Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG 1000 HARI PERTAMA

KEHIDUPAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI


PADAM BERBAGAI GEREJA DI KECAMATAN LUBUK PAKAM

Suci Rahayu Barus

ABSTRACT

Objectives: The purpose of this study was to determine the effect of counseling about First 1000
Days of Life to the knowledge and attitude of girl at various churches of Lubuk Pakam Sub District.
This study is a quasi-experimental design was One Group Pre-Post Test that carried out in June
2017, type of intervention is the extension of the 1000 First 1000 Days of Life that consists of four
materials, namely nutrition of pregnant women, infants aged 0-6 months Nutrition, Nutrition infants
aged 6-24 month. Respondents are 35 girls who registered as the group administrator teenagers and
actively participate in spiritual activities involving youth in their churches. Methods: Each
counseling provided with a frequency of 3 times, using lecture and discussion methods and tools
Booklet. With Befora and after intervention Measurement of knowledge and attitudes about First
1000 Days of Life. Results: The results showed that there was a significant increase in knowledge
and attitude after the intervention into a total score of 17.0 out of 20. The average score was 34.97
stance before the intervention and after the intervention into a total score of 40.91 out of 45.
Conclusions: It is recommended that Health Instution can work together with crosssectoral religious
organizations to hold counseling of First 1000 Days of Life for adolescents by using media booklet
developed in this research.

Key Words: First 1000 Days of Life, Knowledge,Teenagers,Attitude

iNTRUDUKSI

Pembanguan suatu bangsa dapat dikatakan . Di Indonesia disebut dengan Gerakan Nasional Sadar
berhasil ketika ketersediaan akan kualitas sumber daya Gizi dalam Rangka percepatan perbaikan Gizi pada
manusia sudah tercapai. Dalam menciptakan sumber 1000 Hari Pertama Kehidupan atau Gerakan 1000
daya yang berkualitas tidak terlepas dari peran HPK (BAPPENAS 2013).
gizi.Gizi yang baik sangat diperlukan untuk Global SUN Movement bertujuan untuk
perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik, menurunkan masalah gizi, dengan fokus pada 1000
sejak janin dalam kandungan (Mawaddah dkk,2006). HPK yaitu pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak
Upaya peningkatan status gizi untuk usia 0-23 bulan.Adapun program yang dilakukan pada
pembangunan sumber daya manusia berkualitas pada gerakan 1000 HPK terdiri dari program spesifik dan
hakikatnya harus dimulai sedini mungkin, yaitu program sensitif. Program spesifik dilakukan langsung
dimulai dari masa kehidupan janin. Hal ini menjadi terhadap kelompok sasaran 1000 HPK oleh sektor
penting karena dapat menunjang tumbuh kembang kesehatan, yaitu ibu hamil, bayi 0 - 6 bulan, dan bayi 6
serta perbaikan gizi. Salah satu hal yang dapat - 24 bulan sedangkan program sensitif merupakan
dilakukan untuk perbaikan gizi adalah pemenuhan gizi kegiatan yang dilakukan lintas sektor dengan sasaran
seimbang pada masa seribu hari pertama kehidupan masyarakat umum (BAPPENAS 2013).

