Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.

2089-7669

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU


PENCEGAHAN INFEKSI LEPTOSPIROSIS PADA IBU HAMIL
1) 2)
Intan Nugraheni Hasanah , Sri Wahyuni
Email : jkaffah@gmail.com

ABSTRACT

Leptospirosis is spread all over the world, on all continents, except the
Antarctic continent. Most incidents are found in tropical countries, including
Indonesia. According to the International Leptospirosis Society, Indonesia is a
country with a high incidence of leptospirosis, and ranks third in the world for
mortality.
This study aims to determine the relationship of knowledge and attitude with
the prevention behavior of leptospirosis infection in pregnant women. The type of
research is explanatory research using cross sectional approach method.
Subjects were all pregnant women who were not suffering from leptospirosis
infection in Bandarharjo Semarang Public Health Center. Sampling technique
using Total Sampling. Univariate analysis of each variable with percentage size.
Bivariate analysis using Chi Square statistic.
The result of this research got the knowledge level of pregnant woman to
behavior of prevention of leptospirosis infection in Bandarharjo Semarang Public
Health Center mostly belong to good category (70,6%). The attitude of pregnant
mother to behavior of prevention of leptospirosis infection in Bandarharjo
Semarang Public Health Center mostly belong to positive category (58%). There
is correlation between knowledge and attitude with behavior of prevention of
leptospirosis infection in pregnant woman in Bandarharjo Semarang Public
Health Center area.
This research is expected to motivate people to be more active in finding
information about leptospirosis or other health problems.

Key words : Knowledge, Attitude, Leptospirosis


1,2
) Poltekkes Kemenkes Semarang

Indonesia merupakan negara tropis Tengah, DI Yogyakarta, Sumatra


dengan kejadian leptospirosis yang Selatan, Sumatra Utara, Bali, NTB,
tinggi. International Leptospi-rosis Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Sosiety (2001) menyatakan Indo-nesia Kalimantan Barat, dan Kali-mantan
sebagai negara dengan insiden Timur. Pada beberapa peristiwa banjir
leptospirosis tinggi dengan peringkat besar yang menimpa kota-kota besar
ketiga di dunia dibawah Uruguay dan di Indonesia akhirakhir ini (sekitar
India untuk mortalitas (Ra-madhani T. tahun 2001-2006), angka kejadian
dan Yunianto B, 2010: S46). Di Indo- leptospirosis meningkat secara
nesia, leptospirosis ditemukan hampir signifikan sehingga menjadi bahan
di seluruh kepulauan. Beberapa pro- pemberitaan di media massa. Hal
vinsi tempat kasus leptospirosis yaitu tersebut relatif berbeda dengan tahun-
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tahun sebelum era mile-nium di mana

