Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL EKLEKTIKA, April 2014, Volume 2 Nomor 1 41

IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DI SMP

Khaerul*)
SMP Negeri Katumbangan Lemo Kab. Polman
e-mail: www.khaerul_muchtar@yahoo.com

Abstract: The study aimed at discovering (i) the description of teh


implementation of academic supervision of supervisor at SMPN
Katumbangan Lemo in Polewali Mandar district, (ii) the factors which
influence academic supervision of supervisor at SMPN Katumbangan Lemo
in Polewali Mandar district. The study is aqualitative research with a case
study approach. The study provided in-depth description on the
implementation of academic supervision of supervisor at SMPN
Katumbangan Lemo in Polewali Mandar district. Data sources were taken
purposively. Data were collected through interview, obervation, and
documentation then validated through triangulation and meber check. The
results of the study revealed that (i) the implementation of academic
supervision of supervisor at SMPN Katumbangan Lemo in Polewali Mandar
district ran well by applying supervision principles: scientific principle,
democratic principle, constructive and creative principles, and partnership
principle; by applying supervision techniques: individual technique such as
class visit, class observation, and teaching demonstration, and group
techniques such as teacher meeting, group study of teachers and MGMP, and
discussion as a group process which applied supervision mode: scientific
model, artistic model, and clinical model; the factors which influenced
academic supervision of supervisor were the internal and external factors.
The internal factors were strong commitment of supervisor, academic
competence of supervisor in terms of ability in guiding to arrange the
syllabus, lesson plan, the selection and use of method, the use of media and
learning facility, the utilization of information technology, guiding to teach in
class, and guiding and evaluating the process of teaching, and highly
motivation of supervisor. Whereas, the external factors of supervisor were
empowerment of supervisor by the superior by giving the authority, good
working environment, friendly, conducive, pleasant, working together and
supported each other, and the superior policy factor towards supervisor in
providing support and decision making from Kadisdikpora and the principal
based on the recommendation from the supervisor in terms of the
improvement of teaching quality in school.
Keyword: Academic Supervision of Supervisor.

Pendidikan adalah usaha sadar yang mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan sengaja dirancang untuk serta harus mencerminkan proses
42 Khaerul, Implementasi Supervisi Akademik Pengawas di SMP

memanusiakan manusia dalam arti efektif dan efisien untuk melahirkan


mengaktualisasikan semua potensi keunggulan akademis dan ekstra
yang dimilikinya menjadi kemampuan kurikuler pada peserta didik yang
yang dapat dimanfaatkan dalam dinyatakan lulus untuk satu jenjang
kehidupan sehari-hari di masyarakat pendidikan atau menyelesaikan
luas. Hal ini berdasarkan dengan pembelajaran tertentu.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun Untuk mencapai peningkatan
2003 tentang Sistem Pendidikan mutu pendidikan tentu saja harus
Nasional Pasal 1 ayat 1, menyatakan applicable (dapat diterapkan) sesuai
bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar kondisi dan konteks masyarakat yang
dan terencana untuk mewujudkan menjadi penyelenggara pendidikan.
suasana belajar dan proses Oleh karena itu, menuju ke arah
pembelajaran agar peserta didik secara peningkatan mutu pendidikan
aktif mengembangkan potensi dirinya dibutuhkan regulasi kebijakan yang
untuk memiliki kekuatan spiritual lebih efektif dan implementatif. Salah
keagamaan, pengendalian diri, satu upaya pemerintah dalam
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, pencapaiannya adalah dengan lahirnya
serta keterampilan yang diperlukan kebijakan tentang Standar Nasional
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan (SNP) yang menjabarkan
Pendidikan berfungsi untuk tentang Standar Pelayanan Minimal
mempersiapkan manusia menghadapi (SPM) pendidikan yang menjadi
masa depan agar hidup lebih sejahtera, standar bagi seluruh pengelola
baik sebagai individu maupun sebagai pendidikan di Indonesia.
warga masyarakat, bangsa maupun Dalam Peraturan Pemerintah
antar bangsa. Bagi pemeluk agama, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
masa depan mencakup kehidupan di Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat 1
dunia dan pandangan tentang sampai 3 disebutkan bahwa: Proses
kehidupan hari kemudian yang pembelajaran pada satuan pendidikan
bahagia. Dengan demikian, berbagai diselenggarakan secara interaktif,
macam model pendidikan sangat inspiratif, menyenangkan, menantang,
tergantung dari rumusan wujud atau memotivasi peserta didik untuk
jabaran manusia yang sejahtera dengan berpartisipasi aktif, serta memberikan
berbagai dimensinya. ruang yang cukup bagi prakarsa,
Untuk mencapai cita-cita kreativitas, dan kemandirian sesuai
pendidikan nasional seperti termaktub dengan bakat, minat, dan perkembangan
dalam Undang-Undang RI Nomor 20 fisik serta psikilogis peserta didik,
Tahun 2003 tersebut, maka diperlukan adanya keteladanan pendidik, adanya
upaya terencana dan sistematis dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
seluruh stakeholders (pemangku dan pengawasan yang efektif dan efisien
kepentingan) pendidikan. Semua dalam proses pembelajaran.
upaya tersebut harus bermuara pada Salah satu masalah yang dihadapi
peningkatan mutu pendidikan secara dunia pendidikan kita adalah masalah
berkesinambungan. Suti, (2011) lemahnya proses pembelajaran. Dalam
mengemukakan bahwa: Mutu proses pembelajaran, peserta didik
pendidikan adalah derajat keunggulan kurang didorong untuk mengembangkan
dalam pengelolaan pendidikan secara kemampuan berpikir. Proses
JURNAL EKLEKTIKA, April 2014, Volume 2 Nomor 1 43

