Pemanfaatan Teknologi Informasi Dipondokpesantren: Pendahuluan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

:')

,-
BUKU [;~I r"HLlf~
UPT. pr:::.PUSTAlCAAN
MEReU 'cuANA Hiilrap Oljaga Keutuliannya

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI)


DIPONDOKPESANTREN
Farlda Hanun
Peneliti pada Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagarnaan Badan Litbang
dan Diklat Departemen Agama
E-mail: faridaJidwan@yaboo.com

ABSTRACT
The purpose ofthis study is to describe the following issues: the Islamic bolil'Ciing school's response to the IT devel-
opment. the ability ofthe human resources in understanding IT, the utilization ofIT, the impact ofutilizing IT upon
the improvement of the educational system of the Islamic boarding school (pesantren) for the foture. This study
uses qualitative approach. This study was conducted at eight Islamic boarding schools. Thefindings of this study
are as follows: a) Response ofthe Islamic boarding school to IT is divided into two. they are adaptive and inadapt-
we; b) there are four steps in using IT in teaching and learning process. They are emerging. applying. integrating.
and transforming. Most of the schools are still in the step of emerging and applying; c) The ability of the human
resources in understanding IT is still in operating scale. not in programming one. and the ability to understand
the uses of the software is still low; d) The utilization ofIT is focused on preaching. education. and social affairs;
e) The uses of IT to the improvement of the educational system of the Islamic boarding school (pesantren) is still
less. This surely makes no significant impact to the educational system; andj) The IT tools that are needed are the
complete hardware. educational software. and the quality brainware.
Keywords: ability of human resources. IT software and hardware. the impact of using IT

PENDAHULUAN didikan pesantren tidak bisa mengesampingkan


Pesantren merupakan lembaga pendidikan agama pendidikan teknologi informasi (TI), terutama
yang umumnya bersifat tradisional, tumbuh, dan dalam menumbuhkan Islamic technological-
berkembang di masyarakat pedesaan. Seiring attitude (sikap berteknologi secara Islami) dan
dengan berjalannya waktu perkembangan kebu- technological-quotient (kecerdasan berteknologi)
dayaan dan peradaban dunia telah melahirkan sehiogga santri memiliki motivasi, inisiatif, dan
suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk kreativitas untuk memahami teknologi.
dalam struktur sosial, kuItur, dan sistem pendi- Pentingnya pemanfaatan TI di pesantren
dikan pesantren. Modemisasi sistem pendidikan terkait dengan Undang-Undang No. 20/2003
di pesantren, yang memengaruhi fungsi pesantren, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
baik sebagai lembaga pendidikan, keagamaan Pasal36 ayat 3butir G yang berbunyi "Kuriku/um
maupun sosial tidak bisa dihindari lagi. disusun sesuai denganjenjang pendidikan dalam
OJeh karena itu, pesantren kemudian dijadi- kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
kan sebagai agen perubahan (agent of change) dengan memperhatikan perkembangan ilmu
yang diharapkan dapat berperan sebagai dinami- pengetahuan, teknologi". Selain itu, menurut
sator dan katalisator penggerak pengembangan Peraturan· Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007
ilmu pengetabuan dap teknologi (iptek) dalam me- tentang PendidikanAgarna dan Keagamaan Pasa1
nyongsong era global. Fenomena ini menunjuk- 8 ayat 2, pendidikan keagamaan bertujuan untuk
kan bahwa pesantren mampu melakukan adaptasi terbentuknya peserta didik yang memahami dan
sesuai dengan kemajuan zaman dan kebutuhan mengarnalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan!
masyarakat. atau menjadi ahli ilmu agarna yang berwawasan
luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam
Mencermati perkembangan iptek dan kebu-
dayaan pada masa kini dan mendatang maka pen-
rangka mencerdaskan kebidupan bangsa yang Berdasarkan latar belakang tersebut, terkait
beriman, bertakwa, dan berakblak mulia. dengan 11 di pesantren, menarik untuk dikaji lebih
Peranan 11 bagi dunia pendidikan di pesantren jauh tentang pemanfaatan teknologi infonnasi
terlihat dari data Statistik Pendidikan Agama dan (11) di pondok pesantren.
Keagamaan tabun 2006. Dari 17.506 pesantren di
Indonesia terdapat beberapa pesantren yang telab PERUMUSAN MAsALAH
mengembangkan 11. Dari jUmlab itu sebanyak
Berdasarkan batasan masalab di atas maka secara
2082 (II ,89%) pesantren mempunyai Lab Kom-
umum rumusan masalab penelitian ini adalah
puter dan 312 (1,78%) pesantren mempunyai
sebagai berikut: bagaimana pemanfaatan 11 di
(LAN) Local Area Network atau (WAN) Wider
pesantren?
Area Network.
Kemajuan 11 di pesantren tidak mungkin
terwujud tanpa adanya sumber daya manusia TUJUAN PENELITIAN
berlrualitas. Taraf pendidikan jelas merupakan Penelitian fni bertujuan untuk mengetabui:
modal utama. Keberadaan tenaga pendidik a) Respons pesantren terhadap perkembangan 11,
yang profesional dan kompeten, terutama dalam b) Kemampuan SDM memanfaatkan TI di
pemanfaatan teknologi pembelajaran modem, pesantren,
dipandang sangatJab penting dalam upaya pe-
c) Pemanfaatan 11 di pesantren,
ningkatan mutu pendidikan di pondok pesantren.
d) Dampak pemanfaatan 11 terhadap daya ubab
Ketersediaan 11 dan pemanfaatannya di lem-
sistem pendidikan pesantren, dan
baga pendidikan pesantren, sekalipun sederhana
dan terbatas, akan meningkatkan pembelajaran e) Perangkat 11 yang diperlukan ke depan.
dalam hal peningkatan efektivitas, efisiensi, dan
daya tarik p.:mbelajaran. Sebagaimana yang KAJIAN KONSEP
dikatakan Cuban (1996) babwa pembelajaran Pengertian Teknologi Informasi
dengan menggunakan buku, film, radio, tv,
Menurut Wawan yang dikutip oleh Munir (2008),
multimedia interaktif, dan internet merupakan
teknologi informasi adalah suatu teknologi
upaya pemanfaatan teknologi untuk menunjang
yang digunakan untuk mengolab data, tennasuk
peningkatan kualitas proses belajar mengajar
memproses, mendapatkan, menyusun, menyim-
yang lebih efektif, dalam arti transfer keilmuan
pan, memanipulasi data sebagai cara untuk
dan keterampiIan berIangsung lebih baik dari pada
menghasilkan infonnasi yang berkualitas, yaitu
secara konvensional.
infonnasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu
Mastubu (1994) mengatakan babwa dalam era
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
modem tidak cukup hanya berbekal moral yang
dan pemerintaban yang merupakan aspek strategis
baik saja, tetapi perlu dilengkapi dengan keablian
untuk pengambiIan keputusan. Sementara Martin,
alau keterampilan yang relevan dengan kebutuh- sebagaimana dikutip oleh Kadir (2003), menjeIas-
an kerja. Sementara Bruner (1977) menjelaskan kan teknologi informasi tidak banya terbatas pada
babwa pembelajaran akan memberikan suasana tekuologi komputer (perangkat kerasJbardware
yang menyenangkan (joyful learning) jika berkait- dan perangkat lunak/software) yang digunakan
an dengan potell6i, minat, hobi, bakat peserta untuk memproses dan menyimpan infonnasi, .
didik dan penerimaan santri bahwa apa yang melainkanjuga mencakup teknologi komunikasi
dipelajarinya akan berguna bagi kehidupannya untuk mengirirnkan infonnasi .
di masa depan (contextual) karena sao,tri merasa
Dengan demikian, pengertian evaluasi peman-
mendapatkan keterampilan yang berharga untuk
faatan teknologi informasi (TI) di pesantren
menghadapi hidup. Oleh karena ito, pesantren
yang dirnaksud dalam penelitian ini adalab suatu
'membutubkan kurikulum yang menitikberatkan
proses yang digunakan untuk menilai bagaimana
pada penguasaan b/lsic knowledge of sciencse
penggunaan berbagai sumber sarana dan prasa-
and technology.
rana (hardware, software dan useware), sistem,

