Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

USULAN PENERAPAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE

PLANNING (ERP) UNTUK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)


KULINER
Imam Zarkasyi1, Priskila Christine Rahayu2
1Mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pelita Harapan
2Dosen Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pelita Harapan
imamzarkasyi92@yahoo.com, priskila.christine@uph.edu

Abstract
At one point, every business person will face identical conditions of challenge, namely to
provide quality product results by prioritizing superior service and to produce conditions using
minimum costs to produce optimum profits. Transactions involve various types of data about the
organization, for example, the amount of inventory, the total value of revenues and expenses, and
others. Without using system functions, organizations are required to process data through
manual processes. Documents generated from transactions are also carried out through a
manual process. ERP is software in the form of a system that focuses on helping business
processes, being able to share data, and access organizational information in real-time. By using
an online-based ERP system, it can provide maximum business services, as well as eliminate
inefficient steps. Small and Medium Enterprises (SMEs) contributed significantly to the national
GDP (Gross Domestic Product) of 65% based on data from the Indonesian Micro and Small
Business Association, in 2019. To be able to expand and improve competitiveness, SMEs need a
system that can integrate processes business. Therefore, we need an integrated system so that it
can act as one solution. There are various critical problems faced in being able to implement an
ERP system such as limited funds and organizational capabilities for information technology.
The obstacle that is often faced in small and medium businesses (SMEs) is that it often occurs is
the delivery of inaccurate information.

Keywords: ERP, SME, Indonesia

Abstrak
Pada satu titik, setiap pelaku bisnis akan menghadapi kondisi tantangan yang identik, yaitu
untuk memberikan hasil produk yang berkualitas dengan memprioritaskan layanan yang unggul
dan untuk menghasilkan kondisi menggunakan biaya minimum untuk menghasilkan keuntungan
yang optimum. Transaksi melibatkan berbagai jenis data tentang organisasi, misalnya, jumlah
inventaris, nilai total pendapatan dan pengeluaran, dan lainnya. Tanpa menggunakan fungsi
sistem, organisasi dituntut untuk memproses data melalui proses manual. Dokumen yang
dihasilkan dari transaksi juga dilakukan melalui proses manual. ERP adalah perangkat lunak
dalam bentuk sistem yang berfokus untuk membantu proses bisnis, dapat berbagi data dan
mengakses informasi organisasi secara real-time. Dengan penggunaan sistem ERP berbasis
online, dapat memberikan layanan bisnis secara maksimal, serta mengeliminasi langkah yang
kurang efisien. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memberikan kontribusi signifikan terhadap
PDB nasional (Produk Domestik Bruto) sebesar 65% berdasarkan data dari Asosiasi Usaha
Mikro dan Kecil Indonesia, pada tahun 2019. Untuk dapat memperluas dan meningkatkan daya
saing, UKM memerlukan sistem yang dapat mengintegrasikan proses bisnis. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem yang terintegrasi sehingga dapat berperan sebagai salah satu solusi. Ada
berbagai masalah kritis yang dihadapi untuk dapat menerapkan sistem ERP seperti dana terbatas
dan kemampuan organisasi untuk teknologi informasi. Adapun kendala yang sering dihadapi
dalam usaha kecil menengah (UKM) adalah seringnya terjadi adalah penyampaian informasi
yang kurang tepat.