pembelajaran yang terjadi di dalam sekolah dalam rangka meningkatkan


kelas dilaksanakan sesuai dengan kualitas kinerja sekolah.
kemampuan dan selera guru. Padahal Pengawas satuan pendidikan dan
pada kenyataannya kemampuan guru pengawas sekolah rumpun mata
dalam pengelolaan pembelajaran tidak pelajaran harus mampu melakukan
merata sesuai dengan latar belakang supervisi dengan tujuan meningkatkan
pendidikan guru serta motivasi dan kedisiplinan, komitmen dan
kecintaan guru terhadap profesinya. kemampuan para guru dalam
Guru memegang peranan melaksanakan proses pembelajaran di
sentral dalam proses belajar kelas. Sementara para guru, juga
mengajar. Untuk itu mutu pendidikan mengharapkan agar pengawas mampu
di suatu sekolah sangat ditentukan menjadi tempat bertanya, tempat
oleh kemampuan yang dimiliki mereka mendapat bantuan teknis,
seorang guru dalam menjalankan memberikan masukan, saran dan
tugasnya. Pada dasarnya tingkat bahkan meningkatkan motivasi dan
kompetensi profesional guru semangat para guru agar tidak patah
dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru arang dalam mencoba menerapkan
itu sendiri yaitu bagaimana guru gagasan, pengetahuan dan keterampilan
bersikap terhadap pekerjaan yang mereka di kelas.
diemban. Sedangkan faktor luar yang Sesuai Peraturan Pemerintah
dianggap sebagai salah satu faktor yang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
berpengaruh terhadap kompetensi Nasional Pendidikan Pasal 57 bahwa
profesional seorang guru yaitu supervisi. ”supervisi yang meliputi supervisi
Suprervisi dari kepala sekolah dan dari manajerial dan akademik dilakukan
pengawas pendidikan. secara teratur dan berkesinambungan
Tugas pengawas sekolah secara oleh pengawas atau penilik satuan
umum salah satunya adalah pendidikan dan kepala satuan
memberikan dorongan agar tenaga pendidikan”. Maka penulis akan
pendidik dan kependidikan, baik memfokuskan pada kompetensi
guru, kepala sekolah dan personel supervisi akademik pengawas.
lainnya di sekolah, termotivasi untuk “Supervisi akademik tersebut menitik
meningkatkan kinerja. Sedangkan beratkan pengamatan supervisor pada
tugas utama pengawas sekolah masalah-masalah akademik, yaitu hal-
adalah melakukan pembinaan dan hal yang langsung berada dalam
pengawasan pada aspek akademik lingkungan kegiatan pembelajaran pada
dan manajerial yang dikenal dengan waktu siswa sedang proses mempelajari
istilah supervisi akademik dan sesuatu” (Arikunto, 2004: 33).
manajerial. Sebagai supervisor Berdasarkan kondisi riil yang
akademik, pengawas sekolah penulis amati bahwa kehadiran
bertugas untuk membantu guru pengawas sekolah, baik pengawas
dalam meningkatkan kemampuan satuan pendidikan maupun pengawas
profesionalnya untuk perbaikan sekolah rumpun mata pelajaran di
kualitas proses pembelajaran. SMP Negeri Katumbangan Lemo
Sedangkan sebagai supervisor dalam pelaksanaan supervisi akademik
manajerial, pengawas sekolah pengawas sebagai salah satu tugas
bertugas untuk membantu kepala pokok pengawas satuan pendidikan
44 Khaerul, Implementasi Supervisi Akademik Pengawas di SMP

