Professional Documents
Culture Documents
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dipondokpesantren: Pendahuluan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dipondokpesantren: Pendahuluan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dipondokpesantren: Pendahuluan
,-
BUKU [;~I r"HLlf~
UPT. pr:::.PUSTAlCAAN
MEReU 'cuANA Hiilrap Oljaga Keutuliannya
ABSTRACT
The purpose ofthis study is to describe the following issues: the Islamic bolil'Ciing school's response to the IT devel-
opment. the ability ofthe human resources in understanding IT, the utilization ofIT, the impact ofutilizing IT upon
the improvement of the educational system of the Islamic boarding school (pesantren) for the foture. This study
uses qualitative approach. This study was conducted at eight Islamic boarding schools. Thefindings of this study
are as follows: a) Response ofthe Islamic boarding school to IT is divided into two. they are adaptive and inadapt-
we; b) there are four steps in using IT in teaching and learning process. They are emerging. applying. integrating.
and transforming. Most of the schools are still in the step of emerging and applying; c) The ability of the human
resources in understanding IT is still in operating scale. not in programming one. and the ability to understand
the uses of the software is still low; d) The utilization ofIT is focused on preaching. education. and social affairs;
e) The uses of IT to the improvement of the educational system of the Islamic boarding school (pesantren) is still
less. This surely makes no significant impact to the educational system; andj) The IT tools that are needed are the
complete hardware. educational software. and the quality brainware.
Keywords: ability of human resources. IT software and hardware. the impact of using IT
I Ketersediaan
Teknologi
I Ipengembanganl
Content I ~~an I I Kesiapan
Masyarakat
1
Bagan 1. PeIllyaratan Ternelenggaranya Pendidikan Berbasis Teknologi Infonnasi (TI)
dan metode untuk memperoleh, mengolah, me- dan daerab. Syarat lain yaitu terciptanya kesiapan
nyimpan, dan mengirim data secara bermakna di masyarakat. Pendidikan berbasis TI tidak akan
pondok pesantren. tellielenggarajika masyarakatnya belurn siap atan
belurn melek TI.
Komputer sebagai Perangkat utama
Tantangan(;lobal Pondok Pesantren
Teknologi Informasi (TI) digolongkan menjadi
Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan
3 bagian (Munir, 2008) yaitu: Pertama,
tradisional islam mempunyai peran sebagai: a)
Perangkat Keras.lima komponen utamakomputer,
transmisi iImu dan pengetahuan Islam (transmis-
yaitu: (I) unit pemrosesan pusat atau yang lebib
dikenal dengan nama Central Processing Unit
ion ofIslamic knowledge); b) pemelibaraan tradisi
Islam (maintenance ofIslamic tradition), dan c)
(CPU); (2) piranti masukan (input device); (3)
reproduksi (calon-calon) ulama (reproduction
piranti keluaran (output device); (4) memori
utama (main memory) dan (5) piranti penyimpan
of ulama). Selain itu, pesantren juga berfungsi
sebagai lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan
sekunder. Kedua, Perangkat Lunak Secara urnurn,
penyiaran agama (Mastuhu, 1994). Hingga kini
program komputer disebut perangkat lunak.
pondok pesantren tetap konsisten dalam melak-
Program komputer dikelompokan menjadi pro-
sanakan perannya dengan baik, babkan sebagian
gram aplikasi (aplication program) dan program
sistem (system program). Ketiga, Brainware teIab mengembangkan fungsinya sebagai pusat
pengembangan masyarakat.
adalabpengguna komputer yang terdiri atas tiga
tingkatan yaitu operator, programmer dan analis. Seiring dengan berjalannya waktu, pesantren
berhadapan dengan ams globalisasi yang ditandai
Pendidikan berbasis teknologi informasi
(TI) dapat terselenggara dengan baik apabila dengan cepatnya laju informasi dan teknologi.