55
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

leptospirosis kurang dikenal melaporkan bahwa angka kejadian


masyarakat. Itulah sebabnya penyakit infeksi leptospirosis di Kota Semarang
ini disebut sebagai the re-emerging dengan jenis kelamin perempuan
infectious disease. sebanyak 24 kasus (32%) dibanding
Kota Semarang adalah satu- pria. Bagi ibu hamil penting sekali
satunya daerah di Indonesia yang untuk mengetahui karakteristik infeksi
melaporkan adanya kasus leptospirosis karena infeksi
leptospirosis. Insiden leptopsirosis di leptospirosis beresiko terhadap
Kota Semarang 4,59/100.000 dan kehamilan karena dapat menyebabkan
mortality 17,28% (Dinkesprov Jateng, keguguran, bayi lahir cacat dan
2012: 57). meninggal, atau lahir prematur.
Secara epidemiologik, kejadian Upaya penanggulangan yang telah
leptopsirosis dipengaruhi oleh 3 faktor dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
pokok, yaitu faktor agent penyakit, Semarang. Diantaranya bekerjasama
seperti jumlah, virulensi, dan patogeni- dengan Balai Besar Penelitian dan
tas bakteri leptospira; faktor host Pengembangan Vektor dan Reservoir
(pejamu), seperti kebersihan perorang- Penyakit (B2P2VRP) Salatiga untuk
an, kebiasaan menggunakan alat menentukan angka prevalensi sumber
pelin-dung diri ketika sedang bekerja di penularan. Mengadakan ceramah
tempat berisiko leptospirosis, keadaan klinis pada tenaga medis puskesmas,
gizi, usia, dan tingkat pendidikan; dan penyuluhan kesehatan di tingkat PKK
faktor lingkungan, seperti lingkungan dan tokoh masyarakat.
fisik, kimia, biologik, dan sosial. Lep- Beberapa studi menyebutkan
tospirosis merupakan masalah bahwa faktor-faktor yang berhubungan
kesehat-an masyarakat di seluruh dengan kejadian leptospirosis berat di
dunia khu-susnya di negara-negara kota semarang adalah keadaan
yang beriklim tropis dan subtropis selokan yang buruk, adanya tikus di
serta memiliki curah hujan yang tinggi. dalam/luar rumah, kebiasaan merokok,
Tingginya angka prevalensi selang waktu antara timbulnya gejala
leptospirosis di daerah yang memiliki dengan pemberian terapi antibakteri
iklim tropis dan subtropis, dapat dan adanya kontak dengan bangkai
dihubungkan dengan kondisi tikus.
lingkungan yang kurang baik sehingga Penting bagi ibu hamil untuk
memungkinkan lingkungan tersebut mengetahui perilaku yang tepat
menjadi tempat yang baik atau cocok dengan tujuan supaya dapat terhindar
untuk hidup dan berkem-bangbiaknya dari infeksi leptospirosis dan
bakteri leptospira (WHO, 2003). melakukan upaya-upaya pencegahan
Leptospirosis berbahaya bagi ibu terutama ibu hamil yang tinggal di
hamil. Walaupun belum ada keja-dian wilayah banjir, genangan air / air
ibu hamil yang menderita lepto-spirosis selokan tidak mengalir, memiliki suami
yang dilaporkan di Kota Semarang, perokok, dan terdapat tikus di dalam
namun sebagai wanita juga rawan maupun luar tempat tinggalnya.
menderita infeksi tersebut. Data profil Kecamatan Semarang Utara
Kota Semarang tahun 2014 menduduki peringkat pertama kejadian

56
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

infeksi leptospirosis tahun 2014 HASIL DAN PEMBAHASAN


(Dinkes Kota Semarang, 2014). Ini
disebabkan wilayah Semarang Utara Umur Responden
merupakan daerah yang padat
penduduknya dengan wilayah yang
digenangi air secara terus menerus
< 21
akibat banjir dan rob dari air laut.
21-35
Keadaan tersebut menyebabkan > 35
adanya perubahan lingkungan seperti :
banyaknya genangan air, lingkungan
menjadi becek, dan banyak timbunan Berdasarkan data diatas didapatkan
sampah yang menyebabkan umur ibu hamil yang menjadi
mudahnya kuman leptospira responden dalam penelitian ini rata
berkembang biak. rata adalah umur 25 tahun dan umur
Dari latar belakang di atas yang muda adalah umur 19 tahun
menjadikan penulis tertarik untuk sedangkan untuk umur ibu hamil yang
meneliti hubungan antara paling tua adalah 36 tahun. Ibu hamil
pengetahuan dan sikap dengan yang menjadi responden dalam
perilaku pencegahan infeksi penelitian ini memiliki resiko terhadap
leptospirosis pada ibu hamil. infeksi leptospirosis yang berakibat
pada kesehatan janinnya. Sebagian
METODE PENELITIAN besar kehamilan ibu dilihat dari umur
Jenis penelitian ini adalah responden dalam rentang reproduksi
eksplanatory research dengan sehat yaitu usia 20-35 tahun (21
menggunakan metode pendekatan orang), artinya ibu hamil yang menjadi
cross sectional atau studi potong responden masih dalam rentang umur
lintang. Uji validitas dilakukan dengan yang baik untuk proses reproduksi.
minimal 25 responden dengan Daya tangkap dan pola pikir
menggunakan Person Correlation seseorang terhadap suatu objek akan
Product Moment dan Justifikasi Expert meningkat seiring dengan
di Puskesmas Karangdoro. Subyek bertambahnya usia sehingga
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pengetahuan yang diperolehnya
yang tidak sedang menderita infeksi semakin membaik (Notoatmodjo,
leptospirosis di Puskesmas 2012). Bertambahnya informasi
Bandarharjo Semarang sebanyak 30 tentang suatu objek menjadikan salah
responden. Teknik pengambilan satu hal yang dapat membentuk sikap
sampel yang dilakukan adalah dengan seseorang (Azwar, 2011). Pada
menggunakan total sampling. Analisis dasarnya leptospirosis dapat
penelitian menggunakan analisis menyerang pada semua kelompok
univariat masing-masing variabel umur (Isselbacher dkk, 2012).
dengan ukuran prosentase. Analisis
bivariat dilakukan dengan analisis Pengetahuan Responden
statistik Chi square.

