Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

e-ISSN 2549-7529 | p-ISSN 1412-0313

39 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020 https://ejournal.upi.edu/index.php/gea

ANALISIS PENYEBAB BANJIR DI KOTA SAMARINDA


Haris Setiawan1, Muhammad Jalil2, Muhammad Enggi S3, Fathan Purwadi4, Christopel
Adios S5, Asri Wahyu Brata6, Andi Syaful Jufda7
1,2,3,4,5,6,7
Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Mulawarman
1
21enggi@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the distribution of floods in Samarinda City,
identify the causes of flooding in Samarinda City, and identify the impact of floods on the
people of Samarinda City. Samarinda City is an area that is prone to floods. Where the
cause of flooding is the problem of flooding in the city of Samarinda due to excessive
runoff and inadequate runoff in river bodies so that water overflows. There are two
factors that cause flooding in the first city of Samarinda, natural factors such as high
rainfall, topography of the region, tides of the Mahakam river, and others. And the
second, is human, mainly sourced from the element of population growth will be followed
by increased needs for infrastructure, housing, clean water facilities, education, and
other community services. In addition, population growth will also be followed by the
need for business land for agriculture, plantations, and industry. The sources of
inundation (flood) in Samarinda City especially those whose impacts on community
activities can be divided into 3 types, namely, due to the Mahakam river tide. The first is
flood submissions, the second is local flooding, and the third is flooding due to the
Mahakam river tide.
Keywords: Cause of floods, Samarinda City, source of inundation.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran banjir di Kota Samarinda,
mengindentifikasi penyebab banjir di Kota Samarinda, dan mengindentifikasi dampak
banjir terhadap masyarakat Kota Samarinda. Kota Samarinda adalah daerah yang rawan
terhadap bencana banjir. Dimana penyebab banjir permasalahan banjir di Kota Samarinda
terjadi akibat berlebihnya limpasan permukaan dan tidak tertampungnya limpasan
tersebut dalam badan sungai sehingga air meluap. Ada dua faktor yang menyebabkan
banjir di Kota Samarinda yang pertama, Faktor alam seperti tingginya curah hujan,
topografi wilayah, pasang surut air sungai Mahakam, dan lain-lain. Dan yang kedua,
adalah manusia, utamanya bersumber pada unsur pertumbuhan penduduk akan diikuti
peningkatan kebutuhan infrastruktur, pemukiman, sarana air bersih, pendidkan, serta
layanan masyarakat lainnya. Selain itu pertumbuhan penduduk akan diikuti juga
kebutuhan lahan usaha untuk pertanian, perkebunan, maupun industry. Sumber genangan
(banjir) di Kota Samarinda khususnya yang dampaknya pada aktivitas masyarakat dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu, akibat pasang sungai Mahakam.yang pertama banjir
kiriman, yang kedua banjir lokal, dan yang ketiga adalah banjir akibat pasang sungai
Mahakam.
Kata kunci: Penyebab banjir, Kota Samarinda, sumber genangan.
H. Setiawan, M. Jalil, M. E. Sulaiman, dkk. Analisis Penyebab Banjir … 40
PENDAHULUAN daerah aman atau tidak untuk didiami.
Wilayah Indonesia digolongkan sebagai Misalnya, kegagalan manusia membaca
salah satu negara rawan bencana, baik bencana karakter suatu daerah sehingga tidak
alam maupun bencana yang diakibatkan oleh mengetahui daerah tersebut merupakan daerah
kegiatan manusia. Indonesia merupakan banjir. Banjir adalah suatu bencana yang
Negara kepulauan, secara geografis terletak di mengganggu kehidupan manusia berupa
persimpangan tiga lempeng utama, lempeng genangan air dari yang terkecil sampai terbesar
Eurasia di utara dan lempeng Pasifik Timur yang disebabkan faktor-faktor baik manusia
dan lempeng Indo-Australia di selatan maupun alam atau aliran air yang tinggi, dan
menyebabkan Indonesia rawan terhadap tidak tertampung oleh aliran sungai sehingga
bencana alam seperti gempa bumi, letusan air itu meluap ke daratan yang lebih rendah.
gunung berapi, dan tsunami. Selain itu, sekitar Menurut Kamus Besar Bahasa
13 persen dari gunung berapi aktif di dunia Indonesia (KBBI), banjir adalah
yang terletak di sepanjang Kepulauan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya
