Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 10

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PENELITIAN METODE PELAKSANAAN


KONSTRUKSI PADA JEMBATAN MUSI IV KOTA
PALEMBANG

M.Taruna Rachmad M.Sadam Alfarizi


Rhomadon
Collage student Collage student
Department of Civil Engineering, Department of Civil Engineering,
Faculty of Engineering Faculty of Engineering
Muhammadiyah University Muhammadiyah University
Jln. Jenderal Ahmad Yani Jln. Jenderal Ahmad Yani
13 Ulu Seberang Ulu II, 13 13 Ulu Seberang Ulu II, 13
Ulu Ulu
Kec.Plaju Kota Palembang Kec.Plaju Kota Palembang
Sumatera Selatan 30263 Sumatera Selatan 30263
Telp: (0711) 513022 Telp: (0711) 513022
tarunaavenged@gmail.com sadamalfarizi7@gmail.com

Rahmad Tribudiman
Collage student
Department of Civil Engineering,
Faculty of Engineering
Muhammadiyah University
Jln. Jenderal Ahmad Yani
13 Ulu Seberang Ulu II,
13 Ulu
Kec.Plaju Kota
Palembang Sumatera
Selatan 30263
Telp: (0711) 513022
Rahmadtribudiman9@gmail.com
Abstract
The economic growth and rapid population in Palembang City and the surrounding regions lead to the
increased mobility of people and goods. Palembang City which is divided into two upstream and downstream
areas by Musi River and they are currently connected only by one bridge namely Ampera Bridge. This results
in traffic concentration on the main city streets and congestion takes place almost throughout the day and
evenly throughout the City area.This study analyzes and discusses the condition of network services in
Palembang City with or without the development of road network in the City, in which the Spatial Planning
and Area of Palembang City up to 2037 plans to construct six bridges and the city ring road. This study only
discusses the conditions of service of the road network in the next five years, that is up to 2019.The road
network condition in Palembang City was simulated using a Palembang City transportation model developed
with JICA STRADA program (System for Traffic Demand Analysis), where the ratio between traffic volume
survey results with the results of the modeling for the year 2014 has a determination coefficient (R 2) of 0.839.
The results indicate that the development of Musi Bridge IV in 2017 and the Musi Bridge VI in 2019 is a
solution to deploy traffic movement and reduce congestion significantly in Palembang City. If the
construction of the two bridges is delayed, Palembang will then suffer from severe traffic congestion in both
2017 and 2019.
Keywords : Planning a bridges in the city of palembang

Abstrak
Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang pesat di dalam Kota Palembang dan wilayah sekitarnya
menyebabkan peningkatan mobilitas orang dan barang. Kota Palembang yang wilayahnya terbagi dua menjadi
bagian hulu dan hilir oleh Sungai Musi dan saat ini hanya terhubungkan oleh satu jembatan yaitu Jembatan
Ampera. Hal ini menyebabkan lalu lintas terpusat di jalan-jalan utama kota dan kemacetan terjadi
hampir sepanjang hari dan merata di seluruh wilayah Kota. Dalam studi ini dianalisa dan dibahas kondisi
pelayanan jaringan di Kota Palembang dengan atau tanpa pengembangan jaringan jalan di Kota Palembang, di
mana dalam RTRW Kota Palembang sampai dengan tahun 2037 direncanakan akan dibangun 6 jembatan dan
jalan lingkar kota. Dalam studi ini hanya dibahas kondisi pelayanan jaringan jalan dalam lima tahun kedepan
yaitu sampai dengan tahun 2019. Kondisi jaringan jalan di Kota Palembang disimulasi menggunakan model
transportasi Kota Palembang yang dikembangkan dengan program JICA STRADA (System for Traffic Demand
Analysis), dimana perbandingan volume lalu lintas hasil survei dengan hasil
pemodelan untuk Tahun 2014 memiliki koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,839. Hasil menunjukkan bahwa
pembangunan Jembatan Musi IV di tahun 2017 dan Jembatan Musi VI di tahun 2019 merupakan solusi untuk
menyebarkan pergerakan lalu lintas dan mengurangi kemacetan secara berarti di Kota Palembang. Jika
pembangunan kedua jembatan ini tertunda, Kota Palembang akan mengalami kemacetan yang sangat parah
baik di tahun 2017 dan 2019.
jembatan.
Kata Kunci: Perencanaan Jembatan –Jembatan di kota palemban
PENDAHULUAN

