Problematika Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Di Sekolah Dasar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume. 3, Nomor 1 April 2018


ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MEMBACA DAN


MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR
Oleh
Nyoman Suastika
Guru SDN 1 Bungkulan, Kabupaten Buleleng
nyomansuastika1966@gmail.com

Abstract
Language is a communication tool that is a symbolic system of sound
produced by a human speech tool. Language as a means of communication can
not only talk, but can be manifested by hand signals or other bodies that have
their own rules. Language has a central role in the intellectual, social, and
emotional development of students. This means every human being is subject to
limitations in the language. The development of children's speaking skills in
elementary schools will become the language for their effective and efficient
communication. Learning to read in primary school is very important. This is
caused by learning that can not only be utilized in improving the language skills
of children, more than that, that is to improve students' ability in learning other
subjects. The essence of writing skills is to increase the vocabulary insight for
students, so that students are encouraged to think dynamic, critical, rational and
able to live up to the conditions and goals of good and true teaching. However, on
various matters relating to the process of reading and writing beginning in
elementary school. This should not be allowed to happen continuously will cause
an imbalance in the development of students' thinking ability. In addition to
teachers, parents also play an important role in helping to solve problems by
learning to read and write the beginning. Here the authors formulate some efforts
to overcome this, namely: choosing reading materials, making the media as a
song, choose innovative learning media, and motivate students by providing
feedback.

Keywords: Language, Reading, Writing, Elementary School

I. PENDAHULUAN tangan atau anggota tubuh lainnya


Bahasa adalah alat yang memiliki aturan sendiri
komunikasi yang berupa sistem Bahasa memiliki peran
lambang bunyi yang dihasilkan oleh sentral dalam perkembangan
alat ucap manusia. Bahasa intelektual, sosial, dan emosional
merupakan alat komunikasi baik siswa. Ini berarti setiap manusia
lisan, gerakan maupun tulisan, yang dituntut terampil dalam
mampu dimengerti orang lain dan menggunakan bahasa.
mampu menjadi media dalam Pengembangan kemampuan
pertukaran pikiran, wawasan dan berbahasa anak di sekolah dasar akan
perasaan dalam kehidupan menjadikan bahasa sebagai alat
bermasyarakat sehari-hari. Bahasa komunikasi mereka yang efektif dan
sebagai alat komunikasi tidak hanya efisien. Kemampuan berbahasa anak
berupa bicara, namun dapat akan berkembang seiring dengan
diwujudkan dengan tanda isyarat perkembangan mental dan kognitif

