araphrasing is not summarizing or translating

Sudah sangat jelas bahwa paraphrasing merupakan pengungkapan kembali dari sebuah teks ke dalam kata-kata yang berbeda dengan tidak
mengurangi makna aslinya. Atau dikatakan sebagai pengungkapan pesan yang sama antara penulis dan Anda ke dalam bahasa yang berbeda.
Perhatikan bentuk teks asli berikut sebelum di-parafrasa:
My campus has many facilities such as two big halls, three language laboratories, four computer laboratories, ten classes as well as good environment. Besides, it gives
students many opportunities to study both inside and outside the class. This condition also gives students comfortable to choose where to study.
Teks di atas setelah diparafrase akan menjadi seperti:
I am a university student and study in my campus. Because of its complete facilities, students enable to study both inside and outside the class. The facilities of my
campus are two big halls, three language laboratories, four computer laboratories, ten classes and good environment, so that students have big opportunities to learn
well.
Dua teks di atas memiliki makna yang sama tetapi cara pengungkapan yang berbeda. Inilah makna paraphrasing sebenarnya, tidak
menghilangkan esensi dari teks sumber aslinya, tetapi hanya mengungkapkan dengan bentuk bahasa yang berbeda.
Berbeda dengan summarizing, summarizing adalah proses pengambilan kesimpulan atau ringkasan dari sebuah teks hanya dengan mencuplik
poin-poin pentingnya saja, misalnya:
Summarizing adalah suatu kemampuan menghasilkan bentuk bahasa yang ringkas dari informasi yang ada. Dalam summarizing ini terdapat tidak hanya
unsur-unsur yang pentingnya saja melainkan tetap memelihara urut-urutan informasi aslinya.
Untuk lebih memahami mengenai summarizing, perhatikan contoh berikut ini:
Thomas Alva Edison was one of the greatest inventors of the 19th century. He is most famous for inventing the light bulb in 1879. He also developed the world's first
electric light-power station in 1882.
Edison was born in the village of Milan, Ohio, on Feb. 11, 1847. His family later moved to Port Huron, Michigan. He went to school for only three months, when he
was seven. After that, his mother taught him at home. Thomas loved to read. At twelve years old, he became a train-boy, selling magazines and candy on the Grand
Trunk Railroad. He spent all his money on books and equipment for his experiments.
At the age of fifteen, Edison became manager of a telegraph office. His first inventions helped improve the telegraph, an early method for sending messages over electric
wires. At twenty-one, Edison produced his first major invention, a stock ticker for printing stock-exchange quotes. He was paid $40,000 for this invention. He took this
money and opened a manufacturing shop and small laboratory in Newark, N. J. Later he gave up manufacturing, and moved his laboratory to Menlo Park, New Jersey.
At this laboratory, he directed other inventors.
During the rest of his life he and his laboratory invented the phonograph, film for the movie industry, and the alkaline battery. By the time he died at West Orange,
New Jersey on Oct. 18, 1931, he had created over 1,000 inventions.
Adapted from Grolier Electronic Publishing, Inc., 1995
Maka hasil dari proses summarizing kurang lebih akan seperti berikut ini:
Thomas Edison was one of America’s greatest inventors. He was born in Ohio in 1847. He had very little schooling, but loved to read and invent things.
As he was growing up, he sold magazines andcandy on trains. Later, he worked in a telegraph office. During that time he began to develop and sell a number of
inventions.
He used the money he made to open up a manufacturing shop and laboratory. Later he opened just a laboratory in Menlo Park, New Jersey.
He and his laboratory invented many devices including the phonograph, movie film, and the alkaline battery. By the time he died in 1931, he had created over 1,000
inventions.
Pada kegiatan summarizing tersebut di atas tidak terdapat pengungkapan menggunakan bahasa yang berbeda, tetapi lebih kepada hanya
mengambil poin-poin penting saja.
Sedangkan translating ada proses pengalihan satu bahasa ke bahasa lain dengan tidak mengubah makna sebenarnya dan mencari makna yang
paling terdekat (closest meaning). Inilah perbedaan yang sangat mencolok sehingga proses translating pengungkapannya kadang dilakukan dengan
bahasa yang berbeda antara sumber dan target bahasa.
Seperti yang dikuti oleh A. Widyamartaya pada buku Eugene A. Nida dan Charles R. Taber yang berjudul  The Theory and Practice of
Translation, memberikan definisi sebagai berikut:
Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in
terms of style.
Menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam bahasa penerima barang yang secara sedekat-sedekatnya dan sewajar-wajarnya sepadan dengan
pesan dalam bahasa sumber, pertama-tama menyangkut maknanya dan kedua menyangkut gayanya.
Perhatikan teks sumber (original language) berikut yang ditulis dalam bahasa Inggris:
My campus has many facilities such as two big halls, three language laboratories, four computer laboratories, ten classes as well as good environment. Besides, it gives
students many opportunities to study both inside and outside the class. This condition also gives students comfortable to choose where to study.
Hasil terjemahan kepada bahasa sasaran (target language) yaitu bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:
Kampusku memiliki banyak fasilitas di antaranya adalah dua aula besar, tiga laboratorium bahasa, empat laboratorium komputer, sepuluh kelas dan juga lingkungan
yang kondusif. Di samping itu, kampusku memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswanya untuk belajar baik di luar maupun di dalam kelas. Hal ini juga
memberikan kenyamanan bagi mahasiswa untuk memilih dimana dia harus belajar.
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa proses paraphrasing bukan seperti proses summarizing atau translating yang berarti mengambil gagasan
pokoknya atau mengubah satu bentuk bahasa kepada bahasa lain. Perbedaan antara ketiga-tiganya sangat sederhana sekali sehingga siapapun dapat
terkaburkan olehnya. Memang tidak dapat disangkal bahwa paraphrasing adalah pengungkapan ide dari satu bahasa ke bahasa lain tetapi tidak
mengurangi makna yang dikandung sumber aslinya, inilah yang harus dibedakan dan dipelajari secara utuh dan jelas.
 Seperti dijelaskan pada salah satu sumber berikut ini bahwa “paraphrases are not translations at all. Instead, the paraphrasing author uses one or
more existing English translations and then rephrases the text into easily understood everyday language. An example is the Living Bible ” (dikutip
dari www.innvista.com/culture/religion/bible/glossary. htm tgl 14 Maret 2011)

