Laporan Analisis Vegetasi Nurul Mutmainnah (20500117003)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

ANALISIS VEGETASI

A. Hasil Pengamatan
1. Kurva Luas Area
Tabel 1. Hasil Perhitungan Jumlah Jenis dalam Suatu Area
Jumla
Ukuran Luas Petak Penambaha
2 h % Penambahan Jenis
Petak m x m (m ) n Jenis
Jenis
1x1 1 9 - -
1x2 2 17 8 8/9 x 100 = 88,8 %
2x2 4 22 5 5/17 x 100 = 29,4 %
2x4 8 28 6 6/22 x 100 = 27,2 %
4x4 16 30 2 2/28 x 100 = 7,14 %
a. Plot
Tabel 2. Hasil Analisis Vegetasi
N ð
O Jenis Sampel X X2 n N Pi Dmi Dri Fmi Fri INP X2-N N-1 N(N-1) id Terdistribusi ni ni-1 ni(ni-1) Pi Log Pi Pi log Pi H

1 Eleusine indica 18 324 8 120 0.150 0.750 0.150 1.000 0.151 0.301 204 119 14280 0.114 Seragam 18 17 306 0.150 -0.824 -0.124

2 Cyperus rotundus 15 225 8 120 0.125 0.625 0.125 0.875 0.132 0.257 105 119 14280 0.059 Seragam 15 14 210 0.125 -0.903 -0.113
Euphorbia
3 heterophylla 14 196 8 120 0.117 0.583 0.117 0.875 0.132 0.249 76 119 14280 0.043 Seragam 14 13 182 0.117 -0.933 -0.109

4 Brachiaria mutica 15 225 8 120 0.125 0.625 0.125 0.875 0.132 0.257 105 119 14280 0.059 Seragam 15 14 210 0.125 -0.903 -0.113
0.094 1.036460541
   
5 Mimosa pudica 10 100 8 120 0.083 0.417 0.083 0.250 0.038 0.121 -20 119 14280 -0.011 Seragam 10 9 90   0.083 -1.176 -0.098  
Elephantopus    
6 scaber 8 64 8 120 0.067 0.333 0.067 0.375 0.057 0.123 -56 119 14280 -0.031 Seragam 8 7 56   0.067 -1.176 -0.078  
   
   
7 Ipomea batatas 2 60 8 120 0.017 0.083 0.017 0.125 0.019 0.036 -60 119 14280 -0.034 Seragam 2 1 2   0.017 -1.778 -0.030  
   
8 Centella aiatica 9 81 8 120 0.075 0.375 0.075 0.375 0.057 0.132 -39 119 14280 -0.022 Seragam 9 8 72   0.075 -1.125 -0.084  
   
Phyllanthus 0.09    
9 urinaria 11 330 8 120 0.092 0.458 0.092 0.625 4 0.186 210 119 14280 0.118 Seragam 11 10 110   0.092 -1.038 -0.095  
0.05 0.05
10 Fallopia convolvus 6 36 8 120 0.050 0.250 0 0.500 0.075 0.125 -84 119 14280 -0.047 Seragam 6 5 30 0 -1.301 -0.065
Desmodium
11 triflorum 4 16 8 120 0.033 0.167 0.033 0.375 0.057 0.090 -104 119 14280 -0.058 Seragam 4 3 12 0.033 -1.477 -0.049
Chenopodium
12 album 8 64 8 120 0.067 0.333 0.067 0.375 0.057 0.123 -56 119 14280 -0.031 Seragam 8 7 56 0.067 -1.176 -0.078

TOTAL 120         5.000   6.625                   1336     -1.036


2. Purposed Sampling
a. Plot
Tabel 4. Hasil Analisis Vegetasi
X2- N(N- ð
NO Jenis Sampel X X2 n N Pi Dmi Dri Fmi Fri INP N N-1 1) id Terdistribusi ni ni-1 ni(ni-1) Pi Log Pi Pi log Pi H
11 1199
1 c 15 225 8 0 0.136 0.625 0.136 1.000 0.182 0.318 115 109 0 0.077 Seragam 18 17 306 0.164 -0.786 -0.129
Cyperus 11 1199
2 rotundus 12 144 8 0 0.109 0.500 0.109 0.625 0.114 0.223 34 109 0 0.023 Seragam 15 14 210 0.136 -0.865 -0.118
11 1199
3 Mimosa pudica 11 121 8 0 0.100 0.458 0.100 0.750 0.136 0.236 11 109 0 0.007 Seragam 14 13 182 0.127 -0.895 -0.114
Euphorbia 11 1199 0.106 0.9543
4 heterophylla 13 195 8 0 0.118 0.542 0.118 0.875 0.159 0.277 85 109 0 0.057 Seragam 15 14 210 0.136 -0.865 -0.118
   
