Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 27
BAB IL STUDI TEORITIS A, Pengertian Kebatinan Kata kebatinan berasal dari bahasa arab, kare- na bangaa lain selain bangsa arab tidak ada yang mem- Punyai kalimat bathin, adapun kalimat kebatinan itu berasal dari kata bathia (dengan huruf baa dan tha - dan sua) telah kita ketahui bahwasannya kata bathin - adalah lawan dari zhahir, kedua kalimat bahasa arab - ini, bathin dan zhahir telah menjadi bahasa kita ’ yang telah kita sesuaikan hurufnya dengan lidah kita menjadi batin dan lahir, sebab kita tidak mempunyai - huruf ha dan zha. “ Batin artinya dalam hati, mendapat awalan "ken dan akhiren "ann berarti keadaan batin, segalg sesua- tu yang tercantum dalam hati orang. Iimu batin artinya pengetahuan yang bertalian- dex an jiwa, mistik. sedangkan alitan kebatinan berar ti haluan pexdapat tentang sesuatu yang tercantum de- jam nati orang atau haluan pendapat tentang pengetahu an yang bertalian dengan jiwa mistik.’ ‘pre. M. akeim, aliran Kepercayaan dan Kebatinan, Aliran Kepercayaan dan Kebatiaan, fakultas Yshuluddin surabaya, IAI Sunan ampel, 1991, hal. 1 1 12 sSetelah melihat uraian diatas maka kalimat terse- but dapat dipakai buat diri manusia, bagian dalamnya yai itu bagianaya jiwa atau nafsuaya disebut kebatinan" dan tubuh yang sebelah luar dan tampak ini disebut "lahirn, Besar sekali kemungkinanaya bahwa kata kebatican - ini terampil dari satuan firgoh (pecahan) atau satu go - longan yang pada mulanya tumbuh dalam islam, kemudian - terpecah keluar dari garis aslinya. yaitu firqoh yang terkenal dengan nama bathiniyah. Karena arti bathiniah itu memang kebatinan, yaitu suatu golongan yarg memen - tingkan urusas batin, sebagai lawau dari urusaa lahir.? Batin itu terutama dipakai dalam ilau jiwa dan rohani untuk menuju sifat menurut mana manusia itu mera- sa bahwa dirinya itu berada pada diriaya sendiri, ber: - satu tak terbagi, terintegrasi, nyata sebagai pribadi - yang beuar. Oleh sebab itu manusia merasa bahwa | > pada rinya telah lepas dari gegala yang sem, yang berganda , yang memaksakan padanya suatu bentuk hidup yang serba dua yang tidak dapat dihayati secara otentik. —_—. Hamka, Perkembangan Kebatinan di>Indonesia, bu-- lan bintang, Jakarta,1990, nal. 13 Di dalam sastra rohaai wbatia" dipergunakan seba gai sifat keunggulan terhadap perbuatan lahir, peratura dan hukum yang dinaruskan diluar oleh pendapat umum. Ada sebagian orang yany berpendapat bahwa kata -- keparcayaau, kebatinan dan kerohanian itu mempunyai - pengertian yang sama, yaitu oleh jiwa, oleh rasa, yang berbeda hanyalah istilah kata saja.?-jaa ‘lagi. yang ver pendapat bahwa kebatina dau kerohanian merupakan penja barau dari kepercayaan. visampirg itu ada pula yang mem bedakan antara peagertian ketiga istilah kata tersebut; Kebatinan mengandaikan adanya ruang hidup di da- lam diri meausia yang bersifat kekal. pisitalah terda - pat Kenyataan mtlak, latar belakang terakhir dan defini tif dari segala apa yang bersifat sementara, tidak tetep atau semua saja. seluruh alam kodrat dengan segala daya tecaganya hadir secara immanent di dalam batin itu dalam wujud kesatuan tanya batas antara masix masing bentuk. Bila manusia mengaktivir daya batinnya dengan - olah rasa atau samadhi, dia mempebaskan diri dari pra - Sangka tentang keanekaan bentuk-beatuk.velalui Kontak - dengan alam gaib manusia menyadari diri sebagai satu dalam semua dan semua dalam satu, selanjutnya dia mene- rima kekuasaan atas daya gaib dalam kosmos. corak keba-* abd, mutholib.alyas dan_abd.