Inovasi Pembelajaran Rangkaian Listrik Menggunakan Media Software Proteus Dengan Penerapan Model Creative Problem Solving

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

INOVASI PEMBELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA

SOFTWARE PROTEUS 8 PROFESSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL


CREATIVE PROBLEM SOLVING

Ariq Nurmahmuddin1, Nana2


1
Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Siliwangi
2
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Siliwangi
Email: ariqq.nurmahmuddin417@gmail.com

Abstract: The purpose of this paper is to describe the innovation of learning electrical circuits using
proteus 8 professional software media with the application of creative problem solving models. This
writing is motivated by the lack of mastery of the material so that learning has not been applied to the
maximum and the need for the media to simulate learning electrical circuits. For this reason, there is a
need for new innovations in learning, namely by implementing electrical circuit learning innovations
using proteus 8 professional software media with the application of creative problem solving models.
Creative problem solving model as a process of problem solving accompanied by proteus 8 professional
software media in learning electrical circuits so that students become motivated and improve their
learning outcomes. The method used in this paper is the study of literature by studying some literature to
be analyzed and made conclusions. The results of the writing show that the innovation of learning
electric circuits using proteus 8 professinal software media with the application of creative problem
solving models can be a solution of the problems encountered in teaching and learning in the classroom.
Keywords: Creative Problem Solving, Electrical Circuits, Software Proteus 8 Professional, Learning Innovation