2 I Komunika, Vol. 14,No. I, 2011


,
l Pendidikan
Bemasis IT
I
I

I Ketersediaan
Teknologi
I Ipengembanganl
Content I ~~an I I Kesiapan
Masyarakat
1
Bagan 1. PeIllyaratan Ternelenggaranya Pendidikan Berbasis Teknologi Infonnasi (TI)

dan metode untuk memperoleh, mengolah, me- dan daerab. Syarat lain yaitu terciptanya kesiapan
nyimpan, dan mengirim data secara bermakna di masyarakat. Pendidikan berbasis TI tidak akan
pondok pesantren. tellielenggarajika masyarakatnya belurn siap atan
belurn melek TI.
Komputer sebagai Perangkat utama
Tantangan(;lobal Pondok Pesantren
Teknologi Informasi (TI) digolongkan menjadi
Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan
3 bagian (Munir, 2008) yaitu: Pertama,
tradisional islam mempunyai peran sebagai: a)
Perangkat Keras.lima komponen utamakomputer,
transmisi iImu dan pengetahuan Islam (transmis-
yaitu: (I) unit pemrosesan pusat atau yang lebib
dikenal dengan nama Central Processing Unit
ion ofIslamic knowledge); b) pemelibaraan tradisi
Islam (maintenance ofIslamic tradition), dan c)
(CPU); (2) piranti masukan (input device); (3)
reproduksi (calon-calon) ulama (reproduction
piranti keluaran (output device); (4) memori
utama (main memory) dan (5) piranti penyimpan
of ulama). Selain itu, pesantren juga berfungsi
sebagai lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan
sekunder. Kedua, Perangkat Lunak Secara urnurn,
penyiaran agama (Mastuhu, 1994). Hingga kini
program komputer disebut perangkat lunak.
pondok pesantren tetap konsisten dalam melak-
Program komputer dikelompokan menjadi pro-
sanakan perannya dengan baik, babkan sebagian
gram aplikasi (aplication program) dan program
sistem (system program). Ketiga, Brainware teIab mengembangkan fungsinya sebagai pusat
pengembangan masyarakat.
adalabpengguna komputer yang terdiri atas tiga
tingkatan yaitu operator, programmer dan analis. Seiring dengan berjalannya waktu, pesantren
berhadapan dengan ams globalisasi yang ditandai
Pendidikan berbasis teknologi informasi
(TI) dapat terselenggara dengan baik apabila dengan cepatnya laju informasi dan teknologi.
Akibatnya, pesantren hams melakukan perubah-
persyaratan yang terkait dengan ketersediaan
an. Pesantren merupakan agen perubaban (agent
teknologi, penguasaan pengetabuan, dan kete-
rampilan untuk mengembangkan konten dukun-
ofchange). Perubaban yang teJjadi tergantung dan
gan kebijakan dan kesiapan masyarakat dipenuhi ditentukan oleh dua faktor: a) faktor intern, berupa
system kepemimpinan pesantren, sikap dan
(Puranto, 2004).
pandangan kyai, ustaz dan santri serta keadaan
Ketersediaan infrastruktur menjadi syarat
organisasi pesantren; b) faktor ekstern, berupa
pertama karena dengan ternedianya alat teknologi .
sikap masyarakat terhadap pesantren, lembaga
maka adopsi dapat teJjadi. Adopsi teJjadi melalui pemerintab atau lembaga modem lainnya serta
proses penguasaan pengetahuan dan keterampilan
gagasan dan proses sosial (Rabardjo, 1985).
mengadapatasi e-Iearning dalam proses pembela-
jaran berbasis TI serta melakukan pengembangan Selanjutnya, perubaban yang ada pada ma-
konten sehingga infrastruktur yang ada berman- syarakat yang diakibatkan oleh tantangan glo-
faat secara optimal. balisasi direspon juga oleh pesantren, khususnya
respons lembaga pendidikan Islam dalam me-
Selanjutnya perlu ketersediaan dukungan
nyikapi perkembangan zaman dan menghadapi
k,<bijakan dari pemerintah berupa kepedulian
tantangan yang semakin kompleks di lingkungan
terhadap TI yang dituangkan dalam kebijakan
masyarakat. Pesantren harus berani tampil dan
rencana lima tahun. Bentuknya dapat melalui
mengembangkan dirinya sebagai pusat pendidi-
pengalokasian dana khusus oleh pemerintah pusat
kan unggulan. Pesantren tidak hanya mendidik

