong, 2013a).
baik tetapi juga memiliki 2 permasalahan Algoritma genetik konvensional
utama yaitu waktu yang lebih lama dan diusulkan oleh Holland, yang implementasinya
tantangan dalam menemukan transformasi sebagai berikut (Widodo, 2012):
yang tepat untuk mengubah solusi yang ada - Penyajiannya secara biner.
(Toth dan Vigo. 2001). - Seleksi proporsional dengan tujuan untuk
Algoritma genetika merupakan salah satu memilih induk untuk rekombinasi.
metode metaheuristik yang sangat efektif - Crossover satu-titik sebagai metode
digunakan untuk permasalahan optimasi primer untuk menghasilkan offspring.
karena pencarian dilakukan dengan - Mutasi seragam sebagai operator yang
menjelajahi ruang solusi yang lebih luas. kurang penting.
Algoritma genetika diilhami dari proses Menurut Widodo (2012) perlu dicatat
evolusi biologi dimana dalam suatu populasi, bahwa pada algoritma genetik konvensional,
individu melakukan reproduksi untuk mutasi bukan operator penting. Baru pada
menghasilkan keturunan. Saat proses seleksi, implementasi selanjutnya kemampuan
individu terbaik umumnya akan mempunyai eksploratif mutasi digunakan untuk
peluang hidup lebih besar. Menurut Gen dan meningkatkan kemampuan pencarian dari
Cheng (2000), pada implementasinya algoritma genetik. Beberapa variasi algoritma
algoritma genetika memungkinkan optimasi genetik telah dikembangkan dalam skema
dilakukan pada ruang pencarian yang sangat penyajian kromosom, operator seleksi,
luas dan kompleks sehingga memungkinkan operator crossover, dan operator mutasi
daerah solusi didapatkan melampaui daerah (Mahmudy, Marian, dan Luong, 2013b).
optimum lokal.
Pada penelitian ini, penggunaan ALGORITMA NEAREST INSERTION
kombinasi algoritma genetika dan nearest HEURISTIC
insertion heuristik digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan Solomon. Pada Nearest Insertion Heuristic,
Kombinasi dua metode ini akan menghasilkan pembentukan rute dilakukan dengan cara
Algoritma Genetika hybrid. Teknik hybrid ini memilih pelanggan yang akan disisipkan

