Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm.

37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 37

MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENUNJANG


KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Ida Ruyadi1, Yunus Winoto2, Neneng Komariah3


1
BPTP Papua Barat (Badan Litbang Pertanian), 2,3 Universitas Padjadjaran
idaruyadi@pertanian.go.id1, yunus.winoto@unpad.ac.id2, neneng.komariah@unpad.ac.id3

ABSTRACT - This study is to investigate the use of besar responden menggunakan brosur dan leaflet
information and communication media in supporting sebagai media penunjang kegiatan penyuluhan
agricultural extension activities. Media communi- pertanian; Intensitas penggunaan brosur dan
cation in this study is limited to brochures and leaflet oleh penyuluh pertanian juga tidak terlalu
leaflets. Research conducted at the Institute for tinggi namun hampir setengah dari responden
Agricultural Technology in West Java. The menggunakan brosur dan leaflet dalam menunjang
population in this study is the agricultural extension kegiatan penyuluhan pertanian; Alasan
workers with a total sample of 48 people. The method pemanfaatan brosur dan leaflet pada umumnya
used is descriptive method with data collection responden menyatakan karena informasi yang
through questionnaires, interviews, observations, and terkandung dalam brosur dan leaflet sesuai
literature. Based on the results showed that: dengan kebutuhan dalam menunjang kegiatan
Frequency of use of com- munication media such as penyuluhan pertanian; Se- dangkan tujuan
brochures and leaflets by agricultural extension penggunaan brosur dan leaflet sebagian besar
workers are not too high, but most respondents using responden menyatakan untuk menambah
brochures and leaflets as a medium supporting pengetahuan dalam menunjang kegiatan
agricultural extension activities; The intensity of the penyuluhan pertanian.
use of brochures and leaflets by agricultural
extension is also not too high, but almost half of the Kata Kunci: penyuluhan pertanian, media komunikasi
respondents use of brochures and leaflets in pertanian, brosur, leaflet
supporting agricultural extension activities; The
reason the use of brochures and leaflets in general PENDAHULUAN
respondents stated that because of the information
contained in brochures and leaflets in accordance Era reformasi dan kebijakan otonomi
with the needs in supporting agricultural extension daerah telah mendorong reorientasi pembangunan
activities; While the purpose of the use of brochures
and leaflets majority of respondents stated to increase pertanian dari pendekatan yang berbasis
knowledge in supporting agricultural extension
activities. sumberdaya menjadi pendekatan yang berbasis
masyarakat (community based development).
Keywords: agricultural extension, agricultural
communication media, brochures, leaflets Sulaiman, (2000) mengatakan bahwa salah satu

ABSTRAK - Penelitian ini adalah untuk ciri pembangunan pertanian berbasis masyarakat
mengetahui penggunaan media komunikasi dan adalah berorientasi pada partisipasi masyarakat.
informasi dalam menunjang kegiatan penyuluhan
pertanian. Media komunikasi dalam penelitian ini Sejalan dengan era reformasi dan kebijakan
dibatasi pada media brosur dan leaflet. Penelitian
dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Per- otonomi daerah, berdasarkan Surat Keputusan
tanian Jawa Barat. Populasi dalam penelitian ini Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
adalah para penyuluh pertanian dengan jumlah
sampel sebanyak 48 orang. Metode penelitian 798/Kpts/OT.210/12/94 di beberapa daerah
yang digunakan adalah metode deskrptif dengan
dibentuk lembaga Balai Pengkajian Teknologi
teknik pengumpulan data melalui angket,
wawancara, observasi serta studi pustaka. Pertanian (BPTP). Tujuan pembentukan BPTP
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa:
Frekuensi peng- gunaan media komunikasi yang selain untuk desentralisasi dalam bidang
berupa brosur dan leaflet oleh petugas penyuluh penelitian dan pengkajian teknologi pertanian
pertanian tidak terlalu tinggi, namun sebagian

