Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

TELAAH JURNAL INTERNASIONAL

KEBUTUHAN CAIRAN DAN NUTRISI


Makalah ini di buat untuk memenugi tugas stage Konsep Dasar Perawatan (KDP)

DISUSUN OLEH :
Nama : Dina Aryani
NIM : 2014901017
Program Studi : S1 NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020
Judul Jurnal :
1. Cost analysis of care for children admitted to kenyatta national hospital with rotavirus
gastroenteritis
2. Intravenous rehydration of malnourished children with acute gastroenteritis and severe
dehydration: A systematic review
3. Myocardial and haemodynamic responses to two fluid regimens in African children
with severe malnutrition and hypovolaemic shock (AFRIM study)
4. Root Cause Analysis to Identify Medication and Non-Medication Strategies to Prevent Infection-
Related Hospitalizations from Australian Residential Aged Care Services
5. The Value of Body Weight Measurement to Assess Dehydration in Children

Peneliti Jurnal :
1. Boniface Ombaba Osanoa,∗, Joseph K. Wang’ombe b,1, Rose W. Kamenwac,2, Dalton Wamalwa
d,3
2. Kirsty A. Houston , Jack G. Gibb , Kathryn Maitland
3. Nchafatso Obonyo1,3,6, Bernadette Brent1,2, Peter Olupot-Olupot3 , Michael Boele van
Hensbroek4 , Irene Kuipers4, Sidney Wong5 , Kenji Shiino6,7, Jonathan Chan6,7, John Fraser6,7,
Job B. M. van Woensel4† and Kathryn Maitland
4. Janet K. Sluggett 1,2,3,* , Samanta Lalic 1,4, Sarah M. Hosking 1,5, Brett Ritchie 6, Jennifer
McLoughlin 7 , Terry Shortt 7 , Leonie Robson 7 , Tina Cooper 7 , Kelly A. Cairns 8, Jenni
Ilomäki 1,9, Renuka Visvanathan 5,10,11 and J. Simon Bell
5. Isabelle Pruvost1,3, Franc¸ois Dubos1,2,3, Emmanuel Chazard4 , Vale´ rie Hue3 , Alain
Duhamel1,2,4, Alain Martinot

Publikasi Jurnal :
1. Elsevier
2. Wellcome Open Research
3. Critical Care
4. International Journal of Enviromental Research and Public Health
5. PLOS

ISSN/DOI :
1. DOI:10.1016/j.vaccine.2011.03.053
2. First published: 18 Aug 2017, 2:65 (doi: 10.12688/wellcomeopenres.12346.1)
Latest published: 18 Aug 2017, 2:65 (doi: 10.12688/wellcomeopenres.12346.1)
3. DOI 10.1186/s13054-017-1679-0
4. DOI:10.3390/ijerph17093282
5. DOI:10.1371/journal.pone.0055063

1.
Abstrak Jurnal
a. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan cairan, status gizi dengan status
hidrasi pada anak
b. Desain Penelitian
Kami melakukan sebuah sistematis tinjauan dari acak terkontrol uji coba (RCT) dan pengamatan
studi pada 15 th Juni 2017 membandingkan berbagai strategi terapi rehidrasi pada anak dengan
gastroenteritis akut dan dehidrasi berat
c. Tempat Penelitian
Bangladesh
c. Waktu Penelitian
Bulan juni 2017
d. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Seluruh pekerja di divisi general engineering PT PAL INDONESIA
Sampel penelitian berjumlah 34 orang
e. Teknik Pengambilan Data/Pengukuran
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner food recall 2 × 24 jam,
pengukuran antropometri dan berat jenis urin
f. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pekerja berumur ≤ 40 tahun (58,8%), semua pekerja
berjenis kelamin laki-laki. Sebagian pekerja jumlah asupan cairannya ≤ 3700 L/hari (85,3%)
dengan rata-rata 2797, 3 ± 673,30 L/ hari, status gizi dengan kategori gemuk (67,6%) serta
mengalami dehidrasi sedang (41,2%)
g. Kesimpulan dan Saran
Penelitian ini menunjukkan hubungan kuat antara jumlah asupan cairan dengan status hidrasi
tetapi terdapat hubungan lemah antara status gizi dengan status hidrasi pada pekerja divisi general
engineering PT. PAL INDONESIA. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya pekerja
memiliki asupan cairan ≥ 3700 liter per hari, pekerja ditempat yang panas harus minum sesering
mungkin 150–200 cc air setiap 15–20 menit sekali perlu adanya penyuluhan dan edukasi tentang
pentingnya air minum dan bahaya
dehidrasi.
h. Kata Kunci
Asupan cairan, status hidrasi, status gizi
Analisa PICO berbentuk tabel

