204-Article Text-390-1-10-20200504 PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Pengaruh Terapi Akupunktur terhadap Metabolisme Glukosa pada Penderita

Overweight dan Obesitas di Kelurahan Mojosongo, Surakarta

Maria Dewi Christiyawati1, Sumanto2, Purwanto3*


1,2,3
Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Akupunktur
*Email: purwanto.akp@gmail.com

Abstract
Background: Obesity is a multifactorial disease, which occurs as a result of excessive fat tissue
accumulation and if not treated properly in the long term will lead to risks and complications of
dangerous diseases including diabetes mellitus, cardiovascular disease, reproductive system disorders,
gallstones, and bone diseases and joints. The purpose of this study is to determine the effect of
acupuncture on glucose metabolism in overweight and obese patients. Methods: This study uses a quasi-
experimental one-group pretest-posttest design. This research was conducted at the Posyandu Elderly in
Mojosongo, Jebres, Surakarta. This study focuses on acupuncture therapy on blood glucose levels, body
mass index (BMI) and serum Hb.A1c levels before and after acupuncture therapy. Data analysis using
Paired T-Test with SPSS Series 23 data processing application. Results: Showed that there was a
significant but not significant effect of acupuncture on blood glucose levels in overweight and obese
patients(ρ=0,524), there was a significant effect of acupuncture on Body Mass Index (BMI) in overweight
and obese patients(ρ=0,019), and there is a significant effect of acupuncture on Hb.A1c levels in
overweight and obese patients( ρ=0,000). Conclusion: This study shows that acupuncture therapy can
affect glucose metabolism and reduce body mass index so as to prevent the onset of dangerous chronic
diseases in the future.

Keywords: overweight-obesity, acupuncture, body mass index (BMI), blood glucose levels, Hb.A1c.

PENDAHULUAN mengalami obesitas. Dengan begitu


Kegemukan atau obesitas terdapat hampir 2 milyar orang dewasa di
merupakan suatu kondisi multifaktorial, dunia yang mengalami overweight dan
yang terjadi akibat menumpuknya lebih dari setengah milyar mengalami
jaringan lemak secara berlebihan, obesitas.
sehingga dapat mengganggu kesehatan Overweight dan obesitas yang tidak
(Sudoyo, 2009). Obestas termasuk pada dilakukan penanganan dengan baik maka
penyakit yang terkait sindrom metabolic dalam waktu jangka panjang akan
seperti halnya hipertensi, dislipidemia, menimbulkan resiko maupun komplikasi
dan resistensi insulin (R.H. Eckel et.al, terjadinya penyakit berbahaya meliputi
2005). diabetes mellitus, penyakit cardiovaskuler,
World Health Organization (2008) gangguan sistem reproduksi, batu empedu,
menjelaskan bahwa obesitas dan maupun penyakit tulang dan sendi (Flier
kelebihan berat badan dapat menimbulkan et. al., 2005)
risiko yang serius pada terjadinya Seseorang yang mengalami
penyakit kronis yang berhubungan dengan kegemukan/obesitas, terdapat kelebihan
diet, termasuk diabetes tipe 2. WHO kalori akibat diet berlebih (terutama yang
(2016) menyebutkan bahwa 39% mengandung gula/glukosa) akan
perempuan dan 39% laki-laki berusia di menimbulkan penumpukan lemak di
atas 18 tahun mengalami overweight dan jaringan subkutan. Akibatnya, terjadi
15% wanita, sedangkan 11% pria resistensi insulin pada daerah yang

13
14 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 5, No 1, Mei, hlm 1-61