Indonesia, yang ancaman masyarakat kering) karena volume air yang meningkat.
Indonesia dalam bahaya dari berbagai Definisi kedua dari kamus tersebut, banjir
intensitas. adalah berair banyak dan deras, kadang-
Di sisi lain, bencana merupakan sebuah kadang meluap.
peristiwa yang sangat akrab dengan Samarinda sebagai ibukota Provinsi
masyarakat kita. Banyak yang mengatakan Kalimnatan Timur merupakan salah satu kota
Negara Indonesia adalah surga bencana. di Indonesia yang memiliki pertumbuhan dan
Bencana yang sering kita jumpai yaitu banjir. perkembangan pesat. Perkembangan kota ini
Seiring dengan perkembangan zaman, dalam dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk
dunia perdagangan dan bisnis yang kurang yang mengakibatkan meningkatnya pula
memperhatikan aspek kelingkungan. kebutuhan lahan perkotaan. Oleh karena itu,
Indonesia memiliki populasi besar lebih tingkat kepadatan di daerah perkotaan
dari 230 juta orang dengan distribusi yang cenderung lebih tinggi daripada di wilayah
tidak merata, yang terdiri dari berbagai pedesaan karena tingkat aktivitas dalam
humaniora, agama / keyakinan, budaya, populasi perkotaan cenderung lebih tinggi.
politik, yang dapat menyebabkan munculnya Pengembangan daerah perkotaan dengan
konflik horizontal dan vertikal yang pada perubahan tutupan vegetasi, tanah menjadi
akhirnya akan mengarah untuk perpindahan. permukaan kedap air dengan kapasitas
Selain bencana alam, Indonesia memiliki penyimpanan air kecil atau tidak ada. Aktivitas
potensi munculnya bencana buatan manusia terhadap penggunaan lahan yang paling
sebagai risiko dari beberapa kegiatan yang dominan adalah aktivitas perumahan. Kegiatan
dapat merusak lingkungan, termasuk ini memakan lebih dari 50% dari total luas,
penebangan hutan, kebakaran hutan, dan sehingga sekarang banyak bermunculan
bencana industri. daerah pemukiman dengan konsep vertikal
Banjir yang pada hakekatnya proses untuk.
alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia Secara umum, masalah bencana di
bila proses itu mengenai manusia dan Indonesia, khususnya di Kota Samarinda
menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. cukup menghawatirkan, dimana becana banjir
Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada ini sudah mengakibtakan lumpuhnya aktifitas
tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika di Kota Samarinda. Berdasarkan latar belakang
mereka mendiami daerah yang secara alamiah di atas, penulis berkeinginan menyusun
merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir penelitian tentang Analisis Penyebab Banjir di
yang datang, justru manusia yang mendatangi Kota Samarinda. Tujuan penelitian ini adalah
banjir. Apabila hal tersebut dapat kita terima, untuk Mengetahui persebaran banjir di Kota
maka bencana banjir yang dialami manusia Samarinda, Mengindentifikasi penyebab banjir
sebenarnya adalah buah dari kegagalan di Kota Samarinda, dan Mengindentifikasi
manusia dalam membaca karakter alam. dampak banjir terhadap Masyarakat Kota
Kegagalan manusia membaca apakah suatu Samarinda.
41 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini menggunakan metode Parameter-parameter yang digunakan
kualitatif pada dampak banjir taerhadap dalam penelitian ini diproyeksikan dalam
fasilitas sekolah dan metode kuantitatif pada bentuk peta. Kemudian dilakukan analisis
dampak terhadap aktivitas pendidikan di Kota berdasarkan peta tersebut.
Samarinda.  Curah Hujan
Dalam penelitian ini yang menjadi Pembuatan parameter curah hujan bertujuan
populasi sasaran adalah masyarakat yang untuk melihat sebaran rata-rata curah hujan
terdampak banjir di Kota Samarinda. tahunan pada wilayah penelitian. Curah hujan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini tahunan antara 1.900 – 2.000 mm/tahun
dilakukan secara acak yaitu dengan memiliki luas 4.371,42 Ha (6,33%).
mengambil daerah yang terdampak banjir di Sedangkan sebagian wilayah di Kota
Kota Samarinda. Jenis teknik sampling Samarinda merupakan daerah dengan rata-rata
menggunakan cara penentuan anggota sampel curah hujan tahunan anatar 2.200 – 2.300
secara acak dan sistematik (Systematic mm/tahun dengan luas wilayah mencapai
Ramdom Sampling). Data yang diperlukan 37.828,05 Ha (54,77%).
diperoleh melalui observasi, wawancara,
dokumentasi, dan angket. Angket.

