Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

doi: mkts.v25i2.

23674

Analisis Nonlinier Tekuk Torsi Lateral


pada Balok Baja Cellular
*
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
*)
bennygunawanhung@gmail.com

Received: 16 Juni 2019 Revised: 2 September 2019 Accepted: 3 September 2019

Abstract

One of many buckling modes that could occur on the beam is lateral-torsional buckling. Lateral torsional
buckling could result in lateral deformation and torsion of section. In the AISC 360-16 Spesification, an
equation is provided to calculate lateral-torsional buckling critical moment of prismatic I section beam. For
cellular beams (I section beam with circular openings), AISC Design Guide 31 states that the lateral-
torsional buckling critical moment should be checked in accordance with AISC Specification using gross
section properties. With this assumption, thus, the design guide ignores the existence of circular opening on
the web, which can cause a reduction of lateral-torsional buckling critical moment. In this study, lateral-
torsional buckling analysis on cellular beam with simple support loaded by distributed transversal load has
been done - the analysis utilized finite element based software. From the analysis, the critical moment is
lower than AISC 360-16 critical moment with the assumption of prismatic I section beam, with the maximum
difference percentage of 43,58%. Based on this study, a correction factor has been obtained to estimate the
critical moment of cellular beams by using equation on AISC 360-16.

Keywords: Buckling analysis, cellular beam, critical moment, lateral torsional buckling

Abstrak

Salah satu ragam tekuk yang terjadi pada balok adalah tekuk torsi lateral. Tekuk torsi lateral pada balok
mengakibatkan terjadinya peralihan penampang secara lateral disertai torsi pada penampang. Pada
spesifikasi desain AISC 360-16, disediakan persamaan untuk menghitung momen kritis tekuk torsi lateral
pada balok berpenampang I prismatis. Untuk balok cellular (balok berpenampang I dengan bukaan
berbentuk lingkaran), AISC Design Guide 31 menyatakan bahwa momen kritis tekuk torsi lateral harus
dihitung sesuai dengan persamaan spesifikasi desain AISC 360-16, yaitu dengan asumsi data penampang I
prismatis. Dengan asumsi demikian, berarti AISC Design Guide 31 mengabaikan adanya bukaan pada
bagian web yang dapat menyebabkan berkurangnya momen kritis tekuk torsi lateral. Pada studi ini,
dilakukan analisis tekuk torsi lateral balok cellular di atas tumpuan sederhana yang mengalami beban
terbagi rata dengan berbagai panjang bentang dan ukuran penampang. Analisis dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak berbasis elemen hingga. Dari analisis tersebut, diperoleh momen kritis yang lebih rendah
dibandingkan dengan momen kritis yang dihitung dengan AISC 360-16 dengan asumsi balok berpenampang
I prismatis, dengan persentase perbedaan maksimum 43,58%. Berdasarkan studi ini, diperoleh faktor
koreksi yang dapat digunakan untuk mengestimasi momen kritis balok cellular menggunakan persamaan
yang terdapat pada spesifikasi desain AISC 360-16.

Kata kunci: Analisis tekuk, balok celullar, momen kritis, tekuk torsi lateral

Pendahuluan mengalami peralihan yang proposional terhadap


beban yang terjadi. Pada struktur yang tidak stabil,
Stabilitas struktur menjadi suatu komponen yang perubahan kecil pada gaya akan menyebabkan
penting dalam menentukan kemampuan struktur perubahan yang signifikan pada peralihan. Jika
menerima beban. Struktur elastis yang stabil akan perubahan ini cukup besar, atau pada bagian kritis

141
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

sebuah struktur, ketidakstabilan lokal maupun jarak antara pusat elemen flens atas dan flens
elemen akan menyebabkan keruntuhan seluruh bawah penampang, Fy adalah tegangan leleh baja,
struktur (Galambos & Surovek, 2008). Salah satu Fcr adalah tegangan kritis tekuk torsi lateral yang
ketidakstabilan yang dapat terjadi pada komponen dirumuskan pada persamaan 3, dan rts adalah
struktur balok adalah fenomena tekuk. Fenomena radius girasi efektif tekuk torsi lateral yang dapat
tekuk mengakibatkan struktur dapat runtuh dihitung dengan Persamaan 4.
sebelum mencapai leleh. Tekuk pada komponen
struktur
menjadi dapat
tekuk dibagi
lokal 𝐹𝑏=
𝐶 𝜋 𝐸 𝐿 2 (3)
dan 2 √1 𝑏
𝐽+ 0,078
𝑐

𝑐𝑟 𝐿 2 ()
𝑆𝑥ℎ𝑜 𝑟𝑡𝑠
tekuk global. Salah (𝑟𝑏
𝑡
satu jenis tekuk global
yang
dapat terjadi pada balok penampang I adalah tekuk
torsi lateral. Tekuk 𝑟= (

torsi lateral adalah 𝑠�

peralihan penampang
secara lateral disertai
dengan torsi
penampang yang
diakibatkan oleh
momen lentur.
Spesifikasi AISC
Balok ideal tidak akan 360-16 (2016),
berdeformasi secara memberi klasifikasi
lateral hingga beban kedua jenis tekuk
yang bekerja torsi lateral
menyebabkan momen berdasarkan panjang
kritis elastis. Pada balok yang tak
keadaan ini, tertumpu lateral.
ketidakstabilan Apabila Lb lebih
tercapai dan besar dari Lr, maka
deformasi yang besar balok akan
terjadi secara lateral mengalami tekuk
secara tiba-tiba. torsi lateral elastis.
Karena material pada Balok akan
balok ini elastis, maka mengalami tekuk
deformasi besar dapat torsi lateral inelastis
terjadi dan keadaan apabila Lp < Lb < Lr .
seimbang baru dapat Apabila Lb < Lp,
terjadi ketika struktur balok tidak akan
mengalami deformasi. mengalami tekuk
Setiap peningkatan torsi lateral dan
kecil beban, akan momen kritis adalah
menghasilkan sama dengan momen
deformasi tambahan plastis. Besaran Lp
yang besar (Höglund,
dan Lr dapat dihitung
2006).
menggunakan
persamaan 5 dan 6
yang disediakan
spesifikasi desain
AISC.
Balok pada kondisi 𝐿 (
nyata memilliki = 5
kapasitas yang 1
,
7
6
𝑟