mengalami penumpukan lemak, dan hasil pengukuran IMT belum tentu


selanjutnya dapat menghambat kerja menggambarkan kegemukan yang sama
insulin di jaringan tubuh dan otot yang bagi semua orang dalam sebuah populasi
menyebabkan glukosa tidak dapat (Sudoyo , 2009).
diangkut ke dalam sel dan terjadi Hemoglobin A1c atau HbA1c
akumulasi di dalam pembuluh darah. adalah suatu komponen minor dari
Akumulasi glukosa dapat meningkatkan hemoglobin yang berikatan dengan
kadar glukosa dalam darah sehingga glukosa. HbA1c juga bisa disebut sebagai
berisiko pada terjadinya diabetes mellitus hemoglobin glikosilasi atau glikosilasi
tipe 2 (Kulie, et al., 2011). atau glycohemoglobin. Kadar HbA1c
Akupunktur sebagai salah satu mengindikasikan kondisi jangka panjang
bentuk terapi dengan sejarah ribuan tahun dalam pengaturan kadar glukosa darah,
dilaporkan memiliki efek positif terhadap bisa juga digunakan untuk memonitor
overweight maupun obesitas. Penelitian efek diet, olahraga, dan terapi obat
klinis maupun eksperimental terhadap kadar glukosa darah pasien.
menunjukkan bahwa selain akupunktur Hasil pengukuran HbA1c yang diharapkan
dapat menurunkan berat badan juga dapat untuk penderita diabetes adalah kurang
menurunkan kadar glukosa plasma darah dari 7%. Semakin tinggi kadar Hb.A1c,
dan memperbaiki resistensi insulin (M. semakin tinggi risiko komplikasi yang
Belivani et.a.l, 2013). akan timbul akibat penyakit diabetes
Pemeriksaan serum HbA1C adalah melitus. (Kee JL, 2003)
suatu bentuk pemeriksaan laboratorium Glukosa merupakan karbohidrat
yang bertujuan untuk memprediksi terpenting dalam penyediaan energi di
timbulnya penyakit DM dengan dalam tubuh. Selain akan berperan sebagai
mengetahui derajat metabolism glukosa bahan bakar bagi proses metabolisme,
darah selama 2-3 bulan terakhir. glukosa juga berperan sebagai sumber
International Expert Committe energi utama kinerja otak. (Irawan, 2007).
menetapkan pentingnya pemeriksaan Penelitian oleh Sudaryantoanto L.
serum HbA1C dalam skrining diagnosa dkk,(2015) tentang kadar Hb.A1c dan
penyakit DM (American Diabetic rasio lipid pada wanita dewasa dengan
Association, 2014). obesitas sentral menunjukan adanya
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau perbedaan nilai HbA1c dan profil lipid
Body Mass Index (BMI) merupakan antara kelompok wanita dewasa dengan
indikator yang paling umum dipakai dan obesitas sentral dan tanpa obesitas sentral.
mudah diaplikasikan untuk mengukur Mingjuan Han et.al., (2017) melakukan
level overwight dan obesitas pada orang penelitian untuk mengetahui perubahan
dewasa. Untuk perhitungan IMT lingkar pinggang, berat badan, HbA1c,
digunakan indeks Quetelet, yaitu berat trigliserida, dan cholesterol total setelah
badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi terapi akupunktur. Hasilnya Akupunktur
dalam meter kuadrat (m2). Perlu ketelitian menurunkan nilai lingkar pinggang, berat
pengukuran karena IMT menggunakan badan, Hb.A1c, trigliserida, dan
ukuran tinggi badan. Hubungan antara cholesterol total dan tekanan darah.
lemak tubuh dan IMT ditentukan oleh
bentuk tubuh dan proporsi tubuh, sehingga
Maria Dewi Christiyawati, Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Metabolisme 15