-Ghefur-tmam..aliran Kepercayaan dan kebatinan di Indonesia,cv. amin Surabaya Surabaya, th1988, hal, 12. v 14 tinan adalan kosmosentris, terupa dalam sakti, astrolo- gi, okultisme dan ramalan zaman depan. Kejiwaan mengajarkan semacam psychotehnik, mela- lui mana jiwa / weatal abadi manusia menyadari dirk sebagai ada bebas mutlak yang tidak tergantung pada apa saja yang ada di luarnya. Manusia dibimbing untuk menga tasi batas-batas hukum alam dan logika untuk menu ju ke realisasi jiwa sendiri, yang penuh rahasia, daya ga- ib dan parap sychik. di dalam kekebasan itu manusia me- ngalami kemuliaan dan kebahagiaanrya. yejiwaan itu ber- sifat autroposentris, aetral ternadap nilai-nilai keaga naan dan sering melakukan psychotherapie atau penyembu- han melalui daya jiwa. akan tetapi kejiwaan juga diarti kan sebagai usaha untuk membebasjan jiwa dari belengeu keakuan dan kedusiawian agar menjurus kepada dasar jiwa mana ait musaa ketuhana.. Kejiwaan itu berkembang. , baik dalam fanam pantheis, mauguu dalam keyakinan mono- theis. kKeronanian memperhatikan jalax, melalui mana roh ma:usia sudah zaman sekarg ini dapat menikmati kesatuan dengan ron mutlak, sumber asal dan tujuan roh = insani terdapatlah kerohanian monistis, menurut mana >-) __roh insani yang dianggap mengalir daripada Tuhan dialihkan kepada hakekat Ilahi dengan kehilangan Idéotitasnya . sendiri, tetapi dengan partisipasi pada daya gaib adi 3) insani. Terdapat pula kerohanian. theosent#is, dipana - roh tercipta merasa dipersatukaa denga: Tuhan pencipta tanpa kehilangan kepribadianaya sendiri, entah mplalui jalan budi atau gacsis, eatan melalui cinta, bhakti a- tau tawakkal.* ah kita welihat dari ketiga Leutuk keperca yaan ini tidak ekskutif sama lain, ketiga-tiganya u. at tema-tema yang sama, perbedaan dengan megik, ertah- putih, eatah nitam atau pedukunan tidak selalu , | jelas juga, kareaa tema-tema yang disebut saling bertumpang- tindin, adakalanya dipakai tercampur juga. akau tetapi tidak dapat disangkal bahwa perbincangan tentang| peng~ golongan jai membawa kita lebin dekat kepada masalah kebatinan atau "kepercayaan". © Adapun BRKT (Badan Kongres Kebatinaa Indosesia) merumuskan arti kevatinar demikian; "sunber asas| da sila ketunanan Yang vaha Esa uatuk capai bua: luhur euna kesempurnaan hidup. ‘aahmat subagya,. Kepercayaan ebatinan keroh an Bejiwaas dan agama, yayasan Kaaisius, ?xamil xartapradja, Aliran Kebatioan dan peper- cayaan di Indonesia, cv Haji Nasagung, > Halo 16 setelah melinat dari Leberapa uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulat bahwasaaiya } aliran kebatina. ai Indonesia adalah cara penghayataa | kepada Tuhan Yang Maha Esa di luar ajaran agama (lima agama - yang diakui di Tndonesia). Adapun ciri-ciri da ri sifat kebatinan itu ada.- jah : 1. Batin yaitu sifat dimana manusia merasa dirinya le - legas dari segala yang seau, yang bergauda, yang me- maksakan padanya suatu bentuk hidup ya: serba dua, yang tak dapat dinayati secara otentix, batin diper-- gunasan sebagai sifat keunggulan terhadap perbuatan— iaair, peraturan daa hukum yarg diharuskan dari luar oleh pendapat umum.® 2. Rasa jaitu dima.a reaksi.tas tradisi kolot, hidup - agana terdiri dari penghayata. bahasa yacg tigek di- mengerti artiaya, ketaatan kepada peraturan yang tidek dilinat gusaaya, iman kepada wahyu dilautarkan orang lain, dan sebagaicya. Uutuk melawan itu| maka latihan yang menyiapkan manusia un- tuk nenerima wahyu sendiri, deagan suara hati, melu- siskan hal yang membuat rasa tentram dan puas. muh . woer, wakil Departemen agama, pada seminar Kebatinan Indonesia ke III berkata ; OP+ Git, hal . 14 17 "Pengertian 'Kebatinaa' sangat sulit*uatuk dilu- kiskaa deagaa rumusa. kata-kata, fetapi anehnya lebih mucan dimenerti dengan perasaaa.| gadi pengertiaa 'zebatiaan' lebih mudah dicapai de - agan ‘rasa’ dari pada akalu.7 3. Sifat ketiga dari gerakay kebatican adalah Keasliaa, seperti yang letah diungkapkan oleh ketua sekretari- at Kebatinan yogya, menjelaskan bahwa kebatican suda beratus-ratus tahun lamanya bergerak di Indonesia , tepapi selalu dicuragai dan didesak. vetapi akhirnya dalam zaman werdeka menampaklah dalam terang, diten- tukan hari raya khusus untukaya, yaitu 1 guro. Dalam Pebruari 1972 sri Pawenang menyambut perayaan itu de ngan wlasan yang berjudul "Kepribadian kita ditemu . kan kembaiiw. antara lain : "Saya sangat berbesar hati bahwa pada bulau guro 1903 yang lalu (tahun wasehi1971) telah ada tan da-tanda bahwa baigsa Indonesia telah mulai 'tr- narbuka! untuk Kembali ke kepribadian Nasio.al — Indonesia asli. Karena itu pada guro 1904 ini , Seluruh aliras kepercayaan yang ada di Indonesia telah bertexat bulat merayakaanyan.