57
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

anak. Terdapat empat aspek Hal tersebut, disebabkan


kemampuan bahasa anak yaitu pembelajaran membaca di sekolah
kemampuan menyimak, kemampuan dasar masih belum menitikberatkan
berbicara, kemampuan menulis, dan pada pembentukan kebiasaan
kemampuan membaca. Kemampuan membaca pada siswa. Selain itu,
menyimak dan kemampuan berbicara pembelajaran membaca masih
merupakan kemampuan berbahasa dianggap membosankan dan
lisan sedangkan kemampuan monoton. Kondisi ini ditengarai oleh
membaca dan kemampuan menulis belum maksimalnya pelaksanaan
merupakan kemampuan berbahasa pembelajaran membaca di sekolah.
tertulis. Sebagian guru masih menerapkan
Membaca merupakan salah prosedur pembelajaran membaca
satu keterampilan berbahasa yang yang kurang tepat. Di sisi lain,
diajarkan dalam mata pelajaran pengembangan kemampuan
bahasa Indonesia di sekolah. metakognisi siswa melalui
Menurut Rahim (2011:1) membaca penguasaan berbagai macam strategi
pada hakikatnya adalah suatu yang membaca masih diabaikan oleh guru.
rumit yang melibatkan banyak hal, Kondisi tersebut dapat berdampak
tidak sekedar melafalkan tulisan, pada kemampuan membaca siswa
tetapi juga melibatkan aktivitas yang dinilai masih cukup rendah
visual, berfikir, psikolinguistik dan Pembelajaran membaca di
metakognitif. Dalam kehidupan SD dilaksanakan sesuai dengan
sehari-hari peranan membaca tidak pembedaan atas kelas-kelas awal dan
dapat dipungkiri lagi. Ada beberapa kelas-kelas tinggi. Pelajaran
peranan yang dapat disumbangkan membaca dan menulis di kelas-kelas
oleh kegiatan membaca antara lain: awal disebut pelajaran membaca dan
kegiatan membaca dapat membantu menulis permulaan, sedangkan di
memecahkan masalah, dapat kelas-kelas tinggi disebut pelajaran
memperkuat suatu keyakinan atau membaca dan menulis lanjut.
kepercayaan pembaca, sebagai suatu Membaca permulaan merupakan
pelatihan, memberi pengalaman tahapan proses belajar membaca bagi
estetis, meningkatkan prestasi, siswa sekolah dasar kelas awal.
memperluas pengetahuan dan Menurut Purwanto (1997: 25)
sebagainya. disebut membaca permulaan jika
Pembelajaran membaca di dimaksud memberikan kecakapan
sekolah dasar dinilai sangat penting. kepada siswa untuk mengubah
Hal ini disebabkan oleh kenyataan rangkaian huruf menjadi rangkaian
bahwa pembelajaran membaca tidak bunyi bermakna dan melancarkan
hanya berperan dalam meningkatkan teknik membaca pada anak-anak.
kemampuan berbahasa anak, tetapi Siswa belajar untuk memperoleh
lebih dari itu, yaitu untuk kemampuan dan menguasai teknik-
meningkatkan kemampuan siswa teknik membaca dan menangkap isi
dalam mempelajari mata pelajaran bacaan dengan baik. Oleh karena itu
yang lainnya. Namun kenyataanya guru perlu merancang pembelajaran
pembelajaran membaca yang membaca dengan baik sehingga
dilaksanakan di sekolah dasar masih mampu menumbuhkan kebisaan
belum memuaskan dan belum sesuai membaca sebagai suatu yang
dengan harapan. menyenangkan.

58
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

Pada tingkatan membaca pengalaman baru yang pada akhirnya


permulaan, pembaca belum memiliki dapat berimplikasi pada
keterampilan kemampuan membaca pengembangan kemampuan siswa.
yang sesungguhnya, tetapi masih Kegiatan membaca
dalam tahap belajar untuk permulaan tidak dapat dipisahkan
memperoleh keterampilan / dengan kegiatan menulis permulaan.
kemampuan membaca. Membaca Artinya, kedua macam keterampilan
pada tingkatan ini merupakan berbahasa tersebut dapat dilatihkan
kegiatan belajar mengenal bahasa secara bersamaan. Ketika siswa
tulis. Melalui tulisan itulah siswa belajar membaca, siswa juga belajar
dituntut dapat menyuarakan mengenal tulisan yakni berupa huruf-
lambang-lambang bunyi bahasa suku kata-kata-kalimat yang dibaca.
tersebut, untuk memperoleh Setelah belajar membaca satuan unit
kemampuan membaca diperlukan bahasa tersebut, siswa perlu belajar
tiga syarat, yaitu kemampuan bagaimana menuliskannya.
membunyikan (a) lambang-lambang Demikian pula sebaliknya, ketika
tulis, (b) penguasaan kosakata untuk siswa belajar menulis huruf-suku
memberi arti, dan (c) memasukkan kata-kata-kalimat, siswa juga belajar
makna dalam kemahiran bahasa. bagaimana cara membaca satuan unit
Membaca permulaan merupakan bahasa tersebut. Hampir sama
suatu proses keterampilan dan dengan pendekatan Whole Language
kognitif. Proses keterampilan yang menekankan kegiatan membaca
menunjuk pada pengenalan dan dan menulis dimulai dari bentuk
penguasaan lambang-lambang yang utuh dan tak terpisahkan
fonem, sedangkan proses kognitif (Musfiroh, 2009: 59)
menunjuk pada penggunaan Menulis adalah melahirkan
lambang-lambang fonem yang sudah pikiran atau gagasan (seperti
dikenal untuk memahami makna mengarang,membuat surat) dengan
suatu kata atau kalimat (Huda dalam tulisan. Menurut pengertian ini
Sri Nuryati, 1997). menulis merupakan hasil, yaitu
melahirkan pikiran dalam perasaan
Pembelajaran membaca kedalam tulisan. Setiap tulisan harus
permulaan di SD mempunyai nilai mengandung makna sesuai dengan
yang strategis bagi pengembangan pikiran, perasaan, ide, dan emosi
kepribadian dan kemampuan siswa. penulis yang disampaikan kepada
Pengembangan kepribadian dapat pembaca untuk dipahami tepat
ditanamkan melalui materi teks seperti yang dimaksud penulis. Dari
bacaan (wacana, kalimat, kata, suku beberapa pengertian menulis di atas
kata, huruf/bunyi bahasa) yang berisi dapat disimpulkan bahwa menulis
pesan moral, nilai pendidikan, nilai adalah suatu proses berpikir yang
sosial, nilai emosional-spiritual, dan teratur dalam mengungkapkan
berbagai pesan lainnya sebagai dasar gagasan, pikiran dan perasaan dalam
pembentuk kepribadian yang baik bentuk tulisan sehingga mudah
pada siswa. Demikian pula dengan dipahami pembaca. Sebuah tulisan
pengembangan kemampuan juga dikatakan baik apabila memiliki ciri-
dapat diajarkan secara terpadu ciri, antara lain bermakna, jelas,
melalui materi teks bacaan yang bulat dan utuh, ekonomis, dan
berisi berbagai pengetahuan dan memenuhi kaidah gramatika. Untuk

