Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Contents available at: www.repository.unwira.ac.

id

https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS
Research paper doi: http://doi.org/10.30822/arteks.v5i1.85

Identifikasi unsur-unsur arsitektural rumah kalang di Kotagede


Yogyakarta
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito*, Gerarda Orbita Ida Cahyandari

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta


Jl. Babarsari no. 44, Yogyakarta - 55281, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history: Identification of architectural elements of kalang house in
Received July 29, 2019 Kotagede Yogyakarta
Received in revised form August 03,
2019 Kalang house on Jalan Mondorakan, Kotagede is a Javanese
Accepted September 27, 2019 traditional house built and owned by Javanese people by adopting
Available online April 01, 2020 architectural elements from art nouveau and art deco architecture.
Kalang house reflects Javanese houses in terms of spatial aspects,
roof shape, and some Javanese ornaments. Whereas the influence of
Keywords:
art nouveau and art deco are shown from themed ornaments and are
Architectural elements
the result of stilation of flora and fauna which are different with
Art Deco
ornamentation in traditional Javanese houses. This study aims to
Art Nouveau
identify architectural elements in kalang houses and find out what
Javanese traditional house
factors influence the differences and similarities in the processing of
Kalang house
architectural elements in kalang house. This study uses descriptive
methods through case studies in the field with analysis through
qualitative methods. Methods of data collection through direct
observation, interviews, documentation and supported by literature
*Corresponding author: Sidhi Pramudito studies. The results of this study indicate that the differences and
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, similarities of architectural elements in homes are affected by
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia several factors such as the owner's socio-economic (profession),
Email: sidhi.pramudito@uajy.ac.id history, functions and activities from the past to the present, and site
conditions (dimension, form, site position of the circulation path).
Through the results of this study, it is expected to be able to support
the effort of preserving house building as one of Indonesia's
distinctive cultural heritage, especially Kotagede.

Pendahuluan Istimewah Yogyakarta 2011; Kleden dan Fanani


2015).
Kotagede adalah salah satu kawasan bersejarah Di kawasan Kotagede secara keseluruhan ada
yang terletak di tenggara Kota Yogyakarta. rumah tradisional kurang lebih 396-an rumah
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah dengan rincian: Kelurahan Purbayan 60,
Istimewa Yogyakarta Nomor 186 Tahun 2011, Prenggan 90, Rejawinangun 7, Jagalan 230, dan
Kotagede dimasukkan ke dalam Kawasan Cagar Singosaren 9 rumah. Keberagaman peninggalan
Budaya (KCB). Penetapan Kotagede sebagai budaya di Kotagede juga terlihat jejaknya dengan
Kawasan Cagar Budaya (KGC) didasarkan pada kemunculan beberapa rumah akulturatif bercorak
keberadaan faktor-faktor pembentuk karakteristik Indis yaitu rumah kalang yang banyak dibangun
yang spesifik, misalnya saja faktor kehidupan di sebelah Barat Sungai Gajah Wong (Hadiyanta
sosial budaya (living culture) (Lawz 2016), situs- 2015).
situs bersejarah, bangunan-bangunan warisan Jalan Mondorakan Kotagede memiliki peran
budaya, serta tradisi (Pemerintah Daerah penting ditandai dengan bermunculannya

Copyright ©2020 Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari. This is an open access article
distributed the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
39
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

bangunan-bangunan milik saudagar-saudagar mendapatkan status sosial yang tinggi karena