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking


1. P Ya/Tidak Pada jurnal problem yang terjadi adalah pada saat
pekerja industri kekurangan konsumsi zat gizi salah
satunya kekurangan cairan. Kekurangan asupan cairan
yang terus menerus akan mengakibatkan kehilangan
cairan. Kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan
kehilangan elektrolit dalam jumlah proposional,
terutama natrium dapat mengakibatkan dehidrasi.
Bahaya dehidrasi diantaranya adalah penurunan
kemampuan kognitif karena sulit berkonsentrasi,
risiko infeksi saluran kemih dan terbentuknya
batu ginjal. Salah satu faktor terjadinya dehidrasi adalah
kelebihan berat badan (overweight). Terjadinya
penumpukan lemak tubuh pada orang obesitas dapat
meningkatkan berat badan tanpa menambah kandungan
air dalam tubuh

2. I Ya/Tidak pengukuran konsumsi cairan baik cairan dari minuman


dan cairan dari makanan dengan menggunakan food
recall 2×24 hours, status gizi diperoleh melalui
perhitungan indeks massa tubuh (IMT) dengan
pengukuran berat badan (BB) menggunakan bathrom
scale dengan ketelitian 0,1 kg dan TB (tinggi badan)
menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm.
Kategori status gizi yaitu kurang apabila IMT < 18,5,
normal dengan IMT 18,5–23,0, dan gemuk dengan IMT
> 23,0. Status hidrasi diukur dengan cara pemeriksaan
berat jenis urin (BJU). Pengambilan sampel urin
dilakukan pengambilan urin sewaktu yaitu urine yang
dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara
khusus. Sampel urin yang digunakan dalam pengukuran
ini merupakan sampel urin setelah 4 jam kerja dengan
menggunakan botol bening yang telah disediakan oleh
peneliti.

3. C Ya/Tidak Analisis Status Hidrasi dan Asupan Zat Gizi Serta Air
pada Ibu Hamil
Hasil :
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak terdapat
hubungan signifikan karakteristik subjek dan status gizi
dengan status hidrasi.Tidak ter-dapat hubungan
signifikan pada pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan
ayah dan ibu, serta pengeluaran rumah tangga dengan
status hidrasi.Selain itu, penelitian ini juga tidak
menemukan perbedaan signifikan pada asupan zat gizi
(protein, lemak, kalsium, zat besi, asam folat, total
asupan air dan tingkat asupan air) pada ibu hamil yang
hipohidra-si dan normal. Namun, ditemukan perbedaan
pada asupan energi, karbohidrat, dan zinc pada kedua
kelompok ibu hipohidrasi dan normal. Dengan
demikian, pada kasus kehamilan ibu harus tetap
memperhatikan asupan zat gizi khususnya energi
4. O Ya/Tidak Penelitian ini menunjukkan hubungan kuat antara
jumlah asupan cairan dengan status hidrasi tetapi
terdapat hubungan lemah antara status gizi dengan
status hidrasi pada pekerja divisi general engineering
PT. PAL INDONESIA. Hasil penelitian ini
merekomendasikan perlunya pekerja memiliki asupan
cairan ≥ 3700 liter per hari, pekerja ditempat yang panas
harus minum sesering mungkin 150–200 cc air setiap
15–20 menit sekali perlu adanya penyuluhan dan
edukasi tentang pentingnya air minum dan bahaya
dehidrasi.

Kesimpulan dari Penelaah


Untuk kebutuhan nutrisi dan cairan sangat penting bagi tubuh kita terutama dalam melakukan
aktivitas. Jika kita kurang atau tidak memenuhi salah satu asupan baik nutrisi maupun cairan akan
berdampak besar ke tubuh kita bahkan dapat menimbulkan suatu penyakit.

HUBUNGAN ASUPAN CAIRAN, STATUS GIZI DENGAN STATUS


HIDRASI PADA PEKERJA DI BENGKEL DIVISI GENERAL
ENGINEERING PT PAL INDONESIA
Relationship between Fluid Intake, Nutritional Status with Hydration Status of Workers at
General Engineering PT PAL Indonesia

Nika Anita Sari1, Triska Susila Nindya2


1Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
2Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
Email: nika.anitas@gmail.com