1
Intervensi gizi sensitif dilakukan sebagai langsung atau tidak langsung menyadarkan,
upaya mencegah gangguan gizi secara tidak langsung masyarakat,individu dan kelompok(Cornelia
dan umumnya dilaksanakan oleh sektor non dkk,2014).
kesehatan. Sasaran intervensi sensitif bukan hanya Pada penelitian ini menggunakan metode
kelompok 1000 HPK, tetapi juga masyarakat umum, penyuluhan yang tepat dan sesuai dengan tujuan
dengan melibatkan berbagai sektor terkait seperti penyuluhan yaitu untuk mengubah pengetahuan dan
pertanian, kelautan dan perikanan, perdagangan dan sikap remajaputri maka metode yang di gunakan
industri, keagamaan,pendidikan dan kesejahteraan adalah metode kelompok kecil yaitu Diskusi dan
sosial (BAPPENAS 2012). Pada penelitianLutfiah media yang digunakan itu berupa Booklet.
dkk, (2013)Remaja yang memasuki jenjang Pada Penelitian Chalvy Wowiling dkk, (2013)
perkawinan, dari segi fisik dan pengetahuan mengenai Peningkatan pengetahuan yang terjadisesudah
masalah gizi belum memadai.Data menunjukkan penyuluhan membuktikan bahwa penyuluhan
bahwa 21.5% perempuan Indonesia memasuki berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
perkawinan di bawah 20 tahun.Perkawinan berusia masyarakat. Dengan adanya peningkatan pengetahuan
muda mengundang risiko khususnya pada bayi, berupa masyarakat dapat berpengaruh terhadap sikap
bayi berat lahir rendah (BBLR), prematuritas, dengan masyarakat.
jangka panjang berupa keterlambatan perkembangan Intervensi gizi sensitif yaitu lintas sektoral
motorik dan kognitif.Oleh sebab itu, remaja berupa organisasi keagaaman berupa Gereja.Peranan
perempuan sudah harus dipersiapkan, baik secara Gereja sebagai sektor non kesehatan diharapkan
fisik, maupun pengetahuan mengenai tumbuh- mampu memberi pengaruh yang besar terhadap
kembang balita (Nedra perbaikan gizi pada 1000 HPK. Dan lebih difokuskan
dkk, 2006). kepada remaja putri yang merupakan calon ibu dan
pencetak masa depan bangsa. Gereja perlu terinspirasi
Tingginya angka pernikahan pada usia remaja dalam upaya membangun kesehatan dan
yang disertai dengan rendahnya pengetahuan tentang menyembuhkan yang sakit. Mereka yang bisa
pola asuh merupakan salah satu pemicu terjadinya menyehatkan masyarakat dapat menerjemahkan
masalah gizi. Remaja merupakan orang tua masa khotbah mereka menjadi tindakan nyata dalam
depan, oleh sebab itupenyuluhan gizi 1000 Hari kehidupan. Berdasarkan latar belakang yang di
Pertama Kehidupan (1000 HPK) perlu diberikan paparkan di atas maka dilakukan penelitian dengan
kepada mereka sebagai langkah awal dalam judul “Pengaruh penyuluhan tentang 1000 Hari
penanggulangan masalah gizi(Koka,2014). Pertama Kehidupan terhadap pengetahuan dan sikap
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan remaja putri pada berbagai gereja di Kecamatan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting Lubuk Pakam”.
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan
mengenai gizi menyumbangkan pengaruh yang cukup BAHAN DAN METODE
besar terhadap status gizi seseorang. Tingkat
Penelitian ini dilakukan pada 14 gereja di
pengetahuan gizi seseorang akan mempengaruhi sikap
Kecamatan Lubuk Pakam yang memiliki kegiatan
dan perilaku. Kurangnya pengetahuan mengenai gizi
kerohanian untuk remaja putri secara rutin dalam 1
akan mengurangi kemampuan seseorang dalam
minggu.Penjajakan lokasi serta izin penelitian
menerapkan informasi gizi dalam kehidupannya
dilakukan bulan September dan Oktober
sehari-hari. Pengetahuan merupakan komponen dan
2016.Sedangkan pengumpulan data dilakukan pada
prasyarat penting terjadinya perubahan sikap dan
bulan Juni 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian
perilaku gizi untuk menurunkan masalah gizi
Quasi eksperimen dengan desainOne Group Pre – Post
(Supariasa,2014).
Test.Rancangan ini juga tidak terdapat kelompok
Peningkatan pengetahuan dapat dilakukan
pembanding (kontrol),tetapi paling tidak sudah
dengan memberikan edukasi gizi salah satunya adalah
dilakukan observasi pertama (pre test) yang
melalui penyuluhan gizi.Penyuluhan adalah proses
memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang
memberi informasi,menanamkan keyakinan dan
terjadi setelah adanya program (Notoatmodjo,2010).
meningkatkan kemampuan masyarakat,baik secara