masa lalu yang sering disebut dengan rumah kemampuan ekonomi mereka memberikan
kalang. Pada mulanya, pemilik rumah kalang penjelasan mengapa bagian luar tersebut perlu
hanya boleh membangun rumahnya di sebelah ditonjolkan (T. P. Utomo 2006). Dengan
Barat jembatan Tegalgendhu, tapi sejak tahun penonjolan yang membedakan rumahnya dari
1905 pemilik rumah kalang diperbolehkan lingkungan sekitarnya, sang pemilik rumah
membangun rumah di sebelah Timur jembatan kalang mendapatkan kesempatan untuk
(Putra 2011). menegaskan posisinya di masyarakat. Persepsi
Rumah kalang adalah salah satu bagian keberadaan rumah kalang dalam status sosial
penting dalam arsitektur rumah tradisional di berbeda dengan rumah-rumah tradisional Jawa
Kotagede. Rumah kalang adalah rumah yang lainnya di Kotagede, yang memiliki kemiripan
dimiliki oleh keluarga kalang dengan ciri dan keserupaan tinggi satu dengan yang lainnya.
arsitektur yang merupakan perpaduan antara gaya Sedangkan rumah-rumah kalang lebih menonjol
arsitektur Jawa (terutama pada tata ruang) dan dan terkesan mencolok dibanding dengan rumah-
gaya Indis (terutama pada ornamen). Menurut rumah bukan kalang yang ada di sekitarnya.
sejarah, permukiman kaum kalang di Keberadaan rumah kalang yang masih
Tegalgendhu, Kotagede dimulai sejak masa bertahan hingga saat ini telah mengalami
pemerintahan Sultan Agung (UNESCO Office perubahan-perubahan karena berbagai faktor,
Jakarta and Regional Bureau for Science in Asia seperti tuntutan kebutuhan fungsional masa kini,
and the Pacific; et al. 2007). Masyarakat kalang bencana alam, ataupun perubahan nilai-nilai di
pada waktu itu ditempatkan oleh Sultan di sebelah masyarakat. Sejak gempa Yogyakarta pada Mei
Barat Sungai Gajah Wong, di mana wilayah 2006, rumah-rumah tradisional termasuk rumah
tersebut berada di luar Mataram. Menurut sejarah, kalang di Kotagede banyak yang rusak parah
banyak orang kalang yang semula sebagai undagi hingga roboh dan kini telah menghilang.
kayu kemudian beralih profesi menjadi pedagang, Beberapa teknik konservasi yang digunakan
saudagar, dan pengusaha yang berhasil. Tidak mungkin telah mengubah beberapa atau bahkan
mengherankan apabila rumah tinggal orang banyak elemen-elemen arsitekturnya
kalang sangat bagus dan mewah. (Sumardiyanto 2019). Namun ada hal yang
Penyebutan nama “kalang” tidak diketahui dikhawatirkan, apabila sang pemilik tidak tahu-
secara pasti asal usulnya. Golongan kalang adalah menahu tentang nilai historisnya, nilai
orang Jawa (etnis Jawa) yang merupakan filosofisnya, karakter dari arsitekturnya, serta
keturunan dari Jaka Sasana, ahli ukir dari Bali arahan pelestarian bangunan cagar budaya, maka
dengan Putri Ambarlulung, ahli tenun, saudara rumah kalang dapat kehilangan karakter dan
perempuan Sultan Agung (Suryanto 1998) yang citranya sebagai bangunan lama Kotagede.
kemudian menurunkan kelompok masyarakat Kesadaran arsitektur memiliki nilai historis
Jawa yang disebut wong kalang (R. P. Utomo dijelaskan oleh Lee (2017) bahwa arsitektur
2005). adalah sebuah footprint dari nilai kultural sebagai
Secara arsitektural, keberadaan rumah kalang bahasa artefaktual (Lee 2017; Arinto 2018).
sangat mudah dikenali lantaran rumah kalang Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi
mengembangkan gaya atau langgam arsitektur unsur-unsur arsitektural pada bangunan rumah
yang khas (Mook 1972). Dengan ruang yang kalang untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
homogen, ragam hias pun didistribusikan dengan yang memengaruhi perbedaan dan kesamaan
relatif merata. Tak ada bagian ruangan di tengah pengolahan unsur-unsur arsitektural yang ada di
atau di dalam yang memerlukan penekanan rumah kalang. Lingkup pembahasan unsur-unsur
tertentu yang ditegaskan dengan konsentrasi arsitektural difokuskan pada unsur spasial
ragam hias ataupun peletakan ragam hias tertentu maupun visual pada sebuah karya arsitektur. Hasil
secara khusus yang hanya dijumpai pada bagian dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi
tersebut. salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan
Penonjolan melalui penempatan unsur-unsur kegiatan pelestarian bangunan rumah kalang
arsitektur yang khas di rumah kalang biasanya untuk tiap-tiap studi kasus maupun rumah kalang
dijumpai pada bagian depan, khususnya pada secara keseleruhan di Kotagede Yogyakarta.
bagian kanopi yang menandai pintu masuk utama.
Latar belakang sosio-kultural masyarakat kalang
yang semula berasal dari komunitas marjinal yang

40
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta

Metode penelitian dan Laut Selatan yang mencermikan jiwa


sebagian masyarakat Mataram.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
melalui kasus studi di lapangan dengan analisa Tabel 1. Informasi umum rumah kalang
melalui cara kualitatif. Metode pengambilan data prayadranan/ndalem natan
Data Keterangan
melalui observasi langsung, wawancara, dan
Alamat Jalan Mondorakan No.5, Prenggan, Kotagede.
dokumentasi serta didukung dengan studi Dibangun Tahun 1824
literatur. Data yang terpilih merupakan data yang Prayadranan (Saudagar di bidang transportasi,
Pemilik I
sudah dikategorisasikan terlebih dahulu perak, dan batik)
berdasarkan ciri gaya arsitektur rumah kalang. Fungsi saat
Rumah tinggal (Nasir Tamara), guesthouse,
Ciri-ciri gaya arsitektur rumah kalang merujuk galeri seni, workshop, café yang diberi nama
ini
Ndalem natan royal heritage.
pada adanta perpaduan antara gaya arsitektur
Jawa (terutama pada tata ruang) dan gaya Indis
Rumah kalang Bapak Iqbal
(terutama pada ornamen), dimana bangunan
Saat ini pemilik pertama rumah kalang Bapak
tersebut menjadi menonjol secara visual
Iqbal bernama H. Rodjikan yang merupakan
dibandingkan dengan bangunan tradisional Jawa
seorang pengusaha dan pedagang di bidang perak
di sekitarnya.
dan besi di Kotagede. Tidak diketahui secara pasti
Pengamatan dilakukan dengan berfokus pada
mengenai tahun dibangunnya rumah kalang
variabel tentang unsur-unsur arsitektur secara
Bapak Iqbal, namun menurut sumber wawancara
spasial dan visual untuk melihat penerapan ciri
cucu generasi ke-tiga H. Rodjikan, rumah kalang
arsitektur rumah kalang. Unsur spasial meliputi
Bapak Iqbal dibangun sebelum tahun 1945,
komposisi bentuk denah, komposisi fungsi ruang,
sekitar awal tahun 1900-an. Setelah mengalami
zonasi, sirkulasi, dan orientasi ruang. Sedangkan
gempa 2006, rumah kalang Bapak Iqbal
unsur visual meliputi komposisi geometri
mengalami kerusakan dan rata dengan tanah.
bangunan, bentuk bukaan (jendela dan pintu),
Pembangunan ulang dilakukan dengan tetap
bentuk kolom, dan ornamen.
menggunakan bahan dan material asli yang masih
Wawancara mendalam dilakukan untuk
tersisa ditambah dengan material baru, juga
mengetahui data sejarah dibangunnya rumah
bentuk dan keruangannya dibuat semirip mungkin
kalang, renovasi, kepemilikan, filosofi, serta
dengan aslinya. Pada tahun 2007 dilakukan
fungsi. Dokumentasi dilakukan untuk merekam
renovasi yang pertama yaitu pembangunan rumah
visual sampel rumah kalang. Analisis dilakukan
kalang dengan bagian kaki (pondasi dan lantai
dengan cara membandingkan tiga sampel rumah
asli) yang masih bertahan. Bagian rumah yang
kalang terpilih di Jalan Mondorakan dan Gang
dibangun ulang adalah bagian badan dan kepala
Soka Kotagede dengan variabel-variabel tetap
bangunan. Kayu-kayu asli, daun pintu, jendela,
dan mengkaitkannya dengan literatur.
reng, dan usuk masih digunakan dan beberapa
sisanya dengan menggunakan material baru.
Data lapangan
Fungsi mendatang untuk mendukung
Rumah kalang Prayadranan (Ndalem natan)
keberlanjutan adalah rencana pengembangan
Ndalem nathan berada di sebelah Timur
rumah tinggal dan guest house disertai kolam
Sungai Gajah Wong dan berada di sisi Utara Jalan
renang.
Mondorakan. Ndalem nathan dibangun tahun
1857 oleh saudagar transportasi dari Jawa yang
Tabel 2. Informasi umum rumah kalang Bapak Iqbal
kaya raya pada masanya, bernama Prayadranan. Data Keterangan
Selain itu juga Prayadranan adalah seorang Gg. Soka, Celenan, RT 09, Ds. Jagalan, Kec.
pengusaha perak dan batik. Rumah in merupakan Alamat
Banguntapan
cerminan jiwa pemiliknya, sehingga di rumah ini Dibangun Tahun 1945-an
dapat ditemukan ornament-ornamen bertema Pemilik I H. Rodjikan (pengusaha dan pengrajin perak)
transportasi di berbagai sudut. Misalnya, teralis Rumah tinggal keluarga Bapak Iqbal (cucu
Fungsi saat
generasi ke-tiga H. Rodjikan), dan direncakan
dengan ikon-ikon alat transportasi seperti ini
untuk penambahan fungsi sebagai penginapan.
kompas, jangkar, roda dan perahu yang bersatu
memaparkan filofosi kehidupan. Selain itu, Rumah kalang Ibu Imtichanah
terdapat hiasan kaca patri motif Gunung Merapi Rumah kalang ini berada di Gang Soka, di sisi
Selatan Jalan Mondorakan, dan berada di sebelah