dalam mensupervisi belum berjalan implementasi supervisi akademik


optimal, dikarenakan sebagai bentuk pengawas di SMP Negeri Katumbangan
tugas-tugas pengawasan supervisi Lemo Kabupaten Polewali Mandar; (2)
akademik, yakni memantau dan Faktor-faktor apakah yang
menilai pengawas satuan pendidikan mempengaruhi supervisi akademik
dan pengawas sekolah rumpun mata pengawas di SMP Negeri
pelajaran masih pada tataran Katumbangan Lemo Kabupaten
memeriksa dan menilai perangkat Polewali Mandar.
pembelajaran guru (penyusunan silabus,
membuatan rencana pelaksanaan METODE
pembelajaran/ RPP, penentuan kiteria Jenis penelitian ini merupakan
ketuntasan minimal/ KKM, penggunaan penelitian kualitatif yang
media, dan cara menilai kemajuan menggambarkan dan menafsirkan
belajar siswa). Sedangkan kurang pada secara mendalam fenomena-fenomena
tugas membina atau pembimbingan yang realistis yang terjadi pada
serta pemberian bantuan dalam implementasi supervisi akademik
memecahkan masalah-masalah yang pengawas dan faktor-faktor yang
dihadapi guru serta pelatihan mempengaruhinya di SMP Negeri
profesional guru berdasarkan hasil Katumbangan Lemo Kabupaten
pelaksanaan dan evaluasi pengawasan. Polewali Mandar, berupa uraian kata-
Sehingga, posisi ideal pengawas yang kata atau makna tertulis atau lisan dari
seyogyanya hadir sebagai pilar penting informan atau sumber data yang
lahirnya pendidikan berkualitas makin diteliti yang dapat dipercaya.
jauh dari harapan. Adapun metode yang digunakan
Fenomena lain yang penulis adalah deskriptif kualitatif yang mana
amati bahwa adanya guru di SMP mencoba berusaha menggambarkan,
Negeri Katumbangan Lemo mendesripsikan dan menginterpretasikan
Kabupaten Polewali Mandar yang data yang ada dalam keadaan atau
kurang mampu menyusun silabus dan peristiwa sebagaimana adanya
juga kurang mampu membuat sehingga sifatnya mengungkap fakta,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan maksud menemukan dan
(RPP) sehingga hanya membuat menafsirkan fenomena yang terjadi
dengan copy paste. Hal ini disebabkan dan dilakukan dengan jalan melibatkan
karena disamping guru kurang berbagai metode yang ada.
pemahaman tentang penyusunan Penelitian ini dilaksanakan di
perangkat pembelajaran dan tidak SMP Negeri Katumbangan Lemo
memberanikan diri untuk bertanya Kabupaten Polewali Mandar, yang
kepada pengawas sekolah, juga guru beralamat di Jalan Poros Buku Desa
kurang mendapat bimbingan secara Katumbangan Lemo Kec.
profesional dari pengawas sekolah Campalagian Kab. Polewali Mandar.
dalam hal penyusunan perangkat Adapun yang menjadi fokus utama
pembelajaran (silabus dan RPP). dalam penelitian ini adalah: 1)
Berdasarkan uraian pada latar belakang implementasi supervisi akademik ialah
masalah, maka dapat dikemukakan kemampuan pengawas sekolah dalam
rumusan masalah penelitian ini, sebagai menggunakan: (a) prinsip supervisi,
berikut: (1) Bagaimanakah gambaran yakni prinsip ilmiah, prinsip
JURNAL EKLEKTIKA, April 2014, Volume 2 Nomor 1 45