𝐸
𝑝
tereduksi dibandingkan dengan balok
ideal yang
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

diakibatkan oleh 𝑦 𝐹
𝑦 Pada balok dengan memotong
ketidaksempurnaan, 𝐸 penampang I balok berpenampang
tegangan prismatis, I prismatis pada
sisa dan lain- modifikasi geometri 𝑦 bagian web dengan
𝐿𝑟 = 1,95𝑟𝑡𝑠
lain. Pada balok 0,7𝐹 sering dilakukan membuat potongan
nyata, untuk memenuhi horizontal dan
ketidaksempurnaan kebutuhan desain. setengah lingkaran
sudah terjadi saat Salah satu menjadi dua bagian,
beban mulai modifikasi geometri kemudian kedua
bekerja. Deformasi awal ini meningkat ketika balok baja bagian tersebut
2
penampang I adalah disambungkan
0
beban √ balok baja kastela. kembali dengan cara
√𝐽𝑐 ( + �
. (6
) 6,7 � ) Modifikasi tersebut pengelasan pada

ditingkatkan. � � menghasilkan balok bagian potongan
� �6 (
beban semakin � 𝑥

berpenampang I horizontal. Ilustrasi
mendekati beban 𝑆 𝑜 yang memiliki proses pabrikasi

kritis, peralihan lubang pada bagian balok cellular
mulai meningkat web. Balok cellular ditampilkan pada
secara signifikan merupakan salah Gambar 1.
akan tetapi tidak
akan mencapai satu jenis balok baja
momen kritis elastis. 𝑀𝑐𝑟𝑒 = 𝐹𝑐𝑟 𝑆𝑥 kastela dengan jenis Kekuatan balok
Kegagalan ini bukaan lingkaran berpenampang I
cri = C [M − oleh
disebabkan (M − 0,7F S ) (L −L )] pada web balok. prismatis terhadap
M rp Pabrikasi balok tekuk torsi lateral
respon (2)b
material p p y x
plastis, cellular dilakukan sangat dipengaruhi
ketidaklinieran oleh
keka
geometri dan kuan
kemungkinan tekuk lentu
lokal (ibid.). r,
keka
Pada spesifikasi kuan
torsi
desain AISC 360-16 St.
telah disediakan Vena
persamaan untuk nt
menghitung momen dan
kritis tekuk torsi Besaran Sx adalah kekakuan torsi pilin
lateral elastis dan statis momen terhadap penampang. Pada
inelastis untuk balok sumbu kuat balok cellular, ketiga
penampang I yang penampang, Cb adalah komponen kekakuan
prismatis. Tekuk faktor modifikasi tersebut lebih kecil
torsi lateral elastis momen tak seragam, dibandingkan dengan
terjadi saat momen E adalah modulus balok penampang I
kritis tercapai elastisitas material, Lb prismatis dengan
sebelum tegangan adalah panjang ukuran yang sama.
pada balok mencapai bentang balok tak Dengan demikian,
tegangan leleh. tertumpu lateral, J momen kritis tekuk
Sedangkan tekuk adalah konstanta torsi, torsi lateral balok
torsi inelastis terjadi ho adalah
saat momen kritis
tercapai setelah
tegangan pada 142
sebagian balok celullar lebih kecil
mencapai tegangan dari pada balok
leleh. Momen kritis prismatis dengan
tekuk torsi elastis ukuran yang sama.
(Mcre) dapat dilihat
pada Persamaan 1,
dan momen kritis
tekuk torsi inelastis
(Mcri) dapat dilihat
pada Persamaan 2.
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