41
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

Timur Sungai Gajah Wong. Orientasi pintu dan sumur. Dengan leluasa, arsitektur bangunan-
masuk rumah kalang Ibu Imtichanah menghadap bangunan ini ditambahi dengan ragam hias yang
ke arah Barat, di mana letak Gang Soka ada di berasal dari berbagai langgam. Di awal era
Barat rumah. Renovasi rumah kalang ini sudah modern, ketika pelbagai langgam baru merebak di
pernah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Renovasi Eropa dan menjadi khasanah yang kaya untuk
pertama dilakukan pada tahun 1900-an, dengan menjadi rujukan bagi rumah-rumah kalang ini.
biaya dari Pusat Purbakala Jakarta. Renovasi Pada rumah-rumah kalang dapat dijumpai garis-
kedua dilakukan sesudah gempa 2006, beberapa garis geometris tegas art Deco, atau sulur-sulur
bagian dibenahi, seperti omah wetan dan meliuk ala art Nouveau yang berjajar dengan
beberapa bagian atap. Saat gempa 2006, rumah ragam hias floral laksana renda dari langgam
utama (pendhopo, joglo, senthong) masih tetap victorian di sela kolom dari langgam neo-klasik.
kokoh, dan tidak ada kerusakan yang berarti. Arsitektur rumah kalang memiliki basis
Rencana di masa mendatang guna mendukung arsitektur rumah tradisional Jawa yang
keberlanjutan adalah pengembangan bagian mencitrakan status sosial pemilik, yang juga
rumah utama (pringgitan, senthong, dan joglo) berarti selalu memiliki makna simbolis dan
untuk disewakan sebagai penginapan dan kultural (Cahyandari 2012). Di dalamnya
pendhopo akan digunakan untuk membuka terdapat pendopo, ndalem, gandhok, serta gadri
warung. dan pekiwan. Arsitektur tradisional Jawa
menggambarkan adanya peran penting sebagai
Tabel 3. Informasi umum rumah kalang Ibu penanda kekuatan, status, dan privasi sehubungan
Imtichanah dengan keyakinan kosmologis. Dalam kosmologi
Data Keterangan Jawa mengenal makna dikotomi, misalnya sakral
Alamat
Gg. Soka, Celenan, RT 09, Ds. Jagalan, Kec. dan profan, pria dan wanita, depan dan belakang,
Banguntapan. publik dan privat (Ronald 1988). Dari segi
Dibangun Tahun 1912-an keruangan ini, beberapa hal menarik dijumpai
Pemilik I H. Bahar (pedagang)
Fungsi saat Rumah tinggal 3 KK (Ibu Imtichanah sebagai
pada rumah kalang yang dapat menjadi ciri khas
ini generasi ke 3 Hj. Bahar, dan anak-anaknya) jika dibandingkan dengan arsitektur bangunan
rumah tradisional Jawa umumnya.
Pendopo kalang, baik yang terbuka maupun
Temuan dan pembahasan tertutup memiliki langit-langit yang datar dan
kolom yang hampir sama. Hal ini menjadikan
Pada periode awal, rumah kalang masih sangat ruang tidak lagi memiliki fokus yang kuat di
tengah yang berpusat pada area pamidhangan
kental nuansa jawanya (misal dalem
prayadranan). Produk dari periode modernism yang ditegaskan dengan keempat saka guru dan
balok-balok tumpang sari di atasnya. Konfigurasi
banyak mengaplikasikan teknologi beton
bertulang, lalu periode awal kemerdekaan elemen serta pola ruang yang sama juga dijumpai
ditandai dengan atap tinggi berventilasi, dan di bagian omah mburi (Yogyakarta). Namun
seterusnya hingga muncul faham regionalism dalam penyelesaian akhirnya (finishing), rumah
kalang ditandai dengan adopsi teknologi dan gaya
dalam arsitektur yang diwujudkan dengan
implementasi kembali bentuk-bentuk klasik Jawa estetika dari Barat. Misalnya rumah dengan
struktur tembok, konstruksi rangka atap kuda-
(Ju, Kim, dan Santosa 2018).
Ciri-ciri rumah kalang antara lain adanya kuda, tiang besi cor atau tiruan dari kayu, kaca
patri, aplikasi jendela atas, gaya Barok dan neo-
tiang bergaya corinthian-Romawi atau tiang ber-
umpak seperti pada rumah tradisional Jawa, klasik, dan sebagainya. Dari sudut pandang lokal,
rumah kalang memberikan wacana baru dalam
penggunaan kaca patri berwarna-warni yang
umumnya hanya menempati bidang kecil pada berarsitektur. Di mana rumah kalang memiliki
material (baik struktur maupun konstruksi),
bagian bangunan dan terpasang pada kusen,
menggunakan tegel bermotif untuk lantai maupun proporsi, dan detail arsitekturalnya yang khas.
untuk penutup dinding bagian bawah, pintu dan
jendela berjumlah banyak serta berukuran besar. Unsur arsitektural: spasial
Pada bagian ini dilakukan pembahasan
Adapun unsur tradisional pada rumah kalang
adalah susunan menggunakan prinsip tiga mengenai unsur arsitektural spasial yakni
komposisi bentuk denah, komposisi fungsi ruang,
senthong, gandhok, gadri, dapur, kamar mandi