METODE PENELITIAN orang (64,3%) berusia 60 – 69 tahun, 3


Penelitian ini merupakan penelitian orang (21,4%) 50 – 59 tahun dan 2 orang
kuantitatif dengan menggunakan (14,3%) 40 -49 tahun. Pekerjaan subyek
menggunakan desain pre eksperimen penelitian sebanyak 9 orang (64,3%)
dengan pre dan post test design, adalah pensiunan dan sisanya adalah ibu
dilaksanakan di Posyandu Lansia rumah tangga dan pegawai negeri sipil
Mojosongo dengan populasi penderita (PNS). Rata-rata kadar glukosa darah
overweigh dan obesitas sebesar 25 orang. sebelum tindakan akupunktur adalah
Sampel ditentukan dengan 119,93 mg/dL dan rata-rata kadar glukosa
purposive sampling dengan kriteria darah sesudah tindakan akupunktur adalah
inklusi: pria dan wanita dengan 113,86 mg/dL. Hal ini berarti terjadi
overweight dan obesitas, usia 40 – 70 penurunan sebesar 6,07 mg/dL. Indeks
tahun, tidak sedang menggunakan obat massa tubuh (IMT) sebelum tindakan
antidiabet dan terjaring 13 orang sebagai akupunktur sebesar 30,36 Kg/m2 dan
sampel penelitian. Sampel dilakukan sesudah tindakan akupunktur sebesar
pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT), 30,00 Kg/m2. Hal ini menunjukkan terjadi
kadar glukosa darah (GDS) dan kadar penurunan indeks massa tubuh (IMT)
serum Hb.A1c sebelum dan sesudah sebesar 0,36 Kg/m2. Kadar Hb.A1c
tindakan akupunktur. sebelum tindakan akupunktur adalah 5,8%
Tindakan akupunktur dilakukan dan sesudah tindakan akupunktur adalah
berdasarkan hasil pemeriksaan abdomen 6,4%. Hal ini menunjukkan terjadi
(Hara) dengan cara palpasi untuk mencari kenaikan kadar Hb.A1c sebesar 0,6%.
Reflex Zone (RZ) dan menentukan Nilai t hitung pengaruh akupunktur
diagnosis akupunktur. Titik yang terhadap kadar gula darah penderita
digunakan meliputi Daling (PC.7), Quchi overweight dan obesitas adalah 0.655
(LI.11), Taibai (SP.3), Taichong (LR.3), dengan signifikansi probabilitas (Sig)
Sanyinjiao (SP.6), Zusanli (ST.36), 0,524. Karena signifikansi probabilitas
Yinlingquan (SP.9), Taixi (KI.3), Fuliu (Sig.) 0,524>0,05 maka tidak terdapat
(KI.7), Yanglingquan (GB.34). Terapi pengaruh signifikan dari akupunktur
akupunktur dilakukan dua kali dalam terhadap kadar gula darah pada penderita
seminggu. overweight dan obesitas. Nilai t hitung
Data dianalisis secara univariat pengaruh akupunktur terhadap indeks
(mean, modus, median, dan standar massa tubuh (IMT) penderita overweight
deviasi) dan bivariate menggunakan uji dan obesitas adalah 2.687 dengan
Paired t-test untuk mengetahui perbedaan signifikansi probabilitas (Sig) 0,019.
IMT, GDS, dan HbA1c sebelum dan Karena signifikansi probabilitas (Sig.)
sesudah tindakan akupunktur dengan 0,019<0,05 maka terdapat pengaruh
signifikansi statistik (ρ) ≤ 0,05. Semua signifikan dari akupunktur terhadap IMT
kalkulasi statistik menggunakan aplikasi pada penderita overweight dan obesitas.
SPSS seri 23. Nilai t hitung pengaruh akupunktur
terhadap kadar Hb.A1c penderita
HASIL PENELITIAN overweight dan obesitas adalah -9.167
Subyek penelitian terdiri dari 1 dengan probabilitas (Sig) 0,000. Karena
orang laki-laki dan 13 orang perempuan, 9 signifikansi probabilitas (Sig.) 0,000<0,05
16 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 5, No 1, Mei, hlm 1-61

