Good Corporate Governance Intervening

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

JURNAL KAJIAN BISNIS

VOL. 25, NO. 1, 2017, 13 - 39

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN DENGAN VARIABEL INTERVENING
PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2010-2014)

Achmad Tjahjono
Prodi Akuntansi STIE Widya Wiwaha Yogyakarta,
email: cahyoww@yahoo.co.id

Siti Chaeriyah
Alumnus Prodi Akuntansi STIE Widya Wiwaha Yogyakarta

Abstract
The Company was founded with the goal of increasing the value of the company as well as
to provide prosperity for the owners or shareholders. Good Corporate Governance and
profitability is an effort to enhance company value. This study aims to determine the
influence of good corporate governance to company value with profitability as intervening
variable. The population of this research is manufacturing companies listed in Indonesia
Stock Exchange in 2010 - 2014. The sample is taken by using purposive sampling method.
Under this method, as many as 123 companies were obtained. The analysis tool to test
the hypothesis is path analysis with AMOS software version 21. Data analysis method is
descriptive analysis, path analysis, and sobeltest. The results of this study indicate that
managerial ownership, the audit committee and the profitability have positive impact toward
the of the company value, institutional ownership has positive impact but not significant,
non-executive director with negative effect tendency on the company value. The results of
this study also showed that profitability cannot mediate the effect of good corporate
governance mechanisms on company value. It can be suggested to replace the intervening
variable with other variables such as quality of earnings instead of profitability since it is
declined as an intervening variable. non-executive director and institutional ownership does
not contribute any positive and significant effect on company value and profitability. The
following research can use another proxy in the measurement process and consider other
theories that could explain comprehensively.

Key Words: Good Corporate Governance, Managerial Ownership, Institutional Ownership,


Non-Executive Director, Audit Committee, Profitability, Corporate Value.

PENDAHULUAN
Isu mengenai lemahnya corporate mengenai struktur kepemilikan saham yang
governance disebabkan oleh terjadinya terkait dengan peningkatan kinerja
pemisahan antara kepemilikan dengan perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya
pengendalian perusahaan. Salah satu isu mampu mempengaruhi jalannya perusahaan
yang paling penting dan kontroversial yang pada akhirnya berpengaruh pada
mengenai corporate governance adalah kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 13


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

perusahaan yaitu memaksimalkan nilai sehingga permintaan saham perusahaan


perusahaan. Memaksimalkan nilai akan meningkat. Seiring dengan meningkat-
perusahaan sangat penting bagi suatu nya permintaan saham perusahaan maka
perusahaan. Hal ini karena dapat nilai perusahaan akan meningkat. Dalam
meningkatkan kemakmuran pemilik dan Penelitian ini, peneliti menggunakan empat
para pemegang saham sehingga tujuan mekanisme dalam mengukur good corpo-
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan rate governance yaitu kepemilikan
yang diharapkan sebelumnya. Nilai suatu manajerial, kepemilikan institusional,
perusahaan dapat dikatakan baik apabila komisaris independen dan komite audit.
tata kelola perusahaan itu baik, untuk Keempat mekanisme good corporate
mendapatkan pengelolaan yang baik maka governance ini diharapkan dapat
perusahaan itu harus menerapkan good menjadikan pengelolaan perusahaan
corporate governance. Pengelolaan menjadi lebih baik sehingga akan
perusahaan yang baik (good corporate meningkatkan kinerja perusahaan dan
governance) dapat meningkatkan menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
keuntungan dan dapat mengurangi tingkat Kepemilikan manajemen berperan sebagai
risiko kerugian perusahaan di masa yang pihak yang menyatukan kepentingan antara
akan datang sehingga dapat meningkatkan manajer dengan pemegang saham.
nilai perusahaan di masa yang akan datang. Dengan adanya kepemilikan manajerial
Munculnya masalah good corporate maka manajer akan merasa memiliki
governance (GCG) karena adanya perusahaan yang berdampak pada tindakan
ketergantungan terhadap modal eksternal manajer dalam mengelola perusahaan.
(ekuitas, modal pinjaman) yang digunakan Oleh karena itu, kepemilikan oleh para
untuk pembiayaan kegiatan perusahaan, manajer menjadi pertimbangan penting
investasi dan pertumbuhan perusahaan ketika hendak meningkatkan nilai
(FCGI, 2011). Chrisdianto (2013) perusahaan (Rustendi dan Jimmi, 2008).
menyatakan bahwa good corporate gover- Kepemilikan institusional merupakan
nance muncul sebagai akibat dari masalah pihak yang memonitor kinerja perusahaan,
keagenan yang timbul, dimana ada perilaku utamanya menjadi mekanisme monitoring
untuk mendatangkan keuntungan pribadi yang efektif dalam setiap keputusan yang
khususnya dari agen dengan merugikan akan diambil oleh pihak manajemen.
kepentingan dari pihak lain (prinsipal). Hal Komisaris independen merupakan posisi
ini terjadi karena adanya pemisahan terbaik untuk melaksanakan fungsi moni-
kepentingan antara principal dan agent. toring agar tercipta perusahaan yang good
Pemisahan kepentingan ini didasarkan corporate governance (Suyanti et al., 2010).
pada agency theory yang dalam hal ini Sedangkan keberadaan komite audit
manajemen cenderung akan meningkatkan berperan untuk memberikan pendapat yang
keuntungan pribadinya dari pada tujuan independen kepada dewan komisaris
perusahaan sehingga akan menimbulkan mengenai laporan keuangan dan hal lain
konflik kepentingan antara pemilik dengan yang disampaikan dewan direksi kepada
manajemen. Ketika perusahaan dinilai dewan komisaris.
memiliki prospek bisnis yang bagus maka Adanya komite audit maka pengendalian
investor akan yakin dan percaya bahwa terhadap laporan keuangan akan semakin
perusahaan mampu meningkatkan baik sehingga dapat membantu manajemen
kemakmuran para pemegang saham perusahaan dalam pengambilan keputusan

14 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

yang berdampak pada meningkatnya institusional tidak berpengaruh signifikan


profitabilitas. Seiring dengan meningkatnya terhadap tingkat profitabilitas perusahaan,
profitabilitas maka nilai perusahaan juga komisaris independen dan komite audit
akan meningkat. Meningkatnya nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perusahaan merupakan sebuah pencapaian profitabilitas. Sementara Moniaga (2013)
hasil kinerja keuangan perusahaan yang mengemukakan bahwa profitabilitas
sesuai dengan keinginan para pemiliknya berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
karena dengan meningkatnya nilai perusahaan.
perusahaan maka kesejahteraan para Disamping itu terdapat beberapa
pemilik juga akan meningkat. Tingkat kinerja penelitian yang menjelaskan tentang
keuangan ini biasanya tercermin dalam pengaruh corporate governance terhadap
tingkat profitabilitas perusahaan. Dengan nilai perusahaan. Suyanti et al., (2010)
demikian, profitabilitas diduga dapat menjelaskan hasil yang berbeda yaitu
memediasi hubungan antara good corpo- keberadaan komite audit dan komposisi
rate governance terhadap nilai perusahaan. komisaris independen tidak berpengaruh
Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi terhadap nilai perusahaan, sedangkan
akan membuat para investor tergiur untuk kepemilikan manajerial dan kepemilikan
menanamkan modal pada perusahaan institusional berpengaruh terhadap nilai
tersebut karena dengan tingkat profitabilitas perusahaan. Sementara penelitian
yang tinggi akan menyebabkan return Mukhtaruddin et al., (2014) menunjukkan
saham yang tinggi juga. hasil yang berbeda yaitu kepemilikan
Dari pendapat tersebut dapat manajerial berpengaruh positif dan
disimpulkan bahwa profitabilitas adalah signifikan terhadap nilai perusahaan.
suatu ukuran yang digunakan untuk menilai Komisaris independen berpengaruh negatif
sejauh mana perusahaan mampu dan tidak signifikan terhadap nilai
menghasilkan laba selama periode perusahaan. Kepemilikan institusional dan
tertentu. Tingkat profitabilitas yang tinggi komite audit berpengaruh positif dan tidak
berkaitan dengan prospek perusahaan yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
baik di masa yang akan datang sehingga Adanya hasil-hasil penelitian yang
akan menjadi sinyal bagi investor untuk sangat variatif tersebut, menunjukkan
meningkatkan permintaan sahamnya. adanya research gap dalam penelitian
Dengan demikian, perusahaan akan sejenis. Oleh karena itu, penelitian
berusaha meningkatkan profitabilitasnya, mengenai good corporate governance dan
karena semakin tinggi tingkat profitabilitas- nilai perusahaan menarik untuk diteliti
nya maka kelangsungan hidup perusahaan kembali sehingga penelitian ini bertujuan
akan semakin terjamin. untuk menguji kembali pengaruh good
corporate governance terhadap nilai
Terdapat beberapa penelitian yang
perusahaan dengan profitabilitas sebagai
menunjukkan bahwa prof itabilitas
variabel intervening.
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan
beberapa penelitian yang menunjukkan
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
bahwa keberadaan kepemilikan manajerial,
komisaris independen dan komite audit Penelitian Terdahulu
berpengaruh terhadap profitabilitas. Suyanti et al., (2010) meneliti tentang
Penelitian yang dilakukan Rini dan Ghozali pengaruh mekanisme corporate gover-
(2012) membuktikan bahwa kepemilikan nance terhadap nilai perusahaan dengan