ABSTRAK: Tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan inovasi pembelajaran rangkaian listrik
menggunakan media software proteus 8 professional dengan penerapan model creative problem solving.
Penulisan ini dilatar belakangi oleh kurangnya penguasaan materi sehingga pembelajaran yang diterapkan
belum maksimal serta pelu adanya media dalam mensimulasikan pembelajaran rangkaian listrik. Untuk
itu perlu adanya inovasi baru dalam pembelajaran yaitu dengan menerapkan inovasi pembelajaran
rangkaian listrik menggunakan media software proteus 8 professional dengan penerapan model creative
problem solving. Model creative problem solving sebagai proses pemecahan masalah yang diiringi media
software proteus 8 professional dalam pembelajaran rangkaian listrik agar siswa menjadi termotivasi dan
meningkatkan hasil belajarnya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan studi
kepustakaan dengan mengkaji beberapa literatur untuk dianalisis dan dibuat kesimpulan. Hasil penulisan
menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran rangkaian listrik menggunakan media software proteus 8
professional dengan penerapan model creative problem solving dapat menjadi solusi dari permasalahan
yang ditemui dalam proses belajar mengajar di kelas.
Kata kunci: Creative Problem Solving, Rangkaian Listrik, Software Proteus 8 professional, Inovasi Pembelajaran
PENDAHULUAN
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Salah satu komponen pendukung pembelajaran adalah media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah segala bentuk sarana dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi belajar yang bertujuan intruksional dari sumber pesan kepada penerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minat penerima pesan
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman dalam Nur Cholis dkk 2013). Media
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi adalah media pembelajaran berbasis
digital.
Munculnya berbagai teknologi baru menjadi sebuah tren di suatu Negara. Tren tersebut
berkaitan dengan alat yang memiliki kreativitas yang mampu merancang materi dan desain
pembelajaran menjadi lebih baik dan lebih tepat. Pada prakteknya pembelajaran yang ada di
sekolah harus menghadirkan berbagai inovasi yang mampu meningkatkan daya kreatif siswa.
Siswa tidak hanya mampu untuk mendengar dan memahami suatu pelajaran tetapi bagaimana
memiliki keterampilan dalam mengelola informasi yang diberikan pengajar untuk di cerna
dengan ide-ide kreatif. Untuk itu perlunya kesiapan siswa sebagai pelajar dalam memanfaatkan
berbagai teknologi dengan baik dengan tidak membatasi daya nalarnya terhadap pembaharuan
dalam pembelajaran.
Menurut Nana (2018) masalah-masalah harus memenuhi kriteria yaitu mampu menciptakan
kreatif siswa, dibuat untuk dipecahkan secara berkelompok, berkaitan dengan kekuatan diri
sehingga siswa tidak hanya mampu mencerna permasalahan tetapi cara bersosialisasi dengan
terlibat dalam diskusi (Valqui Vidal, 2010: 407-408). Masalah tersebut perlu dipecahkan melalui
model-model pembelajaran yang inovatif yaitu dengan creative problem solving. Creative
problem solving sebagai strategi yang efektif dalam memecahkan berbagai masalah nyata dan
bagaimana cara mengatasinya dengan menggunakan daya kreativitas. Strategi ini berkaitan
dengan bagaimana cara memahami tantangan, menghasilkan ide, merencanakan untuk
memecahkan masalah dengan mengeksplorasi berbagai data yang ditemui untuk menghasikan
ide (Tseng et al, 2012: 6-7).
Dalam proses pembelajaran kreatifitas siswa tentu berbeda dalam memecahkan masalah,
potensi yang akan muncul pada masing-masing siswa sering kali dikaitkan dengan gaya belajar
siswa tersebut. Perbedaan gaya belajar berpengaruh pada perolehan pengetahuan yang didapat
untuk dipahami dan dicerna (Basadur et al, 2014: 86). Penyesuaian gaya belajar dengan model
creative problem solving merupakan hal yang penting dengan menyesuaikan inovasi yang
dikembangkan.
Seringkali permasalahan yang dialami siswa karena tidak memahami materi yang
disampaikan guru karena beberapa hal, baik itu karena cara mengajar atau media yang
digunakan. Dalam hal ini perlu adanya inovasi baru dalam menerapkan media pembelajaran
dengan mencoba menerapkan inovasi pembelajaran pada rangkaian listrik menggunakan media
software proteus 8 professional.Software proteus 8 professional menyediakan berbagai library
komponen dan alat ukur listrik secara lengkap termasuk osiloskop virtual, sehingga dapat
digunakan membuat rangkaian arus bolak-balik dan mensimulasikannya secara interaktif
(Rangkuti, 2011: 3). Dengan menggunakan software ini pembelajaran pada rangkaian listrik
dapat dilaksanakan dengan cara simulasi dan akan mempermudah dalam memahami materi.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini berupa studi kepustakaan. Data dikumpulkan
untuk dianalisis kemudian disajikan dalam hasil dan pembahasan agar dapat dibuat kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Inovasi Pembelajaran
Sebelum membahas lebih mendalam mengenai inovasi pembelajaran, terlebih dahulu perlu
diketahui konsep dari inovasi itu sendiri. Nana (2018) mengungkapkan kata inovasi berkaitan
dengan pembaharuan di bidang teknologi. Secara harfiah, inovasi berarti penyesuaian, perbaikan,
pengembangan, proyek, percobaan, reformasi atau pembaharuan. Inovasi terletak pada rencana,
metode, proses, teknologi dan bagaimana cara implementasinya melalui transformasi (Walder,
2014: 196). Selain itu, inovasi menyangkut pada sebuah ide, gagasan, praktik yang diterima
dalam masyarakat sebagai suatu yang baru dan mutakhir. Berkaitan dengan inovasi, pendidikan
juga memerlukan pembaharuan untuk menyesuaikan perkembangan zaman sesuai kebutuhan
yang disebut inovasi pembelajaran.
Dalam inovasi pembelajaran peran guru lebih sebagai fasilitator, pembimbing dan kawan
belajar. Inovasi pembelajaran digunakan untuk memfasilitasi siswa dan siapapun fasilitator yang
akan menemani siswa belajar dan berorientasi pada apa yang menjadi tujuan belajar siswa.
Dengan adanya sebuah inovasi pembelajaran maka akan diperoleh pula manfaat dari
diadakannya inovasi pembelajaran tersebut, diantaranya adalah dapat memperbaiki keadaan
pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik, mendorong untuk terus mengembangkan
pegetahuan dan wawasan serta memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan
inovasi sehingga orang lain dapat menguji cobakan inovasi yang kita laksanakan.(M Kristiawan:
2018)

Rangkaian Listrik
Pada umumnya rangkaian listrik terdiri dari berbagai komponen yang tersusun secara mudah
maupun rumit. Untuk memudahkan mempelajari rangkaian ini kita dapat menyederhanakannya
dalam kelompok-kelompok komponennya, diantaranya kelompok hambat yang seri dan pararel.
Kelompok ini dapat kita pandang sebagai hambat yang efeknya pada rangkaian ekivalen dengan
kelompok tersebut hingga dapat menjadi penggantinya. Komponen-komponen rangkaian listrik
dikatakan dihubungkan secara seri antara dua titik bila dihubungkan berderet berurutan tanpa
cabang sehingga arus yang melalui setiap komponen tersebut sama besar. Susunan lain yang
penting untuk dikelompokkan adalah susunan pararel (Melly A : 2015).