metode elemen
bentuk lingkaran Balok tersebut
hingga terhadap balok
dan 0,67 untuk tertumpu sederhana
kastela dengan
bukaan bentuk dengan pembebanan
bukaan berbentuk
wajik. dua titik pada bagian
heksagon yang
lapangan balok. Pada
bervariasi terhadap
Showkati (2008) kedua tumpuan,
tinggi total
pada studinya telah diberikan tumpuan
penampang. Pada
mengusulkan rol sehingga
studi tersebut,
beberapa persamaan penampang tidak
kekakuan lentur balok
empiris untuk dapat mengalami
kastela menurun
memprediksi torsi tetapi masih
seiring dengan
koefisien lentur Cb dapat mengalami
meningkatnya tinggi
untuk balok kastela. pilin. Ilustrasi
bukaan dan
Gambar 1. Hasil analisis yang tumpuan dan
disimpulkan balok
Proses diperoleh juga pembebanan balok
kastela dengan
pabrikasi dibandingkan ini ditampilkan pada
bukaan heksagon
balok cellular terhadap data dan Gambar 2. Melalui
memiliki kemampuan
(Krzysztof, studi-studi analisis metode
2016) layan yang optimum
sebelumnya. elemen hingga,
dengan tinggi bukaan
Berdasarkan studi diperoleh hasil untuk
Berdasarkan AISC 06 kali tinggi total
ini, diperoleh bahwa CB1 dengan beban
Design Guide 31 balok.
kapasitas lentur- maksimum 169,17
(2016), perhitungan elastis balok kastela kN dan peralihan
momen kritis tekuk Studi lainnya
dan balok vertical 12,32 mm,
torsi lateral balok dilakukan oleh
berpenampang I untuk CB2 dengan
cellular Jamadar A. M dan
yang prismatis beban maksimum
diperbolehkan Kumbhar P. D. (2015)
memiliki persentase 163,34 dan peralihan
menggunakan untuk memperoleh
perbedaan pada vertikal 8,29 mm dan
persamaan yang ukuran bukaan balok
rentang 4,9% hingga untuk CB3 dengan
sama pada spesifikasi kastela yang optimal
8,6%. beban maksimum
AISC 360-16 Bab F, terhadap kegagalan
128,75 kN dan
yaitu Persamaan 1 kriteria Von-Mises.
Pada studi oleh peralihan vertikal
dengan Bentuk bukaan yang
Tudjono, et al. 13,03 mm. Hasil ini
mengganggap dianalisis adalah
(2017), dilakukan sudah tervalidasi
properti penampang lingkaran dan wajik.
analisis numerik dan dengan hasil uji
balok cellular sama Analisis dilakukan
uji eksperimental eksperimental yang
dengan penampang dengan menggunakan
terhadap tiga menghasilkan rasio
balok prismatis. metode elemen
spesimen balok beban maksimum
Dengan adanya hingga dengan
kastela dengan antara kedua uji
anggapan tersebut, bantuan perangkat
bukaan berbentuk sebesar 0,98 hingga
berarti AISC Design lunak ABAQUS.
oval, yaitu CB1, 1,01.
Guide 31 Struktur balok kastela
dengan perletakan CB2 dan CB3.
mengabaikan adanya Balok CB1 dan CB2
lubang lingkaran sederhana dibebani
beban terpusat pada adalah balok kastela
pada bagian web dengan bukaan oval
yang sebenarnya sepertiga bentang.
Diperoleh kesimpulan horizontal yang
mengurangi momen memiliki konfigurasi
kritis tekuk torsi bahwa perbandingan
tinggi bukaan dengan yang sama tetapi
lateral. dengan lokasi
tinggi total
penampang yang pembebanan yang
Beberapa penelitian berbeda. Sedangkan,
telah dilakukan menghasilkan struktur
balok kastela yang bukaan pada CB3
mengenai tekuk torsi adalah oval vertikal.
lateral pada balok optimum adalah 0,7
untuk bukaan Balok kastela yang
kastela dengan digunakan
bukaan berbentuk merupakan
heksagon. Pada studi modifikasi dari
yang telah dilakukan balok asli prismatis
oleh Wakchaure dan berpenampang IWF
Sagade (2012), 150x75x5x7.
dilakukan pemodelan
menggunakan
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151


Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

awal hingga tekuk membandingkan


Gambar 2.
Tumpuan dan
pembebanan
balok kastela
bukaan oval
(Tudjono et
al. 2017)

Diperoleh
kesimpulan bahwa
pada balok kastela
dengan bukaan oval torsi lateral terjadi. momen tekuk torsi
horizontal Dilakukan variasi lateral elastis balok
menghasilkan balok pembebanan berupa cellular dengan balok
yang lebih kuat beban terpusat dan psimatis yang dihitung
dengan rasio beban beban terbagi rata dengan menggunakan
sebesar 1,02 pada balok yang acuan desain Arcelor
tertumpu sederhana. Mittal yang dinilai
Material yang sangat konservatif.
143 digunakan bersifat Adapun beberapa
kali lebih besar ujung dengan kondisi nonlinier dan pertimbangan yang
daripada balok yang kelengkungan tunggal memiliki tegangan
asli. Sedangkan, (single curvature) sisa. Berdasarkan
balok kastela dengan untuk berbagai rasio studi ini, dirumuskan
bukaan oval vertikal antara momen di persamaan yang
menghasilkan rasio kedua ujung. menggunakan faktor
beban sebesar 0,78 Berdasarkan hasil reduksi untuk
daripada balok yang analisis, momen kritis mengestimasi momen
asli sehingga balok kastela yang tekuk torsi lateral
spesimen balok ini diperoleh dari metode pada balok
menghasilkan balok elemen hingga honeycomb yang
yang lebih lemah tereduksi maksimum mengalami lentur
dibandingkan dengan 42,31% dibandingkan pada arah sumbu kuat
balok yang asli. dengan momen kritis berdasarkan
penampang I tanpa persamaan momen
bukaan dengan kritis spesifikasi
Kwani dan Wijaya
dimensi yang sama desain AISC 360-10.
(2017) melakukan
yang dihitung dengan Ketika panjang
analisis keruntuhan
menggunakan bentang tak tertumpu
pada balok kastela
persamaan AISC 360- lateral (Lb) balok
dengan bukaan
2010. Selain itu, honeycomb adalah
berbentuk heksagon
(tipe honeycomb) dirumuskan sebuah enam kali atau lebih
yang mengalami persamaan untuk besar daripada Lp,
tekuk torsi lateral. menghitung momen maka faktor reduksi
Analisis keruntuhan kritis tekuk torsi mendekati 1,0.
dilakukan secara lateral balok kastela Disimpulkan juga
numerik tipe honeycomb. bahwa reduksi
menggunakan kekuatan tekuk torsi
perangkat lunak yang Pada studi yang lateral balok bisa
memanfaatkan dilakukan oleh serendah 0,1 untuk
metode elemen Gunawan dan balok dengan Lb yang
hingga. Balok kastela Suryoatmono (2017), sangat pendek.
dimodelkan dengan dilakukan analisis
tumpuan sederhana riwayat waktu Penelitian mengenai
dan dilakukan nonlinier untuk tekuk torsi lateral
beberapa variasi mensimulasikan pada balok cellular
panjang bentang dan perilaku balok yang dilakukan oleh Nseir
ukuran penampang. dibebani beban tegak et al. (2012).
Pembebanan yang lurus pada sumbu Penelitian dilakukan
dikerjakan pada utama penampang secara numerik yang
balok berupa momen secara bertahap dari bertujuan untuk
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