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


38 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

spesifik lokasi, juga untuk mendekatkan manfaatnya jika tidak dikomunikasikan dan
pelayanan pengkajian dan diseminasi informasi didiseminasikan. Diseminasi hasil penelitian
kepada masyarakat serta menjaga kesinambungan pertanian kepada petani-nelayan, pihak swasta dan
pengkajian dan penyuluhan pertanian spesifik pengguna lain perlu dilakukan melalui metoda
lokasi. (BPTP Jawa Barat, 2005). dan media yang tepat dan terus menerus, karena
Dalam konteks pembangunan pertanian kegiatan iseminasi bukan sekedar penyebarluasan
kegiatan penelitian dan penyuluhan pertanian informasi dan teknologi pertanian, tetapi lebih
memegang peranan penting dan tidak dapat dari itu petani-nelayan diharapkan dapat
dipisahkan antara kegiatan yang satu dengan menerapkan hasil penelitian tersebut dalam usaha
lainnya, karena kedua kegiatan tersebut pada pertanian sehingga meningkatkan
akhirnya akan bermuara pada tujuan yang sama kesejahteraannya (Badan Litbang Pertanian,
yaitu meningkatkan kesejahteraan petani. Syam 2004).
dan Widjono (1992) mengatakan kegiatan Dalam upaya menyebarluaskan informasi
penelitian dan penyuluhan pertanian memegang hasil penelitian dan pengkajian teknologi
peranan penting dalam mendukung pembangunan pertanian, BPTP Jawa Barat menerbitkan
pertanian karena sebagian besar upaya untuk berbagai jenis media komunikasi dan informasi
meningkatkan produktivitas dan pendapatan teknologi pertanian baik yang bersifat ilmiah
petani tergantung kepada kedua kegiatan tersebut. seperti prosiding maupun ilmiah popular
Kegiatan penelitian/pengkajian pertanian diantaranya adalah brosur dan leaflet. Sasaran
menghasilkan informasi teknologi pertanian/ utama pengguna media informasi brosur dan
inovasi teknologi pertanian untuk disampaikan leaflet adalah penyuluh pertanian, sehingga
kepada petani melalui penyuluhan pertanian. informasinya disajikan dan dikemas dengan
Selain itu juga kegiatan penelitian/pengkajian menggunakan bahasa ilmiah popular agar mudah
teknologi pertanian akan berdaya guna dan dipahami dan dapat digunakan sebagai materi
berhasil guna apabila teknologi hasil penelitian/ penyuluhan. Tjitropranoto, (1989) dalam
pengkajian tersebut dapat dirasakan manfaatnya Suryantini, (2003) mengelompokan informasi
oleh masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut hasil penelitian menjadi lima) (5) jenis yakni
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat sebagai berikut:
sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan 1) Informasi yang berupa bahan penentuan
Litbang Pertanian yang berada di daerah telah kebijakan,
banyak menghasilkan luaran yang cukup 2) Informasi hasil penelitian yang memerlukan
dibutuhkan oleh pengguna/stakeholder untuk pengujian lebih lanjut
peningkatan pembangunan pertanian di daerah, 3) Informasi ilmiah untuk pengembangan iptek
namun luaran /hasil penelitian dan pengkajian 4) Informasi teknologi sarana produksi, serta
yang berkualitas tinggi tersebut tidak akan banyak 5) Informasi teknis untuk materi penyuluhan.
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm. 37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 39

Litbang Pertanian, (2001) dalam Mindarti (2006) menyatakan bahwa tingkat pemanfaatan
et al. (2005) menjelaskan bahw pemanfaatan suatu media ditentukan oleh karakteristik
media komunikasi dan informasi berbentuk pembacanya, antara lain pendidikan, pekerjaan,
brosur dan leaflet dalam kegiatan diseminasi penghasilan, partisipasi dalam organisasi,
informasi memiliki kelebihan karena dapat kefanatikan, dan kekosmopolitan. Masih dalam
menjangkau sasaran yang lebih banyak dan sumber yang sama Rhaza dan Moriaty (1970)
tersebar jauh jika dibandingkan dengan menyatakan bahwa pemanfaatan suatu media
komunikasi tatap muka. Selain itu media cetak dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan
bisa dibaca berulang kali, sehingga memudahkan pengalaman kerja. Sedangkan Asopa ( 1997)
pengguna untuk memahami informasi yang dalam Sulaiman (2000) mengatakan bahwa
dikandungnya. Namun disisi lain media cetak rekomendasi teknologi yang tidak pas dengan
terkadang tidak efektif mencapai sasaran karena pengetahuan dan bahasa petani kemungkinan
bentuk penyajiannya tidak sesuai dengan besar tidak akan diadopsi oleh petani sebagai
karakteristik pengguna yang dituju, misalnya pengguna akhir kegiatan diseminasi informasi,
informasi untuk petani disajikan menggunakan oleh karena itu penugasan seorang peneliti untuk
bahasa ilmiah. Dapat juga media cetak menjadi pembuatan materi penyuluhan pertanian tidaklah
tidak bermanfaat karena topik yang disajikan tidak tepat karena peneliti mempunyai bahasa yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan lain berbeda dengan petani, dan masing-masing
sebagainya. Berdasarkan hal tersebut diatas maka mempunyai system pengetahuan (knowledge
media cetak brosur dan leaflet agar dapat system) yang berbeda. Setiap BPTP membutuhkan
dimanfaatkan oleh pengguna (penyuluh pertanian) staf dengan spesialisasi informasi (information
harus disusun berdasarkan kebutuhan informasi specialist), yang salah satu tugasnya adalah
pengguna dengan cara mengidentifikasi melaksanakan kegiatan komunikasi dan
kebutuhan informasi khalayak yang menjadi diseminasi informasi hasil penelitian/ pengkajian
sasaran/target group. teknologi pertanian. Dari seluruh tahapan
Dalam pelaksanaan tugas di lapangan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengkajian
penyuluh pertanian membutuhkan informasi hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penelitian pertanian yang relevan dengan komunikasi dan diseminasi merupakan tahap
permasalahan yang ada di lapangan. Hal ini akhir yang akan menentukan efektivitas institusi
sesuai dengan pendapat Syam dan Widjono BPTP, terutama dalam pandangan pengguna akhir
dalam Kushartanti, (2001) bahwa informasi/ (petani), dan stakeholders (penyuluh pertanian).
teknologi pertanian hasil penelitian yang akan Sayangnya tahapan akhir yang akan menentukan
dijadikan materi penyuluhan pertanian hendaknya efektivitas institusi BPTP tersebut belum dapat
yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi perhatian yang memadai dari penentu kebijakan.
oleh petani. Stepanus, (1972) dalam Mulyani et al.