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 15


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

kualitas laba sebagai variabel intervening kualitas laba. Dewan komisaris independen
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar tidak berpengaruh terhadap nilai
di Bursa Efek Indonesia periode 2004–2007. perusahaan. Kepemilikan Manajerial
Variabel dependen dalam penelitian ini berpengaruh negatif terhadap nilai
adalah nilai perusahaan, sedangkan perusahaan. Kepemilikan institusional dan
variabel independen yaitu mekanisme komite audit berpengaruh positif terhadap
corporate governance, yang terdiri dari nilai perusahaan. Variabel kontrol Size dan
kepemilikan manajerial, kepemilikan leverage tidak berpengaruh terhadap nilai
institusional komposisi komisaris perusahaan. Kualitas laba berpengaruh
independen dan keberadaaan komite audit. positif terhadap nilai perusahaan. Variabel
Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol size berpengaruh negatif dan
intervening kualitas laba dan variabel kontrol leverage berpengaruh positif terhadap nilai
leverage. Hasil penelitian menunjukkan perusahaan.
bahwa Kualitas laba, kepemilikan Penelitian Gill dan Obradovich (2013)
manajerial dan kepemilikan institusional meneliti tentang dampak corporate gover-
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
nance dan financial leverage terhadap nilai
Keberadaan komite audit dan komposisi
perusahaan Amerika. Variabel dependen
komisaris independen tidak berpengaruh
dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan,
terhadap nilai perusahaan. Keberadaan
sedangkan variabel independennya yaitu
komite audit, kepemilikan manajerial,
CEO Duality, ukuran dewan, komite audit,
berpengaruh terhadap kualitas laba.
dan ukuran perusahaan. Dalam penelitian
Sedangkan Komposisi komisaris
ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu
independen, kepemilikan institusional tidak
ROA, Insider Holdings, Industry Dummy.
berpengaruh terhadap kualitas laba,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran
lev erage tidak berpengaruh terhadap
dewan berdampak negatif terhadap nilai
kualitas laba dan nilai perusahaan.
perusahaan manufaktur Amerika, dan CEO
Penelitian Rupilu (2011) menguji duality, komite audit, financial leverage,
tentang pengaruh mekanisme corporate ukuran perusahaan, dan insider holdings
governance terhadap kualitas laba dan nilai berdampak positif pada nilai perusahaan
perusahaan pada perusahaan manufaktur manufaktur Amerika. Ukuran dewan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. berdampak negatif terhadap nilai
Variabel dependen dalam penelitian ini perusahaan jasa Amerika, financial lever-
adalah kualitas laba dan nilai perusahaan age dan return on assets berdampak positif
sedangkan variabel independennya yaitu terhadap nilai perusahaan manufaktur
kepemilikan manajerial, kepemilikan Amerika.
institusional, komisaris independen serta
Penelitian Moniaga (2013) meneliti
komite audit. Dalam penelitian ini juga
tentang struktur modal, profitabilitas dan
menggunakan variabel kontrol yaitu size dan
leverage. Hasil penelitian menunjukkan struktur biaya terhadap nilai perusahaan
bahwa dewan komisaris independen tidak industri keramik, porcelen dan kaca periode
berpengaruh terhadap kualitas laba. 2007–2011. Variabel dependen dalam
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan penelitian ini yaitu nilai perusahaan,
Institusional, Komite Audit berpengaruh sedangkan variabel independennya yaitu
positif terhadap kualitas laba. Variabel struktur modal, profitabilitas dan struktur
kontrol Size berpengaruh positif dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal, profitabilitas dan struktur

16 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

biaya secara simultan tidak berpengaruh bahwa ukuran dewan, kepemilikan


terhadap nilai perusahaan. Struktur modal manajerial, CSR berpengaruh positif dan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. signifikan terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas dan Struktur biaya tidak Komisaris independen berpengaruh negatif
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. dan tidak signifikan terhadap nilai
Penelitian Perdana dan Raharja (2014) perusahaan, kepemilikan institusional dan
menguji pengaruh corporate governance komite audit berpengaruh positif dan tidak
terhadap nilai perusahaan. Populasi yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
digunakan dalam penelitian ini adalah Berdasarkan penelitian terdahulu,
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI penelitian ini berjudul “Pengaruh Good
(Bursa Efek Indonesia) selama periode Corporate Governance Terhadap Nilai
2010–2012. Penelitian ini menggunakan Perusahan dengan Profitabilitas Sebagai
kepemilikan manajerial, kepemilikan Variabel Intervening tahun 2010-2014”.
institusional, komite audit, komisaris Variabel kepemilikan manajemen,
independen, eksternal auditor sebagai kepemilikan institusional, komisaris
variabel independen, nilai perusahaan independen, dan komite audit sebagai
sebagai variabel dependen dan ukuran variabel independen dan variabel nilai
perusahaan sebagai variabel kontrol. Hasil perusahaan sebagai variabel dependen
penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan dengan variabel profitabilitas sebagai
Manajerial berpengaruh positif signifikan variable intervening.
terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan
Institusional berpengaruh postif dan tidak Kerangka Pemikiran Teoritis dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengembangan Hipotesis
Komite Audit berpengaruh positif dan tidak Empat mekanisme good corporate
signifikan terhadap nilai perusahaan. governance yang digunakan dalam
Proporsi komisaris independen berpengaruh penelitian ini, yaitu kepemilikan manajerial,
positif signifikan terhadap nilai perusahaan. kepemilikan institusional, komisaris
Eksternal auditor berpengaruh positif dan independen dan komite audit. Keempat
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. good corporate governance ini bertujuan
Variabel kontrol ukuran perusahaan untuk mengurangi konflik keagenan.
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai Kepemilikan manajerial akan membuat
perusahaan. manajer lebih bertanggungjawab terhadap
Penelitian Mukhtaruddin et al., (2014) perusahaannya karena manajer bukan
meneliti tentang mekanisme Good Corpo- hanya sebagai pihak eksternal yang
rate Governance, Corporate Social dipekerjakan oleh perusahaan untuk
Responsibility Disclosure terhadap Nilai mencapai tujuan perusahaan akan tetapi ikut
Perusahaan: Dalam penelitian ini serta dalam pengambilan keputusan
menggunakan ukuran dewan, dewan sebagaimana pemegang saham lainnya
independen, kepemilikan institusional, demi tercapainya tujuan perusahaan.
kepemilikan manajerial, komite audit dan Kinerja manajemen yang bagus akan
pengungkapan CSR sebagai variabel menghasilkan tingkat profitabilitas yang
independen, dimana nilai perusahaan tinggi sehingga dapat menjadi sinyal bagi
sebagai variabel dependen, serta tipe investor untuk menanamkan modal pada
industri dan profitabilitas sebagai variabel perusahaan tersebut yang tercermin pada
kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan permintaan saham yang tinggi di pasar

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 17


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

modal. Semakin tinggi permintaan saham perusahaan maka semakin tinggi nilai
maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Dengan demikian profitabilitas
perusahaannya, namun kepemilikan dijadikan sebagai perantara antara
manajerial yang terlalu tinggi juga dapat mekanisme good corporate governance
berdampak buruk bagi perusahaan. dengan nilai perusahaan. Berdasarkan
Dengan kepemilikan manajerial yang tinggi, uraian yang telah diuraikan sebelumnya,
manajer akan mempunyai posisi yang kuat maka variabel yang terkait dalam penelitian
untuk mengendalikan perusahaan sehingga ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka
menyebabkan kesulitan bagi pemegang pemikiran sebagaimana disajikan pada
saham untuk mengendalikan tindakan gambar 1.
manajer yang dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan kerangka pikir seperti
Oleh karena itu kepemilikan institusional disajikan pada gambar 1, maka hipotesis
sangat dibutuhkan untuk mengurangi konflik yang diajukan dalam penelitian ini diuraikan
keagenan. sebagai berikut:
Adanya kepemilikan institusional dalam
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
bentuk perusahaan akan meningkatkan
terhadap Nilai Perusahaan.
pengawasan yang lebih optimal terhadap
kinerja insiders (Endraswati, 2012). Jansen dan Meckling (1976)
Komisaris independen bertindak secara menyatakan bahwa konflik antara principal
netral dan mendorong terlaksananya dan agent dapat dikurangi dengan
prinsip-prinsip good corporate governanvce mensejajarkan kepentingan antara principal
sehingga akan mengurangi kecurangan dan agent. Principal dapat membatasi
yang mungkin dilakukan oleh pihak penyimpangan dari kepentingannya dengan
manajemen dalam menyajikan laporan mendirikan insentif yang tepat untuk agent
keuangan. Meningkatnya kinerja perusahaan dan dengan menimbulkan biaya monitoring
maka tingkat profitabilitas yang diperoleh yang dirancang untuk membatasi kegiatan
perusahaan juga akan meningkat. Semakin menyimpang dari agent. Dengan demikian
tinggi tingkat profitabilitas yang diperoleh agent akan melakukan perintah sesuai

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

Kepemilikan Teori Agensi


Manajerial Teori Agensi

Kepemilikan Teori Sinyal


Institusional H6 PBV
H8 ROE
Komisaris H7
Independen
Teori Agensi
Komite Audit
Teori Agensi

Sumber : Julianti (2015)

18 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

dengan yang telah di amanatkan oleh negatif terhadap nilai perusahaan. Ini
principle sehingga kepentingan principle mengindikasikan bahwa semakin besar
akan terpenuhi oleh agent. Adanya konflik kepemilikan manajemen dalam perusahaan
keagenan ini akan menimbulkan biaya maka manajemen cenderung kurang
keagenan (agency cost). mampu untuk berusaha meningkatkan
Teori agensi menjelaskan bahwa kinerjanya. Berbeda Halnya dengan
penelitian Mukhtaruddin et al., (2014) dan
dengan adanya peningkatan kepemilikan
Julianti (2015) yang membuktikan bahwa
saham oleh manajer (insider ownership)
kepemilikan manajerial berdampak positif
dapat menjadi kontrol bagi agency cost
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
yang muncul dari mekanisme meminimal-
ini menunjukkan bahwa proporsi saham
kan agency conflict yang terjadi antara
yang dikendalikan oleh manajer dapat
pemilik dan manajer (Sulito, 2008). Insider
mempengaruhi kebijakan perusahaan.
ownership adalah pemilik perusahaan yang
Dengan demikian, kepentingan manajer dan
merangkap sebagai pengelola perusahaan.
pemegang saham akan bersatu sehingga
Semakin besar tingkat insider ownership
akan berdampak positif dalam rangka
suatu perusahaan maka semakin tinggi
meningkatkan nilai pemegang saham.
tingkat keselarasan dan kemampuan kontrol
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
terhadap kepentingan antara principal dan
hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai
agent. Disini manajer diperlakukan sama
berikut:
halnya seperti pemegang saham bukan
hanya sebagai pihak eksternal yang H1 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh
dipekerjakan untuk melaksanakan positif terhadap nilai perusahaan.
kepentingan perusahaan tersebut, namun
2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
ikut serta dalam proses pengambilan
terhadap Nilai Perusahaan Melalui
keputusan demi tercapainya tujuan dari
Profitabilitas
perusahaan.
Jansen dan Meckling (1976)
Kepemilikan manajerial (managerial
menyatakan bahwa konflik antara principal
ownership) merupakan proporsi saham
dan agent dapat dikurangi dengan
yang dimiliki oleh manajer atau direksi dan
mensejajarkan kepentingan antara principal
dewan komisaris. Kepemilikan manajerial
dan agent. Semakin besar proporsi
akan mensejajarkan kepentingan
kepemilikan manajerial pada perusahaan,
manajemen dan pemegang saham
maka manajemen cenderung lebih giat
sehingga akan memperoleh manfaat
untuk kepentingan pemegang saham
langsung dari keputusan yang diambil serta
karena bila terdapat keputusan yang salah
menanggung kerugian sebagai konsekuensi
manajemen juga akan menanggung
dari pengambilan keputusan yang salah
konsekuensinya (Arifani, 2012). Hal ini
(Suyanti et al., 2010). Tujuan perusahaan
ditunjukkan dengan adanya kinerja
meningkatkan kepemilikan manajerial yaitu manajemen yang baik dalam mengelola
agar manajer bertindak sesuai dengan perusahaan yang dapat diukur dengan
keinginan para pemegang saham. menggunakan rasio profitabilitas. Rasio
Meningkatnya kepemilikan manajerial akan profitabilitas memperlihatkan keseluruhan
berdampak kepada perusahaan dan para keefektivitasan operasi yang dilakukan oleh
pemegang saham. perusahaan dan profitabilitas dipakai
Penelitian Rupilu (2011) membuktikan sebagai salah satu cara untuk menilai
bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh keberhasilan pertumbuhan dan kinerja