Kata Kunci: ERP, UKM, Indonesia


1. Pendahuluan yang berbeda dapat saling diintegrasikan dan
1.1 Latar Belakang memiliki suatu dampak satu dengan yang lain dalam
Berdasarkan kementrian koperasi dan prosesnya. Dilansir dalam website selecthub.com
usaha kecil dan menengah pada tahun 2017 – 2018 pada tahun 2018, terdapat setidaknya 81%
jumlah UKM di Indonesia telah mencapai angka perusahaan sedang dalam proses penerapan atau
64.1 juta unit. Jumlah tersebut selaras dengan telah berhasil dalam mengimplementasikan aplikasi
kontribusi yang diberikan pelaku UKM senilai ERP.
8.573.89 miliar rupiah mengalami kenaikan senilai
9.64% pada periode 2017 – 2018. Sedangkan 1.2 Tinjauan Pustaka
menurut Deandra Syarizka menyatakan di 1.2.1 Penelitian Pendahuluan
bisnis.com bahwa kontribusi UKM mengalami Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang
kenaikan sebesar 5% dari tahun 2018. Persentase sedikit banyak berkaitan dengan penerapan atau
sebesar 5% akan terus mengalami peningkatan implementasi ERP pada kelompok UKM di
secara konstan seiring dengan perkembangan Indonesia.
ekonomi Indonesia yang lambat laun membaik Saepudin dan Ari (2015) mengembangkan
didukung oleh fakta semakin ketatnya kompetisi prototype business intelligence dengan basis
bisnis antara sesama UKM maupun antara UKM dan keilmuan ERP untuk membantu perkembangan
perusahaan – perusahaan besar di Indonesia. UKM UKM di Indonesia.
harus dapat bersaing dengan para kompetitor melalui Antonius et al (2016) membuat sistem ERP
peningkatan nilai unggul sehingga dapat membantu berdasar modul operasi yang dapat diakses melalui
pelaku UKM dalam meminimalkan biaya dan web browser secara online. Sistem tersebut dapat
memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. mempermudah UKM dalam melakukan proses jual
UKM memiliki beberapa kendala. Salah beli dikarenakan setiap transaksi memiliki status
satu isu utama yang berperan besar dalam dokumen yang dapat membantu dalam melakukan
terhambatnya laju pertumbuhan dan perkembangan pengambilan keputusan.
UKM khususnya di Indonesia adalah terbatasnya J.W. Saputro et al (2018) membuat rencana
sumber daya dan kurangnya kemampuan finansial riset ERP yang berfokus kepada UKM di Indonesia.
yang dimiliki setiap UKM. Terlepas dari isu tersebut, Hasil dari jurnal tersebut berupa peta sistematis riset
mayoritas UKM di Indonesia masih menjalankan ERP untuk dapat menyediakan layanan konsultasi
proses bisnis secara manual dan hanya sebagian kecil dan aplikasi ERP secara open source kepada UKM.
yang memiliki kemampuan untuk dapat
mengimplementasikan teknologi dalam membantu 1.2.2 Usaha Kecil Menengah (UKM)
proses kegiatan operasional yang berlangsung. Pengertian UKM menurut Keputusan
Selain itu, proses bisnis setiap bagian pada UKM Presiden RI no. 99 tahun 1998 adalah “kegiatan
masih berjalan secara terpisah. Keadaan tersebut ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
masih belum akan berdampak secara signifikan usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
kepada UKM dikarenakan jumlah transaksi dan data usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah
yang dimiliki bervolume kecil sehingga tidak terlalu dari persaingan usaha yang tidak sehat”.
sulit untuk dikelola. Akan tetapi, di era globalisasi
ini, UKM dipaksa untuk dapat berbaur dengan 1.2.3 Fungsi dan Peran Usaha Kecil Menengah
penggunaan aplikasi yang akan memudahkan dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berperan
mempercepat proses yang terjadi untuk mendukung sangat besar terhadap pertumbuhan perekonomian
laju pertumbuhan UKM dalam menghadapi Nasional. Terdapat beberapa fungsi dan peran UKM
kompetisi yang akan datang. antara lain adalah UKM sebagai entitas penyedia
Salah satu aplikasi yang dapat membantu barang dan jasa, penyerap SDM sebagai tenaga kerja
UKM selain untuk dapat berkembang antara lain agar memiliki daya saing, membantu dalam
menyederhanakan, mengotomatisasi proses dan melakukan pemerataan pendapatan, serta
mengintegrasikan bisnis yang dimiliki. Dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jika melihat
menerapkan aplikasi ERP dalam proses bisnis dapat dari peran yang dilakukan oleh UKM begitu besar
meningkatkan kinerja bisnis seperti dapat maka dengan memberlakukan pembinaan dan
mengurangi lead-time yang terlampau tinggi, pengembangan industri kecil merupakan hal penting
meningkatkan performa layanan konsumen, sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan
mengeliminasi tahapan yang diperlukan dan lain – pemerataan hasil pembangunan.
lain. Dengan kata lain, penggunaan aplikasi ERP
memudahkan dan membantu UKM untuk 1.2.4 Klasifikasi Usaha Kecil Menengah
memfasilitasi interaksi beberapa bagian seperti Selama perkembangannya hingga kini, UKM
bagian produksi, keuangan, produksi dan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok
sehingga setiap individu memiliki data dan informasi yakni:
yang sama secara real-time. Aplikasi ERP tidak a. Livelihood Activities
hanya memberikan keuntungan seperti yang sudah UKM jenis ini digunakan dalam kesempatan
disebutkan, namun juga membantu UKM dalam kerja guna mencari nafkah, atau lebih
memperdalam pemahaman bagaimana proses bisnis dikenal sebagai UKM sector informal.
b. Micro Enterprise 5. Modul CRM (Customer Relationship
UKM ini bersifat pengrajin akan tetapi Management)
belum bersifat kewirausahaan. Modul ini dapat membantu perusahaan
c. Small Dynamic Enterprise untuk pengelolaan pelanggan. Digunakan
UKM jenis ini bersifat kewirausahaan serta sebagai penghubung antara perusahaan dan
telah mampu untuk mengerjakan pekerjaan pelanggan dengan memastikan layanan yang
subkontrak dan ekspor. diberikan dapat tersampaikan kepada