42
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta

zonasi, sirkulasi, dan orientasi ruang pada ketiga


studi kasus rumah kalang.

Tabel 4. Analisis unsur arsitektural: spasial pada kasus studi rumah kalang
Rumah kalang Prayadranan (Ndalem
Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)

Komposisi Secara umum komposisi denah memiliki


bentuk denah prinsip pengaturan yang asimetris. Pada
Denah tersusun dengan komposisi
bagian Timur, ruangan berukuran lebih
simetris di bagian ruangan inti. Pada
besar dari ruang di Barat. Rumah kalang ini
bagian gandhok tengen dan gandhok
merupakan rumah multi massa, di mana
kiwa memiliki ukuran sama, namun
Secara umum komposisi denah terdapat 3 massa utama.
terdapat perbedaan pada derajat
memiliki prinsip pengaturan yang
ketertutupannya.
simetris, sedangkan di bagian depan
(Selatan) terdapat ruang untuk café,
sehingga terdapat komposisi asimetris di
bagian Tenggara
Kesimpulan komposisi denah: Kesimpulan komposisi denah: Kesimpulan komposisi denah:
• Memanjang ke Utara-Selatan • Seimbang (mendekati persegi) • Melebar ke Timur-Barat
• Hal yang mempengaruhi komposisi • Hal yang mempengaruhi • Hal yang mempengaruhi komposisi
denah: bentuk site dan kebutuhan komposisi denah: bentuk site dan denah: Bentuk site dan kebutuhan
ruang kebutuhan ruang ruang
• Simetris sebagian besar • Simetris sebagian Tidak simetris

Secara keseluruhan komposisi fungsi ruang


pada rumah kalang Prayadranan sebagai
berikut (dari Selatan ke Utara):
Urutan dari depan (Selatan):
Komposisi Secara keseluruhan komposisi fungsi
ruang pada rumah kalang Bapak Iqbal a. pendhapa; b. pringgitan; c. ndalem; d.
fungsi ruang
Secara keseluruhan komposisi fungsi senthong, e. pawon
sebagai berikut (dari Selatan ke
ruang pada rumah kalang Prayadranan Sedangkan di kiri dan kanan denah
Utara):
sebagai berikut (dari Selatan ke Utara): bangunan terdapat:
Teras (diibaratkan pendhapa); b.
pendhapa; b. pringgitan; c. ndalem; d. g. gandhok kiwa dan
Ruang tamu (diibaratkan pringgitan);
senthong; e. ruang terbuka; f. pawon di h. gandhok tengen
c. Ruang keluarga/ruang santai
bagian paling belakang. (diibaratkan ndalem); d. Kamar tidur
Di kiri dan kanan (Timur-Barat): (senthong kiwa dan senthong tengen),
g. gandhok kiwa; dan h. gandhok ruang doa (senthong tengah); e.
tengen. Dapur, kamar mandi, area jemur
Ruang berjumlah banyak, karena fungsi (diibaratkan pawon);
tambahannya yang beragam (kamar Sedangkan di kiri dan kanan denah
tidur guesthouse, café, ruang meeting, bangunan: e. Kanan (Timur): kamar
art space). tidur; f. Kiri (Barat): teras (serambi)

43
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Kesimpulan fungsi ruang: Kesimpulan fungsi ruang: Kesimpulan fungsi ruang:
• Memiliki komposisi fungsi ruang perubahan fungsi saat ini. • Ruang berjumlah lebih sedikit,
seperti pada rumah tradisional Jawa • Memiliki komposisi fungsi ruang umumnya pada rumah tinggal biasa,
pada umumnya. seperti pada rumah tradisional Jawa karena jumlah peenghuninya yang
• Fungsi saat ini mempengaruhi variasi pada umumnya. hanya 2 orang dan fungsi sekarang
ruang • Fungsi saat ini mempengaruhi sebagai rumah tinggal.
• Ruang lainnya seperti pendhapa, variasi ruang. • Memiliki keruangan seperti pada rumah
pringgitan, ndalem agung (berisi • Ruang berjumlah lebih sedikit tradisional Jawa pada umumnya.
senthong) adalah ruang asli yang karena rumah kalang ini hanya • Fungsi sekarang mempengaruhi variasi
masih berfungsi dengan baik. dihuni 2 orang dan tidak ada ruang.

