Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

POTRET PERIKLANAN DI MEDIA MASSA INDONESIA

Novi Erlita
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta
Jl. Meruya Selatan Jakarta Barat 11640
Email : novi_erlita@yahoo.com

Abstract
Advertising is the commercial and nonpersonal communication about an organization and its products are transmitted
to a target audience through mass media is like television, radio, newspapers, magazines, direct mail (direct mailing),
outdoor billboard, or public transport. Modern advertising is the biological child born from the invention of mass media
technology, particularly in the earliest forms of mass media ie newspapers. The mass media is the biological child
of the invention various information and communications technology since the invention of the first printing press by
Gutenberg in 1453, which gave birth to the printed media is published periodically and regularly called the newspapers
and magazines and then in about the year 1775. Invention communication technology this in a row in a different time
period spawned other mass communication devices namely radio, film and television. For the fourth this media ie
newspapers / magazines, radio, film, and television later known as the name of the mass media. In the development of
advertising activities also use forms other mass media, namely radio, film, and television. The media is then known as
the main media used in advertising activities, or better known as the top-line media (above the line media). In addition
there are also other advertising media that are not included in the category of mass media, which is often referred to as
bottom-line media (belowe the line media) (Jefkins, 2000). Media bottom line is supporting media advertising activities
in the mainstream media in the form of brochures, banners, flyers, neon, Flager, and all forms of media that allows can
be used to convey advertising messages in the form of a headline, tagline, brandname, logotype, or slogan to consumers.
Key words : advertising, internet and media.
Abstrak
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct
mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Periklanan modern merupakan anak kandung
yang lahir dari invensi teknologi media massa, khususnya pada bentuk awal media massa yakni surat kabar. Media
massa merupakan anak kandung dari berbagai invensi teknologi komunikasi dan informasi sejak ditemukannya
mesin cetak pertama kali oleh Gutenberg tahun 1453, yang kemudian melahirkan media tercetak yang terbit secara
periodik dan regular yang disebut dengan surat kabar dan kemudian majalah pada sekitar tahun 1775. Invensi
teknologi komunikasi ini secara berturut-turut dalam kurun waktu yang berbeda melahirkan perangkat komunikasi
massa lainnya yakni radio, film dan televisi. Untuk keempat media inilah yakni surat kabar/majalah, radio, film, dan
televisi di kemudian hari dikenal dengan sebutan nama media massa. Dalam perkembangannya kegiatan periklanan
juga menggunakan bentuk-bentuk media massa lainnya yaitu radio, film, dan televisi. Media-media inilah yang
kemudian hari dikenal sebagai media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan atau lebih dikenal dengan
sebutan media lini atas (above the line media). Selain itu ada juga media periklanan lainnya yang tidak termasuk
dalam kategori media massa, yang sering disebut dengan media lini bawah (belowe the line media) (Jefkins, 2000).
Media lini bawah merupakan media pendukung kegiatan periklanan di media utama dalam bentuk brosur, spanduk,
flyer, neon box, flager, dan semua bentuk media yang memungkinkan dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan periklanan dalam bentuk headline, tagline, brandname, logotype, maupun slogan kepada konsumen.
Kata kunci : periklanan, internet dan media massa.

PENDAHULUAN Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan


iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu
Periklanan adalah komunikasi komersil produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu
mengenai sebuah organisasi dan produk- media dan ditujukan kepada sebagian atau
produknya yang ditransmisikan ke suatu seluruh masyarakat. Sementara istilah periklanan
khalayak target melalui media bersifat massal diartikan sebagai keseluruhan proses yang
seperti televisi, radio, koran, majalah, direct meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
mail (pengeposan langsung), reklame luar dan pengawasan penyampaian iklan.
ruang, atau kendaraan umum. Di Indonesia, Penemuan teknologi ini secara drastis

199
200 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 2, Juli 2016, halaman 199 - 210