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 19


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

perusahaan yang berkaitan dengan nilai melaksanakan pekerjaannya sebaik


perusahaan. Dengan demikian profitabilitas mungkin sehingga akan meningkatkan
dapat memediasi hubungan antara kinerja perusahaan. Kepemilikan institusional
kepemilikan manajerial terhadap nilai merupakan saham perusahaan yang
perusahaan. Hasil penelitian Julianti (2015) dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti
yang menunjukkan profitabilitas tidak dapat perusahaan asuransi, bank, perusahaan
memediasi kepemilikan manajerial investasi, dan kepemilikan institusi lain
terhadap nilai perusahaan, pada penelitian (Tarjo, 2008). Institusi merupakan sebuah
Perdana dan Raharja (2014) yang lembaga yang memiliki kepentingan besar
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial terhadap investasi yang dilakukan termasuk
berpengaruh positif terhadap nilai investasi saham sehingga biasanya institusi
perusahaan. Dengan demikian, kepemilikan akan menyerahkan tanggung jawab dan
manajerial pada suatu perusahaan akan mempercayakan investasinya kepada pihak
cenderung membuat manajemen memiliki manajemen perusahaan untuk mengelola
tanggung jawab yang lebih besar dalam investasinya semaksimal mungkin.
menjalankan perusahaan sehingga kinerja Suyanti et al., (2010) menyebutkan
perusahaan akan meningkat seiring dengan bahwa semakin besar kepemilikan
meningkatnya kepemilikan manajerial. institusional maka semakin efisien
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pemanfaatan aktiva perusahaan. Hal ini
hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai sesuai dengan penelitian yang telah
berikut: dilakukannnya dengan membuktikan bahwa
H2 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap nilai perusahaan melalui positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian
profitabilitas. yang dilakukan oleh Mukhtaruddin et al.,
(2014), membuktikan bahwa kepemilikan
3. Pengaruh Kepemilikan Institusional institusional berpengaruh positif dan tidak
terhadap Nilai Perusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan hasil penelitian Perdana dan
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan
Raharja (2014), Julianti (2015) mem-
bahwa kepemilikan institusional memiliki
buktikan bahwa kepemilikan institusional
peranan yang sangat penting dalam
tidak berpengaruh terhadap nilai
meminimalisasi konflik keagenan.
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut,
Pendekatan keagenan ini menjelaskan
maka hipotesis yang akan diuji dalam
tentang tujuan utama perusahaan yaitu
penelitian ini adalah :
memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham melalui maksimalisasi nilai H3 : Kepemilikan Institusional berpengaruh
perusahaan. Kepemilikan institusional positif terhadap nilai perusahaan.
dianggap mampu menjadi mekanis
memonitoring yang efektif dalam setiap 4. Pengaruh Profitabilitas terhadap
keputusan yang diambil oleh manajer. Moni- Nilai Perusahaan
toring tersebut tentunya akan menjamin Teori sinyal menunjukkan bahwa tingkat
kemakmuran untuk pemegang saham, profitabilitas yang tinggi berkaitan dengan
pengaruh kepemilikan institusional sebagai prospek perusahaan yang bagus di masa
agen pengawas ditekan melalui investasi yang akan datang. Tingkat profitabilitas ini
mereka yang cukup besar dalam pasar digunakan pihak manajemen untuk
modal (Sukirni, 2011). Manajemen akan memberikan sinyal positif kepada para

20 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

pemakainya sehingga asimetri informasi perusahaan dan profitabilitas dipakai


yang terjadi dalam perusahaan dapat sebagai salah satu cara untuk menilai
diminimalisasi. Asimetri informasi keberhasilan pertumbuhan dan kinerja
merupakan suatu keadaan dimana manajer perusahaan yang berkaitan dengan nilai
memiliki akses informasi atas aspek perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut,
perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak maka hipotesis yang akan diuji dalam
eksternal perusahaan. Pendekatan asimetri penelitian ini adalah :
informasi dikaitkan dengan peningkatkan H4 : Profitabilitas berpengaruh positif
nilai perusahaan yaitu ketika terdapat terhadap nilai perusahaan.
asimetri informasi manajer yang
memberikan sinyal mengenai kondisi 5. Pengaruh Komisaris Independen
perusahaan kepada investor guna terhadap Nilai Perusahaan
memaksimalisasi nilai perusahaan.
Komisaris independen adalah anggota
Sinyal yang diberikan dapat dilakukan dewan komisaris yang tidak memiliki
dengan pengungkapan informasi akuntansi. hubungan keuangan, kepengurusan,
Pengungkapan informasi akuntansi disini kepemilikan saham dan/atau hubungan
dapat dilihat dari profit yang dihasilkan oleh keluarga dengan anggota dewan komisaris
perusahaan. Semakin tinggi prof it lainnya, direksi dan/atau pemegang saham
perusahaan akan semakin bagus prospek pengendali atau hubungan lain yang dapat
perusahaan kedepannya sehingga akan mempengaruhi kemampuannya untuk
menambah nilai perusahaan. Secara umum bertindak independen (Arifani, 2012). Peran
investor menilai bahwa profitabilitas yang komisaris independen diharapkan akan
tinggi akan menunjukkan prospek meminimalkan permasalahan agensi yang
perusahaan yang baik di masa yang akan timbul antara dewan direksi dengan
datang. Profitabilitas yang tinggi pemegang saham.
menunjukkan efektifitas dan efisiensi dalam
Komisaris independen bertindak secara
pengelolaan perusahaan karena tingkat
netral dan mendorong terlaksananya
profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan
prinsip-prinsip good corporate governance
harga saham, dan akan menarik minat
sehingga akan mengurangi kecurangan
investor untuk menanamkan modalnya
yang mungkin dilakukan oleh pihak
padaperusahaan. manajemen dalam menyajikan laporan
Moniaga (2013) dalam penelitiannya keuangan. Komisaris independen merupakan
membuktikan bahwa prof itabilitas posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi
berpengaruh tidak signifikan terhadap monitoring agar tercipta perusahaan yang
variabel nilai perusahaan. Sementara good corporate governance (Suyanti et al.,
Prasetyorini (2013) dan Julianti (2015) 2010). Semakin tinggi proporsi komisaris
menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi independen dalam perusahaan, maka
akan memberikan indikasi prospek diharapkan pemberdayaan dewan
perusahaan yang baik sehingga dapat komisaris ini dapat melakukan tugas
memicu investor untuk ikut meningkatkan pengawasan dan pemberian nasihat
permintaan saham. Selanjutnya permintaan kepada direksi secara lebih efektif dan lebih
saham yang meningkat akan menyebabkan efisien sehingga dapat memberikan nilai
nilai perusahaan meningkat. Rasio-rasio tambah bagi perusahaan. Selain itu
profitabilitas memperlihatkan keseluruhan keberadaan komisaris independen
keefektivitasan operasi yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan peran

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 21


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

dewan komisaris sehingga tercipta good Berdasarkan uraian tersebut, maka


corporate governance yang di harapkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
perusahaan. ini adalah :
Dewan komisaris yang didalamnya H5 : Komisaris Independen berpengaruh
terdapat komisaris independen merupakan positif terhadap nilai perusahaan.
pihak yang mempunyai peranan penting
dalam mengawasi laporan yang reliable 6. Pengaruh Komisaris Independen
sehingga diharapkan laporan keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
yang dilaporkan oleh pihak manajemen Profitabilitas.
dapat dipertanggungjawabkan. Suyanti et Praktik good corporate governance
al., (2010) membuktikan bahwa komposisi mengharuskan adanya komisaris independen
komisaris independen tidak berpengaruh dalam suatu perusahaan yang diharapkan
terhadap nilai perusahaan. Penelitian mampu mendorong dan menciptakan
dengan hasil serupa dilakukan oleh Rupilu adanya independensi dan objektivitas dari
(2011), penelitiannya membuktikan bahwa perusahaan tersebut. Istilah independen
komisaris independen tidak berpengaruh pada komisaris independen menunjukkan
terhadap nilai perusahaan, karena rata-rata keberadaan mereka sebagai wakil dari
komposisi dewan komisaris independen pemegang saham independen (minoritas)
saat ini kurang efisien dalam manjalankan dan juga mewakili kepentingan investor
fungsi pengawasan, hal ini disebabkan (Surya dan Yustiavandana, 2006:133).
ketentuan minimum dewan komisaris Berkaitan dengan independensi, komisaris
independen sebesar 30% mungkin belum independen yang merupakan bagian dari
cukup tinggi untuk menyebabkan para dewan komisaris, secara umum mempunyai
komisaris independen tersebut dapat pengawasan yang lebih baik terhadap
mendominasi kebijakan yang diambil oleh manajemen.
dewan komisaris. W ijayanti dan Mutmainah (2012)
Sedangkan Perdana dan Raharja menyatakan bahwa komisaris independen
(2014) berhasil membuktikan bahwa adalah orang yang berasal dari luar
komisaris independen berpengaruh positif perusahaan sehingga dimungkinkan
signifikan terhadap nilai perusahan. Hal ini pengetahuan komisaris independen tentang
menunjukkan bahwa semakin banyak keadaan perusahaan juga terbatas. Hal ini
anggota komisaris independen maka dapat menyebabkan kurang efektifnya
proses pengawasan pelaporan keuangan komisaris independen di dalam peningkatan
yang dilakukan dewan komisaris akan lebih profitabilitas perusahaan. Berbeda halnya
efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja dengan penelitian Rini dan Ghozali (2012)
perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja yang membuktikan bahwa dewan komisaris
perusahaan karena pengawasan yang independen berpengaruh positif dan
efektif dari komisaris independen maka signifikan terhadap tingkat profitabilitas
tentu saja investor rela untuk membayar perusahaan.
lebih mahal dan tinggi nilai saham Hal ini karena komisaris independen
perusahaan. Akan tetapi, penelitian memegang peranan penting dalam
Mukhtaruddin et al., (2014) menunjukkan implementasi good corporate governance
hasil yang berbeda yaitu komisaris yakni komisaris independen merupakan inti
independen berpengaruh negative dan tidak dari corporate governance yang bertugas
signifikan terhadap nilai perusahaan. untuk menjamin pelaksanaan strategi