ABSTRAK
Air merupakan zat gizi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan yang
keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Kandungan air tubuh berbeda antar manusia tergantung pada
proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
asupan cairan, status gizi dengan status hidrasi pada pekerja di divisi general engineering PT PAL Indonesia. Penelitian
ini melibatkan seluruh pekerja di bengkel divisi general engineering. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
menggunakan kuesioner food recall 2 × 24 jam, pengukuran antropometri dan berat jenis urin. Uji statistik
menggunakan korelasi Spearman untuk menilai kuat lemah hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar pekerja berumur ≤ 40 tahun (58,8%), semua pekerja berjenis kelamin laki-laki. Sebagian pekerja jumlah
asupan cairannya ≤ 3700 L/hari (85,3%) dengan rata-rata 2797, 3 ± 673,30 L/ hari, status gizi dengan kategori gemuk
(67,6%) serta mengalami dehidrasi sedang (41,2%). Hasil uji statistik menunjukkan hubungan kuat antara asupan
cairan dengan status hidrasi, tetapi status gizi menunjukkan hubungan lemah dengan status hidrasi. Berdasarkan hasil
penelitian ini asupan cairan lebih berkontribusi terhadap status hidrasi, jika dibandingkan status gizi pada pekerja yang
ada di divisi general engineering.

Kata kunci: asupan cairan, status hidrasi, status gizi

ABSTRACT
Water is an essential nutrient needed by the body. Dehydration is a condition when body loses more water than it takes.
The content of water in human body depend on the proportion of muscle tissue and fat tissue. This cross sectional
study was to analyze relation between fluid intake, and nutrition status with hydration status of worker in division of
general engineering at PT PAL INDONESIA. Subjects were all workers in all division general engineering at PT PAL
INDONESIA. Data were collected by questionnaire which consist of 2 × 24 hours food recall, anthropometry
measurement and urine collection. Spearman correlation test was applied to analyze the data. The result showed that
most of the workers were ≤ 40 years old (58,8%) and all workers are male. Most of the workers had total fluid intake
less than 3700 L per day (85,3%) with average 2797,3 ± 673,30 L per day, nutritional status were obese (67,6%) and
medium dehydrated (41.2%). The result of statistic test showed a strong positive relationship between fluid intake and
hydration status. Meanwhile there was a weak negative relationship between nutritional status and hydration status.
It can be concluded that fluid intake more contribute to hydration status than nutrition status in general engineering
division workers.

Keywords: fluid intake, hydration status, nutritional status

PENDAHULUAN industri. Kekurangan konsumsi zat gizi yang sering


Pekerja merupakan segmen populasi penting dialami oleh pekerja industri salah satunya adalah
yang berhubungan dengan produktivitas suatu kekurangan cairan. (Triyana, 2012). Penurunan