telah mengubah peradaban dan cara hidup brand dengan satu specific idea yang khas
manusia. Inilah yang oleh McLuhan dikatakan yang menancap di benak konsumen.
sebagai zaman baru atau zaman elektronika Di akhir 1980 dan awal 1990
(The Electronic Age). Dari sistimatika memperlihatkan kemunculan TV Kabel
invensi teknologi komunikasi yang disusun dan MTV, sebagai bagian darinya. Sebagai
McLuhan, secara berurutan dapat diidentifikasi pionir dalam konsep musik-video, pelayanan
berbagai invensi teknologi komunikasi yang MTV merupakan sebuah tipe periklanan
berkembang sejak pertengahan abad ke 19 yang baru. Konsumen lebih menyimak pesan
hingga akhir abad ke 20 sebagai berikut : yang diiklankan MTV dibandingkan dengan
Invensi Ta- membeli setelah mendapat informasi dari media
Inventor
teknologi hun lain.Saat tv kabel dan tv satelit mengalami
Telegraph Samuel Morse 1835 peningkatan secara umum, beberapa saluran
Telephone Elisha Grey dan Alexander 1870 berada di posisi puncak, termasuk saluran yang
Graham Bell seluruh durasinya berisi iklan seperti QVC,
Phonograph Thomas Edison 1877 Home Shopping Network, dan Shop tv.
Radio/Catredal Marconi 1895 Pemasaran melalui internet membuka
Radio batas baru bagi periklanan dan memberikan
Film Projector Charles Francis Jenkins & 1895 kontribusi pada “boomingnya” “dot-com”
Thomas Armat.
tahun 1990. Seluruh perusahaan terus
Television Philo T. Fransworth 1922
beroperasi semata-mata dalam bidang
Photocopier Chester F. Carlson 1930
periklanan, dan menawarkan segalanya untuk
Answering Willy Muller 1935 kupon berlangganan internet gratis. Memasuki
Machine
abad ke-21 sejumlah website, termasuk ‘mesin
Computer Harles Paulson Ginsberg 1952
pencarian google’ memulai perubahan dalam
Compact Disc James Rusell 1956
dunia periklanan on-line dengan mengekspansi
Holography Stephen A. Benton 1968
relevansi kontekstual, tidak menonjolkan iklan
Cellular Phone Martin Coper 1973
dibandingkan dengan pemberian bantuan dan
Modem Dennis Hayes and Dale 1977 lebih utama ketimbang membanjiri konsumen
Heatherington
dengan brosur. Hal ini menandai kebangkitan
Faximile Xerox 1980
trend periklanan interaktif.
DVD Konsorsium (Toshiba, 1980
Penyebaran pesan melalui iklan, secara
Sony, Matshusita,etc)
relatif menelan biaya dari GDP sehingga
Internet Service The ARPANET 1980
Provider menyebabkan perubahan yang cukup signifikan
dalam pemilihan media. Di Amerika misalnya,
Adaptasi invensi teknologi McLuhan (Griffin,
2003) pada tahun 1925 media iklan yang utama
Iklan modern sendiri yang mulai adalah surat kabar, majalah, nyala lampu trem,
berkembang tahun 1960-an, jauh berbeda dan poster-poster. Periklanan menghabiskan
dengan periklanan masa lampau. Pada tahun anggaran sekitar 2,9% dari GDP. Sejak 1998,
ini, periklanan menemukan bentuknya yang televisi dan radio menjadi media periklanan
modern dengan karya-karya kreatif yang yang utama dan menghabiskan dana dari GDP
menakjubkan.Perintis iklan dengan landasan yang lebih rendah, sekitar 2,4%. Dilihat dari
karya kreatif yang digarap secara apik ini tujuan, penyajian, sampai ke anggaran yang
dipelopori oleh seri iklan mobil kodok dibelanjakan iklan mengalami kemajuan yang
Volkswagen yang menampilkan judul-judul sangat pesat.
seperti ‘Think Small” dan “Lemon”. Iklan-iklan Periklanan terus berkembang dari tahun
Volkswagen inilah yang meletakkan dasar ke tahun dalam percaturan industri dan ekonomi
positioning dan unique selling proposition dunia. Dengan sistem pengendalian yang baik,
(USP) dalam periklanan yang masih dipegang iklan telah menyumbangkan jasa reproduksi
hingga kini. ini mengikat (associate) setiap komoditas yang besar bagi perkembangan
industri, Surat kabar juga yang paling banyak
Potret Periklanan Di Media Massa Indonesia 201

menikmati keuntungan peningkatan ini sampai perangkat mekanik khususnya apa yang
mencapai setengah dari keuntungan mereka. disebut dengan media massa.
Seratus tahun berikutnya, pada awal abad ke- Media massa merupakan anak kandung
19, surat kabar tetap menikmati keadaan ini. dari berbagai invensi teknologi komunikasi
Sehingga iklan menjadi sebuah sistem yang dan informasi sejak ditemukannya mesin
tak terpisahkan dengan semua percaturan cetak pertama kali oleh Gutenberg tahun 1453,
bisnis perusahaan. Saat dunia mulai mengenal yang kemudian melahirkan media tercetak
televisi pada tahun 1960, peran iklan menjadi yang terbit secara periodik dan regular yang
lebih popular lagi. Bersamaan dengan itu pula, disebut dengan surat kabar dan kemudian
iklan televisi mulai mengendalikan dominasi majalah pada sekitar tahun 1775. Invensi
periklanan sampai saat ini. teknologi komunikasi ini secara berturut-turut
dalam kurun waktu yang berbeda melahirkan
Kajian Pustaka perangkat komunikasi massa lainnya yakni
radio, film dan televisi. Untuk keempat media
Munculnya iklan di Indonesia
inilah yakni surat kabar/majalah, radio, film,
merupakan peninggalan dari pemerintah
dan televisi di kemudian hari dikenal dengan
Belanda. Istilah iklan muncul dari Soedardjo
sebutan nama media massa.
Cokrosisworo (1951), Istilah iklan yang kita
Periklanan modern merupakan anak
pakai saaat ini adalah diambil dari istilah
kandung yang lahir dari invensi teknologi
belanda yaitu advertentie, bahasa inggrisnya
media massa, khususnya pada bentuk awal
advertising. Iklan mulai diperkenalkan di
media massa yakni surat kabar. Dalam
Indonesia oleh Jan Pieterzoen Coen pendiri
perkembangannya kegiatan periklanan juga
Batavia dan Gubernur jenderal Belanda
menggunakan bentuk-bentuk media massa
tahun 1619-1629. J P Coen menulis surat
lainnya yaitu radio, film, dan televisi. Media-
dengan judul Memorie de Nouvelles.Istilah
media inilah yang kemudian hari dikenal
iklan muncul dari Soedardjo Cokrosisworo
sebagai media utama yang digunakan dalam
(1951), Istilah iklan yang kita pakai saaat
kegiatan periklanan atau lebih dikenal dengan
ini adalah diambil dari istilah belanda yaitu
sebutan media lini atas (above the line media).
advertentie, bahasa inggrisnya advertising.
Selain itu ada juga media periklanan lainnya
Iklan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh
yang tidak termasuk dalam kategori media
Jan Pieterzoen Coen pendiri Batavia dan
massa, yang sering disebut dengan media lini
Gubernur jenderal Belanda tahun 1619-1629. J
bawah (belowe the line media) (Jefkins, 2000).
P Coen menulissurat dengan judul Memorie de
Media lini bawah merupakan media pendukung
Nouvelles.
kegiatan periklanan di media utama dalam
Media massa merupakan tools yang
bentuk brosur, spanduk, flyer, neon box, flager,
digunakan untuk berkomunikasi kepada massa.
dan semua bentuk media yang memungkinkan
Oleh karena itulah media massa sering juga
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
disebut dengan mass media communication
periklanan dalam bentuk headline, tagline,
(media komunikasi massa), mass media
brandname, logotype, maupun slogan kepada
(media massa), ataupun mass communication
konsumen.
(komunikasi massa). Sehingga ketika dikatakan
Perkembangan iklan di Indonesia
komunikasi massa maka itu akan selalu berarti
banyak didukung dengan berdirinya stasiun
komunikasi dengan menggunakan media
televisi swasta dan juga dengan SK MENPEN
massa. Media massa merupakan seperangkat
No. 111/90 yang mengharuskan iklan-
alat yang bersifat mekanik ataupun elektrik
iklan yang ditayangkan di televisi adalah
yang dimaksudkan sebagai sarana komunikasi
iklan yang diproduksi di dalam negeri dan
untuk mengirimkan pesan kepada audiens
oleh orang Indonesia dunia periklanan di
dalam jumlah besar. Charles R. Wright (1983)
Indonesia semakin ramai dengan tujuan
mendifinisikan komunikasi massa sebagai
untuk menampilkan gaya periklanan yang
proses komunikasi dengan menggunakan
khas Indonesia. Peraturan Pemerintah No.
202 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 2, Juli 2016, halaman 199 - 210