22 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

perusahaan, mengawasi manajemen saham dari tindakan kecurangan yang


dalam mengelola perusahaan, serta dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan
mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. adanya independensi dari komite audit
Dengan demikian komposisi komisaris maka diharapkan akan adanya transparansi
independen dalam suatu perusahaan akan pertanggungjawaban manajemen perusahaan
meningkatkan kinerja perusahaan yang yang dapat dipercaya, sehingga akan
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya meningkatkan kepercayaan para pelaku
nilai profitabilitas yang diukur dengan ROE pasar modal. Selain itu, komite audit
sehingga akan berdampak pada peningkatan bertanggung jawab untuk melindungi
nilai perusahaan. Hal ini akan membuat kepentingan para pemegang saham
investor tertarik untuk berinvestasi pada minoritas sehingga dapat meyakinkan para
perusahaan tersebut dengan melihat pemegang saham tersebut untuk
profitabilitas yang dihasilkan perusahaan mempercayakan investasinya pada
dan asumsi bahwa adanya prospek perusahaan. Hal ini membuktikan
perusahaan yang bagus di masa yang akan keberadaan komite audit secara positif dan
datang sehingga profitabilitas diduga signifikan mempengaruhi nilai perusahaan
mampu memediasi hubungan antara (Perdana dan Raharja, 2014). Keberadaan
komisaris independen terhadap nilai dari komite audit hendaknya dapat
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, dimanfaatkan dengan maksimal dalam
maka hipotesis yang akan diuji dalam rangka penerapan good corporate gover-
nance, karena komite audit mampu
penelitian ini adalah :
memberikan peran yang besar dalam
H6 : Komisaris Independen berpengaruh penerapan good corporate governance
terhadap nilai perusahaan melalui (Chrisdianto, 2013).
profitabilitas.
Gill dan Obradovich (2013) dalam
penelitiannya membuktikan bahwa komite
7. Pengaruh Komite Audit terhadap
audit berpengaruh positif dan tidak signifikan
Nilai Perusahaan
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian
Komite audit adalah sekumpulan orang tersebut mendukung hasil penelitian
yang dipilih dari anggota dewan komisaris Perdana dan Raharja (2014) serta
yang bertanggung jawab untuk mengawasi penelitian Mukhtaruddin et al., (2014) yang
proses pelaporan keuangan dan pengung- membuktikan bahwa komite audit
kapan (disclosure) (W ijayanti dan berpengaruh positif dan tidak signifikan
Mutmainah, 2012). Komite Audit dibentuk terhadap nilai perusahaan. Sementara
oleh dewan komisaris untuk membantu Rupilu (2011) membuktikan bahwa komite
dewan komisaris dalam menjalankan fungsi audit berpengaruh positif dan signifikan
pengawasan terhadap kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan. Dengan
yang dilakukan oleh manajemen sesuai demikian, kenaikan komite audit akan
dengan prinsip-prinsip good corporate mendorong kenaikan nilai perusahaan
governance. Pada umumnya komite audit sehingga keberadaan komite audit
beranggotakan wakil dewan komisaris, diperlukan dalam penerapan good corpo-
khususnya dewan komisaris independen rate governance. Berdasarkan uraian
sehingga komite audit harus bersifat tersebut, maka hipotesis yang akan diuji
independen. dalam penelitian ini adalah :
Komite audit yang berasal dari luar H7 : Komite Audit berpengaruh positif
mampu melindungi kepentingan pemegang terhadap nilai perusahaan.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 23


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

8. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan


Perusahaan Melalui Profitabilitas yang disajikan manajemen tersebut akan
Komite audit timbul sebagai akibat menunjukkan kinerja perusahaan yang
peran pengawasan dan akuntabilitas dewan sesungguhnya. Kinerja perusahaan yang
komisaris perusahaan pada umumnya meningkat menunjukkan angka profitabilitas
belum memadai (Surya dan Yustiavandana, yang tinggi dan nilai perusahaan yang
2006). Salah satu peran penting dari komite meningkat.
audit yaitu memelihara kredibilitas proses Julianti (2015) membuktikan bahwa
penyusunan laporan keuangan seperti komite audit tidak berpangaruh positif dan
menjaga terciptanya sistem pengawasan tidak signifikan terhadap profitabilitas,
perusahaan yang memadai serta dilaksana- sedangkan Rini dan Ghozali (2012)
kannya penerapan good corporate gover- membuktikan bahwa komite audit
nance. Dengan demikian secara tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
langsung hal-hal yang dapat mengurangi profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa
profitabilitas akan dapat terdeteksi dengan keberadaan komite audit berhasil
cepat dan ditanggulangi oleh perusahaan mempengaruhi profitabilitas perusahaan
sedini mungkin, sehingga profitabilitas suatu karena semakin efektif pengawasan komite
perusahaan akan meningkat. audit akan membuat kinerja perusahaan
Aplikasi tugas dari komite audit yang optimal sehingga akan mempengaruhi
dilakukan sesuai dengan sistem yang ada profitabilitas perusahaan menjadi semakin
akan membuat prinsip-prinsip GCG yaitu meningkat. Meningkatnya profitabilitas akan
fairness, responsibility, accountability dan berdampak pada meningkatnya permintaan
transparency dapat dipenuhi (Chrisdianto, saham sehingga akan meningkatkan nilai
2013). Keberadaannya diharapkan dapat perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut,
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan maka hipotesis yang akan diuji dalam
(Wijayanti dan Mutmainah, 2012). Suyanti penelitian ini adalah :
et al,. (2010) dalam penelitiannya H8 : Komite Audit berpengaruh terhadap
membuktikan bahwa keberadaan komite nilai perusahaan melalui profitabilitas.
audit tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Sementara, penelitian Rupilu Berdasarkan uraian yang telah
(2011) membuktikan bahwa Komite Audit dikemukakan sebelumnya dan telaah
berpengaruh positif terhadap nilai pustaka, maka variabel yang terkait dalam
perusahaan, artinya keberadaan komite penelitian ini dapat dirumuskan melalui
audit sebagai mekanisme pengendali dalam suatu kerangka pengembangan hipotesis
penyusunan laporan laba memberikan yang disajikan pada gambar 2.
pengaruh terhadap peningkatan nilai
perusahaan. Dengan demikian profitabilitas METODE PENELITIAN
diduga mampu memediasi hubungan Jenis dan Desain Penelitian
antara komite audit terhadap nilai Berdasarkan sifatnya, jenis data yang
perusahaan. digunakan dalam penelitian ini adalah data
Keberadaan komite audit dalam kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka-
perusahaan akan meningkatkan kualitas angka dan dapat dinyatakan dalam satuan
laporan keuangan secara reliable yang hitung. Penelitian ini menggunakan
disajikan oleh manajemen sehingga laporan perusahaan manufaktur dengan alasan
keuangan yang disajikan manajemen dapat bahwa perusahaan manufaktur merupakan

24 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

Gambar 2
Model Penelitian
H3
H1
Kepemilikan
Manajerial H2 H4
Kepemilikan H6
H8
Institusional
H6 ROE PBV
Komisaris H7
H8
Independen
H7
Komite Audit

H5

Sumber : Julianti (2015)


perusahaan yang jumlahnya relatif besar di manufaktur yang terdaftar di BEI selama
Indonesia. Data yang diperlukan dalam tahun 2010-2014; (2) menerbitkan annual
penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial, report dan laporan keuangan secara
kepemilikan institusional, komisaris lengkap dan konsisten selama tahun 2010-
independen dan komite audit, profitabilitas 2014; (3) menyajikan laporan keuangan
dan nilai perusahaan. Dengan demikian, dalam satuan Rupiah selama tahun 2010-
sumber data yang digunakan adalah data 2014; dan (4) menyediakan informasi
sekunder. Data sekunder tersebut berasal lengkap tentang kepemilikan manajerial,
dari laporan tahunan (annual report) dan kepemilikan institusional, komisaris
laporan keuangan auditan perusahaan independen dan komite audit.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Hasil dari teknik pengambilan sampel
Indonesia (BEI) periode 2010–2014 dalam yang sudah memenuhi kriteria dapat dilihat
situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id dan pada tabel 1.
Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Populasi, Sampel, dan Teknik Tabel 1 sampel penelitian tahun 2010-2014


Pengambilan Sampel Jumlah
Kriteria Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
seluruh perusahaan manufaktur yang Perusahaan manufaktur yang 126
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdaftar di BEI
selama periode 2010-2014. Data yang Perusahaan yang tidak sesuai (103)
digunakan dalam penelitian ini periode
dengan kriteria dari tahun 2010-2014
2010–2014 karena data ini merupakan data
Perusahaan yang sesuai dengan 23
terbaru yang tersedia selama penelitian
dilakukan.
kriteria dari tahun 2010-2014
Sampel penelitian 23
Teknik pengambilan sampel dilakukan
menggunakan purposive sampling dengan Sumber : Data Sekunder diolah, 2016
kriteria sebagai berikut : (1) Perusahaan

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 25


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

Variabel Penelitian dan Definisi b. Kepemilikan Institusional


Operasional Kepemilikan institusional merupakan
1. Variabel Dependen kepemilikan saham sebuah perusahaan
Variabel Dependen dalam penelitian ini oleh semua jenis institusi baik institusi
adalah Nilai Perusahaan. Nilai perusahaan asing maupun dalam negeri yang
merupakan persepsi investor terhadap bergerak dalam bidang keuangan
perusahaan yang sering dikaitkan dengan maupun non-keuangan. Pengawasan
harga saham. Nilai perusahaan diukur dari semua jenis institusi pemilik dengan
dengan Price Book Value (PBV). PBV background yang berbeda-beda
mengkaitkan harga saham dengan nilai membuat obyek pengawasan menjadi
buku saham per lembar saham. Rasio PBV lebih luas dan dilakukan dari sudut
ini mengindikasikan tentang pendapat pandang yang berbeda-beda sehingga
investor terhadap prospek perusahan di akan membuat manajemen untuk
masa depan. Rasio PBV ini dapat dihitung meningkatkan kinerja perusahaan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: tersebut. Kepemilikan institusional
diukur dengan persentase saham yang
Pertama menghitung Nilai Buku Saham:
dimiliki oleh institusi dari keseluruhan
Total Modal saham perusahaan yang beredar.
Nilai Buku Saham =
Jumlah Saham yang Beredar Rumus yang digunakan untuk
mengukur kepemilikan institusional
Selanjutnya menghitung PBV: sebagai berikut:
Har ga per lembar saham
Jumlah saham yang dimiliki institusi
x 100%
PBV =
Nilai Buku Per Lembag Saham KEI =
Jumlah saham yang beredar