Letak geografis Kota Palembang yang dilintasi oleh Sungai Musi, membagi Kota
Palembang menjadi dua kawasan, yaitu Seberang Ilir dan Seberang Ulu, sehingga dibutuhkan
prasarana jembatan sebagai penghubung antar kawasan tersebut.
Dengan jumlah penduduk sekitar 2 juta jiwa, saat ini kawasan Seberang Ilir dan
Seberang Ulu hanya dihubungkan oleh dua jembatan yaitu Jembatan Ampera dan Jembatan
Musi II. Kebutuhan pergerakan lalu lintas di dalam kota lebih banyak dilayani oleh Jembatan
Ampera, sedangkan Jembatan Musi II lebih berfungsi melayani pergerakan lalu lintas antar
provinsi.
Sejalan dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di dua kawasan
tersebut dan seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan di Kota Palembang,
menyebabkan volume lalu lintas yang melintasi Jembatan Ampera semakin tinggi, bahkan
pada jam-jam tertentu tak jarang menimbulkan kemacetan di atas Jembatan Ampera.
Dengan mempertimbangkan usia Jembatan Ampera yang telah mencapai 50 tahun,
maka sudah selayaknya dibangun jembatan baru untuk mengurangi beban Jembatan
Ampera sekaligus untuk meningkatkan akses dan mobilitas pergerakan lalu lintas dari
kawasan Seberang Ilir ke Seberang Ulu atau sebaliknya.

TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi jembatan menurut material yang digunakan dibedakan atas bahan yang
dominan dipergunakan, terutama bahan sebagai stuktur utama bangunan atas (gelagar induk)
yaitu:
1. Jembatan Kayu
2. Jembatan Pasangan Batu
3. Jembatan Baja
4. Jembatan Beton.
Klasifikasi menurut kegunaan
1. Jembatan Jalan Raya
2. Jembatan Kereta Api
3. Jembatan Penyeberangan Orang
Klasifikasi berdasarkan sistem struktur yang digunakan
1. Jembatan Balok Gelagar biasa
2. Jembatan Balok Pelat Girder
3. Jembatan Balok Monolit Beton Bertulang
4. Jembatan Gelagar Komposit
5. Jembatan Rangka Batang (Truss)
6. Jembatan Balok Beton Prategang (Pre Strees)
7. Jembatan Gantung
Klasifikasi Jembatan menurut kelas muatan Bina Marga. Didasarkan pada prosentase
muatan hidup yang dapat melewati jembatan dibandingkan dengan kendaraan standar, yaitu
terdiri atas :
1. Jembatan Kelas Standar (A/I) : Merupakan Jembatan kelas Standar dengan
perencanaan 100% Muatan “T”dan 100% Muatan “D” Dalam hal ini lebar jembatan
adalah (1,00+7,00+1,00) meter.
2. Jembatan Kelas Sub Standar (B/II) : Merupakan Jembatan kelas standar dengan
perencanaan 70% Muatan “T” dan 70% untuk Muatan “D” Dalam hal ini lebar
jembatan adalah (0,50+6,00+0,50) meter.
3. Jembatan Kelas Low Standar (C/III) : Merupakan Jembatan kelas standar dengan
perencanaan 50% Muatan “T” dan 50% untuk Muatan “D” Dalam hal ini lebar
jembatan adalah (0,50+3,50+0,50) meter.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di sebagian ruas Jl. Jemb. Musi IV, Lawang Kidul, Kec. Ilir

Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30118, Palembang

Waktu penelitian selama 2 hari dimulai hari senin-selasa mulai dari jam 11:00-12:00 WIB

(siang hari).

Lokasi Jembatan Musi IV Kota Palembang

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari data-data

yang digunakan untuk pembangunan proyek jembatan musi IV kota palembang

Data Primer

Data yang diperoleh dengan cara pengamatan dan pengukuran secara langsung di

lokasi penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya:

a. Data berupa gambar proyek pembangunan

b. Data dimensi (panjang, lebar, dan kedalaman) pembangunan pondasi dan pilar

jembatan

Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang bersumber dari berbagai instansi-instansi atau

lembaga terkait. Data digunakan dalam penelitian ini di antaranya :

a. Data panjang dan lebar jembatan dan kekuatan beton

b. Data struktur perkerasan beton dan jalan


Pengolahan Data

Dari data pengamatan langsung di lapangan, kemudian diformulasikan kedalam

kriteria-kriteria sesuai yang tercantum dalam kajian teori untuk menentukan jenis metode

penanganan pembangunan proyek jembatan musi IV kota palembang, dan pemilihan teknik

pembangunan jembatan:

1. Membagi tiap segmen menjadi beberapa unit sampel, pada penelitian ini unit sampel

dibagi setiap jarak 50-100 meter.