he Job Description
Let’s say you’re applying to a paralegal job opening. The job description might look something like this:

Responsibilities

Draft routine legal documents for review and use by attorneys

Coordinate and organize materials and presentations for board meetings
Research legal and related business issues and report findings and conclusions to team
Provide overall legal administrative support of the legal team
Maintain calendars and ensure timely filings
Requirements

Bachelor’s degree or equivalent of relevant education and work experience

Strong communication skills (oral and written)
Strong organizational, multitasking, and prioritizing skills
Proficiency with Microsoft Office Suite
Trustworthy, positive, energetic, and optimistic attitude with a willingness to roll up your sleeves

The Cover Letter Example

Under the constraints of keeping things strictly professional, here’s what you could write without sounding too boring or jargon-y:

Dear Ms. Jessica Tilman,

In my five-year career as a paralegal, I have honed my legal research and writing skills, and the attorneys I’ve worked with have complimented me on my command of
case law and litigation support. Spiegel Law Firm’s 20 years in practice proves that the firm has strong values and excellent attorneys, which is why I want to be a part of
the Spiegel Law Firm team.

I currently serve as a paralegal for Chandler LLC, where I work closely with the partners on a number of high-priority cases. During my time here, I implemented a new
calendar system that ensures timely filing of court papers. This system has prevented missed deadlines and allowed for better organization of internal and client
meetings.

Previously, as a paralegal for the Neuerburg Law Firm, I received praise for my overall support of the legal team and my positive attitude.

My further qualifications include a bachelor’s degree from Rutgers University, a paralegal certificate, and training in LexisNexis, Westlaw, and Microsoft Office Suite.