25 tahun 2007 tentang Penggunaan Sumber kandung yang lahir dari invensi teknologi
Daya Dalam Negeri untuk Produk Iklan media massa, khususnya pada bentuk awal
yang Disiarkan Melalui Lembaga Penyiaran media massa yakni surat kabar. Dalam
Perkembangan Industri periklanan dari tahun perkembangannya kegiatan periklanan juga
ketahun mengalami fluktuasi seiring dengan menggunakan bentuk-bentuk media massa
dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia lainnya yaitu radio, film, dan televisi. Media-
namun dari data yang ada menunjukkan media inilah yang kemudian hari dikenal
perkembangan kearah yang positif. sebagai media utama yang digunakan dalam
Pengembangan iklan dengan gaya kegiatan periklanan atau lebih dikenal dengan
khas indonesia pun terus dilakukan seiring sebutan media lini atas (above the line media).
dengan perkembangan Industri periklanan. Selain itu ada juga media periklanan lainnya
Gaya khas iklanIndonesia ini dibagun melalui yang tidak termasuk dalam kategori media
tiga hal yaitu fisik, karakter dan gaya atau massa, yang sering disebut dengan media lini
style. Pengambaran fisik yang khas indonesia bawah (belowe the line media) (Jefkins, 2000).
dilakukan dengan memacu pada fisik produk Media lini bawah merupakan media pendukung
maupun segmentasi geografis dan demografis kegiatan periklanan di media utama dalam
khalayak sasaran produk, misal fisik orang bentuk brosur, spanduk, flyer, neon box, flager,
indonesia, atau wilayah. Karakter bisa ditinjau dan semua bentuk media yang memungkinkan
dari segmentasi psikografis mis. Wanita dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
eksekutif Indonesia sedangkan gaya atau style periklanan dalam bentuk headline, tagline,
bisa dilihat dari gaya busana, logat bahasa brandname, logotype, maupun slogan kepada
yang digunakan. konsumen.
Namun gaya periklanan tersebut Semua bentuk media periklanan
tetap tidak bisa terlepas dari perkembangan ini mengalami pasang surutnya seiring
periklanan global.Hal ini dapat dilihat dari dengan dinamika yang terjadi di masyarakat.
banyaknya biro-biro iklan dunia yang ikut Perkembangan teknologi, ekonomi, sosial-
bermain di Indonesia dengan menggarap politik, serta kebijakan pemerintah dalam hal
produk-produk multi nasional. Kehadiran biro industri dan komunikasi sangat mempengaruhi
iklan dunia ini bisa memberikan dampak positif fluktuasi penggunaan berbagai media
jika bisa bekerjasama dengan biro iklan lokal periklanan tersebut. Selain juga kondisi
dalam membuat suatu kreatif iklan. Kehadiran internal masyarakat itu sendiri dalam
biro iklan dunia ini bisa memberikan dampak berinteraksi dengan media. Sehingga pada
positif jika bisa bekerjasama dengan biro suatu ketika media cetak menempati peringkat
iklan lokal dalam membuat suatu kreatif pertama dalam perolehan belanja iklan, pada
iklan. Kehadiran biro iklan dunia juga bisa ketika yang lain mungkin radio, televisi
memberikan kontribusi positif dalam hal dan media-media lainnya yang tentunya
pengembangan komunikasi periklanan yang sangat kondisional menurut varibel-variabel
baik dan juga strategi kampanye global atau kemasyarakatan sebagaimana disebutkan.
internasional. Lembaga-lembaga yang terkait Namun secara umum sejak
dalam profesi periklanan di Indonesiaantara ditemukannya televisi sebagai media
lain adalah : penyampaian pesan, televisi dapat dikatakan
1. PPPI = Persatuan Perusahaan Periklanan sebagai media favorite dalam menyampaikan
Indonesia pesan-pesan periklanan kepada konsumen.
2. ASPINDO = Assosisi Pemrakarsa dan Hal ini karena didukung oleh karakteristik dari
Penyantun Iklan Indonesia media televisi itu sendiri yang bersifat pandang
3. GPBSI = Gabungan Pengusaha Bioskop dengar yang dapat memberikan pengaruh
Seluruh Indonesia sangat impresif pada konsumen. Audiens/
4. APFII = Assosiasi Pekerja Film Iklan konsumen dapat melihat dan mendengar
Indonesia. langsung detail produk yang ditayangkan,
peragaannya, tokoh yang menggunakannya,
Periklanan modern merupakan anak
Potret Periklanan Di Media Massa Indonesia 203