59
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

dapat menghasilkan tulisan yang karena itu, kemampuan menulis di


baik tersebut diperlukan kemampuan sekolah dasar merupakan
menulis yang baik pula. kemampuan yang sangat penting
Hakikat dari kemampuan dimiliki oleh setiap siswa karena
menulis adalah untuk menambah keberhasilan siswa dalam menguasai
wawasan perbendaharaan kata bagi berbagai teknik menulis memiliki
siswa, sehingga siswa terdorong konstribusi yang sangat besar
untuk berpikir dinamis, kritis, terhadap perkembangan kemampuan
rasional serta dapat menghayati yang lain.
sesuai dengan kondisi dan tujuan Namun, pada kenyataannya
pengajaran menulis yang baik dan terdapat berbagai macam
benar. Kemampuan menulis adalah permasalahan terkait dengan proses
kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis permulaan di
menuangkan buah pikiran, ide, sekolah dasar. Hal ini tidak boleh
gagasan, dengan mempergunakan dibiarkan terjadi terus-menerus
rangkaian bahasa tulis yang baik dan dikarenakan akan menyebabkan
benar. Kemampuan menulis ketidakseimbangan perkembangan
merupakan salah satu kunci kemampuan berfikir siswa.
keberhasilan siswa dalam meraih Diperlukan berbagai upaya untuk
kemajuan. Ahli ilmu pengetahuan mengatasi permasalahan tersebut.
dan teknologi tidak mungkin didapat Berkaca dari hal tersebut, maka
tanpa melalui menulis. Budaya penting untuk dibahas terkait
menulis perlu ditumbuhkembangkan problematika pembelajaran membaca
sejak dini bukan hanya ketika anak dan menulis permulaan di sekolah
memasuki usia sekolah. dasar dan upaya untuk mengatasinya.
Menulis merupakan kegiatan
yang sifatnya berkelanjutan sehingga
pembelajarannya pun perlu II. PEMBAHASAN
dilakukan secara berkesinambungan 1. Problematika Membaca Dan
sejak di sekolah dasar. Hal ini Menulis Di Sekolah Dasar
didasarkan pada pemikiran bahwa Kemampuan membaca dan
menulis merupakan kemampuan menulis yang diperoleh siswa
dasar sebagai bekal belajar menulis sekolah dasar akan menjadi dasar
di jenjang selanjutnya dan sebagai pembelajaran membaca dan menulis
modal utama bagi setiap individu di kelas berikutnya. Sebagai
yang ingin mengembangkan kemampuan yang mendasari
kemampuannya secara optimal. kemampuan berikutnya,
Memiliki kemampuan menulis yang kemampuan membaca dan menulis
memadai, akan memudahkan siswa permulaan benar-benar memerlukan
dalam menggali informasi dari perhatian khusus dari guru, jika dasar
berbagai sumber tertulis. itu tidak kuat, maka pada tahap
Kemampuan menulis tidak diperoleh membaca dan menulis lanjut siswa
secara alamiah, melainkan melalui akan mengalami kesulitan untuk
proses pembelajaran yang sebagian dapat memiliki kemampuan
merupakan tanggung jawab guru. membaca dan menulis yang
Dalam hal ini, guru dituntut dapat memadai. Siswa yang tidak mampu
membantu dalam mengembangkan membaca dan menulis dengan baik
kemampuan menulis siswa. Oleh akan mengalami kesulitan dalam