dapat menghasilkan kritis dengan metode sehingga beban mengabaikan adanya


kesimpulan bahwa elemen hingga serta tidak menimbulkan tegangan sisa.
acuan desain ini memperoleh faktor efek destabilisasi Ukuran penampang
sangat konservatif, koreksi untuk terhadap torsi yang digunakan
adalah: (1) efek menghitung momen penampang. adalah CF
stabilisasi pada kritis balok cellular 225x75x5x7, CF
flens yang terhadap tekuk torsi Material balok yang 375x125x6x9, CF
mengalami tarik lateral spesifikasi digunakan adalah 525x175x7x11
diabaikan, (2) AISC 360-16. Hasil baja yang bersifat dan CF
kekakuan torsi dari analisis metode elastic perfecty 600x200x8x13.
seluruh struktur elemen hingga plastic dengan Fy Variasi panjang
diabaikan, (3) dibandingkan 250 MPa dan bentang
Ttauan bahwa dengan perhitungan
penampang T menggunakan
merupakan persamaan momen 144
penampang kritis tekuk torsi dilakukan untuk setiap Dengan metode
terlemah lateral spesifikasi profil. Variasi ukuran elemen hingga, balok
mengabaikan desain AISC 360-16 penampang dan didiskretisasi sehingga
adanya segmen web yang ditunjukkan panjang bentang terdiri atas elemen–
penuh yang berada dalam Persamaan 1 ditampilkan pada elemen diskret yang
di antara lubang. dan 2. Tabel 1. saling terhubung. Pada
studi ini, digunakan
Pada awal Metode Analisis dilakukan elemen diskret
penelitian tersebut, dengan menggunakan SHELL281 dengan
dilakukan validasi Pemodelan struktur perangkat lunak ukuran maksimum 10
untuk mengetahui ANSYS yang mm. Elemen diskret
tingkat akurasi Pada studi ini, memanfaatkan SHELL281 memiliki 8
analisis numerik model yang metode elemen nodal pada satu elemen
terhadap hasil uji dianalisis adalah hingga. Metode diskret dengan 6
eksperimental. Dari balok cellular elemen hingga adalah derajat kebebasan
analisis yang dengan tumpuan sebuah metode untuk masing– masing
dilakukan, sederhana. numerik untuk nodal (Lee, 2014).
disimpulkan bahwa Penampang di kedua memperoleh solusi
momen tekuk torsi ujung balok ditahan pendekatan terhadap Analisis tekuk
lateral yang agar tidak dapat berbagai bidang
diperoleh dari mengalami rotasi permasalahan. Analisis tekuk dapat
analisis numerik terhadap sumbu dibagi menjadi analisis
menghasilkan memanjang hanya Prinsip metode tekuk linier dan tekuk
momen kritis tekuk dapat mengalami elemen hingga adalah nonlinier. Analisis
torsi lateral yang pilin. Pada menyelesaikan suatu tekuk linier
lebih kecil pemodelannya, permasalahan dengan (eigenvalue)
dibandingkan peralihan seluruh membagi struktur memprediksi kekuatan
dengan hasil nodal penampang menjadi elemen- teoritis tekuk struktur
persamaan pada pada kedua ujung elemen yang lebih ideal elastis linier.
acuan desain balok dalam arah kecil. Proses ini Akan tetapi, adanya
Arcelor Mittal. lateral ditahan dan disebut dengan proses sifat
peralihan pusat diskretisasi. Dengan ketidaksempurnaan
Pada studi ini, penampang pada menggunakan metode dan ketidaklinieran
analisis dilakukan salah satu ujung elemen hingga, solusi pada struktur
untuk mengetahui balok ditahan dalam yang diperoleh adalah mengakibatkan
perilaku tekuk torsi arah longitudinal berupa solusi kekuatan teoritis tekuk
lateral pada balok balok. Beban terbagi perkiraan. Ketelitian ini tidak tercapai. Pada
cellular secara rata dikerjakan pada solusi ini dapat analisis tekuk
numerik dengan seluruh permukaan ditingkatkan dengan nonlinier, beban
metode elemen bagian atas flens atas menggunakan jumlah
hingga (MEH). dan bagian bawah elemen yang lebih
Tujuan dari analisis flens bawah. Hal ini banyak dan mengubah
ini adalah dilakukan untuk sifat elemen yang
memperoleh mewakili beban dapat mewakili
hubungan beban yang bekerja pada struktur yang ditinjau
dan deformasi pusat geser (shear (Cook, 2002).
lateral, momen center) penampang
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