Pemanfaatan Teknologi Infonnasi ... 13


santri agar memiliki ketangguhan jiwa, jalan TI mutiak dilakukan dalam rangka peningkatan
hidup yang lurns, budi pekerti yang muIia, tetapi profesionalitas pengelolaan pendidikan pesantren.
juga dibekali dengan berbagai disiplin ilmu. Namun, di sisi lain menjadikan infrastruktur TI
Untuk mencapai tujuan di atas, para santri ha- yang memadai sebagai unsur-unsur dalam pe-
rns dibekali nilai-niIai keislaman yang terintegrasi santren saat ini masih sulit. Hal itu berdasarkan
dengan iImu-iImu modem. Pembekalan iImu-iImu salah satu hasil penelitian tentang pengembangan
modem dapat ditempuh dengan mempelajari tra- pondok pesantren berbasis Information and Com-
disi ilmu pengetahuan agama dan penggalian dari munication Technology (lCT) tahun 2008 yang
teknologi keterampiian umum dengan menjadikan dilakukan di beberapa pesantren, di antaranya: PP
Alquran dan alsunnah sebagai sumber inspirasi RaudhatuIFaIahJawaTengah,PPHasyimAsy'ari
dan rujukan awai. Jawa Tengah, PP NuruI Islam Jawa TlIDur, PP
Meneermati karakteristik umat Islam serta Nurul Jadid Jawa Timur, PP. A1-Mizan Jawa Ba-
kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan rat, PP Mifthaul Huda A1-Musri Jawa Barat, PP
dan teknologi pada masa kini dan mendatang yang An-Nizhommiyah Banten, dan PP A1-Kennaniyah
disertai dengan perkembangan kebudayaan maka DKI Jakarta. Fokus penelitian ini adaIah infra-
pilihan format pesantren harus lebih menekankan struktur ICT apa saja yang dimiliki pesantren dan
terhadap sains dan teknologi dalam menghadapi arti penting ICT bagi dunia pendidikan pesantren
era globalisasi. (http://radjimo multipl y.eom/joumaI/iteml2008).

Lebih lanjut menurut Burhanuddin (2006: 12- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
13), dengan terjadinya perubahan-perubahan ke- prasarana yang dimiliki pesantren dengan
bijakan, kini pesantren dapat menyelenggarakan perkembangan leT teriihat sangat jauh jaraknya
lembaga-lembaga pendidikan islam dalam empat dan belum menjadi sebuah satu kesatuan, teru-
pilihan. Pertama, pendidikan yang berpusat pada tama pada pesantren-pesantren tradisional, yang
masih belum memiliki infrastrukur leT yang
tafaqquh fi ai-din (pesantren salafiyyah) dengan
kurikulum yang hampir sepenuhnya ilmu agama. eukup memadai karena keterbatasan sumber
Kedua, pendidikan madrasah yang mengikuti dana yang dimiliki. Selain itu, untuk menyikapi
kurikulum Diknas dan Depag (Undang-Undang perkembangan teknologi informasi yang sangat
Sisidiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang me- pesat dengan kondisi keuangan yang sulit, pen-
nyatakan madrasah adalah sekolah umum bereiri gelola pesantren mengambil sikap yaitu asal ada
khas Islam). Ketiga, Sekolah Islam "plus" atau (perangkat leT) dan dapat dimanfaatkan untuk
"unggulan" yang mengiknti kurikulum Diknas kelancaran program pesantten. Jadi, leT hanya
(pendidikan umum plus agama). Keempat, pen- sebagai penunjang, belum menjadi suatu perang-
didikan keterampilan/vocational training (model kat yang dominan.
STM atau MNSMU keterampilan).
Keempat pilihan lembaga pendidikan islam METODE PENELITIAN
tersebut seeara impIisit mengakoniodasi hampir Penelitian ini menggunakan pendekatan kuaIi-
keseluruhan harapan masyarakat terutama para tatif dengan anaIisis deskriptif. Adapun pondok
santri untuk tidak hanya mengetahui dan unggul· pesantren (PP) yang menjadi sasaran penelitian
dalam ilmu agama saja, tetapi juga ilmu-i1mu adalah pesantren yang sudah memiliki Iabora-
umum sebingga mobilitas pendidikan dapat dila- torium komputer yang ada di enam provinsi,
kukan. Selain itu, hal tersebut bertujuan agar para meliputi PP A1-Hamidiyah dan PP Sindang Resmi
santri memiliki keterampilan,keahlian (life skilf), (Jawa Barat), PP Pabelan (Jawa Tengah), PP
khususnya dalam bidang i1mu dan teknologi yang Modem Al-Amanah dan PP AmanatuI Ummah
menjadi karakter atau eiri masayarakat globali- (Jawa Timur), PP Al Mujahidin (Kalimantan
sasi yang membuat mereka memiliki dasar-dasar Timur), PP Nurul Haramain (NTB), dan PP
keahlian kompetitif dalam lapangan kerja sesuai Al-Ittifaqiyah (Sumatra Selatan).
tuntutan globaIisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan meng-
Selanjutnya dalam sistem manajemen pen- gunakan studi kepustakaan yang bermanfaat guna
didikan di pesantren sekarang ini, implementasi mengumpulkankonsep serta!eori pendukung dan