& Trpia, hal. 15-19 “lpia, hal. 21 18 Faktor yang Melatar Belakangi Nemasuki Aliran| Kebati nan , Sebelum kita verbicara tentang faktor-faktor- yang melatar belakangi untyk memasuki aliran kebati- nan, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih d@ahulu tentacg sejarah timbulaya kebatizan. Dapatlah dipanami jika gerakan kebatican itu mudah tumbuh dinegeri kita tarutama di tanah |jawa , karana dasar-dasar untuk itu (kebatinan) memang tela ada, sebab sebelum agama islam masuk ke negara kita Indonesia sudah terlebin dahulu dimasuki oleh agama Hindu dan pudha, yang mana kedua agama dari timur - itu lebih banyak tertuju kepada urusan kerohanian a- tauke jiwaan serta memandang bahwa benda adalah maya belasa yaitu. suatu yang. hakekataya tidak ada. Adapuc sebelum kedua agama itu tersebar di ne gare kita renek moyang bangsa Indonesia pun telah - mempunyai kepercayaan asli, yaitu : Binamisme bahwa segala sesuatu yang ada ini ada rohnya atau semangat nya, dan anitisme’mengenggap bagwa Neyek moyang yang telah mati, nanya badannya yang hilang, adapun ron atau semangatnya masin tetap ada @isekeliling kita , dan ditemgat tinggalnya yang tertinggi dipandang se- bagai lambang dari kahyangan. pemujaan dan penyembahan terhadap kekuatan a- 19 lam dan roh-roh gaib pada mulanya dilakukan se cara Qerora:yan lama kelamaan Karena adanya kesamaa: kepentingan dan tujuaa, maka diaGakanhah yemujaan da! peayembanas secara massal, dari sinilah awal timbul - nya ritual bari sisilan akniraya timbuladanya kepercayaan dan penyembanaa terhadap Tuhan Yang Meha Esa. Keserca yaan ternadap Quaan Yang Maha wea melalui oleh pikir dan olan sa senéiri di belahan bumi 1cdonesia terse but diverengi deagan adanya keyakina. terhadap Tuhan- Yang waha zea melalui agama di celahan bumi jrdonesia yang iad, kedueaya berjalan bersama-samg, akhirdya keya- kKiaaa (keimanan) terhadap Tuhax yang Maha Esa melalui agama leoin dominan dan merupaka:. bagian yang terbe - sar dari masyarakat Indonesia, namun tidak dgpat di - sangkal cahwa xepercayaan hasil oudaya bangs@ terse - vut masin aga aan diaut sebagian masyarakat| Indine sia sai , yang tata cara - yembshasnya mereka atur sendiri:sesuai dengan alam pikirannya. nasil yemikiran sebagian masyarakat _1ndonesia yang melahirkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang vaha wsa tersebut olen sebagian penganutnya ingia diseja - Jarkan dengan agama-agama yang ada di Indonegia, bah- kan ada yacy langsung menyebut aliratinya . . dengan: ~+. 20 agam: nelinat kepada segala data dau fakta ini, terang Jah bahwa sebeium islam masuk ke segara Kita, Nedek mo yang kita suaau mempunyai berbagai kepercayaaa, dan ke- percayaau itu iebin bersifas musrik, belum meagapat tuatunan taubid, sehingga dengas masunya agama | islam tidakiah dapat menghapuski pengaruh kepercayaan lama ggocas sekaligus, walaupun islam telah masuk, djeran e- gama yang dahulu belum hilang, malahan timbullah| sinkri » yaitu usaha uatuk mencari-cari kecocokan dan per sesuai. adapun penyebab dari seseorang berpindah agama - menurut pendapat max Heirich adalah ; 1. Dari kalangan ali teologi : faktor pengaruh [lahi . Seseora.g atau kelompox masux atau pirdak agama kere na didoro oleh karusia allah. Tanpa adanya pergaru kKnusus 6 Alia orang tidak sanggup menerimg keper cayaan yang sifatnya radixai mengatasi kekuatan insa.. » dengaa kata lain untuk berani menerima higup ba- ru dengan seyala konsekwensinya dizerlukan bantuan - istimewa dari allah yang sifatnya cuma-cuma. 2. paktor kedua dataag dari kalangan ahli psikologi : - Abd. wutholib Tlyas dan abd, Ghafur Imam, ali - ran Kepercayaan daa Kebatinan di Indonesia, Cv. amin su