• Zonasi asli (awal): semakin ke dalam • Zonasi asli (awal): Semakin ke • Zonasi asli (awal): semakin ke dalam atau
atau ke belakang, semakin privat. dalam atau ke belakang semakin ke belakang (ke Utara dan ke Timur)
• Zonasi sekarang: sifat keprivatan privat. semakin privat.
berkurang, karena fungsi baru • Zonasi sekarang: sifat keprivatan • Zonasi sekarang: sifat keprivatan masih
Zonasi sebagai guesthouse, karena mayoritas semakin berkurang, apalagi tamu tetap, karena penghuninya masih
seluruh rumah bisa diakses oleh tamu dekat bisa masuk sampai ke ruang menggunakan sebagai rumah tinggal dan
guesthouse. santai dan juga dipengaruhi oleh belum ada fungsi baru lainnya.
fungsi baru yang direncanakan
sebagai guesthouse.
• Orientasi: Menghadap selatan • Orientasi: Menghadap Selatan • Orientasi: Menghadap Selatan
• Entrance (gerbang utama) dan out: di • Entrance (gerbang utama) dan out: • Entrance dan out: di Barat site (dekat Gg.
Selatan site (utara Jl. Mondorakan) di Barat site (dekat Gg. Soka) Soka)

Sirkulasi

Sirkulasi dan Pencapaian Ruang


Luar: sirkulasi manusia dan
kendaraan keluar masuk melalui satu
pintu gerbang di Barat site. Diakses
melalui Gang Soka. Pencapaian Sirkulasi dan Pencapaian Ruang
Sirkulasi dan Pencapaian Ruang menuju site: dibelokkan. Luar: Sirkulasi manusia dan motor masuk
Luar: Sirkulasi manusia dan kendaraan ke rumah melalui satu entrance yaitu pintu
masuk dan keluar melalui satu pintu gerbang besi solid yang berada di barat site
gerbang di Selatan site. Diakses melalui (Gg. Soka). Arah orientasi pintu gerbang
Jl. Mondorakan. Pencapaian menuju agak serong ke arah Barat Daya sehingga
site: langsung/frontal. pencapaiannya agak dibelokkan.
Sirkulasi dan Pencapaian Ruang Sirkulasi dan Pencapaian Ruang Sirkulasi dan Pencapaian Ruang Dalam
Dalam: Dalam • Jalur sirkulasi pada rumah adalah
• Jalur sirkulasi pada rumah adalah • Jalur sirkulasi pada rumah adalah • Garis lurus merah adalah jalur sirkulasi
linier karena berfungsi sebagai linear. yang sering dilalui.
guesthouse sehingga penataan ruang- • Garis lurus merah adalah jalur • Pencapaian ke ruang-ruang adalah
ruang kamar diatur linier memanjang sirkulasi utama yang sering frontal dan dibelokkan.
Sirkulasi saling bersebelahan. dilalalui.
• Garis lurus merah merupakan jalur • Garis putus-putus merah adalah
sirkulasi utama dan sering dilalui. jalur sirkulasi percabangan yang
• Garis putus-putus merah merupakan menuju ruang-ruang.
jalur sirkulasi menuju ruang-ruang. • Pencapaian ke ruang-ruang ada
• Pencapaian ke ruang-ruang: frontal yang frontal dan ada yang
dibelokkan

44
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)

Area berwarna kuning yang merupakan


ruang keluarga dan ruang makan menjadi
pusat orientasi rumah. Ruang ini menjadi
ruang yang paling sering digunakan untuk
berkumpul dan diakses oleh penghuni
rumah. Ruang keluarga ini memiliki akses
ke ruang tidur (gandhok kiwa), area
Area yang berwarna kuning pringgitan, ndalem, dan senthong. Orientasi
merupakan ruang santai yang menjadi ruang-ruang di rumah ini terpusat menuju ke
Area berwarna kuning merupakan area pusat orientasi ruang-ruang lainnya. tengah.
inti yang menjadi tempat Ruang ini dikelilingi oleh ruang-ruang
berlangsungnya banyak aktivitas. Area yang aksesnya harus melalui ruang
ini bersifat publik untuk penghuni dan santai ini yakni ruang tidur dan ruang
Orientasi tamu yang dating sehingga menjadi doa (senthong), ruang tidur di gandhok
ruang pusat orientasi bagi ruang-ruang lainnya. kiwa, serami (gandhok tengen).
Orientasi ruang juga ditentukan dari Orientasi ruang yang liannya
letak sirkulasi utama dan pintu masuk ke menghadap ke area sirkulasi dan pintu
ruang tersebut. masuk menuju ruang tersebut.

Komposisi ruang tersusun secara cluster.


Tingkat kepentingan sebuah ruang
ditegaskan melalui ukuran dan orientasinya,
contohnya untuk ruang keluarga dan
pendhapa. Ruang-ruang dengan ukuran
berbeda dan fungsinya terhubung berdasar
penempatan sumbu.

Komposisi ruang tersusun secara linear Komposisi ruang tersusun secara Kesimpulan: pusat orientasi ruang adalah
dari Utara-Selatan. Ruang-ruang yang linear dari Utara-Selatan. Ruang- gandhok tengen yaitu ruang keluarga dan
tersusun linear berulang dari sisi Timur- ruang yang tersusun linear berulang ruang makan, letaknya memang strategis
barat sehingga membentuk grid. dari sisi Timur-Barat sehingga dan berbeda di tengah rumah. Komposisi
Kesimpulan: pusat orientasi ruang adalah membentuk grid. rumah tersusun secara cluster karena
Orientasi
bagian inti rumah yaitu pringgitan, Kesimpulan: pusat orientasi ruang- luasnya tapak rumah.
ruang
ndalem, senthong, teras belakang. ruang adalah ruang santai yang berada
Komposisi ruang secara linear karena di tengah-tengah rumah. Komposisi
merupakan berfungsi sebagai kamar- tersusun linear Utara-Selatan,
kamar penginapan kemungkinan mengikuti aturan rumah
Jawa yang berorientasi Utara-Selatan.