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


40 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

Oleh karena demikian berdasarkan uraian ditujukan untuk memberdayakan pelaku utama
tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah dan pelaku usaha dalam peningkatan
sebagai berikut “Bagaimana penggunaan media kemampuan melalui penciptaan iklim usaha yang
komunikasi dan informasi teknologi Pertanian kondusif, penumbuhan motivasi, pengembangan
berbentuk brosur dan leaflet dalam menunjang potensi, pemberian peluang, peningkatan
kegiatan penyuluhan pertanian”. kesadaran dan pendampingan serta fasilitasi.
Kemudian mengenai tujuan penelitian ini Salah satu upaya yang digunakan dalam
adalah sebagai berikut : kegiatan penyuluhan pertanian adalah penggunaan
1) Untuk mengetahui frekuensi penggunaan media komunikasi dan informasi sebagi media
media komunikasi dan informasi teknologi perantara informasi pertanian yang akan diberikan
pertanian berbentuk brosur dan leaflet kepada para petani. Seperti halnya brosur yang
dalam menunjang kegiatan penyuluhan umumnya berisi pesan-pesan yang bersifat
pertanian. informatif, persuasif dan faktual. Maksud dari
2) Untuk mengetahui intensitas penggunaan sifat-sifat tersebut adalah, pesan dalam brosur
media komunikasi dan informasi tekno- umumnya memuat informasi yang ingin
logi pertanian berbentuk brosur dan leaflet disampaikan kepada khalayak. Pesan dalam
dalam menunjang kegiatan penyuluhan brosur juga memudahkan para pembaca agar
pertanian. dapat dengan mudah tertarik dengan pesan yang
3) Untuk mengetahui latarbelakang disampaikan oleh brosur tersebut (Stefanie,
penggunaan media komunikasi dan 2013).
informasi teknologi pertanian berbentuk Penyebaran informasi melalui penyuluhan
brosur dan leaflet dalam menunjang dan metode komunikasi lainnya dapat membantu
kegiatan penyuluhan pertanian. petani memperoleh inovasi dan solusi guna
4) Utuk mengetahui tujuan penggunaan media memperbaiki sistem pengelolaan kebun
komunikasi dan informasi teknologi agroforest-nya sehingga dapat meningkatkan
pertanian berbentuk brosur dan leaflet pendapatan dan menjaga kelestarian lingkungan
dalam menunjang kegiatan penyuluhan (Paramita, Martini, Roshetko & Finlayson, 2013).
pertanian. Sebagaimana yang telah dikemukakan
sebelumnya penelitian ini mengkaji tentang media
TINJAUAN PUSTAKA komunikasi dan informasi dalam kegiatan
Pertiwi dan Saleh (2010) menyatakan penyuluhan. Effendy (1981, 12) mendefinisikan
bahwa peningkatan kesejahteraan petani komunikasi sebagai, “Proses dimana seseorang
merupakan salah satu tujuan penyuluhan (komunikator) menyampaikan perangsang–
pertanian, yang ditegaskan dalam UU RI No.16 perangsang (basanya lambang-lambang dalam
Tahun 2006 bahwa penyuluhan salah satunya bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm. 37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 41

orang-orang lain (komunikate). Sedangkan kejadian-kejadian secara sistematis, akurat