I would love the opportunity to discuss how I can contribute to your legal team. Thank you in advance for your consideration, and I look forward to hearing from you.

Sincerely,
Chase Broadstein
chasebroadstein@emailcentral.com
(222) 222-2222
Deskripsi Pekerjaan
Katakanlah Anda melamar lowongan kerja paralegal. Deskripsi pekerjaan mungkin terlihat seperti ini:

Tanggung jawab

Menyusun dokumen hukum rutin untuk ditinjau dan digunakan oleh pengacara
Mengkoordinasikan dan mengatur materi dan presentasi untuk rapat dewan
Meneliti masalah-masalah bisnis terkait hukum dan melaporkan temuan dan kesimpulan kepada tim
Berikan dukungan administrasi hukum secara keseluruhan dari tim hukum
Pertahankan kalender dan pastikan pengajuan tepat waktu
Persyaratan

Gelar sarjana atau setara dengan pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan
Keahlian komunikasi yang kuat (lisan dan tulisan)
Keterampilan berorganisasi, multitasking, dan memprioritaskan yang kuat
Kemahiran dengan Microsoft Office Suite
Sikap dapat dipercaya, positif, energetik, dan optimis dengan kemauan untuk menyingsingkan lengan baju Anda

Contoh Surat Pengantar

Di bawah batasan menjaga segala sesuatunya tetap profesional, inilah yang dapat Anda tulis tanpa terdengar terlalu membosankan atau jargon:
Yth. Jessica Tilman,

Dalam karir lima tahun saya sebagai paralegal, saya telah mengasah kemampuan penelitian dan penulisan hukum saya, dan para pengacara yang pernah bekerja sama
dengan saya telah memuji saya atas perintah hukum kasus dan dukungan litigasi. 20 tahun praktik Firma Hukum Spiegel membuktikan bahwa firma memiliki nilai-nilai
yang kuat dan pengacara yang hebat, itulah sebabnya saya ingin menjadi bagian dari tim Firma Hukum Spiegel.

Saat ini saya melayani sebagai paralegal untuk Chandler LLC, di mana saya bekerja erat dengan para mitra pada sejumlah kasus prioritas tinggi. Selama berada di sini, saya
menerapkan sistem kalender baru yang memastikan pengajuan surat-surat pengadilan tepat waktu. Sistem ini telah mencegah tenggat waktu yang terlewat dan
memungkinkan pengaturan pertemuan internal dan klien yang lebih baik.

Sebelumnya, sebagai paralegal untuk Firma Hukum Neuerburg, saya menerima pujian atas dukungan keseluruhan saya terhadap tim hukum dan sikap positif saya.

Kualifikasi lebih lanjut saya mencakup gelar sarjana dari Rutgers University, sertifikat paralegal, dan pelatihan di LexisNexis, Westlaw, dan Microsoft Office Suite.

Saya ingin sekali kesempatan untuk membahas bagaimana saya dapat berkontribusi pada tim hukum Anda. Terima kasih sebelumnya atas pertimbangan Anda, dan saya
berharap dapat mendengar dari Anda.

Hormat kami,
Chase Broadstein
chasebroadstein@emailcentral.com
(222) 222-2222

4. Date}

Dear Sir/Madam,

I’m writing this letter to complain about the poor services I received from your company {mention company’s name} on {mention date}. I made a purchase at your store
(the purchase document is attached to the letter). I’ve been assisted by one of your team member named {person’s name}.
When I opened the package at home, it wasn’t in good condition at all. I called your customer support regarding this, they have been very rude and not interested to
listen at all. I’ve been a regular customer in your store. Didn’t expect this type of bad services.
I would expect you to resolve these issues within a week. If not, then refund my money back. I would like to hear your side of the story and allow a chance for you to
comment before taking this matter further.