rabaya, th. 1968, hal.14 24 Pembebasau dari tekauan batin. Orang meaghadapi situ asi yang mengancam daz menekda batinnya. Tekanan itu tidak dapat aiatasi dengan kekuatannya sendiri, maka orang iantas lari kepada kekuatan dari duaia lain . Di sitd ia wendapat pandangan taru yang dapat menga- lankan motii-motif atau patokar. hidup terdanulu ya: selama ini diatasinya. Faktor ketiga : Suasana pendidikan (sosialisasi) da- am hal ini literatir ilmu sosial menampilkan argu - a tasi bahwa pendidikaa memainkan peranan lebih ..kuat bagi wanita dari pada kaum pria. Mengenai faktor keempat : aneka pengaruh Sosial. yariabei-variabel yang berpengaruh atas kouversi re- ligius dapat dikembalikaw kepada beberapa butir seba gai berikut ; a. Pengeryh pergatlau astara pribadi. bukam $aja yang berorientasi paga ag » tetapi juga pada) bidang profa: (keilmuan, kebudayean, dan sebagainya). b. Orang ciajak masuk kumpulan yang sesuai dengan se leranya oleh seorang tem: yang akrab. c. Orang diajak berulangzulang menghadiri kebaktian-~ keagamaan. Selama waktu mencari pegangan baru orang mendapat anjuran dari saudara-saudaranya atau teman terde- kat. 22 e. sebelum bertobat orang menjalin hubungan baik de- ngan pemimpis agama ber tancuce Dengan demikiau secara tidak langsung agama is - lam teian dipelussya dengan cara damai dan taapa adanya kegoucangan-kegoucangan dan diiategrasikan ke dalam po- la budaya, sosial, dan politik yaug sudah ada. Kepercayaan baru mereka dapatkan dari da'i dan - kaum ulama', namun sebagaian besar mereka tetap memper- tah ac kebudayaan Hindu Jawa, bahkan dalam tradisi - jawa ‘para wali pembawa ajaran islam bahkan-dian¥gep se- bagai penemu;wayang dan-gamelah,-dan ciri-ciri | mistik ajaran islam mencocokanaya tanpa kesulitan kedalam pan- dangan duaia jawa tradisional.'' sehingga kedua faktor tersebut diatas bagi orang mehami ajaran suatu agama, maka ia mampu untua 4 dapat uemisahkaa mana ajaran agama khususnya agama is 3 lam yang murni dan mana kebudayaas, akan tetapi|. vbegi mereka yang Kurang faham pengetahuannya tentang |islam - 10 Headropuspito, sosiologi agama, kanisius, cet- IX, hal. 60-52. ‘pranz Magais-suseno, Etika Jawa, Gramedia, Ja~ karta, th.1985, hal. 32. 23 mereka aka. meacampur adukkan antara ajaran agama khu~ sasaya agama islam dengan kebudayaan-kebudayaan| yang ada di jawa, ochingga secara tidak laagsung mendorong- timbulnya aliran kebatiuaa. Adapua faktor-faktor untuk menasuki aliré tinan adalah : 1. Kare! suk Indonesia, Khususnya Jawa, de- ngan jelan damai den dengan toleransi tingei| terha- dap keyakinan yang ada sebelumnya yaitu ¥. dan egama primitif, waka ada sekelompok orang yang mencampur edukkan aajaran aagama-agama itu dengan nengambil unsur dan ajaraq agama-agama yang diang - gab paling baik dan cocék. Dengan demikian dinarap kan kumpulan ajaran-ajaran yang paling baik itu jadi ajaran dan keyakivan yang paling baik ur aduk faktor-faktor senting yang diambil - dari sumber-sumber pelajaran agama, mengambil salah satu lafadz dan kalimat dari ayat atau bahasa Arab dengs a @iberi arti makna sesuka hatinya, sehingga terjadilah kekeliruan murod dan maksudnya ‘dan hi-- 12, akrim, Aliran Kepercayaan dan kebatinan , cael eee Usnulucdin puaroeacan TAIN ae ‘Ame 991 als 5.2. Eine =o 24 Janylah asas tujuan lafdz kalimah yaag esli. Maka - timbullan golongan Islam wutihan dan Islam abangan.'> 3. Dari kelompok aon muslim menganggap bahwa agaia- agama itu, khususnya Islam, adalah agama impor. Maka, mereka menolak dan bahkaa menentang ajaran Islam. ‘4 sengaja mengadakan aliraa-aliran babu dalam keperca- stik atau kebatinan dengaa dalil "mengembali kan jawa aslin, karena agama Hindu dan pudha dari - India, agama yahudi dari Israel, agama wasehi . dai zropa dan Islam dari arabia. '? agin memashurkan aamanya, membuxa praktek perduku - nan, meramalkan kebabagiaan, ilma rajah, perDintang-.. an, bahkaa terdapat yang mengharapkaa kedataigan - Ratu adil, Imam Mahdi, Joyo boyo, Herucokro