2. Mendokumentasikan tiap pembangunan proyek yang ada

3. Menelitikan tingkat kekuatan pada jembatan (severity level)

4. Mengukur dimensi panjang dan lebar pada tiap unit sampel.

5. Mencatat hasil pengukuran ke dalam form survey

ANALISA DAN PEMBAHASAN.

Deskripsi Proyek
Studi kasus dalam penelitian ini adalah pada Departemen Infrastuktur I PT. Adhi Karya
(Persero), Tbk , proyek Jembatan Musi IV, Palembang, Sumatera Selatan. Jembatan Musi IV
ini terdiri dari 19 segmen yang terbentang sepanjang 1124 m2, dua jalur dengan lebar
jembatan sepanjang 12 m, dan ketinggian 16,88 meter dari permukaan air sungai ke titik
terbawah jembatan. Jembatan ini mulai dibangun pada akhir tahun 2016 dan ditargetkan
selesai pada bulan Juli 2018 sebelum Asian Games 2018 di Kota Palembang berlangsung.
Konstruksi jembatan berbentuk extradosed, dibangun dengan menggunakan perpaduan antara
cabel-stayed dan box girder. Jembatan Musi IV menghubungkan Jl. K.H. Wahid Hasyim
Ashari (Sebrang Ilir) dan Jl. Ahmad Yani (Sebrang Ulu) di Kota Palembang, Sumatera
Selatan. Pembangunan jembatan bertujuan untuk mengurangi beban dari Jembatan Ampera
yang lalu lintasnya semakin padat terutama saat gelaran Asian Games 2018 berlangsung serta
sebagai akses barang dari pelabuhan Bom Baru menuju tol
1.1 RAB (Rencana Anggara Biaya) Jembatan Musi 4
 RAB adalah Suatu acuan atau metode penyajian rencana biaya yang harus dikeluarkan dari
awal pekerjaan dimulai hingga pekerjaan tersebut selesai dikerjakan. Rencana biaya harus
mencakup dari keseluruhan kebutuhan pekerjaan tersebut, baik itu biaya material atau bahan
yang diperlukan, biaya alat (Sewa atau beli), Upah Pekerja, dan biaya lainnya yang
diperlukan.
Secara garis besar RAB terdiri dari 2 Komponen utama yaitu, Volume pekerjaan dan Harga
satuan Pekerjaan. Volume pekerjaan dapat diperoleh dengan cara melakukan perhitungan dari
gambar rencana yang tersedia atau berdasarkan kebutuhan real di lapangan. Sedangkan Harga
satuan didapat dari analisa harga satuan dengan mempertimbangkan banyak hal, diantaranya:
 Bahan atau material

Dalam harga bahan harus sesuai dengan kondisi dilapangan dan harus turut memperhitungkan
fluktuasi harga serta ketersediaan bahan atau material tersebut dipasaran. Selain itu, Faktor
susut atau Faktor kehilangan material juga harus turut diperhitungkan mengingat hal tersebuat
akan berpengaruh cukup besar pada biaya.
 Upah Tenaga Kerja
Penetapan biaya Tenaga kerja dipengaruhi beberapa hal seperti, kondisi tempat kerja, lama
waktu kerja, dan keterampilan tenaga kerja itu sendiri.
 Biaya Peralatan

mobilisasi/demobilisasi, dan biaya pengeporesian selama pekerjaan berlangsung, tapi juga


memperhitungkan kapasitas Produksi dari peralatan tersebut.

 Biaya lain-lain

Biaya lain lain seperti biaya sewa kantor, biaya perjalanan, dokumentasi, pajak, asuransi,
biaya pengujian atau pengetesan, dan biaya lain yang diperlukan selama pekerjaan
berlangsung.
Dari Uraian diatas maka dapat disimpulkan, Cara atau Tahapan membuat RAB adalah seperti
yang ditunjukkan dalam bagan alir berikut:
Rekapitulasi Material dan Peralatan Kosntruksi
a. Prensentase Alokasi Anggaran Pembangunan Jembatan Musi IV Palembang

Perlatan Konstruksi
Pekerja

Jumlah tenaga kerja pada pekerjaan pembangunan Jembatan Musi IV


Palembang mencapai kurang lebih hingga 120 orang.