2
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja b. Data pengetahuan dan sikap dikumpulkan dengan
putri yang terdaftar sebagai pengurus dan ikut aktif menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh
dalam kegiatan kerohanian untuk remaja diberbagai resonden
gereja di Kecamatan Lubuk Pakam. c.Data antropometri dikumpulkan melalui pengukuran
1. Pra Intervensi antropometri dan mencatat hasil pengukuran pada
Sebelum diberikan intervensi berupaya lembar kuesioner yang disediakan
penyuluhan, peneliti mengembangkan sebuah modul
yang dijadikan sebagai media penyuluhan. Modul Pengolahan dan Analisis Data
yang dikembangkan oleh peneliti berupa booklet 1. Pengolahan Data
(Lampiran 2) ukuran 16,5 x 22,5 cm yang terdiri dari a. Data Identitas Sampel yang sudah dikumpulkan
24 halaman berisi tulisan dan gambar berwarna diolah secara manual menggunakan program
tentang materi yang akan diberikan. komputer dengan tahapan sebagi berikut:
Selanjutnya dilakukan pengembangan 1) Memeriksa kelengkapan data
kuesioner tentang pengetahuan dan sikap mengenai 2) Memberikan sesua kode sesuai dengan karakteristik
1000 HPK. Kuesioner disusun berdasarkan materi data-data identitas
penyuluhan yang ada dimodul dan dengan mengadop 3) Mengentri data kedalam program SPSS
dari kuesioner tentag 1000 HPK yang sudah pernah 4) Mentabulasi data sesua dengan kategori data
digunakan (Koka, 2014). Jumlah Kuesioner (misalnya: Umur, dan Pendidikan).
pengetahuan adalah 25 multiple choice test dan 15 b. Data pengetahuan
kuesioner sikap. Kuesioner Penelitian selanjutnya Data pengetahuan yang dikumpulkan dengan
diuji coba untuk mmengetahui pertanyaan yang valid menggunakan 25 pertanyaan, namun hanya 20
dan mengganti pertanyaan yang tidak valid. Uji coba pertanyaan yang masuk dalam penilaian karena 5
kuesioner dilakukan pada 15 remaja putri yang bukan pertanyaan pertama hanya digunakan untuk melihat
merupakan responden penelitian. apakah sebelumnya remaja putri sudah pernah
2.Intervensi mendapatkan informasi tentang 1000 HPK. Setiap
Intervensi yang diberikan kepada responden pertanyaan diberi skor 1 untuk jawaban benar dan skor
yaitu penyuluhan tentang 1000 HPK. Materi diberikan 0 untuk jawaban yang salah. Setelah penilaian dihiung
mulai dari materi 1 sampai materi 4. Materi peningkatan skor sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan yang diberikan terdiri dari : penyuluhan.
1. 1000 Hari Pertama Kehidupan c.Data sikap
2. Gizi seimbang ibu hamil(270 hari dalam Data sikap yang dikumpulkan dengan
kandungan) menggunakan 15 pertanyaan, yang terdiri dari 7
3. Gizi seimbang untuk ibu menyusui dan bayi usia 0- pertanyaan positif (favorable), yaitu pertanyaan nomor
6 bulan(Asi Eksklusif) 1, 2, 6, 8, 11, 14, 15 dan 18. Pertanyaan negative
4. Gizi seimbang untuk bayi usia 6-24 bulan(MP-ASI) (unfavorable), yakni pada nomor 3, 4, 5, 7, 9 12,13.
Sebelum melakukan penyuluhan responden sudah Pada pertanyaan positif diberikan skor 3 untuk
terlebih dahulumemberikan penjelasan mengenai jawaban setuju dan skor 1 untuk setiap jawaban tidak
penelitian yang dilakukan. setuju. Pada pertanyaan negatif diberikan skor 3 untuk
jawaban tidak setuju dan skor 1 untuk setiap jawaban
1. Jenis Data setuju, dan untuk jawaban ragu-ragu diberikan skor 2,
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini, dan setiap jenis pertanyaan. Setelah penilaiaan
meliputi data primer dan data sekunder. dihitung rata-rata penigkatan sikap sebelum dan
a.Data Primer sesudah dilakukan penyuluhan.
1) Data Karakteristik sampel meliputi nama, umur,
jenis kelamin, alamat dan pendidikan terakhir. Data
karakteristik diperoleh dengan cara mewawancarai
langsung sampel yang dilakukan pada saat pre-test
menggunakan kuesioner.