57
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Dari hasil penelitian ini bahwa


56,7 pengetahuan masyarakat dapat
%
43,3 dipengaruhi oleh beberapa faktor,
% dimana faktor-faktor tersebut dapat
menjadikan masyarakat
berpengetahuan baik atau
Pada uji statistik Chi Square
berpengetahuan kurang tergantung
didapatkan p value < 0,03 (p value <
dari bagaimana masyarakat tersebut
0,05) sehingga dapat disimpulkan
menyikapi dengan akal budinya untuk
bahwa ada hubungan antara
mengenal sesuatu yang belum pernah
pengetahuan ibu hamil dengan
mereka lihat sebelumnya.
perilaku pencegahan leptospirosis
Pengetahuan seseorang tentang
pada ibu hamil.
kesehatan merupakan salah satu
Pengetahuan yang rendah tentang
aspek penting sebelum terjadinya
leptospirosis mengakibatkan
perilaku kesehatan.
masyarakat kurang memahami
tentang penularan leptospirosis, tanda Sikap Ibu Hamil
dan gejala, serta pencegahan penyakit
untuk memperkecil resiko terkena
leptospirosis. 53,3
46,7%
Pada pengisian kuesioner %
pengetahuan, sebanyak 19 responden
salah dalam menjawab soal pada
indikator dampak penyakit lepto bagi
ibu hamil adalah keguguran, prematur,
Berdasarkan data diatas didapatkan
bayi lahir cacat dan lahir mati.
sebagian besar ibu hamil mempunyai
Pengetahuan masyarakat tentang
sikap mendukung terhadap perilaku
leptospirosis dapat dipengaruhi oleh
pencegahan leptospirosis yaitu
banyak faktor. Salah satunya ialah
sebanyak 16 orang (53,3%). Sebagian
informasi dari media cetak maupun
besar responden memiliki sikap
media elektronik. Budiman & Riyanto
mendukung dan aktif terhadap perilaku
(2013) mengatakan bahwa adanya
pencegahan leptospirosis sebesar 58
informasi baru mengenai suatu hal
%.
memberikan landasan kognitif baru
Sikap merupakan suatu bentuk
bagi terbentuknya pengetahuan
kesiapan atau kesediaan untuk
terhadap hal tersebut. Hal ini sesuai
bertindak, dan bukan merupakan
dengan teori L. Green yang
pelaksanaan motif tertentu (Newcomb
menyatakan bahwa perilaku
dalam Notoatmodjo, 2010). Output
seseorang tentang kesehatan tidak
sikap pada setiap individu dapat
hanya dipengaruhi oleh pengetahuan
berbeda, jika suka atau setuju
seseorang akan tetapi ada faktor lain
terhadap suatu objek maka akan
yaitu kepercayaan, keyakinan, budaya,
mendekat, mencari tahu, dan
tradisi dan sebagainya.
bergabung, sebaliknya jika tidak suka
atau tidak setuju maka akan