demokratis, prinsip kooperatif atau dalam penelitian ini adalah: triangulasi


kemitraan serta prinsip konstruktif dan dan member check.
kreatif. (b) teknik supervisi, yaitu
bersifat individu adalah: kunjungan HASIL PENELITIAN DAN
kelas, observasi kelas, dan demonstrasi PEMBAHASAN
mengajar. Sedangkan bersifat Gambaran Implementasi Supervisi
kelompok ialah: rapat guru, studi Akademik Pengawas di SMP Negeri
kelompok antar guru, dan diskusi Katumbangan Lemo Kabupaten
sebagai proses kelompok. (c) model Polewali Mandar
supervisi, antara lain: model ilmiah,
model, klinis, dan model artistik. 2) Prinsip supervisi
faktor-faktor yang mempengaruhi Pengawas dalam melakukan
supervisi akademik pengawas adalah supervisi akademik di sekolah dituntut
faktor internal Faktor internal, yakni: dapat menerapkan prinsip-prinsip
(a) komitmen pengawas sekolah, (b) supervisi secara profesional agar
kompetensi pengawas sekolah, (c) memberi perubahan yang lebih baik
motivasi pengawas sekolah. terhadap proses pembelajaran guru
Sedangkan faktor eksternal, yaitu: (a) secara terus menerus sehingga dapat
pemberdayaan pengawas sekolah oleh meningkatkan kualitas pembelajaran
atasan, (b) lingkungan kerja pengawas pada khususnya dan kualitas
sekolah, (c) kebijakan pimpinan. pendidikan yang bermutu di indonesia
Data yang diperoleh dalam pada umumnya.
penelitian ini bersumber dari informan Supervisi akademik pengawas di
yang ditentukan melalui teknik SMP Negeri Katumbangan Lemo
purposive dengan tujuan tertentu Kabupaten Polewali Mandar telah
(Sugiyono, 2010: 124). Informan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-
terlibat dalam penelitian ini adalah prinsip supervisi, yakni prinsip ilmiah
pengawas satuan pendidikan dan telah digunakan pegawas dalam
pengawas mata pelajaran dalam hal ini bimbingan pada guru dalam kegiatan
pengawas merupakan sumber informasi pembelajaran di kelas, yang dilaksanakan
utama. Selanjutnya empat orang guru secara teratur, berkelanjutan, obyektif
mata pelajaran sebagai triangulator. akan data yang diperoleh dalam
Untuk mengumpulkan data kenyataan pelaksanaan proses belajar
dalam penelitian ini, maka dilakukan mengajar dan menggunakan instrumen
dengan tiga cara yaitu wawancara, supervisi.
dokumentasi dan observasi. Dalam Prinsip demokratis digunakan
penelitian ini, metode analisis data pengawas dalam membimbing guru
yang digunakan adalah analisis memilih dan menggunakan metode
menurut Miles dan Huberman dalam pembelajaran serta membimbing
Sugiyono (2008: 92) dengan membagi menggunakan media pendidikan dan
kegiatan ini menjadi tiga bagian yaitu: fasilitas pembelajaran dengan
reduksi data (data reduction), mengedepankan musyawarah sebagai
penyajian data (data display) serta azas tertinggi dan saling menghargai
penarikan kesimpulan data (data dengan suasana saling keterbukaan
conclusion drawing). Adapun teknik antara pengawas dengan guru
pengabsahan data yang digunakan sehingga guru merasa tidak dipaksa
46 Khaerul, Implementasi Supervisi Akademik Pengawas di SMP

dalam memilih dan menggunakan Teknik supervisi


metode, media dan fasilitas Pada dasarnya teknik supervisi
pembelajaran. pengawas diperuntukkan untuk
Prinsip konstruktif dan kreatif membantu guru meningkatkan situasi
digunakan pengawas dalam belajar mengajarnya dan secara umum
memotivasi guru memanfaatkan teknik supervisi itu dibedakan atas 2
teknologi informasi dengan (dua) teknik, yakni teknik individu dan
mendorong untuk ikut aktif teknik kelompok. Teknik individual
menciptakan suasana kondusif yang mengedepankan teknik yang sifatnya
akhirnya dapat membangkitkan personal kepada guru yang akan
suasana kreatifitas yang baik sehingga
disupervisi, sedangkan teknik
membantu guru dapat berinovasi dan kelompok mengutamakan pendekatan
mengeksplorasi kemampuannya untuk supervisi kepada beberapa guru dalam
mendesain pembelajaran berbasis melakukan supervisi.
teknologi informasi.
Prinsip kooperatif atau Pelaksanaan supervisi akademik
kemitraan digunakan pengawas dalam di SMP Negeri Katumbangan Lemo
menyusun silabus dan RPP dengan Kabupaten Polewali Mandar, telah
menghargai keberagaman dan menggunakan beberapa teknik
mengembangkan kebersamaan untuk supervisi berdasarkan kebutuhan guru
menciptakan suasana belajar mengajar yang akan disupervisi. Hal ini pun
yang baik dengan upayah terjalin dapat disimpulkan bahwa dari semua
saling kerjasama antara pengawas teknik supervisi baik individu maupun
dengan guru dalam suasana yang kelompok akan dapat digunakan jika
nyaman, hangat dan baik tanpa ada sesaui dengan konten dan konteksnya.
tekanan dari pengawas sehingga guru Pada teknik kelompok, yakni
dapat merecanakan dan merumuskan teknik studi kelompok antar guru atau
penyusunan silabus dan RPP dengan lebih dekat dengan Musyawarah Guru
baik sesuai dengan tingkat Mata Pelajaran (MGMP) dan teknik
kemampuan siswa dan kondisi sarana diskusi kelompok digunakan
prasrana sekolah yang menunjang pengawas dalam membimbing guru
dalam pembelajaran. menyusun silabus dan RPP serta
Secara umum prinsip supervisi memilih dan menggunakan metode
yang dilakukan pengawas mesti jauh pembelajaran sehingga guru dapat
dari sifat otoriter dengan tidak berpendapat, mengeluarkan ide dan
mencari-cari kesalahan seorang guru, saling mengoreksi antar satu sama lain
semua guru hendaknya disupervisi dalam diskusi kelompok dengan guru
berdasarkan kebutuhan seorang guru mata pelajaran yang sama. Hal-hal
agar dapat memecahkan masalah yang yang prinsip atau mendasar pada studi
dihadapi guru dalam proses kelompok antar guru atau
pembelajaran sehingga menjadi solusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran
atas kesalahan dan kekurangan (MGMP) ataupun dalam diskusi
seorang guru yang pada akhirnya akan kelompok dengan guru mata pelajaran
tercipta hubungan yang harmonis dan yang sama akan dibantu oleh
terbina keakraban yang baik anatara pengawas untuk mengatasi kesulitan
pengawas dengan guru.
JURNAL EKLEKTIKA, April 2014, Volume 2 Nomor 1 47