11 1199    
5 spesies A 7 49 8 0 0.064 0.292 0.064 0.375 0.068 0.132 -61 109 0 -0.041 Seragam 10 9 90   0.091 -1.138 -0.103  
   
11 1199    
6 spesies B 9 81 8 0 0.082 0.375 0.082 0.375 0.068 0.150 -29 109 0 -0.019 Seragam 8 7 56   0.073 -1.138 -0.083  
Chenopodium 11 1199    
7 album 6 36 8 0 0.055 0.250 0.055 0.250 0.045 0.100 -74 109 0 -0.049 Seragam 2 1 2   0.018 -1.740 -0.032  
   
Elephantopus 11 1199   0.08  
8 scaber 14 196 8 0 0.127 0.583 0.127 0.500 0.091 0.218 86 109 0 0.057 Seragam 9 8 72 2 -1.087 -0.089
phyllanthus 11 1199
9 urinaria 19 361 8 0 0.173 0.792 0.173 0.625 0.114 0.286 251 109 0 0.167 Seragam 11 10 110 0.100 -1.000 -0.100
11 0.05 1199
10 spesies C 4 16 8 0 0.036 0.167 0.036 0.125 0.023 9 -94 109 0 -0.063 Seragam 6 5 30 0.055 -1.263 -0.069

TOTAL 110         4.583   5.500                   1268     -0.954


b. Kombinasi Plot & Line Trancept
Tabel 5. Hasil Analisis Vegetasi
ð
NO Jenis Sampel X X2 n N Pi Dmi Dri Fmi Fri INP X2-N N-1 N(N-1) id Terdistribusi ni ni-1 ni(ni-1) Pi Log Pi Pi log Pi H

1 Eleusine indica 345 119025 10 610 0.566 14.375 0.566 1.000 0.114 0.679 118415 609 371490 3.188 Mengelmpok 345 344 118680 0.566 -0.248 -0.140

2 Cyperus rotundus 25 625 10 610 0.041 1.042 0.041 0.800 0.091 0.132 15 609 371490 0.0004 Seragam 25 24 600 0.041 -1.387 -0.057
Euphorbia
3 heterophylla 14 196 10 610 0.023 0.583 0.023 0.600 0.068 0.091 -414 609 371490 -0.011 Seragam 14 13 182 0.023 -1.639 -0.038

4 Spesies A 20 400 10 610 0.033 0.833 0.033 0.400 0.046 0.078 -210 609 371490 -0.006 Seragam 20 19 380 0.033 -1.484 -0.049

5 Brachiaria mutica 13 169 10 610 0.021 0.542 0.021 0.083 0.009 0.031 -441 609 371490 -0.012 Seragam 13 12 156 0.021 -1.671 -0.036

6 Centella aiatica 19 361 10 610 0.031 0.792 0.031 0.400 0.046 0.077 -249 609 371490 -0.007 Seragam 19 18 342 0.031 -1.507 -0.047

0.33
0.80919
7 Spesies B 11 121 10 610 0.018 0.458 0.018 0.400 0.046 0.064 -489 609 371490 -0.013 Seragam 11 10 110 2 0.018 -1.744 -0.031
 
 
Elephantopus  
 
8 scaber 18 324 10 610 0.030 0.750 0.030 0.500 0.057 0.086 -286 609 371490 -0.008 Seragam 18 17 306 0.030 -1.530 -0.045  
 
 
Phyllanthus  
 
9 urinaria 21 441 10 610 0.034 0.875 0.034 0.500 0.057 0.091 -169 609 371490 -0.005 Seragam 21 20 420   0.034 -1.463 -0.050  
 
 
 
10 Fallopia convolvus 15 225 10 610 0.025 0.625 0.025 0.600 0.068 0.093 -385 609 371490 -0.010 Seragam 15 14 210 0.025 -1.609 -0.040  
 
 
 
 
11 Spesies C 10 100 10 610 0.016 0.417 0.016 0.300 0.034 0.051 -510 609 371490 -0.014 Seragam 10 9 90   0.016 -1.785 -0.029  
 
 
 
12 Spesies D 3 9 10 610 0.005 0.125 0.005 0.100 0.011 0.016 -601 609 371490 -0.016 Seragam 3 2 6 0.005 -2.308 -0.011  
 
 
 