Unsur arsitektural: visual bangunan (lantai), dan ornamen. Dalam


Pada bagian ini dilakukan pembahasan pembahasan tiap aspek tersebut akan
mengenai unsur arsitektural visual yakni dikelompokkan ke dalam 3 bagian utama sebuah
komposisi badan bangunan (atap), badan bangunan yaitu bagian kepala, badan, dan kaki
bangunan (jendela dan pintu, bentuk kolom), kaki bangunan.

45
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

Tabel 5. Analisis unsur arsitektural: spasial pada kasus studi rumah kalang
Rumah kalang Prayadranan (Ndalem
Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Bagian kepala bangunan

1. Atap kampung dengan listplank


1. Atap kampung. Pada tutup keong lebar. Terdapat kaca-kaca patri
kayu terdapat jendela-jendela kaca sebagai hiasan pada tutup keong
patri dan lubang angin. papan.
2. Atap limasan dengan lubang angin 2. Atap limasan.
di atasnya (limasan lawakan). Di Jenis atap yang dipakai adalah
bagian bawah atap terdapat jendela- sebagian besar limasan dan sisanya
jendela ventilasi dari kaca patri. kampung.
Atap fasad depan rumah atap
kampung dengan lisplang dan tutup
keong kayu, lubang angin serta hiasan
kaca patri.

1. Atap kampung dengan listplank


dan lubang angin sekaligus
lubang cahaya.
2. Atap limasan.
Bentuk Atap
3. Atap pelana dengan tutup keong
dari bata dan semen.
Jenis atap yang dipakai adalah
hampir keseluruhan atap kampung,
atap joglo di tengah bangunan yang
ditopang oleh tumpang sari dan
saka guru.

Atap fasad depan rumah adalah atap


kampung dengan listplank kayu,
rete-rete kayu, dan tutup keong kayu
dilengkapi dengan lubang angin
(krepyak).

Jenis atap yang dipakai adalah


sebagian besar limasan dan sisanya
kampung.
Jenis atap yang digunakan adalah
sebagian besar atap kampung dengan
beberapa bagian menggunakan atap
limasan.

46
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Bentuk atap di bagian fasad depan rumah Atap fasad depan rumah atap Rete-rete kayu sebagai ornamen
merupakan atap kampung dengan kampung dengan listplank dan tutup atap. Di bawah atap selalu terdapat
lisplang dan tutup keong kayu, ornamen keong kayu, lubang angin serta hiasan tambahan tritisan.
dan lubang angin yang menjadikannya kaca patri.
khas bagi rumah kalang.

Bentuk Atap

Di bawah atap ini selalu ada tambahan


tritisan. Tujuan tambahan menjadikan
bangunan terlihat megah.

Di bawah atap ini selalu ada tambahan


tritisan. Tujuan tambahan yaitu
menjadikan bangunan terlihat megah.
Menggunakan perpaduan atap kampung, limasan pada rumah kalang Prayadranan dan Bapak Iqbal. Serta atap limasan,
kampung, dan joglo pada rumah kalang Ibu Imtichanah.
Bagian badan bangunan

Hanya ada satu jenis jendela.


Memiliki 4 daun pintu dengan ornamen
berbentuk dua perahu yang ditangkupkan
(berhubungan dengan profesi Prayadranan).
Jendela sederhana tanpa ornamen. Jendela sangat bervariasi mulai dari
Material yang digunakan adalah kaca bentuk, ukuran, ornamen.
dan kusen kayu.

Jendela

47
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Pintu hanya ada satu jenis. Memiliki Pintu ruang tamu memiliki model Pintu sangat bervariasi dari bentuk,
ornamen yang sama dengan ornamen sederhana, merupakan pintu geser. ukuran, daun pintu, dan ornamen.
pada jendela. Material dari kayu dan kaca.

. Variasi pintu terlihat dari ornamen


pada ventilasinya. Sedangkan ukuran
dan bentuk pintu sama. Model pintu
kupu tarung.

Pintu

Kolom ekspos di rumah Ada dua macam kolom ekspos di Kolom di rumah ini memiliki variasi
ini hanya memiliki 1 rumah ini. Kolom silinder berornamen beragam, mulai dari bentuk, ukuran,
varian saja. Berbentuk flora berada di 4 mata angin, dan warna, material, dan ornamen.
silinder dengan kolom tak berornamen berada di
ornamen. gandhok.

Terletak di pendhopo,
berjumlah 18 soko
dengan ukuran dan
bentuk yang sama
persis.
Material besi cor
Kolom dengan hiasan ornamen
berupa sulur-suluran
dan di bagian bawah
terdapat umpak dengan
ornamen geometris
berbentuk segitiga

Bagian kaki bangunan

48
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Elevasi lantai dinaikkan sehingga lebih Elevasi lantai dinaikkan sehingga Elevasi lantai dinaikkan sehingga
tinggi dari bagian luar. lebih tinggi dari bagian luar. Area lebih tinggi dari bagian luar.
rumah memiliki elevasi +30cm dari
halaman, tujuannya menegaskan
posisi dan status ekonomi-sosial
pemilik rumah di masyarakat. Pondasi
Rumah Kalang ini aslinya adalah
pondasi umpak. Namun akibat gempa
bumi Yogyakarta 2006, pondasi
umpaknya sudah tidak digunakan.
Lantai

Pondasi yang terlihat di permukaan


ditempeli dengan batako. Area
Pringgitan dan pendhapa memiliki
elevasi lantai +45cm dari jalan dan
halaman.
Ornamen pada jendela Ornamen pada jendela Ornamen pada jendela
Ornamen jendela bermotif geometris Jendela tidak memiliki ornamen, hanya Ornamen pada jendela beragam,
seperti pada ventilasi pintu (membentuk terdapat teralis besi yang menjadi bersifat geometris. Terdapat
pola perahu). Pada ventilasi jendela dan penghias sekaligus demi tujuan lengkungan dan garis hasil stilasi
daun jendela memiliki bentuk yang keamanan. Jendela krepyak asli sudah bunga dan daun.
sama, Bedanya hanya pada daun jendela tidak digunakan, dan digantung di
pola perahu diputar 900. dinding untuk hiasan.