60
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

mengikuti kegiatan pembelajaran pembelajaran membaca permulaan


pada semua mata pelajaran. Selain yaitu ada seorang siswa laki-laki
itu, siswa juga akan mengalami yang belum fasih membaca kata dan
kesulitan menangkap dan kalimat, terkadang guru harus
memahami informasi yang berulang-ulang kali menyuruh si
disajikan dalam berbagai buku anak untuk membaca namun hal ini
pelajaran. Hal ini akan berdampak tak berdampak sedikitpun bagi si
pada kemajuan belajarnya, sehingga anak. Si anak akan tetap diam dan
menjadi lamban jika dibandingkan tidak mau menggubris perintah dari
dengan teman yang lainnya. gurunya. Hal ini memunculkan
Kebisaaan dan kegemaran kekesalan dari siswa lain, lalu
membaca dan menulis perlu berdampak pada timbulnya
ditumbuhkan sejak dini. Dalam cemoohan dari siswa lainnya. Si
rangka menumbuhkan kebisaaan dan anak pun kurang mampu menghafal
kegemaran membaca dan menulis huruf A sampai dengan Z.
pada suatu masyarakat perlu dimulai b. Problematika Pembelajaran
secara bertahap. Dalam mata Menulis Permulaan di Sekolah
pelajaran Bahasa Indonesia di SD, Dasar
kegiatan yang berkaitan dengan Berdasarkan hasil wawancara
masalah tersebut terwadahi dalam penulis lakukan dengan guru kelas II,
pembelajaran membaca dan menulis ditemukan sebuah permasalahan
permulaan, khususnya terdapat pada dalam pembelajaran menulis
jenjang kelas 1 atau kelas 2 SD. permulaan yaitu seorang siswa laki-
Dalam kondisi normal, pelaksanaan laki saat ditugaskan untuk menulis
pembelajaran membaca dan menulis kata yang disebutkan oleh gurunya,
permulaan tersebut akan berjalan hasil tulisan si anak ini tidak
lancar, artinya siswa dengan mudah memiliki bunyi sama sekali, menurut
memahami apa yang mereka pelajari pengakuan gurunya, si anak hafal
dalam kegiatan membaca. Namun, macam huruf dari A sampai Z.
tidak jarang ditemui berbagai Namun berbeda halnya ketika guru
permasalahan dalam pembelajaran menugaskan si anak untuk menyalin
membaca permulaan. Sebagian siswa kata yang ada pada buku paket
telah lancar dan tidak mengalami ataupun LKS, tulisan si anak ini
hambatan dalam belajar membaca mampu diartikan oleh gurunya.
tetapi sebagian lainnya belum Selain itu, si anak memiliki daya
bahkan tidak dapat atau tidak mampu ingat yang rendah dan tingkah
membaca. Berikut ini akan lakunya mencerminkan siswa yang
dijabarkan beberapa problematika kurang disiplin karena suka
membaca dan menulis permulaan mengganggu temannya.
yang penulis temui di lapangan.
a. Problematika Pembelajaran
Membaca Permulaan di Sekolah 2. Upaya Mengatasi
Dasar Problematika Membaca Dan
Berdasarkan hasil wawancara Menulis
yang penulis lakukan pada guru kelas Problematika yang ditemui
II di sebuah sekolah negeri dan dalam pembelajaran membaca dan
swasta di Buleleng, ditemukan menulis permulaan bukanlah sekedar
sebuah permasalahan dalam problematika yang bisa dianggap

