Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Unsur-Unsur Arsitektural Rumah Kalang Di Kotagede Yogyakarta
Identifikasi Unsur-Unsur Arsitektural Rumah Kalang Di Kotagede Yogyakarta
id
https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS
Research paper doi: http://doi.org/10.30822/arteks.v5i1.85
Copyright ©2020 Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari. This is an open access article
distributed the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
39
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
40
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta
41
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Timur Sungai Gajah Wong. Orientasi pintu dan sumur. Dengan leluasa, arsitektur bangunan-
masuk rumah kalang Ibu Imtichanah menghadap bangunan ini ditambahi dengan ragam hias yang
ke arah Barat, di mana letak Gang Soka ada di berasal dari berbagai langgam. Di awal era
Barat rumah. Renovasi rumah kalang ini sudah modern, ketika pelbagai langgam baru merebak di
pernah dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Renovasi Eropa dan menjadi khasanah yang kaya untuk
pertama dilakukan pada tahun 1900-an, dengan menjadi rujukan bagi rumah-rumah kalang ini.
biaya dari Pusat Purbakala Jakarta. Renovasi Pada rumah-rumah kalang dapat dijumpai garis-
kedua dilakukan sesudah gempa 2006, beberapa garis geometris tegas art Deco, atau sulur-sulur
bagian dibenahi, seperti omah wetan dan meliuk ala art Nouveau yang berjajar dengan
beberapa bagian atap. Saat gempa 2006, rumah ragam hias floral laksana renda dari langgam
utama (pendhopo, joglo, senthong) masih tetap victorian di sela kolom dari langgam neo-klasik.
kokoh, dan tidak ada kerusakan yang berarti. Arsitektur rumah kalang memiliki basis
Rencana di masa mendatang guna mendukung arsitektur rumah tradisional Jawa yang
keberlanjutan adalah pengembangan bagian mencitrakan status sosial pemilik, yang juga
rumah utama (pringgitan, senthong, dan joglo) berarti selalu memiliki makna simbolis dan
untuk disewakan sebagai penginapan dan kultural (Cahyandari 2012). Di dalamnya
pendhopo akan digunakan untuk membuka terdapat pendopo, ndalem, gandhok, serta gadri
warung. dan pekiwan. Arsitektur tradisional Jawa
menggambarkan adanya peran penting sebagai
Tabel 3. Informasi umum rumah kalang Ibu penanda kekuatan, status, dan privasi sehubungan
Imtichanah dengan keyakinan kosmologis. Dalam kosmologi
Data Keterangan Jawa mengenal makna dikotomi, misalnya sakral
Alamat
Gg. Soka, Celenan, RT 09, Ds. Jagalan, Kec. dan profan, pria dan wanita, depan dan belakang,
Banguntapan. publik dan privat (Ronald 1988). Dari segi
Dibangun Tahun 1912-an keruangan ini, beberapa hal menarik dijumpai
Pemilik I H. Bahar (pedagang)
Fungsi saat Rumah tinggal 3 KK (Ibu Imtichanah sebagai
pada rumah kalang yang dapat menjadi ciri khas
ini generasi ke 3 Hj. Bahar, dan anak-anaknya) jika dibandingkan dengan arsitektur bangunan
rumah tradisional Jawa umumnya.
Pendopo kalang, baik yang terbuka maupun
Temuan dan pembahasan tertutup memiliki langit-langit yang datar dan
kolom yang hampir sama. Hal ini menjadikan
Pada periode awal, rumah kalang masih sangat ruang tidak lagi memiliki fokus yang kuat di
tengah yang berpusat pada area pamidhangan
kental nuansa jawanya (misal dalem
prayadranan). Produk dari periode modernism yang ditegaskan dengan keempat saka guru dan
balok-balok tumpang sari di atasnya. Konfigurasi
banyak mengaplikasikan teknologi beton
bertulang, lalu periode awal kemerdekaan elemen serta pola ruang yang sama juga dijumpai
ditandai dengan atap tinggi berventilasi, dan di bagian omah mburi (Yogyakarta). Namun
seterusnya hingga muncul faham regionalism dalam penyelesaian akhirnya (finishing), rumah
kalang ditandai dengan adopsi teknologi dan gaya
dalam arsitektur yang diwujudkan dengan
implementasi kembali bentuk-bentuk klasik Jawa estetika dari Barat. Misalnya rumah dengan
struktur tembok, konstruksi rangka atap kuda-
(Ju, Kim, dan Santosa 2018).