yang ditemukan sehingga diperoleh terencana, dan kontinyu, model klinis


hasil yang maksimal. yang sifatnya inisiatif dari guru, dan
Teknik kelompok lain, yaitu model artistik yang sifatnya menuntut
rapat atau pertemuan dengan dewan perhatian lebih dalam proses di kelas.
guru digunakan pengawas dalam Pada pelaksanaan supervisi
membimbing guru menggunakan akademik pengawas di SMP Negeri
media pendidikan dan fasilitas Katumbangan Lemo Kabupaten
pembelajaran serta memotivasi guru Polewali Mandar, pengawas telah
memanfaatkan teknologi informasi menggunakan beberapa model
dengan upayah bahwa guru mengikuti supervisi dengan menyesuaikan pada
anjuran untuk menggunakan media
proses pembimbingan yang dilakukan
pendidikan dan fasilitas pembelajaran pada guru.
serta termotivasi membuat desain Model ilmiah digunakan
pembelajaran berbasis teknologi pengawas dalam membimbing guru
informasi sehingga pertemuan dewan menyusun silabus, membimbing
guru yang dilaksanakan atau rapat memilih dan menggunakan metode
tersebut menjadi perhatian dan pembelajaran serta membimbing
dicermati pengawas sebagai forum menggunakan media pendidikan dan
mencarikan solusi atas masalah yang fasilitas pembelajaran yang dilakukan
dialami guru. secara obyektif, terencana,
Pada teknik individu supervisi berkelanjutan, dan menggunakan
pengawas, yakni teknik observasi instrumen supervisi sehingga guru
kelas, kunjungan kelas, dan dapat menentukan metode
demonstrasi mengajar digunakan pembelajaran yang tepat, menyusun
pengawas dalam membimbing guru silabus secara rinci berdasarkan tingkat
pada kegiatan pembelajaran di kelas
kemampuan siswa dan daya dukung
sehingga guru dapat memahami sarana prasarana pembelajaran sekolah
kekurangannya dalam pengajaran di serta memahami penggunaan media
kelas. Kunjungan kelas dilakukan pendidikan dan fasilitas pembelajaran
pengawas untuk mengamati guru yang dengan baik.
sedang mengajar di kelas, sedangkan Model artistik digunakan
observasi kelas dilakukan pengawas pengawas dalam memotivasi guru
untuk masuk ke dalam kelas saat guru memanfaatkan teknologi informasi
sedang mengajar dan demonstrasi dengan menempatkan guru sebagai
mengajar merupakan upayah relasi atau teman sehingga guru
pengawas untuk membantu guru merasa aman dan memiliki motivasi
dengan menunjukkan atau untuk memperbaiki diri terhadap
mempraktekkan bagaimana mengajar kekurangannya memahami
dengan baik. pemanfaatan teknologi informasi
Model supervisi dalam hal ini membuat perangkat
pembelajaran dan desain pembelajaran
Model supervisi merupakan
berbasis teknologi informasi.
suatu pola atau acuan yang diterapkan
Model klinis digunakan
pengawas dan ada beberapa model
pengawas membimbing guru dalam
supervisi pengawas, yakni model
ilmiah yang sifatnya sistematis, menyusun RPP dan membimbing guru
dalam kegiatan pembelajaran di kelas
48 Khaerul, Implementasi Supervisi Akademik Pengawas di SMP