mengenai pengertian media komunikasi secara mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
sederhana dapat diartikan sebagai media yang tertentu”. Sedangkan mengenai lokasi dalam
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penelitian ini dilakukan di Balai Pengkajian
komunikasi. Teknologi Pertanian/BPTP Jawa Barat yang
Kemudian mengenai landasan teori yang beralamat di Jalan Kayu Ambon No. 80
digunakan dalam penelitian, penulis Lembang Bandung.
menggunakan teori difusi inovasi dikembangkan
oleh Everett M. Rogers. Menurut Rogers (1983) HASIL DAN PEMBAHASAN
mendefinisikan difusi sebagai proses dimana Penelitian ini mengkaji tentang peng-
suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran gunaan media komunikasi dan informasi dalam
tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara kegiatan penyuluhan pertanian. Populasi dalam
para anggota suatu sistem sosial. Difusi adalah penelitian ini adalah para penyuluh pertanian yang
suatu komunikasi jenis khusus yang yang tersebar di tiga lokasi yakni yakni Lembang,
berkaitan dengan penyebaran pesan-pesan sebagai Purwakarta dan Kabupaten Sumedang yang
ide baru. Dalam konteks komunikasi difusi berjumlah 48 orang. Berdasarkan hasil
inovasi merupakan bagian khusus yang dari pengolahan data dapat dikemukakan hasil sebagai
proses komunikasi yang ada disebabkan informasi berikut: Untuk data penelitian ini terdiri dari data
yang dipertukarkan adalah inovasi. Teori difusi responden yakni data yang berkaitan dengan data
inovasi adalah sebuah model yang responden. Adapun berdasarkan hasil penelitian
menggambarkan aktivitas pertukaran informasi terungkap bahwa dilihat dari jenis kelaminnya
baru yang berlangsung dengan tujuan terjadinya responden dalam penelitian sebagian besar adalah
proses adopsi inovasi dalam diri khalayak. laki-laki yakni sebanyak 34 orang (70.83%)
dengan usia responden sebagian besar 79.17%
METODE PENELITIAN berusia lebih dari 35 tahun dengan masa kerja
Metode yang dipergunakan dalam pada umumnya lebih dari 10 tahun. Sedangkan
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jika dilihat dari tingkat pendidikan responden
jenis penelitian survey. Adapun yang dimaksud sebagian besar atau sekitar 52.08% berpendidikan
dengan metode deskriptif adalah suatu metode sarjana. Selain memiliki pendidikan formal,
yang berupaya memecahkan atau menjawab responden juga pada umumnya telah mengikuti
permasalahan yang dihadapi dalam situasi berbagai pendidikan non formal seperti kegiatan
sekarang. Sedangkan menurut Yatim Rianto penyuluhan dan pelatihan. Mengenai jabatan
(1996, 21) menyatakan bahwa, “Penelitian fungsional responden kaitannya dengan kegiatan
deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk penyuluhan pertanian terdiri dari penyuluh
menjelaskan tentang gejala-gejala, fakta-fakta atau pertanian non kelas, penyuluh pertanian pratama,

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


42 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

penyuluh pertanian muda serta penyuluh pertanian kesesuaian informasi yang terdapat dalam brosur
madya. maupun leaflet sebagian responden menyatakan
Kemudian mengenai hasil pengolahan data informasinya sesuai dengan materi yang
penelitian diketahui bahwa media komuniiasi dan dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan. Untuk
informasi yang banyak dimanfaatkan para aspek kemutakhiran dan keakuratan informasinya,
responden yang ada di tiga lokasi yakni Lembang, menurut sebagian besar responden menyatakan
Purwakarta dan Kabupaten Sumedang yaitu media informasi yang terdapat dalam brosur dan leaflet
brosur dan leaflet. Adapun mengenai frekeunsi cukup mutakhir serta akurat.
pemanfaatan media brosur dan leaflet ini yaitu Untuk ketepatan waktu pendistribusian
sekitar 5 kali dalam tiga bulan terakhir. Sedagkan brosur dan leaflet berkaitan dengan pelaksanaan
berkaitan dengan intensitas pemanfaatannya kegiatan penyuluhan yang dilakukan responden
dalam setiap kali menggunakan media brosur dan sebagian besar responden menyatakan waktu
leaflet tersebut yaitu sekitar 1-2 jam. pendistribusiannya sudah tepat sehingga dapat
Ada beberapa hal yang mendorong menambah pengayaan responden pada saat
responden memanfaatkan media komunikasi dan melakukan kegiatan penyuluhan . Selain itu juga
informasi yang berupa brosur dan leaflet yakni dengan adanya ketepatan waktu pendistribusian
petugas penyuluh pertanian selalu dituntut untuk brosur dan leaflet ini akan membantu para
well informed terhadap berbagai perkembangan penyuluh dalam menyusun program dan materi
ilmu pengetahuan dan teknologi maupun penyuluhan serta dapat membantu dalam
informasi lainnya. Oleh karena demikian media memecahkan masalah yang sering dihadapi
komunikasi seperti brosur dan leaflet menurut dilapangan pada saat melakukan kegiatan.
petugas penyuluh mampu menyajikan informasi- Dalam mempersiapkan materi dan
informasi baru yang bisa disampaikan dalam program penyuluhan selain menggunakan media
kegiatan penyuluhan. komunikasi dan informasi yang berupa brosur dan
Selanjutnya mengenai tujuan dari leaflet didistribusikan secara rutin oleh BPTP,
penggunaan media komunikasi dan informasi para penyuluh juga memanfaatkan media
yang berupa brosur dan leaflet ini oleh responden informasi lainnya seperti majalah dan jurnal
diantaranya untuk menambah pengetahuan dan penelitian, laporan hasil penelitian bidang
wawasan terutama yang berkaitan informasi pertanian, buku teks, surat kabar serta media
terbaru, karena dengan diperolehnya informasi elektronik maupun media internet. Adapun
baru kegiatan penyuluhan diharapkan bisa mengenai jenis informasi yang biasanya
berjalan menarik dan sesuai dengan tujuan dari dibutuhkan para penyuluh yaitu informasi tentang
kegiatan penyuyuhan pertanian. penentuan kebijakan, pengujian lebih lanjut,
Masih tentang media brosur dan leaflet pengembangan Iptek di bidang pertanian, sarana
berdasarkan pendapat responden mengenai produksi maupun informasi tentang teknologi
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm. 37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 43