serta bayangan suasana yang terbangun lanjut Dan dalam Ardianto, menyebutkan
dengan menggunakan produk sebagaimana bahwa suatu lembaga atau sejumlah lembaga
yang digambarkan dalam iklan. Media televisi diamati secara mendalam dengan melakukan
mampu membangun pencitraan yang lebih pengamatan. Setiap kelompok diteliti dan
kuat dibanding dengan media-media lainnya. dilaporkan secara mendalam.
Dominasi televisi sebagai media Demi kelengkapan data metode
periklanan tampaknya bakal menghadapi pengumpulan data yang digunakan dalam
tantangannya di abad ke 21 ini dengan tulisan ini, penulis mengambil berbagai
hadirnya berbagai media baru, setidaknya akan sumber data dengan menggunakan berbagai
mengurangi alokasi belanja periklanan bagi macam teknik pengumpulan data yakni Data
media-media lain yang sebelumnya ada. Media Primer berupa buku buku periklanan da
baru ini merupakan hasil rekayasa teknologi jurnal jurnal periklanan, Data yang diperoleh
informasi dengan jaringan komputer yang langsung serta Data Sekunder yakni Data yang
mampu membangun sistim informasi untuk diperoleh melalui sumber-sumber lain yang
mengubah, menyimpan, menjaga, memproses, telah dikumpulkan berkaitan dengan tulisan
mengirimkan, dan mendapatkan informasi. ini.
Teknologi ini secara nyata telah mengubah gaya
hidup banyak orang di seluruh dunia secara Pembahasan
mondial, dan mendorong lahirnya industri- Hadirnya internet sebagai media baru
industri baru bertalian dengan komputer telah mengubah konstelasi pola perilaku media
dan piranti lunaknya, serta berbagai materi audiens, baik dari distribusi penggunaan
pesan yang terdapat di dalamnya. Hadirnya media yang semakin tersebar maupun waktu
media baru telah menjadikan posisi media yang diberikan untuk masing-masing media.
massa sebagai media utama dalam beriklan Meskipun media televisi masih menduduki
mengalami pergeseran dan berubah menjadi peringkat pertama dalam pola perilaku media
media yang konvensional bahkan tradisional. audiens, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
preferensi dan waktu yang diberikan audiens
Metodologi untuk melihat televisi semakin berkurang. Joe
Mandese dalam tulisannya : “TV's Still The
Pada tulisan ini digunakan pendekatan
'Greatest,' But Digital Technology Is Altering
Kualitatif dengan proses analisis data deskriptif
Media Preferences” (2004), menyatakan meski
Pada tahap pertama penulis memperoleh data
televisi masih merupakan yang terbesar dari
serta fakta dari peristiwa atau kegiatan yang
seluruh pengalaman media konsumen dengan
telah dilakukan berupa unit analisis. Metode
perbandingan 2 : 1 dengan internet, namun
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
apabila ditanya medium yang paling dipilih,
studi kasus. Studi kasus menurut Ardianto,
pada umumnya konsumen akan memilih
merupakan metode penelitian yang menelaah
internet. Dari hasil survey yang dilakukan
kasus secara intensif, mendalam, dan
Insight Express terhadap 500 responden
komprehensif. Studi kasus dapat dilakukan
secara online pada tanggal 17 September 2004
terhadap individu atau juga kelompok. Lebih
didapatkan data sebagai berikut :
Consumer Preferences By Media Attribute
Provides Greatest Is The Most Gives Me Is The First Is The Esiest
MEDIA Experience Informative Greatest Control I Turn On To Use

TV 46% 20% 22% 40% 42%


Magazines 3% 5% 3% 1% 3%
Newspapers 3% 23% 9% 12% 7%
Internet 27% 37% 49% 34% 24%
Radio 3% 4% 2% 9% 7%
All Are Equal 18% 11% 15% 5% 17%
Diakses dari : http://www.mediapost.com/dtls_dsp_news. Tanggal 28 April 2008
204 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 2, Juli 2016, halaman 199 - 210

Dari data tersebut tampak bahwa Online Reputation Management (ORM), Online
konsumen memilih televisi karena memberikan Market Research, Blog Marketing, dan Viral
pengalaman terbesar dan paling mudah Marketing. Selain itu ada juga yang disebut-
menggunakannya. Sementara konsumen sebut sebagai media baru iklan dalam bentuk
menggunakan internet karena merupakan Online Game Advertising, Social Network
medium paling informatif dan memberikan Advertising, Online Video Advertising, dan
keleluasaan kepada konsumen dalam Online Search Advertising.
mengontrol penggunaannya. Tetapi secara Penawaran ataupun transaksi yang
umum pengunaan internet sangat kompetitif terjadi melalui internet dengan berbagai
terhadap televisi dibandingkan dengan media- variannya menunjukkan kecenderungan yang
media lainnya. terus meningkat. Hal ini sangat dimungkinkan
Dari segi waktu penggunaannyapun karena internet merupakan media yang unik,
bahkan menurut studi yang dilakukan oleh media untuk audiens global, dan memberikan
IDC menunjukkan bahwa waktu penggunaan keuntungan bagi pemasar dengan biaya yang
internet lebih besar daripada waktu yang rendah dan distribusi informasi yang dapat
digunakan untuk menonton televisi (Sachoff, diakses setiap waktu oleh banyak konsumen di
2008). Pengguna internet menghabiskan waktu seluruh dunia. Keunikan internet sebagaimana
sebanyak 32,7 jam perminggu, sedangkan yang dikatakan oleh Deborah Fallows dan
pemirsa televisi hanya 16,4 jam perminggu. Lee Rainie (2004), internet mampu menjadi
Pembaca surat kabar dan majalah terhitung sumber berita, image, dan keperluan lain yang
hanya 3,9 jam perminggu, dan untuk seluruh tidak dapat ditemukan di media yang menjadi
media lainnya 70,6 jam perminggu. mainstream selama ini. Melalui internet
Penggunaan internet merambah ke pemasar dapat menjangkau audiens yang
berbagai sektor kehidupan dan dipergunakan luas dengan anggaran pemasaran yang lebih
untuk aneka tujuan dan kepentingan. Di bidang kecil, dan konsumen secara mandiri dapat
pemasaran, internet telah melahirkan kreasi- mencermati dan membeli produk maupun
kreasi baru dalam upaya mendekatkan produk, pelayanan yang tepat bagi kebutuhan mereka.
pelayanan, maupun ide kepada konsumen. Internet mampu menghadirkan pesan-pesan
Internet telah menjadi jembatan (media) penawaran organisasi perusahaan secara
komunikasi baru yang menghubungkan tepat dihadapan konsumen kapanpun mereka
produsen dengan konsumennya. Istilah menginginkan. Louise (2008) secara lebih
internet marketing atau online marketing spesifik mengupas tentang karakter media on-
bukanlah merupakan suatu yang asing bagi line sebagai media pemasaran sebagai berikut :
kebanyakan produsen pada masa sekarang o One-to-one vs. one-to-many approach:
ini. Internet marketing merupakan salah The targeted user is typically browsing the
satu cara baru dalam upaya mengembangkan Internet on their own, and the marketing
perusahaan dengan peningkatan penjualan messages reach them personally. This can
dan pencapaian keuntungan yang optimal be very clearly seen in search marketing,
melalui media online. Kreasi-kreasi inovatif where the users find advertisements
di bidang pemasaran terus berkembang dengan targeted to specific keywords that the users
menggunakan media online ini, di antaranya asked for.
adalah pelayanan dengan menggunakan o Demographics targeting vs. behavioral
Search Engine Optimisation (SEO) dan targeting: off-line marketers typically
Pay Per Click (PPC), Online Advertising, segment their markets according to age
Display Advertising, Text-Based Advertising, group, sex, geography, and other general
E-mail Advertising, Behavioral Marketing, factors. Online marketers have the luxury
Software-Based Ads, E-mail Marketing, of targeting by activity. This is a deeper
Newsletter Marketing, Customer Relationship form of targeting, since the advertiser
Management, Marketing Affiliate Marketing, knows that the target audience are people
Web Press Release, Interactive Advertising, who do a certain activity (upload pictures,
Potret Periklanan Di Media Massa Indonesia 205