akan ditingkatkan (Salmon, 2009). 13 2635,00 16


secara perlahan Pada analisis tekuk 10 3418,50 13
untuk memperoleh nonlinier, beban CF 325x125x6x9 32,04 11 3741,00 14
tingkat beban yang dikerjakan pada 12 4063,50 15
menyebabkan balok secara 11 5234,50 14
sebuah struktur inkremental dengan CF 525x175x7x11 44,94 12 5685,75 15
menjadi tidak stabil metode kontrol 13 6137,00 16
(Bak, 2014). beban (load control) 11 5974,00 14
sehingga balok yang CF 600x200x8x13 51,59 12 6489,00 15
Dengan telah diberi 13 7004,00 16
menggunakan ketidaksempurnaan
perangkat lunak geometri akan
ANSYS, akan runtuh ketika beban
dilakukan analisis mencapai
tekuk linier dan maksimum.
145
nonlinier pada
balok cellular. Hasil dan tidak dapat
Hasil analisis tekuk Pembahasan mengalami torsi
linier adalah ragam penampang tetapi
tekuk yang dapat mengalami
Verifikasi MEH
nantinya akan pilin. Ilustrasi
terhadap AISC
digunakan sebagai tumpuan dan
bentuk pembebanan pada
ketidaksempurnaan Untuk mengetahui benda uji
geometri pada tingkat akurasi ditampilkan pada
analisis tekuk analisis Gambar 5.
nonlinier. menggunakan
metode elemen Tabel
hingga, dilakukan Gambar 3. 3.
Ketidaksempurnaan
perbandingan Ragam tekuk Data
geometri yang
momen kritis antara torsi lateral pena
digunakan pada balok WF mpan
analisis metode
analisis tekuk 225x75x6,5x9 g IPE
elemen hingga
nonlinier adalah 330
dengan momen
ragam tekuk torsi Berdasarkan hasil
kritis persamaan Dime
lateral yang terjadi analisis tekuk torsi
spesifikasi AISC nsi
pada ragam tekuk lateral, diperoleh
360-16. Struktur pena
pertama pada perbandingan momen
yang dianalisis mpan
analisis tekuk linier. kritis analisis MEH
adalah balok g IPE
Amplitudo dari (Mcr-MEH) dengan
berpenampang I 330
bentuk ini diambil momen kritis
prismatis dengan (mm)
sebesar 1/1500 dari persamaan AISC (Mcr-
ukuran H 44
panjang bentang
225x75x6.5x9 AISC) yang ditabelkan
balok. Besaran ini B 16
dengan variasi pada Tabel 2.
diambil tf 1
berbagai panjang Berdasarkan Tabel 2,
berdasarkan tw
bentang. Ragam perbedaan Mcr-AISC dan
ketidaksempurnaan D 34
tekuk torsi lateral Mcr-MEH berkisar di
awal (initial out of S 39
yang terjadi antara 0,427 % hingga
straightness) izin
ditampilkan pada 1,452 % sehingga
yang memenuhi
Gambar 3. dapat disimpulkan
persamaan SSRC
bahwa analisis tekuk Gambar 4.
Tabel 1. nonlinier dengan Geometri
Variasi metode elemen hingga balok cellular
ukuran memberikan hasil IPE 330
penampan yang cukup akurat.
g dan
panjang Tabel 2.
bentang Perbandingan
rts momen kritis AISC
Profil Jumlah
(mm) bukaan Lb (mm) dan metode
elemen hingga
11 2247,50
CF 225x75x5x7 19,23 12 2441,25 Lb Mcr-AISC Mcr-MEH Perbedaan
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
Benny Gunawan Hung, Bambang Suryoatmono
Analisis Nonlinier Tekuk …

(mm) (kNm) (kNm) (%) Pmax  


2247,50 31,216 30,763 -1,452 Balok dibebani danAnalisis (kN) V H
2828,75 23,372 23,231 -0,603 ditumpu secara ( (
3410,00 18,081 18,158 0,427 lateral pada titik m m
3991,25 14,742 14,818 0,512 yang berjarak 1945 m m
mm dari kedua ujung ) )
balok sehingga Eksperimental
Validasi MEH lateral, diperoleh 176,600 24,500
terhadap uji beban kritis (Pmax) panjang bentang tak 62,300
eksperimental sebesar 171,8 kN, tertumpu lateral (Lb) MEH
adalah 7110 mm.
peralihan vertikal
Selain Pada kedua ujung 171,800 26,430
maksimum (V)
membandingkan balok digunakan 76,467
sebesar 26,43 mm
momen kritis yang tumpuan sederhana Rasio
dan peralihan lateral
diperoleh dengan sehingga
maksimum (H)
metode yang 1,027
sebesar 76,467 mm.
berbeda, diperlukan
Berdasarkan analisis 0,926
validasi analisis
ini, dibuat tabel
metode elemen
hingga perangkat perbandingan antara 0,814
lunak ANSYS hasil uji
terhadap uji eksperimental dan
analisis numerik 146
eksperimental. Uji
MEH yang
validasi studi ini
ditampilkan pada
menggunakan data
Tabel 4.
uji Nseir et al.
Berdasarkan Tabel 4
(2012). Tesis
rasio antara hasil
magister yang ditulis MEH terhadap uji
oleh Sehwail (2013)
eksperimental untuk
melakukan analisis
Pmax, V dan H
metode elemen
hingga menggunakan secara berurutan
perangkat lunak adalah 1,027; 0,926
ABAQUS terhadap dan 0,814.
benda uji pada studi Hubungan beban
oleh Nseir et al. total dan peralihan
(2012). vertikal benda uji
IPE 330 untuk
Pada tesisnya, telah analisis MEH
tersedia telah dengan perangkat
lunak ANSYS (A),
menyediakan data
analisis MEH oleh
geometri balok
Nseir et al. (2012)
cellular IPE 330
(B), uji
yang ditampilkan
eksperimental (C)
pada Gambar 4. Data
dan studi ini
penampang IPE 330
ditampilkan pada
ditampilkan pada Gambar 6.
Tabel 3 dengan
variabel D adalah Tabel 4. Hasil
diameter lubang dan uji
variabel S adalah eksp
jarak pusat ke pusat erim
antar lubang. enta
l
dan
anali
sis
MEH
ben
da
uji
IPE
330
Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 25, No. 2, 2019, 141-151
hubungan momen kritis dan jumlah elemen diskret
yang ditampilkan pada Gambar 7. Berdasarkan
Gambar 7, momen kritis menjadi konvergen ketika
elemen diskret yang digunakan berjumlah dari
sekitar 1.000 elemen dan telah konvergen dengan
jumlah elemen 7.315. Pada analisis menggunakan
metode elemen hingga, semakin banyak jumlah
elemen yang digunakan maka momen kritis yang
dihasilkan akan semakin mendekati angka tertentu
atau menjadi konvergen.