Ornamen
Ornamen pada pintu
Ornamen pada pintu Ornamen pada ventilasi pintu berbeda-
Ornamen pada pintu
Motif geometris sederhana garis lurus beda, bentuknya geometris, dan Ornamen pada pintu sangat beragam,
memanjang secara vertikal dan merupakan stilasi dari bentuk flora. bentuk ornament enderung bertema
horisontal dan motif dua perahu. flora (bukan rumah Jawa).

49
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Ornamen pada kolom Ornamen dengan bentuk lengkungan, Ornament pada kolom
Filosofi yang terkandung dalam ornamen: dan lingkaran di bagian tengah, serta Ornamen kolom yang berada di
Bentuk pola dua perahu saling bertangkup adanya unsur garis-garis vertikal dan rumah ini cukup beragam
menjadi cita-cita kesejahteraan melalui horizontal khas art Deco. dibandingkan dua rumah kalang
pekerjaan usaha transportasi pemilik lainnya.
rumah. Walau demikian, ornamen pada
kolom tetap mencirikan gaya art
Nouveau dan art Deco, serta adanya
kolom khas Romawi yaitu corinthian.

Penggunaan garis vertikal khas art deco


Ornamen

Ornamen pada kolom


Ornamen kolom berupa sulur-suluran
dan sayur kol. Mirip dengan kolom
Ndalem natan. Terdapat konsol besi a. Kolom dari kayu jati dengan
pada kolom untuk menyangga atap ornamen khas art Deco yang
tritisan. geometris. Dan stilasi flora khas
art Nouveau.
b. Kolom silinder dari besi cor,
dengan ornamen stilasi flora dan
padma di bagian bawah kolom.
c. Kolom gaya corinthian.
d. Kolom kayu dengan ornamen
khas art Nouveau dan art Deco.
e. Konsol besi dengan bentuk khas
art Nouveau.
Ornamen pada kolom Ornamen pada atap Ornamen pada atap
Filosofi yang terkandung dalam ornamen: Ornamen pada atap berupa deretan Ornamen pada atap berupa deretan
a. Ukiran dengan bentuk daun kol. kaca patri warna merah dan hijau. kaca patri warna merah dan hijau.
Lambang “Qolbu”, atau hati nurani. Kaca patri ini berbentuk persegi. Kaca patri ini berbentuk persegi.
b. Motif nanas-nanasan sebagai lambang
manusia.

Ornamen pada atap

Ornamen

18 57: lambang tahun Berdiri 1857.


PD: nama pemilik Prayadranan
Cungkup di atas pendhapa dengan
ornamen berbentuk padi sebagai lambang
kemakmuran.
Sumber: wawancara Nasir Tamara

50
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta

Rumah kalang Prayadranan (Ndalem


Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Ornamen memiliki merupakan hasil Ornamen memiliki terlihat geometris Ornamen mengambil ragam hias
stilasi alat transportasi karena pengaruh sederhana, garis-garis vertikal dan rumah tradisional Jawa dan juga
profesi pemiliknya, serta adanya makna horizontal, lengkungan, jajar genjang, bentuk-bentuk stilasi daun serta bunga
religi dan nilai-nilai kehidupan, dan juga dan stilasi dari bentuk bunga. Namun yang lebih terlihat geometris.
Ornamen merupakan pengaruh dari perpaduan tidak seperti ragam hias ornamen Kemungkinan ada pengaruh dari art
adanya arsitektur art Nouveau dan art rumah tradisional Jawa. Nouveau dan art Deco.
Deco yang masuk ke Indonesia zaman itu. Kemungkinan ada perpaduan dari
Adapun bentuk ragam hias dari arsitektur gaya art Nouveau dan art Deco,
rumah Jawa, seperti nanasan dan kol. terlebih dengan adanya sulur-suluran