3
2. Analisis Data b.Tingkat Pendidikan responden
a. Analisis Univariat Tingkat Pendidikan responden yang paling rendah
Analisa data univariat untuk melihat gambaran dan adalah SMP, dan yang paling tinggi adalah SMA.
karakteristik setiap variabel.Variabel pengetahuan dan Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
sikap dinyatakan dengan rata-rata standar devisiasi. disajikan pada tabel.
b. Analisis Bivariat Tabel 3 menunjukkan bahwa Tingkat
Analisis bivariat dilakukan menggunakan program pendidikan responden yang paling
SPSS dengan uji Tdependent, yaitu untuk melihat : banyak adalah SMA, yakni 80%. Tingkat pendidkan
1) Adanya pengaruh penyuluhan tentang 1000 HPK seseorang mempunyai pengaruh dalam cara berpikir
terhadap pengetahuan remaja putri pada berbagai dan bertindak. Pendidikan yang dilalui seseorang baik
gereja di Kecamatan Lubuk Pakam. formal maupun non formal akan meningkatkan
2) Adanya pengaruh penyuluhan tentang 1000 HPK pengetahuan, sehingga diharapkan dapat mengontrol
terhadap sikap remaja putri pada berbagai gereja di dirinya kearah perilaku yang lebih positif. Pendidikan
Kecamatan Lubuk Pakam. memberikan informasi sesuatu yang berhubungan
Pada uji statistik diperoleh nilai p < 0,05 maka Ho dengan tingkat pengetahuan seseorang.Biasanya
ditolak, artinya ada perbedaan rata-rata skor semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah baik pula memfilter informasi yang baik dan yang
penyuluhantentang 1000 Hari Pertama Kehidupan buruk (Langitan, 2007).
terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri pada Tabel 3. Tingkat Pendidikan Responden
berbagai gereja di Kecamatan Lubuk Pakam. Tingkat Pendidikan Jumlah

HASIL N \%
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP 7 20
Gereja-gereja yang terdaftar di kecamatan SMA 28 80
Lubuk Pakam Merupakan tempat diadakannya
pengumpulan data terhadap remaja putri. Dari 49 Total 38 100
gereja yang terdaftar terpilihlah 20 gereja yang
mewakili denominasi 49 gereja di kecamtan Lubuk c.Status Gizi Responden
Pakam, namun dari 20 gereja yang terpilih hanya 14 Distribusi Status Gizi Responden berdasarkan IMT
gereja yang memiliki kegiatan rohani untuk remaja dan hasil pengukuran LILA dIsajikan pada tabel 4 dan
setiap minggunya Setelah dilakukan pengumpulan tabel 5.
data pada gereja-gereja tersebut ditemukan bahwa dari Tabel 4. Status Gizi Responden Berdasrkan IMT
ke 14 gereja itu hanya gereja Katolik yang sudah Status Gizi Jumlah
memiliki Fasilitas Kesehatan berupa Klinik Kesehatan n %
untuk Jemaat, yaitu Klinik Stelamaris. Kurus 3 11,42
2. Karakteristik Responden Normal 23 65,72
Responden penelitian ini merupakan remaja Gemuk 4 14,29
putri yang terdaftar sebagai pengurus di berbagai Obesitas 5 8,58
gereja di lubuk pakam.Kelompok usia remaja Total 35 100
merupakan kelompok yang masih ingin mencari jati
diri, sehingga ajakan teman-teman sebaya lebih cepat Tabel 4 menunjukkanbahwa sebanyak 65,72 % status
direspon. Remaja juga takut dikucilkan dari gizi responden termasuk kategori normal,namun
lingkungan pergaulannya. Karakteristik responden terdapat 14,29% responden dengan status gizi gemuk,
yang meliputi usia, tingkat pendidikan dan status gizi 11,42% status gizi kurus dan 8,58% dengan status gizi
adalah sebagai berikut: Obesitas.
a.Usia Responden
Usia responden yang paling muda adalah 12 tahun dan
yang paling tua adalah 20 tahun. Rata-rata Usia
responden adalah 17-18 tahunsehingga merupakan
sasaran yang tepat dalam melakukan penyuluhan 1000
HPK.