105
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

kedalam suatu rute yang sudah ada. Proses dimana : masing-masing


penyisipan dilakukan hingga rute yang adalah waktu tempuh dari depot ke node
bersangkutan dinyatakan penuh, baik , dari node ke node , dan dari depot
berdasarkan kapasitas kendaraan maupun ke node , sedangkan adalah waktu
jadwal waktu pelayanan di masing-masing pelayanan di node .
pelanggan. Tujuannya adalah untuk 6. Hitung besarnya ongkos penyisipan yang
membentuk satu atau beberapa rute pelayanan besarnya proporsional terhadap tambahan
dengan total ongkos proporsional terhadap jarak dan tambahan waktu tempuh untuk
jarak dan waktu tempuh (Purnomo, 2010). tiba di node jika node disisipkan
Langkah-langkah dalam memecahkan dengan menggunakan
permasalahan dengan menggunakan algoritma
nearest insertion dapat dilakukan dengan tahap (12)
berikut. 0; ; . Sisipkan
1. Buat matrik jarak dan waktu tempuh. node bebas yang memiliki nilai
2. Tentukan seluruh node (tidak termasuk minimum ke dalam rute
depot) yang belum masuk ke dalam rute diantara node dan node yang sudah
sebagai node bebas. Pilih satu node bebas ada.
untuk dijadikan node awal dari rute yang 7. Jika kapasitas kendaraan dan batas waktu
akan dibentuk, nyatakan node tersebut pelayanan masih memungkinkan, maka
sebaga node . Pemilihan node awal dapat lakukan penyisipan sebagai berikutnya
berdasarkan pada jarak node terhadap dimana nilai maksimum,
depot atau jadwal waktu pelayanan. dimana;
Tetapkan rute awal sebagai
dengan 0 dan adalah depot. (13
3. Tentukan node bebas yang )
dipertimbangkan untuk disisipkan dengan Dimana ; ; menyatakan
node dimana . Tetapkan nilai selisih antara ongkos penyisipan yang
parameter yaitu bobot yang diberikan terjadi jika node ditempuh langsung dari
terhadap total jarak yang terjadi akibat depot dengan ongkos yang terjadi jika
penyisipan node dan parameter yaitu node disisipkan kedalam rute.
bobot yang diberikan terhadap perubahan Sesuaikan dengan jumlah permintaan tiap
waktu pelayanan akibat penyisipan node node dari rute yang terbentuk dengan
. Tetapkan nilai kapasitas angkut.
parameter yaitu bobot yang diberikan Jika masih terdapat node bebas maka
bagi ongkos perjalanan dari depot ke node ulangi dengan dengan dimulai dari langkah 3
jika node tidak disisipkan kedalam hingga keseluruhan node masuk kedalam rute.
rute .
4. Tentukan rute saat ini sebagai R = METODOLOGI
dimana 0 dan adalah depot.
Untuk setiap node bebas , hitung total Pada tahap perancangan perangkat lunak,
tambahan jarak yang terjadi jika node proses penerapan hybrid algoritma genetika
disisipkan dengan menggunakan formula : untuk permasalahan VRPTW yang berjalan
0 (10) sebuah diagram
pada aplikasi dijabarkan dalam
dimana : dan masing- alir sesuai dengan analisis yang dilakukan
masing adalah jarak antara node sebelumnya. Pada prosesnya, terdapat
dengan node , node dengan node , beberapa parameter yang dibutuhkan yaitu :
dan node dengan node . 1. Parameter genetika yang terdiri dari :
5. Hitung tambahan waktu untuk kendaraan - Nilai popSize (ukuran populasi)
tiba dan memulai pelayanan di node jika - Jumlah generasi
node disisipkan dengan menggunkan - Probabilitas crossover dan mutasi
formula : 2. Parameter VRPTW yang terdiri dari :
- Jumlah konsumen(11)

106
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

- Asumsi kecepatan rata-rata kendaraan = nilai fitness


- Kapasitas kendaraan = penalty yang diberikan pada
- Waktu pelayanan kendaraan pelanggan ke-
- Interval waktu pelayanan pelanggan = jarak antara konsumen ke
- Lokasi pelanggan konsumen
Gambar 1 berikut ini menunjukkan
tahapan – tahapan proses algoritma genetika = Kendaraan dari konsumen ke
yang hybrid berjalan pada aplikasi. konsumen
= Nilai konstan yang ditetapkan
4. Melakukan proses crossover yang
bertujuan menghasilkan offspring sesuai
dengan nilai crossoverrate. Metode
crossover yang digunakan yaitu one-cut-
point crossover.
5. Melakukan proses mutasi berdasarkan
nilai mutation rate. Metode mutasi yang
digunakan ada 2 yaitu insertion mutation
dan reciprocal exchange mutation.
6. Melakukan proses seleksi untuk
menentukan populasai baru dengan
metode seleksi roulette wheel.

PENGUJIAN

Pengujian dilakukan dengan mengambil 2


set data uji dari masing-masing tipe data yaitu
C1, C2, R1, R2, RC1, dan RC2. Adapun
parameter genetika yang digunakan yaitu:
 Ukuran populasi = 1000
 Banyaknya Generasi = 250
 Probabilitas crossover = 0,6
 Probabilitas mutasi = 0,4
 Kecepatan kendaraan dianggap
konstan yaitu 60 km/jam
Relative Percentage Deviation (RPD)
Gambar 1. Tahapan penerapan algoritma atau derajat kesalahan adalah Parameter yang
genetika hybrid digunakan sebagai acuan keberhasilan sistem.
Proses perhitungan RPD yaitu:
Secara garis besar, proses hybrid
algoritma genetika diilustrasikan pada Gambar
2. prosesnya meliputi:
1. Inisialisasi parameter yang terdiri dari
parameter algoritma genetika, dan
VRPTW.
Adapun Tabel 1 merupakan hasil
2. Membangkitkan sejumlah 50% populasi
percobaan untuk 25 customers pada 2 set data
secara acak dan 50% berdasarkan nearest
uji dari masing-masing tipe data.
insertion heuristic sebagai individu awal.
3. Menghitung nilai fitness setiap individu.
Nilai fitness didapatkan dari.
∑ ∑ ∑
Diketahui :