2. Variabel Independen c. Komisaris Independen


Dalam penelitian ini terdapat empat Komisaris Independen merupakan
variabel Independen yang akan diuji tehadap anggota dari dewan komisaris yang
nilai perusahaan. Variabel Independen bersifat independen sehingga terlepas
tersebut adalah sebagai berikut: dari pengaruh berbagai pihak yang
memilki kepentingan yang dapat
a. Kepemilikan Manajerial berbenturan dengan kepentingan
Kepemilikan manajerial merupakan perusahaan. Dewan Komisaris inde-
persentase kepemilikan saham pihak penden merupakan rasio persentase
manajemen yang secara aktif ikut antara jumlah komisaris yang berasal
dalam pengambilan keputusan. dari luar perusahaan (komisaris
Kepemilikan manajerial diukur dengan independen) terhadap total jumlah
persentase saham yang dimiliki oleh anggota dewan komisaris perusahaan.
pihak manajemen perusahaan dari Rumus yang digunakan untuk
semua saham yang beredar. Dalam mengukur komisaris independen
mengukur kepemilikan manajerial sebagai berikut :
digunakan rumus sebagai berikut:
Juml ah komisaris independen
KOI = x 100%
Juml ah seluruh anggota dewan komi sari s
Juml ah Saham yang dimiliki Manajer
KEM = 100%
Ju mlah Saham yang Beredar

26 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

d. Komite Audit deskriptif yang digunakan dalam penelitian


Berdasarkan Keputusan Ketua ini terdiri dari penentuan nilai rata-rata
BAPEPAM-LK No: Kep-643 /Bl/ 2012 (mean), nilai maksimum, nilai minimum, dan
Komite audit sedikitnya terdiri dari tiga standard deviasi masing-masing variabel
orang berasal dari komisaris independen dependen, variabel independen dan variabel
dan pihak dari luar emiten atau intervening.
perusahaan publik dan diketuai oleh
komisaris independen.Variabel komite b. Pengujian Hipotesis
audit dalam penelitian ini diukur dengan Pengujian hipotesis penelitian ini
jumlah anggota komite audit yang ada dilakukan dengan menggunakan model
di perusahaan. analisis jalur (path analysis). Menurut
Ghozali (2014 : 21) Analisis jalur merupakan
3. Variabel Intervening pengembangan dari model regresi yang
Variabel intervening dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kesesuaian (fit)
adalah Profitabilitas. Profitabilitas menun- dari matrik korelasi dari dua atau lebih model
jukkan keberhasilan perusahaan dalam yang dibandingkan oleh si peneliti. Regresi
menghasilkan laba. Secara garis besar dilakukan untuk setiap variabel dalam
laba yang dihasilkan perusahaan berasal model. Nilai regresi yang diprediksi oleh
dari penjualan dan investasi yang dilakukan model dibandingkan dengan matrik korelasi
oleh perusahaan. Serta profitabilitas juga hasil observasi variabel dan nilai goodness-
merupakan gambaran dari kinerja of-fit dihitung. Model terbaik dipilih
manajemen dalam mengelola perusahaan. berdasarkan nilai goodness-of-fit.
Profitabilitas dapat diukur menggunakan
Menurut Ghozali (2014:66), Goodness-
ROE (return on equity) yang merupakan
of-fit mengukur kesesuaian input observasi
tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik
perusahaan. ROE dapat dihitung dengan atau sesungguhnya (matrik kovarian atau
menggunakan rumus : korelasi) dengan prediksi dari model yang
diajukan (proposed model). Ada tiga jenis
La ba bersih setelah pajak
ROE = ukuran goodness-of-fit yaitu:
To ta l Modal
1. Absolute Fit Measures
Metode Pengumpulan Data Absolute fit measure mengukur model
Metode pengumpulan data yang fit secara keseluruhan (Ghozali,
digunakan adalah dengan dokumentasi 2014:66). Dalam Absolute fit measures
laporan tahunan dan laporan keuangan terdapat beberapa pengukuran, yaitu:
auditan perusahaan manufaktur yang a. Chi-Square Statistic
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Ukuran fundamental dari overall fit
2010–2014 yang memuat kepemilikan adalah likelihood-ratio chi-square.
manajerial, kepemilikan institusional, Nilai chi-square yang tinggi relative
komisaris independen dan komite audit terhadap degree of freedom
serta informasi keuangan yang lengkap. menunjukkan bahwa matrik kovarian
atau korelasi yang diobservasi
Metode Analisis Data
dengan yang diprediksi berbeda
a. Statistik Deskriptif secara nyata dan ini menghasilkan
Pengujian statistik dilakukan untuk probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat
memberikan gambaran atau deskripsi signifikansi (á). Sebaliknya nilai chi-
variabel-variabel dalam penelitian. Statistik square yang kecil akan menghasil-

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 27


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

kan nilai probabilitas (p) yang lebih yang mencoba memperbaiki kecen-
besar dari tingkat signifikansi () dan derungan statistik chi-square yang
ini menunjukkan bahwa input matrik menolak model dengan jumlah
kovarian antara prediksi dengan sample besar. Nilai RMSEA antara
observasi sesungguhnya tidak 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran
berbeda secara signifikan. Dalam yang dapat diterima (Ghozali,
hal ini peneliti harus mencari nilai 2014:67).
chi-square yang tidak signifikan 2. Incremental Fit Measures
karena mengharapkan bahwa Incremental Fit Measures yakni ukuran
model yang diusulkan cocok atau fit
untuk membandingkan proposed model
dengan data observasi (Ghozali,
dengan model lainnya yang dispesifikasi
2014:66).
oleh peneliti (Ghozali, 2014:66). Incre-
b. CMIN mental Fit Measures membandingkan
Nilai Chi-Square sangat sensitif proposed model dengan based line
terhadap besarnya sampel. Ada model sering disebut null model. Null
kecenderungan nilai chi-square akan model merupakan model realistic
selalu signifikan. Oleh karena itu, jika dimana model–model yang lain harus
nilai Chi-Square signifikan, maka diatasnya (Ghozali, 2014:68). Terdapat
dianjurkan untuk mengabaikan dan beberapa pengukuran, yaitu :
melihat ukuran goodness fit lainnya a. AGFI
(Ghozali, 2014:67).
Adjusted Goodness of fit merupakan
c. CMIN/DF pengembangan dari GFI yang
CMIN/DF adalah nilai chi-square disesuaikan dengan ratio degree of
dibagi dengan degree of freedom. freedom untuk proposed model
Beberapa pengarang menganjurkan dengan degree of freedom untuk null
menggunakan ratio ukuran ini untuk model. Nilai yang direkomendasikan
mengukur fit. Byrne (1988) adalah sama atau > 0,90 (Ghozali,
mengusulkan nilai ratio ini < 2 2014:68).
merupakan ukuran fit (Ghozali, b. TLI
2014:67).
Tucker Lewis Index menggabung-
d. GFI kan ukuran parsimory kedalam indek
Nilai GFI (goodness of fit index) komparasi antara proposed model
berada pada rentang 0 (poor fit) dan null model dan nilai TLI berksiar
sampai 1.00 (perfect fit). Nilai GFI dari 0 sampai 1,0. Nilai TLI yang
yang lebih tinggi menunjukkan fit direkomendasikan adalah sama atau
yang lebih baik dan berapa nilai GFI > 0,90 (Ghozali, 2014:68).
yang dapat diterima sebagai nilai c. NFI
yang layak belum ada standarnya,
Normed Fit Index merupakan
tetapi banyak peneliti menganjurkan
uk ur an p erb an di nga n an ta ra
nilai di atas 90% sebagai ukuran
proposed model dan null model.
good fit (Ghozali, 2014:67). Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (not
e. RMSEA fit at all) sampai 1,0 (perpect fit).
Root Mean Square Error of Approxi- Sepertinya halnya TLI tidak ada nilai
mation (RMSEA) merupakan ukuran absolute yang digunakan sebagai

28 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

standar, tetapi umumnya direkomen- 4. Struktural Model Fit


dasikan sama atau > 0,90 (Ghozali, Untuk menilai struktural model fit
2014:68). melibatkan signifikansi dari koefisien.
Dengan tingkat signifikansi tertentu
3. Parsimonious Fit Measures
yakni 0,05 maka kita dapat menilai
Parsimonious Fit Measures merupakan signifikansi masing–masing koefisien
adjusment terhadap pengukuran fit secara statistik (Ghozali,2014:70).
untuk dapat diperbandingkan antar Analisis jalur digunakan karena diduga
model dengan jumlah koefisien berbeda terdapat hubungan korelasional antar
(Ghozali, 2014:66). Ukuran ini variabel bebas, sehingga terdapat
menghubungkan goodness of fit model pengaruh langsung dan tidak langsung
dengan sejumlah koefisien estimasi terhadap variabel terikat. Oleh karena itu,
yang diperlukan untuk mencapai level fit. penelitian ini memilih menggunakan
Tujuannya adalah untuk mendiagnosa path analysis dengan AMOS 21.
apakah model fit telah tercapai dengan Penelitian ini menggunakan path analy-
“overfitting” data yang memiliki banyak sis sehingga perlu adanya pengujian
koefisien (Ghozali, 2014:68). Terdapat kelayakan model sebagai acuan
beberapa pengukuran, yaitu: dengan standar yang dijelaskan
a. PNFI sebelumnya yang terkemas dalam tabel
PNFI (Parsimonius Normal Fit In- 2. sebagai berikut :
dex) merupakan modifikasi dari NFI.
Tabel 2.
PNFI memasukkan jumlah degree of Index Pengujian Kelayakan Model
freedom yang digunakan untuk Goodness of Fit Index Cut of Value
mencapai level fit. Semakin tinggi 2
X – Chi Square Kecil
nilai PNFI semakin baik. Kegunaan Significance Probably ≥ 0,05
utamanya adalah untuk memban- RMSEA ≥ 0,05
dingkan model dengan degree of GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
freedom yang berbeda. Digunakan
CMIN/DF ≥ 2,00
untuk membandingkan model TLI ≥ 0,90
alternatif sehingga tidak ada nilai CFI ≥ 0,90
yang direkomendasikan sebagai
nilai fit yang diterima. Namun Pengujian terhadap hipotesis yang
demikian jika membandingkan dua diajukan dilakukan dengan menganalisis
model maka perbedaan PNFI 0,60 regression weight untuk masing-masing
sampai 0,90 menunjukkan adanya variabel Independen terhadap Dependen.
perbedaan model yang signifikan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
(Ghozali,2014:69). signifikan tidaknya pengaruh masing-
b. PGFI masing variabel Independen terhadap
Parsimonious Goodness of fit Index variable Dependen. Apabila t hitung < t tabel
(PGFI) memodifikasi GFI atas dasar dan nilai signifikansi > 0,05 (5%), maka H0
parsimory estimate model. Nilai diterima dan H1 ditolak, Sedangkan jika t
PGFI berkisar antara 0 sampai 1,0 hitung > t tabel dan nilai signifikansi < 0,05
dengan nilai semakin tinggi (5%), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
menunjukkan model lebih parsimory
(Ghozali,2014:69).