Software proteus 8 professional


Proteus 8 professional merupakan kelompok software elektronik yang digunakan untuk
membantu desainer dalam merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian elektronik.
Banyaknya library dari proteus 8 professional membuat software ini dikatakan software simulasi
lengkap, yaitu dari komponen-komponen pasif, Analog, Transistor, SCR, FET, jenis
button/tombol, jenis saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC programmable (mikrokontroller) dan
IC memory. Selain didukung dengan kelengkapan komponen, juga didukung dengan
kelengkapan alat ukur seperti Voltmeter, Amperemeter, Oscilloscope, Signal Analyzers, serta
pembangkit Frekuensi. Kelengkapan fitur yang disediakan ini menjadikan Proteus Profesional
menjadi salah satu software simulasi slektronik terbaik (Elia et al: 2019) Oleh karena berbagai
keunggulan dan kelengkapan fitur didalamnya sehingga software ini cocok digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.

Creative Problem Solving


Model pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa.
Penerapan model dapat disesuaikan dengan kemampuan, sarana dan prasarana yang berkaitan
dengan proses pemecahan masalah (Valqui Vidal dalam Nana, 2018). Pemecahan masalah yang
membutuhkan kreativitas dengan mendefinisikan berbagai pertanyaan untuk diselesaikan dan
dicari solusinya. Penting sekali dalam memahami struktur masalah dengan berbagai pemikiran
kreatif. Proses pemecahan masalah melibatkan pengalaman baru yang secara logis di susun
dengan sistematis. Masalah juga perlu dilihat dan diketahui kebenarannya (Ridong Hu et al
dalam Nana, 2018). Langkah-langkah dalam model creative problem solving antara lain sebagai
berikut; proses pemecahan masalah dengan kreatif menyeleksi informasi baru, masalah yang
telah diidentifikasi kemudian di konsep secara komprehensif, proses masalah yang telah di
konsep untuk menemukan solusi dari masalah yang nyata (Basadur et al dalam Nana, 2018).

Inovasi Pembelajaran Rangkaian Listrik Menggunakan Media Software Proteus 8


professional dengan Penerapan Model Creative Problem Solving
Permasalahan yang seringkali muncul pada pembelajaran rangkaian listrik di sekolah adalah
kurangnya pemahaman materi yang ada pada rangkaian listrik seperti tertukarnya pemahaman
antara rangkaian seri dengan rangkaian pararel, kesulitan dalam mensimulasikan rangkaian
listrik tersebut, ataupun media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Salah satu
media yang dapat membantu pembelajaran rangkaian listrik ini adalah media software proteus 8
professional. Kelengkapan fitur yang ada pada software proteus 8 professional ini memudahkan
guru dalam mensimulasikan pembelajaran rangkaian listrik. Selain itu, seiring kemajuan zaman
yang mulai menjadi tren di berbagai Negara pembelajaran berbasis teknologi software proteus 8
professional ini sangat cocok digunakan untuk saat ini.
Namun kesulitan seorang guru dalam mengembangkan keterampilan siswa agar menjadi
kreatif, inovatif serta mampu menyesuaikan dengan bakatnya menjadi hal lain yang menghambat
proses pembelajaran pada rangkaian listrik ini. Pengembangan keterampilan siswa dapat melalui
berbagai inovasi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan model yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik siswa. Salah satu model yang sesuai dengan daya kreatif siswa yaitu dengan
creative problem solving (Nana, 2018)
Creative problem solving merupakan salah satu pemecahan masalah secara kreatif yang
dianggap berpengaruh pada kreativitas siswa di masa depan. Beberapa peneliti meyakini bahwa
kreativitas berupa masalah yang akan dipecahkan, sejumlah ide yang relevan, proses
memberikan solusi dari divergen ke konvergen (Lin dalam Nana, 2018). Sebagaimana penjelasan
sebelumnya bahwa masalah dapat dipecahkan dengan mengidentifikasi dan menyeleksi masalah
sesuai dengan kreatif (Wimmer dalam Nana, 2018). Dalam mengidentifikasi dan menyeleksi
masalah ini perlu adanya pemecahan masalah secara kreatif melalui media pembelajaran yang
digunakan ataupun model pembelajarannya sehingga mampu menciptakan inovasi pembelajaran
yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pada dasarnya, inovasi dalam pembelajaran yang menunjang kreativitas baik secara implisit
dan eksplisit tetap menjelaskan pentingnya mengetahui berbagai informasi baik dari sumber
media cetak maupun media elektronik yaitu internet (Ohman dalam Nana, 2018). Berbagai
alasan yang mendorong seorang guru untuk mampu berinovasi sebagai pengajar dalam
menerapkan model atau media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai sehingga mampu menciptakan motivasi belajar siswa yang tinggi serta
membantu pengajar dalam menyampaikan informasi secara interaktif.