Kesimpulan yang khas. Perlunya kajian lebih dalam terkait


pemetaan lokasi maupun penelusuran aspek
Rumah Kalang yang ada di Jalan Mondorakan sejarah, fisik, dan non fisik untuk menemukan
dan Gang Soka, adalah rumah yang dimiliki dan benang merah pada desain rumah kalang di
dibangun oleh orang Jawa. Rumah kalang Yogyakarta, khususnya Kotagede. Hasil tersebut
merupakan perpaduan rumah Jawa dilihat dari nantinya dapat dijadikan acuan dalam
aspek spasial, bentuk atap, serta adanya beberapa melestarikan rumah kalang sebagai warisan
ragam hias ornamen rumah tradisional Jawa. budaya di masa depan. Bagi Pemerintah:
Rumah kalang juga mendapat pengaruh dari gaya sebaiknya ikut mendukung kelestarian rumah
art Nouveau dan art Deco jika dilihat dari kalang yang ada di Kotagede, sehingga ke
ornamennya yang bertema dan merupakan hasil depannya rumah kalang dapat menjadi objek
stilasi flora, fauna, dengan bentuk yang geometris belajar dan sebagai unsur keindahan di bidang
dan berbeda dengan ragam hias yang ada pada arsitektur yang mengisi kekhasan Kotagede,
rumah tradisional Jawa. Perpaduan gaya Yogyakarta. Hal-hal seperti perawatan rumah
arsitektur ketiga rumah kalang tersebut kalang perlu dibantu dan diperhatikan oleh
disebabkan karena tahun dibangunnya rumah Pemerintah, terlebih lagi kepada pemilik rumah
kalang berada pada periode berkembangnya gaya kalang yang keadaannya kini kurang mampu
art Nouveau dan art Deco di Indonesia. untuk merenovasi rumah kalang karena biaya
Kepemilikan rumah kalang oleh golongan kalang yang cukup tinggi. Sehingga rumah kalang tetap
yang sukses dalam hal ekonomi dan memiliki lestari dan tidak mangkrak karena ditinggalkan
status sosial di masyarakat, maka rumah kalang seperti pada beberapa contoh rumah kalang di
terbilang mewah dan khas dilihat dari bentuk Kotagede. Bagi pemilik rumah kalang: rumah
bangunan (kepala, badan, kaki) dan material yang kalang boleh saja dimanfaatkan untuk fungsi-
digunakan (misal kaca patri), sehingga memiliki fungsi baru yang dapat menunjang eksistensi
perawatan yang mahal. rumah kalang. Misalnya saja penambahan fungsi
Hal-hal yang menjadi perbedaan dari ketiga kasus penginapan dan rumah makan. Sehingga nantinya
studi berkaitan dengan faktor sosial-ekonomi dapat membantu biaya perawatan rumah kalang.
(profesi pemilik), fungsi dan kegiatan di Namun jangan sampai mengubah unsur-unsur
dalamnya dari dulu hingga sekarang, serta kondisi khas rumah kalang secara signifikan.
site luas lahan, bentuk lahan, letak lahan terhadap
jalan akses, sehingga berpengaruh pada aspek
spasialnya. Referensi
Arinto, Fransiscus Xaverius Eddy. 2018.
Saran “Pelestarian arsitektur berdasarkan
architectural architypes melalui metode
Bagi pengembangan ilmu arsitektur: Kotagede grafis.” ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 3
sebagai kawasan cagar budaya yang telah diakui (1): 29–36.
secara internasional ternyata menyimpan https://doi.org/10.30822/arteks.v3i1.52.
kekayaan lain selain arsitektur Jawa. Rumah Cahyandari, Gerarda Orbita Ida. 2012. “Tata
kalang sebagai wujud akulturasi budaya Ruang dan Elemen Arsitektur pada Rumah
bertransformasi menjadi wujud karya arsitektural Jawa di Yogyakarta sebagai Wujud Kategori

51
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217

Pola Aktivitas dalam Rumah Tangga.” Jurnal Putra, Augustinus Madyana. 2011. “Karakteristik
Arsitektur Komposisi 10 (2): 103–18. Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan
https://doi.org/10.24002/jars.v10i2.1064. Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta.” Jurnal
Hadiyanta, Ing. Eka. 2015. “Kawasan Cagar Arsitektur Komposisi 9 (2): 82–92.
Budaya di Yogyakarta: Citra, Identitas, dan http://ft.uajy.ac.id/wp-
Branding Ruang.” Yogyakarta: Jurnal Widya content/uploads/2014/10/1_Augustinus-
Prabha 4 (1). Madyana-P_Karakteristik-Facade.pdf.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyog Ronald, Arya. 1988. Manusia dan Rumah Jawa.
yakarta/kawasan-cagar-budaya-kotagede/. Yogyakarta: Juta.
Ju, Seo Ryeung, Do Yeon Kim, dan Revianto Sumardiyanto, B. 2019. “Pengaruh renovasi
Budi Santosa. 2018. “Dualism in the Javanese terhadap makna rumah tradisional masyarakat
house and transformation with focus on the Jawa, kasusstudi: Kotagede Yogyakarta.”
houses of Kotagede, Yogyakarta.” Journal of ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 3 (2): 99–
Asian Architecture and Building Engineering 114. https://doi.org/10.30822/arteks.v3i2.62.
17 (1): 71–78. Suryanto, Budi. 1998. “Hukum Waris Adat pada
https://doi.org/10.3130/jaabe.17.71. Masyarakat Golongan Kalang di
Kleden, Ulfia C., dan Fahril Fanani. 2015. Yogyakarta.” Universitas Gadjah Mada.
“Harmonisasi Ketentuan Peruntukan UNESCO Office Jakarta and Regional Bureau for
Bangunan Cagar Budaya dalam Perspektif Science in Asia and the Pacific;, Pacific;,
Regulasi di Kawasan Budaya Kotabaru, Kota UNESCO Office Bangkok and Regional
Yogyakarta-DIY.” In Seminar Nasional ReTII Bureau for Education in Asia and The, dan
ke 10. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Jogja Heritage Society (Indonesia). 2007.
Nasional (STTNAS). Homeowner’s conservation manual:
https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/arti Kotagede heritage district, Yogyakarta,
cle/view/180. Indonesia. UNESCO.
Lawz, Fariz Pradipta. 2016. “Sekilas Mengenai https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf000
Tata Ruang Kota Gede Yogyakarta.” Blog. 0180608.
2016. Utomo, Rizon Pamardhi. 2005. Ensiklopedi
Lee, Ji-Hyun. 2017. Morphological Analysis of Kotagede. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan,
Cultural DNA Tools for Decoding Culture- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,.
Embedded Forms. Diedit oleh Ji-Hyun Lee. Utomo, Tri Prasetyo. 2006. “Transformasi Nilai
Springer. Estetika Rumah ‘Joglo’ Di Kawasan
Mook, Hubertus Johannes van. 1972. Kuta Gede. Kotagede Yogyakarta.” Ornamen Jurnal
Seri terje. Jakarta: Bhratara. Kriya Seni ISI Surakarta 3 (2).
Pemerintah Daerah Istimewah Yogyakarta. 2011. https://jurnal.isi-
SK. Gubernur Daerah Istimewah Yogyakarta, ska.ac.id/index.php/ornamen/article/view/865
No. 186/KEP/2011, tentang Kawasan Cagar /855.
Budaya. Indonesia.

52

You might also like