58
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

menghindar atau menjauhi (Budiman & leptospirosis sehingga mengambil


Riyanto, 2013). sikap yang baik dalam mencegah
Azwar (2011) menyatakan bahwa leptospirosis. Selain itu, faktor yang
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap
mempengaruhi pembentukan sikap masyarakat adalah pengaruh orang
seseorang, antara lain pengalaman lain yaitu ketika seseorang memiliki
pribadi, pengaruh orang lain, sikap negatif, orang tersebut dapat
kebudayaan, media massa dan faktor memiliki sikap positif ketika
Perilaku Pencegahan Total terpengaruh oleh orang lain yang
Leptospirosis memilki sikap positif dalam mencegah
Peng Kurang Aktif leptospirosis.
aktif
f % f % f % Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Cukup 9 69,2 4 30,8 13 10 Dengan Perilaku Pencegahan
0
Leptospirosis pada Ibu Hamil
Baik 5 29,4 12 70,6 17 10
0
Pada uji statistik Chi Square
emosional. didapatkan p value < 0,03 (p value <
Berdasarkan beberapa hal tersebut, 0,05) sehingga dapat disimpulkan
sikap masyarakat dalam mencegah bahwa ada hubungan antara
leptospirosis tergantung pada faktor pengetahuan ibu hamil dengan
yang mempengaruhi terhadap sikap perilaku pencegahan leptospirosis
masyarakat tersebut. Apabila faktor pada ibu hamil.
yang mempengaruhi cenderung positif Pengetahuan yang rendah tentang
maka masyarakat juga akan memiliki leptospirosis mengakibatkan
sikap yang positif, namun sebaliknya masyarakat kurang memahami tentang
apabila faktor tersebut cenderung penularan leptospirosis, tanda dan
negatif, maka masyarakat akan gejala, serta pencegahan penyakit
memiliki sikap negatif pula Sikap untuk memperkecil resiko terkena
merupakan suatu bentuk kesiapan leptospirosis. Penelitian yang
atau kesediaan untuk bertindak, dan dilakukan Okatini (2007) menyatakan
bukan merupakan pelaksanaan motif bahwa orang dengan pengetahuan
tertentu (Newcomb dalam yang rendah beresiko 17,7 kali terkena
Notoatmodjo, 2012). leptospirosis dibandingkan dengan
Sikap ibu hamil dalam mencegah orang yang mempunyai pengetahuan
leptospirosis sebanyak 58% tinggi.
responden memiliki sikap yang positif, Pada pengisian kuesioner
terlihat dari sebagian responden yang pengetahuan, sebanyak 19 responden
menjawab soal dengan baik. Hal ini salah dalam menjawab soal pada
dapat disebabkan oleh beberapa faktor indikator dampak penyakit lepto bagi
diantaranya pengalaman pribadi ibu hamil adalah keguguran, prematur,
seseorang yang pernah terkena bayi lahir cacat dan lahir mati.
leptospirosis atau keluarga yang Pengetahuan masyarakat tentang
anggota keluarganya pernah terkena leptospirosis dapat dipengaruhi oleh

59
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

banyak faktor. Salah satunya ialah Pada uji statistik Chi Square
informasi dari media cetak maupun didapatkan p value < 0,01 (p value <
media elektronik. Budiman & Riyanto 0,05) sehingga dapat disimpulkan
(2013) mengatakan bahwa adanya bahwa ada hubungan antara sikap ibu
informasi baru mengenai suatu hal hamil dengan perilaku pencegahan
memberikan landasan kognitif baru leptospirosis pada ibu hamil.
bagi terbentuknya pengetahuan Sikap merupakan suatu bentuk
terhadap hal tersebut. Hal ini sesuai kesiapan atau kesediaan untuk
dengan teori L. Green yang bertindak, dan bukan merupakan
menyatakan bahwa perilaku pelaksanaan motif tertentu (Newcomb
seseorang tentang kesehatan tidak dalam Notoatmodjo, 2010). Output
hanya dipengaruhi oleh pengetahuan sikap pada setiap individu dapat
seseorang akan tetapi ada faktor lain berbeda, jika suka atau setuju
yaitu kepercayaan, keyakinan, budaya, terhadap suatu objek maka akan
tradisi dan sebagainya. mendekat, mencari tahu, dan
Dari hasil penelitian ini bahwa bergabung, sebaliknya jika tidak suka
pengetahuan masyarakat dapat atau tidak setuju maka akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, menghindar atau menjauhi (Budiman &
dimana faktor-faktor tersebut dapat Riyanto, 2013).
menjadikan suatu masyarakat Azwar (2011) menyatakan bahwa
berpengetahuan baik atau terdapat beberapa faktor yang
berpengetahuan kurang tergantung mempengaruhi pembentukan sikap
dari bagaimana masyarakat tersebut seseorang, antara lain pengalaman
menyikapi dengan akal budinya untuk pribadi, pengaruh orang lain,
mengenal sesuatu yang belum pernah kebudayaan, media massa dan faktor
mereka lihat sebelumnya. emosional. Hal ini dapat disebabkan
Pengetahuan seseorang tentang oleh beberapa faktor diantaranya
kesehatan merupakan salah satu Berdasarkan beberapa hal tersebut,
aspek penting sebelum terjadinya sikap masyarakat dalam mencegah
perilaku kesehatan. leptospirosis tergantung pada faktor
yang mempengaruhi terhadap sikap
Hubungan Sikap Ibu Hamil Dengan masyarakat tersebut. Apabila faktor
Perilaku Pencegahan Leptospirosis yang mempengaruhi cenderung positif
pada Ibu Hamil maka masyarakat juga akan memiliki
Tabel Tabulasi Silang Sikap Dengan sikap yang positif, namun sebaliknya
Perilaku Pencegahan Leptospirosis apabila faktor tersebut cenderung
negatif, maka masyarakat akan
Perilaku Pencegahan Total memiliki sikap negatif pula Sikap
Leptospirosis merupakan suatu bentuk kesiapan
Sikap Kurang Aktif atau kesediaan untuk bertindak, dan
aktif bukan merupakan pelaksanaan motif
F % F % F %
tertentu (Newcomb dalam
Pos 9 42 12 58 21 100
Neg 4 44 5 56 9 100
Notoatmodjo, 2012).