d. Fast Moving Enterprise pelanggan. Dengan kata lain, ketika proses
Jenis yang keempat bersifat kewirausahaan penjualan telah selesai maka dapat
dan sedang dalam proses transformasi melakukan otomatisasi proses bisnis yang
menjadi usaha yang lebih besar. berjalan.
6. Modul Business Process Support
1.2.5 Enterprise Resource Planning (ERP) Modul Business Process Support dapat
Menurut Monk dan Wagner, Enterprise membantu perusahaan dalam mengatur arah
Resources Planning (ERP) merupakan sebuah dari arus kerja serta menampilkan solusi
sistem yang berfungsi dalam membantu untuk industri yang berhubungan. Modul ini
mengatur alur proses bisnis dalam suatu kesatuan biasanya digunakan untuk melakukan
yang lebih terintegrasi seperti marketing, produksi, pengendalian terhadap setiap unit fungsi
pembelian dan accounting dan menyimpan seluruh yang berada di dalam perusahaan.
data transaksi dalam suatu database yang dapat
digunakan perusahaan serta menyediakan 2. Metodologi Penelitian
management reporting tools (2013). Untuk mengetahui penerapan yang tepat
ERP terdiri dari beberapa modul utama yang dalam mengimplementasikan konsep dan aplikasi
dapat menunjang kinerja perusahaan. beberapa ERP dalam membantu perkembangan UKM di
modul antara lain sebagai berikut: Indonesia, diberlakukan kajian terhadap jurnal –
1. Modul Financial dan Accounting jurnal terkait dalam melakukan pengembangan dan
Modul Financial dan Accounting dapat pemberlakuan ERP pada UKM. Mengumpulkan
membantu dalam proses pengolaan dan berbagai informasi pendukung dalam pembuatan
pemantauan keuangan yang dimiliki hipotesa melalui situs online yang memuat data
perusahaan. Modul ini juga memiliki UKM di Indonesia serta laju perkembangannya
keterkaitan dengan proses pengolaan data selama beberapa tahun terakhir.
yang berhubungan dengan akuntansi laba, Tujuan dari dibuatnya jurnal ini adalah untuk
akuntansi keuangabn, manajemen investasi, membuat usulan rancangan penerapan ERP pada
perbendaharaan, dan controlling.
level UKM. Rancangan ini nantinya diharapkan akan
2. Modul Logistik dan Persediaan dapat membantu efisiensi pada operasi bisnis di level
Modul logistik dan persediaan jika dilihat UKM khususnya dalam bidang kuliner. Efisiensi
secara fungsional, dapat digunakan dalam yang dilakukan berupa pengurangan tahapan yang
membantu laju proses procurement, harus dilalui pada bisnis proses yang dimiliki.
werehousing, sales, dan distribusi yang Dilanjutkan dengan mengkaji jenis sistem ERP yang
digunakan oleh perusahaan. Dengan kata sesuai untuk diterapkan oleh UKM dan menentukan
lain, berguna untuk mengelola dan contoh sistem ERP yang disarankan untuk
melakukan pencatatan serta pelaporan digunakan oleh pelaku UKM.
persediaan barang di perusahaan.
3. Modul Sumber Daya Manusia
Modul SDM berperan dalam membantu 3. Hasil dan Pembahasan
perusahaan dalam melakukan pengolahan 3.1 Perancangan Model
terhadap asset khususnya sumber daya Perancangan model yang dilakukan bertujuan
manusia yang dimiliki. bertujuan agar SDM untuk melihat secara umum bagaimana kondisi
yang dimiliki dapat dialokasikan secara tepat proses bisnis yang terdapat pada UKM kuliner.
dan akurat. Manajemen SDM terdiri dari Secara garis besar, proses bisnis yang terdapat pada
penjadwalan, perekrutan dan pemrosesan UKM kuliner terbagi atas supplier, owner dan
gaji karyawan. customer. Supplier bertugas sebagai pemasok bahan
4. Modul SCM (Supply Chain Management) baku yang nantinya akan digunakan untuk membuat
Modul ini merupakan salah satu fokus utama produk. owner bertugas sebagai tempat bahan baku
dalam melakukan pengembangan sistem. diproses sehingga menjadi barang siap jual.
Dengan penggunaan modul yang baik, maka Selanjutnya, barang tersebut akan dipasarkan hingga
akan menghasilkan solusi efektif guna sampai pada customer. Dalam jalannya proses yang
menghemat biaya perusahaan. Kegunaan terjadi, juga diperlukan beberapa dokumen seperti
lainnya yakni berupa optimalisasi dokumen pembelian dan dokumen penjualan. Dalam
perencanaan, pemanfaatan logistik untuk penjabarannya, bisnis proses yang akan ditampilkan
forecasting dan meningkatkan efisiensi terbagi menjadi dua model. Pertama adalah model
perusahaan serta optimalisasi penyimpanan. sebelum menggunakan ERP dan yang kedua adalah
ketika UKM telah menggunakan sistem ERP. Gambar 1 merupakan gambaran umum dari
Berikut merupakan model bisnis proses pertama: proses bisnis UKM kuliner, ketika belum
menggunakan sistem ERP. Proses bisnis UKM
Supplier UKM Customer Kuliner tidak jauh berbeda dengan UKM bidang
lainnya. Pada proses bisnis UKM kuliner
menggunakan dokumen utama untuk pencatatan
transaksi, yaitu dokumen pembelian dan dokumen
penjulan. Adapun data yang diperoleh pada transaki
biasanya akan dicatat secara manual. Terdapat
kendala yang umumnya akan terjadi ketika pelaku
usaha melakukan pencatatan secara manual seperti
halnya terjadi penumpukan data – data lama dan juga
hilangnya data transaksi akibat hilangnya buku
pembukuan yang digunakan sebelumnya. Hal
tersebut tentu akan menjadi masalah ketika ingin
melakukan tracking terhadap pembelian dan
penjualan yang sebelumnya terjadi. Tracking
terhadap data transaksi dapat dimanfaatkan apabila
UKM bertujuan untuk mengetahui situasi seperti
tren yang terjadi dalam periode tertentu.
Penggunaan software ERP menjadi salah satu
faktor untuk mendukung proses bisnis agar lebih
efisien. Efisiensi yang terjadi terletak pada
pengurangan waktu untuk melakukan pencatatan
transaksi yang terjadi. Selain pengurangan waktu
untuk pencatatan transaksi, lead time juga akan
diperkecil. proses bisnis setelah menerapkan ERP
akan mengalami perubahan seperti berikut:

Supplier UKM Customer

Gambar 1. Proses bisnis UKM kuliner


A
berpindah untuk melakukan pembelian di tempat
lainnya. Kendala lain yang sering dialami adalah
penerapan ERP memerlukan biaya yang tidak sedikit
bagi pelaku usaha yang berada dalam level usaha
kecil menengah. Faktor biaya merupakan kendala
utama sehingga UKM seringkali enggan untuk mulai
menggunakan ERP.
Penggunaan modul merupakan salah satu
faktor kunci untuk menentukan keberhasilan
penggunakan ERP. Software ERP menyediakan
beberapa modul dasar, seperti modul pembelian dan
penjualan. Melihat bahwa user merupakan pelaku
UKM, kedua modul tersebut merupakan pendukung
mayor sehingga modul tersebut sudah sesuai untuk
memenuhi kebutuhan pelaku UKM. Data yang
dibutuhkan pada modul transaksi terbagi atas data
transaksi pembelian dan data transaksi penjualan.
Data transakti pembelian dapat berupa:

Kode Nama Alamat Nomor


transaksi vendor kontak

Tabel 1. Data transaksi pembelian

Sedangkan data untuk transaksi penjualan berupa:

Gambar 2. Proses bisnis menggunakan ERP Kode Nama Alamat Nomor


transaksi Customer kontak
Proses bisnis yang tertera pada gambar 2
memperlihatkan bahwa penggunaan sistem ERP
dapat meminimasi tahapan yang harus dilalui serta
meniadakan proses yang membutuhkan dokumen Tabel 2. Data transaksi penjualan
sebelumnya. Penggunaan sistem ERP pada UKM
jenis kuliner sebaiknya diterapkan apabila UKM Sistem ERP terbagi atas dua kategori, yakni
telah memiliki lebih dari tiga sampai empat cabang. menjadi open ERP dan close ERP. Masing – masing
Sistem ERP akan berperan maksimal apabila cabang sistem ERP mempunyai kelebihan dan kekurangan.
terdapat di luar daerah dari pusar UKM. Sistem ERP Namun, penggunaannya bergantung pada kebutuhan
dapat mengakomodir pengadaan informasi pengguna. Setelah membuat model proses bisnis dari
mengenai stok barang satu cabang, jumlah transaksi UKM kuliner, maka selanjutnya perlu menentukan
pembelian dan penjualan, laporan keuangan dari sistem ERP yang sesuai untuk digunakan oleh UKM
suatu cabang, dan lain – lain. Keadaan stok dari kuliner.
produk yang dimiliki akan mempengaruhi daya Sistem ERP yang pertama adalah open ERP,
saing yang dapat dilakukan. Dengan menggunakan sistem tersebut menggunakan sistem open source
sistem ERP, UKM pusat dapat membuat keputusan sehingga memiliki sumber yang tersedia untuk
kapan waktu yang tepat untuk mengirimkan stok umum. Developer dapat mempelajari serta
produk sesuai dengan kemampuan setiap cabang mengubah kode yang sudah ada sehingga dapat
dalam melakukan penjualan dan kondisi stok produk didistribusikan kembali dengan yang lebih versi
yang tersedia. baru. Sedangkan sistem ERP yang kedua adalah
Pada umumnya ketika customer melakukan close ERP. Close ERP menggunakan sistem close
pemesanan secara online, mayoritas pelaku usaha source yang artinya sistem tersebut memberlakukan
khususnya UKM akan menggunakan jasa media lisensi secara konvensional, dengan melalui
sosial seperti whatsapp, instagram dan line pembelian lisensi seumur hidup maupun dengan
messages. pemesanan yang dilakukan memerlukan melakukan pembelian berlangganan. Pengguna tidak
beberapa waktu sehingga pelaku usaha memberikan dapat melihat atau mengganti pengaturan default
respon. Dengan menunggu respon, terdapat dua yang sudah disediakan sebelumnya karena pengguna
kemungkinan yang akan terjadi terhadap customer. tidak memiliki akses pada sistem close source.
Pertama, customer harus menunggu selama periode Terdapat beberapa kelebihan dalam
waktu yang tidak dapat dipastikan untuk penggunaan open ERP, antara lain:
mendapatkan barang yang diinginkan. Sedangkan • Gratis dan menawarkan penggunaan tidak