dan lain dain. '® Bermaksud nenangkaa jiwa, gemar menyenéiri, dersama- ai, vertapa dan mengamalkan ascetisme (yuhud, Riada- tun wafs) Karena berpendapat ; "suasana keadaan duni 3 s4ad Bi Hafidy, gliran kepercayaan dan kebati nan ai’ tatonesin, Gala 1cfonedla, the 1UG2, nat TO2 — "go, cit, hal. 5 12.4% yeru gutomo dan M. amar Ma'ruf, Perbandi - ngen ajaran sufi dengan kebatican jawa, bina Indra Kar- ya-gurabaya,ta. 1987, hal. 125 ‘Sipia, hal. 125 25 ini terasa telan veauh berbagai penderitaan bati ane! pukan tidak mungkin dalam suasana yang serba|kacau - vencipta aliran-aliraa daru memasang yejala-j-gejala untuk keustungan Kekayaan pribadi. Jariqgan-jaringan aya Gikembaagkan dengan propaganda aliran-aliraa ter sebut dengan nama yang menarik, malan ada pula yang mpergunakan yelar-gelar Kanjeng Kyai ajar, Begawan, bahkan menebalkan - sampai hati m Ki ageng, Resi, Giri yabi, penerima wahyu langsun, dari quhan, dan yang sangat terlalu meaganggap dirinya sederajat - @engaa tuhan. ‘> Beraaggapan banwa "buayi Undang-undang Dasar, 1945 gasal 18" adalah kesempatan untuk senjélmakah aliran aliran beru dalam xepercayaan, setiap orang berhak - kebebasaa veragama, Keinsafan batia 4: pikiran Gijadikan alasan posok untuk menciptakan agaha baru 19 yane dianggapsya sesuai untuk kepentiagan sehdirn. ‘ypia, hal. 125 ®ipig, hal. 125 "9ypig, hal. 125 26 aliran Kebatizan setiap igividu atau kedohpok itu men vikan su- pastilan mempusyai tujuas, dan tuguaa ~ atu ore: itu haruslah terlaksana. Adapuu tujuan dari laliran kebatinan adalah uatuk meadapatka. kebanagiaaa terting- gi serta wengniadar’ an dunia dui. n Giri dari penderit pagi para peagikut kebatiuan yang tidak ‘| iagia mencapai taraf tinggi, meyakial tahwa turut) mengha diri pertemuan kebatinen itu adalah suatu kebaikan. Dia merasa sangat seaang dagat duduk berkerumua neageli- = lirgi seoracg guru yang mereka augpap telah menerima il ham dari Tuhas, serta neresapi kata-katanya yang diacg- reka merasa gap diilna mi olen Tuhan itu. % banwa wereke dapat berliaduag ai bawan kekuaten|gaid ye nuh dega! yéapun perasaan yang demik ing|. kita jumpai G1 kote-kota besar, sebab di kota-kota yang dem kian itu, goucangan jiwa yang dialani oleh or 1 yang Galamaya juga besar. Kereka merasa terlepas uugan yang agra ris, yang merupakaa aasar dari kebudayaea jawa,) -ikatan ikatas lenyap sedangki a ikataa baru belum terjam. oleh sebab itu mereka mencari kehangatan hidup fan rasa aman, tentram yang telah hilang ditelan suasana. aT + euati.aa menekasaan Keteatrama. batin "dad intu- 20 si--” pengetanuan dalam ketatinan harus|didapat|mela. lui pengaiaman batin, tidak melalui telajar. Imi . yang didapat meialui rasio kurang dinargai, karena rasio adalah tali pe kat manusia dengan dunia materi, dima- 4g water: itu adalah sumber ketigak baikan daa maya pu- ja. Dengetahuan yang gali.g tinggi ailainya dalam keba- tina: edalah pengetahuan yang didapat aelalui | ilham dari dunia gaid. | ada- berbagai tirakat ia berusaha uatuk| pati dari Tuan, kemudian menyebarkan | ilham versebut kepada or @ lain. Oleh sebab itu setiap guru kebatia 4 meayatakan bahwa ajaraanya adalah orisinil . yaka dialan aabi dari aliran kebatinan yang dipimpinnya itu. Kebenaraa yang didapatkan esurg dari sumber ke- velaran (Tuhan) deagen melalui "rasa" mehecahkan| lang - sug inti dari semua persoalen,dan ia adplah kebpn: yang abadi, ekibataya rasa tidek dapet salah. | ampaknya perlu kita sa@ari bahwa;dalam kpbati = | nan, setiap orang dengan jalan distansi gan » dapat menerima ilham dari funan, guru-guru kebatinan - | membimbing murud-muridaya untuk meaiknati rasa bersatu dengan Tuhan, sehingga denga: demikian murid-murhd ter- sebut juga mempu: ai kemampuan untuk ee ilham da- ri quhaa, yang’ tak lain juga inti maausia itu sendiri. | Ibid, hal.129 28 Ituiah sevabiya maka jumlah aliran kebatiuan men jedi demikian basyaknya, sasingenasing Aliran kebatinan menunjukkan cara yay berbveda-beda di dalam mencapai ke