lainnya yang dapat menunjang kegiatan (1996: 9) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
penyuluhan. menentukan efektivitas keberhasilan komunikasi
Sebagaimana yang telah dikemukakan ditentukan oleh unsur-unsur yang berperan
pada halaman sebelumnya, penelitian ini mengkaji dalam komunikasi diantaranya adalah :
tentang penggunaan media komunikasi dalam 1) Sumber (source) yaitu kemampuan komu-
menunjang para penyuluh di bidang pertanian. nikator/penyuluh pertanian atau sumber
Dalam konteks komunikasi yang disebut dengan dalam menyusun tujuan komunikasi,
media adalah merupakan alat atau sarana yang terutama dalam menterjemahkan pesan ke
digunakan oleh komunikator dalam menyampai- dalam bentuk media, sehingga penerima
kan pesan komunikasinya. Dalam penelitian ini pesan memiliki sikap positif yang sama
media komunikasi dan informasi yang diteliti terhadap isi pesan atau teknologi yang
adalah brosur dan leaflet. Adapun mengenai diberikan. Artinya ada keyakinan bahwa
pengertian brosur jika merujuk pada pengetian suatu inovasi yang diberikan atau diterima
The ALA Glossary of Library and Information tersebut menguntungkan dan dapat diterima
Science. (1983) menyatakan bahwa brosur atau secara sosial.
buklet adalah terbitan tidak berkala yang terdiri 2) Isi pesan harus utuh dan tidak ada
dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak pemenggalan yang dapat membingungkan
terkait dengan terbitanlain, dan selesai dalam para penerima atau penguna.
sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu 3) Saluran media dipilih berdasarkan pertim-
biasanya memiliki sampul tapi tidak bangan ekonomis dan banyak dimanfaatkan
menggunakan jilid keras. Pengetian lainnya pengguna.
tentang brosur juga dikemukakan oleh UNESCO Apabila memperhatikan pernyataan Levis
yang menyebutkan bahwa brosur adalah terbitan di atas, menunjukkan bahwa media atau saluran
tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap memiliki kontribusi yang penting dalam
(dalam satu kali terbitan), memiliki paling menunjang keberhasilan suatu proses komunikasi
sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 termasuk dalam hal ini penyuluhan pertanian.
halaman, di luar perhitungan sampul. Sedangkan Oleh karena demikian seorang tenaga penyuluh
mengenai pengertian leaflet menurut Soedijanto pertanian selain harus memiliki keterampilan
dan Soehardjan (1999) leaflet adalah media cetak berkomunikasi juga memiliki pengetahuan yang
yang berbentuk satu lembar kertas lepas dengan luas tentang saluran/media komunikasi, sistem
ukuran A4 (210 X 297 mm). sosial, dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat
Bosur maupun leaflet sebagai media yang menjadi sasaran.
komunikasi memiliki peranan yang sangat penting Pengertian komunikasi secara umum
dalam menunjang keberhasilan suatu proses secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
komunikasi. Hal ini juga ditegaskan oleh Levis, proses penyampaian pesan dari seseorang atau

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


44 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

sekelompok orang pada orang atau kelompok Tabel 1


lainnya dengan tujuan baik untuk memberitahu Bentuk dan Isi Pesan Media Brosur dan
atau untuk mempengaruhi orang lain. Sedangkan Leaflet
dalam konteks komunikasi pertanian, Soekartawi, No Jenis Bentuk Isi
Media pesan/informas
(2005: 5) mengartikan komunikasi pertanian
1 Brosur a. Tidak i
a.Memuat
adalah suatu pernyataan antar manusia yang . terkait informasi
berkaitan dengan kegiatan di bidang pertanian, dengan atau
terbitan penjelasan
baik secara perorangan maupun secara lain, dan ten-tang
berkelompok, yang sifatnya umum dengan selesai suatu produk,
dalam layanan,
menggunakan lambang-lambang tertentu seperti sekali fasilitas
sering dijumpai pada metode penyuluhan. terbit. umum, profil
b.Biasanya perusa-haan,
Sementara fungsi media komunikasi adalah memiliki sekolah
sebagai alat yang dipakai untuk melakukan sam-pul, b.Informasi
tapi tidak dalam brosur
komunikasi, sedangkan pelaku komunikasi itu mengguna- ditulis
sendiri terdiri dari komunikator dan komunikan kan jilid dengan
keras. bahasa yang
melalui pesan yang disampaikan. c. Memiliki ringkas,
Dalam upaya mengkomunikasikan paling mudah
sedikit 5 dipahami
informasi hasil penelitian teknologi pertanian, halaman dalam waktu
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tetapi singkat.
tidak c.Berisi
menerbitkan berbagai jenis media komunikasi dan lebih dari informasi
informasi teknologi pertanian baik yang bersifat 48 yang
halaman, di bertujuan
ilmiah seperti jurnal ilmiah, prosiding maupun luar menggugah
ilmiah popular diantaranya adalah brosur dan perhitunga sasaran agar
n sampul tergerak
leaflet. hatinya
untuk
mengetahui
lebih lanjut.
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm. 37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 45