47
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 48

asupan cairan dapat terjadi pada pekerja yang pekerja juga mengaku hanya minum saat haus
bekerja terus-menerus tanpa disadari bahwa saja. Selain mengonsumsi air putih pekerja paling
mereka kehilangan cairan tubuh. Kehilangan suka mengonsumsi kopi, teh dan minuman
cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan lainnya seperti es sirup. Kebiasaan konsumsi kopi
elektrolit dalam jumlah proposional, terutama dapat meningkatkan terjadinya risiko dehidrasi
natrium dapat mengakibatkan dehidrasi (Triyana, pada pekerja, karena kopi bersifat sebagai
2012). Dehidrasi diartikan sebagai kurangnya diuretik. Berdasarkan permasalahan tersebut,
cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar maka perlu adanya penelitian lanjutan tentang
lebih besar dari pada jumlah yang masuk. Jika hubungan konsumsi cairan, status gizi dengan
tubuh kehilangan banyak cairan, maka tubuh status hidrasi pada pekerja terpapar panas di
akan mengalami dehidrasi (Rismayanthi, 2012). Divisi General Engineering PT PAL
Bahaya dehidrasi diantaranya adalah penurunan INDONESIA (persero).
kemampuan kognitif karena sulit berkonsentrasi,
risiko infeksi saluran kemih dan terbentuknya METODE
batu ginjal. Konsumsi cairan dalam jumlah yang
cukup dan tidak menahan air kemih adalah cara Penelitian ini merupakan penelitian
yang paling efektif untuk mencegah infeksi saluran observasional dengan desain studi cross sectional.
kemih, serta menurunnya stamina dan produktivitas Seluruh pekerja di divisi general engineering PT
kerja melalui gangguan sakit kepala, lesu, kejang PAL INDONESIA dijadikan sampel pada
hingga pingsan. Kehilangan cairan lebih dari 15% penelitian ini (34 orang). Lokasi penelitian
akan berakibat fatal (Alim, 2012). dilakukan di Jalan Ujung Timur Basis TNI AL,
Salah satu faktor terjadinya dehidrasi adalah Perak-Surabaya pada Bulan November 2016.
kelebihan berat badan (overweight). Terjadinya Variabel yang diteliti adalah konsumsi
penumpukan lemak tubuh pada orang obesitas cairan, status gizi dan status dehidrasi. Data
dapat meningkatkan berat badan tanpa menambah yang diperoleh dikumpulkan dari kuesioner
kandungan air dalam tubuh (Batmanghelidj, 2007). dan pengukuran konsumsi cairan baik cairan
Penelitian di Amerika pada populasi orang dari minuman dan cairan dari makanan dengan
dewasa menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh menggunakan food recall 2×24 hours, status gizi
memiliki hubungan positif dengan asupan air diperoleh melalui perhitungan indeks massa
minuman dan total asupan airnya (Kant, et al., tubuh (IMT) dengan pengukuran berat badan
2009). (BB) menggunakan bathrom scale dengan
PT PAL INDONESIA (persero) merupakan ketelitian 0,1 kg dan TB (tinggi badan)
salah satu perusahaan manufaktur terbesar di menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1
Indonesia yang bergerak dibidang industri berat cm. Kategori status gizi yaitu kurang apabila
dengan spesialisasi pembuatan kapal sebagai IMT < 18,5, normal dengan IMT 18,5–23,0, dan
produk utama, serta bergerak dalam perbaikan gemuk dengan IMT > 23,0. Status hidrasi diukur
dan pemeliharaan kapal. Adapun divisi-divisi dengan cara pemeriksaan berat jenis urin (BJU).
yang di miliki oleh PT PAL Indonesia salah Pengambilan sampel urin dilakukan pengambilan
satunya divisi general engineering. Dimana urin sewaktu yaitu urine yang dikeluarkan setiap
proses produksinya yaitu seperti pengelasan, saat dan tidak ditentukan secara khusus. Sampel
gerinda, cutting assembling. urin yang digunakan dalam pengukuran ini
Berdasarkan penelitian Anita (2014) di merupakan sampel urin setelah 4 jam kerja
divisi general engineering PT PAL INDONESIA dengan menggunakan botol bening yang telah
(persero), gambaran keluhan subjektif pekerja disediakan oleh peneliti. Pemeriksaan berat jenis
akibat terpapar panas, adalah 12 pekerja (85,71%) urin dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan
mengalami keluhan keluar keringat berlebihan, Kota Surabaya. Berat jenis urin di kategorikan
10 pekerja (71,43%) mengalami keluhan cepat menjadi 4 yaitu Euhydrated apabila berat jenis
lelah, dan 8 pekerja (57,14%) mengkonsumsi urin < 1,015, dehidrasi ringan apabila berat jenis
banyaknya air minum 1–2 gelas saja saat bekerja, urin 1,016–1,020, dehidrasi sedang apabila berat
jenis urin 1,026–1,030 dan dehirasi

berat apabila berat bentuk tabel


jenis urin > 1,030. frekuensi.
Data disajikan dalam Hubungan
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 49

Jumlah Pendidikan
Tabel 1. Karakteristik Pada Tabel 1
Responden Tamatan SMA/SMK 33
Perse
sebagian besar
97,1
ntase responden berusia <
antar variabel Ka Tamatan Diploma 0
rak ( ( 40 tahun sebanyak
dianalisis secara Tamatan Sarjana 1
U ter %
isti ) (58,8%). Penelitian di Total 34
deskriptif dengan mk ≤ 40 tahun 20 58,8
u Jerman menyatakan Masa kerja
menggunakan ≥ 40 tahun 14 41,2
r seseorang
Total
memiliki < 1 tahun 100,0
34 0
tabulasi silang.
tingkat produktivitas 1-6 tahun 18
Uji statistik 6-10 tahun 2
kerja paling tinggi
yang digunakan > 10 tahun 14
saat berusia 30-40
adalah uji korelasi Total 34
tahun, kemudian akan
Spearman yang Lama istirahat
mulai menurun pada
dilakukan terhadap < 15 menit 11
usia 50 tahun.
dua variabel yang 15-30 menit 12
Seseorang pada usia > 30 menit 11
berhubungan atau
30 tahunan memiliki Total 34
berkorelasi.
puncak perkembangan
Kuat hubungan antar yang dilakukan
fisik dan kekuatan
variabel dapat dilihat antara lain (Kant, et al., 2009)
fisik yang dapat
pada koefesien pembuatan heat diketahui bahwa
mendukung dalam
korelasinya. Nilai exchanger seperti konsumsi air putih,
bekerja (Skirbekk,
yang menjadi evaporator dan minuman dan total
2004). Sejalan
kekuatan kondesor serta konsumsi air
dengan penelitian
hubungannya mengalami
komponennya. Divisi pada populasi orang
adalah nilai penurunan seiring
General Engineering/ dewasa di Amerika
koefesien korelasi dengan pertambahan
Rekayasa Umum Serikat pada tahun
0,00–0,199 adalah usia.
terdapat beberapa 2005–2006
sangat rendah, Mayoritas
0,20–0,399 bengkel yaitu pendidikan
rendah, 0,40–0,599 bengkel pipa, CNC, responden tamatan
cukup, 0,60–0,799 dan Kontruksi Plat SMA/SMK
kuat dengan jumlah sebanyak (97,1%).
dan 0,80–1,00 sangat pekerja sebanyak 34 Perusahaan
kuat (Anggraeni, orang dan semua menerima pekerja
2008). Penelitian ini berjenis kelamin laki- minimal pendidikan
sudah mendapatkan laki. tamatan SMA/SMK,
sertifikat etik No : Berdasarkan dikarenakan pada
573 – KEPK dari Tabel 1 menunjukkan tingkat pendidikan
Fakultas Kesehatan responden sebagian tamatan SMA/SMK
Masyarakat. besar berusia ≤ 40 sudah cukup
tahun (58,8%), berpengalaman dan
HASIL DAN mayoritas tamatan mempunyai
PEMBAHASAN SMA/SMK (97,1%). pengetahuan cukup
Sebagian besar luas. Pendidikan
Divisi rekayasa
responden memiliki memberikan
umum
masa kerja 1–6 tahun informasi yang
menyelenggarakan
(52,9%) diikuti > 10 menunjang kesehatan
kegiatan produksi di
tahun (41,2%) sehingga dapat
bidang usaha utama meningkatkan
sementara untuk
PT PAL INDONESIA kualitas hidup.
variabel lama
yaitu istirahat selama Pendidikan dapat
manufacturing, bekerja, sebanya memengaruhi
assembly, repairing, (35,3%) pekerja seseorang termasuk
dan maintenance istirahat selama 15– juga perilaku
power plant parts. 30 menit. seseorang akan pola
Jenis pekerjaan hidup (Annas dkk,
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 50