kemungkinan kedua adalah customer akan terbatas
• Memiliki daya saing tinggi dibandingkan
close ERP Mengacu kepada Peta Rencana (Roadmap) Riset
• memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi Enterprise Resource Planning (ERP), dapat dibuat
• kesalahan seperti bugs dan error dapat lebih alur proses pembuatan sistem ERP bagi UKM
cepat diperbaiki kuliner sebagai berikut:
• memiliki masa percobaan sebelum
melakukan pembelian software
open ERP juga memiliki beberapa kekurangan
antara lain:
• open ERP juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
• memiliki biaya teknologi informasi yang
tinggi
• interface yang kurang user-friendly
sistem ERP yang kedua adalah close source.
Sama halnya open source, sistem ERP ini juga
memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan
dari open source antara lain:
• kebutuhan biaya yang digunakan lambat
laun berkurang secara signifikan.
• developer atau penyedia layanan
bersertifikat mendukung penyesuaian awal
yang diperlukan
• close ERP mengandung risiko yang jauh
lebih rendah.
• Developer atau vendor akan bertanggung
jawab dalam melakukan pemeliharaan,
pengembangan, pembaruan sistem, dan
kepengurusan dalam perlindungan serta Gambar 3. Proses pembuatan ERP UKM
keamanan data. kuliner Indonesia
Pelaku UKM (usaha kecil menengah) selalu
mengalami perkembangan seiring berjalannya 4. Kesimpulan dan Saran
waktu. Mulai dari perubahan pada produk, cara Berdasarkan hasil penelitian yang dihasilkan,
pemasaran, target pasar hingga metode pembayaran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
yang digunakan. Dengan tingkat fleksibilitas yang 1. Sistem ERP dapat diterapkan dalam
cenderung tinggi, akan lebih sesuai jika menjalankan usaha kecil menengah
menggunakan sisten open ERP. Salah satu faktor
yang menjadi penentu adalah sistem open ERP tidak 2. Sistem ERP yang digunakan berupa
berbayar atau cenderung memiliki harga yang lebih sistem ERP open source
sesuai dengan pelaku UKM sehingga tetap akan 3. Modul minimum dan dokumen yang
menjaga kestabilan keuangan yang dimiliki. Open dibutuhkan berkaitan dengan modul
ERP juga memiliki kecocokan dengan pengguna penjualan dan pembelian
yang lebih sering berinteraksi melalui jaringan 4. Penerapan sistem ERP open source
online sehingga dapat diakses secara realtime. Hal memerlukan penyesuaian ulang agar
tersebut dapat bermanfaat bagi pengguna untuk lebih
mudah dalam melakukan update dan mengatur
memiliki kecocokan digunakan UKM
perubahan lain yang sekiranya diperlukan. kuliner
Menurut J.W. Saputro, Putu Wuri Handayani, 5. Penerapan sistem ERP pada UKM
Achmad Nizar Hidayanto dan Indra Budi dalam kuliner dilakukan terhadap UKM yang
jurnalnya yang berjudul “Peta Rencana (Roadmap) telah memiliki lebih dari tiga atau empat
Riset Enterprise Resource Planning (ERP) dengan cabang khususnya yang berada di luar
Fokus Riset pada Usaha Kecil Menengah (UKM di daerah UKM pusat
Indonesia” memberikan gambaran proses
pembuatan sistem ERP yang ditujukan bagi UKM di
Indonesia sebagai berikut: Saran yang dihasilkan berkaitan dengan hasil
1. The state of ERP in Indonesia (best penelitian antara lain:
practices” 1. Pengumpulan data yang
2. ERP software development digunakan dalam pembuatan
3. ERP prerequisite infrastructure for SMES proses bisnis dilakukan dengan
4. ERP simulation mengobservasi UKM terkait
5. Output: ERP services for SMES
secara langsung.
2. Software ERP yang A. F. Habibullah, Perbedaan Sistem Operasi Open
direkomendasikan berupa cloud Source dan Close Source,
ERP karena data dapat diakses www.habibullahurl.com, 2015. retrieved June
menggunakan device apapun 2, 2020.
secara realtime selama terhubung
ke dalam jaringan internet.