banagiaan tertiagei atau rasa manunggal|dengan | Tuban kesemuanya diakii kebenaranuya, karena semuanya|itu ha- syalah "jalan". Oracg harus sadar bahwal u: tuk menuju ke suatu tujuan, maka orang dapat melewati| berbagal jaian. Oleh karena dasar kebatinan adalah mistik, maka dalam segala hal guru kebatinan bersandar pada pasa, i- ai disebabkas oleh garapyan dari mistik yaig berupa du - ala gaib itu, memang tidak bisa dijan lainkan hanya mui u oleh dkal, me in dengan ilham yang |authentik, maka orang Jawa berusana wienjawankan dengan rasa, yaitu pe - ngalamaa rohani-subyektif dari manusia. Ajaraa aliran Kebatinan Di dalam Jaman kemerdel A sekardag ia: » |tidakia dapat disangkal, dimana-mana timbul gergkan-gerakan ke- vatinan sebagai ce: Jawan tumbuh di musis maksud studi ini uatuk membicarakan gaga hujea, | “buken o-gagasan ye tercantum di dalam semua aliran kebatinan yang bersifat mistik itu. Kengingat akan banyaknya aliran-aliran keba tinan, maka penulis mengambil salah satu kebatinan yaitu Pangestu, dengan alasa) conto alliran - » bahwal aliran ini penulis anggap dapat mewakili aliran-aliran kebati- nan yang ada, terutama mengenai gagasan-gagasannya. 29 aliran kebatinan yangia peaulis soroti dailam hu- vungan. ini adalah sebuah alirai‘yang ada penyaruhnya di antara orang-urang jawa, jalan Paagestu.| Berhubung ali- ran tersebut secara khusus dilatar belawangi oleh alam kebudayaan Jawa, tulisan-tulisan dari pilaak pangestu ye cukup baayak yumlanaya, ditampan dengan |tulisan-tulican mengenai pangestu akan membulatkan gambaran kitg, ali - ran-aliran mistik lainnya kurang cocok i jadiked titik ngkal ke rena kepustakaan mereka lebi terbatas daa juga karena isinya sering tertutup. | ban Ngesti Tusggal, attinya perkumpulan| mereka |mencari kata Pangestu merupakan singka 7 dari Paguyu - yang tunggal, tunggal itu dapat ditafsirkaa secara hori soatal maugus vertikel ; mencari kesatuan (solidaritas) dengan golonean lain di dalam masyarakat, maupua kesaty Paigestu meyakini, vanwa Tuan itu nakekatnya - satu, Tunaa adalah keteatramaa, Than adalan terang , qunaa adalah penguasa tertinggi, selanjutnya dikatakan hasya ada satu guhaa yang wajib disembak, fa busan lela ki ataupun perempuan, Ia juga tidak bersifat aad tidak ada yang dapat disifatkan kepeda-*ya.2! |akbiraya dikata kan bahwa allah tidak beraaak dan tidak) diperanakkan - dan ia tempat bergantung segala sesuatunya. Berdasarkan —_— bid, hal. 139 | BO uraian ini, apaknya lian dipandang sebagai zat}. yang - bab ifat, dan bahwa bebas aari segala hubunan, Ta (Allah) mengatasi segala pengetahuar dan tidak dapat digambarkan bagaimana dan tidak dapat dliuraikan, bagi manapun manusia tidak dapat (m pu) meayebut apa-apa - tentang allah. Namuc menurut pangestu kegsaan Allah itu disebut qri purusa yaitu satu yang bersifat tiga yaitu |; 1. Suksma Kawekas (Tuhan yang sejati, Yahasa arabaya - ah ta'ala) 2. suksma sejati (Panuntua sejati - guru sejatil), utu.> san Tuhan | wa maausiia yang 3. Roh guci (nanusia sejati), ialah ji sejati. | Jadi allah itu satu dalam nakekatuya, tetapi me- nampakken diri dalam tiga faset, tiga waj set itu disebut sukma kawekas, suksma gejati dan Roh suc 2. ajaran Tentang Manusia Seperti yang telah dikenukakan diatas, Roh :suci menurut serat Sasangka jati, dipandang |sebagai| "jiwa manusia sejatin. Dikatakaa, banwa penciptaan manusia - terjadi setelan makro kosmos (jagad begar) dijadixan . suci dimulai dengan penciptaan empat anasir, y4itu: * Penciptaas dunia sebagai kancah dan tempat roh 34 yet swasana, api, air, dan tanah. ,eempat Ane itulah du- nia dijadisaa, cetelah keempat daasir itu keluar dari - suksma Kawekas, yon sici tertarik ingin|memasukinya, i- ya. |Keinginan itu ngin mengenakaaaya sebagai selubung: terjadi di dalam cuaia denaa mengenakag.selubusg yang dapat ¢apat rusak daa yang terbatas. | sebeium Roh guci memasuki selubuaynya ia|diberi- yang harus sena: iasa diingat, jika goh ] guci meng bara sebagai manusia. Peagakuan