Akibatnya, pesantren hams melakukan perubah-
persyaratan yang terkait dengan ketersediaan
an. Pesantren merupakan agen perubaban (agent
teknologi, penguasaan pengetabuan, dan kete-
rampilan untuk mengembangkan konten dukun-
ofchange). Perubaban yang teJjadi tergantung dan
gan kebijakan dan kesiapan masyarakat dipenuhi ditentukan oleh dua faktor: a) faktor intern, berupa
system kepemimpinan pesantren, sikap dan
(Puranto, 2004).
pandangan kyai, ustaz dan santri serta keadaan
Ketersediaan infrastruktur menjadi syarat
organisasi pesantren; b) faktor ekstern, berupa
pertama karena dengan ternedianya alat teknologi .
sikap masyarakat terhadap pesantren, lembaga
maka adopsi dapat teJjadi. Adopsi teJjadi melalui pemerintab atau lembaga modem lainnya serta
proses penguasaan pengetahuan dan keterampilan
gagasan dan proses sosial (Rabardjo, 1985).
mengadapatasi e-Iearning dalam proses pembela-
jaran berbasis TI serta melakukan pengembangan Selanjutnya, perubaban yang ada pada ma-
konten sehingga infrastruktur yang ada berman- syarakat yang diakibatkan oleh tantangan glo-
faat secara optimal. balisasi direspon juga oleh pesantren, khususnya
respons lembaga pendidikan Islam dalam me-
Selanjutnya perlu ketersediaan dukungan
nyikapi perkembangan zaman dan menghadapi
k,<bijakan dari pemerintah berupa kepedulian
tantangan yang semakin kompleks di lingkungan
terhadap TI yang dituangkan dalam kebijakan
masyarakat. Pesantren harus berani tampil dan
rencana lima tahun. Bentuknya dapat melalui
mengembangkan dirinya sebagai pusat pendidi-
pengalokasian dana khusus oleh pemerintah pusat
kan unggulan. Pesantren tidak hanya mendidik
Lebih lanjut menurut Burhanuddin (2006: 12- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
13), dengan terjadinya perubahan-perubahan ke- prasarana yang dimiliki pesantren dengan
bijakan, kini pesantren dapat menyelenggarakan perkembangan leT teriihat sangat jauh jaraknya
lembaga-lembaga pendidikan islam dalam empat dan belum menjadi sebuah satu kesatuan, teru-
pilihan. Pertama, pendidikan yang berpusat pada tama pada pesantren-pesantren tradisional, yang
masih belum memiliki infrastrukur leT yang
tafaqquh fi ai-din (pesantren salafiyyah) dengan
kurikulum yang hampir sepenuhnya ilmu agama. eukup memadai karena keterbatasan sumber
Kedua, pendidikan madrasah yang mengikuti dana yang dimiliki. Selain itu, untuk menyikapi
kurikulum Diknas dan Depag (Undang-Undang perkembangan teknologi informasi yang sangat
Sisidiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang me- pesat dengan kondisi keuangan yang sulit, pen-
nyatakan madrasah adalah sekolah umum bereiri gelola pesantren mengambil sikap yaitu asal ada
khas Islam). Ketiga, Sekolah Islam "plus" atau (perangkat leT) dan dapat dimanfaatkan untuk
"unggulan" yang mengiknti kurikulum Diknas kelancaran program pesantten. Jadi, leT hanya
(pendidikan umum plus agama). Keempat, pen- sebagai penunjang, belum menjadi suatu perang-
didikan keterampilan/vocational training (model kat yang dominan.
STM atau MNSMU keterampilan).
Keempat pilihan lembaga pendidikan islam METODE PENELITIAN
tersebut seeara impIisit mengakoniodasi hampir Penelitian ini menggunakan pendekatan kuaIi-
keseluruhan harapan masyarakat terutama para tatif dengan anaIisis deskriptif. Adapun pondok
santri untuk tidak hanya mengetahui dan unggul· pesantren (PP) yang menjadi sasaran penelitian
dalam ilmu agama saja, tetapi juga ilmu-i1mu adalah pesantren yang sudah memiliki Iabora-
umum sebingga mobilitas pendidikan dapat dila- torium komputer yang ada di enam provinsi,
kukan. Selain itu, hal tersebut bertujuan agar para meliputi PP A1-Hamidiyah dan PP Sindang Resmi
santri memiliki keterampilan,keahlian (life skilf), (Jawa Barat), PP Pabelan (Jawa Tengah), PP
khususnya dalam bidang i1mu dan teknologi yang Modem Al-Amanah dan PP AmanatuI Ummah
menjadi karakter atau eiri masayarakat globali- (Jawa Timur), PP Al Mujahidin (Kalimantan
sasi yang membuat mereka memiliki dasar-dasar Timur), PP Nurul Haramain (NTB), dan PP
keahlian kompetitif dalam lapangan kerja sesuai Al-Ittifaqiyah (Sumatra Selatan).