dengan merivisi kembali RPP yang dalam pelaksanaan supervisi akademik


dibuat dari adopsi sekolah lain pengawas sebab pengawas akan selalu
berdasarkan dengan kondisi sekolah menjaga amanah dan melaksanakan
dan untuk pembelajaran di kelas kewajibannya dengan penuh rasa
dengan melalui tahapan atau siklus tanggung jawab sehingga kunjungan
yang terencana yang bertujuan pengawas ke sekolah-sekolah
mengadakan perubahan yang rasional binaannya dalam rangka supervisi
dalam mengajar yang semakin baik akademik pengawas akan ringan
dengan berorientasi pada pembelajaran dilakukan dan guru pun mendapat
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, perhatian dengan bimbingan yang
dan menyenangkan (PAIKEM) serta berikan secara rutin dan berkelanjutan.
dalam suasana keterbukaan dan
Kompetensi pengawas sekolah
kedekatan agar guru merasa nyaman
dan tidak tertekan sehingga dengan Kompetensi atau kemampuan
model klinis, akan meningkatkan pengawas yang mesti dimiliki dalam
kualitas mengajar guru secara melaksanakan supervisi akademik di
profesional. SMP Negeri Katumbangan Lemo
Kabupaten Polewali Mandar adalah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi termasuk kompetensi supervisi
Supervisi Akademik Pengawas di akademik itu sendiri, yakni
SMP Negeri Katumbangan Lemo kemampuan membimbing menyusun
Kabupaten Polewali Mandar silabus, RPP, pemilihan dan
penggunaan metode, penggunaan
Faktor Internal Pengawas, yakni:
media dan fasilitas pembelajaran,
Komitmen Pengawas Sekolah pemanfaatan teknologi informasi,
Komitmen pengawas yang membimbing mengajar di kelas dan
dibangun dalam melaksanakan sekaligus kemampuan pengawas
supervisi akademik di SMP Negeri dalam membimbing dan menilai
Katumbangan Lemo Kabupaten proses dan hasil pembelajaran guru.
Polewali Mandar adalah sungguh- Kompetensi atau kemampuan
sungguh datang untuk berkunjung ke pengawas berpengaruh erat dalam
sekolah untuk membimbing guru baik, melaksanakan supervisi akademik
secara individual dan maupun secara karena tanpa memiliki kompetensi
kelompok serta berusaha atau kemampuan yang memadai
melaksanakan supervisi akademik seorang supervisor atau pengawas
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tidak dapat melaksanakan tugas
tugas dan tanggungjawabnya sehingga supervisi akademik dengan baik dan
dapat membantu guru mengembangkan juga pengawas mesti memiliki dan
kemampuan profesionalismenya menguasai kompetensi kepengawasan
dengan saling menghargai, saling karena merupakan modal dasar
mengisi dan guru harus ada perubahan seorang pengawas dalam menilai,
ke arah yang lebih baik. membina dan membimbing guru
Komitmen yang kuat seorang sehingga guru dapat merubah pola
pengawas terhadap tugas dan tingkah laku yang profesional dan
tanggungjawabnya sebagai seorang memperbaharui cara mengajar dengan
pengawas akan berpengaruh positif semakin baik.
JURNAL EKLEKTIKA, April 2014, Volume 2 Nomor 1 49