No Jenis Bentuk Isi harus diusahakan dengan pendekatan-pendekatan


Media pesan/informas
yang dapat memungkinkan bertemunya penger-
2 Leaflet a.Berbentuk a.i Leaflet berisi
. satu informasi tian antara komunikator dengan komunikan
lembar teknologi berdasarkan kesamaan pengalaman; (3)
kertas praktis atau
lepas informasi lain Diusahakan agar pesan dapat membangkitkan
dengan yang dapat kebutuhan komunikan (pengguna). Selanjutnya
ukuran A4 mendorong
(210 tumbuh-nya Sudiana memberikan gambaran tentang
X 297 minat sasaran penggunaan ilustrasi, warna dan persiapan grafis
mm). untuk
b.Lembar mengetahui sebagai berikut:
kertas yang lebih lanjut. 1) Faktor Ilustrasi
dilipat, b. Leaflet
berisi disusun Sesuatu yang indah, cantik, lucu, aneh,
informasi ringkas dan luar biasa adalah hal-hal yang dapat memikat
dengan dengan
berbagai bahasa yang perhatian khalayak, jadi fungsi ilustarsi di sini
cetakan dan mudah adalah untuk membina daya tarik. Ilustrasi sering
lay out dipahami
yang tujuan leaflet digunakan untuk memudahkan orang
menarik terbatas pada mempersepsi pesan yang disampaikan, selain itu
atau berupa membangkitk
selembar an motivasi ilustrasi juga sering dianggap sebagai bahasa
kertas di sasaran universal yang dapat menembus rintangan yang
bawah .
ukuran A4 ditimbulkan oleh perbedaan bahasa. Adapun
yang fungsi ilustrasi dalam pembuatan brosur dan
tercetak
satu sisi leaflet adalah untuk menarik perhatian,
atau merangsang minat baca keseluruhan pesan, dan
keduanya.
mendramatisasi pesan. Soedijanto dan Soehardjan
(1999) mengatakan pemberian ilustrasi sebagai
penyedap sangat dianjurkan dalam penyusuna
Sumber: Data diolah dari berbagai sumber
media cetak seperti brosur dan leaflet, ilustrasi
harus dapat memperjelas isi tulisan dan
Berbicara lebih jauh tentang media
keterangan ilustarsi dibuat semenarik mungkin.
komunikasi, Sudiana (1986) menyebutkan bahwa
Pemberian nomor, waktu terbit dan nama
untuk mencapai tingkat sasaran yang
penyusun dicantumkan pada akhir tulisan.
dikehendaki, sebaiknya pesan atau informasi yang
Pemberian nomor diperlukan untuk kepentingan
akan dikomunikasikan dalam bentuk media
pengelolaan yaitu untuk mempermudah pencarian
brosur dan leaflet harus dipersiapkan secara
kembali dan berguna bagi penyusunan
matang dengan memperhatikan sebagai berikut :
perencanaan.
(1) Pesan harus direncanakan dan disampaikan
dengan gaya penulisan yang menarik; (2) Pesan