maka terdapat pengaruh signifikan dari tissues (WAT) dan brown adipose tissue
akupunktur terhadap kadar Hb.A1c pada (BAT) melalui induksi uncoupling
penderita overweight dan obesitas. protein-1 (UCP1). Hal ini berefek pada
perbaikan komposisi lemak tubuh
PEMBAHASAN sehingga dapat menjaga indeks massa
Hasil analisis data pada penelitian tubuh (IMT).
ini menunjukkan ada pengaruh tindakan Hasil analisis pada penelitian ini
akupunktur terhadap kadar glukosa darah menunjukkan bahwa akupunktur
pada penderita obestitas dan overweight, berpengaruh pada kadar Hb.A1c pasien
namum tidak signifikan ρ=0,524 (ρ>0,05). overweight dan obesitas dengan
Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian signifikansi sebesar 0,00 (ρ>0,05). Namun
yang dilakukan oleh Kazemi AH et.al dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
(2019) yang menyatakan bahwa t hitung bernilai -9.167 yang berarti ada
akupunktur secara signifikan menurunkan kenaikan signifikan Hb.A1c sebelum dan
kadar glukosa darah puasa dibandingkan setelah tindakan akupunktur. Hal ini
dengan sham acupuncture. Namun hasil berbeda dengan penelitian yang dilakukan
ini didukung oleh Liang et.al. (2011) yang oleh Tur et. al. (2015) yang menyatakan
mengemukakan bahwa akupunktur bahwa akupunktur secara signifikan
meningkatkan kadar glukosa darah puasa menurunkan kadar Hb.A1c pada penderita
dengan menjaga kadar insulin melalui obesitas. Hasil penelitian ini juga berbeda
stimulasi skeletal muscle Sirtuin 1 dengan penelitian yang dilakukan oleh
(SIRT1)/peroxisome proliferatoractivated Nabila (2018) bahwa terjadi hubungan
receptor 𝛾 coactivator 1𝛼 (PGC-1𝛼), yang positif bahwa penurunan kadar glukosa
memberi keyakinan bahwa akupunktur darah puasa berkorelasi dengan penurunan
mencegah terjadinya resistensi insulin. kadar Hb.A1c.
Hasil analisis data pada penelitian Dalam penelitian ini peneliti
ini menunjukkan bahwa ada pengaruh mengalami keterbatasan dalam
signifikan tindakan akupunktur terhadap mengendalikan variable pengganggu.
indeks massa tubuh (IMT) pada penderita Variabel ini berperan cukup kuat dalam
obesitas dan overweight dengan mempengaruhi hasil penelitian. Hal ini
signifikansi sebesar 0,019 (ρ>0,05). Hasil disebabkan karena pada saat pengukuran
ini sejalan dengan hasil penelitian yang glukosa darah, indeks massa tubuh (IMT)
dilakukan oleh Zhang HM et.al. (2017) dan serum Hb.A1c dilakukan ketika
yang menyatakan bahwa kombinasi pasien sedang menjalankan ibadah puasa
akupunktur dan konsultasi nutrisi efektif bulan Ramadhan. Pada saat seseorang
menurunkan indeks massa tubuh (IMT) menjalankan ibadah puasa kebutuhan
dan prosentase lemak tubuh pada energy tubuh tidak lagi diambil dari
penderita obesitas. Zhang K et.al. (2018), asupan glukosa melainkan diambil dari
berpendapat bahwa efektifitas akupunktur metabolism keton dan pemecahan lemak
pada kasus obesitas dimungkinkan karena menjadi glukosa (Wardhani AK, 2012).
regulasi neuroendocrin. Saat seseorang berpuasa, akan
W. Shen et.al. (2014), terjadi penurunan sekresi insulin yang
mengemukakan bahwa akupunktur menyebabkan kadar gula darah menjadi
menyebabkan remodeling white adipose naik, yang kemudian berakibat pada
Maria Dewi Christiyawati, Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Metabolisme 17