61
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

remeh, namun ini akan menjadi Penggunaan media pembelajaran


sangat berdampak apabila dibiarkan sebagai penunjang dalam
terus-menerus. Oleh karena itu, pembelajaran sangatlah penting.
guru kelas rendah haruslah Dalam hal ini penggunaan media
berusaha dengan sungguh-sungguh inovatif seperti Buklet Edukatif
agar ia dapat memberikan dasar Tematik (BET) sangat
kemampuan memadai dalam berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang kemampuan menulis siswa kelas
baik. Menyikapi hal tersebut di rendah sesuai dengan penelitian
atas, sebagai seorang guru tentunya yang dilakukan oleh Ni Luh Putu
memiliki tugas untuk Agetania pada tahun 2014 dalam
mempersiapkan siswa agar tesisnya yang berjudul Pengaruh
termotivasi dalam meningkatkan Pendekatan Pembelajaran
kemampuan membaca dan menulis Kontekstual Berbantuan BET
serta pemahaman terhadap apa (Buklet Edukatif Tematik) dan
yang dibaca dan ditulisnya. Selain Motivasi Belajar Terhadap
guru, orang tua juga berperan Kemampuan Menulis Siswa
penting dalam membantu mengatasi Kelas II SD di Gugus V
permasalahan berkaitan dengan Kecamatan Sukasada.
pembelajaran membaca dan menulis Penelitiannya membuktikan
permulaan. Berikut ini penulis bahwa penggunaan media BET
merumuskan beberapa upaya untuk berpengaruh terhadap
mengatasi hal tersebut, diantaranya: kemampuan menulis siswa kelas
a. Memilih bahan bacaan II SD.
Memilih materi bacaan d. Memilih Model Pembelajaran
merupakan salah satu tugas yang yang Inovatif dan Bervariatif
harus dilakukan guru. Materi Penerapan model-model
bacaan yang memiliki daya tarik pembelajaran yang inovatif dan
bagi siswa akan memotivasi bervariatif sangat membantu guru
siswa membaca teks dengan dalam berupaya mengatasi
sungguh-sungguh. Selain itu permasalahan yang berkaitan
bahan bacaan juga harus menarik dengan membaca dan menulis
secara visual mulai dari permulaan diantaranya model
menampilkan gambar yang pembelajaran Example Non
bervariasi dan dengan warna Example, dan model
yang menarik pula. pembelajaran Cooperative
b. Menjadikan huruf sebagai bahan Integrated Reading And
nyanyian Composition (CIRC).
Bagi siswa yang belum mampu e. Program Bimbingan bagi
mengenal huruf baik dalam Orangtua
membaca ataupun menulis, guru Menurut Mercer (dalam
bisa membuatkan nyanyian Abdurrahman: 2012) untuk
sederhana namun menarik yang mengatasi permasalahan yang
berisikan huruf-huruf agar si berkaitan dengan pembelajaran
anak termotivasi untuk membaca dan menulis permulaan
menghafal huruf-huruf. yaitu dengan menggunakan
c. Memilih Media Pembelajaran pendekatan informasional.
yang Inovatif Pendekatan ini menekankan pada