have blogs, etc.) instead of just expecting meski secara prosentase pertumbuhannya
that a certain group of people will like hanya sebesar 5,6 % (2008/2009) dan 5,9 %
their new product or service. (2009/2010) namun secara finansial jumlah
o Measurability: Almost all aspects of an uang yang dibelanjakan untuk kegiatan
online campaign can be traced, measured, periklanan tetaplah lebih besar. Data berikut
and tested. The advertisers either pay per menunjukkan bagaimana kecenderungan
banner impression (CPM), pay per click meningkatnya belanja iklan dunia sejak
(PPC), or pay per action accomplished. tahun 2005 hingga tahun 2010 seperti yang
Therefore, it is easy to understand which dikemukakan oleh Zenith Opti Media.
messages or offering are more appealing Data tersebut menunjukkan belanja iklan
to the audience. terbesar adalah di Amerika Utara, kemudian
o Response and immediate results: Since negara-negara Eropa Barat, dan dilanjutkan
the online marketing initiatives usually negara-negara Asia Pasifik. Tiga wilayah
require users to click on the message, go to ini merupakan wilayah dengan konsentrasi
a website, and perform a targeted action, jumlah penduduk terbesar yakni lebih
the results of campaigns are immediately dari 2/3 penduduk dunia (4.622.691.513)
measured and tracked. On the other hand, dengan jumlah pengguna internet mencapai
someone driving a car who sees a billboard, 1.055.732.992. Sementara periode antara
will at best be interested and might decide 2005 hingga 2008 Zenith Opti Media mencatat
to get more information at some time. sepuluh negara yang mengalami pertumbuhan
Salah satu kegiatan pemasaran yang tercepat dalam belanja iklan yakni Mesir
menonjol dalam online marketing adalah tumbuh 123 %, Russia 117 %, Romania 101 %,
penggunaan internet sebagai media periklanan. Indonesia 83 %, Vietnam 77 %, Philipina 76
Tingginya transaksi dalam pemasaran tercermin %, Uni Emirat Arab 72 %, China 66 %, Kuwait
dari tingginya belanja iklan yang dikeluarkan. 65 %, dan India 53 %. Pada tahun 2007 hingga
Dari data yang di rilis oleh Zenith Opti Media 2010 pertumbuhan tercepat dalam belanja iklan
sebagai lembaga survey di bidang pemasaran menururt Zenith Opti Media akan dialami oleh
dan periklanan Amerika, menunjukkan Kazakhstan 155 %, Belarus 102 %, Serbia 101
kecenderungan belanja iklan dunia yang terus %, Mesir 100 %, Rusia 90 %, Moldova 89,6
meningkat dari tahun ke tahun. %, Indonesia 85,4 %, Uni Emirat Arab 84,6 %,
Pertumbuhan belanja iklan dunia Ukraina 77,8 %, dan Pan Arab 75 %.
sebagaimana sebagaimana dikemukakan Berdasarkan media yang digunakan,
Zenith Opti Media pada tahun 2007/2008 televisi masih mendominasi perolehan belanja
ini mengalami kenaikan sebesar 6,7 % dari iklan. Disusul secara berturut-turut surat kabar,
tahun sebelumnya yang hanya 5,3 % di tahun majalah, radio, outdoor, internet dan cinema.
2006/2007. Prediksi-prediksi tahun berikutnya Zenith Opti Media dalam press realese-

ADVERTISING EXPENDITURE BY REGION (US $ Million)