107
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

Tabel 1. Hasil Percobaan 25 Customers solusi yang mendekati best known solomon
Best Known Solomon Algoritma Genetika
No Problem
NV Distance Authors NV Distance
RPD (%) dengan RPD kurang dari 1% terhadap 25
1 C101 3 191,30 KDMSS 3 191,81 0,267 customers untuk tipe data C101, C105, C201,
2 C105 3 191,30 KDMSS 3 191,83 0,277
Rata - Rata RPD 0,272 R101, dan RC102. Pengujian terhadap 50
3
4
C201
C202
2
2
214,70
214,70
CR+L
CR+L
2
1
215,54
223,3103
0,393
4,010
customers, sistem menghasilkan solusi yang
Rata - Rata RPD 2,201 mendekati best known Solomon dengan RPD
5 R101 8 617,10 KDMSS 8 618,3296 0,199
6 R102 7 547,10 KDMSS 7 561,2715 2,590
kurang dari 1% untuk tipe data C101, C105,
Rata - Rata RPD 1,395 dan C201. Pengujian terhadap 100 customers,
7 R201 4 463,00 CR+KLM 4 539,9472 16,619
8 R202 4 410,50 CR+KLM 2 521,9274 27,144 sistem menghasilkan solusi yang mendekati
Rata - Rata RPD 21,882
9 RC101 4 461,10 KDMSS 4 467,481 1,384
best known Solomon dengan RPD kurang dari
10 RC102 3 351,80 KDMSS 3 354,0117 0,629 1% untuk tipe data C201.
Rata - Rata RPD 1,006
11 RC201 3 360,20 CR+L 4 467,5 29,789 Hasil tersebut menunjukkan bahwa
12 RC202 3 338,00 CR+KLM 3 354,0117 4,737
Rata - Rata RPD 17,263
penerapan algoritma ini lebih cocok untuk
permasalahan data skala kecil dan lebih
Percobaan untuk 50 customers pada 2 set cendrung menghasilkan solusi mendekati
data uji dari masing-masing tipe data dapat Solomon untuk tipe data C (data yang terletak
dilihat pada Tabel 2. secara kluster) dibandingkan tipe data R (data
yang tersebar secara random). Pada kasus
Tabel 2. Hasil Percobaan 50 Customers dengan 25 customers, beberapa tipe data
No Problem
Best Known Solomon Algoritma Genetika
RPD (%) random menghasilkan solusi mendekati
NV Distance Authors NV Distance
1 C101 5 362,40 KDMSS 5 363,247 0,234 Solomon dengan RPD kurang dari 1%, hal ini
2 C105 5 362,40 KDMSS 5 363,247 0,234
Rata - Rata RPD 0,234
tidak lagi berlaku ketika dilakukan pengujian
3 C201 3 360,20 CR+L 3 361,797 0,443 terhadap tipe data R dengan 50 dan 100
4 C202 3 360,20 CR+KLM 3 479,2886 33,062
Rata - Rata RPD 16,753 customers.
5
6
R101
R102
12
11
1044,00