dman| iat se- benaraya ialah kesadaran Roh guci akan fri puru » yai- tu kesadaran yang dimilikiaya sebelum dia memasuki sega adi, tetapi setelah roh suci|memasuki selu - bungnya x dan jarus diingat sebagai pengakuan sa. uh mani ia itu edalan selubung Roh sui wal saudar aa panca indra eal 0 saGaran akan Tri Purusa tadi He cf ie audare itu alah empat aafsu (Lawwatah), am : Suwiyyah daa .utma'iaah, dan tigd vaudata yang disebut pengarioawa, grabawa dan kemayan. Yang wenyebabkan ma = nusia memilixi tujun saudara ialah peristiwa, bahwa ma- nusia dijadikan dengan perantaraan tujuh zat, yptta ori purusa sebagai tiga asaa hakiki yang tak berjasad dan - empat anasir sebagai selubung atau tubuh kasar famusia. Nafsu lawwamah dikatakan berasal dari anasir ta- | nah dan bertempat di daging, sifatnya curang, angkare - 32 murka, iagin senaatiasa mecambah milikcja, malas, tak meughargai kebaikan dan lain setagainya} Tetapi|jikalau nafauaya ini bisa ditundukkar dan dijicakkas, dijadikan taat, dapat menjadi asas keteguhan. “afgu ammarah vera sal dari anasir api, daa bertempat di daerah, tersebar- di Seiuruh tubun manusia, ammaran mempuayai sifat meria dukan dengan sangat, lekas marah, garang, jahat} Ia ber fungsi sebagai jalan uctuk saudaranya yang lain|, antuk tertindak, vaik perbuatan terpuji maupus perbuatan ja - hat. pemikianlah ammarah menjadi salah satu nafsu (alat) uatuk mencapai tujuannya. ammarah ialah|asas yaag mengu atkan seyala nafsu laianya sehingga tengapas naksudaya. afsu suwiyyah timbul dari anasir air, secara jasmaniah nafsu ini bertempat ditulang pungguag, tetapi secara ro haniah suwiyyah ialah kemauan. guwiyyah|ialah safsu yg menimbulkan cinta birahi, suwiyyah juga|menyatakan diri pada keingisan dan kelobaan, kasin dan tertarik|kepada- yang indah. Nafsu Mutma'inah timbul dari anasir|hawa , dan bertempat di nafas, sifatnya adalah|terang, |kesuci- an, pengabdian dau belas kasin, nafsu ini juga Derhubu- ngan dengan peri kemanusiaan, sosial, super sosial dan Kasih kepada sesama.°? Demikianlah empat anasir itu terryata telah me - ngandung empat macam nafsu yang menimbulkan peperangan- yang hebat di dalam hidup manusia. | (oO, a S aeeees | o Ibid, hal. 141-143 33 Dalam serat Sasangka Jati pereetnae ajarannya tentang manusia, dikatakan, bawasannya ketika manusia ¢ dijadikan, ia telan diperlengkapi dengan alat-alat yang sempurna, yaitu anasir empat sebagai pakaian, empat te- naga atau empat saudara yaa berfungsi sebagai hafsu , dan tiga saudara laisaya, yang diberikah kepada) manusia sebagai kemudi, uatuk memerintah atas keempat nafsu ta- Gi. Dikatakan bahwa ketujuh daudara itu] berfungpi seba- gai alat jiwa, yaitu sebagai seajata uatuk mendapatkan- nadiah atau hukuma:, Tunan sesuai dengan penggunpannya. 3. Ajaran Tentang Dunia | gikap hidup pangestu bertalian erat dengan panda ngan terhadap dunia material yaug dapat @isentun oleh - pancaiadra. Dalam sikap hidup ini, eiry pertand dari si Kap hidup fangesta ialeh nanusia menganbil jarak (disi- ek taasi) ternadap duaia sekitarnya, baix dalam eet | material maupun dalam aspek spiritual, menjaga |jarak di a | gap perlu sebagai suatu jalan sementara, agar manu’ - numbunkan dirinya sendiri, |tidak untuk sela be et | nanya pangestu menutug diri bagi dunia luar. | sia dapat persikap menjauai diri merupakan elat agar menu- sia menjadi sadar, segala sesuatu yang terjadi|. delam dunia memerlukan kesadaran, suka dan duka, bahdgia dan sengsara mengacaukan kesadaran sejati. Naka dati itu - 34 manusia harus menjauhi dan mengambil jarak terhadap du nia serta segala hal isnwalnya; jika manusia inyin mem Wear punyai aerti dala ducia, maka teriebih aahulu ia ha - rus terlebih dahulu mwemikirkan serta ,/nerenunykan ten- tang dunia itu sendiri. Perkembangan dunia yang daik hanya dapat wenyusul perkembangan pribadi manusia itu serdiri Lewat tiga macam sikap uaausia Gapat mengambil ° jarak terhadap dunia, ketiga sika, tak dapat dipi- sahkan, antara lain : a. Hela Rela merupakan langkah pertama rah hidup yang sempurna, lanbat lav Jar menyerankaa sezala milikaya, kemamouan kerja de - v7 3 nga segale keluhlasan hati, Penyerahan itu ‘| tidak hanya terwujud dalam perbuatan-perbuatan insidentil - aes | spontan, nelaiakan harus merupadan suatu | 5: yang tetap, rela suatu meauatut sixay yang dapat kita adakan karena mengharapka:. sesuatu yang lébdin baik se- | bagai penggantinya, tetapi ava faxtor laia yang mendo- rong wanusia agar bersikap rela dalam hidupuya| sehari- hari ialah kekecewaan da. tekanan, akibat keterikatan, macam-macam perubahaa yang harus kita alami, serta penderitaan-penderitaan yang selalu kembali. | | Barangsiapa dapat menyerahkan segala sebuatu - itu kepada Tuhan, serta berdo'a agar dapat dibebaskan - dari duka nestapa, kenyataan hidup di qunia ink menya - darkan kita akan adanya macam-macam kesukaran,| segala kes"karan yang kita alami pantaslah diperahkan| kepada kemuali kepada Tuhan, sehingga dalam en kebukaran - akan segera hilang. b. warima varima artinya merasa puas dengan nasibnya, tid& wemberontak, wenerima dengan rasa terima kasin, sikab - rela nengarahkas perhatian kepada segala sesuatu yang telah kita capai dengan daya upaya sendiri, sedangkan - sikap "nuarina" menexackan "apa yang ada", faktualitas - kita dalam hidup, vaik sesuatu yang wapstrae bpecbre . maupyn suatu kKewajiban atau beban yang |ditetakkan atas bahu kita oleh sesama manusia. Dalam keadaan itu narima verarti agar kita memesuhi Keyay ban kita dengan teliti Gemikian juga orang harus menerima kenyataan, dalam aja ran Pangestu sikap rarima dilukiskan sebagai s¢buah har ta yang tinggi nilainya, yang selalu harus dicdri manu- sia. Desgan. sixap narima orang merasa banagia, 'karena kebahagiaanaya tidak timbul karena benda material, nela_ inkan disebabkan sesuatu yang jauh lebih mendalan. Watima berarti ketenangan efektif dalam menerima segala sesuatu dari dunia luar, harta benda, kedudukan- 36 sosial, wasio malany atau untung. Narind tiaak denyela- matkan seseorang dari mara bahaya yang dapat wejimpanya welaiska suatu perisai terhadap penderiiaan yaig aiaki bata Glen malapetaka. Narima merupakan distausi ternaddp segald sesuar tu yang kita terima da: kita nayati, bedtuk distansi i- nipue perlu uutuk mencapai tujuan yase lunar, ygivu per kemban diri pribadi itu akhicuya vergantunglah kese lanataa quaia c. gabar kata "sabar" sering kita jumpai Jersama-sama de- ngas kedua istilan tersebut ciatas, narya orang) yang hen Jalaskai rila daq narima ekan wenjadi sabar, |Seorang | yang aengan rela habi enyerahkan fxd Gan Jane jmeent— na dex an senang nati serta bersisap savar, ja | eka ad | » juga seseorany yasg ingin memperoleh ib eksara waju aexgan hati-hati, kareua sudah & Karena gengalan pengetanuan narus versikap sabar, Tavg siapa versikap sabar pada masekatiya ia | ticak membedakan actara mana emas dan mana batuy mana - kawan atau lawan, kesabaran werupasan kelapangan dada | yang dapat merangkul segala pertentangad, walaupun ber= veda kesabaran itu laksas samudra yarg berlimpah, te - eu) ocns. dokial trun! beivat) eucea! \densan|azesln\ |} tatarn bermuara padanya. 37 luas sa- dl yang | mengetahui, palam tiga pengertian iui, celaj .ariva var terwujualaa distausi ternadap ausid nate dapat disentuh oleh pancaindra. Umumny pahwa sikap-sikap ini juga diluar lingkuagaa |pangeotu terdapat dalam dunia penghayatan orang|jawa, |pistansi pukanlah suatu tahap yang tetap, yang gekali dilintasi gota baik murid @ harus|selalu - lalu ditinggalkan; sevaliknya semua ani maupun guru pangestu dala m keseharian; nmeajalankan aistaasi-distansi tercebut diatas.| Perbuatan tersebut diatas capat|dikatakan seba gai.sikap vudi lunur. siapa yany berbudi race) seakan- akaa menyinarkua kehadiraa .Punan dalam wa nusia kepada tsikap yang lingkunganya, budi lunur sekaligus vt paling terpuji terhadep sesamanya.“? ptike Jawa, ‘Franz Magnis-sueer karta, th. 1965, nal. 144.

You might also like