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 29


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

5. Uji Deteksi Penga ruh Med iasi Nilai t hitung ini dibandingkan dengan
(Intervening) nilai t tabel dan jika nilai t hitung lebih besar
Pengujian hipotesis mediasi dapat dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan
dilakukan dengan prosedur yang bahwa terjadi pengaruh mediasi (Ghozali,
dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam 2013:255). Terdapat dua jenis pengaruh
Ghozali (2013:248) dan dikenal dengan Uji mediasi yakni mediasi penuh (full mediation)
Sobel (Sobel Test). Uji Sobel dilakukan dan mediasi sebagian (partial mediation),
dengan cara menguji kekuatan pengaruh dimana full mediation ini menunjukkan
tidak langsung variabel eksogen (X) kepada bahwa variabel independen sepenuhnya
variabel endogen (Y) melalui variabel dimediasi oleh mediator karena tidak ada
intervening (M). Pengaruh tidak langsung lagi pengaruh langsung dari variabel
X ke Y melalui M dihitung dengan cara independen terhadap variabel dependen.
mengalikan jalur X→ M (a) dengan jalur M→ Y Sementara partial mediation menunjukkan
(b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c–c’), bahwa disamping memiliki pengaruh tidak
dimana c adalah pengaruh X terhadap Y langsung melalui mediator, variabel
tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah independen juga mempunyai pengaruh
koefisien pengaruh X terhadap Y setelah langsung yang signifikan pada variabel
mengontrol M. dependen.

Standar error koefisien a dan b ditulis HASIL PENELITIAN DAN


dengan Sa dan Sb, besarnya standar PEMBAHASAN
error tidak langsung (indirect effect) Sab
A. Statistik Deskriptif
dihitung dengan rumus berikut ini :
Deskriptif statistik adalah suatu data
yang menjelaskan besarnya nilai rata-rata,
Sab = √ 2 2 + 2 2 + 2 2
deviasi standar, nilai minimum dan nilai
Untuk menguji signifikansi pengaruh maksimum untuk variabel-variabel. Dari 23
tidak langsung, maka kita perlu menghitung sampel perusahaan manufaktur yang
nilai t dari koefisien ab dengan rumus terdaftar di BEI tahun 2010-2014 didapatkan
sebagai berikut: data statistik deskriptif sebagaimana yang
terlihat pada tabel 3.
t=
Tabel 3.
Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


PBV 115 .019 9.047 1.16100 1.377748
ROE 115 -47.072 36.655 9.42872 10.653659
KEM 115 .001 17.970 3.58267 5.100012
KEI 115 37.110 96.090 7.089751 17.778533
KOI 115 25.000 66.667 4.041401 11.123249
KA 115 3.000 4.000 3.04348 .204824
Valid N(listwise) 115
Sumber : Data Sekunder diolah, 2016

30 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan deviasi sebesar 0.204824. Nilai minimum


deskriptif statistik masing-masing variabel untuk komite audit sebesar 3.000 dan nilai
penelitian. Nilai rata-rata PBV sebesar maksimumnya sebesar 4.000.
1.16100. Standar deviasi sebesar 1.377748.
Nilai nimimum untuk PBV sebesar 0.019 B. Analisis Structural Equation
dan nilai maksimumnya sebesar 9.047. Nilai Modelling (SEM)
rata-rata profitabilitas sebesar 9.42872 Analisis hasil pengolahan data pada
Standar deviasi sebesar 10.653659. Nilai tahap full model SEM dilakukan dengan
minimum untuk prof itabilitas sebesar melakukan pengujian kelayakan model.
-47.072 dan nilai maksimumnya sebesar Hasil pengolahan data untuk analisis full
36.655. Nilai rata-rata kepemilikan model SEM ditampilkan pada Gambar 3.
manajerial sebesar 3.58267. Standar

Gambar 3.

deviasi sebesar 5.100012. Nilai minimum


Uji terhadap kelayakan full model SEM
untuk kepemilikan manajerial sebesar 0.001
ini diringkas dalam tabel 4.
dan nilai maksimumnya sebesar 17.970.
Nilai rata-rata kepemilikan institusional Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebesar 7.089751. Standar deviasi sebesar model yang digunakan dapat diterima, yang
17.778533. Nilai minimum untuk menunjukkan sebagai suatu model
kepemilikan institusional sebesar 37.110 persamaan struktural yang baik. Indek
dan nilai maksimumnya sebesar 96.090. pengukuran GFI, AGFI, CFI, CMIN/DF dan
Nilai rata-rata komisaris independen RMSEA berada dalam rentang nilai yang
sebesar 4.04141. Standar deviasi sebesar diharapkan meskipun TLI diterima secara
11.123249. Nilai minimum untuk komisaris marginal. Dengan demikian uji kelayakan
independen sebesar 25.000 dan nilai model SEM sudah memenuhi syarat
maksimumnya sebesar 66.667. Nilai rata- penerimaan.
rata komite audit sebesar 3.04348. Standar

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 31


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

Tabel 4
Hasil Pengujian Kelayakan Model
Structural Equation Model (SEM)
Goodness of Fit Cut-off Value Hasil Analisis Evaluasi Model
Chi – Square <141.0297 1.588 Baik
Probability ≥ 0.05 0,208 Baik
RMSEA ≤ 0.08 0,072 Baik
GFI ≥ 0.90 0,995 Baik
AGFI ≥ 0.90 0,904 Baik
CMIN / DF ≤ 2.00 1.588 Baik
TLI ≥ 0.95 0,882 Marginal
CFI ≥ 0.95 0,992 Baik
Sumber : Data sekunder diolah, 2016
Tabel 5.
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
ROE <--- KEM .143 .196 .730 .466 par_2
ROE <--- KOI -.070 .089 -.781 .435 par_5
ROE <--- KA 4.959 4.879 1.016 .309 par_7
PBV <--- ROE .023 .011 2.199 .028 par_1
PBV <--- KEM .128 .026 4.866 *** par_3
PBV <--- KEI .014 .008 1.808 .071 par_4
PBV <--- KOI -.028 .011 -2.656 .008 par_6
PBV <--- KA 1.123 .552 2.034 .042 par_8
Sumber : Data sekunder diolah, 2016

C. Pengujian Hipotesis nilai probability 0,01 memenuhi syarat <0,05


Pengujian 8 hipotesis dari hasil dan nilai C.R 4.866 juga memenuhi syarat
≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel
pengolahan SEM disajikan pada tabel 5.
kepemilikan manajerial (KEM) ada
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial pengaruh yang signifikan terhadap nilai
Terhadap Nilai Perusahaan (PBV) (X1) perusahaan (PBV).
Parameter estimasi hubungan antara Berdasarkan hasil pengujian variabel
kepemilikan manajerial (KEM) terhadap nilai kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.128. perusahaan, memiliki hasil dimana proba-
Pengujian hubungan kedua variabel tersebut bility (0.01)<0.05) nilai CR 4.866 yang berarti
menunjukkan nilai C.R = 4.866 dengan bahwa variabel kepemilikan manajerial
probabilitas = *** (*** berarti signifikan pada berpengaruh signifikan dan positif terhadap
taraf 5%), (p<0,05). Maka,dapat diambil nilai perusahaan. Hubungan antara
kesimpulan mengenai hipotesis X1 yang kepemilikan manjerial dengan nilai
menyatakan bahwa kepemilikan manajerial perusahaan memiliki arti bahwa semakin
(KEM) terhadap nilai perusahaan (PBV) tinggi proporsi kepemilikan manajerial
diterima. Hal tersebut disebabkan karena menyebabkan manajer merasa ikut
dari hasil pengolahan data menunjukkan memiliki perusahaan dan akan memiliki

32 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

tanggung jawab yang lebih terhadap Berdasarkan hasil pengujian variabel


perusahaannya hal ini akan berdampak kepemilikan manajerial (KEM) terhadap nilai
positif dalam meningkatkan nilai perusahaan (PBV), memiliki hasil dimana
perusahaan. Oleh karena itu, dinyatakan probability (0.466) < (0.05) yang berarti
bahwa hipotesis X1 diterima. Penelitian bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak
Rupilu (2011) membuktikan bahwa berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kepemilikan manajerial berpengaruh negatif profitabilitas. Hubungan antara kepemilikan
terhadap nilai perusahaan. Ini mengindi- manajerial dan profitabilitas mengandung
kasikan bahwa semakin besar kepemilikan arti adanya sinyal dari manajer kepada
manajemen dalam perusahaan maka pemegang saham yang berkaitan dengan
manajemen cenderung kurang mampu tingkat profitabilitas yang tinggi akan
untuk berusaha meningkatkan kinerjanya. menarik para investor untuk berinvestasi
Berbeda Halnya dengan penelitian atau menanamkan saham pada perusahaan
Mukhtaruddin et al., (2014) dan Julianti tersebut sehingga permintaan saham yang
(2015) yang membuktikan bahwa perusahaan saham akan meningkat dan
kepemilikan manajerial berdampak positif akan menambah nilai bagi perusahaan.
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal Hasil penelitian Julianti (2015) ini
ini menunjukkan bahwa proporsi saham menyatakan bahwa menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial tidak mempunyai
yang dikendalikan oleh manajer dapat
pengaruh langsung terhadap profitabilitas
mempengaruhi kebijakan perusahaan.
(ROE), tetapi hasil penelitian ini
Dengan demikian, kepentingan manajer dan
bertentangan dengan penelitian yang
pemegang saham akan bersatu sehingga
dilakukan Perdana dan Raharja (2014) yang
akan berdampak positif dalam rangka
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial
meningkatkan nilai pemegang saham.
berpengaruh positif terhadap nilai
2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial perusahaan.
Terhadap Profitabilitas (X2)
3. Pengaruh Kepemilikan Institusional
Parameter estimasi hubungan antara Terhadap Nilai Perusahaan (X3)
kepemilikan manajerial (KEM) terhadap Parameter estimasi hubungan antara
profitabilitas (ROE)diperoleh sebesar kepemilikan institusional (KEI) terhadap nilai
0,143. Pengujian hubungan kedua variabel perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.014.
tersebut menunjukkan nilai C.R = 0.730 Pengujian hubungan kedua variabel tersebut
dengan probabilitas = 0,466 (p > 0,05). menunjukkan nilai C.R = 1.808 dengan
Maka, dapat diambil kesimpulan mengenai probabilitas = 0.071 (p > 0,05). Maka, dapat
hipotesis 2 yang menyatakan bahwa diambil kesimpulan mengenai hipotesis 3
kepemilikan manajerial terhadap yang menyatakan bahwa kepemilikan
profitabilitas (ROE) ditolak. Hal tersebut institusional terhadap nilai perusahaan
disebabkankarena dari hasil pengolahan (PBV) ditolak. Hal tersebut disebabkan
data menunjukkan nilai probability 0,984 karena dari hasil pengolahan data
tidak memenuhi syarat < 0,05 dan nilai C.R menunjukkan nilai probability 0.071 tidak
0.730 juga tidak memenuhi syarat ≥ ± 1,96. memenuhi syarat < 0,05 dan nilai C.R 1.808
Dapat disimpulkan bahwa variabel juga tidak memenuhi syarat ≥ ± 1,96. Dapat
Kepemilikan Manajerial (KEM) tidak ada disimpulkan bahwa variabel kepemilikan
pengaruh yang signifikan terhadap institusional tidak ada pengaruh yang
profitabilitas (ROE). signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 33