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


46 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

2) Faktor Warna penyuluhan pertanian, maka ada baiknya


Setiap orang memiliki kesukaan yang dijelaskan pula tentang konsep penyuluh itu
berbeda terhadap jenis warna, kecenderungan sendiri. Adapun jika dilihat dari asal usul katanya
warna biasanya sangat berhubungan dengan usia, kata penyuluh berasal dari kata suluh yang artinya
jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. obor, atau benda yang dipakai untuk menerangi.
Namun dari hasil tes psikologi mengungkapkan Masih tentang penyuluhan Nasution, (1996:11)
kelompok usia tertentu memiliki kecenderungan mengartikan penyuluhan adalah sebagai suatu
warna yang serupa, misalnya warna-warna usaha pendidikan non formal dengan maksud
cerah, menarik perhatian anak-anak muda, mengajak orang sadar dan mau melaksana-
warna-warna soft (lembut) bagi orang yang lebih kan ide-ide baru. Penyuluhan pada
dewasa dan bagi mereka yang berpendidikan hakekatnya merupakan suatu langkah dalam
lebih tinggi. Pemilihan warna dalam media usaha mengubah masyarakat menuju ke arah yang
cetak brosur dan leaflet sebaiknya lebih baik seperti yang dicita-citakan. Penyuluhan
menerapkan warna secara alamiah bagi merupakan suatu usaha menyebar-luaskan hal-hal
tujuan komunikasi, seperti untuk identifikasi, yang baru agar masyarakat mau tertarik dan
menarik perhatian, menimbulkan pengaruh berminat untuk melaksanakannya dalam
psikologis, membangun ketahanan minat, dan kehidupan mereka seharai-hari.
menciptakan susana yang menye-nangkan. Selanjutnya Departemen Pertanian RI,
Senada dengan hal ini Effendy (1993) (2002) mendefinisikan penyuluhan pertanian
menyatakan bahwa dalam pengaturan warna ialah adalah pemberdayaan petani dan keluarganya
apabila pesan yang dikomunikasikan diberi beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui
ilustrasi barang yang terkandung oleh pesan kegiatan pendidikan non formal di bidang
bersangkutan , warna untuk ilustrasi barang yang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya
dipromosikan harus sama dengan warna barang sendiri baik di bidang ekonomi, sosial maupun
aslinya. politik sehingga peningkatan pendapatan dan
3) Persiapan Grafis kesejahteraan mereka dapat tercapai. Pendapat
Pada tahap persiapan grafis ada tiga hal senada dikemukakan oleh Soekartawi, (2005: 5)
yang harus dilakukan yaitu menyusun naskah, penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan di
penyuntingan ilustrasi, dan mengatur tata letak luar sekolah (informal) yang diberikan kepada
atau layout. Ketiga langkah tersebut didasarkan petani dan keluarganya dengan maksud agar
pada desain yang dibuat pada tahap mereka mampu, sanggup dan berswadaya
perencanaan. memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan
Apabila dalam uraian di atas telah keluarganya sendiri atau bila memungkinkan
dikemukakan tentang sarana atau media mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
komunikasi dalam menunjang kegiatan di sekelilingnya.
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm. 37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 47

Kemudian bagi Departemen Pertanian itu banyak dimanfaatkan oleh tenaga penyuluh
sendiri kegiatan penyuluhan mempunyai peranan pertanian dalam menyusun program dan
yang cukup penting karena melalui tenaga meyiapkan materi penyuluhannya.
penyuluh berbagai informasi baik yang berupa
pengetahuan maupun keterampilan yang berkaitan SIMPULAN
dengan masalah pertanian disampaikan kepada Hasil penelitian mengenai pemanfaatan
masyarakat terutama pada masyarakat yang media komunikasi dan informasi teknologi
tinggal di daerah-daerah peloksok dan daerah pertanian berbentuk brosur dan leaflet dalam
terpencil lainnya. Berkaitan dengan hal ini ada menunjang kegiatan penyuluhan pertanian dapat
beberapa tugas dan peran yang bisa dilakukan disimpulkan sebagai berikut: Mengenai frekuensi
tenaga penyuluh pertanian yakni: (1) pemanfaatan media komunikasi dan
Memfasilitasi proses pembelajaran petani dan informasi teknologi pertanian yang berupa
keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis; brosur dan leaflet oleh tenaga penyuluh
(2) Memberikan rekomendasi dan mengihtiarkan pertanian tidak terlalu sering, namun demikian
akses petani dan keluarganya ke sumber-sumber para penyuluh tetap menggunakan brosur dan
informasi dan sumberdaya yang akan membantu leaflet sebagai salah satu sumber informasi dalam
mereka dalam memecahkan masalah yang menunjang kegiatan penyuluhan pertanian.
dihadapi; (3) Membantu menciptakan iklim usaha Mengenai intensitas pemanfaatan media
yang menguntungkan; (4) Mengembangkan komunikasi dan informasi teknologi pertanian
organisasi petani menjadi organisasi sosial berbentuk brosur dan leaflet oleh penyuluh
ekonomi yang tangguh; (5) Menjadikan pertanian juga tidak terlalu tinggi, namun
kelembagaan penyuluhan sebagai lembaga sebagian besar tenaga penyuluh memanfaatkan
mediasi dan intermediasi, terutama yang brosur dan leaflet dalam menunjang kegiatan
menyangkut teknologi dan kepentingan petani penyuluhan pertanian.
dan keluarganya beserta masyarakat agribisnis. Ada beberapa alasan tenaga penyuluh
Dalam menjalankan tugas dan peran pertanian menggunakan brosur dan leaflet dalam
tersebut di atas, tenaga penyuluh memerlukan menunjang kegiatannya antara lain faktor
berbagai ketersediaan media komunikasi dan kemutakhiran informasi, keakuratan, serta
informasi dalam menambah pengetahuan, materinya relevan dengan kebutuhan para
wawasan serta keterampilan dalam memberikan penyuluh pertanian.
penyuluhan pada masyarakat petani. Salah satu Kemudian mengenai tujuan penggunaan
media komunikasi yang saat ini dibuat dan media komunikasi dan informasi teknologi
didistribusikan oleh BPTP dan litbang pertanian pertanian yang berupa brosur dan leaflet yaitu
diantaranya brosur dan leaflet. Adapun mengenai untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
keberadaan brosur dan leaflet tersebut sudah