Ucapan terimakasih
Saya ucapkan terima kasih kepada Allah
yang Maha Esa, kedua orang tua atas dukungan
moril dan materiil serta tidak lupa kepada Ibu
Priskila Christine Rahayu selaku dosen
pembimbing sehingga jurnal ini dapat terwujud.

Referensi
Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah
(UMKM) dan Usaha Besar (UB) tahun 2017
– 2018, Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah, www.depkop.go.id,
retrieved june 7, 2020.
S. Deandra, Kontribusi UMKM terhadap PDB 2019
Diproyeksi Tumbuh 5%, Bisnis.com,
www.ekonomi.bisnis.com, retrieved June 7,
2020.
Saputro J.W, Putu Wuri Handayani et. all. “Peta
Rencana (Roadmap) Riset Enterprise
Resource Planning (ERP) dengan Fokus Riset
pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di
Indonesia” journal of Information Systems,
2010.
N. Saepudin, Ari Yanuar. “Pengembangan Prototype
business Intelligence berbasis Enterprise
Resource Planning untuk Usaha Kecil dan
Menengah” Prosiding SENTIA – Politeknik
Negeri Malang, 2015.
W. Antonius, Ajib Susanto, Ibnu Utomo W.M.,
“Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
modul Operasi Berbasis Online untuk Usaha
Kecil Menengah (UKM)”, 2016.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2008, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Pasal 1, retrieved may 26, 2020.
Dosen Pendidikan 2, Tujuan UMKM,
www.dosenpendidikan.co.id, retrieved 4
june, 2020.
I. Parta, Jenis Usaha Mikro Kecil Menengah,
www.pendidikan.co.id, retrieved may 29,
2020.
Ellen F. Monk, Bret J. Wagner, Concepts in
Enterprise Resource Planning Fourth Edition,
Course Technology Cengage Learning,2013.
Himpunan Mahasiswa Komputer Akuntansi
(HIMKA), Modul – Modul Utama dalam
Sistem Enterprise Resource Planning,
www.tudent-activity.binus.ac.id, 2018.
retrieved June 2, 2020.
Lampiran

You might also like