Region 2005 2006 2007 2008 2009 2010
North America 174.072 182.584 187.226 194.972 201.094 207.458
Western Europe 98.111 102.442 107.427 112.631 117.873 123.893
Asia Pasific 85.496 88.913 94.222 102.683 108.735 116.570
Central & Eastern Europe 23.336 23.831 28.188 32.979 38.067 43.188
Latin America 18.401 20.610 22.273 23.924 25.438 26.783
Africa/M.East/ROW 10.434 13.722 15.784 18.380 21.492 24.876
World 409.849 432.111 455.119 485.570 512.700 542.768
Diakses dari http//www.zenithoptimedia.com/gff/pdf/Adspend%, tanggal 7 Mei 2008
206 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 2, Juli 2016, halaman 199 - 210

nya tanggal 3 Desember 2007 memaparkan berdasarkan media sejak 2005 hingga 2007,
pengeluaran belanja iklan secara global dan prediksi belanja iklan 2008 hingga 2010
sebagai berikut :
GLOBAL ADVERTISING EXPENDITURE BY MEDIUM (US $ Million)
Medium 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Newspapers 119.178 123.031 124.047 127.366 130.955 134.829
Magazines 52.993 52.959 54.393 56.427 58.518 60.588
Television 151.187 160.356 168.359 180.335 189.110 198.894
Radio 34.348 35.347 36.472 37.782 39.437 41.032
Cinema 1.697 1.870 1.984 2.180 2.414 2.681
Outdoor 21.769 23.516 25.126 27.145 29.099 31.249
Internet 18.712 27.185 35.999 44.583 51.963 60.888
Total 399.883 424.264 446,381 475.818 501.496 530.171
Diakses dari http//www.zenithoptimedia.com/gff/pdf/Adspend% , tanggal 7 Mei 2008

Dari data yang dipaparkan, televisi 2005 – 2010 berdasarkan catatan dan prediksi
menduduki peringkat teratas dalam perolehan Zenth Opti Media adalah sebagai berikut :
belanja iklan secara berturut-turut dari tahun Televisi menguasai porsi terbesar belanja iklan
2005 hingga 2010 dengan pertumbuhan rata- dengan penguasaan antara 37,5 % - 37,9
rata antara 8 % – 9 %. Surat kabar menduduki %. Surat kabar menguasai total keseluruhan
peringkat kedua dengan pertumbuhan 1 belanja iklan sebesar 25,4 % - 29,8 %, majalah
% - 3,31 %, majalah menduduki peringkat menguasai total keseluruhan belanja iklan
ketiga dengan pertumbuhan 1 % - 2 %, sebesar 11,4 – 13,3 %, radio menguasai total
radio menduduki peringkat keempat dengan keseluruhan belanja iklan sebesar 7,7 % -
pertumbuhan 1 % - 1,6 %, internet menduduki 8,6 %, internet menguasai total keseluruhan
peringkat kelima dengan pertumbuhan 8,4 belanja iklan sebesar 4,7 % - 11,5 %, outdoor
% - 9 %, outdoor menduduki peringkat menguasai total keleuruhan belanja iklan
keenam dengan pertumbuhan 1,7 % - 2 %, dan sebesar 5,4 % - 5,9 %, dan cinema menguasai
pada urutan terakhir adalah cinema dengan total keseluruhan belanja iklan sebesar 0,4 %
pertumbuhan 0,1 % - 0,2 %. - 0,5 %. Berikut adalah tabel pembagian dari
Sementara porsi penguasaan media keseluruhan belanja iklan berdasarkan media
terhadap keseluruhan belanja iklan dunia tahun yang dikemukakan oleh Zenith Opti Media:
SHARE OF TOTAL ADSPEND BY MEDIUM 2005 - 2010 (%)
Media 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Newspapers 29,8 29,0 27,8 26,8 26,1 25,4
Magazines 13,3 12,5 12,2 11,9 11,7 11,4
Television 37,8 37,8 37,7 37,9 37,7 37,5
Radio 8,6 8,3 8,2 7,9 7,9 7,7
Cinema 0,4 0,4 0,4 0,5 0,5 0,5
Outdoor 5,4 5,5 5,6 5,7 5,8 5,9
Internet 4,7 6,4 8,1 9,4 10,4 11,5
Diakses dari http//www.zenithoptimedia.com/gff/pdf/Adspend%, tanggal 7 Mei 2008
Mencermati data-data yang peran media-media yang selama ini menjadi
disampaikan Zenith Opti Media, semakin mainstream dalam preferensi media audiens.
menguatkan sinyalemen banyak kalangan Dari data mengenai belanja iklan sebagaimana
pemerhati media akan menguatnya peran dikemukakan di atas, internet menjadi satu-
internet sebagai media baru dan menggeser satunya kompetitor yang paling potensial bagi
Potret Periklanan Di Media Massa Indonesia 207