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh ≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel


variabel kepemilikan institusional (KEI) Profitabilitas ada pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROE), memiliki hasil terhadap nilai perusahaan.
dimana probability 0.07>0.05 dengan CR Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
1.808 yang berarti bahwa variabel variabel profitabiltas (ROE), memiliki hasil
kepemilikan institusional (KEI) tidak probability (0.028) < (0.05) dengan CR 2.199
berpengaruh signifikan dan memiliki yang berarti bahwa variabel profitabilitas
hubungan positif terhadap profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap
(ROE). Hubungan antara kepemilikan nilai perusahaan. Hubungan antara
institusional dengan proftabilitas mengandung profitabilitas dan nilai perusahaan
arti ketika pemegang saham memiliki mengandung arti profitabilitas yang tinggi
jumlah investasi saham yang tinggi maka akan meningkatkan harga saham, dan akan
secara tidak langsung pemegang saham menarik minat investor untuk menanamkan
akan mengharapkan return yang tinggi yang modalnya pada perusahaan. Maka, akan
ditunjukkan dengan tingkat profitabilitas yang terjadi hubungan positif antara profitabilitas
diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, dengan harga saham dimana tingginya
dinyatakan hipotesis (X 3) ditolak. Hasil
harga saham akan mempengaruhi nilai
penelitian Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu dinyatakan
Mukhtaruddin et al., (2014), Julianti (2015)
bahwa hipotesis keempat (X4) diterima.
membuktikan bahwa kepemilikan
Hasil penelitian Moniaga (2013) dalam
institusional berpengaruh positif dan tidak
penelitiannya membuktikan bahwa
signifikan terhadap nilai perusahaan.
profitabilitas berpengaruh tidak signifikan
Sedangkan hasilpenelitian Perdana dan
terhadap variabel nilai perusahaan.
Raharja (2014) membuktikan bahwa
Sementara Julianti (2015) menyatakan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh
bahwa profitabilitas yang tinggi akan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini
memberikan indikasi prospek perusahaan
dimungkinkan karena pihak institusi sebagai
yang baik sehingga dapat memicu investor
pemilik saham perusahaan belumefektif
untuk ikut meningkatkan permintaan saham.
dalam melaksanakan kontrol dan monitoring
Selanjutnya permintaan saham yang
terhadap manajemen.
meningkat akan menyebabkan nilai
4. Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan perusahaan meningkat.
(X4)
5. Pengaruh Komisaris Independen
Parameter estimasi hubungan antara
Terhadap Nilai Perusahaan (X5)
profitabilitas (ROE) terhadap nilai
perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.023. Parameter estimasi hubungan antara
Pengujian hubungan kedua variabel tersebut komisaris independen (KOI) terhadap nilai
menunjukkan nilai C.R = 2.199 dengan perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.014.
probabilitas = 0.028 (p < 0,05). Maka, dapat Pengujian hubungan kedua variabel tersebut
diambil kesimpulan mengenai hipotesis 4 menunjukkan nilai C.R = -2.656 dengan
yang menyatakan bahwa profitabilitas probabilitas = 0.008 (p < 0,05). Maka, dapat
(ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) diambil kesimpulan mengenai hipotesis 5
diterima. Hal tersebut disebabkankarena yang menyatakan bahwa komisaris
dari hasil pengolahan data menunjukkan independen (KOI) terhadap nilai
nilai probability 0.028 memenuhi syarat perusahaan (PBV) ditolak. Hal tersebut
<0,05 dan nilai C.R 2.199 memenuhi syarat disebabkankarena dari hasil pengolahan

34 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

data menunjukkan nilai probability 0.008 Pengujian hubungan kedua variabel


memenuhi syarat <0,05 dan tetapi nilai C.R tersebut menunjukkan nilai C.R = -0.781
-2.656 tidak memenuhi syarat ≥ ± 1,96. dengan probabilitas = 0.435 (p > 0,05).
Dapat disimpulkan bahwa variabel Maka, dapat diambil kesimpulan mengenai
komisaris independen tidak ada pengaruh hipotesis 6 yang menyatakan bahwa
yang signifikan terhadap nilai perusahaan. komisaris independen (KOI) terhadap
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh profitabilitas (ROE) ditolak. Hal tersebut
disebabkan karena dari hasil pengolahan
variabel komisaris independen (KOI)
data menunjukkan nilai probability 0.466
terhadap nilai perusahaan (PBV), memiliki
tidak memenuhi syarat <0,05 dan nilai C.R
hasil dimana probability (0.008) < 0.05
-0.781 tidak memenuhi syarat ≥ ±1,96.
dengan CR -2.656 yang berarti bahwa
Dapat disimpulkan bahwa variabel
variabel komisaris independen (KOI) tidak
komisaris independen tidak ada pengaruh
berpengaruh signifikan dan memiliki
yang signifikan terhadap profitabilitas.
hubungan negative terhadap terhadap nilai
perusahaan. Hubungan antara komisaris Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
independen terhadap nilai perusahaan variabel komisaris independen (KOI)
ketika perusahaan dijalankan dengan baik, terhadap profitabilitas (ROE), memiliki hasil
maka investor akan tertarik untuk dimana probability (0.435) > 0.05 dengan
berinvestasi pada perusahaan tercermin CR -0.781 yang berarti bahwa variabel
pada tingkat profitabilitas yang dihasilkan komisaris independen (KOI) tidak
dan pada akhirnya meningkatkan nilai berpengaruh signifikan dan memiliki
perusahaan. Oleh karena itu, dinyatakan hubungan negative terhadap terhadap
hipotesis kelima (X5) ditolak. Suyanti et al., profitabilitas. Hubungan antara komisaris
(2010) membuktikan bahwa komposisi independen terhadap nilai profitabilitas
komisaris independen tidak berpengaruh dengan komposisi komisaris independen
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian dalam suatu perusahaan akan mening-
dengan hasil serupa dilakukan oleh Rupilu katkan kinerja perusahaan yang dapat
(2011), penelitiannya membuktikan bahwa ditunjukan dengan meningkatnya nilai
komisaris independen tidak berpengaruh profitabilitas yang diukur dengan ROE
sehingga akan berdampak pada
terhadap nilai perusahaan, karena rata-rata
peningkatan nilai perusahaan. Oleh karena
komposisi dewan komisaris independen
itu, dinyatakan hipotesis kelima (X6) ditolak.
saat ini kurang efisien dalam manjalankan
W ijayanti dan Mutmainah (2012)
fungsi pengawasan, hal ini disebabkan
menyatakan bahwa komisaris independen
ketentuan minimum dewan komisaris
adalah orang yang berasal dari luar
independen sebesar 30% mungkin belum
perusahaan sehingga dimungkinkan
cukup tinggi untuk menyebabkan para
pengetahuan komisaris independen tentang
komisaris independen tersebut dapat
keadaan perusahaan juga terbatas. Hal ini
mendominasi kebijakan yang diambil oleh
dapat menyebabkan kurang efektifnya
dewan komisaris.
komisaris independen di dalam peningkatan
6. Komisaris Independen Terhadap profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas (X6)
7. Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai
Parameter estimasi hubungan antara perusahaan (X7)
komisaris independen (KOI) terhadap Parameter estimasi hubungan antara
profitabilitas (ROE) diperoleh sebesar -0.70. komite audit (KA) terhadap nilai perusahaan

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 35


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

(PBV) diperoleh sebesar 1.123. Pengujian terhadap profitabilitas (ROE) ditolak. Hal
hubungan kedua variabel tersebut tersebut disebabkan karena dari hasil
menunjukkan nilai C.R = 2.034 dengan pengolahan data menunjukkan nilai proba-
probabilitas = 0.042, (p<0,05). Maka, dapat bility 0.309 tidak memenuhi syarat <0,05
diambil kesimpulan mengenai hipotesis 7 dan nilai C.R 1.016 tidak memenuhi syarat
yang menyatakan bahwa komite audit (KA) ≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel
terhadap nilai perusahaan (PBV) diterima. komite audit tidak ada pengaruh yang
Hal tersebut disebabkan karena dari hasil signifikan terhadap profitabilitas.
pengolahan data menunjukkan nilai proba-
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
bility 0.042 tidak memenuhi syarat <0,05
variabel komite audit (KA) terhadap
dan nilai C.R 2.034 memenuhi syarat ≥ ±
profitabilitas (ROE), memiliki hasil proba-
1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel
bility (0.309)>(0.05) dengan CR 1.016 yang
komisaris independen ada pengaruh yang
berarti bahwa variabel komite audit tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Oleh karena itu dinyatakan bahwa hipotesis
variabel komite audit (KA) terhadap nilai kedelapan (X8) ditolak. Padahal komite
perusahaan (PBV), memiliki hasil proba- audit bertugas untuk melakukan
bility (0.042) <(0.05) dengan CR 2.034 yang pengendalian terhadap laporan keuangan
berarti bahwa variabel komite audit dengan melakukan pengawasan terhadap
berpengaruh signifikan dan positif terhadap audit eksternal, dan melakukan
nilai perusahaan. Oleh karena itu dinyatakan pengawasan terhadap audit internal. Sifat
bahwa hipotesis ketujuh (X7) diterima. Hasil opportunistic manajemen yang dapat
penelitian Perdana dan Raharja (2014) merugikan perusahaan dapat diminimalisir.
serta penelitian Mukhtaruddin et al., (2014) Dengan demikian secara tidak langsung
yang membuktikan bahwa komite audit hal-hal yang dapat mengurangi profitabilitas
berpengaruh positif dan tidak signifikan akan dapat dideteksi dengan cepat. Hasil
terhadap nilai perusahaan. Sementara penelitian ini sesuai dengan Julianti (2015),
Rupilu (2011) membuktikan bahwa komite Suyanti et al, (2010) dalam penelitiannya
audit berpengaruh positif dan signifikan membuktikan bahwa keberadaan komite
terhadap nilai perusahaan. Dengan
audit tidak berpengaruh terhadap nilai
demikian, kenaikan komite audit akan
perusahaan. Sementara, penelitian Rupilu
mendorong kenaikan nilai perusahaan
(2011) membuktikan bahwa Komite Audit
sehingga keberadaan komite audit
berpengaruh positif terhadap nilai
diperlukan dalam penerapan good corporate
perusahaan.
governance.
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN
8. Pengaruh Komite Audit Terhadap
REKOMENDASI
Profitabilitas (X8)
Simpulan
Parameter estimasi hubungan antara
komite audit (KA) terhadap profitabilitas 1. Kepemilikan manajerial berpengaruh
(ROE) diperoleh sebesar 4.959. Pengujian positif dan signifikan terhadap nilai
hubungan kedua variabel tersebut perusahaan. Hal ini menunjukkan
menunjukkan nilai C.R = 1.016 dengan bahwa kepemilikan manajerial mampu
probabilitas = 0.309 (p > 0,05). Maka, dapat menjadi mekanisme good corporate
diambil kesimpulan mengenai hipotesis 8 governance yang dapat meningkatkan
yang menyatakan bahwa komite audit (KA) nilai perusahaan.