25

Momen kritis, Mcr-MEH (kNm)


Gambar 6. Hubungan beban total dan peralihan
vertikal benda Uji IPE 330
24
Uji konvergensi
23
Pada analisis metode elemen hingga, jumlah
elemen diskret yang digunakan mempengaruhi
tingkat ketelitian analisis. Ukuran elemen diskret 22
yang semakin kecil akan menghasilkan jumlah
elemen diskret yang semakin banyak pada benda
uji yang sama. Untuk mengetahui pengaruh jumlah 21
elemen diskret terhadap tingkat ketelitian analisis, 0 2000 4000 6000 8000
perlu dilakukan uji konvergensi. Pada studi ini, uji
Jumlah elemen diskret
konvergensi dilakukan pada balok cellular CF
225x75x5x7 yang mengalami tekuk torsi lateral Gambar 7 Hubungan momen kritis dan jumlah
dengan panjang bentang tak tertumpu lateral elemen diskret
2441,25 mm. Pembebanan dan tumpuan yang
digunakan sama dengan pemodelan yang telah Tabel 6. Momen kritis balok cellular
dijelaskan pada subbab sebelumnya. Elemen CF225x75x5x7 terhadap jumlah substep
diskret yang digunakan adalah SHELL281. Jumlah Mcr-MEH
elemen diskret divariasikan sehingga dapat Jumlah substep
menghasilkan momen kritis maksimum yang (kNm)
berbeda-beda. Hasil dari uji ini adalah hubungan 20 21.666
antara momen kritis terhadap jumlah elemen 40 21.696
diskret yang digunakan, yang ditampilkan pada 60 21.696
Tabel 5 dan grafik pada Gambar 7. 80 21.666
100 21.696
Tabel 5. Momen kritis tekuk torsi lateral
balok cellular CF 225x75x5x7 terhadap 200 21.666
berbagai ukuran elemen diskret
21.80
Momen ritis, Mcr-MEH (kNm)

Ukuran Elemen Jumlah


Mcr-MEH
Diskret elemen 21.75
Terbesar (mm) diskret (kNm)
90,00 280 24,229 21.70
75,00 280 22,398
21.65
50,00 447 21,971
40,00 512 21,910 21.60
30,00 1.137 21,758
25,00 1.431 21,758 21.55
20,00 1.880 21,727 21.50
15,00 3.534 21,727 0 50 100 15 20 250
0 0
10,00 7.315 21,666 Jumlah substep
Gambar 8 Hubungan Mcr-MEH dan jumlah
Berdasarkan uji konvergensi ukuran elemen diskret substep pada balok CF 225x75x5x7 dengan
pada balok cellular CF 225x75x5x7, diperoleh ukuran elemen diskret 10 mm
147
Selain uji konvergensi ukuran elemen diskret, juga
terjadi pada balok dengan bentang yang lebih
dilakukan uji kehalusan tahapan inkrementasi
pendek memiliki nilai yang lebih kecil
beban. Pada perangkat lunak ANSYS, tahapan
dibandingkan dengan balok dengan bentang yang
inkrementasi beban diatur menggunakan perintah
lebih panjang. Semakin panjang bentang balok
substep. Jumlah substep menentukan inkrementasi
maka beban maksimum yang dapat dipikul
beban yang dikerjakan pada analisis tekuk
semakin rendah tetapi peralihan maksimum yang
nonlinier.
terjadi semakin tinggi. Hal ini mengindikasikan
Analisis tekuk nonlinier bahwa panjang balok mempengaruhi beban
maksimum dan peralihan lateral maksimum yang
1. Peralihan lateral terjadi balok yang mengalami tekuk torsi lateral.

Dengan cara load control, analisis akan dihentikan Peralihan yang terjadi pada awal pembebanan
ketika beban mencapai nilai yang menyebabkan masih bersifat elastis, hal ini dapat dilihat pada
struktur mengalami keruntuhan. Dengan cara garis hubungan momen lentur dan peralihan lateral
tersebut, perilaku postbuckling tidak dapat yang masih bersifat linier. Seiring dengan
diperoleh sehingga peralihan lateral maksimum meningkatnya momen lentur, balok cellular
diperoleh berdasarkan beban maksimum ketika mengalami peningkatan peralihan lateral yang
struktur runtuh. Hubungan antara peralihan dan semakin besar sehingga hubungan antara momen
resultan beban ditampilkan pada Gambar 9 sampai lentur dengan peralihan tidak lagi linier. Balok
dengan 12. Resultan beban merupakan perkalian cellular dengan bentang panjang mengalami
antara beban terbagi rata dengan luas permukaan peralihan lateral maksimum yang lebih besar
yang terbebani. Peralihan lateral maksimum yang dibandingkan dengan bentang yang lebih pendek.