4
Tabel 6. Distribusi rata-rata skor pengetahuan sebelum dan sesudah Penyuluhan
Waktupenyuluhan Skor Pengetahuan
Rata-rata Std.Deviasi
Sebelum Penyuluhan 9,94 2,014
Sesudah Penyuluhan 17,00 1,609
Selisih 7,06
Nila p 0,000

PEMBAHASAN Menurut WHO dalam Notoatmodjo (2003), salah


. 1. Pengetahuan satu strategi untukperubahan perilaku adalah
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi dengan pemberian informasi guna
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu meningkatkanpengetahuan sehingga timbul
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
kesadaran yang pada akhirnya orang akan
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan berperilakusesuai dengan pengetahuannya
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. tersebut. Salah satu cara pemberian informasi
Masalah gizi ibu dan anak adalah penyebab 3–5 juta adalahdengan melakukan penyuluhan gizi di
kematian, 35% dari beban penyakit pada anak-anak sekolah.
dibawah 5 tahun dan 11% dari total Disability Pemberian informasi dalam bentuk pendidikan
Adjusted Life Years(DALYs) global. Jumlah kematian gizi ternyata mampumeningkatkan pengetahuan
global dan DALYs pada anak-anak berusia kurang siswa. Peningkatan pengetahuan ini tidak terlepas
dari 5 tahun dikaitkan dengan stunting, wasting dan dari metode dan media yang digunakan. Adapun
pembatasan pertumbuhan intrauterin merupakan metode yang digunakan yaitu metode cerama
persentase terbesar dari faktor apapun dalam
dan diskusi serta menggunakan media booklet
kelompok usia ini oleh Rosani Naim2017
2. Sikap
Melakukan penyuluhan dengan metode ceramah
Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari dan diskusi ternyatamampu meningkatkan
seseorang terhadap stimulusatau objek. Sikap pengetahuan remaja pada 1000 HPK. Hal ini
hanyalah kecenderungan untuk mengadakan tindakan sesuaidengan hasil penelitian yang dilakukan
terhadapsuatu objek dengan suatu cara. Jadi, sikap oleh Saleha (2009) dan Lubis, dkk (2013)yang
adalah pandangan, pendapat, tanggapanataupun membuktikan adanya pengaruh metode ceramah
penilaian dan juga perasaan seseorang terhadap dan diskusi dalam peningkatanskor pengetahuan
stimulus atau objek yangdisertai dengan siswa tentang kesehatan.
kecenderungan untuk bertindak (Notoatmodjo, 2003). 4. Pengaruh penyuluhan terhadap sikap remaja
Menurut Notoatmodjo (2003) perubahan sikap pada putri
dasarnya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan secara
keyakinan atau kepercayaan yang didapat dari hasil signifikan meningkatkan rerata skor sikap responden
penginderaan, salah satunya didapatkan melalui tentang 1000 HPK yaitu dari 39,97 menjadi 40,17
pendidikan atau proses belajar. Belajar adalah usaha (p<0,05). Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan
untuk menguasai sesuatu yang berguna untuk hidup dapat meningkatkan atau merubah sikap remaja putri
agar memperoleh keterampilan yang dibutuhkan tentang 1000 HPK. Hal serupajuga dilakukan oleh
manusia dalam hidup bermasyarakat. Rahmawati dkk (2007) yang menyimpulkan bahwa
Hal ini sejalan dengan penelitian Sherman dan Ellen terjadipeningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku
(2007) yang mengembangkan program pendidikan ibu balita gizi kurang dan gizi buruksetelah diberikan
kesehatan dangizi di sekolah, hasil menunjukkan penyuluhan dengan media audio visual maupun
bahwa terjadi peningkatan kesadaran,pengetahuan dan
penyuluhan dengan modul.Pentingnya mempersiapkan
perilaku gizi yang lebih baik pada remaja
diri khususnya bagi remaja putri dalam masa pra
3. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan
nikah, hamil dan pasca melahirkan berguna untuk
remaja putri
mencapai periode emas yang optimal bagi anak
Secara umum, terdapat perubahan pengetahuan
sehingga bisa menjadi sumberdaya manusia yang
responden. Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan
sehat, tangguh dan kuat oleh Amalia Safitri 2018
secara signifikan meningkat,rerata skor pengetahuan