4 I Komunika, Vol. 14, No.1, 2011


referensi yang ada kaitannya dengan data peneli- Pada penelitian di delapan pesantren sasaran,
tian. Juga dilakukan wawaneara dengan dua earn: sikap adaptif nampak di PP Modem Al Amanab,
fonnal dan infonnal. Selain itu, juga dibagikan PP Amanatul Ummah, PP Al Hamidyah, PP Al
daftar isian, yang diisi oleh stakeholders yang Ittifaqiyah, dan PP Sindang Resrni. Sebaliknya,
berguna untuk mengetahui lebib dalam tentang sikap antisipatif terlibat di PP Nunil Haramain
kondisi pemanfataan 11 di pesantren. dan PP Pabelan.
Sernentara itu, informan penelitian terdiri atas
unsur-unsur pesantren yang meliputi pimpinan Tabapan Penggunaan TI
pesantren, pimpinan madrasah, wakil kurilrulum, Berkaitan dengan tahapan penggunaan 11 dalam
wakil bidang sarana, koordinator 11, ustaz/ah, proses pembelajaran, UNESCO (2005) mengkla-
dan santri. sifikasi tahap penggunaan 11 sehubungan dengan
pembelajaran ke dalam empat tahap. Tahap
TEMUAN DAN PEMBAHASAN pertama adal:;ili tahap emerging. Institusi bam

rnenyadari pentinguya 11 untuk pembelajaran dan
Respons Pesantren terhadap TI belum berupaya untuk menerapkannya. Tahapan
Oi lingkungan pesantren ada dua kategori berikutuya adalah tahap applying. Tahap in; satu
respons yang ditujukan oleh pesantren terhadap langkah lebib maju di mana 11 telah dijadikan
pemanfaatan 11. Perfarna adalah respons adaptif. objek untuk dipelajari (mata pelajaran). Pada
Dewasa ini pesantren berhadapan dengan ams tahap ketiga, yakni tahap integrating, TI telah di-
globaJisasi dan modernisasi yang ditandai integrasikan ke dalam kurilrulum (pembelajaran).
dengan cepatuya laju perkembangan 11. Pesantren Tahap keempat atau tahap transforming adalah
hams dapat menyediakan dan memanfaatkan tahap yang paling ideal di mana 11 telah rnenjadi
perangkat 11 dalam proses pembelajarannya katalis bagi perubahan atau evolusi pendidikan.
sehingga keberadaan perangkat 11 dapat menarik 11 diaplikasikan seeara penuh, baik untuk proses
perhatian santri untuk belajar di pesantren dan pembelajaran (instructional purpose) maupun
meningkatkan daya jual pesantren. untuk adrninistrasi (administrational purpose).
Sebagai lembaga pendidikan, keberadaan Pada penelitian di delapan pesantren sasaran,
pesantren masib dapat eksis meski dalam jum- tahapan penggunaan 11 dalam proses pembela-
lah dan pemanfaatan yang masib terbatas serta jaran berada pada tahap emerging dan applying.
ketersedian SOM yang belum meneukupi. Jadi,
keberadan 11 di pesantren hanya berfungsi seba- Perangkat TI di Pesantren
gai penunjang atau pelengkap dalam sistem pen-
Berkaitan dengan latar belakang muneulnya
didikan pesantren. Fenomena ini menunjukkan perangkat 11 di pesantren sasaran, terdapat
bahwa sebenamya pesantren mampu melakukan
tiga kategori pesantren Pertama, munculnya
adaptasi sistem pendidikan sesuai dengan kema- perangkat TI di pond ok pesantren akibat
juan zaman.
kebutuhan internal di pesantren. Hal ini ditemui
Kedua adalah respons antisipatif. Modernisasi di PP Nurul Haramain, PP Modem AI Amanah,
pengelolaan pendidikan di pesantren sesungguh- PP AI-Harnidiyah, PP Amanatul Ummah, dan PP
nya didasari oleh pernikiran yang jauh ke depan AI Mujahidin. Kedua, muneulnya perangkat 11 di
tentang kemajuan 11. Pesantren memandang pondok pesantren seiring dengan kesiapan SOM
bahwa kemajuan teknologi dan informasi ini 11 dan bantuan perangkat 11 dari pemerintah,
sebagai sesuatu yang hams diantisipasi. Dengan seperti yang ditetuui di PP Pabelan. Ketiga,
mengkondisikan kesiapan lingkungan internal di munculnya perangkat 11 karena mendapat ban-
pesantren, maka pesantren mengambil langkah tuan dari pemerintah, tapi tidak diiringi dengan
memperbami sistem dengan mempertahankan kesiapan SOM TI. Hal ini terjadi di PP Al
butlaya santri yang ada, serta memanfaatkan Ittifaqiyah.
kemajuan yang teIjadi dengan menciptakan alat-
Sementara itu, dilihat dari kelengkapan
alat pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan
perangkat dan jumlah Personai Computer (PC)
zaman.

Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 15


,
yang tersedia, terdapat tiga kategori pesantren. lah45 menit. WaktnpraktiksatnjampeIajaran itu
Pesantren yang memiliki perangkat yang sangat dinilai kurang oleh para santri. Paling tidak untnk
lengkap denganjumlah ketersediaan PC 25 buah dapat menguasai program-program komputer
adalah PP Nurul Haramain, PP AI-Hamidiyah, dibutuhkan duajam pelajaran daIam satn minggu
PP Amanatul Ummah, PP AI Mujabidin, dan PP atau dua kaIi praktikum di laboratorium. Selain
Pabelan. Selanjutnya, pesantren yang memiliki itu, meski komputer sudah digunakan seeara
perangkat yang cukup lengkap dengan jumIah bergantian, masih saja timbul masalah bila waktu
ketersediaan PC 15 buah adalah PP Modem luang yang tersedia untnk mengakses internet atau
A1-Amanah dan PP AI-Ittifaqiyah. Sebaliknya, menggunakan komputer untnk kepentingan lain
pesantren dengan perangkat kurang lengkap hanya sedikit.
<!engan jumlah ketersediaan PC sebanyak 6 buah Mengingat ketatnya jadwal belajar, baik di
adaIah PP Sindang Resmi. Walau pesantren- kelas maupun di luar kelas, bukan tak mungkin
pesantren sasaran ini sudah memiliki kelengkap- waktn luang yang biasa digunakan untnk meng-
an TI, tapi jumlah PC tidak sebanding dengan gunakaruPC menjadi bentrok. Kondisi ini terdapat
jumIah santri. Santri hams bergantian meng- pada, PP Modem AI Amanah, PP Amanatul Um-
gunakan komputer dengan hanya menggunakan mah, PP Alhamidiyah. PP AI Ittifaqiyah dan PP
waktn satn jam setiap minggu. Sindang Resmi. Dengan alasan ini, ada baiknya,
Dengan kondisi ini jumlah laboratorium kom- jumlah PC yang ada di Iaboratoritun ditambah.
puter. memang sebaiknya ditambah, setidaknya Lain haInya dengan kondisi yang ada di PP
menjadi dua kali lipat dari yang ada sekarang Nurul Haramain. Di sana santri diperkenan-
agar waktn pembelajaran komputer lebih lama kan menggunakan perangkat TI selama mereka
sehingga peningkatan metode serta kualitas akan membutuhkan. Waktn yang diatur hanya daIam
terus meningkat. pesantren yang integral dengan kurikulum. Diluar
Tentang scanner, pesantren sasaran yang jam pembelajaran, seluruh perangkat TI dimak-
mempunyai scanner adalah PP Nurul Hararnain simalkan 24 jam.
dan PP Pabelan. Pada dua pesantren ini proses Dalam hal pemeliharaan peralatan, terdapat
penilaian santri sudah menggunakan proses mana- dua kategori pesantren. Pesantren yang peme-
jemen yang modem. SebaIiknya, proses penilaian liharaan peralatan TI -nya baik adaIah PP Nurul
pesantren lain masih menggunakan software Mi- Haramain. Pesantren ini memiliki tenaga teknisi
crosoft Office dan belum menggunakan scanner yang berfimgsi memperbaiki perangkat keras
untnk proses penilaian .. yang rusak. Kondisi in! berbeda dengan tujuh
Berkaitan dengan mekanisme pengelolaan pesantren sasaran lainnya yang pemeliharaan
laboratorium komputer, pengelolaan TI pada peralatan TI -nya tergolong kurang. Pesantren-
seluruh pesantren sasaran sudah terintegrasi pesantren ini tidak mempunyai tenaga teknis un-
dengan segala kegiatan yang ada dan diselaraskan tnk memperbaiki komputer yang rusak.
pemanfaatannya dengan kurikulum pengajaran
pada pendidikan formal. Dengan demikian, se- Kemampuan SDM TI
luruh pengeloIaan perangkat TI sudah dibentnk Berkaitan dengan kemampuan SDM TI terdapat
secara khusus dengan koordinasi langsung kepada duakategori pesantren. Pesantren yang SDM-nya
pimpinan pesantren. sudah menguasai beberapasoftware di antaranya
Sementarajtu, jika dilihat dari penjadwalan adalah PP Nurul Haramain, PP Modem AI Arna-
materi komputer, di beberapa pesantren sasaran nah, PP A1-Hamidiyah, PP Amantul Ummah, dan
jadwal komputer sudah dibuat dan disesuaikan PP AI Mujabidin. Selain dapat mengoperasikan
antara jumlah PC, santri, dan ustaz. Namun, Microsoft Office yang merupakan software
rasio PC dengan jumIah santri dan pengajar ma- standar, SDM yang tersedia juga menguasai
• sih rendah. Sebagaimana diketahui bahwa santri software lain, seperi Adobe Photoshop dan Co-
mendapatkan materi pelajaran komputer di labo- reldraw. Sebaliknya, pada PP AI-Ittifaqiyah
ratorium TI hanya satu jam pelajaran dalam Slitu dan PP Sindang Resmi, SDM TI hanya dapat
minggu, di mana satujam pelajaran sekolah ada- menguasai software Microsoft Office. Sebagian