Ageratum  
 
13 conyzoides 24 576 10 610 0.039 1.000 0.039 0.800 0.091 0.130 -34 609 371490 -0.001 Seragam 24 23 552 0.039 -1.405 -0.055  
 
 
 
 
14 Spesies E 28 784 10 610 0.046 1.167 0.046 0.600 0.068 0.114 174 609 371490 0.005 Seragam 28 27 756   0.046 -1.338 -0.061
 
 
0.00 0.00  
 
15 Spesies F 5 25 10 610 8 0.208 8 0.600 0.068 0.077 -585 609 371490 -0.016 Seragam 5 4 20 0.008 -2.086 -0.017
Chenopodium
16 album 24 576 10 610 0.039 1.000 0.039 0.500 0.057 0.096 -34 609 371490 -0.001 Seragam 24 23 552 0.039 -1.405 -0.055

17 Ipomea batats 1 1 10 610 0.002 0.042 0.002 0.100 0.011 0.013 -609 609 371490 -0.016 Seragam 1 0 0 0.002 -2.785 -0.005

18 Spesies R 1 1 10 610 0.002 0.042 0.002 0.100 0.011 0.013 -609 609 371490 -0.016 Seragam 1 0 0 0.002 -2.785 -0.005
Desmodium
19 triflorum 12 144 10 610 0.020 0.500 0.020 0.300 0.034 0.054 -466 609 371490 -0.013 Seragam 12 11 132 0.020 -1.706 -0.034