2015). Sehingga Masa kerja risiko lain. Pekerja Asupan Perse


perusahaan bisa dengan waktu cukup yang memiliki nt
Mean SD
lebih mudah lama dapat waktu istirahat yang as
menyampaikan diasumsikan bahwa cukup akan memiliki Min - Max Cairan
(L)
e
(%
pengetahuan pada tenaga kerja sudah risiko Total cairan )
pekerja bahwa saat terampil melakukan 3885,0
2797,3
di lingkungan kerja pekerjaannya, jenis 1599,2–
2238,3 605,1 306,5–1300 27
harus kegiatan yang
mengkonsumsi air dilakukan selalu C
637,1 199,0 1075–3350
a 73
minum sebanyak sama sehingga i
mungkin agar tidak menimbulkan r
terjadi dehidrasi kebiasaan. Semakin a
n
atau gangguan lama masa kerja
kesehatan yang seseorang, maka d
berarti. semakin besar a
r
pemaparan panas i
yang
m
diterimanya sehingga Tabel 3. Distribusi a
mengakibatkan Responden k
pekerja dapat Berdasarkan a
n
mengalami Jumlah Asupan
a
gangguan kesehatan, Cairan n
salah satunya adalah Jumlah
asupan C
dehidrasi cairan a
(Adiningsih, 2013). % i
Waktu istirahat ≤ 3700 L r
85,3 a
pekerja di semua n
> 3700 L
bengkel yang ada di
14,7
divisi general Total
d
a
engineering berbeda- 100,0 r
beda, karena pekerja i
mengaku sengaja Tabel 4. Rata-Rata Asupan
m
memperpanjang Cairan Responden
i
waktu istirahat n
mereka di gunakan u
m
untuk duduk dan a
beristirahat untuk n
minum, dan ada juga gangguan kesehatan Status gizi
pekerja mengaku lebih kecil dari pada diperoleh dari
memperpanjang pekerja yang perhitungan indeks
waktu istirahatnya memiliki waktu massa tubuh (IMT).
untuk istirahat yang Berdasarkan Tabel 2
bersantai dan menit dan kel kurang, Pekerja yang menunjukkan
ngobrol atau istirahat ela mempunyai tambahan sebagian besar
merokok. Sedangkan tambahan di han waktu istirahat yang responden (67,6%)
istirahat yang di atur dari 10– gan cukup dapat tergolong gemuk dan
berikan pada 15 menit, ggu mengalami dehidrasi. (32,4%) dalam
perusahaan dalam 1 pekerja yang an Hal ini dapat terjadi kategori normal.
hari kerja yaitu 1 jam melakukan kes karena belum tentu Kandungan air dalam
di mulai dari pukul pekerjaan eha pekerja memiliki sel otot lebih tinggi
12.00 WIB–13.00 terus menerus tan konsumsi air minum dibandingkan dengan
WIB. Pekerja tanpa istirahat ata yang sesuai pada sel lemak,
seharusnya istirahat akan upu (Suma’mur, 2009). sehingga total cairan
paling sedikit 30 menyebabkan n pada tubuh orang
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 51