peningkatan kerja dari hormon kontra untuk pencegahan penyakit inflamatorik


insulin yakni glucagon dan katekolamin (Ismail et.al, 2015).
yang menghasilkan glukosa dari
pemecahan glikogen (PERKENI, 2014). KESIMPULAN
Ketika seseorang berpuasa beberapa jam, Penelitian ini menunjukkan bahwa
cadangan glikogen mulai berkurang, terapi akupunktur dapat mempengaruhi
akibat dari berkurangnya insulin dalam metabolisme glukosa dan menurunkan
sirkulasi sehingga menimbulkan asam indeks massa tubuh sehingga dapat
lemak. Asam lemak selanjutnya dipecah mencegah resiko timbulnya penyakit
untuk menghasilkan energi (Smeltzer & kronis berbahaya di masa mendatang.
Bare, 2014) Hal ini dibuktikan dengan Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
penurunan rata-rata glukosa darah yang lebih bisa mengendalikan variabel
tidak terlalu signifikan (6,07 mg/dL), rata- pengganggu dan dengan populasi dan
rata indeks massa tubuh (IMT) mengalami sampel yang lebih besar.
penurunan yang signifikan (0,36 kg/m2)
sedangkan Hb.A1c justru mengalami DAFTAR RUJUKAN
kenaikan rata-rata sebesar 0,6%. Munigar Agus Dharma. (2001). Manajemen
(2013) menyatakan bahwa saat seseorang Supervisi. Jakarta: Raja Grafindo
berpuasa di bulan ramadhan, maka akan Persada
sangat berpengaruh terhadap penurunan
berat badan. Selama menjalankan ibadah Arora, M., Koley, S., Gupta, S., et al,
puasa ramadhan tubuh lebih sedikit (2007). A Study on Lipid Profile
memerlukan energy (Khan et.al, 2002). And BodyFat in Patients with
Secara umum penelitian ini juga Diabetes Melitus. Anthropologist,
sejalan dengan penelitian oleh Shi et.al. 9(4):295-8.
(2018) yang mengungkapkan bahwa
akupunktur berperan pada penurunan Flier, J.S., Flier E.M., (2005). Obesity.In:
glukosa darah, indeks masssa tuhuh dan Kasper, D.L., Braunwald, E.,
level hemoglobin terglikolisasi (Hb.A1c) Fauci,A.S., Hauser, S.L., Longo,
sehingga akupunktur berpotensi terhadap D.L., Jameson, J.L.,2007. Harrison’s
pencegahan diabetes mellitus tipe 2. Principles of Internal Medicine 6th
Dalam pemahaman akupunktur klasik ed. McGraw -Hill: 422-30.
obestas dipandang sebagai bentuk ketidak
seimbangan, sedangkan ketidak Hales CM, Carroll MD, Fryar CD, Ogden CL
seimbangan adalah awal mula terjadinya (2017). "Prevalence of Obesity Among
penyakit. Akupunktur berperan pada Adults and Youth: United States, 2015–
perbaikan keseimbangan tubuh dengan 2016". NCHS Data Brief (288): 1–8
memperbaiki fungsi organ terkait dan
meridian sebagai jalur energi (T. Tjohjo, Haslam DW, James WP (2005).
2005). Selain itu akupunktur memiliki "Obesity". Lancet (Review). 366
peran reaksi antiinflamasi dan penurunan (9492): 1197–209.
berat badan pada pasien obesitas sehingga doi:10.1016/S0140-6736(05)67483-
akupunktur juga dapat dimanfaatkan 1
18 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 5, No 1, Mei, hlm 1-61

Irawan, M. A., (2007). Glukosa dan


Metabolisme Energi. Sport Science Kulie, T., Slattengren, A., Redmer, J.,
Brief. 1(6) :12-5. Counts, H., Eglash, A., and
Schrager, S., (2011). Obesity and
Ismail LAA, Ibrahim AA, Latif GA, El- Women’s Health: An Evidence-
Haleem, Helmy G, Labib LM, El- Based Review, JABFM, 24(1), 75.
Masry MK. (2015). Effect of
Acupuncture on Body Weight Lau DC, Douketis JD, Morrison KM,
Reduction and Inflamatory Hramiak IM, Sharma AM, Ur E (2007).
Mediators inEgyptian Obese "2006 Canadian clinical practice
Patients. Open Access Macedonian guidelines on the management and
Journal of Medical Sciences. Maret prevention of obesity in adults and
children [summary]". CMAJ (Practice
2015 Vol 3 (1): 85-90
Guideline, Review). 176 (8): S1–13.
http://dx.doi.org/10.3889/oamjms.20 doi:10.1503/cmaj.061409
15.010
Liang, F., Chen, R., Nakagawa, A.,
Jones AG, Hattersley AT (2013). "The Nishizawa, M., Tsuda, S., Wang, H.,
clinical utility of C-peptide et al. (2011). Low-frequency
measurement in the care of patients electroacupuncture improves insulin
with diabetes". Diabetic Medicine. sensitivity in obese diabetic mice
30 (7): 803–17. through activation of SIRT1/PGC-
doi:10.1111/dme.12159. 1alpha in skeletal muscle. Evidence-
PMC 3748788. PMID 23413806. Based Complementary and
Alternative Medicine, 2011, 735297.
Kazemi AH, Wang W, Wang Y, Khodaie http://dx.doi.org/10.1155/2011/7352
F, Rezaezadeh H. (2019). 97
Therapeutic Effects of Acupuncture
on Blood Glucose Level Among M. Belivani, C.Dimitroula, N. Katsiki, M.
Patients With Type-2 Diabetes Apostolopoulou,M.Cummin gs, and
Mellitus: A Randomized Clinical A. I.Hatzitolios,(2013).
Trial. Journal of Traditional “Acupuncture in the treatment of
Chinese Medical Sciences. Vol 6: obesity: a narrative review of the
101-107. literature,” Acupuncture inMedicine,
https://doi.org/10.1016/j.jtcms.2019. Vol. 31, No. 1, pp. 88–97.
02.003
Nabila. (2018). Hubungan Kadar Hb.A1c
Kee JL, (2003). Pedoman Pemeriksaan Dengan Kadar Glukosa Darah
Laboratorium & Diagnostik.Jakarta Puasa Pada Pasien Penderita
EGC Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam
Khan A, Khattak M A Khan. “Islamic Malik. Skripsi. Program Studi
Fasting, An Effective for Prevention Pendidikan Dokter Fakultas
and Control of Obesity”. (2002) Kedokteran Universitas Sumatera
Journal of Nutrition,Pakistan Utara.
Maria Dewi Christiyawati, Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Metabolisme 19