Motivasi pengawas sekolah berperan menjadi nara sumber dalam


kegiatan MGMP serta laporan
Motivasi pengawas dalam
pengawas tentang hasil supervisi
pelaksanaan supervisi akademik di
akademik menjadi rujukan Kadisdikpora
SMP Negeri Katumbangan Lemo
dalam mengambil keputusan atau
Kabupaten Polewali Mandar ialah
membuat kebijakan terkait dengan
sungguh-sungguh memberi bantuan
mutu pendidikan sekolah tersebut.
kepada guru dalam proses belajar
Pemberdayaan pengawas oleh
mengajarnya sehingga guru mengajar
Kadisdikpora berpengaruh dalam
dengan terampil dan lengkap dengan
melaksanakan supervisi akademik
perangkat pembelajarannya sesuai
sebab pemberdayaan pengawas oleh
dengan kaidah-kaidah yang berlaku
Kadisdikpora merupakan bentuk
dan dapat dipertanggungjawabkan
penguatan pada fungsi pengawas
serta pengawas berkeinginan untuk
sebagai pelaksana supervisi akademik
mewujudkan proses pembelajaran
dan juga dapat memberi motivasi serta
guru yang berkualitas dengan
memberi peranan kepada pengawas
mencapaian tujuan pembelajaran
dalam melaksanakan supervisi
menuju peningkatan mutu pendidikan
akademik dengan baik dengan
yang semakin baik.
membantu dinas pendidikan dalam
Motivasi pengawas berpengaruh
pencapaian guru yang profesional
positif dalam melaksanakan supervisi
sehingga guru giat meningkatkan
akademik sebab dengan motivasi yang
keprofesionalismenya.
tinggi dan kuat maka supervisor atau
pengawas akan selalu bersemangat Lingkungan kerja pengawas
dalam melaksanakan tugas supervisi sekolah
akademik dan juga merupakan salah Lingkungan kerja pengawas
satu faktor penentu keberlangsungan yang dimaksud dalam pelaksanaan
dan pencapaian hasil pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri
supervisi sehingga pada akhirnya guru Katumbangan Lemo Kabupaten
selalu berkeinginan untuk berubah ke Polewali Mandar ialah lingkungan
hal-hal yang lebih baik, termasuk guru sekolah yang bersih, tentram,
akan mendambakan kehadiran kondusif, bersahabat, adanya sarana
pengawas dan pengawas pun prasarana pendidikan di sekolah dan
bersungguh-sungguh memberikan terjadinya interaksi dalam bingkai
penilaian dan bimbingan kepada guru. kekeluargaan yang saling menghargai
Faktor Eksternal Pengawas, yaitu: pengawas, kepala sekolah, guru, dan
Pemberdayaan Pengawas Sekolah seluruh komponen sekolah sehingga
Pemberdayaan pengawas oleh tercipta suasana kedamaian yang
Kadisdikpora yang dimaksud dalam setiap unsurnya saling bekerja sama
pelaksanaan supervisi akademik di dan saling mendukung demi
SMP Negeri Katumbangan Lemo kelancaran dan keberhasilan
Kabupaten Polewali Mandar adalah pelaksanaan supervisi akademik.
pengawas mendapat kewenangan Lingkungan kerja pengawas
dalam pengambilan keputusan terkait berpengaruh erat dalam melaksanakan
penyelesaian masalah pembelajaran di supervisi akademik sebab dengan
sekolah tersebut dan pengawas juga lingkungan kerja yang baik, kondusif
50 Khaerul, Implementasi Supervisi Akademik Pengawas di SMP

dan nyaman akan memberi dampak rekomendasi pengawas dalam hal


posistif dalam melaksanakan supervisi peningkatan kualitas guru mengajar
akademik dan pengawas pun tidak serta terkait dengan proses
jenuh dan dapat menjalankan tugas pembelajaran dan pencapaian mutu
sesuai yang diamanatkan tupoksinya pendidikan akan berdampak positif
sehingga kunjungan pengawas ke terhadap pelaksanaan supervisi
sekolah-sekolah binaannya dalam akademik karena memberi peranan
rangka pelaksanaan supervisi akademik dan penguatan sebagai pengawas
akan berlangsung dengan baik dengan dalam pelaksanaan supervisi akademik
pencapaian hasil yang maksimal. sehingga pengawas dalam melakukan
kunjungan ke sekolah-sekolah binaannya
Kebijakan pimpinan
sungguh-sungguh melaksanakan supervisi
Kebijakan pimpinan terhadap akademik demi pencapaian pembelajaran
pengawas yang dimaksud berpengaruh berkualitas dan bermutu.
dalam pelaksanaan supervisi akademik SIMPULAN
di SMP Negeri Katumbangan Lemo
Kabupaten Polewali Mandar adalah Prinsip supervisi yang digunakan
misalnya seorang kepala sekolah pengawas dalam membimbing guru
memenuhi pengadaan fasilitas menyusun silabus dan RPP, membimbing
pembelajaran karena mendapat memilih dan menggunakan metode
rekomendasi pengawas atau pembelajaran, membimbing menggunakan
berdasarkan laporan pengawas ke media pendidikan dan fasilitas
Kadisdikpora, maka Kadisdikpora pembelajaran, dan membimbing guru
menganggarkan dana untuk dalam kegiatan pembelajaran di kelas
pendidikan dan latihan (DIKLAT) serta memotivasi guru memanfaatkan
bagi guru-guru yang masih kurang teknologi informasi dalam pembelajaran
dalam proses pembelajaran guna ialah prinsip ilmiah, prinsip
meningkatakan mutu dan demokratis, prinsip konstruktif dan
profesionalisme guru. Selain itu kreatif serta prinsip kemitraan atau
kebijakan pimpinan yang terkait kerjasama.
pelaksanaan supervisi akademik ialah Teknik yang pengawas gunakan
terkait dengan pemanfaatan dan tindak dalam membimbing guru menyusun
lanjut dari hasil pelaksanaan supervisi silabus dan RPP, membimbing
akademik yang dilaporkan oleh pengawas memilih dan menggunakan metode
serta kewenangan dan peranan dalam pembelajaran, membimbing menggunakan
menyelesaikan masalah-masalah media pendidikan dan fasilitas
pendidikan yang didukung oleh pembelajaran, dan membimbing guru
pimpinan dalam hal ini Kadisdikpora. dalam kegiatan pembelajaran di kelas
Kebijakan pimpinan terhadap serta memotivasi guru memanfaatkan
pengawas berpengaruh dalam teknologi informasi dalam pembelajaran
melaksanakan supervisi akademik ialah teknik individu, berupa:
sebab kebijakan pimpinan itu, baik kunjungan kelas, observasi kelas, serta
Kadisdikpora maupun kepala sekolah demontrasi mengajar dan teknik
yang merupakan penanggung jawab kelompok, berupa: rapat guru, studi
dalam permasalahan pendidikan kelompok antar guru (MGMP), dan
sehingga dapat mendukung atas diskusi sebagai proses kelompok.
JURNAL EKLEKTIKA, April 2014, Volume 2 Nomor 1 51