Yours faithfully,
{Your Name}
{Tanggal}

Dear Sir / Madam,

Saya menulis surat ini untuk mengeluh tentang layanan buruk yang saya terima dari perusahaan Anda {sebutkan nama perusahaan} pada {sebutkan tanggal}. Saya
melakukan pembelian di toko Anda (dokumen pembelian terlampir pada surat itu). Saya telah dibantu oleh salah satu anggota tim Anda bernama {nama orang}.
Ketika saya membuka paket di rumah, itu tidak dalam kondisi baik sama sekali. Saya menghubungi dukungan pelanggan Anda mengenai hal ini, mereka sangat kasar dan
tidak tertarik untuk mendengarkan sama sekali. Saya sudah menjadi pelanggan tetap di toko Anda. Tidak mengharapkan layanan buruk jenis ini.
Saya berharap Anda menyelesaikan masalah ini dalam waktu seminggu. Jika tidak, kembalikan uang saya kembali. Saya ingin mendengar sisi cerita Anda dan memberikan
kesempatan bagi Anda untuk berkomentar sebelum membahas masalah ini lebih lanjut.

Salam sejahtera,
{Namamu}
Mike Milligan
346, Palm Street
Texas.

To,

Jake Jonathan
Branch Manager
Lucky Stores
Downtown Street
Texas

12 September 2013

Dear Mr. Jonathan,

I purchased a 390 Ltr capacity Stellite Refrigerator from your store on 10th August 2013 for $5000. The piece is on a two-year warranty. It was delivered to my residence
on 11th August 2013, and your representative familiarized me with its settings and operations.
On 03rd September 2013, water started dripping from the fridge continuously. Your technician came home, undertook repairs and guaranteed no further trouble, but the
problem resumed a week later. Despite repeated rehabilitation, the problem persists.

I have tried reaching your service-staff for the past two days with no response. I am not satisfied with the repairs undertaken. Since the piece is on warranty and the
problem is persistent, I request you to replace it with a fully-serviceable one at the earliest kindly.

I am enclosing a copy of the purchase-receipt and service-card for the repairs undertaken so far.

Thanking You

____________

Mike Milligan

Email Format
The complaint letter formalizes a problem situation by putting it into writing and is usually the last resort to try to get a situation resolved. An effective complaint letter
should be concise so that it can be understood quickly. They should also sound a little authoritative, be well written, and professionally presented. Below is an email
sample of the same.

From: name@email.com
To: name@email.com

Subject: Requesting replacement of microwave

Dear Sir,

This is about the microwave I purchased from your store on 5th April 2017. The day the microwave was installed, it was in working condition, and your customer service
person demonstrated well.

The next day I kept a glass of water to heat, but it was as cold as I kept it. I thought maybe I was not pressing the right button and called my neighbor who uses it for the
past three years. She also tried heating the water, but it didn’t work. So I called your service center and got it checked with the technician, and he checked thoroughly and
specified a defect in the product. He assured me that it would be repaired in two days’ time.

Well, I am writing to a complaint that I am not interested in getting my product repaired instead since it is a defective piece I demand a new working piece in
replacement. I have been your customer for the past one year and have always purchased most of my electrical items from your store. I believe you will look into the
matter and help me get another new piece.

I am disappointed in the way everything was handled. First, the technician doesn’t turn up on the specified date, and when I call your repair center, nobody seems to
understand the problem. It’s been almost a month, and I am not able to use the microwave.

I hope you will take the necessary action.

Waiting for your early reply.

Yours sincerely,
Holly Brooks
Mike Milligan
346, Palm Street
Texas.

Untuk,

Jake Jonathan
Manajer cabang
Toko Beruntung
Downtown Street
Texas

12 September 2013

Tuan Jonathan yang terhormat,

Saya membeli Kulkas Stellite berkapasitas 390 Ltr dari toko Anda pada 10 Agustus 2013 dengan harga $ 5.000. Karya ini memiliki garansi dua tahun. Itu dikirim ke tempat
tinggal saya pada 11 Agustus 2013, dan perwakilan Anda membiasakan saya dengan pengaturan dan operasinya.