Tabel 1. Luas Wilayah Berdasarkan Sebaran Rata-rata Curah Hujan Tahunan di Kota Samarinda
dengan Metode Geostatistical Krigging

Kelas Rata-rata Curah Hujan Luas Presentase


No
(mm/tahun) Wilayah (%)
1 1.900-2.000 4.371,42 6,33
2 1.900-2.001 7.230,14 10,47
3 1.900-2.002 9.565,79 13,85
4 1.900-2.003 37.828,05 54,77
5 1.900-2.004 10.075,32 14,59
Sumber: Jurnal Penelitian Daerah Rawan Banjir di Kota Samarinda Navisatun Halimah

Tabel 2. Rekapitulasi Jumlah Bencana Banjir Di Kota Samarinda


Banjir Di Kota Samarinda Tahun
4 2014
5 2015
1 2016
5 2017
5 2018
20 2019
Sumber: BPBD Provinsi Kaltim
Berdasarkan data di atas secara umum sulit untuk dikendalikan, kalaupun bisa
permasalahan banjir di Kota Samarinda terjadi memerlukan biaya yang cukup besar.
akibat berlebihnya limpasan permukaan dan Faktor kedua adalah manusia, utamanya
tidak tertampungnya limpasan tersebut dalam bersumber pada unsur pertumbuhan penduduk
badan sungai sehingga air meluap. Terdapat akan diikuti peningkatan kebutuhan
dua faktor utama penyebab banjir yaitu faktor infrastruktur, pemukiman, sarana air bersih,
alam (natural) dan faktor manusia (man made). pendidkan, serta layanan masyarakat lainnya.
Faktor alam seperti tingginya curah hujan, Selain itu pertumbuhan penduduk akan diikuti
topografi wilayah, pasang surut air sungai juga kebutuhan lahan usaha untuk pertanian,
Mahakam, dan lain-lain. Faktor alamiah ini perkebunan, maupun industry. Kebutuhan
H. Setiawan, M. Jalil, M. E. Sulaiman, dkk. Analisis Penyebab Banjir … 42
lahan usaha maupun penyediaan lahan untuk sekitar +1,58 m. Ketinggian genangan
infrastruktur tentu akan mempengaruhi tata antara 0,20-0,50 m dengan lama genangan
guna lahan, dan berdampak pada menurunnya anatara 2 hingga 4 jam. Pada 5 tahun
potensi serapan air ke dalam tanah. Selain itu terakhir sesuai data di atas banjir di Kota
dengan lebih terbukanya lahan maka semakin Samarinda meningkat baik frekuensi
muda lapisan tanah tergerus air hujan maka maupun besarannya.
sedimentasi akan terjadi di sungai dan
akibatnya kapasitas air sungai menurun. SIMPULAN
Pertumbuhan penduduk tentu akan
meningkatkan produksi sampah, apabila
pengelolaan sampah tidak baik maka samapah
akan menimbulkan masalah antara lain
penyumbatan disaluran drainase dan
penyumbatan aliran sungai.
Sumber genangan (banjir) di Kota Samarinda
khususnya yang dampaknya pada aktivitas
masyarakat dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :
1. Banjir kiriman, Aliran banjir yang
datangnya dari daerah hulu diluar
kawasan yang tergenang. Hal ini terjadi
jika hujan yang terjadi di daerah hulu
Sumber : BPBD Provinsi Kaltim
menimbulkan aliran banjir yang melebihi
kapasitas sungainya sehingga terjadi Dilihat dari peta di atas bahwasanya
limpasan. Sebagai contoh lokasi yang Samarinda adalah daerah yang rawan sekali
sering mendapat banjir kiriman adalah terhadap bencana banjir. Dimana penyeabab
daerah sekitar jalan. Pangeran Antasari. banjir permasalahan banjir di Kota Samarinda
Banjir yang terjadi di daerah atas (hulu) terjadi akibat berlebihnya limpasan permukaan
yaitu DAS Manggis dengan durasi 3-4 jam dan tidak tertampungnya limpasan tersebut
akan dapat menyebabkan banjir di daerah dalam badan sungai sehingga air meluap. Ada
Jl. P. Antasari dua faktor yang menyebabkan banjir di Kota
2. Banjir lokal, genangan air yang timbul Samarinda yang pertama, Faktor alam seperti
akibat hujan yang jatuh di daerah itu tingginya curah hujan, topografi wilayah,
sendiri. Hal ini dapat terjadi kalau hujan pasang surut air sungai Mahakam, dan lain-
yang terjadi melebihi kapasitas system lain. Dan yang kedua, adalah manusia,
drainase yang ada. Pada banjir local, utamanya bersumber pada unsur pertumbuhan
ketinggian genangan air antara 0,2-0,7 m penduduk akan diikuti peningkatan kebutuhan
dan lama genangan bisa mencapai 3-5 infrastruktur, pemukiman, sarana air bersih,
jam. Tinggi genangan maupun lama pendidkan, serta layanan masyarakat lainnya.
genangan akan semakin besar apabila Selain itu pertumbuhan penduduk akan diikuti
hujan bersamaan dengan pasang sungai juga kebutuhan lahan usaha untuk pertanian,
Mahakam. perkebunan, maupun industry. Kebutuhan
3. Banjir akibat pasang Sungai Mahakam, lahan usaha maupun penyediaan lahan untuk
banjir yang terjadi baik akibat alirat infrastruktur tentu akan mempengaruhi tata
langsung air pasang dan atau air balik dari guna lahan, dan berdampak pada menurunnya
saluran drainase akibat terhambat oleh air potensi serapan air ke dalam tanah. Selain itu
pasang. Banjir pasang merupakan banjir dengan lebih terbukanya lahan maka semakin
rutin akibat muka air sungai Mahakam muda lapisan tanah tergerus air hujan maka
pasang. Daerah yang mendapat pengaruh sedimentasi akan terjadi di sungai dan
langsung dari air pasang Sungai Mahakam akibatnya kapasitas air sungai menurun.
tentunya daerah yang mempunyai Sumber genangan (banjir) di Kota Samarinda
ketinggian di bawah muka air pasang khususnya yang dampaknya pada aktivitas
43 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020
masyarakat dapat dibedakan menjadi 3 Sartika, D. 2019. Pengelolaan Banjir Di Kota
macam, yaitu, yang pertama Bajir Kiriman, Samarinda Berbasis Pemberdayaan
yang kedua Bajir Lokal, dan Yang ketiga Masyarakat Melalui Sumur Biopori.
adalah Banjir Akibat Pasang Sungai Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol.14
Mahakam. No.1 (Oktober) hal.63-76.