62
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

penyediaan pengetahuan bagi untuk menulis kata yang disebutkan


orangtua tentang kesulitan oleh gurunya, hasil tulisan si anak ini
belajar. Misalnya dengan tidak memiliki bunyi sama sekali,
menyelenggarakan suatu menurut pengakuan gurunya si anak
rangkaian pertemuan bagi hafal macam huruf dari A sampai Z.
orangtua dan kepada mereka Namun berbeda halnya ketika guru
diberikan informasi dan latihan menugaskan si anak untuk menyalin
untuk membantu kesulitan kata yang ada pada buku paket
tersebut. ataupun LKS, tulisan si anak ini
f. Memotivasi Siswa dengan mampu diartikan oleh gurunya.
Memberikan Umpan Balik Selain itu, si anak memiliki daya
Cara yang penting untuk ingat yang rendah dan tingkah
membantu siswa tetap lakunya mencerminkan siswa yang
termotivasi dalam kelas ialah kurang disiplin karena suka
selalu memberitahu tentang mengganggu temannya.
kemajuan belajarnya. Oleh sebab Upaya untuk mengatasi
itu, guru hendaknya memberi problematika membaca dan menulis
umpan balik sesegera mungkin permulaan di sekolah dasar
ketika siswa sedang bekerja dan diantarannya adalah 1) memilih
sesudah siswa melengkapi setiap bahan bacaan yang memiliki daya
tugas. tarik bagi siswa dan menarik secara
visual mulai dari menampilkan
gambar yang bervariasi dan dengan
III. SIMPULAN warna yang menarik pula, 2)
Problematika yang berkaitan menjadikan huruf sebagai bahan
dengan pembelajaran membaca nyanyian, bagi siswa yang belum
permulaan sesuai dengan hasil mampu mengenal huruf baik dalam
wawancara penulis dengan guru membaca ataupun menulis, guru bisa
kelas 2 yaitu ditemukannya siswa membuatkan nyanyian sederhana
yang belum fasih membaca kata dan namun menarik yang berisikan
kalimat, terkadang guru harus huruf-huruf agar si anak termotivasi
berulang-ulang kali menyuruh si untuk menghafal huruf-huruf, 3)
anak untuk membaca namun hal ini memilih media pembelajaran yang
tak berdampak sedikitpun bagi si inovatif seperti penggunaan media
anak. Si anak akan tetap diam dan inovatif seperti Buklet Edukatif
tidak mau menggubris perintah dari Tematik (BET) sangat berpengaruh
gurunya. Hal ini memunculkan terhadap kemampuan menulis siswa
kekesalan dari siswa lain, lalu kelas, 4) memilih model
berdampak pada timbulnya pembelajaran yang inovatif dan
cemoohan dari siswa lainnya. Si bervariatif seperti contoh model
anak pun kurang mampu menghafal pembelajaran example non example
huruf A sampai dengan Z. dan model pembelajaran Cooperative
Problematika yang berkaitan Integrated Reading And Composition
dengan pembelajaran menulis (CIRC), 5) program bimbingan bagi
permulaan sesuai dengan hasil orangtua yang menekankan pada
wawancara penulis dengan guru penyediaan pengetahuan bagi
kelas 2 yaitu ditemukannya siswa orangtua tentang kesulitan belajar.
laki-laki yang pada saat ditugaskan Misalnya dengan menyelenggarakan

63
ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume. 3, Nomor 1 April 2018
ISSN: 2527-5445
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW

suatu rangkaian pertemuan bagi Menggunakan Kartu Huruf


orangtua dan kepada mereka di Kelas I SDN 2 Wombo.
diberikan informasi dan latihan Jurnal Kreatif Tadulako
untuk membantu kesulitan tersebut, (Online) Vol. 4 No. 8.
dan 6) memotivasi siswa dengan Musfiroh, Tadkiroatun. 2009.
memberikan umpan balik, ini Menumbuhkembangkan
merupakan cara yang penting untuk Baca-Tulis Anak Usia Dini.
membantu siswa tetap termotivasi Jakarta: Grasindo
dalam kelas yaitu selalu Priyanto, Andi. 2012. Diagnosis
memberitahu tentang kemajuan Kesulitan Membaca
belajarnya. Oleh sebab itu, guru Permulaan Siswa SD/MI
hendaknya memberi umpan balik Melalui Analisis Reading
sesegera mungkin ketika siswa Readiness. Tersedia pada
sedang bekerja dan sesudah siswa http://www.kompasiana.co
melengkapi setiap tugas. m/andi-priyanto/ (diakses
tanggal 20 Januari 2018)
DAFTAR PUSTAKA Purwanto, Ngalim, dkk. 1997.
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Metodologi Pengajaran
Berkesulitan Belajar: Bahasa Indonesia di
Teori, Diagnosis dan Sekolah Dasar. Jakarta:
Remediasinya. Jakarta: Rosda Jayaputra
Rineka Cipta Rahim, Farida. 2011. Pengajaran
Agetanian, Ni Luh Putu. 2014. Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta:
Pengaruh Pendekatan Bumi Aksara
Pembelajaran Kontekstual
Berbantuan BET (Buklet
Edukatif Tematik) dan
Motivasi Belajar Terhadap
Kemampuan Menulis Siswa
Kelas II SD di Gugus V
Kecamatan Sukasada.
Tesis. Singaraja: Program
Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha
Huda, Akhmad. 2009. Pembelajaran
Membaca Permulaan
Dengan Pendekatan
Pengalaman Berbahasa Di
Kelas Awal Sekolah Dasar.
Tersedia pada
http://hudaita.blogspot.co.id
/2009/01/pembelajaran-
membaca-permulaan-
dengan. html (diakses
tanggal 20 Januari 2018)
Langi, Andi, dkk. 2011. Peningkatan
Kemampuan Membaca Dan
Menulis Dengan

64

You might also like