20 Spesies G 1 1 10 610 0.002 0.042 0.002 0.100 0.011 0.013 -609 609 371490 -0.016 Seragam 1 0 0 0.002 -2.785 -0.005
12349
TOTAL 610         25.417   8.783                   4     -0.809
B. Pembahasan
1. Kurva luas area
Kurva luas area merupakan langkah awal untuk untuk menganalisis vegetasi dengan menggunakan petak (plot). Kurva
luas area digunakan untuk memperoleh luas minimum petak contoh (plot sampling) yang dianggap representatif dalam
mewakili suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu. Luasan petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keragaman
jenis yang terdapat pada suatu area. Makin beragam jenis makin luas petak contoh yang dapat digambarkan dalam bentuk
grafik. Pada praktikum ini digunakan plot dengan ukuran 1 x 1 meter dengan luas area 50 x 50 m. Ukuran petak pertama yaitu 1 x
1 m dengan luas 1m didapatkan 9 jenis spesies, selanjutnya ukuran petak plot ditambah menjadi 1 x 2 m , luasnya menjadi 2 m 2 dan
didapatkan 8 penambahan spesies baru sehingga jumlah jenis sebanyak 17 spesies. Presentasi penambahan jenis pada luas petak
ini adalah 88,8 %. Untuk ukuran plot 2 x 2 m dengan luas area 4 m 2 didapatkan penambahan jenis sebanyak 5 sehingga jumlah
spesies sebanyak 22. Presentas penambahan jenis pada luas petak ini adalah 26,4%. Selanjutnya ukuran petak ditambah menjadi
2 x 4 m dengan luas 8 m 2 dan didapatkan penambahan jenis spesies sebanyak 6 sehingga jumlah jenis yang didapatkan adalah
28. Presentase penambahan jumlah jenis pada luas petak ini adalah 27,2%. Selanjutnya ukuran petak ditambah menjadi 4 x 4 m
luas petak menjadi 16 m2 dan didapatkan penambahan jenis sebanyak 2 sehingga jumlah jenis yang didaptkan adalah 30.
Presentase penambahan jumlah jenis pada luas petak ini adalah 7,14%. Karena persentase sudah berada dibawah 10% maka
penambahan plot dihentikan, sehingga untuk menentukan jumlah pelemparan plot maka merujuk pada luas area sebelum
pelemparan plot dengan persentase 7,14%. Adapun luas area sebelum pelemparan plot dengan persentase 71,4% yaitu 8 meter
sehingga jumlah pelemparan plot pada metode random plot dan purposed yaitu 8 kali.
2. Random sampling
a. Plot
Pada praktikum ini dilakukan metode random sampling dengan menggunakan plot dengan ukuran 1 x 1 m 2 . pelemparan
dilakukan sebanyak 8 kali secara acak pada area yang akan diamati. Setelah melakukan pengamatan pada area dapat diketahui
bahwa jumlah spesies yang didapatkan sebanyak 20 dengan jumlah total spesies sebanyak 120. Spesies yang didapatkan antara
lain Eleusine indica dengan jumlah spesies 18, Cyperus rotundus berjumlah 15, Euphorbia heterophylla berjumlah 14, Brachiaria
mutica berjumlah 15, Mimosa pudica berjumlah 10, Elephantopus scaber berjumlah 8, Ipomea batatas sebanyak 2, Centella aiatica
berjumlah 9, Phyllanthus urinaria berjumlah 11, Fallopia convolvus berjumlah 6, Desmodium triflorum berjumlah 4, Chenopodium
album berjumlah 8. INP berturut- turut yaitu (0,301), (0,257), (0.257), (0,121), (0,123), 0,036, (0,132), (0,186), (0,125), (0,09), (0,123)
Semakin besar nilai INP suatu spesies semakin besar tingkat penguasaan terhadap komunitas dan sebaliknya. Penguasaan
spesies tertentu dalam suatu komunitas dapat dilihat apabila spesies yang bersangkutan berhasil menempatkan sebagian besar
sumberdaya yang ada dibandingkan dengan spesies yang lainnya (Saharjo dan Cornelio, 2011 dalam (Budiwan, Fahrizal, dan
Prayogo 2018). Pola sebaran berturut-turut (0,114), (0,059), (0,043), (0,059), (-0,011), (-0,031), (-0,34), (-0,022), (0,118), (-0,047),
(-0,058), (-0,031). Semua Nilai pola sebaran berada dibawah satu atau kurang dari satu sehingga semua spesies diatas
digolongkan terdistribusi seragam sesuai dengan kisaran indeks morisita yaitu terdistribusi seragam apabila id < 1,0. Adapun
untuk indeks dominansi yaitu 0,094 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi karena sesuai dengan
teori Odum (1993) bahwa indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1, dimana semakin kecil nilai indeks dominansi maka
menunjukkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi dan semakin besar dominansi maka menunjukkan ada spesies yang
mendominasi. Hasil analisis data menunjukan tingkat keanekaragaman 1.036.
3. Purposed sampling
a. Plot
Metode random biasa disebut dengan sampel berpeluang/probabilitas atau diterjemahkan acak. Setiap anggota populasi
memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel (Cahyono 2018, 33). Adapun hasil pengamatan setelah dilakukan pelemparan
plot secara acak diperoleh 10 jenis spesies diantaranya Eleusine indica sebanyak 15, Cyperus rotundus sebanyak 12, Mimosa pudica
sebanyak 11, Euphorbia heterophylla berjumlah 13, spesies A berjumlah 7, spesies B berjumlah 9, Chenopodium album sebanyak
6, Elephantopus scaber sebanyak 14, phyllanthus urinaria sebanyak 19, spesies c sebanyak 4 sehingga jumlah keseluruhan
sebanyak 110. INP masing-masing spesies berturut-turut (0,301), (0,257), (0,249), (0,257), (0,121), (0,123), (0,036), (0,132), (0,186),
(0,125), (0,09), (0,123). Semakin besar nilai INP suatu spesies semakin besar tingkat penguasaan terhadap komunitas dan
sebaliknya (Soegianto, 1994 dalam. Penguasaan spesies tertentu dalam suatu komunitas dapat dilihat apabila spesies yang
bersangkutan berhasil menempatkan sebagian besar sumberdaya yang ada dibandingkan dengan spesies yang lainnya (Saharjo
dan Cornelio, 2011 dalam (Budiwan, Fahrizal, dan Prayogo 2018). Dari hasil pengamatan pola sebaran berturut-turut adalah
(0,077), (0,023), (0,007), (0,057), (-0,041), (-0,019), (-0,049), (0,057), (0,167), (-0,063). Semua Nilai pola sebaran berada dibawah
satu atau kurang dari satu sehingga semua spesies diatas digolongkan terdistribusi seragam sesuai dengan kisaran indeks
morisita yaitu terdistribusi seragam apabila id < 1,0. Adapun untuk indeks dominansi yaitu 0,106 sehingga disimpulkan bahwa
tidak ada spesies yang mendominasi karena sesuai dengan teori Odum (1993) bahwa indeks dominansi berkisar antara 0 sampai
1, dimana semakin kecil nilai indeks dominansi maka menunjukkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi dan semakin
besar dominansi maka menunjukkan ada spesies yang mendominasi. Hasil analisis data menunjukan tingkat keanekaragaman
sebesar 0.9543.
b. Kombinasi plot dan line trancept
Metode line dan plot dilakukan dengan membentangkan tali sepanjang 50 meter kemudian meletakkan plot secara selang-seling
dengan jarak 5 meter plot berukuran 1 x 1 m. Adapun hasil pengamatan diperoleh 20 jenis spesies diantaranya Eleusine indica
345, Cyperus rotundus 25, Euphorbia heterophylla 14, Spesies A 20, Brachia mutica 13, Centella aiatica 19, spesies B 11,
Elephantopus scaber 18, Phyllanthus urinaria 21, Fallopia convolvus 15, spesies C 10, spesies D 3, Ageratum conyzoides 24, spesies
E 28, spesies F 5, Chenopodium album 12, Ipomea batatas 1, Desmodium triflorum 12, speses G 1 sehingga jumlah keseluruhan
adalah 610. INP masing-masing spesies berturut-turut adalah (0.679), (0,132), (0,091), (0,078), (0,031), (0,077), (0,064), (0,086),
(0,091), (0,093), (0,051), (0,016), (0,13), (0,114), (0,077), (0,096), (0,013), (0,013), (0,054), (0,013). Semakin besar nilai INP suatu
spesies semakin besar tingkat penguasaan terhadap komunitas dan sebaliknya (Soegianto, 1994 dalam. Penguasaan spesies
tertentu dalam suatu komunitas dapat dilihat apabila spesies yang bersangkutan berhasil menempatkan sebagian besar
sumberdaya yang ada dibandingkan dengan spesies yang lainnya (Saharjo dan Cornelio, 2011 dalam (Budiwan, Fahrizal, dan
Prayogo 2018). Dari hasil pengamatan pola sebaran berturut-turut adalah (3,188), (0,0004), (-0,011), (-0,006), (-0,012), (-0,007), (-
0,008), (-0,005), (-0,010), (-0,014), (-0,016), (-0,001), (0,005), (-0,016), (-0,016), (-0,016), (-0,013), (-0,016). Spesies Eleusine indica
memiliki pola penyebaran sebesar 3,188 yang berarti spesies ini memiliki pola penyebaran secara mengelompok, sedangkan
untuk spesies yang lain Semua Nilai pola sebaran berada dibawah satu atau kurang dari satu sehingga semua spesies diatas
digolongkan terdistribusi seragam sesuai dengan kisaran indeks morisita yaitu terdistribusi seragam apabila id < 1,0 dan
terdistribusi mengelompok apabila id > 1. Adapun untuk indeks dominansi yaitu 0.332 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada
spesies yang mendominasi karena sesuai dengan teori Odum (1993) bahwa indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1, dimana
semakin kecil nilai indeks dominansi maka menunjukkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi dan semakin besar
dominansi maka menunjukkan ada spesies yang mendominasi. Hasil analisis data menunjukan tingkat keanekaragaman sebesar
0.80919.
Lampiran
A. Tabulasi data
1. Metode random sampling (plot)
Tabel 6. jumlah spesies pada metode plot