gemuk (obese) lebih asupan sebanyak ≤ penurunan berat pula dengan


rendah dari pada 3700 liter per hari. badan bagian ketidakseimbangan
orang yang tidak Rata-rata asupan produksi, sebagian hiperosmolar.
obese (UPK- PKB, cairan responden besar tidak Dehidrasi terjadi
2017). Hal ini 2797,3 ± 673,30 mengalami akibat kehilangan
membuktikan bahwa liter per hari. dehidrasi, cairan yang tidak
pada orang gemuk Persentase cairan sedangkan pada diimbangi dengan
dapat mengalami dari makanan bagian boiler lebih kehilangan elektrolit
gangguan kesehatan sebesar 27% dan dari separuh dalam jumlah
salah satunya cairan minuman responden proporsional,
dehidrasi. 53%. Agar status mengalami dehidrasi terutama natrium.
Pada Tabel 3 hidrasi dapat ringan. Kehilangan cairan
dan 4 menunjukkan dipertahankan, The Menurut menyebabkan
bahwa sebagian Institute of Triyana (2012), peningkatan
besar responden Medicine dehidrasi disebut
(85,3%) memiliki merekomendasikan Tabel 5. Distribusi berkurang. Pada
asupan cairan untuk Responden Berdasarkan
tahap dehidrasi
wanita sebanyak 2,7 Status Hidrasi
berat, tubuh sudah
liter dan untuk laki- Status hidrasi mengalamim
Tabel 2. Distribusi
laki 3,7 liter setiap %
kekurangan cairan 5
Responden
hari. Jumlah ini Euhidrasi sampai 6% dan
Berdasarkan Status Gizi termasuk air dari Dehidrasi ringan
mengalami tanda-
semua minuman dan Dehidrasi sedang
Status Gizi
Dehidrasi berat tanda dehidrasi seperti
makanan (Riebl dan sulit berkonsentrasi,
Jumlah (n) Total
Davy, 2013). Pada 100,0 sakit kepala,
penelitian ini kegagalan pengaturan
Persentase (%)
mayoritas jumlah suhu tubuh serta
Kurus 0 asupan cairan pada kadar natrium, peningkatan frekuensi
Normal 11 pekerja yaitu ≤ 3700 peningkatan nafas. Kehilangan
Gemuk 23 L dan asupan cairan osmolalitas, serta cairan > 6% dapat
Total 34 paling banyak dehidrasi intraseluler. meningkatkan risiko
didapatkan dari Pada tahap gangguan kesehatan,
minuman. dehidrasi ringan seperti dapat
Status hidrasi tubuh sudah mengakibatkan otot
pekerja diperoleh mengalami kaku dan collapse,
melalui kekurangan cairan saat tubuh kehilangan
pemeriksaan berat sebesar 1 sampai 2% cairan sebesar 7%
jenis urin pekerja. dan mengalami sampai dengan 10%
Tabel 5 tanda-tanda dehidrasi dapat menurunkan
menunjukkan seperti haus, lemah, volume darah serta
hampir separuh lelah, sedikit gelisah, berakibat kegagalan
responden (41,2%) dan hilang selera fungsi ginjal saat
mengalami makan. Pada tahap tubuh kehilangan
dehidrasi sedang. dehidrasi sedang cairan sebesar 11%
Sejalan dengan tubuh sudah (Gustam, 2012).
penelitian yang mengalami Upaya untuk
dilakukan oleh Sari kekurangan cairan mencegah terjadinya
(2014) di PT Albasia sebesar 3 sampai 4% dehidrasi dapat
Sejahtera Mandiri dan mengalami dilakukan dengan
Semarang tanda-tanda dehidrasi banyak minum air
menunjukkan hasil seperti kulit kering, yang diberi garam
pengukuran tingkat mulut dan dengan jumlah yang
dehidrasi tenggorokan kering, kurang lebih sama
berdasarkan volume urin dengan jumlah air dan
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 52