5
5. Hambatan selama penelitian
Konsekuensi dari pola makan dan kebiasaan yang
Pada pengumpulan data ada beberapa hambatan yang
dialami yaitu, pada saat penyuluhan yang pertama buruk pada anak di awal kehidupannya dan
responden tidak dapat dikumpulkan secara bersama peningkatan berat badan selama dua tahun pertama
atau dilakukan penyuluhan kelompok besar, maka dari sangat berkaitan dengan berat badan pada masa kanak-
itu penyuluhan dilakukan dengan metode kelompok kanak dan akan berdampak serius terhadap kesehatan
kecil dimana penyuluh yang mendatangi responden sepanjang hidupnya.oleh Norma Budi Aryati 2018.
baik digereja responden atau tempat yang disepakati Periode 6-24 bulan adalah waktu yang paling penting
antara penyuluh dan responden.
bagi pertumbuhan. Malnutrisi dalam periode ini,
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan secara
ilmiah merupakan periode yang menentukan kualitas disebabkan karena anak memiliki kebutuhan tinggi zat
kehidupan yang sering disebut sebagai periode emas gizi dan ada kekurangan dalam kuantitas dan kualitas
oleh Melly Magdalena 2018 makanan yang disediakan, terutama saat selesai ASI
Indonesia menghadapi masalah kekurangan eksklusif.oleh Dahliansyah 2018
gizi pada balita. Dampak buruk yang dapat
ditimbulkan oleh kekurangan gizi tersebut, dalam
jangka pendek adalah terganggunya perkembangan KESIMPULAN
otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan
gangguan metabolisme dalam tubuh.0leh Eva
Nurhidayati 2019 Sejak 1000 hari antara kehamilan 1. Nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah
sampai di usia dua tahun merupakan Window of diberikan penyuluhan mengalami peningkatan
Opportunity, yakni kesempatan yang singkat untuk sebesar 7,06. Rata-rata skor pengetahuan responden
melakukan sesuatu yang menguntungkan. Diet sebelum diberikan penyuluhan adalah sebesar 9,94
makanan yang kaya zat gizi akan membantu anak- dan setelah penyuluhan menjadi 17,00 dari total skor
anak tumbuh untuk memenuhi kebutuhan potensi fisik 20.
dan kognitif yang optimal. Oleh Nilfar Ruaida 2018 2. Nilai sikapresponden sebelum dan sesudah
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan diberikan penyuluhan mengalami peningkatan
Bidan Indonesia (IBI), Perhimpunan Dokter Gizi sebesar 5,2. Rata-rata skor sikap responden sebelum
Medik Indonesia (PDGMI) dan beberapa mitra diberikan penyuluhan adalah sebesar 39,97dan
organisasi lainnya mencanangkan gerakan “1000 Hari setelah penyuluhan menjadi 40,17. Dari total skor 45
Pertama Kehidupan” (Gerakan Duta 1000 HPK) 3. Hasil uji statistik untuk nilai pengetahuan
untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang responden diperoleh p < 0,05. Ada pengaruh yang
berkualitas.Oleh signifikan penyuluhan tentang 1000 HPK terhadap
Ainun Nuzula Dan Isa Anshori 2017 peningkatan pengetahuan remaja putri diberbagai
Kecukupan gizi sangat mempengaruhi gereja di kecamatan Lubuk Pakam.
kehidupan bayi dan anak-anak dibawah usia lima 4. Hasil uji statistik untuk nilai sikap responden
tahun, data menunjukkan 23,7% anak Aceh diperoleh p < 0,05. Ada pengaruh yang signifikan
mengalami gizi buruk. Kondisi ini akan berpengaruh penyuluhan tentnag 1000 HPK terhadap perubahan
besar terhadap angka kematian bayi. Oleh Agus sikap remaja putri diberbagai gereja di kecamatan
Hendra Al Rahmad 2019 Program 1000 Hari Pertama Lubuk Pakam.
Kehidupan (HPK) membahas tentang bagaimana cara REFERENSI
mempersiapkan kehamilan, merawat kehamilan,
sampai pada mengurus dan mendidik anak dari usia 0
bulan sampai 2 tahun (270 hari selama kehamilan dan 1. Almatsier, Sunita dkk. 2011. Gizi Seimbang
730 hari dari lahir sampai balita berusia 2 tahun).oleh Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia.
2. Amanah Siti. 2007. Makna Penyuluhan dan
Yayat Nurhayati 2019
Transformasi Perilaku Manusia.Jurnal Penyuluhan,
Masalah pada 730 hari terhitung sejak bayi
Vol. 3 No. 1.Hal. 63 – 67.
dilahirkan sampi berusia 2 tahun disebabkan karena
3. Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku
pengetahuan dan sikap gizi orang tua kurang baik.
Ajar Ilmu Gizi. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Oleh Soviany R. Tambuwun 2019