Pada 03 September 2013, air mulai menetes dari kulkas terus menerus. Teknisi Anda pulang, melakukan perbaikan dan dijamin tidak ada masalah lebih lanjut, tetapi
masalahnya kembali seminggu kemudian. Meskipun rehabilitasi berulang, masalahnya tetap ada.
Saya telah mencoba menghubungi staf layanan Anda selama dua hari terakhir tanpa tanggapan. Saya tidak puas dengan perbaikan yang dilakukan. Karena karya ini masih
dalam garansi dan masalahnya terus-menerus, saya meminta Anda untuk menggantinya dengan yang sepenuhnya bisa diperbaiki.

Saya melampirkan salinan kwitansi pembelian dan kartu layanan untuk perbaikan yang dilakukan sejauh ini.

Terima kasih

____________

Mike Milligan

Format Email
Surat pengaduan memformalkan situasi masalah dengan menuliskannya dan biasanya merupakan upaya terakhir untuk mencoba menyelesaikan suatu situasi. Surat
pengaduan yang efektif harus singkat sehingga dapat dipahami dengan cepat. Mereka juga harus terdengar sedikit berwibawa, ditulis dengan baik, dan disajikan secara
profesional. Di bawah ini adalah contoh email yang sama.

Dari: name@email.com
Kepada: name@email.com

Subjek: Meminta penggantian microwave

Yang terhormat,

Ini tentang microwave yang saya beli dari toko Anda pada tanggal 5 April 2017. Hari ketika microwave dipasang, itu dalam kondisi kerja, dan petugas layanan pelanggan
Anda menunjukkan dengan baik.

Keesokan harinya saya menyimpan segelas air untuk menghangatkan tubuh, tetapi sedingin itu saya simpan. Saya pikir mungkin saya tidak menekan tombol kanan dan
memanggil tetangga saya yang menggunakannya selama tiga tahun terakhir. Dia juga mencoba memanaskan air, tetapi tidak berhasil. Jadi saya menelepon pusat layanan
Anda dan memeriksanya dengan teknisi, dan dia memeriksa dengan seksama dan menentukan cacat pada produk. Dia meyakinkan saya bahwa itu akan diperbaiki dalam
waktu dua hari.

Yah, saya menulis kepada pengaduan bahwa saya tidak tertarik memperbaiki produk saya karena ini adalah produk yang rusak. Saya meminta barang pengganti yang
baru. Saya telah menjadi pelanggan Anda selama satu tahun terakhir dan selalu membeli sebagian besar barang listrik saya dari toko Anda. Saya percaya Anda akan
melihat masalah ini dan membantu saya mendapatkan bagian baru.

Saya kecewa dengan cara semuanya ditangani. Pertama, teknisi tidak muncul pada tanggal yang ditentukan, dan ketika saya menelepon pusat perbaikan Anda, sepertinya
tidak ada yang mengerti masalahnya. Sudah hampir sebulan, dan saya tidak bisa menggunakan microwave.

Saya harap Anda akan mengambil tindakan yang diperlukan.

Menunggu balasan awal Anda.

Dengan hormat,
Holly Brooks
Types of Essays
The type of essay will depend on what the writer wants to convey to his reader. There are broadly four types of essays. Let us see.

Narrative Essays: This is when the writer is narrating an incident or story through the essay. So these are in the first person. The aim when writing narrative essays is to
involve the reader in them as if they were right there when it was happening. So make them as vivid and real as possible. One way to make this possible is to follow the
principle of ‘show, don’t tell’. So you must involve the reader in the story.
Descriptive Essays: Here the writer will describe a place, an object, an event or maybe even a memory. But it is not just plainly describing things. The writer must paint a
picture through his words. One clever way to do that is to evoke the senses of the reader. Do not only rely on sight but also involve the other senses of smell, touch,
sound etc. A descriptive essay when done well will make the reader feel the emotions the writer was feeling at the moment.
Expository Essays: In such an essay a writer presents a balanced study of a topic. To write such an essay, the writer must have real and extensive knowledge about the
subject. There is no scope for the writer’s feelings or emotions in an expository essay. It is completely based on facts, statistics, examples etc. There are sub-types here
like contrast essays, cause and effect essays etc.
Persuasive Essays: Here the purpose of the essay is to get the reader to your side of the argument. A persuasive essay is not just a presentation of facts but an attempt to
convince the reader of the writer’s point of view. Both sides of the argument have to presented in these essays. But the ultimate aim is to persuade the readers that the
writer’s argument carries more weight.
Jenis Esai
Jenis esai akan tergantung pada apa yang penulis ingin sampaikan kepada pembacanya. Ada empat jenis esai. Mari kita lihat.