100
Resultan beban (kN)

80 11 lubang
12 lubang
60 13 lubang
40 14 lubang
15 lubang
20 16 lubang
0 17 lubang
0 5 10 15 20 25 30 35 18 lubang
Peralihan lateral (mm)
Gambar 9. Hubungan resultan beban dan peralihan lateral untuk profil CF225x75x5x7

200
Resultan beban (kN)

150 10 lubang
11 lubang
100 12 lubang
13 lubang
14 lubang
50 15 lubang
16 lubang
0 17 lubang
0 10 20 30 40 50 60
Peralihan lateral (mm)
Gambar 10. Hubungan resultan beban dan peralihan lateral untuk profil CF 375x125x6x9

300
Resultan beban (kN)

11 lubang
200 12 lubang
13 lubang
100 14 lubang
15 lubang
16 lubang
0 17 lubang
0 10 20 30 40 50 60 70
Peralihan lateral (mm)
Gambar 11. Hubungan resultan beban dan peralihan lateral untuk profil CF 525x175x7x11
148
Resultan beban (kN) 400

300 11 lubang
12 lubang
200 13 lubang
14 lubang
100 15 lubang
16 lubang
0 17 lubang
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Peralihan lateral (mm)
Gambar 12. Hubungan resultan beban dan peralihan lateral untuk profil CF 600x200x8x13

Tabel 7. Momen kritis tekuk torsi lateral nonlinier metode elemen hingga dan persamaan AISC

Mcr-
Profil Lb/rts Mcr-MEH
AISC (kNm) (kNm) Persentase (%) Mcr-MEH/Mcr-AISC
116,87 31,216 22,812 -31,65 0,731
126,95 28,983 21,666 -31,37 0,748
137,02
147,10 25,877 20,586 -25,70 0,796
CF 225x175x5x7 23,372 19,023 -23,55 0,814
157,17 21,299 17,682 -20,46 0,830
167,25 19,559 16,523 -22,85 0,845
177,32 18,081 15,516 -20,85 0,858
187,40 16,810 14,640 -17,35 0,871
106,68 113,385 78,967 -43,58 0,696
116,75 104,625 74,072 -41,25 0,708
126,81 91,471 69,384 -31,83 0,759
136,87 80,833 65,351 -23,69 0,808
CF 325x125x6x9 146,94 72,242 60,328 -19,75 0,835
157,00 65,192 55,341 -17,80 0,849
167,07 59,325 51,126 -16,04 0,862
177,13 54,380 47,537 -14,40 0,874
187,01 50,166 44,239 -13,40 0,882
116,46 240,713 174,047 -38,30 0,723
126,49 208,742 161,617 -29,16 0,774
136,53
146,57 183,460 148,439 -23,59 0,809
CF 525x175x7x11 163,098 135,800 -20,10 0,833
156,61 146,436 124,599 -17,53 0,851
166,65 132,610 114,889 -15,42 0,866
176,69 120,996 106,423 -13,69 0,880
186,73 111,133 98,726 -12,57 0,888
115,78 374,227 265,768 -40,81 0,710
125,76 324,734 248,285 -30,79 0,765
135,75
145,73 285,586 228,768 -24,84 0,801
CF 600x200x8x13 254,048 209,780 -21,10 0,826
155,71 228,233 193,017 -18,25 0,846
165,69 206,806 177,926 -16,23 0,860
175,67 188,800 166,098 -13,67 0,880
185,65 173,502 154,222 -12,50 0,889

2. Momen kritis tekuk torsi lateral setelah sebagian besar struktur mengalami tegangan
leleh, sehingga dapat dsiimpulkan bahwa
Berdasarkan analisis tekuk nonlinier menggunakan
metode elemen hingga, diperoleh momen kritis
yang menyebabkan balok cellular mengalami
keruntuhan dengan ragam tekuk torsi lateral.
Tekuk torsi lateral pada balok cellular terjadi
tekuk yang terjadi adalah tekuk torsi lateral akan dibandingkan dengan momen kritis
inelastis. spesifikasi AISC 360-16 yang menggunakan data
penampang prismatis. Hasil momen kritis analisis
Momen kritis analisis tekuk nonlinier kemudian ini ditabelkan pada Tabel 7. Pada Tabel 7,
persentase perbedaan antara momen kritis

149
spesifikasi AISC 360-16 dengan momen kritis
analisis metode elemen hingga terletak pada
rentang antara 12,5% hingga 43,58%. Tanda
negatif pada kolom persentase perbedaan
menunjukkan Mcr-MEH lebih kecil dari pada Mcr-AISC.
Data pada Tabel 7 dapat diplot sehingga
didapatkan plot data hubungan antara rasio momen
terhadap Lb/rts yang ditampilkan pada Gambar 13.

Besarnya variabel Ccorr dapat diperoleh


berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 7 yaitu
rasio momen kritis tekuk torsi lateral. Maka faktor
koreksi dapat dihubungkan dengan besaran Gambar 14. Regresi permukaan persamaan
penampang berupa Csr dan Csec dengan faktor koreksi momen kritis tekuk torsi lateral
menggunakan metode statistik. Csr merupakan balok celullar
variabel kelangsingan balok yang dihitung dengan
Dengan memperoleh Ccorr, maka momen kritis
Persamaan 7 dan Csec merupakan variabel
penampang yang dihitung dengan persamaan 8. tekuk torsi lateral untuk balok cellular dapat
Kedua variabel ini merupakan variabel tak dihitung dengan memanfaatkan persamaan pada
bersatuan. spesifikasi AISC. Persamaan ini ditampilkan pada
Persamaan 10.
𝐶𝑠𝑟 𝑟𝑡𝑠 (7)
= 𝐿𝑏 𝑀𝑐𝑟−𝑀𝐸𝐻 = 𝐶𝑐𝑜𝑟𝑟 ∗ 𝑀𝑐𝑟−𝐴𝐼𝑆𝐶 (10)
𝐶 𝑆𝑥ℎ0 (8)
𝑠𝑒𝑐 =
𝐽 Persamaan momen kritis tekuk torsi lateral
Pada studi ini, digunakan perangkat lunak Minitab
untuk memperoleh persamaan regresi berdasarkan Untuk memperoleh faktor koreksi persamaan AISC
data pada Tabel 7. Berdasarkan analisis dengan untuk balok cellular, akan digunakan
metode statistik, diperoleh persamaan regresi perbandingan antara momen kritis balok cellular
berikut (Persamaan 10): dengan momen kritis balok I prismatis yang
dihitung menggunakan persamaan AISC 360-16.
𝐶𝑐𝑜𝑟𝑟 = 1,25193 − 62,21815 𝐶𝑠𝑟 Persamaan yang akan digunakan untuk
−6,64323 𝐶𝑠𝑒𝑐 + 893,70823 (𝐶𝑠𝑟 ∗ 𝐶𝑠𝑒𝑐) (9) menghubungkan kedua besaran tersebut
ditampilkan dalam Persamaan 11 menggunakan
Dalam memperoleh persamaan regresi, koefisien variabel Ccorr sebagai faktor koreksi.
determinasi (R2) menjadi acuan dasar yang
menentukan tingkat pengaruh variabel bebas 𝐶𝑐𝑜𝑟𝑟 =
𝑀𝑐𝑟−𝑀𝐸𝐻 (11)
terhadap variabel terikat. Dalam analisis ini, yang 𝑀𝑐𝑟−𝐴𝐼𝑆𝐶
merupakan variabel terikat adalah Ccorr dan
variabel bebas adalah variabel Csec dan Csr. 0.650
Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh 100 115 130 145 160 175 190 205
persamaan 9 adalah 0,9724. Persamaan 9 dapat Lb/rts
diplot menjadi suatu regresi permukaan yang Gambar 13. Plot rasio momen kritis tekuk torsi
ditampilkan pada Gambar 14. lateral terhadap Lb/rts