909,00
KDMSS
KDMSS
13
11
1133,292
1023,077
8,553
12,550
Berikut ini disajikan Sample dari output
Rata - Rata RPD 10,551 pengujian sistem terhadap rute hasil optimasi
7 R201 6 791,90 CR+KLM 3 1032,490 30,381
8 R202 5 698,50 CR+KLM 3 979,483 40,227
untuk tipe data C101 dengan 25 customers.
Rata - Rata RPD 35,304
9 RC101 8 944,00 KDMSS 4 979,072 3,715
10 RC102 7 822,50 KDMSS 3 958,178 16,496 Generasi terbaik didapatkan pada
Rata - Rata RPD 10,106 Generasi = 160
11 RC201 5 684,80 L+KLM 4 945,959 38,137
12 RC202 5 613,60 IV+C 3 855,402 39,407
Kromosom = 13 17 18 19 15 16 14 12 0 20 24 25
Rata - Rata RPD 38,772 23 22 21 0 5 3 7 8 10 11 9 6 4 2 1
Kendaraan = 3
Percobaan untuk 100 customers pada 2 Jarak = 191,8136
set data uji dari masing-masing tipe data dapat Penalti = 0
dilihat pada Tabel 3. Fitness = 5186,3561
Rata-rata = 3784,4723
Tabel 3. Hasil Percobaan 100 Customers Gambar 2. Output Hasil Pengujian Sistem
No Problem
Best Known Solomon Algoritma Genetika
RPD (%)
terhadap 25 Customers untuk Tipe Data C101.
NV Distance Authors NV Distance
1 C101 10 827,30 KDMSS 10 850,402 2,792
2 C105 10 827,30 KDMSS 11 1177,485 42,329 Solusi tersebut menghasilkan rute yang
Rata - Rata RPD 22,561
3 C201 3 589,10 CR+KLM 3 591,557 0,417 mendekati solusi optimal berdasarkan solusi
4 C202 3 589,10 CR+KLM 3 946,282 60,632 Solomon yang menghasilkan NV = 3 dan total
Rata - Rata RPD 30,525
5 R101 20 1637,70 KDMSS 20 1953,457 19,281 jarak 191,3. Adapun detail rute untuk 25
6 R102 18 1466,60 KDMSS 19 1846,208 25,884
Rata - Rata RPD 22,582
customers pada tipe data C101 adalah
7
8
R201
R202
8
3
1143,20
1191,70
KLM
RGP
7
5
1924,042
1875,888
68,303
57,413
- R1 = 0 – 13 – 17 – 18 – 19 – 15 – 16
Rata - Rata RPD 62,858 – 14 – 12 – 0
9 RC101 15 1619,80 KDMSS 18 2073,977 28,039
10 RC102 14 1457,40 CR+KLM 16 1928,914 32,353 - R2 = 0 – 20 – 24 – 25 – 23 – 22 – 21 –
Rata - Rata RPD 30,196
11 RC201 9 1261,80 KLM 8 2005,036 58,903 0
12 RC202 8 1092,30 IV+C 9 2023,394 85,242
Rata - Rata RPD 72,072
- R3 = 0 – 5 – 3 – 7 – 8 – 10 – 11 – 9 –
6–4– 2–1–0
Penerapan hybrid algoritma genetika Rute tersebut menghasilkan rute yang
untuk permasalahan Solomon menghasilkan sama dengan penelitian yang dilakukan