6
4. Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi : Keracunan 17. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi
Makanan. Jakarta .EGC. BAPPENAS. 2012. Pedoman Kesehatan dna Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka
Perencanaan Program Gerakan Sadar Gizi Dalam Cipta.
Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 18. Nurbaiti Lina, Annis Catur Adi, Shrimarti R
Jakarta. Devi, Timbuktu Harthana. 2014.
5. BAPPENAS. 2013. Kerangka Kebijakan Gerakan Kebiasaan Makan Balita Stunting Pada Masyarakat
Nasional PercepatanPerbaikan Gizi Dalam Rangka Suku Sasak: Tinjauan
Seribu Hari Pertama Kehidupan. Jakarta. 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Masyarakat,
6. Cornelia, dkk. 2010. Penuntun Konseling Gizi. Kebudayaan dan Politik Vol. 27, No. 2, Hal. 109-
Jakarta: PT. Abadi. 117.
7. DEPKES RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Promosi 19. Nyoman, I. 2014. Pendidikan dan Konsultasi
Kesehatan di Puskesmas. Jakarta Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
.8. DEPKES RI. 2008. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 20. Pardede, Y. O. (2008). Konsep Diri Anak
dan ASI Eksklusif 6 Bulan, Edisi Jalanan Usia Remaja. Jurnal Psikologi,
Pertama. Jakarta: Direktur Bina Gizi Masyarakat. I (2), 147.
9. Dwiriani Cesilis Meti, Rimbawa, Hardnsyah, Hadi 21. Pudjiadi.S. (2005).Ilmu Gizi Klinis Pada Anak.
Riyadi, dan Drajat Martianto. Pengaruh Pemberian Edisi Keempat FKUI. Jakarta
Zat Multi Gizi Mikro dan Pendidikan Gizi Terhadap 22. Rahmawati, W dkk. 2016. Gambaran Masalah
Pengetahuan Gizi, Pemenuhan Zat Gizi dan Status Gizi pada 1000 HPK di Kota dan Kabupaten
Besi Remaja Putri. Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, Malang, Indonesia. Indonesian Journal of Human
6(3): 171-177. Hal. 8-11. 10. Gunawan, Lidyawati. Nutrition , 3(1): 20–31.
2014. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswi IPB 23. Rosha,Bunga Ch Kencana Sari,Indri Yunita SP,
Tentang Nurilah Amaliah dan NH Utami. 2016. Peran
Seribu Hari Pertama Kehidupan Terkait Masa Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif Dalam
Postnatal.Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat, Perbaikan Masalah Gizi Balita di Kota Bogor.
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Buletin Penelitian Kesehatan, 127–138.
Bogor. 24. Saragih, F.S. 2011.Pengaruh Penyuluhan
11. Karundeng Frantin F , Sesca D. Solang, Henry S. Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Imbar. 2015. Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Makanan Sehat Dan Gizi Seimbang di Desa
Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Merek Raya Kecamatan Raya Kabupaten
SiswaSMP Negeri 08 Bitung. Jurnal Ilmiah Bidan. Simalungun Tahun 2010.Skripsi.FKM-USU,
12.Nalurita Lutfiah1, Citra Kesumasari1, Rahayu Medan.
Indriasari(2013),Studi Pengetahuan Mengenai Masalah 25. Wahyuni, Tri. 2015. Mentoring Sebagai Upaya
Gizi Dan Status Gizi Pada Remaja Putri Di Fkm Meningkatkan Pengetahuan WUS Tentang Gizi
Unhas Tahun 2013.Jurnal Gizi dan Pangan : (7) Seimbang 1000 Hari Pertama Kehidupan. Skripsi.
13 Nedra, W., Soedjatmiko, dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Firmansyah.2006.Kesiapan Fisik dan Pengetahuan Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. 26.
Remaja Perempuan Sebagai Calon Ibu dalam Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Pustaka Rihama :
Membina Tumbuh Kembang Balita dan Faktor-Faktor Yogyakarta. Yusuf, dkk.2014.Buku Panduan 1000
yang Mempengaruhinya.Sari Pediatri. Vol.8, No.3, Hari Pertama Kehidupan.Makasar : Fakultas
Desember 2006: 209-217: Jakarta Kedokteran Universitas Hasanuddin.
14. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
15. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
16. Notoatmodjo, Soekidjo 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

You might also like