Rekap Material Bahan

Nilai Aspal Semen Baja


Uraian
(Rp) (Ton) (Ton) (Ton)
Aspal 1.055.942.625 67,23 22,41 -
Beton Konvensional 101.655.955.627 - 9.132,00 2.592,92
Beton Precast 125.084.754.570 - 5.706,23 1.654,17
Baja Struktur 152.786.206.344 - - 8.436,01
Total 380.582.859.166 67,23 14.860,65 12.683,10
Anggaran pekerjaan Jembatan Musi IV berdasarkan Addendum 5
adalah senilai Rp 494.222.936.181,-
Kebutuhan Material Bahan per 1 Miliarnya dihitung dari total anggaran.
• Aspal : 136,03 kg
• Semen : 30.068 kg
• Baja : 25.662 kg
KESIMPULAN
 Pembangunan Jembatan Musi IV bertujuan untuk menjadi
solusi atas permasalahan yang dihadapi di Palembang,
yaitu:
a. kepadatan permukiman dan kegiatan perekonomian;
b. mengurangi kemacetan dan kepadatan yang sering terjadi
di Jembatan Ampera;
c. waktu tempuh dari kawasan Seberang Ulu ke kawasan Seberang
Ilir menjadi lebih singkat dari sebelumnya, tanpa perlu melalui
Jembatan Ampera;
d. untuk persiapan Asian Games 2018 yang akan diadakan di
Palembang dan Jakarta; serta
e. akan menjadi icon terbaru dari Kota Palembang, selain Jembatan Ampera.
 Jembatan Musi IV menghubungkan wilayah Seberang Ulu dan Seberang Ilir
Kota Palembang yang mengusung konsep extrados, yaitu gabungan antara
cable stay dengan box girder. Alasan diusungnya konsep ini antara lain, bisa
dilihat dari sisi ekonomi dan arsitektural yang akan menampilkan khas
Sriwijaya. Konsep extrados ini juga dikenakan biaya yang cukup mahal
dalam hal pengerjaan, tetapi murah dalam hal pemeliharaan.
 Jembatan Musi IV ada 6 cable stay disetiap sisinya, dengan total
keseluruhan mencapai 48 cable stay.
 Dengan dilengkapi sistem SHMS, Jembatan Musi IV menggunakan alat
pendeteksi sebanyak 22 buah. Alat ini didatangkan langsung dari Jerman dan
Jepang, berfungsi untuk memantau kestabilan jembatan setiap saat.
 Progres fisik pembangunan Jembatan Musi IV sampai pada tanggal 14 April
2018 telah mencapai 75%.
 Rantai pasok material peralatan konstruksi pada pembangunan Jembatan Musi
IV, yaitu sebagai berikut:
• Semen : 14.860 Ton
• Baja : 12.683 Ton
• Aspal : 67,23 Ton
• Alat Berat : 53 unit (berbagai tipe)
Tenaga kerja kurang lebih berjumlah 120 orang
 Berdasarkan data BoQ, bobot untuk pekerjaan struktural mencapai 94,13%
dan pekerjaan non struktural tersisa 5,87%.
 Berdasarkan data BoQ diperoleh informasi bahwa total biaya pekerjaan
struktur Jembatan Musi IV sebesar Rp 465,2 Milyar (94,13%) dari nilai
kontrak. Sementara itu, dari total biaya pekerjaan struktur diperoleh
informasi bahwa biaya MPK sebesar Rp. 380,6 Milyar (77,01%).

SARAN
Untuk mengatasi kemacetan di Kota Palembang, skenario pada studi ini
difokuskan pada pembangunan jembatan baru untuk menyebarkan lalu lintas
pada Jembatan Ampera yang telah jenuh. Jembatan Ampera merupakan satu-
satunya jembatan penghubung bagian hulu dan hilir Kota
Palembang.Kombinasi skenario pembangunan jembatan dan manajemen
transportasi dapat di kaji untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, dan Untuk
Para Mahasiswa Terutama Mahasiswa UMPalembang Fakultas Teknik (Sipil)
harap Sabar untuk melakukan pembuatan Tugas dan selalu jaga kesehatan dan
selalu teratur makan harian

REFERENCES
http://mpk.binakonstruksi.pu.go.id/upload/file/Monev_2017.pdf
file:///C:/Users/Acer/AppData/Local/Temp/BAB%20IV.pdf
https://www.academia.edu/31950996/STRUKTUR_BAJA_II_MODUL_2
https://pu.go.id/berita/view/16546/jembatan-musi-iv-sudah-dapat-dipergunakan-
masyarakat-palembang
http://e-journal.uajy.ac.id/5599/2/1TS11763.pdf
http://repository.its.ac.id/42836/1/3115105048-Undergraduate_Theses.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5494/1/112014102_BAB%20I_DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!
@file_artikel_abstrak/Isi_Abstraksi_865883542516.pdf
https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/19/01/11/pl5erl384-jembatan-musi-iv-
sudah-bisa-dilalui
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/05/18/n5rlou-gubernur-proyek-
jembatan-sungai-musi-iv-dan-musi-vi-tunjang-asian-games-xviii
https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/2628

You might also like