36 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

2. Pengaruh langsung antara kepemilikan mekanisme good corporate governance


manajerial terhadap nilai perusahaan yang dapat meningkatkan nilai
lebih kuat dibandingkan dengan perusahaan.
pengaruh kepemilikan manajerial 8. Pengaruh langsung antara komite audit
terhadap nilai perusahaan melalui terhadap nilai perusahaan lebih kuat
profitabilitas. Sehingga profitabilitas dibandingkan dengan pengaruh komite
dinyatakan tidak efektif atas peranannya audit terhadap nilai perusahaan melalui
sebagai variabel intervening. profitabilitas sehingga profitabilitas
3. Kepemilikan institusional berpengaruh dinyatakan tidak efektifitas peranannya
positif dan tidak signifikan terhadap nilai sebagai variabel intervening.
perusahaan. Hal ini menunjukkan
Keterbatasan Penelitian
bahwa kepemilikan institusional tidak
mampu menjadi mekanisme good Dalam penelitian ini digunakan
corporate governance yang dapat profitabilitas sebagai variabel intervening
meningkatkan nilai perusahaan. untuk memediasi kepemilikan manajerial,
4. Profitabilitas berpengaruh positif dan komite audit dan komisaris independen
terhadap nilai perusahaan. Variabel good
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
corporate governance diproksikan dengan
ini menunjukkan bahwa profitabilitas
komisaris independen (menghitung rasio
mampu meningkatkan nilai perusahaan.
jumlah komisaris independen dibagi jumlah
Semakin tinggi tingkat profitabilitas
seluruh anggota dewan komisaris) dan
maka semakin tinggi nilai perusahaan.
kepemilikan institusional (menghitung
5. Komisaris Independen tidak jumlah saham yang dimiliki institusi dibagi
berpengaruh positif terhadap nilai jumlah saham yang beredar).
perusahaan. Hal ini menunjukkan
bahwa keberadaan komisaris Rekomendasi
independen belum mampu menjadi Dari simpulan dan keterbatasan dalam
mekanisme good corporate governance penelitian ini, maka saran yang diberikan
yang dapat meningkatkan nilai kepada penelitian selanjutnya adalah:
perusahaan.
1. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa
6. Pengaruh langsung komisaris profitabilitas belum cukup memberikan
independen terhadap nilai perusahaan kontribusi secara signifikan dan
memiliki nilai yang lebih kecil memediasi pada pengaruh good corpo-
dibandingkan hubungan tidak langsung rate governance terhadap nilai
antara komisaris independen terhadap perusahaan sehingga profitabilitas
nilai perusahaan melalui profitabilitas, dapat diganti dengan variabel lain,
namun karena pengaruh tidak misalnya kebijakan kualitas laba.
langsungnya tidak signifikan pada taraf 2. Pada penelitian ini komisaris
5% maka hal ini menunjukkan bahwa independen dan kepemilikan manajerial
profitabilitas bukan merupakan variabel tidak berpengaruh positif dan signifikan
intervening pada hubungan komisaris terhadap nilai perusahaan dan
independen terhadap nilai perusahaan. profitabilitas. Riset selanjutnya dapat
7. Komite Audit berpengaruh positif dan menggunakan proksi lain dalam
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal pengukurannya dan mempertimbangkan
ini menunjukkan bahwa keberadaan rujukan teori-teori lain yang bisa
komite audit mampu menjadi menjelaskannya.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 37


-JU
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN
VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS

DAFTAR PUSTAKA
Arifani, Rizky (2012), “Pengaruh Good Julianti, Defy Kurnia (2015), “Pengaruh
Corporate Governance terhadap mekanisme Good Corporate Gover-
Kinerja Keuangan Perusahaan”, nance terhadap Nilai Perusahaan
Skripsi. Malang : Universitas Brawijaya. dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Chrisdianto, Bernadinus (2013), “Peran Intervening Perusahaan Manufaktur
Komite Audit Dalam Good Corporate yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-
Governance”. Jurnal Akuntansi Aktual, 2013”, Skripsi Semarang: Universitas
Volume 2, No. 1. Hal 1–8 Surabaya: Negeri Semarang.
Universitas Surabaya. Moniaga, Fernandes (2013), “Struktur
Endraswati, Hikmah (2012), “Pengaruh Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya
Struktur Kepemilikan dan Kebijakan terhadap Nilai Perusahaan Industri
Dividen terhadap Nilai Perusahaan Keramik, Porcelen dan Kaca periode
dengan Kebijakan Hutang Sebagai 2007–2011”, Jurnal EMBA, Volume 1
Variabel Moderating pada Perusahaan No. 4, Hal. 433-442. Manado: Universitas
di BEI”, Jurnal Akuntansi. Hal 1-19. Sam Ratulangi.
Salatiga : STAIN Salatiga. Mukhtaruddin, Relasari, dan Messa
FCGI (2001), Corporate Governance; Tata Felmania (2014), “Good Corporate
Kelola Perusahaan. Jakarta. Governance Mechanism, Corporate
Social Responsibility Disclosure on
Ghozali, Imam (2013a), Aplikasi Analisis
Firm Value: Empirical Study on Listed
Multivariate dengan Program IBM
Company in Indonesia Stock Exchange”,
SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
International Journal of Finance &
Universitas Diponegoro.
Accounting Studies, Volume 2 No. 1
——— (2014), Model Persamaan Palembang : Universitas Sriwijaya.
Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Perdana, Ramadhan Sukma., dan Raharja
Program AMOS 22, Semarang :
(2014), “Analisis Pengaruh Corporate
Badan Penerbit Universitas
Governance terhadap Nilai Perusahaan”,
Diponegoro.
Journal Of Accounting, Volume 3 No.
Gill, Amarjit, dan John Obradovich (2012), 3. Hal 1-13, Semarang : Universitas
“The Impact of Corporate Governance Diponegoro.
and Financial Leverage on the Value
Prasetyorini, Bhekti Fitri (2013), “Pengaruh
of American Firms”, International
Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Research Journal of Finance and Eco-
Earning Ratio dan Profitabilitas
nomics, Volume 91 Hal 1 – 11. Amerika
Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal
Serikat : Liberty University.
Ilmu Manajemen, Volume 1 No. 1,
Jensen, M. C and W.H Meckling (1976), Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
“Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Rini, Tetty Sulestiyo dan Ghozali, Imam
A ge n cy C o st s a n d O w n er s hi p
(2012), “Pengaruh Pemegang Saham
Structure”, Journal of Financial
Institusi, Komisaris Independen dan
Economics, Volume 3, No. 4, Hal 305-
Komite Audit terhadap Tingkat
360.
Profitabilitas Perusahaan.

38 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017


ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH

Rupilu, W ilsna (2011), “Pengaruh Sobel, M. E. (1982), Asympotic Cofidence


Mekanisme Corporate Governance Intervals for Indirect Effects in Struc-
Terhadap Kualitas Laba dan Nilai tural Equation Models. In S.Leinhardt
Perusahaan pada Perusahaan (Ed.), Sociological Methodology.
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Washington DC: American Sociological
Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi, Association.
Manajemen Bisnis Dan Sektor Publik Suyanti, Anggraheni Niken., Rahmawati,
(Jambsp), Volume 8 No. 1. Hal 101– dan Y. Anni Aryani (2010), “Pengaruh
127. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Mekanisme Corporate Governance
Ekonomi Indonesia. Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi (2008), Kualitas Laba Sebagai Variabel
“Pengaruh Hutang dan Kepemilikan I n t e r vening pada Perusahaan
Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
pada Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Efek Indonesia Periode 2004-2007”,
Akuntansi, Volume 3, No. 1. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 4 No. 3.
Tasikmalaya : Universitas Siliwangi. Hal. 173-183. Surakarta : Universitas
Sukirni, Dwi (2012), “Kepemilikan Sebelas Maret.
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Tarjo (2008), “Pengaruh Konsentrasi
Kebijakan Deviden dan Kebijakan Kepemilikan Institusional dan Leverage
Hutang Analisis terhadap Nilai terhadap Manajemen Laba, Nilai
Perusahaan”, Accounting Analysis Pemegang Saham serta Cost of Equity
Journal, Volume 1. No. 2. Semarang : Capital”, Simposium Nasional
Universitas Negeri Semarang. Akuntansi XI. Pontianak.
Sulito (2008), “Analisis Pengaruh Insider Wijayanti, Sri dan Siti Mutmainah (2012),
Ownership, Kebijakan Deviden dan “Pengaruh Penerapan Corporate
Leverage terhadap Nilai Perusahaan”, Governance terhadap Kinerja
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Keuangan pada Perusahaan
Negeri Suan Kalijaga Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana (2006), Efek Indonesia tahun 2009-2011”,
Penerapan Good Corporate Gover- Journal of Accounting, Volume 1 No 2.
nance Mengesampingkan Hak-Hak Hal 1-15. Semarang: Universitas
Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Diponegoro.
Jakarta: Kencana.

JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017 39


-JU

You might also like