Esai Narasi: Ini adalah ketika penulis menceritakan suatu peristiwa atau cerita melalui esai. Jadi ini adalah orang pertama. Tujuan ketika menulis esai narasi adalah untuk
melibatkan pembaca di dalamnya seolah-olah mereka ada di sana ketika itu terjadi. Jadi buat mereka sejelas dan senyata mungkin. Salah satu cara untuk
memungkinkan hal ini adalah dengan mengikuti prinsip 'tunjukkan, jangan katakan'. Jadi, Anda harus melibatkan pembaca dalam cerita.
Esai deskriptif: Di sini penulis akan menggambarkan tempat, objek, peristiwa atau bahkan mungkin memori. Tetapi itu tidak hanya menggambarkan hal-hal secara jelas.
Penulis harus melukis gambar melalui kata-katanya. Salah satu cara cerdas untuk melakukan itu adalah membangkitkan indera pembaca. Jangan hanya
 mengandalkan penglihatan tetapi juga melibatkan indera penciuman, sentuhan, suara dll. Esai deskriptif bila dilakukan dengan baik akan membuat
pembaca merasakan emosi yang dirasakan penulis saat ini.
Esai Ekspositoris: Dalam esai seperti itu, penulis menyajikan penelitian yang seimbang tentang suatu topik. Untuk menulis esai seperti itu, penulis harus memiliki
pengetahuan yang nyata dan luas tentang subjek tersebut. Tidak ada ruang untuk perasaan atau emosi penulis dalam esai ekspositori. Ini sepenuhnya
didasarkan pada fakta, statistik, contoh dll. Ada sub-jenis di sini seperti esai kontras, esai sebab dan akibat dll.
Esai Persuasif: Di sini tujuan esai adalah untuk membawa pembaca ke sisi argumen Anda. Esai persuasif tidak hanya presentasi fakta tetapi upaya untuk meyakinkan
pembaca dari sudut pandang penulis. Kedua sisi argumen harus disajikan dalam esai ini. Tetapi tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan para pembaca
bahwa argumen penulis lebih berbobot.
5. Flooding IS the Annual Capital Agenda

at the beginning of the new year 2020. Flooding again hit Jakarta. flooding this year is the most severe in history. This is really worrying considering the flooding in the
capital has become an annual agenda every rainy season arrives. In addition, flooding results in significant material losses.

Indeed, the climate factor is one of the causes of various disasters. But human factors are the main cause of flooding in the capital. For example, many people who litter
in rivers and many waterways in Jakarta have been displaced by building construction projects and other buildings.

Steps need to be taken to make improvements such as good management of waterways, protecting forests from illegal logging, raising public awareness to protect the
environment. Solving the problem of flooding is indeed not easy but it requires joint responsibility. Environmental balance occurs if we live in harmony
with the environment and protect it for the future..
Banjir ADALAH Agenda Tahunan Ibukota

Banjir kembali melanda Jakarta. Hal ini sungguh memprihatinkan mengigat banjir di ibukota telah menjadi agenda tahunan setiap musim penghujan tiba. Selain itu,
banjir berdampak pada kerugian materi yang tidak sedikit.

Memang faktor iklim merupakan salah satu penyabab terjadinya berbagai bencana. Tetapi faktor manusialah yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir di ibukota.
Sebagai contoh, banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai dan banyaknya saluran air dijakarta yang telah tergusur oleh
proyek pembangunan gedung dan bangunan lainnya.

Menyelesaikan permasalahan banjir memang tidak mudah tetapi diperlukan tanggung jawab bersama. Keseimbangan lingkungan terjadi jika kita hidup serasi dengan
lingkungan dan menjaganya untuk masa yang akan datang.