0.950
0.900
Mcr-MEH/Mcr-AISC

0.850
0.800
0.750
0.700
Kesimpulan momen kritis persamaan AISC (Mcr-AISC) terhadap
momen kritis tekuk nonlinier analisis metode
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, elemen hingga (Mcr-MEH) semakin besar.
diperoleh beberapa kesimpulan bahwa momen
kritis balok cellular yang diperoleh Sedangkan semakin tinggi Lb/rts, maka peralihan
menggunakan metode elemen hingga lebih kecil lateral maksimum yang terjadi juga semakin besar.
daripada momen kritis spesifikasi AISC 360-16 Sebuah persamaan telah diperoleh, yaitu
dengan persentase perbedaan pada rentang antara persamaan 11, untuk mengestimasi momen kritis
12,5% hingga 43,58%. Untuk balok cellular, tekuk torsi lateral balok cellular dengan
semakin rendah Lb/rts maka perbedaan antara memanfaatkan spesifikasi desain AISC 360-16.

150
Ucapan Terima Kasih International Research Journal of Engineering
and Technology, 2(2), 715-722.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Universitas
Katolik Parahyangan yang telah memberikan izin Krzysztof, K. (2016). Failure Modes Determining
agar penulis dapat menggunakan perangkat lunak the Resistance and The Stability of Steel Cellular
ANSYS yang telah dimiliki lisensinya. Beams. Journal of Civil Engineering, Environment
and Architecture, 62 (4/15), 263-280.
Daftar Pustaka
Kwani, S. & Wjaya, P. (2017). Lateral Torsional
American Institute of Steel Construction. (2010). Buckling of Castellated Beams Analyzed Using the
Specification for structural steel buildings. Collapse Analysis. Procedia Engineering, 171,
Chicago: Ill. 813–820.

American Institute of Steel Construction. (2016). Lee, H. (2014). Finite Element Simulations with
Specification for structural steel buildings. ANSYS Workbench 15. USA: Stephen Schroff.
Chicago, Ill.
Nseir, J., Somja, H., (2012, April). Lateral
American Institute of Steel Construction. (2016). Torsional Buckling of Cellular Steel Beams.
Steel design guide 31 – castellated and cellular Proceedings of the Annual Stability Conference,
beam design. Lawrence, Kansas. Structural Stability Research Council, Grapevine,
Texas.
Bak, Michael. (2014). “Nonlinier Buckling
Analysis Using Workbench v15”. CAE Associates, Salmon, Charles G., Johnson, John E., Malhas,
Engineering Consulting Firm in Middlebury, CT Faris A. (2009). Steel structures design and
specializing in FEA and CFD analysis. behaviour (5th ed.). USA: Pearson International
Edition.
Cook, R., Malkus, D. S., Plesha, M. E. & Witt, R.
J. (2002). Concepts and applications of finite Sehwail, M.M. (2013). Lateral Torsional Buckling
element analysis (4th ed.). New York: John Wiley of Steel I-Section Cellular Beams. Master thesis.
and Sons. Eastern Mediterranean University, Gazimağusa,
North Cyprus.
Galambos, T. V., & Surovek, A. E. (2008).
Structural stability of steel. New Jersey: John Showkati H. (2008). Lateral-Torsional Buckling of
Wiley & Sons. Castellated Beams. Iranian Journal of Science &
Technologyi Transaction B, Engineering, 32(B2),
Gunawan D. & Suryoatmono B. (2017). 153-156.
Numerical Study on Lateral-Torsional Buckling of
Honeycomb Beam. Procedia Engineering, 171,140 Tudjono, S., Sunarto, & Han, A. L. (2017).
– 146. Analysis of Castellated Steel Beam with Oval
Openings. IOP Conference Series: Materials
Höglund, T. (2006). Att konstruera med stål, Science and Engineering, 271, 012104.
Modul 6 – Stabilitet för balkar och stänger.
Stockholm: Stålbyggnadsinstitutet. Wakchaure, M. R. & Sagade, A.V. (2012). Finite
Element Analysis of Castellated Steel Beam.
Jamadar, A. M. & Kumbhar, P. D. (2015). International Journal of Engineering and
Parametric Study of Castellated Beam with Innovative Technology, 2(1), 365-370.
Circular and Diamond Shaped Openings.
151

You might also like