60
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Sikap ibu hamil dalam mencegah informasi tentang leptospirosis


leptospirosis sebanyak 58% maupun masalah kesehatan lainnya
responden memiliki sikap yang dan bagi tenaga kesehatan agar
mendukung, terlihat dari sebagian melakukan penyuluhan kesehatan
responden yang menjawab soal terkait dengan masalah leptospirosis,
dengan baik. Hal ini dapat disebabkan sehingga masyarakat mengenal lebih
oleh beberapa faktor diantaranya jauh masalah tersebut.
pengalaman pribadi seseorang yang
pernah terkena leptospirosis atau DAFTAR PUSTAKA
keluarga yang anggota keluarganya
Arikunto, S. 2010. Prosedur
pernah terkena leptospirosis sehingga
penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
mengambil sikap yang baik dalam (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta
mencegah leptospirosis. Selain itu,
faktor yang dapat mempengaruhi sikap Achmadi, Umar Fahmi. 2013.
masyarakat adalah pengaruh orang Kesehatan Masyarakat: Teori dan
lain yaitu ketika seseorang memiliki Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo
sikap negatif, orang tersebut dapat Persada.
memiliki sikap mendukung ketika
Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap
terpengaruh oleh orang lain yang Manusia: Teori dan Pengukurannya.
memilki sikap mendukung dalam Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
mencegah leptospirosis.
Budiman dan Riyanto, Agus. 2013.
SIMPULAN Kapita Selekta Kuesioner
Tingkat pengetahuan ibu hamil Pengetahuan dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
terhadap perilaku pencegahan infeksi
Salemba Medika.
leptospirosis di wilayah Puskesmas
Bandarharjo Semarang sebagian Dinkes Kota Semarang. 2014. Profil
besar tergolong dalam kategori baik Kesehatan Kota Semarang tahun
(70,6%). 2014.
Sikap ibu hamil terhadap perilaku
Dinkes prov Jateng, 2012. Profil
pencegahan infeksi leptospirosis di
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
wilayah Puskesmas Bandarharjo Tahun 2012. Semarang: Dinkes Prov.
Semarang sebagian besar tergolong Jateng. h : 57
dalam kategori mendukung (58%).
Ada hubungan antara pengetahuan Fitriani, S. 2011. Promosi
dan sikap dengan perilaku Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta:
pencegahan infeksi leptospirosis pada Graha Ilmu
Mansjoer, 2005 Kapita Selekta
ibu hamil di wilayah Puskesmas
Kedokteran edisi 3 Bagian I. Media
Bandarharjo Semarang. Aesculapius, FKUI. Jakarta.

SARAN Notoatmodjo,S. 2005. Metodologi


Hasil penelitian ini diharapkan dapat Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
memberikan motivasi masyarakat Rineka Cipta
untuk lebih aktif dalam mencari

61
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi


Kesehatan dan Perilaku Kesehatan..
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka cipta.

Ramadhani T. dan Yunianto B,


2012. Reservoir dan Kasus
Leptospirosis di Wilayah Kejadian Luar
Biasa. Dalam: Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 4,
November 2012.

Saroso, S. 2003. Pedoman


Tatalaksana Kasus dan Pemeriksaan
Laboratorium Leptospirosis di Rumah
Sakit. Jakarta : Departemen
Kesehatan R.I.

Swastiko, Priyambodo, 2009.


Pengendalian Hama Tikus Terpadu.
Cetakan Keempat. Jakarta: Penerbit
Swadaya. 20

Wawan, A dan Dewi, M. 2011. Teori


dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap
dan Perilaku Manusia. Yogyakarta :
Nuha Medika

WHO, 2003. Human Leptospirosis:


Guidance For Diagnosis, Surveillance
And Control. International
Leptospirosis Society

62

You might also like