PENUTUP
Dari berbagai pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat ditarik kesimpulan dan dapat
kita maknai bahwa model pembelajaran yang berbasis kreatif dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa agar lebih terpacu dalam keberhasilan belajarnya. Kesesuaian keterampilan dan
bakat siswa dapat berpengaruh pada hasil yang dicapai sehingga perlunya profesionalitas seorang
guru sebagai pengajar agar mampu menjadikan siswa yang lebih kreatif dengan penggunaan
media software proteus 8 professional pada pembelajaran rangkaian listrik ini.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kehadirat Allah berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu
menyelesaikan tugas ini. Tak lupa ucapacan terima kasih peneliti sampaikan kepada;
1. Bapak Dr. Nana, M.Pd yang telah mengarahkan dan membimbing penyusunan artikel ini.
2. semua pihak yang telah membantu serta memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan
artikel ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Ariska, Melly. (2015). Studi pemahaman konsep siswa pada sub konsep rangkaian listrik arus
searah di kelas XI SMA Negeri 1 Palembang. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika.
Vol. 2 No. 2 Tahun 2015.
Basadur, M, & Gelade, G. (2014). Creative problem-solving process styles, cognitive work
demands, and organizational adaptability. The Journal Of Applied Behavioral Science, 50
(1), 80-115. Doi.10.1177/0021886313508433.
Cholis nur, andy noortjahja. (2013). Pembelajaran rangkaian listrik berbasis software proteus
sebagai media pembelajaran di man gresik 1. Journal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02
No. 03 Tahun 2013, 157-161.
Hu, R, Xiaohui, S., & Shieh, C. J. (2017). A study on the application of creative problem solving
teaching to statistics teaching. Journal of Mathematics Science and Technology Education,
13 (7), 3139-3149. Doi.10.12973/Eurasia.2017.00708a.
Kristiawan, M, dan Nur Rahmat. (2018). Peningkatan profesionalisme guru melelaui inovasi
pembelajaran. Jurnal Iqra: Kajian Ilmu Pendidikan Vol. 3 Issue 2 Tahun 2018. E-ISSN:
2548-7892 & P-ISSN: 2527-4449.
Lin, C. Y. (2017). Threshold effects of creative problem-solving attributes on creativity in math
abilities of Taiwanese upper elementary students. Doi: 10.1155/2017/4571383.
Nana. (2018). Penerapan model creative problem solving berbasis blog sebagai inovasi
pembelajaran di sekolah menengah atas dalam pembelajaran fisika. Prosiding SNFA
(Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018. E-ISSN: 2548-8325/P-ISSN 2548-8317.
Ramadani, Elia Maryam dkk. (2019) Arus dan Tegangan Bolak-balik pada Resistor dengan
Aplikasi Proteus 8.0.
Rangkuti, Syahban. 2011. Mikrokontroller Atmel AVR. Bandung: Informatika.
Sadiman, Arif dkk. (2007). Media Pendidikan. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.
Tseng, K. H., Chang, C.C., Lou, S.J., & Hsu, P. S. (2012). Using creative problem solving to
promote students performance of concept mapping. International Journal of Technology
and Design Education, 22 (4), 1-19. DOI 10.1007/s10798-012-9230-8
Valqui Vidal, R. V. (2010). Creative problem solving: an applied university course. Informatics
and mathematical Modelling, 30 (2), 405-426.
Walder, A.M. (2014). The concept of pedagogical innovation in higher education. Education
Journal, 3 (3), 195-202. Doi: 10.11648/j.edu.20140303.22.
Wimmer, L. (2016). Problem solving as a sufficient condition of the creative process: a case for
closer cooperation of creativity research and problem solving research. Doi:
10.3389/fpsyg.2016.00488.

You might also like