garam yang hilang Berdasarkan Dalam semakin rendah yang


(kurang lebih sesuai Tabel 6, terdapat penelitian ini tidak menunjukkan status
dengan penurunan hubungan negatif dilakukan analisis hidrasi baik. Selain
berat badannya). yang kuat yaitu yang mendalam mengakibatkan
0,685 antara asupan mengenai hubungan dehidrasi,
cairan dengan status asupan cairan dengan kurangnya
dehidrasi. Semakin status hidrasi, akan konsumsi air minum
rendah asupan cairan tetapi pada juga dapat
maka semakin berat penelitian yang mengakibatkan
dehidrasinya. dilakukan oleh responden
Asupan cairan Andayani (2013) menderita heat
mempengaruhi diketahui bahwa cramps. Menurut
status hidrasi hasil penelitian Suma’mur (2009),
pekerja di semua menunjukkan bahwa pekerja yang
bengkel divisi asupan cairan mengeluarkan
general engineering. berhubungan negatif banyak keringat
Pekerja yang dengan status hidrasi akibat bekerja
mengonsumsi air pada pekerja industri ditempat panas akan
minum dalam dengan nilai r = kehilangan garam
jumlah yang cukup -0,319 dan p = 0,006 natrium dari tubuh.
atau sesuai dengan yang artinya Gejala heat cramps
kebutuhan tubuh semakin tinggi berupa mual,
maka akan memilki konsumsi cairan, muntah, pingsan,
status hidrasi yang maka nilai berat nyeri
baik, sedangkan jenis urin akan
pekerja yang asupan
cairannya tidak Tabel 6. Hubungan Konsumsi Cairan, Status Gizi dengan
Status Hidrasi di Divisi General Engineering PT PAL
memenuhi
INDONESIA Tahun 2016
kebutuhan dapat Status Hidrasi
mengalami
V D Total
dehidrasi. Ketika a
Dehidrasi
Ringan Deh r
e
responden r idra
h si
mengonsumsi air i
i
a Ber
dalam jumlah cukup b d at
sesuai kebutuhan e r
tubuh, maka air l a
tersebut akan s
i
memasuki darah dan
ginjal sehingga
S
menghasilkan urin e
encer dengan warna d
yang cerah. a
Sebaliknya ketika n
responden g
n % n %
mengonsumsi air
n % n %
dalam jumlah yang
n % Jumlah
kurang maka urin asupan cairan
yang dihasilkan ≤ 3700 L 6 20,7 8 27,6 14 48,3
berwarna pekat > 3700 L 5 100,0 0 0,0 0 0,0
sehingga responden Status gizi
Kurus 0 0 0 0,0 0 0,0
dinyatakan
Normal 5 50,0 3 30,0 2 20,0
mengalami dehidrasi Gemuk 6 25,0 5 20,8 12 50,0
(Armstong, 2007).
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 53

pada otot lengan, dengan status hidrasi terhadap Andayani K. (2013).


kaki atau perut pada pekerja divisi kebutuhan cairan Hubungan
akibat kontraksi general engineering (hidrasi) saat konsumsi cairan
mendadak. PT. PAL latihan fisik dan dengan status
Status gizi INDONESIA. recovery pada hidrasi pada
menunjukkan Hasil penelitian unit kegiatan pekerja industri
hubungan lemah ini mahasiswa laki - laki (Skripsi
0,343 terhadap merekomendasikan olahraga yang tidak
dengan status perlunya pekerja Universitas dipublikasikan),
dehidrasi. Salah satu memiliki asupan Negeri Universitas
faktor risiko cairan ≥ 3700 liter Yogyakarta. Diponegoro,
terjadinya dehidrasi per hari, pekerja Diakses dari Semarang.
adalah kelebihan ditempat yang panas staffnew.uny.ac.i Diakses dari
berat badan harus minum sesering d/upload/13231 eprints.undip.ac.i
(overweight). mungkin 150–200 cc 9843/ d/41853/1/569_
penelitian/Hidrasi
Jumlah cairan tubuh air setiap 15–20 KHAIRUNISSA_AN
+bagi+Atlet.pdf DAYANI_G2C0090
total ± 55–60% dari menit sekali perlu
berat badan. adanya penyuluhan 73.
Kandungan air dalam dan edukasi tentang pdf
sel otot lebih tinggi pentingnya air minum Anita, N. (2014).
dibandingkan dengan dan bahaya dehidrasi. Gambaran
pada sel lemak, keluhan
sehingga total cairan subyektif pekerja
DAFTAR akibat terpapar
pada tubuh orang PUSTAKA
gemuk (obese) lebih panas di divisi
Adiningsih, R. general
rendah dari pada
(2013). Faktor engineering PT
orang yang tidak yang PAL Indonesia
obese (UPK-PKB, mempengaruhi (Tugas Akhir yang
2017). Berdasarkan kejadian heat tidak
penelitian NHANES strain pada tenaga dipublikasikan).
2009–2012 bahwa kerja yang
Universitas
orang dewasa yang terpapar panas di
Airlangga,
tidak cukup PT. Aneka Boga
Makmur. The Surabaya.
terhidrasi memiliki Anggraeni, M.
IMT yang lebih Indonesian
Journal of (2008). Kajian
tinggi dan penggunaan Poly
Occupational
kemungkinan lebih Aluminium
Safety and
tinggi mengalami Health, 2(2), Chloride (PAC)
obesitas 145-153. Diakses dalam proses
dibandingkan dengan dari pemurnian nira
orang dewasa http://journal.un aren dan lama
terhidrasi (Chang air.ac.id/K3@fa pemurnian
dkk., 2012). ktor- yang- terhadap
mempengaruhi- karakteristik
kejadian-heat- nira aren
KESIMPULAN strain- pada-
DAN SARAN (arenga pinnata
tenaga-kerja-
merr) (Skripsi
Penelitian ini yang-terpapar-
panas-di-pt.- tidak
menunjukkan dipublikasikan).
hubungan kuat antara aneka-boga-
makmur-article- Universitas
jumlah asupan cairan Padjadjaran,
7297-media-39-
dengan status hidrasi category-3.html Jatinagor.
tetapi terdapat Alim, A. (2012). Armstrong, L. (2007).
hubungan lemah Persepsi atlet Assessing
antara status gizi
Nika Anika Sari, dkk., Hubungan Konsumsi Cairan, Status.... 54