Ciri-ciri rumah kalang antara lain adanya kuda, tiang besi cor atau tiruan dari kayu, kaca
patri, aplikasi jendela atas, gaya Barok dan neo-
tiang bergaya corinthian-Romawi atau tiang ber-
umpak seperti pada rumah tradisional Jawa, klasik, dan sebagainya. Dari sudut pandang lokal,
rumah kalang memberikan wacana baru dalam
penggunaan kaca patri berwarna-warni yang
umumnya hanya menempati bidang kecil pada berarsitektur. Di mana rumah kalang memiliki
material (baik struktur maupun konstruksi),
bagian bangunan dan terpasang pada kusen,
menggunakan tegel bermotif untuk lantai maupun proporsi, dan detail arsitekturalnya yang khas.
untuk penutup dinding bagian bawah, pintu dan
jendela berjumlah banyak serta berukuran besar. Unsur arsitektural: spasial
Pada bagian ini dilakukan pembahasan
Adapun unsur tradisional pada rumah kalang
adalah susunan menggunakan prinsip tiga mengenai unsur arsitektural spasial yakni
komposisi bentuk denah, komposisi fungsi ruang,
senthong, gandhok, gadri, dapur, kamar mandi
42
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta
Tabel 4. Analisis unsur arsitektural: spasial pada kasus studi rumah kalang
Rumah kalang Prayadranan (Ndalem
Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
43
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
• Zonasi asli (awal): semakin ke dalam • Zonasi asli (awal): Semakin ke • Zonasi asli (awal): semakin ke dalam atau
atau ke belakang, semakin privat. dalam atau ke belakang semakin ke belakang (ke Utara dan ke Timur)
• Zonasi sekarang: sifat keprivatan privat. semakin privat.
berkurang, karena fungsi baru • Zonasi sekarang: sifat keprivatan • Zonasi sekarang: sifat keprivatan masih
Zonasi sebagai guesthouse, karena mayoritas semakin berkurang, apalagi tamu tetap, karena penghuninya masih
seluruh rumah bisa diakses oleh tamu dekat bisa masuk sampai ke ruang menggunakan sebagai rumah tinggal dan
guesthouse. santai dan juga dipengaruhi oleh belum ada fungsi baru lainnya.
fungsi baru yang direncanakan
sebagai guesthouse.
• Orientasi: Menghadap selatan • Orientasi: Menghadap Selatan • Orientasi: Menghadap Selatan
• Entrance (gerbang utama) dan out: di • Entrance (gerbang utama) dan out: • Entrance dan out: di Barat site (dekat Gg.
Selatan site (utara Jl. Mondorakan) di Barat site (dekat Gg. Soka) Soka)
Sirkulasi
44
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta
Komposisi ruang tersusun secara linear Komposisi ruang tersusun secara Kesimpulan: pusat orientasi ruang adalah
dari Utara-Selatan. Ruang-ruang yang linear dari Utara-Selatan. Ruang- gandhok tengen yaitu ruang keluarga dan
tersusun linear berulang dari sisi Timur- ruang yang tersusun linear berulang ruang makan, letaknya memang strategis
barat sehingga membentuk grid. dari sisi Timur-Barat sehingga dan berbeda di tengah rumah. Komposisi
Kesimpulan: pusat orientasi ruang adalah membentuk grid. rumah tersusun secara cluster karena
Orientasi
bagian inti rumah yaitu pringgitan, Kesimpulan: pusat orientasi ruang- luasnya tapak rumah.
ruang
ndalem, senthong, teras belakang. ruang adalah ruang santai yang berada
Komposisi ruang secara linear karena di tengah-tengah rumah. Komposisi
merupakan berfungsi sebagai kamar- tersusun linear Utara-Selatan,
kamar penginapan kemungkinan mengikuti aturan rumah
Jawa yang berorientasi Utara-Selatan.
45
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Tabel 5. Analisis unsur arsitektural: spasial pada kasus studi rumah kalang
Rumah kalang Prayadranan (Ndalem
Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah
natan)
Bagian kepala bangunan
46
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta
Bentuk Atap
Jendela
47
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Pintu
Kolom ekspos di rumah Ada dua macam kolom ekspos di Kolom di rumah ini memiliki variasi
ini hanya memiliki 1 rumah ini. Kolom silinder berornamen beragam, mulai dari bentuk, ukuran,
varian saja. Berbentuk flora berada di 4 mata angin, dan warna, material, dan ornamen.
silinder dengan kolom tak berornamen berada di
ornamen. gandhok.