108
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

sebelumnya oleh Astuti (2012) untuk tipe data DAFTAR PUSTAKA


C101 dengan 25 Customers.
Astuti, Sri. 2012. Aplikasi Algoritma Genetika
KESIMPULAN Hibrida pada Vehicle Routing Problem
With Time Windows. Matematika.
Berdasarkan hasil pengujian dapat Universitas Indonesia. Depok.
disimpulkan bahwa implementasi metode Danfar. 2009. Definisi/Pengertian Distribusi.
algoritma genetika hybrid pada kasus Solomon URL:
tidak dapat memberikan hasil yang lebih baik http://dansite.wordpress.com/2009/03/25/
dari best known solomon. Akan tetapi solusi pengertian-distribusi/, diakses tanggal 30
yang dihasilkan mendekati best known Januari 2014.
solomon yaitu dengan RPD kurang dari 1% Gen, M. dan Runwei Cheng. 2000. Genetic
terhadap 25 customers untuk tipe data C101, Algorithms and Engineering
C105, C201, R101, dan RC102. RPD kurang Optimization. New York : John Wiley &
dari 1% untuk tipe C101, C105, dan C201 Sons.
terhadap 50 customers, dan RPD kurang dari Mahmudy, WF 2013, Algoritma Evolusi,
1% untuk tipe data C201 terhadap 100 Program Teknologi Informasi dan Ilmu
customers. Implementasi metode algoritma Komputer, Universitas Brawijaya,
genetika hybrid pada kasus Solomon Malang.
memberikan nilai RPD yang sangat besar pada Mahmudy, WF, Marian, RM & Luong, LHS
tipe data R2, dan RC2. 2013 a, 'Real coded genetic algorithms for
Penerapan algoritma genetika hybrid solving flexible job-shop scheduling
lebih cocok untuk permasalahan data skala problem – Part II: optimization', Advanced
kecil dan lebih cendrung menghasilkan solusi Materials Research, vol. 701, pp. 364-
mendekati Solomon untuk tipe data C (data 369.
yang terletak secara kluster) dibandingkan tipe Mahmudy, WF, Marian, RM & Luong, LHS
data R (data yang tersebar secara random). 2013 b, 'Hybrid genetic algorithms for
Metode hybrid algoritma genetika dapat multi-period part type selection and
menjadi salah satu alternatif dalam machine loading problems in flexible
menyelesaikan permasalahan VRPTW. manufacturing system', IEEE
Berdasarkan penelitian yang telah International Conference on
dilakukan, penerapan algoritma genetika Computational Intelligence and
hybrid pada permasalahan VRPTW dapat Cybernetics, Yogyakarta, Indonesia, 3-4
dikembangkan dengan mencoba menerapkan December, pp. 126-130.
algoritma lainnya atau mengkombinasikan Mahmudy, WF, Marian, RM & Luong, LHS
antara algoritma genetika dengan metode 2014, 'Hybrid genetic algorithms for part
heuristik lainnya untuk menghasilkan solusi type selection and machine loading
yang lebih baik. Penambahan jumlah generasi problems with alternative production
dan jumlah populasi memungkinkan plans in flexible manufacturing system',
menghasilkan solusi yang lebih optimal akan ECTI Transactions on Computer and
tetapi membutuhkan proses komputasi yang Information Technology (ECTI‐CIT), vol.
lebih lama. Untuk itu, pengembangan terhadap 8, no. 1, pp. 80-93.
penerapan algoritma genetika hybrid untuk Purnomo, Agus. 2010. Analisis Rute
penelitian selanjutnya dapat mengurangi Pendistribusian Dengan Menggunakan
permasalahan waktu pada proses komputasi. Metode Nearest Insertion Heuristic
Selain itu, diharapkan aplikasi ini dapat Persoalan The Vehicle Routing Problem
diterapkan lebih lanjut pada permasalahan With Time Windows (VRPTW).
distribusi secara nyata pada suatu perusahaan http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/17/jbp
atau instansi karena penelitian yang dilakukan tunpaspp-gdl-driraguspu-801-1-18vrptw-
oleh penulis masih berupa simulasi. ).pdf, 27 Januari 2014.
Suyanto. 2010. Algoritma Optimasi
Deterministik atau Probabilitik. Graha
Ilmu : Yogyakarta.

109
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id

Tanujaya, W., Dian Retno S.D. dan Dini Toth, Paolo dan Daniel Vigo. 2001. The
Endah. 2011. Penerapan Algoritma Vehicle Routing Problem. Philadelphia :
Genetik untuk Penyelesaian Masalah Society for Industrial and Applied
Vehicle Routing di PT.MIF. Mathematics.
http://journal.wima.ac.id/index.php/teknik Widodo, Thomas Sri. 2012. Komputasi
/article/download/163/159, 27 Januari Evolusioner. Yogyakarta : Graha Ilmu.
2014.

110

View publication stats

You might also like