televisi. Meski televisi mendapatkan belanja berbagai kepentingan yang potensinya masih
iklan terbesar, namun pertumbuhannya akan terus berkembang. Dengan demikian
cenderung stagnan (8 % - 9 %) dibandingkan banyak kepentingan-kepentingan strategis
internet yang percepatan pertumbuhannya yang ditanamkan negara-negara industri
mencapai 8,4 % - 9 %. Sementara media- maju dalam kaitannya dengan hegemoni dan
media lainnya tumbuh jauh di bawah dominasi ekonomi politik melalui berbagai
kedua media ini (televisi dan internet). Dari wacana dan infrastruktur penopang kehidupan
“share” media terhadap keseluruhan belanja masyarakatnya.
iklan, semua media mengalami penurunan Media dan iklan merupakan infra struktur
“share” termasuk televisi, kecuali internet penopang kehidupan masyarakat yang sangat
yang justru mengalami peningkatan yang strategis bagi pengembangan wacana ekonomi
berkesinambungan dan cukup signifikan pada politik dan idiologi konsumsi masyarakat.
setiap tahunnya. Televisi sebagai media utama Fenomena yang terjadi sebagaimana halnya
tahun 2008 mendapatkan medium share 37,9 trend yang terjadi di negara-negara industri
%, tahun 2009 (37,7 %), tahun 2010 (37,5 maju juga mengimbas dan menunjukkan tanda-
%). Indeks penurunan medium share untuk tandanya terjadi di Indonesia. Dalam hal belanja
semua media berkisar antara 0,04 % - 0,09 iklan, Indonesia termasuk salah satu negara
%. Sementara internet justru mengalami yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi yakni
peningkatan medium share antara 1,1 % - 1,7 85,4 % dari 10 negara dengan pertumbuhan
% untuk belanja iklan dunia. belanja iklan tertinggi. Belanja iklan pada tahun
Zenith Opti Media melukiskan 2007 sebagaimana yang dikemukakan Nielsen
perkembangan internet sebagai sesuatu yang Media Research Indonesia tercatat sekitar Rp.
dramatik. Hanya dalam kurun waktu sebelas 35,1 triliun (Bisnis Indonesia, 25/01/2008).
tahun, internet telah mampu mengambil Tahun 2006 Rp. 30,026 triliun, tahun 2005
alih posisi tiga media yang telah mapan Rp. 25,58 triliun, tahun 2004 Rp. 22,212 triliun,
sebelumnya yakni cinema, media outdoor, dan tahun 2003 Rp. Rp. 16,801 triliun, tahun
kemudian radio. Cinema posisinya tergeser 2002 Rp. 12,368 triliun, tahun 2001 Rp. 9,084
oleh internet tahun 1997, media outdoor triliun, dan tahun 2000 belanja iklan tercatat
tergeser posisinya pada tahun 2006, radio Rp 7,123 triliun (Cakram, 12/2006). Perolehan
posisinya akan resmi tergeser tahun 2008 ini. belanja iklan masih didominasi oleh media-
Majalah berdasarkan prediksi kecenderungan media utama khususnya televisi dengan media
belanja iklan dunia posisinya akan tergeser share 60 %, suratkabar 30 %, majalah 4 %, dan
oleh internet di tahun 2010. Tinggal televisi sisanya untuk media lainnya.
dan surat kabar yang kemungkinan hanya Internet masih belum mampu menggeser
tinggal menunggu waktu. media-media utama dalam perolehan belanja
Hal ini didasarkan pada kenyataan iklan. Tapi jumlah pengguna internet yang
jumlah pertumbuhan pengguna internet yang terus meningkat tentu akan merupakan pasar
terus mengalami peningkatan secara signifikan iklan yang potensial, yang bisa mengancam
di seluruh dunia dari 16 juta pengguna di eksistensi pasar iklan media cetak, bahkan ke
tahun 1995 atau 0,4 % dari jumlah penduduk depan pasar iklan televisi bisa tersaingi. Indra
dunia (data IDC) menjadi 1.407 juta pengguna Abidin selaku Presiden Asosiasi Periklanan
di tahun 2008 atau 21,1 % jumlah penduduk Internasional (IAA) menyatakan bahwa belanja
dunia. Indonesia adalah negara dengan iklan di internet akan mengalami peningkatan
jumlah pengguna internet ke 14 terbesar dari cukup pesat. Karena sepanjang tahun 2007
20 pengguna internet terbesar di dunia, dan ke saja pertumbuhan belanja iklan di media
4 terbesar dari 35 negara pengguna internet di generasi baru ini telah mencapai 45 % lebih,
Asia. Indonesia adalah salah satu negara dari sementara televisi mengalami pertumbuhan 12
10 negara dengan pertumbuhan belanja iklan % dan media surat kabar 17 %. Dalam sepuluh
terbesar di dunia. Semua menggambarkan tahun mendatang, kue iklan di media internet
besarnya potensi Indonesia sebagai pasar diperkirakan mencapai 10 hingga 15% dari
208 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 2, Juli 2016, halaman 199 - 210

total belanja iklan nasional (Abidin, 2008). mereka upayakan masih sangat sederhana
Memang untuk Indonesia, potensi seperti yaitu dalam bentuk lisan dan ditujukan untuk
di atas masih perlu menunggu waktu, belum saling menukar barang yang mereka miliki.
saatnya untuk membandingkan nilai finasial di Bahasa mereka pun pada waktu itu juga masih
antaran keduanya (Aryani, 2006). sangat sederhana dan cenderung sangat tidak
Namun demikian apabila dicermati, terstruktur dengan baik dan efektif, sehingga
besaran angka pertumbuhan tersebut tidak cara beriklan seperti yang mereka praktekkan
terlepas dari kepentingan ekonomi politik ini terkadang mengalami hambatan. Umumnya
negara-negara kapitalis barat yang menjadikan mereka menambahkan bahasa tubuh (gesture)
Indonesia sebagai pasar potensial bagi produk- agar terjadi kesepakatan ketika menyampaikan
produk mereka. Berdasarkan pengamatan pesan iklan yang mereka upayakan. Tak
Usman Abdhal Watik, 70 % produk yang cukup dengan itu saja, kehadiran benda yang
diiklankan terdiri atas merek global. Data ini dimaksud turut pula dihadirkan pada saat
menunjukkan besarnya belanja iklan yang praktek beriklan tadi berlangsung.
dikeluarkan oleh perusahaan asing (Watik, Setelah masa-masa tersebut periklanan
2006). Majalah Cakram dengan sumber data pada prakteknya mengalami perkembangan.
dari Nielsen Media Research menyantumkan Tadinya beriklan hanya ditujukan untuk saling
top 20 belanja iklan terbesar berdasarkan menukar barang namun sudah berubah untuk
produk pada periode 2005 dan 2006, juga memberitahukan adanya penawaran sebuah
menunjukkan kecenderungan angka yang sama, barang (produk). Hal ini ditandai dengan
yakni dominannya produk-produk dengan metode berteriak di gerbang kota dan pesan
merek global (Cakram, 12/2006). Sementara berantai (word of mouth) yang berbentuk
dari pertumbuhan belanja iklan, 80 % belanja pengumuman. Disini metode beriklan
iklan dikuasai oleh agensi-agensi yang mengalami kemajuan, sebab bahasa yang
berafiliasi dengan agensi asing yang jumlahnya dipakai si penjaja barang tadi menggunakan
tidak lebih dari 2 % dari sekitar 450 anggota bahasa persuasif. Ia berusaha merangkai kata-
Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia kata agar menarik orang mau mendengar dan
(PPPI) sebagaimana yang dikemukakan Narga akhirnya mau membeli barangnya.
S. Habib selaku ketua PPPI (Warta Ekonomi, Media lain yang digunakan untuk
2005). Hal senada juga dikemukakan oleh FX beriklan adalah pahatan di dinding piramida,
Ridwan Handoyo, Presiden Direktur Lowe relief yang diukir di dinding, logo, tanda,
Advertising dalam kuliah umum di Fakultas dan simbol/papan nama. Kemudian setain
Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanegara itu, beriklan yang disampaikan lewat tulisan
tentang Teknologi Komunikasi di Dunia Bisnis menggunakan media dari alam seperti batu,
Pertelevisian menyatakan ”top 10 dalam tanah liat, papirus, kulit binatang, dan kertas.
bisnis ini masih dikuasai oleh biro iklan yang Sekarang setelah ditemukannya teknologi dan
berafiliasi dengan jaringan periklanan dunia bahkan semakin canggih, maka media beriklan
seperti : Lowe, JWT, Ogilvy, Leo Burnett, memiliki corak dan ragam yang luar biasa
McCann Ericson, BBDO, Draft , FCB, Bates, banyak. Dimulai dari radio, televisi, dan yang
dan Dentsu. Sementara biro iklan non afiliasi paling mutakhir adalah internet menambah
yang menonjol antara lain adalah ; Matari, DM nuansa periklanan yang semakin mode
Pratama, MACS909, Caberawit, dan Artek.
Daftar Pustaka
Kesimpulan dan Saran
Advertising Age : Agency Family Trees “
Periklanan tidak hanya ada pada zaman Primary Holding of the World’s Top
modern sekarang ini, namun kehadirannya Six Marketing Organization by 2005
telah ada ribuan tahun silam sejak manusia Revenue”.
mulai saling berinteraksi untuk memenuhi
Belanja Iklan 2007. Harian Bisnis Indonesia,.
kebutuhan hidup. Pada mulanya iklan yang
Jumat 25/01/2008.
Potret Periklanan Di Media Massa Indonesia 209