No. Nama Spesies Jumlah Spesies


1 Eleusine indica 18
2 Cyperus rotundus 15
3 Euphorbia heterophylla 14
4 Brachiaria mutica 15
5 Mimosa pudica 10
6 Elephantopus scaber 8
7 Ipomea batatas 2
8 Centella aiatica 9
9 Phyllanthus urinaria 11
10 Fallopia convolvus 6
11 Desmodium triflorum 4
12 Chenopodium album 8
Jumlah total 120
2. Metode purposed sampling
a. Plot
Tabel 7. jumlah spesies pada metode plot

N Nama Spesies Jumlah Spesies


o
1 Eleusine indica 15
2 Cyperus rotundus 12
3 Mimosa pudica 11
4 Euphorbia heterophylla 13
5 spesies A 7
6 spesies B 9
7 Chenopodium album 6
8 Elephantopus scaber 14
9 phyllanthus urinaria 19
10 spesies C 4
Jumlah total 110
b. Kombinasi plot dan line trancept
Tabel 8. Jumlah spesies metode kombinasi plot dan line trancept

No Nama Spesies Jumlah Spesies


.
1 Eleusine indica 345
2 Cyperus rotundus 25
3 Euphorbia heterophylla 14
4 Spesies A 20
5 Brachiaria mutica 13
6 Centella aiatica 19
7 Spesies B 11
8 Elephantopus scaber 18
9 Phyllanthus urinaria 21
10 Fallopia convolvus 15
11 Spesies C 10
12 Spesies D 3
13 Ageratum conyzoides 24
14 Spesies E 28
15 Spesies F 5
16 Chenopodium album 24
17 Ipomea batats 1
18 Spesies R 1
19 Desmodium triflorum 12
20 Spesies G 1
TOTAL 610

Dokumentasi
1. Kurva luas area
2. Random sampling (plot)

3. Purposed sampling (plot)


4. Purposed sampling (kombinasi plot dan line trancept)

You might also like