tuntutan globaIisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan meng-
Selanjutnya dalam sistem manajemen pen- gunakan studi kepustakaan yang bermanfaat guna
didikan di pesantren sekarang ini, implementasi mengumpulkankonsep serta!eori pendukung dan
,
besar santri, ustaz, dan staftata usaha barn dapat keterampilan (life skill) melalui STEP II dan
mengoperasikan software standar ini. Telecenter e-Pabelan. Wujudnya rnerupakan pos
Terkait kesesuaian latar belakang pendidikan, layanan informasi kepada masyarakat sekitar
tidak: sepenubnya SDM TI di pesantren sasaran pesantren tentang berbagai hal, terutarna untuk
berpendidikan sarjana komputer. Secara umum para petani dalam rangka meningkatkan ke-
penguasaan 11 lebih banyak diasah secara otodi- sejahteraan hidup mereka.
dak: dan pengalarnan. Tingkat penguasaan mereka Dalam hal pemanfaatan 11, pihak yang paling
masih sebatas penggunaan tools atau a1at standar sering menggunakan perangkat TI di pesantren
pada aplikasi software, belum kepada penguasaan sasaran kebanyakan adalah pengurus pesantren
program software. (staf tata usaha, ustaz), diikuti santri, dan ma-
Jika melihat motivasi santri dan ustaz dalam syarakat. Petugas tata usaha mengguna-kannya
memanfaatkan 11, sebagian besar pesantren sasar- untuk pencatatan, pembuatan data santri dan
an menjelaskan bahwa faktor yang mendorong penyelesaian tugas administrasi. Sementara, para
santri untuk memanfaatkan 11 adalah tuntutan un- ustaz menggdnakanprogram Microsoft Word dan
tuk dapat menguasai 11. Selain itu,juga didorong Excel untuk membuat soal dan mencatat data aka-
rasa ingin tabu yang tinggi agar tidak ketinggalan demik santri dengan komputer. Untuk para santri,
zaman. Tak kalah penting adalah untuk bersosiaIi- program software Microsoft Office digunakan
sasi dan memperluas pergaulan untuk aktualisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan
diri. Adanya tugas-tugas yang berbasiskan 11 juga mempresentasikannya dengan Microsof Power
meningkatkan penggunaan 11. Diharapkan, mini- Point. Program Adobe Photoshop dan Corel-
mal santri dapat menguasai komputer agar tidak draw digunakan untuk membuat materi-materi
gagap dalam hal teknologi informasi sehingga grafis. Sebaliknya, internet dimanfaatkan oleh
ketika telah keluar dari pesantren mereka tidak: santri, ustaz, pengurus pesantren, dan masyarakat
kaget dengan keadaan di luar yang serba modem. untuk mencari data dan memperluas wawasan.
Secara Umum, perangkat TI yang paling sering
Pemanfaatan TI digunakan pesantren adalah PC, LCD proyektor,
Berkaitan pemanfaatan TI dalam perannya printer, dan internet.
sebagai lembaga keagamaan, di PP Nurul
Haramain santri dan masyarakat sekitar menerima
Dampak Pemanfaatan TI terhadap Daya
kegiatan syiar dakwah dari para kyai dengan Ubah Sistem Pendidikan di Pesantren
menggunakan perangkat teknologi berupa PC Dampak pemanfaatan TI terhadap daya ubah
dan LCD proyektor yang diletakkan permanen sistem pendidikan di pesantren sasaran beragama
di Masjid NuruI Haramain. satu sama lain. Hal ini dapat dilihat dari data-data
Sebagai lembaga pendidikan Islam, perangkat beriknt ini.