Cakram, Edisi 274 – 12/2006. McLuhan, Marshal.(1964). Understanding


Media : Impact of Electronic Media.
Elvinaro Ardianto. 2010. Metode Penelitian
New York. Mc. Graw-Hill.Companies,
Untuk PR Kuantitatif dan Kualitatif
Inc.
Giddens, Anthony. 1972. Emile Durkheim;
Mike Sachoff (2008), http://www.
Selected Writings. London: Cambridge
webpronews.com/topnews/2008/02/19/
University Press.
internet-outpacing-tv-for-time-spent,
Griffin,EM.(2003). A First Look at diakses tanggal 24 April 2008
Communication Theory. New York.
Rusell, J. Thomas, and Lane, W. Ronald (1990).
Mc Graw-Hill Companies, Inc.
Klepner’s Advertising procedures, 11th
Henry Minzber (2007). Organizational ed,, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Configurations. dalam http://
Ralf Dahrendorf et al.(1977). Scientific-
w w w. 1 2 m a n a g e . c o m / m e t h o d s _
Technological Revolution; Social
m i n t z b e rg _ c o n f i g u r a t i o n s . h t m l ,
Aspects, Sponsored by International
diakses tanggal 26 Mei 2008.
Sociological Association; Baverly
Hutchinson (2008). “Multi National Hills, Calif. Sage Publication.
Corporation”,
Severin, J. Warner & Tankard, James W.
http://www.tiscali.co.uk/reference/
(2001). Comunication Theories :
encyclopedia/hutchinson/m0006112.
Origin, Methods & Uses in the Mass
html, diakses tanggal 22 Mei 2008.
Media. 5th Edition, New York :
Industri Periklanan Indonesia Dikuasai Asing. Addison Wesley Longman, Inc.
Warta Ekonomi. Senin, 5 Desember
Siti Nur Aryani (2006), Prospek Iklan di
2005
Internet, dipublikasikan di majalah
Jefkins, Frank. (2000). Advertising Framework SWA Edisi Mei 2006.
Series. 4 th. Ed. London : Prentice Hall.
Travica, Bob (1999). New Organizational
Joe Mandese (2004). “TV’s Still The ‘Greatest,’ Designs: Information Aspects, NJ :
But Digital Technology Is Altering Ablex/ Greenwood.
Media Preferences”, http://www.
Wright, Charles R. (1986). Mass
mediapost.com/dtls_dsp_news, diakses
Communication: A Sociological
tanggal 28 April 2008.
Perspective. 3 Sub Edition. New York
John Lafayette, “Lintas Integrated Approach”, : Mcgraw-Hill College.
Advertising Age, 19 Desember 1988
Zbigniew Brzezinski, (1970). Between
King, Francis S., (1983), Advertising Practices, Two Ages, America’s Role in the
Canada. Delmar Publisher Inc. Technetronic Era. New York: The
Viking Press
Keegan, Warren J. (1989), Global Marketing
Management, 4Th ed., Englewood Internet :
Cliffs, N.J. : Prentice Hall Inc.
http://www.zenithoptimedia.cz/zenith_cz/
Louise (2008), ToAim Ads, Web is Keeping press_reports/central_eastern_europe_
Closer Eye on You, The New York adspend_growth_much_faster , diakses
Times, March 10, 2008. tanggal 26 April 2008
Merton, Robert K. (1968). Social Theory and
http://tv.kompas.com/berita/bisnis/prospek_
Social Structure, Enlarged Edition,
periklanan_di_media_internet_cerah.
New York :The Free Press.
htmldiakses tanggal 26 April 2008
210 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, Volume 5, Nomor 2, Juli 2016, halaman 199 - 210

http://www.internetworldstats.com/stats.htm , http://www.onlinetvblog.com/2008/03/29/
diakses tanggal 27 April 2008 a-brief-history-of-online-video-
http://www.mediapost.com/dtls_dsp_news. streaming/ diakses tanggal 2 Juni 2008.
diakses tanggal 28 April 2008. Fikom Universitas Tarumanegara http ://www.
untar.ac.id/teknologi komunikasi
http//www.zenithoptimedia.com/gff/pdf/
Adspend%, dinukil tanggal 7 Mei 2008.

You might also like