REKOMENDASI Sodik, F. 2015. Upaya Pemerintah dalam


Adapun rekomendasi yang dapat Pengendalian Banjir di Kota Samarinda.
disampaikan agar penelitian selanjutnya dapat eJournal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3 (2)
lebih baik yakni perlu dilakukannya suatu hal:782-796.
penelitian lanjutan mengenai data tingkat
kecerahan suatu perairan beserta faktor-faktor Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
yang mempengaruhinya. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa
Beta.
DAFTAR PUSTAKA
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana). Susila, I., Putra, I. dan Buana, P. W. 2017.
2014. Indeks Rawan Bencana. Rancang Bangun Aplikasi Analisa Pola
Samarinda. BPBD. Hujan Penyebab Banjir Di Jakarta.
Jurnal Ilmiah Merpati (Menara
Desmawangga, C. 2019. BREAKING NEWS Penelitian Akademika Teknologi
Satu Jam Diguyur Hujan, Samarinda Informasi) Vol.3 No.3 (Desember 2017).
Kalimantan Timur Terendam 11. 10.24843/JIM.2017.v05.i03.p01.
Banjir.https://kaltim.tribunnews.com/20
19/11/19/breaking-news-satu-jam- Syahrul, A. 2014. Analisis Dampak Banjir
diguyur-hujan-samarinda-kalimantan- Pada Tahun 2007 Terhadap Pelaksanaan
timur-terendam-banjir (19 November Pendidikan Sekolah dan Kesiapsiagaan
2019). Di akses pada: 1 Desember 2019. Masyarakat Dalam Bencana Banjir Di
Kelurahan Joyotakan Kecamatan
Pratiwi dan Ndraha, A. B. 2018. Strategi Surakarta. Skripsi thesis, Universitas
Pengendalian Banjir di Kota Samarinda Muhammadiyah Surakarta.
Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal
MSDM Vol.5 No.2 (2 Desember 2018) Yovanda. 2019. Banjir Lagi di Jalanan Kota
hal. 141-156. Samarinda.https://news.detik.com/berita
/d-4789936/banjir-lagi-di-jalanan-kota-
Rafiq, A., Idris, A. dan Sugandi. 2014. Studi samarinda (19 November 2019). Di
tentang Kebencanaan dalam akses pada: 1 Desember 2019.
Penanggulangan Bencana Banjir di Kota
Samarinda Pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Kalimantan Timur. eJournal
Administrative Reform, Vol.2 (3)
hal:1548-1560.

You might also like