hydration status: Diakses dari


The ellusive gold https://www.ncbi
standart. .nlm.nih.gov/
Journal of pubmed/2740141
American 9.
College of Gustam. (2012).
Nutrition, 26 Faktor risiko
(5), 575S – dehidrasi pada
584S. Diakses remaja dan
dari dewasa (Skripsi
https://www.nc yang tidak
bi.nlm.nih.gov/ dipublikasikan),
pubmed/179214 Institut
68 Pertanian
Annas, B., Bogor, Bogor.
Andiyanto, & Diakses dari
Indah, S. repository.ipb.ac.
(2015). id/jspui/
Perbedaan bitstream/12345
tingkat 6789/54399/1/I1
konsumsi 2gus.pdf
energi, lemak, Kant, A.K.,
cairan, dan status Grauband, B.I., &
hidrasi Atchinson, E.A.
mahasiswa (2009). Intakes
obesitas dan non
of plan water,
obesitas.
moisture in
Indonesian
foods and
Journal of
Human beverages, and
Nutrition, 2(1), total water in
11-12. Diakses the adult us
dari http://ijhn. population-
ub.ac.id/index.ph nutritional, meal
p/ijhn/article/vie pattern, and
w/114 body weight
Batmanghelidj, F. correlates:
(2007). Air National Health
untuk menjaga And Nutrition
kesehatan dan Examination
menyembuhkan Surveys 1999-
penyakit. 2006. Am J Clin
Jakarta: Nutr, 90(3), 655-
Gramedia 63. Diakses dari
Pustaka Utama. https://www.nc
Chang, T., Ravi, N., bi.nlm.nih.gov/p
Pleque, M.A., mc/articles/
Sonneville, K.R., PMC2728648/
& Davis, M.M.
(2016).
Inadequate
hydration, BMI,
and obesity
among US
adults: NHANES
2009-2012.
Ann Fam Med,
14(4):320-4.
Riebl, S. K., & Davy, B.M. (2013). The hydration equation: Update on water balance
and cognitive performance. ACSMs Health Fit J, 17(6), 21–28.
doi:10.1249/FIT.0b013e3182a9570f.
Rismayanthi, C. (2012). Persepsi atlet terhadap macam, fungsi cairan, dan kadar hidrasi
tubuh di unit kegiatan mahasiswa olahraga. MEDIKORA, 9(1), 1-14. Diakses dari
http://id.portalgaruda. org/?ref=browse&mod=viewarticle&article= 355512
Sari, N.P. (2014). Pengaruh iklim kerja panas terhadap dehidrasi dan kelelahan pada
tenaga kerja bagian boiler di PT Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten (Skripsi
yang tidak dipublikasikan), Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta. Diakses dari eprints.ums. ac.id/32329/1/HALAMAN
%20DEPAN.pdf
Skirbekk, V. (2004). Aged and individual productivity: a literatur survey. Vienna
Yearbook of Population Research, 2, 133-153. Diakses dari
https://www.jstor.org/stable/23025440
Suma’mur. (2009). Higiene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta: Sagung Seto.
Triyana, Y.F. (2012). Teknik prosedural keperawatan.
Yogyakarta: D- Medika.
Unit Pendidikan Kedokteran-Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (UPK-PKB).
(2017). Gangguan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa; fisiologi,
patofisiologi, diagnosis dan tatalaksana. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.

You might also like