6 I Komunika, Vol. 14,No. 1,2011

,
besar santri, ustaz, dan staftata usaha barn dapat keterampilan (life skill) melalui STEP II dan
mengoperasikan software standar ini. Telecenter e-Pabelan. Wujudnya rnerupakan pos
Terkait kesesuaian latar belakang pendidikan, layanan informasi kepada masyarakat sekitar
tidak: sepenubnya SDM TI di pesantren sasaran pesantren tentang berbagai hal, terutarna untuk
berpendidikan sarjana komputer. Secara umum para petani dalam rangka meningkatkan ke-
penguasaan 11 lebih banyak diasah secara otodi- sejahteraan hidup mereka.
dak: dan pengalarnan. Tingkat penguasaan mereka Dalam hal pemanfaatan 11, pihak yang paling
masih sebatas penggunaan tools atau a1at standar sering menggunakan perangkat TI di pesantren
pada aplikasi software, belum kepada penguasaan sasaran kebanyakan adalah pengurus pesantren
program software. (staf tata usaha, ustaz), diikuti santri, dan ma-
Jika melihat motivasi santri dan ustaz dalam syarakat. Petugas tata usaha mengguna-kannya
memanfaatkan 11, sebagian besar pesantren sasar- untuk pencatatan, pembuatan data santri dan
an menjelaskan bahwa faktor yang mendorong penyelesaian tugas administrasi. Sementara, para
santri untuk memanfaatkan 11 adalah tuntutan un- ustaz menggdnakanprogram Microsoft Word dan
tuk dapat menguasai 11. Selain itu,juga didorong Excel untuk membuat soal dan mencatat data aka-
rasa ingin tabu yang tinggi agar tidak ketinggalan demik santri dengan komputer. Untuk para santri,
zaman. Tak kalah penting adalah untuk bersosiaIi- program software Microsoft Office digunakan
sasi dan memperluas pergaulan untuk aktualisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan
diri. Adanya tugas-tugas yang berbasiskan 11 juga mempresentasikannya dengan Microsof Power
meningkatkan penggunaan 11. Diharapkan, mini- Point. Program Adobe Photoshop dan Corel-
mal santri dapat menguasai komputer agar tidak draw digunakan untuk membuat materi-materi
gagap dalam hal teknologi informasi sehingga grafis. Sebaliknya, internet dimanfaatkan oleh
ketika telah keluar dari pesantren mereka tidak: santri, ustaz, pengurus pesantren, dan masyarakat
kaget dengan keadaan di luar yang serba modem. untuk mencari data dan memperluas wawasan.
Secara Umum, perangkat TI yang paling sering
Pemanfaatan TI digunakan pesantren adalah PC, LCD proyektor,
Berkaitan pemanfaatan TI dalam perannya printer, dan internet.
sebagai lembaga keagamaan, di PP Nurul
Haramain santri dan masyarakat sekitar menerima
Dampak Pemanfaatan TI terhadap Daya
kegiatan syiar dakwah dari para kyai dengan Ubah Sistem Pendidikan di Pesantren
menggunakan perangkat teknologi berupa PC Dampak pemanfaatan TI terhadap daya ubah
dan LCD proyektor yang diletakkan permanen sistem pendidikan di pesantren sasaran beragama
di Masjid NuruI Haramain. satu sama lain. Hal ini dapat dilihat dari data-data
Sebagai lembaga pendidikan Islam, perangkat beriknt ini.
11 digunakan oleh kedelapan pesantren sasaran
PP Nurul Haramain
tersebut dalam proses belajar mengajar di kelas
dan pengelolaan adminstrasi pesantren. Khusus Dampak pemanfaatan TI bagi PP Nurul
pada PP NuruI Haramain dalam proses belajar . Haramain dipandang sangat signifikan karena TI
mengajar telah terdapat kitab kuning dalam merupakan sarana untuk menopang akselerasi,
bentuk software Makta.bah Syamilah Islamic misaJnya: waktu pengeIjaan kegiatan pesantren
Programs. Perangkat lunak ini juga digunakan yang sangat panjang dapat diotomatisasi, seperti
untuk mempelajari perhitungan zakat dan waris digitalisasi dan duplikasi materi pendidikan dan
serta penentuan waktu sholat. Selain itu, juga pengajaran.
digunakan software Qur'anic Learning untuk Kemampuan memanfaatkan 11 dapat menekan
mempelajari tajwid. Sementara itu, pada PP AJ- pembiayaan, seperti pembuatan master plan de-
Hmnidiyah sudab memanfaatkan KamusArah dan ngan memanfaatkan Google-earth, menggambar
AJquran dalam bentuk digital. rancangan proyek-proyek pembangunan dengan
Sc;bagai lembaga sosial, pemanfaatan 11 su- Autocad. Perluasan wawasan lewat akses ke situs-
dab digunakan oleh PP Pabelan untuk kegiatan situs penyedia jurnal i1miah hasil riset.

Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 17


PP Modern AI-Amanah bermanfaat, salah satunya mengetahui perkemba-
Meski sudah bersentuhan dengan perangkat ngan dunia melalui internet. Narnun, ada dampak
infonnatika dengan teknologi modern, dampak negatif pemanfaatan TI di lingkungan pendidikan
terhadap pola pendidikan di pesantren ini tidak pesantren. Terkadang santri salah daIarn meman-
terlihat jelas. Pola penyampaian masih bersifat faatkan TI untuk membuka situs-situs porno.
konvensional dalam arti ustaz dan pengajar me-
nyampaikan materi pelajaran dan memberi tugas PP AI Mujahidin
belajar dengan cara bertatap muka di dalam kelas. Pemanfaatan TI pada pesantren ini memberi-
Pemanfaatan kertas dan buku pun masih tinggi. kan kemudahan da1am praktik pembelajaran. Bagi
Santri masih membaca buku dan mencatat pela- ustaz, intenet akan memudahkan mendapatkan
jaran. Belurn terlihat upaya pendidikan ke arab bahanlmateri yang tidak terdapat dalarn buku.
pengurangan penggunaan kertas (paperless). ustaz juga bisa mencari perbandingan dengan
Yang agak berubah ada1ah cara mencari data. Bila materi yang disampaikan oleh lembaga lain. Bagi
sebelurnnya, terutarna dalam pembuatan kliping santri, meJeka mudah menyelesaikan tugas-tugas
dan tugas sekolah, santri mencari data dan bahan sekolah. Mereka juga pandai mencari referensi di
secara manual dengan cara mengumpulkan koran internet, bahkan pandai membuat blog di internet.
dan media massa konvensional lain, kini santri
bisa lebih cepat melakukannya lewat internet. PP AI-Ittifaqiyah
Pemanfaatan TI di pesantren diakui oleh
PP AI-Hamidiyah komunitas pesatren telah memberikan manfaat
Pemanfaatan TI lebih kepada pemanfaatan dalam hal mempermudah proses administrasi
internet pada lembaga pendidikan. Pemanfaatan dan pembelajaran di pesantren. Selain ito, TI
internet memudahkan komunikasi, baik secara juga uapat menjaring semua informasi yang ada.
personal maupun massal. Arus informasi tetap Dengan demikian, segi pembelajaran dapat ber-
mengalir setiap waktu, mudah dalam mendapat- jalan secara efektif dan efesien. Namun, dampak
kan sumber pembelajaran yang lengkap. Aktivitas pemanfaatan TI belurn begitu kelihatan karena
pembelajaran juga meningkat. keterbatasan alat TI dan rendahnya SDM TI.
Kelebihan-kelebihan penggunaan internet ini
PPPabelan
memungkinkan santri untuk dapat melakukan
interaksi dengan surnber ilmu pengetahuan secara Telecenter e-Pabelan dan program STEP II
lebih luas dan intens. Disknsi (usrah), misalnya, adalah bentuk irnplemel)tasi TI di PP Pabelan.
dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi me- Telecenter e-Pabelan memudahkan pencarian
lalni e-rnail.mailing list, dan chatting. Dengan data dan informasi baik bagi komunitas pesantren
cara ini jarak sosial antara kyai dan ustaz dengan sendiri seperti santri dan ustdaz maupun ma-
santri dapat diminirnalisasi. Walaupun demikian, syarakat luar pesantren. Hal ini memberi dampak
internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. positif peningkatan profesionalitas pengelolaan
Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pendidikan PP Pabelan, juga bagi masyarakat.
pelengkap. Metode konvensional tetap diperlu- Sementara program STEP II menjadi titik awal
kan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. bagi sistem jaringan on line dan data base ter-
pusat. Ini akan bermanfaat untuk rnempercepat,
PP Amanatul Umma mempermudah dan mengelisiensikan pelaporan,
korespondensi, komunikasi dan publikasi. Dengan
Dampak yang sangat dirasakan oleh santri
dalam pemanfaatan TI dalam sistem pendidikan demikian dampakpemanfaatan TI di pesantren ini
sangat terlihat Santri tidak hanya mengetahui sangat signilikan.
ilmu-ilmu agama saja, tetapi santri juga dapat
PP Sindang Resmi
• menguasai TI. Santri dapat mengetahui perang-
kat - perangkat TI seperti komputer, perangkat Dampak dari pemanfaatan TI tidak terlaIu
audiovisual, internet, dan sebagainya. Santri jelas karena pemanfaatan TI belum maksimaI,
dapat mengoperasikan perangkat TI yang sangat hanya digunakan sebagai penunjang saja, bu-
kan sebagai komponen pentirtg; Pesantren tetap