Model supervisi yang digunakan keputusan terkait penyelesaian


pengawas dalam membimbing guru masalah pembelajaran di sekolah. (b)
menyusun silabus dan RPP, membimbing lingkungan kerja pengawas dalam
memilih dan menggunakan metode pelaksanaan supervisi akademik ialah
pembelajaran, membimbing menggunakan lingkungan kerja yang baik,
media pendidikan dan fasilitas bersahabat, kondusif, nyaman, saling
pembelajaran, dan membimbing guru bekerja sama dan saling mendukung.
dalam kegiatan pembelajaran di kelas (c) kebijakan pimpinan terhadap
serta memotivasi guru memanfaatkan pengawas dalam pelaksanaan supervisi
teknologi informasi dalam pembelajaran akademik adalah pemberian dukungan
adalah model ilmiah, model artistik dengan pengambilan keputusan baik
dan model klinis. Kadisdikpora maupun kepala sekolah
Faktor-faktor yang mempengaruhi atas rekomendasi pengawas.
supervisi akademik pengawas yakni:
1) faktor internal pengawas, meliputi: DAFTAR PUSTAKA
(a) komitmen pengawas dalam Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-
melaksanakan supervisi akademik Dasar Supervisi. Jakarta:
adalah komitmen yang kuat menjadi Rineka Cipta.
pemacu semangat untuk sungguh-
sungguh membimbing guru secara Depdiknas. UU. RI. Nomor 20 Tahun
individual maupun secara kelompok 2003 tentang Sisdiknas. 2003.
dengan profesional dan penuh Jakarta: Departemen Pendidikan
tanggung jawab. (b) kompetensi Nasional.
pengawas dalam melaksanakan -----------. 2005. Peraturan Pemerintah
supervisi akademik adalah kompetensi Republik Indonesia Nomor 19
supervisi akademik itu sendiri, yakni Tahun 2005 tentang Standar
kemampuan membimbing menyusun Nasional Pendidikan. Jakarta:
silabus, RPP, pemilihan dan penggunaan Departemen Pendidikan Nasional.
metode, penggunaan media dan Kepmenpan & rb RI No. 21/2010.
fasilitas pembelajaran, pemanfaatan Jabatan Fungsional Pengawas
teknologi informasi, membimbing Sekolah dan Angka Kreditnya.
mengajar di kelas dan sekaligus Jakarta: Menpan&rb.
kemampuan pengawas dalam
Sugiyono. 2008. Memahami
membimbing dan menilai proses dan
Penelitian Kualitatif. Bandung:
hasil pembelajaran guru. (c) motivasi
CV. Alfabeta.
pengawas dalam pelaksanaan supervisi
akademik ialah motiasi yang tinggi -----------. 2010. Metode Penelitian
dan kuat akan memacu semangat Pendidikan Pendekatan Kuanitatif,
pengawas untuk senantiasa berkunjung Kualitatif, dan R&D. Bandung:
ke sekolah untuk membimbing guru CV. Alfabeta.
dalam mengajar agar terampil. 2) Suti, M. 2011. Strategi Peningkatan
faktor eksternal pengawas, meliputi: Mutu Pendidikan di Era Otonomi
(a) pemberdayaan pengawas oleh Pendidikan. Jurnal Medtek, 3 (2).
atasan dalam pelaksanaan supervisi
akademik adalah pemberian kewenangan
oleh Kadisdikpora dalam pengambilan

You might also like