http://repositori.usu.ac.id/handle/123 Cetakan ke -7, 665-667, Balai


456789/10945 Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
Perkeni. (2015). Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe Soewondo, P., (2002). Pemantauan
II di Indonesia; Panduan Pengendalian Diabetes
Penatalaksanaan DM Tipe II pada Melitus.Dalam Penatalaksaan
Individu Dewasa di Bulan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta:
Ramadan. http.www.pbperkeni.or.id FKUI

R. H. Eckel, S. M. Grundy, and P. Z. Sudoyo, A.W., (2009). Buku Ajar Ilmu


Zimmet,(2005).“The metabolic Penyakit Dalam, Jilid III Edisi IV.
syndrome,” The Lancet, vol. 365, Jakarta: FKUI, 1919-1925.
no. 9468, pp. 1415–1428,
T. Tjohjo, W. (2005). Tusuk Jarum
Rahmanida YP, (2016). Hubungan Antara Meredam Lapar. Diaskes tanggal 1
Jenis Pekerjaan Dengan Obesitas Mei 2006,
Pada Penduduk Dewasa Di Daerah http://www.indomedia.com/tips
Perkotaan Di Indonesia (Analisis sehat.mht.
Data Indonesian Family Life Survey
Gelombang Ke-5). Tesis. Tur, FC. (2015). Weight loss therapy with
http://etd.repository.ugm.ac.id acupuncture effecting Hb.A1c
levels. Journal Diabetes
Schteingart, D.E, (2005), Metabolisme Metabolic.6:8. http:
Glukosa dan Diabetes Mellitus, //dx.doi.org/10.4172/2155-
dalam Patofisiologi Konsep Klinis 6156.C1.030
Proses-Proses Penyakit, Edisi VI,
volume 1, hal. 1259-1270, Penerbit W. Shen, Y.Wang, S.-F. Lu et al., (2014)
Buku Kedokteran EGC, Jakarta. “Acupuncture promotes white
adipose tissue browning by inducing
Shi.L, Feng.L, Yang. Y, Li.X, Zhang M, UCP1 expression on DIO mice,”
Zhang Y, Ni Q. (2018). Prevention BMC Complementary and
of Type 2 Diabetes Mellitus With Alternative Medicine, vol. 14, no. 1,
Acupuncture-Protocol for a article 501.
Systematic review and meta-
analysis. Medicine. 97:48. Wardhani Ak, (2012).
https://www.tribunnews.com/ramad
Smeltzer, & Bare. (2014). Keperawatan an/2012/07/23/ini-keajaiban-
Medikal Bedah Brunner & Suddart metabolisme-pada-tubuh-saat-puasa.
ed 12. Jakarta: EGC.
WHO. Global Health Observatory (GHO)
Soegondo, S., (2004), Pengobatan dengan data. Overweight and obesity.
Insulin, dalam Noer, S.,Ilmu http://www.who.int/gho/ncd/risk_fa
Penyakit Dalam , Jilid 1, Edisi III,
20 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 5, No 1, Mei, hlm 1-61

ctors/overweight_text/en/ diakses 8
Maret 2018

Zhang HM, Wu XL, Jiang C, Shi RX.


(2017). Effect of Acupuncture
Therapy on Body Compositions in
Patients With Obesity. Zhen Ci Yan
Jiu. 25 April. Vol 42 (2): 173-7

Zhang K, Zhou S, Wang C, Xu H, Zhang


L. (2018). Acupuncture on Obesuty:
Clinical Evidence and Possible
Neuroendocrine Mechanism.
Evidence-Based Complementary
and Alternative Medicine. Vol 2018.
https://doi.org/10.1155/2018/640938
9

You might also like