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


48 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

tenaga penyuluh pertanian dalam melakukan Nasution. (1996). Pembangunan, Pengenalan


tugasnya. Teori dan Penerapannya. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Paramita, E., Martini, E., Roshetko, J. M., &
Badan Litbang Pertanian. (2004). Panduan Finlayson, R. F. (2013). Media dan metode
Umum Pelaksanaan Pengkajian Serta komunikasi dalam penyuluhan agroforestri:
Program Informasi, Komunikasi dan studi kasus di Sulawesi Selatan (Kabupaten
Diseminasi di BPTP. Jakarta: Badan Litbang Bantaeng dan Bulukumba) dan Sulawesi
Pertanian. Tenggara (Kabupaten Konawe dan Kolaka).
Departemen Pertanian. (2002). Kebijksanaan In Prosiding Seminar Nasional Agroforestri
Nasional Penyelenggaraan Penyuluhan (pp. 488-493).
Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian. Pertiwi, P. R., & Saleh, A. (2010). Persepsi petani
Effendi, Onong Uchjana. (1993). Dinamika tentang saluran komunikasi usahatani padi.
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8(2), 46-
Effendi, Onong Uchjana. (1981). Ilmu 61
Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Rianto, Yatim. (1996). Metode Penelitian
Remaja Rosdakarya. Kependidikan, Surabaya: SIC.
Kushartanti, Ekaningtyas. (2001). Keefektifan Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of
Media Cetak pada Diseminasi dan Adopsi Innovation. Canada: The Free Press, A
Teknologi Jagung Bisma di Kabupaten Soedijanto dan Soehardjan, M. (1999). Petunjuk
Semarang. Thesis Program Pasca Sarjana Teknis Menyusun Tulisan Ilmiah Populer.
Universitas Gajah Mada. Jogyakarta: Jakarta: Badan Litbang Pertanian
Universitas Gajah Mada. Soekartawi, (2005). Prinsip Dasar Komunikasi
Levis. L, R. (1996). Komunikasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia
Pedesaan. Bandung: Citra Aditya Bakti Stefanie, R. (2013). Respon Pengunjung Terhadap
Mindarti, S. Sukmaya dan Sinaga, A. (2005). Media Brosur Jatim Park 2. Jurnal E-
Efektifitas Media Cetak dalam Diseminasi Komunikasi, 1(3), 309-320
Teknologi di Jawa Barat dalam Metoda Sudiana, D. (1986). Komunikasi Periklanan
Diseminasi Teknologi. Bandung: BPTP Cetak. Bandung: Remaja Karya
Jawa Barat. 49 hlm. Sulaiman, Fawzi. (2000). Konsep dan Upaya
Mulyani, E.S, Suryantini, H, dan Setyorini, E. Peningkatan Komunikasi dan Diseminasi
(2006). Persepsi Penyuluh Pertanian Hasil litkaji di BPTP Bahan Diskusi.
terhadap Warta Litbang Pertanian dan Jakarta: Badan Litbang Pertanian. 20 hlm.
Pemanfaatannya. Jurnal Perpustakaan Suryantini, Heryati. (2003). Kebutuhan
Pertanian 15 (1): 11-17. Informasi dan Kebutuhan Kognitif
Vol.5/No.1, Juni 2017, hlm. 37-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 49

Penyuluh Pertanian Serta Hubungannya Tjitropranoto, P. (1992). Peningkatan Keterkaitan


dengan Penggunaan Sumber Informasi. Penelitian dan Penyuluhan Pertanian
Jurnal Perpustakaan Pertanian 12 (2): 33- dalam Teknologi Konservasi dan Embung.
41. Prosiding Perakitan Teknologi Program
Syam, M. dan Widjono, A. (1992). keterkaitan Keterkaitan Penelitian dan Penyuluhan
Penelitian dan Penyuluhan, Persepsi, Pertanian. Jakarta: Badan Litbang
Institusi dan Tata Hubungan Kerja, Pertanian.
dalam Teknologi dan Embung, Prosiding Tjitropranoto. (1993). Komunikasi Hasil
Perakitan Teknologi Program Keterkaitan Penelitian dan Umpan Baliknya dalam
Penelitian Penyuluhan. Jakarta: Badan Prosiding Temu Teknis Komunikasi dan
Litbang Pertanian. Informasi Hasil-hasil Penelitian Pertanian
di Sukamandi. Bogor: Pustaka.

ISSN: 2303-2677 / © 2017 JKIP


50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Ida, dkk.

You might also like