8 I Komu1lika, VoI.14,No.l,20U
,
~.

'.
melaIrukan sistem tradisional karena pesantren Strategi Pemanfaatan TI
berupaya untuk menjaga warisan luhur yang erat Strategi yang dilakukan demi pengembangan
hubungannya antara santri dengan Kyai, santri pemanfaatan TI di delapan pesantren sasaran
dengan ustaznya. adalah melengkapi infrastruktur 11 (hardware
Dari kedelapan pesantren sasaran penelitian, dan software). Berikutnya ada1ah penambahan
terdapat dua kategori dampak pemanfataan 11. pengetahuan dan keterampilan 11 dari tenaga
Kategori pertama, lima pesantren (PP Nurul pengajar melalui perekrutan tenaga ustaz dan
Haramain, PP AI-Hamidiyah, PP Amanatul Um- lata usaha yang menguasai 11, mengikutsertakan
mah, PP AI Mujahidin, dan PP Pabelan) mem- para ustaz dan tenaga tata usaha dalam pelatihan-
berikan respons dampak pemanfaatan 11 bagi pelatihan 11, baik yang dilaksanakan oleh Diknas,
sistem pendidikan yang sangat signifikan karena Depag, Perguruan Tinggi maupun lembaga
pesantren-pesantren tersebut sudah melakukan lain. Juga diperlukan peningkatan dana untuk
pembaharuan sistim pendidikan yang integratif penyelenggaraan dan pemeliharaan TI. Poin
dengan menerapkan 11 pada seluruh kegiatan terakhir adalal\ perluasan jaringan ke berbagai
pesantren. perguruan tinggi.
Selanjutuya, kategori kedua, PP Modern AI-
Amanah, PP AI-Ittifaqiyah, dan PP Sindang resmi KESIMPULAN
menyatakan bahwa dampak ekstrim pemanfataan Perkembangan zaman menuntut pesantren
11 terhadap pola pendidikan tidak terlihat jelas. terbuka dan masuk dalam era informasi yang serba
Dalam proses pembelajaran, pola penyampaian cepat. Respons pesantren terhadap perkembang
masih bersifat konvensional. Artinya, ustaz dan 11 terbagi menjadi dua sikap: adaptif, yakni
pengajar menyampaikan materi pelajaran dan pemanfaatan TI hanya sebagai pelengkap dan
rnemberi tugas belajar masih dengan cara bertatap daya tarik dalam sistem pendidikan supaya
muka di dalam kelas. Santri masih membaca buku kebeladaan pesantren tetap eksis dan punya daya
dan mencatat pelajaran. Hanya ketika mencari jual; dan antisipatijdi mana aplikasi 11 dibangun
data, santri sudah menggunakan internet tidak atas kesadaran pentingnya pembaharuan sistem
dengan manual. Dengan demikian, di ketiga pendidikan yang integratif dengan menerapkan
pesantren ini pemanfataan 11 hanya sebagai pe- 11 pada seluruh kegiatan di pesantren. Sebagian
nunjang dan bukan sebagai komponen penting. besar pesantren masih mengambil sikap adaptif.

Perangkat TI yang Diperlukan ke Depan Tahapan penggunaan 11 dalam proses pem-


belajaran terbagi menjadi empat tahap: emerg-
Pada dasarnya perangkat 11 yang diperlukan ke
ing (bam menyadari akan pentingnya 11 untuk
depan di beberapa pesantren sasaran beragam pembelajaran dan belum berupaya untuk mene-
macamnya. Namun secara umum perangkat rapkannya), applying (11 telah dijadikan sebagai
11 yang dibutuhkan oleh ke delapan pesantren
objek untuk dipelajari (mata pelajaran), integrat-
sasaran adalah perangkat keras (hardware) ing (11 telah diintegrasikan ke dalam kurikulum
yang lengkap, meliputi penambahan jumlah PC
pembelajaran) dan transforming (11 diapJikasikan
Multimedia, LCD proyektor, printer, internet,
secara penuh, baik untuk proses pembelajaran/
jaringan LAN, dan media audio visual lainnya.
instructional purpose maupun untuk administrasil
Selain itu, juga diperlukan perangkat lunak
administrate purpose). Sebagian besar pesantren
(software) pembelajaran yang memanfaatkan 11
sasaran bam pada tahap emerging dan applying,
sebingga dapat digunakan dalam proses belajar
belum pada tahapan integrating dan transforming.
rnengajar. Yang paling penting adalah tersedianya
perangkat SDM berkualitas (brainware) yang Kemampuan SDM pesantren baru pada
mampu menggunakan hardware dan software. tingkat operatnr dan lebih banyak diasah secara
Olell karena itu, pemerintah perlu mengadakan otodidak dan dari pengalarnan. Tingkat pengua-
pelatihan dan workshop tentang perangkat 11. saan merekapun masih sebatas penggunaan kom-
puter sebagai alat (tools), belum kepada pengua-
saan program software. Untuk pengetahuan teknis