Terletak di pendhopo,
berjumlah 18 soko
dengan ukuran dan
bentuk yang sama
persis.
Material besi cor
Kolom dengan hiasan ornamen
berupa sulur-suluran
dan di bagian bawah
terdapat umpak dengan
ornamen geometris
berbentuk segitiga
48
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta
Ornamen
Ornamen pada pintu
Ornamen pada pintu Ornamen pada ventilasi pintu berbeda-
Ornamen pada pintu
Motif geometris sederhana garis lurus beda, bentuknya geometris, dan Ornamen pada pintu sangat beragam,
memanjang secara vertikal dan merupakan stilasi dari bentuk flora. bentuk ornament enderung bertema
horisontal dan motif dua perahu. flora (bukan rumah Jawa).
49
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Ornamen
50
Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari:
Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta
51
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5 Issue 1 April 2020
pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217
Pola Aktivitas dalam Rumah Tangga.” Jurnal Putra, Augustinus Madyana. 2011. “Karakteristik
Arsitektur Komposisi 10 (2): 103–18. Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan
https://doi.org/10.24002/jars.v10i2.1064. Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta.” Jurnal
Hadiyanta, Ing. Eka. 2015. “Kawasan Cagar Arsitektur Komposisi 9 (2): 82–92.
Budaya di Yogyakarta: Citra, Identitas, dan http://ft.uajy.ac.id/wp-
Branding Ruang.” Yogyakarta: Jurnal Widya content/uploads/2014/10/1_Augustinus-
Prabha 4 (1). Madyana-P_Karakteristik-Facade.pdf.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyog Ronald, Arya. 1988. Manusia dan Rumah Jawa.
yakarta/kawasan-cagar-budaya-kotagede/. Yogyakarta: Juta.
Ju, Seo Ryeung, Do Yeon Kim, dan Revianto Sumardiyanto, B. 2019. “Pengaruh renovasi
Budi Santosa. 2018. “Dualism in the Javanese terhadap makna rumah tradisional masyarakat
house and transformation with focus on the Jawa, kasusstudi: Kotagede Yogyakarta.”
houses of Kotagede, Yogyakarta.” Journal of ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 3 (2): 99–
Asian Architecture and Building Engineering 114. https://doi.org/10.30822/arteks.v3i2.62.
17 (1): 71–78. Suryanto, Budi. 1998. “Hukum Waris Adat pada
https://doi.org/10.3130/jaabe.17.71. Masyarakat Golongan Kalang di
Kleden, Ulfia C., dan Fahril Fanani. 2015. Yogyakarta.” Universitas Gadjah Mada.
“Harmonisasi Ketentuan Peruntukan UNESCO Office Jakarta and Regional Bureau for
Bangunan Cagar Budaya dalam Perspektif Science in Asia and the Pacific;, Pacific;,
Regulasi di Kawasan Budaya Kotabaru, Kota UNESCO Office Bangkok and Regional
Yogyakarta-DIY.” In Seminar Nasional ReTII Bureau for Education in Asia and The, dan
ke 10. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Jogja Heritage Society (Indonesia). 2007.
Nasional (STTNAS). Homeowner’s conservation manual:
https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/arti Kotagede heritage district, Yogyakarta,
cle/view/180. Indonesia. UNESCO.
Lawz, Fariz Pradipta. 2016. “Sekilas Mengenai https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf000
Tata Ruang Kota Gede Yogyakarta.” Blog. 0180608.
2016. Utomo, Rizon Pamardhi. 2005. Ensiklopedi
Lee, Ji-Hyun. 2017. Morphological Analysis of Kotagede. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan,
Cultural DNA Tools for Decoding Culture- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,.
Embedded Forms. Diedit oleh Ji-Hyun Lee. Utomo, Tri Prasetyo. 2006. “Transformasi Nilai
Springer. Estetika Rumah ‘Joglo’ Di Kawasan
Mook, Hubertus Johannes van. 1972. Kuta Gede. Kotagede Yogyakarta.” Ornamen Jurnal
Seri terje. Jakarta: Bhratara. Kriya Seni ISI Surakarta 3 (2).
Pemerintah Daerah Istimewah Yogyakarta. 2011. https://jurnal.isi-
SK. Gubernur Daerah Istimewah Yogyakarta, ska.ac.id/index.php/ornamen/article/view/865
No. 186/KEP/2011, tentang Kawasan Cagar /855.
Budaya. Indonesia.
52