11 digunakan oleh kedelapan pesantren sasaran
PP Nurul Haramain
tersebut dalam proses belajar mengajar di kelas
dan pengelolaan adminstrasi pesantren. Khusus Dampak pemanfaatan TI bagi PP Nurul
pada PP NuruI Haramain dalam proses belajar . Haramain dipandang sangat signifikan karena TI
mengajar telah terdapat kitab kuning dalam merupakan sarana untuk menopang akselerasi,
bentuk software Makta.bah Syamilah Islamic misaJnya: waktu pengeIjaan kegiatan pesantren
Programs. Perangkat lunak ini juga digunakan yang sangat panjang dapat diotomatisasi, seperti
untuk mempelajari perhitungan zakat dan waris digitalisasi dan duplikasi materi pendidikan dan
serta penentuan waktu sholat. Selain itu, juga pengajaran.
digunakan software Qur'anic Learning untuk Kemampuan memanfaatkan 11 dapat menekan
mempelajari tajwid. Sementara itu, pada PP AJ- pembiayaan, seperti pembuatan master plan de-
Hmnidiyah sudab memanfaatkan KamusArah dan ngan memanfaatkan Google-earth, menggambar
AJquran dalam bentuk digital. rancangan proyek-proyek pembangunan dengan
Sc;bagai lembaga sosial, pemanfaatan 11 su- Autocad. Perluasan wawasan lewat akses ke situs-
dab digunakan oleh PP Pabelan untuk kegiatan situs penyedia jurnal i1miah hasil riset.
8 I Komu1lika, VoI.14,No.l,20U
,
~.
'.
melaIrukan sistem tradisional karena pesantren Strategi Pemanfaatan TI
berupaya untuk menjaga warisan luhur yang erat Strategi yang dilakukan demi pengembangan
hubungannya antara santri dengan Kyai, santri pemanfaatan TI di delapan pesantren sasaran
dengan ustaznya. adalah melengkapi infrastruktur 11 (hardware
Dari kedelapan pesantren sasaran penelitian, dan software). Berikutnya ada1ah penambahan
terdapat dua kategori dampak pemanfataan 11. pengetahuan dan keterampilan 11 dari tenaga
Kategori pertama, lima pesantren (PP Nurul pengajar melalui perekrutan tenaga ustaz dan
Haramain, PP AI-Hamidiyah, PP Amanatul Um- lata usaha yang menguasai 11, mengikutsertakan
mah, PP AI Mujahidin, dan PP Pabelan) mem- para ustaz dan tenaga tata usaha dalam pelatihan-
berikan respons dampak pemanfaatan 11 bagi pelatihan 11, baik yang dilaksanakan oleh Diknas,
sistem pendidikan yang sangat signifikan karena Depag, Perguruan Tinggi maupun lembaga
pesantren-pesantren tersebut sudah melakukan lain. Juga diperlukan peningkatan dana untuk
pembaharuan sistim pendidikan yang integratif penyelenggaraan dan pemeliharaan TI. Poin
dengan menerapkan 11 pada seluruh kegiatan terakhir adalal\ perluasan jaringan ke berbagai
pesantren. perguruan tinggi.
Selanjutuya, kategori kedua, PP Modern AI-
Amanah, PP AI-Ittifaqiyah, dan PP Sindang resmi KESIMPULAN
menyatakan bahwa dampak ekstrim pemanfataan Perkembangan zaman menuntut pesantren
11 terhadap pola pendidikan tidak terlihat jelas. terbuka dan masuk dalam era informasi yang serba
Dalam proses pembelajaran, pola penyampaian cepat. Respons pesantren terhadap perkembang
masih bersifat konvensional. Artinya, ustaz dan 11 terbagi menjadi dua sikap: adaptif, yakni
pengajar menyampaikan materi pelajaran dan pemanfaatan TI hanya sebagai pelengkap dan
rnemberi tugas belajar masih dengan cara bertatap daya tarik dalam sistem pendidikan supaya
muka di dalam kelas. Santri masih membaca buku kebeladaan pesantren tetap eksis dan punya daya
dan mencatat pelajaran. Hanya ketika mencari jual; dan antisipatijdi mana aplikasi 11 dibangun
data, santri sudah menggunakan internet tidak atas kesadaran pentingnya pembaharuan sistem
dengan manual. Dengan demikian, di ketiga pendidikan yang integratif dengan menerapkan
pesantren ini pemanfataan 11 hanya sebagai pe- 11 pada seluruh kegiatan di pesantren. Sebagian
nunjang dan bukan sebagai komponen penting. besar pesantren masih mengambil sikap adaptif.