Pemanfaatan Teknologi Informasi .,. 19


perangkat keras, kemampuan SDM pesantren nguasaan perangkat keras dan lunak serta per-
sebagaian besar masih rendah. awatannya untuk memaksimalkan pemanfaatan
Pemanfaatan 11 di pesantren sudah digunakan perangkat 11 yang sudah ada.
pada tiga peranan pesantren: a) sebagai lembaga Departemen Agarna (khususnya Direktorat
dakwah (untuk penyiaran dakwah); b) lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren)
pendidikan (untuk proses belajar mengajar dan diupayakan melakukan studi kelayakan kepada
administrasi: pendataan kesantrian, ketenagaan, pesantren yang akan diberi bantuan perangkat
pengolahan keuangan); dan c) lembaga sosial komputer. Pesantren yang berprespektif adaptif
(untuk informasi kemasyarakatan, penyuluban membutuhkan perangkat 11 yang sudah dibu-
pertanian, dan sebagainya). tubkan berbeda dengan pesantren yang berpes-
Untuk menyikapiperkembangan teknologi pektif antisipatif yang memanfaatkan 11 sebagai
informasi yang sangat cepat, dampak pemanfaatan grand strategic dalam program pendidikan dan
11 terhadap sistem pendidikan di sebagian besar pengajaran di pondok pesantren secara integral
pesantren sasaran tidak terlihat jelas sebingga dan holisSik.
belum begitu signifikan bagi sistem pendidikan
di pesantren. Keberadaan perangkat 11 hanya DAFfAR PUSTAKA
sekadar ada dan pemanfataannya hanya sebagai Bruner, Jerome S. 1977. The Process of Education.
penunjang, belum sebagai komponen penting Cambridge: Harvard University Press.
dalam sistem pendidikannya. Burhanudin, Jajat. 2006. Mencetak Muslim Modern:
Peta Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung:
Perangkat11 yang dibutuhkan ke depan oleh PT Raja Grafindo Persada.
pesantren adalah pertama, tersedianya perangkat Cuban, L. 1996. Techo-Reformers and Classroom
keras (hardware) yang lengkap dan berlrualitas Teachers, Education Week on the Web, (online)
meliputi penambahan jumJah PC Multimedia, Available: http://ww.edweek.Org/ew/vol-l6/06
LCD, Printer, internet, LAN, dan media audio cuban.
visual lainnya, kedua, tersedianya perangkat lunak Departemen Agama RI. 2004. Keterpaduan Materi
Pendidikan Agama Islam dengan lImu Penge-
(software) pembelajaran yang memanfaatkan 11
tahuan dan Teknologi. Direktorat Jenderai
sebingga dapat digunakan dalam proses belajar Kelembagaan Agarila Islam
mengajar. ketiga, tersedianya perangkat SDM 11 Departemen Pendidikan Nasional. Perencanaan
berkuaJitas (brainware)yang mampu mengguna- Strategis Tabun 2004-2009.
kan perangkat-perangkat tersebut. Kadir, Abdul. 2003. Pengembangan E-Learning.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
SARAN Maimun dan Subki. 2007. Modernisasi Pengelolaan
Pendidikan Pesantren. Mataram: Fakultas
Pesantren berupaya meningkatkan jumlah dan Tarbiyab IAIN Mataram.
kelengkapan perangkat TI. Oleh karena itu, perlu Majumdar, S. 2005. Regional Guidelinesfor Teacher
dilakukan koordinasi antara pesantren dengan Development for Pedagogy Technology
pemeriutah kabupaten atau kota dan Departemen Integeration. Bangkok: UNESCCO.
Agama (khususnya Direktorat Pendidikan Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan
Keagamaan dan Pondok Pesantren) daJam rangka Pesantren. Jakarta: INIS.
Munir,M.IT. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi dan
memberikan bantuan pengembangan 11.
Informasi Komputer. Bandung: CV Aifabeta,
Pesantren perlu meningkatkan kemampuan Puranto. 2004. Pembelajaran Berbasis Teknologi
ustaz, tenaga administrasi (TU), dan santri dalam Komunikasi dan Informasi Dalam Rangka Ke-
memanfaatkan 11 untuk kegiatan belajar-menga- unggulan Proses Belajar. Depdiknas: Jurnal
jar dan pengelolaan pendidikan guna mendorong Teknodik, no.l5NIII1 TeknodiklDes, 2004.
Rabardjo, M. Dawam.1985. Pergulatan Dunia Pe-
mutu hasil pendidikanyang optimaJ.
santren. Pesantren Mengembangkan Teknologi
Departemen Agama (khususnya Direk- Tepat Guna Ice Desa. Jakarta: P3M.
'torat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Statistik Pendidikan Agama & Keagamaan Tabun
Pesantren) perlu mengadakan pelatihan diklat Pelajaran 2006-2007. Direktorat lenderal
dan seminar-seminar tentang 11 secara terencana Pendidikan Islam Departemen Agoma Repub/ik
dan berkelanjutan 11 bagi ustaz, dalam hal pe- Indonesia.

10 I Komunika, Vol. 14, No.1, 2011

You might also like